• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara nilai UAS IPA di SMP dengan prestasi belajar biologi di SMA negri 94 Jakarta Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara nilai UAS IPA di SMP dengan prestasi belajar biologi di SMA negri 94 Jakarta Barat"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

HU

JNGAN ANTARA NILAI UAS IPA DI SMP DENGAN

I ESTASI BELA.JAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 94

.JAKARTA BARAT

Oleh:

Nurhikmah

101016120932

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JUI SAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

KULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNI\

セsitas@

ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH

(2)

DENGA 'RESTASI BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 94 JAKARTA

BARAT' \!ah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruar IN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 Februari 2006. Skripsi ini

telah dite 'a sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gclar Sarjana Pendidikan

Program ata Satu (S-1) pada Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Program,

di

Pendidikan Biologi.

Dekan/ KetuaM·

Prof. Dr. NIP : 15fj

I

ngkap Anggota

セセ@

ᄋNウNカ。セ@

MIAA

セ@

ᄋᄋセセ@

セ@

Dra. Hj.1

NIP: 150

i Salmiah, MA

0 004

Jakarta, 24 Februari 2006

Sidang Munaqasyah

Pudek If

Sekretaris Merangkap Anggota

セ\PLャLma@

セ@ NIP: 150 202 343

Anggota

Penguji I

Baig Ilana S a i M.Sc

(3)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan kQセァオイオ。ョ@

Un1 :Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Saijana Pendidikan

Pcmbimbi ii

I '

r(da, MA

56

Oich:

Nurhikmah

101016120932

Dibawah Bimbingan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

RUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKUL T AS ILMU T ARBIY AH DAN KEGURUAN

U vERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

(4)

rahmat d

skripsi yi

Belajar B

SI

sarjana. F

Islam Ne

kesulitan

bimbinga

selesaikat

hidayah-Nya serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

berjudul "Hubungan Antara Nilai UAS IPA di. SMP dengan Prestasi

>gi di SMA".

si ini disusun sebagai syarat akhir dalam menyelesaikan program

iidikan Biologi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

i

Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit

I kendala yang penulis hadapi, akan tetapi berkat adanya saran-saran dan

;erta bantuan dari berbagai pihak, maka skri.psi ini dapat penulis

Ti . lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada:

I. 01 n Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

H /atullah Jakarta, sekaligus pembimbing I, Bapak Prof. Dr. Rosyada, MA

2. K1 t Jurusan, Bapak Mahmud Siregar, M.Si dan sekertaris Jurusan Ibu Baiq

H: · Susanti, M.Si yang banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Bi k Ahmad Sofyan, M.Pd Dosen pembimbing II yang telah banyak

m arahkan dan membimbing penulis dalatn menyelesaikan skripsi ini.

4. Bi k Sujiyo Miranto, M.Pd selaku Penasehat Akademik, dan dosen-dosen

(5)

6. K la Sekolah SMA 94 Jakarta Baral, Bapak Drs. HM. Yatim Hamid bese1ia

st: dan guru yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

m :adakan penelitian di sekolah tersebut.

7.

A 'anda, lbunda serta kakak dan adiku tercinta yang selalu mendoakan dan

m berikan motivasi kepada penulis.

8. S( 'a khusus dan sangat pribadi penulis sampaikan ucapan terimakasih dan

ur apan kebahagiaan kepada suami tercinta, Syahrudin yang senantiasa

m berikan dorongan, perhatian dan penuh kesabaran mendampingi penulis

se gga skripsi ini dapat tcrsclesaikan.

A r kata ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada teman-teman dan

semua pi . yang pada kcscmpatan ini tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Pada akh )'a kepada Allah Subhanahu Wata'ala juga penulis berserah diri dan

semoga 1 sclalu mcndapat limpahan rahmat dan karunia-Nya. Amien yaa

Robbal' al 1cn.

Jakarta, Februari 2006

(6)

DAFT AI

a ...

iii

DAFT AI 'ABEL ...•.•...•...•.. v

DAFT Al RAFIK ...•...•...•... vi

DAFT Al AMP IRAN ••...•... vii

BAB I : PENDAHULUAN ...•..•.•...•...•... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. ldentifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D.

Perumusan Masalah ...

6

E. Manfaat Penelitian ...

6

BAB II : LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ...•.•••...•... 7

A. Landasan Teori ... 7

I. Pengertian Belajar ... 7

2. Pengertian Evaluasi ... 12

3. Hasil Belajar ... 14

4. Pengertian IP i\ ... 29

5. llakii..at Biologi ... 29

(7)

B. Mctodc Pcnclitian ... 36

C. Waktu Dan Tcrnpat Penelitian ... 36

D. Popula\I Dan Sarnpel. ... 36

E. Tchnik Analisa Data ... 37

BAB IV

: HASIL PENELITIAN ... .44

A. Deskripsi Data ... 44

B. Pengujian Prasyarat Analisa ... .47

C. Uji Keberartian Dan Linieritas ... 51

D. Basil Uji Hipotesis ... 54

E. Pernbahasan ... 55

BABY

: PENUTUP .•...••...•...•...•• 59

A. Kesirnpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFT AN JST AKA ... 61

(8)

2. Ringk n anava regresi untuk uji linieritas garis ... .41

3. Daftai lai UAS dalam bentuk distribusi frekwensi ... .44

4. Daftai :ai Biologi dalam bentuk distribusi frekwensi ... .46

5. Tabel 'hitungan pengujian normalitas nilai OAS IPA ... .48

6. Tabel hitungan pcngujian normalitas nilai !3iologi ... 50

7.

Tabcl iaran untuk uji n:grcsi ... 51

8. Tabcl ',ii pcrhitung.an 1-..onstanta ... 52

9. Tabcl ava uji Bァョゥャゥセ。ョウゥ@ Jan linicritas rcgrcsi ... 53

(9)

2. Hasil ajar Biologi ... .46

(10)

2. Soal l セァ。ョ@ Biologi ... 65

3. Uji y, ii las Soal ... 70

4. Silabt セ。ャ。@ Pelajaran IPA ... 71

5. Silabt セ。ャ。@ Pelajaran Biologi SMA ... 81

6. Skena Pembelajaran Biologi SMA ... 83

7. Perhil セ。ョ@ Analisa Uji Keberartian ... 89

8. Perhil :an Nilai UAS IPA Dalam Bentuk Dislribusi Frekwensi ... 90

9. Perhit セ。ョ@ Nilai Biologi Dalam Benluk Dislribusi Frekwensi ... 92

I 0. Perhil tan Pengujian Normalilas Nilai UAS IPA ... 94

11. Perhit セ。ョ@ Pengujian Normalilas Nilai Biologi ... 96

12. Persai in Regresi ... 97

13. Geafil ji Keberartian Dan Linieriras Model Regresi ... 98

14. Tabel ava ... 100

15. Tabel :hilungan Analisis Korelasi ... 101

16. Perhit セ。ョ@ Prodacl Moment.. ... 102

17. Tabel ai dalam dislribusi r ... 102

(11)

A. La · Belakang Masalah

ialam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan mempunyai

perana 1ang sangat penting dan mendasar untuk melaksanakan pembangunan

diberb i sektor. Pembangunan tersebut berlangsung secara terus menerus untuk

mewu: rnn tujuan pembangunan nasional, yaitu menuju masyarakat adil dan

makm

embangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membentuk manusia

lndom seutuhnya. Dari segi manusianya pembangunan dilakukan untuk

menm lkan kualitas manusia Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan

penge1 mn, keterampilan, serta sikap yang dimilikinya. Dengan demikian

diperh n usaha yang dapat mengembangkan kemampuan, pengetahuan,

keterw Jan, serta sikap.

cberhasilan suatu pcndidikan tidak akan lcpas dari tujuan pcndidikan itu

scndiri 'ujuan pcndidikan Nasional menurut Undang-lfndang No. 20 Tahun

2003 lah mcrKcrda.,lan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Indom seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan be1taqwa terhadap Tuhwn

Yang :ha Esa dan berbudi pekerti ywng luhur, memiliki pengetahuwn dan

keterw lwn,kesejahteraan jasmani dwn rohwni, keperibadiwn yrung mwntap, serta

(12)

ari tujuan di atas tarnpak bahwa tujuan pendidikan tidak hanya

mence manusia agar memiliki kecerdasan dan keterarnpilan, tapi yang paling

pentin. adalah membina keperibadian yang sempurna. Dengan demikian

pendid n akan menghasilkan manusia Indonesia seutuhnya. Pendidikan perlu

dilaks< tan tcrpadu, scrasi clan tcratur, serta dijadikannya pendidikan sebagai

tanggu jawab bersama yaitu keluarga, masyarakat clan pemerintah.

:cmajuan tcknologi mcrupakan salah satu faktor yang menunjang usaha

pcmba ,uan khususnya dalam bidang pendidikan. Sejalan dengan kemajuan

tersebt 'ii sekolah tclah menunjukan perkembangan penddikan yang pesat.

Peruba l kurikulum mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah

Atas (: :A), akibatnya terjadi perubahan materi dari berbagai pelajaran. Hal ini

dilakul untuk meningkatkan bahan pelajaran secara efektif clan efisien,

sehing: ercapai pendidikan dengan baik.

>ndidikan IPA sebagai bagian dari pendidikan umumnya memiliki peran

pentini !1Jarn peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalarn menghasilkan

peserta dik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berfikir kritis, kreatif,

logis d berinisiatif dalarn menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh

dampa セイォ・ュ「。ョァ。ョ@ IP A clan teknologi 1•

utu pendidikan adalah persoalan mikro di sekolah, bahkan perorangan.

Mutu l ya terwujud jika proses pendidikan di sekolah benar-benar menjadikan

1

(13)

siswa セューオ@ belajar dan belajar sebanyak mungkin. Mutu pendidikan harus

diliha tri meningkatnya kemampuan belajar siswa secara mandiri. Pengetahuan

apa p1 rang mereka kuasai adalah hasil belajar yang mereka lakukan sendiri2•

endidikan pada umumnya dan prestasi belajar siswa di sekolah pada

khusu

a

merupakan has ii dari suatu proses interaksi berbagai faktor seperti:

guru, 1wa, kurikulum, buku paket, laboratorium, metodologi pengajaran,

peratu perundang-undangan di bidang pendidikan, dan berbagai input serta

kondi: \roses lainnya3.

leberhasilan dan ketidak berhasilan belajar siswa dapat dipengaruhi oleh

banya aktor, yaitu faktor Internal (individual) dan faktor Eksternal (sosial).

Faktot nternal" mencakup kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, motivasi,

dan pt セャ。ュ。ョ@ serta bakatlminat siswa. Sedangkan faktor "Ekstemal" mencakup

lingh 111, keadaan keluarga, keadaan sekolah/kelas, guru dan cara mengajarnya

serta ;-alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan motivasi

sosial.

secara

sebag1

2

http://wi 3

Dr. Abdul Prib1 Muh 'Ngalim Pc

5 http:/www

8&start=30,

ienurut Von Glasersfeld5 mengajar adalah membantu seseorang berfikir

:nar dengan membiarkannya berfikir sendiri. Jadi guru hanya berperan

lediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar siwa be1jalan

:kompas.com/kompas-cetak/O I 04/04/dikbud/meny09 .htm

,\lhadza adalah Pengaruh Molivasi ber11restasi dan Prilaku Berko1nunikasi Antar

rerhadapEfektifitas Kepemimpinan Kepala seko/ah Rektor pada Universitas

1adiyah Kendri dan Dasen PPs. UHAMKA

nto, psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2003), hall 06-l 07

(14)

dengai aik. Dalam sistcm pendidikan kita (UU No.20 Tahun 2003) tentang

sistem !ndidikan, seorang guru tidak hanya dituntut sebagai pengajar yang

bertug nenyampaikan matcri pclajaran tertentu tetapi juga harus dapat berperan

sebag< セョ、ゥ、ゥォN@

elajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memp leh suatu perubahan tingkah laku yang barn secara keseluruhan, sebagai

pengal annya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.6 Pelajaran IPA

dan Bi gi merupakan pelajaran yang sudah diajarkan kepada siswa sejak di SD,

SMP 1 SMA dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang sangat

ditentt 1 pada pcmahaman. tcrampil dan berkualitas agar dapat mcmbangkitkan

rnotivi hclajar セ@ ang khih produktif dan rncmberdayakan otoritas dacrah

sctcmf scrta rrn:ngdcsicnkan sistcm, dan menghilangkan birokrasi yang

tu111pa1 indih (KBK 2004).

kompe

sedang

(Depdi

menan

penyel1

6 Slarneto, 81 7

Wahyudi,S

Berbasi.

urikulum IPA yang dikembangkan saat ini adalah kurikulum berbasis

si, dengan materi pokok dikembangkan oleh pemerintah pusat

1 silabus dan bahan ajar direncanakan dan dikembangkan di daerah

ls, 200 I). Sebagai konsekuensinya, pada tingkatan operasional, untuk

kan keunikan dan keunggulan daerahnya masing-masing dalam

garaan pendidikan, khususnya mata pelajaran IPA.7

Ir dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), hal.2

(15)

'cmerintah memberikan perhatian khusus mengenai penyempurnaan

dalam :ngajaran matematika dan Ilmu Pengnetahuan Alam. Mata pelajaran

biolof Ii SMA merupakan perluasan dan pendalaman pelajaran IPA di SMP

yang 11pelajari makhluk hidup dan segala aspek kehidupannya. Oleh karena

itu, p1 uasaan IPA di SMP merupakan dasar dalam mempelajari Biologi di

SMA, harapkan adanya hubungan antara penguasaan siswa terhadap IP A di

SMP ( gan prestasi belajar Biologi di SMA Negeri 94 Jakarta Bara!.

lengan mengacu pada latar belakang masalal1 di atas maka masalal1 yang

akan ( liti pad.a penelitian ini adalah hubungan antara nilai UAS IPA di SMP

denga: ·estasi belajar Biologi di kelas I SMA Negeri 94 Jakarta Barat.

B. Id 'ifikasi Masalah

'erdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

identiJ si permasalalmn sebagai berikut:

Apakal1 siswa yang tinggi hasil belajar IPA di SMP juga mendapat

hasil belajar Biologi yang tinggi di SMA?

Seberapa besar hubungan antara hasil bel(\jar IPA di SMP dengan

(16)

C. P1 1atasan Masalah

Untuk tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda, maka masalah

yanng tcliti pcrlu dibatasi menjadi suatu permasalahan yanng jelas, yaitu

mengt \: Hubungan antara nilai UAS IPA Siswa di SMP 187 dengan prestasi

belaja: lologinya di kelas I SMA 94 Jakarta barat

D. pセ@ nusan Masalab

Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah yang berdasarkan

uraian atas scbagai berikut:

Apakah hasil UAS IPA di kelas III SMP memiliki hubungan positif

dengan prestasi belajar Biologi siswa di kelas I SMA 94 Jakarta Barat.

Seberapa besar hubungan antara nilai UAS IPA di SMP dengan

prestasi Belajar Biologi di kelas 1 SMA 94 Jakarta Barat.

E. M: aat Penelitian

Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh manfaat, yaitu: sebagai bahan

dasar iluasi bagi pengajar Biologi di Sekolah Menengan Atas (SMA), juga

dapat .unakan sebagai evaluasi pembuatan kurikulum di Sekolah Menengah

Atas l セ。ゥエ。ョ@ dengan kurikulum Sekolah Menengah Pertama, atau UAS bisa

diperg tkan untuk memperediksi keberhasilan belajar siswa pada jenjang

(17)

A. L: lasan Tcori

1. ingcrtian Bclajar

Bicara tentang belajar pada dasamya bicara tentang bagaimana tingkah

laku

t

iimana scseorang berubah sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian di

atas c lt dibuat kesimpulan bahwa agar tejadi proses belajar atau terjadinya

perub: n tingkablaku sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas seorang guru

perlu :nyiapkan atau merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan

diberi pada siswa dan pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan tujuan

yang i n dicapai.

Islam sebagai agama yang paling sempuma dengan Al-Quran sebagai

pedon pokok ajarannya mcnegaskan kepada umatnya agar mengembangkan

poten: Urn! yang ada pada dirinya. Islam begitu mementingkan pendidikan.

Bahk1 ayat yang pcrtama turun (Q.S Al-Alaq) b<orhubungan dengan ilmu

penge uan dan pcrintaaaah untuk belajar. Bunyi surat tersebut berikut artinya

(18)

Artinya: "Bacalah dengan Nama Tuhanmu yang manciptakan. Dia

telah nciptakan manusia dari scgumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmulah yang

palin! :murah. Y<mg tdah mncngajar (manusia) dcngan perantaraan kalam. Dia

telah · 1gajarkan kcpada manusia apa yang tidal( diketahuinya"1•

Belajar merupaj(an masalah bagi setiap orang dan tidaj( mengherankan

kalau nyaj( ahli pendidik berusaha mempelajari dan. menerangkan maj(sud

belaja Balajar adalah proses memanusiakan manusia dimana hanya melalui

belaja manusia menemukan dirinya dengan relasinya, dengan sesama,

lingkt m dan dengan sang pencipta. Melalui belajar manusia

meng: ialisasikan diri dengan lingkungan agar kehidupan ini makin lebih baik.

Belajar pada haj(ckatnya adalah kegiatan yang menghasilkan

perub; n tingkah Jaj(u dan biasanya di Jaj(ukan dengan secara sadar oleh

seseo1 セᄋ@ Belajar merupaj(an suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu, dan

biasar siswa dikataj(an belajar apabila siswa mengalami perubahan tingkah

Iaj(u, : igai hasil pengalaman daii interaj(si dengan lingkungan sekitar.

melah

dapat

tub uh

1

Ibid. Depo

2 library.gu:

Belajar adalah proses dimana suatu aktivitas berasal atau berubah

eMsi pada situasi yang ditemui, asalkan ciri perubahan aj(tivitasnya tidak

elaskan sebagai kecenderungan respon dasar, kematangan, atau proses

;anisma yang bersifat sementara2•

1cn Agama, RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya

(19)

lelajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung secara

intera aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalarr lai sikap. Perubahan itu bersifat relatifkonstan dan berbekas.3

adi, pada dasamya orang yang belajar tidak sama keadaannya dengan

sebelt ia melakukan kegiatan belajar itu. Artinya onmg yang telah melakukan

belaja kan mrngalarni perubahan tingkah laku, sebagai contoh : ia akan lebih

panda enyesuaikan diri dengan lingkungan, ia akan melakukan pembedaan dan

lain-Ii

ielajar dalarn arti yang luas adalah proses perubahan tingkah laku yang

dinya1 m dalam bentuk pcnguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau

mengc . sikap dan nilai-nilai, pengatahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat

dalam rbagai bidang studi atau lcbih luas lagi dalarn berbagi aspek kehidupan

atau セ@ セ。ャ。イョ。ョ@ yang terorganisasi. Proses di sini dalam arti adanya interaksi

antara lividu dengan sikap, nilai atau kebiasaan, pengetahuan, dan keterampilan

dalam bungan dengan dirinya, sehingga individu berubah.

elajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia,

dengai )e]ajar manusia mclakukan perubahan-perrubaha kualitatif individu,

sehing tigkah lakunya bcrkembang semua, aktifitas d<m prestasi hidup manusia

tidak 1 adalah hasil dari bclajar. Mcnurut James 0. Wittaker belajar dapat

(20)

didefi ikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui

latiha tau pengalaman.

Belajar menurut pendapat tradisional hanyalah rnenambah pengetahuan

yang 'tamakan. Hanyalah aspek4• Pendapat lain dikemukakan oleh Sumardi

Surya !irata dalam bukunya psikologi Pendidikan, menerangkan pengertian

belaja :bagai berikut:

I. b( >r itu membawa perubahan

2. pe 1ahan itu pada dasamya didapat dari kecakapan

3. pe iahan itu terjadi dengan sengaja.5

lata kunci dari belajar adalah perubahan. Sebab., sampai batas tertentu

penga an hidup juga berpengaruh besar terhadap pembentukan keperibadian

organi

e

yang bersangkutan.6

menge

proses

mengg

rel at if

" S. nasution

5

Sumardi S1

6

Muhibin S: Jakarta. 21 7

Loe cit hal.

runbach dalam bukunya yang berjudul Educational Psychology

kakan bahwa belajar yang efektif adalah melalui pengalaman, dalan1

:!ajar sescorang berintcraksi langsung dengan objek belajar dengan

. 7

lkan semua alat indranya.

efinisi belajar pada dasamya ialah tahap perubahan prilaku siswa yang

1 menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan, yang melibatkan

as-asas Kurikulum, (Jakarta : Bumi Aksara, 200 I) cet ke-4 hal 59 Brata. l'siko/ogi !'e11didika11, (Jakarta : Grafindo Persada, 2002). hal 232 Mpd, l'sika/ogi Be/ajar Mengajar,. (Rcmaja Grafindo Persada

. hal. 65

(21)

ーイッウ・セ@ 1ognitif. Perubahan-perubahan dapat berupa hasil yang baru atau

penye 11maan terhadap hasil yang di peroleh8

ldi belajar bukan sckcdar pengalaman, bel,ijar adalah suatu proses

perubi

h

dalam diri individu sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya,

untuk emenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan

lingku mnya sccara mandiri.

'eberapa butir pcnting dari pcrnyataan tersebut adalah informasi,

pcrubz l. tingkahlaku. Dan masa dating. Jadi belajar harus terampil menerima

infonr schagai pcngalaman tan1bahan yang sifatnya peka terhadap perubahan,

artinyz tformasi yang dipcrolch harus disaring scdcmikian rupa agar biasa

mengt \ tingkahlaku sccara positif menghadapi masa dating yang serba

komp<

f

dan sangat sulit diramalkan.9

peruba

Jatihan

men an

dalam

melak1

me lam

8

ibid. Hal

9 Departer

l'enge1nbt.

ari pengcrtian-pcngcrtian diatas dapat disimpulkan bahwa bclajar adalah

l. Perubahan yang didasari dan timbul akibat praktek, pengalaman, dan

tkan secara kebetulan. Berawal dari pengertian tradisional yamg hanya

h pengetalman saja, berkembang menjadi tidak hanya untuk merubah

ll npengetahuan, tetapi juga menyagkut pemahaman, kterampilan,

h rangkaian gcrakam badan, dan meliputi perubahan sikap dan nilai yang

perilaku dan tindakan.

Pendidikan Nasional. Pendidikan dan Kebudayaan. Sadan Penelitian Dan

(22)

2. P1 セイエゥ。ョ@ Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan terns menerus claim

sisterr ka dari awal sampai akhir pada suatu kegiatan belajar mengajar, untuk

mend: tkan data yang dapat menunjukan sejaub mana tingkat kemempuan dan

keberl :Ian siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Dari titik pandang

ー・ョァセ@ m, evaluasi dapat <liartikan sebagai suatu prposes sistematika untuk

menu1 .can tingkat peneapaian tuj uan intruksionsl oleh siswa.

Menurut Tyler ( l 950:69)JO" Evaluasi ialah proses yang menentukan

sampi ijauh mana tujuan pcndidikan dapat dicapai". Yang bertujuan untuk

meny1 tkan umpan batik untuk mengarahkan, mengubah atau meqjelaskan

kembi 'encana sesuai kebutuhan.

Menurut Nurkancana, cvaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai seatu

tindak atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu yang ada

hubun mya d.:ngan Junia pendidikan <lalam batasw1 terscbut tersirat bahwa

tujuan <aluasi pend1d1kan adalah untuk mendapatkan data penelitian yang

mcnw mn sampai <limanan tingkat kemampuan dan keberbasilan siswa dalam

menci tujuan-tujuan kulikuler.

meng(

'0 J.J. Terry

Input, I

II http://ww•

11 Evaluasi basil belajar adalah suatu proses yw1g dilakukan untuk

ui tingkat kinerja akademik. Evaluasi basil belajar dilakukan secara

'iuasi Proses Be/ajar Mengajar Senam Me/alui Masukan dan Proses Model Context, ess and Product (Cf PP) di SL TP Kota Manado 200 I.

(23)

meny f'Uh dan kontinyu dengan cara yang sesuai dengan ciri-ciri pendidikan

keahl yang bersangkutan

Dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

pada セb@ XVI, Pasal 58 tentang Evaluasi, ayat (I), menyatakan bahwa evaluasi

hasil !ajar dilakukan o/eh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan

perbi !n hasi/ be/ajar peser/a didik secara berkesinambungan.12

Menurut Arikunto salah satu fungsi evaluasi adalah berf1mgsi selektif

yang mpunyai berbagai tujuan antara lain, untuk memilih siswa yang dapat

diteri1 di sekolah tertentu. Sesuai dengan fungsi seleksi dari evaluasi tersebut,

malca :a evaluasi digunakan untuk mengadakan seleksi terhadap siswa, salah

satu s at yang harus dipenuhi adalah alat ukur yang dipergunakan dalam proses

evalu: itu harus memiliki validiatas prediksi. Jika alat ukur memiliki validitas

predil maka hasil evaluasi itu dapat dipergunakan untuk memprediksi

keber; ilan siswa selanjutnya.

Sedangkan suatu tes dikatakan memiliki validitas prediksi, jika hasil

dari l :lasi tersebut dapat meramalkan dengan tepi1t keberhasilan seseorang

dimas aendatang. Tepat tidaknya ramalan tersebut dapat dilihat dari koefisien

korel< mtara hasilalat ukur lain kelak dimasa mendatang.

Cara yang digunakan untuk menilai tinggi rendahnya validitas prediksi

ini ial dengan jalan mencari korelasi antara hasil tes dengan nilai-nilai yang

12

(24)

dicap: tcmudian. Apabila kocfisien korelasi cukup tinggi, maka validitas tes

terseb uga tinggi dan bcgitu juga scbaliknya.

Suatu tc' ha,il bclajar dapat dinyatakan suatu t•es basil belajar apabila

tclab :miliki validitas ramalan atau belum, dapat ditempub dengan cara:

menci korelasi antara tes basil belajar yang sedang diuji validitas ramalannya

denga riterium yang ada. Jika antara kedua variable tersebut terdapat korclasai

positil tmg signifikan maka tes basil belajar yang sedang diuji validitas

ramal: ya itu, dapat dinyatakan sebagai tes basil belajar yang telah memiliki

daya 1 al yang tepat, artinya apa yang telah diramalkan, betul-betul telah jadi

secara ata dalam praktek 13

3. H: Bclajar

'elajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang

dapat edakan yakni: tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses),

belajai engajar dan basil belajar. Belajar merupakan kegiatan atau suatu usaba.

Belaja lianggap berbasil apabila tujuan yang dimaksud telah dicapai atau

terwuj

da bcberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkat

keberh Ian belajar siswa, diantaranya adalah dengan menggunakan evaluasi

yang b pa test, baik test dalam bentuk lisan maupun test yang berbentuk tulisan.

13

(25)

)enilaian atau evaluasi adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat

sejaul tana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasaai oleh

siswa lam bentuk hasil belajar. Jadi yang dimaksud dengan hasil belajar adalah

taraf hampuan yang terukur yang berupa penguasaatl pelajaran yang telah

diteri1 Dengan demikian untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa maka

prose< yang digunakan guru adalahh dengan melaksanaan test yang

mcny1 セオエ@ seputar materi pelajaran biologi.

\eiajar merupakan suatu kegiatan dan suatu usaha dianggap berhasil

apabil ujuan yang dimaksud telah tercapai atau terwujud. Untuk mengetahui

bahwi juan berhasil atau tidak harus diadakan evaluasi. Hasil evaluasi tersebut

menu1 rnn bcrhasil tidaknya proses belajar siswa. Jadi, yang dimaksud hasil

belaja ialah taraf kemampuan yang terukur berupa penguasaan pelajaran yang

telah < rima.

Hasil belajar adala11 kemampuan-keman1puan yang dimiliki siswa

setelal セ@ menerima pcngalaman bclajar. Hasil belajar merupakan gambaran

tingka セョァオ。ウ。。ョ@ mahasiswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan yang

、ゥ」ォウセ@ menkan, yang diukur dengan berdasarkan jurnlah skor jawaban benar

d d. . d b I . 14

pa a s yang 1susun sesum cngan sasaran e a1ar .

,crdasarkan hcrbagai dcfinisi terscbut dapat diambil kcsimpulan bahwa

hasil I 1jar adalah tingkat pcnguasaan siswa tcrhadap materi pelajaran sebagai

" http://art !Js!clirisl!i!!>;J6-0:Lhtml. Christiana Dcmaja W. Sahertian, S.PAK, M.Pd. Pengaruh

(26)

akibat tiri perubahan perilaku setelah mengikuti proses belajar mengajar

berda; :;in tujuan pengajaran yang ingin dicapai. Hasil belajar itu akan diukur

denga ;ebuah tes.15 Menurut taksonomi Bloom diklasifikasikan dalam tiga

domai

l. mampuan kognitif (Cognitive Domain)

Kemampuan kognitif adalah keman1puan yang berhubungan dengan

'fikir, mengetahui dan memecahkan masalah seperti pengetahuan,

ikatif, sintesis, analisis dan evaluasi.

Tujuan rana kognitif berhubungan dengan ingatan atau pengenalan

1adap pengenalan dan informasi, serta pengembangan intelektual.

mampuan-kemampuan kognitif meliputi kemampuan-kemampuan

•agai berikut:

pengetahuan

pengetahuan (ingatan, peringatan) adalah kemampuan seseorang

1k mcngingat kcmbali atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide,

! la, rumusan-rumusan hukum clan sebagainya tanpa mengharapkan

iampuan untuk mcnggunakannya, ingatan adalah proses berfikir yang

1 ng rendah.

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau peningkatan seseorang,

( r pcrtanyaan yang diajukan adalah:

15http://www igle.com. Rini Susanti, M.Pd,

(27)

urutan hierarki kchidupan dari yang rendah ke yang lebih tinggi

adalah:

A. Organisme, komunitas, populasi, ekosistem

B. Organisme, populasi, komunitas, ekosistem

C. Organismc, populasi, ekositem, ko1mmitas

D. Organisme, ekosistem, populasi, komunitas

E. Populasi, organisme, komunitas, ekosistem

Pada butir soal diatas mcngukur kcmampuan ingatan tentang wama

angi yang bcrupa fokta alamiyah atau fakata yang dapat dipelajari dari

rn atau dari guru atau dapat dilihat/diamati. Dengan menghafalkan fakta,

stiwa, nama. arti ataupun rumus diharapkan akan meningkatkan

hampuan ingatan16

Pemahaman

Pada jenjang irii anak didik diharapkan tidak hanya mengetahui,

ngingat tetapi juga harus mengerti. Memahami berarti mengetahui

セ。ョァ@ scsuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Ia dapat memberi

1jelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang ha! itu sampai

lada implikasi yang dapat ditimbulkannya. Biasanya ia dapat

nceritakan kembali dengan tepat apa yang pernah dipelajari dengan

nggunakan kata-katanya sendiri dan dengan menggunakan struktur

16

(28)

17

Ibid. hal. ,

'diri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang lebih

mi dari ingatan atau pengetahuan.

ituk mengetahui tingkatan pemahaman seseonmg, butir pertanyaan yang

1at diajukan antara lain:

a. Seorang anak pertumbuhan badannya no1mal. Apakan yang dapat

anda katakana tcntang hubungan pertumbuhan berat badabnya

terhadap pcrtumbuhan tingginya?

Pada butir soal di alas anak didik ndituntut untuk memahami

1ungan antara bcrat badan dengan tinggi badan. Pemahaman ini timbul

ma membaca data/ membaca perlunlbuhan anak normal. Pemahaman

ebut diwujudkan dalam kata-kata sendiri atau diubah dalam bentuk

セォャWN@

lplik!L>i

Aplikasi adalah bcrfikir sctingkat lebih tinggi dari pemahaman.

1uk mcngctahu1 kcmampuan scscorang dalam aspek aplikasi, butir

1anyaa11 yang dapat diajukan antara lain:

seorang kclasi kapal dapat berhubungan dengan seorang kelasi

ipal lain dengan berteriak dan menggunakan pengeras suara. Hal ini

k terjadi pada dua orang astronot yang sedang mengarungi angkasa luar

aupun jarak antara kedua astronot tersebur sama dengan jarak antara

(29)

A. suhu terlalu dingin

B. tidak terdapat udara

C. tekanan udara terlalu tinggi

D. suhu terlalu panas

konsep yang mendasari pertanyaan diatas adalah bunyi dapat

rambat diudara, bunyi tidak dapat merambat ditempat hampa udara.

1yi dikumandakan dalam situasi biasa yaitu pada permukaan bumi

mdian bunyi dikumandangkan dalam situasi baru yaitu diangkasa luar,

g

hampir hampa udara.

lnalisis

Jenjang kemampuan berfikir berikutnya yaitu analisis setingkat

h tinggi dari aplikasi, analisis adalah suatu kemampuan untuk merinci

1 menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang

h kecil atau merinci faktor-faktor penyebnya dan mampu memahami

;ungan diantara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan yang

nya.

butir pertanyaan yang dapat mengukur proses berfikir analisis

(30)

Tin It kepegawaian Prcsentase (%) keluarga yang 「\セイッ「。エ@ ke Dokter

p

---JI·

Ja!.am tahun 1992

wai harian 10%

p \\ai rcndah I 21%

p 'Wai mcncngah 25%

p, wai tinggi 28%

Kesimpulan yang dapat dibuat dari data tersebut antara lain, bahwa

1arga pegawai tinggi yang tingkat penghasilannya lebih besar, lebih

ng sakit dibandingkan dengan keluarga pegawai rendah.

Anggapan dasar manakah yang digunakm1 untuk mengambil

I Jtusan di atas?

A. kebanyakan pegawai rendah tidak mmnpu berobat kedokter

B. pegawai tinggi lebih sering sakit

C. setiap pegawai mempw1yai kesempatan yang smna untuk

rnendapatpengobatan

D. pegawai tinggi lebih rnenghargai pentingnya kesehatan

kemmnpuan berfikir yang akan diukur pertanyaan di atas adalah

k mnpuan untuk rnenganalisis kemmnpuan untuk mempelajari hal-hal

y : dipelajari kedalarn unsur-unsur pokok.

e 3intesis

Sintesis adalah suatu kemarnpuan berpildr yang merupakan

(31)

11 tadukan bagian-bagian atau unsure-unsur secara logis sehinga

11 'elma menjadi suatu pola yang berstruktur atau terhentuk pola baru .

Butir peiianyan yang dapat mengukur proses berpikir sinesis

rr lnya;

r::

ian adanya usaha pemerintahan untuk

1 yienaikan tingkat kemakmuran dipedesan

2 vlenurunkan tingkatkelahiran dipedesan

3 v1enggalakan industri rumah di pedesaan maka hasil yang diharapkan

ill .

.

,

A Mengurangi hasil urbanisasi

B Menuruukan angka kelahiran dikota

C Meningkat industri pada modal dikota

D Meningkatkan kesempatan belajar didesa

Pada contoh diatas, anak didik dituntut menunjukan hubungan

1: .an atau unsursecara logis, Hubungan tersebut adalah hubungan antara

1: agai usaha pemerintah, butir 1,2 dan3, kemudian anak didik diharapkan

r gambil kesimpulan tentang usaha pemeritah tersebut yaitu untuk

r ,gurangi arus urbanisasi kekota-kota

f valuasi

Evaluasi adalah jenjang proses berpikir yang tertinggi dalam ranah

nitif menurut taksonomi B.S.Bloom. Evaluasi merupakan kemampuan

(32)

:alnya, jika seseorang dihadapkan beberapa pilihan Ia akan mampu

ililih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-patokan atau

eria yang ada. patokan atau kriteria tersebut ditinjau dari berbagi segi

セー。エ。ョ@ waktu, dampak, pengaruh samping dan sebagainya .

Butir pertanyan yang dapat mengukur prosrs berpikir evaluasi

almya, Untuk soal-soal berikut ini pilihlah;

B Jika (2),(3),dan(4) betul

C jika (i), (2) dan (4) betul

D jika (!), (2), (3), dan (4) betul

Seseorang SMP diberikan kesempatan un1uk memilih sampul buku

g paling baik . Untuk ini anak didik tersebut harus memperhatikan

hal-dibawah ini ;

(I) bi la kertas itu ditulis tuilisannya nyata atau tidak nyata

(2) daya kertas bertahap air

(3) kalau ada tulisan lalu dihapus dengan karet penghapus kertesnya

mudah menelupas atau tidak

( 4) tebal atau tipisnya kertas itu

Pada contoh diatas anak didik dapat memilih sampul buku yang

r

ag

baik .untuk menilai ia harus mempunyai criteria tertentu yang harus
(33)

temal/objektif mungkin internal/subjektif. Piliha11 jawaban yang benar

liskusikan dengan kelompok anda mengapa D yang benar18.

2. Ke1 npun Afektif

emampuan afektif adalah keman1puan yang berhubungan dengan sikap,

nil minat dan apresiasi. Tujuan kemampuan Afektif berhubungan dengan

H< rki perhatian, sikap, penghargaan, nilai, perasaan dan emosi (Devis

a. nerima, merupakan tingkatan tujuan rana Afektif berupa perhatian

iadap stimulasi sccara posif yang meningkat secara Iebih aktif.

セョ・イゥュ。@ kesediaan untuk memperhatikan)

b. respons, merupakan kesempatan untuk mcmmggapi stimulan dan

:asa tcrikat scrta sccara aktif mcmpcrhatikar1. (Menanggapi aktif

prcstasi)

c. nilai, merupakan kcmampuan menilai gcjala atau kegiatan sehingga

gan scngaja mt·mproscs lcbih lanjut untuk mcncari jalan bagaimana

ian atas apa yang tcrjadi. (Menghargai penghargaan kepada benda,

1la atau pcrubahan tcrtentu)

d. hgorganisasi, mcrupakan kemampuan untuk membentuk suatu system

i bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang dipercaya. (Membentuk atau

nadukan nilai-nilai yang bcrbeda)

18

Ibid. ha!. 5

19

(34)

e. ntrafersiasi, merupakan kemampuan untuk konseptualisasikan

masing-sing nilai pada waktu merespon dengan jalan mengidentifikasi

'akteristik nilai atau membuat pertimbangan-pertimbangan. (Berpribadi

'mpunyai sistem nilai yang mengendalikan perbua1an yang mantap ).

Kemampuan diatas sifatnya hierarkis (yang pertama harus dikuasai

ebih dahulu sebelum menguasai kedua, dan setemsnya)

3. Ke1 npuan Psikomotor

Kemampuan psikomotorik adalah kemampuan yang berhubungan

denE keterapilan motorik. Keman1puan ini meliputi kemampuan yang

men gkut kemampuan otot dan kegiatan fisik. Oleh Bloom kemampuan

psio: tor bclum diklasifikasikan sebagaimana yang terdapat pada kemampuan

kog1 'dan kemampuan afektif.

fujuan psikomotorik berhubungan dengan keterampilan motorik

man lasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi staf dan

koor asi badan (Devis 1986:97)20.

I. ( llkan tubuh yang mencolok merupakan gerakan tubuh yang nenekankan

r

}

kekuatan, dan kctepatan tubuh yang mencolok (gagne dan Berliner

4) untuk gcrakan tubuh yang mencolok, siswa harus mampuh

1unjukan gcrakan yang mcnggunakan kekuatan tubuh, ketepatan, posisi

th atau kckuatan . 1'ctcpatan dan keccpatan.

(35)

2. epatan gerakan yang dikoordinasikan, merupakan keterampilan yang

1ubungan dengan urutan atau pola dari gerakan yang dikoordinasikan,

illlYU bcrhubungan dcngan gerakan mata, telinga dan baclan. Dalam

ikan yang dikoordinasikan, siswa harus mampu menunjukan

gerakan-ikan bcrdasarkan gerakan yang dicontohkan atau gerakan yang

:rintahkan secara lisan.

3. I mgkat komunikasi nonverbal, merupakan kemampuan mengandalikan

1 1unikasi tanpa kata. Dalam perangkat komunikasi nonverbal, siswa

c inta untuk menunjukan kemampuan berkomunikasi menggunakan

セ@ :kan tubuh atau tanpa menggunakan alat bantu.

4. I iampuan berbicara, merupakan keman1puan yang berhubungan dengan

1

1unikasi secara lisan. Untuk kemampuan 「\セイ「ゥ」。イ。@ siswa harus

r ,unjukan kemahirannya memilih clan menggunakan kata atau kalimat

s hgga informasi, ide atau yang dikomunikasikarmya dapat diterima

s ra mudah oleh pendengarnya.

Harrow (1972)21 juga mengemukakan rana psikomotor sekaligus

mem ikan saran tentang bagainana melakukan pengukuran terhadap

psik< >tor. Menurut Harrow, menentukan kriteria untuk mengukur

kete1 pilan siswa harus dilakukan dalam jangka waktu 30 menit. Kurang dari

wakt ersebut diperkirakan penilai belum dapat menangkap gan1baran pola

keter pilan yang mencerminkan kemampuan siswa (Arikunto 1990: 118).

(36)

Secara singkat kemarnpuan psikomotor menyangkut kegiatan fisik yang

meli i kegiatan melempar, melekuk, mengimgkat, berlari dan sebagainya.

Jadi sorang dianggap berhasil dalarn belajarnya jika setiaap aspek baik

kogr : afektif dan psikomotor semuanya terintegrasi secara keseluruhan.

Hasil belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi yang diadakan secara

berll :i terhadap scluruh proses yang berlangsung dalarn kegiatan belajar

men lr. Hasil belajar merupakm1 kemarnpuan internal yang telah menjadi

milil ribadi seseonu1g yang memungkinkan orang tersebut melakukan sesuatu

L .• ·1 • n

yan£ :mrn:nr.m1 prcstas1 tertcntu. ••

Pengctahuan yang dimiliki siswa dapat menjadi semakin dikuasaai dan

akan bih mendalam apabila terlihat dan sering diulang23• Penilaian terhadap

hasil ;!ajar dapat memberikm1 informasi terhadap siswa dan guru. Sedangkan

bagi I'll dapat mengetahui tingkat keberhasilm1 dalam mengajar, karena ha! ini

sang 1erguna bagi pengajaran berikutnya.

セ「・イ。ー。@ faktor yang mempengarubi hasil belajm secara garis besarnya

dibagi •njadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor-faktor

terseb1 apat digolongkan sebagai berikut:

a. fal internal, yaitu faktor-faktor yang timbul clm·i dalarn cliri anak itu

se1 •i, seperti kesehatan, rasa an1an, kemarnpuan, minat, dan sebagainya.

Fa r-faktor tersebutjuga berwujud sebagai kebutuhan dari anak.

22

foe cit. ha

23 Purwanto, 11im.

(37)

b. Fa r eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri si anak, seperti

ke sihan rumah, udara, lingkungan dan sebagainya.

lenurut Thomas S Statom, sebagaimana dikutip oleh Sadiiman AM,

menge fkakan ada lima macam faktor yang dapat mempengaruhi basil belajar

antara 1:

a. ill( asi

b. ko ntrasi

c. re<

d. pe aaman

e. uli an (resitrasi)

ilktor diatas saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam ha! ini seorang

guru セァ@ kompeten dan frofesional diharapkan mampu mengantisipasi

kemur !nan munculnya sesuatu yang menunjukan gejala kegagalan dengan

berusa mengetahui dan mengatasi faktor-faktor yang menghambat proses

belajai

aw Input Proses Output

Oambar diatas menunjukan bahwa masukan mentah (raw input)

men kan bahan baku yang perlu diolah, dalam ha! ini diberi pengalaman

「・Aセ@ tertentu dalam proses belajar-mengajar (teaching learning proses). di

(38)

ling! •gan yang termasuk lingkungan (environmental input), dan berfungsi

seba faktor yang sengaja direncanakan dan dimanipulasikan (instrumental

inpu :guna menunjang tercapainya keluaran yang dikehendaki (output).

Berl セゥ@ faktor tersebut berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan

kelu n tertentu.

Berangkat dari permasalahan di atas, bahwa faktor dominan yang

men llkan tercapainya porestasi (output) belajar seorar1g siswa pada dasarnya

adal: pendekatan pembelajaran yang dipergunakan ok:h seorang guru ketika

men. )paikan materi pembelajarannya. Dikatakan demikian, karena

penc ttan pembelajaran merupakan suatu cara yang ditempuh guru dalam

pelal

naan

pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat beradaptasi dengan

SISW

Di dalan1 proses belajar-mengajar di sekolah, maka yang dimaksud

mas1 11 mentah (raw input) adalah siswa yang memiliki karakteristik tertentu,

baik iologis maupun psikologis. Mengenai fisiologis ialah bagimana kondisi

fisik ; panca inderanya, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk

psik< ';is ialah minatnya, tingkat kecerdasarmya, b.akat11ya, motivasinya,

kem: )Uan kognitifuya, dan sebagainya. Semua ini dapat mempengaruhi

baga lna proses dan hasil belajamya.

(39)

Vang termasuk instrumental input atau faktor-faktor yang disengaja

dirru 1g dan dimanipulasi adalah: kurikulwn atau bahan pelajaran, guru yang

merr :ikan pengajaran, sarana dan pasilitas, serta manjemen yang berlaku di

seko yang bersangkutan. Di dalrun keseluruhan system maka instrumental

mpu \erupakan faktor yru1g sangat penting dan paling menentukan dalrun

penc iian hasil/ output yang dikehendaki, karena instrumental input inilah

yang ·enentukan bagaimana proses belajar-mengajar itu akan terjadi didalam

diri J ijar.

Dari bcbcrapa konscp tentang hasil belajar yru1g telah dikemukakan

diat2 naka dapat dibuat suatu definisi konseptual hasil belajar sebagai suatu

kesi1 1lru1. Hasil belajar adalah merupakan prilaku berupa pengetahuan,

kete1 .pilan. Sikap, informasi, dan setrategi kognitifyang baru dan diperololeh

s1sw セエ」ャ。ィ@ bcrintcraksi dengan lingkungan dalrun suatu suasana atau kondisi

pem 1jaran. l lasil bclajar bisa juga berbcntuk kinerja atau unjuk kerja yang

ditar lkan ses..·orang si:tclah sclesai mcngikuti proses pembelajaran atau

pelal n.25

4. Pen tian IP A

dapat te

25 Nurdin

Ne

nu Pengetahuan Alam (IPA), sudah dikenal sejak zrunan dahulu. Hal ini

lat dari kehidupan manusia zrunan dahulu yang menggunakan azas Ilmu

him, Pemanfaatan Turtorial Audio /nteraktifuntuk Perataan Kua/itas Hasil Be/ajar.

(40)

Penget an Alam (IPA), misalnya nenek moyang kita yang berpedoman pada

binatar :ebagai kompas pada waktu mereka berlayar, untuk mendapatkan api,

mereka :nggosokkan dua ranting kayu kering pada dua batu26•

mu pengetabuan (science) yang berarti saya tabu. Tetapi lama kelamaan

banyak flllg yang mengartikan science sebagai ilmu pengetabuan alam yang

berarti 1ab akibat dari kejadian-kejadian yang berlangsung yang berhubungan

dengan m semesta.27

anyak para abli mengemukakan bahwa ilnrn pengetabuan alam sebagai

ilmu te. /s, dapat dikatakan juga ilmu pengetahuan ini bukan ilmu keterampilan,

tetapi n ipakan suatu fikiran atau tanggapan gejala-gejala yang terjadi.28

IP A pada hakikatnya adalah mencakup produk ilmial1, proses ilmiah,

dan sil ilmiah melalui pen<lekatan keterampilan proses yaitu pen<lekatan <lalan1

proses lelajar mengajar yang menekankan pembentukan keterampilan

mempt eh pengetabuan dan mengkomunikasikan pemcro1ehannya29•

fipat diartikan di sini babwa hakikat tujuan pendidikan IPA adalah untuk

mengha rkan siswa menguasai konsep-konsep IPA dan keterkaitannya untuk

dapat n 1ecahkan masalah lerkait dalam kehidupan sehari-hari. Kata menguasai

di sini セョァゥウケ。イ。エォ。ョ@ bahwa pcndidikan IPA harus menja<likan siswa tidak

sekedar hu (knowing) dan hafal (memorizing) tentang konsep-konsep IPA,

16

http://w"

27

Sukarno. I

"Ibid. hal 8' 29

http://wi

ゥ[ョゥャャォョ[ゥゥ[」QQQ\ゥ⦅[ケイオセjjQーァォ。Q@ pemahaman siswa htm

イイセj。ウオイ@ 1•,·ndiJ1A..ut s.._·ience. (Jakarta: bィ。イ。エ。セ@ 1997) hal 9

(41)

melain harus menjadikan siswa untuk mengerti dan memahami (to understand)

konsep nsep tcrscbut dan mcnghubungkan keterkaitan suatu konsep dengan

konscp n30•

5. Hall 1t Biologi

iologi adalah ilmu mengenai kehidupan berasal dari kata yunani, bias

yang t rti hidup atau kehidupan dan Logos artinya ilmu. Ilmu biologi berurusan

dengru ·i-eiri fisik dan perilaku makhluk hidup pada masa sekarang dan masa

lalu, b timana mereka tercipta dan interaksi antara sesarna mereka dan dengan

alam : itar. Saat ini malah terdapat ahli biologi yang mengkaji kemungkinan

berevc inya makhluk hidup pada masa yang akan datang dan kemungkinan

adanyi akhluk hidup di planet-planet yang lain31•

1logi merupakan satu bidang ilmu yang meliputi kajian tentang manusia,

benda-l da hid up dan interaksi di antara satu dengan yang lain32• Pada

hakikat . ilmu biologi dapat dikatakan sebagai ilmu hayat (tentang kehidupan) .

.

Kehidu . adalah seluruh makhluk hidup yang ada di bumi mulai dari tumbuhan,

hewan : 1pai manusia dari mikro sampai makro.

adalah

sendiri

JO Ibid Ji http://W\ 32 http://wwv

am mengembangkan pembelajaran biologi di kelas, yang diharapkan

:rlibatan aktif seluruh siswa dalam kegiatan pembelajaran, menemukan

:getahuan melalui interaksi dengan lingkungannya. Intinya pembelajaran

(42)

biologi ig dikehendaki menurut kurikulum SMU/MA l 994 adalah pembelajaran

yang ti . mengabaikan hakikat IP A dan mence1minkan sifat IPA sebagai ilmu

pengeti m33

ini dika

me near

pengua:

pnnstp·

:ses belajar Biologi harus dikembangkan keterampilan proses IP A, ha!

akan Biologi merupakan bagian dari IPA. Biologi berkaitan dengan cara

irn

dan mcmahami alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya

ii kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan

nsip saja. tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

iara umum. p.:rnhdajaran herdasarkan tcori belajar konstruktivistik

rnelipu1 :mpat tahap: (I) tahap persepsi (mengungkap konsepsi awal dan

memba :itkan motivasi belajar siswa), (2) tahap eksplorasi, (3) tahap diskusi dan

penjela: konsep, dan (4) tahap pengembangan dan aplikasi34

\ian pembelajaran biologi di SMP mernpakan tujuan yang terintegrai

pada pe Clajaran ilmu pengetahuanalam, yaitu:

I. M< \gkatkan kesadaraan akan kelesta:rian lingkungan, kebanggaan nasional

dai \bessran Kekuasaan Tuhan Yanng Maha Esa

2. M< )hami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya

3. M< •embangkan adanya penalaran untuk memecahkan masalah yang

dit !pi dalam kehidupan sehari-hari

33

Ibid.

34

(43)

4.

M1 embangkaan keterampilan pross untuk memeperoleh konsep-konsep

JP,

an

menumbuhkan nilai sikap serta sikap ilmiah

5. M1 rapkan konsep dan prinsip IP A untuk menghasilkan karya dan teknologi

sec 1ana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia

6.

M< lerikan bekal pengetahuan dasar dan melanjutkan ke jenjang pendidikan

me igah

ndidikan biologi mempunyai tujuan khusus yaitu untuk mengembangan

nilai 1 ta! dan spiritual dengan cara menngenal keadaan akan adanya

keanek gaman kehidupan, mengembangkan sikap ilmiah dengan cara

mendo g clan mengembangkan sikap igin tahu dan ingin mencoba.

B. Ke igka Pikir

E jar merupakan proses perubahan tingkah laku. Sedangkan perubahan

tingkal .ku yang diharapkan pada diri siswa setelah mengalami proses belajar

mengaj disebut basil belajar. Salah satu bentuk pengukw:an hasil belajar dapat

berupa , Begitu juga dalam pembelajaran IPA, karena pelajaran IPA mencakup

Biolog 1aka hasil belajamya pun diperoleh dari tes Biologi.

B セァゥ@ bersifat herarkis, artinya untuk mempelajari konsep yang barn

dibutul 1 konsep sebelumnya. Jadi dalam proses belajar Biologi tidak boleh

terputu lltus dan harus mendasarkan pada pengalaman belajar yang telah lalu.

P pelajaran Biologi di kelas I SMA, salah satu penyelesaian

(44)

SMP i gat penting dalam menunjang hasil belahar Biologi di kelas I SMA.

Apabil ,iswa telah menguasai IPA di SMP maka tidak akan kesulitan dalam

memp1 ari Biologi di kelas I SMA. Karena terkadang kendala-kendala yang

dihada :iswa berpangkal dari dasar-dasar konsep Biologi itu sendiri.

I< Sep dan kegiatan Biologi di SMA merupakan pengembangan dan

perlua: konsep dan kegiatan IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

BeberE konsep tertentu merupakan konsep baru dan berfungsi sebagai

perasy: pemahaman maupun sebagai dasar kajian IPA di pendidikan

Menen l.

S in dari apa yang tersirat dalam pemyataan diatas, sebenamya tersirat

JUga a k kedalaman dan keleluasaan mated dalam kurikulum SMP dalam

hubun1 vertikalnya. Umpamanya tentang darah di SMP. Di SMP. Di SMP

darah fk dibahas secara khusus, dalam system transportasi dibahas alat-alat

pereda darah dan peredaran getah bening. Di SMA sd darah putih dibahas

sccara 1sus dalam system sirkulasi pada hewan dan manusia.

C Joh lain berkenaan dengan kedalaman dan keluasan adalah konsep

keraga 1 makhluk hidup, keanekaragaman tumbuhan dan tumbuhan biji, serta

ォ・。ョ・セ@ gaman hewan. Selain itu, juga tentang evolusi adaptif atau adaptasi evolus

[ SMP dibahas penganekaragaman makhluk hidup, tujuan dan dasar

klasifil . Di SMA dibahas pendekatan klasifikasi dalam keanekaragaman

(45)

klasifi :i setelah memahami tujuannya. Di dalam proses penganekaragaman

terseb erlibat proses adaptasi.

uai dengan keberadaan konsep IPA yang menunjang hasil belajar

Bio lo! dengan demikian dapat dikatakan bahwa penguasaan IP A di SMP

memp rai hubungan yang positif terhadap hasil be la jar Biologi di kelas I SMA.

C. Ru san Hipotcsis

Sesuai dengan pokok pe1masalahan yang dizijukan dalan1 pembahasan

pe itian ini dan dengan kerangka teori yang melandasi skripsi ini. Adapun

pe Juan hipotesis scbagai berikut :

He : Tidak ada hubungan yang signifikan zmtara nilai UAS IPA di

SMP dengan nilai Biologi di kelas I SMA

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara nilai UAS IPA di SMP

(46)

A. Tu, 11 Penelitian

1juan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana nilai UAS

bidang udi Ilmu Pengatahuan Alam (IPA) di SMP man1pu memprediksi

keberh ,an belajar siswa dalam mata pelajaran Biologi.

B. Mc le Pcnelitian

llam penelitian ini peneliti memakai metode survei, (teknik analisa

dokum , Pcncliti tidak langsung membcri tcs, tctapi data yang dipcrolch dapat

diambi ari data yang sudah ada di sekolah tersebut. Adapun dokumen yang

diperlu l adalah nilai UAS bidang studi IPA di SMP clan nilai siswa (Ulangan

Blok/T han Blok) pada mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 94 Jakarta Barnt.

C. wセ@ 1 dan Tcmpat Penclitian

aktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juli 2005. Penelelitian

dilaku 'di SMA 94 Jakarta Baral.

D. Poi iisi dan Sampcl

1lam populasi targetnya adalah siswa SMA Negeri 94 Jakarta Bara!.

(47)

Sedan1

h

smnpelnya adalah 40 siswa kclas I dari 240 siswa kelas I. Smnpel

yang d nakan ± 16.5% dari populasi terjangkau yang ada. Teknik pengambilan

sampe 1cnggunakan >ampel rnndom smnpling, yaitu semua anggota dalmn

popula !mempunyai probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih

menja< ampel. 1

E. Tet t Analisis Data

1. ipotesis Statistik

Untuk menguji apakah terdapat hubungan yang positif antara nilai UAS

IP, Ii SMP dengan prestasi belajar Biologi di kelas I SMA Negeri 94

Jal

a

Barat, maka hipotesisnya yang digunakan adalah:

He txy=O

Ha > 0

rxJ Koefisien hubungan antara nilai UAS IPA di SMP dengan prestasi

belajar

Biologi di kelas I SMA 94 Jakaarta Barat.

H c menyatakan tidak ada hubungan antara nilai UAS IP A di SMP dengan

basil belajar Biologi

H, nenyatakan adanya hubungan antara nilai UAS IPA di SMP dengan

hasil belajar Biologi

1

(48)

2.

Uj

be1

I ill

a)

b)

De

x

S=

c)

ji Norrnalitas

01malitas data dilakukan untuk menguji apakah sampel yang diteliti

セイゥ「オウゥ@ normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji

)rs2. Langkah-langkah untuk mengadakan lilliefors adalah:

·utkan data sampel dari terkeci; hingga terbesar;

:ntukan ni lai Z, dari data-data berikut dengan rum us Zi

=

_X_-_.X_'

s

111 Z, = sdrnr haJ.. u, X 1 = sckor data

ilai rata-rata.

:npangan baku

:ntukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z1 berdasarkan table Zi

n sebut dengan F (Z;) dengan aturan

ca Zi > 0, maka F(Z1) = 0,5

+

nilai table

ca Zi < 0, maka F(Zi)

= -

(0,5 nilai table)

d) \lanjutnya Hitung Proporsi Z1. Z2, .... , Zn yang lebih kecil atau sama

ngan Zi. Jika Proporesi dinyatakan oleh S (Zi), maka

Zi) = BanyaknyaZ,, Z2 , ••• , Z,.yang s;

z,

n

e) :tung selisih F (Z;) kemudian tentukan harga mutlaknya.

2

(49)

t) inbil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih, nilai ini kita

:makan Lo.

g) emberikan interpretasi L0 dengan membandingkan dengan L,. L1 adalah

rga yang diambil dai tabel harga kritis uji liliefors.

h) engambil kesimpulan berdasarkan harga L0 dann L1 yang telah didapat.

)abila L0 < L, maka sample berasal dari distribusi normal.

3. 'i Linieritas Garis Regresi

Sebelum pengolahan data lebih lanjut yang dilakukan dengan uji

,stik, terlebih dahulu data yang diperoleh ini harus berasal dari sampel

J セ@ memiliki Regresi Linier. Untuk maksud tersebut perlu diuji linieritas

ungan dengan menggunakan Analisa Parians (ANA VA).

Model regresi yang diperoleh harus mengalami pengujian terlebih

Jiu, pengujian yang dilakukan terdiri atas:

I. Linieritas hubungan

2. Keberartian model regresi dengan mempergunakan uji-f pada

taraf signifikan 0,05.

Seb m diadakan pcnguji linieritas dan model regresi terlebih dahulu

dihitun 1mlah kuadrat (JK) untuk berbagai sumber variasi. Sumber variasi yang

JK-nya rlu dihitung adalah Total

=

JK (T), regresi (a)

=

JK (a), regresi (b/a),
(50)

jumlah uadrat berbagai pruiasi diatas perhitungru1 dilakukan dengan

mengg1 kan runms sebagai berikut :

I. Rei ii Linier Sederhana Y atas X (Deskripsi Data)

2. "M

ii

Regresi"

b =

y

a=

'bx

3. Gn

4. Jun \ Kuadrat

'

ik (T) = L:;y2

t Jka

c ik (R) = jk (T) - jk (a)

c lkb = jk (reg)= b. L:;xy

e

!k (5)

=

jk (R) - JK (reg) I jkb

f !k (G) =

L:

(L;y" 2)

f ik (TC)

=

jk (S) - jk (G)

5. Jun l Kuadrat R

'

JK (a)

t JK (b)

c

S

yx

=

セェォHsI@

(51)

c ,2 セ@ TC = -'--'---'-jk(TC)

. k-2

e , 2 セ・@ ]セセ@ jk(G)

n-k

f ?hitung = jk(reg)

jk(5)/n-2

Tabel rir 1san anava regrcsi untuk uji linieritas garis :

Su\

Tot2

Reg

Reg

Sisa

Tun

Gah

K

JI

Jl

Jl

Jl

Jl a

b

.

)cok

MMMMMセMN@ j

rangan:

!)

)/a)

S)

J)

Db Jk Rjk

11

Y'

c

I JK (a) JK (a)

I JK (b/a) S2reg =JK(b/a)

n-2 JK (S)

k-2 JK (TC) S'TC

n-k JK (G) S2e = jk(G)

·-··-· - . _l -·-- n-k

=

Jumlah Kuadrat

= Jumlah Kuadrat Regresi a

= Jumlah Regresi (b/a)

= Jumlah Kuadrat Sisa

= Jumlah Kuadrat Galat

Fh Ft

[image:51.595.65.458.28.698.2]
(52)

-J TC)

=

Jurnlah Kuadrat Tuna Cocok

F = Rata-rata Jurnlah Kuadrat

F (S2 reg! = Rata-rata Jurnlah Kuadrat Regresi b/a

F (S) = S2 sisa = Rata-rata Jurnlah Kuadrat Sisa

F TC) セ@ S21e '" Rata-rata Jurnlah Kuadrat Tuna Cocok

1; (Ci) S2 Ci· Rata-rata Jurnlah Kuadrat Galat

I'

Jumlah Sampcl

= Jumlah Kelompok Harga X Te11entu.

Analisis Data

Data tersebut di analisa dengan menggunakan rumus-rumus

ilrson product moment" untuk mengetahu koefisien Hubungan antara

[

i

UAS IPA di SMP dengan hasil belajar Biologi di kelas I SMA 94

J lrta Barat.

j fpun rumusnya sebagai berikut

(53)

Kctcr gan

rxy= l;iungan antara variabel x dan y

N= B1 mya sample

x= V< be! dari ni!ai UAS

y= Va Je! dari nilai ulangan blok

I;x= J Jah nilai dari distribusi x

I;y= J !ah nilai dari distribusi y

I;x2 = nlah kuadrat dalam distribusi x

I;y2 = nlah kuadrat dalam distribusi y

:edangkan untuk rnenguji apaakah nilai koefisien koerlasi yang diperoleh

signifii atau tidak dapat diuji statistik, dengan forrnulasi

"Uji si fikasi koefisien korclasi, hipotesis statistik yang diuji :"

r-Jn-2

エ]セ]]@

セャMイ

R@

Kcterangan :

r "' Koe!isien Kordasi

n ·· Ju111lah Samrx.·I

Ser

1i langL1h 1cr.1Um adalah rnenghitung koefisicn dctcrminasi yang

bcsarnya < lah r2• dan dinyalakan dalam pcrsen. Penafsiran dari nilai r2 ini

merupakan lai yang mcnunjukan besarnya konstribusi nilai UAS di SMP (X),

(54)

A. Dcskri Data

I. Ha; Jji Nilai UAS IPA (X)

umlah total nilai UAS adalah 249 dari 40 siswa, perhitungan terdapat

pada lz dran1• Data mengenai nilai UAS IPA diperoleh rata-rata (x) sebesar

6,23 d: simpangan baku (S) sebesar 38.38 sedangkan median (Me) sebesar

20,786, )dus sebesar (Mo) 6

[image:54.595.53.473.4.692.2]

Tabel l

Distribusi Frekwensi Variabel X

x

Frekwensi fka fx

Absolut Relatif

4 1 2.5 1 4

·-5 4 10 5 20

·-6 21 52.5 26 126

7 13 32.5 39 91

8 l 2.5 40 8

40 100 249

(55)

(Grafi ) Poligon

,--I

2:

I

2(

I

H

'

i

H

1'

"'

c 1;

セ@

セ@ 1(

セ@

セ@

u.

I

C=:::J His1ograrn

--Po!igon

c

4 5 6 7 8

Nilai

2. 1:-fa )ji Skor 13iologi

Jumlah skor total nilai hasil belajar Biologi adalah 283 daii 40 siswa

perhitL \n terdapat pada lampiran2• dan diperoleh rata-rata (y) sebesar 7.075

dan sir :c11gan balm (S) sebcsar 3.625, sedangkan median (Me) sebesar 6.97 dan

modus o) sebesar 7.

Selanjutnya data mengenai nilai Biologi siswa disajikan clalam bentuk

label

2

(56)

(Tabcl 2) Distribusi Frckwcnsi Variabel Y.

. ·-· .

--x

frekwensi

absolut relatif fka FX

6 12 30 12 72

7 15 37.5 27 105

8 11 27.5 38 88

9

I

2 5.0 40 18

40 283

(Gn 2) Poligon

0

·---

-·---6 7 8

Nilai

.

-.

"

.,

\ \

'

C=::J Histogram

- - -Poligon

(57)

B. Pengu ti Prasyarat Analisa

Berdasarkan persyaratan analisa, maka sebelum diajukan pengujian

hipotc, pcrlu dilakukan pcmeriksaan terlebih dahulu terhadap data hasil

penguj . Uji pcrsyaratan analisa yang pcrlu dipenuhi adalah:

1. Uji >rmalitas

a. Pe Jungan Uji Normalitas Nilai UAS IPA

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Lilliefors,

den gar 1gkah-langkah sebagai berikut:

1)

2)

Hi1 セウゥウ@

Ho ampel berdistribusi normal

Ha 1istribusi tidak normal

Mc !tukan harga Lo

a) Pata XI, X2, X3,. ... ,Xn dijadikan bilangan baku ZI ,Z2,Z3, ... Zn

Zi

Jengan menggunakan rumus

·Xi-Xx

s

Ke· ngan:

Xx tta-rata tunggal (telah didapatkan 6,225)

S: 1pangan baku (tclah didapatkan 0.9646)

De1 n mcnggunakan daliar distribusi normal baku, dihitung peluang

(58)

b) emudian dihitung proposisi Z 1,Z2,Z3,. . .,Zn yang lebih kecil atau sama

:ngan Zi. Proposisi ini dinyatakan dengan S(Zi) yaitu:

"Zi) = !3anyaknyaZi. 12, ZJ, ... , Znyanglebihbesar < Zi

n

c) ihitung sclisih F(Zi)-- S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya

d) iambi! harga yang terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut

m notasikan clcngan Lo. Harga Lo ini lah yang kemuclian akan

banclingkan clcngan Ltabcl. Berclasarkan table uji normalitas cliperoleh

[image:58.595.63.484.29.703.2]

i = 0,9646 perhitungan terclapat pacla lan1piran3

Tabel 3

Pcrhitungan Pcngujian Normalitas Nilai l.JAS I PA

4

GBGォイHセ@

r---, --- -. -·---, --·-r

---.

セMMᄋイᄋMLL@

---

---I x· 1\- ' '

z

Hzl

'

i

t

I

, , , , , , ,

1---··---I i -I I r, 16 -2.897 0.0019

S(Z) IF(z)-S (2)1

______ ,.., _____

-- MMMMMセMセMMMMMMMセ@

0,025 0.(J23 I

x F

'

5 4 5 2tl 2"' I 00 -3.105

I

0.0009 0,1 0.0991

6 21 セV@ 126

' j() 756 -2.105 0.0174 0,525 0,3076

7 13 39 91 49 637 -1J05 0, 1335

Gambar

Tabel rir 1san anava regrcsi untuk uji linieritas garis :
Distribusi Frekwensi Variabel Tabel l X
Tabel 3 Pcrhitungan Pcngujian Normalitas Nilai l.JAS I PA
Tabel 7 Tabel ANA VA Uji Signifikansi Dan Linieritas Regresi
+7

Referensi

Dokumen terkait

1. Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan angsuran. Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit

THE EFFECTS OF THE CULTURAL CONFLICTS ON THE MOTHER- DAUGHTER RELATIONSHIPS AS SEEN IN AMY TAN’S THE BONESETTER’S DAUGHTER AND THE JOY LUCK CLUB.. Beserta perangkat yang

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran, Strategi Mengajar dengan Pendekatan Kontekstual, dan Pengelolaan Kelas

penembakan pesawat Malaysia Airlanes MH17 yang ditembak 17 Juli 2014 yang. lalu di ruang udara

Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir dengan judul “Segmentasi Citra pada Video dengan Metode Level Set Berbasis Pemrograman Paralel GPU CUDA” merupakan hasil

Oleh karena itu sangat dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan produk keripik ikan lele (Clarias sp.) yang diproduksi. Penyusunan strategi pemasaran ini

Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul: “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur Di

Jumlah pinjaman IKP meningkat pada kadar tahunan sebanyak 10.5% atau RM3.1 bilion (2002: 20.2% atau RM5 bilion) kepada RM32.5 bilion pada akhir tahun 2003, didorong oleh pinjaman