• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis

Mobile

Studi Kasus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Supardi

Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Indonesia supardi@uinjkt.ac.id

Astrak—Aplikasi sistem informasi akademik dirancang untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar yang di lakukan oleh suatu universitas. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta telah mengimplimentasikan sistem informasi akademik berbasis web sehingga dapat diakses oleh para civitas akademika melalui jaringan Internet yaitu Academic Information System (AIS). Berkembangnya teknologi informasi telah memungkinkan Internet dapat diakses lebih fleksibel, terutama melalui perangkat mobile. Sehingga AIS dapat pula diakses melalui berbagai perangkat, namun sistem ini akan tampil secara optimal jika diakses melalui Personal Computer (PC) atau laptop. Pengaksesan AIS melalui perangkat mobile memiliki keterbatasan baik dari segi tampilan aplikasi ataupun interaksi dengan sistem berbasis web. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk mengembangkan sistem informasi akademik berbasis mobile dengan menjadikan AIS sebagai pusat data. Aplikasi ini akan dikhususkan untuk dua jenis pengguna yaitu Mahasiswa dan Dosen yang paling sering berinteraksi dengan sistem serta memilih framework phonegap sebagai pembuatan aplikasi mobile. Dengan demikian, civitas akademika dapat lebih mudah dalam mengakses sistem informasi akademik melalui perangkat bergerak (mobile) dengan lebih fleksibel. Melalui penelitian ini, akan didapatkan fungsi-fungsi pada sistem informasi akademik yang sering diakses oleh civitas akademik.

Kata kunci; mobile, sistem infomasi akademik, ais, uin jakarta

I. PENDAHULUAN

Tanpa disadari saat ini dunia sedang bergerak menuju masa di mana informasi tidak tertutup lagi dan dapat diakses dari mana saja. Akses menuju ke jaringan Internet semakin mudah dan terjangkau. Perangkat mobile seperti handphone atau

smartphone (hampir seluruhnya) menyimpan potensi yang

sangat besar untuk mendukung pergerakan ke arah tersebut. Berselancar didunia maya tidak lagi hanya sebatas dilakukan dengan duduk di depan komputer baik dirumah maupun di kantor atau warnet, tetapi dengan perangkat mobile yang kita pegang saat ini juga dapat digunakan untuk tujuan tersebut. Melihat potensi yang sangat besar ini, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif hidayatullah Jakarta akan memanfaat teknologi mobile untuk memudahkan civitas akademika dalam mengakses sistem informasi akademik.

II. REFERENSI

A. Aplikasi Mobile

Menurut wikipedia, pengertian aplikasi adalah program yang digunakan orang untuk melakukan sesuatu pada sistem komputer. Sedangkan mobile dapat diartikan sebagai perpindahan yang mudah dari suatu tempat ke tempat yang lain, misalnya telepon mobile berati bahwa terminal telepon yang dapat berpindah dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain tanpa terjadi pemutusan dan terputusnya komunikasi.

Sistem aplikasi mobile merupakan aplikasi yang dapat digunakan walaupun pengguna berpindah dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain tanpa terjadi pemutusan atau terputusnya komunikasi. Aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat nirkabel seperti pager, seperti telepon dan PDA. Adapun katakteristik perangkat mobile yaitu:

1. Ukuran yang kecil

Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil, konsumen menginkan perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan mobilitas mereka.

2. Memori yang terbatas

Perangkat mobile juga memiliki memori yang kecil, yaitu primary (RAM) dan secondary (disk).

3. Daya proses yang terbatas

Sistem mobile tidak setangguh desktop. 4. Mengkonsumsi daya yang rendah

Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop.

5. Kuat dan dapat diandalkan

Karena perangkat mobile selalu dibawa kemana saja, mereka harus cukup kuat untuk menghadapi benturan-benturan, gerakan, dan sesekali tetesan air.

6. Konektifitas yang terbatas

Perangkat mobile memiliki bandwith rendah, beberapa dari mereka bahkan tidak tersambung.

B. Web Services

(2)

terbuka. Standar terbuka ini yang memungkinkan aplikasi web service yang diimplementasikan oleh vendor berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain. Perkembangan web services yang begitu cepat menyebabkan lahirnya ekstensi-ekstensi

web service yang memperluas web services itu sendiri. [1] Modul-modul yang akan dikembangkan dalam bentuk

mobile adalah modul yang memiliki pengguna terbanyak yaitu

modul untuk modul untuk pengguna sebagai dosen dan modul untuk pengguna sebagai mahasiswa.

C. XML

Menurut Wals, XML merupakan sebuah markup language

untuk dokumentasi terstruktur. Dokumen-dokumen terstruktur adalah dokumen-dokumen yang mempunyai isi/content (kata, gambar) serta indikasi yang menyatakan makna dari contect

tersebut [2].

Sebuah objek data dapat dikatakan sebagai dokumen XML jika memenuhi kriteria well-formed. Adapun kriteria well-formed adalah sebagai berikut [3]:

1. Satu dan hanya ada satu root element yang ada dalam suatu dokumen

2. Setiap elemen harus memeliki start-tag dan end-tag. 3. Setiap elemen harus properly nested.

4. Karakter pertama dari nama atribut harus berupa hurup alphabet atau underscore.

5. Sutau nama atribut hanya boleh muncul satu kali pada start-tag yang sama.

D. Bootstrap

Bootstrap merupakan sebuah desain website yang didalamnya sudah terdapat komponen-komponen yang dibutuhkan oleh web designer ataupun web developer dalam merancang website. Dengan menggunakan bootstrap waktu yang dipakai untuk pengerjaan desain website dapat dikurangi, karena semua kompnen yang ada dibootstrap sudah mendukung.

E. JQuery Mobile

Jquery mobile merupakan kerangka kerja Javascript

seperti halnya jQuery pada desktop, namun penggunaan khusus ditargetkan untuk perangkat seperti iPad, iPhone, Blackberry, Symbian, Android, dan lain-lain. jQuery mobile

memungkinkan pembuatan aplikasi web yang multi platform, atau tidak tergantung pada piranti keras tertentu. jQuery mobile ini juga telah mendukung penggunaan layar sentuh, sehingga aplikasi dapat mengoptimalkan perangkat yang ada [4]. Keunggulan framework ini diantaranya:

- Memudahkan pengembangan interface untuk mobile device app.

- Konfigurasi antar muka bersifat markup-driven.

- Menyediakan serangkaian event khusus seperti tap, tap and hold dan perubahan rotasi.

F. HTML5

HTML5 yang merupakan penyempurnaan dari versi HTML yang sebelumnya. Tujuan utama mengembagan HTLM5 adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh

manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin. Fitur terbaru yang terdapat di HTML 5 adalah sebagai berikut:

- Unsur kanvas untuk mengambar

- Video dan elemen audio untuk media pemutaran.

- Dukungan yang lebih baik untuk menyimpanan secara offline.

- Elemen konten yang lebih spesifik.

G. Phonegap

Phonegap adalah framework yang menampung dan

mengizinkan untuk membangun secara native aplikasi yang diinstall menggunakan HTML, CSS dan Javascript. Kelebihan dari phonegap adalah pengembang dapat menulis aplikasi mereka sekali dan menyebarkannya ke enam platform mobile utama dan toko aplikasi, termasuk Apple iOS, Android, Blackberry, WebOS, Samsung bada dan Symbian.

Gambar 1 menjelaskan skema pembuatan program menggunakan phonegap. Kode-kode program yang telah dibuat sebelumnya akan di konversi menjadi format yang dapat dibaca oleh sistem operasi mobile, apabila sudah terkonversi sempurna makan akan berubah menadi suatu aplikasi yang dapat berjalan di perangkat bergerak [5].

Gambar 1 Skema Phonegap

III. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan proses untuk menghasilkan aplikasi sistem informasi akademik berbasis mobile, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

A. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, maka digunakan dua jenis teknik pengumpulan data, yaitu pengumpulan data primer dan teknik pengumpulan data sekunder.

Teknik Pengumpulan Data Primer

Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dengan cara-cara wawancara, penyebaran angket/kuesioner dan observasi atau pengamatan langsung di lapangan.

Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder ini dikumpulkan antara lain melalui studi pustaka, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari, mendalami konsep dari sejumlah sumber referensi atau literatur yang relevan dengan topik penelitian.

B. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

Tahap Persiapan

(3)

Tahap Analisis

Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan melalui survei lapangan aplikasi sistem informasi akademik yang berjalan.

Tahap Perancangan

Pada tahap ini dilakukan perancangan web service yang akan digunakan oleh aplikasi, juga tampilan aplikasi, dimana source code dibuat menggunakan software eclipse.

Tahap Implementasi

Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem informasi akademik berbasis mobile. Implementasi sistem akan dikembangkan pada beberapa perangkat mobile, seperti IOS, Android dan Windows Phone.

Tahap Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian desain dan pengujian fungsional yang bertujuan untuk menguji apakah implementasi sistem sudah sesuai dengan rancangan dan model sistem serta untuk menguji apakah sistem yang dikembangkan melakukan fungsi-fungsi yang bersesuaian dengan tujuannya.

Tahap Pelaporan

Tahap ini adalah tahapan akhir yang terdiri dari kesimpulan, saran-saran perbaikan dan pengembangan sistem dan penulisan laporan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Perancangan

Analisis Kebutuhan Pengguna

Analisis kebutuhan penggukan dilakukan dengan metoda survei pada aplikasi yang sedang berjalan. Dari hasil survei dapat diambil kesimpulan bahwa perlu dikembangkan dua pengguna besar yaitu mahasiswa dan dosen.

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan analisis kebutuhan pengguna, diperoleh dua spesifikasi sistem yaitu perangkat yang digunakan oleh aplikasi harus memiliki sifat ubikuitas yaitu dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, serta memiliki akses Internet. Hal lainnya adalah aplikasi ini memiliki ukuran yang minimum sehingga mampu disimpan dalam perangkat seluler yang memiliki keterbatasan.

Sistem informasi akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang exsisting menggunakan platform java dan dengan

database postgresql serta menggunakan framework zkoss

untuk frontend aplikasinya. Nantinya akan dibuatkan service guna mendukung sistem yang exsisting dengan aplikasi mobile yang akan dikembangkan. Framework yang dipakai untuk service aplikasi yang exsisting menggunakan framewok

jersey.

Koneksi antara aplikasi mobile pada perangkat seluler dengan aplikasi backend di server dilakukan dengan koneks data wifi atau perangkat paket data (GPRS/3G/LTE). Bentuk arsitektur sistem yang akan dikembangkan dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2 Arsitektur Sistem

B. Pemodelan Sistem

Diagram use case merupakan bagian tertinggi dari fungsionalitas yang memiliki sistem yang akan menggambarkan bagaimana seseorang atau aktor akan menggunakan dan memanfaatkan sistem. Gambar 3 dan tabel I menunjukan interaksi antara pengguna aplikasi dengan sistem.

Gambar 3 Use case aplikasi AIS mobile

Tabel 1 Deskripsi Use Case Dosen

Use case Deskripsi

Profile Fungsionalitas untuk mengakses profile dosen

Informasi Fungsionalitas untuk mengakses informasi yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar

Validasi KRS Fungsionalitas untuk memvalidasi KRS mahasiswa

(4)

Absensi Fungsionalitas untuk absesi mahasiswa pada suatu pertemuan perkuliahan Penilaian Fungsionalitas untuk menilai mahasiswa

Tabel 2 Deskripsi Use Case Mahasiswa

Use case Deskrispi

Profile Fungsionalitas untuk mengakses profile mahasiswa

Informasi Fungsionalitas untuk mengakses informasi yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar

Perkuliahan Fungsionalitas untuk proses perkuliahan antara dosen dan mahasiswa

Penilaian Dosen Fungsionalitas untuk menilai kinerja dosen

Beasiswa Fungsionalitas untuk mendaftar beasiswa Laporan Fungsionalitas untuk laporan dari proses

belajar mahasiswa

C. Implementasi Prototipe

Setelah melakukan analisis dan perancangan maka untuk tahap selanjutnya yaitu implementasi sistem. Tujuan dari tahap implementasi ini adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem seuai dengan rancangan yang telah ditentukan, dalam hal ini berupa aplikasi yang berjalan pada perangkat mobile dengan platform IOS, Android dan Windows Phone.

Kebutuhan perangkat lunak dalam pengembangan aplikasi AIS mobile disisi client, terdiri dari beberapa peralatan.

Eclipse juno sebagai IDE untuk editor kode sumber.

D. Pengujian Prototipe

Pengujian sistem dilaksanakan setelah pengetesan program. Tujuan pengujian sistem adalah memastikan bahwa komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian fungsional merupakan pengujian teknis yang dilakukan untuk mengetahui apakah kode program aplikasi AIS mobile yang sudah diimplementasikan, dapat menjalankan fungsi-fungsi sesuai rancangan atau belum. Hasil pengujian sesuai dengan tabel 3.

Gambar 4 Interface Login

(5)

Gambar 6 Interface Mahasiswa

Tabel 3 Pengujian Fungsional Aplikasi AIS Mobile

No Kategori Tes Nama Test Hasil

1 Akses aplikasi Tampilan menu utama OK

2 Navigasi Navigasi menu utama OK

3 Detail profile Menampilkan profile OK

4 Detail

informasi

Menampilkan informasi OK

5 List krs Menampikan krs mahasiswa OK

6 List

perkuliahan

Menamplkan perkuliahan OK

7 List absensi Menampilkan absesnsi OK

8 List penilaian Menampilkan nilai OK

9 List penilaian dosen

Menampilkan penilaian dosen

OK

10 List beasiswa Menampikan beasiswa OK

11 List laporan Menampilkan laporan OK

Setelah dilakukan pengujian secara menyeluruh, selanjutkan aplikasi AIS mobile diinstal pada perangkat

selular Levono P70 dengan platform android. Aplikasi berjalan pada ponsel sesuai dengan perancangan yang dilakukan sebelumnya, baik dari desain maupun logika.

E. Analisis Hasil Pengujian Prototipe

Setelah dilakukan pengujian sistem maka perlu dilanjutkan dengan analisis hasil pengujian untuk dapat mengenal sistem lebih mendalam sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan dan penyempurnaan sistem lebih lanjut.

Analisis Keunggulan Sistem

Berdasarkan pengujian, terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki oleh sistem ini, yaitu aplikasi diimplentasika pada perangkat bergerak, sehingga dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, sesuai dengan layanan koneksi Internet yang disediakan operator. Keunggulan lainnya adalah aplikasi AIS Mobile berjalan di atas platform IOS, Android dan Windows Phone.

V. PENUTUP

Setelah melalui beberapa tahapan dalam menyelesaikan prototipe aplikasi AIS mobile UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka hasil dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal.

1. Hasil rancangan analisa dan desain sistem informasi berhasil diimplementasikan dengan baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan fitur-fitur yang telah berjalan dengan baik meskipun tergantung dari kondisi non-fungsional seperti kestabilan koneksi Internet yang dimiliki.

2. Sistem Informasi Akademik lebih user-friendly saat diakses oleh pengguna.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Erl, Thomas, “Service-Oriented Architecture: Concepts, Technology, adn Design”, Prentice Hall PTR, 2005.

[2] Walsh, N, “A Technical Introduction to XML”, Arbortext In, 1998. [3] Jorgensen, David, “Developing .NET Web Services with XML”,

Syngress.2002.

[4] Zaki, A dan Edy, W. “Membuat Web Mobile dengan jQuery”, PT. Elex Media Komputindo, 2012.

Gambar

Gambar 1 Skema Phonegap
Gambar 3 Use case aplikasi AIS mobile
Gambar 5 Interface Dosen
Tabel 3 Pengujian Fungsional Aplikasi AIS Mobile

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya, I mengatakan bahwa diawal pernikahan dengan istri, dia merasa sangat canggung dan bentuk komunikasi antar keduanya masih dingin, dan masih perlu banyak

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di dapat kesimpulan bahwa genotipe tidak menunjukkan perbedaan yang nyata kecuali pada diameter batang 8 MST dan 12

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis mencoba mengangkat permasalahan tersebut kedalam karya ilmiah yang berjudul: “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa

Biaya penyusutan merupakan biaya penyusutan dari peralatan dan mesin produksi, penyusutan perlengkapan kantor, dan penyusutan kendaraan. Besarnya penyusutan aset tersebut

KWN adalah satu program global tahunan yang membolehkan pelajar-pelajar antara umur 10-15 tahun untuk merekodkan idea-idea mereka dengan peralatan video yang

Tarigan (2008:28) juga menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif pada dasarnya merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang lebih mengutamakan aktifitas siswa yaitu

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model konseptual yang dikembangkan dari berbagai penelitian terdahulu untuk menjelaskan pengaruh kepribadian merek dan ikatan

Penurunan nilai aset terjadi ketika jumlah nilai aset yang tercacat lebih besar dari jumlah terpulihkan, baik melalui pemakaian maupun penjualan.Dengan demikian bahwa