• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDEK SELUK DALAM RITUAL NAMPEKEN JINUJUNG PADA MASYARAKAT KARO DALAM PERSPEKTIF STRUKTUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LANDEK SELUK DALAM RITUAL NAMPEKEN JINUJUNG PADA MASYARAKAT KARO DALAM PERSPEKTIF STRUKTUR."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LANDEK SELUK DALAM RITUAL NAMPEKEN JINUJUNG

PADA MASYARAKAT KARO DALAM

PERSPEKTIF STRUKTUR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

JAMAL SANGAPTA KARO KARO NIM 2113142032

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa

memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya serta kesehatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan perkuliahan hingga pada tingkat akhir dan menyelesaikan Skripsi

ini yang berjudul Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken Jinujung Pada

Masyarakat Karo Dalam Perspektif Struktur”.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis juga mengalami berbagai

kesulitan. Namun berkat Doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan Skripsi ini. Disini penulis dengan segala kerendahan hati

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada.

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan .

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Uyuni Widiastuti,S.Pd, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Sendratasik.

4. Sitti Rahmah, S.Pd. M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Tari yang

senantiasa mengingatkan penulis untuk tetap semangat dalam menyelesaikan

penulisan Skripsi ini.

5. Dra.Tuti Rahayu, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Nurwani, S.S.T,

M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa begitu banyak

memberikan arahan, bantuan, nasehat dan motivasi kepada penulis.

6. Dra.Rr RHD. Nugrahaningsih, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik

sekaligus Narasumber Skripsi dan Martozet S.Sn MA selaku Narasumber

(7)

7. Terimakasih buat kedua Narasumber Skripsi, Bapak Willem Perangin-angin

dan Ibu Amelia Br. Karo yang telah banyak memberikan informasi, bantuan

kepada penulis selama penulis menyelesaikan Skripsi ini.

8. Terimakasih buat kedua orang tua penulis, Paten Karo -Karo dan Almh.

Nasib Pinem, terima kasih atas doa, kesabaran, kesetiaan, perhatian,

dukungan dan pengorbanan.

9. Buat (Janwar Karo-karo, Kamariah Karo-karo, Zakaria Karo-karo, Juheri

Karo-karo, Ramadan Karo-karo) terima kasih buat doa, motivasi, bantuan,

semangat dan dukungannya.

10. Buat (Fajar Bahari Sinulingga, Erly Solitha Sembiring) terima kasih atas

saran dan ide dari awal sampai dengan selesai. Tanpa bantuan dan dukungan

kalian, saya tidak dapat menyelesaikan Skripsi saya dengan baik.

11. Teman-teman stambuk 2011 khususnya satu kelompok matakuliah Kajian

Mandiri.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak

yang turut membantu, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis,

Medan, Agustus 2015

(8)

ABSTRAK

JAMAL SANGAPTA KARO-KARO, NIM 2113142032 Landek Seluk dalam Ritual Nampeken Jinujung Pada Masyarakat Karo dalam Prespektif Struktur. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. 2015.

Suku Karo kaya akan kesenian baik dalam bidang tari, musik, rupa dan budaya. Salah satu tari yang berkaitan dengan religi dan ritual yaitu landek seluk. Landek

seluk (trance) adalah salah satu sarana didalam upacara/ritual nampeken jinujung.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur landek seluk dalam ritual

nampeken jinujung pada masyarakat karo, mendeskripsikan hubungan relasi

antara unsur-unsur yang dapat membangun sebuah tari.

Dalam pembahasan penulisan ini, digunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik penulisan, seperti teori struktur, teori ritual, pengertian landek, pengertian

nampeken jinujung, teori simbol, dan teori makna.

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2015. Tempat penelitian yaitu di desa Ketaren Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo. Sampel pada tulisan ini adalah guru sibaso dan seniman Karo yang sudah sering melaksanakan ritual tersebut, pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi, kemudian di analisis dengan metode deskriptif kualitatif.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, ritual nampeken jinujung adalah ritual pemindahan ilmu, dimana tujuannya untuk melanjutkan ilmu dari penerus ke penerus lainnya. Landek seluk dalam ritual nampeken jinujung berfungsi sebagai sarana dalam nampeken jinujung. Strukur landek seluk menggambarkan relasi antara struktur luar dan struktur dalam yang saling berhubung kait diantaranya: 1) Relasi antara gerak dengan musik, adalah untuk membangkitkan suasana proses/tahapan ritual nampeken jinujung. 2) Relasi antara gerak dengan tempat, adalah sebagai kesakralan suasana tempat pelaksanaan ritual nampeken jinujung. 3) Relasi antara gerak dengan tata busana, adalah sebagai penandaan unsur magis dalam ritual nampeken jinujung. 4) Relasi antara gerak dengan properti/perlengkapan, adalah sebagai penandaan untuk pemanggilan roh-roh atau jinujung pada ritual nampeken jinujung.

(9)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 7

C. Pembatasan Masalah 9

D. Rumusan Masalah 9

E. Tujuan Penelitian 10

F. Manfaat Penelitian 11

BAB II LANDASAN PENELITIAN DAN KERANGKA KONSEPTUAL 13

A. Landasan Teoritis 13

1. Pengertian Landek 13

2. Pengertian Nampeken Jinujung 14

3. Teori Ritual 14

4. Teori Struktur 16

B. Kerangka Konseptual 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21

A. Metodologi Penelitian 21

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian 21

1. Lokasi Penelitian 21

2. Waktu Penelitian 22

C. Populasi Dan Sampel Penelitian 22

1. Populasi 22

2. Sampel 23

(10)

1. Observasi 24

2. Wawancara 24

3. Dokumentasi 25

4. Studi Kepustakaan 25

E. Teknik Analisis Data 28

BAB IV HASIL PENELITIAN 30

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 30

1. Kabupaten Karo 30

2. Letak Geografis Desa Ketaren 32

3. Mata Pencaharian Penduduk 33

4. Sistem Kekerabatan pada Masyarakat Karo 34

a. Merga Silima (Lima Marga) 34

b. Tutur Siwaluh (Konsep Kekerabatan) 36

c. Rakut Sitelu (Tungku Nantiga) 38

5. Religi Dan Kepercayaan Masyarakat Karo 40

6. Adat Istiadat pada Masyarakat Karo 41

7. Landek pada masyarakat Karo 43

B. Ritual Nampeken Jinujung 47

1. Pengerian Dan Asal Usul Ritual Nampeken Jinujung 47

2. Tahapan Ritual Nampeken Jinujung 50

C. Landek Seluk 56

1. Jenis-jenis Landek Pada Masyarakat Karo 56

2. Pengertian Dan Asal Usul Landek Seluk 58

3. Kedudukan Landek Seluk Pada Masyarakat Karo 60

4. Aturan-aturan Dalam Landek Seluk 60

5. Peran Landek Seluk Pada Masyarakat Karo 61

D. Struktur Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken Jinujung 62

1. Relasi-relasi Landek Seluk Dalam

Ritual Nampeken Jinujung 63

2. Struktur Luar dan Struktur Dalam landek seluk dalam

(11)

a. Gerak 66

b. Musik 70

c. Tempat 74

d. Tata Busana 76

e. Properti/Perlengkapan 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 82

A. Kesimpulan 82

B. Saran 83

DAFTAR PUSTAKA 84

GLOSARIUM

(12)

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 Batas Wilayah Kabupaten Karo 30

TABEL 4.2 Batas Wilayah Desa Ketaren 32

TABEL 4.3 Struktur Gerak Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken

Jinujung 69

TABEL 4.4 Struktur Musik Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken

Jinujung 72

TABEL 4.5 Penyajian Tata Busana Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken

Jinujung 76

TABEL 4.6 Properti/perlengkapan Landek Seluk Dalam Ritual Nampeken

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di deskripsikan pada bab

sebelumnya maka diperoleh kesimpulan bahwa struktur landek seluk dalam ritual

nampeken jinujung terdapat beberapa unsur yang saling berhubung kait satu sama

lain yang dapat membangun sebuah tari yang utuh. Strukur landek seluk

menggambarkan hubungan antara struktur luar dan struktur dalam yang saling

berhubung kait diantaranya: 1) Relasi antara gerak dengan musik, adalah untuk

membangkitkan suasana proses/tahapan ritual nampeken jinujung, 2) Relasi antara

gerak dengan tempat, yaitu sebagai kesakralan suasana tempat pelaksanaan ritual

nampeken jinujung, 3) Relasi antara gerak dengan tata busana, yaitu sebagai

penandaan unsur magis dalam ritual nampeken jinujung, 4) Relasi antara gerak

dengan properti/perlengkapan, adalah sebagai penandaan untuk pemanggilan

roh-roh atau jinujung pada ritual nampeken jinujung. Sehingga dapat menghasilkan

suatu makna dari setiap hubungan tersebut, dan tarian ini ketika kita melihat

secara keseluruhan dari awal di sajikan sampai dengan selesai kita dapat

memahami bahwa ini adalah bentuk sebuah tari ritual/upacara yang penuh dengan

unsur-unsur magis. Unsur-unsur magis dapat kita lihat atau di perkuat dengan

adanya suara nyanyian atau puji-pujian (rengget) yang bertujuan untuk

memanjatkan rasa syukur atas terlaksananya ritual tersebut dengan baik.Unsur

magis juga di perkuat dengan adanya kesurupan di dalam proses ritual tersebut.

(15)

atau melihat sebuah tarian yang utuh yang menggungkapkan sebuah ritual yang

magis itulah yang disebut dengan hubungan kait antara relasi pada sebuah tarian.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan di atas, peneliti mengajukan saran-saran sebagai

berikut:

1. Peneliti berharap kepada pemerintah Kabupaten Karo agar selalu memberikan

perhatian terhadap kesenian.

2. Kepada institusi dan orang yang ahli di bidang kebudayaan, khususnya di

Tanah Karo agar lebih memperhatikan dan memberi pengarahan, pengenalan,

dan pelatihan kepada masyarakat untuk tetap melestarikan kebudayaan.

3. Kepada para seniman, khusunya seniman Karo agar terus dapat berkarya dan

menjaga utuh kesenian tradisi Karo.

4. Pada generasi muda, khusunya muda-mudi Karo disarankan agar mempelajari

dan memahami landek lewat jenis-jenis landek, gerak, sifat, watak dan peran

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud Balai Pustaka.

Brandon, R. James. Tanpa Tahun. Jejak Jejak Seni Pertunjukan di Asia Tenggara. Soedarsono, R.M. 2003. Bandung: P4ST UPI.

Budiono. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung.

Christi Nova Adelina. (2012). Karateristik Landek. Medan: Universitas Negeri Medan

Hadi, Y. Sumandiyo. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka.

Leo Joosten Ginting (2014). Tanah Karo Selayang Pandang.

Levi –Strauss. 2001. Strukturalisme. Yogyakarta:Pustaka.

Levi –Strauss. 2005. Antropologi Struktural. Yogyakarta:pustaka.

Maria E T, 2007 “Penyajian Tari Perumah Jinujung Pada Upacara Erpangir Ku

Lau Di Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo” Medan

: Universitas Negeri Medan.

Nadra Akbar, Malau. 2013 “ Landek Dalam Upacara Adat Ngampeken Tulan-tulan Kajian Intraksi Simbolik Masyarakat Karo di Desa Rumanis Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo ”. Medan: Universitas Negeri Medan.

Nurhasanah. (2011). Dalam Skripsi.Tari Piso Surit dan Nilai Estetika. Medan: Universitas Negeri Medan.

Nurwani. 2011. Pengetahuan Seni Tari. Medan: UNIMED.

Putri Meiliza, Nasution. 2013 “ Landek Dalam Upacara Cawir Metua Pada Masyarakat Karo ” Medan: Universitas Negeri Medan.

Rahayu, Tuti. 2014. Pendidikan Seni Tari Drama di SD. Medan: UNIMED. Royce, Peterson, Anya. 1976. Antropologi Tari. Terjemahan Widaryanto, F. X.

2007. Bandung: Sunan Ambu PRESS STSI.

(17)

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumardjo, Jakob. 1999. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB Bandung.

Tuti Rahayu (2005). Dalam Tesis.upacara Siar Mambang. Medan: Universitas Negeri Medan.

Wirartha, I Made. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Sumber Internet:

http://www.karoweb.or.id/2011/02/rumah-adat-karo/13 Februari 2015/20:29:45

http://karosiadi.blogspot.com/2011/10/nampeken-jinujung-1983.html/ 13 Februari 2015/ 18:20:12

http://pariwisatakaro.blogspot.com/13 Februari 2015/18:44:32

http://tanobatak.blogspot.com/13 Februari 2015/19:02:13

http://id.wikipediabahasaindonesia/14 Februari 2015/19:16:22

Gambar

TABEL 4.1 Batas Wilayah Kabupaten Karo

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan di Perairan Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara dari bulan Mei sampai Juli tahun 2011 tentang analisis daya tampung limbah organik tambak udang

Maka dari itu, penelitian ini menggunakan teori dari Clifford Geertz karena peneliti ingin mendeskripsikan makna dari suatu upacara keagamaan, yaitu ritual Karo Budi

Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 2 bulan dari bulan Januari sampai dengan bulan Pebruari 2013. Tempat penelitian di Gugus IV, Kecamatan Sukasada,

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna nama orang pada masyarakat Batak Karo di Kecamatan Juhar Kabupaten Karo yang syarat-syarat pemberian nama, jenis nama

Penelitian tentang Kajian Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Sungai Kuala Tuha Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya telah dilakukan pada bulan November 2015 dan Mei

Penelitian ini telah dilaksanakan di Kecamatan Amarasi Barat, dan Kecamatan Taebenu Kabu- paten Kupang pada bulan Maret sampai Mei tahun 2017 dengan tujuan untuk mengetahui 1) cara

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juli 2014 di Lahan Tailing Pasir di Desa Pemali, Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka dengan judul “Pengaruh Beberapa

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Juli 2015 yang di Subak Basang Be, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan–Bali, bertujuan untuk menguji