• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Modal Insani dan Modal Sosial terhadap Kinerja Studi Kasus Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Makanan dan Minuman Kota Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Modal Insani dan Modal Sosial terhadap Kinerja Studi Kasus Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Makanan dan Minuman Kota Bogor"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODAL INSANI DAN MODAL SOSIAL TERHADAP

KINERJA STUDI KASUS USAHA KECIL DAN MENENGAH

(UKM) MAKANAN DAN MINUMAN KOTA BOGOR

LAYLA KHOIRRINI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Modal Insani dan Modal Sosial terhadap Kinerja Studi Kasus Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Makanan dan Minuman Kota Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

LAYLA KHOIRRINI. Pengaruh Modal Insani dan Modal Sosial terhadap Kinerja Studi Kasus Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Makanan dan Minuman Kota Bogor. Dibimbing oleh LINDAWATI KARTIKA.

UKM makanan dan minuman kota Bogor mampu menyerap banyak tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan aset bagi perusahaan dalam bentuk modal insani dan modal sosial. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis secara deskriptif, menganalisis pengaruh modal insani dan modal sosial terhadap kinerja UKM makanan dan minuman Kota Bogor, serta membuat rekomendasi untuk meningkatkan kinerja UKM. Metode penelitian yang digunakan antara lain analisis deskriptif, Importance Performance Analysis (IPA), fishbone diagram, dan Structural Equation Modelling (SEM) dengan pendekatan Partial Least Squares (PLS). Hasil analisis SEM menyatakan bahwa pengetahuan lain merefleksikan modal insani dan dimensi struktural merefleksikan modal sosial, dimana modal insani dan modal sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Oleh karena itu, peningkatan kinerja pada UKM direkomendasikan melalui beberapa kegiatan penunjang antara lain membuat kegiatan informal rutin per periode, membentukan sistem pengendalian mutu dan penyusunan standar pelaksanaan produksi, memperbaiki sarana prasarana yang dimiliki oleh UKM, serta ikut serta dalam pelatihan yang diadakan oleh pemerintah.

Kata kunci : kinerja, modal insani, modal sosial, UKM

ABSTRACT

LAYLA KHOIRRINI. The Influence of Human Capital and Social Capital on Performance Case Study on Small and Medium Enterprises (SMEs) of Foods and Beverages Bogor City. Supervised by LINDAWATI KARTIKA.

SMEs foods and beverages Bogor City capable of absorbing much labor. Labor is the assets for the company in the form of human capital and social capital. The purposes of this research are to analyze the case descriptively, to analyze the influence of human capital and social capital of SMEs, and to give recomendation for performance improvement of SMEs. This research uses some methods, which are descriptive analysis, Importance Performance Analysis (IPA), fishbone diagram, and Structural Equation Modelling (SEM) with the approach of Partial Least Squares (PLS). The result of SEM shows that other knowledge reflects human capital and structural dimension reflects social capital. The result also shown the human capital and social capital influence positively and significantly to performance. Therefore, some supporting activitives are recomended to improve of SMEs, such as formation of informal activities per periods, composing system of quality control and drafting standar the implementation of production, improving infrastructure owned by SMEs, as well as participate in training who is held by goverment.

(5)
(6)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Manajemen

PENGARUH MODAL INSANI DAN MODAL SOSIAL TERHADAP

KINERJA STUDI KASUS USAHA KECIL DAN MENENGAH

(UKM) MAKANAN DAN MINUMAN KOTA BOGOR

LAYLA KHOIRRINI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(7)
(8)

Judul Skripsi : Pengaruh Modal Insani dan Modal Sosial terhadap Kinerja Studi Kasus Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Makanan dan Minuman Kota Bogor

Nama : Layla Khoirrini NIM : H24100085

Disetujui oleh

Lindawati Kartika, SE, MSi Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhamad Nadjib, STP, MM Ketua Departemen

(9)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2013 hingga bulan September 2013 ini berjudul Pengaruh Modal Insani dan Modal Sosial terhadap Kinerja Studi Kasus Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Makanan dan Minuman Kota Bogor.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Lindawati Kartika, SE, MSi selaku pembimbing yang telah memberi arahan dan bimbingan. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak dan Ibu pemilik UKM makanan dan minuman Kota Bogor yang membantu dalam pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, keluarga, serta seluruh teman dan sahabat di Manajemen 47 dan Keluarga Asad atas doa dan dukungannya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang manajemen.

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA 4

Modal Insani 4

Modal Sosial 4

Kinerja 4

METODE PENELITIAN 4

Kerangka Pemikiran 4

Lokasi dan Waktu Penelitian 5

Jenis dan Sumber Data 5

Metode Pemilihan Sampel 6

Uji Instrumen 6

Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 7

PEMBAHASAN 9

Karakteristik UKM 9

Karakteristik Tenaga Kerja 10

Persepsi Karyawan UKM terhadap Modal Insani, Modal Sosial, dan Kinerja 11

Importance-Performance Analysis (IPA) 12

Permasalahan di UKM 13

Analisis Pengaruh Modal Insani dan Modal Sosial Terhadap Kinerja UKM dengan Pendekatan Partial Least Square (PLS) 14

Implikasi Manajerial 17

PENUTUP 18

(11)

Saran 18

DAFTAR PUSTAKA 19

LAMPIRAN 20

(12)

DAFTAR TABEL

1 Jumlah unit Industri Kecil, Besar dan Menengah Formal Kota Bogor 1

2 Rentang skala interpretasi hasil jawaban kuesioner 7

3 Responden penelitian UKM Makanan dan Minuman Kota Bogor 9

4 Karakteristik Tenaga Kerja UKM Makanan dan Minuman Kota

Bogor 10

5 Persepsi karyawan terhadap modal sosial, modal insani dan kinerja 11

6 Analisis Kuadran dan Analisis Kesenjangan IPA 12

7 Hasil evaluasi outer model dan inner model model 1 dan 2 15

8 Nilai koefisien dan T-Hitung model 1 16

9 Nilai koefisien dan T-Hitung model 2 16

10 Indikator terpilih dalam penilaian alat analisis 17

DAFTAR GAMBAR

1 Perkembangan UKM Kota Bogor Tahun 2009-2013 2

2 Kerangka Pemikiran 5

3 Struktur Model 1 8

4 Struktur Model 2 8

5 Diagram Kartesius IPA 13

6 Diagram Tulang Ikan 14

7 Hasil inner model 1 15

8 Hasil inner model 2 16

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner karyawan 21

2 Kuesioner Pemilik 24

3 Uji validitas dan reliabilitas 27

(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Negara-negara berkembang kini mulai mengubah orientasinya ketika melihat pengalaman di Negara-negara maju tentang peranan dan sumbangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan usaha di Indonesia pun mengalami pertumbuhan tiap tahunnya sehingga UKM memberikan kesempatan kerja yang potensial. Pemerintah kota bogor merupakan salah satu pemerintahan yang memperhatikan mengenai masalah UKM di wilayahnya. Unit usaha kecil dan menengah di kota bogor dibagi menjadi dua jenis yaitu formal dan non formal dengan masing-masing jenis usaha berbeda. Usaha formal merupakan usaha yang telah memiliki hukum dan ijin dari pemerintah dalam mendirikan usahanya. Perbandingan jumlah antar jenis usaha dan total tenaga kerja usaha kecil dan menengah di Kota Bogor terdapat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1 Jumlah unit industri kecil, besar dan menengah formal kota bogor

Sumber : Dinas Industri dan Perdagangan Kota Bogor (2009)

Berdasarkan Tabel 1 menunjukan bahwa total unit usaha makanan dan minuman memiliki total unit usaha sebanyak 342 yang merupakan jumlah terbesar dibanding sektor lainnya. Selain itu, UKM makanan dan minuman pun mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 6.034 orang. Hal ini membuktikan bahwa industri makanan dan minuman merupakan potensi yang besar untuk dikembangkan. Kondisi cuaca di Bogor mendukung para pelaku usaha untuk mendirikan usaha kecil dan menengah. Melihat adanya peluang mendapatkan keuntungan, saat ini masyarakat berlomba-lomba menginvestasikan uangnya dalam bentuk UKM. Sehingga, jumlah UKM kota Bogor pun mengalami peningkatan dalam kurun waktu lima tahun. Jumlah UKM Kota Bogor tahun 2009-2013 ditunjukan oleh Gambar 1.

(14)

2

Gambar 1 menunjukan bahwa terjadi dinamika jumlah usaha kecil dan menengah di Kota Bogor. Pada usaha kecil jumlah usaha mengalami peningkatan tiap tahunnya. Namun, pada usaha menengah terjadi penurunan jumlah unit usaha dari tahun 2011 ke tahun 2012. Penurunan jumlah unit usaha menengah diduga adanya kenaikan potensi usaha menjadi usaha besar. Menurut Tambunan (2009) pada usaha menengah sebagian besar pemilik usaha telah berpendidikan baik, memiliki akses program pemerintah, dan sudah memperkerjakan manajer profesional. Hal tersebut menandakan bahwa usaha menengah memiliki modal insani yang baik. Selain itu, telah terbentuknya manajemen dan struktur organisasi formal pada usaha menengah mempresentasikan modal sosial yang baik pula. Oleh karena itu, tenaga kerja atau sumberdaya manusia disebut sebagai intangible asset. Intangible asset ini dapat direpresentasikan melalui modal insani dan modal sosial.

Pada penelitian Stam dan Elfring (2008) memfokuskan peran jejaring intra dan ekstra industri sebagai salah satu unsur pembentuk modal sosial, dapat membuktikan modal sosial merupakan media mediasi yang memperkuat hubungan antara orientasi entrepreneur dengan kinerja. Hasil penelitian Wahyuningrum (2013) membuktikan bahwa modal insani dan modal sosial memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja pada UKM Kerajinan di Depok. Kedua penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa kinerja dipengaruhi oleh modal insani atau modal sosial. Namun, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa modal insani dan modal sosial berpengaruh terhadap kinerja pada UKM cluster makanan dan minuman kota Bogor.

Perumusan Masalah

UKM makanan dan minuman di Kota Bogor merupakan unit usaha dengan jumlah terbesar dibandingkan dengan unit usaha lainnya. Oleh karena itu, perlu peningkatan dalam hal pengembangan tenaga kerjanya agar terwujud keberlangsungan usaha dan meningkatkan daya saing. Pada penelitian sebelumnya membuktikan bahwa tenaga kerja merupakan modal insani dan modal sosial yang berpengaruh terhadap kinerja. Namun, belum ada penelitian yang menyatakan modal insani dan modal sosial berpengaruh terhadap kinerja pada UKM makanan

Gambar 1 Perkembangan UKM Kota Bogor Tahun 2009-2013 (Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, 2014)

(15)

3 dan minuman kota Bogor. Berdasarkan hal tersebut, maka perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana persepsi mengenai modal insani, modal sosial dan kinerja di UKM Makanan dan Minuman Kota Bogor?

2. Bagaimana hasil analisis pengaruh antara modal insani dan modal sosial terhadap kinerja UKM Makanan dan Minuman Kota Bogor?

3. Apakah model terbaik untuk meningkatkan kinerja UKM Makanan dan Minuman Kota Bogor?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan yang dikaji, tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis secara deskriptif mengenai modal insani, modal sosial dan kinerja di UKM makanan dan minuman Kota Bogor.

2. Menganalisis pengaruh modal insani dan modal sosial terhadap kinerja UKM makanan dan minuman Kota Bogor.

3. Memilih model terbaik untuk meningkatkan kinerja UKM makanan dan minuman Kota Bogor.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Adapun manfaat-manfaat tersebut adalah:

1. Bagi UKM makanan dan minuman: hasil penelitian dapat digunakan sebagai data dan informasi tambahan untuk pembuatan strategi dalam pengelolaan sumber daya manusia.

2. Bagi peneliti selanjutnya: menambah pengetahuan dan referensi literatur untuk penelitian selanjutnya.

Ruang Lingkup Penelitian

(16)

4

TINJAUAN PUSTAKA

Modal Insani

Menurut Moeheriono (2009) modal insani adalah sumber daya manusia yang dimiliki suatu organisasi atau perusahaan. Peranan sumber daya manusia diyakini oleh banyak kalangan merupakan asset terpenting bagi perusahaan karena keberhasilan perusahaan sangat tergantung kepada bagaimana perusahaan mengelola karyawannya. Manusia yang mengatur suatu perusahaan dan yang menyatakan nilai tambah. Becker (1993) menyatakan bahwa indikator yg dapat merefleksikan modal insani (human capital) terdiri atas metode umum dan spesifik on the job training, pendidikan formal, serta pengetahuan lainnya.

Modal Sosial

Menurut Djohan (2007) modal sosial adalah keadaan yang membuat masyarakat atau sekelompok orang bergerak untuk mencapai tujuan bersama. Di dalam prosesnya, gerakan itu ditopang oleh nilai dan norma yang khas, yaitu trust, saling memberi dan menerima, toleransi, penghargaan, partisipasi, kerja sama, dan proaktif serta nilai-nilai positif yang dapat membawa kemajuan bersama. Nahapiet dan Ghoshal (1998) menyatakan bahwa modal sosial terdiri atas tiga dimensi, yaitu dimensi relasional, struktural, dan kognitif.

Kinerja

Kinerja merupakan suatu hasil karya dari pelaksanaan pekerjaan tertentu. Menurut Dokko (2004), dua hal yang dapat mengukur kinerja organisasi yaitu produktivitas dan daya inovasi. Produktivitas adalah aspek dari kinerja tentang seberapa banyak dan cepat suatu pekerjaan dapat diselesaikan sedangkan, daya inovasi adalah aspek dari pekerja untuk melihat ke depan dan melakukan sebuah perubahan untuk memperbaiki kinerjanya.

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran

(17)

5

mengidentifikasi permasalahan yang ada di UKM dengan analisis tulang ikan (fishbone chart). Tahap berikutnya menentukan pengaruh dari modal insani dan modal sosial terhadap kinerja pada UKM makanan dan minuman Kota Bogor. Alur penelitian dijelaskan pada Gambar 2.

Penelitian membahas mengenai pengaruh modal insani dan modal sosial terhadap kinerja. Pengaruh tersebut dilihat dengan menggunakan alat analisis deskriptif dan Strucktural Equation Modeling (SEM) melalui pendekatan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian memberikan beberapa implikasi manajerial yang dapat dijadikan masukan dalam upaya peningkatan kinerja UKM.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di UKM yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman di Bogor, Jawa Barat dengan pertimbangan seperti yang telah disebutkan di dalam perumusan masalah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2013.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak terkait yaitu para pakar di bidang UKM dan kuesioner sebagai instrument penelitian yang disebar ke UKM industri makanan dan minuman. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur antara lain buku, penelitian terdahulu, internet, serta data-data lainnya yang terkait. Kuesioner untuk pemilik dan karyawan UKM terdapat pada lampiran 1 dan 2.

(18)

6

Metode Pemilihan Sampel

Pemilihan populasi UKM makanan dan minuman di Bogor berdasarkan kriteria: terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) dan Dinas KOPERASI dan UMKM Kota Bogor, memiliki minimum 5 orang pekerja, pemilik aktif mengikuti pelatihan dari dinas terkait, dan UKM yang dinilai mampu untuk menerapkan pelatihan. Sehingga, didapatkan jumlah populasi sebanyak 65 unit usaha. Menurut Umar (2003) pengambilan ukuran sampel jika populasi relatif kecil, maka ukuran sampel minimum 20% dari populasi. Berikut perhitungan sampel menggunakan rumus Gay.

Keterangan:

= Jumlah Populasi dan = Jumlah Sampel. Maka dari 65 populasi diambil sampel sebanyak 13 UKM yang diteliti.

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode non-probabilitas dengan cara purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada kriteria tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi. Adapun sampel karyawan berasal dari 13 UKM terpilih dengan kriteria karyawan yang berpendidikan minimal Sekolah Dasar (SD), minimal sudah bekerja selama 1 tahun, dan dinilai berkinerja baik oleh pemilik. Sehingga, diperoleh 65 karyawan.

Uji Instrumen

Penggunaan uji instrumen adalah untuk melihat keakuratan kuesioner pada penelitan ini. Uji yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas.

Uji Validitas

Menurut Umar (2003), validitas adalah suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Pada penelitian ini, uji validitas pada kuesioner dilakukan dengan menggunakan Ms. Excel. Jumlah responden pada uji validitas ini sebanyak 38 orang karyawan dari 13 UKM. Penelitian dianggap valid jika memiliki tingkat korelasi yang tinggi terhadap skor total item. Dengan syarat nilai r hitung > r tabel (0,32). Hasil uji validitas terdapat pada lampiran 3.

Uji Reliabilitas

(19)

7

Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

Analisis Deskriptif

Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskritif mengenai tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner. Pembobotan yang telah ditetapkan antara 1 hingga 5 dibuat rentang skala. Rentang skala dapat dibuat dengan rumus :

Berdasarkan hasil persamaan dan bobot nilai yang digunakan dalam penelitian ini maka diperoleh rentang skala 0,8. Rentang skala untuk interpretasi jawaban kuesioner dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Rentang skala interpretasi hasil jawaban kuesioner

Analisis Kepentingan-Kinerja / Importance Performance Analysis (IPA)

Teknik analisis kepentingan-kinerja responden diminta untuk memeringkatkan berbagai elemen (atribut) dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen tersebut. Selain itu, responden juga diminta memeringkatkan kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen/atribut tersebut. Rumus penghitungan mengenai tingkat kesesuaian responden sebagai berikut.

Keterangan:

Tki = Tingkat kesesuaian responden, Xi = Skor penilaian kinerja perusahaan, Yi = Skor penilaian harapan responden

Fishbone Diagram

Fishbone diagram adalah suatu pendekatan terstruktur yang memungkinkan dilakukan suatu analisis lebih terperinci dalam menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang ada (Nasution, 2001).

Structural Equation Modelling dengan pendekatan Partial Least Squares

(PLS)

Structural Equation Modelling (SEM) adalah persamaan regresi ganda dengan tujuan menguji model pengukuran dan model struktural. Model pengukuran menjelaskan prediksi atau hipotesis hubungan antara variabel

Interval Skala

1 sd 1,80 Sangat Tidak Setuju 1,80 sd 2,60 Kurang Setuju 2,60 sd 3,40 Cukup Setuju 3,40 sd 4,20 Setuju

(20)

8

penyebab terhadap variabel akibat. Sementara model struktural menjelaskan operasionalisasi variabel penelitian menjadi indikator-indikator terukur yang dinyatakan dalam bentuk diagram jalur (Kusnendi, 2008). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Squares (PLS).

Pada penelitian ini akan melihat pengaruh antara variabel dalam dua bentuk model. Penelitian Stam dan Elfring (2008) memfokuskan peran jejaring intra dan ekstra industri sebagai salah satu unsur pembentuk modal sosial, dapat membuktikan modal sosial merupakan media mediasi yang memperkuat hubungan antara orientasi entrepreneur dengan kinerja. Maka, model pertama akan membuktikan bahwa modal insani berpengaruh langsung terhadap kinerja dan modal sosial sebagai variabel moderator. Model pertama akan dijelaskan pada Gambar 3.

Gambar 3 Struktur Model 1

Pada penelitian sebelumnya (Wahyuningrum, 2013) dijelaskan bahwa modal insani dan modal sosial memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja. Maka, model kedua dibuat untuk menunjukan pengaruh langsung modal sosial dan modal insani terhadap kinerja yang ditunjukan pada Gambar 4.

(21)

9 Berdasarkan pada kedua model tersebut didapatkan hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini yaitu sebagai berikut:

H01,2,3 : Tidak ada pengaruh modal insani dan modal sosial terhadap kinerja makanan dan minuman yang ditawarkan oleh UKM cukup beragam dan unik. Hal ini menarik wisatawan untuk kembali berkunjung ke Kota Bogor. Pada penelitian ini sampel UKM Makanan dan Minuman Kota Bogor berjumlah 13 UKM dengan kriteria tenaga kerja minimal berjumlah 5 orang. Karakteristik UKM yang menjadi responden penelitian ini ditunjukan pada Tabel 3.

Tabel 3 Responden penelitian UKM Makanan dan Minuman Kota Bogor

Nama UKM Tahun

nusantara 14 menengah

Gepuk dan

(22)

10

tersebut dapat mendatangkan omset usaha rata-rata UKM mencapai diatas Rp30.000.000,00 per bulan.

Terlihat pula bahwa UKM makanan dan minuman mampu menyerap tenaga kerja, usaha kecil mampu menyerap 5-8 tenaga kerja, sedangkan usaha menengah mencapai 66 tenaga kerja dan menghasilkan omset tertinggi sebesar Rp800.000.000,00. Meskipun tenaga kerja di UKM tidak mempermasalahkan mengenai pendidikan namun pemerintah Kota Bogor membekali keterampilan tenaga kerja dengan adanya pelatihan.

Karakteristik Tenaga Kerja

UKM makanan dan minuman Kota Bogor dapat meningkatkan kinerjanya melalui perbaikan kualitas SDM. Karyawan (SDM) diperhitungkan sebagai aset bagi perusahaan dengan kategori intangible asset atau aset yang tidak berwujud namun berperan penting dalam meningkatkan kinerja UKM. Adapun karakteristik tenaga kerja dapat dilihat dari aspek usia, pendidikan, penghasilan, hubungan kekeluargaan, jumlah tanggungan keluarga, dan lama bekerja selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Karakteristik Tenaga Kerja UKM Makanan dan Minuman Kota Bogor Karakteristik Jumlah Tenaga Kerja

(orang) Karakteristik

Jumlah Tenaga Kerja (orang) Pendidikan : Penghasilan :

SD 9 <500000 7

Jumlah Tanggungan : Hubungan 0-2 orang 3 kekerabatan : 3-4 orang 49

5-6 orang 7 Ada 16

7-8 orang 1 tidak ada 44

TOTAL 60 TOTAL 60

Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar

(23)

11 kompensasi terhadap karyawannya. Penghasilan yang diperoleh karyawan UKM berdasarkan pada keterampilan yang dimiliki, hasil kerja, dan kemampuan dalam bekerja. Rata-rata pendapatan karyawan berada pada rentang Rp1.000.001,00 sampai Rp1.500.000,00. Pendapatan tersebut berada di atas UMK kota Bogor tahun 2012 sebesar Rp 1.174.200,00. UKM telah merekrut tenaga kerja dengan profesional dan rata-rata tenaga kerja UKM tidak memiliki hubungan keluarga dengan pemilik. Namun, pada umumnya UKM makanan dan minuman belum menerapkan struktur organisasi formal dan manajemen dipimpin langsung oleh pemilik. Akibatnya, tingkat turn over karyawan menjadi cepat yaitu berkisar antara 0-3 tahun.

Persepsi Karyawan UKM terhadap Modal Insani, Modal Sosial, dan Kinerja

Persepsi adalah penilaian yang diajukan seseoerang sebagai bentuk pencapaian yang diraih. Penilaian persepsi karyawan UKM terhadap variabel modal insani, modal sosial, dan kinerja dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Persepsi karyawan terhadap modal sosial, modal insani dan kinerja No Variabel Nilai Keterangan Modal Sosial

1 Dimensi Struktural 3,90 Setuju 2 Dimensi Relasional 4,05 Setuju 3 Dimensi Kognitif 3.90 Setuju Modal Insani

1 Pendidikan Formal 3.28 Cukup Setuju 2 Metode umum on the job training 3.46 Setuju 3 Metode spesifik on the job training 3,46 Setuju 4 Pengetahuan Lain 3,69 Setuju Kinerja

1 Produktivitas 3.86 Setuju

2 Daya Inovasi 4 Setuju

Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar

(24)

12

Importance-Performance Analysis (IPA)

Importance-Performance Analysis (IPA) terdiri atas dua komponen, yaitu analisis kuadran dan analisis kesenjangan (gap). Analisis kuadran akan memetakan atribut yang diplotkan berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja, sedangkan analisis kesenjangan digunakan untuk melihat kesenjangan antara harapan dengan kinerja yang dicapai oleh atribut terkait (Supranto, 2004).

Analisis kuadran dan Analisis Kesenjangan

Analisis kuadran dengan diagram kartesius digunakan untuk memetakan atibut-atribut kinerja dan kepentingan/harapan yang telah dianalisis ditunjukan pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6 Analisis Kuadran dan Analisis Kesenjangan IPA No Variabel Kinerja

(25)

13

Gambar 5 Diagram Kartesius IPA

Seluruh variabel yang telah ditentukan akan tersebar ke empat bagian dalam kuandran analisis pada Gambar 5. Penyebaran variabel-variabel penelitian dijelaskan sebagai berikut:

a. Kuadran I (Prioritas utama)

Variabel-variabel di bagian ini memiliki tingkat kinerja di bawah rata-rata tetapi tingkat kepentingan tinggi. Variabel yang masuk ke dalam kuadran I adalah variabel : 3,4,6,21,22

b. Kuadran II (Pertahankan kinerja)

Variabel-variabel ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan kinerja yang diatas rata-rata. Variabel-variabelnya adalah 1,2,5,7,8,9,10,11,14

c. Kuadran III (Prioritas rendah)

Variabel-variabel ini memiliki tingkat kepentingan cukup rendah dan kinerjanya juga dinilai rendah. Variabelnya adalah variabel: 12,13,17,18,19 d. Kuadran IV (Kinerja berlebihan)

Variabel-variabel ini memiliki tingkat kepentingan cukup rendah tetapi kinerja cukup tinggi, sehingga dianggap berlebihan oleh pemilik. Pada kuadran ini, fokus sumber daya dapat dialihkan ke variabel lain yang lebih diprioritaskan. Variabel yang termasuk kuadran ini adalah variabel 15,16,20

Permasalahan di UKM

Diagram tulang ikan menggambarkan rincian permasalahan utama yang dihadapi oleh UKM Makanan dan Minuman Kota Bogor. Kepala ikan melambangkan akibat dari berbagai permasalahan, duri melambangkan penyebab pendukung dari permasalahan utama, dan ekor melambangkan penyebab utama. Gambar 4 dibawah ini akan menggambarkan berbagai permasalahan tersebut.

(26)

14

Gambar 6 Diagram Tulang Ikan

Penyebab utama permasalahan UKM adalah manusia karena berpengaruh penting terhadap keberlanjutan usaha dan keunggulan daya saing. Minimnya tenaga kerja yang berpendidikan dan kurangnya pelatihan keterampilan terhadap karyawan menyebabkan UKM sulit untuk maju. Penyebab kedua adalah rendahnya mutu produk. Hal ini berpengaruh besar pada kepuasan konsumen dan kepercayaan terhadap UKM tersebut. UKM di Bogor khususnya makanan dan minuman memiliki kendala dalam mutu produk yaitu produk cepat kadaluarsa. Keadaan tersebut tidak didukung adanya pengendali mutu yang memadai dan tidak adanya standart mutu yang jelas.

Keadaan di lapangan ditemukan bahwa beberapa UKM masih menyatukan rumah pribadi dengan tempat produksi sehingga terdapat keterbatasan dalam kapasitas produksi. Peralatan dan perlengkapan produksi juga masih tradisional. Penyebab keempat yaitu ditinjau dari segi material. Material merupakan seluruh bahan yang diperlukan untuk melakukan suatu proses di organisasi. Penyebab dikeluhkan oleh para pelaku usaha adalah sosialisasi khusus dari perguruan tinggi. Bogor memiliki salah satu universitas terbaik negri yang menjadi harapan bagi pelaku usaha agar usahanya mudah untuk berkembang. Namun, pada kenyataannya sosialisasi mengenai informasi pelatihan yang dibutuhkan UKM baik itu keamanan mutu, gizi, sertifikasi halal, dan lain-lain, belum sampai kepada pemilik usaha. Dalam hal ini dibutuhkan integrasi sistem informasi yang tepat antara perguruan tinggi dan UKM.

Analisis Pengaruh Modal Insani dan Modal Sosial Terhadap Kinerja UKM dengan Pendekatan Partial Least Square (PLS)

(27)

15

Tabel 7 Hasil evaluasi outer model dan inner model model 1 dan 2 Kriteria Standar penilaian Model 1 Model 2

Loading factor Nilai loading faktor > 0.70

Communlity Nilai > 0,5 (Valid) m. insani (1.0000), m.sosial (0.7916), kinerja

Signifikansi Nilai T-Statistik > 1,96 (5%)

Insani>>kinerja (5.0174) (Berpengaruh)

Sosial >> Kinerja (2.6150)(Berpengaruh) Sosial - > insani (2.9148)

Insani - >Kinerja (5.4875) menentukan model terbaik untuk menjadi model penelitian dan menjawab hipotesis. Hasil evaluasi dari kedua model menunjukan bahwa terdapat indikator yang direduksi, namun pada model kedua indikator yang direduksi lebih sedikit. Uji valid dan reliabel model menggunakan nilai AVE, Communlity, dan Composite Reliability. Pada kedua model sudah memenuhi kriteria valid dan reliabel. Hasil analisis inner dari model 1 dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Hasil inner model 1

(28)

16

kinerja indikator yang merefleksikan adalah daya inovasi dan produktivitas. Uji hipotesis untuk model 1 diketahui dengan membandingkan nilai t-statistik/t-hitung dengan t-tabel (1,96) dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Nilai koefisien dan T-Hitung model 1

Nilai koefisien Tabel 8 menjawab hipotesis yang diajukan pada penelitian yaitu modal insani memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM ditujukan dengan nilai T-hitung (5,017) > T-tabel (1,96). Nilai negatif pada original sampel menunjukan bahwa modal sosial tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja, namun berpengaruh signifikan terhadap modal insani sehingga

Terima H11. Selanjutnya, analisis hubungan pengaruh untuk model 2 ditunjukan oleh Gambar 8.

Gambar 8 Hasil inner model 2

Berdasarkan Gambar 8 diketahui bahwa terdapat pengaruh modal insani dan modal sosial terhadap kinerja UKM. Adapun indikator yang merefleksikan modal sosial antara lain dimensi struktural, dimensi relasional, dan kognitif. Indikator yang merefleksikan modal insani hanya pengetahuan lain. Pada kinerja indikator yang merefleksikan adalah daya inovasi dan produktivitas. Nilai dari pengaruh tersebut dan uji hipotesis dapat dilihat nilai koefisien pada Tabel 9.

Tabel 9 Nilai koefisien dan T-Hitung model 2

Alur Original Sample Standard Error T-Statistik Evaluasi model Insani kinerja 0,411883 0,075057 5,487572 Signifikan Sosial  kinerja 0,447438 0,082384 5,431095 Signifikan

Nilai koefisien Tabel 9 menjawab hipotesis yang diajukan pada penelitian yaitu :

a) Terima H12, ditunjukan dari T-hitung (5,431095) > T-tabel (1,96) artinya modal sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Alur Original Sample Standard Error T-Statistik Evaluasi model

InsaniKinerja 0,326 0,065 5,017 signifikan

(29)

17 b) Terima H13, ditunjukan dari T-hitung (5,487572) > T-tabel (1,96) artinya

modal insani berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

Jika dibandingkan antara model 1 dan model 2 maka dapat dinyatakan bahwa nilai T-statistik dan R-square model dua mempunyai nilai yang lebih besar. Maka, model dua adalah model terpilih dalam penelitian ini. Selanjutnya model 2 dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pembuatan implikasi manajerial.

Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil analisis baik secara deskriptif maupun dengan SEM SmartPLS menunjukan bahwa modal insani dan mosal sosial berpengaruh positif terhadap kinerja. Maka, kegiatan yang mendukung meningkatnya kualitas modal insani dan modal sosial perlu dilakukan program penunjang. Tabel 10 berikut menunjukan indikator terpilih melalui penilaian SEM, analisis deskriptif, dan analisis IPA yang menjadi acuan dalam pembuatan program UKM.

Tabel 10 Indikator terpilih dalam penilaian alat analisis Indikator Analisis

deskriptif

Analisis SEM Analisis kepentingan-kinerja

Modal insani Pengetahuan

Kinerja Daya Inovasi Daya Inovasi Sistem pengendalian mutu, standar pelaksanaan produksi

Faktor pendukung

- - Sarana prasarana

Berdasarkan Tabel 10 beberapa indikator terpilih tersebut dijadikan acuan sebagai pembuatan rekomendasi program penunjang kemajuan UKM. Untuk menghasilkan kinerja yang baik maka UKM membutuhkan sistem yang baik. Sistem ini bukan hanya peraturan atau standar melainkan melibatkan pihak-pihak terkait langsung yaitu sumber daya manusia. Salah satu sistem manajemen yang menawarkan suatu disiplin yang memperlakukan intelektual sebagai aset adalah knowledge management yang diukur dengan tiga variabel yaitu personal knowledge, job procedure, dan technology (Honeycutt 2005).

(30)

18

sehingga dapat meningkatkan penjualan dengan konsep pemasaran yang telah disepakati.

Tanggung jawab karyawan pun dapat diuji dengan adanya Standar Operational Procedure (SOP). SOP berisi standar pelaksanaan produksi dan sistem pengendalian mutu. Donoghue et al. dalam (Kosasih, 2007) mengemukakan bahwa knowledge management yang efektif membutuhkan kombinasi dari berbagai macam elemen organisasi contohnya teknologi dengan praktisi sumber daya manusia, struktur organisasi dan budaya dalam artian untuk memastikan bahwa pengetahuan yang benar diperlukan untuk bertahan pada saat yang tepat. Selanjutnya, rekomendasi yang diajukan yaitu memperbaiki sarana dan prasarana yang dimiliki oleh UKM. Perbaikan sarana dan prasarana bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mempercepat cara kerja produksi, dan menghasilkan mutu produk tinggi.

Diharapkan program-program rekomendasi tersebut dapat menjadi pemacu bagi UKM makanan dan minuman sebagai jalan menuju UKM berkinerja unggul. Mengenai faktor-faktor penghambat keberlanjutan UKM perlu dianalisis kemudian dijadikan sebagai kajian bagi para stakeholder untuk meningkatkan kinerja UKM.

PENUTUP

Kesimpulan

Simpulan dari hasil penelitian Pengaruh Modal Insani dan Modal Sosial Terhadap Kinerja UKM makanan dan minuman Kota Bogor adalah sebagai berikut :

1. Hasil analisis deskriptif pada penelitian ini adalah karyawan menilai bahwa dimensi relasional merupakan dimensi yang paling disetujui dalam membentuk modal sosial. Pengetahuan lain mendapat nilai terbesar yang dianggap paling diprioritaskan dalam membentuk modal insani. Pada kinerja variabel yang paling disetujui adalah daya inovasi.

2. Hasil analisis model 1 menyatakan bahwa modal insani berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kinerja dengan modal sosial sebagai variabel moderator. Hasil analisis model 2 menyatakan bahwa modal insani dan modal sosial berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kinerja.

3. Model terbaik adalah model 2 karena memiliki nilai R-square dan nilai T-statistik yang lebih besar daripada model 1. Sehingga model 2 digunakan sebagai pertimbangan dalam implikasi manajerial.

Saran

Saran dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

(31)

19 2. Bagi pemerintah diharapkan dapat membantu dalam mempermudah akses perijinan badan usaha, merek, sertifikat halal, mempermudah sistem birokrasi, dan meringankan biaya pengurusannya.

3. Peneliti selanjutnya disarankan dapat melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan peningkatan kinerja UKM melalui peningkatan kepemimpinan dan/atau motivasi.

DAFTAR PUSTAKA

Becker GS. 1993. Human Capital. Chicago (US): The University Chicago Press. Djohan Robby. 2007. Lead to Togetherness. Edisi ke-1. Jakarta (ID): Fund Asia

Education.

Dokko G. 2004. What you know or who you know, human and social capital as deteterminants of individual performance. [disertasi]. Pennsylvania (US): University of Pennsylvania.

Donoghue LP, Harris JG, Weitzman BA. 1999. Knowledge Management Strategis that Create Value, Outlook 1:48-53

Honeycutt J. 2005. Knowledge Management Strategies; Strategi manajemen pengetahuan. Jakarta (ID) : PT. Elex Media Komputindo.

Kosasih Natalia. 2007. Pengaruh Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Kasus Departemen Front Office Surabaya Plaza Hotel. Jurnal Manajemen Perhotelan. 3 (2): 80-88

Kusnedi MS. 2008. Model-model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup Sample dengan LISREL. Bandung (ID): CV ALFABETA.

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor (ID) : Ghalia Indonesia.

Nahapiet J, Ghoshal S. 1998. Social capital, intellectual capital, and the organizational advantage.Academic of Management Review. 23(2): 242-266.

Nasution MN. 2001. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta (ID): Ghalia Indonesia.

Stam W, Elfring T. 2008. Entrepreneurial orientation and new venture performance: the moderating role of intra and extraindustry social capital. Academic of Management journal. 51 (1): 97-111.

Supranto J. 2004. Analisis Multivariat, Arti dan Interpretasi. Jakarta (ID): Rineka Cipta.

Tambunan T. 2009. UMKM di Indonesia. Cetakan Pertama. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.

Umar H. 2003. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada

(32)

20

(33)

21 Lampiran 1 Kuesioner karyawan

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER KHUSUS RESPONDEN (PEGAWAI UKM)

Kuesioner ini merupakan salah satu instrumen penelitian yang berjudul Pengaruh Modal Insani Dan Modal Sosial terhadap Kinerja Studi Kasus Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) Makanan dan Minuman Kota Bogor.

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi salah satu responden dalam pengisian kuesioner ini. Informasi yang didapatkan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaannya.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Responden : ………

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak perlu)

Alamat : ………

Nama UKM : ... Alamat UKM : ...

Telp/HP : ……… / ….………

e-mail : ………

Petunjuk pengisian:

- Berilah tanda “X” pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda

- Pada pertanyaan yang sifatnya terbuka, tuliskan jawaban Anda pada tempat yang telah disediakan

I. Karakteristik Responden:

1. Usia Anda saat ini:

a. <15 tahun d. 36-45 tahun

b. 16-25 tahun e. > 45 tahun, sebutkan.... c. 26-35 tahun

2. Status pernikahan:

a. Sudah menikah b. Belum menikah

c. Janda/Duda

3. Pekerjaan Anda saat ini:………..

4. Jumlah tanggungan/keluarga:

a. 1-2 orang d. 7-8 orang

b. 3-4 orang e. > 9 orang, sebutkan.... c. 5-6 orang

5. Pendidikan terakhir :

a. SD/sederajat d. Diploma g.Lainnya

(sebutkan)….

b. SMP/sederajat e. Sarjana (S1)

c. SMA/sederajat f. S2/S3

6. Penghasilan per bulan:

(34)

22

Lanjutan lampiran 2 Kuesioner karyawan

7. Jenis Pelatihan yang pernah diikuti... tahun ...oleh...

8. Lama bekerja di UKM…… tahun …. Bulan

9. Jenis pelatihan yang ingin diikuti...

10. Saran Bapak/Ibu/Saudara/i untuk perbaikan UKM... 11. Apakah ada hubungan keluarga/kekerabatan dengan pemilik UKM?

II. Model Peningkatan Kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui Pengembangan Modal Insani dan Modal Sosial

Petunjuk pengisian:

Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon untuk memberi penilaian terhadap dimensi-dimensi modal insani dan modal sosial untuk peningkatan kinerja UKM. Pilihlah jawaban yang menurut Bapak/Ibu/Saudara/i paling sesuai.

Keterangan:

STS= Sangat Tidak Setuju S= Setuju N = Netral/Tidak tahu TS= Tidak Setuju SS = Sangat Setuju.

No. Pernyataan Penilaian

STS TS N S SS

Dimensi Struktural

1. Saya melakukan komunikasi dan hubungan kerjasama dengan rekan kerja dalam satu unit kerja dengan saya. 2. Saya melakukan komunikasi dan hubungan kerjasama

dengan rekan kerja diluar unit kerja dengan saya.

3. Saya selalu berpartisipasi dalam menyelesaikan konflik-konflik yang muncul di dalam UKM

4. Semua informasi tersebar secara merata pada seluruh lapisan karyawan yang ada di UKM

5. Jabatan struktural tidak menjadi pembatas dalam berkomunikasi di dalamUKM tempat saya bekerja

6. Saya selalu mengikuti kegiatan-kegiatan informal (misal : rekreasi, jalan pagi bersama) yang diadakan UKM dalam rangka meningkatkan hubungan kedekatan seluruh pekerja.

Dimensi Relasional 7. Saya selalu mempercayai rekan kerja saya.

8. Saya selalu percaya bahwa rekan kerja saya akan membantu jika saya menemui kesulitan dalam perkerjaan. 9. Saya memiliki rasa empati pada rekan kerja dengan

berusaha menempatkan diri pada posisi mereka.

10. Saya sangat memahami norma dan nilai-nilai yang berlaku di perusahaan.

11. Saya selalu mematuhi peraturan yang ditetapkan didalam perusahaan secara disiplin.

12. Saya dan rekan kerja selalu saling memberikan kritik yang membangun satu sama lain.

13. Saya selalu merasakan rasa kebersamaan dengan rekan kerja saya

Dimensi Kognitif

14. Saya selalu menggunakan kata-kata (istilah) yang dipahami bersama dalam berkomunikasi dengan rekan kerja saya.

15. Saya selalu berbagi cerita dan pengetahuan dengan rekan kerja saya.

(35)

23

No. Pernyataan Penilaian

STS TS N S SS

17. Saya selalu berusaha bekerja untuk mencapai tujuan UKM yang telah ditetapkan.

18. Saya selalu memiliki pemahaman yang sama dengan rekan kerja tentang tujuan UKM.

19. Saya selalu memiliki antusiasme yang sama dengan rekan kerja dalam mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.

Pendidikan Formal

20. Pendidikan formal mempengaruhi kemampuan saya dalam bekerja

21. Semakin tinggi pendidikan formal seseorang, maka akan semakin terampil dalam bekerja

Metode Umum On The Job Training

22. On the job training (magang) di perusahaan besar meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja

23. On the job training (magang) di UKM lain yang lebih maju meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja 24. Saya bisa belajar banyak dari hasil on the job training

(magang)

Metode On The Job Training Spesifik

25. On the job training (magang) untuk keahlian tertentu di perusahaan besar meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja

26. On the job training (magang) untuk keahlian tertentu di UKM lain yang lebih maju meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja

29. Pelatihan untuk pengetahuan lain di luar bidang pekerjaan saya dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan kerja

Produktivitas

30. Saya mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan tepat waktu

31. Saya mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan secara maksimal dengan sumber daya yang ada

32. Saya pekerja yang berorientasi hasil

(36)

24

Lampiran 3 Kuesioner Pemilik

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER KHUSUS MANAJEMEN/PEMILIK UKM

Kuesioner ini merupakan salah satu instrumen penelitian yang berjudul Pengaruh Modal Insani Dan Modal Sosial terhadap Kinerja Studi Kasus Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) Makanan dan Minuman Kota Bogor.

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi salah satu responden dalam pengisian kuesioner ini. Informasi yang didapatkan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaannya.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Responden : ………

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret yang tidak perlu)

Alamat : ………

Nama UKM : ... Alamat UKM : ...

Telp/HP : ……… / ….………

e-mail : ………

Petunjuk pengisian:

- Berilah tanda “X” pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda

- Pada pertanyaan yang sifatnya terbuka, tuliskan jawaban Anda pada tempat yang telah disediakan

I. Karakteristik Responden:

1. UKM berdiri sejak:... 2. Jenis UKM:

a. Usaha Kecil b. Usaha Menengah

3. Jenis usaha Anda saat ini:……….

4. Omset per bulan : Tahun 2013... Tahun 2012………... 5. Jumlah tenaga kerja:...

6. Sumber modal :

a. Pribadi c. Lainnya, sebutkan... b. Pinjaman bank

7. Modal awal Rp... 8. Visi :……….

9. Misi :………

(37)

25 Lanjutan lampiran 4 Kuesioner Pemilik

II. Pertanyaan Terbuka

1. Bagaimana komunikasi antara sesama karyawan dan antara karyawan dan atasan di dalam UKM?

2. Apakah pernah ada konflik di dalam organisasi UKM?

3. Bagaimana proses transfer informasi di UKM? Apakah sudah tersebar dengan baik?

4. Apakah jabatan struktural menjadi penghalang komunikasi dalam UKM? 5. Apakah pernah diadakan kegiatan informal untuk mempererat hubungan ?

6. Apakah ada rasa saling percaya antar sesama karyawan dan karyawan dengan atasan?

7. Jika ada karyawan yang kesulitan dalam pekerjaan, apakah karyawan lain akan membantu?

8. Bagaimana sosialisasi norma-norma dalam UKM kepada karyawan?

9. Bagaimana pelaksanaan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi dan hukuman untuk melanggar aturan?

10. .Bagaimana upaya untuk meningkatkan keberasamaan antar sesama karyawan dan karyawan dengan atasan (dalam bentuk kegiatan formal)?

11. Apakah syarat pendidikan formal menjadi prioritas dalam penentuan jabatan karyawan?

12. Apakah ada pendidikan berupa magang untuk karyawan?

13. Apakah ada penambahan kompetensi karyawan di luar pekerjaan yang dilakukannya?

14. Apakah ada standari waktu penyelesaian pekerjaan untuk karyawan? 15. Berapakah omzet per hari UKM anda ? Rp.

16. Produk UKM Utama?

17. Produk UKM lainnya yang dihasilkan selain yang produk utama? 18. Distribusi Penjualan produk yang dilakukan kemana saja?

19. Jumlah tenaga kerja dan posisinya dalam struktur organisasi seperti apa? Dan alasan membuat struktur organisasi dengan bentuk tersebut?

20. Apa saja upaya yang dilakukan UKM selama ini dalam : a. Meningkatkan produktivitas.

b. Meningkatan inovasi. c. Menghemat waktu / biaya.

d. Peningkatan beradaptasi (anggota & organisasi tersebut).

21. Sebutkan cita-cita terbesar yang ingin diraih pada UKM bapak/Ibu saat ini? 22. Sebutkan apa saja kendala utama yang dihadapi dalam mencapai cita-cita tersebut? 23. Menurut Bapak/Ibu, langkah-langkah strategis atau upaya apa yang perlu

dilakukan dalam mengatasi berbagai kendala dalam UKM bapak/Ibu

24. Kriteria kualifikasi pekerja di UKM ini dari segi hard skill dan soft skill untuk setiap bagian adalah?

25. Darimana Bapak/Ibu mendapatkan SDM untuk bekerja pada UKM Bapak/Ibu? 26. Tata cara dan proses membuat produk utama apa saja langkah-langkahnya?

27. Pembinaan dalam bentuk pelatihan atau bimbingan teknis pernah di dapat dari mana saja?

28. Bagaimana peran stakeholder terkait dalam membina UKM di tempat bapak/Ibu seperti PEMDA/ Perguruan Tinggi/ Swasta, apakah ada yang teribat? Dalam bentuk apa? Pelatihan/hibah/pendanaan?

29. Masalah terberat yang pernah dihadapi oleh UKM bapak/Ibu?

30. Bentuk fasilitasi implementasi transfer pengetahuan pada UKM bapak/Ibu? 31. Aset yang dimiliki oleh UKM bapak/ Ibu?

(38)

26

Lanjutan lampiran 5 Kuesioner Pemilik

b. Kendaraan……… setiap aktivitas/proses produksi, distribusi, disiplin kerja pegawai, pemasaran, keuangan, dsb)

33.bagaimana upaya Bapak/ibu selaku pemilik/ manajemen untuk selalu memotivasi kinerja pekerja dan meningkatkan team work pada UKM bapak/ibu

34. apa keunggulan atau faktor pendorong utama yang dapat mempertahankan dan mengembangkan UKM bapak/ibu?

Important Performance Analysis (IPA) untuk Pengelola/Pimpinan UKM

No. Indikator Kepentingan Kinerja

1. Laporan keuangan dibuat secara berkala. 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 2. Pencatatan keuangan yang rinci dan dicatat

ketika ada pengeluaran

3. Memiliki sarana dan prasarana produksi yang baik

4. Mempunyai standar pelaksanaan produksi barang

5. Memiliki standar mutu produk

6. Memiliki sistem pengendalian mutu produk 7. Inovasi terhadap produk yang dihasilkan 8. Inovasi terhadap teknik produksi agar lebih

efisien

9. Memiliki target pasar yang jelas

10. Melakukan promosi produk ke target pasar 11. Mengembangkan jaringan distribusi produk 12. Memiliki administrasi SDM yang baik 13. Melakukan pelatihan SDM secara berkala 14. Kompensasi karyawan menggunakan dasar

yang rasional

15. Memiliki rencana keberlanjutan usaha jangka pendek (per tahun)

16. Memiliki rencana keberlanjutan usaha jangka menengah (< 3 tahun)

17 Memiliki rencana keberlanjutan usaha jangka panjang ( 5 tahun)

18. Memiliki Visi usaha yang didokumentasikan 19. Memiliki Misi usaha yang didokumentasikan 20. Memiliki Tujuan usaha

21. Memiliki Budaya organisasi

22. Memiliki Struktur organisasi yang formal

(39)

27 Lampiran 6 Uji validitas dan reliabilitas

Variabel Item (Q) R hitung R tabel Validitas* Metode On the job training

umum (MU) 22 0,95 0,361 Valid 23 0,934 0,361 Valid 24 0,977 0,361 Valid Metode On the job training

spesifik (MS) 25 0,86 0,361 Valid *valid apabila R hit > Rtabel

Uji Reliabilitas kuisioner karyawan

*reliabel jika Cronbach Alfa > 0,600.

Cronbach

Alpha Reliabitas*

(40)

28

Lampiran 7 Persepsi karyawan terhadap peningkatan kinerja UKM Variabel : Struktural

No Pernyataan Nilai Keterangan 1 Saya melakukan komunikasi dan hubungan kerjasama dengan rekan

kerja dalam satu unit kerja dengan saya 4,10 Setuju 2 Saya melakukan komunikasi dan hubungan kerjasama dengan rekan

kerja diluar unit kerja dengan saya 3,98 Setuju 3 Saya selalu berpartisipasi dalam menyelesaikan konflik-konflik

yang muncul di dalam UKM 3,67 Setuju 4 Semua informasi tersebar secara merata pada seluruh lapisan

karyawan yang ada di UKM 3,92 Setuju 5 Jabatan struktural tidak menjadi pembatas dalam berkomunikasi di

dalamUKM tempat saya bekerja 3,92 Setuju 6 Saya selalu mengikuti kegiatan-kegiatan informal (misal : rekreasi,

jalan pagi bersama) yang diadakan UKM dalam rangka meningkatkan hubungan kedekatan seluruh pekerja.

3,60 Setuju

Rata-rata 3,9 Setuju

Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel : Relasional

No Pernyataan Nilai Keterangan

1 Saya selalu mempercayai rekan kerja saya. 4,13 Setuju 2 Saya selalu percaya bahwa rekan kerja saya akan membantu jika saya

menemui kesulitan dalam perkerjaan. 4,05 Setuju 3 Saya memiliki rasa empati pada rekan kerja dengan berusaha

menempatkan diri pada posisi mereka. 4,10 Setuju 4 Saya sangat memahami norma dan nilai-nilai yang berlaku di

perusahaan. 4,03 Setuju

5 Saya selalu mematuhi peraturan yang ditetapkan didalam perusahaan

secara disiplin. 3,95 Setuju 6 Saya dan rekan kerja selalu saling memberikan kritik yang

membangun satu sama lain. 3,98 Setuju 7 Saya selalu merasakan rasa kebersamaan dengan rekan kerja saya

4,13 Setuju

Rata-rata 4,06 Setuju

Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel : Kognitif

No Pernyataan Nilai Keterangan

1 Saya selalu menggunakan kata-kata (istilah) yang dipahami bersama

dalam berkomunikasi dengan rekan kerja saya. 3,98 Setuju 2 Saya selalu berbagi cerita dan pengetahuan dengan rekan kerja saya. 4,05 Setuju 3 Saya selalu berbagi keahlian keterampilan yang saya miliki dengan

rekan kerja saya. 3,87 Setuju 4 Saya selalu berusaha bekerja untuk mencapai tujuan UKM yang telah

ditetapkan. 3,95 Setuju

5 Saya selalu memiliki pemahaman yang sama dengan rekan kerja

tentang tujuan UKM. 3,65 Setuju 6 Saya selalu memiliki antusiasme yang sama dengan rekan kerja

dalam mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan. 3,92 Setuju

Rata-rata 3,9 Setuju

(41)

29 Lanjutan lampiran 8 Persepsi karyawan terhadap peningkatan kinerja UKM Variabel : Pendidikan formal

No Pernyataan Nilai Keterangan 1 Pendidikan formal mempengaruhi kemampuan saya dalam bekerja

3,15 Cukup

setuju 2 Semakin tinggi pendidikan formal seseorang, maka akan semakin

terampil dalam bekerja 3,40

Cukup setuju

Rata-rata 3,28 Cukup

setuju Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel : metode umum on the job training

No Pernyataan Nilai Keterangan 1 On the job training (magang) di perusahaan besar meningkatkan

kemampuan saya dalam bekerja 3,42 Setuju 2 On the job training (magang) di UKM lain yang lebih maju

meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja 3,43 Setuju 3 Saya bisa belajar banyak dari hasil on the job training 3,52 Setuju

Rata-rata 3,46 Setuju

Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel : metode spesifik on the job training

No Pernyataan Nilai Keterangan

1 On the job training (magang) untuk keahlian tertentu di perusahaan besar meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja 3,38

Cukup setuju 2 On the job training (magang) untuk keahlian tertentu di UKM lain

yang lebih maju meningkatkan kemampuan saya dalam bekerja 3,45 Setuju 3 Saya bisa belajar banyak dari hasil on the job training (magang) untuk

keahlian tertentu 3,53 Setuju

Rata-rata 3,46 Setuju

Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel : pengetahuan lain

No Pernyataan Nilai Keterangan

1 Pengetahuan lain di luar bidang pendidikan saya membantu dalam

menyelesaikan pekerjaan 3,60 Setuju 2 Pelatihan untuk pengetahuan lain di luar bidang pekerjaan saya

dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan kerja 3,78 Setuju

Rata-rata 3,69 Setuju

Keterangan : Angka yang bercetak tebal merupakan nilai terbesar dan terkecil

Variabel : Produktivitas

No Pernyataan Nilai Keterangan

1 Saya mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan tepat waktu 3,95 Setuju 2 Saya mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan secara

maksimal dengan sumber daya yang ada 4,02 Setuju 3 Saya pekerja yang berorientasi hasil 3,50 Setuju 4 Saya bersedia melakukan usaha lebih untuk mencapai hasil yang

maksimal 3,97 Setuju

Rata-rata 3,86 Setuju

(42)

30

Lanjutan lampiran 9 Persepsi karyawan terhadap peningkatan kinerja UKM Variabel : inovasi

No Pernyataan Nilai Keterangan 1 Saya suka melakukan pekerjaan dengan cara yang lebih

sederhana 3,92 Setuju

2 Jika ada ketidaksesuaian proses kerja, saya segera

memperbaikinya 4,07 Setuju

3 Saya bersedia untuk merubah cara kerja agar hasil pekerjaan

lebih maksimal 4,02 Setuju

Rata-rata 4 Setuju

(43)

31 RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bekasi pada tanggal 20 Maret 1992 dari ayah Misdi dan ibu Suratmi. Penulis adalah pertama dari lima bersaudara. Tahun 2010 penulis lulus dari SMA Negeri 91 Jakarta. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Selaksi Masuk IPB (USMI) dan diterima di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selain kuliah penulis aktif mengikuti organisasi kampus antara lain Reporter Koran Kampus IPB, Pengurus CENTURY UKM Kewirausahaan IPB divisi Akademik, dan DPM FEM IPB sebagai Ketua Komisi Administrasi dan Keuangan. Penulis pun pernah mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu IPB Goes to Field tahun 2012 di Demak.

Prestasi yang pernah diraih penulis pada tahun 2011 Juara lomba menulis puisi Asrama Putri IPB dan beberapa kegiatan PKM yang didanai DIKTI antara lain PKM Kewirausahaan tahun 2012 dengan judul PKM “Substitusi Santan dengan Susu Kedelai pada Kue Serabi dalam Upaya Peningkatan Mutu Panganan Tradisional”, PKM Pengabdian Masyarakat tahun 2012 dengan judul PKM “POTO (POT ORGANIK) Pemanfaatan Limbah Padi di Kampung Pabuaran Sawah dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Peduli Lingkungan”, PKM Pengabdian Masyarakat tahun 2013 dengan judul PKM “HOKI (Horticulture for Kidz) Pembangun semangat generasi muda perkotaan dalam

kepedulian terhadap lingkungan dan pertanian”, dan PKM Kewirausahaan tahun

2013 dengan judul PKM “4-ransum.com, Training Online Formulasi Ransum Sebagai Bisnis Perternakan Berbasis Web Edukasi”.

Gambar

Tabel 1  Jumlah unit industri kecil, besar dan menengah formal kota bogor
Gambar  1  menunjukan  bahwa  terjadi  dinamika  jumlah  usaha  kecil  dan  menengah di Kota Bogor
Gambar 2 Kerangka Pemikiran
Gambar 4  Struktur Model 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi kini konsultasi dilakukan dengan jadwal yang kurang teratur, dan harga yang dibayar, karena mengikuti hukum pasar berdasarkan penawaran dan permintaan, cenderung makin

Uji pakan dimaksudkan untuk mengetahui waktu yang diperlukan kerang hijau ( Perna viridis ) untuk menghabiskan pakan Chaetoceros sp. Persiapan ini dilakukan dengan

personil pelaksana kebijakan haruslah orang-orang yang memiliki dedikasi pada kebijakan yang telah ditetapkan, demikian juga dengan dalam pemilihan dan pengangkatan

Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa yang diancam pupus seperti bahasa masyarakat Orang Asli Seletar adalah julung kalinya dikaji dengan menggunakan teori Semiotik

Dari hasil data angket yang menggunakan analisis prosentasi dapat diketahui mean dari variabel Y (Karakter Siswa) yakni 81,47 yang masuk dalam nilai interval 63–82,

Pengaturan level kecepatan pada Gambar 3.3 dilakukan pada komputer operator, lalu perintah tersebut akan dikirimkan ke rangkaian kontrol mikrokontroler melalui media

Karena media pembelajaran dengan menggunakan media lagu daerah Sumbawa dapat membuat tampilan pembelajaran lebih menarik yang bisa membuat mata pelajaran bahasa

prosedur penelitian suatu pendekatan praktik cet 4, Jakarta: rineka cipta.. Dasar-Dasar