PROSEDUR PEMBIAYAAN EMAS LOGAM MULIA
24 KARAT (MULIA) SECARA ANGSURAN PADA PT
PEGADAIAN (Persero) CABANG SYARIAH
SITUSAEUR
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang Strata I
Program Studi Akuntansi
Oleh: Rindi Lestari
21110003
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ...
DAFTAR ISI ...
DAFTAR GAMBAR ...
DAFTAR TABEL ...
DAFTAR LAMPIRAN ... i iii vi vii viii BAB I BAB II PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 1.4 Metode Kerja Praktek ...
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ...
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero)... 2.1.1 Dasar Hukum Pegadaian Syariah ... 2.1.2 Visi dan Misi PT Pegadaian (Persero) ... 2.2 Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang
Syariah Situsaeur... 2.3 Deskripsi Jabatan ...
iv
BAB III
2.4 Aspek Kegiatan PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Situsaeur ...
PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA
PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 3.1.1 Pengertian Prosedur ... 3.1.2 Manfaat Prosedur ... 3.1.3 Pengertian Pembiayaan ... 3.1.4 Pembiayaan Murabahah ... 3.1.5 Pengertian Emas Logam Mulia ... 3.1.6 Pengertian Angsuran ... 3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 3.2.1 Fatwa Dewan Syariah Nasional ... 3.2.2 Operasionalisasi Pegadaian Syariah ...
3.2.3 Bentuk Kontrak Pembiayaan MULIA ... 3.2.4 Jangka Waktu dalam Pembiayaan MULIA ... 3.2.5 Jaminan Dalam Pembiayaan MULIA ... 3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ...
3.3.1 Prosedur Pembiayaan Emas Logam Mulia 24 Karat (MULIA) Secara Angsuran ... 3.3.2 Perhitungan Denda Keterlambatan yang dikenakan
v
BAB IV
3.3.3 Keuntungan Pembelian Emas Logam Mulia 24
Disepakati ...
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ... 4.2 Saran ...
46
47
48
DAFTAR PUSTAKA ...
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Ghofur Anshari, Gadai syariah di Indonesia, 2008, konsep, Implementasi dan Institusionalisasi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ardiyose. 2008. Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima.
Anonymous. Pengertian dan Klasifikasi Logam Campur Emas. <http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24158/3/Chapter%20II.pdf>. Fatwa Dewan Syariah nasional (DSN) No. 04 / DSN-MUI/IV/2000. Tentang
Murabahah
Fatwa Dewan Syariah Nasional no 25/DSN-MUI/III/2002 tanggal 26 Juni 2002
tentang RAHN
Fatwa DSN no 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas
Ismail, 2011, Perbankan Syariah, Jakarta: Prenada Group
Kasmir, 2008, Dasar-dasar Perbankan, Edisi Keempat, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Ratnakrishanan SS. 2011. Peranan Emas dalam Logam Campur Emas Kedokteran Gigi. <http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24158/6/Cover.pdf>.
Syafiar L, Rusfian, Sumadhi S, Yudhit A, Harahap KI, Adiana ID, 2011, Bahan Ajar Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran gigi. 1st ed, Medan: USU Press Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin. 2010, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep
51
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Rindi Lestari
Tempat tanggal lahir : Bandung, 17 Maret 1993
Alamat : Jln. Babakan Ciparay Gg Pa Ucu No 226 Bandung
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
DATA PENDIDIKAN
SD : Tahun 1998-2004 SDN Tanjung III
SMP : Tahun 2004-2007 SMPN 41 Bandung
SMA : Tahun 2007-2010 SMK Pasundan 1 Bandung
i
Bismillahirrohmaannirrohim
Assalamualaikum wr. wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat
dan rahmat-Nya yang selalu terlimpah kepada penulis, serta atas segala karunia
dan petunjuk-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja
praktek ini.
Laporan kerja praktek ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan program studi Strata I Akuntansi di Universitas Komputer Indonesia
tahun 2013/2014. Adapun judul laporan kerja praktek yang penulis pilih adalah
“
Prosedur Pembiayaan Emas Logam Mulia 24 Karat (MULIA) Secara
Angsuran Pada PT Pegadaian Cabang Syariah Situsaeur
”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kerja praktek ini masih
jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman penulis dalam melakukan penelitian, pengumpulan
dan pengolahan data yang tersedia. Namun penulis telah berusaha semaksimal
mungkin, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun akan sangat diterima
dengan senang hati.
ii
dukungan baik secara moril maupun materil serta perhatian dan curahan kasih
sayang yang dapat memberikan semangat kepada penulis. Rasa terima kasih
penulis juga sampaikan kepada:
1.
Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2.
Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini.,SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3.
Dr. Surtikanti,.S.E.,M.Si.,Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi sekaligus sebagai Dosen Wali.
4.
Wati Aris Astuti.,S.E.,M.Si Selaku Sekretaris Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan pembimbing yang telah membantu
dan memberi informasi dalam pembuatan laporan kerja praktek ini.
5.
Lilis Puspitawati.,SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Koordinator Kuliah Kerja
Praktek Universitas Komputer Indonesia.
6.
Bapak H. Hendratmo.,S.E selaku pembimbing perusahaan dan seluruh
staf PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan selama penulis melakukan
penelitian.
7.
Teman-teman seperjuangan di Ak-1 semoga selalu kompak dan
semangat.
Wa
’
alaikumsallam wr. wb.
Bandung, Desember 2013
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kerja PraktekManusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan
primer, sekunder maupun tersier tidak semuanya dapat terpenuhi, karena tidak
memilki dana yang cukup, sehingga tidak jarang karena tidak ada barang yang
dijual, ia terpaksa mencari pinjaman kepada orang lain.
Dengan berkembangnya perekonomian masyarakat yang semakin meningkat,
maka seorang dapat mencari uang pinjaman melalui jasa pembiayaan baik melalui
lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan non bank, diantaranya adalah
Pegadaian.
PT. Pegadaian (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak dibidang pemberian jasa kredit dengan menggunakan
barang sebagai barang jaminan. Tugas pokoknya adalah memberi pinjaman
kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh
kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan
dana mendesak dari masyarakat.
Perkembangan PT Pegadaian (Persero) yang semakin cepat dari tahun ke
tahun membuat pegadaian mengeluarkan produk berbasis syarah yang disebut
dengan pegadaian syariah. Diharapkan dengan hadirnya Pegadaian Syariah yang
menawarkan solusi pendanaan yang cepat, praktis dan menentramkan ini dapat
2
berbasis pada syariah. Pada dasarnya produk-produk berbasis syariah mempunyai
karakteristik seperti, tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk apapun karena
riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang
diperdagangkan, dan melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa atau
bagi hasil.
Salah satu produk yang dikeluarkan oleh pegadaian yaitu produk MULIA
(Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) merupakan salah satu produk
investasi syariah yang dikeluarkan oleh pegadaian syariah yaitu berupa penjualan
emas logam mulia 24 karat yang aman, terjamin dan mudah mengingat pegadaian
kini menawarkan sistem tunai maupun angsuran.
PT Pegadaian menggunakan akad murabahah sebagai salah satu produk
pembiayaannya, hal ini dikarenakan sistem dan teknik perhitungan yang lebih
mudah dimengerti baik oleh para nasabah maupun pihak pegadaian sehingga
mengedepankan aspek kejelasan dan juga peluang bisnis yang kini mulai diminati
masyarakat luas. Murabahah murni menggunakan rukun dan syarat jual beli
dimana dalam transaksi jual beli tersebut harus ada penjual, pembeli, obyek yang
diperjual belikan, ijab dan qobul serta akad yang menyertai perjanjian jual beli
tersebut.
Logam Mulia merupakan emas batangan murni 24 karat yang tidak akan
lapuk termakan usia dan waktu sehingga akan tetap memiliki nilai estetis yang
tinggi selain itu juga, merupakan jenis investasi yang nilainya stabil, likuid, dan
aman secara riil. Ini dapat dibuktikan dengan melihat harga emas saat ini yang
Melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) membuat harga emas kembali
menguat. Padahal sebelumnya, harga logam mulia ini anjlok ke posisi
terendahnya dalam tiga bulan terakhir.
Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (17/12/2011), harga emas menguat 1,7
persen ke USD1.600,49 per ounce, dan akhirnya berada di posisi USD1.596,4.
Sementara harga emas AS naik 1,31 persen ke USD1.597,9 per ounce. Setelah
sebelumnya ada di posisi USD1.598,1.
Beberapa orang mengambil kesempatan untuk membeli emas logam mulia,
pasalnya harga emas ini sudah cukup murah. Walau demikian, secara year to date,
harga emas masih mengalami kenaikan karena daya tariknya sebagai safe
haven selama ketidakpastian politik melanda AS. (kompas.com)
Program MULIA tersebut merupakan fasilitas kepemilikan emas batangan
pada berbagai kalangan masyarakat melalui penjualan emas fisik oleh pegadaian.
Program emas MULIA yang disediakan oleh pegadaian berupa emas batangan
murni bersertifikat resmi yang dikeluarkan oleh PT. ANTAM Tbk. Oleh karena
itu, logam mulia yang masyarakat beli dari pegadaian nantinya akan sangat mudah
dijual kembali dan banyak diminati pembeli karena 99,99% akurasi kadar
kemurniannya.
Pembiayaan emas logam mulia secara angsuran yang ditawarkan oleh
pegadaian mungkin bisa menjadi solusi dan kesempatan bagi nasabah dengan
dana terbatas untuk memiliki emas logam mulia 24 karat bersertifikat resmi. Bagi
nasabah yang berminat untuk melakukan pembiayaan emas secara angsuran,
4
produksi dari Antam mulai dari berat 1 gr, 5gr, 10gr, 25gr, 50gr, 100gr, 250 gr
sampai dengan 1kg. (Malakah Pegadaian)
Untuk melakukan pembiayaan logam mulia pada pegadaian, nasabah
haruslah memenuhi semua prosedur yang berlaku pada pegadaian. Pertama,
nasabah menentukan berat dan jangka waktu lama angsuran. Kedua, mengisi
formulir aplikasi pembiayaan emas logam mulia. Ketiga, menyiapkan persyaratan
seperti foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu identitas lainnya yang
masih berlaku. Keempat, menyerahkan Uang Muka (Down Payment) sekitar 20%
sampai dengan 30% selanjutnya menandatangani akad perjanjian murabahah
logam mulia. Untuk sementara waktu emas logam mulia yang telah di beli secara
angsuran akan disimpan oleh pihak pegadaian sampai cicilannya lunas, apabila
cicilannya telah lunas maka nasabah akan menerima emas logam mulia beserta
sertifikatnya.(www.pegadaian.co.id)
Beberapa prosedur yang telah di tetapkan oleh pegadaian, sebenarnya
prosesnya cukup mudah dengan layanan profesional dan bisa menjadi alternatif
investasi aman untuk menjaga portofolio asset.
Banyaknya minat nasabah yang ingin memiliki emas logam mulia disaat
harganya yang selalu meningkat didorong dengan ketidak tahuan masyarakat
mengenai prosedur pembiayaan Emas Logam Mulia 24 karat (MULIA) secara
angsuran yang berlaku pada PT Pegadaian. Khususnya bagi nasabah baru yang
ingin melakukan pembiayaan emas logam mulia, mereka tidak mengetahui
syarat-syarat yang harus di penuhi seperti nasabah tidak mengetahui harus membayar
untuk pembiayaan emas logam mulia. Oleh karena itu, nasabah harus terpaksa
pulang dulu kerumah untuk menyiapkan uang muka (down payment) terlebih
dahulu sebagai syarat untuk memenuhi prosedur pembiayaan emas logam mulia
secara angsuran sehingga tidak efektif.
Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai pembiayaan emas logam mulia secara angsuran, sehingga penulis
mengambil judul “Prosedur Pem biayaan Emas Logam Mulia 24 Karat
(MULIA) Secara Angsuran Pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Situsaeur”.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Maksud dari kerja praktek yang dilaksanakan dalam rangka penyusunan
laporan ini adalah untuk mengetahui prosedur pembiayaan emas logam mulia 24
karat (MULIA) secara angsuran pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Situsaeur.
Adapun tujuan kerja praktek yang penulis laksanakan adalah :
1. Untuk mengetahui Prosedur yang harus di penuhi dalam pembiayaan emas
logam mulia 24 karat (MULIA) secara angsuran pada PT Pegadaian
(Persero) Cabang Syariah Situsaeur.
2. Untuk mengetahui perhitungan Denda Keterlambatan yang dikenakan
apabila nasabah telat membayar sesuai dengan akad yang lelah disepakati
6
3. Untuk mengetahui Keuntungan Pembiayaan Emas Logam Mulia 24 karat
(MULIA) pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Penelitian ini penulis lakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kerja Praktek pada program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Komputer Indonesia Bandung.
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1.Bagi Penulis
a. Menambah pengetahuan dan pegalaman bagi penulis agar bisa
mengimplementasikan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah
dengan dunia kerja.
b. Mengetahui tentang manfaat pentingnya investasi melalui pembiayaan
Logam Mulia secara angsuran pada PT Pegadaian (Persero) Cabang
Syariah Situsaeur.
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan laporan kerja praktek ini dapat memberikan masukan dan
bahan pertimbangan bagi perusahaan agar produk MULIA dapat terus
diminati oleh para masyarakat pada PT Pegadaian (Persero) Cabang
Syariah Situsaeur.
3. Bagi Pihak lain
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi
yang bermanfaat serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam
1.4 Metode Kerja Praktek
Dalam penyusunan laporan ini, penulis berusaha memperoleh data sesuai
dengan hal-hal yang akan dibahas, untuk itu metode penulisan yang digunakan
adalah block release, yaitu metode yang menyelenggarakan kerja praktek dalam
suatu periode tertentu. Adapun kerja praktek ini dilaksanakan dari tanggal 16 Juli
2013 sampai 28 Agustus 2013. Teknik yang digunakan dalam melaksanakan
kerja praktek ini penulis menggunakan metode:
1. Field Research (Penelitian secara langsung)
a. Observasi Langsung
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pencarian dan pengumpulan
data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung
pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.
b. Interview
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tatap muka dan
tanya jawab secara langsung kepada pembimbing dan staf pegawai PT
Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.
2. Library Research (Studi Pustaka)
Yaitu pengumpulan data-data atau sumber – sumber yang berhubungan
dengan pokok pembahasan, membaca dan mempelajari buku - buku untuk
8
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Penulis melaksanakan kerja praktek ini pada PT Pegadaian (Persero)
Cabang Syariah Situsaeur yang beralamat Jl. Kopo No. 95 Bandung. Adapun
kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2013 sampai 28 Agustus 2013,
kerja praktek ini dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat pukul
T
abel 1.1
Schedule Pelaksanaan Kerja Praktek
No Uraian Kegiatan
Bulan
Juli Ags Sep Okt Nov Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I Tahap Pendahuluan
1. Pembuatan Surat
Ijin Kerja Praktek
2. Permohonan ijin kerja praktek
c. Realisasi ijin kerja praktek
d. Surat penerimaan dari instansi
e. Penentuan kerja praktek
II Tahap Pelaksanaan 1. Perkenalan Perusahaan
2. Aktivitas kerja praktek
III Tahap Pelaporan
1. Konsultasi dengan dosen kerja praktek
2. Pengajuan judul 3. Pengumpulan data
4. Bimbingan dengan dosen kerja praktek
5. Bimbingan dengan pembimbing perusahaan
6. Pembuatan laporan kerja
praktek
7. Final pembuatan laporan kerja praktek
8. Pengumpulan laporan kerja praktek
10
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat PT Pegadaian (Persero) Syariah
Pegadaian dikenal mulai dari Eropa, yaitu negara Italia, Inggris, dan
Belanda, yaitu sekitar abad 19-an, oleh sebuah bank yang bernama Van Lening.
Bank tersebut memberi jasa pinjaman dana dengan syarat penyerahan barang
bergerak, sehingga bank ini pada hakikatnya telah memberikan jasa pegadaian.
Pada awal 20-an, pemerintah Hindia Belanda berusaha mengambil alih usaha
pegadaian dan memonopolinya dengan cara mengeluarkan Staatsblad No.131
tahun 1901. Peraturan tersebut diikuti dengan pendirian rumah gadai resmi milik
pemerintah dan statusnya diubah menjadi Dinas Pegadaian sejak
berlakunya Staatsblad No.226 tahun 1960.
Selanjutnya, pegadaian milik pemerintah tetap diberi fasilitas monopoli
atas kegiatan pegadaian di Indonesia. Dinas pegadaian mengalami beberapa kali
bentuk badan hukum sehingga akhirnnya pada tahun 1990 menjadi perusahaan
umum. Sewaktu pada tahunf1960 Dinas Pegadaian berubah menjadi Perusaan
Negara (PN) Pegadaian, pada tahun 1969 Perusahaan Negara Pegadaian diubah
menjadi Perusahaan Negara Jawatan (Perjan) Pegadaian, dan pada tahun 1990
menjadi Perusahaan Umum (Perum). Pegadaian melalui peraturan pemerintah
No.10 tahun 1990 tanggal 10 April 1990. Pada waktu pegadaian masih berbentuk
Perusahaan Jawatan. Misi sosial dari pegadaian merupakan satu-satunya acuan
Pada saat ini pegadaian syariah belum terbentuk sebagai sebuah lembaga.
Ide pembentukan pegadaian syariah selain karena tuntutan idealism, juga
dikarenakan keberhasilan terlembaganya bank dan asuransi syariah. Setelah
terbentuknya Bank, BMT, BPR, dan asuransi syariah maka pegadaian syariah
mendapat perhatian oleh beberapa praktisi dan akademisi untuk dibentuk dibawah
suatu lembaga sendiri. Keberadaan pegadaian syariah atau gadai
syariah (rahn) lebih dikenal sebagai produk yang ditawarkan oleh bank syariah,
dimana bank menawarkan kepada masyarakat bentuk penjaminan barang guna
mendapatkan pembiayaan.
Namun trend dari perkembangna rahn sebagai produk perbankan syariah
belum begitu baik, hal ini disebabkan oleh keberadaan komponen-komponen
pendukung produk rahn yang terbatas, seperti sumberdaya penafsir, alat untuk
menafsir, dan gudang penyimpanan barang jaminan. Oleh karena itu, tidak semua
bank mampu memfasilitasi keberadaan rahn ini, tetapi jika keberadaan rahn
sangat dibutuhkan dalam sistem pembiayaan bank, maka bank tersebut memiliki
ketentuan sendiri mengenai rahn, misalnya dalam hal barang jaminan ukurannya
dibatasi karena alasan kapasitas gudang penyimpanan barang jaminan terbatas.
Alasan lain mengapa perkembangan pegadaian syariah kurang baik, sebab
masyarakat belum begitu mengenal produk rahn dengan baik di bank syariah
dibanding produk lain, misalnya mudharabah, musyarakah, murabahah,
salam dan lain sebagainya. Apalagi rahn dalam bentuk lembaga sendiri yang
benar-benar terpisah dari sistem perbankan syariah, sebagaimana pegadaian
12
Terbitnya PP/10 tanggal 1 April 1990 dapat dikatakan menjadi tonggak
awal kebangkitan Pegadaian, satu hal yang perlu dicermati bahwa PP10
menegaskan misi yang harus diemban oleh Pegadaian untuk mencegah praktik
riba, misi ini tidak berubah hingga terbitnya PP103/2000 yang dijadikan sebagai
landasan kegiatan usaha Perum Pegadaian sampai sekarang.[4] Banyak pihak
berpendapat bahwa operasionalisasi Pegadaian pra Fatwa MUI tanggal 16
Desember 2003 tentang Bunga Bank, telah sesuai dengan konsep syariah
meskipun harus diakui belakangan bahwa terdapat beberapa aspek yang menepis
anggapan itu. Berkat Rahmat Allah SWT dan setelah melalui kajian panjang,
akhirnya disusunlah suatu konsep pendirian unit Layanan Gadai Syariah sebagai
langkah awal pembentukan divisi khusus yang menangani kegiatan usaha syariah.
Konsep operasi Pegadaian syariah mengacu pada sistem administrasi
modern yaitu azas rasionalitas, efisiensi dan efektifitas yang diselaraskan dengan
nilai Islam. Fungsi operasi Pegadaian Syariah itu sendiri dijalankan oleh
kantor-kantor Cabang Pegadaian Syariah / Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) sebagai
satu unit organisasi di bawah binaan Divisi Usaha Lain Perum Pegadaian. ULGS
ini merupakan unit bisnis mandiri yang secara struktural terpisah pengelolaannya
dari usaha gadai konvensional. Pegadaian Syariah pertama kali berdiri di Jakarta
dengan nama Unit Layanan Gadai Syariah ( ULGS) Cabang Dewi Sartika di bulan
Januari tahun 2003. Menyusul kemudian pendirian ULGS di Surabaya, Makasar,
Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta di tahun yang sama hingga September
2003. Masih di tahun yang sama pula, 4 Kantor Cabang Pegadaian di Aceh
Hingga pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011, bentuk badan hukum
Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Namun demikian,
perubahan tersebut efektif setelah anggaran dasar diserahkan ke pejabat
berwenang yaitu pada 1 April 2012.
2.1.1 Dasar Hukum Pegadaian Syariah
1. Al-Qur’an
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’alah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada
barang tangguhan yang di pegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika
sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaknya ia
bertakwa kepada Allah SWT”. (Q.S Al-Baqarah : 238).
2. Al-Hadis
Hadis Rasul Saw yang diriwayatkan oleh Muslim dari Aisrah ra
“Dari Aisyah berkata: Rasulullah Saw membeli makanan dari
seseorang Yahudi dan menggadaikannya dengan besi”.
“Dari Anas ra bahwasanya ia berjalan menuju Nabi Saw dengan
roti dari gandum dan sungguh Rasulullah Saw telah menangguhkan baju
besi kepada seorang Yahudi di Madinah ketika beliau mengutangkan
14
3
. Ijtihad Ulama
Perjanjian gadai yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis itu
dalam pengembangan selanjutnya dilakukan oleh para fuquha dengan jalan
ijtihad, dengan kesepakatan para ulama bahwa gadai diperbolehkan dan
para ulama tidak pernah mempertentangkan kebolehannya demikian juga
dengan landasan hukumnya. Namun demikian perlu dilakukan pengkajian
ulang yang lebih mendalam bagimana seharusnya penggadaian menurut
landasan hukumnya.
Asy-Syafii mengatakan Allah tidak menjadikan hukum kecuali
dengan barang berketeria jelas dalam serah terima. Jika criteria tidak
berbeda (dengan aslinya), maka wajib tidak ada keputusan. Mazhab Maliki
berpendapat, gadai wajib dengan akad (setelah akad) orang menggadaikan
(rahn) dipaksakan untuk menyerahkan jaminan untuk dipegang oleh yang
memegang gadaian (murtahin). Jika jaminan sudah berada ditangan
pemegang gadaian (murtahin) orang yang menggadaikan (rahin)
mempunyai hak memanfaatkan. Namun berbeda dengan pendapat Imam
Syafii yang mengatakan, hak memanfatkan berlaku selama tidak
merugikan/membahayakan pemegang gadaian.
2.1.2 Visi dan Misi PT Pegadaian (Persero)
1. Visi
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu
menjadi ‘champion’ dalam pembiayaan mikro dan kecil berbasis gadai
syariah dan fiducia bagi masyarakat menengah ke bawah
2. Misi
Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan
rakyat khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan
solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro,
kecil dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia . Memberikan
manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola
perusahaan yang baik secara konsisten. Melaksanakan usaha lain dalam
rangka optimalisasi sumber daya.
Perjalanan Misi Perusahaan PT Pegadaian (Persero)
Misi Pegadaian sebagai suatu lembaga yang ikut meningkatkan
perekonomian dengan cara memberikan uang pinjaman berdasarkan
hukum gadai kepada masyarakat kecil, agar terhindar dari praktek
pinjaman uang dengan bunga yang tidak wajar ditegaskan dalam
keputusan Menteri Keuangan No. Kep-39/MK/6/1/1971 tanggal 20 Januari
1970 dengan tugas pokok sebagai berikut:
a. Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit
atas dasar hukum gadai kepada para petani, nelayan, pedagang
kecil, industri kecil, yang bersifat produktif kaum buruh / pegawai
16
b. Ikut serta mencegah adanya pemberian pinjaman yang tidak wajar,
ijon, pegadaian gelap, dan praktek riba lainnya.
c. Disamping menyalurkan kredit, maupun usaha-usaha lainnya yang
bermanfaat terutama bagi pemerintah dan mayarakat.
d. Membina pola perkreditan supaya benar-benar terarah dan
bermanfaat dan bila perlu memperluas daerah operasinya.
2.2 Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur
Organisasi adalah sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu
dikatakan organisasi adalah wadah atau wahana kegiatan dari orang-orang yang
bekerja sama dalam usaha untuk mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu
setiap orang harus jelas tugas, wewenang, tanggung jawab, hubungan dan tata
kerjanya.
Struktur organisasi dan tata kerja PT Pegadaian (Persero) ditetapkan dalam
suatu Keputusan Direksi untuk memperjelas tata hubungan antara satu bagian
dengan bagian lain, hubungan atasan dan bawahan serta sesama bawahan.
Keputusan tersebut dituangkan dalam Peraturan Direksi PT Pegadaian No.
SM.2/1/29 Tanggal 27 Oktober 1990 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT
Pegadaian (Persero).
Dalam keputusan tersebut di atur mulai struktur paling atas yaitu Menteri
Keuangan sampai bagian terkecil yaitu cabang – cabang di seluruh Indonesia.
Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur dapat
Gambar 2.1
Struktur Organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur
Struktur organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur dapat
dilahat pada gambar diatas, ini menunjukan bahwa struktur organisasi pada
perusahaan Pegadaian adalah struktur garis. Berdasarkan bentuk bagan organisasi
dapat diketahui bahwa garis wewenang yang menghubungkan langsung secara
vertikal antara pihak atasan dan bawahan, sehingga terlihat masing-masing
tingkatan dihubungkan dengan garis wewenang.
Setiap bagian bertanggung jawab pada bagian yang lebih tinggi
tingkatannya. Pada struktur organisasi diatas manajer cabang dapat secara
langsung memerintah atau memberi wewenang kepada seluruh staf, tanpa harus Manajer Cabang
Keamanan
(Security) (Office Boy) Pesuruh
Pengelola
GALERI 24 Petugas Kasir
Petugas Gudang Petugas
Penaksir Pengelola
18
melalui staf-staf yang lain. Karena perusahaan Pegadaian ini sangat menjungjung
tinggi asas kekeluargaan, sehingga para staf kepada atasan maupun atasan kepada
bawahan saling menghargai dan saling menghotmati satu dengan yang lainnya
2.3 Deskripsi Jabatan
Deskripsi jabatan adalah suatu pernyataan tertulis tentang apa yang
seharusnya dilakukan oleh pemegang jabatan, bagaimana melakukannya, dan
dalam kondisi seperti apa jabatan tersebut dilaksanakan
Dari gambar struktur organisasi PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Situsaeur diatas maka, penulis akan menjelaskan Deskripsi Jabatan yang sesuai
dengan jabatan, wewenang dan tanggung jawab. Adapun penjelasannya sebagai
berikut :
1. Manajer Cabang
Manajer Cabang mempunyai fungsi mengelolah operasional cabang yaitu,
menyalurkan uang pinjaman secara hukum gadai yang didasarkan pada penerapan
prinsip Syariah.
Tugas:
1. Menyusun program kerja operasional cabang agar sesuai dengan visi dan
misi perusahaan
2. Mengkoordinasikan kegiatan penaksiran barang jaminan (marhun)
berdasarkan peraturan yang berlaku.
3. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan
4. Mengkordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi proses lelang
barang jaminan (marhun).
5. Mengkordinasikan pelaksanaan tugas pekerja bawahan dan membimbing
bawahan dalam rangka pembinaan.
2. Pengelola Unit
Pengelola unit mempunyai fungsi mengelolah operasional unit yaitu,
menyalurkan uang pinjaman secara hukum gadai yang didasarkan pada penerapan
prinsip Syariah.
Tugas:
1. Menyusun program kerja operasional unit agar sesuai dengan visi dan misi
perusahaan
2. Mengkoordinasikan kegiatan penaksiran barang jaminan (marhun)
berdasarkan peraturan yang berlaku.
3. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan
mengendalikan barang jaminan (marhun).
3. Penaksir
Menaksir barang jaminan (marhun) untuk menentukan mutu dan nilai
barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mewujudkan
penetapan uang pinjaman yang wajar serta citra baik perusahaan.
Tugas:
20
2. Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan (marhun) untuk
menetukan mutu dan nilai barang, menetapakan dan menentukan uang
kredit gadai.
3. Merencanakan dan menyimpan barang jaminan yang akan disimpan
guna keamanan.
3. Petugas Gudang
Melaksanakan pemeriksaan, penyimpanan dan pengeluaran barang selain
barang kantong sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka ketertiban
dan keamanan serta keutuhan barang jaminan.
Tugas:
1. Menerina barang jaminan selain barang kantong dari Administrasi.
2. Melakukan pengelompokan barang jaminan sesuai dengan rublik dan
bulan kreditnya serta menyusun seuai dengan urutan nomor SBK, dan
mengatur penyimpanannya.
3. Merawat barang jaminan dari gudang penyimpanan untuk keperluan
penebusan, pemeriksaan oleh atasan atau keperluan lain.
4. Melakukan pencatatan dan pengadministrasian mutasi
(penambahan/pengurangan) barang jaminan yang menjadi
tanggungjawabnya.
4. Pengelola Galeri 24
Melaksanakan pelayanan terhadap penjualan dan pembelian kembali (buy
Tugas:
1. Melaksanan Pelayana terhadap nasabah yang ingin membeli Logam
Mulia baik secara tunai atau Kredit.
2. Melaksanakan pembelian kembali (buy back ) Logam Mulia.
3. Membuat persedian stock Mulia
4. Membuat laporan pencatatan saldo penjualan dan buku gudang
5. Kasir
Melakukan tugas penerimaan dan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang
berlaku untuk kelancaran pelaksanaan operasional kantor cabang.
Tugas:
1. Menerima modal kerja harian dari atasan sesuai ketentuan yang
berlaku.
2. Menyiapkan uang kecil untuk kelancaran pelaksanaan tugas
3. Mencatat penerimaan dari transfer
4. Mencatat penerimaan dari penjualan lelang
5. Mencatat penerimaan lain-lain
6. Melaksanakan pembayaran untuk pinjaman kredit
7. Mencatat pembayaran pengeluaran lain-lain
8. Mencatat pembayaran uang kelebihan
9. Mencatat pembayaran pinjaman pegawai
10. Melayani nasabah yang akan melakukan pelunasan, peminjaman,
22
6. Keamanan (Security)
Keamanan mempunyai fungsi yaitu melaksanakan dan mengendalikan
ketertiban dan keamanan di Kantor Cabang.
Tugas :
1. Melaksanakan keretiban dan keamanan di lingkungan Kantor Unit
Cabang.
2. Memberikan informasi kepda nasabah sesuai dengan kebutuhan.
3. Mengatur dan mengawasi ke luar masuknya kendaraan dinas/ non
dinas dari dan ke dalam lingkungan Kantor Unit Cabang.
4. Mengantar Pengelola Unit Cabang atau pegawai untuk keperluan
dinas terutama mengambil atau menyetorkan uang ke bank.
7. Pesuruh (Office Boy)
Pesuruh /office boy mempunyai fungsi yaitu menjaga kebersihan dan
kerapihan di Kantor Cabang.
Tugas:
1. Membersihkan Kantor Cabang pagi hari sebelum kegiatan dinulai
2. Merapihkan peralatan kerja yang akan digunakan
3. Membantu staf jika diperlukan demi kelancaran kegiatan kerja
2.4 Aspek Kegiatan PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur
PT Pegadaian Syariah merupakan salah satu lembaga pemerintah yang
bergerak di bidang jasa penyaluran pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum
gadai, dengan jaminan barang bergerak dengan menggunakan prinsip dasar
syariah yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis.
1. Gadai Syariah (Ar- Rahn)
RAHN adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada
prinsi-prinsip Syariah, dimana nasabah hanya akan dipungut biaya administrasi
dan Ijaroh (biaya jasa simpan dan pemeliharaan barang jaminan).
Pegadaian Syariah menjawab kebutuhan transaksi gadai sesuai Syariah,
untuk solusi pendanaan yang Cepat, Praktis, dan Menentramkan.
2. Pembiayaan ARRUM (Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro Kecil)
ARRUM yaitu pembiayaan yang dikhususkan untuk UMKM
(Usaha Mikro Kecil Menengah) dengan objek jaminan berupa BPKB
(Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor).
3. AMANAH (Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Bagi
Karyawan).
AMANAH adalah pemberian pinjaman guna kepemilikan
kendaraan bermotor kepada para pegawai tetap pada suatu instansi atau
perusahaan tertentu atas dasar besarnya penghasilan (gaji) dengan pola
perikatan jaminan sistem fiducia atas obyek, surat kuasa pemotongan gaji
amanah tersebut. Skim pemberian pinjaman ini menerapkan sistem syariah
24
4. Pembiyaan MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi)
MULIA yaitu penjualan logam mulia oleh Pegadaian kepada
masyarakat secara tunai, dan agunan dengan jangka waktu fleksibel.
5. Multi Pembayaran Online
Layanan pembayaran berbagai tagihan bulanan seperti Listrik,
Telepon, PDAM dan lain sebagainya secara online di outlet Pegadaian di
seluruh Indonesia. Merupakan solusi pembayaran cepat yang memberi
kemudahan nasabah dalam bertransaksi tanpa harus memiliki rekening di
bank.
6. Jasa Titipan
Jasa titipan adalah fasilitas semacam save deposit box yang
ditawarkan oleh pegadaian kepada masyarakat dengan maksud untuk
melindungi surat-surat atau barang-barang berharga lainnya bila
pemiliknya meninggalkan rumah atau menghendaki perlindungan yang
lebih aman dibandingkan disimpan dirumah.
25
BAB III
PE
MBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Selama melaksanakan kerja praktek penulis ditempatkan dibagian staf
administrasi pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur, karena
bagian ini merupakan sarana atau wadah perusahaan mengenai kegiatan
pelayanan terhadap nasabah yang dilakukan oleh perusahaan, di bagian ini pula
penulis mendapatkan bahan-bahan atau informasi yang berguna dalam
penyelesaian laporan kerja praktek. Sebelum melaksanakan kerja praktek, penulis
terlebih dahulu mendapatkan pengarahan dan penjelasan mengenai tata tertib serta
mengenai tugas-tugas yang akan dikerjakan, yang diperoleh dari pembimbing di
perusahaan tersebut.
3.1.1 Pengertian Prosedur
Prosedur merupakan rangkaian langkah yang dilaksanakan untuk
menyelesaikan kegiatan atau aktivitas. Sehingga dapat tercapai tujuan yang
diharapkan serta dapat dengan mudah menyelesaikan suatu masalah yang
26
Dibawah ini Pengertian prosedur menurut Mulyadi yaitu sebagai berikut:
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.
(2008 : 5)
MenurutM. Narafinmenyatakan bahwa:
“Prosedur adalah suatu urutan-urutan seri tugas yang saling berhubungan
yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerjanya seragam”.
(2008 : 84)
SedangkanmenurutArdiyose menyatakan bahwa:
“Prosedur adalah suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang dalam satu atau beberapa bagian yang ditetapkan untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi dapat terjadi berulangkali dan dilaksanakan secara beragam”.
(2008 : 724)
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah susunan
kegiatan atau aktivitas yang telah ditentukan dengan melibatkan beberapa orang
dalam satu departemen atau lebih yang dilakukan secara berulang-ulang untuk
melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu perusahaan.
3.1.2 Manfaat Prosedur
Ada beberapa manfaat jika dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan
memakai prosedur kerja yaitu:
1. Memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan untuk masa
yang akan datang.
2. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas agar pekerjaan tidak
3. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan pengawasan.
4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan
efisien.
3.1.3 Pengertian Pembiayaan
Menurut Al-Quran surat An
Artinya:
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama
membunuh dirimu kepadamu”.
Menurut Veithzal dan Arvivan Arifin men
“Pembiayaan adalah
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank/lembaga keuangan lain nya dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu yang telah ditentukan”.
Sedangkan Menurut Ahmad Sumiya
“Pembiayaan
anggota pengguna dana
diperoleh jenis usaha yang produktif, menguntungkan dan dikelola oleh anggota yang jujur dan bertangg
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
aktivitas penyediaan uang atau dana
Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan pengawasan.
Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan
Pengertian Pembiayaan
Quran surat An-Nisa ayat 29:
orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Menurut Veithzal dan Arvivan Arifin mendefinisikan bahwa:
Pembiayaan adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank/lembaga keuangan lain nya dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu yang telah ditentukan”.
Menurut Ahmad Sumiyanto mendefinisikan bahwa:
Pembiayaan adalah aktivitas menyalurkan dana yang terkumpul kepada pengguna dana memilih jenis usaha yang akan dibiayai agar diperoleh jenis usaha yang produktif, menguntungkan dan dikelola oleh anggota yang jujur dan bertanggung jawab”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah
penyediaan uang atau dana yang digunakan untuk membiayai usaha, Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan pengawasan.
Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan
orang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang suka di antara kamu. Dan janganlah kamu sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank/lembaga keuangan lain nya dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
(2010:698)
yang terkumpul kepada usaha yang akan dibiayai agar diperoleh jenis usaha yang produktif, menguntungkan dan dikelola oleh
(2008: 165)
bahwa pembiayaan adalah
28
dengan adanya kesepakatan antara bank/lembaga keuangan lainnyadimana pihak
meminjam harus melunasi utangnya sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.
Jenis- jenis Pembiayaan
Menurut Adiwarman Karim (2008: 231), pembiayaan syariah dapat
digolongkan menjadi enam pembiayaan yaitu :
1) Pembiayaan modal kerja syariah
Pembiayaan modal kerja syariah adalah pembiayaan jangka pendek yang
diberikan kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja
usahanya berdasarkan prinsip syariah. Jangka waktu pembiayaan modal
maksimum satu tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
2) Pembiayaan investasi syariah
Pembiayaan investasi syariah adalah penanaman dana dengan maksud
memperoleh imbalan/manfaat/keuntungan dikemudian hari.
3) Pembiayaan konsumtif syariah
Pembiayaan konsumtif syariah adalah jenis pembiayaan yang diberikan
untuk tujuan diluar usaha umumnya bersifat perorangan.
4) Pembiayaan sindikasi
Pembiayaan sindikasi adalah pembiayaan yang diberikan oleh lebih dari
satu lembaga keuangan bank untuk obyek pembiayaan tertentu.
5) Pembiayaan berdasarkan take over
Pembiayaan berdasarkan take over adalah membantu masyarakat untuk
mengalihkan transaksi nonsyariah yang telah berjalan menjadi transaksi
6) Pembiayaan letter of credit
Pembiayaan letter of credit adalah pembiayaan yang diberikan dalam
rangka memfasilitasi transaksi impor atau ekspor nasabah.
3.1.4 Pembiayaan Murabahah
Kata Al-Murabahah diambil dari bahasa Arab dari kata ar-ribhu ( ُﺢْﺑِﺮﻟا) yang berarti kelebihan dan tambahan (keuntungan). Sedangkan dalam definisi
para ulama terdahulu adalah jual beli dengan modal ditambah keuntungan yang
diketahui. Menurut arti luas dari murabahah yaitu jual beli barang pada harga asal
dengan tambahan keuntungan yang disepakati.
Dalam fatwa Dewan Syariah nasional (DSN) No. 04 / DSN-MUI/IV/2000.
Menyatakan bahwa :
“Murabahah yaitu menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya
kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai
laba".
Menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan
Menengah No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang Petunjuk Kegiatan Usaha
Koperasi Jasa Keuangan Syariah bahwa:
30
Menurut Adiwarman Karim mendefinisikan bahwa:
”Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga
perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan
pembeli”.
(2008: 113)
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa murabahah
merupakan suatu akad jual beli barang dengan harus menyatakan harga perolehan
dan keuntungan (margin), dan pelunasan kewajiban disertai pembayaran margin
yang disepakati sesuai akad.
1. Syarat-syarat Akad Murabahah
Syarat lazimnya murabahah terdiri atas :
a. Mengetahui harga pertama (harga pembelian)
b. Mengetahui besarnya keuntungan (margin)
c. Modal hendaknya berupa komoditas yang memilki kesamaan dan sejenis,
seperti benda-benda yang ditakar, ditimbang dan dihitung.
d. Obyek transaksi dan alat pembayaran yang digunakan tidak boleh berupa
barang ribawi
e. Akad jual beli pertama harus sah adanya, artinya transaksi yang dilakukan
penjual pertama dan pembeli pertama harus sah.
2. Macam-macam Murabahah.
Murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Murabahah tanpa pesanan.
atau tidak, sehingga penyediaan barang dilakukan sendiri oleh bank
syariah atau lembaga lain yang memakai jasa ini, dan dilakukan tidak
terkait dengan jual beli murabahah itu sendiri.
b. Murabahah berdasarkan pesanan.
Yaitu jual beli murabahah dimana dua pihak atau lebih bernegoisasi dan
berjanji satu sama lain untuk melaksanakan suatu kesepakatan bersama,
dimana pemesan (nasabah) meminta bank untuk membeli aset yang
kemudiandimiliki secara sah oleh pihak kedua.
3.1.5 Pengertian Emas Logam Mulia
Menurut Teguh Sugiarto mengemukakan bahwa emas adalah:
“Emas (Au) digunakan sebagai perhiasan dan komponen listrik berkualitas
tinggi. Paduan emas dan perak juga banyak digunakan sebagai koin”
(2008:223)
Sedangkan pengertian Logam Mulia menurut Ratnakrishanan SS adalah:
“Emas murni atau pure gold adalah suatu logam yang mengandung 99.5%
atau lebih Emas (Au) di dalamnya atau disebut dengan emas 24 karat”.
(2011:34)
Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa emas logam mulia
adalah sebuah logam transisi yang lunak, mengkilap, kuning yang digunakan sebagai
perhiasan yang mengandung kadar 99,5% emas atau lebih.
Emas yang biasa dijual dipasaran kualitasnya sangat tergantung pada
perusahaan yang memproduksinya. Terutama untuk emas-emas yang diperoleh
dengan cara pelapisan atau yang disebut penyepuhan. Hal ini sering dijumpai
32
memudar. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya membeli emas atau gelang dari
tempat atau perusahaan yang dipercaya, walaupun harganya sedikit lebih mahal.
3.1.6 Pengertian Angsuran
Menurut Deni Permana Sidik mendefinisikan bahwa:
“Angsuran merupakan suatu pembayaran atau pelunasan atas uang,barang atau jasa secara bertahap atau berkala dengan cara cicilan atau pembayaran sebagian dengan besar pembayaran dan jangka waktunya telah ditentukan sesuai kesepakatan kedua belah pihak, yang membayar dan penerima pembayaran”.
(2011:48)
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa angsuran adalah
uang yang dipakai untuk diserahkan sedikit demi sedikit atau tidak sekaligus,
seperti untuk pembayaran utang, pajak dan sebagainya.
3.2Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan
analisis pada data-data yang diberikan perusahaan serta melakukan tanya jawab
dengan manajer cabang, pegawai yang bekerja pada di PT Pegadaian (Pegadaian)
Cabang Syariah Situsaeur. Kegiatan yang di lakukan penulis merupakan segala
kegiatan yang berhubungan dengan proses pelayanan kepada nasabah yang akan
melakukan proses peminjaman dengan sistem gadai dan pembiayaan emas logam
3.2.1 Fatwa Dewan Syariah Nasional No : 25/DSN-MUI/III/2002
Fatwa Dewan Syariah Nasional no 25/DSN-MUI/III/2002 tanggal 26 Juni
2002 tentang RAHN yang menyatakan bahwa pinjaman dengan menggadaikan
barang sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn diperbolehkan dengan ketentuan
sebagai berikut:
A. Ketentuan Umum :
1. Murtahin (penerima barang) mempunya hak untuk menahan barang
jaminan (marhun) sampai semua utang rahin (yang menyerahkan barang)
dilunasi.
2. Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin. Pada prinsipnya
marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh murtahin kecuali seizin Rahin,
dengan tidak mengurangi nilai marhun dan pemanfaatannya itu sekedar
pengganti biaya pemeliharaan perawatannya.
3. Pemeliharaan dan penyimpanan marhun pada dasarnya menjadi kewajiban
rahin, namun dapat dilakukan juga oleh murtahin, sedangkan biaya dan
pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi kewajiban rahin.
4. Besar biaya administrasi dan penyimpanan marhun tidak boleh ditentukan
berdasarkan jumlah pinjaman.
5. Penjualan marhun
a. Apabila jatuh tempo, murtahin harus memperingatkan rahin untuk
segera melunasi utangnya.
b. Apabila rahin tetap tidak melunasi utangnya, maka marhun dijual
34
c. Hasil Penjualan Marhun digunakan untuk melunasi utang, biaya
pemeliharaan dan penyimpanan yang belum dibayar serta biaya
penjualan.
d. Kelebihan hasil penjualan menjadi milik rahin dan kekurangannya
menjadi kewajiban rahin.
Fatwa DSN no 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas Menetapkan :
a. Rahn Emas dibolehkan berdasarkan prinsip Rahn (lihat Fatwa DSN no:
25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn),
b. Ongkos dan Biaya Penyimpanan barang (Marhun) ditanggung oleh
penggadai (Rahin).
c. Ongkos sebagai mana dimaksud dalam butir b besarnya didasarkan pada
pengeluaran yang nyata-nyata diperlukan.
d. Biaya penyimpanan barang (Marhun) dilakukan berdasarkan akad ijarah.
3.2.2 Operasionalisasi Pegadaian Syariah
Barang yang dapat diterima sebagai jaminan di Cabang Pegadaian
Syari’ah perlu disesuaikan dengan target dan kondisi daerah masing-masing,
mengacu pada fatwa DSN No. 25/ DSN-MUI/ III/ 2002 tanggal 26 Juni 2002.
Maka semua barang-barang yang dapat diterima di CPP oleh CPS sebagai agunan
pinjaman. Khusus untuk penerimaan agunan emas, DSN telah mengeluarkan
fatwa No. 26/ DSN-MUI/ III/ 2002, tanggal 28 Maret 2002. Sehubungan dengan
itu jenis barang- barang yang diterima sebagai jaminan rahn adalah sebagai
1) Barang perhiasan, seperti perhiasan yang terbuat dari intan, mutiara, emas,
perak, platina.
2) Barang elektronik, seperti televisi LCD, Hanphone, Laptop dan lain- lain.
3) Kendaraan, seperti mobil dan sepeda motor yang masih berlaku.
4) Barang- barang lain yang dianggap bernilai.
3.2.3 Bentuk Kontrak Perjanjian Pembiayaan MULIA
Bentuk kontrak perjanjian pada Pembiayaan MULIA sebagai berikut:
a. Akad Murabahah
Bahwa antara pihak pertama (Pegadaian) dengan pihak kedua
(nasabah/pembeli) sepakat dan setuju untuk mengadakan akad murabahah
Logam Mulia dengan syarat dan ketentuan dalam pasl-pasal yang telah
ditentukan dan menjadi kesepakatan bersama antara pihak pertama dengan
pihak kedua.
b. Akad Rahn.
Bahwa sebelumnya para pihak menerangkan telah mengadakan akad
murabahah Logam Mulia, dimana pihak (murtahin) telah memberikan
fasilitas pembiayaan murabahah kepada pihak kedua (rahin) dengan
syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku. Maka, atas pembiayaan
murabahah tersebut rahin sepakat untuk menyerahkan barang miliknya
36
Aplikasi dan Mekanisme Pembiayaan MULIA
Logam Mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh
kebutuhan manusia disamping memiliki nilai estetis yang tinggi juga merupakan
jenis investasi yang nilainya stabil, likuid, dan aman secara riil. Oleh sebab itu,
Pegadaian Syari’ah Situsaeur memberikan fasilitas berupa Pembiayaan MULIA
(Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi), dimana Pegadaian Syari’ah
melakukan penjualan Logam Mulia secara tunai, dan angsuran dengan jangka
waktu fleksibel dengan mekanisme yang sama seperti halnya mekanisme jual beli
murabahah.
Dalam aplikasi Pembiayaan MULIA minimal melibatkan tiga pihak.
Pertama, Pegadaian selaku pembeli atau yang membiayai pembelian barang,
Kedua, nasabah sebagai pemesan barang, dalam Pembiayaan MULIA barang
komoditinya yaitu Emas Logam Mulia, dan Ketiga, supplier atau pihak yang
diberi kuasa oleh Pegadaian untuk menjual barang yaitu PT. Aneka Tambang.
Dimana mekanisme perjanjian Pembiayaan MULIA, adalah Pegadaian
Syariah selaku pihak pertama membiayai pembelian barang berupa Emas Logam
Mulia yang diperlukan (dipesan) oleh nasabah atau pembeli selaku pihak kedua
kepada supplier selaku pihak ketiga. Pembelian barang atau komoditi dilakukan
dengan sistem pembayaran tangguh. Didalam prakteknya, Pegadaian Syariah
membelikan barang yang diperlukan nasabah atas nama Pegadaian. Pada saat
yang bersamaan Pegadaian menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga
pokok ditambah sejumlah keuntungan untuk dibayar oleh nasabah pada jangka
Kemudian barang komoditi yang dibeli yaitu berupa Emas Logam Mulia
dijadikan jaminan (marhun) untuk pelunasan sisa hutang nasabah kepada pihak
Pegadaian Syariah. Setelah semua hutang nasabah lunas, maka Emas Logam
Mulia beserta dokumen-dokumennya diserahkan kepada nasabah.
Untuk lebih memahami alur dalam aplikasi dan mekanisme Pembiayaan
MULIA, adapun bagan pembiayaan murabahah yang juga merupakan Pembiayaan
MULIA sebagai berikut:
(1) (2)
[image:45.595.132.529.301.469.2]
(3) (4)
Gambar 3.1
Gambar Pembiayaan Mulia
Keterangan :
1) Nasabah melakukan akad jual murabahah dengan pihak Pegadaian,
Pegadaian bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli
melakukan negosiasi.
2) Pegadaian melakukan pembelian barang ke Supplier sesuai pesanan
pembeli.
3) Supplier mengirimkan barang ke pihak Pegadaian
38
4) Pegadaian akan menyerahkan barang pesanan nasabah apabila pembayaran
telah lunas.
3.2.4 Jangka Waktu dalam Pembiayaan MULIA
Jangka waktu pelunasan pembiayaan murabahah maksimum 360 hari (tiga
ratus enam puluh hari) atau selama satu tahun, dengan tanggal jatuh tempo
terhitung dimulainya akad perjanjian. Sebelum jangka waktu pembiayaan
berakhir, pihak kedua dapat melunasi hutangnya dengan melakukan pembayaran
sekaligus.
Adapun objek murabahah hilang atau musnah diluar kuasa pihak kedua,
untuk mencegahnya, maka jangka waktu pembiayaan akan berakhir pada saat
terjadinya resiko yang tercantum dalam Akad Murabahah Logam Mulia pasal 7
tentang Force Majeur.
3.2.5 Jaminan dalam Pembiyaan MULIA
Objek pembiayaan murabahah yang juga dijadikan jaminan pelunasan
pembiayaan tetap berada di bawah kekuasaan pihak pertama (penjual/murtahin)
dan dijadikan sebagai marhun sampai dengan lunasnya seluruh kewajiban pihak
kedua (pembeli/rahin) dan sisa hutang murabahah juga merupakan sisa hutang
akad rahn (gadai), dimana pihak pertama tidak memungut ijarah.Adapun pihak
pertama wajib memelihara dan merawat objek murabahah yang dijadikan marhun
tersebut dengan baik dari segala resiko kerusakan atau kehilangan sampai dengan
hutang murabahah dilunasi oleh pihak kedua. Dalam hal objek murabahah yang
pertama wajib mengganti dengan objek murabahah yang baru sebesar nilai objek
murabahah yang hilang atau musnah.
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Prosedur Pembiayaan Emas Logam Mulia 24 Karat (MULIA) secara
Angsuran pada PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.
Prosedur pembiayaan Emas Logam Mulia yang berlaku di PT Pegadaian
yaitu:
1. Nasabah datang ke Pegadaian Syari’ah dengan maksud untuk
melakukan jual beli emas logam mulia dalam Pembiayaan MULIA.
2. Menentukan berat logam mulia dan berapa lama jangka waktu yang
dipilih.
3. Petugas menyerahkan formulir persetujuan Pembiayaan MULIA
4. Nasabah menyiapkan persyaratan foto copy Kartu Tanda Penduduk
(KTP) atau kartu identitas lainnya seperti Surat Ijin Mengemudi (SIM)
yang masih berlaku dan menyerahkannya ke pengelola GALERI 24.
5. Setelah itu, petugas menanyakan berapa uang muka (down payment)
yang akan dibayarkan dan membuatkan bukti pembayaran uang muka
pembelian emas.
6. Apabila pembiayaan dilakukan secara tangguh atau angsur, maka
kemudian petugas membuatkan form perjanjian akad MULIA yang
40
7. Kedua belah pihak menandatangani perjanjian dan emas logam mulia
1 1 2 1 1 2 2 1 2 1
NASABAH PENGELOLA
GALERI 24 GUDANG BAGIAN KASIR PIMPINAN CABANG
Stars
Menentukan pilihan LM & tempo
Angsuran
Mengisi FA LM
Foto copy KTP
FA LM Down Payment AKAD MURABAHAH Stuk Transaksi
Foto copy KTP
FA LM Down Payment LM DATA BASE Penginputan Data, Transksi & Seri LM
AKAD MURABAHAH Menyediakan LM Yg dipesan LM LM Down Payment Proses transaksi Pembayaran Struk Transaksi AKAD MURABAHAH Tandatangan Akad Murabahah AKAD MURABAHAH End 1 1
42
Keterangan:
FA LM = Formulir Aplikasi Logam Mulia
LM = Logam Mulia
Dokumen yang digunakan:
1. Fotocopy KTP
2. Formulir Aplikasi Logam Mulia
3. Struk Pembayaran Transaksi
4. Akad Murabahah Logam Mulia
Alur Pembiayaan Logam Mulia Secara Angsuran
1. Nasabah
Nasabah menentukan pilihan Logam Mulia dan menentukan tempo
angsuran.
Mengisi Formulir Aplikasi Logan Mulia
Menyerahkan Fotocopy KTP, Formulir Aplikasi Logam Mulia dan
Down Payment kepada pengelola Galeri 24
Menerima Akad Murabahah pembiayaan Logam Mulia.
2. Pengelola GALERI 24
Menerima Fotocopy KTP, Formulir Aplikasi Logam Mulia dan
Down Payment dari nasabah.
Menerima Logam Mulia dari petugas gudang.
Menginput Data Nasabah, Transaksi pembelian Logam Mulia dan
Memberikan Kembali Logam Mulia ke Bagian Gudang agar
disimpan dengan baik di gudang untuk menjaga keamanannya.
Mencetak Akad Murabahah Logam Mulia.
3. Bagian Gudang
Menyediakan Logam Mulia yang telah dipesan oleh Nasabah.
Memberikan Logam kepada pengelola GALERI 24
Menyimpan kembali Logam Mulia yang telah di input oleh
pengelola GALERI 24 di gudang.
4. Kasir
Menerima Down Payment dari Pengelola Galeri 24.
Memproses transaksi nasabah.
Memberikan stuk pertama kepada nasabah dan stuk ke dua sebagai
arsip.
5. Pinpinan Cabang
Menerima dua rangkap Akad Murabahah pembiayaan Logam
Mulia
Menandatangani Akad pembelian Logam Mulia secara angsuran.
Akad Murabahah Logam Mulia yang telah di tandatangani
kemudian diberikan kepada nasabah yang pertama dan yang kedua
44
3.3.2 Perhitungan Denda Keterlambatan yang dikenakan apabila nasabah
telat membayar sesuai dengan akad yang lelah disepakati pada PT
Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.
Apabila pihak kedua (pembeli/nasabah) tidak melaksanakan kewajiban
membayar angsuran pada tanggal yang telah ditetapkan (jatuh tempo), maka
dikenakan denda yang besarnya sebagai berikut:
a. 2 % untuk keterlambatan pembayaran angsuran sampai dengan 7 hari.
b. 4% untuk keterlambatan pembayaran angsuran 8 hari sampai dengan 14
hari.
c. 6 % untuk keterlambatan pembayaran angsuran 15 hari sampai dengan 21
hari.
Jadi, setiap kelipatan 7 hari keterlambatan maka dikenakan denda sebesar
2 %. Adapun kebijakan pembayaran denda tersebut diambil oleh pihak Pegadaian
adalah untuk memberikan edukasi kepada nasabah untuk tidak melalaikan
kewajibannya dalam membayar hutang, sehingga dikemudian hari nasabah
tersebut menjadi jera dan tidak mengulangi keterlambatannya dalam membayar
hutang. Sedangkan dana hasil dari pembayaran denda nasabah tersebut akan
Ilustrasi perhitungan denda keterlambatan:
Harga Logam Mulia : Hari Selasa Tanggal 22 Oktober 2013
Unit Logam
Mulia
Cash
(Ready Stock)
Tempo 3 Bulan
Uang Muka Angsuran per Bulan
5 gram 2.600.020 714.344 653.344
10 gram 5.150.000 1.360.950 1.293.750
25 gram 12.797.750 3.301.069 3.214.969
100 gram 51.036.500 13.001.463 12.821.063
Pada tanggal 15 Agustus 2013 Ny. Cici Markucan telah membeli Emas
Logam Mulia seberat 10 gram secara angsuran dengan tempo selama 3 (tiga)
bulan, angsuran perbulan sebesar Rp. 1.293.750. Tanggal jatuh tempo
pembayaran 30 hari setelah ditandatanganinya Akad Murabahah Logam Mulia.
Ny. Cici membayar angsuran pada tanggal 17 September 2013. Berapa nilai denda
dan total pembayaran yang harus di bayar oleh Ny. Cici ?
Penyelesaian:
Dik : Angsuran perbulan Rp. 1.293.750
Jatuh tempo 30 hari = 15 September 2013
Pembayaran Angsuran tanggal 17 September 2013
Terlambat 2 hari
Dit : a. Berapa nilai denda?
46
Jawaban:
a. Denda keterlambatan: 2% * x Rp. 1.293.750 = Rp. 25.875 **
b. Total pembayaran:
Rp. 1.293.750 + Rp. 25.875 = Rp. 1.319.626
Keterangan:
* 2% = sesuai dengan ketentuan pasal 9 ayat 1 (satu).
** Rp. 25.875 = denda keterlambatan berlaku selama 7 hari.
3.3.3 Keuntungan Pembiayaan Emas Logam Mulia 24 Karat (MULIA) pada
PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur.
Keuntungan Membeli Logam Mulia :
a. Jembatan mewujudkan Niat Mulia Anda untuk :
1) Menabung Logam Mulia untuk menunaikan Ibadah Haji
2) Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak di masa mendatang
3) Memiliki Tempat Tinggal dan Kendaraan.
b. Alternatif Investasi yang aman untuk menjaga Portofolio Asset.
c. Merupakan Asset yang sangat likuid dalam memenuhi kebutuhan dana
yang mendesak, memenuhi kebutuhan modal kerja untuk pengembangan
47
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang diperoleh penulis
selama melakukan kerja praktek di PT Pegadaian (Persero) Cabang Syariah
Situsaeur dalam menjalankan operasionalnya pegadaian syariah mengacu pada
Al-Quran dan Hadis sehingga menghindarkan dari sifat riba. Khususnya dalam
pembiayaan emas logam secara angsuran, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Prosedur pembiayaan emas logam mulia secara angsuran pada PT
Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur sangat sederhana dan sudah
berjalan baik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dengan waktu
yang cukup singkat. Emas Logam Mulia yang telah dipesan dan disetujui
oleh nasabah akan disimpan dengan baik serta dijaga kelengkapan dan
kebersihannya oleh pihak Pegadaian sehingga nasabah tidak perlu
menghawatirkan kondisi barangnya.
2. Secara garis besar gambaran umum pembiayaan emas logam mulia secara
angsuran tercantum dalam Akad Murabahah, dimana dalam akad tersebut
membahas tentang ketentuan pembelian secara angsuran dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati
oleh penjual dan pembeli sehingga jelas transaksi jual belinya dengan
48
jangka waktu sehingga nasabah tidak diberatkan. Untuk pasal mengenai
denda keterlambatan diatur dalam pasal 9 ayat (1) sampai (6) dengan
denda sebesar 2% dari jumlah angsuran per 7 (tujuh) hari
3. Keuntungan membeli emas logam mulia yaitu sebagai alternatif investasi
yang aman untuk menjaga portofolio asset serta merupakan asset yang
sangat likuid dalam memenuhi kebutuhan dana mendesak, kebutuhan
modal kerja untuk pengembangan usaha, atau menyehatkan cashflow
keuangan bisnis.
4.2 Saran
Penulis ingin memberikan saran–saran yang mungkin menjadi bahan
pertimbangan dalam penigkatan volume penjualan Logam Mulia pada PT
Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur, adapun saran–saran sebagi
berikut:
1. Sebaiknya pihak Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur
memajang/menginformasikan harga emas logam mulia dari berat 1gr
sampai dengan 1000gr lengkap dengan deskripsi uang muka (down
payment) dengan jangka waktu dan besarnya angsuran tiap bulan agar para
nasabah mengetahuinya.
2. Sebaiknya pihak Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Situsaeur
melakukan upaya peningkatan sosialisasi kepada masyarakat luas tentang
keberadaan produk logam mulia dengan melibatkan banyak pihak seperti
praktisi dan akademisi agar pembiayaan emas logam mulia dapat
49
3. Sebaiknya Pegadaian Cabang Syariah Situsaeur membuka gerai GALERI
24 secara terpisah agar dapat melakukan proses pembiayaan dan penjualan
emas logam mulia secara efektif. Diharapkan dengan pembukaan GALERI
24 proses pembiayaan dan penjualan emas logam mulia kepada nasabah
dapat dilakukan lebih cepat dan lancar tanpa menghambah proses kegiatan