ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF LEADERSHIP OF THE VILLAGE HEAD WITH WORK EFFECTIVENESS OF THE VILLAGE OFFICIALS
(Studies Of The Government In Talang Bojong Village Kotabumi Kota Of The North Lampung District)
By FETHA RIO
Effectiveness of the work is an attempt or a job can be managed properly in
accordance with planned or predetermined. Effectiveness of the work is very
crucial to the success of an organization because the effectiveness of the work is a
state that shows how far the work to be planned or desired can be accomplished or
reached, in the meaning that more and more plans that can be done so more
effectively is also an activity. Effectiveness of the work of the village is affected
by several things one of which is leadership.
Thus the main problem in this research is how strong the relationship of
leadership adopted by the Village Head with work effectiveness of the Officials
Village In Talang Bojong Village Kotabumi Kota Of The North Lampung
District. Methods used in this research is descriptive research method that aims to
explain the significant relationship between the leadership village head with work
person of the Neighborhood, and 8 person of the Community Leaders In Talang
Bojong Village Kotabumi Kota Of The North Lampung District. To analyze the
data using product moment correlation analysis, which was then consulted with
the correlation table.
The results showed that the leadership has a significant relationship with work
effectiveness of the village officials. Seen from the calculation of product moment
correlation r value calculate is 0,843. After that do test hypotheses used t-test and
t value calculate is 8,293 while t value table is 2,048 at significant level 5 %. t
calculate > t table is 8,293 > 2,048 because of that Ho is ignore and Ha is accept.
r value of 0,843 calculate is then consulted with the correlation table and lies
between 0,80 to 1,000 which means the relationship of leadership of the Village
Head with the work effectiveness of the Village Officials In Talang Bojong
Village Kotabumi Kota Of The North Lampung District is very strong.
With the results we can conclude that there is a positive and significant elationship
of leadership of the Village Head with work effectiveness of the Village Officials
In Talang Bojong Village Kotabumi Kota Of The North Lampung District. In the
data analysis, also show that the level of influence given by the relationship of
leadership of the Village Head with work effectiveness of the Village Officials In
ABSTRAK
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PERANGKAT DESA
(Studi Pada Pemerintah Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara)
Oleh FETHA RIO
Efektivitas kerja adalah suatu usaha atau suatu pekerjaan dapat berhasil dengan
baik sesuai dengan yang direncanakan atau ditentukan sebelumnya. Efektivitas
kerja sangat menentukan bagi berhasil tidaknya suatu organisasi karena efektivitas
kerja merupakan keadaan yang menunjukkan sejauh mana yang akan
direncanakan atau diinginkan dapat terlaksana atau tercapai, dalam arti semakin
banyak rencana yang dapat dilaksanakan maka semakin efektif pula suatu
kegiatan. Efektivitas kerja perangkat desa dipengaruhi oleh beberapa hal salah
satunya adalah kepemimpinan.
Masalah utama dalam penelitian ini adalah seberapa eratkah hubungan
kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala Desa dengan efektivitas kerja
Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung
Utara. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan yang signifikan antara
diantaranya 8 orang Perangkat Desa, 14 orang Rukun Tetangga, serta 8 orang
Tokoh Masyarakat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten
Lampung Utara. Untuk menganalisa data dengan menggunakan analisis korelasi
product moment yang kemudian dikonsultasikan dengan tabel korelasi hubungan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan memiliki hubungan
signifikan dengan efektifivas kerja perangkat desa, dilihat dari penghitungan
korelasi product moment yang menghasilkan nilai r hitung sebesar 0,843. Setelah
itu dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-test dan diperoleh
nilai t hitung sebesar 8,293 sedangkan nilai t tabel sebesar 2,048 pada taraf
signifikan 5 %. Hasil pengujian t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 8,293 >
2,048 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai r hitung sebesar
0,843 yang dihasilkan kemudian dikonsultasikan dengan tabel korelasi hubungan
dan terletak antara 0,80 sampai dengan 1,000 yang berarti hubungan
kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang
Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara sangat erat.
Berdasarkan hasil tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang positif dan signifikan antara kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas
kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten
Lampung Utara. Berdasarkan analisis data, dapat dilihat pula bahwa besarnya
pengaruh yang diberikan hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan
efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota
IV. GAMBARAN UMUM
A.Gambaran Umum Lokasi Desa
1. Letak Geografis
Desa Talang Bojong pada dewasa ini termasuk wilayah teritorial
administratif pemerintah wilayah Kecamatan Kotabumi Kota. Desa Talang
Bojong secara geografis terletak di bagian Utara Kecamatan Kotabumi Kota
yang berjarak ± 6 Km dan jarak Desa Talang Bojong dengan ibu kota
Kabupaten Lampung Utara adalah ± 3, sedangkan dari ibu kota provinsi
kurang lebih berjarak 110 Km, dengan luas wilayah 435 Ha.
Secara administratif Desa Talang Bojong ini berbatasan dengan :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kotabumi Udik
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Karang Agung
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kotabumi Udik
Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan tanah yang ada di wilayah Desa
Talang Bojong keseluruhan dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 8. Penggunaan Lahan
No Jenis Penggunaan Luas Lahan
(Ha/Km2) Prosentase
1 Pemukiman 12,5 2,87
2 Persawahan 50 11,49
3 Perkebunan 329 75,63
4 Kuburan 3 0,69
5 Pekarangan 2,5 0,57
6 Perkantoran/sekolah 3 0,69
7 Dll 35 8,04
Jumlah 435 100
Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008
Berdasarkan dari tabel 8 di atas tampak bahwa wilayah di Desa Talang
Bojong belum digunakan secara keseluruhan, dalam arti banyak lahan yang
kosong. Penggunaan lahan terbesar adalah untuk perkebunan yaitu seluas
75,63 % atau 329 Ha dari keseluruhan wilayah. Sedangkan lahan terkecil
yakni untuk sekolah dan perkuburan sebesar 0,69 % atau 3 Ha.
2. Keadaan Penduduk
Berdasarkan data monografi desa yang penulis peroleh di Desa Talang
Bojong menunjukkan bahwa jumlah penduduk sebesar ± 2232 jiwa dan
jumlah Kepala Keluarga (KK) berjumlah 492 KK, dengan perincian sebagai
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
Tabel 9. Komposisi Penduduk Menurut Usia
No Golongan Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase
1 0 – 12 bulan 4 orang 8 orang 12 0,54
Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008
]
b. Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama Tabel 10. Jumlah Penduduk Menurut Agama
No Agama Jumlah Jiwa Persentase
1 Islam 2232 100
Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa di Desa Talang Bojong seluruh
penduduknya memeluk Agama Islam sebanyak 2232 jiwa atau 100 %.
c. Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 11. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 1086 48,66
2 Perempuan 1146 51,34
Jumlah 2232 100
Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008
Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa di Desa Talang Bojong mayoritas
penduduknya perempuan dengan jumlah 1146 jiwa atau sekitar 51,34 %
dan laki-laki dengan jumlah 1086 jiwa atau sekitar 48,66 %, walaupun
perbedaannya hanya terpaut beberapa angka antara perempuan dan
laki-laki.
d. Keadaan Ekonomi
Keadaan penduduk masyarakat dipengaruhi oleh pekerjaan atau mata
pencaharian yang dimilikinya, hal itu untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Oleh karena itu, perlu dikemukakan bahwa mengenai mata
pencaharian penduduk menurut pekerjaannya, sebagaimana tabel
Tabel 12. Jenis Mata Pencaharian Penduduk
No Mata Pencaharian Jumlah Persentase
1 Petani 772 69,42
2 Buruh tani 125 11,25
3 PNS/ POLRI/TNI 19 1,70
4 Bidan swasta 1 0,08
5 Pembantu rumah tangga 18 1,63
6 Pensiunan PNS/POLRI/TNI 4 0,36
7 Pedagang 21 1,89
8 Swasta 152 13,67
Jumlah 1112 100
Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008
Berdasarkan tabel 12 di atas terlihat bahwa sumber mata pencaharian
penduduk mayoritas adalah petani yaitu sebanyak 772 jiwa (69,42%) dan
urutan terkecil adalah bidan swasta yaitu berjumlah 1 jiwa (0,08%).
B.Gambaran Umum Institusi Desa Talang Bojong
1. Struktur Organisasi
P.Sondang Siagian (2003:2) menyebutkan bahwa organisasi adalah setiap
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan
dalam ikatan yang terdapat seseorang atau beberapa kelompok orang
Struktur organisasi Desa Talang Bojong berpedoman pada Peraturan Daerah
No. 6 Tahun 2000 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah
Desa Talang Bojong Kabupaten Lampung Utara terdiri atas :
1. Kepala Desa
2. Sekretaris Desa
3. Kaur Pemerintahan
4. Kaur Kesra
5. Kaur Pembangunan
6. Kadus Talang Bojong
7. Kadus Talang Waras
8. Kadus Suka Manis
9. Kadus Karang Anyar
Berdasarkan susunan organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa Talang
Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara tersebut di
atas dapat digambarkan struktur organisasi Pemerintah Desa Talang Bojong
Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008
Gambar. 3 Struktur Organisasi Desa Talang Bojong Kepala Desa
Seri Wardani
Sekretaris Desa
Kaur Kesra
Ida Laila
Kaur Pemerintahan Kaur Pembangunan
Suhaili
Maryati Amin Fauzi
Kadus II
Dakin Handoko Kadus I
Hasanudin
Kadus III
Jatar
Kadus IV
2. Tugas dan Kewajiban Kepala Desa Serta Perangkat Desa
a. Tugas dan Kewajiban Kepala Desa
Kepala desa adalah kepala pemerintahan desa yang mempunyai tugas
memimpin penyelenggaraan pemerintah desa, pembangunan dan
pembinaan kehidupan kemasyarakatan desa. Untuk penyelenggaraan
tugas pokok tersebut kepala desa mempunyai tugas dan kewajiban
sebagai berikut :
1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa.
2. Membina kehidupan masyarakat desa.
3. Membina perekonomian desa.
4. Memelihara ketentraman dan keterlibatan masyarakat desa.
5. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa.
6. Mewakili desanya di dalam atau di luar pengadilan dan dapat
menunjuk kuasa hukum.
7. Mengajukan rancangan peraturan desa dan bersama BPD
menetapkannya sebagai peraturan desa.
8. Menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di desa
yang bersangkutan.
b. Tugas dan Kewajiban Sekretaris Desa
Sekretaris desa bertugas membantu kepala desa di bidang pelayanan
administrasi dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan masyarakat dan lembaga
kemasyarakatan, pelayanan teknis administrasi kepada masyarakat dan
Untuk melaksanakan tugas tersebut sekretaris desa mempunyai tugas :
a. Penyelenggaraan pelayanan administrasi umum yang diperlukan
dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas desa.
b. Penyelenggaraan koordinasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
perangkat desa.
c. Pelaksanaan pengumpulan dan evaluasi data, perumusan program
serta petunjuk pembinaan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan
desa, pengembangan dan pembinaan kesejahteraan masyarakat.
d. Pelaksanaan tata usahaan, rumah tangga, pemeliharaan kantor dan
perlengkapan.
c. Tugas dan Fungsi Kepala Urusan (Kaur)
Kepala urusan mempunyai tugas pokok membantu sekretaris desa dalam
bidang tugasnya untuk melaksanakan pembinaan dalam bidangnya,
pembinaan masyarakat, dan lembaga kemasyarakatan. Untuk
melaksanakan tugas tersebut kepala urusan mempunyai kedudukan dan
fungsi sebagai berikut :
Kedudukan Kepala urusan sebagai berikut :
1. Sebagai unsur pembantu sekretaris desa dalam bidang tugasnya.
2. Membantu sekretaris desa dalam bidang tugasnya.
Fungsi kepala urusan sebagai berikut :
1. Kegiatan sesuai dengan unsur bidang tugas.
2. Pelayanan administrasi terhadap kepala desa dan kepala urusan
d. Tugas dan Fungsi Kepala Dusun (Kadus)
Kedudukan kepala dusun adalah sebagai pelaksana tugas kepala desa di
wilayahnya. Tugasnya kepala dusun adalah nelaksanakan tugas-tugas
diwilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas tersebut kepala dusun
mempunyai fungsi :
1. Melaksanakan kegiatan pemerintahan pembangunan dan
kemasyarakatan.
2. Melaksanakan keputusan desa di wilayah kerjanya.
3. Melaksanaan kebijaksanaan kepala desa, kepala dusun bertanggung
jawab kepada kepala desa.
3. Keadaan Pegawai
a. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Perangkat Desa
Jumlah Perangkat Desa Talang Bojong sebanyak 9 orang, yang terdiri
dari kepala desa dan 8 orang perangkat desa. Selanjutnya data tingkat
pendidikan perangkat desa ini dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel 13. Tingkat Pendidikan Perangkat Desa
No Tingkat Pendidikan Jumlah Perangkat
Desa Persentase
1 SLTA/SMEA 8 88,89
2 SMP 1 11,11
3 SD - -
Jumlah 9 100
Data ini menunjukkan bahwa hampir seluruh Perangkat Desa di
Lingkungan Desa Talang Bojong telah mempunyai dasar pendidikan
minimal SLTA sebanyak 8 orang dan sisanya SD dengan jumlah 1 orang.
Hal ini cukup baik karena menyangkut kapabilitas Perangkat Desa
Talang Bojong dalam menguasai bidang pekerjaannya.
b. Daftar Jabatan Perangkat Desa Talang Bojong
Tabel 14. Daftar Jabatan Perangkat Desa Talang Bojong
No Nama Jabatan
1. Seri Wardani Kepala Desa
2. Suhaili Sekretaris Desa
3. Maryati Kaur Pembangunan
4. Ida Laila Kaur Kesra
5. Amin Fauzi Kaur Pemerintahan
6. Hasanudin Kadus Talang Bojong
7. Dakin Handoko Kadus Talang Waras
8. Jatar Kadus Talang Suka Manis
9. M. Arif Kadus Karang Anyar
Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008
c. Fasilitas Kerja
Gedung Kantor Desa Talang Bojong memiliki beberapa ruangan yang
diperuntukkan 1 ruangan kepala desa, 1 ruangan sekretaris desa dan 2
ruangan untuk kepala urusan. Adapun kelengkapan kantor yang
menunjang kualitas pelayanan yang dapat diberikan kepada masyarakat
Tabel 15. Jumlah Fasilitas Kerja Kantor Desa Talang Bojong
No Fasilitas Kerja Keadaan Jumlah
1. 1 Set kursi sofa Baik 1
2. 1 Motor inventaris Baik 1
3. 1 Mesin tik Baik 1
4. 13 Meja Baik 13
5. 185 Kursi rapat Baik 185
6. 10 Kursi biasa Baik 10
7. 5 Kursi biasa Baik 5
8. 4 Lemari Baik 4
Sumber : Monografi Desa Talang Bojong Tahun 2008
Berdasarkan tabel 15 di atas nampak bahwa di Kantor Desa Talang
Bojong telah cukup tersedia perlengkapan yang dapat menunjang
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden
Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong,
Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa Talang Bojong serta Tokoh
Masyarakat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten
Lampung Utara. Jumlah responden dalam penelitian ini sebesar 30 responden.
Berdasarkan kuisioner yang disebarkan kepada 30 orang responden ini dapat
diketahui identitas responden sebagai informasi untuk mengetahui
karakteristik responden yang mengisi kuesioner yang selanjutnya
didistribusikan menurut kelompok umur, jenis kelamin, serta pendidikan
terakhir. Untuk mengetahui lebih jelas identitas responden dapat dilihat dari
tabel dan grafik yang akan disajikan sebagai berikut :
Tabel 16. Distribusi Usia Responden
Usia (F) Jumlah Responden Prosentase (%)
Kurang dari 30 tahun 4 13,13
Lebih dari 30 tahun 26 86,67
30 100,00
0
Sumber : Hasil olah data, 2010
Grafik 1. Distribusi Usia Responden
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden
dengan usia kurang dari 30 tahun sebanyak 4 orang (13,33%), sedangkan
responden yang usianya lebih dari 30 tahun sebanyak 26 orang (86,67%).
Dengan demikian berdasarkan tabel dan grafik di atas mayoritas responden
berusia lebih dari 30 tahun.
Tabel 17. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden (F) Prosentase (%)
Laki-laki 28 93,33
Perempuan 2 6,67
Jumlah 30 100,00
Sumber : Hasil olah data, 2010
Frekuensi Usia Responden
Frekuensi
0
Sumber : Hasil olah data, 2010
Grafik 2. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden
dengan jenis kelamin laki-laki 28 orang (93,33%), sedangkan responden yang
perempuan 2 orang (6,67%). Kondisi responden dilihat dari jenis kelamin ini
dimaksudkan untuk melihat sudut pandang responden laki-laki dan perempuan
didalam melihat permasalahan tentang hubungan kepemimpinan Kepala Desa
dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi
Kota Kabupaten Lampung Utara.
Tabel 18. Distribusi Responden Menurut Pendidikan Terakhir
No Tingkat pendidikan Jumlah Responden (F) Prosentase (%)
1 SMA 16 53,33
2 SMP 10 33,34
3 SD 4 13,33
Jumlah 30 100,00
Sumber : Hasil olah data, 2010
Frekuensi Jenis Kelamin
0 2 4 6 8 10 12 14 16
SMA SMP SD
Sumber : Hasil olah data, 2010
Grafik 3. Distribusi Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden
dengan tingkat pendidikan SMA berjumlah 16 orang (53,33%), responden
dengan tingkat pendidikan SMP berjumlah 10 orang (33,34%), dan responden
dengan tingkat pendidikan SD berjumlah 4 orang (13,33%). Kondisi
responden dilihat dari tingkat pendidikan ini dimaksudkan untuk melihat sudut
pandang responden dengan tingkat pendidikan masing-masing didalam
melihat permasalahan tentang hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan
efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota
Kabupaten Lampung Utara.
Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Terakhir
B. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini digunakan dua variabel, setiap variabel digunakan
beberapa indikator. Berikut ini akan dikemukakan deskripsi dari
masing-masing variabel penelitian, yang akan disajikan dalam bentuk tabel
pengkategorian setiap variabel.
1. Deskripsi Variabel Kepemimpinan
Berdasarkan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan-pertanyaan
dalam kuesioner penelitian mengenai gaya kepemimpinan Kepala Desa
Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara, maka
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 19. Jawaban Responden Mengenai Pemberian Tugas Dan Tanggungjawab Dari Pimpinan Terpola Dengan Jelas
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, jelas 12 40
2 b.Cukup jelas 18 60
3 c. Tidak jelas 0 0
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan tabel 19 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 12 orang
responden (40 %) menyatakan bahwa pimpinan dalam memberikan tugas dan
tanggung jawab sudah terpola dengan jelas, dan 18 orang responden (60 %)
menyatakan bahwa pimpinan dalam memberikan tugas dan tanggungjawab
terpola dengan cukup jelas. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka
dalam memberikan tugas dan tanggungjawab kepada bawahan sudah terpola
dengan cukup jelas. Hal ini dapat dilihat dari adanya arahan yang cukup jelas
dari pimpinan mengenai hal-hal yang harus dikerjakan dan dilakukan oleh
bawahan berkaitan dengan tugas yang dibebankan kepada mereka.
Tabel 20. Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Menentukan Hasil Pekerjaan Bawahan
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Selalu 8 26,67
2 b.Kadang-kadang 21 70
3 c. Tidak pernah 1 3,33
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 20 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 8
orang responden (26,67 %) menyatakan bahwa pimpinan selalu menentukan
hasil yang diharapkan dari pekerjaan bawahan, dan 21 orang responden (70
%) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang menentukan hasil yang
diharapkan dari pekerjaan bawahan, serta 1 orang responden (3,33%)
menyatakan bahwa pimpinan tidak pernah menentukan hasil yang diharapkan
dari pekerjaan bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka
dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan
kadang-kadang menentukan hasil yang diharapkan dari pekerjaan bawahan.
Hal ini dapat dilihat dari adanya batas waktu penyelesaian pekerjaan yang
Tabel 21. Jawaban Responden Mengenai Pemberian Penjelasan Atau Pengarahan Dari Pimpinan
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Sering 9 30
2 b.Kadang-kadang 19 63,33
3 c. Tidak pernah 2 6,67
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 21 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 9
orang responden (30 %) menyatakan bahwa pimpinan sering memberikan
penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang dilaksanakan bawahan, 19
orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang
memberikan penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang dilaksanakan
bawahan, dan 2 orang responden (6,67 %) menyatakan bahwa pimpinan tidak
pernah memberikan penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang
dilaksanakan bawahan.
Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa
sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang
memberikan penjelasan atau pengarahan terhadap tugas yang dilaksanakan
bawahan. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti
bahwa pernah sesekali pimpinan tidak memberikan penjelasan atau
Tabel 22. Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Melakukan Perencanaan Terhadap Pekerjaan Bawahan
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, selalu 11 36,67
2 b.Kadang-kadang 19 63,33
3 c. Tidak pernah 0 0
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 22 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 11
orang responden (36,67 %) menyatakan bahwa pimpinan selalu melakukan
perencanaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan bawahan, 19 orang
responden (63,33 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang melakukan
perencanaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan bawahan. Berdasarkan pada
jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang melakukan
perencanaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan bawahan. Responden yang
menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali pimpinan
tidak melakukan perencanaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan bawahan.
Tabel 23. Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Melakukan Pengawasan Terhadap Pekerjaan Bawahan
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, selalu 5 16,67
2 b. Kadang-kadang 21 70
3 c. Tidak pernah 4 13,33
Jumlah 30 100
Berdasarkan pada tabel 23 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa
terdapat 5 orang responden (16,67 %) yang menyatakan bahwa pimpinan
selalu mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan, 21 orang
responden (70 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang mengawasi
pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan, dan 4 orang responden (13,33%)
menyatakan bahwa pimpinan tidak pernah mengawasi pekerjaan yang
dilakukan oleh bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka
dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan
kadang-kadang melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan
oleh bawahan. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti
bahwa pernah sesekali pimpinan tidak melakukan pengawasan terhadap
pekerjaan bawahan, dan pengawasan yang dilakukan pimpinan dapat dilihat
dari adanya absensi dan pengecekan terhadap pekerjaan bawahan oleh
pimpinan dengan jangka waktu penyelesaian pekerjaan yang telah diberikan.
Tabel 24. Jawaban Responden Mengenai Perhatian Pimpinan Terhadap Kebutuhan Bawahan
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, selalu 7 23,33
2 b. Kadang-kadang 23 76,67
3 c. Tidak pernah 0 0
Jumlah 30 100
Berdasarkan pada tabel 24 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa
terdapat 7 orang responden (23,33 %) yang menyatakan bahwa pimpinan
selalu memperhatikan kebutuhan bawahan, dan terdapat 23 orang responden
(76,67 %) yang menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang memperhatikan
kebutuhan bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat
dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan
kadang-kadang memperhatikan kebutuhan bawahan. Responden yang
menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali pimpinan
tidak memperhatikan kebutuhan bawahan, hal ini berkaitan dengan
penyediaan fasilitas, sarana serta prasarana yang mendukung aktivitas untuk
menyelesaikan pekerjaan di kantor.
Tabel 25. Jawaban Responden Mengenai Interaksi Pimpinan Dengan Bawahan Dalam Hubungan Kerja Sehari-Hari
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, baik 21 70
2 b. Kadang-kadang 9 30
3 c. Tidak 0 0
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 25 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa
terdapat 21 orang responden (70 %) yang menyatakan bahwa pimpinan
berinteraksi secara baik dengan bawahan dalam hubungan kerja sehari-hari
dan 9 orang responden (30 %) yang menyatakan bahwa pimpinan
sehari-hari. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami
bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan berinteraksi
secara baik dengan bawahan dalam hubungan kerja sehari-hari, jawaban
responden yang cukup besar ini dapat diartikan bahwa hubungan pimpinan
dengan bawahan sangat baik dan sudah seperti hubungan kekeluargaan.
Tabel 26. Jawaban Responden Mengenai Perhatian Pimpinan Terhadap Keluhan Dan Masalah Yang Dihadapi Bawahan
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya 11 36,67
2 b. Kadang-kadang 19 63,33
3 c. Tidak 0 0
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 26 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 11
orang responden (36,67 %) menyatakan bahwa pimpinan selalu memberikan
perhatian terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi oleh bawahan, dan 19
orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang
memberikan perhatian terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi oleh
bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami
bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang
memberikan perhatian terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi oleh
bawahan dengan cara ikut memberikan masukan mengenai upaya untuk
Tabel 27. Jawaban Responden Mengenai Sikap Bersahabat Pimpinan Terhadap Bawahan
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya 25 83,33
2 b. Kadang-kadang 5 16,67
3 c. Tidak 0 0
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 27 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 25
orang responden (83,33 %) menyatakan bahwa pimpinan memiliki sikap yang
bersahabat dengan bawahan, dan 5 orang responden (16,67 %) menyatakan
bahwa pimpinan kadang-kadang memiliki sikap yang bersahabat terhadap
bawahan. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami
bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pimpinan memiliki sikap
yang bersahabat dengan bawahan. Hal ini dapat dilihat dari pergaulan
sehari-hari pimpinan terhadap bawahan.
Tabel 28. Jawaban Responden Mengenai Pimpinan Meminta Saran Tentang Pemecahan Masalah
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya 6 20
2 b. Kadang-kadang 20 66,67
3 c. Tidak 4 13,33
Jumlah 30 100
Berdasarkan pada tabel 28 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 6
orang responden (20 %) menyatakan bahwa pimpinan selalu meminta saran
kepada bawahan tentang kemungkinan pemecahan masalah yang akan
dihadapi, dan 20 orang responden (66,67 %) menyatakan bahwa pimpinan
kadang-kadang meminta saran kepada bawahan tentang kemungkinan
pemecahan masalah yang akan dihadapi, serta 4 orang responden (13,33 %)
menyatakan bahwa pimpinan tidak pernah meminta saran kepada bawahan
tentang kemungkinan pemecahan masalah yang akan dihadapi. Berdasarkan
pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa pimpinan kadang-kadang meminta saran
kepada bawahan tentang kemungkinan pemecahan masalah yang akan
dihadapi. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti
bahwa pernah sesekali pimpinan tidak meminta saran kepada bawahan tentang
kemungkinan pemecahan masalah yang akan dihadapi, adapun pemecahan
masalah dilakukan dengan diskusi antara pimpinan dengan para bawahan baik
dalam forum formal maupun non formal.
Untuk menentukan variabel kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong
Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara kedalam kategori baik,
cukup baik, kurang baik dilakukan dengan melihat total skor yang
dikumpulkan masing-masing responden kuesioner pada kuesioner nomor 1
Untuk menentukan batas Interval digunakan rumus sebagai berikut :
I = NT- NR K
Keterangan :
I : Interval
NT : Nilai tertinggi
NR : Nilai terendah
K : Kategori jawaban
Interval variabel Gaya Kepemimpinan :
I = NT- NR K
I = 30 - 10
3
= 7
Dengan demikian maka interval untuk variabel Kepemimpinan dapat
dikategorikan sebagai berikut :
Kepemimpinan Kepala Desa baik, dengan skor antara : 24 - 30
Kepemimpinan Kepala Desa cukup baik, dengan skor antara : 17 - 23
Kepemimpinan Kepala Desa kurang baik, dengan skor antara : 10 - 16
Berdasarkan lampiran kategori jawaban responden terhadap kuesioner
penelitian tentang indikator variabel kepemimpinan Kepala Desa Talang
Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara dapat
disimpulkan dan disajikan dalam tabel dan grafik di bawah ini, yakni sebagai
0
Tabel 29. Kesimpulan Jawaban Responden Mengenai Variabel Kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara
No Kategori Interval Rentang
Interval Frekuensi
Sumber : Hasil olah data, 2010
Sumber : Hasil olah data, 2010
Grafik 4. Kesimpulan Jawaban Responden Mengenai Variabel Kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara.
Frekuensi Kesimpulan Jawaban Responden Mengenai Kepemimpinan
Frekuensi
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa kepemimpinan
Kepala Desa Talang Bojong dari 30 responden, sebanyak 11 responden (36,67
%) berada pada kategori baik, sebanyak 18 responden (60 %) berada pada
kategori cukup baik dan sebanyak 1 responden (3,33 %) berada pada kategori
kurang baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan Kepala
Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara
mayoritas berada pada kategori cukup baik. Kategori cukup baik ini disimpulkan penulis dengan melihat hasil jawaban responden dalam kuisioner
yang mewakili dari indikator-indikator kepemimpinan kepala desa dimana
dari 30 responden, mayoritas memberikan jawaban pada kategori cukup baik
diantaranya jawaban responden yang mewakili indikator orientasi tugas
seperti tanggung jawab serta pemberian tugas yang terpola cukup jelas dengan
kadang-kadang adanya arahan, perencanaan, pengawasan dari pimpinan
mengenai hal-hal yang harus dikerjakan oleh bawahan sebagai upaya untuk
tercapainya tujuan serta indikator dari orientasi hubungan seperti cara
memperhatikan kebutuhan bawahan yang cukup baik, menciptakan suasana
saling menghargai, saling percaya, dan usaha untuk menumbuhkan peran serta
bawahan dalam pembuatan keputusan yang telah dilakukan kepala desa
dengan cukup baik.
2. Deskripsi Variabel Efektivitas Kerja Perangkat Desa
Berdasarkan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan-pertanyaan
dalam kuesioner penelitian mengenai efektivitas kerja Perangkat Desa Talang
Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara, maka dapat
Tabel 30. Jawaban Responden Mengenai Penyelesaian Tugas Sesuai Dengan Rencana
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, selalu 19 63,33
2 b. Kadang-kadang 11 36,67
3 c. Sering kali tidak 0 0
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 30 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 19
orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa pekerjaan yang menjadi tugas
pokok selalu diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan dan 11 orang
responden (36,67 %) menyatakan bahwa pekerjaan yang menjadi tugas pokok
kadang-kadang diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan
pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar
responden menyatakan bahwa pekerjaan yang menjadi tugas pokok selalu
diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.
Tabel 31. Jawaban Responden Mengenai Menyelesaikan Tugas Atau Pekerjaan Dengan Segera
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, selalu 10 33,33
2 b. Kadang-kadang 18 60
3 c. Sering kali tidak 2 6,67
Jumlah 30 100
Berdasarkan pada tabel 31 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 10
orang responden (33,33 %) menyatakan bahwa dalam menyelesaikan tugas
atau pekerjaan perangkat desa selalu dengan segera menyelesaikan tugas atau
pekerjaan, dan 18 orang responden (60 %) menyatakan bahwa dalam
menyelesaikan tugas atau pekerjaan perangkat desa kadang-kadang dengan
segera menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Hal ini dikarenakan masih
banyaknya tugas sebelumnya yang belum diselesaikan sehingga lebih
diutamakan pekerjaan sebelumnya, serta 2 orang responden (6,67 %)
menyatakan bahwa dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan perangkat desa
sering kali tidak dengan segera menyelesaikan tugas atau pekerjaan hal ini
dikarenakan adanya kendala-kendala sepertihalnya kendala biaya pekerjaan.
Tabel 32. Jawaban Responden Mengenai Ketepatan Waktu Datang Ke Tempat Kerja
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, selalu 4 13,33
2 b. Kadang-kadang 21 70
3 c. Sering kali tidak 5 16,67
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 32 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 4
orang responden (13,33 %) menyatakan bahwa perangkat desa datang ke
tempat kerja selalu tepat pada waktunya yaitu sesuai dengan jadwal dan
peraturan yang berlaku, dan 21 orang responden (70 %) menyatakan bahwa
perangkat desa datang ke tempat kerja kadang-kadang tepat pada waktunya,
ketempat kerja sering kali tidak tepat pada waktunya, hal ini dikarnakan
sebagian dari perangkat desa bertani terlebih dahulu sebelum bekerja karena
sebagian pekerjaan mereka adalah seorang petani. Berdasarkan pada jawaban
tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden
menyatakan bahwa perangkat desa datang ke tempat kerja kadang-kadang
tepat pada waktunya dalam hal ini cukup baik. Responden yang menyatakan
kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak
datang ke tempat kerja tepat pada waktunya.
Tabel 33. Jawaban Responden Mengenai Izin Kerja Atau Meninggalkan Pekerjaan Setiap Hari
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Tidak pernah 5 16,67
2 b. Kadang-kadang 24 80
3 c. Sering kali 1 3,33
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 33 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 5
orang responden (16,67 %) menyatakan bahwa perangkat desa tidak pernah
meminta izin atau meninggalkan pekerjaan setiap hari dan 24 orang responden
menyatakan bahwa perangkat desa kadang-kadang meminta izin atau
meninggalkan pekerjaan setiap hari dalam pengertian cukup baik, serta 1
orang responden (3,33%) menyatakan bahwa perangkat desa sering kali
meminta izin atau meninggalkan pekerjaan setiap hari dalam pengertian
kurang baik. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami
kadang-kadang meminta izin atau meninggalkan pekerjaan setiap hari dalam
pengertian cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang
mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa meminta izin atau
meninggalkan pekerjaan setiap hari.
Tabel 34. Jawaban Responden Mengenai Melaksanakan Pekerjaan Berdasarkan Aturan Kerja
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, selalu 17 56,67
2 b. Kadang-kadang 13 43,33
3 c. Sering kali tidak 0 0
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 34 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 17
orang responden (56,67 %) menyatakan bahwa perangkat desa selalu
melaksanakan pekerjaan berdasarkan aturan kerja, dan 13 orang responden
(43,33 %) menyatakan bahwa perangkat desa kadang-kadang melaksanakan
pekerjaan berdasarkan aturan kerja atau dalam pengertian cukup baik.
Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa
sebagian besar responden menyatakan bahwa perangkat desa selalu
melaksanakan pekerjaan berdasarkan aturan kerja, dalam pengertian perangkat
desa selalu melaksanakan pekerjaan dengan baik dengan penuh tanggung
Tabel 35. Jawaban Responden Mengenai Pelaksanaan Tugas Menunjukkan Hasil Yang Diharapkan Baik Mutu Dan Jumlahnya
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, selalu 11 36,67
2 b. Kadang-kadang 19 63,33
3 c. Sering kali tidak 0 0
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 35 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 11
orang responden (36,67 %) menyatakan bahwa perangkat desa dalam
melaksanakan tugas selalu menunjukkan hasil yang diharapkan baik mutu dan
jumlahnya, dan 19 orang responden (63,33 %) menyatakan bahwa perangkat
desa dalam melaksanakan tugas kadang-kadang menunjukkan hasil yang
diharapkan baik mutu dan jumlahnya dalam pengertian cukup baik.
Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa
sebagian besar responden menyatakan bahwa perangkat desa dalam
melaksanakan tugas kadang-kadang menunjukkan hasil yang diharapkan baik
mutu dan jumlahnya dalam pengertian cukup baik. Responden yang
menyatakan kadang-kadang mengandung arti bahwa pernah sesekali
perangkat desa tidak menunjukkan hasil yang diharapkan baik mutu dan
Tabel 36. Jawaban Responden Mengenai Rutinitas Pekerjaan Mempengaruhi Kuantitas Hasil Kerja
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, selalu 18 60
2 b. Kadang-kadang 12 40
3 c. Sering kali tidak 0 0
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 36 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 18
orang responden (60 %) menyatakan bahwa rutinitas pekerjaan yang diberikan
kepada perangkat desa selalu mempengaruhi kuantitas hasil kerja perangkat
desa, dan 12 orang responden (40 %) menyatakan bahwa rutinitas pekerjaan
yang diberikan kepada perangkat desa kadang-kadang mempengaruhi
kuantitas hasil kerja perangkat desa. Berdasarkan pada jawaban tersebut di
atas maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden menyatakan
bahwa rutinitas pekerjaan yang diberikan kepada perangkat desa selalu
mempengaruhi kuantitas hasil kerja perangkat desa. Responden yang
menyatakan selalu mengandung arti bahwa hasil kerja yang dilakukan
perangkat desa sangat dipengaruhi oleh banyaknya pekerjaan yang diberikan
oleh atasan sehingga banyaknya pekerjaan dapat memacu semangat kerja
Tabel 37. Jawaban Responden Mengenai Pekerjaan Sesuai Dengan Biaya Yang Direncanakan
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, selalu 12 40
2 b. Kadang-kadang 15 50
3 c. Sering kali tidak 3 10
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 37 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 12
orang responden (40 %) menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan
perangkat desa selalu dengan biaya yang sesuai dengan rencana, dan 15 orang
responden (50 %) menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan
perangkat desa kadang-kadang dengan menggunakan biaya yang sesuai
dengan rencana dalam pengertian cukup baik, serta 3 orang responden (10 %)
menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan perangkat desa sering kali
tidak dengan biaya yang sesuai dengan rencana. Berdasarkan pada jawaban
tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden
menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan perangkat desa
kadang-kadang dengan menggunakan biaya yang sesuai dengan rencana dalam
pengertian cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang
mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak menggunakan
Tabel 38. Jawaban Responden Mengenai Hasil Kerja Berdaya Guna Atau Bermanfaat Dengan Baik
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, selalu 12 40
2 b. Kadang-kadang 17 56,67
3 c. Sering kali tidak 1 3,33
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 38 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 12
orang responden (40 %) menyatakan bahwa hasil kerja selalu berdaya guna
dan dapat dimanfaatkan dengan baik, dan 17 orang responden (56,67 %)
menyatakan bahwa hasil kerja kadang-kadang berdaya guna dan dapat
dimanfaatkan dengan baik, serta 1 orang responden (3,33 %) menyatakan
bahwa hasil kerja sering kali tidak berdaya guna dan dapat dimanfaatkan
dengan baik. Berdasarkan pada jawaban tersebut di atas, maka dapat dipahami
bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa hasil kerja
kadang-kadang berdaya guna dan dapat dimanfaatkan dengan baik dalam pengertian
cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang mengandung arti
bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak menghasilkan hasil kerja yang
Tabel 39. Jawaban Responden Mengenai Usaha Untuk Mengikis Dan Menghindari Pemborosan Biaya
No Alternatif Jawaban F (%)
1 a. Ya, selalu 12 40
2 b. Kadang-kadang 17 56,67
3 c. Sering kali tidak 1 3,33
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan pada tabel 39 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa 12
orang responden (40 %) menyatakan bahwa dalam melakukan pekerjaan
perangkat desa selalu berusaha mengikis dan menghindari pemborosan biaya,
dan 17 orang responden (56,67 %) menyatakan bahwa dalam melakukan
pekerjaan perangkat desa kadang-kadang berusaha mengikis dan menghindari
pemborosan biaya, serta 1 orang responden (3,33 %) menyatakan bahwa
dalam melakukan pekerjaan perangkat desa sering kali tidak berusaha
mengikis dan menghindari pemborosan biaya. Berdasarkan pada jawaban
tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa sebagian besar responden
menyatakan bahwa dalam melakukan pekerjaan perangkat desa
kadang-kadang berusaha mengikis dan menghindari pemborosan biaya dalam
pengertian cukup baik. Responden yang menyatakan kadang-kadang
mengandung arti bahwa pernah sesekali perangkat desa tidak berusaha
Untuk menentukan variabel efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong
Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara kedalam kategori
tinggi, sedang, rendah dilakukan dengan melihat total skor yang dikumpulkan
masing-masing responden kuesioner pada kuesioner nomor 1 sampai dengan
10. Untuk menentukan batas interval digunakan rumus sebagai berikut:
I = NT- NR K
Keterangan :
I : Interval
NT : Nilai tertinggi
NR : Nilai terendah
K : Kategori jawaban
Interval variabel Efektivitas Kerja :
I = NT- NR K
I = 30 - 10 3
= 7
Berdasarkan perhitungan di atas, maka interval untuk variabel Efektivitas
Kerja dapat dikategorikan sebagai berikut :
Efektivitas kerja perangkat desa tinggi, dengan skor antara : 24 - 30
Efektivitas kerja perangkat desa sedang, dengan skor antara : 17 - 23
Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Variabel
Tinggi 24-30 Sedang 17-23 Rendah 10-16
Frekuensi
Tingkat Efektivitas Kerja
Berdasarkan lampiran kategori jawaban responden terhadap kuesioner
penelitian tentang indikator variabel efektivitas kerja Perangkat Desa Talang
Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara dapat
disimpulkan dan disajikan dalam tabel dan grafik di bawah ini, yakni sebagai
berikut :
Tabel 40. Kesimpulan Jawaban Responden Mengenai Variabel Efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara
No Kategori Interval Rentang
Interval Frekuensi
Sumber : Hasil olah data, 2010
Sumber : Hasil olah data, 2010
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa efektivitas kerja perangkat
desa dari 30 responden, sebanyak 12 responden (40 %) memilih jawaban
berada pada kategori tinggi, sebanyak 17 responden (56,67 %) memilih
jawaban berada pada kategori sedang dan sebanyak 1 responden (3,33 %)
memilih jawaban berada pada kategori rendah. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong
Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara mayoritas berada pada
kategori sedang. Kategori sedang ini disimpulkan penulis dengan melihat hasil jawaban responden dalam kuisioner yang mewakili dari
indikator-indikator efektivitas kerja perangkat desa dimana dari 30 responden, mayoritas
memberikan jawaban pada kategori sedang diantaranya jawaban responden
yang mewakili indikator efektivitas kerja seperti penyelesaian pekerjaan yang
dilakukan perangkat desa kadang-kadang diselesaikan tepat waktu dan hasil
kerja yang kadang-kadang diselesaikan berdasarkan standar yang telah
ditetapkan serta biaya yang dikeluarkan, seperti usaha dari Perangkat Desa
Talang Bojong yang kadang-kadang berusaha untuk mengikis dan
menghindari pemborosan biaya dalam setiap pekerjaannya.
C. Analisis Data
Untuk mengetahui hubungan dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi
product moment untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel bebas
Keterangan :
rxy = Besarnya korelasi variabel Kepemimpinan dengan efektivitas kerja
Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten
Lampung Utara.
X = Variabel bebas (Kepemimpinan)
Y = Variabel terikat (Efektivitas kerja)
n = Besarnya sample penelitian
Sumber : Sudjana (2002:168)
Berdasarkan tabel penolong pada responden yang terdapat dalam lampiran
penelitian ini didapatkan ∑XY = 16825, ∑X = 703, ∑X2 = 16771,
503130 494209
.509640 498436
496318
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai koefisien antara
Variabel Kepemimpinan (X) dengan Variabel Efektivitas Kerja (Y) adalah
sebesar 0,843. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan
t = r 2
Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh nilai t hitung sebesar 8,293 dengan taraf signifikansinya sebesar 5% (0,05) dan derajat kebebasan (dk) 28 (n – 2).
Setelah itu, hasil t hitung dikonsultasikan dengan nilai t tabel. Nilai yang
dihasilkan dari t tabel untuk uji dua pihak sebesar 2,048 pada tingkat
kepercayaan 0,05. Hasil pengujian t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 8,293
> 2,048 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan Kepala Desa
dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi
Kota Kabupaten Lampung Utara.
Berdasarkan hasil perhitungan telah diperoleh r = 0,843 dan apabila
dikonsultasikan dengan tabel korelasi hubungan maka r = 0,843 terletak antara
dengan Efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan
Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara sangat erat.
Kemudian untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara hubungan
kepemimpinan kepala desa (X) dengan efektivitas kerja perangkat desa (Y)
dilakukan perhitungan koefisien determinasi sebagai berikut :
Kp = r2 X 100%
= (0,843)2 X 100%
= 0,71 X 100%
= 71 %
Hasil perhitungan koefisien determinasi yaitu sebesar 71 %. Artinya pengaruh
yang diberikan Hubungan Kepala Desa terhadap Efektivitas Kerja Perangkat
Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara
sebesar 71 %.
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh antara variabel kepemimpinan
dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong adalah dengan
menggunakan uji regresi linear sederhana dengan rumus sebagai berikut :
a =
Berdasarkan perhitungan a dan b di atas, maka dapat diketahui bahwa :
Y = a + bX
= 1,389 + 0,945X
Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa apabila variabel
kepemimpinan (X) mempunyai nilai 1 (satu) maka efektivitas kerja (Y) yang
diramalkan mengalami kenaikan sebesar 0,945. Sehingga makin tinggi nilai
(X), makin tinggi nilai (Y) atau kenaikan nilai (X) diikuti kenaikan nilai (Y).
Selanjutnya untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan Kepala
Desa Talang Bojong dapat dilihat dari besarnya total skor masing-masing
indikator sebagai berikut :
No Variabel (X) Total Skor Persentase (%)
1 Orientasi Tugas 337 47,94
2 Orientasi Hubungan 366 52,06
Berdasarkan hasil perhitungan total skor di atas, dapat diketahui bahwa nilai
indikator orientasi hubungan (52,06%) lebih besar dari nilai orientasi tugas
(47,94%), dengan nilai ini dapat dimengerti bahwa gaya kepemimpinan yang
diterapkan Kepala Desa Talang Bojong lebih kepada orientasi hubungan
dalam pengertian Kepala Desa Talang Bojong menerapkan gaya
kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan analisis data penelitian ini dapat ditegaskan bahwa
kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong memiliki hubungan yang sangat
erat dengan efektivitas kerja Perangkat Desa. Hal ini berarti bahwa pimpinan
merupakan motivator yang kuat bagi bawahan untuk dapat bekerja dengan
lebih baik sehingga efektivitas kerja perangkat desa dapat tercapai. Sebagai
salah satu unsur terpenting agar perangkat desa dapat bekerja secara efektif
dan efisien adalah kemampuan seorang pemimpin untuk memotivasi serta
memiliki kemampuan untuk mengembangkan organisasi berdasarkan
perencanaan serta membangun komunikasi yang baik dengan bawahan.
Kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong lebih cenderung kepada gaya
kepemimpinan yang demokratik. Hal ini dapat dilihat pada indikator orientasi
hubungan yang memiliki persentase lebih besar dari indikator orientasi tugas
dimana pemimpin selalu bersedia menerima dan menghargai saran-saran,
pendapat, serta berinteraksi secara baik dalam hubungan kerja sehari-hari.
Seorang pemimpin yang demokratik menyadari bahwa organisasi harus
disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas tugas dan
suatu organisasi, dengan kata lain seorang pemimpin yang demokratik akan
melakukan interaksi yang baik kepada bawahannya dan selalu mengutamakan
kerjasama dalam usaha mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana dijelaskan
Hersey dan Blanchard bahwa :
“Perilaku mendukung adalah sejauh mana seorang pemimpin melibatkan
diri dalam komunikasi dua arah, misalnya mendengar, menyediakan
dukungan dan dorongan, memudahkan interaksi serta melibatkan pengikut
dalam mengambil keputusan”
Berdasarkan teori Hersey dan Blancard tersebut di atas, gaya kepemimpinan
yang diterapkan Kepala Desa Talang Bojong merupakan bentuk dari
penerapan komunikasi dua arah, dimana dalam komunikasi dua arah ini
Kepala Desa Talang Bojong berusaha untuk menciptakan integrasi yang
serasi, mendorong gairah kerja anggota untuk mencapai sasaran yang
maksimal, menumbuhkan kepercayaan dan partisipasi sehingga efektivitas
kerja dapat tercapai. Dengan demikian efektivitas kerja Perangkat Desa
Talang Bojong cenderung ditentukan oleh gaya kepemimpinan yang mampu
menciptakan kondisi yang harmonis.
Pemerintah Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten
Lampung Utara yang merupakan ujung tombak Pemerintahan Kecamatan di
dalam mengkoordinir tugas-tugas perangkat desa memiliki andil yang sangat
penting di dalam menjalin hubungan yang baik antara perangkat desa dengan
kepala desa hal ini karena kepemimpinan kepala desa akan efektif jika
baik seperti adanya struktur tugas serta orientasi hubungan yang dilaksanakan
dengan baik. Pimpinan diharapkan mampu mempengaruhi dan memotivasi
kerja perangkat desa untuk meningkatkan efektivitas Kerja Perangkat Desa
Talang Bojong yang belum optimal, sehingga dengan menerapkan
kepemimpinan yang baik diharapkan efektivitas kerja perangkat desa akan
tercapai.
Seperti diketahui kepemimpinan memiliki hubungan yang sangat erat dan
signifikan dengan efektivitas kerja perangkat desa maka peranan seorang
kepala desa dalam meningkatkan efektivitas kerja perangkat desa sangat
penting, karena seorang pemimpin tidak hanya mengharapkan perangkat desa
yang mampu, cakap, dan terampil dalam bekerja, tetapi juga pegawai yang
mau bekerja giat, disiplin dan berusaha untuk mencapai hasil kerja yang
maksimal berdaya tepat dan berhasil guna, hemat dan ekonomis serta efisiensi
guna pencapaian efektivitas kerja. Oleh karena itu seorang pemimpin harus
mampu mengarahkan, mendorong dan berkomunikasi secara baik sehingga
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Bahwa Kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi
Kota Kabupaten Lampung Utara adalah cukup baik.
2. Bahwa Efektivitas Kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan
Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara adalah sedang.
3. Hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan antara kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja
Perangkat Desa adalah diterima.
4. Bahwa hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja
Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten
Lampung Utara adalah sangat erat dan pengaruh yang diberikan
hubungan kepemimpinan Kepala Desa dengan efektivitas kerja Perangkat
Desa Talang Bojong sebesar 71 %
5. Bahwa gaya kepemimpinan Kepala Desa Talang Bojong lebih cenderung
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan kepemimpinan Kepala Desa
dengan efektivitas kerja Perangkat Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi
Kota Kabupaten Lampung Utara, dan dengan terbuktinya hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan :
1. Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja Perangkat Desa Talang Bojong
Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara maka ada beberapa
hal yang harus dilakukan, antara lain : pertama, menjalin komunikasi aktif
dalam jam kerja di lingkungan Pemerintah Desa Talang Bojong
Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung Utara. Kedua, gunakan
waktu kerja untuk bekerja dan ketiga, lebih di intensifkan kembali adanya
batas waktu penyelesaian pekerjaan yang dibebankan kepada perangkat
desa serta standar minimal hasil akhir pekerjaan.
2. Kepala Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten
Lampung Utara diharapkan meningkatkan efektivitas kepemimpinannya
dan efektivitas kerja perangkat desa, seperti mengikutsertakan perangkat
desa secara aktif dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan
dalam suatu organisasi, pelatihan dan pendidikan yang berhubungan
dengan pelatihan kepemimpinan baik secara teknis maupun fungsional
agar pengetahuan dan pengalaman kepala desa serta perangkat desa