• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Atas Prosedur Simpan Pinjam Pada PRIMKOPPOL SESPIM POLRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Atas Prosedur Simpan Pinjam Pada PRIMKOPPOL SESPIM POLRI"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Perekonomian di Indonesia didukung oleh tiga pilar utama yaitu sektor pemerintah, sektor swasta dan koperasi. Dewasa ini perkembangan dunia

perekonomian meningkat dengan pesat. Hal ini ditandai dengan bermunculannya perusahaan-perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar.

Koperasi diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1896 oleh seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto yang mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginanmya untuk

menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut

untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Ia dibantu oleh seorang asisten Residen Belanda (Pamong Praja Belanda) Assisten-Residen itu sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank

Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan

koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang

(2)

karakteristik utama koperasi membedakan dengan badan usaha lain yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda disini memiliki arti bahwa

anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa.

Dalam suatu usaha, pengelolaan keuangan merupakan kunci utama

kegiatan operasional perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan modal kerja, serta tidak terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan kas. Apabila pemakaian dana tidak terkontrol, dapat mengakibatkan kas tidak mencukupi. Kas

perusahaan yang tidak mencukupi mengakibatkan terganggunya kegiatan usaha dan akan berpengaruh pada modal kerja yang ada di perusahaan.

Dalam pengelolaan keuangan, koperasi tidak jauh berbeda dengan

perusahaan lain. Hanya saja dalam koperasi terdapat pembagian keuntungan yang biasa disebut dengan SHU (Sisa Hasil Usaha) yang dihitung berdasarkan andil

masing-masing anggota.

Koperasi secara umum dikelompokkan menjadi koperasi konsumen,

koperasi produsen, dan koperasi kredit usaha (jasa keuangan). Sedangkan berdasarkan jenis usahanya yaitu koperasi simpan pinjam yang melayani jasa simpan pinjam anggotanya, koperasi konsumsi yang menyediakan kebutuhan

sehari-hari para anggotanya, dan koperasi produksi yang dimana anggotanya dapat menghasilkan (memproduksi) suatu barang yang dapat menghasilkan uang.

(3)

market, koperasi koperasi ini berkembang dan mampu bersaing walaupun tujuan utama dari koperasi adalah untuk mensejahterakan anggotanya.

Primkoppol Sespim Polri menyediakan kebutuhan konsumen berupa bahan pokok, dan keperluan hari. Selain menyediakan keperluan

sehari-hari anggotanya, koperasi Sespim ini menyediakan pula layanan simpan pinjam bagi anggotanya yang membutuhkan.

Layanan simpan pinjam yang dilakukan oleh koperasi Sespim Polri

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggotanya. Tingkat kesejahteraan itu dapat ditandai dengan tinggi rendahnya pendapatan riil. Apabila pendapatan riil seseorang meningkat, maka kesejahteraan ekonomi seseorang akan

meningkat pula.

Prosedur untuk melakukan simpan pinjam di koperasi Sespim ini cukup

mudah, anggota mengajukan permohonan pada bagian simpan pinjam lalu mengisi formulir yang telah disediakan, setelah itu akan dipertimbangkan sesuai

dengan kemampuan anggota untuk membayarnya berdasarkan gaji yang diperoleh. Simpanan tersebut berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan pokok anggotanya. Dengan demikian untuk mengetahui cara koperasi

tersebut mengolah modalnya untuk memenuhi kecukupan anggotanya, serta pengelolaan simpan pinjam penulis mengambil judul laporan kerja praktek

(4)

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Maksud Kerja Praktek

Maksud dari Kerja Praktek ini adalah untuk menambah wawasan dan mencari pengalaman dalam bekerja serta mengaplikasikan ilmu yang telah didapat

tidak hanya berupa teori namun dalam praktek yang sebenarnya.

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

Pada unit simpan pinjam, setiap harinya terdapat kegiatan pembayaran

maupun peminjaman. Tujuan kerja praktek untuk penulis adalah untuk mengetahui :

1. Sumber modal pada koperasi Sespim Polri.

2. Prosedur simpanan pada koperasi Sespim Polri.

3. Prosedur pinjaman pada koperasi Sespim Polri.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

1.3.1 Kegunaan Praktis

Data serta informasi yang diperoleh dari hasil kerja praktek yang berhubungan dengan simpan pinjam yang diterapkan dapat digunakan untuk

(5)

1. Bagi Penulis

Dengan adanya kerja praktek ini diharapkan dapat melatih dan

mengembangkan pola pikir ilmiah serta menginterpretasikan ke dalam bentuk karya ilmiah, dapat menambah pengetahuan terutama mengenai

simpan pinjam dan pengalaman melakukan kerja praktek yang sangat bermanfaat.

2. Bagi Perusahaan

Dengan adanya kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan masuka positif dan bermanfaat yang berkaitan dengan simpan pinjam, dapat

berguna dalam menilai keberhasilan perusahaan serta dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menyusun rencana dan kebijakan yang akan

diterapkan di masa yang akan datang.

1.3.2 Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari kerja praktek ini yaitu bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan memberikan informasi baru mengenai simpan pinjam pada koperasi khususnya bagi program studi akuntansi.

1.4 Metode Kerja Praktek

(6)

Selain itu, untuk melengkapi data-data yang diperlukan, penulis melakukan studi kepustakaan dimana bermanfaat untuk membandingkan data dan

informasi yang diperoleh dengan landasan teori yang didapat dari literatur-literatur dan bahan-bahan perkuliahan.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Dalam menyusun laporan kerja praktek ini, penulis mengumpulkan data yang diperlukan baik informasi secara lisan maupun tulisan dengan cara

melakukan Kerja Praktek pada Primkoppol Sespim POLRI yang berlokasi di Jl. Maribaya No. 53 Lembang. Kerja Praktek dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli

sampai dengan 6 Agustus 2010.

Tabel 1.1

(7)

7

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Primer Koperasi Kepolisian Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian Republik Indonesia atau yang biasa disebut dengan Primkoppol Sespim Polri

didirikan pada 17 Oktober 1998. Anggota koperasi Sespim terdiri dari Polisi dan Pegawai Negeri Sipil. Koperasi Sespim ini bergerak di bidang jasa, konsumsi dan

simpan pinjam. Dengan menggunakan konsep minimarket, koperasi Sespim mampu bersaing dengan usaha-usaha sekitarnya menyediakan keperluan sehari-hari.

Tujuan dibentuknya koperasi ini adalah untuk membantu Kasatminkal untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan anggota kepolisian beserta

keluarganya dengan mempedulikan lingkungan masyarakat sekitarnya dalam rangka mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

Koperasi tidak dikenal istilah ”keuntungan”, karena kegiatan usaha

koperasi tujuan utamanya bukan berorientasi mencari untung (non profitoriented)

melainkan berorientasi pada manfaat (benefid oriented). Pada dasarnya koperasi dikelola dengan tujuan menyejahterakan anggotanya dan masyarakat pada umumnya, bukan mengejar keuntungan semata. Sekalipun koperasi tidak mengutamakan keuntungan, akan tetapi usaha-usaha yang dikelola oleh koperasi

(8)

hidup dan meningkatkan kemampuan usaha, bukan untuk memupuk kekayaan. Sehingga pada akhir periode usahanya diharapkan dan ditargetkan menghasilkan.

Sisa Hasil Usaha.

Usaha koperasi adalah usaha-usaha yang bisa menunjang atau

meningkatkan kepercayaan bagi anggotanya. Dengan usaha yang menunjang kebutuhan anggota itulah, maka koperasi memilih usaha untuk dikelolanya. Oleh karena itu semua kebutuhan modal membuka dan mengelola usaha koperasi

dipikul bersama-sama oleh seluruh anggota, dengan jalan menabung secara teratur dan tertib.

Kemampuan koperasi untuk menghasilkan keuntungan tertentu (dalam satu tahun buku) merupakan kesuksesan koperasi dan kemampuan koperasi dalam menggunakan modal secara efisien. Modal koperasi pada dasarnya dapat berasal

dari modal sendiri dan modal pinjaman.

Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang

(9)

2.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Koperasi Sespim Polri

Dalam suatu perusahaan tentunya ada kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan secara terarah agar memperoleh hasil yang baik. Salah satunya adalah fungsi manajemen dalam pengorganisasian. Pengorganisasian yaitu suatu proses

penentuan dan pengelompokan, pengaturan dan macam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Fungsi dari pengorganisasian adalah

(10)

mengusahakan hubungan secara efektif antar orang-orang yang melahirkan

kerjasama yang efisien sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan.

Dalam kerja berorganisasi, kita biasa mengenal adanya struktur organisasi. Struktur organisasi ini menggambarkan hirarki tanggung jawab dan pembagian

tugas dalam organisasi tersebut. Kemahiran dan potensi setiap orang berbeda. Setiap orang memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri. Dengan adanya positioning yang tepat, keunggulan seseorang dapat menutupi kekurangan orang

lain dan demikian sebaliknya sehingga dapat terwujud suatu tim yang solid. Tim yang solid bukan yang beranggotakan orang-orang yang serba bisa, tetapi beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian-keahlian tertentu tiap

orangnya dan memiliki positioning yang tepat.

2.3 Uraian Tugas atau Jabatan

Berisi mengenai fungsi kerja dari tiap unit, yang akan mendukung pada

indikasi pelaku atau pengguna. Setiap bagian yang terlibat di Primkoppol Sespim Polri mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing, yaitu

sebagai berikut :

A. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan suatu wadah aspirasi dari para anggota

koperasi yang diorganisasikan oleh pengurus koperasi, untuk membicarakan kepentingan organisasi maupun usaha koperasi, dalam rangka mengambil suatu keputusan dengan suara terbanyak dari para

(11)

pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi,mempunyai kedudukan yang sangat menentukan, berwibawa dan menjadi sumber dari segala

keputusan atau tindakan yang dilaksanakan oleh perangkat organisasi dan para pengelola usaha koperasi. Segala sesuatu yang telah diputuskan oleh

rapat anggota harusditaati dan sifatnya mengikat bagi semua anggota, pengurus, pengawas dan pengelola koperasi. Oleh karena itu segala kebijakan yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat

anggota terlebih dahulu, termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia pengurus dan pengawas.

Rapat Anggota Koperasi dilaksanakan untuk menetapkan :

a. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Perubahan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga;

b. kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi; c. pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengurus dan Pengawas;

d. rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan;

e. pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya

dan pelaksanaan tugas Pengawas-bila koperasi mengangkat Pengawas tetap;

f. pembagian sisa hasil usaha;

(12)

Gambar 2.2

Tanggung Jawab dalam Koperasi

B. Pengurus

Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui rapat anggota, yang bertugas mengelola organisasi dan usaha. Idealnya,

pengurus koperasi sebagai perwakilan anggota diharapkan mempunyai kemampuan manajerial, teknis, dan berjiwa wirakoperasi, sehingga

pengelolaan koperasi mencerminkan suatu ciri yang dilandasi dengan prinsip-prinsip koperasi. Kedudukan pengurus sebagai penerima mandat

(13)

a. Tugas Pengurus

1. Mengelola Koperasi dan usahanya

2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi

3. Menyelenggarakan Rapat Anggota

4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas

5. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib dan teratur

6. Menyelenggarakan dan memelihara buku daftar anggota dan pengurus serta buku-buku lainnya yang diperlukan

7. Menetapkan tugas / kewajiban anggota pengurus dalam peraturan

yang disahkan oleh Rapat Anggota dengan mengindahkan ketentuan dari Kasatminkal.

b. Wewenang Pengurus

1. Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan

2. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan serta manfaat

(14)

3. Menggunakan fasilitas, sarana maupun dana yang tersedia sesuai

dengan keputusan Rapat Anggota

Adapun susunan anggota dari pengurus :

Gambar 2.3

Susunan Kepengurusan Koperasi Sespim Polri

1. Ketua

a. Memimpin dan bertanggung jawab atas segala kegiatan pengelolaan organisasi.

b. Melaksanakan tugas yang telah disahkan pada rapat anggota tahunan.

c. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja.

d. Mengawasi pengelolaan keuangan, material dan objek-objek lainnya

yang menjadi usaha koperasi.

e. Menandatangani segala bentuk surat bersama-sama sekretaris.

KETUA

WK KETUA

SEKRETARIS

WK SEKRETARIS

(15)

f. Memberikan persetujuan penerimaan dan pengeluaran keuangan, pemberian kredit yang bersifat khusus serta menandatangani cek untuk

organisasi bersama-sama dengan bendahara.

g. Melakukan hubungan kerja dengan badan, lembaga tertentu dalam

usaha mencari atau menambah modal kerja.

h. Mewakili organisasi apabila terjadi sengketa dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan organisasi, baik di pengadilan maupun diluar

pengadilan.

i. Melakukan tugas lainnya sebagaimana kewenangannya.

2. Wakil Ketua

a. Mewakili ketua dalam melaksanakan tugasnya, apabila ketua berhalangan.

b. Mengawasi urusan penelitian dan pengembangan pelaksanaan organisasi.

c. Mengkoordinir usaha-usaha dalam bidang pendidikan dan pelatihan para karyawan dan anggota.

d. Melakukan penelitian dan peninjauan AD/ART dalam rangka

penyempurnaan apabila dipandang perlu.

e. Memberikan persetujan terhadap permohonan kredit uang terhadap

(16)

f. Mengkoordinir, menganalisis, mengawasi unit simpan pinjam secara

profesional dan proporsional.

g. Melakukan tugas lainnya sesuai mandat ketua dan kesepakatan pengurus.

3. Sekretaris

a. Memimpin dan bertanggung jawab di dalam penyelenggaraan administrasi atau ketatausahaan organisasi, baik keluar maupun

kedalam.

b. Membantu dan mendampingi Ketua, wakil Ketua dalam bidang

tugasnya.

c. Melakukan penelitian, dan pertimbangan atas pelaksanaan kegiatan karyawan, menyusun formasi sesuai kebutuhan organisasi yang

berhasil guna dan berdaya guna.

d. Merencanakan dan menyusun kebutuhan organisasi menyangkut

personil, material dan keuangan internal.

e. Memberikan pertimbangan kepada ketua terhadap kebijakan-kebijakan

organisasi.

(17)

g. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas bagian umum secara

profesional.

h. Melakukan tugas lainnya sesuai dengan mandat ketuadan kesepakatan pengurus.

4. Wakil Sekretaris

a. Mewakili sekretaris apabila sekretaris berhalangan dalam pelaksanaan

tugasnya.

b. Melakukan penataan administrasi / personalia dan penggajian, serta penelitian absensi pengurus dan karyawan.

c. Melakukan penilaian aktivitas karyawan, penelitian untuk kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, upah lembur, dan insentif lainnya.

d. Menggerakkan, mengembangkan, dan mengawasi, unit usaha secara

profesional dan proporsional.

e. Mencatat, menyimpan buku daftar pengurus, buku daftar badan

pengawas, buku daftar anggota dan daftar buku tamu.

f. Menyusun dan menyimpan notulen dan berita acara hasil-hasil rapat

pengurus maupun rapat-rapat lainnya.

g. Menyusun persiapan Rapat Anggota Tahunan (RAT).

h. Melakukan tugas lainnya sesuai mandat ketua dan kesepakatan

(18)

5. Bendahara

a. Membantu dan mendampingi Ketua dalam upaya menata

penyelenggaraan administrasi keuangan.

b. Menerima dan menyimpan semua pendapatan pada Bank yang sudah

ditunjuk atas kewenangan pengurus.

c. Mengawasi semua transaksi keuangan yang terjadi setiap hari atau

bulan.

d. Melakukan penelitian atau pemeriksaan terhadap kelengkapan bukti-bukti keabsahan suatu pembayaran, sebelum bukti-bukti pembayaran

ditandatangani oleh Ketua.

e. Melakukan kas Opname pada semua kasir, setiap minggu / bulan atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan secara terpadu dan menyeluruh.

f. Melaporkan setiap minggu atau bulan mengenai keuangan atau kas posisi keuangan kepada ketua.

g. Menyusun cash flow setiap bulan, untuk pembahasan rutin pengurus, setiap tanggal 25 pada bulan yang bersangkutan.

h. Melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga setelah ada

persetujuan ketuan atau pengurus.

i. Meneliti dan mengawasi keuangan hasil-hasil usaha Primkoppol

(19)

j. Mengkoordinir dan mengawasi secara intensif bagian keuangan, agar

selalu terjaga.

k. Menyusun rencana anggaran dan laporan keuangan yang akan disampaikan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT).

l. Melakukan tugas lainnya sesuai dengan mandat ketua dan kesepakatan pengurus.

C. Pengawas

Pengawas adalah perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda

organisasi dan usaha koperasi. Pengawas organisasi koperasi merupakan suatu lembaga atau badan struktural organisasi koperasi. Pengawas mengemban amanat anggota untuk melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi,

keputusan Pengurus, serta peraturan lainnya yang berlaku di dalam koperasi.

a. Tugas pengawas

1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan

pengelolaan koperasi sekurang-kurangnya tiga bulan sekali.

2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan, dan disampaikan

(20)

b. Wewenang Pengawas

1. Meneliti catatan, berkas, barang-barang, uang serta bukti-bukti lainnya

yang ada pada koperasi.

2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

3. Memberikan koreksi, saran dan peringatan kepada Pengurus.

4. Menggunakan fasilitas,sarana dan uang yang tersedia untuk kelancaran

pelaksanaan tugasnya.

Untuk kepentingan koperasi, pengawas dapat meminta jasa audit kepada Akuntan Publik atau Koperasi Jasa Audit. Biaya jasa audit

ditanggung oleh koperasi dan dianggarkan dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

D. Manajer ( Pengelola )

Pengelola Koperasi adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus untuk mengembangkan usaha koperasi secara

efisien dan profesional. Kedudukan pengelola adalah sebagai pegawai atau karyawan yang diberi kuasa atau wewenang oleh pengurus. Jumlah Pengelola dan ukuran struktur organisasinya sangat tergantung pada

(21)

a. Tugas Manajer :

1. Tugas manajer adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha,

administrasi, organisasi dan ketatalaksanaan serta memberikan pelayanan administratif kepada pengurus dan pengawas.

2. Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer berfungsi :

a. Sebagai pemimpin tingkat pengelola;

b. Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian, dan

keuangan;

c. Mengkoordinasikan kegiatan kepala-kepala unit usaha,

kepala sekretariat dan kepala keuangan dalam upaya mengatur, membina baik yang bersifat teknis maupun administratif.

b. Wewenang Manajer

Berwenang mengambil langkah tindak lanjut atas kebijaksanaan

yang telah ditetapkan oleh pengurus serta bertanggung jawab kepada pengurus melalui ketua.

Pada primkoppol Sespim Polri, manajer membawahi beberapa unit usaha

(22)

E. Anggota

Anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda disini artinya

anggota selain menjadi pemilik sekaligus juga pengguna jasa. Anggota koperasi Sespim terdiri dari Polisi, Pegawai Negeri Sipil Organik Kepolisian yang terdapat

dalam lingkungan Satminkal.

Dalam melaksanakan kegiatannya, anggota koperasi memiliki hak dan

kewajiban. Adapun hak dan kewajiban anggota koperasi adalah sebagai berikut :

a. Kewajiban Anggota Koperasi

1. Mematuhi anggaran dasar, anggaran rumah tangga, serta keputusan yang

telah disepakati dalam Rapat Anggota.

2. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan Koperasi.

3. Mengembangkan dan memeihara kebersamaan berdasar atas asas

kekeluargaan.

4. Membayar simpanan-simpanan yang telah diputuskan oleh Rapat

Anggota.

b. Hak Anggota Koperasi

1. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat

anggota.

2. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas selama

(23)

3. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan yang diatur dalam

Anggaran dasar.

4. Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta.

5. Mendapatkan pelayanan/perlakuan dari koperasi yang sama antara sesama anggota.

6. Mendapatketerangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan

yang diatur dalam Anggaran Dasar.

7. Mendapatkan bagian Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai dengan jasa usaha

masing-masing anggota terhadap koperasi.

8. Mendapatkan bagian sisa hasil penyelesaian apabila koperasi dibubarkan.

2.3 Aspek Kegiatan Perusahaan

Dalam melakukan kegiatan usahanya, koperasi Sespim memiliki beberapa unit usaha. Adapun jenis-jenis usaha yang terdapat di koperasi Sespim adalah :

1. Unit Jasa

Pada unit ini koperasi memberikan fasilitas bagi para anggota yang memerlukan suatu barang dengan spesifikasi yang di inginkan. Jika

(24)

dapat dilakukan secara tunai ataupun kredit dengan cara memotong gaji

anggotanya.

2. Unit Toko

Unit ini melaksanakan kegiatan penjualan barang baik secara kredit

ataupun tunai kepada para anggota. Adapun barang yang diperdagangkan berupa kebutuhan sehari-hari, keperluan sekolah, serta alat rumah tangga

yang diperlukan oleh anggota.

3. Unit Simpan Pinjam

Unit ini melayani permohonan kredit para anggota dengan syarat yang

(25)

25

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Simpan pinjam merupakan salah satu usaha yang diselenggarakan oleh koperasi Sespim di bidang jasa keuangan yang pengelolaannya harus dipisahkan

dari unit usaha lainnya.

Simpan Pinjam sangat berguna bagi para anggota yang memerlukan kredit

dengan mudah dan bunga yang cukup rendah. Unit simpan pinjam dapat pula menerima simpanan berjangka dan tabungan dari anggota, calon anggota, dan koperasi lain. Selain itu dapat pula memberikan pinjaman uang kepada anggota

serta melakukan kerjasama dan kemitraan dengan pihak ketiga dalam rangka meningkatkan pelayanannya.

Bagian (divisi) / unit yang ditempatkan kepada penulis di koperasi Sespim Polri pada saat melakukan kerja praktek adalah unit simpan pinjam.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Ruang lingkup yang dikaji oleh penulis adalah mengeni simpan pinjam. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh penulis selama kerja praktek

adalah :

1. Membantu menyediakan formulir bagi anggota yang akan mengajukan

(26)

2. Membantu memeriksa kwitansi pembayaran yang dilakukan oleh anggota

atas kegiatan jual beli barang secara kredit maupun tunai.

3. Memeriksa faktur penjualan.

4. Menginput penerimaan dan pengeluaran kas.

5. Mengisi buku simpanan para anggota.

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Simpan Pinjam merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun

dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan. Namun sebelum lebih lanjut membahas

mengenai prosedur simpan pinjam, akan terlebih dahulu dibahas mengenai permodalan koperasi sehingga koperasi dapat mengolah modalnya secara maksimal dengan melakukan simpan pinjam tersebut.

3.3.1 Permodalan Koperasi

Anggota adalah pemilik koperasi, sekaligus sebagai pemodal dan

pelanggan. Simpanan yang disetorkan oleh anggota kepada koperasi akan digunakan koperasi untuk melayani anggota, termasuk dirinya sendiri. Apabila anggota menuntut pemberian tingkat suku bunga yang tinggi atas modal yang

ditanamkan pada koperasi, maka hal tersebut berarti akan membebani dirinya sendiri, karena bunga modal tersebut akan menjadi bagian dari biaya pelayanan

(27)

Modal adalah salah satu faktor produksi yang merupakan sarana untuk melaksanakan usaha-usaha, namun modal dapat juga diartikan sebagai hasil

produksi yang digunakan untuk produksi lebih lanjut dari data laporan keuangan pada Rapat Anggota Tahunan.

Modal dalam koperasi pada dasarnya digunakan untuk melayani anggota dan masyarakat sekitarnya, dengan mengutamakan pelayanan bagi anggota. Dari pelayanan itu, diharapkan bahwa koperasi mendapatkan nilai lebih dan selisih

antara biaya pelayanan dan pendapatan. Karena itu, balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota ataupun sebaliknya juga terbatas, tidak

didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud dengan terbatas adalah pemberian balas jasa atau modal yang ditanamkan pada

koperasi akan disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh koperasi.

Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi koperasi. Modal usaha terdiri dari modal investasi dan modal kerja.

a. Modal investasi adalah sejumlah uang yang ditanam atau dipergunakan untuk pengadaan sarana operasional suatu perusahaan yang bersifat tidak mudah diuangkan (unliquid) seperti tanah, mesin, bangunan, peralatan

kantor, dan lain-lain.

b. Modal kerja adalah sejumlah uang yag tertanam dalam aktiva lancar

perusahaan atau yang dipergunakan untuk membiayai operasional jangka pendek perusahaan, seperti pengadaan bahan baku, tenaga kerja, pajak,

(28)

Menurut UU No. 25 / 992 pasal 41, bab VII tentang perkoperasian,

disebutkan bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

Gambar 3.1

Mekanisme permodalan koperasi

A. Modal sendiri bersumber dari :

(29)

artinya tidak ddapat diambil selama yang bersangkutan masih jadi

anggota.

b. Simpanan wajib, yaitu sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada

periode tertentu. Simpanan wajib ini tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

c. Dana cadangan, yaitu sejumlah dana yang diperoleh dari penyisihan Sisa

Hasil Usaha dan dicadangkan untuk menutup kerugian koperasi apabila diperlukan.

d. Hibah, yaitu sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu yang disumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa ada suatu ikatan atau kewajiban

untuk mengembalikannya.

B. Modal pinjaman bersumber dari :

a. Anggota, yaitu pinjaman dari anggota ataupun calon anggota koperasi

yang bersangkutan.

b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya, pinjaman dari koperasi lainnya dan

atau anggotanya didasari dengan perjanjian kerjasama antar koperasi.

c. Bank dan lembaga keuangan lainnya, yaitu pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan

(30)

d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya, yaitu dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan surat utang lainnya berdasarkan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

e. Sumber lain yang sah, pinjaman yang diperoleh dari bukan anggota yang

dilakukan tanpa melalui penawaran secara umum.

3.3.2 Simpan Pinjam

Pengertian simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota kepada

koperasi dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib dan tabungan. Sedangkan pinjaman adalah penyediaan uang kepada anggota berdasarkan

kesepakatan pinjam meminjam, yang mewajibkan kepada peminjam melunasi hutangnya dalam jangka waktu tertentu, disertai dengan pembayaran sejumlah

imbalan yang dapat berbentuk bunga atau bagi hasil.

Simpan pinjam adalah penyediaan yang dapat dipersamakan dengan berdasarkan atau kesepakatan pinjam meminjam antara koperasi dengan pihak

lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya dalam jangka waktu tertentu dengan pembayaran sejumlah imbalan.

Pengelolaan unit simpan pinjam dilakukan oleh pengurus, akan tetapi

pengurus dapat mengangkat pengelola atau manajer unit simpan pinjam. pengelola unit simpan pinjam dapat berupa perorangan atau badan usaha. Apabila

(31)

pengelola wajib mempunyai keahlian di bidang keuangan atau paling tidak pernah

mengikuti pelatihan simpan pinjam atau magang dalam usaha simpan pinjam.

Pendapatan unit simpan pinjam setelah dikurangi biaya penyelenggaraan kegiatan, dipergunakan untuk keperluan sebagai berikut :

a. 40% dibagikan kepada anggota yang bertransaksi

b. 20% untuk pemupukan modal unit simpan pinjam

c. 10% untuk cadangan resiko

d. 5% untuk insentif manajer dan karyawan

e. 5% untuk biaya lainnya yang menunjang unit simpan pinjam

f. 20% untuk koperasinya

3.3.3 Prosedur Simpanan Anggota

1. Anggota mengisi slip setoran simpanan.

2. Kemudian slip setoran yang telah diisi beserta uang yang akan disimpan diserahkan pada bagian simpanan.

3. Bagian simpanan mencatat dalam buku simpanan, dan menandatangani slip setoran yang telah diisi.

4. Oleh bendahara kemudian dibuat laporan simpanan anggota dan laporan

(32)

Selain simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela, di koperasi Sespim ini terdapat tabungan untuk anggota. Setiap bulannya akan

mendapatkan bunga sebesar 1% tanpa potongan administrasi dan dapat diambil kapan saja.

3.3.4 Prosedur Pinjaman Anggota

Gambar 3.2

Skema Prosedur Simpan Pinjam

1. Anggota yang ingin melakukan simpan pinjam sebaiknya melakukan

koordinasi terlebih dahulu dengan bagian pinjaman (SIPA).

2. Anggota yang berkepentingan mengisi formulir dengan menguraikan jumlah

pinjaman, tujan pinjaman, serta jabatan.

3. Bagian pinjaman menyesuaikan gaji anggota yang melakukan simpan pinjam kepada Bensatker (Bendahara Satuan Kerja) agar dapat disesuaikan dengan

pinjaman yang telah diajukan.

Anggota

Unit Simpan Pinjam

Bensatker

(33)

4. Setelah melakukan koordinasi, Bensatker mengeluarkan draft yang langsung

masuk pada ketua.

5. Besarnya pinjaman tergantung kepada kebijakan ketua merujuk kepada kebijakan yang disesuaikan berdasarkan analisa dan informasi-informasi yang

menyangkut anggota tersebut.

6. Setelah diperoleh data-data yang kongkrit mengenai anggota tersebut, draft

lalu masuk ke daftar tunggu.

7. Setiap tanggal 5, koperasi menerima potongan-potongan gaji anggota secara kumulatif dari Bensatker.

8. Setelah tanggal 5 tersebut pencairan mulai dilakukan berdasarkan daftar tunggu.

9. Bunga yang diberlakukan 1% dan provisi 1%.

10. Lamanya pinjaman berdasarkan kemampuan anggota yang bersangkutan.

Apabila gaji anggota tidak memungkinkan untuk diberikan pinjaman

kembali, maka ketua akan mempertimbangkan apakah anggota tersebut diberikan pinjaman atau ditangguhkan untuk bulan selanjutnya.

3.3.5 Prosedur Pembayaran Pinjaman

Peminjam wajib membayar pinjaman beserta bunganya pada koperasi setiap bulannya. Proses pembayaran adalah dengan cara memotong gaji peminjam

(34)

bahwa peminjam telah membayar pinjamannya adalah terdapat dalam struk gaji

peminjam.

Namun apabila pegawai tidak ingin menggunakan cara pemotongan gaji, anggota dapat datang langsung untuk membayar cicilan kredit pinjamannya pada

(35)

35 4.1 Kesimpulan

Dari hasil kerja praktek yang dilakukan selama satu bulan dan setelah penyusunan laporan ini, penulis menyimpulkan bahwa koperasi Sespim Polri

merupakan suatu badan usaha yang bergerak pada bidang konsumsi, jasa dan simpan pinjam. Koperasi Sespim Polri memiliki tujuan untuk membantu

Kasatminkal untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan anggota kepolisian beserta keluarganya.

Modal adalah kepentingan pemilik equity yang merupakan perbedaan

antara aktiva dengan kewajiban-kewajiban. Sumber permodalan koperasi Sespim Polri berasal dari modal sendiri yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan

wajib, dana cadangan dan hibah, serta modal pinjaman yang berasal dari anggota, koperasi lainnya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan

surat berharga lainnya serta sumber yang sah lainnya.

Prosedur simpanan yang ada di koperasi Sespim Polri dilakukan dengan cara mengisi slip setoran simpanan lalu kemudian slip tersebut diserahkan kepada

bagian simpanan, setelah itu bagian simpanan membuat laporan keuangan. Selain simpanan anggota, terdapat pula tabungan bagi anggota yang dimana setiap

(36)

Prosedur pinjaman yang terdapat di koperasi Sespim Polri dimulai dari anggota yang berkoordinasi dengan bagian simpan pinjam, lalu mengisi formulir

dan dilimpahkan pada Bensatker yang menilai dan mengukur seberapa besar kemampuan peminjam dilihat dari gaji setiap bulannya. Setelah dari Bensatker

dikemblikan kepada ketua, ketua berhak untuk memutuskan memberikan pinjaman berdasarkan kemampuan peminjam terssebut.

Selain itu, dengan pengamatan selama satu bulan, kegiatan simpan

pinjamlah yang setiap harinya cukup banyak dilakukan. Mulai dari permohonan untuk mengajukan pinjaman sampai pembayaran yang dilakukan oleh anggota

koperasi.

4.2 Saran

Secara umum prosedur simpan pinjam di koperasi Sespim sudah berjalan

cukup baik karena pengurus berusaha bekerja semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik untuk anggotanya. Agar prosedur simpan pinjam di

koperasi Sespim Polri berjalan lebih baik untuk kedepannya, penulis memberikan saran-saran yang mungkin dapat dipertimbangkan bagi pihak perusahaan. Adapun

saran-saran yang dapat diberikan :

1. Dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan simpan pinjam sebaiknya lebih terkoordinasi dengan baik untuk meminimalisir kesalahan yang akan

(37)

2. Untuk kedepannya dalam melakukan kegiatan simpan pinjam menggunakan sistem informasi agar dapat menghemat waktu dan tenaga. Selain itu untuk

ketepatan dalam perhitungan, tidak secara manual yang memiliki resiko cukup besar akan adanya kesalahan.

(38)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi Strata I Program Studi Akuntansi

Oleh :

ERNI NURAENI

21107144

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(39)

v

LEMBAR PENGESAHAN ………....………….. i

KATA PENGANTAR ………....……ii

DAFTAR ISI ………....…………..iv

DAFTAR TABEL ………....……viii

DAFTAR GAMBAR ………...………...………...…... ix

DAFTAR LAMPIRAN ………...x

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ……….………...…..1

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ……….…...…... 4

1.2.1 Maksud Kerja Praktek ………...……..4

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek ………...…...4

1.3Kegunaan Kerja Praktek ……….…...4

1.3.1 Kegunaaan Praktis...4

1.3.2 Kegunaan Akademis...5

1.4Metode Kerja Praktek ………...……..5

(40)

vi

2.1 Sejarah Singkat Primkoppol Sespim Polri………...….……...7

2.2 Struktur Organisasi Primkoppol Sespim Polri…….…...………...9

2.3 Uraian Tugas atau Jabatan………...………....10

2.4 Aspek Kegiatan perusahaan ………...……....23

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ...25

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ………...25

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ………...……...25

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ………...…...26

3.3.1 Permodalan Koperasi...26

3.3.2 Simpan Pinjam...………...…..30

3.3.3 Prosedur Simpanan Anggota...31

3.3.4 Prosedur Pinjaman Anggota ...32

3.3.5 Prosedur Pembayaran Pinjaman ...33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...35

4.1 Kesimpulan ...………...…...35

(41)

vii

(42)

x

Lampiran 2 Surat Balasan dari Perusahaan ...40

Lampiran 3 Daftar Hadir Mahasiswa/i Unikom ...41

Lampiran 4 Form Permohonan Pinjaman ...42

Lampiran 5 Form Bukti Pengeluaran Kas ...43

Lampiran 6 Form Bukti Penerimaan Kas ...44

Lampiran 7 Penilaian dari Perusahaan ...45

Lampiran 8 Berita Acara Bimbingan ...46

(43)

38

Ilmu.

Hendrajogi. 1997. Koperasi : Asas, Teori, dan Praktik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

(44)

48

TTL : BANDUNG, 24 MEI 1989

E-MAIL : [email protected]

ALAMAT : KOMPLEK SESPIM POLRI UT NO. 100

HOBBY : BACA NOVEL

PENDIDIKAN FORMAL :

1. TK KEMALA BHAYANGKARI 48 1994 – 1995 2. SD NEGERI KAYUAMBON I 1995 – 2001 3. SMP NEGERI I LEMBANG 2001 – 2004 4. SMA NEGERI I LEMBANG 2004 – 2007

5. UNIKOM 2007

PENGALAMAN ORGANISASI : 1. OSIS

(45)

ii

Puji syukur penulis panjatkan Allah SWT, Raja seluruh alam semesta yang selaku mencurahkan nikmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Kerja Praktek

yang berjudul “Tinjauan atas Prosedur Simpan Pinjam pada Primkoppol Sespim

Polri” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

banyak membantu dalam pelaksanaan kerja praktek dan penyelesaian laporan ini. Untuk kedua orang tua yang banyak membantu, mama papa terima kasih atas doa dan dukungannya. Selain itu, penulis menyampaikan terima kasih terutama

kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si. selaku ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si. selaku sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Wati Aris Astuti, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah banyak

(46)

iii

memberikan kesempatan untuk melaksanakan kerja praktek.

8. Bapak Mulyadi, S.E. selaku pembina perusahaan yang telah banyak membantu selama pelaksanaan kerja praktek hingga penulisan laporan. 9. Ibu Seskowati dan ibu Widiarti selaku pengurus Primkoppol Sespim Polri.

10. Buat aa, teteh, om dan ibu yang telah membantu selama berada di tempat kerja praktek.

11. Staf dosen Program Studi Akuntansi dan staf perpustakaan UNIKOM Bandung.

12. Untuk adikku, yang telah memberikan doa dan motivasi dalam pelaksanaan

kerja praktek dan penyusunan laporan.

13. Risma, Tri, Shela, dan Fera terima kasih atas persahabatan yang terjalin

selama ini.

14. Rekan-rekan ak4, atas kerjasama dan persahabatan yang selama ini terjalin dengan indah

15. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa disebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

(47)

iv

Bandung, Desember 2010 Penulis

(48)

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Koperasi Sespim Polri
Gambar 2.2 Tanggung Jawab dalam Koperasi
Gambar 2.3 Susunan Kepengurusan Koperasi Sespim Polri
+3

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menganalisis tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam atau Unit. Simpan Pinjam Koperasi di

Tesis berjudul (dalam bahasa Indonesia) : ”Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Pengelolaan Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Koperasi terhadap

Adapun pekerjaan yang praktikan lakukan di unit simpan pinjam Koperasi Pegawai Maritim (KOPEGMAR) Jakarta selama melakukan Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai

Koperasi Warga Sauyunan dalam melaksanakan simpan pinjam dapat menyelenggarakan diantaranya : Menerima simpanan berjangka dan tabungan dari anggota, calon anggota,

Akuntansi Untuk Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam (Accounting for load save cooperation or loan save unit), Jurnal Fokus..

perkembanganya memang koperasi simpan pinjam melayani tidak saja anggota tetapi juga masyarakat luas. Koperasi simpan pinjam dilihat dari aspek pasiva melakukan kegiatan

Pada Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, kegiatan usaha koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam

Salah satu tujuan penulis mengadakan penelitian pada koperasi simpan pinjam Primkoppol Sat Brimob ini adalah untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas prosedur pemberian kredit