ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA
Oleh
DEWI RENITA SARI
Masalah penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 4 Metro Utara. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 79 siswa hanya 25 siswa yang mampu mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 67. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model problem based learning dengan media grafis terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan jenis penelitian quasi experiment. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 4 Metro Utara dengan sampel kelas IVB sebagai kelas eksperimen, dan IVC sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling purposive. Analisis data menggunakan independent sample t test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model problem based learning dengan media grafis terhadap hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA
Oleh
DEWI RENITA SARI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Judul Skripsi : PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA
Nama :
Dewi Renita Sari
Nomor Pokok Mahasiswa : 1113053030
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan IlmuPendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Alben Ambarita, M.Pd. Dra. Hj. Yulina H., M.Pd.I.
NIP 19570711 198503 1 004 NIP 19540722 198012 2 001
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
,
Dr. Riswanti Rini, M.Si.
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Alben Ambarita, M.Pd. ……….
Sekretaris : Dra. Hj. Yulina H., M.Pd.I. .………
Penguji Utama : Drs. Siswantoro, M. Pd ..………
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini.
Nama : Dewi Renita Sari
NPM : 1113053030
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar
pustaka.
Bandar Lampung, 1 April 2015
Dewi Renita Sari
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di desa Batangharjo, Kecamatan
Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung,
pada tanggal 15 Oktober 1993. Peneliti merupakan anak
ketiga dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Kodam dan
Ibu Sunarmi.
Pendidikan formal peneliti dimulai dari SD Negeri 2 Batangharjo, Kecamatan
Batanghari, Lampung Timur pada tahun 1999–2005. Peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Batanghari dan selesai pada tahun 2008. Pendidikan
Sekolah Menengah Atas ditempuh di SMK Negeri 1 Metro dan selesai pada tahun
2011. Selanjutnya pada tahun 2011 peneliti terdaftar sebagai mahasiswa
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Motto
“Tidak ada yan
g dapat menolak takdir kecuali
do’a
, dan tidak ada
yang menambah umur kecuali kebaikan.”
(HR. At-Tirmidzi)
Semua niat baik, tindakan baik, dan
do’a
yang baik
akan memberikan hasil yang terbaik.
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah Swt, aku persembahkan
karya istimewa ini untuk:
Ayah dan Ibuku tercinta yang senantiasa dengan tulus ikhlas mendidik
dan membimbingku, memberikanku limpahan kasih sayang, serta
memanjatkan do
’
a dalam setiap sujudnya
demi menantikan keberhasilanku.
Kedua kakakku Siti Nurjanah dan Dian Puspitasari yang selalu
mengingatkanku untuk tetap semangat dalam
menghadapi semua kesulitan yang ada.
Keponakanku tercinta Keisha Zafira Ardiansyah yang selalu
memberikan keceriaan di sela hari-hariku.
Keluarga besarku yang tak henti mendoakan dan mendorongku agar
menjadi seseorang yang sukses dan menjadi
kebanggaan keluarga.
SANWACANA
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning dengan Media Grafis Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Metro Utara
Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Dengan kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hi. Sugeng P. Hariyanto, M.S., selaku Rektor Universitas
Lampung yang telah memberikan kontribusi untuk memajukan Universitas
Lampung untuk menjadi lebih baik.
2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung yang telah memfasilitasi dan memberikan
dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan
sumbangsih untuk kemajuan program studi PGSD.
4. Bapak Dr. Hi. Darsono, M. Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas
Lampung yang telah berkontribusi memajukan program studi S1 PGSD dan
menyetujui judul-judul skripsi hingga terwujudnya skripsi ini.
5. Bapak Drs. Siswantoro, M.Pd., Koordinator Kampus B Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, sekaligus sebagai penguji yang
telah memberikan masukan dan saran yang membangun dan bermanfaat,
6. Ibu Dra. Hj. Yulina H, M.Pd.I, Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing
II yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta saran dalam membantu
penyusunan skipsi ini.
7. Bapak Dr. Alben Ambarita, M. Pd., Pembimbing I yang telah membantu,
membimbing, memberikan arahan dan nasehat dengan penuh ketulusan baik
selama kuliah maupun dalam menyelesaikan skripsi.
8. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah
memberikan masukan dan membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.
9. Ibu Herawati, S.Pd.I, Kepala SD Negeri 4 Metro Utara yang telah memberi
izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
10.Ibu Jariah, A.Ma.Pd., guru kelas IVB, dan Ibu Eka Prasetyawati, S.Pd., guru
kelas IVC yang telah membantu dan memberikan kesempatan kepada peneliti
untuk melakukan penelitian di kelas IVB dan IVC.
11.Sahabat-sahabatku tercinta (Tiwi, Tata, Umi, Tavi, Kak Tri, Ana, Astri,
Nanda, Fitri, Melin, Debi, Heni) yang senantiasa memberiku semangat dan
motivasi dalam keadaan apapun.
12.Teman-teman satu kelompok KKN (Risa, Dianty, Nurlita, Dona, Dara, Cumai,
Ahmad, dan Ryan).
13.Teman-teman seperjuangan PGSD angkatan 2011 khususnya kelas B. Semoga
kita dapat mewujudkan mimpi-mimpi kita.
14.Saudara Amri Adly yang senantiasa sabar dan meluangkan waktunya untuk
membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
15.Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan namun sedikit harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Metro, 13 Mei 2015
PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA
Oleh
DEWI RENITA SARI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di desa Batangharjo, Kecamatan
Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung,
pada tanggal 15 Oktober 1993. Peneliti merupakan anak
ketiga dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Kodam dan
Ibu Sunarmi.
Pendidikan formal peneliti dimulai dari SD Negeri 2 Batangharjo, Kecamatan
Batanghari, Lampung Timur pada tahun 1999–2005. Peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Batanghari dan selesai pada tahun 2008. Pendidikan
Sekolah Menengah Atas ditempuh di SMK Negeri 1 Metro dan selesai pada tahun
2011. Selanjutnya pada tahun 2011 peneliti terdaftar sebagai mahasiswa
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Moto
“Tidak ada yan
g dapat menolak takdir kecuali
do’a
, dan tidak ada
yang menambah umur kecuali kebaikan.”
(HR. At-Tirmidzi)
Semua niat baik, tindakan baik, dan
do’a
yang baik
akan memberikan hasil yang terbaik.
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, aku persembahkan
karya sederhana ini untuk:
Ayah dan Ibuku tercinta yang senantiasa dengan tulus ikhlas mendidik
dan membimbingku, memberikanku limpahan kasih sayang, serta
memanjatkan doa dalam setiap sujudnya
demi menantikan keberhasilanku.
Kedua kakakku Siti Nurjanah dan Dian Puspitasari yang selalu
mengingatkanku untuk tetap semangat dalam
menghadapi semua kesulitan yang ada.
Keponakanku tercinta Keisha Zafira Ardiansyah yang selalu
memberikan keceriaan di sela hari-hariku.
Keluarga besarku yang tak henti mendoakan dan mendorongku agar
menjadi seseorang yang sukses dan menjadi
kebanggaan keluarga.
SANWACANA
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning dengan Media Grafis Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Metro Utara
Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Dengan kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hi. Sugeng P. Hariyanto, M.S., selaku Rektor Universitas
Lampung yang telah memberikan kontribusi untuk memajukan Universitas
Lampung untuk menjadi lebih baik.
2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung yang telah memfasilitasi dan memberikan
dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan
sumbangsih untuk kemajuan program studi PGSD.
4. Bapak Dr. Hi. Darsono, M. Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unversitas
Lampung yang telah berkontribusi memajukan program studi S1 PGSD dan
menyetujui judul-judul skripsi hingga terwujudnya skripsi ini.
5. Bapak Drs. Siswantoro, M.Pd., Koordinator Kampus B Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, sekaligus sebagai penguji yang
telah memberikan masukan dan saran yang membangun dan bermanfaat,
mulai dari seminar proposal hingga ujian skripsi.
6. Ibu Dra. Hj. Yulina H, M.Pd.I, Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing
II yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta saran dalam membantu
7. Bapak Dr. Alben Ambarita, M. Pd., Pembimbing I yang telah membantu,
membimbing, memberikan arahan dan nasehat dengan penuh ketulusan baik
selama kuliah maupun dalam menyelesaikan skripsi.
8. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah
memberikan masukan dan membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.
9. Ibu Herawati, S.Pd.I, Kepala SD Negeri 4 Metro Utara yang telah memberi
izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
10.Ibu Jariah, A.Ma.Pd., guru kelas IVB, dan Ibu Eka Prasetyawati, S.Pd., guru
kelas IVC yang telah membantu dan memberikan kesempatan kepada peneliti
untuk melakukan penelitian di kelas IVB dan IVC.
11.Sahabat-sahabatku tercinta (Tiwi, Tata, Umi, Tavi, Kak Tri, Ana, Astri,
Nanda, Fitri, Melin, Debi, Heni) yang senantiasa memberiku semangat dan
motivasi dalam keadaan apapun.
12.Teman-teman satu kelompok KKN (Risa, Dianty, Nurlita, Dona, Dara, Cumai,
Ahmad, dan Ryan).
13.Teman-teman seperjuangan PGSD angkatan 2011 khususnya kelas B. Semoga
kita dapat mewujudkan mimpi-mimpi kita.
14.Amri Adly yang senantiasa meluangkan waktunya dan membantu peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
15.Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan namun sedikit harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Metro, 13 Mei 2015
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Ruang Lingkup Penelitian... 7
II. KAJIAN TEORI ... 8
A. Model Pembelajaran ... 8
1. Pengertian Model Pembelajaran ... 8
2. Jenis-jenis Model Pembelajaran ... 9
3. Pengertian Problem Based Learning (PBL) ... 10
4. Langkah-langkah Penerapan Problem Based Learning ... 11
5. Karakteristik Problem Based Learning ... 13
6. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning .... 14
B. Media Pembelajaran... 16
1. Pengertian Media Pembelajaran.. ... 16
2. Fungsi Media Pembelajaran ... 17
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 18
4. Media Grafis ... 19
C. Belajar dan Pembelajaran ... 21
1. Belajar ... 21
2. Pembelajaran ... 22
D. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)... 23
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 23
2. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 24
3. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 25
E. Hasil Belajar... 26
F. Penelitian yang Relevan ... 28
iii H. Hipotesis Penelitian ... 31
III. METODE PENELITIAN ... 32
A. Desain Penelitian ... 32 B. Populasi dan Sampel ... 33 1. Populasi ... 33 2. Sampel... ... 34 C. Variabel Penelitian ... 35 1. Variabel Penelitian ... 35 2. Definisi Operasional Variabel ... 36 D. Teknik Pengumpulan Data ... 39 1. Teknik Tes ... 39 2. Teknik Non-tes ... 40 E. Instrumen Penilaian ... 41 1. Uji Persyaratan Pengumpulan Data ... 41 F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 43 1. Uji Persyaratan Analisis ... 43 2. Analisis Data Kinerja Guru ... 45 3. Analisis Data Hasil Belajar ... 45 4. Uji Hipotesis ... 46
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47 A. Profil Sekolah... 47 B. Pelaksanaan Penelitian ... 49 1. Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen ... 49 2. Proses Pembelajaran pada Kelas Kontrol ... 57 C. Hasil Penelitian ... 62 1. Deskripsi Data Penelitian ... 62 2. Hasil Belajar ... 63 D. Kinerja Guru ... 82 1. Kelas Eksperimen ... 82 2. Kelas Kontrol ... 83 E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 84
Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning dengan Media Grafis terhadap Hasil Belajar IPA Siswa ... 84
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 86
A. KESIMPULAN ... 86 B. SARAN ... 86
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data nilai hasil belajar ipa siswa pada mid semester ganjil kelas IV SD Negeri 4 Metro Utara tahun pelajaran 2014/2015 ... 3 3.1 Jumlah siswa kelas IV SD Negeri 4 Metro Utara tahun pelajaran
2014/2015 ... 34 3.2 Kisi-kisi tes hasil belajar IPA ... 39 3.3 Kisi-kisi instrumen penilaian afektif ... 40 3.4 Kisi-kisi instrumen penilaian psikomotor ... 40 3.5 Hasil uji validitas soal ... 41 3.6 Hasil uji reliabilitas ... 43 3.7 Hasil perhitungan uji normalitas ... 44 3.8 Hasil perhitungan uji homogenitas ... 45 4.1 Jadwal penelitian ... 49 4.2 Data persentase ketuntasan hasil belajar berdasarkan nilai pre-test
kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 63 4.3 Data persentase ketuntasan hasil belajar berdasarkan nilai post-test
kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 65 4.4 Penggolongan nilai n-gain siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 66 4.5 Persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal kelas eksperimen. 68 4.6 Persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal kelas kontrol ... 69 4.7 Persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal kelas eksperimen. 70 4.8 Persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal kelas kontrol ... 71 4.9 Persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal kelas eksperimen. 72 4.10 Persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal kelas kontrol ... 73 4.11 Persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal kelas
eksperimen ... 74 4.12 Persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal kelas kontrol 75 4.13 Persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal kelas
v 4.15 Persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal kelas
eksperimen ... 78 4.16 Persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal kelas kontrol 78 4.17 Persentase hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. SURAT
a. Keterangan dari fakultas ... 91 b. Penelitian pendahuluan dari fakultas ... 92 c. Izin penelitian dari fakultas ... 93 d. Keterangan penelitian ... 94 e. Pernyataan dari teman sejawat ... 95 f. Pernyataan dari teman sejawat ... 96
2. PERANGKAT PEMBELAJARAN
a. Analisis pemetaan SK/KD kelas eksperimen ... 97 b. Silabus kelas eksperimen ... 99 c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen ... 102 d. Analisis pemetaan SK/KD kelas kontrol ... 110 e. Silabus kelas kontrol ... 112 f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol ... 115 g. Instrumen soal ... 124
3. ANALISIS KINERJA GURU
a. Instrumen Penilaian Kinerja Guru kelas eksperimen... 127 b. Instrumen Penilaian Kinerja Guru kelas kontrol ... 130
4. ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA
a. Rekapitulasi hasil belajar kognitif kelas eksperimen ... 133 b. Instrumen penilaian hasil belajar afektif kelas eksperimen
pertemuan 1 ... 134 c. Instrumen penilaian hasil belajar afektif kelas eksperimen
pertemuan 2 ... 136 d. Rekapitulasi hasil belajar afektif kelas eksperimen ... 138 e. Instrumen penilaian hasil belajar psikomotor kelas eksperimen
pertemuan 1 ... 139 f. Instrumen penilaian hasil belajar psikomotor kelas eksperimen
viii g. Rekapitulasi hasil belajar psikomotor kelas eksperimen ... 143 h. Rekapitulasi hasil belajar kognitif kelas kontrol ... 144 i. Instrumen penilaian hasil belajar afektif kelas kontrol pertemuan 1 . 145 j. Instrumen penilaian hasil belajar afektif kelas kontrol pertemuan 2 . 147 k. Rekapitulasi hasil belajar afektif kelas kontrol ... 149 l. Instrumen penilaian hasil belajar psikomotor kelas kontrol
pertemuan 1 ... 150 m. Instrumen penilaian hasil belajar psikomotor kelas kontrol
pertemuan 2 ... 152 n. Rekapitulasi hasil belajar psikomotor kelas kontrol ... 154 o. Rekapitulasi hasil belajar siswa kelas eksperimen... 155 p. Rekapitulasi hasil belajar siswa kelas kontrol ... 156
5. UJI STATISTIK
a. Uji normalitas dan uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 157 b. Uji hipotesis ... 158
6. DOKUMENTASI
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data nilai hasil belajar ipa siswa pada mid semester ganjil kelas IV SD Negeri 4 Metro Utara tahun pelajaran 2014/2015 ... 3 3.1 Jumlah siswa kelas IV SD Negeri 4 Metro Utara tahun pelajaran
2014/2015 ... 34 3.2 Kisi-kisi tes hasil belajar IPA ... 39 3.3 Kisi-kisi instrumen penilaian afektif ... 40 3.4 Kisi-kisi instrumen penilaian psikomotor ... 40 3.5 Hasil uji validitas soal ... 41 3.6 Hasil uji reliabilitas ... 43 3.7 Hasil perhitungan uji normalitas ... 44 3.8 Hasil perhitungan uji homogenitas ... 45 4.1 Jadwal penelitian ... 49 4.2 Data persentase ketuntasan hasil belajar berdasarkan nilai pre-test
kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 63 4.3 Data persentase ketuntasan hasil belajar berdasarkan nilai post-test
kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 65 4.4 Penggolongan nilai n-gain siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 66 4.5 Persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal kelas eksperimen. 68 4.6 Persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal kelas kontrol ... 69 4.7 Persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal kelas eksperimen. 70 4.8 Persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal kelas kontrol ... 71 4.9 Persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal kelas eksperimen. 72 4.10 Persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal kelas kontrol ... 73 4.11 Persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal kelas
eksperimen ... 74 4.12 Persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal kelas kontrol 75 4.13 Persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal kelas
v 4.15 Persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal kelas
eksperimen ... 78 4.16 Persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal kelas kontrol 78 4.17 Persentase hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. SURAT
a. Keterangan dari fakultas ... 91 b. Penelitian pendahuluan dari fakultas ... 92 c. Izin penelitian dari fakultas ... 93 d. Keterangan penelitian ... 94 e. Pernyataan dari teman sejawat ... 95 f. Pernyataan dari teman sejawat ... 96
2. PERANGKAT PEMBELAJARAN
a. Analisis pemetaan SK/KD kelas eksperimen ... 97 b. Silabus kelas eksperimen ... 99 c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas eksperimen ... 102 d. Analisis pemetaan SK/KD kelas kontrol ... 110 e. Silabus kelas kontrol ... 112 f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol ... 115 g. Instrumen soal ... 124
3. ANALISIS KINERJA GURU
a. Instrumen Penilaian Kinerja Guru kelas eksperimen... 127 b. Instrumen Penilaian Kinerja Guru kelas kontrol ... 130
4. ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA
a. Rekapitulasi hasil belajar kognitif kelas eksperimen ... 133 b. Instrumen penilaian hasil belajar afektif kelas eksperimen
pertemuan 1 ... 134 c. Instrumen penilaian hasil belajar afektif kelas eksperimen
pertemuan 2 ... 136 d. Rekapitulasi hasil belajar afektif kelas eksperimen ... 138 e. Instrumen penilaian hasil belajar psikomotor kelas eksperimen
pertemuan 1 ... 139 f. Instrumen penilaian hasil belajar psikomotor kelas eksperimen
viii g. Rekapitulasi hasil belajar psikomotor kelas eksperimen ... 143 h. Rekapitulasi hasil belajar kognitif kelas kontrol ... 144 i. Instrumen penilaian hasil belajar afektif kelas kontrol pertemuan 1 . 145 j. Instrumen penilaian hasil belajar afektif kelas kontrol pertemuan 2 . 147 k. Rekapitulasi hasil belajar afektif kelas kontrol ... 149 l. Instrumen penilaian hasil belajar psikomotor kelas kontrol
pertemuan 1 ... 150 m. Instrumen penilaian hasil belajar psikomotor kelas kontrol
pertemuan 2 ... 152 n. Rekapitulasi hasil belajar psikomotor kelas kontrol ... 154 o. Rekapitulasi hasil belajar siswa kelas eksperimen... 155 p. Rekapitulasi hasil belajar siswa kelas kontrol ... 156
5. UJI STATISTIK
a. Uji normalitas dan uji homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 157 b. Uji hipotesis ... 158
6. DOKUMENTASI
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa
yang akan datang. Menurut Purwanto (2004: 11) pendidikan ialah usaha
orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk perkembangan
jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan.
Secara lebih rinci, definisi pendidikan yang tercantum dalam UU No. 20
Tahun 2003 bab 1 pasal 1 tentang Sisdiknas, menyebutkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan nasional sebagai salah satu sektor pembangunan nasional
dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya
sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi
2
zaman yang selalu berubah. Makna manusia yang berkualitas, menurut UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia
terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, pendidikan
nasional harus berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam
pembangunan bangsa dan karakter.
Berdasarkan landasan tersebut, maka peneliti menyimpulkan bahwa
melalui pendidikan seseorang dapat mengembangkan kualitas pribadinya
sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga hal tersebut akan berdampak
terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada. Pendidikan
merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh
kembangnya suatu bangsa dan negara. Selain itu, pendidikan juga harus
memberikan dasar bagi keberlanjutan kehidupan bangsa dengan segala
aspeknya yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Pembentukan
karakter yang berkualitas dapat dilakukan melalui pendidikan formal di
sekolah. Oleh sebab itu, maka pembelajaran di sekolah harus terlaksana
secara optimal.
Pelaksanaan pendidikan pada jenjang SD/MI khususnya di SD Negeri 4
Metro Utara mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dilaksanakan per mata pelajaran. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar memuat 8 mata pelajaran,
3
Berdasarkan hasil prasurvei dan observasi yang dilakukan tanggal 23
Nopember 2014 di SD Negeri 4 Metro Utara, peneliti memperoleh informasi
bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV semester ganjil tahun pelajaran
[image:35.595.137.512.249.364.2]2014/2015 masih tergolong rendah. Hal itu dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Data nilai hasil belajar IPA siswa pada mid semester ganjil kelas IV SD Negeri 4 Metro Utara tahun pelajaran 2014/2015
No Kelas Interval Nilai Jumlah Siswa
< 67 ≥ 67
1 IVA 17 10 27
2 IVB 19 7 26
3 IVC 18 8 26
Jumlah Siswa 54 25 79
Persentase 68,35 % 31,65 % 100 %
Sumber: Buku daftar nilai MID semester ganjil kelas IV
Berdasarkan tabel 1.1, diketahui bahwa dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditentukan yakni 67, hanya 25 siswa atau sekitar
31,65% dari 79 siswa yang tergolong tuntas. Sehingga diketahui bahwa
secara keseluruhan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 4 Metro Utara
pada mata pelajaran IPA masih tergolong rendah.
Selanjutnya berdasarkan hasil observasi di kelas IV SD Negeri 4 Metro
Utara diketahui bahwa hasil belajar siswa yang tergolong rendah disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu 1) pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher
centered), 2) kurang adanya variasi pembelajaran sehingga pembelajaran
terkesan membosankan, 3) kurangnya penggunaan media pembelajaran oleh
guru sehingga siswa sulit dalam memahami materi yang diberikan, dan 4)
belum diterapkannya model problem based learning dalam pembelajaran IPA
4
Oleh sebab itu, maka perlu adanya variasi baru dalam proses
pembelajaran. Beberapa alternatif yang dapat digunakan sebagai solusi dalam
mengatasi hal tersebut yaitu dengan menggunakan model dan media
pembelajaran yang variatif. Seorang guru harus mampu memilih dan
menyesuaikan model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas guna
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Terdapat beberapa
model pembelajaran yang efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran, salah
satunya yaitu model problem based learning.
Menurut Trianto (2010: 91) problem based learning merupakan model
pembelajaran berdasarkan masalah yang terdiri dari menyajikan kepada siswa
situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan
kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Model
problem based learning tentunya sejalan dengan salah satu tujuan pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu agar siswa mampu menggunakan metode
ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Menurut
Sutrisno, dkk. (2008: 23) pengetahuan IPA dibangun melalui penalaran
inferensi berdasarkan data yang tersedia. Kebenaran diuji lewat pengamatan
nyata. Oleh sebab itu, maka model problem based learning menjadi salah satu
model pembelajaran yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA.
Melalui model problem based learning siswa akan berperan aktif dalam
pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Selanjutnya
yaitu penggunaan media pembelajaran menjadi sangat penting untuk
memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan.
5
grafis. Melalui media grafis diharapkan pembelajaran menjadi lebih konkrit
sehingga siswa lebih mudah dalam menerima dan memahami materi yang
disampaikan.
Model problem based learning dengan media grafis diharapkan mampu
mempengaruhi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan model
problem based learning dengan media grafis diperlukan sebagai upaya
perbaikan pembelajaran yang bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti menganggap perlunya
penelitian menggunakan metode penelitian eksperimen mengenai “Pengaruh
Penerapan Model Problem Based Learning dengan Media Grafis Terhadap
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Metro Utara Tahun Pelajaran
2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah
yang berkaitan dengan hasil belajar adalah sebagai berikut:
1. Guru mendominasi proses pembelajaran sehingga pembelajaran berpusat
pada guru (teacher centered).
2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga
pembelajaran terkesan membosankan.
3. Kurangnya penggunaan media pembelajaran, sehingga siswa sulit
mamahami materi yang diberikan.
6
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
“Apakah terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model problem
based learning dengan media grafis terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV
SD Negeri 4 Metro Utara Tahun Pelajaran 2014/2015?”
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
“Mengetahui pengaruh penerapan model problem based learning dengan
media grafis terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 4 Metro
Utara Tahun Pelajaran 2014/2015.”
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Siswa mendapatkan pembelajaran bermakna serta dapat berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajarnya dalam tiga ranah yaitu
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
2. Bagi Guru
Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam menggunakan
model dan media pembelajaran khususnya dalam pembelajaran IPA.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan mutu pembelajaran
7
4. Bagi Peneliti
Menambah wawasan, serta pengalaman dalam dunia pendidikan
khususnya mengenai model problem based learning dengan media grafis
yang diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat dijadikan bekal
mengajar di kemudian hari.
F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Metro Utara. Sekolah ini
terletak di jalan Dr. Sutomo 28 Purwosari, Kelurahan Purwosari,
Kecamatan Metro Utara, Kota Metro.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dengan lama
penelitian 5 bulan, terhitung dari bulan Nopember 2014 sampai dengan
8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Ketercapaian tujuan pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor,
salah satunya yaitu ketepatan dalam memilih model pembelajaran.
Abidin (2014: 118) mengemukakan bahwa model pembelajaran yaitu
suatu rencana atau pola yang digunakan untuk menyusun kurikulum,
mengatur materi pembelajaran, dan memberikan petunjuk kepada
pengajar di dalam kelas berkenaan dengan proses belajar mengajar yang
akan dilaksanakan.
Joyce dan Weill (dalam Huda, 2013: 73) mendeskripsikan bahwa
model pembelajaran sebagai rencana atau pola yang tepat digunakan
untuk membentuk kurikulum, mendesain materi-materi instruksional, dan
memandu proses pengajaran di ruang kelas atau setting yang berbeda.
Lebih lanjut, Yulaenawati (dalam Abidin, 2014: 117) menyatakan bahwa
model pembelajaran menawarkan struktur dan pemahaman desain
pembelajaran dan membuat para pengembang pembelajaran memahami
masalah, merinci masalah, ke dalam unit-unit yang mudah diatasi, dan
9
Huda (2013: 76) menyatakan bahwa model-model pengajaran
memberi kesempatan kepada guru untuk mengadaptasikannya dengan
lingkungan ruang kelas yang mereka huni. Komalasari (2011: 57)
menjelaskan bahwa model pembelajaran pada dasarnya merupakan
bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa model pembelajaran merupakan suatu rancangan khusus yang
menggambarkan pembelajaran secara utuh dengan menyesuaikan kondisi
kelas yang ada, serta memahami masalah-masalah yang timbul dalam
pembelajaran dan menyelesaikannya guna tercapainya tujuan
pembelajaran.
2. Jenis-jenis Model Pembelajaran
Menurut Bern dan Erickson (dalam Komalasari, 2011: 55) model
pembelajaran teridiri dari beberapa model yaitu pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning), pembelajaran kooperatif (cooperative
learning), pembelajaran berbasis proyek (project based learning),
pembelajaran pelayanan (service learning), dan pembelajaran berbasis
kerja (work based learning).
Peneliti memilih salah satu model pembelajaran berdasarkan
pendapat di atas. Model pembelajaran yang dipilih yaitu model problem
based learning. Melalui model problem based learning diharapkan
pembelajaran berjalan dengan lebih optimal.
10
3. Pengertian Problem Based Learning (PBL)
Daryanto (2014: 29) mengemukakan bahwa problem based learning
merupakan suatu model pembelajaran yang menantang peserta didik
untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk
mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.
Delisle (dalam Abidin, 2014: 159) menyatakan bahwa problem
based learning merupakan model pembelajaran yang dikembangkan
untuk membantu guru mengembangkan kemampuan berpikir dan
keterampilan memecahkan masalah pada siswa selama mereka
mempelajari materi pembelajaran. Selanjutnya Abidin (2014: 159)
menjelaskan bahwa model ini memfasilitasi siswa untuk berperan aktif di
dalam kelas melalui aktivitas memikirkan masalah yang berhubungan
kehidupan sehari-harinya, menemukan prosedur yang diperlukan untuk
menemukan informasi yang dibutuhkan, memikirkan situasi kontekstual,
memecahkan masalah, dan menyajikan solusi masalah tersebut.
Menurut Sani (2014: 127) problem based learning merupakan
pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan
suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan,
dan membuka dialog. Dewey (dalam Trianto, 2010: 91) mengemukakan
bahwa belajar berdasarkan masalah adalah interaksi antara stimulus
dengan respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan
lingkungan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya (2007: 213) bahwa
belajar bukan semata-mata proses menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu
11
Yamin (2013: 62) menyatakan bahwa problem based learning
merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang memberi
kondisi belajar aktif kepada siswa dalam kondisi dunia nyata.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan
bahwa problem based learning adalah model pembelajaran yang
menekankan pada pemberian stimulus kepada siswa berupa penyajian
suatu masalah kontekstual yang harus dipecahkan dengan mengeksplor
pengetahuan dan pengalaman siswa. Melalui problem based learning
siswa akan lebih aktif dan termotivasi untuk belajar karena akan
meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam menyelesaikan suatu
permasalahan.
4. Langkah-langkah Penerapan Problem Based Learning
Setiap model pembelajaran memiliki sintaks terstruktur dalam
pelaksanaannya. Sintaks pembelajaran berisi langkah-langkah praktis
yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam suatu kegiatan. Menurut
Sani (2014: 157) terdapat 5 langkah utama dalam penerapan model
problem based learning yaitu:
1. Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa. Menyajikan permasalahan, membahas tujuan pembelajaran, memaparkan kebutuhan logistik untuk pembelajaran, memotivasi siswa untuk terlibat aktif.
2. Mengorganisasikan siswa untuk penyelidikan.
Membantu siswa dalam mendefinisikan dan mengorga-nisasikan tugas-tugas belajar atau penyelidikan untuk menye-lesaikan permasalahan.
3. Pelaksanaan investigasi.
12
Membantu siswa dalam merencanakan produk yang tepat dan relevan, seperti laporan, rekaman video, dan sebagainya untuk keperluan penyampaian hasil.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses penyelidikan.
Membantu siswa melakukan refleksi terhadap penyelidikan dan proses yang mereka lakukan.
Sedangkan Sanjaya (2006: 218) menjelaskan langkah-langkah model
problem based learning yaitu sebagai berikut:
1. Menyadari masalah
Pada tahap ini guru membimbing siswa pada kesadaran adanya kesenjangan atau gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang harus dicapai siswa pada tahap ini adalah siswa dapat menentukan kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada.
2. Merumuskan masalah
Rumusan masalah sangat penting, sebab selanjutnya akan berhubungan dengan kejelasan dan kesamaan persepsi tentang masalah dan berkaitan dengan data-data apa yang harus dikumpulkan untuk menyelesaikannya.
3. Merumuskan hipotesis
Kemampuan siswa yang diharapkan pada tahap ini adalah siswa dapat menentukan sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan. Melalui analisis sebab akibat inilah pada akhirnya siswa diharapkan dapat menentukan berbagai kemungkinan penyelesaian masalah.
4. Mengumpulkan data
Sebagai proses berpikir empiris, keberadaan data dalam proses berpikir ilmiah merupakan hal yang sangat penting. Sebab, menentukan cara penyelesaian masalah sesuai dengan hipotesis yang diajukan harus sesuai dengan data yang ada. 5. Menguji hipotesis
Berdasarkan data yang dikumpulkan akhirnya siswa dapat menentukan hipotesis mana yang diterima dan ditolak. Kemampuan siswa yang diharapkan muncul pada tahap ini adalah kecakapan menelaah data sekaligus membahasnya untuk melihat hubungannya dengan masalah yang dikaji.
6. Menentukan pilihan penyelesaian
13
Peneliti menyimpulkan bahwa problem based learning adalah model
pembelajaran yang menekankan pada pemberian stimulus kepada siswa
berupa penyajian suatu masalah kontekstual yang harus dipecahkan
dengan mengeksplor pengetahuan dan pengalaman siswa. Adapun
langkah-langkah penerapan model problem based learning yang
digunakan yaitu berdasarkan pendapat Sanjaya (2006: 218):
a. membimbing siswa menentukan masalah, b. membantu siswa dalam merumuskan masalah, c. membantu siswa merumuskan hipotesis,
d. mendorong siswa untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, e. membantu siswa menguji hipotesis,
f. membantu siswa menentukan pilihan penyelesaian.
5. Karakteristik Problem Based Learning
Menurut Gijbelc et al (dalam Yamin, 2013: 63) model problem
based learning memiliki beberapa karakteristik umum sebagai berikut:
a. Pelajaran dimulai dengan mengangkat suatu permasalahan atau satu pertanyaan yang nantinya menjadi focal point untuk keperluan usaha-usaha investigasi siswa;
b. Siswa memiliki tanggung jawab utama dalam menyelidiki masalah-masalah dan memburu pertanyaan-pertanyaan. Tanggung jawab sangat penting, baik secara instruksional maupun secara motivasional, karena siswa dalam problem based learning secara literal melakukan learning by doing.
c. Guru berperan sebagai fasilitator. Sebagai kebalikan dari model-model yang lebih berorientasi pada konten (content-oriented models) di mana guru secara aktif menyebarkan informasi, pembelajaran berbasis masalah justru mengharuskan guru untuk lebih membantu secara tidak langsung dengan mengemukakan masalah atau pertanyaan-pertanyaan yang bermanfaat.
Menurut Sani (2014: 133) karkteristik problem based learning yaitu:
a. belajar dimulai dengan mengkaji permasalahan,
b. permasalahan berbasis pada situasi dunia nyata yang kompleks, c. siswa bekerja berkelompok,
14
e. siswa megidentifikasi, menemukan, dan menggunakan sumber daya yang sesuai,
f. belajar secara aktif, terintegrasi, kumulatif, dan terhubung.
Sedangkan Abidin (2014: 161) mengemukakan bahwa problem
based learning memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Masalah menjadi titik awal pembelajaran
b. Masalah yang digunakan dalam masalah yang bersifat kontekstual dan otentik
c. Masalah mendorong lahirnya kemampuan siswa berpendapat secara multiperspektif
d. Berorientasi pada pengembangan belajar mandiri
e. Masalah yang digunakan dapat mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan serta kompetensi siswa
f. Memanfaatkan berbagai sumber belajar
g. Dilakukan melalui pembelajaran yang menekankan aktivitas kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif
h. Menekankan pentingnya pemerolehan keterampilan meneliti, memecahkan masalah, dan penguasaan pengetahuan
i. Mendorong siswa agar mampu berpikir tingkat tinggi: analisis, sintesis, dan evaluatif
j. Diakhiri dengan evaluasi, kajian pengalaman belajar, dan kajian proses pembelajaran
Peneliti menyimpulkan bahwa karakteristik model problem based
learning adalah adanya penyajian masalah yang berorientasi pada
permasalahan dunia nyata, pembelajaran berpusat pada siswa, serta siswa
bekerja secara berkelompok dengan menekankan pada aktivitas
kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif dalam upaya pemecahan
masalah.
6. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh
sebab itu tidak ada model pembelajaran yang dianggap sempurna.
Trianto (2010: 96-97) mengemukakan kelebihan model problem based
15
a. Realistik dengan kehidupan siswa. b. Konsep sesuai dengan kebutuhan siswa. c. Memupuk sifat inquiri siswa.
d. Retensi konsep jadi kuat.
e. Dan memupuk kemampuan problem solving.
Menurut Abidin (2014: 162) problem based learning memiliki
beberapa keunggulan yaitu:
a. mampu mengembangkan motivasi belajar siswa, b. mendorong siswa untuk mampu berpikir tingkat tinggi,
c. mendorong siswa mengoptimalkan kemampuan metakognisinya, d. pembelajaran menjadi bermakna sehingga mendorong siswa memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mampu belajar secara mandiri.
Sedangkan Sanjaya (2007: 221) mengemukakan kekurangan
problem based learning adalah sebagai berikut:
a. Manakalah siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. b. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
Trianto (2010: 96-97) mengemukakan kekurangan model problem
based learning sebagai berikut:
a. Persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang kompleks. b. Sulitnya mencari problem yang relevan.
c. Sering terjadi miss-konsepsi.
d. Konsumsi waktu, di mana model ini memerlukan waktu yang cukup dalam proses penyelidikan, sehingga terkadang banyak waktu yang tersita untuk proses tersebut.
Peneliti menyimpulkan bahwa problem based learning adalah model
pembelajaran yang menekankan pada pemberian stimulus kepada siswa
berupa penyajian suatu masalah kontekstual yang harus dipecahkan
16
langkah-langkah penerapan model problem based learning yaitu (1)
membimbing siswa menentukan masalah, (2) membantu siswa dalam
merumuskan masalah, (3) membantu siswa merumuskan hipotesis, (4)
mendorong siswa untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, (5)
membantu siswa menguji hipotesis, (6) membantu siswa menentukan
pilihan penyelesaian.
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting yang
berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Menurut
Sanjaya (2012: 57) media adalah perantara dari sumber informasi ke
penerima informasi, contohnya video, televisi, komputer dan lain-lain.
Arsyad (2011: 3) mengemukakan bahwa media dalam proses belajar
mengajar diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis
untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal. Gerlach, Gagne (dalam Sanjaya, 2012: 60) menyatakan
bahwa media pembelajaran adalah berbagai komponen yang ada dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Sedangkan Latuheru (2010) menjelaskan bahwa media pembelajaran
adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi
antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya
17
Peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu mencakup alat, bahan, serta lingkungan yang dapat digunakan
untuk membantu merangsang siswa dalam proses pembelajaran guna
tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki banyak manfaat terhadap keberhasilan
proses belajar mengajar. Hamalik (dalam Arsyad, 2011: 15)
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Kemp & Dayton (dalam Arsyad, 2007: 19) menyatakan bahwa
media pembelajaran memenuhi tiga fungsi utama, yaitu:
a. memotivasi minat atau tindakan,
b. menyajikan informasi, dan
c. memberi instruksi.
Sanjaya (2014: 73-74) menjelaskan bahwa penggunaan media
pembelajaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi komunikatif, memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima pesan.
b. Fungsi motivasi, memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran sehingga dapat lebih meningkatkan gairah siswa untuk belajar.
18
d. Fungsi penyamaan persepsi, menyamakan persepsi setiap siswa, sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang disuguhkan.
e. Fungsi individualitas, melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat, dan gaya belajar yang berbeda.
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa media
pembelajaran memiliki banyak manfaat terhadap keberhasilan proses
belajar mengajar. Fungsi utama media pembelajaran yaitu sebagai
perantara atau alat bantu dalam penyampaian pesan dari komunikator
(guru) kepada komunikan (siswa). Melalui media pembelajaran, guru
lebih mudah dalam menyampaikan materi atau bahan ajar, selain itu
siswa akan lebih termotivasi dan bergairah dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar karena mendapatkan pengalaman belajar yang lebih
bermakna.
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran terdiri dari berbagai jenis dengan karakteristik
yang berbeda satu sama lain. Menurut Djamarah & Zain (2006: 124),
dilihat dari jenisnya, media pembelajaran dibagi ke dalam:
a. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.
b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam, seperti film rangkai, slides, foto, gambar, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar bergerak, seperti film bisu.
c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Misalnya, film bingkai, video-cassette.
Sedangkan Sanjaya (2014: 119-120) mengelompokkan media
19
a. Media grafis, yaitu media yang menyampaikan fakta, ide, gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka, simbol. Misalnya, grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan flanel. b. Media bahan cetak, yaitu media visual yang pembuatannya
melaui proses pencetakan, printing atau offset. Misalnya, buku tes, modul, bahan pengajaran terprogram.
c. Gambar diam, yaitu media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi, misalnya foto.
Peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran memiliki
beragam jenis dengan fungsi dan karakteristik yang beragam pula.
Beberapa jenis media pembelajaran tersebut dapat digunakan oleh guru
untuk membantu pelaksanaan proses pembelajaran. Salah satu jenis
media yang dapat digunakan yaitu media grafis yang tergolong mudah
dalam pemerolehan dan penyajiannya.
4. Media Grafis
a. Pengertian Media Grafis
Media grafis merupakan salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan dalam membantu pelaksanaan proses pembelajaran.
Menurut Sanjaya (2014: 157) media grafis yaitu media yang dapat
mengomunikasikan data dan fakta, gagasan serta ide-ide melalui
gambar dan kata-kata, media grafis tidak hanya berisi gambar atau
kata-kata saja akan tetapi bisa keduanya, oleh karena sifatnya media
grafis termasuk pada media visual, yakni media yang dapat dilihat.
b. Jenis-jenis Media Grafis
Media grafis terdiri dari beberapa jenis. Arsyad (2011) dalam
menjelaskan bahwa media grafis mempunyai beberapa bentuk yaitu
20
Sedangkan Sanjaya (2014: 159) mengemukakan bahwa media grafis
terdiri dari bagan, poster, karikatur, grafik, serta gambar dan foto.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa media grafis yaitu salah satu bentuk dari media visual yang
dapat menyampaikan pesan melalui gambar dan kata-kata. Media
grafis terdiri dari gambar, grafik, bagan, poster, diagram, sketsa,
foto, dan papan planel. Penggunaan media grafis ditujukan untuk
dapat menarik perhatian siswa dan memudahkan guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran.
c. Fungsi Media Grafis
Menurut Rusman (2012: 274) media grafis digunakan untuk
mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan kata-kata,
angka, serta bentuk simbol (lambang). Selanjutnya Sadiman (2006:
28) mengemukakan bahwa fungsi media grafis yaitu untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi
fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak
digrafiskan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa fungsi
media grafis yaitu untuk menyampaikan pesan melalui gambar dan
kata-kata yang diharapkan dapat mengurangi kesulitan belajar siswa,
membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, serta dapat
21
d. Karakteristik Media Grafis
Media grafis memiliki beberapa karakteristik yang membedakan
dengan jenis media lainnya. Menurut Arsyad (2011: 23) media grafis
memiliki karakteristik berikut:
1) bersifat kongkret
2) dapat mengatasi batasan ruang dan waktu,
3) dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja,
4) murah harganya dan mudah mendapatkan serta menggunakannya,
5) terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram), 6) merupakan ringkasan visual suatu proses,
7) mengandung pesan yang bersifat interpretatif.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media
grafis yaitu salah satu bentuk dari media visual yang dapat
menyampaikan pesan melalui gambar dan kata. Media grafis terdiri
dari gambar, grafik, bagan, poster, diagram, sketsa, foto, dan papan
planel. Pada penelitian ini media grafis yang digunakan yaitu media
gambar. Indikator media gambar yang baik yaitu memperjelas sajian
ide, memuat ringkasan visual suatu proses, mudah untuk diperoleh
dan digunakan, serta dapat menarik perhatian siswa dengan tampilan
gambar berwarna.
C. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar
Sebagian besar proses perkembangan berlangsung melalui kegiatan
belajar. Seseorang yang belajar akan mengalami perubahan pada dirinya,
baik direncanakan atau tidak. Perubahan tersebut dapat dipengaruhi oleh
22
Komalasari (2010: 2) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses
perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama dan dengan syarat bahwa
perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh adanya kematangan
ataupun perubahan sementara karena suatu hal. Selanjutnya Witherington
(Syaodih 2007: 155) mengemukakan bahwa belajar merupakan
perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola
respons yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan,
pengetahuan dan kecakapan.
Perubahan ini terjadi melalui proses yang sengaja diciptakan, serta
berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Sejalan dengan pendapat
Hamalik (2008: 27) yang mengemukakan bahwa belajar merupakan
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.
Berdasarkan beberapa uraian teori di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang
mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan
berdasarkan pengalaman yang ada.
2. Pembelajaran
Komalasari (2011: 3) menyatakan bahwa pembelajaran yaitu suatu
sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang
direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara
sistematis agar subjek didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
23
bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai proses modifikasi dalam
kapasitas manusia yang bisa dipertahankan dan ditingkatkan levelnya.
Sedangkan Abidin (2014: 6) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa guna mencapai hasil belajar tertentu di bawah bimbingan, arahan, dan motivasi guru. Pembelajaran adalah proses yang menuntut siswa secara aktif kreatif melakukan sejumlah aktivitas sehingga siswa benar-benar membangun pengetahuannya secara mandiri dan berkembang pula kreativitasnya.
Peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian
aktivitas yang mendorong terjadinya interaksi antara siswa, guru, dan
lingkungan. Aktivitas ini merupakan upaya membelajarkan subjek didik
sesuai dengan perencanaan dan desain yang telah ditentukan, guna
tercapinya hasil belajar yang diharapkan.
D. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Pengertian IPA merujuk pada kajian yang memusatkan perhatiannya
pada ilmu-ilmu alamiah (natural sciences). Fokus pengkajian IPA adalah
alam dan proses yang ada di dalamnya. Menurut Djojosoediro (2012: 18)
IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan
berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan
melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
Menurut A.N. Whitehead (dalam Sumaji, dkk., 2003: 31) Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dibentuk karena pertemuan dua orde
pengalaman. Orde pertama didasarkan pada hasil observasi terhadap
24
manusia mengenai alam semesta (orde konsepsional). Lebih lanjut
Sutrisno, dkk. (2008: 19) mengemukakan bahwa IPA merupakan usaha
manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat
(correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true),
dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan
kesimpulan yang betul (truth).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa lmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari
tentang alam semesta beserta isinya, yang diperoleh melalui kegiatan
pengamatan (observasi) dan penelitian, serta dijelaskan dengan penalaran
yang sahih.
2. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Wasih Djojosoediro (2007) menjelaskan bahwa karakteristik IPA
adalah sebagai berikut:
a. IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya.
b. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
c. IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.
d. IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut.
25
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik
IPA yaitu bersifat ilmiah dan pengetahuan teoritis diperoleh dengan
melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,
dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara
yang lain, serta IPA mengandung empat unsur, yaitu produk, proses,
aplikasi dan sikap.
3. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 menjelaskan bahwa tujuan
pembelajaran IPA, yaitu agar siswa memiliki kemampuan berikut:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
Zubaedi (2012: 292) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu:
a. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang alam
b. Mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh dan mengolah pengetahuan baru
c. Mengembangkan sikap-sikap positif
Rustaman dan Rustaman (dalam Zubaedi, 2012: 293) menjelaskan
26
a. Meningkatkan kesadaran dan kelestarian lingkungan, kebanggaan nasional, dan kebesaran serta kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa
b. Mengembangkan daya penalaran untuk memecahkan masalah sehari-hari
c. Mengembangkan keterampilan proses untuk memperoleh konsep-konsep IPA dan menumbuhkan nilai serta sikap ilmiah d. Menerapkan konsep dan prinsip IPA untuk menghasilkan karya
teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
IPA memiliki beberapa tujuan, diantaranya yaitu (a) mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman siswa tentang konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (b)
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran siswa
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat, (c) mengembangkan
keterampilan proses siswa untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah dan membuat keputusan, (d) meningkatkan kesadaran siswa
untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan
lingkungan alam. Berdasarkan kemampuan tersebut maka siswa dapat
mengembangkan keterampilan yang dimiliki untuk memperoleh dan
mengolah pengetahuan baru, serta dengan menerapkan konsep dan
prinsip IPA siswa dapat menghasilkan karya teknologi sederhana yang
berkaitan dengan kebutuhan manusia.
E. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Hasil
belajar merupakan bentuk interpretasi dari proses pembelajaran yang telah
27
Benjamin S. Bloom (dalam Suprijono, 2009: 6) menyebutkan bahwa terdapat tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, preroutine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.
Sedangkan Kunandar (2013: 253) menjelaskan bahwa dalam ranah
keterampilan terdapat lima jenjang proses berpikir, yaitu imitasi, manipulasi,
presisi, artikulasi, dan naturalisasi.
Suprijono (2009: 7) menambahkan bahwa hasil belajar adalah perubahan
perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaan saja. Artinya hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para
pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara
fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.
Menurut Hamalik (2008: 30), hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku