• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAHAN PENGIKAT GELATIN TERHADAP MUTU FISIK TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BAHAN PENGIKAT GELATIN TERHADAP MUTU FISIK TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PUTRA ADI CIPTA

PENGARUH BAHAN PENGIKAT GELATIN

TERHADAP MUTU FISIK TABLET

EFFERVESCENT

EKSTRAK TEH HIJAU (

Camellia sinensis

L.)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

i

SKRIPSI

PUTRA ADI CIPTA

PENGARUH BAHAN PENGIKAT GELATIN

TERHADAP MUTU FISIK TABLET

EFFERVESCENT

EKSTRAK TEH HIJAU (

Camellia sinensis

L.)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH BAHAN PENGIKAT GELATIN

TERHADAP MUTU FISIK TABLET

EFFERVESCENT

EKSTRAK TEH HIJAU (

Camellia sinensis

L.)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2013

Oleh :

PUTRA ADI CIPTA

NIM : 09040018

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(4)

iii

LEMBAR PENGUJIAN

PENGARUH BAHAN PENGIKAT GELATIN

TERHADAP MUTU FISIK TABLET

EFFERVESCENT

EKSTRAK TEH HIJAU (

Camellia sinensis

L.)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal

2013

Oleh:

PUTRA ADI CIPTA

09040018

Tim Penguji:

Penguji II

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt.

Penguji I

Drs. Bambang Widjaja, M.Si., Apt.

Penguji IV

Arina Swastika Maulita, S.Farm.,Apt. Penguji III

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Bahan Pengikat Gelatin Terhadap Mutu Fisik Tablet Effercescent Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensisL.)”.

Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Farmasi di Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.

Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Bambang Widjaja, M.si., Apt. selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran dan selalu berkenan membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

2. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku dosen pembimbing II dan Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak memberikan arahan, motivasi dan masukan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

3. Drs. Achmad Inoni, Apt. selaku penguji I dan Arina Swastika M., S.Farm., Apt. selaku penguji II atas saran dan kritik yang diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

4. Ika Ratna Hidayati, S.Farm., Apt. selaku dosen wali yang membimbing serta mengarahkan studi akademik selama 4 tahun.

5. Yoyok Bekti P, S.kep, Ns, M.kep, Sp. Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

(6)

v

7. Kedua orang tua penulis, Bapak Drs. H. Jainudin dan Ibu Hj. Mariam atas segala doa, semangat yang tidak pernah berhenti dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis bangga dan bersyukur atas segala yang apa diberikan baik moril maupun materil.

8. Adinda Ismaya Tafrijiah yang telah memberikan banyak dukungan, motivasi, dan selalu mendoakan penulis dalam segala situasi.

9. Kepada para laboran : Mas Ferdy, Mbak Susi, dan Mas Bowo yang senantiasa menemani penulis dalam menjalankan penelitian di Laboratorium.

10. Teman kelompok seperjuangan Firman M yang selalu memberikan ide dan kerjasamanya dalam melakukan penelitian.

11. Sahabat – sahabatku yang selalu ada menemani saat suka maupun duka yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

12. Teman – teman Farmasi angkatan 2009 yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Segala upaya telah dilakukan demi kesempurnaan penulisan, namun penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

.

Malang, 2 November 2013

(7)

vi

RINGKASAN

Pengaruh Bahan Pengikat Gelatin Terhadap Mutu Fisik Tablet Effercescent Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L.)

Teh (Camellia sinensis L.) merupakan tumbuhan yang mengandung polifenol dan katekin merupakan senyawa dominan dari polifenol yang memberikan aktivitas antioksidan yang berkhasiat menjaga kesehatan. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas dalam tubuh. Teh hijau (Camellia sinensis L.) telah dilaporkan memiliki khasiat sebagai antioksidan, anti-inflamasi, dan sifat antikanker. Teh hijau memiliki aktivitas antioksidan 6 kali lebih potensial dibandingkan dengan teh hitam. Kemampuan katekin teh hijau menangkap radikal bebas 100 kali lebih efektif daripada vitamin C dan 25 kali lebih efektif daripada vitamin E. Selain dikonsumsi dalam bentuk minuman, teh dalam bentuk ekstrak juga dimanfaatkan dalam pembuatan produk-produk farmasi, toiletri dan kosmetik.

Berdasarkan khasiat tersebut, maka pada penelitian ini dipilih ekstrak teh hijau untuk dikembangkan. Kandungan polifenol tersebut dapat digunakan sebagai bahan aktif untuk mengatasi atau mencegah permasalahan kesehatan yang sering terjadi dalam bentuk sediaan tablet effervescent. Dalam pembuatan tablet effervescent dengan metode granulasi basah, selain bahan pengisi juga diperlukan bahan pengikat. Bahan pengikat menjadi bahan yang sangat penting dalam metode ini, karena berfungsi untuk menyatukan partikel bahan – bahan lain menjadi granul dan dapat meningkatkan kompaktibilitas serta kekerasan tablet. Maka pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap pengaruh kadar gelatin sebagai bahan pengikat terhadap mutu fisik tablet effervescent ekstrak teh hijau (Camellia sinensis. L). Pemberian kadar bahan pengikat yang berbeda diharapkan dapat memberikan mutu fisik tablet yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar gelatin sebagai bahan pengikat yang dapat menghasilkan tablet effervescent dengan mutu fisik yang memenuhi persyaratan meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut tablet.

Pada penelitian ini yang menjadi variabel adalah kadar gelatin dengan kadar 1% (F1), 1,5% (F2), 2% (F3) dan F0 tanpa bahan pengikat sebagai kontrol. Pembuatan tablet effervescent ekstrak teh hijau ini menggunakan metode granulasi basah dengan menggunakan aquadest. Granul yang dihasilkan diuji kandungan lembab, sifat alir, sudut diam dan distribusi granul. Kemudian dicetak menjadi tablet dengan kekuatan kempa 1 ton selama ±2 detik lalu dilakukan pemeriksaan mutu fisik tablet meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut.

(8)

vii

(9)

viii

ABSTRACT

Effect of Gelatine Binder Ingredient toward Physical Quality of Green Tea (Camellia sinensis L) Extract Effervescent Tablet

Higher pollution level today has increase bad influence on health, one of them is more free radicals existed in the air and could cause several types of diseases. Free radical effect within our bodies could be reduced by maintain a clean environment and by giving more attention toward all food and drinks being consumed. Antioxidant is a compound that could constraint free radical reaction within body.

Green tea (Camellia sinensis L) has been reported having properties of anti oxidant, anti inflammation, and anti cancer. Objective of this study was to made effervescent tablet of green tea (Camellia sinensis L) extract by using gelatine level of 1%, 1,5% and 2% as binder ingredients to determine physical quality of best effervescent tablet under requirement. The making of effervescent tablet of green tea extract using gelatine level of 1%, 1,5% and 2% was done by fresh granulation using aquadest. Result of statistical analysis with one way anova was calculated using SPSS software at 95% intervel level, proceeded with HSD Tukey to showed meaningful difference in physical quality of tablet of each formula toward increase in gelatine level except in vulnerability percentage. Thus, it could be concluded that higher level of gelatine binder that is 1%, 1,5% and 2% has affected physical quality of green tea extract effervescent tablet.

(10)

ix

ABSTRAK

Pengaruh Bahan Pengikat Gelatin Terhadap Mutu Fisik Tablet Effercescent Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis L.)

Semakin meningkatnya tingkat pencemaran saat ini sangat berdampak buruk pada kesehatan beberapa diantaranya adalah semakin banyaknya radikal bebas di udara yang akan menyebabkan berbagai macam penyakit. Pengaruh radikal bebas dalam tubuh dapat dikurangi dengan menjaga kebersihan lingkungan serta memperhatikan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas dalam tubuh.

Teh hijau (Camellia sinensis L.) telah dilaporkan memiliki khasiat sebagai antioksidan, anti-inflamasi, dan sifat antikanker. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat tablet effervescent ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L) dengan menggunakan kadar gelatin 1%, 1,5%, dan 2% sebagai bahan pengikat untuk menentukan mutu fisik tablet effervescent terbaik yang memenuhi persyaratan. Pembuatan tablet effervescent ekstrak teh hijau dengan kadar gelatin 1%, 1,5%, dan 2% dilakukan dengan metode granulasi basah menggunakan aquadest. Hasil analisis statistik one way anova dihitung dengan program SPSS pada tingkat kepercayaan 95%, dilanjutkan dengan Tukey HSD untuk menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada mutu fisik tablet dari masing-masing formula terhadap peningkatan kadar bahan pengikat gelatin kecuali pada persentase kerapuhan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar pengikat gelatin yaitu 1%, 1,5% dan 2% memiliki pengaruh terhadap mutu fisik tablet effervescent ekstrak teh hijau.

(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.4.Hipotesis ... 3

1.5.Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Teh ... 4

2.1.1. Klasifikasi Tanaman ... 4

2.1.2. Morfologi Tanaman ... 4

2.1.3. Kandungan Kimia ... 4

2.1.4. Khasiat dan Manfaat ... 6

2.2. Tinjauan Tentang Ekstrak ... 6

2.3. Tinjauan Tentang Tablet ... 8

2.3.1 Tablet Effervescent ... 8

2.4. Metode Pembuatan ... 10

(12)

xi

2.4.2. Metode Granulasi Kering ... 12

2.4.3. Metode Cetak Langsung ... 13

2.5. Parameter Sifat Fisik granul ... 13

2.5.1. Sudut Diam ... 13

2.5.2. Kecepatan Alir ... 13

2.5.3. Kelembaban (MC) ... 15

2.5.4. Distribusi Granul ... 15

2.6. Parameter Sifat Fisik Tablet ... 15

2.6.1. Kekerasan ... 15

2.6.2. Kerapuhan atau friabilitas ... 15

2.6.3. Waktu Melarut Tablet ... 15

2.7. Tinjauan Bahan Tambahan ... 16

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1. Kerangka Konseptual... 19

3.2. Skema Kerangka Konseptual ... 21

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Bahan Penelitian ... 22

4.2. Alat Penelitian ... 22

4.3. Rancangan Penelitian... 22

4.4. Definisi Operasional ... 23

4.5. Pembuatan Mucilago Gelatin ... 24

4.6. Pembuatan Garam Effervescent ... 24

4.7. Pembuatan Tablet ... 25

4.8. Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 26

4.8.1 Kecepatan alir dan Sudut diam ... 26

4.8.2 Kelembaban (MC) ... 27

4.8.3 Distribusi Granul ... 27

4.9. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 27

4.9.1. Kekerasan ... 28

(13)

xii

4.9.3. Waktu Melarut Tablet ... 28

4.10. Analisis Data ... 29

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 30

5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... 31

5.2.1 Analisis Hasil Uji Kekerasan Tablet Effervescent Ekstrak Teh Hijau ... 32

5.2.2 Analisis Hasil Uji Kerapuhan Tablet Effervescent Ekstrak Teh Hijau ... 34

5.2.3 Analisis Hasil Uji Melarut Tablet Effervescent Ekstrak Teh Hijau ... 36

BAB VI PEMBAHASAN ... 38

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 43

7.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Hubungan Sudut Diam dan Daya Alir ...13

II.2 Hubungan antara kecepatan alir dengan Sifat Aliran Granul ...14

IV.1 Rancangan Formula ...23

IV.2 Volume dan Temperatur Air PadaPenggunaan Tablet Effervescent Dalam Uji Waktu Melarut Tablet ...29

V.1 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ...30

V.2 Hasil Pemeriksaan Distribusi Ukuran Granul ...31

V.3 Hasil Uji Mutu Fisik Tablet Effervescent Ekstrak Teh Hijau ...32

V.4 Hasil Uji Kekerasan Tablet Effervescent Ekstrak Teh Hijau ...33

V.5 Hasil Uji Kerapuhan Tablet Effervescent Ekstrak Teh Hijau ...34

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Alat Penentuan Sifat Alir dan Sudut Diam ... 14 3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 21 5.1 Hubungan kadar gelatin terhadap kekerasan tablet effervescent ekstrak

teh hijau ...34 5.2 Hubungan kadar gelatin terhadap kerapuhan tablet effervescent ekstrak

teh hijau ...35 5.3 Hubungan kadar gelatin terhadap waktu melarut tablet effervescent

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 48

2. Surat Pernyataan ... 49

3. Sertifikat Analisis Ekstrak The Hijau ... 50

4. Perhitungan Dosis Tablet Effervescent Ekstrak Teh Hijau ... 54

5. Perhitungan Garam Effervescent ... 55

6. Hasil Pemeriksaaan Kekerasan Tablet Effervescent Ekstrak Teh Hijau ... 56

7. Hasil Pemeriksaaan Kerapuhan Tablet Effervescent Ekstrak Teh Hijau .... 57

8. Hasil Pemeriksaaan Waktu Melarut Tablet Effervescent Tablet Effervescent Ekstrak Teh Hijau... 58

9. Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet Effervescent Ekstrak Teh Hijau ... 59

10.Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Tablet Effervescent Ekstrak Teh Hijau ... 61

11.Hasil Analisis Statistik Waktu Melarut Tablet Effervescent Ekstrak Teh Hijau ... 63

12.Daftar F Tabel ... 65

(17)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Goeswin. 2008, Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung : ITB

Amidon, Allen, Armstrong, Cable, Cram, Kibbe, Luner, Murphy. 2009. In: Rowe, Sheskey, Quinn (Eds). Handbook of Pharmaceutical Excipient, Sixth Edition. London: The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association. P. 48 – 50, 181 – 183, 404 – 407, 424 – 428, 581 – 585, 629 – 633.

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 5, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2008 ,Teh (Camellia sinensis [L.] Kuntze) ,http://kongkow.info /index.php ?topic = 1784.240, Diakses Tanggal 24Januari 2008.

Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat.

Jakarta: UI – Press. p. 300, 607-608

Ansel, Howard C. Nicholas G. Popovich and Layd V. Allen Jr. 1995.

Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Diliverry Sistems. Six Edition, 194-202, Lea and Febiger, USA.

Aulton, M. E., 1988, Pharmaceutics: The Science of Dosage Form Design, Churchill Livingstone Inc, New York, Halaman : 600-615, 647-667

Aulton, M., and Summers M. 2002. Tablet and Compaction in : Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. 2nd., Philadelphia : Churchill Livingstone. P : 132

Banker, G. S., and Anderson N. R. 1986. Tablet in: Lachman L., Lieberman H. A., and Kanig J.L., (Eds.). The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. 3rd., Philadelphia : Lea and Febiger. P : 293-343.

(18)

xvii

Bertuzzi, Guia., 2005. Effervescent Granulation. In, Parikh, Dilip M., (Eds.).

Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology. United States of America : Taylor & Francis Group. P : 365 - 382

Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms.

New York: John Wiley & Sons. Hal : 132-243.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal : 6 – 7.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal : 48, 53 – 54, 590 – 520, 601 – 605. Fleming, T., 2000, PDR for Herbal Medicine, ed. 2nd, New Jersey: Medical

Economic Company, p. 371

Fulder, S., 2004. Khasiat Teh Hijau, Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher, hal 4, 22, 51.

Hartoyo, A., 2003. Teh dan Khasiatnya bagi Kesehatan, Sebuah Tinjauan Ilmiah, Yogyakarta, Penerbit Kanisius, hal 9-11, 15-19, 38-39

King, Robert E. 1980. Tablets, Capsules and Pills, in Osol A., Chase G. D.,

GennaroA. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S.C., King R.

E.,Martin A.N, Swinyard. A., Zink G. L.Remington’s Pharmaceutical

Sciences 16th edition , Volume 2. Easton: Mack Publishing Company.

P. 1563

Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. Teori dan Praktek Farmasi Indrustri. Edisi Ketiga. Vol III. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakarta: UI Press; 1994. hal. 1355.

Lieberman, H. A., L. Lachman, and J. B. Schwartz. 1990. Pharmaceutical Dosage Forms : Tablet. Volume II. Second Edition : Revised and Expanded. Marcel Dekker Inc. New York.

Mahmood, Tariq., Naveed, Akhtar. And Barkat, Ali. 2010. Journal of

(19)

xviii

Martin, A., 1993. Farmasi Fisik: Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga, Jakarta: Universitas Indonesia,.

Mohrle, R., 1989. Effervescent Tablets. In : Lieberman. H. A., Lachman. L. And Schwart.I.B (Eds.). Pharmaceutical Dosage Form, Tablet, Vol 1,2 nd Ed Revisied And Expanded, Marcel Dekker. Inc, New York, P : 285 – 328. Parrot. E.L.,1979, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceuties, 3 Rd

Edition, Mineapolis : Burgess Publishing Company, P. 73-86.

Rohman, A., Sugeng, R., 2005. Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata (L) jack) secara in vitro, Majalah Farmasi Indonesia, 16 (3), hal. 136-140.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Weller, P.J. 2009.Handbook of Pharmaceutical Excipient, Sixth Edition. The Pharmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association : London,pp. 581-585

Setyowati, Diyan Fithriyah. 2009. Pengaruh Variasi Konsentrasi Gelatin Sebagai Bahan Mengikat Pengaruh Variasi Konsentrasi Gelatin Sebagai Bahan Pengikat Dan Manitol Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Fisik Dan Respon Rasa Tablet Effervescent Ekstrak Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L.). Surakarta : Skripsi Program Sarjana. Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sheth, B. B, Bandelin F, J.Shangraw r., F., 1980. Compressed Tablet., In Lieberman M.A, et. Al.Pharmacetical Dosage Form. Tablet Second Edition, Revisied and Expanded, Volume , Marcel Dekker, Inc, New York and Basel, 105 – 115

Singal, Tirkey, Muragundla, Chopra. 2006. Indian Journal of Experimental Biology. Vol.44., PP. 913-917

Siregar, Charles, J.P., Wikarso, Saleh. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet.

Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

(20)

xix

Syah, A.N., 2006, Taklukkan Penyakit dengan Teh Hijau, Bintaro: PT. Agromedia Pustaka.

Voight, R. 1971. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Voigt, R.,1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soewandhi, S.N., UGM Press, Yogyakarta

Voight, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi V. Terjemahan : Soewandi N. Cetakan ke-2. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Wells, J.L., and Aulton, M.E.,2002. Pharmaceuticals The Sciences of Dosage Form Design. London : Churchill Livingstone.

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin meningkatnya tingkat pencemaran saat ini sangat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat, beberapa diantaranya adalah semakin banyaknya radikal bebas di udara yang akan menyebabkan berbagai macam penyakit. Pengaruh radikal bebas dalam tubuh dapat dikurangi dengan menjaga kebersihan lingkungan serta memperhatikan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas dalam tubuh (Rohman, 2005).

Tanaman selalu menjadi sumber obat dan obat yang tersedia saat ini telah diturunkan secara langsung atau tidak langsung dari zat yang terdapat dalam tanaman tersebut. Saat ini penggunaan obat-obatan alternatif meningkat di seluruh dunia terutama di Eropa (Singal et al., 2006). Kelebihan obat yang berasal dari tanaman adalah dapat memberikan efek terapi tanpa menyebabkan efek samping, selain itu memiliki sedikit kemungkinan terjadi resistensi karena produk berbasis tanaman lebih sehat, aman, dan lebih dapat diandalkan daripada obat sintetik (Benli et al, 2008).

Teh adalah jenis minuman yang banyak dikonsumsi manusia dewasa setelah air. Seiring dengan perkembangan ilmu pangan yang semakin maju, khasiat teh pun semakin banyak diketahui. Hal inilah yang mendongkrak konsumsi teh dari tahun ke tahun. Khasiat utama teh berada pada komponen bioaktifnya yaitu polifenol, katekin merupakan senyawa dominan dari polifenol (Soraya, 2007). Dosis per hari dari polifenol adalah 300 mg hingga 400 mg (Fleming, 2000).

(22)

2

Berdasarkan manfaat antioksidan dari teh hijau tersebut maka perlu dilakukan inovasi dengan membuat bentuk sediaan yang lebih praktis, lebih menarik dan mudah untuk dikonsumsi. Salah satu inovasi untuk sediaan pada tanaman ini adalah dengan membuat sediaan tablet effervescent. Dewasa ini, tablet effervescent digunakan dalam beragam produk obat, seperti antasida, analgesik, pembersih gigi palsu, suplemen nutrisi kalium, dan juga minuman ringan, pemanis, obat kumur, dan beragam vitamin (Siregar dan Wikarso, 2008). Tablet effervescent merupakan tablet berbuih dibuat dengan cara kompresi granul yang mengandung garam effervescent atau bahan-bahan lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air (Ansel, 1989).

Pada pembuatan sediaan tablet effervescent diperlukan adanya zat tambahan. Bahan tambahan memegang peranan penting dalam mempertahankan mutu fisik tablet dan bertujuan untuk meningkatkan stabilitas, mengoptimalkan pelepasan obat, meningkatkan penerimaan pasien, memberikan fungsi esensial dalam teknologi manufaktur dan membantu dalam identifikasi produk (Agoes, 2008). Salah satu bahan tambahan yang digunakan untuk meningkatkan mutu fisik pada tablet adalah pengikat. Bahan pengikat dimaksudkan untuk penyatuan bersama dari partikel serbuk dalam sebuah butir granulat. Bahan-bahan pengikat yang dapat dipakai dalam formulasi sediaan tablet adalah gelatin, PVP, HPMC, metilselulosa, CMC Na, akasia, natrium alginate, sukrosa, amilum (Voigt, 1994).

Pada penelitian formulasi sediaan tablet effervescent ekstrak teh hijau ini digunakan gelatin sebagai bahan pengikat. Gelatin merupakan suatu protein alam yang merupakan salah satu bahan yang biasa digunakan sebagai bahan pengikat. Digunakan gelatin karena lebih konsisten daripada akasia dan tragakan, lebih mudah dipersiapkan dalam bentuk larutan, dan tablet yang terbentuk kerasnya sama dengan bila memakai akasia atau tragakan (Banker and Anderson,1986).

(23)

3

terhadap mutu fisik tablet effervescent meliputi kekerasan tablet, kerapuhan tablet, dan waktu melarut tablet.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kadar bahan pengikat gelatin dengan kadar 1%, 1,5%, dan 2% terhadap mutu fisik tablet effervescent ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.)?

2. Berapa kadar optimal gelatin yang akan memberikan kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut yang memenuhi persyaratan ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh bahan pengikat gelatin dengan kadar 1%, 1,5%, dan 2% dalam formulasi tablet effervescent ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) yang memenuhi persyaratan mutu fisik tablet.

2. Mengetahui kadar optimal gelatin dalam formulasi tablet effervescent ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) yang akan memberikan kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut yang memenuhi persyaratan.

1.4 Hipotesa

Dengan semakin tinggi kadar bahan pengikat gelatin yang digunakan akan meningkatkan kekerasan tablet dan waktu melarut yang semakin lama serta mengurangi kerapuhan tablet effervescent ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.).

1.5 Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pengelolaan air di tingkat usaha tani adalah segala usaha pendayagunaan air pada petak-petak tersier dan jaringan irigasi pedesaan, melalui pemanfaatan jaringan irigasi

2. Diberikan n adalah bilangan asli. Diberikan segitiga ABC dan titik D pada sisi AC. Tentukan semua nilai p yang memenuhi. Buktikan ada dua himpunan bagian dari H, yang tidak

Pembatasan penggunaan hak kemerdekaan atau kebebasan menyatakan pendapat di muka umum sebagai implementasi dari pelaksanaan hak asasi manusia telah diatur secara

Oleh karena itu, pendamping memiliki peran untuk mengubah keadaan tidak berdaya yang dialami ODHA tersebut menjadi berdaya kembali.

selesai pengobatan. 2) Memberi dorongan kepada pasien agar mau berobat teratur. 3) Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang. telah ditentukan. 4) Memberi

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai indikator keberhaasilan karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 masih berada di bawah 85%. Oleh karena itu

After conducting the research, it can be concluded that there is significant correlation between students’ vocabulary mastery and reading comprehension in

Dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengimplementasikan algoritma k-nearest neighbor classifier dan naïve bayes classifier untuk menghasilkan klasifikasi beasiswa