SKRIPSI
Oleh:
Dhyka Rachmaeni NPM: 20120730045
i SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE.I) Strata Satu
pada Prodi Muamalat Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh:
Dhyka Rachmaeni NPM: 20120730045
ii
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Assalamu’alaikum wr. wb.
Setelah menerima dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama : Dhyka Rachmaeni
NPM : 20120730045
Judul : ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMALSAHAM-SAHAM
JAKARTA ISLAMIC INDEKS TAHUN 2015
Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada ujian akhir tingkat Sarjana pada Fakultas Agama Islam Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Bersama ini saya sampaikan naskah skripsi tersebut, dengan harapan dapat diterima dan segera dimunaqasyahkan.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing
iii
SAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEKS TAHUN 2015
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Nama : Dhyka Rachmaeni
NPM : 20120730045
Telah dimunaqasyahkan di depan Sidang Munaqasyah Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam pada tanggal 19 Oktober 2016 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima:
Sidang Dewan Penguji
Ketua Sidang : Sutrisno, S.EI, M.SI ( )
Pembimbing : Lela Hindasah, SE, M.SI ( )
Penguji : Miftakhul Khasanah, M.SI ( )
Yogyakarta, 29 November 2016 Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dekan,
iv Nama Mahasiswa : Dhyka Rachmaeni Nomor Mahasiswa : 20120730045
Program Studi : Ekonomi dan Perbankan Islam
Judul Skripsi : ANALISIS PORTOFOLIO
OPTIMALSAHAM-SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEKS TAHUN 2015
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta,19 Oktober 2016 Yang membuat pernyataan
v
selalu memberikan rahmat, hidayah, dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul : Analisis Portofolio Optimal Saham-Saham Jakarta Islamic Indeks Tahun 2015 yang disusun sebagai syarat akademis dalam menyelesaikan studi program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Perbankan Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik atas dukungan berbagai pihak. pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulismenyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Mahli Zainuddin, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Bapak Syarif As’ad, SEI, M.Si. Selaku Kepala Program Studi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Ibu Lela Hindasah, SE, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan banyak waktunya untuk memberikan saran, petunjuk, dan bimbingan yang sangat berarti kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh dosen dan staff Fakultas Agama Islam yang sudah mengajarkan ilmunya dengan ikhlas serta membantu kelancaran penulis dalam menyusun skripsi
5. Kedua orang tua tercinta, mama dan bapak terimakasih atas doa , kasih sayang, nasihat, serta dukungan moril serta finansial.
6. Adikku tercinta Siti Vannisa Rachmatika yang selalu mendorong semangatku
vi
motivasiku untuk cepat-cepat menyelesaikan kuliahku
11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungnnya
Penulis menyadari bahwa dalam Menulis skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan di masa yang akan datang dan berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 19 Oktober 2016
Penulis
vii
model Indeks Tunggal. Data yang digunakan adalah harga penutupan saham secara bulanan pada tahun 2015 dan indeks harga saham gabungan IHSG tahun 2015.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dengan menggunakan model indeks tunggal pada 25 perusahaan yang menjadi objek, hanya terdapat satu saham yang memiliki ERB > C* yaitu saham perusahaan Siloam Internasional Hospitals (SILO) dengan nilai ERB 5,2762 dan nilai C* 1,1190. Sehingga pada penelitian ini tidak terbentuknya portofolio optimal. Karena pada tahun 2015 harga saham yang menjadi objek penelitian yaitu Jakarta Islamic Indeks dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan. Ini dikarenakan pada tahun 2015 perekonomian Indonesia sedikit melemah.
viii
data used was the monthly closing of stock in 2015 and composite stock price index of IHSG in 2015.
The result of the research shows that by using Single Index Model in 25 companies as the objects, there is only one stock that has ERB > C* which is the stock of Siloam International Hospitals (SILO) with ERB 5.2762 and C* value of 1.1190. Therefore, the optimal portfolio could not be achieved. It is because in 2015 the stock price of the research objects : Jakarta Islamic Index and Composite Stock Price Index (IHSG) decreased due to the weakening Indonesian economic condition in 2015.
ix
x
Tabel 4.1 25 Saham Jakarta Islamic Indeks Tahun 2015 ... 45
Tabel 4.2 Harga saham Bulanan Saham-Saham di Jakarta Islamic Indeks Tahun 2015... 46
Tabel 4.3 Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 2015 ... 47
Tabel 4.4 Return bebas resiko ... 48
Tabel 4.5 Tingkat keuntungan pasar (IHSG) Tahun 2015 ... 51
Tabel 4.6 Perhitungan alpha dan beta perusahaan AALI ... 52
xi
NOTA DINAS ... ii
PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... vii
ABSRAK ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR ISI ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
xii
b. Pengertian Pasar Modal Syariah ... 15
c. Fatwa Pasar Modal Syariah ... 17
d. Pandangan Syariah tentang Pasar Modal ... 18
e. Fungsi dan karakteristik Pasar Modal Syariah ... 19
f. Instrumen Pasar Modal Syariah ... 20
2. Jakarta islamic Indeks (JII) ... 21
3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ... 23
4. Investasi ... 24
a. Tipe-tipe investasi keuangan ... 24
b. Proses investasi ... 25
c. Return dan resiko ... 27
a. Return ... 27
b. Risiko ... 28
5. Portofolio optimal ... 29
6. Beberapa cara Pembentukan portofolio ... 30
a. Pembentukan portofolio berisi banyak aktiva ... 30
b. Pembentukan portofolio secara random ... 31
c. Pembentukan portofolio secara markowitz ... 31
d. Portofolio optimal dengan aktiva bebas risiko ... 32
xiii
C. Sumber Data ... 37
D. Teknik Pengumpulan Data ... 38
E. Definisi Operasional ... 38
F. Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 44
B. Analisis Penelitian ... 48
C. Pembahasan ... 56
1. Return Saham Jakarta Islamic Indeks ... 58
2. Portofolio Optimal ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
A. Kesimpulan ... 60
B. Saran ... 60
model Indeks Tunggal. Data yang digunakan adalah harga penutupan saham secara bulanan pada tahun 2015 dan indeks harga saham gabungan IHSG tahun 2015.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dengan menggunakan model indeks tunggal pada 25 perusahaan yang menjadi objek, hanya terdapat satu saham yang memiliki ERB > C* yaitu saham perusahaan Siloam Internasional Hospitals (SILO) dengan nilai ERB 5,2762 dan nilai C* 1,1190. Sehingga pada penelitian ini tidak terbentuknya portofolio optimal. Karena pada tahun 2015 harga saham yang menjadi objek penelitian yaitu Jakarta Islamic Indeks dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan. Ini dikarenakan pada tahun 2015 perekonomian Indonesia sedikit melemah.
data used was the monthly closing of stock in 2015 and composite stock price index of IHSG in 2015.
The result of the research shows that by using Single Index Model in 25 companies as the objects, there is only one stock that has ERB > C* which is the stock of Siloam International Hospitals (SILO) with ERB 5.2762 and C* value of 1.1190. Therefore, the optimal portfolio could not be achieved. It is because in 2015 the stock price of the research objects : Jakarta Islamic Index and Composite Stock Price Index (IHSG) decreased due to the weakening Indonesian economic condition in 2015.
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pasar Modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu
negara karena Pasar Modal berperan menjalankan dua fungsi yaitu fungsi
ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi Pasar Modal
mewujudkan pertemuan dua kepentingan, yaitu pihak memiliki kelebihan
dana yaitu investor yang membeli efek di Pasar Modal dengan pihak yang
memerlukan dana yaitu perusahaan yang menjual efeknya di Pasar Modal,
dan fungsi keuangan dimana Pasar Modal berperan sebagai sarana bagi
pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan
dana dari masyarakat pemodal (investor).1
Pasar Modal dalam beberapa tahun terakhir ini telah menjadi
perhatian banyak pihak, hal ini disebabkan oleh kegiatan Pasar Modal
yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat untuk
mencari alternatif sumber pembiayaan usaha selain bank. Pasar Modal
yang mulai dilirik oleh masyarakat Indonesia adalah Pasar Modal Syariah.
Pasar Modal Syariah adalah Pasar Modal yang menerapkan prinsip-prinsip
syariah yang secara khusus memperjualbelikan efek syariah. Prinsip
instrumen Pasar Modal Syariah berbeda dengan Pasar Modal
konvensional. Sejumlah instrumen syariah di Pasar Modal sudah
1
diperkenankan kepada masyarakat, misalnya saham yang berprinsipkan
syariah dimana kriteria saham syariah adalah saham yang dikeluarkan
perusahaan yang melakukan usaha yang sesuai dengan syariah.2
Perkembangan saham syariah dari tahun ketahun telah banyak mengalami
kemajuan. Sebagaimana yang tercantum dalam grafik berikut :
1.1 Grafik Perkembangan Saham Syariah Tahun 2007-2015
Sumber : www.ojk.co.id
Data tersebut mengindikasikan bahwa saham syariah sudah
mengalami perkembangan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun
terakhir. Hal tersebut juga memiliki dampak yang baik bagi perekonomian
Indonesia secara umumnya karena mampu menarik para investor untuk
ikut berinvestasi ke dalam Pasar Modal Syariah.
2
Di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah tidak
diwujudkan dalam bentuk saham syariah maupun non-syariah, melainkan
berupa pembentukan indeks saham yang memenuhi prinsip-prinsip
syariah. Dalam hal ini, di Bursa Efek Indonesia terdapat Jakarta Islamic
Indeks (JII) yang merupakan 30 saham yang memenuhi kriteria saham
syariah yang ditetapkan Dewan Syariah Nasional (DSN). Jakarta Islamic
Indeks dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur
kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah.3
Melakukan investasi di pasar modal pastinya akan memiliki
banyak risiko. Risiko investasi bisa di artikan sebagai kemungkinan
terjadinya perbedaan antara return aktual dengan return yang diharapkan.
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi
dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko
atas investasi yang dilakukan. Di samping memperhitungan return,
investor perlu mempertimbangkan tingkat resiko suatu investasi sebagai
dasar pembuatan keputusan investasi. Oleh karena itu, investor harus
pandai-pandai mencari alternatif investasi yang menawarkan tingkat return
paling tinggi dan risiko terendah.4
Untuk dapat meniminalkan risiko investasi pemodal dapat
melakukan divertifikasi yaitu dengan mengkombinasikan berbagai
sekuritas dalam berinvestasi atau dengan kata lain portofolio. Analisis
portofolio akan membantu investor dalam mengambil keputusan untuk
3
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta:Kencana, 2010, hal. 139 4
menentukan portofolio mana yang paling efisien mempunyai tingkat
keuntungan yang diharapkan terbesar dengan tingkat resiko terkecil.5
Portofolio efisien adalah portofolio yang menawarkan resiko terendah
dengan tingkat return tertentu sedangkan Portofolio optimal merupakan
portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang
ada pada kumpulan portofolio yang efisien.
Masalah yang sering terjadi adalah investor berhadapan dengan
ketidakpastian ketika harus memilih saham-saham untuk dibentuk menjadi
portofolio pilihannya. Para investor berhadapan dengan banyak kombinasi
saham dalam portofolio. Pada akhirnya harus mengambil keputusan
portofolio mana yang akan dipilih oleh investor.6 Menyusun portofolio
optimal merupakan salah satu cara investasi untuk meminimalkan risiko
dan memaksimalkan return.
Berkaitan dengan uraian di atas, peneliti bermaksud melakukan
penelitian tentang bagaimana portofolio yang optimal untuk mendapatkan
return yang maksimal dan meminimalisirkan risiko. Studi kasus yang
dipilih peneliti adalah Jakarta Islamic Indeks karena perusahaan yang
sudah masuk dalam indeks tersebut merupakan perusahaan yang sudah
go-publik dan memenuhi kriteria syariah. Dari sekian banyak saham syariah
yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) maka saham-saham yang
masuk dalam Jakarta Islamic Index (JII) merupakan saham-saham yang
liquid, dalam artian mudah diperjualbelikan, sehingga portofolio optimal
5
Suad Husnah, Dasar Dasar Teori Portofolio dan Analisi Sekuritas, Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 2005, hal. 54
6
yang dihasilkan dapat menunjukkan hasil yang optimal antara risiko dan
hasil yang diharapkan (return) dan perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index relatif lebih memiliki ketahanan terhadap krisis,
dibandingkan dengan pasar modal konvensional. Hal ini disebabkan dari
karakteristik Pasar Modal Syariah itu sendiri, yaitu bebas dari riba, judi,
spekulasi dan ketidakpastian. Semua elemen tersebut dimungkinakan
berkontribusi terhadap imunitas dari Pasar Modal Syariah dalam
menghadapi krisis keuangan global. Periode yang akan diambil dalam
penelitian ini adalah 2015 karena merupakan data terbaru sehingga akan
bermanfaat untuk investor mengambil keputusan dalam berinvestasi pada
periode berikutnya. Penelitian juga dilatarbelakangi oleh fenomena
kecenderungan investor meninvestasikan saham di indeks lain yang bukan
Jakarta Islamic Index padahal perkembangan untuk tahun mendatang
sangat menjanjikan.
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mengambil judul “ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM
JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN 2015”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
Saham saham apa saja yang dapat membentuk portofolio optimal dari
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
sebagai berikut :
Mengetahui saham apa saja yang dapat membentuk portofolio optimal di
Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2015
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam berbagai aspek
antara lain:
1. Bagi Akademisi
Harapan peneliti, penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi
pengembangan ilmu pasar modal syariah mengenai analisis portofolio
optimal pada saham-saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index
(JII)
2. Bagi Investor dan Calon Investor
Penelitian ini diharapkan akan membantu investor dan calon investor
yang akan melakukan diversifikasi untuk mendapatkan portofolio
optimal, khususnya saham-saham yang masuk dalam Jakarta Islamic
Index (JII)
3. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk
perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) untuk
meningkatkan kinerjanya, sehingga akan selalu menjadi incaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka
Penelitian-Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan referensi
penulis adalah sebagai berikut :
Penelitian yang dilakukan oleh Retno Anggraini dan Andayani
(2013) tentang Analisis pembentukan portofolio optimal menggunakan
model indeks tunggal untuk pengambilan keputusan investasi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan portofolio optimal dengan
menggunakan model indeks tunggal pada saham LQ-45 di Bursa Efek
Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa portofolio optimal
dapat diketahui melalui pemilihan dan pembentukan portofolio dari
banyak aset yang memiliki kriteria dari model indeks tunggal itu sendiri
yaitu memiliki nilai rasio ERB>Ci, Dalam penelitian ini terdapat 2 saham
yang membentuk portofolio optimal yaitu 2 saham dari periode
pengamatan ke 3 yang membentuk portofolio optimal. Saham tersebut
adalah PT AKR Corporindo dan PT Unilever Indonesia. Portofolio yang
membentuk saham LQ-45 menghasilkan tingkat keuntungan portofolio
optimal yang diharapkan sebesar 0,2569 dengan tingkat risiko portofolio
sebesar 0,2057 dari saham-saham yang membentuk portofolio optimal
besar beta diketahui lebih besar atau sama dengan 1 (satu). Hal ini
optimal dari ILQ-45 tersebut memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap
perubahan pasar.
Penelitian yang dilakukan oleh Fitriaty, Tona Aurora Lubis, dan
Pungki Reko Asih (2014) tentang Analisis Kinerja Portofolio optimal pada
saham-saham Jakarta Islamik Index (JII) periode 2010-2012. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menentukan portofolio optimal dari
saham-saham JII menggunakan model indeks tunggal diukur dengan
menggunakan metode RVOL dari saham saham JII periode tahun
2010-2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan
Model Indeks Tunggal pada tahun 2010 terdapat 1 saham yang memenuhi
syarat membentuk portofolio optimal yaitu PT. Kalbe Farma Tbk.
Menduduki peringkat ketiga dengan nilai RVOL sebesar 0,0490. Pada
tahun 2011 terdapat 2 saham pembentuk portofolio optimal yaitu PT.
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. dan PT. PP London Indonesia
Tbk. menduduki peringkat kedua dengan nilai RVOL sebesar 0,2467.
Sedangkan pada tahun 2012 terdapat 3 saham pembentuk portofolio
optimal yaitu PT. Unilever Indonesia Tbk., PT. Astra Internasional Tbk.,
dan PT. Kalbe Farma Tbk. menduduki peringkat pertama dengan nilai
RVOL sebesar 0,2995. Maka dapat diketahui bahwa kinerja portofolio
optimal paling baik terjadi pada tahun 2012, hal ini dikarenakan kinerja
portofolio optimal pada tahun 2012 memiliki nilai RVOL paling besar
Penelitian yang dilakukan oleh Putu Putra Adi Darmawan dan Ni
Ketut Purnawati (2015) tentang pembentukan portofolio optimal pada
saham saham di indeks LQ 45 dengan mengguanakan model indeks
tunggal. Hasil analisis menunjukan bahwa dengan menggunakan
pendekatan Model Indeks Tunggal, Saham-saham yang dapat dipilih untuk
membentuk portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks
Tunggal dari 22 saham anggota Indeks LQ 45 adalah sebanyak 3 saham
dengan proporsi masing masing, yaitu terdiri dari UNVR dengan proporsi
sebesar 75.42%, JSMR dengan proporsi sebesar 10.17%, BBCA dengan
proporsi sebesar 14.42% dan tingkat keuntungan (expected return)
portofolio sebesar 2.67% dengan risiko sebesar 1.24%.
Penelitian yang dilakukan oleh Desak Putu Rahayu Lestari dan Ica
Rika Chandraningrat (2014) tentang Studi komparatif portofolio optimal
menggunakan proksi LQ 45 dan IHSG melalui pendekatan model indeks
tunggal.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui saham-saham dari anggota
Indeks LQ 45 yang membentuk portofolio optimal bila digunakan
pendekatan IHSG dan Indeks LQ 45 sebagai proksi return pasar dalam
pendekatan Model Indeks Tunggal serta mengetahui perbedaan rata-rata
return portofolio, rata-rata risiko portofolio, dan proporsi saham bila
digunakan IHSG dan Indeks LQ 45 sebagai proksi return pasar dalam
pendekatan Model Indeks Tunggal. Hasil analisis menunjukkan bila
digunakan IHSG sebagai proksi return pasar maka saham-saham anggota
Februari 2008 - Januari 2013 yaitu BBCA (26,64%), BBNI (12,53%),
BBRI (5,17%), BMRI (26,82%), dan INDF (28,81%). Bila digunakan
Indeks LQ 45 sebagai proksi return pasar maka saham-saham anggota
Indeks LQ 45 yang terpilih periode Februari 2008 - Januari 2013 yaitu
BBCA (8,23%), BBNI (25,5%), BBRI (3,46%), BMRI (27,58%), INDF
(34,23%), dan UNTR (0,97%). Rata-rata return portofolio, ratarata risiko
portofolio, dan proporsi saham pembentuk portofolio optimal dengan
Model Indeks Tunggal tidak berbeda secara signifikan bila digunakan
IHSG dan Indeks LQ 45 sebagai proksi return pasar.
Penelitian oleh Dwi Larasati, Abdul Khohar Irwanto, dan Yusrina
Permanasari (2013) tentang Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio
Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011). Hasil
penelitian menunjukkan, Pembentukan portofolio optimal menggunakan
Model Indeks Tunggal terhadap 19 saham-saham sampel penelitian,
terdapat 9 saham yang mempunyai nilai ERB lebih besar dari UCOP.
Penelitian ini memilih 5 saham yang memiliki nilai ERB terbesar dan
mewakili sektor berbeda sebagai saham-saham pembentuk portofolio
optimal. Kelima saham tersebut adalah Astra Internasional Tbk (sektor
miscellaneous industry), United Tractor Tbk (sektor trade, service, and
investment), Astra Agro Lestari Tbk (sektor agriculture), Indofood Sukses
Makmur Tbk (sektor consumer goods industry), dan Bank Negara
Indonesia Tbk (sektor finance). Kinerja portofolio saham dari strategi
0,05365 dengan tingkat risiko 0,00928. Sementara kinerja portofolio
saham berdasarkan strategi pasif Mengikuti Indeks LQ 45 diperoleh ER
sebesar 0,028 dengan tingkat risiko sebesar 0,004.
Penelitian oleh Sari Yuniarti (2010) tentang pembentuan portofolio
optimal saham-saham perbankan penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kombinasi portofolio yang optimal dapat dibentuk
dari 7 saham-saham perbankan yang masuk dalam LQ45 tahun 2009
dengan menggunakan single indek model. Dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa kombinasi portofolio yang paling optimal terletak
pada kombinasi portofolio saham BRI yang diinvestasikan sebesar
58,15%, saham BCA yang diinvestasikan sebesar 23,72%, dan saham BNI
diinvewstasikan sebesar 18,13%. Hasil menunjukkan dari ke tujuh saham
hanya 3 saham yang terbentuk dalam kandidat portofolio optimal.
Penelitian oleh Marita Kusuma Wardani (2007) tentang
Pembentukkan Portofolio Saham-Saham Perusahaan yang Terdaftar di
Jakarta Islamic Indeks (JII) bahwa dari 2 periode penelitian tidak terbentuk
portofolio Optimal. Dari 15 saham teraktif pada periode pertama dan
kedua tidak terbentuk portofolio yang optimal, karena saham-saham
tersebut mempunyai excess return to beta (ERBi) lebih kecil atau saham
Tabel 2.1
Di Indeks LQ 45 Dengan
Menggunakan Model Indeks
2014 Analisis Kinerja Portofolio
Optimal Pada Saham-Saham
2014 Studi Komparatif Portofolio
Optimal Menggunakan Proksi
LQ 45 Dan IHSG Melalui
return pasar
2013 Analisis Strategi Optimalisasi
Portofolio Saham LQ 45
(Pada Bursa Efek Indonesia
Sari Yuniarti 2010 Pembentuan Portofolio
Optimal Saham-Saham
Marita Kusuma Wardani 2007 Pembentukkan Portofolio
Saham-Saham Perusahaan
a. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Syariah
Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia dimulai dengan
Managemen pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia
berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management
meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000.
Indeks ini bertujuan untuk memandu investor yang ingin
menginvestasikan dananya secara syariah dan memberikan manfat
bagi pemodal dalam menjalankan syariah Islam.1
Sebagai bagian dari sistem Pasar Modal Indonesia ,
kegiatan di Pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah
juga mengacu kepada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal. Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama
kali Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan langsung dengan pasar
modal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang
Pedoman Pelaksanan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.
Selanjutnya, instrumen investasi syariah di Pasar Modal terus
bertambah dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk
pada awal September 2002. Instrumen ini merupakan Obligasi
Syariah pertama dan akad yang digunakan adalah akad
mudharabah.2
b. Pengertian Pasar Modal Syariah
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
1
Wiku suryomurti, Super Cerdas Investasi Syariah, Jakarta:Qultum Media, 2011, hal.119 2
diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham),
instrumen derivatif, mupun instrumen lainnya. Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi
lain (misalnya pemerintah) dan sarana bagi kegiataan berinvestasi.3
Menururt Undang Undang no. 8 tahun 1998 pasal 1 ayat 4
menyatakan bahwa pasar modal adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain
dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.
Sedangkan pasar modal syariah secara sederhana dapat
diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip
syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal
yang dilarang yaitu4 :
1) Najasyi yaitu merekayasa jual beli palsu
2) Ba’i ma’dum yaitu melakukan penualan atas barang yang
belum dimiliki (short selling)
3) Insider traiding yaitu memakai informasi orang untuk
memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilarang
4) Margin trading yaitu melakukan transaksi efek syariah dengan
fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian
pembelian efek syariah agar terjadi perubahan harga.
3
Tjiptono Darmadji dan hendy M Fakhruddin, Pasar Modal Di Indonesia, Jakarta:Salemba Empat, 2010, hal.1
4
5) Ikhtikar (penimbunan) yaitu melakukan pembelian atau
pengumpulan efek syariah agar terjadi perubahan harga
6) Dan transaksi lain yang mengandung unsur-unsur di atas
c. Fatwa Pasar Modal Syariah
DSN-MUI sebagai dewan yang dibentuk oleh MUI
mempunyai tugas dan wewenag antara lain mengeluarkan fatwa
atas jenis-jenis kegiatan keuangan, produk dan jasa keuangan.
Fatwa yang dikeluarkan DSN- MUI terkait dengan pasar modal,
sebagai berikut : 5
1) Fatwa Nomor : 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman
Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah
2) Fatwa Nomor : 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi
Syariah
3) Fatwa Nomor : 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi
Syariah Mudharabah
4) Fatwa Nomor : 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan
Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar
Modal
5) Fatwa Nomor : 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi
Syariah Ijarah
6) Fatwa Nomor : 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah
Mudharabah Konversi
5
7) Fatwa Nomor : 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah
8) Fatwa Nomor : 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan
Prinsip Syariah Dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat
Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek
d. Pandangan Syariah tentang Pasar Modal
Adapun konsep dasar pasar modal dalam Islam sesuai dengan
firman Allah sebagai berikut6 :
َ َ أ
mengharamkan riba ...”. (Al-Baqoroh : 275)
َ يَ ي
“Hai orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu,…” (QS. an-Nisa’: 29)
Berdasarkan ayat diatas, Islam pada dasarnya
membolehkan perdagangan sekuritas di Pasar Modal selama tidak
melanggar kaidah fiqih. Kaidah fiqih dalam Pasar Modal adalah :
6
َ لأ
“Pada dasarnya, segala bentuk mu’amalah boleh dilakukan
sepanjang tidak ada dalil yang mengharamkannya.”
e. Fungsi dan karakteristik pasar modal syariah
Pasar modal berperan menjalankan dua fungsi berupa
fungsi ekonomi dengan mewujudkan pertemuan dua kepentingan,
yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
memerlukan dana, dan fungsi keuangan , pasar modal berperan
sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai saran bagi
perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal
(Investor). Pasar modal juga mampu menjadi tolak ukur kemajuan
perekonomian suatu negara. Pasar modal memungkinkan
percepatan pertumbuhan ekonomi dengan memberikan kesempatan
bagi perusahaan untuk dapat memanfaatkan dana langsung dari
masyarakat tanpa harus menunggu tersedianya dana dari
operasional perusahaan.7
Menurut MM. Metwally keberadaan pasar modal syariah
secara umum berfungsi :
1) Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam
kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan
dan risikonya
7
2) Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya
gunamendapatkan likuiditas
3) Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar
untuk membangun dan mengembangkan lini poduksinya
4) Memisahkan opersasi kegiatan bisnis dari fluktiasi jangka
pendek pada harga saham yang merupakan ciri umum oada
pasar modal konvensional
5) Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh
kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga
saham.
f. Instrumen Pasar Modal Syariah
Instrumen pasar modal adalah semua surat-surat berharga
(efek) yang diperdagangkan di bursa dan umumnya bersifat jangka
panjang. Beberapa surat berharga yang diperdagangkan di pasar
modal antara lain saham, obligasi, reksadana, dan instrumen
derivatif ,waran, bukti right (right issue), opsi, dan futures8.
Sedangkan pasar modal syariah secara khusus memperjual
belikan efek syariah. Efek syariah adalah efek yang akad,
pengelolahan perusahaan, maupun cara penerbitannya memenuhi
prinsip-prinsip syariah yang didasarkan atas ajaran islam yang
8
penetapannya dilakukan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis
Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam bentuk fatwa.9
Efek-efek syariah menurut fatwa DSN-MUI
No.40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan
prinsip syariah di bidang pasar modal mencakup saham syariah,
obligasi syariah, reksa dana syariah, Kontra Investasi Kolektif Efek
Beragun Aset (KIK EBA) syariah, dan surat berharga lainnya yang
sesuai dengan prinsip syariah.10
2. Jakarta Islamic Indeks (JII)
Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah
satu indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung index harga
rata-rata saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi
kriteria syariah. Pembentukan JII tidak lepas dari kerja sama
antara Pasar Modal Indonesia (dalam hal ini PT Bursa Efek Jakarta)
dengan PT Danareksa Invesment Management (PT DIM). JII telah
dikembangkan sejak tanggal 3 Juli 2000. Pembentukan instrumen
syariah ini untuk mendukung pembentukan Pasar Modal Syariah yang
kemudian diluncurkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2003. Setiap
periodenya, saham yang masuk JII berjumlah 30 (tiga puluh) saham
yang memenuhi kriteria syariah11
9
Andri Soemitra, Bank dan lembaga keuangan syariah, Jakarta:Kencana, 2010, hal 133 1010
Ibid,. Hal 136
11
JII menjadi jawaban atas keinginan investor yang ingin
berinvestasi sesuai syariah. Dengan kata lain, JII menjadi pemandu
bagi investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah tanpa
takut tercampur dengan dana ribawi. Selain itu, JII menjadi tolak ukur
kinerja (benchmark) dalam memilih portofolio saham yang halal.
Berdasarkan arahan Dewan Pengawas Syariah PT DIM, ada 4
syarat yang harus dipenuhi agar saham-saham tersebut dapat masuk ke
JII12:
a. emiten tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan yang
tergolong judi atau perdagangan yang dilarang
b. bukan lembaga keuangan konvensional yang menerapkan sistem
riba, termasuk perbankan dan asuransi konvensional
c. usaha yang dilakukan bukan memproduksi, mendistribusikan, dan
memperdagangkan makanan/minuman yang haram
d. tidak menjalankan usaha memproduksi, mendistribusikan, dan
menyediakan barang/jasa yang merusak moral dan bersifat
mudharat
Selain filter syariah, saham yang masuk ke dalam JII harus
melalui beberapa proses penyaringan (filter) terhadap saham yang
listing, yaitu13:
12
Ibid,.
13
a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3
bulan, kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar.
b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah
tahun berakhir yang memiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva
maksimal sebesar 90%.
c. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan
rata-rata kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama 1
(satu) tahun terakhir.
d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas
rata-rata nilai perdagangan reguler selama 1 (satu) tahun terakhir.
Pengkajian ulang akan dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan
penentuan komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap
tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha utama emiten akan
dimonitor secara terus menerus berdasarkan data publik yang tersedia.
Perusahaan yang mengubah lini bisnisnya menjadi tidak konsisten
dengan prinsip syariah akan dikeluarkan dari indeks. Sedangkan
saham emiten yang dikeluarkan akan diganti oleh saham emiten lain.
Semua prosedur tersebut bertujuan untuk mengeliminasi saham
spekulatif yang cukup likuid. Sebagian saham-saham spekulatif
memiliki tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler yang
tinggi dan tingkat kapitalisasi pasar yang rendah.
IHSG merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham
yang tercatat di bursa efek. IHSG diterbitkan oleh bursa efek. IHSG
dihitung setiap hari atau setiap detik selama jam perdagangan sesuai
dengan kebutuhan. IHSG berupa setiaphari karena perubahan harga
pasar yang terjadi setiap hari dan adanya saham tambahan.
Pertambahan jumlah saham beredar berasal dari emisi baru, yaitu
masuknya emiten baru yang tercatat dibursa efek atau terjadi tindakan
corporate action atau split, right, waran, dividen saham, saham bonus
dan saham konversi. Perubahan harga saham individu dipasar terjadi
karena faktor permintaan dan penawaran. Kenaikan harga atau
penurunan harga dapat terjadi secara bersama-sama. Naiknya IHSG
tidak berarti seluruh jenis saham mengalami kenaikan harga, tetapi
hanya sebagian yang mengalami kenaikan sementara sebagian lagi
mengalami penurunan. Demikian juga sebaliknya14
4. Investasi
Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk
dimasukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu.15
Investasi ke dalam aktiva yang produktif dapat berbentuk aktiva nyata
(seperti rumah, tanah, dan emas) atau berbentuk aktiva keuangan
(surat-surat keuangan) yang diperjual-belikan diantar investor
(pemodal).
a. Tipe-tipe investasi keuangan
14
Mohamad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Jakarta:Erlangga, 2006, hal.185-187
15
Ada dua tipe investasi keuangan yaitu investasi langsung dan tidak
langsung. investasi16.
1) Investasi langsung
Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva
keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang, pasar
modal, dan pasar turunan. Investasi langsung juga dapat
dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang tidak dapat
belikan. Aktiva keuangan yang tidak dapat
diperjual-belikan biasanya diperoleh melalui bank komersial.
Aktiva-aktiva ini dapat berupa tabungan di bank atau sertifikat
deposito.
2) Investasi tidak langsung
Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat
berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan investasi
adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan
cara menjual sahamnya ke publik.
b. Proses investasi
Proses investasi menunjukkan bagaimana pemodal seharusnya
melakukan investasi. Untuk mengambil keputusan dalam memilih
investasi diperlukan langkah-langkah berikut :17
1) Menentukan kebijakan investasi
16
Ibid., hal.7-8
17
Disini pemodal perlu menentukan apa tujuan investasinya dan
berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan. Karena ada
hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan investasi,
maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa tujuan
investasinya adalah untuk mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya. Ia harus menyadari bahwa ada kemungkinan
untuk mengalami kerugian. Jagi tujuan investasi harus
dinyatakan dalamkeuntungan maupun risiko.
2) Analisis sekuritas
Melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok
sekuritas. Pada garis besarnya ada dua cara melakukan analisis
sekuritas yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental.
Analisis teknikal menggunakan data perubahan harga dimasa
yang lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas
dimasa yang akan datang. Analisis fundamental berupaya
mengindentifikasi prospek perusahaan lewat analisis terhadap
faktor-faktoryang mempengaruhi untuk bisa memperkirakan
harga sekuritas dimasa yang akan datang.
3) Pembentukan portofolio
Indentifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dan
berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada
masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan dengan banyak sekuritas
4) Melakukan revisi portofolio
Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap
sebelumnya, dengan maksud kalau perlu melakukan perubahan
terhadap portofolio yang telah dimiliki. Kalau dirasa portofolio
yang sekarang tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan
preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan
perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk
portofolio tersebut.
5) Evaluasi kinerja portofolio
Penilaian terhadap kinerja portofolio , baik dalam aspek tingkat
keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.
5. Return dan resiko
a. Return
Return merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Sumber-sumber
return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan
capital gain. Yield merupakan komponen return yang
mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara
periodik dari suatu investasi. Sedangkan capital gain yaitu kenaikan
yang bisa memberikan keuntungan bagi investor. Penjumlahan
yield dan capital gain disebut sebagai return total suatu investasi. 18
Rumus perhitungan return saham dapat dilakukan dengan
cara :
Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return
aktual yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin
besar kemungkinan perbedaaan, berarti semakin besar resiko
investasi tersebut. Risiko risiko yang mungkin dapat dihadapi
investor antara lain sebagai berikut19 :
1. Risiko daya beli
Sifat investor dalam menangani faktor risiko di pasar modal
terdiri atas dua, yaitu investor yang tidak menyukai risiko dan
investor yang menyukai menantang risiko. Bagi investor
kategori pertama ini akan mencari atau memilih jenis investasi
yang akan memberikan keuntungan yang jumlahnya
18
Eduardus tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta:bpfe, 2001, hal.48
19
kurangnya sama dengan investasi yang dilakukan sebelumnya.
Risiko daya beli berkaitan dengan kemungkinan terjdinya
inflasi yang menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil
2. Risiko bisnis
Risiko bisnis adalah suatu risiko menurunnya kemampuan
memperoleh laba yang pada gilirannya akan mengurangi pula
kemampuan perusahaan membayar bunga atau dividen
3. Risiko tingkat bunga
Naiknya tingkat bunga biasanya menekan harga jenis
surat-surat berharga yang berpendapatan tetap termasuk harga-harga
saham. Biasanya, kenaikan tingkat bunga berjalan tidak searah
dengan harga-harga instrumen pasar modal. Risiko naiknya
tingkat bunga misalnya jelas akan menurunkan harga-harga di
pasar modal.
4. Risiko pasar
Apabila pasar bergairah umumnya hampir semua harga saham
di bursa efek mengalami kenaikan. Sebaiknya apabila pasar
lesu, saham-saham akan ikut pula mengalami penurunan.
Perubahan psikologi pasar dapat menyebabkan harga-harga
surat berharga anjlok terlepas dari adanya perubahan
fundamental atas kemampuan perolehan laba perusahaan
Risiko ini berkitan dengan kemampuan suatu surat berharga
untuk dapat segera diperjualbelikan dengan tanpa mengalami
kerugian yang berarti.
6. Portofolio optimal
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau
sekumpulan aset, baik berupa aset rill maupun aset finansial yang
dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah untuk
mengurangi risiko dengan cara diversifikasi, yaitu mengalokasikan
sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi
negatif. Portofolio-portofolio efisien belum berupa portofolio optimal.
Portofolio optimal merupakan portofolio dengan kombinasi return
ekspektasian dan risiko terbaik.20
7. Beberapa cara Pembentukan portofolio
Diversifikasi sangat penting untuk investor, karena dapat
meminimumkan risiko tanpa harus mengurangi return yang diterima.
Investor dapat melakukan diversifikasi dengan beberapa cara, yaitu21:
a. Pembentukan portofolio berisi banyak aktiva
Mengikuti hukum statistik bahwa semakin besar ukuran
sampel, semakin dekat nilai rata-rata sampel dengan nilaiekspetasi
dari populasi. Hukum ini disebut dengan Hukum Jumlah Besar
(Law of Large Numbers). Asumsi yang digunakan disini adalah
bahwa tingkat hasil (rate of return) untuk masing-masing sekuritas
20
Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta:2013, BPFE, hal.313
21
secara statistis adalah independen. Ini berarti bahwa rate of return
untuk satu sekuritas tidak terpengaruh oleh rate of return sekuritas
yang lain. Dengan asumsi ini, deviasi standar yang mewakili risiko
dari portofolio dapat ditulis sebagai berikut :
√
Dari rumus di atas terlihat bahwa risiko dari portofolio akan
menurn dengan cepat dengan semakin besarnya jumlah sekuritas
(n). Misalnya suatu portofolio berisi dengan 100 buah sekuritas
yang mempunyai deviasi standar yang sama sebesar 0,25 untuk
tiap-tiap sekuritas. Risiko portofolio ini adalah sebesar p = 0,25 /
√ = 0,025. Semakin banyak sekuritas yang dimasukan ke
portofolio, semakin kecil risiko portofolio. Kenyataannya, asumsi
rate of return yang independen untuk masing-masing sekuritas
adalah kurang realistis, karena umumnya return sekuritas
berkolerasi satu dengan yang lain.
b. Pembentukan portofolio secara random
Pembentukan portofolio secara random merupakan
pembentukan portofolio dengan memilih sekuritas-sekuritas secara
acak tanpa memperhatikan karakterristik dari investasi yang
relevan seperti misalnya return dari sekuritas itu sendiri. Investor
hanya memilih sekuritas secara acak.
c. Pembentukan portofolio secara markowitz (pembentukan
Harry markowitz menerbitkan artikel di jurnal of
financepada tahun 1952 yang memperkenankan model pemilihan
portofolio. Model dari markowitz ini mengidentifikasi
portofolio-portofolio yang berada di efficient set. Pada tahin 1990, karena
hasil karya ini, markowitz menerima nobel di bidang ekonomi.
Model markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai
berikut22:
a) Waktu yang digunakan hanya satu periode
b) Tidak ada biaya transaksi
c) Preferensi investor hanya didasakan pada return ekspetasi dan
risiko dari portofolio
d) Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko
Markowitz menganggap bahwa portofolio optimal yang
dipilih oleh investor berada di set efisien. Preferensi
investor-investor terhadap portofolio akan berbeda karena mereka
mempunyai fungsi utiliti yang berbeda, sehingga portofolio optimal
dari masing-masing investor juga dapat berbeda. Ada dua jenis
investor yaitu mereka yangcenderung menghindari risiko dan
mereka yang menerima risiko.
Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor
sebanarnya adalah portofolio yang belum benar-benar optimal,
tetapi optimal menurut investor tertentu dengan preferensi risiko
22
tertentu. Dengan demikian juga portofolio optimal markowitz
belum benar-benar merupakan portofolio yang optimal, tetapu
hanya optimal untuk risiko portofolio terkecil.
d. Portofolio optimal dengan aktiva bebas risiko
Portofolio yang benar-benar optimal secara umum (tidak
tergantung pada preferensi investor tertentu) dapat diperoleh
dengan menggunakan aktiva bebas resiko. Suatu aktiva bebas
resikodapat didefinisikan sebagai aktiva yang mempunyai return
ekspetasi tertentu dengan risiko yang sama dengan nol. Rumus dari
portofolio opttimal dengan aktiva bebas resiko ini adalah23 ( )
Keterangan :
θp= slope dari portofolio optimal
E(Rp) = return ekspetasi portofolio optimal
RBR = return aktiva bebas resiko
Σp = risiko (deviasi standar) portofolio optimal
Aktiva bebas risiko hanya digunakan untuk menentukan
letak dari portofolio optimal, tetapi tidak dimasukan sebagai aktiva
di portofolionya.
8. Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal
Terdapat banyak model untuk pengambilan keputusan investasi
sekuritas. Ketika memilih investasi sekuritas dalam bentuk saham,
23
obligasi, Reksa Dana, atau indeks pasar, investor selalu
mempertimbangkan dua variabel utama, yaitu return dan risiko. Model
Indeks Tunggal adalah suatu cara untuk memprediksi harga atau
return saham dengan menggunakan satu faktor sebagai prediktor yang
dianggap berpengaruh terhadap suatu sekuritas. Salah satu prosedur
penentuan portofolio optimal adalah metode indeks tunggal. Metode
indeks tunggal menjelaskan hubungan antara return dari setiap
sekuritas individual dengan return pasar. Metode indeks tunggal dapat
digunakan dalam penentuan portofolio optimal dengan cara
membandingkan excess return to beta (ERB) dengan cut-offrate (Ci).
Konsep penghitungannya didasarkan pada model perhitungan pada
buku Jogiyanto yaitu dengan cara menentukan ranking (urutan)
saham-saham yang memiliki ERB tertinggi ke ERB yang lebih
rendah. Pemeringkatan bertujuan untuk mengetahui kelebihan return
saham terhadap return bebas risiko per unit risiko. Saham-saham yang
mempunyai excess return to beta (ERB) sama dengan atau lebih besar
dari cut-off-rate (Ci) merupakan kandidat dalam pembentukan
portofolio. Perhitungan untuk menentukan portofolio optimal akan
sangat dimudahkan jika hanya pada sebuah angka yang dapat
menentukan apakah sekuritas dapat dimasukkan ke dalam portofolio
optimal tersebut.
Adapun dasar penentuan portofolio optimal berdasarkan model
Beta (ERB) dengan tingkat pembatas saham tertentu atau Cut-of point
(C*). Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga
dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Hal
ini menyarankan bahwa return-return dari sekuritas mungkin
berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap
perubahan-perubahan nilai pasar. Dengan dasar ini, return dari suatu
sekuritas dan return dari indeks pasar yang umum dapat dituliskan24:
Ri= αi+ βi Rm+ ε
Notasi :
αi = nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap
return pasar
βi = sensitivitas return suatu sekuritas terhadap return dari pasar
ei = kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai
ekspektasinya sama dengan nol atau E(ei) = 0
Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke
dalam dua komponen, yaitu sebagai berikut:
a. Komponen return yang unik diwakili oleh αi yang independen
terhadap return pasar
b. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang
diwakili oleh βi . Rm.
24
Model indeks tunggal dapat juga dinyatakan dalam bentuk
return ekspektasi, sebagai berikut25:
E(Ri) = αi + βi . E(Rm)
Model indeks tunggal menggunakan asumsi-asumsi yang
merupakan karakteristik model ini sehingga menjadi berbeda dengan
model-model lainnya. Asumsi utama dari model indeks tunggal adalah
kesalahan residu dari sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan
residu sekuritas ke-j atau ei tidak berkovari (berkorelasi) dengan ej
untuk semua nilai dari i dan j.
25
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskripsif adalah kegiatan pengumpulan data sekunder dan
analisis data dengan tujuan untuk membuat deskriptif, gambaran secara
sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, serta hubungan yang
fenomenal yang diselidiki1 dan metode penelitian kuantitatif yaitu metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu.2
B. Populasi dan sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan.3 Penelitian ini menggunakan populasi berupa saham saham
perusahaan yang ada di Jakarta Islamic Indeks (JII).
Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti.4 Sampel
dalam penelitian adalah 30 saham yang berada dalam kelompok saham
Jakarta Islamic Indeks tahun 2015.
1
Suharsimi Arikunto, Prodesur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Penerbit PT Rinela Cipta, 2002, hal. 86
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2012, hal.7 3
Ibid., hal.2. 4
C. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari perantara
(Diperoleh dan dicatat pihak lain) tidak dikumpulkan dan tidak diolah
sendiri. Data yang digunakan bersumber dari bursa efek Indonesia, yahoo
finance, ojk dan website lainnya yang membantu penelitian ini.Data yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah Data yang menjadi sample
penelitian di jakarta islamic indeks periode tahun 2015, Harga saham
bulanan saat penutupan, IHSG dan BI Rate
Data tersebut kemudian dikumpulkan dengan teknik dokumentasi,
yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat dan
memanfaatkan dokumen, catatan serta laporan yang terdapat di
instansi-intansi atau pihak-pihak yang terkait dengan objek penelitian. Sumber data
yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari :
1. Data harga saham diperoleh pada website yahoo finance.
2. Data Indonesia Exchange (IDX) Monthly Statistic.
3. Literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
adalah pursposive sampling, yaitu metode pemilihan saham berdasarkan
kriteria dan pertimbangan tertentu yaitu5 :
1. Saham saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang tergolong
ke dalam Jakarta Islamic Indeks periode tahun 2015
2. Saham saham yang dijadikan sampel, listing dan tetap selama 12
bulan (tidak keluar masuk Jakarta Islamic Indeks)
3. Saham saham yang terdapat di jakarta islamic indeks dengan data
yang tersedia lengkap selama periode desember 2014 - juni 2015 dan
juli 2015- november 2015
Dari kriteria tersebut terdapat 25 saham yang dijadikan sample
dalam penelitian ini.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan
pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan
istilah-istilah dalam judul skripsi. Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Analisis Portofolio Optimal Saham-Saham Jakarta Islamic Indeks (JII)”, maka definisi operasional yang perlu dijelaskan, yaitu :
1. Portofolio merupakan kombinasi kepemilikan suatu saham dari
beberapa saham perusahaan yang berbeda, agar investor bisa meraih
5
return optimal sekaligus dapat memperkecil risiko melalui
diversifikasi tanpa mengurangi hasil atau keuntungan.
2. Return adalah imbalan atas keberanian investor menanggung risiko
atas investasi yang dilakukan.
3. Resiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang
diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan
perbedaaan, berarti semakin besar resiko investasi tersebut.
4. Portofolio efisien merupakan portofolio yang memberikan return
ekspektasi terbesar dengan risiko tertentu atau memberikan risiko
yang terkecil dengan return ekspektasi yang tertentu pula
5. Portofolio Optimal adalah portofolio yang dipilih seorang investor
dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang
efisien.
6. Model indeks tunggal adalah model markowitz dengan perhitungan
yang lebih sederhana yang dapat digunakan untuk menghitung return
ekspetasi dan risiko portofolio.
7. Jakarta Isamic Indeks adalah Indek yang berisikan 30 saham
perusahaan yang memenuhi kriteria investasi berdasarkan syariat
F. Teknik analisis data
Analisis pembentukan portofolio yang optimal menggunakan
metode indeks tunggal dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Menghitung tingkat keuntungan masing-masing saham6
Keterangan :
Ri = return saham i
Pt = harga penutup saham i pada hari ke t
Pt-1 = harga penutup saham i pada hari t - 1
2. Tingkat keuntungan yang diharapkan atau expected return tiap saham
individual merupakan return persentase rata-rata realized saham i
dibagi jumlah realized return saham i. Rumus yang digunakan adalah7:
∑
Keterangan :
E(Ri) = expected return
Ri = return realisasi saham i
n = jumlah periode realized return saham i
3. Menghitung tingkat keuntungan pasar
Keterangan :
6
Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta:2013, BPFE, hal.264 7
Rm = return pasar
It = indeks pasar pada hari ke t
It-1 = indeks pasarpada hari ke t-1
4. Tingkat keuntungan pasar yang diharapkan atau expected return
Rumus sama dengan perhitungan saham
∑
Keterangan :
E(Rm) = expected return pasar
Rm = return pasar
n = jumlah periode realized return pasar
5. Menghitung Alpha (α) dan beta (β) dengan regresi pada analisis data
di microsoft excel
6. Menghitung risiko tidak sistematis ( ) 8
∑[ ]
7. Menghitung Excess return to beta (ERB)
Menentukan excess return to beta (ERB) masing-masing saham. Rasio
ERB menunjukkan hubungan antara dua faktor penentu investasi yaitu
return dan risiko, dengan rumus9 :
8
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi Edisi Pertama, Yogyakarta:2010, BPFE hal. 178
9
Keterangan :
ERB = Excess return to beta saham ke – i
E(Ri) = mean return saham ke i
RBR = return aktiva bebas resiko (SBI)
Β = beta sekuritas ke i
8. Menghitung tingkat pembatas saham atau cut off point (Ci)
Nilai Ai dan Bi dihitung untuk menghitung Ci. Rumus yang
= variance error residual saham
9. Menentukan cut-off rate (Ci). Titik pembatas (Ci) merupakan hasil
bagi varian pasar dan return premium terhadap variance error saham
dengan varian pasar dan sensitivitas saham individual terhadap
variance error. Rumus yang digunakan adalah11:
10.Menentukan portofolio optimal :
a. Bila Rasio ERB >= Ci, maka saham-saham masuk ke dalam
portofolio optimal.
b. Bila Rasio ERB < Ci, maka saham-saham tersebut keluar dari
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta
Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index
bursa saham atau index harga rata-rata saham yang mulai dibuat pada
tanggal 3 Juli 2000 untuk memfasilitasi perdagangan perusahaan publik
yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut
diantaranya melarang perusahaan yang sahamnya tercantum untuk
melakukan aktivitas usaha dengan dasar judi, spekulasi, melakukan sistem
perbankan secara konvensional, memproduksi atau memperdagangkan
makanan/minumam yang haram, menyediakan barang/jasa yang merusak
moral & kesehatan, dll. Saham yang termasuk JII berjumlah 30 dan akan
dievaluasi setiap 6 bulan sekali berdasarkan laporan keuangan, kapitalisasi
market, & prinsip syariah yang dipegang. Dalam Penelitian ini Ada 25
saham Jakarta Islamic Indeks yang akan diteliti pada penelitian ini
berdasarkan metode purpose sampling, yaitu :
Tabel 4.1
25 Saham Jakarta Islamic Indeks Tahun 2015
No
Kode
Perusahaan Nama Perusahaan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.
2 ADRO Adaro Energy Tbk.
3 AKRA AKR Corporindo Tbk.
No
10 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
11 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
12 KLBF Kalbe Farma Tbk.
13 LPKR Lippo Karawaci Tbk.
14 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.
15 MPPA Matahari Putra Prima Tbk.
16 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
17 PTPP PP (Persero) Tbk.
18 SILO Siloam Internasional Hospitals Tbk. 19 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
20 SMRA Summarecon Agung Tbk.
21 SMSS Sawit Sumbermas Sarana Tbk.
22 UNTR United Tractors Tbk.
23 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
24 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 25 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Data : yahoo finance
Pembentukan portofolio dengan menggunakan Model Indeks
Tunggal membutuhkan beberapa kompenen antara lain : return saham,
return pasar, beta, alpha, dan kesalahan residu saham. Kompenen tersubut
untuk mendapatkan nilai excess return to beta (ERB) dan cut –off point (C*), sehingga dapat menentukan saham-saham yang akan menjadi
1. Data Harga Saham yang Menjadi Objek Penelitian
Data harga saham yang digunakan dalam penelitian ini diambil
di website yahoo finance pada periode tahun 2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
Tabel 4.2 Harga saham Bulanan
Saham-saham Jakarta Islamic Indeks tahun 2015
kode
harga saham pada bulan Januari sampai Desember 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dalam data di atas merupakan data yang menyajikan harga
saham penutupan pada setiap bulan . Dari Januari sampai Desember
2015 yang menjadi objek penelitian. Data harga saham closing price diperoleh dari www.yahoofinance.com .
2. Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 2015
Analisis pembentukan portofolio optimal dengan model indeks
tunggal, menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang
dijadikan sebagai ukuran pasar. Data IHSG diperoleh dari laporan
Bursa Efek Indonesia yang bisa diakses melalui
www.yahoofinance.com.
Tabel 4.3
Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 2015
3. Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia (SBI)
Suku bunga Bank Indonesia digunakan untuk mendapatkan suku
bunga bebas risiko. Data ini diambil dari website Bank Indonesia yang bisa
diakses melalui www.bi.go.id.
Tabel 4.4
Pembentukan Portofolio Optimal saham-saham Jakarta Islamic
Indeks tahun 2015
1. Tahap pertama yang harus dilakukan adalah menghitung tingkat
keuntungan dari masing-masing saham.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return
yang belum terjadi. Return realisasi (Realized return) merupakan
retun yang telah terjadi. Return realisasi dihitung menggunakan data
historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu
faktor pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasi atau return
histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspetasi dan
risiko dimasa yang akan datang1. Rumusnya adalah sebagai berikut :
contoh perhitungan perusahaan ASRI pada bulan desember :
=
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Jadi,
keuntungan yang di dapatkan perusahan ASRI pada bulan Desember
adalah sebesar 0,064. Ini merupakan return realisasi yang merupakan
keuntungan yang memang sudah di dapatkan pada bulan desember
oleh perusahaan ASRI.
2. Tingkat keuntungan yang diharapkan atau expected return tiap saham individual.
Return ekspetasi merupakan return yang digunakan untuk
pengambilan keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan
dengan return historis karena return ekspetasi merupakan return yang