• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengetahuan dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris Medan"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PEMELIHARAAN

KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL

DI RUMAH SAKIT IBU ANAK STELLA MARIS

MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

syarat memperoleh gelar Sarjarna Kedokteran Gigi

Oleh:

GAN XIA SHIN

NIM: 090600156

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2013

(2)

Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan

Kesehatan Gigi Masyarakat

Tahun 2013

Gan Xia Shin

Pengetahuan dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu

Hamil di Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris Medan.

xi + 37 Halaman

Kehamilan merupakan suatu fetus atau embrio dalam kandungan wanita yang

dapat mempengaruhi perubahan anatomi dan hormonal kesehatan ibu hamil, janinnya,

dan juga pada gigi dan mulut sehingga menjadi rentan terinfeksi. Seperti penyakit

periodontal yang dapat mengakibatkan persalinan bayi dengan Berat Bayi Lahir

Rendah (BBLR). Kondisi-kondisi ini dapat dicegah melalui tindakan pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

pengetahuan dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil.

Penelitian ini dilakukan secara survei deskriptif yang melibatkan 100 orang

ibu hamil pengunjung Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA.

Stella Maris yang berlokasi di Jl. Samanhudi, Medan. Pengumpulan data diperoleh

dengan menggunakan kuesioner yang berisi informasi berupa data demografi

responden, pengetahuan dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada

ibu hamil.

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan gigi dan

mulut menunjukkan sebesar 40% responden mempunyai pengetahuan yang buruk,

(3)

BBLR. Hasil penelitian menunjukkan sebahagian responden (56%) sudah melakukan

tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dalam kategori cukup walaupun

hanya 11% responden yang melakukan flossing selama masa kehamilan.

Daftar Rujukan : 35 (2002-2013)

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul ”Pengetahuan dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan

Mulut Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris Medan” yang

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi di

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan dan

pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala keikhlasan

hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing penulis Simson

Damanik, drg., M.Kes yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran mereka

dalam memberi bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Nazruddin, drg.,C.Ort.,Ph.D,Sp.Ort. selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Sondang Pintauli, drg., PhD selaku Ketua Departemen Ilmu

Kedokteran Gigi Pencegahan/ Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Sumatera Utara atas segala saran, dukungan dan bantuan sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Kepada Tim Penguji skripsi, Prof. Sondang Pintauli, drg., PhD dan Rika

Mayasari Alamsyah, drg., M.Kes atas keluangan waktu, saran, dukungan dan

(4)

4. Yendriwati, drg., M.Kes selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas

Kedokteran Gigi.

5. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera

Utara yang telah mendidik dan membimbing penulis selama masa pendidikan, dan

staf pengajar dan pegawai Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan/ Kesehatan

Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah

membimbing dan memberi arahan selama masa penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu, semua saran

akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi kualitas skripsi ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut

membantu dalam penyusunan skripsi ini dan memohon maaf bila terdapat kesalahan

selama melakukan penelitian ini. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat

memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan

bermanfaat bagi semua.

Medan, Augustus 2013

Penulis,

Gan Xia Shin

(5)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

di hadapan tim penguji proposal

Medan, 29 Augustus 2013

Pembimbing : Tanda tangan

(6)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji proposal

TIM PENGUJI

1. Prof. Sondang Pintauli, drg., Ph.D ………..

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PERSETUJUAN ...

HALAMAN TIM PENGUJI ...

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL……….. vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan ... 5

2.2 Tindakan………... 6

2.4 Kehamilan dan Kaitannya dengan Kesehatan Gigi dan Mulut... ... 7

2.4.1Pengertian Kehamilan……….…….... 7

2.4.2Perubahan Sistem Tubuh Pada Ibu Hamil……….. 8

2.5 Perubahan Fisiologis Tubuh Pada Ibu Hamil………... 10

2.6 Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil…... 14

(8)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... ` 19

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

3.3 Populasi dan Sampel ... 19

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 20

3.5 Pengumpulan Data ... 21

3.6 Pengolahan dan Analisis Data ... 22

3.7 Etika Penelitian ... 22

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden... ... 23

4.2 Pengetahuan Responden Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil ... 24

4.3 Tindakan Pemeliharaan Responden Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil... ... 25

BAB 5 PEMBAHASAN... .... 29

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan... .... 32

6.2 Saran... ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Persentase Distribusi Karakteristik Responden (n=100)………. 23

2. Persentase Distribusi Pengetahuan Tentang Pengaruh Kehamilan Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan

(n=100)………..……….. 24

3. Persentase Distribusi Pengetahuan Tentang Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan

(n=100)……… 25

4. Kategori Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan

RSIA Stella Maris Medan (n=100)………... 25

5. Persentase Distribusi Dampak Kehamilan Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Selama Kehamilan Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan

(n=100)………. 26 6. Persentase Distribusi Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut

Pada Ibu Hamil Selama Kehamilan Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan

(n=100)……… 26

7. Persentase Distribusi Tindakan Ibu Hamil Sewaktu Gigi Sensitif Selama Kehamilan Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan

RSIA Stella Maris Medan (n=100)……….. 27

8. Persentase Distribusi Tindakan Ibu Hamil Setelah Muntah-muntah Selama Kehamilan Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit

(10)

9. Persentase Distribusi Tindakan Ibu Hamil Sewaktu Sakit Gusi Selama Kehamilan Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan

RSIA Stella Maris Medan (n=100)……….. 28

10.Kategori Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Selama Kehamilan Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gingivitis Kehamilan... 12

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Persetujuan Komisi Etik Penelitian

2. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian

3. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan

4. Lembar Kuesioner Penelitian

5. Surat Keterangan telah melakukan penelitian dari Klinik Spesialis Kebidanan dan

(13)

Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan

Kesehatan Gigi Masyarakat

Tahun 2013

Gan Xia Shin

Pengetahuan dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu

Hamil di Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris Medan.

xi + 37 Halaman

Kehamilan merupakan suatu fetus atau embrio dalam kandungan wanita yang

dapat mempengaruhi perubahan anatomi dan hormonal kesehatan ibu hamil, janinnya,

dan juga pada gigi dan mulut sehingga menjadi rentan terinfeksi. Seperti penyakit

periodontal yang dapat mengakibatkan persalinan bayi dengan Berat Bayi Lahir

Rendah (BBLR). Kondisi-kondisi ini dapat dicegah melalui tindakan pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

pengetahuan dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil.

Penelitian ini dilakukan secara survei deskriptif yang melibatkan 100 orang

ibu hamil pengunjung Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA.

Stella Maris yang berlokasi di Jl. Samanhudi, Medan. Pengumpulan data diperoleh

dengan menggunakan kuesioner yang berisi informasi berupa data demografi

responden, pengetahuan dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada

ibu hamil.

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan gigi dan

mulut menunjukkan sebesar 40% responden mempunyai pengetahuan yang buruk,

(14)

BBLR. Hasil penelitian menunjukkan sebahagian responden (56%) sudah melakukan

tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dalam kategori cukup walaupun

hanya 11% responden yang melakukan flossing selama masa kehamilan.

Daftar Rujukan : 35 (2002-2013)

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul ”Pengetahuan dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan

Mulut Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris Medan” yang

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi di

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan dan

pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala keikhlasan

hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing penulis Simson

Damanik, drg., M.Kes yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran mereka

dalam memberi bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Nazruddin, drg.,C.Ort.,Ph.D,Sp.Ort. selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Sondang Pintauli, drg., PhD selaku Ketua Departemen Ilmu

Kedokteran Gigi Pencegahan/ Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Sumatera Utara atas segala saran, dukungan dan bantuan sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Kepada Tim Penguji skripsi, Prof. Sondang Pintauli, drg., PhD dan Rika

Mayasari Alamsyah, drg., M.Kes atas keluangan waktu, saran, dukungan dan

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses yang melibatkan perubahan anatomi dan

hormonal. Banyak ibu hamil beranggapan bahwa kehamilan tidak berhubungan

dengan keadaan rongga mulut. Ternyata kebersihan rongga mulut yang tidak

diperhatikan selama periode kehamilan dapat mengakibatkan kelainan-kelainan di

rongga mulut. Hal tersebut terjadi karena ketidakseimbangan hormon seks wanita dan

adanya faktor-faktor iritasi lokal dalam rongga mulut selama periode kehamilan.1 Akhir-akhir ini, kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil menjadi lebih

diperhatikan karena banyak ibu hamil berpendapat bahwa kelainan pada gigi dan

mulut yang terjadi selama kehamilan adalah normal.2 Pengetahuan ini salah, karena kelainan gigi dan mulut bukan secara langsung disebabkan karena kehamilan,

melainkan karena kebersihan mulut yang jelek dan kurangnya pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut. Pada tahun 2005, penelitian Habashneh yang dilakukan

pada 625 ibu hamil melaporkan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang hubungan

kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut, karena hanya 49% responden yang

melakukan kunjungan ke dokter gigi.3 Penelitian Tang dkk. yang dilakukan pada 340 wanita hamil di Kota Shanghai pada tahun 2009 menyimpulkan kekurangan

pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan mulut, hanya 44,62% dari subyek memiliki

pengetahuan yang cukup tentang kesehatan mulut.4

Selain itu, ternyata terdapat hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan

gigi dan mulut, latar belakang pendidikan ibu hamil serta keluhan gusi bengkak

selama kehamilan. Pada tahun 2009, penelitian Devy dkk. dari Universitas

Padjadjaran Bandung, Indonesia dilakukan pada 206 ibu hamil untuk mengetahui

gambaran tindakan ibu hamil mengenai kebiasaan kebersihan gigi dan mulut dan

(16)

berobat ke dokter gigi dan 40,7% dari yang melakukan kunjungan ke dokter gigi

berlatar pendidikan menengah (SMP, SMA dan sederjat), 63,2% ibu hamil menyikat

gigi 2 kali setiap hari.5

Selama masa kehamilan, pada umumnya sering terjadi perubahan fisiologis,

seperti rasa malas, manja dan nausea sehingga mengabaikan kebersihan gigi dan

mulut yang dapat mengakibatkan karies dan penyakit periodontal.2 Penelitian Hajikazemi dkk. yang dilakukan pada 320 orang ibu hamil di Iran pada tahun 2008

menunjukkan kurangnya pengetahuan sikap dan tindakan ibu hamil terhadap

pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, hanya 5,6% responden yang memiliki tingkat

pengetahuan yang baik, 30% bersikap baik terhadap kesehatan dan 34,4% melakukan

tindakan pemeliharaan kesehatan yang baik.6 Ibu hamil umumnya akan mengalami refleks muntah karena perubahan sistem gastrointestinal akibat perubahan hormonal

dan pembesaran uterus. Cairan gastrik yang bersifat asam menyebabkan permukaan

gigi terjadi korosif sehingga giginya menjadi sensitif. Penelitian Terpak dkk. terhadap

3035 orang ibu hamil di California pada tahun 2008 menunjukkan 31,5% responden

yang mengalami sakit gigi selama masa kehamilan.7

Ibu hamil akan mengalami perubahan hormonal dan fisiologis selama

kehamilan. Perubahan hormonal dan vaskular yang disertai dengan kehamilan akan

memperberat respons gingiva terhadap plak bakteri.1 Pada tahun 2003, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) (cit. Andrisyah) mencatat radang gusi merupakan

masalah mulut dan gigi yang sering dialami ibu hamil dimana 5-10% mengalami

pembengkakan gusi.8 Pada tahun 2006, penelitian Sarifakioglu dkk. terhadap 100 ibu hamil dan 100 wanita tidak hamil di Faith University, Ankara Turkey menunjukkan

29% ibu hamil mengalami gingivitis dan 10% mengalami granuloma pyogenik.9 Hal ini menunjukkan bahwa lesi mukosa oral di rongga mulut lebih sering terjadi pada

ibu hamil daripada yang tidak hamil.10 Pada tahun 2011, penelitian Class dkk. pada 405 ibu hamil di Wellington, New Zealand menunjukkan sebanyak 32% berobat ke

dokter gigi selama kehamilan dan lebih dari 60% dilaporkan adanya gusi berdarah.11 Penyakit periodontal merupakan infeksi rongga mulut yang dapat

(17)

inflamasi yang turut menyebabkan kelahiran bayi dengan berat bayi lahir rendah

(BBLR). Suatu studi dari Universitas Diponegoro Jawa, Indonesia oleh Santosa dkk.

yang dilakukan pada 57 orang ibu setelah bersalin pada tahun 2009 melalui

wawancara dan pemeriksaan indeks kebersihan mulut dan indeks gingivitis

menunjukkan 36,8% orang bayi dengan berat bayi lahir rendah. Studi ini

menunjukkan gingivitis pada ibu hamil merupakan faktor risiko terjadinya kelahiran

BBLR.12

Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA. Stella Maris

Medan diambil sebagai tempat penelitian karena klinik tersebut merupakan pusat

pelayanan terpadu yang melayani kesehatan ibu dan anak yang telah operasi selama 3

tahun. Selain itu, kelas post natal tentang pemeliharaan kesehatan diri dan janin

tersedia untuk para ibu hamil. Sejauh ini, penelitian mengenai pengetahuan dan

tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil di Rumah Sakit Ibu

Anak Stella Maris Medan belum pernah dilakukan.

Pengetahuan dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu

hamil terhadap sangat menentukan status rongga mulut dan kesehatan ibu hamil serta

janinnya. Ibu hamil kurang waspada bahwa perubahan hormonal dan vaskular yang

terjadi selama kehamilan akan memperberat respons gingiva terhadap plak bakteri

sehingga ibu hamil berisiko mengalami gingivitis kehamilan dan tumor kehamilan.11 Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai pengetahuan dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada

kelompok ibu hamil pengunjung Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit

Kandungan RSIA. Stella Maris Medan.

1.2 Permasalahan

1. Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang pengaruh kehamilan terhadap

kesehatan gigi dan mulut?

2. Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang tindakan pemeliharaan

(18)

3. Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan gigi dan

mulut?

4. Bagaimana dampak kehamilan terhadap kesehatan gigi dan mulut pada ibu

hamil selama masa kehamilan?

5. Bagaimana tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu

hamil selama masa kehamilan?

6. Bagaimana kategori tindakan pemeliharaan pada ibu hamil selama masa

kehamilan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang pengaruh kehamilan

terhadap kesehatan gigi dan mulut.

2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil mengenai tindakan

pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan.

3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan gigi

dan mulut.

4. Untuk mengetahui dampak kehamilan terhadap kesehatan gigi dan mulut

pada ibu hamil selama masa kehamilan.

5. Untuk mengetahui tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada

ibu hamil selama masa kehamilan.

6. Untuk mengetahui kategori tindakan pemeliharaan pada ibu hamil selama

masa kehamilan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Dapat menjadi bahan masukan bagi masyarakat, khususnya ibu hamil

mengenai pentingnya pengetahuan dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan

mulut pada ibu hamil.

2. Dapat menambah kepustakaan Departemen Ilmu Kesehatan Gigi

Masyarakat mengenai pengetahuan dan tindakan ibu hamil tentang pemeliharaan

(19)

3. Bagi Peneliti, dapat memberi pengalaman dalam melakukan penelitian

laangsung di masyarakat.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan didapatkan setelah seseorang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (overt behavior).13

Menurut Notoatmodjo, pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yakni :14 a. Tahu (Know), mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Yang termasuk dalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap

sesuatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima.

b. Memahami (Comprehension), adalah kemampuan menjelaskan dengan

benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

dengan benar. Orang yang telah paham akan suatu objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application), adalah kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat

diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan

sebagainya dalam konteks atau situasi tertentu.

d. Analisis (Analysis), adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur

(20)

e. Sintesis (Synthesis), adalah kemampuan untuk menghubungkan

bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata-kata sintesis itu

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation), berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian pada suatu materi atau objek. Penilaian yang dilakukan berdasarkan kriteria

yang ditentukan sendiri atau kriteria yang sudah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara yang dibantu

dengan kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek

penelitian atau responden.13

Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :13 1. Faktor umur

Umur seseorang sangat mempengaruhi pengetahuan dalam hal pemahaman

terhadap informasi yang ada dan dengan semakin bertambahya usia seseorang maka

semakin berkembang daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin baik, pengetahuan juga bertambah menjadi matang.

2. Faktor pendidikan

Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka semakin mudah

menerima informasi tentang objek atau yang berkaitan dengan pengetahuan.

3. Faktor pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan

yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman

seseorang sangat mempengaruhi pengetahuan, semakin banyak pengalaman

seseorang tentang suatu hal maka semakin bertambah pengetahuan akan hal

tersebut.13

2.2 Tindakan

Tindakan merupakan suatu sikap yang diwujudkan menjadi suatu perbuatan

nyata yang didukung oleh faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan,

(21)

a. Persepsi (Perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang

akan diambil.

b. Respons terpimpin (Guided Respons)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar.

c. Mekanisme (Mechanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan.

d. Adaptasi (Adaptation)

Adaptasi adalah suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya

tindakan itu sudah dimodifikasi sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakannya

tersebut.

Pengukuran tindakan dapat dilakukan dengan wawancara terhadap

kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dengan bantuan kuesioner.13

Menurut Lewrence Green, tindakan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :13 1. Faktor-faktor predisposisi, mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat

terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap kesehatan, sistem

nilai yang dianut masyarakat dan sebagainya.

2. Faktor-faktor pendukung, mencakup ketersediaan sarana dan prasarana

atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat.

3. Faktor-faktor pendorong, mencakup sikap dan tindakan tokoh masyarakat,

tokoh agama, para petugas kesehatan, pemerintah dan daerah yang terkait dengan

kesehatan.

2.4 Kehamilan dan Kaitannya dengan Kesehatan Gigi dan Mulut 2.4.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan berasal dari kata Latin “graviditas” yang berarti suatu fetus atau

embrio yang dikandung di dalam tubuh wanita. Kehamilan biasanya berlangsung

(22)

WHO, masa kehamilan normal berlangsung antara 37-42 minggu. Masa kehamilan

ini dibagi dalam tiga bagian yang sama atau trimester.15

1. Trimester pertama : 1 - 14 minggu

2. Trimester kedua : 14 - 30 minggu

3. Trimester ketiga : 30 – 40 minggu

2.4.2 Perubahan Sistem Tubuh Pada Ibu Hamil

Kehamilan merupakan suatu proses yang melibatkan perubahan hormonal

yang akan menyebabkan perubahan fisik dan fisiologis.1,13 Perubahan yang terjadi merupakan hasil dari peningkatan sekresi hormonal dan pertumbuhan janin.

Perubahan-perubahan ini merupakan proses adaptif selama kehamilan demi

perkembangan janin dan persiapan untuk melahirkan.16 1. Perubahan sistem kardiovaskular

Perubahan sistem kardiovaskular meliputi posisi dan ukuran jantung,

peningkatan volume darah dan cardiac output, penurunan tekanan darah dan

kemungkinan mengalami sindrom supine hipotensi. Uterus yang membesar

menyebabkan diafragma mengalami elevasi sehingga jantung bergeser ke atas dan

sedikit ke kiri dengan rotasi pada aksis jantung. Selain itu, terjadi penebalan otot

dinding ventrikel jantung sekitar 12% (hipertrofi otot jantung). Perubahan vaskular

pada masa kehamilan ditandai dengan meningkatnya volume darah sekitar 32% dan

cardiac output sekitar 20-40%. Cardiac output sangat sensitif terhadap perubahan

posisi tubuh dan sensitivitas ini meningkat seiring dengan usia kehamilan.16

Ibu hamil mengalami penurunan tekanan darah terutama pada trimester

pertama. Peningkatan progesteron akan merangsang relaksasi otot polos yang

menyebabkan dilatasi pembuluh darah sehingga berperan pada perubahan tekanan

darah. Tekanan darah sistolik mengalami sedikit perubahan, namun tekanan darah

diastolik menurun 5-10 mmHg pada minggu ke 12-28 kehamilan. Tekanan darah

(23)

Sindrom supine hipotensi biasanya terjadi pada trimester ketiga. Hal ini

karena penekanan uterus pada vena kava inferior dan mengakibatkan terhalangnya

aliran venous kembali ke jantung pada saat posisi terlentang. Keadaan ini

menyebabkan penurunan tekanan darah dan kehilangan kesadaran.16,17 2. Perubahan sistem respirasi

Perubahan sistem respirasi meliputi perubahan kebutuhan oksigen maternal

dan dyspnea. Kebutuhan oksigen ibu hamil akan meningkat sebesar 20% dan pada

saat yang sama persediaan oksigen cadangan maternal akan berkurang. Hal ini

menyebabkan ibu hamil rentan mengalami hipoksia.16,17

Produksi hormon seks wanita yang meningkat dapat mempengaruhi mukosa

saluran respirasi. Hal ini ditandai dengan adanya pembesaran pada nasofaring, laring,

trachea dan bronkus. Keadaan tersebut menimbulkan dyspnea yakni gangguan

pernafasan melalui hidung dan perubahan suara. Keadaan ini mendorong ibu hamil

cederung bernafas melalui mulut sehingga terjadinya xerostomia yang dapat

meningkatkan frekuensi karies gigi.16 3. Perubahan sistem hematologi

Perubahan sistem hematologi yang terjadi adalah peningkatan volume darah,

anemia dan peningkatan faktor koagulan, kecuali faktor XI dan XII. Anemia yang

terjadi pada ibu hamil adalah disebabkan oleh peningkatan volume darah yang lebih

besar daripada jumlah hemoglobin dan massa total sel merah.16 Faktor koagulan yang bergerak bersama sel darah putih turut meningkat, namun faktor XI dan XIII akan

menurun pada wanita hamil. Dengan demikian, kehamilan merupakan suatu keadaan

hiperkoagulasi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya trombosis.16,17 4. Perubahan sistem gastrointestinal

Perubahan sistem gastrointestinal terjadi karena perubahan hormonal dan

akibat pembesaran uterus. Perubahan tersebut dapat dilihat dengan adanya simtom

nausea dan rasa muntah. Hal ini disebabkan kadar estrogen dan progesteron yang

meningkat. Estrogen akan meningkatkan kadar asam lambung sehingga timbul rasa

mual. Pada waktu yang sama, progesteron berperan untuk merangsang relaksasi otot

(24)

Muntah dimulai sejak 5 minggu setelah menstruasi terakhir dan mencapai puncaknya

setelah 8-12 minggu. Setelah itu, gejalanya akan perlahan-lahan menurun. Setelah itu,

pembesaran uterus mengakibatkan peningkatan tekanan intragastrik turut

menimbulkan gastric reflux. Keadaan ini menyebabkan terjadinya pyrosis (heart

burn).16,17

5. Perubahan sistem saluran kemih

Perubahan sistem saluran kemih meliputi peningkatan filtrasi glomelurus

(GFR), perubahan biokimia pada urin dan darah. Glomerular filtration rate (GFR)

maternal dan aliran plasma ginjal mulai meningkat pada awal kehamilan.18 Peningkatan aliran plasma ginjal adalah sekitar 50-80% dan pada GFR pula sekitar

50%.16 Peningkatan GFR menyebabkan penurunan reabsorbsi glukosa sehingga terjadi glukosuria.18 Peningkatan glukosa dalam urin akan meningkatkan insidens infeksi saluran kemih.16

6. Perubahan sistem endokrin

Hormon seks wanita yang utama diproduksi oleh plasenta adalah estrogen,

progesteron dan gonadotrophin. Hormon-hormon ini berpengaruh terhadap

perubahan fisiologis pada masa kehamilan. Estrogen dan progesteron merupakan

hormon antagonis dari insulin. Peningkatan kedua hormon ini menyebabkan hormon

insulin menjadi resisten. Keadaan ini meningkatkan risiko terjadinya diabetes

gestational, terutama pada wanita yang obesitas dan memiliki riwayat penyakit

Diabetes mellitus tipe II.16

2.5 Perubahan Fisiologis Tubuh Pada Ibu Hamil

Perubahan fisiologis selama kehamilan berdampak pada hampir seluruh tubuh,

termasuk rongga mulut.6 Perubahan-perubahan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit mulut yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :

1. Refleks muntah

Refleks muntah biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan,

disebabkan sikat gigi atau pasta gigi yang dapat merangsang refleks muntah sehingga

(25)

berkepanjangan menyebabkan permukaan lingual dari gigi anterior terpapar asam

lambung.20,21

2. Rasa takut

Keadaan gingiva yang lebih sensitif terhadap perdarahan dan rasa sakit selama

kehamilan dapat mengakibatkan ibu hamil menjadi fobia untuk menyikat gigi.

keadaan ini menyebabkan poket periodontal semakin dalam. Hal ini menyebabkan

ibu hamil merasa cemas dan takut untuk berkunjung ke dokter gigi sehingga kondisi

mulutnya bertambah buruk.20

3. Perubahan tindakan/kebiasaan

Frekuensi menyikat gigi yang kurang sebagai akibat kelelahan atau rasa malas,

nausea pada saat menyikat gigi dan kekhawatiran tentang kecenderungan

meningkatnya perdarahan gingiva saat menyikat gigi. Kebiasaan mengabaikan

kebersihan gigi dan mulut ini dapat mengakibatkan peningkatan penyakit

periodontal.20,21

Hal-hal di atas menunjukkan penyakit mulut yang terjadi selama kehamilan

bukan semata-mata dipengaruhi oleh kehamilan, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor

tindakan ibu hamil.

2.5.1 Efek Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Kehamilan

Ibu hamil mengalami perubahan fisiologis baik pada tubuh maupun di rongga

mulut, hal ini dapat terlihat terutama pada gingiva. Kehamilan tidak langsung

menyebabkan penyakit periodontal, tetapi perubahan hormonal yang terjadi selama

kehamilan dapat memperburuk respons gingiva terhadap iritasi lokal sehingga

menimbulkan kelainan :1,16,21 a. Gingivitis Kehamilan

Gingivitis kehamilan merupakan peradangan gingiva pada ibu hamil. Insidens

gingivitis pada kehamilan dilaporkan bervariasi dari 60-75%. Gingivitis kehamilan

(26)

terjadi selama kehamilan. Keadaan ini akibat peningkatan hormon seks wanita dan

biasanya tidak terjadi tanpa adanya iritasi lokal. 15,22-23

Gingivitis kehamilan terlihat sejak bulan kedua kehamilan dan mencapai

puncaknya pada bulan kedelapan. Secara klinis, distribusi peradangan biasanya

generalisata, dan cenderung lebih mencolok pada bagian interproksimal.23 Gingiva yang terlibat berwarna merah terang, lunak, mudah berdarah, dengan permukaan yang

licin dan berkilat (Gambar 1). Perdarahan gingiva dapat terjadi secara spontan,

disertai rasa sakit yang ringan.15

Gambar 1. Gingivitis kehamilan15

b. Tumor Kehamilan (granuloma pyogenic)

Tumor kehamilan merupakan lesi peradangan hiperplastik yang lunak.

Prevalensi tumor kehamilan terjadi sekitar 1,8-5%.24 Tumor kehamilan biasanya terlihat pada trimester ketiga kehamilan, tetapi juga dapat terjadi lebih cepat. Secara

klinis, tumor kehamilan terlihat bulat dan pipih berwarna merah keunguan sampai

merah kebiruan yang menjulur dari tepi gingiva atau dari bagian interproksimal

(Gambar 2).23 Lesi ini biasanya terjadi di sekitar daerah papilla interdental dan pada daerah-daerah yang terdapat iritasi lokal. Lesi ini lebih sering terjadi pada rahang atas

terutama di sisi vestibular pada daerah anterior dan dapat membesar menutupi

mahkota gigi. Lesi ini biasanya tidak disertai nyeri, namun jika lesi membesar dapat

menyebabkan ulserasi yang disertai nyeri. Selain itu, tumor kehamilan mudah

berdarah jika terkena trauma. Meskipun tumor kehamilan mengecil setelah persalinan,

(27)

Gambar 2. Tumor Kehamilan20

c. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

Penyakit periodontal disebabkan oleh bakteri anaerob gram negative. Toksin

bakteri ini berupa endotoksin/lipopolisakarida (LPS), yang akan mencapai uterus

melalui aliran darah dan merangsang respons inflamatori jaringan periodontal. Proses

ini akan menimbulkan bakterimia. Oleh karena itu, LPS akan memicu mediator

inflamatori pada organ sistemik dan jaringan periodontal, terutama sitokinin, tumor

nekrosis faktor (TNF-α), interleukin (IL-1β), dan prostaglandin (PGE2) yang dapat

mempengaruhi kehamilan. Mediator ini dapat membahayakan unit fetoplasenta

dengan menimbulkan kontraksi otot rahim. Keadaan ini meningkatkan insidens

BBLR.16,25

Berbagai penelitian menunjukkan hubungan antara penyakit periodontal

dengan kehamilan, berupa persalinan dini, yaitu masa kehamilan kurang dari 37

minggu dan berat bayi lahir rendah (BBLR) yaitu berat badan rendah dari 2500

gram.16,24 Penelitian Galloway pada tahun 1931 menunjukkan adanya efek infeksi bakteri dari penyakit periodontal terhadap ibu hamil dan perkembangan fetus.25,26 Dalam Journal of Obstetrics Gynecology, Yiping Han, peneliti dari Case Western

Reserve University pada tahun 2010, melaporkan ibu yang gusinya terinfeksi dapat

menularkan infeksi pada janin melalui peredaran darah plasenta. Pada kasus yang

diteliti terbukti kuman Fusobacterium nucleatum yang menginfeksi gusi ibu

ditemukan dalam tubuh janin dan mengakibatkan keguguran.19

Ibu hamil dengan periodontitis mempunyai risiko tujuh kali lebih besar

(28)

wanita yang melahirkan BBLR. Hormon tersebut akan menimbulkan kontraksi pada

rahim sehingga mengakibatkan kelahiran prematur. Selain itu, ditemukan juga bakteri

patogen, seperti Bacteriodetes forsythus, Prevotella gingivalis, Treponema denticola

dan Actinobacillus Actinomyecetemcomitans pada ibu hamil. Hal ini menunjukkan

adanya hubungan antara penyakit periodontal dengan kelahiran BBLR.21,26

2.6 Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang tidak ditangani pada masa kehamilan

dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janinnya.27 Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut adalah faktor tindakan ibu

hamil terhadap pencegahan penyakit gigi dan mulut.15,21 Hal yang dapat dilakukan selama masa kehamilan, yakni :

1. Menyikat gigi, penggunaan benang gigi (dental floss) dan obat kumur

Menyikat gigi dan penggunaan benang gigi dilakukan setelah makan dan

sebelum tidur, dilanjutkan dengan berkumur dengan larutan antiseptik.27,28 Menyikat gigi dilakukan setiap hari, lama penyikatan gigi sekitar dua menit dan sikat gigi

digantikan dengan yang baru setiap tiga bulan untuk menghindari iritasi jaringan

lunak. Selain itu, pasta gigi yang digunakan sebaiknya mengandung fluoride untuk

mencegah terjadinya kerusakan gigi.20 Apabila refleks muntah timbul pada saat menyikat gigi, maka penggunaan gel fluoride (seperti 1,23% NaF) dianjurkan. Gel

fluoride mengandung sedikit pemanis dan tidak ada agen busa sehingga sesuai

digunakan jika rasa manis atau busa pasta gigi sebagai faktor yang menimbulkan

refleks muntah.20

Penggunaan benang gigi dianjurkan untuk membersihkan daerah interdental

gigi dari sisa makanan, sedangkan obat kumur larutan antiseptik untuk mengurangi

prevalensi karies gigi dan pembengkakan gusi. Obat kumur yang digunakan dapat

berupa obat kumur yang mengandung kombinasi 0,05% sodium flourida dan 0,12%

klorheksidin pada enam bulan pertama masa kehamilan hingga persalinan.28

Plak hanya dapat disingkirkan jika penyikatan gigi dilaksanakan dengan

(29)

gigi. Namun, plak gigi juga dapat terbentuk lagi dalam waktu 1 sampai 3 menit

sesudah menyikat gigi. Untuk menghambat pembentukan plak kembali, penggunaan

obat kumur antiseptik setelah menyikat gigi diyakin dapat mengurangi plak. Pendapat

ini didukung oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang menyatakan bahwa obat

kumur dapat mengurangi pembentukan plak sekitar 20% dibandingkan dengan hanya

melakukan penyikatan gigi dan menggunakan benang gigi.29

2. Berkumur–kumur setelah refluks lambung atau setelah muntah

Refluks lambung atau muntah-muntah yang mengandung HCl dengan pH

1-1,5 dapat mengakibatkan pH di rongga mulut menjadi asam. Pada keadaan tersebut,

penyikatan gigi tidak boleh dilakukan setelah muntah untuk menghindari terjadinya

erosi gigi. Jadi, sebaiknya membersihkan rongga mulut dengan berkumur-kumur

menggunakan air segera setelah muntah. Setelah itu, dilanjutkan berkumur larutan

yang mengandung fluoride untuk memperkuat dentin dan mengurangi tingkat

sensitivitas gigi terhadap asam lambung yang dikeluarkan, atau dengan larutan

sodium bikarbonat yang dapat menetralisir asam pada permukaan gigi. Penyikatan

gigi sebaiknya dilakukan satu jam setelah muntah.20,28 3. Mempertahankan diet seimbang

Diet makanan yang seimbang yaitu pola makan 4 sehat 5 sempurna adalah

sangat penting untuk kesehatan ibu dan anak. Selama kehamilan, frekuensi makan

dapat meningkat karena beberapa alasan, seperti membantu mengontrol nausea, rasa

lapar dan sebagainya.

Pola makan ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan janin. Pola makan yang

sehat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang cukup untuk masing-masing

ibu dan anak. Selain itu, makanan juga harus mengandung vitamin C dan D, kalsium,

fosfor, protein dan fluor sesuai dengan kebutuhannya,konsep “makan untuk porsi dua

orang” sangat tidak dianjurkan.26 Kebutuhan kalsium pada ibu hamil meningkat sebanyak 300 hingga 500 mg selama masa kehamilan. Asupan kalsium cukup penting

untuk perkembangan tulang dan gigi yang kuat, jantung yang sehat serta

perkembangan otot dan saraf bayi. Selain itu, insidens muntah yang menyebabkan

(30)

mencegah kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan anemia,

abortus dan pendarahan pasca persalinan.26

4. Melakukan pemeriksaan keadaan rongga mulut ke dokter gigi

Kunjungan ke dokter gigi pada masa kehamilan bertujuan untuk

meminimalkan komplikasi dari penyakit yang terjadi pada masa kehamilan.Selama

masa kehamilan, kunjungan ke dokter gigi dianjurkan untuk :29

a. Perawatan jaringan lunak dianjurkan untuk menyingkirkan semua jenis

iritasi lokal penyebab gingivitis dan memperbaiki restorasi atau gigi tiruan yang rusak.

b. Perawatan fungsional rongga mulut berupa perbaikan fungsi gigi dan

mulut, seperti penambalan karies gigi atau pembuatan gigi tiruan jika diperlukan.

c. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Ibu hamil dianjurkan untuk

mencegah kambuhnya penyakit gigi dan mulut dengan pemeliharaan kebersihan

mulut di rumah dan melakukan kunjungan berkala ke dokter gigi.29

5. Menghindari narkotika, alkohol dan obat-obatan yang tidak perlu

Penelitian Offenbacher dkk. pada 83 ibu hamil yang melahirkan bayi dengan

berat bayi lahir rendah (BBLR), dengan memperhitungkan faktor risiko lain seperti :

merokok, konsumsi alkohol, penyalahgunaan obat dan infeksi saluran kemih, ditemui

adanya hubungan yang signifikan antara BBLR dengan penyakit periodontal.21 Nikotin yang terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan vasokonstriksi

pembuluh darah dan hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya hipertensi. Hipertensi

dapat menyebabkan penurunan suplai makanan dan oksigen fetus dan turut terjadi

BBLR. Selain itu, ibu hamil yang meminum alkohol cenderung mengakibatkan

kecacatan pada otak dan tubuh janin. Saat ibu yang sedang hamil meminum minuman

beralkohol maka alkohol tersebut akan dibawa masuk ke dalam tubuh dan dapat

dengan mudah masuk melalui plasenta menuju janin. Janin tidak dapat menolak

alkohol yang masuk, akibatnya janin menjadi subjek penimbunan kadar alkohol yang

tinggi untuk jangka waktu yang lama sehingga dapat membahayakan janinnya.21,26 Pemakaian obat-obatan selama kehamilan sedapat mungkin dihindari, hal ini

bertujuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya pengaruh teratogenik obat pada

(31)

mengakibatkan kematian janin dalam rahim, keguguran atau kecacatan bawaan yang

sementara ataupun menetap. Hal yang harus diperhatikan untuk menghindari

terjadinya pengaruh teratogenik obat adalah usia kehamilan, penggunaan obat-obatan

(32)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis rancangan penelitian ini adalah survei deskriptif. Metode penelitian

deskriptif adalah suatu metode penelitian yang akan dilakukan dengan tujuan utama

untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit

Kandungan Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris yang berlokasi di Jl. Samanhudi,

Medan. Penelitian ini dilaksanakan dari awal penyusunan proposal sampai akhir

penelitian adalah sekitar 1 tahun yaitu dari bulan Juni 2012 sampai Juni 2013.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah ibu hamil pengunjung Klinik Spesialis Kebidanan

dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan. Sampel dalam penelitian ini

adalah pasien ibu hamil yang berkunjung ke Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit

Kandungan RSIA Stella Maris Medan. Pengambilan sampel dengan teknik

pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling). Pengambilan sampel

acak sederhana adalah pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit

dasar (individu) mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.

Untuk memperoleh besar sampel yang akan diambil dalam penelitian ini,

digunakan rumus :

N = Za2.P .(1-P) / d2

Dimana:

p = proporsi perilaku ibu hamil terhadap kebersihan gigi dan mulut serta penyakit

(33)

d = presisi absolut 10%

N = 1,962 . 0,52 . (1-0,52) / 0,12 = 95,89

Jumlah sampel minimum yang diperoleh adalah 95,89, jumlah sampel yang

akan diambil adalah sebanyak 100 orang.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Umur adalah ulang tahun terakhir responden.

2. Pendidikan adalah pendidikan terakhir responden.

3. Paritas kehamilan merupakan frekuensi dan trimester kehamilan

responden.

4. Pengetahuan adalah segala yang diketahui oleh responden tentang

kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.

a. Pengetahuan tentang pengaruh kehamilan terhadap kesehatan rongga

mulut

i.Ibu hamil rentan terinfeksi dan terjadi gusi berdarah dan bengkak selama

masa kehamilan.

ii. Plak menyebabkan radang gusi.

iii. Radang gusi dapat menyebabkan persalinan bayi dengan berat bayi lahir

rendah (BBLR).

iv. Refleks muntah pada ibu hamil dapat mengakibatkan permukaan gigi

terpapar asam yang dapat menyebabkan giginya erosi.

b. Pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi selama kehamilan

i. Tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang harus dilakukan

selama masa kehamilan yaitu : menyikat gigi, flossing, mengonsumsi suplemen

kalsium dari makanan dan tablet serta mengonsumsi makanan yang memenuhi 4

sehat 5 sempurna. 4 sehat 5 sempurna meliputi nasi, sayur, lauk, buah dan susu.

ii. Waktu menyikat gigi yang tepat adalah pagi setelah sarapan dan malam

(34)

Pengetahuan responden diukur dengan 10 pertanyaan. Skor tertinggi yang

dapat dicapai adalah 10.

i. Pengetahuan baik : 76-100%

ii. Pengetahuan cukup : 56-75%

iii. Pengetahuan kurang : 40-55%

iv. Pengetahuan buruk : < 40%

5. Tindakan merupakan segala yang telah dilakukan oleh responden dalam

upaya memelihara kesehatan rongga mulut.

a. Dampak kehamilan terhadap kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil

i. Apakah ibu pernah mengeluh sakit gigi atau sakit gusi selama kehamilan?

ii. Apakah ibu mengalami muntah-muntah selama kehamilan?

b. Tindakan Pemeliharaan Kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan

iii. Melakukan penyikatan gigi, flossing, mengonsumsi suplemen kalsium

dan mengonsumsi makanan yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna selama masa

kehamilan untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut.

iv. Menyikat gigi pada waktu yang tepat.

v. Berobat ke dokter gigi sewaktu muncul keluhan sakit gigi dan radang

gusi seperti gusi berdarah serta gusi bengkak.

vi. Berkumur-kumur dengan air setelah muntah-muntah selama masa

kehamilan untuk mencegah terjadinya erosi.

Tindakan responden diukur dengan 12 pertanyaan. Skor tertinggi yang dapat

dicapai adalah 12.

i. Tindakan baik : 76-100%

ii. Tindakan cukup : 56-75%

iii. Tindakan kurang : 40-55%

iv.Tindakan buruk : < 40%

3.5 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada ibu hamil pengunjung Klinik Spesialis

(35)

data adalah selama 1 minggu. Pada pasien diberi informasi tentang tujuan penelitian

ini. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan dicatat dalam kuesioner.

3.6 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara manual, yakni semua isian dalam

kuesioner diedit, diperiksa kembali apakah semua isian telah dijawab. Kemudian,

dilakukan pengkodean dalam daftar pertanyaan berdasarkan jawaban yang telah diisi

dalam kuesioner dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan cara

komputerisasi. Analisis data dilakukan dengan menghitung skor pengetahuan dan

tindakan ibu hamil tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada masa

kehamilan dengan menggunakan rumus :

P = a/b × 100%

Keterangan :

P = Persentase

a = Jumlah pertanyaan yang dijawab benar

b = Jumlah pertanyaan

Data dianalisis secara deskriptif dan hasil akan ditampilkan dalam tabel

distribusi.

3.7 Etika Penelitian

Surat pengantar dari FKG-USU (Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Sumatera Utara) diminta untuk mendapat persetujuan dari pihak Klinik Spesialis

Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan agar dapat dilakukan

pengambilan data. Dalam pengambilan data, seluruh responden diminta mengisi

lembar persetujuan tertulis untuk ikut dalam penelitian setelah mendapatkan

penjelasan yang jelas dan terperinci. Semua kuesioner yang diisi oleh subjek

(36)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berumur 25-30 tahun

49%, umur <25 tahun sebanyak 16% dan umur >30 tahun 35%. Sebagian besar

responden mempunyai latar belakang pendidikan terakhir sarjana 61%, SMA 34%

dan responden yang berpendidikan SMP 5%. Tidak dijumpai responden yang tidak

bersekolah maupun dengan pendidikan terakhir SD. Responden dengan kehamilan

pertama 49%, kehamilan kedua 28%, kehamilan ketiga 14%, kehamilan ke-empat 8%,

dan kehamilan ke-enam 1%. Sebagian besar responden berada pada kategori trimester

kedua 46%, trimester ketiga 29% dan trimester pertama 25% (Tabel 1).

Tabel 1. Persentase Distribusi Karakteristik Responden (n=100)

(37)

1 (Minggu 1-14)

4.2 Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Pengetahuan responden tentang adanya pengaruh kehamilan terhadap gusi

berdarah adalah 50%, tentang muntah-muntah dapat mengakibatkan kerusakan pada

gigi 33%, tentang pengaruh kehamilan terhadap gusi bengkak 29%, tentang plak

menyebabkan radang gusi selama kehamilan 26%, tentang radang gusi dapat

menyebabkan persalinan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) 15% (Tabel 2).

Tabel 2. Persentase Distribusi Pengetahuan Tentang Pengaruh Kehamilan Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan (n=100)

Pengetahuan Tentang Pengaruh Kehamilan Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil

Ya Tidak n % n % Kehamilan dapat menyebabkan gusi berdarah 50 50 50 50 Muntah-muntah dapat mengakibatkan kerusakan gigi 33 33 67 67 Kehamilan dapat menyebabkan gusi bengkak 29 29 71 71 Plak menyebabkan radang gusi selama kehamilan (gusi

bengkak/gusi berdarah)

26 26 74 74

Radang gusi dapat menyebabkan BBLR 15 15 85 85

Responden yang mengetahui tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

seperti menyikat gigi 80%, mengonsumsi makanan yang memenuhi 4 sehat 5

sempurna 55%, mengonsumsi suplemen kalsium 51%, waktu tepat untuk menyikat

(38)

Tabel 3. Persentase Distribusi Pengetahuan Tentang Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan (n=100)

Pengetahuan Tentang Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil

Ya Tidak

n % n %

Menyikat Gigi 80 80 20 20

Mengonsumsi makanan yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna 55 55 45 45

Mengonsumsi suplemen kalsium 51 51 49 49

Waktu yang tepat untuk menyikat gigi 51 51 49 49

Flossing 15 15 85 85

Hasil penelitian tingkat pengetahuan responden tentang kesehatan gigi dan

mulut menunjukkan hanya 4% responden mempunyai tingkat pengetahuan yang baik,

34% responden berpengetahuan cukup, dan 22% responden berpengetahuan kurang,

sebanyak 40% responden mempunyai tingkat pengetahuan yang buruk (Tabel 4).

Tabel 4. Kategori Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan (n=100)

Tingkat Pengetahuan Jumlah (n) %

Baik

4.3 Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Responden yang mengeluh sakit gigi selama kehamilan 74%, muntah-muntah

(39)

Tabel 5.Persentase Distribusi Dampak Kehamilan Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Selama Kehamilan Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan (n=100)

Dampak Kehamilan Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil

Ya Tidak n % n % Mengeluh gigi sensitif selama kehamilan 74 74 26 26 Muntah-muntah selama masa kehamilan 66 66 34 34 Mengeluh sakit pada gusi selama kehamilan (gusi berdarah/

gusi bengkak)

65 65 35 35

Sebagian besar responden menyikat gigi selama kehamilan 92%,

mengonsumsi makanan yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna 74%, menyikat gigi pada

waktu yang tepat 62%, berkumur-kumur dengan air setelah muntah 61%,

mengonsumsi suplemen kalsium 53%, lain-lain seperti skeling, menggunakan pasta

gigi yang mengandung fluor dan obat kumur 13%, dan hanya 11% yang

menggunakan flossing (Tabel 6).

Tabel 6.Persentase Distribusi Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Selama Kehamilan Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan (n=100)

Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil

Ya Tidak n % n %

Menyikat gigi 92 92 8 8

Mengonsumsi makanan yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna 74 74 26 26 Menyikat gigi pada pagi setelah sarapan dan malam sebelum

tidur

62 62 38 38

Mengonsumsi suplemen kalsium 53 53 47 47

Lain-lain (skeling ke dokter gigi, pasta gigi dengan fluor, obat kumur)

13 13 87 87

(40)

Hasil penelitian menunjukkan 63% responden berobat ke dokter gigi sewaktu

gigi sakit, 29% responden tidak melakukan tindakan dan 8% responden mengobati

sendiri (Tabel 7).

Tabel 7.Persentase Distribusi Tindakan Ibu Hamil Sewaktu Gigi Sensitif Selama Kehamilan Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan (n=100)

Tindakan Jumlah responden

n %

Berobat ke dokter gigi 63 63

Mengobati sendiri 8 8

Tidak melakukan tindakan 29 29

Hasil penelitian menunjukkan 61% responden yang berkumur-kumur dengan

air setelah muntah, 11% responden yang menyikat gigi segera dan 28% responden

yang tidak melakukan tindakan (Tabel 8).

Tabel 8.Persentase Distribusi Tindakan Ibu Hamil Setelah Muntah-muntah Selama Kehamilan Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan (n=100)

Tindakan Jumlah responden

n %

Kumur-kumur dengan air 61 61

Menyikat gigi segera 11 11

Tidak melakukan tindakan 28 28

Hasil penelitian menunjukkan 59% responden yang berobat ke dokter gigi

sewaktu gusi sakit, mengobati sendiri 15% dan tidak melakukan tindakan sebesar

(41)

Tabel 9.Persentase Distribusi Tindakan Ibu Hamil Sewaktu Sakit Gusi Selama Kehamilan Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan (n=100)

Tindakan Jumlah responden

n %

Berobat ke dokter gigi 59 59

Mengobati sendiri 15 15

Tidak melakukan tindakan 26 26

Kategori tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut menunjukkan hanya

15% responden mempunyai tindakan yang baik, 56% responden mempunyai tindakan

yang cukup, 20% responden mempunyai tindakan yang kurang, dan 9% responden

mempunyai tindakan yang buruk. (Tabel 7)

(42)

BAB 5 PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini menunjukkan responden yang mengetahui tentang

muntah-muntah dapat mengakibatkan kerusakan gigi 33%, plak sebagai penyebab

radang gusi 26%, radang gusi dapat mengakibatkan persalinan bayi dengan berat bayi

lahir rendah 15% (Tabel 2). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Diana

pada tahun 2009 di Indonesia menunjukkan 58% responden sudah mengetahui

muntah-muntah dapat mengakibatkan kerusakan gigi.32 Laporan di University of Nairobi, Kenyatta menunjukkan 61,8% responden mengetahui plak sebagai faktor

risiko radang gusi selama kehamilan.33 Penelitian Johnson dkk di Australia menemukan 48,3% responden mengetahui adanya hubungan antara gingivitis dengan

berat bayi lahir rendah (BBLR).34 Hal ini mungkin disebabkan kurangnya sosialisasi tentang hubungan kehamilan dengan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, hal ini juga

mungkin disebabkan sebagian besar ibu hamil merupakan kehamilan pertama, karena

kekurangan pengalaman sehingga kurangnya pengetahuan tentang pengaruh

kehamilan terhadap kesehatan gigi dan mulut.

Hasil penelitian ini menunjukkan 8% responden yang tidak menyikat gigi,

74% responden yang mengalami gigi sensitif dan 65% responden yang mengalami

sakit gusi (Tabel 5). Hal ini mungkin disebabkan perubahan fisiologis pada ibu hamil

yang mengakibatkan kelelahan, rasa malas dan nausea selama kehamilan sehinnga

kurangnya tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang dapat menyebabkan

kerusakan pada gigi. Pada penelitian ini, responden yang mengetahui adanya

pengaruh kehamilan pada gusi berdarah 50%, gusi bengkak 29% (Tabel 2), hasil

penelitian ini lebih tinggi dibandingkan penelitian Diana pada 100 orang ibu hamil

(43)

terhadap gusi berdarah dan gusi bengkak sebesar 7%.32 Setelah itu, penelitian ini menunjukkan sebesar 63% responden yang berobat ke dokter gigi sewaktu gigi

sensitif (Tabel 7), berobat ke dokter gigi sewaktu sakit gusi 59% (Tabel 9). Hal ini

mungkin disebabkan sebagian besar responden adalah berlatar belakang pendidikan

SMA dan perguruan tinggi sehingga sudah sadar akan pentingnya pemeliharaan

kesehatan rongga mulut.

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 15% responden mengetahui tentang

flossing (Tabel 3), sedangkan hanya 11% responden yang melakukan flossing dan

92% responden yang menyikat gigi secara rutin (Tabel 6). Hasil ini tidak sejalan

dengan penelitian Natalie dkk di Australia pada tahun 2008 yang menunjukkan

sebesar 57% responden melakukan flossing dan 92% responden yang menyikat gigi

secara rutin.35 Hal ini mungkin disebabkan sebagian besar ibu hamil telah melewati trimester pertama, refleks muntah saat menyikat gigi akan mulai menurun sehingga

ibu hamil tidak menolak untuk menyikat gigi. Setelah itu, hal ini mungkin disebabkan

menyikat gigi sudah menjadi kebiasaan tetapi flossing masih jarang dilakukan dan

mungkin disebabkan flossing mudah memicu perdarahan pada gusi sehingga

responden menolak melakukan flossing selama kehamilan.

Hasil penelitian menunjukkan hanya 4% responden yang memiliki

pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang baik, 34% responden

berpengetahuan cukup, 22% responden berpengetahuan kurang dan 40% responden

yang berpengetahuan buruk (Tabel 4). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Hajikazemi dkk di Iran yang menunjukkan hanya 5,6% responden memiliki tingkat

pengetahuan yang baik dan penelitian Tang dkk yang menunjukkan sebesar 44,62%

responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan mulut.4,6 Hasil penelitian ini mungkin disebabkan sebagian besar ibu hamil hanya fokus pada

kehamilannya dan kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.

Hasil penelitian tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

menunjukkan sebagian besar responden yaitu 56% responden mempunyai tindakan

yang cukup (Tabel 10). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hajikazemi dkk

(44)

kesehatan gigi dan mulut yang cukup.6 Penelitian Rakchanok dkk di Chiang Mai, Thailand juga menunjukkan 51,9% responden mempunyai tindakan pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut yang cukup.31 Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden mempunyai tindakan yang cukup meskipun tingkat pengetahuannya

buruk. Hal ini mungkin disebabkan ibu hamil hanya melakukan tindakan

pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut tanpa mengerti hubungan kehamilan dengan

kesehatan gigi dan mulut.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang buruk

dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang cukup. Hal ini mungkin

disebabkan responden tidak memperoleh atau mendapatkan saran dari dokter

(45)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pengetahuan ibu hamil tentang pengaruh kehamilan terhadap kesehatan

gigi dan mulut pada ibu hamil adalah seperti berikut : responden yang mengetahui

tentang kehamilan dapat menyebabkan gusi berdarah 50%, muntah-muntah dapat

mengakibatkan kerusakan gigi 33%, plak menyebabkan radang gusi 26% dan radang

gusi dapat menyebabkan berat bayi lahir rendah 15%.

2. Pengetahuan ibu hamil tentang tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan

mulut pada ibu hamil adalah seperti berikut : responden yang mengetahui tentang

tindakan menyikat gigi 80%, mengomsumsi makanan yang memenuhi 4 sehat 5

sempurna 55%, mengomsumsi suplemen kalsium 51%, waktu yang tepat untuk

menyikat gigi 51% dan flossing 15%.

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil adalah seperti berikut : terdapat 4%

responden mempunyai tingkat pengetahuan yang baik, 34% responden

berpengetahuan cukup, dan 22% responden berpengetahuan kurang, dimana terdapat

40% responden yang mempunyai tingkat pengetahuan yang buruk.

4. Dampak kehamilan terhadap kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil

adalah seperti berikut : responden yang mengeluh sakit gigi selama kehamilan 74%,

muntah-muntah selama kehamilan 66% dan sakit pada gusi selama kehamilan 65%.

5. Tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil adalah

seperti berikut : responden yang menyikat gigi 92%, mengomsumsi makanan yang

memenuhi 4 sehat 5 sempurna 74%, menyikat gigi pada waktu yang tepat 62%,

mengonsumsi suplemen kalsium 53%, lain-lain seperti skeling, menggunakan pasta

gigi yang mengandung fluor dan obat kumur 13%, dan hanya 11% yang

(46)

gigi sensitif, 61% responden responden yang berkumur-kumur dengan air setelah

muntah, 59% responden berobat ke dokter gigi sewaktu sakit pada gusi.

6. Kategori tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil

adalah seperti berikut : terdapat 15% responden sudah melakukan tindakan yang baik,

56% responden cukup, 20% responden kurang dan 9% responden yang buruk.

6.2 Saran

1. Dokter gigi dan tenaga kesehatan lain perlu melakukan penyuluhan

tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil selama kehamilan

supaya tahu akan risiko dari penyakit rongga mulut terhadap kesehatan

kandungannya serta diri sendiri, sehingga ibu hamil dapat melakukan tindakan yang

benar dan memahami hubungan antara kehamilan dan kesehatan rongga mulut.

2. Rumah Sakit dianjurkan untuk membuat poster dan leaflet mengenai

pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan.

3. Ibu hamil harus membekali dirinya dengan pengetahuan dari internet dan

majalah maternal yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini untuk

(47)

DAFTAR PUSTAKA

1. Gajendra S, Kumar JV. Oral health and pregnancy: A review. NY State Dent J 2004;

70(1): 40-4.

2. Al-Attas SA. The effect of socio-demographic factors on the oral health knowledge,

attitude and behavior in female population. Saudi Dent J 2007; 19(1): 30-2.

3. Habashneh. Factors related to utilization of dental services during pregnancy. J Clin

Periodontal 2005; 32: 815-6.

4. Tang Y, Zhu YQ, Wang Y, He Y. A survey about knowledge, attitude, practice of

oral health in pregnant women of one hospital in Shanghai municipality. Department

of General Dent 2011; 20(5): 531-4.

5. Devy FG, Amaliya, Yubiliana G. Perilaku ibu hamil dan dokter gigi dalam

pencegahan penyakit gigi dan gusi pada masa kehamilan: Sebuah survei pada ibu

hamil dan dokter gigi di Kabupaten. http://www.lppm.unpad.ac.id /archieves/3660

(24 Oktober 2012).

6. Hajikazemi E, Oskouie F, Hossain MS, Nikpour S, Haghany H. The relationship

between knowledge, attitude, and practice of pregnant women about oral and dental

care. Euro J Scientific 2008; 24(4): 556-62.

7. Terpak C, Louann B, Yu ZW, Mike C. Urgent dental problems and access to care

during pregnancy among California women with a live birth. http://

www.cdph.ca.gov/programs/MCAHOralHealth/Documents/MO-OHPUrgent

DentalProblems.pdf (20 April 2012)

8. Andrisyah R. Gambaran periodontitis pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas

Nanggalo Padang Tahun 2011. Tesis. Jawa Tengah: Program Studi Ilmu

Keperawatan PSIK FK UNAND, 2011: 2.

9. Sarifakioglu E, Gunduz C, Gorpelioglu C. Oral mucosa manifestations in 100

pregnant versus non-pregnant patients: An epidemiological observational study. Euro

(48)

10.Charlene BK, Nabil FB. Women’s health issues and their relationship to periodontitis.

J Am Dent Assoc 2002; 133(3): 323-9.

11.Claas BM, Ellison-Loschman L, Jeffreys M. Self-reported oral health care and access

to oral health care information among pregnant women in Wellington, New Zealand.

NZ Med J 2011;124(1339): 37-50.

12.Santoso O, Aditya W, Retnoningrum D. Hubungan kebersihan mulut dan gingivitis

ibu hamil terhadap kejadian bayi berat badan lahir rendah kurang bulan di RSUP Dr.

Kariadi Semarang dan Jejaringnya. Media Medika Indonesiana 2009; 43(6): 288-93.

13.Notoatmodjo S. Ilmu kesehatan masyarakat: Prinsip-prinsip dasar. Jakarta: PT Rineka

Cipta., 2003: 119-33.

14.Notoatmodjo S. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: PT Rineka Cipta.,

2007: 135-164.

15.Hasibuan S. Perawatan dan pemeliharaan kesehatan gigi-mulut pada masa kehamilan.

USU digital library, 2004: 1-6.

16.Falace D. Medical management update: Pregnant and lactation. 1st ed., New York: Elsevier Inc., 2004: 672-82.

17.Lopez C, Perez M, Soriano Y. Dental considerations in pregnancy and menopause. J

Clin Exp Dent 2011; 3(2): 135-7.

18.Linda J, Danny J. At a glance system reproduksi. Edisi kedua., Penerbit Erlangga.,

2006: 46-50.

19.Romana T. Enam alasan penting menjaga kesehatan gigi ibu hamil. http://

www.kompasiana.com ( 25 September 2012).

20.Dental Practice Education Research Unit. Colgate oral care and the University of

Adelaide. Pregnancy and oral health. http://www.arcpoh.adelaide.edu.au/

dperu/cariesinfo/CariesInfo9.pdf (30 Augustus 2012).

21.Council on Clinical affairs, Committee on the Adolescent. Guideline on oral health

care for the pregnant adolescent. America Academy of Pediatric Dentistry 2007; 32

(7): 1024.

22.Silk H, Douglass AB, Douglass JM, Silk L. Oral health during pregnancy. Am

(49)

23.Pirie M, Cooke I, Linden G, Irwin C. Review dental manisfestations of pregnancy.

The Obstetrician & Gynaecologist 2007; 9: 22-5.

24.Rai B, Kaur S. Pregnancy gingivitis and periodontitis and its sistemic effect. The

Internet J Dent Science 2009; 6(2): 1-5.

25.Rachmawati R, Masulili C. Penyakit periodontal sebagai faktor risiko terjadinya

preeclampsia pada ibu hamil. J Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi 2011; 8(1):

19-23.

26.Mills LW, Moses DT. Oral health during pregnancy. MCN AM J Materm Child Nurs

2002; 29(3): 275-80.

27.Manter M. Pregnancy and oral health modules. http://www.mchoralhealth.org. (15

Maret 2012)

28.New York State Department of Health. Oral health care during pregnancy and early

childhood. www.health.ny.gov/publications/0824.pdf (6 Augustus 2012)

29.Biesbrock AR, Bartizek RD, Gerlach RW. Oral hygiene regimes, plaque control, and

gingival health: A two-month clinical trial with antimicrobial agents. J Clin Dent

2007; 18: 101.

30.Chai WL. Update in dental care for pregnant mothers. Part 2: Drugs prescription.

Malaysia Dent J 2003; 24(1): 57-63.

31.Rakchanok N, Amporn D, Yoshida Y, Rashid M, Sakamoto. Dental caries and

gingivitis among pregnant women and non-pregnant women in Chiang Mai, Thailand.

Nagoya J Med Sci 2010; 72(1-2): 43-50.

32.Diana D. Pengetahuan, sikap dan perilaku wanita hamil pengunjung poli ibu hamil

(PIH) PSUD Dr. Prigandi Medan terhadap kesehatan gigi dan mulut selama masa

kehamilan periode November-Desember 2009. Tesis. Medan: Program Studi

Kedokteran Gigi FKG USU, 2009: 42-5.

33.University of Nairobi. Knowledge of periodontal disease and oral hygiene practices

among pregnant women attending maternal and child health/family planning clinic at

(50)

34.Johnson M, Blinkhorn A, Ajwani S, Bhole S, Yeo AE, Ellis S. The oral health status,

practices and knowledge of pregnant women in south-western Sydney. Aus Dent J

2013; 58(1): 26-33.

35.Natalie J, Phipippa F, Caroline A. Oral and dental health care practices in pregnant

women in Australia : A postnatal survey. http://www.biomedcentral.

Gambar

Gambar 1. Gingivitis kehamilan15
Gambar 2. Tumor Kehamilan20
Tabel 1. Persentase Distribusi Karakteristik Responden (n=100)
Tabel 2. Persentase Distribusi Pengetahuan Tentang Pengaruh Kehamilan Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil Di Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSIA Stella Maris Medan (n=100)
+5

Referensi

Dokumen terkait

An – Nawawi rahimahullah berkata , “Maksud hadits di atas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallammenyerupakan terjatuhnya orang-orang jahil dan menyimpang dalam neraka akhirat

berani menjelaskan jawabannya. 10) Merupakan variasi yang cocok untuk semua gaya belajar. Kekurangan dari model pembelajaran SAVI adalah sebagai berikut: 62 1) Pendekatan ini

Banjir merupakan salah satu bencana yang sering terjadi setiap tahunnya terutama di daerah Kabupaten Kudus. Bencana banjir yang sering terjadi tentu saja akan menimbulkan kerugian

Dengan diketahuinya peristiwa dan aktivitas manusia yang dilakukan pada masa lampau tersebut, tradisi tulis ini telah berkembang menjadi salah satu sumber sejarah yang dapat

Peneliti menyusun instrumen sesuai Standart Tingkat Pencapaian Pembelajaran Anak (STPPA) dan Indikator mengenal keaksaraan awal melalui bermain yaitu Mengenal huruf

Seorang pria yang menikah dengan tujuan untuk menjaga dirinya dari perbuatan dosa, maka Allah Shubhanahu wa ta’alla akan membantu didalam nikahnya itu,

Apabila suatu kata dasar yang diawali fonem konsonan mendapat awalan pi-, maka awalan pi- tersebut melekat begitu saja pada kata dasar.. Apabila awalan pi-

Transformasi Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L. BL) Dengan Gen SoSUT1 Menggunakan Agrobacterium tumefaciens strain GV3101 dan Eksplan Kalus; Anisa Indah