1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT. Azizi Audhinia Wisata merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi parawisata yang fungsi utamanya adalah untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan dalam mendapatkan pelayanan jasa perusahaan. Perusahaan ini berpusat di Medan dan memiliki beberapa kantor cabang, salah satunya berada di Bekasi. Sebagai sebuah perusahaan dalam bidang transportasi PT.Azizi Audhinia Wisata perlu memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua pelanggan.
Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan Bpk. Yudi Permana bagian parawisata, perusahaan memiliki banyak pelanggan akan tetapi perusahaan kurang memperhatikan pelanggan-pelanggannya, pemasaran hanya dilakukan kepada konsumen baru yang bisa mengakibatkan pelanggan-pelanggan perusahaan beralih ke kompetitor lain. Keseluruhan data pembelian dan data pelanggan dicatat kedalam MS. Excel, yang dirasa kurang efektif dalam mencatat data pelanggan dan data transaksi pembelian, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam menentukan pelanggan mana yang lebih menguntungkan yang berpotensi menggunakan jasa perusahaan kembali, identifikasi data tidak mungkin dilakukan secara manual. Perusahaan juga dapat mengalami banyak kerugian karena tidak bisa memanfaatkan data pelanggan untuk lebih terorganisir dengan baik dan mendukung kegiatan marketing dalam mengambil keputusan untuk menentukan target pemasaran dengan tepat sasaran.
pemasaran kepada pelanggan pelanggan lebih terarah sebelum program-program perusahaan ditawarkan.
Oleh karena itu PT. Azizi Audhinia Wisata memerlukan suatu konsep yang mendukung yaitu customer relationship management (CRM) agar perusahaan bisa lebih memahami dan memperhatikan pelanggannya untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang sehingga lebih memberikan profit bagi perusahaan, yang berpotensi besar wisatawan untuk menggunakan pelayanan jasa perusahaan ini kembali, Serta perusahaan bisa menentukan target pelanggan yang tepat yang bertujuan untuk mengetahui perilaku pelanggan dan menerapkan strategi pemasaran kepada pelanggan-pelanggan potensial. Dan konsep CRM ini agar memungkinkan pengelolaan data pelanggan dengan baik, serta memberikan informasi kepada pelanggan dengan cepat dan mudah, serta mendukung operasional kegiatan marketing agar dapat lebih maksimal, efektif dan efisien.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan kendala-kendala yang ada, maka didapatkan rumusan masalah bagaimana membangun Customer relationship Management (CRM) di PT. Azizi Audhinia Wisata Tour dan Travel .
1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di latar belakang, maka maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun “Costumer Relationship Management (CRM) Di PT. Azizi Audhinia Wisata Tour dan Travel” untuk
membantu meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari sistem yang akan dibangun ini adalah sebagai berikut :
1. Membantu manajemen marketing untuk menentukan pelanggan potensial. 2. Membantu manajemen marketing untuk mempromosikan
program-program perusahaan kepada pelanggan dengan lebih terarah dan tepat. 3. Membantu perusahaan lebih memperhatikan pelanggan serta menciptakan
1.4 Batasan Masalah
Adapun beberapa batasan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut :
1. Data yang diolah dalam sisitem ini meliputi data customer, data destinasi dan data transaksi pada bulan januari 2013 – desember 2014.
2. Data yang akan diolah dalam sistem yang dibangun ini adalah data transaksi pelanggan.
3. Proses dari sistem yang dibangun adalah mengolah data pelanggan dan menganalisa data transaksi pelanggan.
4. Keluaran dari sistem yang akan dibangun adalah informasi pelanggan, informasi hasil dari analisa pelanggan.
5. Sistem yang akan dibangun berbasis desktop dengan media sms gateway.
untuk mempromosikan program-program perusahaan kepada pelanggan. 6. Model yang digunakan yaitu model RFM (Recency, Frequency, Monetary)
- recency adalah tanggal pembelian terakhir yang merupakan barometer pengukuran recency.
- Frequency adalah frekuensi menggunakan dasar seberapa sering seseorang melakukan pembelian dalam waktu tertentu.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang akan digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode Analisis Deskriptif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diperlukan, melalui metode pengumpulan data dan metode Waterfall.
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Studi Literatur
Pengumpulan data dengan mengumpulkan literatur yang dibutuhkan baik dari jurnal, paper, buku dan bacaan yang berkaitan dengan judul tugas akhir ini.
b. Observasi
Pengamatan langsung ke lapangan (observasi) yang dilakukan, tempat pelaksanaannya yaitu di PT. Azizi Audhinia Wisata, Jl.Durian No. 46 Jatimakmur - Bekasi.
c. Wawancara
1.5.2 Model Pembangunan Perangkat Lunak
Model yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak adalah model
waterfall, yang meliputi beberapa proses : a. Communication
Tahap Communication merupakan tahap analisis kebutuhan sistem
Customer Relationship Management (CRM), serta tahap mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan pihak bagian pariwisata perusahaan, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.
b. Planning
Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari proses Communication. Tahap ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan data yang berhubungan dengan keinginan pengguna dalam pembangunan
software, termasuk dengan rencana yang akan dilakukan. c. Modeling
Pada tahap modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum proses pengkodean. Proses ini terfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement
d. Construction
e. Deployment
Tahap ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean, maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh pihak perusahaan yaitu petugas. Kemudian aplikasi yang telah dibangun harus dilakukan pemeliharaan secara berkala. Penggambaran model waterfall dapat dilihat pada gambar 1.1.
Gambar 1.1 Model Waterfall [7]
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2. LANDASAN TEORI
BAB 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang analisis kebutuhan dalam pembagunan sistem, analisis sistem, analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis metode, analisis kebutuhan non fungsional, analisis kebutuhan fungsional, analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak, analisis pengguna analisis basis data,
Unified Modelling Language (UML, Diagram Use Case, Kamus data, perancangan sistem, perancangan data, struktur tabel, skema relasi, dan perancangan antar muka.
BAB 4. IMPLEMNTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi implementasi sistem yang dibangun meliputi Implementasi Sistem, Implementasi Perangkat Keras yang Digunakan, Implementasi Perangkat Lunak yang Digunakan, Implementasi Database, Implementasi Antarmuka, Pengujian Perangkat Lunak, Skenario Pengujian Black Box, Kasus dan Hasil Pengujian Black Box, Kesimpulan Pengujian Black Box.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
9
2.1 Profil Perusahaan
Profil perusahaan merupakan pembahasan mengenai sejarah, visi dan misi, struktur organisasi serta deskripsi pekerjaan pada perusahaan yang akan menjadi tempat dibangunnya system ini.
2.1.1 Sejarah PT. Azizi Audhinia Wisata
PT.AZIZI AUDHINIA WISATA Berdiri pada tahun 1998 dan dilegalitaskan pada tahun 2005 Oleh Hj. Naslah Lubis, yang bergerak dibidang jasa travelling, yaitu suatu usaha jasa yang Membantu perjalanan baik untuk keperluan usaha/bisnis maupun wisata.
Dengan menyediakan penawaran jasa sebagai berikut: 1. Ticketing (Domestic & Internasional )
2. Land Arrangment Paket Wisata 3. Hotel (Domestik & Internasional)
2.1.2 Visi dan Misi
Pencapaian suatu tujuan diperlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya, secara umum bisa dikatakan bahwa visi tindakan dengan apa yang direncanakan untuk mencapai suatu tujuan. Berikut dibawah ini adalah penjelasan Visi Misi PT. Azizi Audhinia Wisata :
1. Visi
a. Menjadi salah satu biro perjalanan wisata terbaik di Indonesia b. Berkontribusi dalam meningkatkan industry parawisata dan
transportasi/perjalanan di Indonesia 2. Misi
a. Selalu menghadirkan produk-produk dan layanan terbaik. b. Memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi setiap
pelanggan.
c. Secara terus menerus meningkatkan kemampuan SDM dan infrastruktur perusahaan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pelanggannya.
2.1.3 Logo PT. Azizi Audhinia Wisata
Logo perusahaan merupakan identitas suatu perusahaan yang membedakan perusahaan satu dengan yang lainnya. Berikut merupakan logo PT. Azizi Audhinia Wisata dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Logo Perusahaan
2.1.4 Struktur Organisasi PT. Azizi Audhinia Wisata
Struktur organisasi merupakan hal yang sudah pasti ada dalam perusahaan agar pegawainya dapat bekerja sesuai dengan job description masing-masing. Berikut merupakan struktur dan job description PT. Azizi Audhinia Wisata.
2.1.5 Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi kerja struktur organisasi dapat dilihat pada penjelasan berikut : a. Direktur bertugas sebagai penanggung jawab segala keputusan
perusahaan.
b. Bagian. Parawisata bertugas dengan pengurusan data pelanggan beserta kelengkapan dokumen-dokumen, serta bertugas sebagai marketing melayani pemesanan dan memasarkan program perusahaan, serta menyampaikan segala kebutuhan informasi untuk program parawisata kepada pelanggan.
c. Bagian. Ticketing Berkenan sebagai pengurusan ticket wisata. d. Bagian. Logistic mengurus kelengkapan untuk para wisatawan.
e. Bagian. Keuangan Berkenan sebagai pengurus administrasi pelanggan.
2.2 Landasan Teori
Landasan teori dari penulisan skripsi ini menguraikan proses analisis system serta mendukung proses perancangan System customer relationship management di PT. Azizi Audhinia Wisata.
2.2.1 Customer Relationship Management (CRM)
Manajemen hubungan pelanggan (CRM- Customer Relationship Management) adalah proses mengelola informasi rinci tentang pelanggan perorangan dan semua “titik kontak” pelanggan secara seksama untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan.
Pengertian CRM adalah manajemen hubungan pelanggan yaitu suatu jenis manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata pelanggannya. CRM melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini. Lebih lanjut
2.2.1.1 Tujuan Dan Manfaat CRM
Tujuan pembuatan (CRM) Customer Relationship Management adalah
1. agar dapat menciptakan hubungan yang lebih baik antara perusahaan dengan customer sehingga pihak perusahaan dapat mengenal lebih jelas karakteristik dari pelanggan yang beranekaragam
2. memberikan masukan dan pendapat tentang bagaimana cara penerapan CRM (Customer Reletionship Managemant) di dalam suatu organisasi dan juga faktor-faktor maupun kiat-kiat yang harus dilakukan ataupun dipenuhi dalam penerapan CRM Meningkatkan Efisiensi Operasional
Manfaat pembuatan (CRM) Customer Relationship Management adalah
1. menjadikan keberadaan marketing, customer support dan customer care menjadi lebih efektif
2. diharapkan para pelanggan bisa merasakan pelayanan yang memuaskan dari perusahaan, dan diharapkan pula perusahaan akan terbiasa dengan melihat kondisi para pelanggannya terlebih dahulu sebelum para pemimpin perusahaan mengambil sebuah keputusan.
3. Pembaca dapat mengerti tentang faktor-faktor kunci kesuksesan dalam penerapan CRM
4. Menambah wawasan pembaca tentang cara yang harus dilakukan agar terhindar dari kegagalan penerapan CRM[9]
2.2.1.2 Mengimplementasikan CRM
mengintegrasikan pemasaran, penjualan, dan customer service dari ujung ke ujung.[3]
2.2.1.3 Jenis-Jenis CRM
Secara garis besar, CRM dapat diklasifikasikan ke dalam 3 jenis, yaitu: 1. Operasional CRM
Mencakup otomatisasi yang terintegrasi dari keseluruhan proses bisnis yang terintegrasi, termasuk didalamnya customer touch point dan customer channels dan integrasi front office dan back office. Operasional CRM mengotomatisasi proses bisnis yang berinteraksi secara langsung dengan pelanggannya. CRM memiliki berbagai aplikasi yang diterapkan dalam penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang mendukung proses bisnis. Aplikasi yang mendukung proses bisnis di atas tergolong dalam aplikasi operasional. Aplikasi operasional CRM dibedakan menjadi dua, antara lain: (1) customer facing applications, faktor utama dari aplikasi crm customer facing adalah contact center, Sales Force Automation, dan Field Service. Disebut Customer Facing karena pada kenyataannya, aplikasi ini langsung berhubungan dengan pelanggannya; (2) customer touching applications, faktor utama dari aplikasi CRM Customer-touching applications adalah campaign management, E-commerce dan self service customer support disebut customer touching karena pelanggan berhubungan langsung dengan aplikasi sistem daripada berhubungan dengan perwakilan perusahaan. Strategi operasional CRM ini memfasilitasi tradisional CRM, yang berfokus bagaimana membuat pelayanan, penjualan atau departemen pemasaran
lebih efisien dan meningkatkan profibilitas perusahaan dan pelanggan. 2. Analytic CRM
kebutuhan dan keluhan dari pelanggan, yang pada praktisnya hanya berkonsentrasi pada komponen operational dan collaborative CRM, sehingga analisis akan pemahaman dan pengenalan terhadap pelanggan yang sebenarnya belum terjadi. Diperlukan komponen Analytical CRM untuk mengoptimalkan hubungan perusahaan dengan pelanggannya.
Analytical CRM memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan suatu pengetahuan akan pelanggan dan melakukan penaksiran atau estimasi terhadap pelanggan berdasarkan data-data analisis yang dipakai. Pengetahuan yang didapat perusahaan adalah tentang nilai pelanggan, yang dapat mendukung chanel pelayanan interaksi dengan lebih baik dan mendukung berbagai keputusan dalam mensinergi penerapan operational dan atau collaborative CRM dalam proses penjualan dan pemasaran produk, sehingga keudukannya menjadi sangat esensial bagi component CRM lainnya.
Analytical CRM merupakan feedback loop antara interaksi pelanggan yang
realtime yang terjadi pada front-end atau back-end Scorecard untuk menganalisa apa yang telah terjadi dan bagaimana meningkatkan cara perusahaan berinteraksi dikemudian hari. Mengatakan bahwa analytical CRM adalah penggunaan data pelanggan untuk menganalisis, pemodelan dan evaluasi yang ditujukan untuk mendukung perusahaan untuk membentuk suatu hubungan yang profitable antara perusahaan dan pelanggannya.
Analytical CRM terdiri dari semua programming yang menganalisis data tentang pelanggan perusahaan, sehingga keputusan yang lebih cepat dan lebih baik dapat dihasilkan.
Berdasarkan sebuah arkitel dalam Info World Analytical CRM dapat menyediakan hal-hal sebagai berikut :
1. kelompok segmentasi pelanggan
3. personalisasi, kemampuan untuk memasarkan kepada pelanggan secara personal berdasarkan data-data yang ada tentang pelanggan itu.
4. event monitoring, yaitu segala aktivitas yang dilakukan pelanggan yang berkaitan dengan perusahaan dan begitu pula sebaliknya tindakan perusahaan terhadap segala yang berhubungan dengan pelanggannya, seperti promosi, transaksi, dan sebagainya.
3. Kolaboratif CRM
Aplikasi pelayanan yang terkolaborasi, seperti email, personalized publishing, e-communities, forum diskusi dan sarana lainnya yang dirancang untuk memfasilitasi interaksi antar pelanggan dan pihak perusahaan. CRM yang terdiri dari ketiga komponen di atas memiliki tujuan secara umum yaitu untuk memaksimumkan keuntungan pelanggan sejalan dengan meningkatkan dan memelihara kepuasan pelanggan.[9]
2.2.2 Sms Gateaway
SMS Gateway merupakan sebuah perangkat yang menawarkan layanan pengiriman pesan ke jaringan selular dari media lain, atau sebaliknya, sehingga memungkinkan pengiriman atau penerimaan pesan dengan atau tanpa menggunakan ponsel [6]. SMS Gateway dapat terhubung ke media lain seperti perangkat SMSC dan server milik Content Provider melalui link IP untuk memproses suatu layanan SMS. Sebuah sistem SMS Gateway, umumnya terdiri komponen hardware (server/komputer yang dilengkapi dengan perangkat jaringan) dan software (Aplikasi yang digunakan untuk pengolahan pesan). Dan untuk sebuah sistem yang besar umumnya dapat menggunakan database untuk penyimpanan data.[4]
2.2.2.1 SMS (Short Message Service)
SMS adalah protokol telekomunikasi yang membantu kita mengirimkan
digital, baik GSM (Global System for Mobile Communication) maupun CDMA (Code Division Multiple Access), yakni layanan voice dan switched data.[4]
2.2.3 Metode RFM
RFM, yakni metode yang berdasar pada Recency, Frequency, dan Monetary. Recency adalah mengukur nilai pelanggan dengan melihat perilakunya yang berkenaan dengan pembelian yang dilakukan paling akhir. Setiap kali pelanggan melakukan pembelian yakinkan bahwa semua infornasi yang berkenaan dengan pembelian terakhir itu diperbaharui, baik secara otomatis maupun manual. Informasi terpenting yang tidak boleh terlewatkan berkenaan dengan recency adalah tanggal pembelian terakhir yang merupakan barometer pengukuran recency. Frequency adalah frekuensi menggunakan dasar seberapa sering sesorang melakukan pembelian dalam waktu tertentu. Monetary adalah berpatokan pada nilai uang atau nilai transaksi yang dibelanjakan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa yang kita tawarkan pada jangka waktu tertentu[5]. Formula R/F/M bukanlah penemuan baru. R/F/M telah menjadi standar bagi perusahaan yang menjual merchandise sejak setengah abad lampau. Pada awalnya formula ini dikembangkan oleh George cullinan untuk perusahaan yang bernama Alden’s. formula tersebut kemudian diikuti oleh banyak perusahaan lain, termasuk raksasa supermarket di amerika seperti „Sears Roebuck’ dan „Montgomery Ward’ Formula RFM tidak harus selalu sama antar satu pemasar dengan pemasar lainnya, tergantunng pada prioritasnya terhadap 3 (tiga) variable berikut:
masing-masing variable untuk beberapa kondisi yang berbeda. Asumsi yang mendasari keputusan pemberian poin pada recency, misalnya didasarkan pada semakin baru ia berbelanja, maka semakin tinggi poin yang didapatkan. RFM terdiri dari dari dua metode, yakni: mensortir data-data pelanggan berdasarkan RFM dan menganalisa hasilnya (Recency, Frequency dan monetary) masing-masing punya kategori-kategori tertentu, dan dari irisan antara atribut dan kategori, terciptalah segmen-segmen. Kemudian metode ini menetapkan skor bagi tiap pelanggan berdasarkan data recency,frequency dan monetary mereka. Sehingga tiap pelanggan mempunyai weight points pada masing-masing atribut, yang kemudian jika disatukan dengan hasil dari atribut lainnya menjadi poin kumulatif. Melalui kedua analisa RFM ini, maka Anda akan dapat memahami perilaku konsumen secara lebih mendalam, sehingga dapat membantu Anda dalam melakukan segmentasi dan targeting selanjutnya. Anda dapat mengetahui segmen-segmen bahkan individual mana saja yang paling berharga bagi perusahaan. Artinya, untuk melakukan RFM ini Anda membutuhkan data yang mendetail mengenai pelanggan.[6] keterangan point pelanggan dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Keterangan Point Customer
Score R F M
1 20<25 bulan 1-5 500rb < 3jt
2 15<20 bulan 6-13 3jt<6jt
3 10<15 bulan 14-17 6jt<20jt
4 5<10 bulan 18-23 20jt<50jt
5 0<5 bulan 24-100 50>100jt
Skala yang diberikan untuk masing-masing variabel recency, frequency dan monetary adalah 1 sampai 5. Nilai 1 diberikan untuk pelanggan yang memiliki recency,frequency, dan monetary pembelian yang sedikit di antara pelanggan lain. Nilai 5 diberikan untuk pelanggan yang mempunyai frequency, recency, dan
melakukan analisa atau kajian secara lebih mendalam dengan mengembangkan konsep RFM ini menjadi dimensi-dimensi kecil lainnya. Penggunaan metode statistik semacam mean, standard deviation, variance, mode, median, dan lain sebagainya juga dapat turut berperan dalam usaha untuk membagi pelanggan menjadi beberapa segmen
2.2.4 Model Analisis
Model analisis yang digunakan untuk membangun adalah sebagai berikut:
2.2.4.1 Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintaks dan semantic. Pemodelan ini sangat cocok digunakan untuk merancang dan memodelkan sistem berorientasi objek[9].
Diagram pada UML dibagi menjadi dua bagian yaitu structural diagram dan behavior diagram. Structural diagram digunakan untuk mendeskripsikan relasi antar kelas. Tools yang digunakan pada bagian ini yaitu class diagram. Sedangkan behavior diagram digunakan untuk mendeskripsikan interaksi antara aktor dan sebuah use case (bagaimana seorang aktor menggunakan sistem). Tools
yang digunakan pada bagian ini yaitu Use case diagram, Sequence diagram,
Collaboration diagram, Statechart diagram, dan Activity diagram.
2.2.4.2 Diagram Class
Diagram class digunakan untuk menggambarkan keadaan suatu sistem dengan menjelaskan keterhubungan antara suatu class dengan class yang lain yang terdapat pada sistem[9]. Sebuah class terdiri dari nama, atribut dan method.
Atribut dan method dari sebuah kelas mempunyai visibility, Ada tiga jenis visibility yang digunakan yaitu private, public, dan protected. Setiap class pada
class diagram mempunyai hubungan dengan class lainnya, ada beberapa jenis hubungan class, yaitu dependency, asosiasi, agregasi, komposisi dan generalisasi. [10]
Dependency merupakan hubungan terlemah antar class. Dependency
bermakna satu class menggunakan atau memiliki pengetahuan terhadap class lain, namun hubungannya hanya sementara dan tidak ada batas waktu yang jelas. b. Asosiasi
Asosiasi mempunyai hubungan yang lebih kuat dari hubungan
dependency, dimana suatu class tetap berhubungan dengan class lain seterusnya. Hubungan asosiasi dibagi menjadi dua jenis yaitu directional dan bidirectional. c. Agregasi
Agregasi merupakan bentuk hubungan yang mengimplikasikan kepemilikan suatu class. Agregasi juga merupakan bentuk yang lebih kuat dari asosiasi. Hubungan agregasi dinyatakan dengan simbol diamond pada pemilik kelas dan garis utuh berpanah kekelas yang dimiliki.
d. Komposisi
Komposisi merupakan bentuk hubungan antar class yang paling kuat. Komposisi digunakan untuk mengambil seluruh bagian dari class yang
berhubungan. Aturan dari komposisi yaitu hanya boleh ada satu komposisi dalam satu waktu.
e. Generalisasi
Generalisasi merupakan bentuk hubungan antar class, dari class yang umum dengan class yang lebih khusus. Contoh class hewan memiliki hubungan generalisasi dengan class kucing, karena kucing merupakan class khusus dari
class hewan yang lebih umum.
2.2.4.3 Diagram Use Case
Setiap use case menggambarkan perilaku sejumlah aspek sistem, tanpa mengurangi struktur internalnya. Selama pembuatan model use case secara pararel juga harus ditetapkan obyek-obyek yang terlibat dalam setiap use case.
2.2.4.4 Diagram Sequence
Diagram sequence menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu[9]. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event
untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. [10]
2.2.4.5 Diagram Collaboration
Diagram collaboration menunjukan informasi yang sama seperti dalam
sequence diagram. Perbedaannya adalah dari cara mengelompokan objek
sequence berdasarkan urutan nomor dari pesan[9].
2.2.4.6 Diagram statechart
Diagram statechart menggambarkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas. [10]
2.2.4.7 Diagram Activity
Diagram activity menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir[9]. Activity diagram merupakan
state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.. [10]
2.2.5 Visual C#.net
modern, aman dan Object Oriented. C# dikenal sebagai visual C# dalam Visual Studio .Net. Dukungan untuk Visual C# termasuk proyek template, desainer, halaman poperti, kode, model objek dan fitur lain dari lingkungan pengembangan. Library untuk pemrograman visual c# adalah .NET Framework.
2.2.5.1 Sejarah C#.net
Pada akhir dekade 1990-an, Microsoft membuat program Microsoft Visual J++ sebagai sebuah langkah percobaan untuk menggunakan Java di dalam sistem operasi Windows untuk meningkatkan antarmuka dari Microsoft Component Object Model (COM). Akan tetapi, akibat masalah dengan pemegang hak cipta bahasa pemrograman Java, Sun Microsystems, Microsoft pun menghentikan pengembangan J++, dan beralih untuk membuat pengganti J++, kompilernya dan mesin virtualnya sendiri dengan menggunakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat general-purpose. Untuk menangani proyek ini, Microsoft merekrut Anders Helsberg, yang merupakan mantan karyawan Borland yang membuat bahasa Turbo Pascal, dan Borland Delphi, yang juga mendesain Windows Foundation Classes (WFC) yang digunakan di dalam J++. Sebagai hasil dari usaha tersebut, C# pun pertama kali diperkenalkan pada bulan Juli 2000 sebagai sebuah bahasa pemrograman modern berorientasi objek yang menjadi sebuah bahasa pemrograman utama di dalam pengembangan di dalam platform Microsoft .NET Framework.
Fitur-fitur yang diambilnya dari bahasa C++ dan Java adalah desain berorientasi objek, seperti garbage collection, reflection, akar kelas (root class), dan juga penyederhanaan terhadap pewarisan jamak (multiple inheritance). Fitur-fitur tersebut di dalam C# kini telah diaplikasikan terhadap iterasi, properti, kejadian (event), metadata, dan konversi antara tipe-tipe sederhana dan juga objek. C# didisain untuk memenuhi kebutuhan akan sintaksis C++ yang lebih ringkas dan Rapid Application Development yang 'tanpa batas' (dibandingkan dengan RAD yang 'terbatas' sepertiyang terdapat pada Delphi dan Visual Basic).
Agar mampu mempromosikan penggunaan besar-besaran dari bahasa C#, Microsoft, dengan dukungan dari Intel Corporation dan Hewlett-Packard, mencoba mengajukan standardisasi terhadap bahasa C#. Akhirnya, pada bulan Desember 2001, standar pertama pun diterima oleh European Computer Manufacturer Association (ECMA), dengan nomor standar ECMA-334. PadaDesember 2002, standar kedua pun diadopsi oleh ECMA, dan tiga bulankemudian diterima oleh International Organizaion for Standardization (ISO), dengan nomor standar ISO/IEC 23270:2006.[1]
2.2.5.2 Pengertian C#.net
93
Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem
customer relationship management. Tahapan ini dilakukan setelah tahapan analisis dan perancangan sistem selesai dilakukan, dan selanjutnya akan diimplementasikan pada sebuah bahasa pemrograman yang akan digunakan. Setelah tahap implementasi dilakukan, tahapan selanjutnya adalah tahap pengujian, pada tahap pengujian akan dilihat beberapa kekurangan pada aplikasi
customer relationship management di PT. Azizi Audhinia Wisata.
4.1 Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah proses pembangunan perangkat lunak, tahap kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem yang bertujuan untuk mengkonfirmasi perancangan sistem yang telah dibuat pada bab sebelumnya, sehingga pengguna dapat memberi masukan untuk pengembangan sistem yang sedang dibangun.
4.1.1 Perangkat Keras Yang Digunakan
Perangkat keras yang akan digunakan dalam pembangunan sistem
customer relationship management di PT. Azizi Audhinia Wisata ini dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Perangkat Keras Yang Digunakan
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Monitor 14”
2 Processor Processor Dualcore kecepatan 2,6 Ghz
3 Harddisk 750 GB
4 VGA 1 GB
5 RAM 4 GB
6 Keyboard Standar
8 Pendukung komunikasi data Kabel UTP/STP, Switch HUB, Modem
4.1.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan
Perangkat lunak yang akan digunakan dalam pembangunan sistem
customer relationship management di PT. Azizi Audhinia Wisata ini dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan
No Perangkat Lunak Spesifikasi
1 Sistem Operasi Windows 7 2 Database Pembangun Sql Manager
3 DBMS MySQL
4 Bahasa Pemrograman C#, C++
5 Code Editor Microsoft Visual Studio 2010 6 Pendukung komunikasi data Jaringan Local Area Network
4.1.3 Implementasi Basis Data
Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi DBMS MySQL. Berikut ini adalah implementasi basisdata dalam bahasa SQL.
1. Pembuatan Basisdata
DROP DATABASE IF EXISTS `crm_travel_db`;
CREATE DATABASE `crm_travel_db` CHARACTER SET 'latin1'
COLLATE 'latin1_swedish_ci'; 2. Pembuatan tabel master customer
CREATE TABLE `tbl_master_customer` (
`Primary` double(15,0) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `Cust Id` varchar(255) NOT NULL,
`Phone No` varchar(255) NOT NULL, `sex` int(3) NOT NULL DEFAULT '1', PRIMARY KEY (`Primary`),
UNIQUE KEY `Primary_2` (`Primary`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=11 DEFAULT
CHARSET=latin1;
3. CREATE TABLE `tbl_master_destination` (
`Primary` double(15,0) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `Destination Code` varchar(255) NOT NULL,
`Desc` varchar(255) NOT NULL,
`Price` decimal(11,2) NOT NULL DEFAULT '0.00', `Urutan` int(11) NOT NULL DEFAULT '0',
PRIMARY KEY (`Primary`),
UNIQUE KEY `Primary_2` (`Primary`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=116 DEFAULT
CHARSET=latin1;
4. Pembuatan tabel transaksi
CREATE TABLE `tbl_transaksi` (
`Primary` double(15,0) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `Doc No` varchar(255) NOT NULL,
`Date` date NOT NULL,
`Primary Cust` double(15,0) NOT NULL DEFAULT '-1', `Primary Dest` double(15,0) NOT NULL DEFAULT '-1', `Qty` decimal(11,0) NOT NULL DEFAULT '0',
`Total` decimal(11,2) NOT NULL DEFAULT '0.00', `Urutan` int(11) NOT NULL DEFAULT '0',
PRIMARY KEY (`Primary`),
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=86 DEFAULT CHARSET=latin1;;
5. Pembuatan tabel user
CREATE TABLE `tbl_master_user` (
`Primary` double(15,0) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `UserName` varchar(255) NOT NULL,
`Password` varchar(255) NOT NULL, PRIMARY KEY (`Primary`),
UNIQUE KEY `Primary_2` (`Primary`)
) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=8 DEFAULT
CHARSET=latin1;
4.1.4 Implementasi Antarmuka
Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap program yang dibangun dan pengkodeannya dalam bentuk file program. implementasi customer relationship management di PT. Azizi Audhinia Wisata yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu antarmuka untuk petugas dan antarmuka untuk bagian admin.
1. Tampilan Login
Gambar 4.1 Tampilan Login 2. Tampilan Menu Utama
Tampilan menu utama merupakan tampilan yang dapat diakses oleh petugas. Tampilan menu utama dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama 3. Tampilan Menu Pengelolaan Data Customer
Tampilan menu customer merupakan tampilan yang dapat diakses oleh petugas . tampilan menu jabatan dapat dilihat pada gambar 4.3.
4. Tampilan Menu Pengelolaan Data Transaksi
Tampilan menu transaksi merupakan tampilan yang dapat diakses oleh petugas tampilan menu jabatan dapat dilihat pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 Tampilan Menu Pengelolaan Data Transaksi 5. Tampilan Menu User
Gambar 4.5 Tampilan Menu User
6. Tampilan menu mengelompokan
Tampilan menu meneglompokan merupakan tampilan yang dapat diakses oleh petugas tampilan menu mengelompokan dapat dilihat pada gambar 4.6.
7. Tampilan menu masukan data customer
Tampilan menu masukan data customer merupakan tampilan yang dapat diakses oleh petugas tampilan menu masukan data dapat dilihat pada gambar 4.7.
Gambar 4.7 Tampilan Menu Masukan Data Customer
8. Tampilan Masukan Data Transaksi
Tampilan menu masukan data customer merupakan tampilan yang dapat diakses oleh petugas tampilan menu masukan data dapat dilihat pada gambar 4.8.
4.2 Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan tahapan yang memiliki tujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan pada perangkat lunak yang diuji. Pengujian bermaksud untuk mengetahui perangkat lunak yang dibuat sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan tujuan perancangan. Pengujian perangkat lunak ini menggunakan pengujian black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
4.2.1 Pengujian Alpha
Pengujian alpha dilakukan menggunakan metode black box. Untuk menentukan pengujian alpha yang dilakukan ini terbagi menjadi dua skenario pengujian. Seperti yang terlihat dibawah ini.
4.2.1.1Skenario Pengujian Alpha
Skenario pengujian alpha terhadap halaman petugas dijelaskan pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Skenario Pengujian Alpha Terhadap Petugas
Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian
LoginPetugas
Import data dari excel
Blackbox Validasi data customer
Maasukan Data Transaksi
Import data dari excel
Menghapus data transaksi Mencari data transaksi
Mengelompokan
Memilih tanggal periode transaksi
Blackbox Melihat hasil perhitungan
Melihat hasil pengelompokan
Mengirimkan Pesan
Memilih data berita yang akan dikirim
Blackbox Isi pesan yang akan dikirim
Skenario pengujian alpha terhadap halaman admin dijelaskan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Skenario Pengujian Alpha Terhadap Admin
Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian
Login Admin
Mengisi data login
Blackbox Validasi data login
Verifikasi data login
Pengelolaan Data User
Menambah data user
Blackbox Menghapus data user
4.2.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian
Berdasarkan rencana pengujian yang telah tersusun, maka dapat dilakukan pengujian seperti yang tercantum dibawah ini :
4.2.1.2.1 Pengujian Login Petugas
Pengujian terhadap data normal dan data salah pada login petugas dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Skenario Pengujian Data Normal Pada Login Petugas Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Username : petugas Password : petugas
Masuk ke sistem Sistem menampilkan halaman utama
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 4.6 Skenario Pengujian Data Salah Pada Login Petugas Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Username : kosong Password : kosong
Tidak dapat masuk ke sistem dan menampilkan pesan “Harap masukan username”
Halaman utama petugas tidak dapat diakses dan menampilkan pesan
Tidak dapat masuk ke sistem dan menampilkan pesan “Harap masukan password”
Halaman utama petugas tidak dapat diakses dan menampilkan pesan
Tidak dapat masuk ke sistem dan menampilkan pesan “Harap masukan username”
Halaman utama petugas tidak dapat diakses dan menampilkan pesan “Harap masukan username”
4.2.1.2.2 Pengujian Login Admin
Pengujian terhadap data normal dan data salah pada login admin dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Skenario Pengujian Data Normal Pada Login Admin Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Username : admin Password : admin
Masuk ke sistem Sistem menampilkan halaman utama admin
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 4.8 Skenario Pengujian Data Salah Pada Login Admin Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Username : kosong Password : kosong
Tidak dapat masuk ke sistem dan menampilkan pesan “harap masukan username”
Halaman utama admin tidak dapat diakses dan menampilkan pesan
Tidak dapat masuk ke sistem dan menampilkan pesan “Harap masukan password”
Halaman utama admin tidak dapat diakses dan menampilkan pesan
Tidak dapat masuk ke sistem dan menampilkan pesan “Harap masukan username”
Halaman utama admini tidak dapat diakses dan menampilkan pesan “Harap masukan username”
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
4.2.1.2.3 Pengujian Masukan Data Customer
Tabel 4.9 Skenario Pengujian Data Normal Pada Masukan Data Customer
Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Import data dari
Tabel 4.10 Pengujian Data Salah Pada Masukan Data Customer Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Import data dari
4.2.1.2.4 Pengujian Masukan Data Transaksi
Pengujian terhadap data normal dan data salah pada masukan data transaksi dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Pengujian Data Normal Pada Masukan Data Transaksi Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Import data dari
Tabel 4.12 Pengujian Data Salah Pada Masukan Data Transaksi Kasus dan Hasil Uji
Import data dari
4.2.1.2.5 Pengujian Pengelolaan Data Customer
Pengujian terhadap data normal dan data salah pada pengolahan data customer dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Pengujian Data Normal Pada Tambah Data Customer
Kasus dan Hasil Uji Data
masukan
Aktifitas yang
diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Id customer : dengan data yang telah dimasukkan
Tabel 4.14 Pengujian Data Salah Pada Tambah Data Customer Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Id customer : dimasukkan tidak sesuai. Id customer, atau Nama Customer, atau Alamat, atau Jenis kelamin, atau No tlp, “ Harap masukan (salah satu atribut yang kosong)”
Menampilkan pesan kesalahan “Data yang dimasukkan tidak sesuai. Id customer, atau Nama Customer, atau Alamat, atau Jenis kelamin, atau No tlp, “ Harap masukan (salah satu atribut yang kosong)”
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
4.15 Pengujian Data Normal Pada Ubah Data Customer Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Id customer :
Data berhasil diubah. Tampil tabel sesuai dengan data yang telah dimasukkan
Data berhasil diubah. Tampil tabel sesuai dengan data yang telah
dimasukkan
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
4.16 Pengujian Data Salah Pada Ubah Data Customer Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Id customer : dimasukkan tidak sesuai. Id customer, Nama Customer, Alamat, Jenis kelamin, No tlp, “harap masukan (salah dimasukkan tidak sesuai. Id customer, atau Nama Customer, atau Alamat, atau Jenis kelamin, atau No tlp, “harap masukan (salah satu atribut yang kosong)”
Menampilkan pesan kesalahan “Data yang dimasukkan tidak sesuai. Id customer, atau Nama Customer, atau Alamat, atau Jenis kelamin, atau No tlp, “harap masukan (salah satu atribut yang kosong)”
Tabel 4.17 Pengujian Data Normal Pada Cari Data Customer Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Id customer : 001 customer 001, atau Nama customer Aziz Kusuma, atau Alamat Jatimakmur, atau Jenis kelamin L, atau Not.tlp 08123456789
Menampilkan data id customer dengan id customer 001, atau Nama customer Aziz Kusuma, atau Alamat Jatimakmur, atau Jenis kelamin L, atau Not.tlp 08123456789
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 4.18 Pengujian Data Salah Pada Cari Data Customer Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Id customer :
Menampilkan pesan “Data
4.2.1.2.6 Pengujian Pengelolaan Data Transaksi
Pengujian terhadap data normal dan data salah pada pengolahan data transaksi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.19 Pengujian Data Normal Tambah Transaksi Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Id customer : 001 Tampil tabel sesuai dengan data yang telah dimasukkan
Data berhasil disimpan. Tampil tabel sesuai dengan data yang telah
dimasukkan
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 4.20 Pengujian Data Salah Tambah Transaksi Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Id customer : dimasukkan tidak sesuai. Id customer, Nama Customer, tanggal transaksi, tujuan, qty, “harap masukan (salah satu atribut)” “harap masukan (salah satu atribut)”
Id customer : dimasukkan tidak sesuai. Id customer, atau Nama Customer, atau tanggal transaksi, atau tujuan, atau qty, , “harap masukan (salah satu atribut yang kosong yang kosong)”
Menampilkan pesan kesalahan “Data yang dimasukkan tidak sesuai. Id customer, atau Nama Customer, atau tanggal transaksi, atau tujuan, atau qty, atau total, “harap masukan (salah satu atribut yang kosong yang
kosong)”
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 4.21 Pengujian Data Normal Ubah Transaksi Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Id customer : 001
Data berhasil diubah. Tampil tabel sesuai dengan data yang telah dimasukkan
Data berhasil diubah. Tampil tabel sesuai dengan data yang telah
dimasukkan
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 4.22 Pengujian Data Salah Pada Ubah Transaksi Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Id customer : dimasukkan tidak sesuai. Id customer, Nama Customer, tanggal transaksi, tujuan, qty, “harap masukan (salah satu atribut yang kosong)” “harap masukan (salah satu atribut yang kosong)”
Id customer : dimasukkan tidak sesuai. Id customer, atau Nama Customer, atau tanggal transaksi, atau tujuan, atau qty, “harap masukan (salah satu atribut yang kosong yang kosong)”
Menampilkan pesan kesalahan “Data yang dimasukkan tidak sesuai. Id customer, atau Nama Customer, atau tanggal transaksi, atau tujuan, atau qty, “harap masukan (salah satu atribut yang kosong yang kosong)”
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 4.23 Pengujian Data Normal Pada Cari Data Transaksi Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Id customer : customer 001, atau Nama customer Aziz Kusuma, atau Tanggal transaksi 01/01/2014, atau tujuan bali, atau qty 1, atau total
1.600.000
Menampilkan data id customer dengan id customer 001, atau Nama customer Aziz Kusuma, atau Tanggal transaksi 01/01/2014, atau tujuan bali, atau qty 1, atau total 1.600.000
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
Tabel 4.24 Pengujian Data Salah Pada Cari Data Transaksi Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Id customer :
tidak ditemukan’ Menampilkan pesan “Data tidak ditemukan’ [√ ] Diterima[ ] Ditolak
4.2.1.2.7 Pengujian Pengelolaan Data User
Pengujian terhadap data normal dan data salah pada pengelolaan data user dapat dilihat pada tabel 4.25.
4.25 Pengujian Data Normal Pada Tambah Data User Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Username : admin Password: admin Konfirmasi Password : admin
Data berhasil disimpan. Tampil tabel sesuai dengan data yang telah dimasukkan
Data berhasil disimpan. Tampil tabel sesuai dengan data yang telah dimasukkan
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
4.26 Pengujian Data Salah Pada Tambah Data User Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Username : kosong Konfirmasi Password, “harap masukan (salah satu atribut yang kosong)”
Menampilkan pesan kesalahan “Data yang dimasukkan tidak sesuai. Username, Password, Konfirmasi Password, “harap masukan (salah satu atribut yang kosong yang kosong)” atau Konfirmasi Password, “harap masukan (salah satu atribut yang kosong yang kosong)”
Menampilkan pesan kesalahan “Data yang dimasukkan tidak sesuai. Username, atau Password, “harap masukan (salah satu atribut yang kosong yang kosong)”
4.27 Pengujian Data Normal Pada Cari Data User Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Username : admin Menampilkan data pengguna dengan Usernameadmin,
Menampilkan data pengguna dengan Username admin,
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
4.28 Pengujian Data Salah Pada Cari Data User Kasus dan Hasil Uji
Data masukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Username : kosong Tetap menampilkan halaman olah data pengguna
Tetap menampilkan halaman olah data pengguna
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
Username : salah Menampilkan pesan kesalahan “ Data tidak
Pengujian terhadap data mengelompokan dapat dilihat pada tabel 4.29 4.29 Pengujian Terhadap Data Mengelompokan
Kasus dan Hasil Uji
Aktifitas yang
dilakukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Melihat Customer potensial
Menampilkan data kelompok customer potensial
Menampilkan data kelompok customer potensial
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
Melihat Customer tidak potensial
Menampilkan data kelompok customer tidak potensial
Menampilkan data kelompok customer tidak potensial
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
4.2.1.2.9 Pengujian Mengirimkan Pesan
Pengujian terhadap mengirimkan pesan dapat dilihat pada tabel 4.30 Tabel 4.30 Pengujian Terhadap Mengirimkan Pesan
Kasus dan Hasil Uji
Aktifitas yang
dilakukan Aktifitas yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Memilih data yang akan dikirim
Menampilkan data yang akan dikirim
Menampilkan data yang akan dikirim
[√ ] Diterima [ ] Ditolak
4.2.1.3Kesimpulan Pengujian Alpha
Berdasarkan hasil pengujian sistem yang telah dilakukan secara keseluruhan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada proses sistem customer relationship management di PT. Azizi Audhinia Wisata telah mengalami tahap perbaikan, dan sudah memaksimalkan proses-proses tersebut. Secara fungsional sistem sudah dapat digunakan, dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang diharapkan.
4.2.2 Pengujian Beta
Pengujian beta adalah proses pengujian yang dilakukan secara langsung kepada perusahaan untuk mengetahui kualitas dari aplikasi yang telah dibangun. Didalam pengujian beta terdiri dari skenario pengujian, daftar pertanyaan wawancara dan hasil wawancara.
4.2.2.1Skenario Pengujian
Skenario pengujian ini dilakukan kepada petugas bagian parawisata PT. Azizi Audhinia Wisata yaitu bapak Yudi Permana. Total responden dalam pengujian sistem ini berjumlah 1 orang. Metode yang digunakan dalam pengujian
wawancara tersebut akan dilakukan pengambilan kesimpulan terhadap penilaian penerapan sistem yang baru.
4.2.2.2Daftar Pertanyaan Wawancara
Wawancara dilakukan melalui pertanyaan terbuka kepada setiap narasumber. Wawancara mengenai halaman Petugas dilakukan terhadap Petugas PT. Azizi Audhinia Wisata, Kegiatan Wawancara ini dilakukan pada tanggal 20 januari 2015 di PT. Azizi Audhinia Wisata
1. Wawancara Pengujian Beta Untuk Petugas
Wawancara dilakukan untuk pengujian beta terhadap customer relationship management kepada Petugas, yaitu Bapak Yudi Permana. Berikut daftar pertanyaan yang diajukan kepada Petugas :
a. Bagaimana menurut Bapak mengenai sistem customer relationship management apakah mudah digunakan ?
b. Apakah mengenai sistem customer relationsip management ini memberikan kemudahan untuk mengelola data customer dan data transaksi?
c. Apakah sistem customer relationship management ini membantu dalam menetukan customer potensial dan customer tidak potensial? d. Apakah sistem customer relationship management ini mampu
membantu kegiatan marketing dalam memasarkan program perusahaan kepada customer dengan tepat sasaran?
4.2.2.3Hasil Pertanyaan Wawancara
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada kedua responden, menghasilkan jawaban yang akan diuraikan sebagai berikut.
1. Hasil Wawancara Terhadap Petugas
Berikut ini adalah jawaban dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Petugas.
a. Bedasarkan hasil wawancara sistem customer relationsip management
yang dibangun cukup mudah dipelajari dan digunakan, karena menu-menu yang ada pada aplikasi cukup sederhana dan jelas.
b. Bedasarkan hasil wawancara sistem customer relationsip management
yang dibangun cukup memberikan kemudahan dalam mengelola data customer dan data transaksi, karena fungsi-fungsi yang ada sudah bekerja dengan baik.
c. Bedasarkan hasil wawancara sistem customer relationsip management
yang dibangun cukup memberikan kemudahan dalam menentukan customer potensial dan tidak potensial, dengan memberikan penawaran yang lebih terukur. Harapan kedepan sistem ini mampu memprediksi pula segmentasi pasar.
d. Bedasarkan hasil wawancara sistem customer relationsip management
yang dibangun ini cukup membantu kegiatan marketing dalam menawarkan program perusahaan kepada customer dengan lebih terarah dan tepat.
4.2.2.4Kesimpulan Pengujian Beta
119
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah melakukan tahapan analisis, desain, implementasi dan pengujian dari perancangan perangkat lunak yang dibangun serta saran-saran yang akan memberikan catatan-catatan penting yang akan digunakan untuk keperluan pengembangan perangkat lunak dimasa mendatang.
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisis, perancangan dan pengujian sistem customer relationship management maka kesimpulan yang diperoleh adalah sistem yang dibangun dapat mempermudah dalam mengelola data customer dan data transaksi juga membantu kegiatan marketing untuk memasarkan program perusahaan dengan lebih terarah dan tepat yang bertujuan agar perusahaan dapat menjaga dan menjalin hubungan baik dengan customer .
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan diatas, sistem customer relationship management sudah mencapai maksud dan tujuan. Dari semua hasil yang telah dicapai saat ini, masih mempunyai beberapa kekurangan. Disarankan untuk menambahkan hal – hal yang dapat melengkapi sistem customer relationship management ini yang akan datang. Diantaranya adalah :
1. Sistem CRM yang dibangun sebaiknya menggunakan Collaboration CRM agar lebih spesifik dalam membuat sistem customer relatioinship management
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
SANDI LESMANA 10109126
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR SIMBOL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Metodologi Penelitian... 3
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 4
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profil Perusahaan ... 8
2.1.2 Sejarah PT. Azizi Audhinia Wisata ... 8
2.1.2 Visi dan Misi PT. Azizi Audhinia Wisata ... 9
2.1.3 Logo PT. Azizi Audhinia Wisata ... 10
2.1.4 Struktur Organisasi ... 10
2.1.5 Deskripsi Kerja... 11
2.2 Landasan Teori ... 11
2.2.1 Customer Relatioship Management (CRM) ... 11
2.2.1.1 Tujuan dan Manfaat CRM ... 12
2.2.1.2 Mengimplementasikan CRM ... 12
2.2.1.3 Jenis-Jenis CRM ... 13
vi
2.2.2 Sms Gateway ... 15
2.2.2.1 SMS (Short Message Service) ... 15
2.2.3 Metode RFM ... 16
2.2.4 Model Analisis ... 18
2.2.4.1 Unified Modelling Language (UML ... 18
2.2.4.2Diagram Class ... 18
2.2.4.3 Diagram Use Case ... 19
2.2.4.4 Diagram Sequence ... 20
2.2.4.5 Diagram Collaboration ... 20
2.2.4.6 Diagram Statechart ... 20
2.2.4.7 Diagram Activity... 20
2.2.5 Visual C#.Net ... 21
2.2.5.1 Sejarah C#.Net... 21
2.2.5.2 Pengertian C#.Net24 ... 22
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem ... 23
3.1.1 Analisis Masalah ... 23
3.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 23
3.1.3 Analisis Tahap Pengimplementasian Konsep CRM ... 26
3.1.4 Analisis Penggunaan Jenis CRM ... 27
3.1.5 Analisis Model RFM ... 28
3.1.5.1 Contoh Kasus Menentukan Pelanggan ... 29
3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 32
3.1.6.1 Analisis Pengguna ... 32
3.1.6.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 33
3.1.6.3 Analisis Kebutuhan Perancgkat Lunak ... 33
3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 34
3.1.7.1 Use Case Diagram ... 35
3.1.7.2 Skenario Use Case ... 36
3.1.7.3 Activity Diagram... 45
vii
3.1.7.5 Sequence Diagram ... 54
3.2 Perancangan Sistem ... 63
3.2.1 Perancangan Data ... 63
3.2.1.1 Skema Relasi ... 63
3.2.1.2 Struktur Tabel... 64
3.2.2 Perancangan Kode ... 65
3.2.3 Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak ... 66
3.2.4 Perancangan Struktur Menu ... 67
3.2.5 Perancangan Antar Muka ... 68
3.2.5.1 Perancangan Form ... 68
3.2.5.2 Perancangan Pesan ... 80
3.2.6 Perancangan Jaringan Semantik ... 82
3.2.7 Perancangan Method ... 84
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem ... 88
4.1.1 Perangkat Keras Yang Digunakan ... 88
4.1.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan ... 89
4.1.3 Implementasi Basis Data ... 89
4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 91
4.2 Pengujian Sistem ... 95
4.2.4 Pengujian Alpha ... 96
4.2.1.1 Skenario Pengujian Alpha ... 96
4.2.1.2 Kasus Dan Hasil Pengujian ... 97
4.2.1.2.1 Pengujian Login Petugas ... 97
4.2.1.2.2 Pengujian Login Admin ... 98
4.2.1.2.3 Pengujian Masukan Data Customer ... 100
4.2.1.2.4 Pengujian Masukan Data Transaksi ... 100
4.2.1.2.5 Pengelolaan Data Customer ... 101
4.2.1.2.6 Pengelolaan Data Transaksi ... 104
4.2.1.2.7 Pengelolaan Data User ... 107
viii
4.2.1.2.9 Pengujian Mengirimkan Pesan ... 109
4.2.1.3 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 109
4.2.2 Pengujian Beta ... 109
4.2.2.1 Skenario Pegujian ... 110
4.2.2.2 Daftar Pertanyaan Wawancara ... 110
4.2.2.3 Hasil Pertanyaan Wawancara ... 111
4.2.2.4 Kesimpulan Pengujian Beta ... 112
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dan Saran ... 119
120 Yogyakarta.
[2] Hotlan Siahaan, 2008, Costumer Relationship Management (CRM) sebagai Sarana Meraih Image Positif untuk Perpustakaan, Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 4, No. 2, Desember 2008.
[3] Ioni Putra Waskita, Bambang Setiawan, 2011, Pemanfaatan Teknologi
Sms Gateway Untuk Mendukung Proses Manajemen Hubungan Pelanggan Pada Daily Store, Institut Sepuluh Nopember, Surabaya.
[4] Rinella Putri, 2009, Mengenal Metrik-Metrik Pelanggan,
http://managementfile.com/journal.php?sub=journal&awal=10&page=sal es&id=195, diunduh 7 April 2014
[5] Rio Wiranata, Dr. Yati Rohayati, 2010, Pembangunan Aplikasi Pengelolaan data Pelanggan Waroenk Laundry Dengan Metoda RFM dan K-Means Untuk Perancangan Program Loyalitas Pelanggan, Institut Teknologi Telkom, Bandung.
[6] Roger S. Pressman, 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu), ANDI Yogyakarta
121
[8] Sugiarto Montana; Muwasiq Mochamad Noor, 2010, Pengembangan
Customer Relationship Management Berbasis Sistem E-Commerce,
Jurnal Manajemen, CommIT, Vol. 4 No. 2 Oktober 2010, hlm. 139 - 149.
Nama : Sandi Lesmana Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 28 Januari 1992 Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Jl. Kubang Selatan RT 04/14 No. 94 40132
Telepon, HP : 082225723752
Email : Sandi_lesmana@rocketmail.com
2. Riwayat Pendidikan
1997 - 2003 : SDN Haurpancuh Bandung 2003 - 2006 : SMP Pasundan 6 Bandung
2006 - 2009 : SMK PU Bandung
2009 - 2015 : Program Srata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Bandung, Februari 2015