SERVER
SKRIPSI
Diajukan unuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer
ZUL FIRNANDO 1.05.06.388
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA HOME
INDUSTRI ROTI SARI HARUM BERBASIS CLIENT SERVER
ZUL FIRNANDO 1.05.06.388
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi Pada Tanggal
Mengetahui Pembimbing
Tono Hartono, S.Si., M.T NIP : 4127.70.26.001
Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Prof.Dr.Ir. Ukun Sastraprawira. M.Sc. NIP : 4127.70.006
Ketua Program Studi Sistem Informasi
ii
Home industry Sari Harum is one of private companies being active in the
area of foods, specially bread sale. In the data processing and the reporting of
sale and purchase in home industry Sari Harum often underwent some mistakes
and delays in the reporting of sale and purchase. Hence, it needs an application that may overcome the problems.
As for the designing of information system made using a waterfall method, an instrument used to design a system in the form of Data Flow Map, Context Diagram, Data Flow Diagram, Data Dictionary, Normalization, Entity Relationship Diagram, Table Relation, and File Structure. Data collecting technique through observation, interview, and literature study. Whereas the means for the development of the database application uses the programming language of Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server as data basis.
From the result of this information system design it is expected that the data processing of sale and purchase can be more quicker to reduce the mistakes in the process of data recording, and to reduce the delays in the reporting.
i
bergerak dalam bidang makanan, khususnya penjualan roti. Pada pengolahan data dan pembuatan laporan penjualan dan pembelian home industri Sari Harum sering mengalami kesalahan dan keterlambatan dalam hal pembuatan laporan penjualan dan pembelian. Oleh karena itu diperlukan suatu aplikasi yang bisa mengatasi permasalahan tersebut.
Adapun perancangan sistem informasi yang dibuat menggunakan metode
waterfall, alat yang digunakan untuk merancang sistem berupa Peta Alur Data,
Diagram Konteks, Diagram Alir Data, Kamus Data, Normalisasi, Diagram Hubungan Entitas, Relasi Tabel, dan Struktur File. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. sedangkan alat pengembangan aplikasi database menggunakan bahasa pemograman Visual Basic
6.0 dan Microsoft SQL Server sebagai basis data.
Dari hasil perancangan sistem informasi ini diharapkan proses pengolahan data penjualan dan pembelian dapat lebih cepat serta dapat mengurangi kesalahan dalam proses pencatatan data, dan mengurangi keterlambatan dalam penyampaian laporan.
vi
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN
KATA MUTIARA
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR SIMBOL ... xix
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifkasi Dan Rumusan Masalah ... 3
1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3
1.2.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1. Maksud Penelitian ... 4
1.3.2. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Kegunaan Penelitian ... 5
vii
1.5. Batasan Masalah ... 6
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9
1.6.1. Lokasi Penelitian ... 9
1.6.2. Waktu Penelitian ... 9
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem ... 10
2.1.1. Karakteristik Sistem ... 10
2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 13
2.2. Konsep Dasar Informasi ... 14
2.2.1. Siklus Informasi... 15
2.2.2. Nilai Informasi... 16
2.3. Definisi Sistem Informasi ... 16
2.4. Analisis Sistem ... 18
2.5. Desain Sistem ... 18
2.6. Basis Data ... 19
2.6.1. Sistem Basis Data ... 20
2.6.2. Database Management Sistem (DBMS) ... 20
2.7. Jaringan Komputer ... 21
2.7.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 21
viii
2.10. Client Server ... 29
2.11. Perangkat Lunak Pendukung ... 29
2.11.1. Microsoft Visual Basic 6.0 ... 29
2.11.2. Microsoft SQL Server 2000 ... 31
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 32
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 32
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 33
3.1.3. Struktur Orgnisasi ... 33
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 34
3.2. Metode Penelitian ... 35
3.2.1. Desain Penelitian ... 35
3.2.2. Jenis-jenis Metode Pengumpulan Data ... 36
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 36
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 37
3.2.3. Metode Pendekatan Sistem dan Pengembangan Sistem ... 37
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 37
3.2.3.2. Metode Pengambangan Sistem ... 38
3.2.3.3. Alat Bantu dan Analisis Perancangan Sistem ... 39
ix
4.1.1. Analisis Dokumen ... 53
4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 54
4.1.2.1. Flowmap ... 56
4.1.2.2. Diagram Kontek ... 59
4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 59
a. DFD Level 1 Proses 1 ... 60
b. DFD Level 2 Proses 2 ... 61
4.1.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan ... 61
4.2. Perancangan Sistem ... 62
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 62
4.2.2. Gambaran UmumSistem yang Diusulkan ... 62
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 63
4.2.3.1. Flowmap ... 66
4.2.3.2. Diagram Kontek ... 68
4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 68
a. DFD Level 1 Proses 1 ... 69
b. DFD Level 1 Proses 2 ... 69
4.2.3.4. Kamus Data ... 70
4.2.4. Perancangan Basis Data ... 74
4.2.4.1. Normalisasi ... 74
x
4.2.4.4. Struktutur File ... 80
4.2.4.5. Kodifikasi ... 83
4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 86
4.2.5.1. Struktur Menu ... 87
4.2.5.2. Perancangan Input ... 88
4.2.5.3. Perancangan Output ... 99
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 102
BAB V. PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Perancangan Sistem ... 104
5.1.1. Rencana Pengujian ... 104
5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 105
5.1.3. Kesimpulan Hasil Program... 113
5.2. Implementasi... ... 113
5.2.1. Batasan Implementasi ... 113
5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 114
5.2.3. Implementasi Perankat Keras ... 115
5.2.4. Implementasi Basis Data ... 116
5.2.5. Implementasi Antar Muka ... 122
5.2.6. Implementasi Instalasi Program ... 133
xi
6.2. Saran ... 139
DAFTAR PUSTAKA ... 140
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem ... ……….………….…… 13
Gambar 2.2 Siklus Informasi ... ……….………….…… 15
Gambar 2.3 Lima Komponen Sistem Infomasi... 17
Gambar 2.4 Topologi Bus ... 23
Gambar 2.5 Topologi Bintang ... 24
Gambar 2.6 Topologi Ring ... 25
Gambar 2.7 Topologi Mesh ... 26
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Home Industri Roti Sari Harum ... 34
Gambar 3.2. Tahapan Metode Waterfall ... 39
Gambar 3.3 Entitas... 47
Gambar 3.4 Atiribut ... 48
Gambar 3.5 Relationship ... 49
Gambar 3.6 Diagram Kardinalitas One to One ... 49
Gambar 3.7 Diagram Kardinalitas One to Many ... 50
Gambar 3.8 Diagram Kardinalitas Many to Many... 50
Gambar 4.1. flow map Penjualan yang sedang berjalan di Home Industri Roti Sari Harum ... 57
xiii
Gambar 4.3. Diagram Konteks yang sedang berjalan pada Home Industri
Roti Sari Harum ... 59 Gambar 4.4 Data FlowDiagram Level 0yang sedang berjalan di Home
Industri Roti Sari ... 60 Gambar 4.5 Data FlowDiagram Level 1 proses Transaksi Penjualan
yang sedang berjalan di Home Industri Roti Sari ... 60 Gambar 4.6 Data FlowDiagram Level 1 proses Transaksi Pembelian
yang sedang berjalan di Home Industri Roti Sari ... 61 Gambar 4.7. flow map Penjualan yang diusulkan pada Home Industri
Roti Sari Harum ... 66 Gambar 4.8. flow map Pembelian yang diusulkan pada Home Industri
Roti Sari Harum ... 67 Gambar 4.9. Diagram Konteks yang diusulkan pada Home Industri Roti
Sari Harum ... 68 Gambar 4.10 Data FlowDiagram Level 0yang diusulkan pada Home
Industri Roti Sari ... 68 Gambar 4.11 Data FlowDiagram Level 1 proses Transaksi Penjualan yang
diusulkan pada Home Industri Roti Sari ... 69 Gambar 4.12 Data FlowDiagram Level 1 proses Transaksi Pembelian yang
xiv
Gambar 4.13 Relasi antar Tabel pada Home Industri Roti Sari Harum... 79
Gambar 4.14 ERD (Entity Relationshp Diagram) ... 80
Gambar 4.15 Struktur Menu Program Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Home Industri Roti Sari Harum ... 87
Gambar 4.16 Form Login ... 88
Gambar 4.17 Form Data Supplier ... 89
Gambar 4.18 Form Data Barang Jadi ... 90
Gambar 4.19 Form Data Bahan Baku ... 91
Gambar 4.20 Form Data Pelanggan ... 92
Gambar 4.21 Form Data Pegawai ... 93
Gambar 4.22 Form Data Pengambilan Barang ... 94
Gambar 4.23 Form Data Sisa Barang ... 95
Gambar 4.24 Form Data Pemesanan ... 96
Gambar 4.25 Form Data Penjualan ... 97
Gambar 4.26 Form Data Pembelian... 98
Gambar 4.27 Nota Pengambilan Barang ... 100
Gambar 4.28 Laporan Pengambilan Barang ... 100
Gambar 4.29 Laporan Penjualan ... 101
Gambar 4.30 Laporan Pembelian ... 101
xv
Gambar 4.32 Desain Arsitektur Jaringan yang diusulkan ... 103
Gambar 5.1 Tampilan Database Sari Harum ... 116
Gambar 5.2 Tampilan Tabel Barang ... 116
Gambar 5.3 Tampilan Tabel Supplier ... 117
Gambar 5.4 Tampilan Tabel Pelanggan ... 117
Gambar 5.5 Tampilan Tabel Pegawai ... 118
Gambar 5.6 Tampilan Tabel Pengguna ... 118
Gambar 5.7 Tampilan Tabel Pengambilan... 119
Gambar 5.8 Tampilan Tabel Detail Pengambilan ... 119
Gambar 5.9 Tampilan Tabel Penjualan ... 120
Gambar 5.10 Tampilan Tabel Detail Penjualan ... 120
Gambar 5.11 Tampilan Tabel Pemesanan ... 121
Gambar 5.12 Tampilan Tabel Detail Pemesanan ... 121
Gambar 5.13 Tampilan Tabel Pembelian... 122
Gambar 5.14 Tampilan Tabel Detail Pembelian ... 122
Gambar 5.15 Tampilan Form MenuUtama ... 123
Gambar 5.16 Tampilan Form Login ... 123
Gambar 5.17 Tampilan Form Data Barang... 124
Gambar 5.18 Tampilan Form Data Bahan Baku ... 124
Gambar 5.19 Tampilan Form Data Supplier... 125
xvi
Gambar 5.21 Tampilan Form Data Pegawai... 126
Gambar 5.22 Tampilan Form Pengambilan Barang ... 127
Gambar 5.23 Tampilan Form Sisa Barang ... 127
Gambar 5.24 Tampilan Form Penjualan ... 128
Gambar 5.25 Tampilan Form Pemesanan ... 129
Gambar 5.29 Tampilan Form Pembelian ... 129
Gambar 5.27 Tampilan Nota Pengambilan Barang ... 130
Gambar 5.28 Tampilan Laporan Pengambilan Barang ... 130
Gambar 5.29 Tampilan Laporan Penjualan ... 131
Gambar 5.30 Tampilan Surat Pemesanan Barang... 131
Gambar 5.31 Laporan Pembelian ... 132
Gambar 5.32 Laporan Persediaan Roti ... 132
Gambar 5.33 Laporan Persediaan Bahan Baku... 133
Gambar 5.34 Tampilan Setup Aplikasi Program ... 133
Gambar 5.35 Tampilan Awal Instalasi Program ... 134
Gambar 5.36 License Agreement ... 134
Gambar 5.37 Directory Program ... 135
Gambar 5.38 Comfirm Installation ... 136
Gambar 5.39 Setup Program Selesai ... 136
xix
Simbol Nama Simbol Keterangan
Dokumen
Proses
Proses manual
Garis alir
Data store
Database
Menunjukan dokumen input atau output untuk
proses manual atau komputer
Kegiatan proses yang dilakukan dengan
komputerisasi
Kegiatan proses yang dilakukan dengan
manual
Menunjukan alir data dari atau ke proses
Menunjukan penyimpanan arsip atau
dokumen non komputer
xx Manual Input
Connector
Offline Connector
Simbol Disk Storage
Simbol Decision
dengn menggunakan keyboard.
Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam satu halaman.
Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam
halaman/lembar yang berbeda.
Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.
xxi
Entitas
Proses
Alir data
File
Menunjukan bagian luar dari sistem yang
mempunyai hubungan dengan sistem
Menunjukan proses data / informasi yang
terjadi didalam sistem
Menunjukan aliran data yang terjadi
Media penyimpanan data yang ada pada
sistem
3. Daftar Simbol Entity Relationship Diagram
Simbol Nama Simbol Keterangan
Entitas
Alir data
Belah Ketupat /
Relationship
Menunjukan himpunan entitas
Menunjukan penghubung antara himpunan
relasi dengn himpunan entitas dan himpunan
entitas dengan atributnya
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Waktu Penelitian ... 9
Tabel 3.1 Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) ... 43
Tabel 3.2 Pelanggan Biaya dalam Bentuk Normal Kesatu (1)_NF) ... 43
Tabel 3.3 Pelanggan Biaya dalam Bentuk Norma Kedua (2_NF) ... 45
Tabel 3.4 Hasil Akhir Uji Normalisasi Sampai ke Bentuk (3_NF) yang Berasal dari relasi Pelanggan Biaya ... 46
Tabel 4.1 Analisis Dokumen ... 53
Tabel 4.2 Supplier ... 81
Tabel 4.3 Pelanggan ... 81
Tabel 4.4 Pegawai ... 81
Tabel 4.5 Barang ... 81
Tabel 4.6 Pemesanan ... 82
Tabel 4.7 Detail Pemesanan ... 82
Tabel 4.8 Pengambilan Barang ... 82
Tabel 4.9 Detailn Pengambilan Barang ... 82
Tabel 4.10 Penjualan ... 82
Tabel 4.11 Detail Penjualan ... 83
Tabel 4.12 Pembelian ... 83
Tabel 4.13 Detail Pembelian ... 83
xviii
Tabel 4.15 Tabel keterangan Form Data Supplier ... 89
Tabel 4.16 Tabel Keterangan Form Data Barang Jadi ... 90
Tabel 4.17 Tabel Keterangan Form Data Bahan Baku ... 91
Tabel 4.18 Tabel Keterangan Form Data Pelanggan ... 92
Tabel 4.19 Tabel Keterangan Form Data Pegawai ... 93
Tabel 4.20 Tabel Keterangan Form Data Pengambilan Barang ... 94
Tabel 4.21 Tabel Keterangan Form Data Sisa Barang ... 95
Tabel 4.22 Tabel Keterangan Form Data Pemesanan ... 96
Tabel 4.23 Tabel Keterangan Form Data Penjualan ... 98
Tabel 4.24 Tabel Keterangan Form Data Pembelian ... 99
Tabel 5.1 Pengujian Form Login ... 105
Tabel 5.2 Pengujian Input Data Barang ... 106
Tabel 5.3 Pengujian Input Data Pengambilan Barang ... 108
Tabel 5.4 Pengujian Input Data Sisa Barang ... 109
Tabel 5.5 Pengujian Input Data Penjualan ... 110
Tabel 5.6 Pengujian Input Data Pemesanan Barang ... 111
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Di era globalisasi ini, setiap perusahaan berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam memproduksi produknya dengan berbagai tekanan persaingan bisnis yang semakin ketat dalam segala bidang usaha. Untuk itu, perusahaan-perusahaan mulai berusaha untuk tetap unggul dalam persaingan bisnisnya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang ada, karena perkembangan teknologi informasi merupakan media yang paling tepat dalam mencapai suatu tujuan perusahaan untuk memperoleh informasi yang cepat dan akurat.
Penyajian informasi yang cepat dan akurat ini semakin dibutuhkan oleh berbagai pihak, maka diperlukan suatu alat atau media yang dapat menyajikan informasi tersebut yaitu komputer sebagai alat pengolah data. Seiring dengan berkembanganya teknologi informasi serta meningkatnya aktivitas perusahaan, keberadaan komputer telah menarik berbagai perusahaan dan industri untuk menggunakannya dalam membantu kegiatan – kegiatan operasionalnya sebagai alat pengolah data.
Home industri roti Sari Harum merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan khusunya roti. Dalam penjualannya home industri ini memasarkan rotinya dengan cara menjualnya ke agen-agen atau grosir. Saat ini
pengamatan kegiatan penjualan. Namun dalam pengolahan data penjualan dan pembelian home industri roti Sari Harum ini seringkali mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan maupun pencatatan data karena banyaknya data yang harus diolah.
Pada proses pengolahan data penjualan dan pembelian yang dilakukan
home industri roti Sari Harum saat ini, pencatatan data dilakukan masih dalam bentuk pembukuan dan proses perhitungan yang dilakukan masih menggunakan kalkulator Sehingga dalam melakukan pekerjaannya, pegawai seringkali mengalami kesalahan baik dalam hal pencatatan data maupun pada proses perhitungan. Selain itu penyimpanan data dalam bentuk pembukuan di butuhkan
space yang besar serta resiko kerusakan akan data tersebut cukup besar.
Dari beberapa permasalahan yang dihadapi home industri roti Sari Harum menyebabkan informasi yang diberikan menjadi tidak akurat dan lambat sehingga sudah saatnya dilakukan perubahan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada, guna membantu pekerjaan pegawai dalam mengolah data serta memberikan informasi yang cepat dan akurat bagi pihak yang membutuhkan.
Dengan demikian sistem informasi yang akan dirancang diharapkan dapat memberikan solusi bagi perusahaan dalam mengatasi masalah pengolahan data penjualan dan pembelian serta membantu pegawainya untuk berkerja secara optimal dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu sistem yang akan dirancang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan baru.
Sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian di home industri roti Sari Harum untuk membangun sistem informasi penjualan dan pembelian yang diharapkan dapat memberikan solusi dari masalah yang dihadapi home industri roti Sari Harum mengenai proses penjualan dan pembelian. Berdasarkan hal tersebut telah memberikan ide atau masukan bagi penulis untuk mengambil judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN
PEMBELIAN PADA HOME INDUSTRI ROTI SARI HARUM BERBASIS
CLIENT SERVER“
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Adapun identifikasi dan rumusan masalah adalah sebagai berikut
1.2.1. Identifikasi Masalah
Melihat dari latar belakang penelitian yang di kemukakan di atas penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
2. Sering terjadi kesalahan dalam perhitungan dan pencatatan data serta penulisan data masih menggunakan metode pembukuan sehingga kerusakan akan data tersebut cukup besar.
3. Laporan yang dibuat seringkali terlambat dikarenakan pegawai perlu melakukan rekap data terlebih dahulu dari data yang ada sehingga memerlukan waktu yang lama dalam pencarian data.
1.2.2. Rumusan Masalah
Dengan adanya permasalahan yang timbul maka penulis merumuskan permasalahan tersebut yaitu :
1. Bagaimana sitem penjualan dan pembelian yang sedang berjalan pada home
industri Roti Sari Harum.
2. Bagaimana caranya merancang sistem informasi penjualan dan pembelian
pada home industri roti Sari Harum yang dapat mengatasi masalah dalam
proses pengolahan data penjualan dan pembelian.
3. Bagaimana caranya agar proses pencarian data dan proses penyajian laporan dapat lebih cepat dan akurat.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1. Maksud Penelitian
memberikan kemudahan dalam mengolah data dan memberikan informasi yang akurat dan cepat mengenai proses penjualan dan pembelian pada home industri roti Sari Harum.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Sedangkan tujuan yang ingin di capai dalam penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Untuk merancang sistem informasi penjualan dan pembelian dengan sistem baru yang terkomputerisasi.
2. Untuk membuat sistem informasi dalam mengolah data penjualan dan pembelian yang dapat membantu dalam mengatasi permasalahan perhitungan dan pencatatan data pada home industri Roti Sari Harum.
3. Untuk membuat sistem infomasi yang dapat mempermudah proses pembuatan laporan lebih akurat dan cepat.
1.4. KEGUNAAN PENELITIAN
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun secara akademis, sebagai berikut:
1.4.1. Kegunaan Praktis
Hasil dari penelitian ini ditujukan kebeberapa pihak yaitu :
a. Bagi Perusahaan
sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah pada
home industri roti Sari Harum .
b. Bagi Pihak lain
Sebagai sumber informasi yang bermanfaat dan mengetahui tentang Sistem Informasi penjualan dan pembelian pada home industri roti Sari Harum.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Hasil dari penelitian ini ditujukan kebeberapa pihak yaitu :
a. Bagi Penulis
Memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dunia kerja nyata. Serta menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman nyata yang didapat pada suatu perusahaan.
b. Bagi Peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan referensi kepada peneliti lain dalam menyelesaikan tugas akhir atau skripsi.
1.5. BATASAN MASALAH
1. Sitem informasi penjualan dan pembelian pada home industri roti Sari Harum berbasis client server yaitu suatu kumpulan kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang didapatkan dari transaksi penjualan dan pembelian untuk mempermudah proses pengolahan data yang terintegrasi antar bagian untuk tujuan pelaporan internal kepada pimpinan.
2. Pembuatan sistem informasi pada home industri roti Sari Harum ini hanya berupa proses pengolahan data penjualan dan pembelian.
3. Sitem penjualan yang dibuat hanya berhubungan dengan penjualan barang ke agen, grosir serta proses penjualan yang dilakukan tanpa adanya intruksi dari pelanggan dan pelanggannya merupakan pelanggan tetap.
4. Perancangan sistem informasi yang dilakukan pada proses penjualan dan pembelian hanya terbatas pada pembayaran secara tunai.
5. Tidak membahas proses produksi, retur pembelian bahan baku serta bahan baku yang telah kadaluarsa.
6. Yang dimaksud dengan jumlah kembali barang pada proses penjualan yaitu apabila petugas pemasaran membawa barang untuk dijual kemudian pelanggan / agen hanya membeli sebagian dari barang yang telah di bawa oleh petugas pemasaran.
jenis barang yang sama pada saat petugas pemasaran datang kembali ke agen atau grosir tersebut.
8. Proses pengolahan data penjualan terdiri dari input data barang jadi, input data pelanggan, input data petugas pemasaran, input data pengambilan barang oleh petugas pemasaran, input data sisa barang hasil penjualan dan input data transaksi penjualan.
9. Proses pengolahan data pembelian terdiri dari input data bahan baku, input data supplier dan input data transaksi pembelian.
10. Keluaran dari sistem meliputi informasi data barang jadi dan bahan baku, informasi data supplier, informasi pengambilan barang, laporan penjualan dan laporan pembelian, laporan pengambilan barang.
11. Pembuatan sistem informasi dan waktu penelitian yang digunakan pada penelitian ini hanya sampai pada tahap implementasi.
12.Penelitian ini tidak membahas tentang pengimplementasian program di perusahaan.
13. Pembuatan sistem informasi ini ditujukan kepada pegawai sekertaris dan administrasi untuk mengolah data barang serta penjualan dan pembelian. 14. Tool yang digunakan untuk membangun sistem yang akan dibuat adalah
Microsoft Visul Basic 6.0 sebagai program aplikasi dalam pembuatan
antarmuka ( interface ) dan Microsoft SQL Server 2000sebagai databasenya. 15. Sistem operasi yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini yaitu Windows
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi dan waktu yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1.6.1 Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis melakukan penelitian pada home industri roti Sari Harum yang beralamat di Kp. Tangsi 2 RT/RW 02/07, Desa Tangsi Mekar, Kec. Paseh, Kab. Bandung.
1.6.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Februari 2010 sampai dengan bulan Juni 2010, adapun jadwal penelitian seperti tampak pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1. Waktu Penelitian
No Aktivitas
2010
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perencanaan
Sistem
2. Pengumpulan
Data
3. Analisis
Kebutuhan
4. Desain
5. Coding
6. Testing
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Dalam mendefiniskan sitem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedur dan sistem yang menekankan pada komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut.
Menurut Gerald. J yang dikutip oleh Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:3), “Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Sedangkan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut. Menurut Jogiyanto (2005:2), “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Dari dua pendekatan diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
2.1.1. Karakteristik Sistem
a.Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atatu bagian-bagian dari sistem
b.Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini menunjuka ruang lingkup dari sistem tersebut.
c.Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d.Penghubung Sistem
e.Masukan (Input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluara dari sistem.
f.Keluaran (Output)
Keluaran merupakan energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sistem lain.
g.Pengolah (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
h.Sasaran (Objective)
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
[ Sumber : Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta]
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:6), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang tampak secara fisik.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang manusia.
ENVIRONTMENT
Interface Goal
Sub Sistem
Sub Sistem
Sub Sistem
m
Sub Sistem
Input Proses Output
Sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human machine system.
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
2.2. Konsep Dasar Informasi
Sumber informasi adalah data. Data adalah fakta atau kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Menurut Jogiyanto (2005:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.
Sedangkan menurut Gordon. B. Davis (1985) yang dikutip oleh Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul analisis dan desain informasi 2005, mendefinisikan, “Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang”.
menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan pada saat ini maupun masa depan. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:
a.Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, akurat juga berarti harus mencerminkan maksudnya, harus akurat dari sumber sampai penerima informasi.
b.Tepat Waktu
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah tidak berlaku tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan diadakannya pengambilan keputusan, bila keputusan terlambat maka akan berakibat fatal bagi organisasi/perusahaan.
c.Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda.
2.2.1. Siklus Informasi
Untuk memperoleh infomasi yang bermanfaat bagi penerimanya perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2 Siklus Informasi
[ Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005, Analisis dan Desain Sistem
Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta]
Input (Data)
Proses (Pengolahan
Data)
2.2.2. Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
2.3. Definisi Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan keputusan, suatu informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:13), Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambilan keputusan atau untuk mengendalikan organisasi.
c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi danmenyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sedangkan komponen sistem informasi menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:14), terdiri dari :
a. Hardware
Kumpulan perangkat keras yang terlihat memungkinkan dapat membentuk sistem seperti komputer, printer dan jaringan.
b. Software
Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu.
c. Data
Merupakan komponen dasar sistem informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
d. Prosedur
Suatu tahapan yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang berupa suatu dokumen prosedur seperti buku penuntun operasional dan teknis.
e. Manusia
Merupakan pelaksana dari suatu sistem informasi seperti : operator,
programmer, analyst, designer.
Gambar 2.3 Lima Komponen Sistem Informasi
[ Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005, Analisis dan Desain Sistem
Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta]
Hardware (Perangkat Keras)
Software (Perangkat
Lunak)
DATA
Procedures(Prosedur)
2.4. Analisis sistem
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umun sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input lain atau untuk melakukan beberapa perbaikan serupa.
Menurut Jogiyanto (2005:129),
“Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan”.
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut :
a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah dari sistem yang ada.
b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
c. Analyze, menganalisis sistem.
d. Report, membuat laporan hasil analisis.
2.5. Desain Sistem
Desain sistem dilakukan setelah tahap analisis sistem dan memperoleh gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan dan bagaimana membentuk sistem tersebut.
a. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem b. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional c. Persiapan untuk rnerancang bangun implementasi
d. Menggambar suatu sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi
e. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
2.6. Basis Data
Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang tempat bersarang dan berkumpul. Sedangkan data adalah representasi dunai nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, keadaan dan sebagainya,yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar atau kombinasinya.
Menurut James Martin yang dikutip oleh Kusrini dan Andri koniyo dalam buku membangun sistem informasi akuntansi dengan visual basic dan SQL server
(2007:140),
2.6.1. Sistem Basis Data
Keberhasilan suatu sistem informasi sangat dipengaruhi oleh sistem basis data. Sistem basis data merupakan salah satu elemen penyusun sistem. Apabila sistem basis data lengkap, akurat dan mudah untuk ditampilkan kembali maka hal itu akan meningkatkan kualitas dari sistem manajemen basis data tersebut.
Menurut James F. Courtney dan David B. Paradice yang dikutip oleh Kusrini dan Andri koniyo dalam buku membangun sistem informasi akuntansi dengan visual basic dan SQL server (2007:139),
“Sistem basis data adalah kumpulan basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer yang mendukungnya.”
2.6.2. Database Management System (DBMS)
Pengolahan basis data secara spesifik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak sistem yang khusus atau spesifik, perangkat lunak inilah disebut DBMS (Database Management System) yang menentukan data bagaimana data di organisir, disimpan, diubah, dan diambil kembali. DBMS menerapkan mekanisme pengamanan data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data dan sebagainya. Kusrini dan Andri koniyo (2007:140),
“Database Management System (DBMS) adalah kumpulan file-file yang
saling berkaitan bersama dengan program untuk mengelolanya. Database
2.7. Jaringan Komputer
Menurut Dian Ardiyansah yang tercantum dalam situs Ilmu Komputer.com, “Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung”. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dengan jaringan disebut node.
2.7.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Dikutip dari : http://ruszak.blogspot.com/tutorial-jaringan-komputer.html/ 21 Januari 2008/. Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu ;
1. LAN (Local Area Network)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
(swasta) atau umum.MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringantelevisi kabel.
3. WAN (Wide Area Network)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya, Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel
2.7.2. Topologi Jaringan
Dalam suatu jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi yang terjadi pada komputer. Menurut Suardika yang tercantum dalam situs http://nic.unud.ac.id, “Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan”. Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas :
1) Topologi Bus
Topologi bus adalah topologi yang awal digunakan untuk menghubungkan komputer. Dalam topologi ini masing-masing komputer akan terhubung ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal dan di akhiri dengan satu terminator.
Keuntungan dari topologi bus adalah hemat kabel, layout kabel sederhana dan mudah dikembangkan. Sedangkan kerugian dari topologi bus adalah deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas, bila salah satu client
rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi dan diperlukan repeater untuk jarak jauh.
Gambar 2.4 Topologi Bus
2) Topologi Bintang
Topologi bintang atau yang lebih sering disebut dengan topologi star. Pada topologi ini telah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan jaringan komputer.
Keuntungan dari topologi bintang adalah paling fleksibel, pemasangan paling mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, kontrol terpusat dan kemudahan pengelolaan jaringan. Sedangkan kerugian dari topologi bintang adalah boros kabel, perlu penanganan khusus dan kontrol terpusat.
Gambar 2.5 Topologi Bintang
3) Topologi Cincin
Topologi cincin atau yang lebih disebut dengan ring topologi adalah topologi jaringan dimana setiap jaringan yang terhubung membuat lingkaran. Dengan artian setiap komputer yang terhubung kedalam satu jaringan saling terkoneksi ke dua komputer lainnya sehingga membentuk satu jaringan yang sama dengan bentuk cincin.
Kelebihan topologi cincin adalah kabel yang digunakan bisa lebih hemat. Sedangkan kekurangan dari topologi cincin adalah pengembangan jaringan akan menjadi susah karena setiap komputer akan saling terhubung.
Gambar 2.6 Topologi Ring
(Sumber : http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb5-7.html)
4) Topologi Mesh
Gambar 2.7 Topologi Mesh
(Sumber : http://nic.unud.ac.id/~lie_jasa/Artikel_reg_K1.pdf)
5) Topologi Pohon
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda.
Gambar 2.8 Topologi Mesh
2.8. Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan suatu fungsi dari pemasaran atau merupakan bagian dari kegiatan pemasaran untuk dapat memasarkan produknya yang dilakukan oleh penjualan untuk mengajak orang lain agar bersedian membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Menurut William G.Nickels (1990:10) yang terdapat dalam situs
http://storage.jakstik.ac.id/students/full%20paper/penulisan%20ilmiah/30403128/
BAB%20II.pdf, menyebut penjualan sebagai penjualan tatap muka (personal
selling) dengan definisinya, “Penjualan tatap muka merupakan interaksi antar individu, salingbertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang menguntungkan dengan pihak lain”.
Definisi tersebut mengandung arti bahwa penjualan tatap muka merupakan komunikasi orang secara individual yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan seluruh usaha pemasaran pada umumnya dengan meningkatkan penjualan yang dapat menghasilkan laba dengan menawarkan kebutuhan yang memuaskan kepada pasar dalam jangka panjang.
1) Penjualan Tunai
Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima tunai dan dari pembeli.
2) Penjualan Kredit
Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan permintaaan konsumen dan untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak.
2.9. Pengertian Pembelian
Pembelian merupakan kegiatan pengadaan barang dengan cara membelinya dari supplier atau perusahaan lain. Pembelian juga terbagi dalam dua cara yaitu :
1) Pembelian Tunai
Pembelian barang secara langsung kepada produsen / pemasok barang dengan pembayaran secara tunai atau pada saat itu juga.
2) Pembelian Kredit
2.10. Client Server
Dikutip dari: http://ns2.ptpn7.com/data/berita/lan.pdf. "server adalah sebuah komputer yang menyediakan file, sumberdaya atau layanan tertentu yang diperlukan dalam sebuah jaringan”. Biasanya komputer yang dipakai sebagai server memiliki spesifikasi perangkat keras khusus dan lebih tinggi dari komputer – komputer lain yang ada di jaringan tersebut. Jaringan skala kecil umumnya
hanya memiliki sebuah server, namun untuk jaringan dengan skala besar dapat memiliki dua server atau lebih.
Sedangkan “client adalah komputer yang bukan server. Jika server menyediakan file, sumberdaya, layanan tertentu, maka client adalah komputer yang meminta, file, sumberdaya, atau layanan dari server”.
Client-server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client dengan
server. Sistem client-server merupakan suatu sistem komputer yang melibatkan
proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada komputer server yang menyediakan layanan data tersebut.
2.11. Perangkat Lunak pendukung
Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam merancang sistem dari mulai coding sampai implementasinya.
2.11.1.Microsoft Visual Basic 6.0
dihasilkan Visual Basic berkaitan erat dengan window itu sendiri sehingga dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara kerja window.
Dalam pemrograman visual banyak istilah dan konsep untuk menyebut sesuatu yang membentuk sebuah aplikasi. Istilah-istilah tertentu memiliki arti yang sama dalam lingkungan pemprograman visual lainnya, seperti misalnya objek, property dan event.
a. Objek
Definisi dari sebuah objek adalah suatu yang dapat melakukan hal-hal tertentu. Di dalam Visual Basic contoh dari objek misalnya command, button,
label, list box, check box dan lain-lain. b. Property
Selain memiliki kemampuan untuk menanggapi event, objek memiliki
property. Dalam property antara lain didapatkan informasi mengenai warna,
tinggi, lebar dan posisi sebuah objek. Nilai pada tiap property dapat mempengaruhi cara objek di tampilkan atau cara objek bekerja.
c. Event
Semua aplikasi window memakai metode event driven untuk mengelola interaksi antar program dan pemakainya. Semua event yang muncul ditimbulkan oleh pemakai atau oleh suatu aplikasi dalam sistem window itu sendiri. Kebanyakan kode program yang ditulis dalam Visual Basic digunakan unuk menangani event dari pemakai atau dari sistem. Dalam Visual Basic
2.11.2.Microsoft SQl Server 2000
Menurut Bunafit Nugroho dan Indah Indriyana (2007:1), “SQL server
2000 merupakan salah satu produk DBMS ( Database Management Sytem ) yang dibuat oleh Microsoft. SQL server 2000 menawarkan beberapa fitur di dalam mengelola database”.
Ada 2 fitur yang bisa digunakan untuk mengelola database di dalam SQL server 2000, yaitu :
1. Menggunakan Enterprise Manager
Fitur ini relatif mudah karena metode pengelolaannya berbasis GUI
(Graphical User Interface). Oleh karena itu, cukup dengan metode click and
drag kita dapat membuat database dan tabel serta manajemen database yang lain dengan mudah.
2. Menggunakan SQL Query Analyzer
Fitur ini menggunakan Transact SQL ( perintah-perintah SQL ) untuk mengelola database di dalam SQL server 2000. Perintah-perintah SQL
standar yang disesuaikan dengan manajemen database pada SQL server.
Transact SQL memungkinkan kita untuk membuat database, membuat tabel,
32
3.1. Objek penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah home industri roti Sari Harum, yang beralamat di Kp. Tangsi 2 RT/RW 02/07, Desa Tangsi Mekar, Kec. Paseh, Kab. Bandung.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Sari Harum adalah industri yang bergerak dalam usaha makanan khususnya usaha roti. Industri ini asalnya terbentuk dengan kecil-kecilan dengan modal usaha yang minim dan tempat yang masih mengontrak. Industri ini berdiri karena dahulu Bapak Sakum Sumeri bekerja di salah satu perusahaan roti besar, namun akhirnya beliau keluar dan berkeinginan untuk membuka usaha sendiri yang bekerjasama dengan temannya.
Dalam menjalankan kegiatan produksinya Sari Harum memperoleh izin yang dikeluarkan oleh pemerintah khususnya Departemen Kesehatan yaitu Dep. Kes. RI SP No. 446/10.02.98. Industri ini menghasilkan beberapa jenis rasa pada roti yaitu diantaranya rasa coklat, rasa keju, rasa kacang, rasa strawberry dan masih banyak lagi rasa lainnya dengan kapasitas produksi yang cukup lumayan perbulannya.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Home industri Sari Harum yang bergerak di bidang makanan mempunyai visi dan misi sebagai berikut :
Visi yang ditetapkan Sari Harum yaitu menjadikan Sari Harum yang professional dan handal serta mewujudkan pegawai yang menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
Misi yang ditetapkan Sari Harum yaitu meningkatkan pelayanan yang memenuhi kepuasan pelanggan dan mencapai penghasilan yang lebih baik.
3.1.3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dimaksudkan untuk memberikan pembagian tanggung jawab, wewenang dan uraian pekerjaan masing-masing bagian secara jelas. Untuk lebih jelas tentang gambaran struktur organisasi pada home industri roti Sari Harum dapat dilihat melalui gambar 3.1.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Home Industri Roti Sari Harum
[ Sumber : Buku Profil Home Industri Roti Sari Harum ]
3.1.4. Deskripi Tugas
Deskripsi tugas yaitu pemaparan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi. Berikut fungsi dari masing-masing bagian dalam organisasi pada home industri roti Sari Harum :
1. Pimpinan
Memimpim dan mengelola serta mempunyai kewenangan dalam pengambilan keputusan masalah yang menyangkut kelangsungan kegiatan produksi pada
home indutri roti Sari Harum.
Pimpinan
Bagian Pemasaran
Administrasi Sekertaris
2. Administrasi
Bertanggung jawab kepada pimpinan, mengawasi kelangsungan kegiatan kerja serta melakukan pencatatan transaksi yang timbul dari kegiatan operasional perusahaan.
3. Sekertaris
Bertanggung jawab kepada pimpinan, mengawasi kelangsungan kegiatan kerja, melakukan pencatatan data barang masuk dan keluar pada home industri roti Sari Harum.
4. Bagian Pemasaran
Bertanggung jawab dalam hal proses pemasaran barang hasil produksi pada
home industri roti Sari Harum. 5. Bagian Produksi
Betangung jawab dalam hal proses produksi barang, mengolah bahan-baku menjadi barang jadi.
3.2. Metode penelitian
Untuk menunjang pelaksanaan penelitian ini perlu adanya metode untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, maka diperlukan metode dan pengumpulan data.
3.2.1. Desain Penelitian
kita dalam melakukan penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data sebagai bahan laporan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode yang pada tahap pertama penulis melakukan dengan cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu dan pada tahap berikutnya, penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini pada saat penelitian di gunakan jenis dan metode pengumpulan data sebagai berikut:
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Dalam memperoleh data primer, metode pengumpulan data yang dapat digunakan adalah :
a. Observasi
b. Wawancara
Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab. Dalam penelitian ini pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung pada bagian administrasi dan bagian pemasaran yang ada kaitannya dengan penjualan dan pembelian pada home indutri roti Sari Harum.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil olahan orang lain. Sumber data sekunder dapat berupa dokumen, buku pustaka, jurnal penelitian ataupun media cetak/elektronik. Dalam penelitian ini sumber data sekunder yang diperoleh adalah buku pustaka, dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian seperti faktur pembelian, nota penjualan dan catatan- catatan yang diperoleh dari home industri roti Sari Harum.
3.2.3. Metode Pendekatan Sistem dan Pengembangan Sistem
Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, yaitu:
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
hasil akhir dari sistem yang dikembangakan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Suatu penelitian tidak berjalan dengan baik apabila tidak dilakukan dalam suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu diperlukan suatu metodologi yang digunakan pada perancangan perangkat lunak. Adapun metode pengembangan yang dipakai dalam perancangan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode waterfall ( Classic Life Cycle ), dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Investigasi
Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data–data dan informasi secara lengkap dan akurat.
2. Analisis Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengamatan secara langsung sistem yang berjalan mengenai penjualan dan persediaan barang pada home industri roti Sari Harum.
3. Desain (Perancangan Sistem)
4. Implementasi Sistem
Pada tahap ini dilakukan untuk mendapatkan atau mengembangkan hardware
dan software ( pengkodean program ), melakukan pengujian, pelatihan dan
perpindahan ke sistem baru.
5. Maintenance ( Pemeliharaan )
Bertujuan agar sistem dapat berjalan secara optimal. Mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran, dan penyempurnaan sistem yang telah dioperasikan.
Langkah-langkah penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.2. Tahapan Metode Waterfall
(Sumber : http://bse.telkomspeedy.com)
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem
Pada langkah ini perancangan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (Flowmap), Diagram Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data
1) Flow Map
Menurut Jogiyanto (2005:800), “Flow Map (Bagan alir dokumen) atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya”. Bagan alir tersebut menunjukan tentang dokumen apa saja yang bergerak dalam suatu sistem, dan setiap kali dokumen tersebut sampai atau melalui suatu bagian tertentu akan dapat dilihat perlakuan apa saja yang telah diberikan terhadap dokumen tersebut.
2) Diagram Konteks
Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007:92), “Diagram konteks (context
diagram) adalah diagram tingkat atas, merupakan diagram dari sebuah sistem
yang menggambarkan aliran data yang masuk dan keluar dari sistem dan yang masuk dan keluar dari entitas luar”. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.
3) Data Flow Diagram (DFD)
DFD memperlihatkan fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem, termasuk nilai masukan, nilai keluaran serta tempat penyimpanan internal.
4) Kamus Data
Menurut Jogiyanto (2005:725), “Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem. Hal ini dimaksudkan agar pengguna sistem dapat mendefiniskan data-data yang mengalir di dalam sistem dengan lengkap dan jelas. Pada tahap desain, sistem kamus data dapat digunakan untuk merancang input, laporan-laporan dan
database. Kamus data dibuat berdasarkan pada arus data yang ada di DFD, arus data yang ada di DFD sifatnya adalah global dan hanya ditunjukan arus datanya.
Untuk mencerminkan keterangan yang lebih jelas tentang data yang dicatatnya maka kamus data harus memuat beberapa hal seperti nama arus data, alias, bentuk data, arus data penjelasan, periode, volume, dan struktur data.
5) Perancangan Basis Data
Perancangan basis data diperlukan agar kita membuat suatu basis data yang lengkap dan efisien. Langkah – langkah dalam perancangan basis data, diantaranya :
a. Normalisasi
Normalisasi merupakan tahapan perancangan dalam membangun basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.
untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi”
Sedangkan menurut Ema Utami (2008:32), “ Normalisasi merupakan pegelompokan elemen data menjadi tabel yang menunjukan entitas sekaligus relasinya.”
Anomali merupakan penyimpangan-penyimpangan atau error atau inkonsistensi data yang terjadi pada saat dilakukan proses delete, insert
ataupun modify dalam suatu basis data. Bentuk-bentuk normalisasi diantaranya adalah :
1) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam tidak ada keharusan mengikuti form tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.
Contoh Bentuk Tidak Normal :
Form/Faktur Rumah_Impian Perincian Pelanggan
Hal1 Tanggal : 7-Oct-95
Alamat Property Tgl_Pinjam Tgl_Selesai Biaya No_Pemilik Nama_Pemilik
Tabel Pelanggan_Biaya
Selesai Biaya
No_Pe
Selesai Biaya
No_Pe
Tabel 3.1: Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
(Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Al-Bahra bin Ladjamudin,2005)
2) Bentuk Normal Pertama (1NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel.
Contoh Bentuk Normal Pertama : No_Pela
nggan Nama
Nomor
Properti Alamat Property
Tgl_ Pinjam
Tgl_
Selesai Biaya
No_Pe
3) Bentuk Normal Kedua (2NF)
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada dalam bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci mempunyai dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.
Dependensi (ketergantungan) menjelaskan hubungan antar atribut
atau secara lebih khusus menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan nilai atribut lainnya.
Tabel yang telah memenuhi kriteria normal kedua (2-NF) adalah : 1. Relasi / tabel pelanggan dengan atribut-atribut : No Pelanggan,
Nama. (No_Pelanggan berfungsi sebagai primary key pada tabel / relasi tersebut).
2. Relasi / Tabel Biaya dengan atribut-atribut : No Pelanggan, No
Property, Tgl_Pinjam, Tgl_Selesai. (No_Pelanggan dan
No_Property berfungsi sebagai primary key pada tabel/relasi
tersebut).
3. Relasi / Tabel Property_Pemilik dengan atribut-atribut : No
Property, Alamat_Property, Biaya, No_Pemilik,
Nama_Pemilik. (No_Property berfungsi sebagai primary key
pada tabel/relasi tersebut).
No_Pelanggan Nama
CR76 Badi
CR56 Sirajuddin
No_Pelanggan No_Property Tgl_Pinjam Tgl_Selesai
CR76 PG4 1-Jul-93 31-Aug-95
CR76 PG16 1-Sep-95 1-Sep-96
CR56 PG4 1-Sep-92 10-Jun-93
CR56 PG36 10-Oct-93 1-Dec-94
CR56 PG16 1-Jan-95 10-Aug-95
(b) Relasi Biaya
No_Property Alamat_Property Biaya No_Pemilik Nama_Pemilik
PG4 Jl. Aai / 07, Jakarta 3530 CO40 Erwin
PG16 Jl. Huzai / 12, Jakarta 450 CO93 Durki
PG36 Jl. Suciana / 68, Bogor 375 CO93 Durki
(C) Relasi Property_Pemilik
Tabel 3.3: Pelanggan Biaya dalam Bentuk Normal Kedua (2_NF)
(Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Al-Bahra bin Ladjamudin,2005) 4) Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika berada dalam bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak mempuyai dependensi fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya.
Hasil akhir normalisasi tabel Pelanggan_Biaya ke bentuk normal ketiga adalah :
Relasi / Tabel Pelanggan terdiri dari atribut-atribut : No_Pelanggan dan Nama. (No_Pelanggan sebagai primary key)
Relasi / Tabel Biaya terdiri dari atribut-atribut : No_Pelanggan,
No_Property dan Tgl_Pinjam, Tgl_Selesai. (No_Pelanggan dan
Relasi / Tabel _ Untuk _ Pemilik yang terdiri dari atribut-atribut :
No_Property dan Alamat_Property, Biaya, No_Pemilik
(No_Property sebagai primary key)
Relasi pemilik yang terdiri dari atribut-atribut : No_Pemilik dan Nama_Pemilik. (No_Pemilik sebagai primary key)
No_Pelanggan Nama
CR76 Badi
CR56 Sirajuddin
(a) Relasi Pelanggan
(b) Relasi Biaya
No_Property Alamat_Property Biaya No_Pemilik
PG4 Jl. Aai / 07, Jakarta 3530 CO40
PG16 Jl. Huzai / 12, Jakarta 450 CO93
PG36 Jl. Suciana / 68, Bogor 375 CO93
(c) Relasi Property_Untuk_Pemilik
No_Pemilik Nama_Pemilik
CO40 Ewin
CO93 Durki
CO93 Durki
(d) Relasi Pemilik
Tabel 3.4: Hasil akhir uji normalisasi sampai ke bentuk (3_NF) yang berasal dari relasi Pelanggan_Biaya
(Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Al-Bahra bin Ladjamudin,2005)
No_Pelanggan No_Property Tgl_Pinjam Tgl_Selesai
CR76 PG4 1-Jul-93 31-Aug-95
CR76 PG16 1-Sep-95 1-Sep-96
CR56 PG4 1-Sep-92 10-Jun-93
CR56 PG36 10-Oct-93 1-Dec-94