SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)
Fakultasi Teknik dan Ilmu Komputer
MUHAMAD GILANG SEPTIAWAN 10510159
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
vi LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR SIMBOL ... xv
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5
1.2.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 6
1.3.1 Maksud Penelitian... 6
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian... 7
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 7
vii
1.7 Sistematika Penulisan. ... 10
BAB II LANDASAN TEORI... 12
2.1 Pengertian Aplikasi ... 12
2.1.1 Klasifikasi Aplikasi... 13
2.2 Pengertian Sistem Informasi ... 13
2.3 Pengertian AplikasiMobile...14
2.4 Pengertian Transportasi... 14
2.5 Pengertian Tiket ... 17
2.6 Android ... 17
2.8Unifield Modelling Languange (UML)... 25
2.8.1 Use Case Diagram... 26
2.8.2 Sequence Diagram ... 27
2.8.3 Deployment Diagram ... 28
2.8.4 Activity Diagram... 28
viii
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaaan ... 29
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... 31
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 32
3.1.4 Deskripsi Tugas... 32
3.2 Metode Penelitian... 34
3.2.1 Desain Penelitian... 35
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 35
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 36
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder... 37
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 37
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem... 37
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem... 38
3.2.3.2 Alat bantu Analisis Dan perancangan ... 41
3.2.4. Pengujian Software ... 43
3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 44
3.3.1 Analisis Prosedur yang sedang berjalan... 45
3.3.1.1Use Case Diagram ... 46
3.3.1.2 SkenarioUse Case... 46
3.3.1.3Activity Diagram... 48
ix
4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem... 51
4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang diusulkan ... 52
4.1.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan ... 53
4.1.3.1Use Case Diagram ... 53
4.1.3.2 SkenarioUse Case... 54
4.1.3.3Activity Diagram... 57
4.1.3.4Sequence Diagram... 61
4.1.3.5Deployment Diagram ... 63
4.1.3.5Class Diagram... 63
4.2 Perancangan Antar Muka... 64
4.2.1 Struktur Menu... 65
4.2.2 Perancangan Input ... 66
4.2.3 Perancangan Output... 71
4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan... 75
4.4 Implementasi ... 76
4.4.1 Batasan Implementasi (Optional) ... 76
4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 77
4.4.3 Implementasi Perangkat Keras ... 78
4.4.4 Impelementasi Basis Data ... 79
4.4.5 Impelementasi Antar Muka ... 81
4.4.6 Impelementasi Instalasi Program ... 90
x
4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 96
4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 100
5.1 Kesimpulan ... 100
5.2 Saran... 101
xi
Gambar 3.1Struktur Organisasi PT Pahala Kencana Bandung ... 32
Gambar 3.2ArsitekturRational Unifiled Process... 39
Gambar 3.3Use Case DiagramSistem Yang Berjalan... 46
Gambar 3.4Activity DiagramPemesanan Tiket yang berjalan... 49
Gambar 3.5Activity Diagram PembayaranTiket yang berjalan ... 49
Gambar 4.1Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 52
Gambar 4.2Use Case Diagramsistem yang diusulkan ... 54
Gambar 4.3Activity DiagramPesan Tiket yang diusulkan ... 58
Gambar 4.4Activity DiagramPembayaran yang diusulkan ... 59
Gambar 4.5Activity DiagramLaporan Keberangkatan yang diusulkan... 60
Gambar 4.6Sequence DiagramPesan Tiket yang diusulkan... 61
Gambar 4.7Sequence DiagramPembayaran yang diusulkan... 62
Gambar 4.8Sequence DiagramLaporan Keberangkatan yang diusulkan ... 62
Gambar 4.9Deployment Diagramyang diusulkan ... 63
Gambar 4.10Class Diagram yang diusulkan... 64
Gambar 4.11 Struktur Menu Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Pahala Kencana (Mobile)... 65
Gambar 4.12 Struktur Menu Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Pahala Kencana (Webserver)... 66
Gambar 4.13Tampilan Halaman Pilih Tujuan... 67
Gambar 4.14Tampilan Halaman Pilih Tanggal Berangkat ... 67
Gambar 4.15Tampilan Halaman Pilih Kursi ... 68
xii
Gambar 4.19Tampilan Form Update Data Penumpang (Webserver) ... 70
Gambar 4.20Tampilan Form Tambah Data Jurusan (Webserver) ... 70
Gambar 4.21Tampilan Form Tambah Data Agen (Webserver) ... 71
Gambar 4.22Struktur Menu Utama ... 71
Gambar 4.23Struktur Jadwal dan Tarif ... 72
Gambar 4.24Struktur Alamat Agen... 72
Gambar 4.25Struktur Galeri ... 73
Gambar 4.26Struktur Bantuan... 73
Gambar 4.27Tampilan Form Data Penumpang (Webserver) ... 74
Gambar 4.28Tampilan Form Data Tujuan (Webserver) ... 74
Gambar 4.29Tampilan Form Data Agen (Webserver) ... 75
Gambar 4.30Arsitektur Jaringan ... 75
Gambar 4.31Tampilan Antar Muka Menu Utama... 81
Gambar 4.32Tampilan Halaman Pilih Tujuan... 82
Gambar 4.33Tampilan Antar Muka Halaman Tanggal Berangkat... 83
Gambar 4.34Tampilan Antar Muka Halaman Pilih Kursi... 83
Gambar 4.35Tampilan Antar Muka Halaman Biodata... 84
Gambar 4.36Tampilan Antar Muka Halaman Konfirmasi Data ... 85
Gambar 4.37Tampilan Antar Muka Menu Jadwal dan Tarif ... 85
Gambar 4.38Tampilan Antar Muka Menu Alamat Agen... 86
Gambar 4.39Tampilan Antar Muka Menu Galeri ... 86
Gambar 4.40Tampilan Antar Muka Menu Halaman Bantuan ... 87
xiii
xiv
Tabel 1.1Jadwal Penelitian... 9
Tabel 3.1SkenarioUse CasePemesanan Tiket ... 47
Tabel 3.2SkenarioUse CasePembayaran Tiket ... 48
Tabel 3.3Evaluasi Sistem yang berjalan... 50
Tabel 4.1SkenarioUse CasePesan Tiket yang diusulkan ... 54
Tabel 4.2SkenarioUse CasePembayaran yang diusulkan ... 56
Tabel 4.3SkenarioUse CaseLaporan Keberangkatan ... 56
Tabel 4.4 Rencana Pengujian Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Pahala Kencana pada perangkatmobile... 95
Tabel 4.5 Rencana Pengujian Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Pahala Kencana padaserver... 96
Tabel 4.6 Kasus dan hasil uji pada perangkatmobile... 97
xv
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1 Actor
Menspesifikasikan himpuan peran yang
pengguna mainkan ketika berinteraksi
denganuse case.
2 Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi
pada suatu elemen mandiri (independent)
akan mempengaruhi elemen yang bergantung
padanya elemen yang tidak mandiri
(independent).
3 Generalizatio
n
Hubungan dimana objek anak (descendent)
berbagi perilaku dan struktur data dari objek
yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
4 Include Menspesifikasikan bahwa use case sumber
secaraeksplisit.
5 Extend
Menspesifikasikan bahwa use case target
memperluas perilaku dari use case sumber
pada suatu titik yang diberikan.
6 Association Apa yang menghubungkan antara objek satu
dengan objek lainnya.
7 System
Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.
8 Use Case
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor
9 Collaboration
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).
10 Note
xvi
1 Actifity
Memperlihatkan bagaimana
masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain
2 Action State dari sistem yang mencerminkan
eksekusi dari suatu aksi
3 Initial Node Bagaimana objek dibentuk atau diawali.
4 Actifity Final
Node
Bagaimana objek dibentuk dan
dihancurkan
Objek entity, antarmuka yang saling
berinteraksi.
2 Message
Spesifikasi dari komunikasi antar objek
yang memuat informasi-informasi
tentang aktifitas yang terjadi
3 Message
Spesifikasi dari komunikasi antar objek
yang memuat informasi-informasi
0
Adi Nugroho. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi Berorientasi Objek.Informatika. Bandung.
Buyens, Jim. 2001. Web Database Development. Elex Media Komputindo. Jakarta
Jogiyanto . 2005.Analisis & Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto. 2001. Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Andi, Yogyakarta.
Nasution. 2003.Metode Research. PT. Bumi Aksara. Jakarta
Nazarudin Safaat Harahap. 2012. Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Informatika. Bandung.
Rangsang Purnama.2010.Mari Mengenal J2ME Java 2 Micro Edition. Prestasi
Pustaka. Jakarta.
Riduwan. 2004,Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta. Bandung.
iii Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan Skripsi penulis yang berjudul “Membangun Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Pahala Kencana Berbasis Android”.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, tatabiin-tabiinya dan sampailah kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman, dan kepada keluarga yang sangat membantu dalam setiap kendala yang terjadi, Amin.
Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang Sarjana Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih belum mendekati kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan koreksi dan saran yang sifatnya membangun sebagai bahan masukan yang bermanfaat demi perbaikan dan peningkatan diri dalam bidang ilmu pengetahuan.
iv
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof.Dr.H.Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
3. Citra Noviyasari , S.Si, MT, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
4. Julian Chandra W, S.Kom, M.Kom, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, pengarahan dan masukan-masukan berharga kepada penulis sehingga dapat diselesaikannya Skripsi ini dengan tepat waktu dan hasil yang optimal.
5. Deasy Permatasari, S.Si, M.T selaku dosen wali penulis.
6. Bapak Ajat dan Bapak Yovi, selaku pembimbing di perusahaan terima kasih atas saran dan bimbingannya selama penulis melakukan penelitian di PT Pahala Kencana Bandung.
7. Kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, Bambang Bisowarno dan Ratmiyati yang tanpa batas memberikan kasih sayang, dan iringan doa yang tulus kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
v
penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terima kasih atas dorongan, doa, serta motivasi yang sangat berharga bagi penulis.
Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi penolong kita di akhirat kelak. Meski jauh dari kesempurnaa, mudah-mudahan Skripsi yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada
khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin ya robbal a’lamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, Juni 2014
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi pada hari ini sudah mencapai titik dimana semua orang dapat terhubung dengan mudah, cepat, dan efisien. Dari banyak perangkat yang dihasilkan dari kemajuan teknologi informasi, handphone atau telepon genggam adalah alat komunikasi yang berfungsi untuk menerima dan mengirimkan informasi yang paling banyak digunakan oleh orang dikarenakan oleh sifatnya yang mudah untuk dibawa kemanapun.
Jenis dari handphone yang banyak digunakan pada saat ini adalah smartphone. Berdasarkan Wikipedia, smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, terkadang dengan fungsi yang hampir menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti smartphone.
Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti smartphone dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam-macam peranti bergerak.
pengguna. Pada tahun 2013 ini jumlah pengguna operating system untuk handset besutan Google ini diprediksi bertambah menjadi 900 juta pengguna. Google juga menjelaskan bahwa dalam satu hari saja, terdapat sekitar 1 juta pengguna perangkat berbasis Android baru.
Dengan melengkapi sebuah handphone dengan sistem operasi layaknya sebuah komputer, praktis kemampuan-kemampuan handphone yang lazim disebut smartphone tersebut sudah hampir menyamai sebuah komputer, terutama kemampuannya untuk dapat menginstal berbagai aplikasi-aplikasi guna menunjang kebutuhan penggunanya, dari sini dapat kita lihat bahwa terdapat suatu pasar, kebutuhan, dan tantangan terhadap sistem operasi maupun aplikasi yang guna memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan pengguna smartphone yang semakin beragam tersebut.
Perkembangan teknologi tersebut yang juga akhirnya dimanfaatkan oleh perusahaan jasa transportasi PT. Pahala Kencana. PT. Pahala Kencana adalah sebuah perusahaan yang sedang berkembang pesat dan merupakan perusahaan pribumi yang diperhitungkan dalam percaturan bisnis jasa angkutan darat di Indonesia. Perusahaan yang selalu mengedepankan pelayanan, keamanan, kenyamanan, keramahan kru serta kebersihan armadanya ini melayani trayek Jawa–Sumatera.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dibutuhkan suatu aplikasimobile yang dapat digunakan untuk pemesanan tiket Bus Pahala Kencana agar lebih mempermudah dan lebih praktis. Dengan adanya perancangan aplikasi mobile yang akan dibuat tersebut diharapkan pengguna dapat memesan tiket bus, melihat jadwal keberangkatan, dan memilih ketersediaan kursi yang dapat kita lihat langsung hanya melaluismartphone Android.
Cara tersebut dapat digunakan oleh pengguna secara praktis dan sangat mempermudah juga tidak merepotkan. Dan dengan aplikasi ini juga pengguna dapat melakukan proses pemesanan tiket bus, melihat jadwal keberangkatan, melihat alamat agen tiket bus, serta dapat melihat informasi seputar bus Pahala Kencana. Aplikasi ini lebih efisien karena bermanfaat untuk melakukan pemesanan tiket kapan saja, dan dimanapun mereka berada tanpa harus datang ke tempat keberangkatan atau agen sehingga lebih hemat waktu, tenaga, dan biaya.
Oleh karena itu, dalam penyusunan penelitian ini penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul “Membangun Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Pahala Kencana Berbasis Android”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan identifikasi masalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk pemesanan tiket dan pencarian jadwal masih menggunakan cara manual yaitu calon penumpang harus mendatangi langsung loket atau agen penjualan tiket bus Pahala Kencana. Cara ini kurang efektif karena hanya akan membuang waktu dan tidak hemat biaya.
2. Pemesanan tiket menjadi sulit bagi calon penumpang yang tempat tinggalnya jauh dari tempat loket atau agen bus Pahala Kencana.
3. Untuk pemesanan tiket melalui telepon sering kali calon penumpang mengalami kesulitan menghubungi tempat penjualan tiket, cara ini juga kurang efektif karena sering terjadi kesalahan pencatatan data.
1.2.2. Rumusan Masalah
Hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam pembangunan aplikasi adalah kemampuan adaptasi presentasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan perangkat yang dibutuhkan.
1. Bagaimana sistem pemesanan tiket yang berjalan di PT Pahala Kencana. 2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi pemesanan tiket di PT Pahala
Kencana yang diusulkan
3. Bagaimana cara mengimplementasikan aplikasi yang telah dibuat tersebut kepada PT Pahala Kencana.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini yang berkaitan dengan uraian dari latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah tersebut.
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian dan dibangunnya sebuah “Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Pahala Kencana” ini adalah untuk menghasilkan aplikasi yang dapat memberikan informasi seputar jadwal keberangkatan, nomor telepon loket atau agen, dan memudahkan untuk memesan tiket untuk para pengguna handphone bersistem operasi Android, yang selanjutnya diharapkan dapat memberikan informasi yang mudah dan efisien karena aplikasi ini berbasisMobile.
1.3.2. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sistem pemesanan tiket yang berjalan di PT Pahala Kencana.
2. Untuk menghasilkan rancangan sistem informasi pemesanan tiket menggunakan aplikasi Android pada PT Pahala Kencana.
3. Untuk mengimplementasikan aplikasi pemesanan tiket yang sudah dibuat kepada para calon penumpang PT Pahala Kencana.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini terbagi menjadi dua jenis kegunaan penelitian, yaitu :
1.4.1. Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu diharapkan dapat membantu calon penumpang untuk melakukan pemesanan tiket, pemilihan kursi, informasi jadwal keberangkatan, alamat loket atau agen dan juga untuk melakukan pembatalan tiket Bus Pahala Kencana dalam satu aplikasi tanpa harus pergi ke tempat pembelian tiket atau agen sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembang Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan bidang keilmuan khususnya bidang keilmuan Sistem Informasi tentang pemesanan tiket menggunakan aplikasi android. Diharapkan temuan-temuan yang diperoleh dapat menjadi bahan-bahan pengkajian dan pengembangan bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia khususnya mahasiswa program studi Sistem Informasi.
2. Bagi Peneliti Lain
3. Bagi Penulis
Menambah dan memperkaya wawasan mengenai pemahaman tentang penerapan aplikasi mobile android dan meningkatkan pengetahuan teori yang didapat dalam perkuliahan dan diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari.
1.5. Batasan Masalah
Dalam setiap penelitian diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang ada pada suatu tempat penelitian. Untuk memecahkan masalah diperlukan pengelompokan masalah sehingga dapat dipecahkan secara terstruktur dan terarah.
Dari identifikasi di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Aplikasi yang dibangun hanya dapat berjalan pada handphone atautablet Androidyang dilengkapioperating system2.2 (froyo) atau lebih.
2. Layanan Pemesanan tiket pada aplikasi mobile ini sementara hanya bisa untuk pemesanan tiket dari Bandung ke seluruh jurusan belum dengan dari jurusan lain ke Bandung.
3. Pembayaran hanya dapat dilakukan atau di bayar di loket paling awal 3 hari sebelum keberangkatan dan paling lambat pada hari keberangkatan. 4. Yang berhak menambah, mengedit dan menghapus data dari database
hanya admin di server.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian di PT. Pahala Kencana yang beralamat di Jl. R.E. Martadinata No. 146, Bandung.
1.6.1. Waktu Penelitian
Tabel 1.1.
Jadwal Penelitian
No. Jadwal Kegiatan
Waktu (Bulan)
Maret 2014 April 2014 Mei 2014 Juni 2014
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, identifikasi dan rumumsan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori pendukung yang berhubungan dengan pembangunan sistem informasi yang akan dibuat.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini berisi keterangan mengenai objek penelitian (sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi, job deskripsi), metode penelitian yang digunakan (desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, metode pendekatan dan pengembangan sistem, alat bantu analisis dan perancangan), pengujian software, dan analisis prosedur yang sedang berjalan serta evaluasi sistemnya.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
12
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Aplikasi
Aplikasi menurut Jogiyanto (2001:12) adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:52), “Aplikasi adalah penerapan
dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau
ketentuan bahasa pemrograman tertentu”. Aplikasi adalah suatu program
mendukung. Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah Teknologi Informasi semenjak tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan app.Secara historis, aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan. Appadalah softwareyang dibeli perusahaan dari tempat pembuatnya. Industri PC tampaknya menciptakan istilah ini untuk merefleksikan medan pertempuran persaingan yang baru, yang parallel dengan yang terjadi antar sistem operasi yang dimunculkan.
2.1.1. Klasifikasi Aplikasi
Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:
1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise) 2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan 3. Perangkat lunak informasi kerja
4. Perangkat lunak media dan hiburan 5. Perangkat lunak pendidikan
6. Perangkat lunak pengembangan media 7. Perangkat lunak rekayasa produk
2.2. Pengertian Sistem Informasi
organisasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.3. Pengertian AplikasiMobile
Menurut Buyens (2001), Aplikasi Mobile berasal dari kata application dan mobile. Application yang artinya penerapan, lamaran, penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju sedangakan mobile dapat diartikan sebagai perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Istilah mobile mempunyai arti bergerak atau berpindah, sehingga aplikasi mobile menurut Rangsang Purnama (2010) adalah sebutan untuk aplikasi yang berjalan di mobile device. Dengan menggunakan aplikasi mobile, dapat dengan mudah melakukan berbagai macam aktifitasi mulai dari hiburan, berjualan, belajar, mengerjakan pekerjaan kantor, browsing, dan lain sebagainya.
2.4. Pengertian Transportasi
diakhiri. Peranan transportasi sangat penting untuk saling menghubungkan daerah sumber bahan baku, daerah produksi, daerah pemasaran dan daerah pemukiman sebagai tempat tinggal konsumen. Unsur-unsur transportasi meliputi:
1. Ada muatan yang diangkut.
2. Tersedia kendaraan sebagai pengangkutnya. 3. Ada jalanan yang dapat dilalui.
4. Ada terminal asal dan terminal tujuan.
5. Sumber data manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.
Sistem transportasi dari suatu wilayah dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari prasarana/sarana dan sistem pelayanan yang memungkinkan adanya pergerakan ke seluruh wilayah, sehingga terakomodasinya mobilitasi penduduk, dimungkinkan adanya pergerakan barang, dimungkinkan akses ke semua wilayah.
Pengangkutan memberikan jasa kepada masyarakat, yang disebut jasa angkutan. Jasa angkutan merupakan keluaran (output) perusahaan yang bermacam-macam jenisnya sesuai dengan banyaknya jenis alat angkutan (seperti jasa pelayaran, jasa kereta api, jasa penerbangan, jasa angkutan bus dan lain-lain). Sebaliknya, jasa angkutan merupakan salah satu faktor masukan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian dan kegunaan lainnya.
yaitu melancarkan arus barang dan manusia dan menunjang perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaat transportasi menjadi tiga klarifikasi, yaitu :
1. Manfaat Ekonomi
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi. 2. Manfaat Sosial
Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya : a. Pelayanan untuk perorangan dan kelompok.
b. Pertukaran atau penyampaian informasi. c. Perjalanan untuk bersantai.
d. Memendekkan jarak e. Memencarkan penduduk. 3. Manfaat Politis
Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara, mengatasi bencana, dan lain-lain.
4. Manfaat Kewilayahan
2.5 Pengertian Tiket
Tiket adalah salah satu dokumen perjalanan yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan penyedia jasa dan merupakan kontrak tertulis satu pihak yang berisikan ketentuan yang harus dipenuhi oleh penumpang selama memakai jasa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Hal 876) tiket adalah surat atau karcis untuk naik kapal, pesawat udara, kereta api dan sebagainya.
Berdasarkan defines dari berbagai sumber diatas tentang tiket, maka penulis dapat menyimpulkan tiket adalah dokumen tanda bukti yang menyatakan adanya perjanjian antara penyedia dengan pengguna jasa di dalam pengangkutan ke berbagai tujuan yang telah disepakati.
2.6 Android
2.6.1 Versi Android
Sejak munculnya sistem operasi Android, sistem operasi Android terus mengalami peningkatan versi diawalai dengan versi Beta hingga versi yang paling baru yaitu versi 4.1 Jelly Bean.
a. Android Beta
Pertama kali dirilis pada tanggal 5 November 2007, kemudian pada 12 November 2007 Software Development Kit (SDK) dirilis oleh Google. b. Android 1.0 (Astro)
Pertama kali dirilis pada 23 September 2008. Sebenarnya Android versi pertama ini akan dinamai dengan nama Astro tetapi karena alasan hak cipta dan trademark nama Astro tidak jadi disematkan pada versi pertama dari OS Android ini. HTC Dream adalah ponsel pertama yang menggunakan OS ini.
c. Android 1.1 (Bender)
d. Android 1.5 (Cupcake)
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga dengan penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menononton video dengan modus kamera, mengupload video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetotth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. e. Android 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus., kamera, camcorder, dan galeri yang dintegrasikan, CDMA/EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine, kemampuan dial contact, teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel) dan pengadaan resolusi VWGA
f. Android 2.0 (Eclair)
dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukunganflashuntuk kamera 3,2 MP,digital zoom, dan Bluetooth 2.1.
g. Android 2.2 (Froyo)
Pada bulan Mei 2010 Android versi 2.2. Rev 1 diluncurkan. Android inilah yang sekarang sangat banyak beredar di pasaran, salah satunya adalah dipakai di Samsung FX tab yang sudah ada di pasaran. Adapun fitur yang tersedia pada Android versi ini sudah kompleks di antaranya adalah :
1. Kerangka aplikasi memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
2. Dalvik Virtual Machinedioptimalkan untuk perangkatmobile. 3. Grafik 2D dan 3D berdasarkanlibrariesOpenGL.
4. SQLLite ; untuk penyimpanan data.
5. Mendukung media : audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF).
6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware independent). 7. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, dan
accelerometer. h. Android 2.3 (Gingerbread)
Android versi ini diluncurkan pada Desember 2010, hal-hal yang direvisi dari versi sebelumnya adalah kemampuan seperti berikut :
1. SIP-based VoIP
4. Multiple cameras support 5. Mixable audio effects 6. Download manager i. Android 3.0 (Honeycomb)
Dirilis pada Februari 2011 sebagai Android versi 3.0 Rev 1 serta Android versi 3.0 Rev 2 pada Juli 2011
j. Android 3.1
Dirilis pada Mei 2011 sebagai Android versi 3.1 Rev 2 serta Android versi 3.1 Rev 3 pada Juli 2011
k. Android 3.2
Dirilis pada Juli 2011 l. Android 4.0
Dirilis pada November 2011.
2.6.2. Java
mengembangkan program-program yang dapat digunakan dengan mudah dan portabledi berbagaiplatformyang berbeda.
Sekarang, Sun telah mengeluarkan berbagai program Java yang dapat digunakan seperti Java API, atau JDK atau JAVA Developer Kit . Selain itu, banyak juga program-program lain yang dapat digunakan untuk membuat program Java, seperti Eclipse, NetBeans, JBuilder, JCreator, J++, dan sebagainya. Saat ini distribusi Java dan kelas pendukungnya dibagi dalam tiga bagian yang masing-masing memiliki konsentrasi tersendiri yaitu:
1. Java 2 Standart Edition (J2SE), untuk aplikasi desktop 2. Java 2 Enterprise Edition (J2EE), untuk aplikasi server
3. Java 2 Micro Edition (J2ME), untuk piranti dengan kemampuan terbatas
2.6.3. SDK
SDK (Software Development Kit) adalah tools API (Application Programming Inteface) yang diperlukan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Saat ini disediakan Android SDK sebagai alat bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java.
2.6.4. DVM
untuk memastikan memori yang digunakan sangat kecil. Executable file diciptakan dengan mengubah kelas bahasa java dan dikompilasi menggunakan toolsyang disediaan dalam SDK Android.
2.6.5. Eclipse
Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) open source yang difokuskan pada membangun sebuah platform pengembangan yang dapat diperluas, runtime dan kerangka aplikasi untuk membangun, menyebarkan dan mengelola perangkat lunak di seluruh daur hidup perangkat lunak.
Eclipse memiliki lebih dari 60 proyek open source. Proyek-proyek ini secara konsep terbagi menjadi 7 kategori :
1. Enterprise Development
2. Embedded and Device Development 3. Rich Client Platform
4. Rich Internet Applications 5. Application Frameworks
6. Application Lifecycle Management (ALM) 7. Service Oriented Architecture (SOA)
2.6.6. ADT
ADT (Android Development Tools) adalah plugin yang didesain untuk IDE Eclipse yang memberikan kemudahan dalam mengembangkan aplikasi Android dengan menggunakan IDE Eclipse. Dengan menggunakan ADT Android, membuat GUI Aplikasi , dan menambahkan komponen-komponen yang lainnya, begitu juga kita dapat melakukan running aplikasi menggunakan Android SDK melalui Eclipse. Dengan ADT juga kita dapat melakukan pembuatan package Android (.apk) yang digunakan untuk distribusi aplikasi android yang kita rancang.
2.7. MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
2.8 Unifield Modelling Languange(UML)
UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.
memiliki notasi yang sederhana namun mencakup seluruh tahapan dalam rekayasa perangkat lunak.
Design UML, metode Booch, OMT dan OOSE digabungkan dengan membuang elemen-elemen yang tidak praktis ditambah dengan elemen-elemen dari metode lain yang lebih efektif dan elemen-elemen baru yang belum ada pada metode terdahulu sehingga UML lebih ekspresif dan seragam dari pada metode lainnya.
2.8.1.Use Case Diagram
Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use Case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut skenario. Setiap skenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan use caseadalah serangkaian skenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna. Dalam pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya disebut dengan aktor. Aktor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem.
tentang user interface. Use case memberikan spesifikasi fungsi-fungsi yang ditawarkan oleh sistem dari perspektif user.
2.8.2.Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message yang diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case. Sequence diagram menambahkan dimensi waktu pada interaksi diantara objek. Pada diagram ini participantdiletakkan di atas dan waktu ditunjukkan dari atas ke bawah. Life line participantdiurutkan dari setiap participant. Kotak kecil padalifelinemenyatakan activation, yaitu menjalankan salah satu operation dari participant. State bisa ditambahkan dengan menambahkannya sepanjanglife line.
Message (sederhana, synchronous atau asynchronous) adalah tanda panah yang menghubungkan suatu life line ke life line yang lain. Lokasi life line dalam dimensi vertikal mewakili urutan waktu dalam sequence diagram. Message yang pertama terjadi adalah yang paling dekat dengan bagian atas diagram dan yang terjadi belakangan adalah yang dekat dengan bagian bawah.
2.8.3.Deployment Diagram
Deployment diagram menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware yang digunakan untuk mengimplementasikan sebuah sistem dan keterhubungan antara komponen-komponen hardware tersebut. Deployment diagram dapat digunakan pada bagian-bagian awal proses perancangan sistem untuk mendokumentasikan arsitektur fisik sebuah sistem.
2.8.4.Activity Diagram
Activity diagram seperti sebuah flow chart. Activity diagram menunjukkan tahapan, pengambilan keputusan dan percabangan. Diagram ini sangat berguna untuk menunjukkan operation sebuah obyek dan proses bisnis. Kelebihan activity diagram dibandingkan flowchart adalah kemampuannya dalam menampilkan aktivitas parallel.
2.8.5.Class Diagram
29
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Pada penulisan penelitian ini penulis melakukan penelitian di PT Pahala Kencana Bandung yang beralamat di JL. R.E. Martadinata No.146 Bandung.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Pahala Kencana didirikan di Kudus, sebuah kota kecil di Jawa Tengah pada tahun 1976. Bergerak di bidang usaha Bus Antar Kota Antar Provinsi dengan melayani rute Kudus-Jakarta PP dan Solo-Jakarta PP. Situasi pergerakan bisnis yang dinamis memacu Pahala Kencana untuk terus mengembangkan wilayah operasi pemasarannya hingga menjangkau beberapa kota besar dan kecil di pulau Sumatra, Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.
Pada tahun 2000 terbukanya kesempatan pengembangan bisnis di bidang usaha transportasi angkutan darat memaksa manajemen kantor pusat PT Pahala Kencana yang pada saat itu berada di Kudus pindah ke Jakarta. Selain itu, PT Pahala Kencana juga membuka kantor Cabang utama di Bandung, Kudus, Malang, dan Denpasar serta Kantor cabang di Semarang dan Surabaya.
Kencana hanya melayani tujuan-tujuan sesuai rute operasi bus, mengandalkan sis ruang bagasi penumpang dan mengoperasikan sedikit kendaraan kecil sebagai moda antar kiriman barang. Saat ini Jasa Titipan Pahala Kencana yang telah berubah nama menjadi Pahala Express melayani pengiriman ke lebih dari 200 kota besar dan kecil di seluruh Indonesia dan lebih dari 200 negara tujuan dengan mengandalkan lebih dari 100 unit armada pengiriman barang.
Pada tahun yang sama PT Pahala Kencana mendirikan Biro Perjalanan Wisata PT BPW Pahala Kencana yang lebih dikenal dengan nama PT Pahala Tours & Travel. Melayani penyelenggaraan wisata, domestik & international ticketing, dan MICE.
Pada tahun 1997, PT Pahala Kencana memasuki bidang usaha transportasi dalam kota dengan mengoperasikan sejumlah armada bus kota yang melayani beberapa rute padat di wilayah Jakarta.
Pada tahun 1998, PT Pahala Kencana mengembangkan bidang usaha transportasi ke pelayanan bus Antar Kota Antar Propinsi yang melayani rute jarak dekat antar kota dalam propinsi.
Pada tahun 2000, PT Pahala Kencana mulai merambah bidang usaha transportasi Angkutan Pariwisata yang meliputi penyediaan bus dan kendaraan sewa.
Pada tahun 2005, dampak tariff murah pada bisnis penerbangan di Indonesia menjadikan tantangan baru PT Pahala Kencana mengembangkan usaha penjualan tiket pesawat udara yang berkonsentrasi pada penjualan tiket penerbangan dengan tarif murah dengan mendirikan PT Nata Tours.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
PT Pahala Kencana merupakan unit usaha yang bergerak di bidang transportasi darat memiliki visi dan misi demi tercapainya suatu kepuasan dari pihak konsumen.
3.1.2.1 Visi
Menjadi perusahaan terbaik dan terkemuka dalam bidang pelayanan transportasi dan pariwisata di Indonesia.
3.1.2.2 Misi
a. Mengembangkan produk, jasa dan sumber daya manusia yang berkualitas, bersaing dan terpercaya.
b. Mengembangkan jaringan pelayanan terpadu secara nasional. c. Memperbesar pangsa pasar.
d. Memberikan kepuasan bagi para pelanggan, mitra usaha, karyawan dan pemegang saham.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi adalah susunan komponen-komponen atau unit-unit kerja dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain itu, struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Berikut ini adalah gambar struktur organisasi yang ada pada PT Pahala Kencana Bandung :
Bag. Operasional Bag. Keuangan
Bag. Marketing Bag. Personalia
Branch Manager
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Pahala Kencana Bandung
(Sumber : PT Pahala Kencana Bandung)
3.1.4. Deskripsi Tugas
Adapun deskripsi atau job description yang terkait dengan struktur organisasi PT Pahala Kencana Bandung adalah sebagai berikut :
1. Branch Manager
a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran aktifitas PT Pahala Kencana Bandung.
b. Mengawasi dan mengontrol aktifitas sehari-hari.
c. Mengkoordinasi bagian-bagian yang berada di PT Pahala Kencana Bandung.
d. Menerima laporan transaksi. 2. Bagian Operasional
Tugas dari Bagian operasional adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional dalam perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap kegiatan transaksi penjualan. 3. Bagian Marketing
Tugas dari Bagian Marketing adalah untuk melakukan pemasaran atau promosi baik internal maupun eksternal.
4. Bagian Keuangan
Tugas dari bagian keuangan adalah sebagai berikut : a. Melakukan pembukuan terhadap aktifitas akuntansi b. Membuat laporan keuangan
c. Mengurus administrasi keuangan. 5. Bagian Personalia
Tugas dari bagian personalia adalah sebagai berikut :
b. Melakukan kegiatan penggajian kepada karyawan.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu mekanisme, teknik, atau cara untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah atau penelitian dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis yang terdiri dari beberapa tahapan kerja dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.
Dalam perancangan Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Pahala Kencana berbasis Android ini, penulis menggunakan metodologi pendekatan Deskriptif dan Action (Tindakan). Pendekatan Metodologi Deskriptif adalah dimulai dari mengumpulkan data, memaparkan analisis tersebut serta mengimplementasikan hasil analisis tersebut sedangkan pendekatan metodologiAction(Tindakan) adalah proses penindaklanjutan dari hasil analisis tersebut diimplementasikan dalam merancang sebuah aplikasi yang baik.
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
Dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.
Untuk melakukan suatu penelitian, perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Jenis pengumpulan data primer merupakan penelitian yang mengumpulkan data langsung dari lapangan penelitian atau tempat penelitian untuk mengetahui keadaan penelitian yang akan dijalankan. Adapun metode yang dipakai dibagi beberapa cara yaitu sebagai berikut :
1. Observasi
Menurut Riduwan (2004:104), Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Adapun observasi dilakukan di PT Pahala Kencana Bandung, kemudian hasil dari pengamatan tersebut dicatat dan dianalisis lebih lanjut. 2. Wawancara
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan terlebih dahulu oleh pihak lain seperti buku-buku, literature internet, atau artikel-artikel ilmiah yang dapat dikaji sebagai bahan rujukan dan landasan teoritis dalam pemecahan masalah.
Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber-sumber yang ada. Berikut dokumen yang diamati dalam tahap analisis sistem, yaitu :
a. Sejarah berdirinya PT Pahala Kencana, visi dan misi, struktur organisasi, dan prosedur kerja (job description).
b. Dokumen jadwal keberangkatan dan harga tiket bus Pahala Kencana.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan sistem, metode pengembangan sistem dan alat bantu analisis pengembangan sistem.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah model Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best practices yang terdapat dalam industru pengembangan perangkat lunak. Ciri utama metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk siklus pengembangan perangkat lunak.
RUP menggunakan konsepobject oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Languange (UML). Dari dimensi berikut dapat dilihat bahwa RUP memiliki :
1. Dimensi pertama
Digambarkan secara horizontal, dimensi ini mewakili aspek-aspek dinamsi dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu major milestone yang menandakan akhir dari awal dari fase selanjutnya. Setiap fase dapat berdiri dari satu atau beberapa iterasi. Dimensi ini terdiri atas Inception, Elaboration, Construction,danTransition.
2. Dimensi kedua
when. Dimensi ini terdiri atas Business Modelling, Requirement, Analysis and Design, Implementation, Test, Deployment, Configuration dan Change Management, Project Management, Environtment.
Secara umum tahapan pada modelRational Unified Process (RUP) dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3.2. ArsitekturRational Unified Process
(Sumber : http://era.nih.gov/docs/rup_fundamentals.htm)
Pada penggunaan kedua dimensi tersebut diatas yang berorientasi objek memiliki manfaat yakni :
1. Improve productivity
2. Deliver high quality system
Kualitas sistem informasi dapat ditingkatkan sebagai sistem yang dibuat pada komponen-komponen yang telah teruji (well-tested dan well-proven) sehingga dapat mempercepat pengiriman sistem informasi yang dibuat dengan kualitas yang tinggi.
3. Lower maintenance cost
Standar ini dapat membantu untuk meyakinkan dampak perubahan yang terlokalisasi dan masalah dapat dengan mudah terdeteksi sehingga hasilnya biaya pemeliharaan dapat dioptimalkan atau lebih rendah dengan pengembangan informasi tanpa standar yang jelas.
4. Facilitate reuse
Standar ini memiliki kemampuan yang mengembangkan komponen-komponen yang dapat digunakan kembali untuk pengembangan aplikasi yang lainnya.
5. Manage complexity
Standar ini mudah untuk mengatur dan memonitor semua proses dari semua tahapan yang ada sehingga suatu pengembangan sistem informasi yang amat kompleks dapat dilakukan dengan aman dan sesuai dengan harapan semua manajer proyek IT/IS yakni deliver good quality software within cost and schedule time and the users accepted.
a. Inception
Pada tahap ini pengembang mendefinisikan batasan kegiata, melakukan analisis kebutuhan user, dan melakukan perancangan awal perangkat lunak (perancangan arsitektural dan use case). Pada akhir fase ini, prototype perangkat lunak versiAlphaharus sudah dirilis.
b. Elaboration
Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat lunak mulai dari menspesifikasikan fitur perangkat lunak hingga perilisan prototype versi Betadari perangkat lunak.
c. Construction
Pengimplementasian rancangan perangkat lunak yang telah dibuat dilakukan pada tahap ini. Pada akhir tahap ini, perangkat lunak versi akhir yang sudah disetujui administrator dirilis beserta dokumentasi perangkat lunak.
d. Transition
Instalasi, deployment dan sosialisasi perangkat lunak dilakukan pada tahap ini.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
1. Use Case Diagram
Use Case mendeskripsikan interaksti tipikal antara pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberik sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Use Case Diagram menampilkan aktor mana yang menggunakan use case, mana yang memasukkan use caselain dan hubungan antara aktor danuse case.
2. Activity Diagram
Menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.
3. Sequence Diagram
Menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
4. Deployment Diagram
Menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat di antara mereka. Class diagram juga menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut.
3.2.4. Pengujian Software
Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan karena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas.
Adapun metode pengujian yang digunakan oleh penulis adalah black-box testing. Black-box testing digunakan untuk menguji fungsi-fungsi dari perangkat lunak yang dirancang. Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapat serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk semua program. Pengujian black-boxmerupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan.
1. Fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan antar muka.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi kesalahan terminasi.
Dengan mengaplikasikan uji coba Black Box, diharapkan dapat menghasilkan sekumpulan kasus uji yang memenuhi kriteria berikut:
a. Kasus uji yang berkurang, jika jumlahnya lebih dari 1, maka jumlah dari uji kasus tambahan harus didesain untuk mencapai uji coba yang cukup beralasan.
b. Kasus uji yang memberitahukan sesuatu tentang keberadaan ataupun tidaknya suatu jenis kesalahan, daripada kesalahan yang terhubung hanya dengan suatu uji coba yang spesifik.
3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan beberapa tindakan. Dalam ruang lingkup perkembangan sistem komputer, analisis sistem adalah suatu ilmu yang mempelajari beberapa aplikasi, biasanya untuk mendapatkan sistem yang baru.
ataupun prosedur yang terlibat dan membuat rekomendasi untuk organisasi dengan memperhitungkan segi penyelesaian yang akan dicapai.
3.3.1. Analisis Prosedur yang berjalan
Pada analisis prosedur ini, hendaknya harus diketahui prosedur yang sedang berjalan untuk perancangan sistem yang akan diusulkan dan harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan pelanggan sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas. Adapun prosedur pemesanan tiket yang sedang berjalan di PT Pahala Kencana adalah sebagai berikut :
1. Calon penumpang menghubungi tempat penjualan tiket/agen bus Pahala Kencana.
2. Calon penumpang menanyakan jurusan dan jadwal keberangkatan yang diinginkan kepada petugas loket.
3. Petugas loket mengkonfirmasikan jurusan dan jadwal keberangkatan lalu diberitahukan kepada pelanggan.
4. Calon penumpang melakukan pemesanan tiket dengan menyebutkan biodata, jurusan, dan jadwal keberangkatan yang diinginkan.
5. Petugas loket mencatat data pemesanan tiket.
6. Calon penumpang mendatangi loket untuk melakukan pembayaran tiket. 7. Petugas loket lalu menyebutkan biaya untuk jurusan dan jadwal yang
diinginkan oleh calon penumpang.
9. Petugas loket menerima pembayaran lalu mencetak tiket. 10. Pelanggan menerima tiket dari petugas loket.
3.3.1.1.Use Case Diagram
Use Case Diagram menggambarkan siapa saja aktor yang melakukan prosedur dalam sistem serta fungsi-fungsi (proses) yang terlibat dalam transformasi pada sistem tersebut. Berikut use case diagram yang berjalan pada PT Pahala Kencana Bandung yaitu :
Gambar 3.3.Use Case DiagramSistem Yang Berjalan
3.3.1.2. SkenarioUse Case
Peran skenariouse case yaitu guna memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan digunakan pada fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan skenario use case yang sedang berjalan pada sistem Pemesanan Tiket ini adalah sebagai berikut :
Aktor : Calon penumpang
Tujuan : Melakukan pemesanan tiket
Tabel 3.1 SkenarioUse CasePemesanan Tiket
Calon Penumpang Petugas Loket
6. Petugas loket mencatat data pemesanan tiket
2. NamaUse Case : Pembayaran Tiket Aktor : Calon penumpang
Tabel 3.2 SkenarioUse CasePembayaran Tiket
3. Petugas loket mengecek data pemesanan.
Gambar 3.4Activity DiagramPemesanan Tiket yang berjalan
Aktor Sistem
Calon penumpang datang ke loket penjualan tiket
Memverifikasi data dan menyebutkan biaya Menanyakan pemesanan yang telah dilakukan
Mengecek data pemesanan tiket
Melakukan pembayaran tiket
Menerima pembayaran
Mencetak tiket
Menyerahkan tiket kepada calon penumpang
Menerima tiket
3.3.2. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan
Evaluasi terhadap sistem yang sedang berjalan dimaksudkan guna memperoleh solusi terbaik terhadap perubahan sistem yang lebih baik, dan evaluasi ini dilakukan setelah tahap proses analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Baik analisis terhadap prosedur yang ada, juga beberapa permasalahan yang penulis temukan baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga dapat berdampak terhadap kinerja sistem yang ada dan bila masalah-masalah itu ditinjau lebih jauh lagi akan berpengaruh terhadap pengembangan sistem nantinya. Berikut adalah evaluasi sistem yang berjalan pada PT Pahala Kencana Bandung saat ini terdapat beberapa kelemahan di antaranya adalah :
1. Pemesanan tiket dan pencarian jadwal masih menggunakan cara manual yaitu calon penumpang harus mendatangi langsung loket atau agen penjualan tiket bus Pahala Kencana.
2. Pemesanan tiket menjadi sulit bagi calon penumpang yang tempat tinggalnya jauh dari tempat loket atau agen bus Pahala Kencana.
51
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perancangan Sistem
Perencanaan sistem adalah proses dimana sebuah sistem dirancang dan nantinya untuk dilakukan pengembangan sistem. Perencanaan sistem ini menyangkut dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.
Perancangan sistem dapat diartikan sebagai :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2. Pendefinisian atas kebutuhan-kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
4. Menggambarkan sistem yang akan dibentuk, berupa penggambaran perencanaan, pembuatan sketsa, pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
5. Konfigurasi komponensoftwaredanhardwaresistem.
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem
dengan bahasa pemrograman yang digunakan dalam penggunaan perangkat lunak. Pada dasarnya tahap perancangan ini bertujuan untuk :
1. Memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap tentang sistem yang akan dibuat.
4.1.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Sistem yang diusulkan untuk pemesanan tiket di PT Pahala Kencana Bandung dilakukan secaraonline, dimana parauserdapat mengaksesnya langsung tanpa harus datang ke tempat penjualan tiket. Sistem yang diusulkan pada web server bertindak sebagai administrator sedangkan user adalah calon penumpang yang dapat mengakses melalui aplikasi mobile. Berikut adalah gambaran umum sistem yang diusulkan :
4.1.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan prosedur merupakan awal dari pembuatan sistem yang akan dibuat, dimana dapat dilihat dari proses-proses apa saja yang nantinya diperlukan dalam pembuatan suatu sistem. Sedangkan perancangan prosedur yang diusulkan merupakan tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi kerja.
Tahap perancangan sistem yang digambarkan sebagai perancangan untuk membangun suatu sistem dan mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras, sehingga menghasilkan sistem yang baik, sistem yang dirancangan tersebut menjadi satu komponen. Adapun prosedur yang diusulkan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. User membuka aplikasi pemesanan tiket bus Pahala Kencana 2. User masuk ke menu pemesanan tiket.
3. User kemudian melakukan pemesanan dengan memilih tujuan keberangkatan yang tersedia, lalu menentukan tanggal keberangkatan, dan pemilihan kursi sesuai keinginan.
4. User kemudian mengisi data pribadi yang terdiri dari atas nama, alamat, nomor telepon, dan tempat keberangkatan.
5. User kemudian melakukan konfirmasi telah melakukan pemesanan tiket.
4.1.3.1.Use Case Diagram
dibangun, berikut ini adalah use case diagram dari sistem informasi penjualan tiket yang diusulkan.
Gambar 4.2Use Case Diagramsistem yang diusulkan
4.1.3.2. Skenario Use Case
Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut, berikut ini skenariouse caseyang diusulkan.
1. NamaUse Case : Pesan Tiket
Aktor : Calon penumpang/User
Tujuan : Untuk melakukan pemesanan tiket
Tabel 4.1 SkenarioUse CasePesan Tiket yang diusulkan
Aktor Sistem
1. User masuk ke menu pesan tiket
2. Menampilkan halaman pemesanan tiket yang 3. User memilih tujuan yang
diinginkan
6. Setelah user mengisi tanggal keberangkatan sistem akan menampilkan halaman pemilihan kursi
7. User memilih nomor kursi yang diinginkan
8. Setelah melakukan pemilihan kursi sistem akan
menampilkan halaman biodata
9. User mengisi data diri
10. Setelah user mengisi data diri maka sistem akan
2. NamaUse Case : Pembayaran
Aktor : Calon penumpang/User
Tabel 4.2 Skenariouse casePembayaran yang diusulkan
Calon Penumpang Petugas Loket
1. Datang ke tempat penjualan tiket bus Pahala Kencana 5. Jika data yang disebutkan
benar, melakukan
7. Petugas lalu mencetak tiket dan diserahkan kepada calon penumpang.
8. Menerima tiket dari petugas loket.
3. NamaUse Case : Laporan Keberangkatan Aktor : Petugas Loket
Tujuan : Untuk mencetak laporan keberangkatan
Tabel 4.3 Skenariouse caseLaporan Keberangkatan
Aktor Sistem
server dan melakukan login 2. Petugas memilih menu data
penumpang yang ada di dalam aplikasi server
3. Menampilkan halaman data penumpang.
4. Petugas lalu memfilter data yang ada berdasarkan tanggal keberangkatan, tujuan, dan status lunas dari calon penumpang
5. Menampilkan hasil filter data 6. Petugas memilih tombol
Unduh untuk menyimpan data.
7. Sistem mengunduh data yang dimaksud.
4.1.3.3.Activity Diagram
1. Activity DiagramPesan Tiket
Gambar 4.3Activity DiagramPesan Tiket yang diusulkan
2. Activity DiagramPembayaran
Gambar 4.4Activty DiagramPembayaran yang diusulkan
pembayaran tersebut kemudian mencetak tiket untuk selanjutnya diserahkan kepada si calon penumpang.
3. Activity DiagramLaporan Keberangkatan
Gambar 4.5Activity DiagramLaporan Keberangkatan yang diusulkan
diinginkan kemudian sistem akan mengunduh data yang dimaksud untuk selanjutnya data tersebut disimpan oleh petugas loket.
4.1.3.4.Sequence Diagram
Sequence Diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai denganuse case diagram.
1. Sequence DiagramPesan Tiket
2. Sequence DiagramPembayaran
Gambar 4.7Sequence DiagramPembayaran yang diusulkan
3. Sequence DiagramLaporan Keberangkatan
4.1.3.5.Deployment Diagramyang diusulkan
Deployment diagrammemberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem. Adapundeployment diagramyang diusulkan pada aplikasi pemesanan tiket bus Pahala Kencana dapat dilihat pada gambar di bawah berikut :
<<handphone>>
Android OS, 2.2 (Froyo) 600 MHz ARMv6
microSD, up to 32 GB, 2 GB Internal 160 MB storage, 384 MB RAM
<<server>>
Processor : Intel Core i3 Memori : 4GB DDR3
Gambar 4.9Deployment Diagramyang diusulkan
4.1.3.6. Class Diagram
Gambar 4.10Class Diagramyang diusulkan
4.2. Perancangan Antar Muka
4.2.1. Struktur Menu
Berikut ini merupakan struktur menu yang ada dalam aplikasi pemesanan tiket bus Pahala Kencana.
1. Struktur Menu Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Pahala Kencana (Mobile)
Gambar 4.11 Struktur Menu Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Pahala
2. Struktur Menu Aplikasi Pemesanan Tiket bus Pahala Kencana (Webserver)
Gambar 4.12 Struktur Menu Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Pahala
Kencana (Webserver)
4.2.2. Perancangan Input
1. Tampilan Form Pesan Tiket (Mobile) a. Tampilan Halaman Pilih Tujuan
Gambar 4.13 Tampilan Halaman Pilih Tujuan b. Tampilan Halaman Tanggal Berangkat
c. Tampilan Halaman Pilih Kursi
Gambar 4.15 Tampilan Halaman Pilih Kursi
d. Tampilan Halaman Biodata
e. Tampilan Halaman Konfirmasi Data Pemesanan
Gambar 4.17 Tampilan Halaman Konfirmasi Data Pemesanan
2.
Tampilan Form Login Petugas Loket (Webserver)3.
Tampilan Form Update Data Penumpang (Webserver)Gambar 4.19 Tampilan Form Update Data Penumpang (Webserver)
4. Tampilan Form Tambah Data Jurusan (Webserver)