• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Pada Home Industri Roti Sari Harum Berbasis Client Server

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Pada Home Industri Roti Sari Harum Berbasis Client Server"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

SERVER

SKRIPSI

Diajukan unuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

ZUL FIRNANDO 1.05.06.388

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA HOME

INDUSTRI ROTI SARI HARUM BERBASIS CLIENT SERVER

ZUL FIRNANDO 1.05.06.388

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi Pada Tanggal

Mengetahui Pembimbing

Tono Hartono, S.Si., M.T NIP : 4127.70.26.001

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Prof.Dr.Ir. Ukun Sastraprawira. M.Sc. NIP : 4127.70.006

Ketua Program Studi Sistem Informasi

(3)

ii

Home industry Sari Harum is one of private companies being active in the

area of foods, specially bread sale. In the data processing and the reporting of

sale and purchase in home industry Sari Harum often underwent some mistakes

and delays in the reporting of sale and purchase. Hence, it needs an application that may overcome the problems.

As for the designing of information system made using a waterfall method, an instrument used to design a system in the form of Data Flow Map, Context Diagram, Data Flow Diagram, Data Dictionary, Normalization, Entity Relationship Diagram, Table Relation, and File Structure. Data collecting technique through observation, interview, and literature study. Whereas the means for the development of the database application uses the programming language of Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server as data basis.

From the result of this information system design it is expected that the data processing of sale and purchase can be more quicker to reduce the mistakes in the process of data recording, and to reduce the delays in the reporting.

(4)

i

bergerak dalam bidang makanan, khususnya penjualan roti. Pada pengolahan data dan pembuatan laporan penjualan dan pembelian home industri Sari Harum sering mengalami kesalahan dan keterlambatan dalam hal pembuatan laporan penjualan dan pembelian. Oleh karena itu diperlukan suatu aplikasi yang bisa mengatasi permasalahan tersebut.

Adapun perancangan sistem informasi yang dibuat menggunakan metode

waterfall, alat yang digunakan untuk merancang sistem berupa Peta Alur Data,

Diagram Konteks, Diagram Alir Data, Kamus Data, Normalisasi, Diagram Hubungan Entitas, Relasi Tabel, dan Struktur File. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. sedangkan alat pengembangan aplikasi database menggunakan bahasa pemograman Visual Basic

6.0 dan Microsoft SQL Server sebagai basis data.

Dari hasil perancangan sistem informasi ini diharapkan proses pengolahan data penjualan dan pembelian dapat lebih cepat serta dapat mengurangi kesalahan dalam proses pencatatan data, dan mengurangi keterlambatan dalam penyampaian laporan.

(5)

vi

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

KATA MUTIARA

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR SIMBOL ... xix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifkasi Dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1. Maksud Penelitian ... 4

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

(6)

vii

1.5. Batasan Masalah ... 6

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

1.6.1. Lokasi Penelitian ... 9

1.6.2. Waktu Penelitian ... 9

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem ... 10

2.1.1. Karakteristik Sistem ... 10

2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 13

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 14

2.2.1. Siklus Informasi... 15

2.2.2. Nilai Informasi... 16

2.3. Definisi Sistem Informasi ... 16

2.4. Analisis Sistem ... 18

2.5. Desain Sistem ... 18

2.6. Basis Data ... 19

2.6.1. Sistem Basis Data ... 20

2.6.2. Database Management Sistem (DBMS) ... 20

2.7. Jaringan Komputer ... 21

2.7.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 21

(7)

viii

2.10. Client Server ... 29

2.11. Perangkat Lunak Pendukung ... 29

2.11.1. Microsoft Visual Basic 6.0 ... 29

2.11.2. Microsoft SQL Server 2000 ... 31

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 32

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 32

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 33

3.1.3. Struktur Orgnisasi ... 33

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 34

3.2. Metode Penelitian ... 35

3.2.1. Desain Penelitian ... 35

3.2.2. Jenis-jenis Metode Pengumpulan Data ... 36

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 36

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 37

3.2.3. Metode Pendekatan Sistem dan Pengembangan Sistem ... 37

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 37

3.2.3.2. Metode Pengambangan Sistem ... 38

3.2.3.3. Alat Bantu dan Analisis Perancangan Sistem ... 39

(8)

ix

4.1.1. Analisis Dokumen ... 53

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 54

4.1.2.1. Flowmap ... 56

4.1.2.2. Diagram Kontek ... 59

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 59

a. DFD Level 1 Proses 1 ... 60

b. DFD Level 2 Proses 2 ... 61

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan ... 61

4.2. Perancangan Sistem ... 62

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 62

4.2.2. Gambaran UmumSistem yang Diusulkan ... 62

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 63

4.2.3.1. Flowmap ... 66

4.2.3.2. Diagram Kontek ... 68

4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 68

a. DFD Level 1 Proses 1 ... 69

b. DFD Level 1 Proses 2 ... 69

4.2.3.4. Kamus Data ... 70

4.2.4. Perancangan Basis Data ... 74

4.2.4.1. Normalisasi ... 74

(9)

x

4.2.4.4. Struktutur File ... 80

4.2.4.5. Kodifikasi ... 83

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 86

4.2.5.1. Struktur Menu ... 87

4.2.5.2. Perancangan Input ... 88

4.2.5.3. Perancangan Output ... 99

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 102

BAB V. PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Perancangan Sistem ... 104

5.1.1. Rencana Pengujian ... 104

5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 105

5.1.3. Kesimpulan Hasil Program... 113

5.2. Implementasi... ... 113

5.2.1. Batasan Implementasi ... 113

5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 114

5.2.3. Implementasi Perankat Keras ... 115

5.2.4. Implementasi Basis Data ... 116

5.2.5. Implementasi Antar Muka ... 122

5.2.6. Implementasi Instalasi Program ... 133

(10)

xi

6.2. Saran ... 139

DAFTAR PUSTAKA ... 140

(11)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem ... ……….………….…… 13

Gambar 2.2 Siklus Informasi ... ……….………….…… 15

Gambar 2.3 Lima Komponen Sistem Infomasi... 17

Gambar 2.4 Topologi Bus ... 23

Gambar 2.5 Topologi Bintang ... 24

Gambar 2.6 Topologi Ring ... 25

Gambar 2.7 Topologi Mesh ... 26

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Home Industri Roti Sari Harum ... 34

Gambar 3.2. Tahapan Metode Waterfall ... 39

Gambar 3.3 Entitas... 47

Gambar 3.4 Atiribut ... 48

Gambar 3.5 Relationship ... 49

Gambar 3.6 Diagram Kardinalitas One to One ... 49

Gambar 3.7 Diagram Kardinalitas One to Many ... 50

Gambar 3.8 Diagram Kardinalitas Many to Many... 50

Gambar 4.1. flow map Penjualan yang sedang berjalan di Home Industri Roti Sari Harum ... 57

(12)

xiii

Gambar 4.3. Diagram Konteks yang sedang berjalan pada Home Industri

Roti Sari Harum ... 59 Gambar 4.4 Data FlowDiagram Level 0yang sedang berjalan di Home

Industri Roti Sari ... 60 Gambar 4.5 Data FlowDiagram Level 1 proses Transaksi Penjualan

yang sedang berjalan di Home Industri Roti Sari ... 60 Gambar 4.6 Data FlowDiagram Level 1 proses Transaksi Pembelian

yang sedang berjalan di Home Industri Roti Sari ... 61 Gambar 4.7. flow map Penjualan yang diusulkan pada Home Industri

Roti Sari Harum ... 66 Gambar 4.8. flow map Pembelian yang diusulkan pada Home Industri

Roti Sari Harum ... 67 Gambar 4.9. Diagram Konteks yang diusulkan pada Home Industri Roti

Sari Harum ... 68 Gambar 4.10 Data FlowDiagram Level 0yang diusulkan pada Home

Industri Roti Sari ... 68 Gambar 4.11 Data FlowDiagram Level 1 proses Transaksi Penjualan yang

diusulkan pada Home Industri Roti Sari ... 69 Gambar 4.12 Data FlowDiagram Level 1 proses Transaksi Pembelian yang

(13)

xiv

Gambar 4.13 Relasi antar Tabel pada Home Industri Roti Sari Harum... 79

Gambar 4.14 ERD (Entity Relationshp Diagram) ... 80

Gambar 4.15 Struktur Menu Program Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Home Industri Roti Sari Harum ... 87

Gambar 4.16 Form Login ... 88

Gambar 4.17 Form Data Supplier ... 89

Gambar 4.18 Form Data Barang Jadi ... 90

Gambar 4.19 Form Data Bahan Baku ... 91

Gambar 4.20 Form Data Pelanggan ... 92

Gambar 4.21 Form Data Pegawai ... 93

Gambar 4.22 Form Data Pengambilan Barang ... 94

Gambar 4.23 Form Data Sisa Barang ... 95

Gambar 4.24 Form Data Pemesanan ... 96

Gambar 4.25 Form Data Penjualan ... 97

Gambar 4.26 Form Data Pembelian... 98

Gambar 4.27 Nota Pengambilan Barang ... 100

Gambar 4.28 Laporan Pengambilan Barang ... 100

Gambar 4.29 Laporan Penjualan ... 101

Gambar 4.30 Laporan Pembelian ... 101

(14)

xv

Gambar 4.32 Desain Arsitektur Jaringan yang diusulkan ... 103

Gambar 5.1 Tampilan Database Sari Harum ... 116

Gambar 5.2 Tampilan Tabel Barang ... 116

Gambar 5.3 Tampilan Tabel Supplier ... 117

Gambar 5.4 Tampilan Tabel Pelanggan ... 117

Gambar 5.5 Tampilan Tabel Pegawai ... 118

Gambar 5.6 Tampilan Tabel Pengguna ... 118

Gambar 5.7 Tampilan Tabel Pengambilan... 119

Gambar 5.8 Tampilan Tabel Detail Pengambilan ... 119

Gambar 5.9 Tampilan Tabel Penjualan ... 120

Gambar 5.10 Tampilan Tabel Detail Penjualan ... 120

Gambar 5.11 Tampilan Tabel Pemesanan ... 121

Gambar 5.12 Tampilan Tabel Detail Pemesanan ... 121

Gambar 5.13 Tampilan Tabel Pembelian... 122

Gambar 5.14 Tampilan Tabel Detail Pembelian ... 122

Gambar 5.15 Tampilan Form MenuUtama ... 123

Gambar 5.16 Tampilan Form Login ... 123

Gambar 5.17 Tampilan Form Data Barang... 124

Gambar 5.18 Tampilan Form Data Bahan Baku ... 124

Gambar 5.19 Tampilan Form Data Supplier... 125

(15)

xvi

Gambar 5.21 Tampilan Form Data Pegawai... 126

Gambar 5.22 Tampilan Form Pengambilan Barang ... 127

Gambar 5.23 Tampilan Form Sisa Barang ... 127

Gambar 5.24 Tampilan Form Penjualan ... 128

Gambar 5.25 Tampilan Form Pemesanan ... 129

Gambar 5.29 Tampilan Form Pembelian ... 129

Gambar 5.27 Tampilan Nota Pengambilan Barang ... 130

Gambar 5.28 Tampilan Laporan Pengambilan Barang ... 130

Gambar 5.29 Tampilan Laporan Penjualan ... 131

Gambar 5.30 Tampilan Surat Pemesanan Barang... 131

Gambar 5.31 Laporan Pembelian ... 132

Gambar 5.32 Laporan Persediaan Roti ... 132

Gambar 5.33 Laporan Persediaan Bahan Baku... 133

Gambar 5.34 Tampilan Setup Aplikasi Program ... 133

Gambar 5.35 Tampilan Awal Instalasi Program ... 134

Gambar 5.36 License Agreement ... 134

Gambar 5.37 Directory Program ... 135

Gambar 5.38 Comfirm Installation ... 136

Gambar 5.39 Setup Program Selesai ... 136

(16)

xix

Simbol Nama Simbol Keterangan

Dokumen

Proses

Proses manual

Garis alir

Data store

Database

Menunjukan dokumen input atau output untuk

proses manual atau komputer

Kegiatan proses yang dilakukan dengan

komputerisasi

Kegiatan proses yang dilakukan dengan

manual

Menunjukan alir data dari atau ke proses

Menunjukan penyimpanan arsip atau

dokumen non komputer

(17)

xx Manual Input

Connector

Offline Connector

Simbol Disk Storage

Simbol Decision

dengn menggunakan keyboard.

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam satu halaman.

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam

halaman/lembar yang berbeda.

Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.

(18)

xxi

Entitas

Proses

Alir data

File

Menunjukan bagian luar dari sistem yang

mempunyai hubungan dengan sistem

Menunjukan proses data / informasi yang

terjadi didalam sistem

Menunjukan aliran data yang terjadi

Media penyimpanan data yang ada pada

sistem

3. Daftar Simbol Entity Relationship Diagram

Simbol Nama Simbol Keterangan

Entitas

Alir data

Belah Ketupat /

Relationship

Menunjukan himpunan entitas

Menunjukan penghubung antara himpunan

relasi dengn himpunan entitas dan himpunan

entitas dengan atributnya

(19)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Waktu Penelitian ... 9

Tabel 3.1 Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) ... 43

Tabel 3.2 Pelanggan Biaya dalam Bentuk Normal Kesatu (1)_NF) ... 43

Tabel 3.3 Pelanggan Biaya dalam Bentuk Norma Kedua (2_NF) ... 45

Tabel 3.4 Hasil Akhir Uji Normalisasi Sampai ke Bentuk (3_NF) yang Berasal dari relasi Pelanggan Biaya ... 46

Tabel 4.1 Analisis Dokumen ... 53

Tabel 4.2 Supplier ... 81

Tabel 4.3 Pelanggan ... 81

Tabel 4.4 Pegawai ... 81

Tabel 4.5 Barang ... 81

Tabel 4.6 Pemesanan ... 82

Tabel 4.7 Detail Pemesanan ... 82

Tabel 4.8 Pengambilan Barang ... 82

Tabel 4.9 Detailn Pengambilan Barang ... 82

Tabel 4.10 Penjualan ... 82

Tabel 4.11 Detail Penjualan ... 83

Tabel 4.12 Pembelian ... 83

Tabel 4.13 Detail Pembelian ... 83

(20)

xviii

Tabel 4.15 Tabel keterangan Form Data Supplier ... 89

Tabel 4.16 Tabel Keterangan Form Data Barang Jadi ... 90

Tabel 4.17 Tabel Keterangan Form Data Bahan Baku ... 91

Tabel 4.18 Tabel Keterangan Form Data Pelanggan ... 92

Tabel 4.19 Tabel Keterangan Form Data Pegawai ... 93

Tabel 4.20 Tabel Keterangan Form Data Pengambilan Barang ... 94

Tabel 4.21 Tabel Keterangan Form Data Sisa Barang ... 95

Tabel 4.22 Tabel Keterangan Form Data Pemesanan ... 96

Tabel 4.23 Tabel Keterangan Form Data Penjualan ... 98

Tabel 4.24 Tabel Keterangan Form Data Pembelian ... 99

Tabel 5.1 Pengujian Form Login ... 105

Tabel 5.2 Pengujian Input Data Barang ... 106

Tabel 5.3 Pengujian Input Data Pengambilan Barang ... 108

Tabel 5.4 Pengujian Input Data Sisa Barang ... 109

Tabel 5.5 Pengujian Input Data Penjualan ... 110

Tabel 5.6 Pengujian Input Data Pemesanan Barang ... 111

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi ini, setiap perusahaan berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam memproduksi produknya dengan berbagai tekanan persaingan bisnis yang semakin ketat dalam segala bidang usaha. Untuk itu, perusahaan-perusahaan mulai berusaha untuk tetap unggul dalam persaingan bisnisnya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang ada, karena perkembangan teknologi informasi merupakan media yang paling tepat dalam mencapai suatu tujuan perusahaan untuk memperoleh informasi yang cepat dan akurat.

Penyajian informasi yang cepat dan akurat ini semakin dibutuhkan oleh berbagai pihak, maka diperlukan suatu alat atau media yang dapat menyajikan informasi tersebut yaitu komputer sebagai alat pengolah data. Seiring dengan berkembanganya teknologi informasi serta meningkatnya aktivitas perusahaan, keberadaan komputer telah menarik berbagai perusahaan dan industri untuk menggunakannya dalam membantu kegiatan – kegiatan operasionalnya sebagai alat pengolah data.

Home industri roti Sari Harum merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan khusunya roti. Dalam penjualannya home industri ini memasarkan rotinya dengan cara menjualnya ke agen-agen atau grosir. Saat ini

(22)

pengamatan kegiatan penjualan. Namun dalam pengolahan data penjualan dan pembelian home industri roti Sari Harum ini seringkali mengalami kesulitan dalam melakukan perhitungan maupun pencatatan data karena banyaknya data yang harus diolah.

Pada proses pengolahan data penjualan dan pembelian yang dilakukan

home industri roti Sari Harum saat ini, pencatatan data dilakukan masih dalam bentuk pembukuan dan proses perhitungan yang dilakukan masih menggunakan kalkulator Sehingga dalam melakukan pekerjaannya, pegawai seringkali mengalami kesalahan baik dalam hal pencatatan data maupun pada proses perhitungan. Selain itu penyimpanan data dalam bentuk pembukuan di butuhkan

space yang besar serta resiko kerusakan akan data tersebut cukup besar.

Dari beberapa permasalahan yang dihadapi home industri roti Sari Harum menyebabkan informasi yang diberikan menjadi tidak akurat dan lambat sehingga sudah saatnya dilakukan perubahan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada, guna membantu pekerjaan pegawai dalam mengolah data serta memberikan informasi yang cepat dan akurat bagi pihak yang membutuhkan.

(23)

Dengan demikian sistem informasi yang akan dirancang diharapkan dapat memberikan solusi bagi perusahaan dalam mengatasi masalah pengolahan data penjualan dan pembelian serta membantu pegawainya untuk berkerja secara optimal dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu sistem yang akan dirancang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan baru.

Sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian di home industri roti Sari Harum untuk membangun sistem informasi penjualan dan pembelian yang diharapkan dapat memberikan solusi dari masalah yang dihadapi home industri roti Sari Harum mengenai proses penjualan dan pembelian. Berdasarkan hal tersebut telah memberikan ide atau masukan bagi penulis untuk mengambil judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN

PEMBELIAN PADA HOME INDUSTRI ROTI SARI HARUM BERBASIS

CLIENT SERVER

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Adapun identifikasi dan rumusan masalah adalah sebagai berikut

1.2.1. Identifikasi Masalah

Melihat dari latar belakang penelitian yang di kemukakan di atas penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

(24)

2. Sering terjadi kesalahan dalam perhitungan dan pencatatan data serta penulisan data masih menggunakan metode pembukuan sehingga kerusakan akan data tersebut cukup besar.

3. Laporan yang dibuat seringkali terlambat dikarenakan pegawai perlu melakukan rekap data terlebih dahulu dari data yang ada sehingga memerlukan waktu yang lama dalam pencarian data.

1.2.2. Rumusan Masalah

Dengan adanya permasalahan yang timbul maka penulis merumuskan permasalahan tersebut yaitu :

1. Bagaimana sitem penjualan dan pembelian yang sedang berjalan pada home

industri Roti Sari Harum.

2. Bagaimana caranya merancang sistem informasi penjualan dan pembelian

pada home industri roti Sari Harum yang dapat mengatasi masalah dalam

proses pengolahan data penjualan dan pembelian.

3. Bagaimana caranya agar proses pencarian data dan proses penyajian laporan dapat lebih cepat dan akurat.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1. Maksud Penelitian

(25)

memberikan kemudahan dalam mengolah data dan memberikan informasi yang akurat dan cepat mengenai proses penjualan dan pembelian pada home industri roti Sari Harum.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Sedangkan tujuan yang ingin di capai dalam penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Untuk merancang sistem informasi penjualan dan pembelian dengan sistem baru yang terkomputerisasi.

2. Untuk membuat sistem informasi dalam mengolah data penjualan dan pembelian yang dapat membantu dalam mengatasi permasalahan perhitungan dan pencatatan data pada home industri Roti Sari Harum.

3. Untuk membuat sistem infomasi yang dapat mempermudah proses pembuatan laporan lebih akurat dan cepat.

1.4. KEGUNAAN PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun secara akademis, sebagai berikut:

1.4.1. Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini ditujukan kebeberapa pihak yaitu :

a. Bagi Perusahaan

(26)

sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah pada

home industri roti Sari Harum .

b. Bagi Pihak lain

Sebagai sumber informasi yang bermanfaat dan mengetahui tentang Sistem Informasi penjualan dan pembelian pada home industri roti Sari Harum.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Hasil dari penelitian ini ditujukan kebeberapa pihak yaitu :

a. Bagi Penulis

Memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dunia kerja nyata. Serta menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman nyata yang didapat pada suatu perusahaan.

b. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan referensi kepada peneliti lain dalam menyelesaikan tugas akhir atau skripsi.

1.5. BATASAN MASALAH

(27)

1. Sitem informasi penjualan dan pembelian pada home industri roti Sari Harum berbasis client server yaitu suatu kumpulan kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang didapatkan dari transaksi penjualan dan pembelian untuk mempermudah proses pengolahan data yang terintegrasi antar bagian untuk tujuan pelaporan internal kepada pimpinan.

2. Pembuatan sistem informasi pada home industri roti Sari Harum ini hanya berupa proses pengolahan data penjualan dan pembelian.

3. Sitem penjualan yang dibuat hanya berhubungan dengan penjualan barang ke agen, grosir serta proses penjualan yang dilakukan tanpa adanya intruksi dari pelanggan dan pelanggannya merupakan pelanggan tetap.

4. Perancangan sistem informasi yang dilakukan pada proses penjualan dan pembelian hanya terbatas pada pembayaran secara tunai.

5. Tidak membahas proses produksi, retur pembelian bahan baku serta bahan baku yang telah kadaluarsa.

6. Yang dimaksud dengan jumlah kembali barang pada proses penjualan yaitu apabila petugas pemasaran membawa barang untuk dijual kemudian pelanggan / agen hanya membeli sebagian dari barang yang telah di bawa oleh petugas pemasaran.

(28)

jenis barang yang sama pada saat petugas pemasaran datang kembali ke agen atau grosir tersebut.

8. Proses pengolahan data penjualan terdiri dari input data barang jadi, input data pelanggan, input data petugas pemasaran, input data pengambilan barang oleh petugas pemasaran, input data sisa barang hasil penjualan dan input data transaksi penjualan.

9. Proses pengolahan data pembelian terdiri dari input data bahan baku, input data supplier dan input data transaksi pembelian.

10. Keluaran dari sistem meliputi informasi data barang jadi dan bahan baku, informasi data supplier, informasi pengambilan barang, laporan penjualan dan laporan pembelian, laporan pengambilan barang.

11. Pembuatan sistem informasi dan waktu penelitian yang digunakan pada penelitian ini hanya sampai pada tahap implementasi.

12.Penelitian ini tidak membahas tentang pengimplementasian program di perusahaan.

13. Pembuatan sistem informasi ini ditujukan kepada pegawai sekertaris dan administrasi untuk mengolah data barang serta penjualan dan pembelian. 14. Tool yang digunakan untuk membangun sistem yang akan dibuat adalah

Microsoft Visul Basic 6.0 sebagai program aplikasi dalam pembuatan

antarmuka ( interface ) dan Microsoft SQL Server 2000sebagai databasenya. 15. Sistem operasi yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini yaitu Windows

(29)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi dan waktu yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1.6.1 Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis melakukan penelitian pada home industri roti Sari Harum yang beralamat di Kp. Tangsi 2 RT/RW 02/07, Desa Tangsi Mekar, Kec. Paseh, Kab. Bandung.

1.6.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Februari 2010 sampai dengan bulan Juni 2010, adapun jadwal penelitian seperti tampak pada tabel sebagai berikut :

Tabel 1. Waktu Penelitian

No Aktivitas

2010

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Perencanaan

Sistem

2. Pengumpulan

Data

3. Analisis

Kebutuhan

4. Desain

5. Coding

6. Testing

(30)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Dalam mendefiniskan sitem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedur dan sistem yang menekankan pada komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut.

Menurut Gerald. J yang dikutip oleh Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:3), “Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Sedangkan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut. Menurut Jogiyanto (2005:2), “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari dua pendekatan diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

2.1.1. Karakteristik Sistem

(31)

a.Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atatu bagian-bagian dari sistem

b.Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini menunjuka ruang lingkup dari sistem tersebut.

c.Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d.Penghubung Sistem

(32)

e.Masukan (Input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluara dari sistem.

f.Keluaran (Output)

Keluaran merupakan energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sistem lain.

g.Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

h.Sasaran (Objective)

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

(33)

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

[ Sumber : Jogiyanto HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta]

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:6), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang tampak secara fisik.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang manusia.

ENVIRONTMENT

Interface Goal

Sub Sistem

Sub Sistem

Sub Sistem

m

Sub Sistem

Input Proses Output

(34)

Sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human machine system.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Sumber informasi adalah data. Data adalah fakta atau kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Menurut Jogiyanto (2005:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. Informasi diperoleh setelah data-data mentah diproses atau diolah.

Sedangkan menurut Gordon. B. Davis (1985) yang dikutip oleh Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul analisis dan desain informasi 2005, mendefinisikan, “Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang”.

(35)

menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan pada saat ini maupun masa depan. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

a.Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, akurat juga berarti harus mencerminkan maksudnya, harus akurat dari sumber sampai penerima informasi.

b.Tepat Waktu

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah tidak berlaku tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan diadakannya pengambilan keputusan, bila keputusan terlambat maka akan berakibat fatal bagi organisasi/perusahaan.

c.Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda.

2.2.1. Siklus Informasi

Untuk memperoleh infomasi yang bermanfaat bagi penerimanya perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Siklus Informasi

[ Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005, Analisis dan Desain Sistem

Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta]

Input (Data)

Proses (Pengolahan

Data)

(36)

2.2.2. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

2.3. Definisi Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan keputusan, suatu informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:13), Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambilan keputusan atau untuk mengendalikan organisasi.

c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi danmenyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

(37)

Sedangkan komponen sistem informasi menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:14), terdiri dari :

a. Hardware

Kumpulan perangkat keras yang terlihat memungkinkan dapat membentuk sistem seperti komputer, printer dan jaringan.

b. Software

Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu.

c. Data

Merupakan komponen dasar sistem informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

d. Prosedur

Suatu tahapan yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang berupa suatu dokumen prosedur seperti buku penuntun operasional dan teknis.

e. Manusia

Merupakan pelaksana dari suatu sistem informasi seperti : operator,

programmer, analyst, designer.

Gambar 2.3 Lima Komponen Sistem Informasi

[ Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005, Analisis dan Desain Sistem

Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta]

Hardware (Perangkat Keras)

Software (Perangkat

Lunak)

DATA

Procedures

(Prosedur)

(38)

2.4. Analisis sistem

Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umun sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input lain atau untuk melakukan beberapa perbaikan serupa.

Menurut Jogiyanto (2005:129),

“Analisis sistem didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan”.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut :

a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah dari sistem yang ada.

b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada

c. Analyze, menganalisis sistem.

d. Report, membuat laporan hasil analisis.

2.5. Desain Sistem

Desain sistem dilakukan setelah tahap analisis sistem dan memperoleh gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan dan bagaimana membentuk sistem tersebut.

(39)

a. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem b. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional c. Persiapan untuk rnerancang bangun implementasi

d. Menggambar suatu sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi

e. Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

2.6. Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang tempat bersarang dan berkumpul. Sedangkan data adalah representasi dunai nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, keadaan dan sebagainya,yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar atau kombinasinya.

Menurut James Martin yang dikutip oleh Kusrini dan Andri koniyo dalam buku membangun sistem informasi akuntansi dengan visual basic dan SQL server

(2007:140),

(40)

2.6.1. Sistem Basis Data

Keberhasilan suatu sistem informasi sangat dipengaruhi oleh sistem basis data. Sistem basis data merupakan salah satu elemen penyusun sistem. Apabila sistem basis data lengkap, akurat dan mudah untuk ditampilkan kembali maka hal itu akan meningkatkan kualitas dari sistem manajemen basis data tersebut.

Menurut James F. Courtney dan David B. Paradice yang dikutip oleh Kusrini dan Andri koniyo dalam buku membangun sistem informasi akuntansi dengan visual basic dan SQL server (2007:139),

“Sistem basis data adalah kumpulan basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer yang mendukungnya.”

2.6.2. Database Management System (DBMS)

Pengolahan basis data secara spesifik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak sistem yang khusus atau spesifik, perangkat lunak inilah disebut DBMS (Database Management System) yang menentukan data bagaimana data di organisir, disimpan, diubah, dan diambil kembali. DBMS menerapkan mekanisme pengamanan data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsistensi data dan sebagainya. Kusrini dan Andri koniyo (2007:140),

Database Management System (DBMS) adalah kumpulan file-file yang

saling berkaitan bersama dengan program untuk mengelolanya. Database

(41)

2.7. Jaringan Komputer

Menurut Dian Ardiyansah yang tercantum dalam situs Ilmu Komputer.com, “Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung”. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dengan jaringan disebut node.

2.7.1. Jenis-jenis Jaringan Komputer

Dikutip dari : http://ruszak.blogspot.com/tutorial-jaringan-komputer.html/ 21 Januari 2008/. Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu ;

1. LAN (Local Area Network)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

(42)

(swasta) atau umum.MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringantelevisi kabel.

3. WAN (Wide Area Network)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya, Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

5. Jaringan Tanpa Kabel

(43)

2.7.2. Topologi Jaringan

Dalam suatu jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi yang terjadi pada komputer. Menurut Suardika yang tercantum dalam situs http://nic.unud.ac.id, “Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan”. Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas :

1) Topologi Bus

Topologi bus adalah topologi yang awal digunakan untuk menghubungkan komputer. Dalam topologi ini masing-masing komputer akan terhubung ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal dan di akhiri dengan satu terminator.

Keuntungan dari topologi bus adalah hemat kabel, layout kabel sederhana dan mudah dikembangkan. Sedangkan kerugian dari topologi bus adalah deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas, bila salah satu client

rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi dan diperlukan repeater untuk jarak jauh.

Gambar 2.4 Topologi Bus

(44)

2) Topologi Bintang

Topologi bintang atau yang lebih sering disebut dengan topologi star. Pada topologi ini telah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan jaringan komputer.

Keuntungan dari topologi bintang adalah paling fleksibel, pemasangan paling mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, kontrol terpusat dan kemudahan pengelolaan jaringan. Sedangkan kerugian dari topologi bintang adalah boros kabel, perlu penanganan khusus dan kontrol terpusat.

Gambar 2.5 Topologi Bintang

(45)

3) Topologi Cincin

Topologi cincin atau yang lebih disebut dengan ring topologi adalah topologi jaringan dimana setiap jaringan yang terhubung membuat lingkaran. Dengan artian setiap komputer yang terhubung kedalam satu jaringan saling terkoneksi ke dua komputer lainnya sehingga membentuk satu jaringan yang sama dengan bentuk cincin.

Kelebihan topologi cincin adalah kabel yang digunakan bisa lebih hemat. Sedangkan kekurangan dari topologi cincin adalah pengembangan jaringan akan menjadi susah karena setiap komputer akan saling terhubung.

Gambar 2.6 Topologi Ring

(Sumber : http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb5-7.html)

4) Topologi Mesh

(46)

Gambar 2.7 Topologi Mesh

(Sumber : http://nic.unud.ac.id/~lie_jasa/Artikel_reg_K1.pdf)

5) Topologi Pohon

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda.

Gambar 2.8 Topologi Mesh

(47)

2.8. Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan suatu fungsi dari pemasaran atau merupakan bagian dari kegiatan pemasaran untuk dapat memasarkan produknya yang dilakukan oleh penjualan untuk mengajak orang lain agar bersedian membeli barang atau jasa yang ditawarkan.

Menurut William G.Nickels (1990:10) yang terdapat dalam situs

http://storage.jakstik.ac.id/students/full%20paper/penulisan%20ilmiah/30403128/

BAB%20II.pdf, menyebut penjualan sebagai penjualan tatap muka (personal

selling) dengan definisinya, “Penjualan tatap muka merupakan interaksi antar individu, salingbertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang menguntungkan dengan pihak lain”.

Definisi tersebut mengandung arti bahwa penjualan tatap muka merupakan komunikasi orang secara individual yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan seluruh usaha pemasaran pada umumnya dengan meningkatkan penjualan yang dapat menghasilkan laba dengan menawarkan kebutuhan yang memuaskan kepada pasar dalam jangka panjang.

(48)

1) Penjualan Tunai

Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima tunai dan dari pembeli.

2) Penjualan Kredit

Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan permintaaan konsumen dan untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak.

2.9. Pengertian Pembelian

Pembelian merupakan kegiatan pengadaan barang dengan cara membelinya dari supplier atau perusahaan lain. Pembelian juga terbagi dalam dua cara yaitu :

1) Pembelian Tunai

Pembelian barang secara langsung kepada produsen / pemasok barang dengan pembayaran secara tunai atau pada saat itu juga.

2) Pembelian Kredit

(49)

2.10. Client Server

Dikutip dari: http://ns2.ptpn7.com/data/berita/lan.pdf. "server adalah sebuah komputer yang menyediakan file, sumberdaya atau layanan tertentu yang diperlukan dalam sebuah jaringan”. Biasanya komputer yang dipakai sebagai server memiliki spesifikasi perangkat keras khusus dan lebih tinggi dari komputer – komputer lain yang ada di jaringan tersebut. Jaringan skala kecil umumnya

hanya memiliki sebuah server, namun untuk jaringan dengan skala besar dapat memiliki dua server atau lebih.

Sedangkan “client adalah komputer yang bukan server. Jika server menyediakan file, sumberdaya, layanan tertentu, maka client adalah komputer yang meminta, file, sumberdaya, atau layanan dari server”.

Client-server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client dengan

server. Sistem client-server merupakan suatu sistem komputer yang melibatkan

proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada komputer server yang menyediakan layanan data tersebut.

2.11. Perangkat Lunak pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam merancang sistem dari mulai coding sampai implementasinya.

2.11.1.Microsoft Visual Basic 6.0

(50)

dihasilkan Visual Basic berkaitan erat dengan window itu sendiri sehingga dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara kerja window.

Dalam pemrograman visual banyak istilah dan konsep untuk menyebut sesuatu yang membentuk sebuah aplikasi. Istilah-istilah tertentu memiliki arti yang sama dalam lingkungan pemprograman visual lainnya, seperti misalnya objek, property dan event.

a. Objek

Definisi dari sebuah objek adalah suatu yang dapat melakukan hal-hal tertentu. Di dalam Visual Basic contoh dari objek misalnya command, button,

label, list box, check box dan lain-lain. b. Property

Selain memiliki kemampuan untuk menanggapi event, objek memiliki

property. Dalam property antara lain didapatkan informasi mengenai warna,

tinggi, lebar dan posisi sebuah objek. Nilai pada tiap property dapat mempengaruhi cara objek di tampilkan atau cara objek bekerja.

c. Event

Semua aplikasi window memakai metode event driven untuk mengelola interaksi antar program dan pemakainya. Semua event yang muncul ditimbulkan oleh pemakai atau oleh suatu aplikasi dalam sistem window itu sendiri. Kebanyakan kode program yang ditulis dalam Visual Basic digunakan unuk menangani event dari pemakai atau dari sistem. Dalam Visual Basic

(51)

2.11.2.Microsoft SQl Server 2000

Menurut Bunafit Nugroho dan Indah Indriyana (2007:1), “SQL server

2000 merupakan salah satu produk DBMS ( Database Management Sytem ) yang dibuat oleh Microsoft. SQL server 2000 menawarkan beberapa fitur di dalam mengelola database”.

Ada 2 fitur yang bisa digunakan untuk mengelola database di dalam SQL server 2000, yaitu :

1. Menggunakan Enterprise Manager

Fitur ini relatif mudah karena metode pengelolaannya berbasis GUI

(Graphical User Interface). Oleh karena itu, cukup dengan metode click and

drag kita dapat membuat database dan tabel serta manajemen database yang lain dengan mudah.

2. Menggunakan SQL Query Analyzer

Fitur ini menggunakan Transact SQL ( perintah-perintah SQL ) untuk mengelola database di dalam SQL server 2000. Perintah-perintah SQL

standar yang disesuaikan dengan manajemen database pada SQL server.

Transact SQL memungkinkan kita untuk membuat database, membuat tabel,

(52)

32

3.1. Objek penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah home industri roti Sari Harum, yang beralamat di Kp. Tangsi 2 RT/RW 02/07, Desa Tangsi Mekar, Kec. Paseh, Kab. Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sari Harum adalah industri yang bergerak dalam usaha makanan khususnya usaha roti. Industri ini asalnya terbentuk dengan kecil-kecilan dengan modal usaha yang minim dan tempat yang masih mengontrak. Industri ini berdiri karena dahulu Bapak Sakum Sumeri bekerja di salah satu perusahaan roti besar, namun akhirnya beliau keluar dan berkeinginan untuk membuka usaha sendiri yang bekerjasama dengan temannya.

(53)

Dalam menjalankan kegiatan produksinya Sari Harum memperoleh izin yang dikeluarkan oleh pemerintah khususnya Departemen Kesehatan yaitu Dep. Kes. RI SP No. 446/10.02.98. Industri ini menghasilkan beberapa jenis rasa pada roti yaitu diantaranya rasa coklat, rasa keju, rasa kacang, rasa strawberry dan masih banyak lagi rasa lainnya dengan kapasitas produksi yang cukup lumayan perbulannya.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Home industri Sari Harum yang bergerak di bidang makanan mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

Visi yang ditetapkan Sari Harum yaitu menjadikan Sari Harum yang professional dan handal serta mewujudkan pegawai yang menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik.

Misi yang ditetapkan Sari Harum yaitu meningkatkan pelayanan yang memenuhi kepuasan pelanggan dan mencapai penghasilan yang lebih baik.

3.1.3. Struktur Organisasi

(54)

Struktur organisasi dimaksudkan untuk memberikan pembagian tanggung jawab, wewenang dan uraian pekerjaan masing-masing bagian secara jelas. Untuk lebih jelas tentang gambaran struktur organisasi pada home industri roti Sari Harum dapat dilihat melalui gambar 3.1.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Home Industri Roti Sari Harum

[ Sumber : Buku Profil Home Industri Roti Sari Harum ]

3.1.4. Deskripi Tugas

Deskripsi tugas yaitu pemaparan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi. Berikut fungsi dari masing-masing bagian dalam organisasi pada home industri roti Sari Harum :

1. Pimpinan

Memimpim dan mengelola serta mempunyai kewenangan dalam pengambilan keputusan masalah yang menyangkut kelangsungan kegiatan produksi pada

home indutri roti Sari Harum.

Pimpinan

Bagian Pemasaran

Administrasi Sekertaris

(55)

2. Administrasi

Bertanggung jawab kepada pimpinan, mengawasi kelangsungan kegiatan kerja serta melakukan pencatatan transaksi yang timbul dari kegiatan operasional perusahaan.

3. Sekertaris

Bertanggung jawab kepada pimpinan, mengawasi kelangsungan kegiatan kerja, melakukan pencatatan data barang masuk dan keluar pada home industri roti Sari Harum.

4. Bagian Pemasaran

Bertanggung jawab dalam hal proses pemasaran barang hasil produksi pada

home industri roti Sari Harum. 5. Bagian Produksi

Betangung jawab dalam hal proses produksi barang, mengolah bahan-baku menjadi barang jadi.

3.2. Metode penelitian

Untuk menunjang pelaksanaan penelitian ini perlu adanya metode untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, maka diperlukan metode dan pengumpulan data.

3.2.1. Desain Penelitian

(56)

kita dalam melakukan penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data sebagai bahan laporan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode yang pada tahap pertama penulis melakukan dengan cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu dan pada tahap berikutnya, penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini pada saat penelitian di gunakan jenis dan metode pengumpulan data sebagai berikut:

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Dalam memperoleh data primer, metode pengumpulan data yang dapat digunakan adalah :

a. Observasi

(57)

b. Wawancara

Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab. Dalam penelitian ini pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung pada bagian administrasi dan bagian pemasaran yang ada kaitannya dengan penjualan dan pembelian pada home indutri roti Sari Harum.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil olahan orang lain. Sumber data sekunder dapat berupa dokumen, buku pustaka, jurnal penelitian ataupun media cetak/elektronik. Dalam penelitian ini sumber data sekunder yang diperoleh adalah buku pustaka, dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian seperti faktur pembelian, nota penjualan dan catatan- catatan yang diperoleh dari home industri roti Sari Harum.

3.2.3. Metode Pendekatan Sistem dan Pengembangan Sistem

Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, yaitu:

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

(58)

hasil akhir dari sistem yang dikembangakan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Suatu penelitian tidak berjalan dengan baik apabila tidak dilakukan dalam suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu diperlukan suatu metodologi yang digunakan pada perancangan perangkat lunak. Adapun metode pengembangan yang dipakai dalam perancangan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode waterfall ( Classic Life Cycle ), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Investigasi

Pada tahap ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data–data dan informasi secara lengkap dan akurat.

2. Analisis Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengamatan secara langsung sistem yang berjalan mengenai penjualan dan persediaan barang pada home industri roti Sari Harum.

3. Desain (Perancangan Sistem)

(59)

4. Implementasi Sistem

Pada tahap ini dilakukan untuk mendapatkan atau mengembangkan hardware

dan software ( pengkodean program ), melakukan pengujian, pelatihan dan

perpindahan ke sistem baru.

5. Maintenance ( Pemeliharaan )

Bertujuan agar sistem dapat berjalan secara optimal. Mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran, dan penyempurnaan sistem yang telah dioperasikan.

Langkah-langkah penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.2. Tahapan Metode Waterfall

(Sumber : http://bse.telkomspeedy.com)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem

Pada langkah ini perancangan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (Flowmap), Diagram Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data

(60)

1) Flow Map

Menurut Jogiyanto (2005:800), “Flow Map (Bagan alir dokumen) atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya”. Bagan alir tersebut menunjukan tentang dokumen apa saja yang bergerak dalam suatu sistem, dan setiap kali dokumen tersebut sampai atau melalui suatu bagian tertentu akan dapat dilihat perlakuan apa saja yang telah diberikan terhadap dokumen tersebut.

2) Diagram Konteks

Menurut Kusrini dan Andri Koniyo (2007:92), “Diagram konteks (context

diagram) adalah diagram tingkat atas, merupakan diagram dari sebuah sistem

yang menggambarkan aliran data yang masuk dan keluar dari sistem dan yang masuk dan keluar dari entitas luar”. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.

3) Data Flow Diagram (DFD)

DFD memperlihatkan fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem, termasuk nilai masukan, nilai keluaran serta tempat penyimpanan internal.

(61)

4) Kamus Data

Menurut Jogiyanto (2005:725), “Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem. Hal ini dimaksudkan agar pengguna sistem dapat mendefiniskan data-data yang mengalir di dalam sistem dengan lengkap dan jelas. Pada tahap desain, sistem kamus data dapat digunakan untuk merancang input, laporan-laporan dan

database. Kamus data dibuat berdasarkan pada arus data yang ada di DFD, arus data yang ada di DFD sifatnya adalah global dan hanya ditunjukan arus datanya.

Untuk mencerminkan keterangan yang lebih jelas tentang data yang dicatatnya maka kamus data harus memuat beberapa hal seperti nama arus data, alias, bentuk data, arus data penjelasan, periode, volume, dan struktur data.

5) Perancangan Basis Data

Perancangan basis data diperlukan agar kita membuat suatu basis data yang lengkap dan efisien. Langkah – langkah dalam perancangan basis data, diantaranya :

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan tahapan perancangan dalam membangun basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.

(62)

untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi”

Sedangkan menurut Ema Utami (2008:32), “ Normalisasi merupakan pegelompokan elemen data menjadi tabel yang menunjukan entitas sekaligus relasinya.”

Anomali merupakan penyimpangan-penyimpangan atau error atau inkonsistensi data yang terjadi pada saat dilakukan proses delete, insert

ataupun modify dalam suatu basis data. Bentuk-bentuk normalisasi diantaranya adalah :

1) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam tidak ada keharusan mengikuti form tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

Contoh Bentuk Tidak Normal :

Form/Faktur Rumah_Impian Perincian Pelanggan

Hal1 Tanggal : 7-Oct-95

Alamat Property Tgl_Pinjam Tgl_Selesai Biaya No_Pemilik Nama_Pemilik

(63)

Tabel Pelanggan_Biaya

Selesai Biaya

No_Pe

Selesai Biaya

No_Pe

Tabel 3.1: Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

(Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Al-Bahra bin Ladjamudin,2005)

2) Bentuk Normal Pertama (1NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel.

Contoh Bentuk Normal Pertama : No_Pela

nggan Nama

Nomor

Properti Alamat Property

Tgl_ Pinjam

Tgl_

Selesai Biaya

No_Pe

(64)

3) Bentuk Normal Kedua (2NF)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada dalam bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci mempunyai dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.

Dependensi (ketergantungan) menjelaskan hubungan antar atribut

atau secara lebih khusus menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan nilai atribut lainnya.

Tabel yang telah memenuhi kriteria normal kedua (2-NF) adalah : 1. Relasi / tabel pelanggan dengan atribut-atribut : No Pelanggan,

Nama. (No_Pelanggan berfungsi sebagai primary key pada tabel / relasi tersebut).

2. Relasi / Tabel Biaya dengan atribut-atribut : No Pelanggan, No

Property, Tgl_Pinjam, Tgl_Selesai. (No_Pelanggan dan

No_Property berfungsi sebagai primary key pada tabel/relasi

tersebut).

3. Relasi / Tabel Property_Pemilik dengan atribut-atribut : No

Property, Alamat_Property, Biaya, No_Pemilik,

Nama_Pemilik. (No_Property berfungsi sebagai primary key

pada tabel/relasi tersebut).

No_Pelanggan Nama

CR76 Badi

CR56 Sirajuddin

(65)

No_Pelanggan No_Property Tgl_Pinjam Tgl_Selesai

CR76 PG4 1-Jul-93 31-Aug-95

CR76 PG16 1-Sep-95 1-Sep-96

CR56 PG4 1-Sep-92 10-Jun-93

CR56 PG36 10-Oct-93 1-Dec-94

CR56 PG16 1-Jan-95 10-Aug-95

(b) Relasi Biaya

No_Property Alamat_Property Biaya No_Pemilik Nama_Pemilik

PG4 Jl. Aai / 07, Jakarta 3530 CO40 Erwin

PG16 Jl. Huzai / 12, Jakarta 450 CO93 Durki

PG36 Jl. Suciana / 68, Bogor 375 CO93 Durki

(C) Relasi Property_Pemilik

Tabel 3.3: Pelanggan Biaya dalam Bentuk Normal Kedua (2_NF)

(Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Al-Bahra bin Ladjamudin,2005) 4) Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika berada dalam bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak mempuyai dependensi fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya.

Hasil akhir normalisasi tabel Pelanggan_Biaya ke bentuk normal ketiga adalah :

Relasi / Tabel Pelanggan terdiri dari atribut-atribut : No_Pelanggan dan Nama. (No_Pelanggan sebagai primary key)

Relasi / Tabel Biaya terdiri dari atribut-atribut : No_Pelanggan,

No_Property dan Tgl_Pinjam, Tgl_Selesai. (No_Pelanggan dan

(66)

Relasi / Tabel _ Untuk _ Pemilik yang terdiri dari atribut-atribut :

No_Property dan Alamat_Property, Biaya, No_Pemilik

(No_Property sebagai primary key)

Relasi pemilik yang terdiri dari atribut-atribut : No_Pemilik dan Nama_Pemilik. (No_Pemilik sebagai primary key)

No_Pelanggan Nama

CR76 Badi

CR56 Sirajuddin

(a) Relasi Pelanggan

(b) Relasi Biaya

No_Property Alamat_Property Biaya No_Pemilik

PG4 Jl. Aai / 07, Jakarta 3530 CO40

PG16 Jl. Huzai / 12, Jakarta 450 CO93

PG36 Jl. Suciana / 68, Bogor 375 CO93

(c) Relasi Property_Untuk_Pemilik

No_Pemilik Nama_Pemilik

CO40 Ewin

CO93 Durki

CO93 Durki

(d) Relasi Pemilik

Tabel 3.4: Hasil akhir uji normalisasi sampai ke bentuk (3_NF) yang berasal dari relasi Pelanggan_Biaya

(Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Al-Bahra bin Ladjamudin,2005)

No_Pelanggan No_Property Tgl_Pinjam Tgl_Selesai

CR76 PG4 1-Jul-93 31-Aug-95

CR76 PG16 1-Sep-95 1-Sep-96

CR56 PG4 1-Sep-92 10-Jun-93

CR56 PG36 10-Oct-93 1-Dec-94

Gambar

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
Gambar 4.3. Diagram Konteks yang sedang berjalan pada home
Gambar 4.5. DFD Level 1 proses transaksi penjualan yang sedang Berjalan di home industri roti Sari Harum
Gambar 4.6. DFD Level 1 proses transaksi pembelian yang sedang Berjalan di home industri roti Sari Harum
+7

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi adalah proses penerapan rancangan program yang telah dibuat pada bab sebelumnya atau aplikasi dalam melaksanakan sistem informasi pemrograman yang

Implementasi adalah proses penerapan rancangan program yang telah dibuat pada bab sebelumnya atau aplikasi dalam melaksanakan sistem informasi pemrograman yang telah

Setelah melalui tahapan sesuai dengan metode pengembangan yang dipilih, maka dilakukan pengujian sistem yang terdiri dari pengujian alpha menggunakan metode pengujian black box

Program aplikasi yang digunakan untuk pengembangan sistem informasi penjualan pada Apotek ini, menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan DBMS dari Microsoft SQL Server

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan diatas maka penulis membuat sebuah aplikasi yang dapat memberikan hasil berupa perpustakaan yang

data transaksi pembelian dan data transaksi penjualan secara fleksibel dengan cara menginputkan periode tertentu selain itu pemilik usaha dapat mengetahui fluktuasi

Implementasi sistem dilakukan sesuai dengan rancangan yang

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan diatas maka penulis membuat sebuah aplikasi yang dapat memberikan hasil berupa perpustakaan yang