• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Harga, Kualitas dan Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Harga, Kualitas dan Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH HARGA, KUALITAS DAN BRAND ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO DI

KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DISUSUN

WAHYU LISTIA NINGSIH 100502169

PROGRAM STUDI STRATA-IMANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014  

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Dzat yang

menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya dan pemilik dari segala ilmu

pengetahuan, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Harga, Kualitas dan Brand Endorser Terhadap

Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario di Kalangan Mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Shalawat dan salam penulis

panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Skripsi ini disusun dalam rangka

untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari

Program S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh

dukungan, bimbingan, semangat, nasehat, doa, dan bantuan dari berbagai pihak.

Teristimewa kepada Ibunda dan kakak tercinta Ibunda Kartini dan Dewi yang

telah memberikan cinta, kasih sayang, dan doa yang tak henti-hentinya selama ini.

Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME dan Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Ketua

dan sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, dan Dra. Friska Sipayung, M.Si,

selaku Ketua dan Skretaris Program Studi S1 Manajemen Fakultas

(3)

4. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, SE, MM, selaku Dosen Penasehat

Akademik penulis yang telah membantu dan mengarahkan penulis selama

perkuliahan.

5. Prof.Dr. Rismayani dan Dr.Arlina Nurbaiti Lubis,SE,MBA selaku Dosen

Pembimbing dan dosen pembaca yang telah banyak meluangkan waktu

dalam memberikan bimbingan, arahan, bantuan, dan motivasi kepada

penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara untuk semua jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

7. Kakak, Adik tersayang Dewi Sri Husnul.H dan Nurha Mimi yang selalu

mendoakan, menghibur dan menyemangati penulis selama penelitian ini

dilakukan.

8. Keluarga tercinta Tante dan Paman Novi Yanti Anwar, Rahmi Yuliatri dan

Salman Anwar yang selama ini menjaga, menyayangi dan mendidik

peneliti hingga saat ini.

9. Teman-teman kesayangan, Ika Apia, Astri Nadira, Ria Devi, Purnama Sari

Sukatendel, Nur Aisyah Fitri, Andhika Ramanda Perangin-angin, Bias

Kaliswa Sembiring, Jessica Siregar, Lis Sundari, , Raissa Nur Verina,

Alby, dan teman-teman Mahasiswa Manajemen angkatan 2010 yang tidak

dapat penulis buatkan namanya satu-persatu yang telah memberikan

motivasi, dukungan dan kebersamaan yang besar selama ini.

Teman-teman dan adik-adik di kos Dr.Sofiyan 32 Vivi, Noni, Tania, Febrina

(4)

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan

peneliti selanjutnya.

Medan, April 2014

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 9

2.2. Kerangka Teori 2.2.1. Teori Tentang Harga 2.2.1.1. Pengertian Harga ... 10

2.2.1.2. Kebijakan Harga ... 11

2.2.1.3. Tujuan kunci Penentuan Harga ... 12

2.2.1.4. Situasi Penentuan Harga ... 13

2.2.1.5. Strategi Penyesuaian Harga ... 14

2.2.1.6. Faktor Sensitifitas Harga ... 14

2.2.1.7. Manfaat Strategi Harga ... 16

2.2.2. Teori Tentang Kualitas 2.2.2.1. Pengertian Kualitas ... 17

2.2.2.2. Dimensi Kualitas ... 18

2.2.2.3. Alasan Kualitas Penting ... 19

2.2.2.4. Biaya Kualitas ... 20

2.2.2.5. Standar Kualitas Internasional ... 21

2.2.3. Teori Tentang Brand endorser 2.2.3.1. Pengertian Brand Endorser ... 26

2.2.3.2. Atribut Endorser ... 27

2.2.4. Teori Tentang Keputusan Pembelian 2.2.4.1. Pengertian Keputusan Pembelian ... 30

2.2.4.2. Tahapan Keputusan Pembelian ... 31

2.2.4.3. Teknik Pendekatan Konsumen ... 34

2.4. Kerangka Konseptual Penelitian ... 35

(6)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ... 38

3.2. Tempat dan Waktu Peneltian ... 38

3.3. Batasan Operasional ... 38

3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi ... 38

3.4.2. Sampel ... 39

3.5. Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Wawancara (Interview) ... 40

3.5.2. Daftar Pertanyaan (Questionair) ... 40

3.5.3. Studi Dokumentasi ... 40

3.6. Jenis dan Sumber Data 3.6.1. Data Primer ... 40

3.6.2. Data Sekunder ... 41

3.7. Defenisi Oprasional Variabel 3.7.1. Variabel Bebas ... 41

3.7.2. Variabel terikat………. 41

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1. Uji Validitas ... 42

3.8.2. Uji Reliabilitas ... 45

3.9. Metode Analisis Data 3.9.1. Metode Analisis Deskriptif ... 47

3.9.2. Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda) ... 47

3.10. Uji Asumsi Klasik 3.10.1. Uji Normalitas ... 49

3.10.2. Uji Heteroskedastisitas ... 51

3.10.3. Uji Multikolinieritas ... 52

(7)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 1.1 Harga Honda Vario Tahun 2014 ... 4

Tabel 1.2 10 Sepeda Motor Terlaris Tahun 2013 ... 4

Tabel 3.1 Data Populasi ... 40

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 43

Tabel 3.3 Uji Validitas ... 45

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas ... 47

Tabel 4.1 Spesifikasi Honda Vario ... 58

Tabel 4.2 Penghargaan Honda Vario Tahun 2012-2013 ... 60

Tabel 4.3 Jenis Kelamin, Umur ... 61

Tabel 4.4 Jenis Kelamin, Departemen ... 62

Tabel 4.5 Deskripsi Variabel Harga ... 63

Tabel 4.6 Deskripsi Variabel Kualitas ... 66

Tabel 4.7 Deskripsi Variabel Brand Endorser ... 69

Tabel 4.8 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian ... 71

Tabel 4.0 Model Summary ... 74

Tabel 4.10 Hubungan Antar Variabel ... 74

Tabel 4.11 Uji F ... 76

Tabel 4.12 Uji t ... 88

Tabel 4.13 Pendekatan Kolmogorv Smirnov ... 82

Tabel 4.14 Uji Glejser ... 83

(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

Gambar 2.1 Cara-cara kualitas meningkatkan keuntungan ... 18

Gambar 2.2 Proses pengambilan keputusan ... 35

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Penelitian ... 38

Gambar 4.1 Honda Vario ... 55

Gambar 4.2 Honda Vario CBS ... 56

Gambar 4.3 Honda Vario Techno 125 PGM-FI CBS ... 57

Gambar 4.4 Honda Vario 125 Idling Stop ... 57

Gambar 4.5 Pendekatan Histogram Uji Normalitas... 83

Gambar 4.6 Pendekatan Grafik Uji Normalitas ... 84

(9)

ABSTRAK

Pengaruh Harga, Kualitas dan BrandEndorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, kualitas dan brand endorser terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menggunakan sepeda motor Honda Vario di FE USU dengan jumlah sampel 44 orang yang di ambil secara accidental. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan kuesioner.

Metode analisis data menggunakan analisis regresi berganda. R= 0,822 menunjukkan bahwa hubungan antara harga, kualitas dn brand endorser terhadap keputusan pembelian sebesar 82%, artinya hubungan yang terjadi sangat erat. Dengan , hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa harga, kualitas dan brand endorser berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikan 0,000. Secara parsial menunjukkan bahwa harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian nilai signifikan 0,001 dan nilai t hitung > t tabel (3,452 >2), kualitas berpengaruh tidak seignifikan terhadap keputusan pembelian nilai signifikan 0,773 dan t hitung < t tabel (0,290<2) dan brand endorser berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian nilai signifikan sebesar 0,001dan t hitung > t tabel (3,524 <2).

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa harga dan brand endorser

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

(10)

ABSTRACT

The Influence of Price, Quality and Brand Endorser to Buying Decision Honda Vario Motorcycle at University of North Sumatera faculty of Economic Student.

The objectives of this research were to know and to analyze the influence of price, quality and brand endorser to customer buying decision Honda Vario at university of north Sumatera faculty of economic student.

This research is associative explanation. Population in this research is all student who use Honda Vario at University of North Sumatera Faculty of Economic with 44 sample by accidental. Data collected by interview, observation and questionair.

Method of analysis used are multiple regression. With R=0.822 means that the relationship between price, quality and brand endorser to customer buying decision is 82,2% it shows that have a great connected. , result of research simultaneously shoe that price, quality and brand endorser has significant influence to buying decision with significantly 0,000. Partially shoe that price has significant influence to buying decision with significantly 0,001 and t count> t table (3,452>2), quality has not significant influence to buying decision with significantly 0,773 and t count < t table (0,290<2) and brand endorser has significant influence to buying decision with significantly 0,001 and t count > t table (3,524>2)

The result of this research shows that price and brand endorser has positive and significant influence to buying decision

(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Salah satu industri yang tumbuh pesat sampai saat ini adalah industri

otomotif, khususnya sepeda motor. Kehidupan ber-lalulintas yang ada di negara

Indonesia saat ini begitu sangat memprihatinkan, hal tersebut dapat kita lihat

bahkan dapat kita rasakan melalui kemacetan yang luar biasa khususnya disetiap

jalan yang ada di Kota-kota besar. Kemacetan akan lebih terasa lagi menjelang

pagi dan sore harinya, karena saat pagi hari adalah saatnya untuk memulai

aktifitas sehari-hari dan pada sore hari adalah waktu untuk pulang dari semua

kegiatan aktivitas yang ada. Pada saat inilah kemacetan akan mencapai

puncaknya, kemacetan bisa terjadi 5 sampai 6 jam baru bisa bergerak bahkan bisa

lebih, oleh karena itu dibutuhkan kendaraan lain selain mobil yang memudahkan

kita menghadapi keadaan seperti ini. Motor matic merupakan kendaraan

alternative lain yang sangat digemari, karena dapat menghindari antrian yang

sangat panjang. Dengan bentuknya yang kecil dan gesit kendaraan bermotor

memungkinkan kita untuk dapat menyelip kendaraan lainya dan dengan cepat bisa

sampai pada barisan terdepan tanpa perlu menunggu lama.

Karena fungsinya yang sangat cocok dalam keadaan macet saat ini, maka

jumlah pembelian sepeda motor sangat tinggi bila dibandingkan dengan

kendaraan roda empat. Sepeda motor sangat besar manfaatnya, contohnya saja

bila ada keperluan mendadak dan kita bisa menyelip tanpa perlu antri di lampu

merah terlalu lama dan dapat mencapai tujuan dengan cepat serta tepat waktu.

(12)

yang relatif terjangkau sehingga semua kalangan bisa mendapatkannya.

Permintaan merosot menjadi nol bila harga produk melesat terlalu jauh atau hanya

sejumlah kecil orang yang bersedia membelinya (Boyd, Orville dan jean,2000; 7).

Dengan uang muka yang murah yakni kira-kira Rp. 1.500.000, maka kita sudah

dapat memiliki sebuah sepeda motormatic. Pembayaran dapat dilakukan dengan

kes atau dengan menggunakan kartu kredit yang per-bulannya dapat kita

bayarkira-kira Rp.400.000 tiap bulannya.

Selain penetapan harga yang tepat, perusahaan dituntut untuk menawarkan

produk-produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih sehingga produk yang

ada berbeda dengan produk pesaing. Kualitas merupakan salah satu factor yang

menjadi pertimbangan konsumen sebelum melakukan pembelian. Penggunaan

iklan dengan menggunakan selebrit endorser yang baik dapat meningkatkan

minat beli konsumen, selain menggunakan strategi harga dan juga kualits.

Selebriti mempunyai peran yang sangat besar dalam membantu perusahaan dalam

melakukan proses pemasaran. Selebriti secara tidak langsung dapat membangun

proses citra diri pada konsumen.

Honda sebagai perusahaan otomotif sedang berkembang saat ini,

menyadari persaingan yang ada. Honda senantiasa memberikan keyakinan pada

konsumenya dengan memberikan berbagai kepuasan. Usaha Honda dalam

membentuk keyakinan konsumen dilakukan melalui iklan dengan menampilkan

bintang iklan yang menarik. Selain itu, Honda menyodorkan produk yang dinilai

(13)

Honda Vario pertama kali diperkenalkan sejak tahun 2006 oleh PT. Astra

Honda Motor (AHM) dan dengan gencar dipromosikan sebagai pelopor skuter

trendi di Indonesia, dengan memperkenalkan fitur-fitur canggih yang telah

diterapkan sejak pertama kali Honda skuter matic diperkenalkan yaitu dengan

parking brake lock, side stand switch, dan secure key shut. Matic vario

merupakan salah satu unggulan sepeda motor Honda. Banyak mahasiswa maupun

siswa yang menggunakan sepeda motor matic vario, dengan desain yang unik,

harga yang yang terjangkau dan hemat BBM, membuat matic vario digemari para

kaula muda. Pada saat kondisi BBM (bahan bakar minyak) naik, Honda berusaha

“ menjual ” irit yang dinilai tepat sebagai jargon efektif untuk meransang para

calon konsumen.

Pada tahun 2013 penjualan Honda Vario memang meningkat dari tahun

2012, namun tetap saja dibawah penjualan produk pesaing Honda lainnya,

padahal Honda Vario lebih dulu masuk ke Indonesia. Dalam menarik minat

masayarakat Honda Vario telah mematok harga yang relatif terjangkau, tentunya

dengan kualitas yang baik. Honda Vario dalam meningkatkan penjualannya dan

digemari oleh masyarakat telah menciptakan produk-produk berkualitas sesuai

dengan apa yang diharapkan dan diinginkan oleh konsumen sepeda motor saat ini.

Honda Vario mengeluarkan produk-produk yang hemat dalam penggunaan

BBM. Penggunaan hemat BBM ini terbukti dengan diadakannya kegiatan Fun

Riding Honda Vario 125 CBS Idling Stop yang diadakan pada Tahun 2013. Dari

(14)

dengan ini saja sudah dapat menarik minat kosnumen dalam melakukan

pembelian.

Dari segi harga, harga yang ditawarkan oleh Honda Vario tidak jauh

berbeda bila dibandingkan dengan harga pesaing. Dapat dilihat pada Tabel 1.1

yang ada dibawah ini harga yang ditawarkan oleh Honda Vario terjangkau bagi

semua kalangan masyarakat.

Tabel 1.1

Harga Honda Vario Tahun 2014

No Nama Harga

1 Honda Vario CW Rp 14.600.000

2 Honda Vario Techno 125 CBS ISS Rp 16.450.000

3 Honda Vario Techno 125 PGM-FI Rp 15.550.000

4 Honda Vario Techno 125 PGM-FI CBS

Rp 16.450.000

5 Honda Vario Techno 125 STD Rp 15.550.000

6 Honda Vario Techno NCBS Rp 15.400.000

7 Honda Vario Techno Non CBS Rp 15.550.000

Sumber: http://onhuntingandfishing.blogspot.com

Tabel 1.2

10 Sepeda Motor Terlaris Tahun 2013

No Nama Penjualan

1 Honda BeAT 1.856.637 unit.

2 Honda Vario 1.314.685 unit.

3 Yamaha Mio Series 1.139.217 unit

4 Yamaha V-Ixion mencapai 470.025 unit

5 Honda Supra 418.796 unit

6 Yamaha Jupiter Series 367.057 unit.

7 Honda Revo 338.761 unit

8 Suzuki Satria 258.051 unit

9 Honda Scoopy 200.421 unit

10 Honda CB150R StreetFire 182.942 unit Sumber: http://ciricara.com

Pada Tabel 1.2 terlihat jelas perbedaan jumlah penjualan antara Honda

(15)

dibawahnya yaitu sampai 500.000 unit. Padahal Honda Vario cenderung leih

disukai oleh masyarakat, hal ini terbukti dengan dinobatkannya Honda Vario

Techno 125 PGM-FI sebagai motorcycle of the year 2012. Pemilihan ini

dilakukan oleh 25 juri yang seluruhnya merupakan wartawan dari berbagai media

cetak, elektronik, maupun online. Penilaian yang dilakukan berdasarkan

objektifitas masing-masing yang diyakini mewakili keinginan masyarakat

Indonesia. Fktor-faktor yang dinilai yaitu desain, teknologi, performa, harga,

sampai layanan purna beli.

Penjualan Honda Vario masih tetap saja jauh dibawah pesaing lainnya,

padahal harga, kualitas yang ditawarkan oleh Honda Vario sudah sangat menarik

minat. Dalam meningkatkan penualannya Honda Vario telah menciptakan

produk-produk berkualitas tinggi yang sesuai dengan harapan dan keinginan

konsumennya. Honda Vario setiap tahunnya selalu mengeluarkan inovasi-inovasi

baru. Kehadiran motor matic ini setiap tahunnya memang selalu memberi kejutan

Pada tahun 2014 ini Honda Vario kembali hadir dengan kualitas yang

lebih baik serta inovasi yang menarik. Di tahun ini Honda Vario memamerkan 3

produk handalan mereka, diantaranya Honda Vario Techno, Vario CW, dan Vario

Techno 125 PGM-FI CB. PGM-FI sudah menggunakan teknologi Injeksi yang

lebih irit dibandingkan tipe Honda Vario lainnya, dan hal tersebutlah yang

menjadikan Honda Vario menjadi salah satu motor matic terbaik di Indonesia,

karena sudah menggunakan teknologi yang mampu menandingi motor matic dari

(16)

bila dibandingkan dengan motor matic lainnya motor ini cocok bagi konsumen

dengan bentuk tubuh yang besar.

Kualitas yang diberikan Honda Vario memang sangat menarik minat

apalagi dengan adanaya Combi brake yang memungkinkan kita untuk mengerem

roda depan dan belakang secara bersamaan (tepat) hanya dengan menarik tuas

rem ditangan kiri. Direct current lamp yaitu dibagian depan ada lampu otomatis

yang secara otomatis akan menyala ketika mesin dinyalakan jadi pengendara tidak

perlu takut ditangkap polisi ketika lupa menyalakan lampu depan. Dengan desain

strip dan lekuk body baru membuatnya tampil beda, lebih stylish. Dibagian depan

bercokol lampu dengan dual keen eye yang moderen dan berkelas. Dibelakang

duduk manis backlamp dengan inovasi tampilan yang enak dilihat.

Dalam meningkatkan jumlah penjualannya, selain menawarkan harga yang

murah dan kualitas yang tinggi, Honda vario juga menggandeng Agnes Monica

sebagai Brand endorser. Agnes mewakili generasi muda yang energik dan

memiliki imej berkelas yang ingin disampaikan oleh Honda Vario. Agnes Monika

merupakan seorang artis yang multitalenta dan sangat terkenal di mata masyarakat

Indonesia. Mengapa tidak, pada tahun 2003 dan 2004 Agnes banyak meraih

penghargaan dimulai dari penyanyi pop wanita terbaik, duo terbaik, dan lagu

dance terbaik. Bahkan Agnes juga merambahi dunia pesineteron, dan tidak

tanggung-tanggung ia mendapatkan penghargaan sebagai bintang sinetron terbaik

(17)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dirumuskan masalah

sebagai berikut:

Bagaimana pengaruh harga, kualitas dan brand endorser terhadap

keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario dikalangan mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis berapa besar pengaruh harga, kualitas

dan brand endorser terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario di

kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi perusahaan Honda Vario

Bagi perusahan diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan

pertimbangan sebelum melakukan pemasaran produknya sekaligus untuk

menambah informasi apa-apa saja yang mempengaruhi minat beli

konsumen dari segi harga, kualtas dan brand endorser.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini bisa menambah informasi pembaca untuk referensi

tambahan dalam melakukan penelitiannya, baik untuk penelitian yang

akan datang maupun yang sedang berlangsung.

3. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat mempelajari secara

(18)

khususnya pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Dengan adanya

penelitian ini dapat memanfaatkan dan menyalurkan ilmu-ilmu yang sudah

dipelajari selama dibangku perkuliahaan dan lebih paham akan ilmu

manajemen.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dari penelitian ini masyarakat mengetahui hal-hal apa saja

yang paling berpengaruh dalam melakukan pembelian suatu produk serta

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

no Nama Judul jurnal Metode Produk CBR 250R Terhadap

Keputusan Beli Konsumen pada PT. Menara Agung

di Kota

Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara harga dan kualitas produk terhadap keputusan beli konsumen PT.Menara Agung Payakumbuh dalam melakukan pembelian sepeda motor CBR250R dengan koefisien korelasi R = 0,965, koefisien derteminasi (R2) sebesar 0,931, dan Fhitung 345,946 > ftabel 3,18 dengan nilai signifikasi kecil dari alfa 5%

2 Kurniawati

Ardiani

The Influence of Selebrity Endorser, Brand Image To Customer Buying Decision

( case at Rabbani Tasik Malaya)

Analisis Jalur Variabel Independen :

Celebrity endorser dan citra merek secara

simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan Honda Matic Beat (studi kasus pada PT.Nusantara Solar

Variabel harga dan kualitas

(20)

4 Soewito

2013

Kualitas Produk, Merek dan Desain Pengaruhnya

Terhadap Keputusan

Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio di Kecamatan

Kualitas Produk, Merek dan

Desain Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Baik Secara Simultan dan Parsial.

2.2. Kerangka Teori

2.2.1. Teori Tentang Harga 2.2.1.1. Pengertian Harga

Stanton dalam Anggipora (1999), memberikan pengertian tentang harga, “

harga adalah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan

untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang

menyertainya ”.

Menurut Kotler dan Armstrong (2003) Harga adalah jumlah semua nilai

yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat (dari) memiliki atau

menggunakan barang atau jasa.

Harga adalah estimasi penjual terhadap arti semua hal tersebut bagi para

pembeli potensial dan menyadari opsi lain yang dimiliki pembeli , karena

(21)

2.2.1.2. Kebijakan Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2005) ada beberapa kebijakan harga

yakni:

1. Memilki tujuan penetapan harga

Pertama-tama perusahaan tersebut memutuskan dimana ingin

memposisikan tawaran pasarnya maka jelas tujuan perusahaan.

2. Menentukan permintaan

Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda terhadap

tujuan pemasaran suatu perusahaan.

3. Memperkirakan harga

Permintaan batas harga yang tinggi dapat ditentukan oleh perusahan bagi

produknya.

4. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing

Adanya kemungkina harga yang ditentukan permintaan pasar dan biaya

perusahaan, perusahaan tersebut harus memperhitungkan biaya, harga, dan

kemungkinanharga pesaing.

5. Memilih metode penetapan harga

Dengan tiga C, jadwal permintaan konsumen (customer demand schedule),

fungsi biaya (cost function), dan harga pesaing (competitor price). Maka

(22)

6. Memilih harga akhir

Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan

factor-faktor yang meliputi penetapan harga psikologis, kebijakan penetapan

harga perusahaan dan dampak harga terhadap pihak lain.

2.2.1.3. Empat Tujuan Kunci Penentuan Harga

Terdapat empat tujuan kunci penentuan harga menurut Simamora (2000):

a. Maksimisasi laba.

Banyak organisasi yang membutuhkan laba usaha untuk memuaskan

komunitas pemegang saham dan menyediakan dana ekspansi dan

pengembangan produk. Dalam rangka memaksimalkan laba usaha,

perusahaan membutuhkan data jumlah unit yang dapat dijual pada harga

yang berbeda ditambah estimasi biaya variabel dan biaya tetap.

b. Maksimisasi pendapatan

Perusahaan yan ingin mendapatkan pertumbuhan pasar sering bersedia

mengorbankan sedikit keuntungan demi volume penjualan yang lebih

tinggi. Karena susah untuk mengukur permintaan, beberapa perusahaan

mungkin yakin bahwa lebih mudah memaksimalkan keuntungan yang

sifatnya lebih abstrak. Harga yang lebih rendah serta diiringi dengan

maksimisasi pendapatan dapat pula digunakan supaya kompetitor tidak

dapat memasuki pasar.

c. Maksimisasi pangsa pasar.

Tujuan maksimisasi pangsa pasar untuk mendapatkan posisi pasar akan

(23)

biasanya dipakai untuk menerobos pasar baru. Volume unit pangsa pasar

yang maksimal biasanya penting dalam situasi dimana data penjualan unit

dan angka-angka pangsa pasar tersedia bagi umum.

d. Kepemimpinan mutu.

Tujuan penentuan harga lainnya adalah untuk menopang suatu citra seperti

pemimpin mutu disebuah pasar. Beberapa pasar menggunakan harga

sebagai indikator mutu. Para pembeli cenderung menyukai produk

berharga lebih mahal manakala harga merupakan satu-satunya informasi

yang tersedia, ketika mereka yakin bahwa mutu dari merek yang tersedia

adalah berbeda secara signifikan, dan pada saat perbedaan harga diantara

merek-merek yang ada adalah besar.

2.2.1.4. Situasi Penentuan Harga

Strategi penentuan harga organisasi menuntut perhatian yang terus

menerus karena perubahan kondisi eksternal, tindakan para competitor, dan

peluan untuk memperoleh daya saing (competitive edge) melalui tindakan

penentuan harga. Situasi penentuan harga meliputi:

1. Memutuskan bagaimana mengenakan harga kepada sebuah produk.

2. Mengevaluasi kebutuhan untuk menyesuaikan harga karena kekuatan

eksternal dan perubahan siklus hidup produk.

3. Mengubah strategi penentuan posisi yang membutuhkan perubahan

strategi harga yang ada sekarang.

(24)

2.2.1.5. Strategi Penyesuaian Harga

Menurut Kotler & Armstrong (2001) perusahaan biasanya menyesuaikan

harga dasar mereka untuk memperhitungkan perbedaan pelanggan dan perubahan

situasi. Ada 6 strategi penyesuaian harga:

a. Penetapan harga diskon dan pengurangan harga.

Mengurangi harga untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan

yang memberikan tanggapan seperti membayar lebih awal, pembelian

dalam jumlah besar, mempromosikan produk.

b. Penetapan harga tersegmentasi.

Menyesuaikan harga untuk membuat perbedaan diantara pelanggan,

produk, maupun lokasi.

c. Penetapan harga psikologis.

Menyesuaikan harga untuk mempengaruhi secara psikologis.

d. Penetapan harga promosi

Sewaktu-waktu mengurangi harga untuk meningkatkan penjualan dalam

jangka pendek.

e. Penetapan harga geografis.

Menyesuaikan harga untuk memperhitungkan lokasi geografis pelanggan.

f. Penetapan harga internasional.

Menyesuaikan harga untuk pasar tradisional.

2.2.1.6. Factor Yang Mempengaruhi Sensitifitas Harga

Menurut Kotler dan Susanto terdapat factor-faktor yang mempengaruhi

(25)

1. Pengaruh nilai yang unik.

Pembeli kurang sensitif terhadap harga jika produk tersebut unik.

2. Pengaruh kesadaran atas produk pengganti.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga jika mereka tidak

menyadari adanya produk pengganti.

3. Pengaruh perbandingan yang sulit.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga jika mereka tidak dapat

dengan mudah membandingkan mutu barang pengganti.

4. Pengaruh pengeluaran total.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga dengan semakin

rendahnya pengeluaran mereka dibanding pendapatannya.

5. Pengaruh manfaat akhir.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga dengan semakin

rendahnya pengeluaran tersebut dibanding biaya total produk akhirnya.

6. Pengaruh biaya yang dibagi.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga jika sebagian biaya

ditanggung pihak lain.

7. Pengaruh investasi tertanam.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga jika produk tersebut

digunakan bersama dengan aktiva yang telah dibeli sebelumnya.

8. Pengaruh harga- mutu.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga jika produk tersebut

(26)

9. Pengaruh persediaan.

Pembeli semakin kurang sensitive terhadap harga jika mereka tidak dapat

menyimpan produk tersebut.

2.2.1.7. Manfaat Strategi Harga

Penggunaan strategi harga dapat membantu perusahaan untuk mencapai

tujuan menurut Kurtz (2008) antara lain :

1. Profit maximization.

While not for profit organization by definition do not cite profitability as a

primary goal, there are numerous instance in which they do to try to

maximize their returns on single event or a series enent.

2. Cost recovery.

Some not for profit organization attempt to recover only the actual cost of

operating the unit. Mass transit, toll roads and bridge, and most private

colleges and universities are common example.

3. Market incentives.

Other not-for profit groups follow a lower-than average pricing policy or

offer a free service to encourage increaseusage of the good or service.

4. Market suppression.

Price can also discourage consumption. High price help accomplish

(27)

2.2.2 Teori Tentang Kualitas 2.2.2.1. Pengertian Kualitas

Menurut Kotler dan Armstrong (2008) Kualitas produk adalah

kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya

tahan, kehandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan perbaikan serta atribut

lainnya dan semakin baik kualitas produk yang dihasilkan maka akan memberikan

kesempatan kepada konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

kualitas adalah relevansi baik bagi produk maupun jasa (Griffin, 2004)

American Society for Quality Control mendefinisikan kualitas sebagai fitur dan

karakteristik-karakteristik dan sebuah produk atau jasa secara keseluruhan yang

berpusat pada kemampuan produk atau jasa tesebut dalam memenuhi

kebutuhan-kebutuhan yang telah dinyatakan atau tersirat (Griffin, 2004). America society for

quality menjelaskan tentang defenisi kualitas yaitu keseluruhan fitur dan

karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan yang tampak

atau samar (Heyzer dan Render, 2009).

Kualitas yang meningkat keuntungan yang meningkat Penjualan meningkat melalui

- respon yang lebih baik

- harga yang fleksibel - reputasi yang lebih

baik

Pengurangan biaya melalui

(28)

Sumber: Heyzer dan Render (2009)

Gambar 2.1

Cara-cara kualitas meningkatkan keuntungan

2.2.2.2. Dimensi Kualitas

Menurut Umar (2003) Kualitas barang ditentukan melalui delapan dimensi

sebagai berikut:

1. Keistimewaan (Performance).

Berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan

karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli

barang tersebut.

2. Kelebihan (Feature).

Berguna untuk menambahkan fungsi dasar, berkaitan dengan

pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.

3. Kehandalan (Reability).

berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil

menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode tertentu.

4. Kesesuaian (Conformance).

Berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah

ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

5. Daya tahan (Durability).

Refleksi umur ekonomis berupa daya tahan atau masa pakai barang atau

bisa juga diartikan suatu ukuran kemungkinan usia operasi produk yang

(29)

6. Daya guna (Serviceability).

Berkaitan dengan kecepatan, kompetisi, kemudahan, dan akurasi dalam

membrikan layanan perbaikan barang.

7. Keindahan (Aesthetic).

Bersifat subjectif mengenai nilai-nilai estetika berkaitan dengan

pertimbangan pribadi atau refleksi dan preferensi individual.

8. Respon (Fit and Finish).

Bersifat subjectif perbaikan dengan perasaan pelanggan mengenai

keberadaan produk tersebut sebagai berkualitas.

2.2.2.3. Mengapa Kualitas Itu Penting

Ada tiga alasan mengapa kualitas itu penting menurut Heyzer dan Render

(2009):

1. Reputasi perusahaan.

Suatu organsasi menyadari reputasi akan mengikuti kualitas – apakah itu

baik atau buruk. Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk

baru perusahaan, kebiasaan pekerjaannya, dan hubungan pemasoknya.

2. Kehandalan produk.

Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang

merancang, memproduksi, dan mengedarkan produk atau jasa yang

penggunannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Peraturan

seperti Consumer Product Safety Act membuat standar produk dan

(30)

3. Keterlibatan global

Di masa teknologi sekarang, kualitas adalah suatu perhatian internasional,

sebagaimana halnya MO. Bagi perusahaan dan negara yang ingin

bersaing secara efektif pada ekonomi global, produk mereka harus

memenuhi ekspektasi akan kualitas, desain, dan harganya secara global.

Produk yang berkualitas rendah akan mengurangi keuntungan perusahaan

dan neraca pembayaran negara.

2.2.2.4. Biaya Kualitas

Biaya kualitas menurut Heyzer dan Render (2009):

1. Biaya pencegahan

Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa

mengalami kerusakan.

2. Biaya penaksiran.

Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen,

dan jasa.

3. Kegagalan internal.

Biaya yang diakibatkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang

rusak sebelum diantarkan ke pelanggan.

4. Biaya eksternal.

(31)

2.2.2.5. Standar kualitas internasionlal 1). ISO 9000

ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu

(SMM).

a. Sertifikasi ISO 9000

Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, suatu organisasi harus melalui

proses selama 9 hingga 18 bulan yang mencakup dokumentasi

prosedur kualitas, penilaian lapangan, dan serangkaian audit yang terus

berjalan terhadap produk atau jasa yang dihasilkannya.

b. Manfaat ISO 9000

1. Sebagai sarana pemasaran.

2. Dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen /

pelanggan.

3. Dapat meningkatkan citra dan daya saing perusahaan.

4. Dapat meningkatkan produktifitas mutu jasa/produk.

5. Dapat memberikan pelatihan yang sistematik kepada staf

melalui prosedur dan instruksi yang baik.

6. Mengantisipasi tuntutan konsumen atas mutu produk dan tingkat

persaingan bersama.

7. Sebagai dasar/pondasi yang mantap untuk pengembangan mutu

(32)

c. Prinsip manajemen mutu ISO 9000

1. Fokus Pada Pelanggan.

Organisasi tergantung pada pelanggan mereka. Karena itu,

manajemen organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan

sekarang dan akan datang, harus memenuhi kebutuhan

pelanggan dan giat berusaha melebihi harapan pelanggan.

2. Kepemimpinan

Pimpinan puncak organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan

arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan

memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat

menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan

organisasi.

3. Pelibatan Orang

Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat

penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara

penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan

untuk manfaat organisasi.

4. Pendekatan Proses

Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien,

apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan

dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses mengubah

masukan (input) terukur kedalam keluaran (output) terukur

(33)

5. Pendekatan Sistem Pada Manajemen

Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari

proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem akan

memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi organisasi

dalam mencapai tujuan-tujuannya.

6. Perbaikan Berkesinambungan

Perbaikan berkesinambungan dari kinerja organisasi secara

keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi.

Perbaikan berkesinambungan didefinisikan sebagai suatu

proses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan

efektivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk memenuhi

kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Perbaikan

berkesinambungan membutuhkan langkah-langkah konsolidasi

yang progresif, merespon perkembangan kebutuhan dan

ekspektasi pelanggan sehingga akan menjamin suatu evolusi

dinamis dari sistem manajemen mutu.

7. Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan

Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis

data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab

masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan

secara efektif dan efisien. Keputusan manajemen organisasi

sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan

(34)

8. Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan Pemasok

Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan

suatu hubungan yang saling menguntungkan akan

meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai

tambah.

ISO memperbaharui standrnya pada tahun 2000 menjadi lebih

seperti system manajemen kualitas yang lebih terperinci dan disebut ISO

9001: 2000. Kepemimpinan oleh manajemen puncak serta persyaratan

dan kepuasan pelanggan memainkan peran yang lebih besar, sementara

prosedur yang terdokumentasi mendapatkan lebih sedikit perhatian dari ini

(Heyzer dan Render, 2009).

2). ISO 14000

ISO 14000 merupakan standar manajemen lingkungan yang

mengandung lima elemen pokok: manajemen lingkungan, audit, evaluasi

kinerja, pelabelan, dan penilaian siklus hidup.

a. Sertifikasi ISO 14000

Agar suatu organisasi dianugerahi ISO 14000 mereka harus diaudit

secara eksternal oleh badan audit yang telah terakreditasi. Badan

sertifikasi harus diakreditasi oleh ANSI-ASQ, Badan Akreditasi

Nasional di Amerika Serikat, atau Badan Akreditasi Nasional di

(35)

b. Manfaat ISO 14000

1. Pengelolaan lingkungan yang lebih efektif dan efisien dalam

organisasi

2. Untuk menyediakan peralatan yang berguna dan bermanfaat

dan fleksibel sehingga mencerminkan organisasi yang baik.

3. Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko

lingkungan yang mungkin timbul.

4. Dapat menekan biaya produksi, dapat mengurangi kecelakan

kerja, dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat,

pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap lingkungan.

5. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak

manajemen puncak terhadap lingkungan.

6. Dapat meningkat citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan

konsumen dan memperbesar pangsa pasar.

7. Menunjukan ketaatan perusahaan terhadap perundang –

undangan yang berkaitan dengan lingkungan.

8. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.

9. Dapat meningkatakan otivasi para pekerja.

c. Prinsip Pokok Elemen ISO 14000

a. Prinsip Pertama

Organisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan dan

(36)

b. Prinsip Kedua

Organisasi harus menyusun rencana untuk menaati kebijakan

lingkungan yang ditetapkan sendiri.

c. Prinsip Ketiga: Implementasi dan Operasi

Agar terlaksana dengan efektif, organisasi harus

mengembangakan kemampuan dan mekanisme pendukung

yang diperlukan untuk menaati kebijakan lingkungan, tujuan

dan sasaran manajemen.

d. Prinsip keempat: pemeriksaan dan koralasi

Organisasi harus memeriksa, memantau dan mengorelasi

kinerja lingkungan.

e. Prinsip kelima: kaji ulang manajemen

2.2.3 Teori Tentang Brand Endorser 2.2.3.1. Pengertian Brand Endorser

Royan (2004) menyatakan bahwa seorang selebriti sangat berpengaruh

apabila memiliki kredibilitas yang didukung faktor keahlian, sifat dapat dipercaya

dan adanya kesukaan. Shimp (2003) mendefinisikan celebrity endorser adalah

seorang pribadi baik itu aktor, artis maupun atlit yang dikenal masyarakat dan

menjadi pujaan, karena prestasinya di suatu bidang dan digunakan dalam

menyampaikan pesan iklan yang dimaksudkan untuk menarik perhatian sehingga

(37)

Celebrity endorser menurut Chandra (2008) adalah “cara melakukan

promosi produk dengan artis sebagai tokoh pengiklannya.” Semakin tinggi

popularitas artis tersebut maka akan semakin banyak fans artis tersebut. Promosi

seperti ini merupakan cara kreatif dari perusahaan untuk menyampaikan citra

yang positif terhadap merk produk yang diiklankan sehingga dapat membentuk

image yang baik dimata konsumen.

Menurut Royan (2004) salah satu model yang dapat digunakan untuk

mengevaluasi Celebrity Endorser adalah dengan menggunakan model VisCAP.

VisCAP itu sendiri terdiri dari empat unsur yaitu Visibility, Credibility, Attraction

dan Power. Visibility memiliki dimensi seberapa jauh popularitas selebriti.

Credibility berhubungan dengan product knowledge yang diketahui sang bintang.

Attraction lebih menitikberatkan pada daya tarik sang bintang. Power adalah

kemampuan selebriti dalam menarik konsumen untuk membeli.

Endorser yaitu orang atau karakter yang muncul dalam iklan untuk

mengkomunikasikan produk perusahaan baik itu selebritis, tokoh masyarakat,

publik figure atau bahkan orang biasa yang dapat mempengaruhi pikiran

konsumen sebagai preferensi dalam melakukan keputusan pembelian (Engel,

Black Well & Miniard, 1990).

2.2.3.2. Atribut Endorser

Terdapat lima atribut khusus dalam endorser yang dijelaskan dengan nama

(38)

1. Trustworthiness (dapat dipercaya)

Trustworthiness adalah sikap percaya terhadap produk dari pencitraan

suatu pendukung, adapun Shimp dalam Mia (2012) menjelaskan

bahwa trustworthiness (dapat dipercaya) adalah “trustworthiness

refers to the honesty, integrity and believability of a source. Endorser

trustworthiness simply reflects tha fact that prospective endorser of a

brand vary in the degree to which audience members have faith in

what they have to say”. Trustworthiness mengacu pada sejauh mana

sumber dipandang memiliki kejujuran, ketulusan, dan dapat dipercaya.

2. Expertise (keahlian)

Expertise merupakan competitive advantage yang dimiliki pendukung

untuk meyakinkanaudience dalam hal keterampilannya. Shimp dalam

Mia (2012) menjelaskan bahwa Expertise (keahlian) adalah expertise

refers to the knowledge, experience, or skill possessed by an endorser

as they relate to the endorser brand. Keahlian (expertise) mengacu

pada pengetahuan, pengalaman, atau keahlian yang dimiliki oleh

seorang endorser yang dihubungkan dengan merek yang didukung.

Seorang endorser yang diterima sebagai seorang yang ahli pada merek

yang didukungnya akan lebih persuasive dalam menarik audience dari

pada seorang endorser yang tidak diterima sebagai seorang yang ahli.

3. Attractiveness (daya tarik)

Shimp dalam Mia (2012) menjelaskan bahwa attractiveness (daya

(39)

regarded as pleasant to look at in terms of perticular group’s concept

of attractiveness. Attractiveness (daya tarik fisik) mengacu pada diri

yang dianggap sebagai yang menarik untuk dilihat dalam kaitannya

dengan konsep kelompok tertentu dengan daya tarik fisik

4. Respect (kualitas dihargai)

Atribut keempat adalah respect, respect merupakan pemberian

penghargaan dari audience terhadap suatu produk setelah melihat dan

mendengar informasi dari endoerser, Shimp dalam Mia (2012)

menjelaskan bahwa respect (kualitas dihargai) adalah: Respect

represents the quality of being admired or even esteemed due to one’s

personal qualities and accomplishments. Respect (kualitas dihargai)

berarti kualitas yang dihargai atau digemari sebagai akibat dari kualitas

pencapaian personal.

5. Similarity (kesamaan dengan audience yang dituju)

Atribut terakhir adalah similarity, Shimp dalam Mia (2012)

menjelaskan bahwa similarity (kesamaan dengan audience yang

dituju) adalah Similarity represents the degree to which an endorser

matches an audience in terms of charecteristics pertinent to the

ondersement relationship-age, gender, ethnictly and so on. Kesamaan

dengan audience yang dituju (similarity) mengacu pada kesamaan

antar endorser dan audience dalam hal umur, gender, etnis, status

(40)

2.2.4. Teori Tentang Keputusan Pembelian 2.2.4.1. Pengertian Keputusan Pembelian

Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001)

adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen

benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu

yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang

yang ditawarkan.

Keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen untuk membeli

suatu produk setelah sebelumnya memikirkan tentang layak tidaknya membeli

produk itu dengan mempertimbangkan informasi – informasi yang ia ketahui

dengan realitas tentang produk itu setelah ia menyaksikannya..

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan

pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan

kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat Sebelum

konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa

tahap terlebih dahulu (Kotler). yaitu:

(1) pengenalan masalah

(2) pencarian informasi.

(3) evaluasi alternatif,

(4) keputusan membeli atau tidak,

(5) perilaku pascapembelian.

Namun dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen sering kali

(41)

2.2.4.2. Lima Tahapan Keputusan Pembelian

Menurut Kotler & Keller (2008) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk

mencapai keputusan membeli melewati model lima tahap, yaitu:

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pemebeli menyadari suatu masalah

atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.

Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan

tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.

Lalu mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu

minat konsumen. Terutama untuk pembelian fleksibel seperti

barang-baran mewah, paket liburan, dan pilihan hiburan, pemsar mungkin

harus meningkatkan motivasi konsumen sehingga pembelian potensial

mendapat pertimbangan serius.

2. Pencarian Informasi

Ternyata konsumen sering mencari sejumlah informasi yang terbatas.

Survei memberitahukan untuk barang tahan lama, setengah dari semua

konsumen hanya melihat satu toko, dan hanya 30% yang melihat lebih

dari satu merek peralatan. Keadaan pencaria yang lebih rendah disebut

perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih

reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat

berikutnya, seseorang memasuki pencarian informasi aktif. Mencari

bahan bacaan, menelepon teman, melakukan kegiatan online, dan

(42)

Sumber informasi terbagi jadi empat kelompok :

a. Pribadi. Keluarga, teman, tetangga, dan rekan

b. Komersial. Situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan.

c. Public. Media massa, organisasi peringkat konsumen.

d. Eksperimental. Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

Setiap informasi melaksanakan fungsi yang berbeda dalam

memengaruhi keputusan pembelian. Sumber komersial bisanya

melaksanakan fungsi informasi, sementara sumber pribadi

melaksanakan fungsi legistimasi atau evaluasi.

Melalui pengumpulan informasi, konsumen mempelajari merek

pesaing dan fitur mereka. Konsumen perorangan hanya akan

mengetahu sebagian merek ini, kumpulan kesadaran. Beberapa

merek.kumpulan pertimbangan, akan memenuhi criteria pembelian

awal. Ketika konsumen mengumpulkan lebih banyak informasi, hanya

beberapa, kumpulan pilihan, yang menjadi calon kuat. Konsumen

membuat pilihan akir dari kunpulan ini.

3. Evaluasi Alternatif

Bagaiman konsumen memproses informasi merek kompetitif dan

malakukan penilaian nilai akir,tidak ada proses tunggal yang

digunakan oleh semua konsumen, atau oleh seseorang konsumen

dalam melakukan situasi pembelian. Ada beberapa proses, dan

sebagian besar model terbaru melihat konsumen membentuk sebagian

(43)

Beberapa konsep dasar yang membantu kita mamahami proses

evaluasi : pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan.

Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.

Ketiaga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai

sekelompok atribut degan berbagai kemampuan untuk menghantarkan

manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antarmerek

dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk

maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam

melaksanakn maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima

subkeputusan: merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode

pembayaran.

5. Perilaku Pascapembelian

Setelah pembelian, konsmuen mungkin mengalami konflik

dikarenakan mungkin melihat fitur menghawtirkan tertentu atau

mendengar hal-hl yang menyenangkan tentang merek lain dan

waspada terhadap informasi yang mendukung keputusnnya.

Sumber: Kotler & Keller (2008)

Gambar 2.2

Proses pengambilan keputusan

(44)

2.2.4.3. Teknik Pendekatan Konsumen

Teknik pendekatan untuk memengaruhi keputusan konsumen menurut

nugroho (2003):

1. Teknik pendekatan stimulus respon

Teknik ini merupakan teknik penyampaian ide-ide atau pengetahuan

tentang suatu produk dan merek kepada konsumen agar konsumen

tertarik atau termotivasi untuk mengambil keputusan membeli

produk-produk yang disampaikan itu.

2. Teknik pendekatan humanistic

Teknik ini merupakan teknik pedekatan yang bersifat mnusiawi.

Dalam teknik ini keputusan membeli diserahkan sepenuhya kepada

konsumen yang bersangkutan.

3. Teknik pendekatan kombinasi antara stimulus-respon dan humanistic

Teknik ini merupakan teknik pendekatan dari hasil kombinsai antara

teknik stimulus-respon dan teknik humanistic.

4. Teknik pendekatan dengan komunikasi persuasive

Teknik ini merupakan teknik pendekatan dengan menggunakan

komuniksi persuasive melalui rumus AIDDAS, A= Attention, I=

(45)

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual dan kerangka berpikir merupakan gambaran tentang

hubungan antara variabel yang diteliti, yang tersusun dari teori yang telah

dideskripsikan (Sugiyono, 2008). Kerangka teoritis adalah suatu model yang

menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang

telah diketahui dalam suatu masalah tertentu (Kuncoro, 2009).

. Harga adalah jumlah semua nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka

mendapatkan manfaat (dari) memiliki atau menggunakan barang. Harga adalah

estimasi penjual terhadap arti semua hal tersebut bagi para pembeli potensial dan

menyadari opsi lain yang dimiliki pembeli karena memenuhi kebutuhan atas

produk yang bisa memuaskannya. Harga adalah uang (kemungkinan ditambah

beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah

produk dan pelayanan yang menyertainya

Semakin bagus kualitas yang diberikan perusahaan kepada konsumen

maka semakin bagus pula perusahaan tersebut dimata konsumen dan tentunya

keputusan pembelian akan jatuh kepada perusahaan tersebut. Konsumen biasanya

akan mau membayar dengan harga yang tinggi demi mendapatkan kualitas yang

bagus. Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan

fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan, kehandalan, ketepatan, kemudahan, operasi

dan perbaikan serta atribut lainnya dan semakin baik kualitas produk yang

dihasilkan maka akan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk

(46)

Selebriti mempunyai peran yang sangat besar dalam membantu

perusahaan dalam melakukan proses pemasaran. Selebriti akan sangat

berpengaruh dalam menambah minat beli konsumen dalam melakukan pembelian.

Endorser yaitu orang atau karakter yang muncul dalam iklan untuk

mengkomunikasikan produk perusahaan baik itu selebriti, tokoh masyarakat,

public figure atau bahkan orang biasa yang dapat memengaruhi pikiran konsumen

sebagai preferensi dalam melakukan keputusan pembelian. Celebrity endorser

adalah seorang pribadi baik itu aktor, artis maupun atlit yang dikenal masyarakat

dan menjadi pujaan, karena prestasinya di suatu bidang dan digunakan dalam

menyampaikan pesan iklan yang dimaksudkan untuk menarik perhatian sehingga

mempengaruhi konsumen sasaran

Gambar 2.3

Kerangka Konseptual Penelitian Harga

(X1)

Keputusan

pembelian

(Y) Kualitas

(X2)  Brand endorser

(47)

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya

melalui riset. Hipotesis merupakan suatu penjelasan sementara tentang perilaku (

Kuncoro, 2009: 59). Hipotesis dari penelitian ini adalah “ adanya pengaruh

harga, kualitas dan brand endorser terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Honda Vario di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi

(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksplanasi assosiatif. Eksplanasi

assosiatif adalah penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih

(Situmorang, dkk, 2008). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini

adalah variabel harga (X1), variabel kualitias (X2), brand endorser (X3) terhadap

variabel keputusan pembelian (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini nantinya diadakan pada mahasiswa Universitas Sumatera

Utara, yang akan dilaksanakan pada bulan Maret 2014 sampai April 2014.

3.3 Batasan Operasional

1.Variabel bebas (independent variable) yang digunakan dalam penelitian

ini adalah harga (X1), kualitas (X2), dan brand endorser (X3).

2.Variabel terikat (dependent variable) yang digunakan dalam penelitian

ini adalah keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario di mahasiswa

Sumatera Utara.

3.Daftar pertanyaan bisa diberikan apabila responden sedang

menggunakan Honda Vario jenis apapun.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya

(49)

penelitian ini populasinya adalah semua mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara yang sedang menggunakan sepeda motor

merek Honda Vario. Jumlah mahasiswa yang ada di Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Data Populasi

No Departemen Jumlah mahasiswa

1 S-1 Ekonomi Pembangunan 772

2 S-1 Manajemen 1.295

3 S-1 Akuntansi 1.288

4 D-3 Keuangan 712

5 D-3 Akuntansi 662

6 D-3 Kesekretariatan 453

Total 5.182

Sumber: PD-3 (Kemahasiswaan) Fakultas Ekonomi USU Jadi jumlah semua mahasiswa yang ada di Fakultas Ekonomi USU

adalah 5.182 orang.

3.4.2.Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2006). Sampel dalam penelitian ini adalah

sebagian dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumtera Utara

yang pernah atau sedang menggunakan sepeda motor Honda Vario.

Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian menggunakan

rumus slovin (Umar, 2000), dengan rumus sebagai berikut :

n =

(50)

Dimana:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel 15%

Didapat jumlah sampel yaitu 44.06 orang, maka dibulatkan

menjadi 44 orang mahasiswa.

3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Wawancara (Interview)

Berupa tanya jawab dengan perwakilan pihak manajemen

organisasi yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin diteliti.

3.5.2. Daftar Pertanyaan (Questionaire)

Pengajuan daftar pertanyaan ini dilakukan dengan mengajukan

daftar pertanyaan tertulis kepada responden. Questionair ini menggunakan

sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang disertai alternatif jawaban

dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

3.5.3.Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi didapat dengan memperoleh data-data melalui

buku, jurnal, dokumen yang diperoleh dari pihak organisasi, internet dan

literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

3.6 Jenis dan Sumber Data 3.6.1. Data Primer

Data primer adalah data yang dihimpun secara langsung dari

(51)

Data primer biasanya diperoleh dengan survei lapangan yang

menggunakan semua metode pengumpulan data orisinal (Kuncoro,2009).

Penelitian ini mendapatkan data primer dari wawancara (interview) dan

menyebarkan daftar pertanyaan (Questionaire).

3.6.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dan

disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai

instansi lain (Situmorang dan Lufti, 2011). Penelitian ini memperoleh data

sekunder dari bahan yang berhubungan dengan judul skripsi dan jurnal.

3.7 Definisi Operasional Variabel 3.7.1. Variable Bebas ( x )

Menurut Situmorang dan Lufti (2011) variabel bebas adalah

variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel terikat

(dependent) dan mempunyai hubungan yang positif ataupun negative bagi

variabel dependen nantinya. Variabel bebas sering juga disebut variabel

independent atau variabel yang mempengaruhi.

3.7.2. Variabel Terikat (y)

Menurut Situmorang dan Lufti (2011) variabel terikat adalah

variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan.

Variabel terikat sering juga disebut dengan variabel dependent atau

(52)

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Varibel Definisi Operasionl Indikator Skala ukur

Harga (X1)

Harga adalah persepsi konsumen tentang harga produk, cara pembayaran, harga jual kembali dan sesuai dengan kualitas yang ada.

1. Harga murah adalah pilihan utama

2.Kesesuaian harga dengan kemampuan atau daya beli masyarakat. 3. Potongan harga (diskon) atau cash back.

4. cara pembayaran yang mudah 5. harga jual kembali.

6. harga sesuai dengan kualitas

Semantic Diferential

Kualitas (X2)

Kualitas produk adalalah persepsi konsumen mengenai kualitas produk.

Kualitas ditentukan oleh bebas dari cacat, daya tahan, serta wujud luar dari produk tersebut.

1. Produk bebas dari cacat.

2. Tidak mudah rusak dan memiliki umur ekonomis yang lama.

3. Daya tahan mesin yang tangguh 4. Penampilan produk yang bagus. 5. pilihan warna yang beragam

Semantic Diferential

Brand endorser (X3)

Brand endorser adalah persepsi kosumen mengenai brand endorser

suatu produk yaitu: kecantikan,kepopuleran,

kemampun dan kepercayaan

1.Kecantikan 2.Kepopuleran

3.Mampu mewakili image produk.

4.Kemampuan selebriti dalam mempengaruhi konsumen.

5.Kepercayaan pada selebriti mempengaruhi minat pembelian ulang

Semantic pembelian yang biasanya

disertai dengan keinginan, pernah menggunakan dan dorongan dari orang tua maupun sekitarnya.

1. Kesadaran akan kebutuhan 2. ingin mencoba produknya

3. pernah menggunakan sebelumnya 4. dorongan dari orang tua atau orang sekitar

Semantic Diferential

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu daftar pertanyaan. Suatu daftar pertanyaan dikatakan valid jika

(53)

kuesioner tersebut. Dalam pengujian validitas jumlah sampel yang

digunakan adalah sebanyak 30 orang, diluar dari sampel penelitian.

Dalam uji validitas dapat digunakan SPSS (Statistical Product and

Service Solutions) dan dapat pula digunakan rumus teknik korelasi product

moment (Umar, 2003) :

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kepatuhan suatu variabel penelitian, sebab suatu variabel penelitian

yang valid mempengaruhi validitas tinggi, sabaliknya suatu variabel yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Suatu variabel dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan, sebab suatu variabel yang dikatakan valid apabila dapat

mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara tepat. Uji validitas

dalam penelitian dilakukan dua kali, karena pada hasil uji yang pertama

terdapat satu variabel yang tidak valid. Setelah dilakukan pengujian yang

ke-dua kali-nya dengan membuang satu variabel yang tidak valid maka

(54)

Tabel 3.3

3 Brandendorser - Indikator 1

Dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa semua indikator yang digunakan untuk

(55)

3.8.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat pengukur

dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran

relative konsisten, maka alat tersebut reliable.

Dalam pengujian reliabilitas kita dapat menggunakan SPSS dalam

pengukurannya untuk mendapatkan hasil yang optimal dan lebih cepat.

Namun pengukuran ini dapat dilakukan pula dengan menggunakan rumus:

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu daftar pertanyaan

yang merupakan indikator dari variabel. Pengujian reliabilitas dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Dalam

penelitian ini menggunakan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,7. Hasil

pengujian untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 3.3

(56)

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa semua indikator-indikator yang digunakan

dalam penelitian ini adalahriabel yaitu Cronbach's Alpha diatas 0,9 yang dapat dikatakan bahwa semua konsep pengukuran yang masing-masing variabel dari

kuesioner yang digunakan dalam penelitian in merupakan kuesioner yang handal.

No Indikator Cronbach's

Alpha

r standar Keterangan

1 Harga

(57)

3.9. Metode Analisis Data

3.9.1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis

dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis,

kemudian diintepretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran

tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

3.9.2. Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis

berganda, penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang

mempengaruhi dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini

dimaksudkan untuk mengetahui adakah pengaruh harga produk, kualitas

produk dan brand endorser terhadap keputusan pembelian.

Perumusan model analisis yang dilakukan dalam hal ini adalah:

Y = a + b1x1 + b2x2 +b3x3 + e

Dimana:

Y : Proses keputusan pembelian

a : Konstanta

b : Koefisien regresi masing-masing variabel

X1 : harga

X2 : kualitas

X3 : brand endorser

(58)

3.9.3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R²) pada intinya untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika koefisien

determinasi nol berarti variabel independen sama sekali tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin

mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen. Karena variabel independen

pada penelitian ini lebih dari 2, maka koefisien determinasi yang

digunakan adalah Adjusted R Square. Dari koefisien determinasi (R2 ) ini

dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan dari

beberapa variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang

biasanya dinyatakan dalam persentase.

3.9.4. Pengujian Hipotesis

3.9.4. 1. Uji Secara Serempak/Simultan. (Uji f)

Uji f yaitu untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan

diterima atau ditolak dengan nilai alpha = 0,05(5%).

Kriteria pengambilan keputusannya:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada 5%

(59)

3.9.4.2. Uji Secara Parsial ( Uji t )

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah model yang

digunakan sudah baik dengan nilai alpha = 0,05(5%) dan juga

penerimaan atau penolakan hipotesis.

Kriteria pengambilan keputusannya:

H0 diterima jika thitung < t tabel pada 5%

H0 ditolak jika thitung > t tabel pada 5%

3.10. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistic yang harus dipenuhi pada

analisis regresi linier berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS).

Suatu model regresi yang baik harus bebas dari masalah penyimpangan terhadap

asumsi klasik. Jika hasil regresi telah memenuhi asumsi-asumsi regresi maka nilai

estimasi yang diperoleh akan bersifat BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimator)

BLUE adalah asumsi yang dikembangkan oleh Gauss dan Markov, yang

kemudian teori tersebut terkenal dengan sebutan Gauss Markov Theorem. Uji

asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis

regresi linier berganda yang berbasis OLS. Jadi analisi yang tidak berdasarkan

OLS tidak memerlukan persyaratan sasumsi klasik ( Situmorang dan Lufti, 2011 ).

3.10.1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi

sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal,yakni distribusi

data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai

Gambar

Tabel 1.1 Harga Honda Vario Tahun 2014
Gambar 2.2 Proses pengambilan keputusan
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual Penelitian
Tabel 3.1 Data Populasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu

Dengan demikian penulis berencana untuk menerapkan aplikasi layanan informasi akademik yang berbasis client mobile web service pada perguruan tinggi STIKOM UYELINDO

KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN SANITASI LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT KASEPUHAN CIPTARASA KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Jika salah satu arus dalam alat penukar panas merupakan fluida proses yang dikondensasikan sedangkan fluida yang lain merupakan refrigerant atau fluida

(205).The Development of Innovative Chemistry Learning Material for Bilingual Senior High School Students in Indonesia. International Education Studies ; volume 8, no. An

aspek kehidupan, baik individu, keluarga maupun masyarakat. Negara menurut Natsir harus dibangun atas dasar keadilan.. Menurut Natsir , keadilan yang dibawa oleh Islam,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kompetensi kepribadian guru sebelum dan sesudah mengikuti program sertifikasi, (2) perbedaan kompetensi pedagogik guru