Kelompok 3
Depri Tri W125020200111026
Sadjidah Rahmawi 125020202111006 Yan Cahya 125020202111005
Ardhan A Kawakibi 125020200111035 Sigit Tri Wibowo
Maria Ulfa 125020200111092
Bahrudien Akbar W 125020200111093 Azaria Rahma Sabrina
Pengertian Aspek ekonomi
Dalam setiap usaha yang dijalankan oleh seseorang, pastinya akan memberikan dampak positif dan negarif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah, ataupun masyarakat luas. Dalam aspek ekonomi yang perlu ditelaah apakah jika usaha atau proyek dijalankan akan memberikanmanfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak dan sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi ini perlu dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila salah dalam
melakukan penilaian.
Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi, misalnya pendirian pabrik antara lain:
•Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga
•Menggali, mengatur, dan menggunakan ekonomi sumber daya alam
•Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional
Dampak dari aspek Ekonomi
Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga
Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga
Menggali,mengatur dan menggunakan Ekonomi sumberdaya alam
Menggali,mengatur dan menggunakan Ekonomi sumberdaya alam
Pengembangan Wilayah
Pengembangan Wilayah
Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional.
Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional.
PDB/PDG (produk domestic bruto/gross domestic product)
•Jumlah produk berupa barang dan jasa
PNB/GNP (produk nasional bruto/ gross national product)
•Seliuruh nilai produk barang dan jasa
yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu
NNP(net national product)
•Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan
NNI (net national income)
•Jumlah seluruh penerimaan yang diterima
PI (Personal income)
•Jumlah seluruh penerimaan yang diterima
DI (disposable imcome)
•Pendapatan yang diterima masyarakat
PDB
(Pendapatan
Domestik
Bruto)
PDB diartikan sebagaiFormula PDB
I. PENGERTIAN KURS VALUTA ASING
Menurut Deliarnov (2009 , P 46) kurs adalah
perbadingan nilai mata uang asing terhadap mata uang dalam negeri , sedangkan Nilai kurs valuta asing sangat tergantung permintaan dan penawaran pada saat
terjadinya transaksi .
Menurut Suherdi Judokusuma (2004 , p4) bahwa kurs valuta asing adalah perbedaan nilai mata uang , yakni harga suatu mata uang dengan mana dapat dibeli mata uang lainnya , atau harga relatif
II. MACAM-MACAM KURS VALUTA ASING
1. KURS JUAL
PERBEDAAN KURS
•Perbedaan kurs jual dan kurs beli oleh
pedagang valuta asing atau bank selisih kurs merupakan keuntungan pedagang atau bank
•Perbedaan kurs karena perbedaan waktu
pembayaran
•Perbedaan kurs karena perbedaan dalam
III.
PENYEBAB NAIK TURUNNYA NILAI VALUTA ASING1. Kebijakan Pemerintah
2. Mekanisme Pasar
Kredit Perbankan
Kata kredit berasal dari bahasa latin credere yang artinya kepercayaan. Dalam masyarakat, pengertian kredit sering disamakan dengan pinjaman, artinya bila seseorang mendapat kredit berarti mendapat pinjaman. Dengan demikian, kredit dapat diartikan sebagai tiap-tiap perjanjian suatu jasa
(prestasi) dan adanya balas jasa (kontra prestasi) di masa yang akan datang.
Kredibilitas tersebut harus memenuhi lima
syarat yang biasa dikenal dengan istilah 5C, yaitu sebagai berikut :
▫Character ▫Capital ▫Capacity ▫Collateral
Kebaikan Kredit
Meningkatkan produktivitas
Memperlancar konsumsi barang atau
jasa.
Memperlancar tukar-menukar atau
perdagangan.
Memperlancar arus peredaran uang dan
Kekurangan Kredit
•Produk yang dihasilkan akan mengalami
kelebihan
•Timbul spekulasi dalam perdagangan
•Dapat menimbulkan inflasi
•Kredit konsumtif
Kebijakan Perdangan internasional
Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan yang mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current
account) daripada neraca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan
Politik Proteksi
Politik proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri yang sedang tumbuh
(infant industry) dan persaingan-persaingan barang-barang impor.
Tarif dan Bea
Masuk
Pelarangan Impor
Kuota atau
Pembatasan Impor
Metode Penyusunan Anggaran
dan
Metode Penyusunan Anggaran
Di Negara Kesatuan Republik Indonesia diatur dalam sejumlah Peraturan Perundangan yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2003 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ;
4. Undang-Undang 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Dengan Berlakunya Paket Peraturan Perundangan tersebut, maka terdapat perubahan mendasar
dalam hal metode penyusunan anggaran
“Traditional Budget” yaitu penyusunan
anggaran dengan
pendekatan Incremental
dan Line Item yang penekanan
pertanggungjawaban pada setiap input yang dialokasikan
“Performance Budget” yaitu penyusunan anggaran dengan pendekatan anggaran kinerja yang penekanan pertanggungjawabannya
tidak sekedar pada setiap input tetapi juga pada ouput dan outcome
Masa Lalu Sekarang
Perubahan Metode Penyusunan Anggaran tersebut juga berpengaruh pada aspek
pengendalian & audit keuangan
Pengendalian dan Audit Keuangan tidak
berjalan dengan baik karena tidak
memasukkan kinerja
Pengendalian dan Audit Keuangan yang dilakukan juga
termasuk audit kinerja Masa Lalu
Sekarang
Lebih menerapkan konsep “value for money” atau konsep
3 E yaitu Ekonomis, Efisien, & Efektif
Artinya, dalam mencari dana maupun menggunakan dana
Pemda dituntut utk selalu memperhatikan tiap rupiah dana
(uang) yang diperoleh dan digunakan
Anggaran Berbasis Kinerja (ABK)
Performance Based Budget
TUJUAN :
Untuk meningkatkan efisiensi alokasi dan produktivitas (allocative and
productive efficiency) dari belanja pemerintah.
Marc & Jim, 2005
• PBB adalah prosedur atau mekanisme untuk
memperkuat keterkaitan antara dana yang
diberikan kepada instansi/lembaga pemerintah dengan outcome (hasil/dampak) dan/atau output
(keluaran), melalui pengalokasian anggaran yang didasarkan pada informasi ‘formal’ tentang
kinerja.
• Informasi kinerja ‘formal’: informasi mengenai
ukuran kinerja (performance measure), ukuran
biaya untuk masing-masing kelompok output dan
Implementasi Metode ABK
di Pemerintah Kota Yogyakarta
RPJM
NASIONAL RKP
RPJP
DAERAH DAERAHRPJM RKPD
RENSTRA SKPD
RENJA SKPD RENSTRA
KL RENJAKL
dijabarkan Pedoman
Pedoman
Pedoman dijabarkan
diacu
diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANG
RPJP NASIONAL
Pedoman
Diawali dengan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang disinergikan dengan dokumen perencanaan pembangunan dari
RPJM NASION
AL
RKP RAPBN APBN
RPJP DAERAH
RPJM DAERA
H
RKPD RAPBD APBD
RENSTRA Pedoman Pedoman
Pedoman dijabarkan
diacu
PERENCANAAN PROGRAM PENGANGGARAN
diacu diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANGDA Pedoman
Implementasi dokumen perencanaan SKPD (basis penyusunan ABK Dinas Kesehatan)
RPJMD KOTA YK 2011 - 2016
SKN/SKD
RENSTRA KEMENKES
MUSRENBANG RKA-SKPD
Performance Based Budgetting
Input
Ouput
Outcom e
Sumber-Sumber Pendanaan
(Berdasarkan UU 33 Tahun 2003 dan UU 28 Tahun 2009)
1. PAD
a. Pajak Daerah
b. Retribusi Daerah
c. Hsl. Pengelolaan Kekayaan Daerah yg dipisahkan d. Lain-lain PAD yang sah
2. DANA PERIMBANGAN
a. Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak b. Dana Alokasi Umum (DAU)
c. Dana Alokasi Khusus (DAK)
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YG SAH a. Dana Hibah
b. Dana Darurat
c. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi/Pemerintah Daerah Lainnya
d. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
Penyusunan Anggaran dengan Metode ABK pada SKPD
(Dinas Kesehatan)
RKA
Apa yang digunakan dalam bekerja
Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani
(jasa) Apa yang ingin
dicapai
Apa yang dikerjakan
Alat Analisa Belanja : 1. Perwal ttg Standar
Harga Barang dan Jasa (Standar
Biaya)
2. Analisa Standar Biaya (ASB)
Skema Pembiayaan Berdasarkan Sumber-sumber Anggaran
RPJMD KOTA YK 2011 - 2016
SKN/SKD RENSTRA KEMENKES
MDG’s
SPM KESHTN
RENSTRA DINKES
DAK DEKON TP TRANSF
ER DAERAH
PROGRAM Percepatan Pencapaian
Hambatan dan Permasalahan
Perjalanan metode penyusunan anggaran dengan pendekatan ABK sejak ditetapkannya peraturan perundangan sebagaimana tersebut diatas, belum sepenuhnya sesuai yang diharapkan hal ini karena beberapa faktor antara lain :
1. Perumusan nomenklatur program dan kegiatan belum mempertimbangkan aspek-aspek pengukuran kinerja (SMART: Spesific, Measurement, Attainable, Relevant, Timely)
2. Kebutuhan pengukuran kinerja program yang berbeda-beda menurut peraturan dari Kementrian Teknis
(Mendagri, MENPAN, LAN) sehingga pada saat perumusan hasil (outcome) terdapat tumpang tindih
makna/pengertian, apakah untuk mengukur kinerja program atau kegiatan.
3. Relevansi antara keluaran (output) dengan hasil (outcome) sehingga menyulitkan dalam evaluasi kinerja di akhir