Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)
Universitas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
OIch:
Endang Samsul Bahri
NIM:
QPTサISTPPQRセw、AャN
ZGセZGGGG、GGォ
:
VヲャヲァセZゥNセZセZゥ
PROGRAM STUDI TAFSIR HADIS
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF IHDA YATULLAH
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya I11cnyatakan babwa:
I. Skripsi ini I11crupakan basil karya asli saya yang diajukan untuk I11cl11cnubi salah satu persyaratan I11cl11pcrolch gelar strata I di UIN SyariC Hidayatllllah Jakarta.
2. SCl11ua slIl11bcr yang saya gllnakan elalal11 pcnulisan ini tclah saya cantlll11kan scslIai elcngan kctcntuan yang bcrlaku eli UIN Syarif Hielayatllllab Jakarta.
3. .Iika eli kCl1111dian hari tcrbllkti bahwa karya ini bllkan hasil karya asli saya atall I11crllpakan hasil j iplakan elari karya orang lain, l11aka saya bcrscelia
I11cneril11a sanksi yang bcrlaku di UIN Syarif Hielayattlllah .Iakarta.
.Iakarta, 17 .Iuni 2009
SKRIPSI
Diajukan Kepacla Fakllitas Ushllluclclin clan Filsafat Untuk Memenllhi Salah Satu Syarat GUlla Mencapai
Gelar Sarjalla Theologi Islam (S.Th.I)
Oleh
ENDANG SAMSUL BAI-IRI NIM: 104034001236
Di Bawah Bimbingan .
DI·s. MAULANA, MA NIP. 150293221
PROGRAM STUm TAFSIR HAmS
FAKIJLTAS USHULUDDTN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi bel:judul "ADAB BERTAMU DALAM PERSPEKTIF HADIS"
tclah diujikan dalam sidang munagasyah Fakultas Ushul11ddin dan Filsatat UIN Syarif Hidayatllllah Jakarta pada 17 Jllni 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sm:jana Theologi Islam (S.Th.!) pada Program Stlldi Tafsir-Hadis.
Jakarta, 17 Juni 2009
SidangMUllaqasyah
Ketlla Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
Dr. Edwin, arif. MA NIP: 19670918 199703 I 001
Allggota,
buku "Peeloman Penulisan Karya IImiah (Skripsi, Tesis elan Disertasi)" yang eliterbitkan oleh CeQDA (Center fOf Quality Development anel Assurance) UIN SyariClJielayatullah Jakarta tahun 2007.
,
,.
l(onsomlll._--_
.._ , ,
-Huruf Arab )t
t
HurufLatin b Is jb.
kh d dz r z .I' sy c gh Keterangan lidak dilambangkan be IeIe dan es
je
h dengan garis bawah
ka dan hu
de
de dan zet
er
zet
es
es danye
es dengan garis diba'wah
de dengan garis dibawah
Ie dengan garis dibawah
zet dengangaris dibaWah
koma lerbalik dialas hadap
kanan
J
J
II. Volml Tunggal
q Ie ! /11 11 1V h y lei ka el em en we ha aposlrof ye . /
Tanda Vokal Arab Tanda Vakal Latin Kctcrangan
1
-a エセャエィ。ィ. / j
HI. Vokal Panjang
u
kasrah
gal11l11ah
-
----Tanda Vokal Arab Tanrla Vokal Latin Kcterangan
L:
fi a dengan topi diatas1 i dengan topi diatas
セ
, f1 u dengan topi diatas
j
-
---IV. Volml Rangkap
Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan
ャCセ Ai a dan i
-J - Au a dan u
-VI. Kala Sandang
Kata sandang yang daJam sistem abara Arab dilambangkan dengan huruf,
yaitu
.11.
clialihaksarakanl11cnjadi hurufIll, hail, diikuti huruf,l)'amsiYl'ahl11aupunhurufqamariyyahi. Contoh: al-Rijff!hukan ar-Rijcll.
VII. SYllddah (tasydid)
S)Jaddah atau fa.IJldfdyang daJam system tulisan Arab dilambangkan dengan
scbuah tancla ( .:... ), dalam alih aksara ini diIal11hangkan dengan hurul: yaitu dengan mengganclakan huruf yang diberi tanda Syaddah itu, Akan tetapi, hal ini tidak
herlaku jika huruf yang menerima tandaSyaddah itu terletak setelah kata sandang diikuli oJeh ィオイャャャセィオイオヲ syamsiyyah, Misalnya, kata 'jj:;.:oJ1 lidak ditlliis
ad.-flanirah melainkanal-Danirah.
ViII. "fa Marbu!ah
Bcrkailan dengan alih aksara ini, jika huruffa marbu£ah terdapat pada kata yang bcrdiri sendiri, maIm huruf tersebut dialihaksarakan menhadi hurufIhl (lihat
conloh 1 di bawah). Hal yang sama juga berlaku jikafa marbti£ah tersebut diikuti
okh kala sifal (na'at) (lihal contoh 2). Namun, jika huruf fa marbti£ah tersebllt
Kata Arab
I
Alih Aksara_____
セセTNNYNj⦅Z
...WZBN[「NNLN⦅⦅Z⦅⦅[[⦅⦅MMセ
Iarlqah-- 4+-)\...;11'i...L,.l\ - \ al-Jiimi'ah al-Islilmiyyah J.r.-}I'""'""
1-
Wahdat al-Wujfid_..
.
.
-'L
2
" .)
No
XI. Hurup Kapital
Meskiplln dalam sistem tlilisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam alih
aksara ini hurllf kapital tersebllt juga digllnakan., dengan mengikuti ketentuan y'lIlg I",rlaku dalam l,jaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, anlara
lain untuk menuliskan permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain. Jika nama diri didahului oleh kata sandang, maim yang
ditlilis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal
alau kala sandangnya, Contoh al-Kindi, bukan AI-Kindi.
Berkaitan dengan penulisan nama (nama-nama tokoh yang berasal dari
Nusanlara), atau pun judul buku. Penulis tidak mengalihaksarakannya, tetapi disesuaikan dengan nama atau judul buka tersebut. Meskipun akar katanya itu
bcrasal dari bahasa Arab,
Setiap kata, baik kala ket:ja (li'iI), kala benda (isim), maupun hurl1f(!:J.m:!),
ditulis seem'a terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas
kalimat-kalimat dalam bahasa Arab, dengan berpedol11an pacla kctentuan-ketentuan di
atas: MMNMMMNMMMLZMMMMZMMMMMMLMMMMMMZMZMZZMMZM」MMMZMMセセ⦅L
Kata Arab Alih Aksara
Dzahaba al-l1stadzu Tsabata al-ajru
Adab adalah salu iSli!ah bahasa Arab yang berarli adal kebiasaan. Kala ini mcnunjukan pada sualu kebiasaan, elika, pola tingkah laku yang dianggap sebagai modcl. Sdal11a dua abad perlama setelah kemunculan Islam, istilah adab I11cl11bawa implikasi makna etika dan sosial. Berdasarkan bcberapa dcfinisi lcrsebut, aelab berlamu dapal elipahami sebagai tingkah laku seseorang yang baik berelasarkan kesucian jiwa dan elimanifestikan melalui atman-aluran dalam bcrtamu yang sesuai elengan sya'riat agama Islam. Orang Muslim beriman kepada kcwajiban I1lcmuliakan lamu, I1lcnghonnalinya dcngan pcnghormalan yang scmcslinya, karcna hal-hal tersebul sesuai elengan syari'at Islam. Sebab dcngan
saling lllcnghorl1ltlti. maka nknn terlihat SUUlu kelwnl10nisan anlara scornng tamu
uall luan rumah Lcrscbut.
Siapapun kila, lcntu pcrnah berlamu ke rLImah orang lain, walau sekadar bercakap-cakap atau karena aela kepentingan bisnis. Sebab manusia selalu I11cl11bulUhkan orang lain, siapapun dia tua, muela, pria maupun wanita. Maim pcrgalilan dalam Islam sangal diperlukan, agar bisa salingl11ellghargai dan I1lcllghornHili saLu sam a lainnya. lClapi dcngan dalangnya Blldaya Baral, adab bcrtamll sudah lidak berlaku karena dianggap sudah lidak pantas dengan kchidupan yang modern. Islam sebagai agama yang sempurna tidak membiarkan masalah ini begitu saja, namun Islam mengajarkan aelab-adab bertamu, sehingga lujllan bcrlamu bisa ter!aksana elengan bail"
Pcnclitian ini ingin mengetahui bagaimana adab bertamu elalam sya'riat islam yang lcrelapal elalam al-kulub al-sittah. Selelah penulis mclakukan ;)cnciilian, eli sana dijclaskan bahwa hadis-haelis yang 'lela elalam al-kutub al-sittah Ii'CI11Crinlahkan agar umal Islam melaksanakan pcraturan-peraturan elalam bcrlamu, scbagaimana yang telah eli syari'atkan.
KATA PENGANTAR
セIiLケイIゥNGᄏQ セ
Puji clan syukur saya panjatkan kehaclirat Allah SWT, yang telah l11elimpahkan nikmat, hiclayah clan rahmat-Nya, sehingga penulisan skripsi clengan judul "aclab bertamu clalam perspektif haclis" clapat diselesaikan clengan baile Salawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada R,lsulullah SAW beserta keluarga clan sahabatnya.
Munculnya berbagai hambatan clan kesulitan seakan ringan berkat bantuan clan clorongan berbagai pihak. Oalam kesempatan ini penulis berkenan mengucapkan terimakasih kepacla beberapa pihak terl:entu tanpa mengurangi pcnghormatan penulis bagi pihak-pihak yang tidak l11ungkin disebutkan satu persatu clalam pengantar singkat ini.
Ucapan terima kasih clan penghargaan yang setinggi-tingginya, penulis sampaikan kepacla :
I. Bapak Dr. M. Amin Nurclin, M.A. selaku Oekan Fakultas Ushuluclclin clan FilsaElt UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta, beserta para pembantu Oekan 2. Bapak Dr. Bustal11in, MA . selaku Ketua Jurtlsan Tafsir Hadis Fakultas
Ushuluclclin clan Filsafat UIN SyarifHiclayatullah Jakarta
3. Bapak Dr. Eclwin Syarif, M.A. selaku Sekretaris Jurusan Tafsir Haclis Fakultas Ushulucldin dan Filsalat UIN SyarifHidayatullah Jakarta
6. Kedua orangtua penulis Ayahanda H. A. Saepuddin dan Hj
E.
Rohanah Mariah atas cinta dan kasih sayang serta pengorbanannya yang telah berusaha memberikan dorongan, nasihat, doa dan restunya.7. I'erguruan Islam Malnu (mathla'ul anwar linahdla'til )llama) di bawah bimbingan K.I-I. Tb Ma'ani Ruscli.
8. Perguruan Islam AI-Jamhariyah dan MTs Malnu kec. Muncang Kab. Lebak Banten beserta dewan guru.
9. Guru-guru khususnya untuk ustadz KH. Tb Thalhah Ma'ani, KH. Tb Hamdi, KI-I. Tb Zagi Gufran, KH. Tb Zidni, KH. Abah Ishag, hj Ratu Eneng makiyyah M.Pd, Drs Bahrul Amig M.pd.
10. Saudara-saudaraku Ipah Apipah S.pd.i suami Ozi Rozazi A.Ma, Yayah Khuriyah S.Ag suami Iman Abdullah Mansur S.Ag, Asep Sunandar S.Os.i istri Teti Purwati A.Ma, Ipat Patmawati S.Pd suami Tsabit Latief SQ, S.H dan adiku Ubay Mahpudin.
IJ. HIQMA (Himpunan Qori-goriah Mahasiswa) khususnya para pengajar dalam bidang gira' ah, salawat, gambus el-higma, rehana. IJara senior, anggota higma.
12. HMB (Himpunan Mahasiswa Banten) khususnya para senior, pengurus clan anggota terimakasih atas suport dan dukungannya.
14. Rekan-rekan mahasiswa Tafsir Hadis angkatan 2004: Cach'a pratiwi, Sri Rahayu, Mudrika, Abdul Rasyid, Muhamad Sauki, Imanul Hakim, Muhammacl Zaki, Irfan Abdurahmat
i5. Seiul'llh keluarga besar Pondok Pesantren Al-Muawanah Menes Pandeglang Banten, Tahfidzul Qur'an Bonjer Menes Pancleglang Banten, Ponclok Pesantren moclern Ai-Masthuriyah Sukabumi .Iawa Barat.
16. Kepacla seluruh karyawan perpustakaan umum Islam Iman .lama pasar jumat clan rekan-rekan rental Dion Komputer.
17. Teman-teman kos: Asep Saepurahmat, Lukman ai-Hakim, Suclirman, Anwar yasin, Imam Abdul Hacli, Abcl Rasyid, Enan Nurzaman.
18. Teman-teman semua yang seCat'a langsung, maupun ticlak langsung ilmt anclil clalam memacu, memotivasi penulis agar clapat menyelesaikan skripsi ini.
Muclah-muclahan jasa clan amal baik terse but menclapatkan balasan yang setimpal clari Allah SWT. Semoga skripsi yang seclerhana ini clapat memenuhi harapan clan ikut serta membantu ke arah kemajuan pencliclikan, khususnya clalam biclang perspektif haclis dan juga bermanfaat bagi orang banyak clan membawa keberkahan cli clunia clan akhirat.
Akhirnya, semoga Allah SWT memberikan petunjuk ke jalan yang benar clan mencurahkan taufik serta hiclayah-Nya kepacla kita sekalian, Amin.
Jakarta, 20 Mei 2009
KATA PENGANTAR VI
DAFTAR lSI ix
BAB PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .
B. Pembatasan dan Perllmusan Masalah 6
C. Kajian Pustaka 7
D. Tujuan Penelitian... 7
F Metodologi Penelitian 8
F. Sistematika Penulisan 9
BAB II
BAB III
KEHUJAHAN HADIS AL-KUTUB AI-SITTAH
A. ;iahih al-Bukhari lO
B. ;iahih Muslim... l2
C. Slinan al-Tinnidzl... l4
D. Sunan al-Nasiii l7
F Slinan AbC! Diiwud l8
F. Sunan lbnu Miijah... 20
TINJAUAN UMUM TENTANG ADAB BERTAMU
A. Pengertian Adab Bertall1u... 22
B. Tlijuan Bertamu 20
I. Silatllrrahim 26
BABIY
BAB V
C. Bertamu Adalah Ibadah 34
ADAB BERTAMU DALAM AL-KUTUB AI-SITTAH
A. Teks Malan clan Syarah Haclis 37
1. Meminta Izin Sebelu1l1 Masuk... 37
2. Mengllcapkan Salam Alas Penghllni RlIl11ah... 46 3. Lamanya Masa Bertamll... 48
n.
Asl,,111 al-WlIrlid Uadis 54C. Anal isis 58
PENUTUP
A. Kesimplilan 61
13. Saran-saran 62
A. Lata .. Bclakang Masalah
Haelis yang elipahami sebagai ucapan, perbuatan, laqrir elan hal ib.wal
Nabi Muhammad saw,1 menelucluki lempal yang linggi elalamjiwa umat Islam, clan merupakan sumber ajaran Islam setelah al-Quran. Haclis merupakan
pcnjelasan yang nyata terhaelap ayat-ayat al-Quran yang masih global dan
mcrupakan kelerangan yang nyala bagi keumuman <lyalnya.2 Juga mcrupakan sebagai sumber penjelasan ketenluan agama Islam, sebagaimana dilentukan
elalam agama Islam.3
Mengingal hadis aelalah penjeJas lerhadap al-Quran, clan keeluclukan
hadis Nabi lerhadap al-Quran, Allah sWllelah menerangkan eli clalam al-Quran scprli peran Nabi Muhammael sebagai muillssir al-Quran. Allah beriinnat\
dalam Sural Al-nahI/16: 44
"Dan Kami turunkan al-Quran kepadamu agar kaml! menerangkan kepacla lUnat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan".4
J Mudasir,1//1/11Hadis.(bandung: Pustaka Abadi, 2005), h. 13-14
1. Fungsi hadis dalam penjelas 。ャセqオイ。ョ itll bCI'I11Ucum·.;mucalll. Malik bin·· Anas
Il1cnycDutkan lima macam fungsi;bayon al-taqrir, boyan al-ICff.\'ir, bayanal-lqj.;'i1,bayrt/1。Oセ「。L|GOL
!J(ZFOJ1 al-Ia,\}',.i, (Ralluwijaya, Htang. IImu /-Iadis, (Jalmrta: Gaya Media Pl'atama, 1996), cet,kc-I,
h.26-27
] Assa'id, Sadullah,Hadis-hadis Sekle, (Yogyakarta: Pustakap・ャセゥ。イLQYYVIL eet ke"l, h. 6
2
Ayat cliatas, menjelaskan bahwa tugas Rasulullah ialah menjelaskan
baik dengan lisan maupun perbuatan, hal-hal yang masih global clan sebagainya yang terclapat clalam al-Quran.5 Tugas ini berclasarkan perintah Allah, tentu s!\ja penjelasan terhaclap Quran bukanlah sekeclar mel11baca al-Quran, banyak ayat-ayat yang mel11erlukan penjelasan praktis clan itu suclah
dilakllkan oleh Raslliullah. Menolak penjelasan Raslllllllah sal11a sl\ja artinya menolak al-Quran. (,
Karenanya Rasulullah tidak bisa dilepaskan begitu saja clari tugas ini.
Ilaclis jib dilihat dari segi periwayatannya tentu berbccla clengan al"Quran,
semua periwayatan ayat-ayat al-Quran berlangstmg secara mutawatir,7
scdangkan haclis Nabi clalam periwayatannya sebagian berlangsung sccara
t11l1tawalir, dan scbagian lainnya u!lud" Nallllln dcmikian, QlIran dan al-1-latJis tidak bisa dipisahkan begitu saja l(Hrena kecluanya saling menclukung,
Mengingat clari keduanya antara al-Quran dan al-I-Iaclis sebagai pcdoman tHnat Islam yang saling mendukung, dan dalam setiap menghadapi persoalan hidup hams kembali kepada keduanya (al"Quran clan al-hadis), di
5m・ャセゥ・ャ。ウォ。ョ tentang Jafaz dan peratlll'an-peraturannya, artinya menyampaikanai-Oman.
tilllpa l11cnycmbunyikan salt! ayat pUll, sedcmikian I'upa, persis sebagaill1anH Allahtciah
tllcl1Ul'unkan wahyu tCl'sebut ke dalam hati Nabi EaW. KCllludian, mcnjelaskan arti kata, kalimut
atnu aynl yang, mcmerlul,an keterangan, atau aynt-nyut yang bersifat l1lutlak.(Nashiruddin,
Muhammad al-Albani, KedudulwnS'mmah Dahlin /s/al'l, (Jakarta: PTGagasan Indoncsia),h. 9-10
h M. l'v1. Azallli,lImlis Nabi 5'ejarah dan Iv/od!/ikasinya. (Jakarta: PlIslnka Pirdalls, 1994)
h.
n
'1 Mutawatir dnlnll1 illl1l1 hndis yaitli: hadis yang diriwayatkan oleh scjul1llah rawi yang
tidal\: l1lungkin bersepakat untuk bCfdllsta dad sejul11lah rawi yang, semisall11ercka danseterllsnya
セ。ャャャー。ゥ akhil' sanad. Sedangkan lIntllk al-Quran ant'ara lain makslIdnyayaituayat-ayat.;Nya
ditLlrLlnknnoleh Allah Swtkepada Nabi Mlihamnvld melailli malaikat Jibril secaraiangsling.(DR.
NlIrliddin 'ITR. Penganlar /Il11l1 Hadi", (Jakarta: Pustaka Bandung, 199t), h. 196. Para ulama
sini bukan saJa berisi masalah-masalah hukum, tetapi juga meneakup pada kehidupan sosial, baik berupa masalah politik, ekonomi, kemasyarakatan, norma, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Hal tersebut telah dikatakan Nabi dalam haelisnya, yaitu:
J. Q "" " ' ; ; ; '" J., " , , , , ; ; ; . . . . , . . '" ...'"
セセ
:.::s ')
JLi;;Lj
セ
.))1セLGjャ|
jセI
0\:JJ;
4;\
01,;;:;-'
セZgMェ
セ HZZMセiL[[
セiェI
セセI
Gj
セ| セセ
セ セ
0:
I,;;\:L;f
iセヲセ
セ
0:;f
Diceritakan kepaelaku dari Malik bahwa dia l11enyampaikannya sesungguhnya Rasulullah saw bersabela: "Aim tinggalkan untukmu dua perkara, tidak sekali-kali kamu sesat selama kamu berpegang kepada keduanya, yaitu kitabullah (al-Quran) dan sunah Rasul-Nya".(HR. Malik).
Dari hadis di atas jelas bahwa al-Quran dan Haclis adalah pegangan bagi umat Islam. Lebih jauh lagi aela yang mengatakan bahwa Sunah itu tidak hanya terbatas pada apa yang disandarkan kepada Nabi, tetapi termasuk Sttnah segala sesuatu yang disandarkan kepada sahabat clan tabi'in. Ini berarti, pengertian Sunah bagi mereka sama dengan pengertian hadis sebagail11ana disebutkan terelahulu.1o
Mengingat hal yang disandarkan kepada Nabi elan para sahabat itu di scbut hadis. Sangat baik bils dalam l11engerjakan sesuatu sesuai dengarr perbuatannya, l11aka kebiasaan yang pernahelilakukan olehnya adalah berlal11u. Yang lermasuk keelalal11 kehielupan sosial yaitu: bermasyarakt, beraelab, menghorl11ati, l11enolong, elan lain sebagainya. Mengingatsifat manusia yang sangat heterogen agar bisa terhindar elari hukunl i'il11ba (yang kuat l11akin kuat elan yang lemah tetap lemah). Maka pergaulan elalam Islam
'JMalik bin Anas abu Abdullah al-Asbahi,MuwGia Imam Malik, (Masri: Dal'll ihya
4
sangat diperlukan, agar bisa saling menghargai dan menghormati saW sama lainnya. Seiring dengan perubahan zaman yang modern khususnya di Indonesia, kebiasaan bertamu sering di lakukan oleh kalangan masyarakat guna untuk menjaga silaturahmi sesama Muslim. Kebiasaan tersebut sampai sekarang masih sering dilakukan oleh masyarakat, tetapi dengan datangnya Budaya Bm'at, adab bertamu sudah tidak berlaku karena dianggap sudah tidak panlas dengan kehidupan y:lIlg modern. Di sinilah yang kurang dipahami oleh scbagian masyarakal tenlang adab berlamu yang nampaknya mulai lunlur.
Dalam kehidupan bermasyarakat di sekitar., banyak persoalan dan peristiwa yang tm:jadi. Salah satu eontohnya adalah dalam persoalan bertamu. Tidak jarang seorang tamu, tidak diperkcnankan masuk bahkan diusir oleh luan rumah karena sikap yang kurang sopan pacla c1iri tamu tersebut dan tidak mcnghormali aturan-aturan bcrlamll.
Hal tcrsebut di atas, tentu dapat menimbllikan kekceewaan tcrhadap diri seorang tamll yang pada akhirnya tak jarang pula menimbulkan maksud yang buruk. Pecloman-pedomml untllk memasuki rumah orang lain, Allah swt bcrJirman :
"Hai orang-orang yang bcriman, janganlah kamu memasllki rumah yang bukan rumahlllll sebelum meminta izin dan Illemberi salam kepada penghllninya. Yang demikian itu lebih baik bagilllu, agar kamu (selalll) ingal". (Al-Nur / 24:27)11
bagi sebagian kalangan, melainkan berlaku bagi setiap Muslim. Apabila scscorang meminta lZll1 sebelum masuk rumah kell1udian masih tidak ada jawaban dari tuan rumah, janganlah memasukinya. Sebagaimana Nabi saw
bcrsabda:
,
'.1- Q -" 0....1-.1- "
J. Y""'!
,y
セ J. ,I») . . . . .. -:" " " "
t.:
8;. iセZ[ZHNZGit.::.)
L;-''Y
:;1
\S\5t.;.
)L,a.;
').II <.f-WI セ BLZ[LNNキセWt;..
... . . , . . H...
12 ' I ' : 'I"
(r--0 ) ) )
6
tidak dijawab, sudah pulanglah kembali ! "Kata 'Umar. "Adakan saksi atas keteranganmu ilu, Kalau tidak kuhukum engkau.!" .
Dari hadis di atas, jelaslah bahwa seseorang yang bertamu harus ll1engetahui peraturan-peratllran yang sesllai dengan norma agama dan sosial (kehidupan bermasyarakat). Alangkah indahnya jika setiap yang dilakukan di
niatkan ibadah kepada Allah ta'ala dan ittiba' pada Rasulullah セ。ャ。ャャ。ィオ
'alaihi wa sallam, termasuk dalam hal adab bertamu ini. Padahal krisis utama
yang dihadapi kaum ll111slimin masa kini adalah krisis pemikiran dan hal itu mendahului krisis kesadaran hati nurani.
Berdasarkan hal lersebllt di atas, penlllis ingin mencoba ll1enguraikan pennasalahan tersebut. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untllk
mengall1bil penulisan skripsi ini denganjudul: "ADAB BERTAMU DALAM
PERSPEKTIF IIAnIS".
B. I'cll1batasan dan I'crulllusan Masalllh
Topik pell1bahasan ll1asalah adab banyak dilihat dari berbagai referensi
tuJisan, seperti dalam kitab-kitab hadis, buku-buku hadis, dan yang lain-lain.
Dalall1 tulisan ini penulis mell1batasi pada adab bertall1u yang dikemukakan
hadis-hadisnya dalall1al-Kutub al-Sittah.
Dikarenakan perll1asalahan adab bertall1u terutama hadis-hadisnya
begitu banyak, yang penulis dapati dalall1 kitab Mu :iam Ml!fahras Ii al-Fa:;, al-Hadis al-Nabawy. Maka dalam hal ini penuJis batasi pell1bahasan
pell1bahasan dalam skripsi ini, penulis perlu memberikan perumusan dalam pell1bahasan ini, yaitu : "Bagaimana adab bertamu daJam aJ-kutub aJ-sittah ?"
C. Kajian Pustaka
Melalui penelusuran kepustakaan kebeberapa tempat, penulis ll1endapati penelitian tentang lulab bel'la/1lu tla/am pel's1JeMij a/-Qul'il/l ; Pellajiiirall Alas Q.S. Il/I-Nul': 27-29./3 Dalam skripsi tersebut di ungkap hal-hal yang ll1enjelaskan tentang petunjuk dan peraturan hidup bermasyarakat, karena bertall1u ini mengingat signifikansi dan relevansinya bagi kehidupan bermasyarakat. Adapun dalam penelitian yang penulis sqjikan menekankan pada aspek metodologi bertamu yang baik dalam qiaran Islam, lebih terfokus lIntuk ll1emahall1i konteks hadis sehingga dari pembahasan yang dikqji tentunya berbeda dari fokus karya di atas.
D. Tujuan Pcnclitian
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk :
I. Untuk mengetahui sejauh mana cara Islam bertamu.
2. Untllk ll1emenuhi persyaratan guna ll1eraih gelar kesm:ianaan strata sntu (8 I) dalam bidang Tafsir Hadis pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatllllah Jakarta.
Eo Mctodo!ogi Pcnclitian
8
Sebagai landasan operasional dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode tertentu yang kemudian penulis membatasinya menjadi tiga bagian yaitu :
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengkajian dan penelitian tentang hadis-hadis yang terdapat dalam al-KUlub al-Sillah, penulis sepenuhnya melakukan telaah kepustakaan (Library Research), yaitu dengan memposisikan al-KUlub al-S'illah sebagai acuan primer untuk mendapatkan data yang valid dan reprcsentatif sekitar hadis yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah sejumlah buku-buku yang masih ada kaitannya dengan objek pcnelitian scperti kitab-kitab tel:iemahan haclis, buku-buku wacana hadis dan bahan-bahan nuukan lain yang reievan dengan objek pembahasan yang dibahas. Hal ini dimaksud agar mendapat informasi secm'a lengkap untuk menemukan kesimpulan yang akan diambil secara penting.
2. Metode Pembahasan
Berdasarkan referensi yang ada, penulis dalam pembahasan skripsi
1111 berpijak pada metode deskriptif-analisis, yaitu melalui pengumpulan
data baik pnmer maupun sekunder lalu diteliti dan dianalisa kemudian c1iambil kesimpulan.
3. Teknik Penulisan
ditcrbitkan oleh CeQDA (Centre for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta 2007.
F. Sistcluatili.4l PcnuliSHIl
Skripsi ini terdiri dari empat bab, yang terbagi lagi kedalam sub bab.
Adapun sistematika penulisan terse but sebagai berikut :
Bab satu pendahuluan, yang terdiri dari : latar belakang masalah,
pel11batasan dan perumusan l11asalah, kajian pustaka, tujuan penelitian, metodologi penelitian, sistematika penulisan.
Bab dua kehujahan hadis dalam al-kutub al-sittah, yang terdiri dari kiwb 3.ahih al-Bukhari, 3.ahih Muslim, sunan Al-Tirmidzl, Sunan AI-Nasai,
Sunan AbfI Daud, Sunan ibnu Maiah.
Bab tiga tinjauan umum tentang adab bertamu, yang terdiri dari: pengertian adab bertamu, tujuan bertamu: silaturahim, memenuhi undanglll1,
menyampaikan keperluan, berta111u adalah ibadah.
Bab empat adab bertamu dalam al-kutub al-sittah, yang terdiri dari:
teks matan dan syarah hadis: 111eminta izin sebelum masuk, mengt1eal)kan salam atas penghuni rumah, lamanya masa berta111u, asbab al-\vUJ'ud al-hadis,
analisis.
BABIl
KEHUJJAHAN HADIS DALAM AL-KUTUB AL-SITTAH
A. §.a1!ih al-Bukhari
Nama asli al-Bukhari adalah Abft 'Abdullah Muhammad ibn Isma'il Ibn Mughirah ibn Bardizbah. Beliau dilahirkan pada hari jUln'at I3 Syawal 194 H, di Bukhara. Wafat di desa yang sama pada malmn sabtu, n1alam Idul Fitri pada tahun 256 H.I Pada usianya yang relatif muda ia sudah l11alllpu mcnghafal tulisan bcbcrapa ulama hadis yang ada di negeJ'inya. AI-Bukhari tergolong orang yang memiliki sifat penyabm' dan memiliki kecerdasan dalam mendalami ilmu hadis yang jarmlg dimiliki ormlg lain. Karena kecerdasan dan ketekunannya dalam mempelajari hadis-hadis maim ia diberi gelar AmiI'
at-lviu
'minfnfi at-Hadi/, suatu gelar kehormatan yang diberikankepadanya dari ulama-ulama hadis pada zamannya.Mendalami ilmu hadis adalah kegiatan yang sangat dicintainya, ia menghafal 100.000 hadis
e.ab.ib.
dan 200.000 hadis yang tidalqab.ib.. bahkan ia telah mengetahui banyak tentang hadis sebanyak 600.000 hadis bahkall sampai 750.000 hadis. Dalam riwayat lain ada juga yangmengatakan balMa Beliau mengetahui hadis sampai 900.000 hadis. Dellgan ketekUllall11ya Il1cnyclcksi dan mcnyaring haclis tersebut schingga hanyatinggal 9.082 hadistAbu' Abdullah Muhammad ibn Isma'il Ibn Mughirah ibn Bardizbah al-Bukhari,,lal1ill
al-Bukhar!,
,
(Dill' al-Fikr, 1994), juz ke-I. h.3.. Zufran Rahman, Kajian Sunah Nabi Saw. Sebagai Sumber Hukum Islam,' .Iawaban
yang e1apat e1ipertanggungjawabkan, Beliau melakukan penelitian ini selama
J6 tahun.3
Menurut penelitian ahli haelis, Imam Muhammael Fu'ael ' Abelul Baqi,
jumlah haelis al-Bukhari tennasuk yang berulang-ulang sebanyak 7.563 haelis
.,a!?i!l dan haelis yang tielak berulang-ulang tersebut e1isaring elan e1iseleksi
kCl11bali schingga tinggal 2.607 haelise.ab.i!J..-I
Kitab e.a!J.i!J. Bukhari aelalah kitab haelis yang menurut mayoritas ulama
hadis adalah kitab hadis tcre.a!J.i!J. dibanding kitab-kitab hadis lainnya. Mereka l11eni lai bahwa haelis-hadis yang terdapat eli e1alam e.a!J.i!J. al-Bukhari suelak
tidak e1iragukan lagi kualitasnya.5Karya Imam al-Bukhari e1alam bielang haelis
cukup banyak namun yang terbesar elan yang terkenal e1ari karyanya adalah
kitabal-Jami' al-(ia!J.i!J.atau yang terkenal dengan nama(ia!J.i!J. Bukhari.6
Dalam teknis penulisannya, al-Bukhari membuat bab-bab sesuai dengan tema dan materi hadis yang akan ditulisnya dan dalam kitabnya ini
Bcliau juga bermaksud mengungkap fiqh hadis !f.a!J.i!J. dan menggali kesil11pulan hukul11 yang berfaedah, serta menjadikan kesimpulan itu sebagai
bab-babnya.
[bnu -S.alah pernah berkata ;"KetaI1llilah bahwa kitab (ia!J.i!J. al-Bukhari
elan (ia!J.i!J. Muslim merupakan dua kitab hadis yang paling !f.a!J.i!J. setelah
a!-Quran. Namun demikian,!f.a!J.i!J. al-Bukhari lebih sahih dari pada!f.a!J.i!J. Muslim
, Zuti"an Rahman,kajian Sunah Nabi saw, h. 210.
-IZufrall Rahman,kqjian Sunah Nab; saw, h. 210.
5T.B. Hasbi Ash Shiddieqy, Pokok-pokok /Ill/II DJroyah Hodis, (Jakarta: Bulan Bintang,
12
dan lebill banyak memeberikan faedah. Imam Nawawi juga melontarkan sanjungan yang serupa, "Para Ulama bersepakat bahwa kitab yang paling
セ。ヲjjAjN setelall al-Quran adalah (ia!J.i!J. Bukhari dan Muslim, seluruh kaum Muslil11in dengan bulat meneril11a keduanya, tak ada yang memungkiri.7
Terlebih terhadap kitab(ia!J.i!J. al-Bukhariyaitu dikenal lebih セ。AjNゥAjN dan lebih banyak l11enebarkan l11anfaat dan pengetahuan. "Seluruh ulama sepakat menerima kitab (ia!J.i!J. al-Bukhari," Demikiall tandas ibnu Katsir. Ibnu as-Syubki pun melontarkan hal yang serupa, "Kitab (iafJi!J. al-Bukhari adalah kilab termulia selelah Kitabullah.
Dengan mencermati beberapa pellilaian di atas, dapat digarisbawahi bahwa mayoritas ulama menilai hadis-hadis dalal11 (ia!J.i!J. al-Bukhari sebagai hadis セ。AjOAjNN Menurut mayoritas ulama, semua hadis dalam (ia!J.ih al-Bukhari
aclalah tel:iamin kualitasセ。AjNゥAjNョケ。Ns
B. ;ia!!.i!!.Muslim
berkelana unuk mencari ilmu tentang hadis, berbagai tempat telah Beliau
tcmpuh eli antaranya ke Hijaz, Iraq, Syam, Mcsir dan lain-lain!!
Imam Muslim juga tcrkenal elengan claya hafalnya yang tinggi clan juga mcmpunyai kemampuan clalam mengarang, di samping itu juga Beliau termasuk orang yangwara, saleh,dan taq,Jla serta selalu menjauhkan cliri dari segal a perbuatan dosa. Imam Muslim meneluduki kedudukan yang tinggi elalam bielang ihnu, banyak ulama yang mengakui akan ketinggian ilmunya.1o
Sebagai seorang ahli haclis Beliau telah mengum]Julkan 300.000 haelis,
kemuelian hadis yang telah ia kum]Julkan ia teliti clan seleksi kembali satu
pcrsatu hingga mcnjacli 7.275 haclis J.ab.i/1. termasuk yang bcrulang-ulang,
scdangkan yang di masukan kc dalam kitab Sa/1i/1 Muslim yang menjadi
]Jegangan sckarang sebanyak 4.000 hadis, bcliau mcnyusun kitab J.ab.i/1-nya itu
dalamjangka 12 tahunI I
KitabSa/1i/1 Muslim adalah termasuk kitab haelis tcr-J.a/1i/1 setclah kitab
Sa/1i/1 al-Bukhari, sebab Imam Muslim termasuk Imam yang sangat teliti dan
selektif dalam mencari hadis dan para pe-riwayat-nya. Olch karcna itu,Sa/1i/1
Muslim aelalah kitab yang kedua clari kitab-kitab hadis yang mcnjadi pcgangan
scsuelahSa/1i/1 al-Bukhari./2
'JMuslim,Sa!.li!.lMuslim, (Kairo: Dar al-Hadis, 1994), h.8.
14
Menurut penelitian para uJama, persyaratan yang ditetapkan oleh Imam Muslim bagi !iah.ibnya suatu hadis pada dasarnya sama dengan persyaratan yang ditetapkan oleh al-bukhari.13
Dalam kaitan ini, Imam Ad-Daruqu!ni memberikan sanJungan, "Seandainya tidak ada Imam Bukahri dan Imam Muslim, tentu pembahasan hadis tidak akan muncul". Hadis-hadis yang tertuang dalam §.ah.ih. Muslim
pada umumnya berkualitas!iah.ih. atau dinilai!iah.ih.oleh sebagian besar ulama hadis.14 Namun begitu, tidak semua hadis dalam kitab ini berkualitas !iah.ih..
Tidak pula berarti bahwa hadis-hadis di luar kitab ini kualitasnya tidak!iah.ih..
Dalam kitab ini Imam Muslim pernah berkata bahwa ia tidak memasukkan semlla hadis !iah.ih. ke dalam kitabnya, melainkan hanya hadis-hadis yang disepakati oleh para ulama hadis-hadis. Pernyataannnya ini dinilai oleh ibnll セ。ャ。ィ sebagai penegasan bahwa Imam Muslim hanya memasukkan hadis yang memenuhi persyaratan!iah.ih.yang telah disepakati ulama haclis.
C. Sunan al-Tirmidzi
Iman Tirmidzl mcninggal pada malam scnin tanggal 13 Rajab tahun 279 H bertcpalan dcngan tahun 892 M, dalam usia 70 tahun. Imam Tirmidzl adalah salah scorang Imam yang pada masanya tidak ada tandingannya, Bcliau mcmpunyai bcbcrapa karya tulis dan mcrupakan salah scorang Imam yang tcladan pada biclang ilmu hadis.16
Sebagai pencinta hadis, al-Tirmidzl mencurahkan seluruh hidupnya untuk menghimpun dan meneliti hadis. Tak hanya berguru kepada para ulama di negerinya, ia banyak melakukan perantauan ke negeri-negeri lain. Rute pcngembaraannya sangat panjang, climulai dari Hijaz hingga Khurasan dan kota-kola besar lainnya.17
Kitab Sl/nan al-Tirmidzi memang memuat banyak hadis yang berkualitas hasan. Karena itu, dari segi kitab tersebut lebihn1asyhur dengan sebutan kitab hadis f1asan. Misalnya, sejak awal al-Tirmidzl tidak merumuskan definisi yang jelas mengenai tolok ukur hadis hasan. Ditambah lagi clengan seringnya al-Tirmidzl menggunakan istilah hasan c1engan beraneka ragam cabangnya. Misalnya clalam satu kesempatan ia menggunakan istilah hasan!f.ab.ib.,semenalra pacla kesempatanlain iamemakai seblltan hasan gharib. clan pada k.;sempatan yang lain lagi ia menggunakan istilah !J.a.l'an
!f.ab.ib. gharib. Memang penyebutan yang beraneka ragam ini
16
dulunya para ulama hanya memiliki dua istilah untuk hadis, yakni !i.a!J.i!:J. dan
(laij; clengan kehacliran al-Tinniclzl, pel1lbagian itu menjadi semakin beragam. AI-Tirmielzlmenal1lbahkan satujenis hadis, yakni hasan. Jaeli, total jenis hadis aela tiga, yaitu!i.a!JJ!:J., !iai
lei
anAZjN。ウ。ョNャセKapasitas al-Tinnidzl clalam dunia hadis semakin diakui ketika ia menganalisa kelemahan elan kelebihan para periwayat, yang dikenal dengan istilahal-.!arh wa al-Ia 'di!. Ilmual-.!arh wa al-Ia 'dil ini memiliki peran besar untuk mengetahui kondisi para periwayat haclis sehingga clari situ dapat disimpulkan, apakah hadis yang diriwayatkan seorang perawi bisa diterima atau tidak. Abu Isma'il al-Harawi, menyebutkan bahwa kitab Sunan
al-Tirlllidzi Icbih banyak mell1berikan faedah daripada 0.a!:J.i!:J. al-Bukhari dan
0.ul!.ilj Muslim, scbab, hadis yang tCrlllual dalam Sunan al-Timzidzi
diterangkan kualitasnya. Jika hadis tersebut berstatus lemah, mab sebab-scbab kelemahannya juga diterangkan. Karena itu, setiap orang yang Il1cmbacanya bisa dengan ll1udah mengambil kesimpulan mengenai status sebuah hadis.19
Kami melihat bahwajami' Tirmidzimerupakan eontoh yang baik bagi praktek illl1iah yang dildkukan oleh ulal1la' hadis clalam rangka ll1engetahui yang Lセ。AZjNゥAl llasan dan flai:f, ll1enyingkap 'ilal- 'ila! hadis, melakukan penggalian hukull1, ll1engetahui periwayatan yang(siqa( dari yang malruk dan lain-lain.20
D. Sunall al-Nasai
Ia memiliki nama lengkap Ahmad bin Syu'ib bin' Ali bin Sinan bin BabY bin Dinar. Panggilan akarabnya adalah Abdurahmm:m al-Nasai, Ia dilahirkan pada 215 H eli kota Nasa' yang masih termasuk wilayah Khurasa11 (Iran). Paela tempat keIahirannya inilah nama Nasai dinisbahkan. Oi kota Nasa' ini, Imam Nasai dibesarkan.21 Pada usianya yang ke- I 5 tahun, mulailah Imam al-Nasai mengaelakan rihlah ke daerah Hijaz, Irak, Syam. Mesir, dan daerah lainnya yang beraela eli sekitar jazirah 'Arab untnk mendengarkan dan Il1cll1pclajari hadis. Dengan usahanya yang sungguh-sunggllh ini,lmanl [11-Nasai pun sangat mahir daIam disiplin ilmu hadis. Kitab hadis pertama yang dikarangnya adalah kitabal-Sunan al-Sughra22
Oengan clemikian kitab al-Sunan al-Sughra sangat sedikit 11Jemuat had is!lui/ Karcnanya, tidak kelial bila dikatakan bila derlijatnya sedikit lebih rendah claripacla (;iab.i!l al-bukhari dan (;ia!li!l Muslim. Kitab ini juga menjacli pegangan para 'ulama haclis ketika meriwayatkan haclis darial-Nasai. Oi dalam kilab ini terelapat sekitar5.761 hadis.23
Dalam kitab Sunan al-Nasc1iyang merulJakan ringkasan Sunan
al-Kubra, jarang sekali terdapat hadis flai:l Sebab, al-Nasai menjaga sernaksinlal
18
dimaslikan kc dalam kitabnya. Adaplln hadis
ypi
f
tidak diberi ruang untukmasuk di dalamnya, perbedaannya, AbCI Diiucllebih banyak menaruh perhatian
kepada matan haelis yang memiliki informasi tambahan elan haelis-haelis yang eliperlukan fuqaha.24
E. Sunan Abft Daud
Imam Abu Diluel nama lengkapnya aelalah Abfl Dilud Sulaiman bin al-As's bin Ishaq bin Basylr bin Syielad bin 1mmn al-'zdi. Ia dilahirkan paela
tahun 202 H eli Sij istan, suatu elaerah yang terletak eli BasmhY Kepribaelian
Imam Abu Diluel eliakui oleh para ulama yang seangkatan elengannya, elimana
ia seorang yang hafizh, Ba!J.rul UlCim, Mu!J.aditsin yang terpercaya, intclektual
yang tinggi elalam segnla c!isiplin ilmu pengetahuan keagamaan, terutama sckali yang berkenaan dengan haelis Nabi saw.26 Kcmuelian ia wafat paela tanggal 16 Syawal tahun 275 H bertepatan elengan 889 M, eli kuburkan
berelampingan elengan kuburan seorang ahli haelis yaitu Syufyan Al-Tsauri.27
AbCi Diluel menyusun kitab sunan menllrut bab-bab fiqh elan membatasi
isinya seplltar sunan-sunan elan hukum-hukum. Sehingga eli elalam kitab itu,
Beliau tielak menyebutkan kisah-kisah, khabar-khabar, tentang kezuhudan,
kcutamaan amal elan lain-lain. Abu Diluel sebenarnya telah I11cnulis haclis
sebanyak 500.000 haelis, elari sejumlah itu, Beliau memilih 408.000 buah
5.274 buah haclis. AbC! Dauclmenjelaskan metocle yang Beliau gunakan c1alam sunan tersebut. Dengan c1emikian, AbC! Daucl mentaldulj c1alanl Idtabnya itu yang
!f.a!:J.i!:J.
clan yang lainnya. Beliau juga menjelaskan bahwa c1iclall11111lya acla yang sangatf!.ai:1:
Orang-orang menerima clan memanfaatkan kitab itu serta., 21'l
ll1CJ1lllJ 1nya.
AI-Khalabi berkata :"Ketahllilah, btabSwum AM Dtiudadalah sebuah
kitab yang mulia mengenai hadis-haclis hukum yang belum pernah suatu kitab
c1isusun sepertinya. Para ulama menerimanaya dengan I?aik kitab Sunan
tersebut. Karenanya, ia menjacli hakim antara ulama clan para fiJqaha yang berlainan madzhab. Kitab itu menjadi pegangan ulama Irak, Mesir, Maroko
I . I . 29
can negen amnya.
Menurut ibnu Qayim al-Jauziyah, kitab Sunan Abu Diiud I1lemiliki
keduclukan tinggi c1alam dunia Islam dan sebagai pemberi keputusan bagi
perselisihan penclapat. Kepacla kitab itulah orang-orang jujur mengharapkan keputusan. Mereka merasa puas atas keputllsan c1ari kitab tersebut, karena Abfl
Diiucl telah menghimpun segala macam haclis hukum dan mellyuSunnya
dengan sistcmatika yang baik clan inclah serta membuang haclis yang lemah.30 Dari hal di atas, c1apat c1imengerti. bahwa cara penulisan hadis-hadis
dalam kitabnya ia!ah kalau hadis yang ditulis itu terclapat kelemahan maIm ia
menjelaskan di mana letak kelemahannya, sedangkan jika hadis tersebut
!f.afJ.ifJ.,
maka bcliau ticlak memberikan komentar.31
20
F. Sunan Tbnu Mil.jah
Nama lengkapnya adalah Abu 'Abdillah Muhammad bin Yazid bin lVliijah ar-Rubiii al-Qazwini al-I-Iafi;:;. Ibnu Majiih adalah gelar yang disandang ayahnya. lVleski bunkan nama aslinya, ia memakai nama ibnu M4iah untuk karya-karyanya. la dilahirkan pada tahun 209 1-1/824 M. Ibnu M4iah hidllP pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, tepatnya pada masa kcpcmimpinan Khalifah al-lVla'mun (198 1-1/813 M) sampai akhir kcpemimpinan Khalifab al-Muqtadir(295 Hl908 M). Ibnu M4iah watat pada usia 74tahun, pada hari selasa,22 Ramadan 273 1-1.32
Pada masa bcrdaulatnya dinasti Abbasiyah, kegiatan ilmiah klmsusnya di bidang hadis mencapai puncak keemasannya. Saat itu,para ulan1a banyak yang ikut andil dalam kegiatan pengumpulan hadis. Sayangnya, padasaat yang bersamaan, kegiatan pemalsuan hadis juga semarak. Kondisi seperti itu mcnggugah semanagat para ulama, khususnya ahli haclis,urltuk mClllbllat ukuran (parameter) dalam memetapkan haclis-hadis Nabi saw.33
Ibnu lVliijah mempunyai tingkatan yang tinggi dalmn IJidanghadis yaitu ketelitiannya dalam meriwayatkan hadis. Pia seorang kepercayaan yang bcsar, yang disepakati tentang kepercayaannya di bidang hadis, pendapat-pendapatnya sendiri menjadi Hujjah, dia mempunyaiintelel@al yang tinggi clalam memahami clan menghafal hadis.34
Scbagian kritikus hadis juga menyayangkan masulenya ィ。、ゥウセィ。、ゥウ
Sunan 1bl1u Miijah ini. Namun demikian, jika diteliti lebih eermat, kualitas had is-had is zawaid sangatlah sedikit yang berstatus gai
f
(lemah). Artinya, yang mcndominasi kitab Sunal1 Ibl1u lVkijah ke dalam al-Kutub al-Siltah(enam kitab hadis). Pendapat ibnu Iahir ini diikuti oleh ibnu BajaI' al-i\sqalanl, al-Mizzi, dan ad-Zahab1.J5
Ban yak 1I1ama yang memeberikan komeatar atall penilaian terhadap kitab SUl1al1 1bl1u Miijah ini. Pada lImumnya mereka sepakat menilai bahwa kitab ini memeiliki kellnggulan pada aspek sistematis penulisannya, sehingga dapat mempermudah siapa pun yang hendak menelusuri dan mempelajari hadis Nabi. Kelebihan lain dari kitab ini adalah dimuatnya hadis-hadis yang lidak ada di dalalll al-Kulub al-Khwl/syah (Lima Kitab Hadis) yang slIdah terkenal. yakni SabJ!J. Bukhari, (ia!J.l!J. Muslim, SWUII1 Abii Diiud, SUI/an
al-Tirmidzi dan SUl1an al-Nascil. Dengan dClllikian, kitab SWUII1 1bl/li Miijah
dapat melengkapi dan menambah khazanah hadis-hadis Nabi.36
Scbelumnya, dan sebagian ulama sesudahnya, menilai bahwa sllmber kitab hadis ke enam adalah kitab Muwala' Imam Malik, karenalebih fia!J.i!J.
dari Sunan ibnll Miijah.37Tetapi para ulama mendahulukan Sunan Ibnu mセェ。ィ atas al-Muwala', adalah karena di dalam Sunal1 1bl1u Mcijah ,banyak terdapat hadis yang tidak tcrdapat dalam kitab lima, hanya karena inilah 111ereka Illcmilih dan mendahulllkan Sunan Ibnll Majah , bllkanlah karena Sunan ibnu Mdjah lebihSa!J.ifJ. dari al-Muwala,.JS
BAB III
TINJAUAN UMUM TENTANG ADAB BERTAMU
A. Pcngcrtian Adllb Bcrtamll
Sebellll11 menjelaskan secara terpcrinei pengertian adab bertal11u, dan bcbcrapa tujuan adab bertal11u terlebih dahulu penulis l11enjelaskan tentang kata adab, agar bisa dipahal11i dengan sebaik l11ungkin.
Kata adab l11cnurut bahasa berasal dari bahasa Arab, (Adah).i Menurtlt istilah adab adalah scsuatu yang l11enjelaskan tentang kesusilaan/nilai tingkah laku sescorang yang harus dilaksanakan, schingga akan terlihat karaktcr dari pribaclinya.2Mahl11ud Yunus l11cnerangkan dan l11cngartikan kata adab sebagai tcrtib dan sopan.3Idris al-Marbawl mengartikan adab sebagai tingkah lakllclan perangai yang baik.4Luwis Ma'luf dalal11 Munjidnya l11C11iclaskan bahwa adab (Jama'nya: AdaM yaitu: kcelokan tingkah laku dan penstlCiaIlakhlakdal'i suatu 'aib. Bcliau juga l11cl1crangkan bahwa kata ini seem'a tllllUll1 adalah ungkapan dari i1l11u-iIl11u pcngctahuan dan ungkapan atas apacapa yang mel1jadi pantas tcrhadap sesuatu atau seseorang.S
'Adab artinya: Sopan, terlib, Bafifi. dkk, Kamus Arab-Inggris-Indanesia, (Jakarta:PT
Rineka Ci pIa, 1994), eel, ke-I , h.1I.Jugaadabdiartikan: Sopan sanlun, (AI-habsyi, Busin,Kamus
A;..!wulsar Lengkap; Arab-Indanesia, (Surabaya: Yayasan Pesanlren Islam, 1991), eet,ke-3, h. 13.
Kcmudian ada yang mcngartikan Adabadalah penctidikan, (Tirtobisol1o Yall.Dkk,Kanius
Arab'-Inggris-Indonesia, (Surabaya: Apolo), h. 18. Serta ada yang mengartikan adab: Mendidik
kcsopanan, moril, (Tim Pcnyusun Kamus, Kamlls lndonesia-Inggris-Arab, (Surabaya: Bintang
Timur Surabaya), h. 8
2AI-barry, M. Dahlan. dkk, Kamus IImiah Papular, (Surabaya: Arkola), h. 3
) Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: PT. Bidakarya Agung, 1989), eet,
ke-7. h. 37
'Idris. Muhammad. Abdurra'uf al-Marbawiy, Qamus Idris al-Marbawiy, Arabiy lvlalayu,
(Mesir: Mustain al-Babiy al-Mambiy, 1350 B), eet, ke-4, Jilid 1(0-1, h. 14
'Ma·lul'. Luwis. AI-Munjid
Ii
al-Lughah wa al-A 'lam, (Beirut: Daar al-Masyiriq. 1984).Adab adalah satu istilah bahasa Arab yang berarti adat kebiasaan. Kata ini mcnunjukan pada suatu kebiasaan, etika, pola tingkah lal<u yang dianggap scbagai model. Selall1a clua abad pertall1a setelah kell1unculan Islam, istilah adab membawa implikasi ll1akna etika dan sosial. Kata dasar adab ll1empunyai arti sesuatu yang menakjubkan, atau persiapan atau pesta. Adab dalam pcngertian ini sama dengan kata lain urbanitas, kesopanan, keramahan, kdmlusan budi pckcrli masyurakat kotascbagai kcbalikan dad sikap kasar orang Baclui.6
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terclapat mii adab ini sebagai kcsopanaan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti.7 I)alall1 kamus yang lain, kata aclab juga diartikan sebagai sopan santun berdasarkan peraturan dan
ォ」キLセェゥ「。ョ yang berlaku, baik dalam pergaulan sesal11a l11anusia l11aupun dcngan yang lainnya. Kata ini juga berarti sastra.8 Dalal11 k!ltnus Bahasa Inggris, clitell1ukan keterangan bahwa adab yaitu: culture, civilazation, learning and good manner yang berarti kelmclayaan, peraclaban,belajardm1 kcbiasaan yang baik.9
Di samping itu, dalam Ensiklopedi Islam, penulis n1elidapatkan penjelasan bahwa adab merupakan kata yang sudah dikenal sebelum dalangnya Islam, diperkirakan 150 lahun sebelum kelahiran nabi Muhal1il11acl
"Artikel ini diakses pada tanggal28 Maret 2009 dari http://agussyafi.blogspol.COnl
7Tim Pcnyusul1 KUl1llls. Pusat Pembinaan dan PCllgembanganBahasa. Departcl11en
Pcndidikan dan Kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarla:Balai Pustaka 1988), cet, ke-I ,h.
24
Saw. Kata adab sclain berarti akhlak yang baik, juga berarti pengqjaran dan pendiclikan yang bail,-10
Berdasarkan beberapa definisi tersebut c1i atas, adab bertamu dapat dipahami sebagai tingkah laku seseorang yang balk berdasarkan kesucian jiwa dan dimanifcstikan melalui aturan-aturan dalam bertamu yang sesuai dengan sya'riat agama Islam. Or:.ll1g Muslim beriman kepada kewajiban memuliakan
tamu, menghormatinya dengan penghormatan yang semestinya, karena hal-hal tcrsebut sesuai dengan syari'at Islam. Sebab dengan saling menghormati,
maka akan terlihat suatu keharmonisan antara seorang tamu dan tuan rumah tersebut.II
Dalam kapasitas sebagai makhluk sosial, kiranya sudah mel\iadi
kewajaran kalau di dalam pergaulan sehari-had, melakukan kegiatan saling kunjung-mengunjungi antm'a satu dengan yang lainnya, hal in! lebih kita kenaI
c1engan bertamu. Dalam kamus Bahasa Indonesia, berlamu diartikan sebagai
datang berkunjung untuk melawat clan sebagainya.12 Jacli, menurut sya'riat [slam orang yang dateng berkunjung kelempat orang lain atau ke peljamuan,
menginap di hotel, serta membeli barang di tokq disebut sebagai tamu.13
Is[am telah memberi pedoman dan petunjuk bagi umat manusia
bagaimana mereka harus bergaul clan berhubungan satu dengan yang lain, di
dalam suatu masyarakat clan dunia. Setiap pribacli merasa aman, tenang clan
tenteram, karena ia tahu bahwa ia c1ikelilingi oleh sesama manusia yang
IOTim Penyusun, Dewan Redaksi Ensi1<lopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: iehliar
beradab.14 Seseorang yang bersikap ramah-tamah terhadap ciptaan-Nya, Allah
akan bersikap ramah-tamah pula kepadanya. Maim dari itu, sebagai umat yang bermasyarakal, beramah-tamahlah kepada scsama manllsia yang aela eli e1unia
Dalam kehiclupan bermasyarakat, lielak akan pernah lerlepas clari kegiatan berlamu dan menerima tamu. Adakalanya diri pribaeli yang mcngllnjungi sanak sallelara, leman-teman alau para kenalan, clan lain waktu
mereka yang mcngllnjungi. Supaya kegiatan kunjung-mengunjungi lersebul
letap bcrelampak pOSilif bagi keelua belah pihak, maIm Islam mcmberikan
lllntunan bagaimana sebaiknya kegiatan berlamu elan menerima lamu lersebut.1(,
Berlamu dengan niatan yang baik, elan tulus (ikhlas), memperhalikan kctepatan waktu bertamu elan tielak merepotkan orang yang eli e1atangi,
menggunakan kesempatan kunjungan ini untuk hal-hal yang membawa manfaat.17
B. Tujulln Bertamu
Kelika berlamu ke rllmah orang lain, pasti mempunyai tujuan lcrlenlu, alau maksuel yang bisa menyerlai untuk e1atang menghampiri tuan l'Umah.
"Ern. Visi.Islllml'en)'lIlJw .JiwlI clan P"ndiclik IlkIJlllk Mllnll,I'ia, (Kllnlnlllmpul'; Ern III1lU
SDN. 1(95). eel.ko-I, h. 152·153
15Ali, Aziz AI-Bakistnn,Elikll Dalamlslam,(Sllrabaya: Risnlah Gusti, 1992), cet, I<e-I,
26
Bahkan banyak kemungkinan hanya tmtuk menyempatkan cliri agar bisa 1l1cne1l1ui seseorang yang di kuqjungi. Dari sinilah, banyak sekali tentang tujuan bertamu. Tujuan terse but diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Silaturahim
Kala silaturahi1l1 1l1ungkin sudah sering dite1l1ukan, bahkan sangat tidak asing lagi terdengar di kalangan 1l1asyarakat. Juga kata ini, sudah sangat umum digunakan orang dalam masyarakat, baik seem'a lisan 1l1aupun tulisan.
Rahimsecm'a bahasa berarti rahmah yaitu lembut dan kasih sayang.
Tarahamal qaumu artinya saling berkasih sayang. Tarahama 'alaihi
berarti mendoakan seseorang agar 1l1endapatkan rahmat, istarhama berarti memohonkan rahmat. Rajulun rahumun (orang laki-Iaki yang penyayang) dan imra 'a/un rahumun (perempuan yang penyayang). AI-Rahmahfi bani adcim, berarti kelembutan clan kebaikan hati.18
Dari arti di atas, makna silaturahim adalah menyambungkan tali persaudaraan atau cinta kasih. Bahkan AI-QaQi mengatakan, tidak ada
saw.19 Silaturahim merupakan perkara agung yang diperintahkan oleh Allah dan menyia-nyiakannya adalah hal yang paling dilarang oleh_Nya.2o
Silaturahim selain perkara yang agtll1g, maka me11ialani Imbungan kekeJuargaan merupakan kewajiban yang hanls clilakukall, dan l11emutusnya merupakan perbuatan closa yang besar. Allah clan Rasulullah tclah I11cnjanjikan kepacla orang yang I11cnjalani silaturahil11 clengan pahala
yang besar di akhirat, l11anfaat duniawi yang besar, kecintaan dalam hati
l11embawa hamba-hamba, keleluasan rezeki, kenangan yang baik, dan
lain-lainnya, dari pengaruh-Nya yang terpuji.21 Hal tersebut dikataktm Nabi dalam hadisnya:
J ,
jセIセ
"Diceritakan kepada Kami: Muhmllnlacl ibn Abi Y'qtlb al-Karamani c1iceritakan kepacla kami Hasan c1iceritakan kepacla kami Muhammad c1ari Anas ibn Malik r.a berkata: Melihat Rasulullah saw berkata: "Barang siapa yang ingin dimuclahkml rizkinya atau dimidahkan usahanya maim sambunglah tali silaturahim".
19Ayyub, Hasan, Etika Islam; Mem!;u Kehidupan Yang Hakiki, (Bandlll1g: Trigenda
Karya. 1994), cet,ke-I, h. 348
:!(}Lihat Dalam Kitab Sahih Bukhari Hadis yang ke-5987, danウ。ィゥィaゥャオセ[ャゥュィ。、ゥウy。ョァ
kc-2557
PEHPUSTAi(/\P,N
UIN SYNHD
28
Pari uraian di atas, silaturahim merupakan salah satu jalan untuk meraih pahala yang terpuji, dan keutamaan silaturahim sungguh positif, jumlahnya eukup banyak, dan manfaatnya sangat besar, baik untuk kcpcnlingan dunia maupun akhirat. Nash-nash al-Quriin dan al-Sunnah eukup jelas mengenai hal itu. pemikian pula dengan ueapan-ueapan para ulama dan orang-orang bijak. Pi antaranya adalah perlama, silaturahim adalah lam bang iman kepada Allah dan hari kiamat. Kedua. silaturahim pcnyebab berlambahnya usia clan kelapangan rezeki. Kellga, silalurahim I1lcnghasilkan hubungan Allah c1engan orang yang bersangkutan, dan
lain-. ?'
lau1I1ya.-J
Silalurahim c1apal menjacli sualu waclah yang baik bagi seseorang c1engan yang lainnya untuk bertemu clan saling berdiskusi tentang berbagai hal mengenai persoalan hiclup, yang pada akhirnya dapat meneari solusi alas persoalan lersebut.
2. Memenuhi Undanglll1
Memenuhi undangan merupakan salah satu tujuan c1ari c1atangnya seseorang kerumah orang lain, Hal ini juga merupakan salah satu c1ari cnam hak scorang muslim terhadap Muslim lainnya. Unclangan ini bisa berupa tasyakkuran, walimalul'rs,pel:!amuan makan clan lain sebagainya.
Setiap muslim aclalah saudara bagi Muslim yang lain. Setiap Muslim mcmiliki hak bagi saudaranya yang lain. Hak sesama Muslim ini
"Rosyad, Abdul, Siddig, Memulllskol1 Hllblmgon Kekelllorgool1, (Jakarta: Akbar, 2001J,
sangatlah banyak, Oi ant81'a hak yang hams ditunaikan seorang Muslim pada Muslim yang lain dalam hadis ini adalah nlemenuhi undangan. l-lukllm memenuhi lIndang81, seorang ]\1uslim adalah disyariatkan, tanpa adanya perselisihan di antal'a para ulama, Namun hal ini dengan syarat:
Per/ama, Orang yang mengundang adalah seorang Muslim, kedua, Or81lg yang mengllndang tidak tcrang-terangan dalam berbuat maksiat, seperti main kartu, merencanakan perampokan dan lain sebagainya dan keliga,
Tidak terdapat maksiat yang tidak mampu dihilangkan dalam acara yang akan dilangsungkan, Seperti acara beljudi, mabuk-mabllkan, dan lain sebagainya.24 Seperti dalam hadis Nabi saw:
'" " J . '"
:;1;')
セcA
C:G.-
I:,JL;
セ
JI)
30
bertemu berilah salam padanya. Apabila engkau diundang penuhilah undangannya. Apabila engkau diminta nasihat nasihatilah dia. Apabila dia bersin lalu mengueapkanalhamdulillah
doakanlah dia dengan mengucapkan yarhamukallah. Apabila dia sakit jenguklah dia. Apabila dia meninggal dunia iringilah jenazahnya".
Memcnuhi undangan hukumnya ditetapkan dalam sya'rial Islam. Dengan memenuhi undangan, seorang Muslim hams berniat mel11uliakan saudaranya agar ia diberi pahala karena niatnya yang baik, sebab sel11ua all1al perbuatan ilu harus dcngan nial, dan bagi setiap orang ilu apa yang ia niatkan, dan scbab dcngan niat yang baik itu hal-hal yang mubah berubah mcnjadi kclaatan di mana scorang Muslim clibcri pahala karcnanya.26
Apabila mcmcnuhi undangan, jika unclangan lcrscbul tcnlang
wu!imel/ul'rs maka dia wajib datang jika yang mengundangnya orang Muslim. Jika llnclangan ini selain walimatul'rs, clia bolch datang dan boleh tidak jika mcmang ada sebab yang menghalanginya. Dia ticlak bolch memcnuhi unclangan orang kaya saja, scdangkan unclangan dari orang ll1iskin dilolaknya, Unclangan ini perlu clitolak hanya karcna dia scclang puasa, Jika clia sedang puasa sunat, lalu tahu bahwa saudaranya yang mcngundang akan mcrasa gCl11bira j ika dia l11akan, maIm clia bolch makan dan mcmbalalkan puasanya27
deras sehingga membasahi pakaian, atall dia adalah orang yang terikat konlrak kelja dan tidak diizinkan oleh majikannya, maka dalam keadaan-keadaan seperti ini tidaklah wajib unluk memenuhi undangan.2S
Dari pengerlian di atas, mayoritas ulama berpendapal bahwa unclangan yang wajib dipenuhi hanya undangan walimah (resepsi pernikahan). Sedangkan undangan selain walimah hanya clianjurkan (lidak
.'b) J d' I .29 waJI untu ( lpenu11.
Faeclah yang bisa dicapai ketika memenuhi suatu undangan di antaranya, merasa nyaman, bahagia dan lain sebagainya. Kehadiran pada suatll acara scscorang yang mengundang dapat menjadi suatu kebahagiaan dan pcnghormatan atas dirinya. Hal ini dikarenakan adanya kcsaluan jiwa dan kcsamaan aqiclah diantara sesama Muslim. Berkailan dengan hal illi, Mahfud Syamsul Hadi menjelaskan bahwa unluk menimbulkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama Muslim dalam suatu masyarakat, Islam dalam hal ini mengingatkall manusia agar kembali mengenal asal uSlllnya yang berasal dari salu jiwa, yakni nabi Adam a.s. dan mengingatkan hllbungan pcrsalldaraan dalam naullgan salu Tuhan, yaitu Allah Swl serta
. I I b I' . )0
mcnglilgal (an lcntang tempat (em a I manllSla.
Dengan mellgillgat hal tersebllt di alas, maka perasaan setiap manllSla mcnjadi lerscntllb, menjadi hal us perasaan, clari perasaan y,1I1g
2SFuad, "ll1cmcnuhi undangan seorang llluslilll"Arlikel ini diakses pada tallggal28 Maret
2009 duri, http://clirhallistad.ml1ltiply.com/j ournal/item/8
:!C)Fuad, "mcmcnuhi undangan seoranglllusiim",Artikel ini di akses padn tanggal28 Maret
32
seperti ini akan menghasilkan sileap einta kasih sayang terhadap sesama manusia clan tenggang rasa c1i antara sesama selaku anggota masyarakat. Dari sileap tenggang rasa inilah, akan bisa mengalahkan sileap egois, sikap buruk yang hanya mementingkan c1id pribacli sendiri. Dalam kondisi apapun, kalau sikap tenggang rasa sudah tumbuh subur pacla diri pribacli, maka akan selalu berusaha meluangkan waktu untuk dapat menghacliri undangan clad saudara semuslim.
3. Mcnyampaikan Kcpcrluan
Di antara karunia Allah swt yang besar bagi manusia aclalah kemampuan berbahasa atau berbieara, yang dimiliki oleh manusia terse but.
sebagai alat komunikasi. Bahkan, setelah tulisan ditemukan sekalipun, berbahasa masih tetap lebih banyak digunakan. Hal ini dikarenakan ada
beberapa kelebihan penyampaian lewat bahasa yang tidak dapat digantikan
dengan tulisan. Beberapa kelebihan tersebut yaitu antara lain; Pertama,
lebih akrab,kedua, lebih pribadi (personal),ketiga, lebih manusiawi.32 Berdasarkan hal tersebut di atas, maIm tak heran jika seseorang lebih banyak datang bertamu kerumah saudara, kerabat dan sahabatnya untuk menyampaikan suatu keperluan yang menyangkut persoalan pribadi
baik berupa materi, maupun non materi. Umpamanya menyampaikan undangan untuk suatu aeara, menyampaikan amanah dari Qrang lain,
memusyawarahkan suatu permasalahan, meminta fatwa tentang suatu
permasalahan agama, meminjam barang atau uang, meminta bantuan dana
dan sebagainya. Seperti dalam hadis Nabi:
"Dieeritakan kepada kami: Abu 'Asim al-Duhaka ibn MLlkhulid diberitakun kepudu kumi ul-'Auza'u dieerilukml kepudt\
.12Jalaludin Rakhmat, Relorika Modern; Pende!iallln Praklis. (I3nndung: PT Rcmaja
34
kami hasan ibn 'Atiyah dari abi Kabsyah dari 'Abdullah ibn 'Umar sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: "Sampaikanlah kepadaku walau satu ayat dan disampaikan kepada Bani Isra'il dan jangan ragu, Barang siapa yang berbohong maIm tell1patnya itu neraka",
4. Bertamu Adalah Ibadah
Allah swt menyuruh hambanya agar bisa melakukan
perbuatan-pcrhll"I'll1 yWlg eli cinl;li-Ny", schingga akan Illcnjaeli hal y;ll1g b,:rsil'll ibaelah, Sebagai lunat ll1anusia eli tuntut untuk Il1cngagumi abn semua
keagungan-Nya.
Asal kala ibadah adalah Il1crendahkan diri, dan dari sinilah
limbulnya kala 'uhdlll1 (hamba), karcna adunya mCl'cndahkan diri kcpada Tuhan, Dalall1 ungkapan F'udkhllli.li 'iMdi, kata 'iMdi di sini bCI'Hl'ti
golongan, Jadi, arti lengkap dari ungkapan terse but, 'masuklah kedalall1
golonganku', yaitu orang-orang yang mengabdi kepadaku. Di sini kata
'iMdi. sudah ll1enunjukan kepada arti baru, yaitu: penghambaan,
I I' 34
pcnga)( Jan,
Kelika eli unlul sebagai seorang hall1ba untuk mcmuja sang raja (Allah) ll1aka hendaklah menyerahkan diri hanya kepada-Nya, Saat ini
bcredar asumsi di tengah-tengah masyarakat, bahwa sunnah itu "Apabila
dikcl:iakan mendapatkan pahala, dan apabila ditinggalkan tidak apa-apa",
beban apa-apa ketika mereka meninggalkan ibadah sunnah. Ujung-ujungnya l11erek<: l11enyepelekan ibadah yang l11asuk ke dalal11 kategori ini.35 Padahal, pada faktanya ibadah sunnah merupakan ibadah yang Ul·gen. Jika tidak dikel:jakan maIm rugilah seseorang tersebul. Karena memang ibadah sunnah itu diganjar oleh Allah swt dengan pahala yang
besar.3(l
Yang dimaksud dengan ibadah bukanlah dalam pengertian sempit yang diberi batasan (definisi) oleh para fuqaha itu, yaitu ibadah sebagai syi'ar, tetapi yang dil11aksud adalah ibadah dalam pengertian yang umUI11, l11encakup seluruh kegiatan keagamaan. Ad-dien (agama) mengandung pcngertian tunduk dan l11erendahkan (l11enghambakan diri). Jadi Ad-dien (agama) berarti l11enghal11bakan diri (beribadah) kepada Allah, l11entaati-Nya dan tunduk patuh kepada segala ketentuan-l11entaati-Nya.37
Pengertian ibadah seem'a umUI11 adalah nama yang meneangkup segal a apa yang disukai Allah serta diridhai-Nya, daripada perbuatan dan perkataan yang lahir dan batin. Sebab itu menunaikan amanah kepacla yang berhak menerimanya, berbuat baik kepada ibu-bapa, memelihara hubungan silatllrahim, bertal11u, berbllat (berlaku) baik terhadap tetangga, berdoa dan lain-lain, itu sel11ua termasuk ibadah.3S
セUsケ。イゥ・jMセ Nasaruddin,A4el'aih Fadil/ah SUJ1J1tlh Berstlmtl Rasu/ullah smv, (Jakarta: PT
Niaga Swadaya, 2007). eel. ke-I, h. 3
J('Syarief, Nasaruddin. A4eraih Fac/il/ah SUflJ1uh Bersama Rasulul/ah saw, (Jakarta: PT
36
Dari urman di atas, dijelaskan bahwa sedikitnya manUSla
Il1cll1punym dua hubungan elalall1 ll1enjalani kehidupan eli elunia, sebab scslIalli yang ll1enyangkul clengan hal ini sell1ua ll1anusia clapat ll1cll1ahaminya. Pertama, hubungan antara manusia clengan Allah Swt
(Hob/un min Allah). Keclua, hubungan manusia clengan sesamanya
(Hob/un min a/-Ntis).
fika direnungkan keclua hubungan terse but harus bel:ialan dengan bailc Hubungan manusia c1engan Allah Swt aclalah merupakan c1asar yang
ll1cnentukan bagi hubungan manusia dengan sesama ciptaan-Nya pun
mcnjacli benar dan adil. Begitu juga sebaliknya, jika hubungannya c1engan Allah Swt ticlak benar, maim hubungannya c1engan sesama ciptaan-Nya
pun akan terganggu dan ikut menjacli tidak benar.39
Dalam hal tersebut c1i atas, bertamu c1apat menjacli aktualisasi c1ari
usaha berhubungan baik antara sesama manusia dan kepacla Allah Swt c1i
c1alam menjalankan ibaclah kepacla-Nya. E;elain itu, sebagai hamba yang sangat butuh akan semua pertolongan c1ari-Nya, maim harapan dan
dambaan selalu c1i tunggu setiap saat. Seorang hamba hanya bisa berserah c1iri clan mengadu kepacla-Nya, serta menjalmlkan semua perintah-Nya clan
menjauhi semua larangan-Nya, cuma hanya ingin menelapatkan kebahagiaan yang hakiki. Sehingga, dengan demikian akan tercapailah
kebahagiaan baik eli c1unia maupun c1i akhirat kelak.
A. Tcks Matan dan Syamh Hadis 1. Mcminta Izin Scbclum Masul,
Seorang muslim yang terpelihara dengan adab Islam, maIm ticlak akan masuk ke rlImah orang lain kecuali dengan seizin penghuninya. Izin semacam ini merupakan perintah Allah, tidak boleh menyepelekannya. Sesungguhnya masuk ke rumah orang lain tanpa seizin pemiliknya dapat menimbulkan fitnah alau huru-hara, karena itulah Allah memerinlahkan kepada hamba-Nya yang beriman untuk "meminta izin" jika akan masuk rumah.1
.Tika langsung masuk ke rumah orang lain tanpa izin, bukanlah kebiasaan terpuji. Sebaliknya, kebiasaan itu yang dilarang dalam ajaran Islam. Meskipun hal ini sering kita jl!!11pai eli masyarakat bukan berarli kebiasaan itu diperboJehkan, sebab tidak semua kebiasaan itu clibenarkan agama clan elika. Barangkali saal itu tuan rumah sedang beristirahat, atau lidak mau cliganggu atau mungkin sedang berpakaian yang tidal. layak dilihat orang lain. Dengan minta izin berarti sang tamu memberi kesempatan tuan rumah berbenah diri lalu menyambutnya.2
IHasyim, Ali Muhammad, SyahsiYJ'ah A/-i\1uslim, Tel:Jemahan, (Jakarta: Gema Insani
Press, 1994), eel, ke-9, h. 20 I
J
..
,
? g"'..-
c.(q',,8J;-38
,
, ,'.'''''J-セZ t.;
セ
..
):GJI.L,..:...
" g " h ' ,;>",,, --2 ,,'" " .-'" " " ...
セ
)
J
PセjZN セl[エNZIiN[ セセlG[ZL セl[ セZ[Bi[ZZ」[ Jt.; セZZNLNIJ
PセjZN... ... '-...
iNHセIセi
セijI
Niセ
セ
..
lif
セ
セZ[N
。セ^[B
... . . . .
besertal11U kecuali serendah-rendahnya kaum dan aIm adalah kaum yang paling rendah (lemah). Kemudian aku beserta bersamanya (Abu Musa) lalu aIm memberitakan kepada 'Umar "Sesungguhnya Nabi saw berkata: Demikian itu". Ibnu Mubarak berkata: Menceritaka kepada aku ibnu Uyainah meriwayatkan kepada aIm Yazid dari Busira melihat abi Sa'id seperti ini".
"Diceritakan kepadaku 'Umar ibnu Muhammad ibnu Bukhair al-Naqid. Diceritakan kepada kami Sufyan ibnu Uyainah. Diceritakan kepada kami, demi Allah! Yajid ibnu Qusyaimah dari Busri ibnu Sa'id. Berkata: AIm melihat aba Sa'id al-Khudri berkata: "Ketika aleu duduk dalam masjid Anshar di Madinah,
40
tiba datang abfl Musa tergopoh-gopoh, lalu kami tanya la, "Apa kabm Anda" '?Jawab abCI Musa, 'Umar (bin Khatab) memanggilku supaya aku datang menemuinya. Ketika aim tiba c1i muka pintunya, aku memberi salam sampai tiga kali, tetapi ticlal< acla jawaban. Karena itu aku pnlang saja kembali. Rasulullah saw telah bersabda:"Apabila kamu telah minta izin (mel11beri salam) tiga kali tidak dijawab. sllclah pulanglah kembali ! "Kata 'Umar. "Adakan saksi atas keteranganmu iru, Kalau tidak kuhukUI11 engkau.!" Maka berkata Ubai bin Ka'ab tidak acla besertamu kaum kecuali serendah-rendahnya kaum. abu Sa'id berkata: bahwa saya kaul11 lemah. Berkata Rasulullah: Maim bergabunglah (ikutilah)".
". J " " , J J " .. -- ;;, -' ... " ' ' ' ' __ ... '" " . . . " .
セ
a:-
IIJL;
WIJL;
セ セZZッ セェェャ Ijj,L:
JL;
セセエ[LNCJ;
"'-! セJL;
... ".", ..
セセ
:;.s::,
LfG'G JG
2l;
J;,;U
jf
\セ
jf
PlNセ
iZセ セ
J;;13
11::'
セ
Jw
セセ
"Diriwayatkan kepada kami Sufyan bin Waki', di beritakan kepada kami Abdul 'Ala bin Abdul 'Ala dari Jurair, dari abi Nadrah, dari abi Sa'id berkata: "abf! Mf!sa minta izin kepada 'Umar lalu berkata: "Asalamu 'alaikum bolehkah aku masuk ?" 'Ul11ar berkata: "Satu kali", kel11udian abl1 Mf!sa diam sebentar lalu berkata: "Asalamu 'alaikum bolehkah aku l11asuk ?" 'Ul11ar berkata: "Dua kali", kemudian abfl Mf!sa dial11 sebnentar, lalu berkata:
"AsalalJlu 'alaikulJI lI'arahmalullahi wabrakaluh, bolehkah aku masuk ?" 'Ul11ar berkata: "tiga kali", kemudian abu Musa pulang, lalu 'Umar bertanya kepada penjaga pintu: "Apa yang ia perbuat?" ia menjawab: "pulang". 'Umar berkata: "Datanglah dia padaku". Ketika ia dating kepadanya, 'Umar bertanya: "Apa yang kamu perbuat?" Dia menjawab: "Sunnah". 'Umar berkata: "Sunnah?", clemi Allah sungguh kal11u haws mendatangkan bukti atas saksi terhaclap hal ini kepaclaku atau aku sungguh mengajarmu" Rawi berkata: "Lalu abi Mf!sa clatang kepacla kami seclangkan kami sekolompok dari golongan Anshar. Lalu clia berkata: "Hai golongan Anshar, bukankah kamu adalah golongal1 orang yang paling mengerti tentang haclis RasululJah saw? Bukankah Rasulullah saw bersabcla: "Minta izin itu tiga kali, kalau kamu cliizinkan, maka masuklah, clan kalau ticlak cliizil1kan, pulanglah!". Lalu kaum mulai mentertawakanku, abfl Sa'icl berkata: "Kemudian aim mengangkat kepalaku kepacla abf! Mf!sa lalu aku berkata: "Siksaan apakah yang pantas cialam masalah il1i maim aIm menjadi saksi bagimu", Rawi berkata: "Lalu abi Sa'id clatang kepacla 'Umar dan memberitahukan kepaclanya tentang hadis tersebut. 'Umar berkata: "Aim ticlak mengetahui hadis ini".
,
,
' ,If''''-o
セ,
,,
gセ
, , ,
" , ,
Pセ
M'" ., .... , < ,£
セ r""";
.y-
セ.:;.
.\1,)!..y-
.
r
.\ o..l,.>=-.:;.
.1....>-1,
セIwi
,
セセ j-'
cr .
,
,6
LI
LJb,-
8
JIj
Nセ lSol.y-
, , セ< < ,
,
,,
," ' ' ' .- 0__ .- 0 " , , . . . - ... . . . . .
-t,Jl 0\
セ セ[ヲJIj
RMセIゥG
セ QNQセLJ;) ,;-,;
;1
"L:"';
IセGZNイャ42
"Meriwayatkan kepada kami abfI Bakr, meriwayatkan kepada kami Yazid bin Harun, memberitakan kepada kami Oaud bin aM Hind, dari abi Nadrah, dari abi Sa'id aI-Khudri, bahwasanya abll Mflsa pernah meminta izin kepada 'Umar sampai tiga kali, namun dia belui11 diberi izin. Maka diapun pergi. Lalu 'Umar mengutus seseorang menemuinya. "Apa yang membuatmu pulang?" Tanya 'Umar. Oia menjawab: "AIm telah minta izin seperti yang diperintahkan Rasulullah saw, kepada kami, yaitu sampai tiga kali. Jika kami diberi izin, maIm kami pun masuk. Dan jika kami tidak diberi izin , maka kamipun pulang." aM Sa'id melnjutkan: MaIm 'Umar berkata: "Sungguh engkau harus mendatangkan saksi atas perkara ini, atau aIm akan berbuat (keras terhadapmu)". Lalu abll MfIsa mendatangi majlis kaumnya, dan meminta mereka bersumpah,maka mereka bersaksi untuknya. Akhirnya 'Umar melepaskannya".
Syarah Rallis
Dikatakan: (ketika itu Abll MfIsa datang dengan tergopoh-gopoh) Dalam riwayat Amr al-Naqid (Abu MfIsa datang kepada kami dalam keadaan takut dan gelisah). Ditambahkan (Kami berkata, ada apa denganmu? Kemudian berkata: Sesungguhnya 'Umar menyuruh saya datang, maka Saya mendatangi pintunya)8
Dikatakan: (maIm AbfI MfIsa berkata: "AIm meminta izin kepada 'Umar sampai tiga kali kemudian ia belum mengizinkan, lalu aIm kembali). Dalam riwayat Muslim (Aku memberi salam di depan pintunya
7 Abu'Abdullah Muhammad bin Vazid Ibnu Mfijah,LIセャiョ。ョ ibnu lHdjah, (Beirut, Darul
44
keac1aan.9
Nabi Saw. Bersabcla: (Apabila salah seorang dari kamu meminta 1zm sampar tiga kali kemudiarl ia belum di izinkan maim hendaklah
pulang), para ulama bersepakat bahwa disyariatkan meminta izin sebelum masuk rLlmah orang lain. Hal ini 」iセェ・ャ。ウォ。ョ deng