• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Atribut–Atribut Produk yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Honda Beat Pada Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Atribut–Atribut Produk yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Honda Beat Pada Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR

HONDA BEAT PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Responden yang terhormat,

Saya memohon kesediaan saudara/i untuk mengisi daftar pertanyaan (kuesioner) penelitian ini. Informasi yang Anda berikan adalah sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Atas bantuan dan kesediaan saudara/i dalam mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima kasih.

I.Identitas Responden pendapat anda. Alternatif Jawaban seperti berikut:

Jawaban Skor

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang setuju (KS) 3

Tidak setuju (TS) 2

Sangat tidak setuju (STS) 1 III.Daftar Pernyataan

1. Variabel Merek (X1)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1. Saya mengenal produk Honda Beat sebagai merek yang memiliki reputasi yang bagus.

2. Merek Honda mudah diucapkan dan diingat.

3. Saya percaya merek Honda memiliki kualitas yang baik. 4. Merek Honda mencerminkan kelas

(2)

2. Variabel Harga (X2)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1. Saya membeli Honda beat karena harganya yang tejangkau.

2. Saya membeli Honda beat karena harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitasnya.

3. Saya membeli Honda beat karena harga yang ditawarkan sesuai dengan manfaat yang diperoleh.

1. Honda beat memiliki kualitas daya tahan mesin yang lebih unggul di digunakan bila dibandingkan dengan motor matik lainnya. 4 Honda beat memiliki kecepatan

yang lebih di kelasnya,

4. Variabel Keputusan Pembelian (Y)

No. Pernyataan SS S KS TS STS

1. Saya membeli sepeda motor Honda Beat karena saya merasa butuh kendaraan alternatif untuk pergi ke kampus.

2. Saya mengunjungi dealer atau situs resmi Hond untuk

mendapatkan informasi tentang produk motor Honda beat. 3. Saya membandingkan informasi

tentang sepeda motor yang didapatkan dari setiap merek untuk mencari alternatif terbaik. 4. Saya memutuskan membeli

sepeda motor Honda beat dari berbagai alternatif yang tersedia

(3)
(4)

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.904 16

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 3.3333 .88409 30

P2 3.8667 .73030 30

P3 3.7000 .74971 30

P4 3.7333 .58329 30

P5 3.7000 .65126 30

P6 3.6667 .71116 30

P7 3.6333 .88992 30

P8 3.8667 .93710 30

P9 3.9000 .95953 30

P10 3.5667 .89763 30

P11 3.7667 .97143 30

P12 3.5667 .85836 30

P13 3.6667 .95893 30

P14 3.3000 .70221 30

P15 3.2000 .66436 30

(5)
(6)
(7)
(8)

Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

A. Pendekatan Histogram

B. Pendekatan Grafik

C. Pendekatan Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 76

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 1.45617308 Most Extreme

Differences

Absolute .075

Positive .041

Negative -.075

Kolmogorov-Smirnov Z .653

Asymp. Sig. (2-tailed) .787

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

(9)

A. Pendekatan Grafik

B. Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.010 1.333 1.508 .136

Merek -.047 .068 -.098 -.688 .494

Harga -.011 .057 -.028 -.197 .844

Kualitas .009 .072 .015 .119 .906

a. Dependent Variable: absut 3. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -4.719 2.198 -2.147 .035

Merek .399 .112 .313 3.570 .001 .675 1.481

Harga .462 .094 .425 4.889 .000 .688 1.453

Kualitas .392 .119 .261 3.299 .002 .830 1.206

(10)

Lampiran 5 b. All requested variables entered.

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Kualitas, Harga, Merek b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian b. Predictors: (Constant), Kualitas, Harga, Merek

Coefficientsa

(11)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku

Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

Hawkins, D. L, et al., 2007. Consumer Behavior: Building Marketing Strategy, Tenth Edition, MC Graw Hill Inc, New York.

Kotler, Philip, 2007. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa: Drs. Benyamin Molan, Jilid 1, Index kelompok Gramedia, Jakarta.

Kotler, Philip dan Armstrong Gary, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2012. Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Erlangga, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Nazir, M, 2005. Metode Penelitian, Cetakan Keenam, Ghalia Indonesia, Jakarta. Schiffman, Leon G. dan Leslie L.Kanuk, 2007. Perilaku Konsumen, Edisi Kedua,

PT. Indeks Gramedia, Jakarta.

Setiadi, Nugroho J, 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Prenada Media, Jakarta.

Simamora, Bilson, 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi & Muslich Lufti, 2014. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis. USUpress, Medan.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Supramono, dan Joni Oktavian Haryanto. 2006. Desain Proposal Penelitian Studi Pemasaran, Andi, Yogyakarta.

(12)

Jurnal

Rinaldi, Geri dan Agung Yuniarinto, 2013. “Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Honda Vario Techno 125 PGM FI dikota Malang”, Jurnal FEB Brawijaya, Volume 1 Nomer 1. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

Qito, Salvandi. P, dkk, 2015. “Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat pada PT. Astra

Honda Semarang”, Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Universitas

Diponegoro, Volume 4 Nomer 1. Semarang : Fakultas Ilmu Administrasi BIsnis Universitas Diponegoro.

Skripsi

Anggar, Krisnasakti P.P. 2012, Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Kasus pada Konsumen dikota Semarang), Semarang, Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Kurniawan, Andi. W. 2009, Analisis Pengaruh Atribut-atribut Produk Sepeda Motor Honda Vario terhadap Keputusan Pembelian (Studi Empirik di Universitas Muhammadiyah Surakarta), Surakarta, Skripsi. Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pamungkas, Prastya Nur. 2013, Analisis Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Honda Beat pada PT. Tiara Megah Indah Jaya, Malang Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Website

www.aisi.com, diakses pada tanggan 15 april 2016

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Nazir (2005:54), penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di Jl. Dr. A. Sofyan Nomor 1. Kampus USU Padang Bulan Medan. Waktu penelitian akan dimulai bulan Mei 2016 hingga Juli 2016.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini agar tidak menyimpang dari pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya dibatasi pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara program S-1 yang sedang atau pernah menggunakn sepeda motor Honda Beat.

2. Variabel bebas ( Independent)

(14)

1. Merek ( X1) 2. Harga ( X2 )

3. Kualitas ( X3 )

3. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel terikat atau dependent dalam penelitian ini adalah kepuasan pembelian ( Y) produk sepeda motor merek Honda Beat pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2012:58), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya.

Menurut Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2012:58), secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari.

a. Variabel bebas (Independent)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, dan antecedant. Variabel bebas adalah meupakan variabel yang mempengaruhi

(15)

1. Merek (X1) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal–hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk.

2. Harga (X2) adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah produk dan atau pelayanan.

3. Kualitas (X3) adalah Kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya.

b. Variabel Terikat (dependent)

Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, dan konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat disebut juga varabel indogen (Sugiyono, 2012:59). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian Konsumen (Y). Keputusan pembelian keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Defenisi Indikator Skala

Merek ( X1 )

Nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal – hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk.

(16)

diperoleh.

4. 4. Harga yang lebih rendah dibanding dengan produk pesaing.

Lanjutan Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Defenisi Indikator Skala

Kualitas ( X3 )

Kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya.

1. 1. Daya tahan mesin. 2. 2. Kemampuan irit bahan

bakar.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:132) Instrumen skala likert.

Sumber: Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, 2012

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi Penelitian

(17)

tertarik untuk memperlajarinya atau menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara program studi S-1 yang pernah atau sedang menggunakan sepeda motor honda beat.

3.6.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012:116). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari Mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang sedang atau pernah menggunakan sepeda motor Honda Beat. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan Accidental sampling. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling.

Supramono dan Haryanto (2006:63), alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut :

n = Keterangan :

n = Jumlah sampel

Zα = Nilai standar normal yang besarnya tergantung tingkat keyakinan,

bila tingkat keyakinan = 0,95 (tingkat signifikansi = 0,05) Z= 1,96 bila tingkat keyakinan = 0,99 (tingkat signifikansi = 0,01) Z= 1,67 p = Estimasi proporsi populasi

q = 1-p

(18)

Berdasarkan pra survei yang dilakukan di FISIP Universitas Sumatera Utara, penulis secara acak memilih 30 orang mahasiswa prodram studi S-1 FISIP USU pada bulan April 2016 ditemukan sebanyak 22 orang yang menggunakan sepeda motor honda beat (73%)p = 0,73 dan 8 orang lainnya (27%)q = 0,27 tidak menggunakan sepeda motor honda beat. Dengan menggunakan rumus tersebut dapat menghasilkan jumlah sampel sebagai berikut :

Bila tingkat keyakinan = 0,99 (tingkat signifikansi = 0,01) Z= 1,67

n =

n =

= 54,97 = 55 orang

Bila tingkat keyakinan = 0,95 (tingkat signifikansi = 0,05) Z= 1,96

n =

n =

= 75,72 = 76 orang

Dengan perhitungan rumus diatas maka jumlah sampel yang diambil sebanyak 76 orang.

3.7 Jenis dan Sumber Data

(19)

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dilapangan yang

bersumber dari hasil pengamatan langsung dilokasi penelitian yaitu pada mahasiswa FISIP USU program Studi S-1 dengan memberikan pertanyaan (quesionare).

2. Data Sekunder, yaitu data pendukung bagi data primer yang diperoleh dari

bahan-bahan literature seperti dokumen-dokumen, laporan-laporan dan kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : a. Daftar pertanyaan (questionare)

Dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dan diberikan kepada responden yang telah dan pernah membeli atau sedang menggunakan produk Sepeda Motor Honda Beat di FISIP USU yang menjadi sampel penelitian.

b. Observasi (Observation)

Yaitu dengan melihat dan mengamati secara langsung ke lokasi penelitian yakni mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara.

(20)

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan kepada PT. Honda Astra Indonesia.tbk.

d. Studi Pustaka

Dilakukan dengan cara mengumpulkan atau mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku pendukung, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas ini akan dilakukan pada 30 mahasiswa FISIP Universitas sumatera utara program studi S-1 pengguna sepeda motor Honda beat diluar sampel. Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:47).

Pengukuran validitas dapat dilakukan dengan melakukan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka angka yang diperoleh = 0.361.

(21)

Jika r hitung≥ r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Tabel 3.3

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, juni 2016

(22)

P13 .550 .361 VALID

P14 .550 .361 VALID

P15 .537 .361 VALID

P16 .646 .361 VALID

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, juni 2016

Tabel 3.3 dan Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid, dimana terlihat bahwa r hitung pada Corrected Item-Total Correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari r tabel (0,361), sehingga diperoleh 16 pernyataan valid yang digunakan untuk melakukan penelitian.

3.9.2 Uji reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)= n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan alpha= 0.05.

Butir pertanyaan yang sudah dikatakan valid dalam uji validitas ditentukan realibilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel. Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Tabel 3.5 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.904 16

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, juni 2016

(23)

Hal ini berarti 0.904 > 0.7 dan 0.904 > 0.8 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono 2012:206).

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Ghozali (2011:105), model regresi berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika telah memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). BLUE dapat dicapai bila memenuhi uji asumsi klasik.

Asumsi klasik dalam penelitian ini adalah: Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heterokedastisitas, dan Uji Linearitas.

3.10.2.1Uji Normalitas

(24)

3.10.2.2 Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2011:139), uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser.

3.10.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent) (Ghozali 2011:105). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi berganda pada penelitian ini menggunakan besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance value.

Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 dimana : Tolerance value <0,1 atau VIF>10 = terjadi multikolinearitas.

Tolerance value >0,1 atau VIF <10 = tidak terjadi multikolinearitas.

3.10.3 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y). Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adakah pengaruh merek, harga, dan kualitas terhadap keputusan pembelian. Model persamaan yang dapat di formulasikan sebagai berikut :

Y = a + b

(25)

Keterangan:

Y = Keputusan pembelian Honda Beat a = Konstanta

X

1= Merek X

2= Harga X

3= Kualitas

b1 = Koefisien regresi variabel merek b2 = Koefisien regresi variabel harga b3 = Koefisien regresi variabel kualitas e = Standard error (Toleransi Kesalahan) 3.11 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian dengan menggunakan :

1. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2011:97) “koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen’’. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, sebaliknya nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).

(26)

lebih dari dua variabel. Selain itu nilai adjusted R2 dianggap lebih baik dari nilai R2, karena nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model regresi (Ghozali, 2011:97).

2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu merek, harga, dan kualitas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian. Bentuk pengujian :

H0 : bi = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu merek, harga, dan kualitas terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

H0 : bi ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) merek, harga, dan kualitas terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

Kriteri pengambilan keputusan adalah :

H0 diterima, jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% H0 ditolak, jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% 3. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai-nilai variabel dependen.

(27)

H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu merek, harga, dan kualitas terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

H0 : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu merek, harga, dan kualitas terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian:

(28)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1Sejarah Perusahaan

PT. Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT. Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT. Astra International. Saat itu, PT. Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down).

Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun kedua dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.

(29)

Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT. Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di-merger menjadi satu dengan nama PT. Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT. Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.

Saat ini PT. Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ketiga yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ketiga ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.

Dengan keseluruhan fasilitas ini PT. Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT. Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian produksi sepeda motor Honda 20 juta unit adalah yang ketiga, setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India.

(30)

(Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia.

Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT. Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 13.000 orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang. PT. Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

4.1.2 Visi dan Misi

PT. Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki:

1. Visi

To Be Number One Market Driven Trend-setter motorcycle Company in

Indonesia in term of customer satisfaction the empowered human capital

guided by shared values.

2. Misi

To provide mobility solution which exceed customer expectation with the

Best Value motorcycle & Its related products, thru empowered human

(31)

4.1.3 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT Astra Honda Motor Status

Perusahaan : Perseroan Terbatas

Status Investasi : PMA (Penanaman Modal Asing)

Alamat :

Kantor Pusat & Pabrik Perakitan Sunter Pabrik Perakitan Pegangsaan JL Laksda Yos Sudarso,

Sunter I

Jl Raya Pegangsaan 2 km 2.2 Kelapa Gading

Jakarta 14350 Jakarta 14250

Telp 021 6518080 Telp 021 46822510

Fax 021 6521889 Fax 0214613640

Pabrik Perakitan Cikarang Astra Honda Training Centre Kawasan Industri MM2100,

Jl Raya Kalimantan Blok AA-1

Jl Agung Timur IX Blok 01 Kav 25-26, Sunter II

Cikarang Barat Jakarta 14350

Telp 021 89981818 Telp 021 653 8080

Fax 021 8980859 Fax 021 651 0460

(32)

Tanggal Pendirian : 11 Juni 1971 (d/h Federal Motor)

Aktivitas :

Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Manufaktur, Perakitan dan Distributor Sepeda Motor HONDA Total Distribusi (2015) : 4.453.888 Unit

Kapasitas Produksi 5.800.000 unit/tahun

Status Kepemilikan : 50% PT. Astra International Tbk

50% Honda Motor Co., Ltd

Referensi Standar : JIS (Japan Industrial Standard) SII (Standar Industri Indonesia)

SNI (Standar Nasional Indonesia)

HES (Honda Engineering Standard)

ISO 9001

ISO 14001

ISO 17025

OHSAS 18001

Jam Kerja

Kantor : 07.30 - 16.30 WIB Pabrik Shift I : 07.00 - 16.00 WIB Pabrik Shift II : 16.00 - 24.00 WIB Pabrik Shift III : 24.00 - 07.00 WIB

(33)

4.1.4 Prestasi Astra Honda Motor

Prestasi-prestasi yang diraih PT. Astra Honda Motor antara lain: 1. Penghargaan WOW BRAND dari WOW Brand Indonesia 2015. 2. Penghargaan Word Of Mouth Award. Most Word Of Mouth Marketing

2015.

3. Penghargaan Indonesia Most Admired Companies. Corporate Image Award 2015.

4. Penghargaan Otomotif award 2015.

5. Penghargaan Indonesia Best Brand Award 2015. 6. Penghargaan Top Brand 2016.

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1Analisis Deskriptif Responden

(34)

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-Laki 36 47

Perempuan 40 53

Total 76 100

Sumber : Hasil Penelitian, Juni 2016 (data diolah)

Berdasarkan data pada Tabel 4.1 diketahui bahwa dari 76 responden yang diambil pada penelitian ini, responden yang paling dominan adalah responden yang berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 40 responden atau sebesar 53 %. Hal ini menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin perempuan lebih bersedia menjawab kuesioner dibandingkan dengan responden pria dengan jumlah 36 responden atau sebesar 47%.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

≤ 18 11 14

19 15 20

20 18 24

21 22 29

22 10 13

Total 76 100

Sumber : Hasil Penelitian, Juni 2016 (data diolah)

(35)

sebesar 29%. Responden yang berusia 21 tahun adalah responden yang dominan karena saat peneliti menyebar kuesioner, peneliti lebih banyak menjumpai responden yang berusia 21 tahun.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Jurusan Jumlah (orang) Persentase (%)

Antropologi Sosial 10 13

Ilmu Politik 8 11

Sosiologi 9 12

Ilmu Kesejahteraan Sosial 12 16

Ilmu Administrasi Negara 12 16

Ilmu Komunikasi 14 18

Ilmu Administrasi

Niaga/Bisnis 11 14

Total 76 100

Sumber : Hasil Penelitian, Juni 2016 (data diolah)

(36)

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk

Stambuk Jumlah (orang) Persentase (%)

2012 10 13

2013 26 34

2014 18 24

2015 22 29

Total 76 100

Sumber : Hasil Penelitian, Juni 2016 (data diolah)

Berdasarkan data pada tabel 4.4 diketahui bahwa dari 76 responden yang diambil pada penelitian ini, responden yang paling dominan adalah responden Stambuk 2013, yaitu sebanyak 26 responden atau sebesar 34%.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel

Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian berdasarkan penelitian berdasarkan pendapat responden mengenai keputusan pembelian dengan indikator merek (X1), harga (X2), kualitas (X3), dan keputusan pembelian (Y).

Untuk menginterpretasikan nilai rata-rata, maka dipetakan rentang yang mempertimbangkan informasi pada rumus :

Interval =

=

= 0,8

Setelah interval diketahui, kemudian dibuat rentang skala sehingga dapat diketahui letak rata-rata penilaian responden. Rentang skala tersebut adalah: 1,00 - 1,8 = Sangat tidak setuju

(37)

2,61 – 3,4 = Kurang Setuju 3,41 – 4,2 = Setuju

4,21 – 5 = Sangat Setuju

a. Deskriptif Variabel Merek (X1)

Tabel 4.5

Jawaban Responden Terhadap Variabel Merek (X1)

Tanggapan Responden STS TS KS S SS Total

R

Item no. F % F % F % F % F % F %

Reputasi Merek 0 0 0 0 9 11.8 29 38.2 38 50.0 76 100 4.38 Kemudahan diucapkan 0 0 0 0 8 10.5 30 39.5 38 50.0 76 100 4.39 Kepercayaan Merek 0 0 0 0 11 14.5 26 34.2 39 51.3 76 100 4.37 Mencerminkan pemakainya 0 0 0 0 2 2.6 36 47.4 38 50.0 76 100 4.47

Total Rata- rata 4.40

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa:

1. Pernyataan pertama terdapat 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 9 responden (11.8%) menjawab kurang setuju, 29 responden (38.2%) menjawab setuju, 38 responden (50.0%) menjawab sangat setuju.

2. Pada pernyataan kedua terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 8 responden (10.5%) menjawab kurang setuju, 30 responden (39.5%) menjawab setuju, 38 responden (50.0%) menjawab sangat setuju.

(38)

4. Pada penryataan keempat terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 2 responden (2.6%) menjawab kurang setuju, 36 responden (47.4%) menjawab setuju, 38 responden (50.0%) menjawab sangat setuju.

b. Deskriptif Variabel Harga (X2)

Tabel 4.6

Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga (X2)

Tanggapan Responden STS TS KS S SS Total R

Item no. F % F % F % F % F % F %

Harga Terjangkau 0 0 2 2.6 9 11.8 31 40.8 34 44.7 76 100 4.27 Kesesuaian dengan kualitas 0 0 0 0.0 9 11.8 27 35.5 40 52.6 76 100 4.41 Kesesuaian dengan manfaat 0 0 0 0.0 9 11.8 33 43.4 34 44.7 76 100 4.33 Harga Bersaing 0 0 0 0.0 7 9.2 32 42.1 37 48.7 76 100 4.39

Total Rata- rata 4.35

Sumber: Hasil Penelitian, 2016( data diolah)

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa:

1. Pernyataan pertama terdapat 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 2 responden (2.6%) menjawab tidak setuju, 9 responden (11.8%) menjawab kurang setuju, 31 responden (40.8%) menjawab setuju, 34 responden (44.7%) menjawab sangat setuju.

2. Pada pernyataan kedua terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 9 responden (11.8%) menjawab kurang setuju, 27 responden (35.5%) menjawab setuju, 40 responden (52.6%) menjawab sangat setuju.

(39)

menjawab kurang setuju, 33 responden (43.4%) menjawab setuju, 34 responden (44.7%) menjawab sangat setuju.

4. Pada penryataan keempat terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 7 responden (9.2%) menjawab kurang setuju, 32 responden (42.1%) menjawab setuju, 37 responden (48.7%) menjawab sangat setuju.

c. Deskriptif Variabel Kualitas (X3)

Tabel 4.7

Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas (X3)

Tanggapan Responden STS TS KS S SS Total

R

Item no. F % F % F % F % F % F %

Daya tahan mesin 0 0 0 0.0 10 13.2 25 32.9 41 53.9 76 100 4.40 Irit Bahan Bakar 0 0 1 1.3 1 1.3 28 36.8 46 60.5 76 100 4.56 Nyaman digunakan 0 0 0 0.0 3 3.9 33 43.4 40 52.6 76 100 4.48

Kecepatan yang lebih unggul 0 0 0 0.0 8 10.5 22 28.9 46 60.5 76 100 4.50

Total Rata- rata 4.49

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa:

1. Pernyataan pertama terdapat 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 10 responden (13.2%) menjawab kurang setuju, 25 responden (32.9%) menjawab setuju, 41 responden (53.9%) menjawab sangat setuju.

(40)

3. Pada pernyataan ketiga terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 3 responden (3.9%) menjawab kurang setuju, 33 responden (43.4%) menjawab setuju, 40 responden (52.6%) menjawab sangat setuju.

4. Pada penryataan keempat terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 8 responden (10.5%) menjawab kurang setuju, 22 responden (28.9%) menjawab setuju, 46 responden (60.5%) menjawab sangat setuju.

d. Deskriptif Variabel Keputusan (Y) Tabel 4.8

Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan (Y)

Tanggapan Responden STS TS KS S SS Total R

Item no. F % F % F % F % F % F %

Kebutuhan 0 0 0 0.0 14 18.4 28 36.8 34 44.7 76 100 4.26 Pencarian Informasi 0 0 1 1.3 10 13.2 26 34.2 39 51.3 76 100 4.35 Perbandingan Alternatif 0 0 0 0.0 9 11.8 28 36.8 39 51.3 76 100 4.39 Memutuskan Membeli 0 0 1 1.3 10 13.2 26 34.2 39 51.3 76 100 4.35

Total Rata- rata 4.34

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa:

1. Pernyataan pertama terdapat 0 responden yang menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 14 responden (18.4%) menjawab kurang setuju, 28 responden (36.8%) menjawab setuju, 34 responden (44.7%) menjawab sangat setuju.

(41)

3. Pada pernyataan ketiga terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 0 responden menjawab tidak setuju, 9 responden (11.8%) menjawab kurang setuju, 28 responden (36.8%) menjawab setuju, 39 responden (51.3%) menjawab sangat setuju.

4. Pada penryataan keempat terdapat 0 responden menjawab sangat tidak setuju, 1 responden (1.3%) menjawab tidak setuju, 10 responden (13.2%) menjawab kurang setuju, 26 responden (34.2%) menjawab setuju, 39 responden (51.3%) menjawab sangat setuju.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov.

(42)

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, (2016) Gambar 4.1

Grafik Histogram Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, (2016) Gambar 4.2

Scatter Plot Uji Normalitas

(43)

dapat dilihat pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data disepanjang garis diagonal.

b. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov. Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Menentukan kriteria keputusan:

1. Jika nilai Asymp. sig. (2-tailed) > 0.05 (5%), maka data tidak mengalami gangguan distribusi normal.

2. Jika nilai Asymp. sig. (2-tailed) > 0.05 (5%), maka data mengalami gangguan distribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non-parametik Kolmogorv-Smirnov (K-S).

Asymp. Sig. (2-tailed) .787

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Hasil pengolaan SPSS, (2016)

(44)

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:

a. Metode Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, (2016) Gambar 4.3

(45)

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

b. Uji Glejser

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut (absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.2.2.3 Uji Multikolinieritas

(46)

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinierritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5.

Tabel 4.11

Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficientsa Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, (2016) Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:

a. Nilai VIF dari nilai merek, harga, dan kualitas lebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi.

b. Nilai Tolerance dari merek, harga, dan kualitas lebih besar dari 0.1 (Tolerance > 0.1) , ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.2.3 Analisis Statistik (Analisis Regresi Berganda)

(47)

Model persamaan yang dapat di formulasikan sebagai berikut : Y = a + b

1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

Y = Keputusan pembelian Honda Beat a = Konstanta

X

1= Merek X

2= Harga X

3= Kualitas b

1…2= Koefisien Regresi e = Standar Error

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS For Windows, maka hasil persamaan regresi linier berganda dapat dilihat pada table dibawah ini sebagai berikut:

4.2.3.1 Persamaan Regresi Berganda

Tabel 4.12

Hasil Analisis Regresi Berganda

Model Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1

(Constant) -4.719 2.198

Merek .399 .112

Harga .462 .094

Kualitas .392 .119

(48)

Berdasarkan Tabel 4.12 terlihat bahwa model regresi untuk persamaan yaitu terlihat pada kolom kedua Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh nilai b1 variabel merek sebesar 0.399, nilai b2 variabel harga sebesar 0.462, nilai b3 variabel pembelajaran sebesar 0.392, sedangkan konstanta (a) adalah sebesar -4.719 , maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut : Y = -4.719 + 0.399X1 + 0.462X2 + 0.392X3 + e

Berdasarkan persamaan diatasmaka dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Konstanta (a) = -4.719 mempunyai arti bahwa variabel merek (X1), harga (X2), kualitas (X3) = 0, maka Keputusan Pembelian = -4.719.

2. Koefisien b1 (X1) = 0.399 mempunyai arti bahwa variabel merek berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian atau dengan kata lain, jika variabel merek ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU Medan akan meningkat sebesar 0.399 dengan asumsi variabel lain tetap.

3. Koefisien b2 (X2) = 0.462, menunjukkan bahwa variabel harga berpengaruh secara positif terhadap Keputusan Pembelian atau dengan kata lain, jika variabel harga ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU Medan akan meningkat sebesar 0.462 dengan asumsi variabel lain tetap.

(49)

jika variabel kualitas ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU Medan akan meningkat sebesar 0.392 dengan asumsi variabel lain tetap.

4.2.3.2 Koefisien Determinasi (R2)

Determinan (R2) atau R - Square digunakan untuk melihat berapa besar variabel independent mampu menjelaskan variabel dependent. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.

Tabel 4.13 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .791a .626 .611 1.48620

a. Predictors: (Constant), Kualitas, Harga, Merek b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, (2016)

Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa :

(50)

Tabel 4.14

Hubungan antar Variabel

Nilai Interpretasi

0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat

0.2 – 0.39 Tidak Erat

0.4 – 0.59 Cukup Erat

0.6 – 0.79 Erat

0.8 – 0.99 Sangat Erat

Sumber : Situmorang (2014 : 170)

b. R Square sebesar 0.626 berarti 62.6% variabel Keputusan Pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU dapat dijelaskan oleh variabel Merek, Harga, dan Kualitas. Sedangkan sisanya 37.4% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

c. Adjusted R Square sebesar 0.611 berarti 61.1% variabel Keputusan Pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU dapat dijelaskan oleh variabel Merek, Harga, dan Kualitas. Sedangkan sisanya 38.9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

d. Standard Error of Estimated adalah 1.48620, semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.2.3.3 Uji Secara Serempak/ Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu merek, harga, dan kualitas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian. Bentuk pengujian :

(51)

H0 : b1≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) merek, harga, dan kualitas terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

Kriteria pengambilan keputusan adalah :

H0 diterima, jika fhitung < ftabel pada α = 5% H0 ditolak, jika fhitung > ftabel pada α = 5%

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df ( pembilang) = k-1 df ( penyebut) = n-k keterangan :

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 76 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4, sehingga diperoleh :

1. df (pembilang) = 4-1 = 3

2. df (penyebut) = 76-4 = 72 Ftabel 0,05 (3,72) = 4,07 Tabel 4.15

Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 266.651 3 88.884 40.241 .000b

Residual 159.033 72 2.209

Total 425.684 75

(52)

Tabel 4.15 Menunjukkan bahwa nilai Fhitung (40.241) > Ftabel (4.07) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas terdiri dari variabel merek (X1), harga (X2), dan kualitas (X3) secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa Program Studi S-1 FISIP USU.

4.2.3.4 Uji Secara Persial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas terdiri dari variabel merek (X1), harga (X2), dan kualitas (X3) secara persial atau individu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Kriteria pengujian hipotesis :

H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu merek, harga, dan kualitas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

H0 : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) merek, harga, dan kualitas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian.

Kriteria pengambilan keputusan : H0 diterima, jika thitung< ttabel pada α = 5% H0 ditolak, jika thitung > ttabel pada α = 5% Hasil pengujiannya adalah :

(53)

n = jumlah sampel, n = 76

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 4 df (derajat bebas) = n-k = 76-4 = 72

Uji-t yang dilakukan adalah uji dua arah sehingga, ttabel 0,05 (72) = 1.993 Tabel 4.16 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, (2016)

Berdasarkan Tabel 4.16 diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

(54)

3. Variabel kualitas (X3) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.002) lebih kecil dari 0.05 dan nilai thitung (3.299) > ttabel (1.993). Artinya jika variabel kualitas ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian sepeda motor Honda beat akan meningkat sebesar 0.392 satuan 4.3 Pembahasan

Dari analisis karakteristik responden bahwa produk Honda beat lebih banyak digunakan dan dijumpai pada anak muda perempuan yang berusia 21 tahun. Dikarenakan anak muda laki-laki lebih memilih menggunakan sepeda motor yang besar seperti ninja yang akan menaikkan prestisenya.

Dari hasil penelitian, variabel merek, harga, dan kualitas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU. Hasil ini dapat dilihat dari fhitung sebesar 40.241 lebih besar dari ftabel sebesar 4.07.

(55)

4.3.1 Pengaruh Merek terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil pengolahan statistik menunjukkan bahwa merek berpengaruh secara positif dan signifikan. Artinya apabila merek ditingkatkan, maka keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU akan mengalami peningkatan juga. Merek dapat muncul dalam pemikiran seseorang yang akan dikaitkan dengan suatu produk tertentu, sama halnya ketika kita berpikir mengenai orang lain. Konsumen merasa produk sepeda motor Honda beat memiliki merek yang baik sehingga mereka memutuskan untuk membelinya

Dari hasil jawaban responden pada metode analisis deskriptif variabel dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden mengenai merek mendapatkan skor 4,40 termasuk skor yang sangat baik. Dalam hal ini, keputusan pembelian pada mahasiswa FISIP USU karena mereknya yang bagus. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Pamungkas (2013) dengan judul “Analisis Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian kendaraan bermotor Honda Beat pada PT. Tiara Megah Indah Jaya“ Dengan hasil penelitian variabel

merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kendaraan bermotor Honda Beat pada PT. Tiara Megah Indah Jaya.

4.3.2 Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian

(56)

Harga merupakan hal yang sensitif bagi konsumen, namun apabila harga yang ditawarkan tinggi dan dibarengi dangan kualitas yang tinggi maka harga bukan lagi sesuatu yang sensitif bagi konsumen.

Dari hasil jawaban responden pada metode analisis deskriptif variabel dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden mengenai harga sebesar 4.35. Hal ini terlihat dari keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU. Menurut pendapat responden harga yang ditawarkan oleh sepeda motor Honda beat adalah wajar dan bersaing sehingga mereka menyatakan tidak keberatan dengan harga sepeda motor ini.

Hal ini sesuai dengan penelitian Anggar (2012) dengan judul “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Kasus pada Konsumen dikota Semarang)”. Dengan

hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Honda di kota semarang dan merupakan variabel dominan.

4.3.3 Pengaruh Kualitas terhadap Keputusan Pembelian

(57)

Kualitas produk merupakan dasar penilaian konsumen tentang produk. Konsumen merasa produk sepeda motor Honda beat mampu bersaing dengan sepeda motor lain yang sejenis sehingga konsumen menjatuhkan pilihan pada sepeda motor ini.

(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis data menunjukkan bahwa merek, harga, dan kualitas secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU. 2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa merek berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU. Harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU. Kualitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU.

3. Dari penelitian ini diketahui bahwa Harga memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU.

(59)

motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Variabel merek merupakan variabel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU namun bukan merupakan variabel yang dominan. Sehingga perusahaan Astra Honda yang memproduksi sepeda motor disarankan untuk lebih meningkatkan atau membangun merek Honda di benak konsumen dengan memberikan gambaran-gambaran atau kesan-kesan yang positif melalui media promosi atau event-event yang ada. Sehingga kedepannya diharapkan variabel merek menjadi variabel yang dominan dalam meningkatkan keputusan pembelian konsumen.

(60)

seberapa besar uang yang akan dikeluarkannya dengan kebutuhan dan kepuasan atas produk yang akan dibelinya. Dengan kata lain jika ingin meningkatkan harga dari suatu produk harus dibarengi dengan peningkatan kualitas produk itu sendiri.

3. Variabel kualitas merupakan variabel yang berpengaruh positif signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat pada mahasiswa FISIP USU. Oleh sebab itu, perusahaan Astra Honda harus memperhatikan dan meningkatkan kualitas sepeda motor Honda untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Sehingga kedepannya diharapkan variabel kualitas memiliki pengaruh yang dominan dalam meningkatkan keputusan pembelian konsumen. 4. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk mengembangkan

(61)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori tentang Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Mengenali prilaku konsumen sangatlah sulit, kadang mereka terus terang dalam menyatakan kebutuhan dan keinginaannya, namun sering kali mereka bertindak sebaliknya. Menurut Hawkins, et al. (2007:6) “Consumer behavior is the study if individuals, group or organizations, and the processes they use ti

select, secure, use, and dispose of products, services, experiences or ideas to

statisfy needs and the impdact that these processes have on the consumer and

society.”

Berdasarkan pendapat Hawkins, et al. ini berarti perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi dan proses yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari keputusan pembelian konsumen didasarkan pada pertimbangan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Disisi lain perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui strategi pemasaran yang terampil dan tepat karena hal ini dapat membangkitkan motivasi maupun perilaku

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

(62)

1. Cultural Factors (Faktor Budaya) a) Culture (Budaya)

Budaya adalah faktor paling dasar yang membentuk keinginan dan perilaku seseorang. Setiap kelompok masyarakat memiliki sebuah budaya, dan budaya tersebut memberikan pengaruh pada perilaku pembelian konsumen yang berbeda-beda.

b) Subculture (Sub Budaya)

Subculture terdiri dari suku bangsa, agama, ras, wilayah geografis.

Subculture didefinisikan sebagai “pembedaan kelompok budaya yang ada

sebagai segmen yang tidak dapat diidentifikasi dalam masyarakat yang

kompleks dan lebih besar”.

c) Social Class (Kelas Sosial)

Social Class adalah pembagian masyarakat yang memiliki kesamaan nilai,

ketertarikan, dan perilaku yang tersusun secara hierarki. 2. Social Factors (Faktor Sosial)

a) Reference Group (Kelompok Referensi)

Reference Group atau kelompok referensi adalah semua kelompok yang

memiliki pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku seseorang. Kelompok yang mempunyai pengaruh secara langsung disebut juga membership group.

(63)

Keluarga merupakan kelompok sosial yang paling penting dalam suatu masyarakat. Dalam prilaku konsumen, anggota keluarga seringkali menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam mempengaruhi perilaku seseorang.

c) Role and satus (Peran dan Status)

Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasi dalam peran dan status.

3. Personal Factors (Faktor Personal)

a) Age and Stage in the Life Cycle (Umur dan Tahap Siklus Hidup ) Seseorang akan membeli bermacam-macam barang dan jasa seumur hidupnya, dan tentunya macam barang dan jasa tersebut dipengaruhi oleh umur orang tersebut.

b) Occupation and Economic (Pekerjaan dan Ekonomi)

Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsi. Pemasar dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan pekerjaan yang mempunyai minat yang hampir sama terhadap produk atau jasa.

c) Personality and Self-Concept (Kepribadian)

(64)

d) Life Style and Values (Gaya Hidup dan Nilai)

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan melalui aktivitas, kesenangan, dan opini mereka, sehingga gaya hidup ini merupakan potret interaksi seseorang dengan lingkungannya.

4. Psychological Factors (Faktor Psikologis) a) Motivation (Motivasi)

Pada dasarnya secara psikologis manusia memiliki keinginan-keinginan yang ingin dicapainya. Tetapi tidak semua keinginan tersebut dapat diarahkan untuk kepentingan-kepentingan lain di luar keinginannya. Untuk mengarahkannya perlu adanya suatu motivasi. Motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antar sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi dalam diri seseorang. b) Perception (Persepsi)

Persepsi adalah proses dimana individu memilih, mengorganisasi, dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambarang tentang kehidupan.

c) Learning process (Proses Belajar)

(65)

d) Beliefs and Attitudes (Kepercayaan dan Sikap)

Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang diyakini oleh seseorang terhadap suatu hal. Kepercayaan terhadap suatu produk akan mempengaruhi pendapat seseorang untuk membeli produk tersebut. Sikap juga sama pentingnya dengan kepercayaan karena tingkah laku akan menunjukan apakah konsumen menyukai suatu produk atau tidak

2.2 Teori tentang Produk 2.2.1 Pengertian Produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menerima produk yang memberikan nilai yang terbaik dalam hal kualitas, penampilan dan ciri-ciri produk. Karena itu, perusahaan harus memutuskan usahanya untuk terus menerus menyempurnakan produknya. Konsep produk tidak hanya terbatas dengan objek fisik, melainkan segala sesuatu yang mampu memuaskan kebutuhan dapat disebut juga dengan produk.

Menurut Kotler (2007:69) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Menurut Tjiptono (2008:95) Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan.

(66)

digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Berdasarkan defenisi-defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu ( lengkap dengan atribut produknya ) yang dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan konsumen.

2.2.2 Tingkatan Produk

Terdapat 5 tingkatan produk yaitu : 1. Manfaat dasar (Core benefit)

Manfaat yang diberikan oleh suatu produk yang dibeli konsumen agar dapat memenuhi keinginan dan kebutuhannya.

2. Manfaat Pasar (Generic product)

Pemasaran harus mengubah manfaat inti menjadi produk pasar. 3. Produk ekspektasi (Expected product)

Pemasar menyiapkan suatu produk yang diharapkan. Produk yang sudah dilengkapi dengan atribut sehingga kondisi produk dapat diterima oleh konsumen yang membelinya.

4. Produk yang ditingkatkan (Augment product)

Pemasar menyiapkan suatu produk yang sudah ditingkatkan dan lebih baik, kemudian dipasarkan dengan pelayanan dan manfaat tambahan kepada para konsumen.

(67)

Perusahaan berusaha mencari berbagai cara-cara baru untuk memuaskan konsumen dan membedakan produk yang mereka hasilkan dengan yang lainnya.

2.3 Teori tentang Atribut Produk 2.3.1 Pengertian Atribut Produk

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus memiliki ciri tertentu yang membedakan dari perusahaan lain, ciri, atau unsur tersebut adalah atribut produk. Menurut Tjiptono (2008:104) Atribut produk merupakan unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:272) Atribut produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan dan juga karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2012:160) Atribut produk adalah segala sesuatu yang melekat pada produk serta memberikan identitas kepada produk. Keputusan mengenai atribut produk ini sangat penting dalam mempengaruhi reaksi konsumen terhadap suatu produk.

(68)

2.3.2 Komponen Atribut Produk

Komponen atribut produk menurut Simamora (2004:79) menyangkut apa saja yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan untuk membeli, menonton, memperhatikan suatu produk, seperti harga, ketersediaan produk, harga jual kembali, ketersediaan suku cadang, layanan setelah penjualan dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Tjiptono komponen atribut produk adalah meliputi merek, harga, kualitas, style dan jaminan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:272) komponen atribut produk diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kualitas Produk

Kualitas/mutu merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian yang utama dari perusahaan, mengingat kualitas/mutu suatu produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan pelanggan sehingga menciptakan ketergantungan dari pelanggan akan suatu produk. Kotler Amstrong

(2008:272) “kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk menjalankan fungsi-fungsinya”. Kebanyakan produk disediakan pada satu diantara empat tingkatan kualitas :

1. Kualitas rendah

2. Kualias rata-rata sedang 3. Kualitas baik

(69)

Fitur produk merupakan saran kompetitif untuk membedakan produk satu perusahaan dengan produk-produk pesaing. Sesuai pendapat yang di

kemukakan oleh Kotler dan Amstrong (2008:272) : bahwa “feature are

competitive tool for differentiating the company’s product from

competitor’s product”, yaitu artinya fitur adalah alat untuk bersaing yang

membedakan produk suatu perusahaan dengan produk perusahaan-perusahaan pesaing.

3. Desain Produk

Cara lain untuk menambahkan kekhasan suatu produk adalah melalui desain produk. Kotler dan Amstrong (2008:272) “Cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui desain atau rancangan produk

yang berbeda dari yang lain”. Menurut Kotler dan Amstrong (2008 : 272)

“Desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi

penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan konsumen”. Berdasarkan pendapat diatas,maka atribut yang digunakan dalam penelitian dan disesuaikan dengan produk yang diteliti berupa sepeda motor Honda Beat adalah merek, harga, kualitas. Selain itu merek, harga, kualitas merupakan atribut produk yang diperhatikan konsumen sebagai pertimbangan dalam membeli produk.

2.4 Teori tentang Merek 2.4.1 Pengertian Merek

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 3.3 Item-Total Statistics
Tabel 3.5 Reliability Statistics
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tiada kata yang dapat mewakili rasa syukur selain, Alhamdu Lillahi Rabbil Aalamin, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah mencurahka rahmat

[r]

Sifat – sifat fisik batuan reservoir seperti porositas, resistivitas, dan saturasi air merupakan sifat fisik batuan reservoir yang diperlukan dalam perhitungan

The analyst(s) named in this report certifies that all of the views expressed by the analyst(s) in this report reflect the personal views of the analyst(s) with regard to any and

Baso � l sebagai bagian dari innate imunity yang mampu mengenali cacing, kemampuannya untuk bermigrasi ke tempat yang terinfeksi cacing, teraktifkannya sel ini oleh

efektif Efektif PPN lainnya Tidak efektif Tidak efektif Sangat efektif Berdasarkan kriteria efektivitas penerimaan pada PPN tersebut, dapat diketahui bahwa

Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu

dapat diartikan bahwa ada pengaruh yang signifikan integrasi pendidikan berbasis lingkungan melalui mata pelajaran IPA terhadap kesadaran lingkungan siswa di SD IT