BIODATA
MAHASISWA
: Program Sarjana (Strata - I)
: 3.19
: Jl. Turangga Barat V no-K11 RT/04 RW/10 Komplek Sesko TNI Kec. Lengkong Kel.
Lingkar Selatan Bandung. kode pos 40263
Alamat Bandung : Jl. Turangga Barat V no-K11 RT/04 RW/10 Komplek Sesko TNI Kec. Lengkong Kel.
Lingkar Selatan Bandung. kode pos 40263
Kec. Rancaekek. kode pos 40394
No. Telpon Orang Tua
Pekerjaan Orang Tua
: 081327969814
: Pensiunan TNI
Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.
Hormat Saya
1.1. Latar Belakang Penelitian
Dalam era memasuki dunia globalisasi, manusia mengenal teknologi yang
semakin maju untuk mempermudah melakukan berbagai kegiatan dalam
kehidupan. Kemajuan di bidang transportasi, komunikasi, kesehatan, pendidikan,
dan bidang lainnya merupakan contoh-contoh bahwa manusia semakin
memerlukan teknologi dalam kehidupan ini. Saat ini dunia telah mengenal suatu
teknologi yang disebut dengan komputer. Dengan komputer semua orang dapat
mengotomatisasikan banyak data dan mengerjakan tugas yang sebelumnya
dikerjakan oleh manusia. Melalui komputer, setiap orang dapat memperoleh
kemudahan dalam segala aspek kehidupan. Kini dengan hadirnya komputer,
manusia dapat melakukan pemrosesan data-data lebih mudah. Selain itu,
perkembangan teknologi informasi juga berpengaruh terhadap bidang pekerjaan
yaitu dengan menggunakan sistem komputerisasi untuk efisiensi pekerjaan.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi pula, sistem informasi
pada perusahaan mulai menggunakan sistem tersebut, cara ini banyak dgunakan
karena memudahkan di dalam pencarian informasi, selain itu, dengan sistem
komputerisasi maka data-data dapat tersimpan dengan baik dan juga dapat
Bengkel ASEP MCGYVER merupakan salah satu perusahaan jasa dan
penjualan spare parts yang bergerak dalam bidang kendaraan roda empat. Jasa
yang dilakukan oleh bengkel ini yaitu engine repair,wiring, ECU repair, dan
penjualan spare parts. Engine repair yaitu dimulai dari pengecekan mesin mobil
hingga memperbaiki mesin mobil yang rusak, wiringyaitu pengecekan perkabelan
pada mobil hingga perbaikan atau pemasangan ulang kabel yang rusak pada
mobil, ECU repairyaitu pengecekan atau perbaikan pada komputer mobil.
Dalam proses pembayarannya, selama ini dilakukan dengan cara yang
manual, kasir hanya menggunakan kalkulator dengan dilengkapi bon atau nota
kontan saja sehingga terjadinya penumpukan data yang akan menyulitkan
bag.keuangan saat merekap atau melaporkan data informasi kepada owner. Selain
itu dalam pendataan kendaraan yang masuk ataupun keluar masih sekedar
menggunakan papan tulis yang sangat tidak efektif. Kemudian proses stok barang,
bengkel ASEP MCGYVER masih menggunakan cara manual untuk mendata
sparepart yang ada di bengkel ASEP MCGYVER tersebut. Sehingga
membutuhkan waktu lama untuk mencari file yang sudah dibuat ataupun yang
harus diedit.
Perkembangan teknologi rasanya sangat dibutuhkan dalam perusahaan ini,
sistem yang berjalan belum bisa mengakomodir kebutuhan seluruh kegiatan pada
bengkel ASEP MCGYVER. Mengingat pengelolaan data informasi yang masih
manual membutuhkan proses yang lama, informasi yang belum akurat, serta
keamanan data yang belum terjamin. Pembenahan cara kerja pengelolaan data
kemajuan bengkel ASEP MCGYVER sendiri. Penggunaan sistem informasi yang
baik dan sesuai dengan kebutuhan tiap bagian sangat membantu dalam setiap
pelaksanaan kerjanya, sistem komputerisasi sangat di perlukan untuk menunjang
kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga pencatatan yang dilakukan lebih efektif
dan efisien serta informasi yang dihasilkan lebih tepat dan akurat.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dibutuhkan suatu sistem infomasi
yang dapat digunakan untuk mempermudah tiap bagian dalam melakukan proses
penginputan, pengeditan, serta pencarian data dan informasi agar bisa lebih efektif
dan efisien selain itu untuk menciptakan pekerjaan yang cepat, tepat, dan terus
meningkat.
Adapun sistem yang akan dibuat yaitu dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP dimana aplikasi ini lebih mudah dalam penggunaannya dan
menggunakan database MySql. Aplikasi ini nantinya akan dapat membantu dalam
proses pekerjaan di bengkel ASEP MCGYVER. Karena pelaksanaan kegiatan
memerlukan proses yang baik. Proses yang baik akan membantuownerdalam hal
merumuskan atau mengambil suatu keputusan yang berpengaruh pada perusahaan.
Selain itu, proses yang tertata rapi dapat membuat pekerjaan seluruh bagian lebih
efektif dan efisien. Aplikasi ini juga diharapkan dapat mengatasi segala
kendala-kendala yang dihadapi oleh sistem yang lama. Berdasarkan uraian di atas, penulis
mempunyai gagasan untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam penelitian
yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN SPAREPART DAN
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut penulis dapat mengidentifikasi masalah dan
menentukan rumusan masalah yang ada. Berikut adalah identifikasi masalah dan
rumusan masalah yang dibuat oleh penulis.
1.2.1.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat di
identifikasikan permasalahan yang muncul pada bengkel ASEP MCGYVER
adalah sebagai berikut :
1. Masih terjadinya kesalahan dalam pengolahan data laporan akibat
penumpukan dokumen seperti nota kontan dan work order, sehingga
menyebabkan ketidaksesuaian data dan belum efektifnya penyajian
laporan keuangan kepada owner untuk mengetahui informasi
pendapatan perusahaan, data kendaraan yang berkunjung, sehingga
owner perusahaan kesulitan untuk mengambil keputusan dan
mengevaluasi perusahaan.
2. Lamanya proses pembayaran yang dengan menggunakan bon atau nota
kontan dan harus menulis satu - persatu transaksi pelayanan jasa servis
dan penjualan sparepart yang dilakukan, sehingga membutuhkan
waktu lama dan masih sering terjadi kesalahan dalam menulis.
3. Belum efektifnya proses pengadaan/stok sparepart yang ada pada
menyajikan informasi sparepart pada mitra kerja dan owner
perusahaan.
1.2.2. Rumusan Masalah :
Ruang lingkup rumusan masalah pada sistem informasi penjualan
sparepart dan pelayanan jasa servis pada ASEP MCGYVER Bandung adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem penjualan sparepart dan pelayanan jasa servis yang
sedang berjalan pada ASEP MCGYVER bandung.
2. Bagaimana merancang sistem informasi penjualan sparepart dan
pelayanan jasa servis pada ASEP MCGYVER Bandung.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi penjualan sparepart dan
pelayanan jasa servis pada ASEP MCGYVER bandung.
4. Bagaimana implementasi sitem informasi penjualan sparepart dan
pelayanan jasa servis pada ASEP MCGYVER Bandung.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti pada Bengkel ASEP MCGYVER
Bandung memiliki maksud dan tujuan agar dapat memberikan solusi atas
permasalahan yang ditemukan pada saat melakukan penelitian. Berikut penjelasan
maksud dan tujuan peneliti yaitu :
1.3.1. Maksud Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diteliti, maka maksud dari penelitian
jasa servis berbasis web yang diperuntukan di bengkel ASEP MCGYVER
Bandung.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka peneliti ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada ASEP
MCGYVER Bandung.
2. Untuk membuat rancangan sistem informasi penjualan sparepart dan
pelayanan jasa servis pada ASEP MCGYVER Bandung.
3. Untuk melakukan pengujian sistem informasi penjualan sparepart dan
pelayanan jasa servis pada ASEP MCGYVER Bandung.
4. Untuk melakukan implementasi sistem informasi penjualan sparepart
dan pelayanan jasa servis pada ASEP MCGYVER Bandung.
1.4. Kegunaan Penelitian
Dari penulisan penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan
beberapa manfaat antara lain sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
Hasil pembuatan sistem informasi ini diharapkan dapat meningkatkan
kualitas dari bengkel ASEP MCGYVER Bandung.
2. Bagi kasir, bag.keuangan, dan owner
Hasil pembuatan sistem informasi ini diharapkan mempermudah kasir
untuk melayani konsumen dan bag.keuangan untuk mengelola dan
menyajikan data laporan yang akan diserahkan kepada owner. Sehingga
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi atau sumbangan
pemkiran bagi penulis lain yang akan menyusun Penelitian, Tugas Akhir
atau Skripsi.
4. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah wawasan luas dan melatih kemampuan
penulis dalam membangun sebuah sistem informasi serta melatih daya pikir
dari penulis.
1.5. Batasan Masalah
Agar dalam pembuatan sistem informasi penjualan sparepart dan
pelayanan jasa servisini dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan,
maka permasalahan yang ada dibatasi sebagai berikut :
1. Sistem yang akan dibangun berupa web untuk bengkel ASEP
MCGYVER yang menyediakan informasi data transaksi jasa servis,
penjualan sparepart, dan retur.
2. Sistem informasi ini juga menyediakan informasi pengadaan barang
yang terdiri dari pembelian sparepart, titip jual sparepart, dan stok
sparepart.
3. Sistem informasi yang dibangun dengan jaringan intranet dimana
sistem informasi ini hanya dapat diakses oleh komputer pengguna yang
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan di Bengkel ASEP MCGYVER yang
berlokasi di Jl. Sriwijaya No.130 Kel. Cisereuh Kec. Regol Kota Bandung, kode
pos 40255, telp. 087824832271. Waktu penelitian yang dilakukan penulis adalah
dari bulan September 2015 sampai dengan bulan februari 2016.
Tabel 1.2. Waktu Penelitian
Nama Kegiatan
Sistematika Penulisan Penelitian ini di bagi dalam beberapa bab dengan
pokok pembahasan secara umum sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan jadwal penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori pendukung yang berhubungan dengan pembangunan
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini membahas objek penelitian, metodologi penelitian yang digunakan,
deskripsi sistem yang berjalan dan analisis sistem yang berjalan.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan hasil dari analisa sistem, desain sistem, implementasi sistem,
dan pengembangan sistem.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengujian sistem, serta saran
2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem (system) dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan
dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan
tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan prosedur ini adalah
sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari
prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku
besar.[1,p.34]
Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai
kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem yang
didefinisikan dengan pendekatan ini misalnya adalah sistem komputer yang
didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak.
Kedua pendekatan ini adalah benar. Tidak ada pendekatan yang salah.
Beberapa penulis memilih salah satu dari pendekatan ini untuk memudahkan
menggambarkan sebuah sistem. Suatu sistem sebenarnya terdiri dari dua bagian,
yaitu struktur dan proses. Struktur adalah komponen dari sistem tersebut dan
proses adalah prosedurnya. Kedua pendekatan tersebut hanya mengambil satu
aspek dari sistem saja untuk menjelaksannya dari sudut pandangan aspek tersebut.
lebih mengena untuk menggambarkan sistem tersebut. Untuk sistem yang fisiknya
lebih terlihat, pendekatan komponen akan lebih jelas digunakan untuk
menggambarkan sistemnya.
Sebagai ilustrasi misalnya adalah sebuah mobil. Untuk menggambarkan dan
menjelaskan mobil kepada orang yang belum pernah melihat dan mengenalnya,
pendekatan komponen mungkin akan lebih mengena. Jika dijelaskan dengan
pendekatan prosedur, maka suatu mobil sebagai suatu sistem dappat didefinisikan
sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur seperti misalnya membuka pintunya,
angkat kaki kiri masuk ke dalam mobil, kemudian angkat kaki kanan untuk masuk
kedalam mobil sehingga dapat duduk di belakang kemudi, menghidupkan mesin,
memasukan gigi perseneling dan menjalankan. Jika dijelaskan dengan pendekatan
komponen, maka suatu mobil dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari
komponen-komponen kerangka mobil, bodi mobil, tempat duduk, dashboard,
mesin, kemudi dan empat rodanya yang bekerja bersama-sama membentuk satu
kesatuan untuk mencapai tujuannya, yaitu membawa penumpang dari satu tempat
ke tempat yang lain dengan aman dan nyaman.
Dari kedua definisi di atas, maka orang yang belum pernah melihat mobil
akan lebih mudah membayangkan seperti apa mobil itu melalui pendekatan
komponen dibandingkan melalui pendekatan prosedur. Sebagai pembuktiannya,
untuk mengetes apakah orang tersebut sudah dapat membayangkan seperti apa
mobil itu, orang tersebut dapat diminta untuk membuatkan miniatur mobil seperti
apa yang sudah dipahaminya. Jika dia memahami komponen-komponennya, maka
masing-masing komponennya dan merangkainya bersama-sama untuk
membentuk suatu mobil. Jika yang dipahaminya adalah prosedurnya, maka akan
sangat sulit bagi orang tersebut untuk membuat miniatur mobil tersebut, karena
tidak mudah untuk merancang “angkat kaki kiri masuk ke dalam mobil, kemudian
angkat kaki kanan untuk masuk ke dalam mobil sehingga dapat duduk dibelakang
kemudi” menjadi sebuah miniatur mobil.
Dari ilustrasi diatas, maka suatu sistem seperti sistem informasi akan lebih
mudah dipahami dan dirancang jika didekati dengan pendekatan komponen. Oleh
karena itu, buku ini akan menggunakan pendekatan komponen untuk
menjelaskannya.
Pendekatan komponen merupakan pendekatan yang relatip baik digunakan
untuk menjelaskan suatu sistem informasi. Akan tetapi penggunaan pendekatan
komponen ini mempunyai kelemahan. Kelemahan utama penggunaan pendekatan
ini adalah jika komponen-komponen dari sistem tidak dapat diidentifikasi dengan
jelas. Satu komponen saja tidak teridentifikasi, maka akan gagal untuk
menggambarkan sistem itu dengan baik dan sistem tersebut tidak akan dapat
mencapai tujuannya.
2.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai
berikut ini.
1. Komponen-komponen Sistem (components)
Suatu sistem terdiri dari sebuah komponen yang saling berinteraksi, yang
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
2. Batas Sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan
menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar (environment)
Lingkungan luar adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi oprasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan
dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, jika tidak maka akan menganggu kelangsungan hidup dari
sistem.
4. Penghubung (interface)
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara suatu
subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan
sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran
penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan
subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Tujuan (goal)
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak
mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh
pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
2.2. Pengertian Informasi
Informasi merupakan salah satu sumber daya paling penting dalam suatu
organisasi; digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.[2,p.546]
Sehubungan dengan hal itu, onformasi haruslah berkualitas. Menurut Burch dan
Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh tiga factor, yaitu:
1. Relevansi
2. Tepat waktu, dan
3. Akurasi.
Akurasi berarti bahwa informasi bebas dari kesalahan. Relevansi berarti
bahwa informasi benar-benar berguna bagi suatu tindakan keputusan yang
dilakukan oleh seseorang. Tepat waktu berarti bahwa inforamasi dating pada
saat dibutuhkan sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem yang tujuannya menghasilkan
informasi. Sebagai suatu sistem, untuk dapat memahami sistem informasi, akan
lebih baik jika konsep dari sistem itu dipahami terlebih dahulu. Demikian juga
sebagai sistem penghasil informasi, maka konsep informasi perlu dipahami
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
System informasi terdiri dari komponen-komponen, yaitu yang disebutnya
dengan istilah :
Blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input blok), blok
model (model block), block keluaran (output block), block teknologi (technology
block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block).
Sebagai suatu sistem, keenam block tersebut masing-masing saling berinteraksi
satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai
sasarannya.[3,p.98]
2.4. Definisi Kasus yang Dianalisis
Dalam kasus yang sedang penulis analisis adalah mengenai proses
penjualan sparepart, jasa, pada bengkel dibutuhkan pengertian yang lebih
mendalam tentang proses tersebut untuk mendukung perancangan sistem.
2.4.1. Bengkel
Bengkel adalah suatu tempat dimana kita dapat memperbaiki kendaraan
kita (entah mobil, sepeda motor atau sejenisnya) apabila mengalami kerusakan
2.4.2. Jasa
Jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang
biasanya terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa, yang
disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan.
2.4.3. Sparepart
Sparepart adalah suatu barang yang terdiri dari beberapa komponen yang
membentuk satu kesatuan dan mempunyai fungsi tertentu.
2.4.4. Kasir
Kasir adalah pemegang kas atau uang yang bertugas melayani konsumen
dalam melakukan pembayaran ketika konsumen harus memenuhi kewajibannya
setelah konsumen tersebut mendapatkan pelayanan jasa dari perusahaan atau
membeli suatu barang.
2.4.5. Pengadaan Barang
Pengadaan barang adalah proses dimana suatu perusahaan membeli atau
bekerja sama dengan mitra kerja ketika stok barang pada perusahaan tersebut telah
habis untuk melanjutkan proses penjualan produk pada perusahaan tersebut.
2.5. Intranet
Intranet merupakan suatu jaringan komputer yang terdiri dari LAN
maupun WAN, serta Intranet untuk akses yang lebih global. Intranet dapat
diartikan hanya memberikan layanan bagi sekelompok pengguna komputer yang
local saja. Biasanya Intranet hanya melayani sebuah instansi dalam suatu wilayah
jangkauan LAN/WAN tersebut. [4,p.20]
2.6. Web
Webmerupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses secara
cepat. Website ini didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi. Melalui perkembangan teknologi informasi, tercipta suatu jaringan
antar komputer yang saling berkaitan. Jaringan yang dikenal dengan istilah
intranet secara terus-menerus menjadi pesan-pesan elektronik, transmisi file, dan
komunikasi dua arah antar individu atau komputer.[5]
2.6.1. Tujuan Pembuatan Web
Prioritas utama membuat situs web adalah merumuskan suatu tujuan, untuk
apa situs web tersebut dibuat. Sebagai contoh, instansi atau lembaga yang
bergerak dibidang pendidikan membuat suatu web dengan tujuan untuk dapat
memberikan suatu informasi yang lengkap dan akurat tentang sistem pendidikan
yang ditawarkan oleh instansi atau lembaga pendidikan tersebut. Maksudnya
adalah agar mempermudah pengolahan data lembaga pendidikan tersebut.
2.6.2. Menentukan Isi Web
Dengan target yang jelas kita dapat mempersiapkan isi yang nantinya akan
dimasukkan atau didesain dalam halaman web, sehingga kita dapat
memperkirakan isi dari web seperti data siswa, data buku dan data pengajar dari
lembaga atau instansi, visi dan misi lembaga, serta gambaran umum tentang
2.6.3. Menentukan Stuktur Web
Struktur suatu situs web memegang peranan penting dalam kemudahan
memanajemen situs yang akan dibangun. Struktur yang baik memudahkan web
master untuk mengelola situs webtersebut dan tentunya struktur yang kurang baik
akan menyusahkan webmaster untuk mengelolanya. Struktur sebuah website juga
harus disesuaikan dengan isi situs web tersebut. Situs web yang komplit harus
memiliki manajemen yang baik karena struktur yang tidak baik akan
membingungkan pengunjung.
2.7. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah
perangkat lunak yang mendukung aplikasi web beserta bahasa pemogramannya
sebagai berikut :
2.7.1. Adobe Dreamweaver
Dreamweaver merupakan sebuah produk web developer yang
dikembangkan oleh Adobe System Inc., sebelumnya produk dreamweaver
dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini
perkembangannya diteruskan oleh Adobe System Inc, dreamweaver
dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS).[6,p.384]
2.7.2. Notepad++
Notepad++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting kode sumber
Scintilla untuk dapat menampilkan dan menyunting teks dan berkas kode sumber
berbagai bahasa pemrograman.
2.7.3. PHP
PHP merupakan bahasa pemograman server side yang paling popular dan
banyak digunakan. Pada awalnya PHP memiliki singkatan Personal Home Page
tool yang pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdford. Namun sekarang PHP sudah
dibuat dan dilengkapi oleh banyak pihak sehingga mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Singkatannya juga telah berubah menjadi singkatan berulang,
yakni PHP Hypertext Preprocessor..[7.p.3]
2.7.4. WebServer XAMPP
Web Server Xampp adalah sebuah software web server apache yang
merupakan tokoh utama dibalik teknologi Internet yang kini sudah mendunia.
Pada dasarnya Web Server hanya menunggu adanya permintaan (request) yang
dikirim klien melalui browser (Mozilla, Netscape, Opera, dan lain-lain. Setelah
ada suatu permintaan dari klien, maka langkah selanjutnya Web Server akan
memproses permintaan tersebut dan kemudian mengirimkan data-data yang
diinginkan klien(browser), maka dibutuhkan suatu protocol yang mengatur
komunikasi diantara keduanya. Protokol tersebut adalah Hyper Text Transfer
Protocol(HTTP). [7]
2.7.5. MySQL
MySQL adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open
sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua platform baik
Windows maupun Linux.[7]
MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat
jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (banyak pengguna).
MySQL menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Struktur Query
Languange). MySQL tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi
lain (interface). MySQL dapat didukung hampir semua oleh program aplikasi baik
yang open source seperti PHP maupun yang tidak. Secara umum akses ke
database harus melalui tiga tahap, yaitu :
1. Koneksi ke database.
2. Queryke database.
3. Pemutusan koneksi dari database.
Sedangkan fungsi-fungsi PHP yang digunakan untuk koneksi dengan
database adalah :
1. Mysql_connect();
2. Mysql_pconnect();
3.1. Objek Penelitian
Perusahaan yang menjadi objek penelitian dalam penyusunan tugas ini
adalah Bengkel ASEP MCGYVER yang berlokasi di Jl. Sriwijaya No.130 Kel.
Cisereuh Kec. Regol Kota Bandung kode pos 40255, telp. 087824832271.
Dimana belum adanya sistem informasi penjualan sparepart dan pelayanan jasa
servis untuk mengelola seluruh kegiatan di bengkel secara efektif dan efisien.
Maka dilakukan lah penelitian di bengkel ASEP MCGYVER untuk membangun
sistem informasi penjualan sparepart dan pelayanan jasa servis berbasis web
sebagai sarana informasi.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Bengkel ASEP MCGYVER atau disebut juga dengan singkatan ASEP
MCGYVER didirikan pada tahun 2000 di Bandung yang mengkonsentrasikan
servis pada mobil – mobil injection. Bengkel ASEP MCGYVER dirintis oleh Drs.
Asep Rukmaya, menurut informasi beberapa karyawan bengkel, nama
MCGYVER di ambil dari sebuah film tahun 1990-an. Bapak Drs. Asep Rukmaya
terinspirasi oleh film tersebut karena dengan alat seadanya bisa melakukan dan
memecahkan masalah apapun yang ada. Sehingga beliau memberi nama
Bengkel ASEP MCGYVER sudah terkenal dengan keahlian – keahliannya
memperbaiki kendaraan – kendaraan mobil bersistem EFI (Electrical Fuel
Injection), terbukti dengan bengkel – bengkel resmi atau show room yang
meminta bantuan jasa servis pada bengkel ASEP MCGYVER yang mempunyai
karyawan yang ahli dan handal melakukan perbaikan dengan optimal dan
memuaskan para pelanggannya.
Seiring berjalannya waktu nama bengkel ASEP MCGYVER bukan hanya
terkenal di Bandung saja, bengkel ASEP MCGYVER juga sudah terkenal oleh
masyarakat luar Bandung dan kota – kota besar lainnya.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
a) Visi
Visi bengkel ASEP MCGYVER (AsepMcGyver) adalah menjadi bengkel
yang terpercaya, terbaik, dan profesional.
b) Misi
Misi bengkel ASEP MCGYVER (AsepMcGyver) adalah memberikan
pelayanan yang optimal kepada konsumen / costumer.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap perusahaan pasti mempunyai Struktur Organisasi yang merupakan
kerangka kerja yang menggambarkan adanya tanggung jawab dari setiap tindakan
dalam struktur tersebut. Pengaturan dan pembagian tugas dapat berjalan dengan
sebaliknya. Serta masing-masing bagian mengerti akan tugas dan tanggung
jawabnya.
OWNER
KASIR
ADM IN/
BAG.KEUANGAN
MEKANIK
Gambar 3.1 Struktur Organisasi (Sumber : Bengkel ASEP MCGYVER)
3.1.4. Deskripsi Tugas
Tugas-tugas dari struktur organisasi bengkel ASEP MCGYVER yakni
sebagai berikut :
1. Manajer Perusahaan
1) Memimpin secara keseluruhan dan memberikan tugas dan
wewenang kepada masing – masing bagian yang terkait dalam
perusahaannya.
2) Mendapatkan laporan dari seluruh kegiatan perusahaan.
3) Memotivasi seluruh karyawan bengkel.
2. Bag. Keuangan
1) Menjamin kelancaran, penerimaan dan pengeluaran uang dan
pengawasan fisik secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan – ketentuan
pokok perusahaan.
2) Mempersiapkan laporan transaksi/penjualan untuk kepentingan
manajer perusahaan.
3. Kasir
1) Melayani dan memproses pembayaran konsumen dengan baik.
2) Menyimpan dan memberikan seluruh nota kontan kepada
bag.keuangan.
3) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
4. Mekanik
1) Memperbaiki kendaraan konsumen.
2) Memberikanlaporan kerusakan dan perbaikan kendaraan konsumen
kepada kasir.
3) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.
3.2. Metode Penelitian
Penelitian merupakan upaya sistematis dan objektif untuk mempelajari
suatu masalah dan menemukan prinsip-prinsip umum yang juga berarti upaya
pengumpulan informasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan.
Pengetahuan manusia tumbuh dan berkembang berdasarkan kajian-kajian yang
akhirnya mendapatkan temuan-temuan baru yang terus berkembang.[9.p.29]
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam menentukan desain penelitian, penulis melakukannya di bengkel
ASEP MCGYVER yang berlokasi di Jl. Sriwijaya No.130 Kota Bandung untuk
membangun sistem informasi penjualan sparepart dan pelayanan jasa servis.
Dengan menggunakan metode bersifat deskriptif pada pendekatan kasus di
bengkel ASEP MCGYVER, yaitu suatu metode yang pada tahap pertama penulis
melakukan dengan cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih
suatu kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan untuk
melampirkan semua kegiatan yang dikerjakan selama dilakukannya penelitian di
bengkel ASEP MCGYVER Bandung.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu teknik atau cara untuk
memperoleh, mencari, mengumpulkan dan mencatat data. Adapun data itu sendiri
terbagi menjadi 2 yaitu dataprimer dan sekunder.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang berasal langsungdari
sumbernya atau tempat penelitian seperti observasi, wawancara. Dalam
memperoleh sumber data primer,penulis melakukan cara sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara proses untuk mendapatkan data dengan melakukan dialog
tanya jawab langsung kepada owner bengkel dan karyawan lain untuk
melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini.
2. Observasi
Proses untuk mendapatkan data dengan mengamati objek yang akan
diteliti secara langsung di tempat penelitian yaitu di bengkel ASEP
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Sedangkan dalam mengumpulkan data sekunder yang di peroleh penulis
menggunakan teknik dokumentasi yaitu pengumpulan data-data
melaluipemeriksaan dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan penelitian
ini.yaitu melakukan pengambilan data atau dokumentasi berupa nota kontan dan
data pendapatan per-bulan di bengkel ASEP MCGYVER. Data yang diambil
digunakan untuk perlengkapan data yang didapat. Selain itu penulis juga melihat
referensi dari penulisan jurnal dan skripsi sebelumnya yang berkaitan dengan
judul.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Disini penulis akan menerangkan metode penelitian yang akan digunakan
dalam penelitian ini. Metode penelitian ini meliputi desain penelitian, jenis dan
metode pengumpulan data, serta metode pendekatan dan pengembangan sistem.
Desain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Deskriptif. Sedangkan jenis
pengumpulan data menggunakan data primer, dan data sekunder. Metode
pendekatan sistem yang penulis pilih untuk perancangan aplikasi ini adalah
pendekatan berorientasi terstruktur dan metode pengembangan sistem yang
digunakan adalah model prototype.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan yang digunakan penulis dalam penulisan tugas ini
akhir pengembangan sistem akan didapatkan sistem yang strukturnya
didefinisikan dengan baik dan jelas.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses
prototype. Model proses prototypemerupakan suatu metode dalam pengembangan
sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan
cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (User). Berikut
gambar dari metode pengembangan yang digunakan penulis :
Gambar 3.2 ModelPrototype
(Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) [10, p.37])
Build/ revise
mock-up
2Customer
-drives
mock-up
3Listen To
Dari pengertian metode prototype diatas, penulis akan memberikan
beberapa alasan mengapa penulis menggunakan metode pengembangan sistem
dengan prototype, yaitu dikarenakan penulis akan lebih mudah dalam merancang
sistem yang diinginkan dan dapat diterima oleh User sebagai pemakai, penulis
menginginkan perancangan sistem yang telah dihasilkan kemudian
dipresentasikan kepada User dan User diberikan kesempatan untuk memberikan
masukan-masukan sehingga sistem informasi yang dihasilkan betul-betul sesuai
dengan yang diinginkan.
Metode prototype dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan
dalam rangka menyempurnakan prototypeyang sudah ada sehingga pada akhirnya
dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan memberikan
gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem
tersebut disetujui. Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang
sebuah sistem yang menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan
prototype, langkah-langkah antara lain :
a. Pengumpulan kebutuhan User, supaya penulis bisa merancang sistem
yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan User. Sebelum
pada tahap perancangan, penulis menganalisis sistem dengan cara
melakukan pengumpulan data yaitu dengan research method (metode
penelitian)/ observasi, dan interview (wawancara).
b. Pada tahap kedua, penulis membangunprototypesistem tersebut untuk
c. Pada tahap ketiga, penulis melakukan uji coba sistem yang telah
dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan
dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai. Kemudian
melakukan implementasi dan maintenance, guna menunjang performa
maksimal terhadap kinerja sistem. Atau bahkan harus dilakukan
beberapa perbaikan, dan setelah perbaikan sistem itu selesai
dikerjakan, penulis akan kembali lagi melakukan pengujiankembali.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
a. Flowmap
Flowmap merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan
formulir termasuk tembusan. Flowmap digunakan untuk menganalisis
bagaimana hubungan antara sub kerja yang akan menggerakkan sistem.
Setelah diketahui bagan-bagan yang terlibat dalam sistem, maka akan
diketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis
atau dirancang.
b. Diagram Konteks
Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara
garis besar atau secara keseluruhan. Diagram konteks adalah diagram yang
terdiri dari satu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.
Diagram konteks ini menggambarkan entitas yang saling berhubungan,
entitas yang berhubungan ini adalah entitas internal dan entitas eksternal.
DFD atau data flow diagram adalah menggambarkan sebuah sistem yang
telah ada atau baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
pertimbangan lingkungan fisik di mana data tersebut akan disimpan.
d. Kamus Data
Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan – kebutuhan informasi dari suatu sistem. Atau kumpulan daftar
elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan
dan keluaran dapat dipahami secara umum.
e. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data diperlukan, agar kita bisa memiliki basis data yang
kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam
pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (tambah, ubah hapus) data.
Dalam merancang basis data, harus dilakukan secara cermat agar
dihasilkan basis data yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan,
cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam manipulasi data. Salah satunya
adalah dengan menggunakan normalisasi.
1. Normalisasi
Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data elemen
menjadi table-tabel yang menunjukan entity dan relasi nya yang
berfungsiuntuk menghilangkan redudansi data, menentukan key
yang unik untuk mengakses data atau merupakan pembentukan
relation sedemikian rupasehingga database tersebut mudah
2. Tabel Relasi
Tabel Relasi adalah menggambarkan tentang keterhubungan suatu
table dengan tabel lainnya. Ada tiga jenis keterkaitan :
A. Relasi Satu ke Satu (One To One Relationship)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan
dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B,
dan begitujuga sebaliknya. Setiap entitas pada himpunan entitas B
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada
himpunan entitas A.
B. Relasi Satu ke Banyak (One to Many Relationship)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat
berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B,
tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan
entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas
pada himpunan entitas A.
C. Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many Relationship)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat
berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan B, dan
demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas B dapat
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian Software yang digunakan adalah pengujian black boxyaitu
sebagai berikut :
Pengujian Black Box
1. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak
yang dirancang.
2. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan
keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang
diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk
mendapatkan keluaran tersebut.
3. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi
kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui
kesalahan-kesalahannya.
Beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi :
1. Fungsi tidak benar atau hilang
2. Kesalahan padainterface
3. Kesalahan pada struktur data (pengaksesan Database)
4. Kesalahan performansi
3.3. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Bengkel ASEP MCGYVER merupakan salah satu perusahaan jasa dan
penjualan spare parts yang bergerak dalam bidang kendaraan roda empat yang
akan menggunakan teknologi dalam hal kegiatan transaksi/penjualan, stok barang,
dan retur sparepart. Dalam proses transaksi/penjualannya, selama ini dilakukan
dengan cara yang manual, kasir hanya menggunakan kalkulator dengan dilengkapi
bon atau nota kontan saja sehingga terjadinya penumpukan data yang akan
menyulitkan bag.keuangan saat merekap atau melaporkan data informasi kepada
owner bengkel. Selain itu dalam pendataan kendaraan yang masuk ataupun keluar
masih sekedar menggunakan papan tulis yang sangat tidak efektif karena
terjadinya penimpaan data dan tidak adanya rekap laporan tentang data kendaraan
konsumen yang pernah servis di bengkel ASEP MCGYVER. Kemudian proses
stok sparepartnya, bengkel ASEP MCGYVER masih menggunakan cara manual
untuk mendata sparepart yang ada di bengkel ASEP MCGYVER tersebut.
Sehingga membutuhkan waktu lama untuk mencari file yang sudah dibuat
ataupun yang harus di edit apabila ada perubahan pemesanan sparepart dan
sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang baik agar
meningkatkan kinerja perusahaan tersebut.
3.3.1. Analisis Dokumen
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menguraikan dokumen yang
dipakai dalam sistem adalah nama yang digunakan, fungsi-fungsi dan penjelasan
frekuensi kedatangan dari dokumen yang terlibat di dalam sistem pengolahan data
pada sistem informasi pengolahan data yang berada di bengkel ASEP
MCGYVER. Berikut adalah dokumen yang digunakan dalam menjalankan sistem
informasi pengolahan data , dokumen yang diolah terdiri dari :
1. Nama Dokumen : Nota kontan
Fungsi : Untuk Arsip dan tanda bukti
Sumber : Kasir
Rangkap : 3 (tiga)
Periode : Setiap terjadinya transaksi.
Atribut : No_Transaksi, Nama_Perusahaan, Nama_Konsumen,
Tgl_Pembayaran, Keterangan, Jml_Pembayaran.
2. Nama Dokumen : Work Order
Fungsi : Sebagai Form isian untuk laporan kepada owner bengkel
Sumber : Bag.Keuangan
Rangkap : 2 (dua)
Periode : Setiap hari
Atribut : No_Transaksi, Nama_Perusahaan, Nama_Konsumen,
No_Tlp, Alamat, Model_Kendaraan, No_Pol,
Jenis_Keluhan, Keterangan
3. Nama Dokumen : Laporan Servis
Fungsi : Untuk pembuatan work order
Sumber : Mekanik
Periode : Setiap terjadinya transaksi jasa servis
Atribut : Mekanik, Nama_Konsumen, No_Telp_Konsumen,
Type_Mobil, Nopol_Mobil, Tgl_Masuk, Tgl_keluar,
Keluhan, Jasa_Servis, Sparepart.
4. Nama Dokumen : Faktur Pembelian Sparepart
Fungsi : Untuk surat jalan melakukan pembelian sparepart
Sumber : Kasir
Rangkap : 1
Periode : Setiap terjadinya pembelian sparepart pada mitra bengkel
Atribut : Tanggal_Pembelian, Nama_Barang, Jumlah_Barang.
5. Nama Dokumen : Faktur Penjualan Sparepart
Fungsi : Untuk tanda bukti telah membeli sparepart pada mitra
bengkel
Sumber : Mitra Bengkel
Rangkap : 1
Periode : Setiap terjadinya pembelian sparepart pada mitra bengkel
Atribut : No_Fakur, Tanggal, Nama_Perusahaan, Nama_Barang,
Jumlah_Barang, Harga, Total
6. Nama Dokumen : Laporan transaksi/penjualan
Fungsi : Untuk tanda bukti laporan transaksi/penjualan kepada
owner bengkel.
Sumber : Bag.Keuangan
Periode : Setiap bulan.
Atribut : Tgl_Masuk, Tgl_Keluar, Nama_Konsumen, No_Tlp,
Model_Kendaraan, Jasa, Nama_Teknisi,
Total_Pendapatan.
3.3.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Analisis prosedur merupakan penjelasan dari semua proses atau prosedur
yang terjadi di dalam sistem yang berjalan. Sebelum melakukan perancangan
sistem, kita perlu melakukan analisis prosedur yang berjalan sehingga dapat
mempermudah dalam melakukan suatu perancangan.
1. Jasa Servis yang Sedang Berjalan
a) Costumer melakukan permintaan servis kendaraan kepada kasir.
b) Kasir mrenerima keluhan costumer dan mengecek sparepart jika
ada, maka kasir memberitahukan info perkiraan biaya kepada
costumer, jika tidak kasir akan membuat data pembelian sparepart
yang nantinya diberikan kepada bagian keuangan untuk pengadaan
sparepart.
c) Costumer menerima info perkiraan biaya, jika setuju mekanik
melakukan perbaikan terhadap kendaraan costumer sampai selesai,
jika tidak setuju maka kembali pada kebutuhan costumer.
d) Setelah kendaraan selesai diperbaiki, mekanik akan
memberitahukan costumer agar melakukan cek kendaraan.
e) Costumer melakukan cek kendaraan, jika hasil perbaikan sesuai
kepada kasir, jika tidak sesuai mobil akan diperbaiki kembali
hingga sesuai.
f) Mekanik membuat dan memberikan laporan servis kepada kasir.
g) Kasir menerima laporan servis dari mekanik.
h) Kasir membuat 3 rangkap nota kontan yang nantinya diberikan
kepada konsumen 1 rangkap untuk dijadikan bukti transaksi,
kemudian 1 rangkap untuk kasir sebagai arsip dan 1 rangkap
nantinya diberikan kepada bag.keuangan untuk membuat work
order
i) Bag.keuangan menerima data nota kontan dari kasir.
j) Bag.keuangan mengolah data nota kontan menjadi work order
sebanyak 2 rangkap yaitu 1 rangkap diarsipkan dan 1 rangkap
untuk membuat laporan transaksi/penjualan.
k) Bag.keuangan membuat laporan transaksi/penjualan, yang nantinya
diberikan kepada owner bengkel.
2. Penjualan Sparepart yang Sedang Berjalan
a) Costumer melakukan order sparepart kepada kasir.
b) Kasir menerima kebutuhan sparepart yang diperlukan costumer.
c) Kasir melakukan cek sparepart, jika ada kasir memberitahukan info
perkiraan biaya kepada costumer, jika tidak kasir akan membuat
data pembelian sparepart yang nantinya diberikan kepada bagian
d) Costumer menerima info harga sparepart, jika setuju Kasir
membuat 3 rangkap nota kontan yang nantinya diberikan kepada
konsumen 1 rangkap untuk dijadikan bukti transaksi, kemudian 1
rangkap untuk kasir sebagai arsip dan 1 rangkap nantinya diberikan
kepada bag.keuangan untuk menyusun data laporan
transaksi/penjualan, jika tidak setuju maka kembali pada kebutuhan
costumer.
e) Bag.keuangan menerima data nota kontan dari kasir.
f) Bag.keuangan membuat laporan transaksi/penjualan, yang nantinya
diberikan kepada owner bengkel.
3. Retur Sparepart yang Sedang Berjalan
a) Costumer melakukan retur sparepart kepada kasir.
b) Costumer menyerahkan nota pembayaran kepada kasir.
c) Kasir mengecek no transaksi nota pembayaran tersebut apakah
tanggal melebihi 2 hari. Jika tidak melebihi, maka kasir mengganti
sparepart dengan yang baru dan membuatkan laporan retur
sparepart. Jika melebihi maka nota pembayaran tersebut
dikembalikan kepada costumer.
d) Kasir menyerahkan laporan retur sparepart kepada owner.
4. Pembelian Sparepart yang Sedang Berjalan
a) Bag.keuangan membuat faktur pembelian sparepart, yang nantinya
b) Bag.pengadaan menerima faktur pembelian sparepart, kemudian
memberikannya pada mitra bengkel.
c) Mitra bengkel menerima faktur pembelian sparepart dan
membuatkan faktur penjualan sparepart, yang nantinya diberikan
kepada bag.pengadaan.
d) Bag.pengadaan menerima faktur penjualan sparepart dari mitra
bengkel, kemudian memberikannya pada bag.keuangan.
e) Bag.keuangan menerima faktur penjualan sparepart dari
bag.pengadaan, kemudian membuat laporan pembelian sparepart 2
rangkap, 1 untuk diarsipkan dan 1 untuk diserahkan kepada owner.
5. Penitipan Sparepart yang Sedang Berjalan
f) Mitra Bengkel memberikan data sparepart untuk dititip jual pada
bag.keuangan.
g) Bag.keuangan menerima data sparepart dan membuat laporan titip
jual sparepart untuk diarsipkan.
h) Mitra Bengkel meminta data sparepart yang terjual kepada
bag.keuangan.
i) Bag.keuangan membuat laporan sparepart yang terjual 2 rangkap, 1
rangkap untuk diberikan kepada mitra bengkel, 1 yaitu untuk
3.3.2.1. Flow Map
1. Jasa Servis Yang Sedang Berjalan
Costumer Kasir M ekanik Bag.keuangan
Keluhan,
Lapo ran servis Lapo ran Servis
Dat a Pembelian Sparepart
Ket :
A1 = Arsip Nota Kontan
A2 = Arsip Data Pembelian Sparepart
A3 = Arsip Laporan Transaksi/Penjualan
A4 = Arsip Work Order
2. Penjualan Sparepart yang Sedang Berjalan
Costumer Kasir Bag.keuangan
Dat a Pembelian Sparepart
Dat a Pembelian Sparepart
Ket :
A1 = Arsip Nota Kontan
A2 = Arsip Data Pembelian Sparepart
A3 = Arsip Laporan Transaksi/Penjualan
3. Retur Sparepart yang Sedang Berjalan
N ot a
Lapor an Ret ur M en gecek
Ta nggal Tr an saksi
Gambar 3.5 Flow Map Retur Sparepart yang Sedang Berjalan
Ket :
A2 = Arsip Data Pembelian Sparepart
B1 = Arsip Laporan Pembelian Sparepart Bag.keuangan
4. Pembelian Sparepart yang Sedang Berjalan
Gambar 3.6 Flow Map Pembelian Sparepart yang Sedang Berjalan
Ket :
A2 = Arsip Data Pembelian Sparepart
B1 = Arsip Laporan Pembelian Sparepart Bag.keuangan
5. Penitipan Sparepart yang Sedang Berjalan
Gambar 3.7 Flow Map Penitipan Sparepart yang Sedang Berjalan Ket :
A3 = Arsip Laporan Transaksi/Penjualan
C1 = Arsip Laporan Titip Jual Sparepart
3.3.2.2. Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan suatu diagram alir yang menggambarkan arus
data pada suatu sistem yang bertujuan untuk menggambarkan sistem dalam
pengolahan data secara garis besar atau keseluruhan. Diagram konteks ini
dirancang untuk mengetahui masukan dan keluaran yang dibutuhkan oleh sistem,
serta menggambarkan hubungan antara sistem dan entitas yang terlibat. Untuk
lebih jelasnya penulis menyajikannya dalam bentuk Diagram Konteks.
Sist em Info rm asi Penjualan Spar epart dan Pelayanan Jasa
Servis AM G Bandung
Cost um er Owner
Not a Kont an
Lap or an Jasa Servis, Lapor an Penjualan Sparep ar t, Laporan Pem belian Sp ar epart Keluhan,
Kebutuhan Spar epar t
M it ra Ben gkel Bag.Pengadaan
Fakt ur Pem b elian Spar epart , Laporan Spar epart t erjual
Fakt ur Penjualan Sparep ar t , Data Titip Jual Sparep art ,
Data Sparep ar t Ter jual Fakt ur Penjualan Sp arep ar t
Fakt ur Pem belian Spar epart
Gambar 3.8 Diagram Konteks yang Sedang Berjalan
3.2.3.3. Data Flow Diagram
Dalam mengangkat suatu logika sistem, ada beberapa cara untuk
menggambarkannya, diantaranya yaitu dengan DFD. Berikut adalah hasil analisa
1. Data Flow Diagram Level 1 Penj u alan Sparepart
4.0 Pembelian Sparep art Cost u mer
Ow ne r
Bag.pengadaan
Keluh an
Kebut uh an Spa repart
Lapor an Jasa Servis
Lapor an Penj ual an Spa re part
Lapor an Peembelian Sparepa rt F. Pembelian Spar ep art
N. K. Servis Pembelian Spar ep art Data
Transaksi
Data Pe mbeli an Spare part Data Transaksi
F. Penj ualan Sparepart
M i tra Bengkel 5.0
Peni ti pa n Sparepart
F. Penj ualan Sparepart F. Pemb el ian Sparepart Data Pe mbeli an Spare part
Data Pe mb elian Spare part
Data titi p ju al Sparepart Arsi p Laporan Ti ti p
Ju al Spa repart
Arsip Lap oran Spare part Terj ual
Data Sparepart
Data Sparepar Data Spar epart
3.0 Ret ur Sparep art N. K. Ret ur
N. K. Ret ur
Lapo ran Retu r Sparepart
2. Data Flow Diagram Level 2 Proses 1
1.2 Servis Kend araan
Cost umer
Lapor an Serv is
N ota Kont an
W or k Or der
Owner Lapor an Transaksi Jasa Servis
Nota Kont an
Arsip W ork Or der Arsip Not a Kont an Data Tr am saksi
Data Tr ansaksi 1.1
Cek Spar epar t Keluhan
1.7 M em buat Dat a
Pembelian Sparepar t
Sparepar t Ter sedia, Perkir aan Biaya Set uju
Sparepar t Tidak Ter sedia
Arsip Dat a Pembelian Sparepar t Data Pem belian Spar epar t
3. Data Flow Diagram Level 2 Proses 2
Lapo r an Penjualan Sparepar t Arsip Not a
Kont an
Not a Kont an
2.1 Cek St ock Sparepar t
2.4 M em buat Dat a Pembelian Spa r epa rt Ti dak Ter sedia
Arsip Dat a Pembelian Sparepart Data Pem belian Spare part
Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses 2 yang Sedang Berjalan
4. Data Flow Diagram Level 2 Proses 3
3.1 Cost umer Nota Pemb ayaran
Nota Pemb ayaran
Nota Pemb ayaran
Ow ner Lapor an Retur Sparepart
5. Data Flow Diagram Level 2 Proses 4 Arsip Dat a Pembelian
Sparepart
Data Pembeli an Sparepart
Data Pembeli an Sparepar t Faktur Pem bel ian Sparepart
Faktur Pembel ian Sparepar t
Data Penj ualan Sparepar t
Faktur Penjualan Sparepart
Laporan Pembeli an Sparepart Arsip Laporan
Pembel ian Sparepart Lapor an Pem beli an Sparepart
Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses 4 yang Sedang Berjalan
6. Data Flow Diagram Level 2 Proses 5
M i tra Bengkel
5.1
M em b uat Laporan Ti ti p Jual Sparepart
Arsi p Laporan Ti ti p Jual Sparepart Data Tit ip Jual Sparepart Lapor an Tit ip Jual Sparepart
5.2
M em buat Laporan Sparepart Terj ual
Laporan Tit ip Jual Sp arepart
Arsip Laporan Sparepart Terj ual Laporan Sparepart Terjual
Data Sparepart Terj ual
3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Evaluasi sistem yang berjalan adalah proses menemukan kesalahan,
kekurangan, hambatan-hambatan yang terjadi pada sistem lama yang berjalan.
Sehingga dapat diusulkan pemecahan suatu masalah agar dapat menghasilkan,
mengoptimalkan dan membantu proses pengelolaan sistem informasi penjualan
sparepart dan pelayanan jasa servis secara lebih baik, cepat dan akurat.
Tabel 3.1. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No Permasalahan Usulan Perbaikan
1. Masih terjadinya kesalahan dalam
pengolahan data laporan akibat
penumpukan dokumen seperti nota
kontan dan work order, sehingga
menyebabkan keridaksesuaian data
dan belum efektifnya penyajian
laporan transaksi/penjualan kepada
owner untuk mengetahui informasi
pendapatan perusahaan, data
kendaraan yang berkunjung,
sehingga ownerperusahaan kesulitan
untuk mengambil keputusan dan
mengevaluasi perusahaan.
Dibutuhkan suatu sistem yang
terintegrasi dengan seluruh proses
yang ada, agar mempermudah
bagian keuangan untuk mengolah
data kemudian owner mendapatkan
informasi yang cepat dan akurat.
2. Lamanya proses transaksi yang
dengan menggunakan bon atau nota
kontan dan harus menulis satu
-persatu transaksi yang dilakukan,
sehingga membutuhkan waktu lama
dan masih sering terjadi kesalahan
Perlu adanya suatu sistem yang
dapat membuat proses transaksi
lebih efektif, agar mempermudah
dalam menulis.
3. Belum efektifnya proses stok
sparepart yang ada pada perusahaan,
sehingga membutuhkan waktu yang
lama untuk menyajikan informasi
sparepart pada mitra kerja dan owner
perusahaan.
Perlu adanya sistem stok sparepart
yang terintegrasi dengan seluruh
proses stok sparepart agar dapat
mempermudah proses stok
53 4.1. Perancangan Sistem
Perancangan sistem pada dasarnya merupakan suatu persiapan dari
perancangan secara terperinci dan merupakan tahapan pengolahan data dari sistem
informasi berbasis komputer. Berdasarkan pada hasil analisis sistem yang sedang
berjalan pada sebelumntya, maka diusulkan untuk sistem yang baru yang nantinya
diharapkan dapat mengatasi beberapa permasalahan yang ada.
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk memberikan gambaran secara
umum tentang sistem baru kepada user serta menghasilkan sistem yang dapat
memenuhi kebutuhan akan penyelesaian mengenai permasalahan yang timbul dari
sistem yang lama. Secara khusus tahap ini bertujuan agar sistem yang baru dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi prosedur penjualan sparepart dan pelayanan
jasa servis pada bengkel ASEP MCGYVER Bandung.
1. Sistem Informasi penjualan sparepart dan pelayanan jasa servis pada
Bengkel ASEP MCGYVER Bandung bertujuan untuk mempercepat
proses-proses yang menyangkut pengolahan data agar
terkomputerisasi serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja.
2. Dengan adanya sistem informasi penjualan sparepart dan pelayanan
memudahkan dalam proses pengolahan data pada Bengkel ASEP
MCGYVER Bandung.
4.1.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Gambaran sistem yang diusulkan atau sistem baru yang sedang dirancang
ini diantaranya sistem yang dibangun akan terkomputerisasi dan terdatabase
sehingga suatu pekerjaan di perusahaan dapat efektif dan efisien. Sistem yang
diusulkan juga bersifat intranet, sistem ini tidak dapat diakses oleh sembarangan
orang. Sistem ini hanya dapat diakses oleh bagian – bagian yang terkait dengan
sistem saja dengan hak akses yang berbeda – beda untuk setiap id usernya sesuai
dengan kebutuhan masing – masing user. Sehingga akan mendukung efektifitas
dalam pengerjaannya.
4.1.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan prosedur yang diusulkan pada Bengkel ASEP MCGYVER
Bandung ini memiliki tambahan proses dari sistem sebelumnya dan sedikit
memiliki perbedaan dengan prosedur yang berjalan. Perbedaan yang terjadi hanya
pengolahan data yang terkomputerisasi dan disimpan dalam database. Dimana
sistem informasi penjualan sparepart dan pelayanan jasa servis yang sebelumnya
hanya memproses pembayaran dan stok sparepart secara manual. Sedangkan
dalam sistem informasi penjualan sparepart dan pelayanan jasa servis yang
diusulkan memiliki kemampuan untuk menghitung data pembayaran dan stok
sparepart scara otomatis, untuk memudahkan dalam proses perhitungan, serta
memiliki tambahan proses retur, yakni untuk memudahkan dalam proses
1. Jasa Servis
Prosedur kerja jasa servis yang diusulkan di bengkel ASEP MCGYVER
Bandung sebagai berikut :
a) Costumer melakukan permintaan servis kendaraan kepada kasir.
b) Kasir mrenerima keluhan costumer dan mengecek sparepart jika
ada, maka kasir memberitahukan info perkiraan biaya kepada
costumer, jika tidak kasir akan membuat data pembelian sparepart
yang nantinya diberikan kepada bagian keuangan untuk pengadaan
sparepart.
c) Costumer menerima info perkiraan biaya, jika setuju mekanik
melakukan perbaikan terhadap kendaraan costumer sampai selesai,
jika tidak setuju maka kembali pada kebutuhan costumer.
d) Setelah kendaraan selesai diperbaiki, mekanik akan
memberitahukan kepada costumer agar melakukan cek kendaraan.
e) Costumer melakukan cek kendaraan, jika hasil perbaikan sesuai
maka mekanik membuat laporan servis, yang nantinya diberikan
kepada kasir. Jika tidak sesuai mobil akan diperbaiki kembali
hingga sesuai.
f) Mekanik membuat dan memberikan laporan servis kepada kasir.
g) Kasir menginputkan data laporan servis kendaraan ke database
untuk membuat nota pembayaran.
h) Kasir mencetak nota pembayaran, yang nantinya diberikan kepada
i) Bag.keuangan mencetak laporan transaksi/penjualan berdasarkan
seluruh data transaksi/penjualan yang ada dalam database, yang
nantinya akan diberikan kepada owner.
j) Bag.keuangan mencetak laporan sparepart berdasarkan seluruh
data sparepart yang ada dalam database, yang nantinya akan
diberikan kepada owner.
2. Penjualan Sparepart
Prosedur kerja penjualan sparepart dan jasa servis yang diusulkan di
bengkel ASEP MCGYVER Bandung sebagai berikut :
a) Costumer melakukan order sparepart kepada kasir.
b) Kasir menerima kebutuhan sparepart yang diperlukan costumer.
c) Kasir melakukan cek sparepart, jika ada kasir memberitahukan info
perkiraan biaya kepada costumer, jika tidak kasir akan membuat
data pembelian sparepart yang nantinya diberikan kepada bagian
keuangan untuk pengadaan sparepart.
d) Costumer menerima info perkiraan biaya, jika setuju Kasir
mencetak nota kontan yang nantinya diberikan kepada costumer
sebagai bukti transaksi, jika tidak setuju maka kembali pada
kebutuhan costumer.
e) Bag.keuangan mencetak laporan transaksi/penjualan berdasarkan
seluruh data transaksi/penjualan yang ada dalam database, yang
f) Bag.keuangan mencetak laporan sparepart berdasarkan seluruh
data sparepart yang ada dalam database, yang nantinya akan
diberikan kepada owner.
3. Retur Sparepart
Prosedur kerja retur sparepart yang diusulkan di bengkel ASEP
MCGYVER Bandung sebagai berikut :
a) Costumer melakukan retur sparepart kepada kasir.
b) Costumer menyerahkan nota pembayaran kepada kasir.
c) Kasir mengecek no transaksi nota pembayaran tersebut apakah
tanggal melebihi 2 hari. Jika tidak melebihi, maka kasir mengganti
sparepart dengan yang baru dan menginputkan data retur sparepart
dalam database. Jika melebihi maka nota pembayaran tersebut
dikembalikan kepada costumer.
d) Kasir mencetak laporan retur sparepart berdasarkan data retur yang
ada dalam database, yang nantinya akan diberikan kepada owner.
4. Pembelian Sparepart
Prosedur kerja pembelian sparepart yang diusulkan di bengkel ASEP
MCGYVER Bandung sebagai berikut :
a) Bag.keuangan mencetak faktur pembelian sparepart, yang nantinya
akan diberikan pada bag.pengadaan.
b) Bag.pengadaan menerima faktur pembelian sparepart, kemudian
c) Mitra bengkel menerima faktur pembelian sparepart dan
membuatkan faktur penjualan sparepart, yang nantinya diberikan
kepada bag.pengadaan.
d) Bag.pengadaan menerima faktur penjualan sparepart dari mitra
bengkel, kemudian memberikannya pada bag.keuangan.
e) Bag.keuangan menerima faktur penjualan sparepart dari
bag.pengadaan, kemudian menginput data sparepart masuk ke
database.
f) Bag.keuangan mencetak laporan pembelian sparepart yang
nantinya diserahkan kepada owner.
5. Penitipan sparepart
Prosedur kerja pentipan sparepart yang diusulkan di bengkel ASEP
MCGYVER Bandung sebagai berikut :
a) Mitra Bengkel memberikan data sparepart untuk dititip jual pada
bag.keuangan.
b) Bag.keuangan menerima data sparepart dan menginput data titip
jual sparepart ke database.
c) Mitra Bengkel meminta data sparepart yang terjual kepada
bag.keuangan.
d) Bag.keuangan mncetak laporan sparepart yang terjual untuk
4.1.3.1. Flow Map
Dibawah ini adalah flow map sistem informasi penjualan sparepart dan
pelayanan jasa servis yang diusulkan pada bengkel ASEP MCGYVER Bandung
yang meliputi penjualan sparepart, jasa servis, pembelian barang, dan penitipan
sparepart :
Keluhan, Penjualan Sparepart dan
Pelayanan servis AM G
Cet ak Nota Pembayaran
Not a Pembayaran Nota Pembayar an
Cet ak Laporan Transaksi/ Penjualan
Cet ak Laporan Sparepart
Fakt ur Pembelian Sparepart
A1 Input Data Pembelian Sparepart
Gambar 4.1 Flow Map Jasa Servis yang Diusulkan
Ket :
A1 = Arsip Faktur Pembelian Sparepart
A2 = Arsip Laporan Transaksi/Penjualan
2. Flow Map Penjualan Sparepart yang Diusulkan Penjualan Sparepart dan Pelananan Jasa Servis AM G
Cetak Nota Pembayaran
Not a Pembayaran Nota Pembayaran
Cet ak Laporan Transaksi/ Penjualan
Cet ak Laporan Sparepart
Gambar 4.2 Flow Map Penjualan Sparepart yang Diusulkan
Ket :
A1 = Arsip Faktur Pembelian Sparepart
A3 = Arsip Laporan Sparepart
3. Flow Map Retur Sparepart yang Diusulkan
Not a Pe njualan Spar epart dan
Pelayanan jasa Servis AM G
Not a Pem bayaran
Cet ak Laporan Ret ur
Gambar 4.3 Flow Map Retur Sparepart yang Diusulkan
Ket :
4. Flow Map Pembelian Sparepart yang Diusulkan
System Inform asi Penju alan Sp are part dan Pelanan an Jasa Servi s AM G
Input Data Sparep art M asuk
Ce tak Laporan Pem belian
Sparep art
Gambar 4.4 Flow Map Pembelian Sparepart yang Diusulkan
Ket :
A1 = Arsip Faktur Pembelian Sparepart
5. Flow Map Penitipan Sparepart yang Diusulkan
Lapo ran Spa rep art
Terju al Dat a Sparepart
Terju al
Dat a Sparepart Terju al
Lapo ran Spa rep art
Terju al Dat a Tit ip Jual
Spa rep art
Dat a Tit ip Jual Spa rep art
I nput Data Spa rep art
Da t aba se Syst em Inform asi Pe nju alan Sp arepart dan
Pelayanan servis AM G
Ce tak La poran Spa rep art
Terju al