• Tidak ada hasil yang ditemukan

Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya Grup Band Simponi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya Grup Band Simponi)"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.I)

Oleh :

ANGKI CHANDRA RUSNIANTO

NIM. 1111051000017

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Stara 1 (S1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang belaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Agustus 2016

(5)

NIM : 1111051000017

Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya Grup Band Simponi)

Musik merupakan salah satu media yang efektif dan ampuh dalam menyampaikan sebuah ekspresi hati dan jiwa manusia. Selain itu musik juga berfungsi sebagai media penyampaian pesan, ajakan dan juga aspirasi dari seseorang. Salah satu bentuk aspirasi tersebut adalah kritik sosial. Melalui keindahan yang terdapat dalam seni musik pesan atau aspirasi yang ingin disampaikan akan lebih mengena karena keindahan musik tersebut mempunyai kekuatan yang sangat besar. Grup Band Simponi (Sindikat Musik Penghuni Bumi) merupakan sebuah band yang menggunakan musik untuk menyampaikan aspirasi melalui lagu-lagunya yang bertemakan kritik-kritik sosial yang terjadi di tengah masyarakat.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana kritik sosial dikonstruksi oleh grup band Simoponi?

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme memandang bahwa realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural melainkan hasil dari konstruksi. Dengan menggunakan analisis framing model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki uuntuk menganalisis pembingkaian yang dipakai oleh grup band Simponi, dilihat dari empat struktur yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris.

Teks dari lirik lagu yang disampaikan oleh grup band Simponi berusaha menampilkan keberagaman pandangan kritik sosial dari fenomena-fenomena yang berkembang di masyarakat Indonesia. Kritik tersebut disalurkan melalui tatanan bahasa yang dirangkai menjadi sebuah lirik. Kesadaran mental pencipta lirik juga berperan penting dalam terbentuknya sebuah lirik lagu. Selain itu konteks sosial juga menjadi salah satu faktor penting dari terciptanya lagu-lagu yang bertemakan kritik sosial dari grup band Simponi.

Grup band Simponi mencoba membingkai isu korupsi dan lemahnya hukum di Indonesia melalui lagu yang berjudul Vonis. Dengan menggunakan seorang Hakim sebagai simbol yang seharusnya menegakan hukum namun bertindak sebaliknya dengan cara menerima suap. Kemudian Simponi juga berusaha membingkai isu mengenai toleransi dan pertikaian beragama di Indonesia melalui lagu yang berjudul Berebut Surga, dengan menggunakan umat beragama sebagai simbol yang seharusnya hidup dengan rukun namun saat ini saling berdebat mengenai kebenaran sebuah agama.

Kritik sosial merupakan sebuah tanggapan atau respon dari segala sesuatu yang terjadi di tengah masyarakat yang bertujuan untuk mengoreksi bukan untuk menghina. Kritik sosial dalam lirik lagu Simponi band disampaikan melalui lirik-lirik lagu yang disusun sedemikian rupa yang berisikan sindiran, ekspresi jiwa dan kemarahan atas sesuatu yang tengah terjadi di masyarakat. Sehingga kita yang mendengarnya merasa bahwa perlu untuk merubah sesuatu menjadi lebih baik lagi.

(6)

ii Bismillahirahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur peneliti sampaikan keharibaan Allah Swt yang telah memberikan kekuatan kepada peneliti, sehingga semua terasa begitu mudah sampai akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam juga tak lupa senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan seluruh keluarga, para sahabat, serta para pengikutnya sampai akhir zaman

Syukur alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya Grup Band Simponi)” yang disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar

Strata 1 (S1), di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(7)

sebanyak-banyaknya yang mungkin tidak terhitung banyaknya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, M.A, wakil dekan I bidang akademik, Dr. Suprapto, M. Ed, wakil dekan II bidang administrasi umum, Dra. Hj. Raudhonah, M. Ag, serta wakil dekan III bidang kemahasiswaan, Dr. Suhaimi, M. Si.

2. Bapak Drs. Masran, MA. Selaku Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang turut serta memberikan masukan dan motivasi kepada peneliti ditengah kesibukannya serta Ibu Fita Fathurokmah, M.Si. Selaku Sekretaris Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam yang turut serta memberikan masukan dan motivasi kepada peneliti ditengah kesibukannya

3. Ibu Artiarini Puspita Arwan, M.Psi. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang juga memberikan bimbingan serta saran di awal penulisan proposal skripsi ini.

(8)

iv

memberikan ilmu, pengalaman, dan motivasinya.

6. Staf dan Karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi baik dalam bidang Tata Usaha, Akademik, maupun Kepustakaan yang turut membantu dalam hal surat-menyurat serta peminjaman buku perpustakaan yang diperlukan peneliti.

7. Kepada kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Rusmanto dan almarhumah ibunda Sri Supatminingsih yang telah memberikan doa, semangat, kasih sayang, perhatian, kesabaran dan motivasi baik moriil maupun materiil. Tidak lupa juga kepada orang tua sambungku tercinta ibunda Ida Rosita, S.Pd yang terus menerus memberikan dorongan, motivasi serta semangat yang tiada henti sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada adik-adik dan kakak ku tercinta Syifa, Aliya, Dio, Bagas dan Wildan. Terima kasih atas doa yang tulus dan menjadi motivasi untuk peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada My Fourteen Journey Ulfa Aulia, terima kasih atas doa, dukungan, dorongan, cinta, kasih sayang, waktu dan menjadi motivasi tersendiri untuk peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

(9)

menjadi teman seperjuangan, diskusi dan bertukar fikiran dalam penulisan skripsi ini.

12.Teman-teman KPI A 2011. Syifa Awaliyah, Yogi Sulaeman, Ahmad Abdillah, Fauziah, Trio Bagus S, Nadya Intan P, Dewi Amelia, Fitri Fauziah, Putri Hadiyati, Ali Rohman, Ahmad Maulana Rizky, S. Kom,I, Azis Novtian, Rand Rasyid, Siti Fadhillah, Shella Octaviani, Anggi Herlangga, Miftahul Khoir, M Ardiyansyah, Listia Guntari, Imam Maulana, Wiwin Wina, Shofi Safitri, Rizka Maftuhah, Upik Anila, Surya Ananta. Semoga impian dan cita-cita dapat terlaksana. Amin.

13.Kepada sahabat-sahabat tercinta Lailatul Qadr yang tidak hanya selalu menghibur, tetapi juga selalu memberikan motivasi, masukan, dan membantu peneliti dalam mengerjakan skripsi ini kapanpun dan dimanapun.serta menjadi tempat untuk menghilangkan penat. Syifa Awaliyah, Dewi Amelia, Fauziah, Fitri Fauziah, Putri Hadiyati, Listia Guntari, Ahmad Maulana Rizki, S.Kom,I dan Muhamad Ardiyansyah.

14.Kepada teman-teman Shanggupin yang terus menerus memberikan sindiran-sindiran halus kepada peneliti agar segera menyelesaikan skripsi ini terima kasih kepada Dewi, Adul, Oji, Lebe, Dede, Tejong, Uni dan Annisa.

(10)

vi diberikan untuk peneliti.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 15 Juli 2016

(11)

ABSTRAK ...,... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6 C. Tujuan Penelitian ... C. Musik Sebagai Media Kritik Sosial ... D. Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki …

20 23 26

BAB 3 PROFIL SIMPONI BAND

A. Sejarah Berdirinya Simponi Band ... B. Visi dan Misi ………...

B. Analisis Framing Lagu Berebu Surga ………...……...

(12)

viii

Tabel 3.1 Lirik Lagu Album Cinta Bumi Manusia…..………... 39 Tabel 3.2

Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4

Lirik Lagu Album Jejak Langkah Kita ………..

Hasil Analisis Struktur Skrip Lagu Vonis..………...

Hasil Analisis Framing Lagu Vonis ….……….. Hasil Analisis Struktur Skrip Lagu Berebut Surga………. Hasil Analisis Framing Lagu Berebut Surga ……….

(13)

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Ketika kita berbicara mengenai seni, maka tidak akan terlepas dari sebuah keindahan. Bahkan semua hal yang ada di kehidupan ini bisa dikatakan sebagai sebuah seni. Seni itu sendiri merupakan sebuah keindahan atau dalam bahasa inggris seni disebut sebagai Art. Selain itu, seni juga dapat diartikan sebagai pencipataan dari segala macam hal atau benda yang karena keindahan bentuknya orang senang melihat atau mendengarnya.

Islam juga mengajarkan bahwa seni merupakan salah satu nikmat yang harus kita syukuri, bagi umat islam sendiri seni bukan merupakan hal yang baru, karena Al-Qur’an sendiri diciptakan dalam bahasa Arab yang maha balaghah (maha seni), hal

ini membuktikan bahwa keberadaan seni di tengah- tengah masyarakat tidak dapat lagi dipisahkan lagi dan dapat pula berdampak pada kehidupan sehari-hari.

Quraish Shihab mengatakan bahwa seni merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah apapun jenis keindahan itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia, atau fitrah yang dianugrahkan Allah SWT kepada hamba-hambanya.1

1

(14)

Salah satu dari sekian banyak seni yang berkembang di tengah masyarakat adalah seni musik. Musik itu sendiri merupakan sebuah tatanan nan indah yang terdiri dari lirik, nada dan irama2. Ketika tiga unsur tersebut digabungkan menjadi satu maka akan terbentuk sebuah keindahan yang dinamakan sebuah lagu. Musik melalui sebuah lagu merupakan sebuah ekspresi jiwa dari pencipta lagu tersebut. Jauh dari fungsi musik sebagai sebuah karya yang menghadirkan sebuah keindahan, musik juga dapat digunakan sebagai media untuk mempengaruhi pikiran dan tingkah laku dari seorang manusia. Berdasarkan hal ini, musik dapat membawa pendengarnya pada sebuah dunia imajinasinya sendiri.

Ketika kita berbicara mengenai seni musik, maka kita tidak melepaskannya dari lingkar kehidupan manusia. Karena musik telah menjadi sarana hiburan atau rekreasi bagi manusia (masyarakat) namun juga musik telah menjadi bagian dari perkembangan manusia. Pada awalnya musik digunakan dalam ritual-ritual untuk memuja sang pencipta. Orang-orang Yunani kuno percaya bahwa musik adalah cerminan dari hukum-hukum harmoni yang mengatur alam semesta3.

Kemudian dengan seiring berkembangnya zaman, fungsi musik juga ikut berkembang menjadi beragam fungsi. Kita telah mengetahui bahwa fungsi musik secara umum merupakan sebagai sarana hiburan atau sebagai teman dikala sedang mengisi waktu luang. Lebih dari itu, fungsi musik telah berkembang jauh. Saat ini musik telah banyak digunakan sebagai sarana atau media menyampaikan aspirasi-aspirasi atau curahan hati. Bahkan saat ini musik juga dapat digunakan sebagai media

2

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2001), h. 268

3

(15)

kontrol sosial atau sarana untuk mengkritik kebijakan-kebijakan dari suatu pemerintah atau pun suatu Negara yang memang di anggap tidak pas dengan keadaan masyarakat melalui bait-bait yang ada dalam lirik lagu di musik tersebut.

Musik tidak akan pernah bisa kita lepaskan dari lingkar kehidupan manusia, karena bisa dikatakan musik merupakan cerminan hati dan ekspresi jiwa dari setiap orang yang mendengarkan. Bisa dikatakan hal ini berlaku Universal, termasuk di Indonesia. Fenomena musik di Indonesia bisa dikatakan fenomena “Musiman”. Hal ini dikarenakan kebanyakan musisi yang ada di Indonesia menciptakan lagu berdasarkan kehendak pasar yang sedang laris di tengah masyarakat. Sekitar Tahun 2000-an merupakan tahun dimana merebaknya band-band bermunculan di Indonesia. Namun kebanyakan musisi yang bermunculan merupakan musisi band melayu yang menggunakan tema cinta dan sendu yang menguras air mata dalam menciptakan lagu-lagunya. Hal ini dikarenakan pada saat itu lagu-lagu yang bertemakan tentang cinta sedang laris di tengah pasar musik di Indonesia. Pada saat itu masih sangat jarang ditemui musisi yang menciptakan lagu-lagu diluar tema cinta dan sendu seperti musik yang bertemakan lingkungan, alam, dan kritik sosial.

(16)

Melalui musik pula semua kritik-kritik pedas yang terdapat dalam setiap bait liriknya dapat kita kemas seindah mungkin dengan alunan-alunan indah bahkan mungkin tidak terdengar sebagai kritikan karena musik merupakan bagian dari sebuah seni yang dapat menimbulkan suatu keindahan yang dapat kita nikmati. Ketika kita menggunakan musik sebagai media untuk mengkritik, bisa dikatakan hal ini merupakan sebuah cara yang efektif. Karena musik merupakan salah satu bagian dari sekian banyaknya seni yang ada di Dunia ini. Kita telah mengetahui setiap seni yang ada pasti akan menimbulkan suatu keindahan yang dapat kita nikmati. Begitupun dengan musik, Hal ini berdampak ketika kita mengkritik melalui musik, maka tidak akan menimbulkan suatu kemarahan karena musik merupakan bagian dari seni yang dapat kita nikmati. Sehingga pesan yang terdapat dalam setiap bait lirik lebih bisa diterima.

(17)

menjadikan musik sebagai alat untuk kontrol sosial dalam masyarakat. Dalam hal ini para musisi tersebut mengfungsikan musik sebagai media untuk berkomunikasi

Salah satu dari musisi yang menggunakan musik sebagai media untuk menyampaikan kritik sosial dan kontrol sosial adalah Iwan Fals. Iwan Fals merupakan sorang musisi yang namanya sudah menjadi Legenda di kancah musik Indonesia. Iwan Fals dapat menjadi seorang legenda di Indonesia karena lirik lagu-lagu yang diciptakannya penuh dengan kritik sosial berdasarkan masalah yang terjadi pada wakti itu. Beberapa di antara karyanya adalah Bento, Surat Buat Wakil Rakyat, ataupun Bongkar. Pada era tahun 1990-an grup band Slank juga sering membawakan lagu-lagu yang bertemakan kritik sosial yang salah satu karyanya adalah lagu Gosip Jalanan.

Begitupun juga sekarang ini, adalah sebuah grup band yang beranggotakan sekumpulan anak muda yang mempunyai pemikiran-pemikran kritis yang menamai band mereka sebagai Simponi Band. Kata Simponi itu sendiri merupakan sebuah singkatan dari Sindikat Musik Penghuni Bumi.

Simponi Band merupakan sebuah band Independent atau biasa disebut sebagai band Indie yang dimana mereka memproduksi lagu-lagu, mendistribusikan dan menyebarkan lagu-lagu mereka secara sendiri tanpa melalui bantuan ataupun terikat dengan sebuah Label rekaman.4 Meskipun mereka sebuah band Indie dan memang sangat jarang tampil di layar kaca, namun prestasi mereka tidak dapat dipandang sebelah mata dalam mengharumkan musik Indonesia.

4

(18)

Melalui karya lagunya yang memang syarat dengan tema isu-isu sosial dan juga kritik-kritik sosial yang terjadi dan sedang hangat di tengah masyarakat, mereka sudah mengharumkan nama musik Indonesia di kancah Dunia dengan menjadi juara 1 kompetisi internasional “Sounds of Freedome” pada tahun 2014 di London lewat

salah satu lagunya yang berjudul Sister in Danger. Selain itu mereka menjadi juara 2 di Internasional Anti-Corruption Music Competion pada tahun 2012 di Belgia melalui lagu Vonis.5

Selain prestasi yang sudah mendunia, di Indonesia Simponi juga mendapatkan rekor dari Musium Rekor Indonesia mengglar Rock N Green Tour di 82 Sekolah, kampus dan pesantren di Jabodetabek, Bandung dan Lampung selama 82 hari non-stop. Simponi juga turut berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam pemberantasan korupsi dengan mengadakan diskusi musikal yang bertemakan anti korupsi dan bekerja sama dengan KPK, ICW dan menjadi salah satu Ikon dari lembaga Bung Hatta Awards.6

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan di atas maka peneliti memilih judul “Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisis Lagu Karya Grup Band Simponi)”.

2. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis merasa perlu untuk membatasi permasalahan yang ada, maka penelitian ini dibatasai pada

5

www.simponi10.blogspot.com diakses pada tanggal 15 Desember 2015

6

(19)

pembahasan tentang lagu Vonis, Sister in Danger, dan Berebut Surga. Lagu tersebut berada pada album “Jejak Langkah” dan mini album “Cinta Bumi

Manusia”. Peneliti memilih tiga buah lagu tersebut karena ke tiga lagu tersebut

merupakan lagu yang bertemakan mengenai kritik sosial dan isu-isu sosial yang sedang marak terjadi di Indonesia. Fokus yang diteliti yaitu mengenai bagaimana pengemasan pesan kritik sosial yang ada dalam ketiga lagu tersebut. 2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan permasalahan yang ingin diangkat adalah: 1. Bagaimana kritik sosial dikonstruksi oleh grup band Simponi? 3. Tujuan Penelitian

Berangkat dari permasalahan yang diuraikan diatas, maka tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana pengemasan pesan dan kosntruksi kritik sosial yang ada dalam lagu-lagu yang diteliti.

4. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

(20)

b. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan gambaran bagi khalayak terkait perihal musik sebagai media kritik sosial yang dibangun oleh band Simponi melalui lirik-lirik lagunya. Selain itu, menambah wawasan masyarakat luas yang tertarik pada topik tentang band Simponi, musik, perubahan sosial dan penelitian dengan menggunakan metode analisis framing.

5. Metodologi Penelitian

1) Paradigma Penelitian

Menurut Guba dan Lincoln dalam Dedy Nur Hidayat, paradigma ilmu pengetahuan dibagi menjadi tiga, yaitu: Paradigma kritis, paradigma kontruktivis dan paradigma positivis.7 Pada penelitian ini menggunakan analisis framing maka paradigma yang digunakan adalah paradigma kontruktivis.

Menurut Patton, para peneliti konstruktivis mempelajari beragam realita yang terkonstruksi oleh individu dan implikasi dari konstruksi tersebut bagi kehidupan mereka dengan yang lain dalam konstruktivis, setiap individu memiliki pengalaman unik. Dengan demikian, penelitian dengan strategi seperti ini menyarankan bahwa setiap cara yang diambil individu dalam memandang dunia adalah valid, dan perlu adanya rasa menghargai atas pandangan tersebut.8

7

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan diskursus teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 237

8

(21)

Paradigma konstruktivis bersifat subjektif. Data adalah sesuatu yang menjadi perasaan dan keinginan pihak yang diteliti untuk menyatakannya dengan penafsiran atau konstruksi makna.9 Kajian paradigma konstruktivisme ini menempatkan posisi peneliti setara dan sebisa mungkin masuk dengan subjeknya, dan berusaha memahami dan mengkonstruksikan sesuatu yang menjadi pemahaman subjek yang akan diteliti.

2) Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif merupakan penelitian dengan memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan prilaku individu atau sekelompok orang. Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya10.

Penelitian kualitatif menggunakan data yang tidak terdiri dari angka-angka, melainkan berupa pesan-pesan verbal (tulisan atau teks naskah). Data dalam penelitian ini tedapat pada lirik-lirik lagu band Simponi. Data yang terkumpul akan di analisis menggunakan analisis framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Data yang terkumpul berupa lirik-lirik lagu. Data dikumpulkan, diseleksi dan dinalisia secara deskriptif.

9

Creswell, Penelitian Kualitatif & Desain Riset: Memilih Di Antara Lima Pendekatan, h. 32.

10

(22)

3) Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicky yang merupakan salah satu dari empat teori alternatif dan analisis framing terpopuler yang digunakan untuk memperoleh gambaran isi pesan yang ingin disampaikan. Analisis framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicky terbagi menjadi empat struktur besar, yaitu: struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik dan struktur retoris.

4) Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah musisi atau grup band simponi sekaligus sebagai pencipta lagu. Objek penelitian ini adalah lirik lagu dan pesan-pesan teks isi lagu pada beberapa lagu simponi.

5) Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti terbagi menjadi tiga. Yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.

a. Observasi

Yaitu melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh data yang diperlukan. Peneliti mengamati dan mencatat dengan sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki.11 Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan cara mendengarkan langsung lagu, membaca lirik lagu dan menganalisis lagu yang berkaitan dengan kritik-kritik sosial. Selain itu,

11

(23)

peneliti juga mengadakan pengamatan langsung terkait dengan subjek yang akan diteliti, yaitu dengan cara melihat aksi panggung band Simponi pada acara diskusi musikal mereka untuk mendapatkan data-data yang diperlukan secara mendalam.

b. Wawancara

Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara, yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab. Wawancara adalah teknik dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan data.12 Pada teknik ini, peneliti mengadakan wawancara mendalam melalui tatap muka secara langsung dan melalui e-mail dengan salah satu personil band Simponi sekaligus pembuat lagu yang akan diteliti yaitu M. Berkah Gamulya.

c. Dokumentasi

Dalam hal ini penulis mengumpulkan data mengenai informasi masalah yang diteliti melalui berbagai macam literatur. Hal ini digunakan untuk mendukung data penelitian sekaligus memperkaya analisis. Sumber-sumber lain untuk penelitian ini didapat dalam bentuk artikel-artikel yang berkaitan dengan band Simponi yang didapat dari blog band Simponi, video-video tentang band Simponi yang didapat dari situs YouTube.

12

(24)

6) Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini data-data yang diperoleh peneliti akan dianalisis menggunakan analisis framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicky.

Penulis menggunakan analisis data deskriptif analisis untuk memperoleh hasil akhir dalam penelitian, yaitu dengan cara menggambarkan ke dalam bentuk kalimat disertai kutipan-kutipan data dan menganalisis data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dari kumpulan dokumen-dokumen yang didapat13. Serta penulis melakukan penjelasan secara naratif dengan kalimat-kalimat untuk memudahkan proses penelitian.

Penelitian deskriptif analisis mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara dalam masyarakat dan situasi tertentu termasuk hubungan, kegiatan, sikap, pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat serta fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.

7) Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini merujuk kepada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk, yang diterbitkan CEQDA (Center for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

13

(25)

6. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan penelitian ini sebelumnya penulis mengadakan penelitian lebih lanjut kemudian menyususnnya. Melihat dari rangkaian skripsi yang sebelumnya punya tema yang hampir sama dengan yang akan diteliti dengan skripsi sebelumnya. Penelitian yang relevan ditemukan diantaranya :

1. Skripsi yang ditulis oleh Yayu Ruslia Syarof, mahasisiwi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2008), dengan judul

“Analisis Framing Pesan Moral Film Get Married”. Fokus penelitian dalam

skripsi ini adalah mengetahui pesan moral apa yang terdapat pada film tersebut dan bagaimana pengemasan pesan yang ingin disampaikan oleh sutradara film tersebut.

2. Skripsi yang ditulis oleh M. Rifat Syauqi , mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2013), dengan judul

“Analisis Framing Pemberitaan “Satu Tahun Pemerintahan

SBY-Budiono” di Harian Media Indonesia”. Fokus dalam penelitian tersebut

adalah mengetahui bagaimana pengemasan pesan berita yang terdapat pada harian media Indonesia dan bahasa jurnalistik apa yang digunakan dalam pemberitaan tersebut.

3. Skripsi yang ditulis Ayu Farahdisa, mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2011), denga judul “Pengemasan

(26)

dalam film tersebut dan bagaimana pengemasan pesan yang ingin disampaikan dalam film tersebut.

4. Skripsi yang ditulis oleh Ferdi Yulian, mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2012), dengan judul

“Analisis Wacana Terhadap Album Musik Anti Korupsi Group Band

Slank”. Fokus dalam penelitian tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana

wacana anti korupsi yang ada pada album anti korupsi karya grup band slank. 5. Skripsi yang ditulis oleh Adharu Dhahiru, mahasiswa jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta (2014), dengan judul

“Analisis Wacana Kritis Pidato Politik Anise Rasyid Baswedan Dengan

Judul “Indonesia Kita Semua” Dalam Konvensi Pemilihan Calon Presiden

2014 Partai Demokrat”. Fokus dalam penelitian ini adalah mengetahui

bagaimana teks yang disampaikan oleh Anies Baswedan terkait visi misinya menjadi calon presiden dan mengetahui wacana ke-Indonesiaan yang dibangun Anies Baswedan yang dilihat dari analisis wacana Teun Van Dijk. 7. Sistematika Penulisan

Dalam laporan penelitian ini, peneliti akan menyusun laporan dengan kerangka penyusunan meliputi:

BAB I :

(27)

pustaka dan sistematika penulisan. Bab ini bertujuan untuk memperkenalkan bab-bab susungguhnya.

BAB II :

Kemudian pada bab ini akan dibahas mengenai kerangka teoritis yang mencakup pengertian musik dan lirik, konsep dari musik sebagai media kritik sosial, konsep dari analisis framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicky. Bab ini merupakan landasan konseptual dalam skripsi ini.

BAB III :

Pada bab ini akan dibahas mengenai deskripsi umum subjek penelitian yang berisi sejarah berdirinya grup band Simponi, visi dan misi dari grup band Simponi karya-karya grup band Simponi dan prestasi-prestasi apa saja yang telah diraih oleh band Simponi.

BAB IV :

Pada bab ini adalah mengenai pembahasan hasil penelitian dari penelitian ini. Bab ini merupakan inti dari skripsi ini, karena pada bab ini merupakan penjabaran dari hasil temuan yang dilakukan peneliti.

BAB V :

(28)

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Musik dan Lirik

Musik merupakan salah satu seni dari sekian banyak seni yang ada. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, musik diartikan sebagai sebuah ilmu atau sebuah seni menyusun nada atau suara yang diutarakan. Kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, dimana nada atau suara disusun sedemikian rupa sehingga menjadi irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi).1

Pada hakekatnya musik merupakan bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya. Seiring berjalannya waktu, banyak pula benda-benda yang mengeluarkan beragam bunyi seperti; mobil dan motor, radio, televisi, klakson dan sebagainya. Kita tidak dapat menggolongkannya sebagai sebuah musikarena sebuah karya musik harus memenuhi beberapa persyaratan. Syarat-syarat tersebut merupakan sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen seperti melodi, harmoni, ritme, timbre (warna suara), tempo, dinamika dan bentuk.2

Pada awalnya musik digunakan pada ritual-ritual sakral untuk memuja sang pencipta. Orang Yunani kuno percaya bahwa musik merupakan cerminan dari

1

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 98

2

(29)

hukum-hukum harmoni yang mengatur alam semesta.3 Pada masa itu musik sangat erat kaitannya dengan berbagai macam kegiatan supranatural. Musik dan ritme-ritme tertentu dimainkan dengan berbagai alat dan diyakini dapat membawa ketenangan pikiran dan memberikan kenyamanan fisik.4

Terdapat beberapa definisi yang diungkapkan oleh para ahli dan penulis. Menurut Jamalus, musik merupakan hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu ataupu komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai suatu kesatuan. Rina setuju dengan pendapat bahwa musik merupakan salah satu cabang kesenian yang pengungkapannya dilakukan melalui suara atau bunyi-bunyian.5

Selain unsur-unsur yang telah dijelaskan di atas seperti irama, melodi harmoni dan lainnya, musik juga mempunyai satu unsur lagi yang bisa dikatakan sangat penting. Unsur yang dimaksud adalah Lirik Lagu, lirik lagu merupakan suatu unsur musik yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Melalui bait dari lirik lagu, musik bisa mempengaruhi seseorang yang mendengarnya. Hal ini juga didukung oleh pendapat seorang ahli yaitu Machlis.

Machlis dalam Muttaqin mengatakan bahwa musik dapat dipahami sebagai bahasa emosi-emosi yang tujuannya sama seperti bahasa pada umumnya, yaitu untuk mengkomunikasikan pemahaman. Sebagai bahasa musik juga memiliki tata bahasa, sintaksis dan retorika, namun tentunya musik merupakan bahasa yang berbeda setiap

3

Marcel Danesi, Pesan, Tanda Dan Makna (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 244

4

Djohan, Terapi Musik: Teori Dan Aplikasi (Yogyakarta: Galangpress Group, 2006), h. 35

5

(30)

kata-kata memiliki pengertian karena hubungannya dengan nada-nada yang lain. Kata-kata mengekspresikan ide-ide yang spesifik sedangkan musik berusaha untuk mensugestikan pernyataan-pernyataan misterius dari pikiran atau perasaan.6

Lirik lagu sendiri merupakan dua hal yang saling berkaitan satu sama lain, karena sebuah lagu tanpa lirik pasti sangat kurang enak untuk dinikmati dan didengar. Lirik sendiri mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah lagu ataupun musik, karena lirik itu sendiri yang memberikan sebuah pesan dari ekspresi seseorang melalui kata-kata yang disusun sedemikian rupa.

Dalam bahasa puisi Yunani, Lirik merupakan sebuah syair yang dinyanyikan untuk mengiringi sebuah permainan. Karena pada dasarnya sebuah lirik sama dengan puisi, karena keduanya mempunyai ciri yang sama yaitu terdapat struktur bentuk dan struktur makna.7 Adapun pengertian lirik yang lain adalah istilah umum yang dipergunakan untuk teks yang ada pada melodi terhadap suatu makna dari lagu.8 Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa lirik merupakan sebuah puisi pendek yang merupakan sebuah ekspresi jiwa dan batin dari seseorang yang bersifat pribadi yang memiliki pesan dan makna dalam setiap baitnya.

Lirik lagu merupakan sebuah bahasa vebal yang digunakan oleh pencipta lagu yang berisikan ekspresi jiwa ataupun perasaan tentang suatu hal yang telah dialami, dilihat maupun didengar. Dalam membuat lirik lagu, penggunaan kata dan bahasa sangatlah perlu untuk diperhatikan. Karena pada lirik lagu terdapat sebuah makna

6

Muttaqin, Moh, Seni Musik Klasik Jilid 1 Untuk SMK, h. 4

7

Melani Budianta, Membaca Sastra (Pengantar Memahami Sastra Untuk Perguruan Tinggi), (Jakarta: Indonesia Tera 2008), h. 256

8

(31)

dan pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta lirik tersebut, sehingga sebuah musik dan lagu dapat mempengaruhi pola fikir seseorang dalam menilai suatu hal.

Menutur Herman J. Waluyo, setidaknya dalam proses pemilihan kata terdapat tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: perbendaharaan kata, urutan kata dan daya sugesti kata.. Dalam perbendaharaan kata si penyair dapat memilih kata-kata berdasarkan beberapa hal. Yaitu: makna yang akan disampaikan, tingkat perasaan, suasana batin dan faktor sosial budaya. Pada urutan kata, maksud disini adalah urutan kata dalam lagu bersifat beku. Maksudnya adalah urutan tersebut tidak dapat dipindahkan tempatnya meskipun makna tidak akan berubah. Karena terdapat perbedaan teknik dalam menyusun urutan kata dalam lagu baik urutan dalam tiap baris maupun urutan dalam suatu bait. Terakhir adalah daya sugesti kata, sugesti tersebut ditimbulkan oleh makna kata yang dipandang sangat tepat mewakili perasaan penyair. Ketepatan pilihan dan ketepatan penempatan menyebabkan kata-kata itu seolah memancarkan daya yang mampu memberikan sugesti kepada pendengar untuk ikut bersedih, terharu bersemangat dan marah.9

Dari beberapa pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa musik merupakan salah satu dari banyaknya cabang seni yang ada yang tersusun dari kesatuan unsur-unsur seperti irama-irama, melodi, harmoni dan ekspresi. Selain itu, musik juga dapat diartikan sebagai ekspresi jiwa atau ungkapan seseorang yang dituangkan melalui alunan-alunan nada dan melodi yang diselaraskan dengan untaian lirik-lirik yang ada dalam lagu. Musik saaat ini telah berkembang dari hanya sekedar pengiring untuk ritual-ritual keagamaan menjadi sebuah media untuk menyampaikan pesan

9

(32)

kepada masyarakat luas yang mendengarnya. Maksud dalam penelitian ini adalah bagaimana sebuah musik dijadikan sebagai alat untuk menyampaikan sebuah ide, gagasan dan kritik dari sebuah ketidak selarasan terhadap suatu hal.

B. Kritik Sosial

Ketika kita berada di tengah masyarakat di manapun kita berada pasti akan ada sebuah aturan dan kebijakan yang berlaku, namun aturan dan kebijakan tersebut harus selalu berjalan berdampingan dengan realitas sosial yang sedang terjadi di tengah masyarakat itu. Ketika kebijakan atau aturan tidak berjalan beriringan pasti akan menimbulkan masalah atau polemik yang akan berkembang di tengah masyarakat. Tentu saja hal ini harus diperbaiki. Ketika kita merasa sebuah kebijakan yang dibuat tidak sesuai dengan realitas sosial dan keadaan yang sedang terjadi maka kita sebagai masyarakat tidak boleh diam. Kita harus mengeluarkan pendapat dan aspirasi kita. Salah satu jalan keluar untuk memperbaiki masalah tersebut adalah dengan kritik sosial.

(33)

masyarakat. Kritik sosial disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung.10

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kritik dipahami sebagai kecaman, atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Sedangkan sosial adalah salah satu bentuk komunikasi yang berupa tanggapan terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam masyarakat, disertai dengan uraian tentang baik dan buruknya.11

Menurut Zaini, kritik sosial juga bisa dikatakan sebuah inovasi sosial. Dalam arti bahwa kritik sosial menjadi sarana komunikasi gagasan-gagasan baru sembari menilai gagasan-gagasan lama untuk perubahan sosial. Kritik sosial dalam kerangka yang demikian berfungsi untuk membongkar berbagai sikap konservatif, statusquo dan vested interst dalam masyarakat untuk perubahan sosial. Dengan adanya kritik sosial diharapkan terjadi perubahan sosial kearah lebih baik. Kritik sosial sebaiknya bersifat membangun sehingga tidak hanya berisi kecaman, celaan ataupun tanggapan terhadap situasi , tindakan seseorang atau kelompok. Hal ini diperlukan agar kritik sosial tidak menimbulkan permusuhan dan konflik sosial.12

Menurut Susetiawan kritik sosial itu ada karena terdapat ketimpangan sosial, kebijakan pemerintah yang tidak merakyat, korupsi dan berbagai konflik yang lain dimasyarakat. Konflik dan kritik sosial tidak perlu dipahami sebagai tindakan yang membuat proses disintegrasi, tetapi dapat memberi kontribusi terhadap harmonisasi

10

Akhmad Zaini Akbar, Kritik Sosial, Pers Dan Politik Indonesia,(Yogyakarta: Uii Press 1999), Cet.2, h.48-49

11

Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 78

12

(34)

sosial. Maksud dari harmonisasi sosial disini adalah terdapat keseimbangan-keseimbangan kepentingan di masyarakat walaupun esensinya berbeda-beda.13 Namun jika dilihat berdasarkan fungsinya, kritik sosial juga bisa diakatakan sebagai bentuk sebuah komunikasi dalam bermasyarakat yang mempunyai tujuan dan fungsi sebagai kontrol dari jalannya sebuah sistem sosial atau proses untuk bermasyarakat.14

Kritik sosial tidak hanya ditujukan kepada kalangan masyarakat biasa, namun juga bisa dikhususkan kepada para pejabat pemerintahan atau politisi. Amien Rais menjelaskan bahwa kritik kepada elite politik biasanya berkenaan dengan masalah ada tidaknya high standarts of performance atau pelaksanaan fungsi dan tugasnya berdasarkan etos dan moralitas yang tinggi, sebagaimana selalu diharapkan oleh masyarakat luas dari pejabat atau elite politik, sebagai teladan dan masyarakat.15

Dari penjabaran diatas bisa disimpulkan bahwa kritik sosial adalah sindiran atau tanggapan dari masyarakat karena adanya ketidak sesuaian atau ketidak selarasan antara aturan dengan realitas sosial. Ketika kritik sosial berjalan maka secara otomatis akan ada yang dinamakan sebuah kontrol sosial. Kontrol sosial disini adalah dimaksudkan untuk memperbaiki penyimpangan atau kesalahan agar terjadi sebuah keharmonisasian. Karena antara kritik sosial dengan kontrol sosial tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Karena fungsi dan tujuan utama dari krtiik sosial adalah melakukan kontrol sosial terhadap sebuah sistem. Sistem yang

13

Susetiawan, Harmoni, Stabilitas Politik Dan Kritik Sosial, (Yogyakarta: Uii Press 1997), h. 27

14

Akhmad Zaini Akbar, Kritik Sosial, Pers Dan Politik Indonesia, h .47

15Anwar Saputra, Kritik Sosial Politik Dalam Musik: Analisis Isi Lirik Lagu “Gossip Jalan,

(35)

dimaksudkan disini bisa berupa gagasan, kebijakan, pendapat dan lain sebagainya yang erat kaitannya dengan realitas sosial di masyarakat.

C. Musik Sebagai Media Kritik Sosial

Dalam melakukan komunikasi saat ini sangatlah beragam bentuknya, mulai dari komunikasi satu arah, menggunakan media dalam penyampaiannya, hingga lewat musik yang semua orang dapat nikmati. Musik sendiri bersifat Universal sehingga musik dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat dan pendengarnya dimanapun berada. Atas dasar hal tersebut musik dapat dijadikan sebagai media komunikasi.16

Pesan merupakan sebuah hal yang paling inti atau paling utama dalam sebuah proses komunikasi. Proses komunikasi sendiri merupakan penyampaian sebuah pesan yang disampaikan dari komunikator kepada komunikan. Salah satu dari sekian banyak media untuk melakukan proses komunikasi adalah melalui musik. selain berfungsi sebagai media hiburan, saat ini fungsi musik telah berkembang. Salah satunya adalah untuk media berkomunikasi. Karena di dalam sebuah musik terdapat pesan, ide, gagasan, pendapat bahkan kritik yang berusaha disampaikan oleh si pencipta musik tersebut terhadap masyarakat dan pendengar.

Melalui setiap bait dari lirik lagunya, musik bisa dijadikan media untuk berkomunikasi, disinilah proses komunikasi terjadi. Melalui alunan nada dan lirik-lirik lagu yang berupa teks dalam sebuah lagu antara pencipta lagu dan pendengarnya. Proses komunikasi terjadi ketika musik atau lagu tersebut didengar

16

(36)

oleh pendengarnya. Karena dalam setiap lagu tersebut tersimpan makna atau pesan yang berusaha disampaikan oleh si pencipta lagu tersebut.

Selain berfungsi sebagai media berkomunikasi musik juga mempunyai fungsi respon sosial. Mutaqin mengatakan bahwa tidak sedikit musisi Indonesia yang menggunakan musik untuk menyampaikan aspirasi, pendapat dan kritik. Mereka menciptakan lagu-lagu popular yang menggunakan syair-syair yang menyentuh perhatian publik, dengan tema-tema tentang kondisi sosial, tingkat kesejahteraan, lingkungan dan kegelisahan masyarakat. Pada umumnya para pencipta lagu tersebut melakukan kritik sosial dan protes keras terutama ditujukan kepada pemerintah.17

Saat ini sudah banyak sekali cara yang digunakan untuk mengekspresikan diri bahkan memberikan kritik terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah atau lembaga negara. Demonstrasi merupakan cara yang biasa kita dengar dan lihat ketika sekelompok orang ingin memberikan pendapat dan mengkritik. Dengan cara ini banyak orang menganggap bahwa lebih ampuh dan lebih cepat menyampaikan pendapat dan kritik yang mereka suarakan.

Seiring berkembangnya zaman, cara yang digunakan untuk menyuarakan sebuah kritik sosial semakin beragam. Saat ini kritik sosial tidak hanya disampaikan melalui demonstrasi saja, namun bisa pula menggunakan media seni dan sastra. Salah satunya adalah seni musik, sebenarnya seni musik sudah cukup lama dijadikan alat atau media untuk mengkritik sebuah kebijakan atau sebagai media perlawanan. Masih banyak seni lain yang bisa digunakan untuk memberikan sebuah kritik seperti seni rupa dan sastra. Namun seringkali pesan dan makna yang ingin disampaikan

17

(37)

oleh si pencipta seni tersebut tidak tersalurkan dengan benar karna tidak semua orang cukup memahami.

Musik bisa dikatakan cukup efektif untuk digunakan sebagai media atau alat untuk menyampaikan suatu pendapat atau kritik sosial. Melalui setiap kata-kata yang di susun sedemikian rupa sehingga terbentuk menjadi sebuah lirik lagu, si pencipta lirik berusaha menyampaikan pesan-pesan dan kegelisahan terhadap kebijakan dan fenomena-fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Isu yang biasa diangkat menjadi sebuah lagu yang bertemakan kritik sosial adalah isu politik, korupsi, pencemaran lingkungan dan gender (dalam hal ini kekerasan terhadap perempuan dan anak).

Kelebihan seni musik dibandingkan dengan seni yang lainnya sehingga bisa dikatakan cukup efektif untuk dijadikan media kritik sosial yaitu:

a. Musik sebagai media penguat

Dengan kita mendengar, belajar memainkan alat musik pengalaman berkreasi dan aktifitas musik dalam kelompok merupakan stimulus yang dapat memperkuat dan mendorong perubahan perilaku.

b. Musik dalam setiap bait lirikmya terdapat pesan-pesan moral yang ingin disampaikan.

c. Efektifitas musik dapat didengar oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja.

(38)

e. Orang yang mendengarkan musik dapat memperoleh ketenangan dan semangat.

f. Musik merupakan Bahasa hati dan lirik-lirik dalam setiap lagu cenderung se-alur dengan irama kehidupan.18

D. Analisis Framing Zhongdang dan Gerald M. Kosicki

Berdasarkan konsep psikologi, framing dapat dilihat sebagai suatu penempatan informasi dalam konteks yang unik, sehingga elemen-elemen suatu isu memperoleh alokasi sumber kognitif individu lebih besar. Konsekuensinya, elemen-elemen yang terseleksi menjadi penting dalam mempengaruhi penilaian individu dalam penarikan kesimpulan.19

Framing sederhana secara sederhana dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, aktor, kelompok atau apa saja) yang dibingkai oleh media.20 Analisis bingkai merupakan dasar struktur kognitif yang memandu persepsi dan representasi realitas untuk membongkar ideologi dibalik penulisan informasi. Menjelaskan bahwa latar belakang budaya membentuk pemahaman terhadap sebuah peristiwa.

Analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki merupakan salah satu analisis framing terpopuler yang digunakan untuk memperoleh gambaran isi

18

Djohan, Terapi Musik, Teori Dan Aplikasi, h. 135

19

Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotic, Dan Analisis Framing. (Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 163

20

(39)

pesan yang disampaikan. Model analisis framing ini terbagi menjadi empat struktur besar, yaitu: struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik dan struktur retoris.21 1. Struktur Sintaksis

Struktur-struktur tersebut berhubungan dengan bagaimana penulis menyusun gagasan dalam sebuah cerita. Bagian-bagian yang diamati adalah judul, latar dan lainnya. Bagian ini disusun dalam bentuk tetap dan teratur sehingga membentuk skema yang menjadi pedoman bagaimana cerita hendak disusun.22 Dalam sebuah plot (peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita yang berdasarkan sebab-akibat), hal yang sangat esensial untuk diperhatikan adalah peristiwa, konflik dan klimaks. Eksistensi plot itu sendiri sangat ditentukan oleh ketiga unsur tersebut. Demikian pula dengan masalah kualitas dan kadar kemenarikan sebuah cerita fiksi.23 Peristiwa dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu peristiwa fungsional, kaitan dan acuan. Peristiwa fungsional adalah peristiwa-peritiwa yang menentukan atau mempengaruhi perkembangan plot. Urutan-urutan peristiwa fungsional merupakan inti sebuah karya fiksi yang bersangkutan. Peristiwa kaitan adalah peristiwa yang berfungsi mengaitkan peristiwa-peristiwa penting dalam pengurutan penyajian cerita.24

Peristiwa acuan adalah peristiwa yang tidak secara langsung berpengaruh atau berhubungan dengan perkembangan plot, melainkan mengacu pada unsur lain, misalnya berhubungan dengan masalah perwatakan atau suasana yang

21

Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005), h. 113

22

Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 113

23

Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 113

24

(40)

melingkupi batin seorang tokoh. Dalam hal ini bukannya alur dan perisitwa-peristiwa penting yang diceritakan melainkan bagaimana suasana alam dan batinn dilukiskan. Selain peristiwa, dalam sebuah plot juga dikenal dengan adanya konflik. Konflik menyarankan pada sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi atau dialami oleh tokoh cerita yang jika tokoh itu mempunyai kebebasan untuk memilih, ia (mereka) tidak akan memilih peristiwa itu menimpa dirinya. Bentuk konflik sebagai bentuk kejadian dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: konflik fisik dan konflik batin serta konflik eksternal dan konflik internal.25

Hal terakhir yang menentukan arah perkembangan plot adalah klimaks. Menurut Stanton dalam Burhan Nurgiyanto menyatakan bahwa klimaks adalah saat konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi, dan saat hal itu merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari kejadiannya. Artinya, berdasarkan tuntutan dan kelogisan cerita, peristiwa da saat itu boleh terjadi dan boleh juga tidak.26

2. Struktur Skrip

Struktur ini melihat bagaimana strategi penulis cerita mengisahkan atau menceritakan peristiwa-peristiwa sesuai dengan plotnya. Berdasarkan nilai konstruksi dramatik sebuah cerita dalam scenario. Dalam berita, wartawan

25

Burhan Nurgyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, h. 122-124

26

(41)

menggunakan beberapa peringkat dalam struktur skrip ini yaitu 5W+1H (What, when, who, where, why, how).27

3. Struktur Tematik

Struktur ini berhubungan dengan cara penulis cerita mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antarkalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Perangkat yang digunakan adalah detail, koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. Melalui perangkat-perangkat ini membantu melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan dalam bentuk yang lebih kecil.28

Detil merupakan strategi bagaimana komunikator mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit. Sikap atau wacana yang akan dikembangkan oleh seorang komunikator kadangkala tidak perlu disampaikan secara terbuka, tetapi dari detil bagian mana yang dikembangkan dan mana yang dikemukakan dengan detil yang besar, akan menggambarkan wacana yang dikembangkan oleh komunikator.29

Koherensi merupakan jalinan antar kata atau kalimat dalam teks. Dua buah kalimat yang mengggambarkan kalimat dengan fakta berbeda dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga fakta yang berbeda tersebut dapat menjadi berhubungan ketika seseorang menghubungkannya. Tujuan dari elemen koherensi ini adalah untuk melihat bagaimaa seseorang menggunkana wacana

27

Misbach Yusa Biran, Teknik Menulis Skenario Film Cerita (Yogyakarta: Pustaka Jaya, 2006), h. 238

28

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001), h. 238

29

(42)

untuk menjelaskan suatu fakta atau peristiwa. Apakah perostiwa itu saling terpisah atau berhubungan, atau bahkan sebab-akibat. Pilihan-pilihan mana yang diambil ditentukan oleh sejauh mana kepentingan komunikator terhadap peristiwa tersebut.30

Bentuk kalimat adalah yang berhubungan dengan cara berfikir logis, yaitu prinsip kausalitas. Logika kausalitas jika diterjemahkan kedalam Bahasa menjadi susunan subjek (yang menerangkan) dan predikat (yang diterangkan). Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis kebenaran tata Bahasa, tetapi juga menentukan makna yang dibentuk oleh susunan kalimat. Dalam kalimat yang berstruktur aktif, seseorang menjadi subjek dari pernyataannya, sedangkan dalam kalimat pasif seseorang menjadi objek dari pernyataannya.31

Kemudian terakhir adalah kata ganti. Merupakan elemen untuk memanipulasi Bahasa dengan menggunakan komunikasi yang imajinatif. Kata ganti merupakan alat yang digunakan oleh komunikator untuk menunjukan dimana posisi seseorang dalam sebuah wacana. Dalam mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat menggunakan kata ganti “saya” atau “kami” yang

menggambarkan bahwa sikap tersebut merupakan sikap resmi komunikator semata-mata. Namun, ketika memakai kata ganti “kita” menjadikan sikap tersebut sebagai representasi dari sikap bersama dalam suatu komunitas tertentu. Dalam hal ini, kata ganti merujuk pada konteks kategori tertentu. Berbagai kata

30

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 242

31

(43)

ganti yang berlainan digunakan secara strategis sesuai dengan kondisi yang ada. Prinsipnya adalah merangkul dukungan dan menghilangkan oposisi yang ada.32 4. Struktur Retoris

Struktur ini berhubungan dengan bagaimana penulis menekankan arti tertentu ke dalam sebuah cerita. Struktur ini melihat bagaimana penulis memakai kata, idiom, bentuk cerita yang ditampilkan sebagai penekanan arti tertentu kepada pembaca atau penonton. Dalam struktur retoris ini terdapat dua perangkat yaitu Leksikon dan Metafora.

Leksikon merupakan pemilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau menggambarkan peristiwa. Pilihan kata-kata yang dipakai menunjukan sikap dan ideologi tertentu.33

Metafora merupakan ungkapan dan kiasan dari sebuah wacana teks yang dimaksudkan sebagai bumbu atau ornament dari suatu teks. Meskipun dikatakan sebagai sebuah bumbu atau ornamen, penggunaan metafora tertentu juga bisa dijadika sebagai petunjuk untuk mengerti makna suatu teks.34

32

Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, h. 253-254

33

Eriyanto, Analisis Framing, h. 257

34

(44)

32

BAB III

PROFIL SIMPONI BAND

A. Sejarah Berdirinya Simponi Band

Simponi merupakan sebuah band yang berasal dari Jakarta yang beranggotakan 5 orang pemuda yang mempunyai kepekaan sosial yang cukup tinggi, yaitu: M. Berkah Gamulya (vokal latar, pemateri), Rendy Ahmad (vokalis, gitaris), Rama Aruman (bassist, vocal latar), Bayu Agni (gitaris, vokal latar) dan T. Zulqaini Khaiqal (drummer). Band ini terbentuk pada tanggal 28 Oktober 2010. Nama Simponi itu sendiri merupakan sebuah singkatan dari “Sindikat Musik Penghuni Bumi” yang bisa diartikan sebagai sekelompok pemuda penghuni bumi yang indah

ini yang ingin menyuarakan suaranya melalui musik.1

Pada awal terbentuknya, Simponi bukan merupakan sebuah band, melainkan sebuah perkumpulan, sindikat, paguyuban yang terdiri dari beberapa band, penyanyi solo dan beberapa beatboxer. Kemudian dari beberapa band tersebut dilakukan seleksi sehingga terbentuklah menjadi satu band yaitu Simponi pada tahun 2012. Bisa dikatakan personil dari band Simponi merupakan “cabutan” dari beberapa band

yang ikut dalam perkumpulan tersebut. Layaknya sebuah band, sudah hal wajar dan lumrah jika mengalami perantian personil. Begitupun dengan Simponi, formasi yang sekarang adalah formasi yang ke tiga setelah beberapa kali berganti personil.

1

(45)

Awal terbentuknya Simponi menjadi sebuah band, para personil Simponi merasa kurang percaya diri dengan nama Simponi tersebut. Karena mereka berfikir bahwa nama Simponi untuk dijadikan sebuah nama band terasa sangat culun dan kurang greget serta terasa sangat feminis ketika didengar. Seperti diungkapkan M. Berkah Gamulya salah satu personil Simponi, bahwa:2

Ketika Simponi terbentuk menjadi satu band, kami sempat berfikir bahwa nama Simponi itu kurang pas untuk dijadikan sebuah nama band. Karena terdengar culun dan terkesan feminim ketika sebuah band diberikan nama Simponi, seperti kurang greget.”

Mereka sempat berfikir untuk mengganti nama menjadi “sindikat musik”

atau “sister in danger” yang terdengar lebih pas untuk dijadikan sebuah nama band.

Namun cukup banyak yang tidak setuju ketika mereka ingin mengganti nama tersebut sehingga mereka tetap menggunakan nama Simponi sampai saat ini yang merupakan singkatan dari Sindikat Musik Penghuni Bumi yang terdengar lebih filosofis ketika mengetahui singkatan dari Simponi itu sendiri.

Simponi merupakan sebuah band yang mengusung genre Pop-Rock dan memilih jalur Independent atau biasa disebut band Indie dalam menciptakan dan menyebarluaskan lagu-lagu mereka kepada pendengar musik. Maksud band indie di sini adalah mereka memproduksi lagu dan menyebarluaskan lagu-lagu mereka secara mandiri tanpa ada campur tangan dari pihak label rekaman, sehingga mereka lebih bebas dalam menulis dan mencurahkan ide-ide dalam membuat lagu tanpa adanya intervensi dari pihak label. Atas dasar hal ini Simponi lebih memilih menjadi sebuah band indie. Namun mereka juga tidak menutup kemungkinan untuk

2

(46)

bergabung dengan pihak label rekaman agar musik mereka bisa didengar oleh lebih banyak pendengar musik.

Berbeda dengan banyak band sekarang yang selalu mengangkat tema cinta, galau, sedih dan air mata, Simponi lebih memilih untuk menjadikan isu-isu sosial untuk dijadikan sebagai tema utama untuk dijadikan sebuah lagu. Mereka menganggap bahwa isu-isu sosial lebih penting diangkat untuk dijadikan tema utama dalam membuat lagu karena permasalahan bangsa ini bukan hanya sekedar masalah cinta, galau dan air mata. Lagu-lagu yang Simponi ciptakan merupakan lagu-lagu yang bertemakan mengenai isu-isu sosial yang terjadi pada bangsa ini. Seperti isu tentang lingkungan, kekerasan dan pelecehan terhadap anak dan perempuan, toleransi antar umat beragama, pelanggaran HAM dan masalah korupsi yang tidak pernah hilang dari negeri ini. Selain itu mereka juga membuat lagu yang bertemakan tentang cinta, karena menurut mereka anak muda harus paham dan merasakan cinta.3

B. Visi Dan Misi

Sejak awal terbentuk sebuah perkumpulan dan paguyuban dari beberapa band sampai hingga menjadi satu band yaitu Simponi tujuan awal mereka adalah ingin menjadikan musik sebagai alat atau media pendidikan. Jadi musik bukan hanya sekedar dijadikan sebagai media untuk menghibur saat mengisi waktu luang, namun mereka juga ingin menjadikan musik sebagai media untuk menyalurkan pesan-pesan

3

(47)

dan menjadikan musik sebagai alat untuk pendidikan. Seperti yang dikatakan oleh M. Berkah Gamulya, yaitu:4

simponi berawal dari sebuah perkumpulan dari banyak band sampai menjadi satu band yang mempunyai tujuan utama untuk menjadikan musik sebagai media pendidikan. Sehingga dengan seperti itu kami sebagai sebuah band merasa lebih berguna. Dan Simponi ada untuk pendidikan, jika kami tidak memerikan sebuah pendidikan melalui musik maka Simponi tidak ada atau bubar”

Selain itu Simponi juga ingin turut berperan dalam mengatasi masalah sosial yang ada di Indonesia melalui lirik-liriknya yang berisikan tentang masalah-masalah sosial yang ada di Indonesia. Mereka juga mempunyai cara yang mereka anggap cukup efektif untuk melakukan pendidikan melalui musik. Yakni dengan mengadakan Diskusi Musikal ke sekolah-sekolah dan universitas-universitas yang ada di Indonesia.

Simponi bisa dikatakan sebagai band pertama yang menggunakan konsep diskusi musikal disetiap acara mereka. Maksud dari konsep diskusi musikal disini adalah memadukan antara seminar dengan sebuah konser musik dari sebuah band. Adanya ide konsep diskusi musikal ini berawal pada tahun 2010 mereka ingin mengadakan seminar atau penyuluhan ke sekolah-sekolah namun bukan penyuluhan yang membosankan lalu terciptalah konsep diskusi musikal dimana ketika seminar atau penyuluhan sedang berlangsung, musik pun juga terus berjalan. Dan lagu-lagu yang dibawakan juga harus sesuai dengan tema penyuluhan atau seminar tersebut. Respon dari para peserta seminar juga sangat positif karena mereka mendapatkan hiburan sekaligus informasi dari diskusi musikal tersebut. Pesan yang ingin

4

(48)

disampaikan juga bisa dikatakan lebih mengena karena seminar tersebut menjadi lebih menarik dan tidak membosankan sekaligus musiknya juga menjadi lebih berbobot.5

Sampai saat ini mereka telah mengadakan acara diskusi musikal di 230 sekolah dan kampus, dengan total pelajar dan mahasiswa sebanyak 32.030 di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, NTT dan Maluku yang dilakukan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015.6

Selain itu Simponi band juga ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk bisa lebih memperluas dalam memaknai sebuah lagu, dimana lagu tersebut juga bisa dijadikan sebagai alat untuk mendidik dan memberikan informasi. Bukan hanya sebagai alat untuk hiburan semata dengan simbol-simbol cinta dan kegalauan.

C. Karya Yang Diproduksi

Awal terbentuknya Simponi menjadi sebuah band pada tahun 2012, mereka hanya memiliki satu buah single lagu yang berjudul “Vonis”.7

Melalui lagu yang berjudul Vonis inilah mereka mulai prestasi yang bisa mengharumkan bangsa Indonesia dikancah musik Dunia. Lewat lagu Vonis pula nama Grup Band Simponi mulai dikenal oleh penikmat musik di Indonesia. Bisa dikatakan lagu vonis ini merupakan sebagai lagu “jagoan” yang mengantarkan Simponi bisa berprestasi dan

dikenal.

Lagu yang berjudul Vonis ini merupakan sebuah lagu yang bertemakan tentang korupsi yang semakin merebak, memburuk dan semakin memprihatinkan di

5

Wawancara pribadi dengan M. Berkah Gamulya salah satu personil Grup Band Simponi.

6

www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada 28 Maret 2016 Pukul 20.00 WIB

7

(49)

Indonesia. Karena semakin berkembangnya zaman perilaku korupsi di Indonesia semakin “menggila” dan semakin berani tanpa memandang usia ataupun jenis

kelamin. Dalam lagu ini juga diceritakan bagaimana dari dampak korupsi yang terjadi di Indonesia. Selain itu, dalam lagu ini juga terdapat ajakan untuk para pemuda yang tidak boleh diam dalam melihat perilaku korupsi.

Pada tahun 2013, Indonesian Corruption Watch (ICW) memproduksi album kompilasi yang berisikan tentang lagu-lagu dari band-band Indonesia yang mempunyai tema tentang Anti-Korupsi yang diberi judul “Frekuensi Perangkap Tikus I”, dan lagu Vonis ini menjadi salah satu lagu yang ada dalam album

kompilasi tersebut. Momentum ini juga dijadikan sebagai sebuah pengantar menuju mini album debut mereka.8

Kemudian setahun berselang pada tahun 2013 mereka merilis mini album mereka yang pertama yang diberikan nama “Cinta Bumi Manusia”. Mini album ini

merupakan album debut mereka setelah terbentuk menjadi sebuah band. Sebagimana band indie, semua biaya dan persiapan rekaman pada mini album ini dikerjakan secara mandiri.9 Secara garis besar mini album ini memabahas tentang isu-isu sosial yang tengah hangat pada saat itu, seperti: Korupsi, kekerasan terhadap perempuan dan juga lingkungan hidup. Dalam mini album ini terdapat empat buah lagu yang diciptakan sendiri oleh para personil Simponi. Tidak lupa pada mini album ini single pertama mereka yang berjudul “Vonis” juga turut menjadi salah satu lagu di mini album ini, selain lagu Vonis terdapat tiga buah lagu lainnya, yaitu: Sister in Danger,

8

www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 20.00

9

(50)

We are Sinking dan Sejenak Mengerti. Di bawah ini merupakan lirik dan penjelasan dari setiap lagu yang ada pada mini album ini:

WE ARE SINKING Day by day

Looks we never care about the world So the nature is sick

Kita mengaku bertanah air Satur tanah air tanpa korupsi

Kita mengaku berbangsa satu Bangsa yang lestari

Kita mengaku berbahasa Satu Bahasa tanpa kekerasan

Lalu akar tumbuh membesar, Kuat dan tak tercabut

Kamisan, menolak lupa, Kamisan, lawan ketakutan

(51)

Justice from the mind Perjuangan baru selangkah, Tuk kemuliaan sesama manusia

Mereka panik lalu membunuh, Muntahmu muntahkan amarah

Tabel 3.1 Lirik Lagu Mini Album Simponi

“Vonis” merupakan judul single pertama mereka, dan juga lagu ini merupakan

lagu yang mengharumkan nama Simponi dan nama Indonesia di kancah musik Internasional. Pada lagu ini Simponi berusaha menyuarakan bagaimana semakin buruk dan meluasnya korupsi yang terjadi di Indonesia. Selain itu, dalam lagu ini juga dijabarkan secara singkat bagaimana dampak dari korupsi itu sendiri terhadap masyarakat Indonesia. Dalam lagu ini juga Simponi berusaha menyadarkan dan mengajak generasi muda untuk bertindak terhadap korupsi dan jangan menjadi generasi yang hanya diam. Secara garis besar lagu ini juga mengekspresikan sikap untuk melawan korupsi.10

“Sister In Danger” Melalui lagu ini Simponi kembali berhasil mengharumkan

nama Indonesia di kancah musik Internasional. Lagu Sister In Danger ini berhasil menjadi juara I kompetisi musik “Sounds Of Freedome” di Inggris pada tahun 2012.

Lagu ini merupakan sebuah lagu yang dipersembahkan kepada seluruh wanita korban pelecehan dan perkosaan. Secara garis besar lagu ini membahas mengenai kekerasan dan pelecehan yang terjadi pada perempuan yang semakin marak belakangan ini.

“We are Sinking” merupakan sebuah lagu yang yang diciptakan untuk tujuan

menyadarkan bagaimana lingkungan dan alam kita sudah semakin rusak karena kemajuan zaman. Lirik lagu ini juga berusaha untuk menyadarkan bahwa kita sebagai

10

(52)

penghuni bumi sudah tidak perduli lagi dengan kondisi alam dan lingkungan kita. Bagaimana sudah banyak pabrik-pabrik yang didirikan tanpa melihat lebih jauh dampaknya terhadap alam.

“Sejenak Mengerti” adalah satu-satunya judul yang bertemakan tentang cinta dalam mini album “Cinta Bumi Manusia” ini. Lagu ini dipersembahkan untuk para

pemuda yang menurut simponi juga harus mengerti dan memahami apa itu yang dinamakan cinta.

Kemudian pada 8 Maret 2014 Simponi meluncurkan album perdana mereka setelah sebelumnya mengeluarkan mini album. Album ini mereka beri nama “Jejak Langkah kita” yang juga terinspirasi dari karya Pramoedya Ananta Toer yaitu

Tetralogi Buruh. Album ini sengaja mereka luncurkan pada tanggal 8 Maret karena pada tanggal itu pula bertepatan dengan hari Perempuan Internasional. Album ini juga tetap membahas mengenaui isu-isu sosial seperti lingkungan hidup, korupsi, dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.11

Alasan mereka meluncurkan bertepatan dengan hari perempuan internasional karena album “Jejak Langkah Kita” ini mereka persembahkan kepada para perempuan yang mengalami tindakan kekerasan dan pelecehan seksual. Album ini berisikan 10 buah lagu, beberapa lagu pada album ini mereka buat dan persembahkan kepada para perempuan untuk menjadi bagian gerakan nasional dan internasional pengehentian seksual. Selain itu lagu “Sister in Danger” juga turut kembali masuk pada album mereka ini. Sembilan lagu yang lain adalah: PerEMPUan, Terlalu

11

(53)

Banyak, Kisah Cicak Dan Buaya Belum Selesai, Pesisir Laut Milik Kami, Trias Corruptica, Fajar Munir Senja Kamisan, Berebut Surga, Gunung Padang Dan Bilang Saja.12

Berbeda dengan mini album sebelumnya, keunikan dari album ini adalah pada segi pendanaan. Pada album “Jejak Langkah Kita” Simponi mengadakan Crowd Funding, yaitu pendanaan massal atau bisa dikatakan sebagai sumbangan dari para fans, sahabat dan beberapa lembaga yang juga turut berpartisipasi.13 Dibawah ini adalah lirik lagu dan penjelasan lagu dari album “Jejak Langkah Kita”:

TERLALU BANYAK

Rumah bagai rimba / Hawa nafsu hewan buas

Otak kosong, hati beringas / Anak sendiri menjadi mangsa

Sekolah bagai lautan / Diserang badai tanpa teladan

Ilmu bintang tak diajarkan / Masa depan telah tenggelam

Tak sanggup lagi, tuliskan lagi / Inisial korban, setiap hari

Cita tak bisa tegak / Tanpa rasa berani Kita bangun pasak / Dengan perjuangan

KISAH CICAK BUAYA BELUM SELESAI

Si cicak badannya kecil / Buntut putus tak akan mati

Ditangkaplah para pengutil / Agar negeri bebas korupsi

Si buaya giginya tajam / Badannya besar kulitnya keras

Kasak-kusuk bikin konspirasi / Rekeningnya gendut sekali

Cicak tak takut lawan buaya / Ibu pertiwi jadi taruhannya

Cicak tak gentar diserang buaya / Demi anak cucu kita

PESISIR DAN LAUT MILIK KAMI Kekayaan kita ada di laut / Kemiskinan kita ada di pesisir

Perahu tak lagi anggun, jembatan beton terus

12

www.simponi10.blogspot.com yang diakses pada tanggal 28 Maret 2016 Pukul 22.00 WIB

13

Gambar

Tabel 4.4 Hasil Analisis Framing Lagu Berebut Surga ……………. 78
Tabel 3.1 Lirik Lagu Mini Album Simponi
Tabel 3.2 Lirik Lagu Album Jejak Langkah Kita
Tabel 4.1 Hasil Analisis Struktur Skrip
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kata kunci : analisis; lagu; makna syair; dan Be Seven Steady. Be Seven Steady adalah grup musik ska yang berasal dari Semarang. Karya lagu-lagunya yang easy listening dengan

Dari penelitian tersebut Maka penulis menemukan kesimpulan dari seluruh syair lagu grup band Letto yang berjumlah 45 lagu dari 4 album dan satu single, peneliti hanya memfokuskan

lirik lagu yang bertemakan alam dari sembilan grup band dan penyanyi. terkenal

Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa dalam syair lagu-lagu religi Grup Band Ungu tahun 2006 dan 2007 terdapat nilai pendidikan akidah, yang berisi tentang

Berdasarkan analisis dapat disimpulkan beberapa hal yaitu (1) Jenis metafora yang terkandung dalam lirik lagu Grup Band Sheila on 7 meliputi metafora

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan struktur yang membangun puisi dalam lirik lagu album Serigala Millitia karya band Seringai, (2) mendeskripsikan kritik sosial lirik

Adapun hasil penelitian ini adalah lirik lagu grup band Noah dalam album Seperti Seharusnya terdapat penggunaan gaya bahasa yaitu gaya bahasa berdasarkan struktur

Berdasarkan analisis dapat disimpulkan beberapa hal yaitu (1) Jenis metafora yang terkandung dalam lirik lagu Grup Band Sheila on 7 meliputi metafora