THE INFLUENCE OF THIRD PARTY FUNDS AND OPERATING EXPENSES TO OPERATING INCOME TOWARD RETURN ON ASSET
(Case Study on Foreign Exchange Commercial Banks Listed in Indonesian Stock Exchange)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Jenjang Sarjana (S1) Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia
Oleh :
MARISA HARDI 21110065
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
vi
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 10
1.3 Rumusan Masalah ... 11
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11
1.4.1 Maksud Penelitian ... 11
1.4.2 Tujuan Penelitian ... 12
1.5 Kegunaan Penelitian... 12
1.5.1 Kegunaan Praktis ... 12
vii
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka. ... 16
2.1.1 Bank ... 16
2.1.1.1 Pengetian Bank... 16
2.1.1.2 Jenis-Jenis Bank ... 16
2.1.1.3 Kegiatan-kegiatan Bank ... 18
2.1.1.4 Sumber-Sumber Dana Bank ... 21
2.1.1.5 Fungsi Bank ... 23
2.1.2 Laporan Keuangan ... 24
2.1.2.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 24
2.1.2.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 24
2.1.2.3 Analisis Laporan Keuangan ... 25
2.1.2.4 Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 26
2.1.3 Rasio Keuangan ... 27
2.1.3.1 Pengertian Rasio Keuangan ... 27
2.1.3.2 Penggolongan Rasio Keuangan ... 28
2.1.3.3 Analisis Rasio Keuangan ... 29
2.1.3.4 Tujuan Analisis Rasio Keuangan ... 30
viii
2.1.3.6 Keterbatasan Rasio Keuangan... 31
2.1.4 Dana Pihak Ketiga ... 32
2.1.4.1 Pengertian Dana Pihak Ketiga ... 32
2.1.4.2 Jenis-Jenis Sumber Dana Pihak Ketiga ... 32
2.1.4.3 Perhitungan Dana Pihak Ketiga ... 36
2.1.4.4 Hal-hal Yang Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga ... 36
2.1.5 Biaya Operasional Pendapatan Operasional ... 38
2.1.5.1 Pengertian BOPO ... 38
2.1.5.2 Perhitungan BOPO ... 39
2.1.5.3 Komponen BOPO ... 40
2.1.6 Return On Asset (ROA) ... 42
2.1.6.1 Pengertian Return On Asset ... 42
2.1.6.2 Kegunaan Return On Asset ... 42
2.1.6.3 Perhitungan Return On Asset ... 43
2.1.7 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 44
2.2 Kerangka Pemikiran ... 46
2.2.1 Hubungan DPK dengan ROA ... 50
2.2.2 Hubungan BOPO dengan ROA ... 50
2.3 Hipotesis Penelitian. ... 52
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian. ... 53
3.2 Metode Penelitian ... 53
ix
3.4.2 Teknik Penentuan Data ... 63
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data ... 67
3.3 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 68
3.5.1 Rancangan Analisis ... 68
3.5.2 Pengujian Hipotesis ... 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian. ... 81
4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 81
4.1.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 81
4.1.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 83
4.1.1.3 Uraian Tugas Bursa Efek Indonesia ... 84
4.1.1.4 Aktivitas Bursa Efek Indonesia ... 96
4.1.2 Analisis Deskriptif... 97
4.1.2.1 Analisis Deskriptif DPK Pada BUSN Devisa ... 97
4.1.2.2 Analisis Deskriptif BOPO Pada BUSN Devisa ... 102
4.1.2.3Analisis Deskriptif ROA Pada BUSN Devisa ... 107
4.1.3 Analisis Verifikatif ... 111
4.1.3.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 112
4.1.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 118
x
4.1.3.4 Pengaruh BOPO Terhadap ROA Secara Parsial ... 125
4.2 Pembahasan ... 130
4.2.1 Pengaruh DPK Terhadap ROA ... 130
4.2.2 Pengaruh BOPO Terhadap ROA ... 132
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 134
5.2 Saran ... 136
DAFTAR PUSTAKA ... 138
LAMPIRAN ... 142
xi
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 53
Gambar 3.1 Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho Pada Uji t ... 83
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 87
Gambar 4.2 Grafik Perkembangan DPK Pada BUSN Devisa Tahun 2008-2013.... 104
Gambar 4.3 Grafik Perkembangan BOPO Pada BUSN Devisa Tahun 2008-2013 . 109 Gambar 4.4 Grafik Perkembangan ROA Pada BUSN Devisa Tahun 2008-2013 ... 113
Gambar 4.5 Grafik Normalitas Probability Plot ... 117
Gambar 4.6 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas... 119
Gambar 4.7 Daerah Kriteria Pengujian Autokorelasi ... 120
Gambar 4.8 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial X1 terhadap Y ... 128
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 DPK,BOPO dan ROA Pada Perusahaan BUSN Devisa yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012 ... 5
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian ... 15
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 45
Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 59
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 63
Tabel 3.3 Daftar Perusahaan yang Dijadikan Populasi Penelitian ... 65
Tabel 3.4 Daftar Populasi yang Masuk Kriteria Penelitian ... 67
Tabel 3.5 Daftar Perbankan yang menjadi Sampel Penelitia ... 68
Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 79
Tabel 4.1 Perkembangan DPK Pada BUSN Devisa... 101
Tabel 4.2 Perkembangan BOPO Pada BUSN Devisa ... 106
Tabel 4.3 Perkembangan ROA Pada BUSN Devisa ... 111
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas ... 116
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Multikolinieritas... 118
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Autokorelasi Nilai Durbin-Watson ... 120
Tabel 4.7 Hasil Uji Run Test ... 121
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regressi Linier Berganda ... 122
Tabel 4.9 Koefisien Korelasi DPK Dengan ROA ... 124
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Rekomendasi Penelitian dari Unikom ... 143
Lampiran 2 Surat Balasan Perusahaan... 144
Lampiran 3 Berita Acara Bimbingan Usulan Penelitian ... 145
Lampiran 4 Berita Acara Bimbingan Skripsi ... 146
Lampiran 5 Lembar Revisi Sidang Usulan Penelitian ... 147
Lampiran 6 Lembar Revisi Sidang Skripsi (Penguji 1) ... 148
Lampiran 7 Lembar Revisi Sidang Skripsi (Penguji 2) ... 149
Lampiran 8 Kartu Peserta Sidang Seminar Usulan Penelitian ... 150
Lampiran 9 Keterangan Bebas Pinjam Perpustakaan ... 151
Lampiran 10 Perhitungan Dana Pihak Ketiga ... 152
Lampiran 11 Laporan Keuangan PT Bank Central Asia Tbk 2008-2013 ... 154
Lampiran 12 Laporan Keuangan PT Bank Bukopin Tbk 2008-2013 ... 168
Lampiran 13 Laporan Keuangan PT Bank Bumi Arta Tbk 2008-2013 ... 183
Lampiran 14 Laporan Keuangan PT Bank CIMB Niaga Tbk 2008-2013 ... 196
Lampiran 15 Laporan Keuangan PT Bank Permata Tbk 2008-2013 ... 207
Lampiran 16 Laporan Keuangan PT OCBC NISP Tbk 2008-2013 ... 225
DAFTAR PUSTAKA
Agus Widarjono. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Edisi pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Almilia, Luciana & Winny Herdiningtyas (2005). Analisis Rasio CAMEL terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002. Jurnal Akuntansi & Keuangan, 7 (2), 131-147.
Andi Supangat. 2010. Statistik Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta.
As.Mahmoedin, 2002, Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Bambang Riyanto. 2004. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFC. Edisi ke 4.
Brigham & Houston. 2010. Dasar – dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga.
Clorinda Karunia. 2013. Analisis Pengaruh Rasio Capital, Asset Quality Dan Liquidty Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2007-2011. Universitas Surabaya.
Dahlan Siamat, dkk, 1999, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta : Fakultas Ekonomi UI.
Eddie Rinaldy,2008,Membaca Neraca Bank, Jakarta : Indonesia Legal Center Publishing.
139
Ester Novelina Hutagalung, Djumahir, Kusuma Ratnawati. 2011. Analisis Rasio Keuangan terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. ISSN: 1693-5241. Freddy Rangkuti. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar(6thed). Jakarta: Erlangga. Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis (Edisi 2). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Husnan, Suad. 1998. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia . 2007 . “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta: Salemba Empat.
Iskandar Simorangkir. 2011. Determinant of Bank Runs In Indoensia: Bad Luck or Fundamental. Bulletin of Monetary, Economics and Banking.
Ismail. 2010. Akuntansi Bank. Jakarta:Kencana.
Kasmir, 2010. Manajemen Perbankan .Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kasmir, 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Lukman, Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan, Edisi 2. Cetakan Kedua
Bogor: Ghalia Indonesia.
Malayu Hasibuan. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta:Bumi Aksara.
Mawardi, Wisnu. 2005. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Dengan Total Assets Kurang dari 1 Triliun)”, Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 14, No. 1, hal. 83-94.
Moh. Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Muljono. 2006. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Erlangga.
S. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Pustaka Gramedia. Santoso Singgih, 2002. Mengolah Data Statistik Secara Prefesional, Jakarta: PT
Elex Media Komputindo, hlm 143-231.
Sarjito, Surya. 2011. Jurnal Pengaruh Struktur Dana Pihak Ketiga Terhadap Tingkat Rentabilitas(Studi Kasus pada Bank Nasional Indonesia dan Bank Permata. Jurnal Universitas dan Bisnis Indonesia. ISSN 2085-7995.
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat : Jakarta.
Slamet Riyadi. 2006. Banking Asset and Liability Management. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sofyan Syafri Harahap. 2009. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sofyan Syafri Harahap. 2013. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (12th ed).
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhardjono, Indra Bastian. 2006. Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat. Surat Edaran Bank Indonesia tanggal 12 April 2004 SEBI Nomor.6/10/PBI/2004.
Surat Edaran Bank Indonesia tanggal 31 Maret 2010 SEBI No.12/11/DPNP/2004.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Ekonisia.
141
Syamsu Iskandar. 2008. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Jakarta: PT
Semesta Asa Bersama.
Taswan, 2008. Akuntansi Perbankan. Edisi III. Yogyakata : Sekolah Tinggi Ilmu. Umi Narimawati. 2008. Teknik-Teknik Analisis Multivariat untuk Riset Ekonomi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
Veitzhal Rivai. 2007. Bank and Financial Institution Management. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Yuliani. 2007. “Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada SektorPerbankan”. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya. Vol. 5 No 10 Desember 2007.
Zaki Baridwan. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.
www.bi.go.id www.idx.co.id
iii
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul “PENGARUH DANA
PIHAK KETIGA (DPK) DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN
OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)”.
Skripsi ini disusun oleh penulis dengan maksud memenuhi salah satu
syarat untuk mengikuti ujian sidang Sarjana (S1) Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan Skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, karenanya segala saran dan kritik yang membangun dan
bertujuan untuk memperbaiki mutu penulisan ini sangat penulis hargai dan terima
dengan senang hati.
Dalam penulisan dan penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan, bantuan serta motivasi dari Ibu Wati Aris Astuti, SE.,M.Si selaku
dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk perbaikan
Skripsi ini. Selain itu dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto Msc. selaku Rektor Universitas Komputer
iv
2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra, SE., M.Si. selaku Wakil Rektor Satu
Universitas Komputer Indonesia dan selaku dosen penguji satu yang telah
memberi masukan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
4. Dr. Surtikanti, SE.,M.Si,Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
5. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak, CA. selaku Dosen Wali kelas AK 2.
6. Sri Dewi Anggadini SE., M.Si. selaku dosen penguji dua yang telah
memberikan arahan demi kebaikan Skripsi ini.
7. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali Penulis
dengan pengetahuan selama perkuliahan.
8. Staff Sekretariat Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi terimakasih atas
pelayanan dan informasinya.
9. Yang tercinta Kedua Orangtuaku yang tak henti-hentinya memberikan doa,
dukungan dan semangat bagi penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.
10. Kakak-kakakku tersayang yang selalu memberikan dukungan dan
semangatnya bagi Penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
11. Teman-temanku tercinta kelas AK-2 yang tak henti memberikan semangat
bagi Penulis, terimakasih atas kebersamaannya.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis, secara langsung ataupun tidak langsung dalam menyelesaikan
v
SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan, dan doa yang telah diberikan
kepada penulis akan mendapat balasan yang berlipat ganda.
Bandung, Juli 2014 Penulis
234
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Marisa Hardi
Tempat, TanggalLahir : Cianjur, 01 Januari 1993
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Kp. Karag RT 004 / RW 001 No:01 Desa :
Rahong Kec : Cilaku Kode Pos : 43285
Telephone : 085759400072
II. Latar Belakang Pendidikan
a. Formal
1998 - 2004 : SD Negeri Sukasirna
2004– 2007 : SMP Negeri 1 Cilaku
2007– 2010 : SMA Negeri 1 Cilaku
2010– 2014 : Universitas Komputer Indonesia
b. Non Formal
2011 Kursus Pajak ( Brevet A & B)
c. Kemampuan
2. Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS PowerPoint,
dan Internet)
d. PengalamanKerja
Praktek Kerja di PT Coca Cola Distribution Indonesia – Sales
Center Cianjir
Periode : 19 Juli 2013 – 19 Agustus 2013
Tujuan : Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek
53
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:32) objek penelitian adalah sebagai berikut:
“Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di
pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan definisi di atas, objek dalam penelitian ini adalahDana Pihak
Ketiga (DPK), Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Return On Asset (ROA) pada perbankan BUSN Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.2 Metode Penelitian
Pengertian metode penelitian menurut Sugiyono (2013:2) adalah sebagai
berikut:
“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris dan sistematis”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif dan
Verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian
diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang
dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric
yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan
yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2010:29) adalah sebagai
berikut:
”Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas”.
Menurut Mashuri (2008:45) pengertian metode verifikatif adalah sebagai
berikut:
“Penelitian verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan
untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.
Sedangkan metode verifikatif menurut Sugiyono (2010:13) adalah sebagai
berikut:
“Metode verifikatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan”.
Menurut Sugiyono (2013:8) metode penelitian kuantitatif adalah sebagai
berikut:
“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada sample filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif /
statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
Dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dan verifikatif dengan
pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan benar
55
yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan
menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik.
Dalam penelitian ini, metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan
kuantitatif tersebut digunakan untuk menguji Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return On Asset
(ROA) pada BUSN Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta menguji
teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar
penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.
Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2009:84) mendefinisikan bahwa: “Desain
penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian”.
Menurut Sugiyono (2010:13) penjelasan proses penelitian dapat
disimpulkan seperti teori sebagai berikut:
1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis
5. Metode penelitian
6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan
Berdasarkan proses penelitian diatas, maka desain pada penelitian ini
1. Sumber masalah
Mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI periode 2008-2013, khususnya mengenai Dana Pihak
Ketiga, Biaya Operasional Pendapatan Operasional dan Return On Asset.
2. Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya
melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian ini telah
dipaparkan dalam latar belakang penelitian dan diperinci dalam identifikasi
masalah dan rumusan masalah.
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis),
maka peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah
dan berpikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga
dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara
terhadap masalah penelitian (hipotesis). Telaah teortis mempunyai tujuan
untuk menyusun kerangka teoretis yang menjadi dasar untuk menjawab
masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan
menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.
4. Pengajuan hipotesis
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan
didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara
empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat
57
Pendapatan Operasional (BOPO), secara parsial akan berpengaruh terhadap
Return On Asset (ROA) Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2013.
5. Metode penelitian
Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian
yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat
ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan
pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang
lain. Pada penelitian kali ini metode penelitian yang digunakan adalah metode
dekriptive dan verifikatif.
6. Menyusun instrumen penelitian
Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun
instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data.
Instrumen penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen
pada penelitian ini berbentuk data yang didapatkan dari laporan keuangan
tahunan perbankan, yaitu neraca dan laporan laba rugi yang telah
dipublikasikan yang termasuk ke dalam penelitian. Setelah data terkumpul
maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji
hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Pada penelitian ini
untuk menguji adanya hubungan pengaruh pengaruh Dana Pihak Ketiga
(variabel independent) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional
7. Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan
masalah berupa informasi mengena solusi masalah yang bermanfaat sebagai
dasar untuk pembuatan keputusan.
Desain penelitian yang lebih lengkap lagi akan dijelaskan dalam bentuk
tabel di bawah ini:
Descriptive dan Survey BUSN Devisa yang terdaftar di
Descriptive dan Survey BUSN Devisa yang terdaftar di
BEI
Time Series Sumber : Sugiyono (2008:13)
Dari tabel diatas maka peneliti menguraikan sebagai berikut:
1. Tujuan penelitian pertama yaitu untuk mengetahui perkembangan Dana Pihak
Ketiga (DPK) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan
Return On Asset (ROA) melalui unit analisis yaitu BUSN Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013 digunakan metode
deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan informasi dengan membuat
59
2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk mengetahui apakah Dana Pihak Ketiga
(DPK) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA), melalui unit analisis yaitu BUSN Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Digunakan
metode deskriptif dan verifikatif yaitu dengan cara mengumpulkan informasi
dengan membuat instrumen kedua variabel dan menganalisis secara kuantitatif
serta melakukan uji hipotesis yang telah ditetapkan dengan menggunakan uji
statistika.
3. Tujuan penelitian ketiga adalah untuk mengetahui apakah Biaya Operasional
Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA), melalui unit analisis yaitu BUSN Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Digunakan metode deskriptif dan verifikatif yaitu dengan cara
mengumpulkan informasi dengan membuat instrumen kedua variabel dan
menganalisis secara kuantitatif serta melakukan uji hipotesis yang telah
ditetapkan dengan menggunakan uji statistika.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Menurut Umi Narimawati (2008:30) pengertian operasionalisasi variabel
adalah sebagai berikut:
“Operasionalisasi Variabel adalah proses penguraian variabel penelitian ke
dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas
secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor”.
“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala
dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis
dengan alat bantu statistic dapat dilakukan secara benar, maka dalam penelitian ini
terdapat dua variabel yang digunakan:
1. Variabel Bebas atau Independent (Variabel X1 dan X2)
Definisi Variabel Bebas menurut Sugiyono (2013:39) adalah sebagai
berikut:
“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.
Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat
mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan
suatu gejala yang diobservasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Dana
Pihak Ketiga (DPK) (X1) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) (X2).
2. Variabel Terikat atau Dependent (Variabel Y)
Definisi Variabel Terikat menurut Sugiyono (2013:39) adalah sebagai
61
“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas”.
Variabel dependen atau variabel terkait (Y) dalam penelitian ini yaitu
Return On Asset. Skala atau ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio. Menurut Moh. Nazir (2009:132) ukuran rasio didefinisikan sebagai berikut,
“Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran yang memberikan
keterangan tentang nilai absolute dari objek yang diukur”.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa skala rasio adalah angka nol
yang mempunyai makna, sehingga angka nol dalam skala ini diperlukan sebagai
dasar dalam perhitungan dan pengukuran terhadap objek yang diteliti. Maka
dengan demikian, operasionalisasi variabel merupakan definisi yang dinyatakan
dengan cara menentukan pemikiran atau gagasan berupa kriteria-krteria yang
dapat di uji secara khusus bagi suatu penelitian menjadi variabel-variabel yang
dapat diukur. Agar dapat dipahami serta untuk memperjelas dan mempertegas
variabel-variabel yang diteliti, maka operasionalisasi variabel penelitian dapat
Biaya
3.4 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.4.1 Sumber Data
Menurut Arikunto (2010:129), mengemukakan bahwa:
“Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh”.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu dalam
bentuk angka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel yang
mewakilinya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Menurut Sugiyono (2013:137) mendefinisikan bahwa: ”Sumber data
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”.
63
”Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan) objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya
untuk keperluan penelitian dari para pengguna”.
Berdasarkan pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa data
sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung untuk
mendapatkan informasi dari objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh
dari pihak kedua dan pengumpulan data dapat melalui dokumen. Data-data yang
digunakan diperoleh dari laporan keuangan Bank Umum Swasta Nasional
(BUSN) Devisa yang dipublikasikan oleh perbankan melalui Bursa Efek
Indonesia.
3.4.2 Teknik Penentuan Data
Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan
sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Populasi
Definisi Populasi menurut Sugiyono (2013:80) adalah sebagai berikut:
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atay subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
tahunan berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi perusahaan perbankan BUSN
Tabel 3.3
Daftar Perusahaan yang Dijadikan Populasi Penelitian
No Kode
Perusahaan Nama Perusahaan
1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk. 2 BABP Bank ICB Bumi Putra Tbk.
3 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk. 4 BBCA Bank Central Asia Tbk.
5 BBKP Bank Bukopin Tbk.
6 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk.
7 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
8 BCIC Bank Mutiara Tbk.
9 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.
10 BKSW Bank Kesawan Tbk.
11 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk. 12 BNBA Bank Bumi Arta Tbk.
13 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk.
14 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk. 15 BNLI Bank Permata Tbk.
16 BSIM Bank Sinar Mas Tbk.
17 INPC Bank Artha Graha International Tbk. 18 MAYA Bank Mayapada International Tbk.
19 MEGA Bank Mega Tbk.
20 NISP Bank OCBC NISP Tbk.
21 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk.
22 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.
Sumber: www.idx.co.id 2. Sampel
Dengan meneliti secara sampel, diharapkan hasil yang telah diperoleh akan
memberikan kesimpulan gambaran sesuai dengan karakteristik populasi.
Pengertian sampel menurut Umi Narimawati (2008:77), “Sampel adalah sebagian
dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian”.
Menurut Sugiyono (2013:81) mendefinisikan sampel bahwa: “Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi harus dilakukan
65
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan berdasarkan suatu kriteria tertentu yang dibuat
oleh peneliti (Jogiyanto, 2010:79).
Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono (2013:85), yaitu:
“Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Sampel yang diambil
penulis dalam penelitian ini adalah neraca dan laporan laba rugi tahunan dari
BUSN Devisa yang terdaftar di BEI dari tahun 2008-2013 dengan kriteria sebagai
berikut:
1. BUSN Devisa yang terdaftar di Bank Indonesia dan sudah Go Publik
2. Aktif di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun
2008-2013
3. BUSN Devisa yang selalu mempublikasikan laporan keuangan tahunan
dari tahun 2008-2013 dan telah di audit
4. Selalu menghasilkan laba setiap tahunnya dalam periode 2008-2013
5. Data yang diambil dari tahun 2008-2013 (enam tahun) yang dijadikan
sample karena pada rentang periode ini terdapat fenomena yang
menyebabkan harus adanya penelitian yang dilakukan.
Berikut ini daftar perusahaan Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang akan dijadikan sampel dalam penelitian
Tabel 3.4
Daftar Perbankan yang menjadi Sampel Penelitian No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
67
Menurut Uma Sekara (2006:136) memberikan acuan umum untuk
menentukan ukuran sampel, yaitu sebagai berikut:
“Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi linier berganda), ukuran sampel adalah 10 kali besar jumlah variabel dalam penelitian dan untuk sampel minimum adalah 30 yang dipecah kedalam subsampel
adaalah tepat untuk kebanyakan penelitian”.
Berdasarkan pada tabel 3.5 diatas, maka yang menjadi sampel dalam
penelitian penulis adalah perbankan BUSN Devisa yang sudah memenuhi
beberapa kriteria yang telah di uraikan sebelumnya. Sehingga yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 36 laporan keuangan yang terdiri
atas 6 perusahaan dari periode 2008-2013 atau n= 6 x 6 (tahun) = 36.
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Dokumentasi
Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diperoleh dengan cara
dokumentasi. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan mencatat data yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang
dimiliki instansi terkait, umumnya tentang laporan keuangan 6 BUSN Devisa
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur,
buku-buku mengenai teori permasalahan yang diteliti dan menggunakan media internet
sebagai media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan mengenai teori
3.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.5.1 Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis
sebagai berikut:
“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membut kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif
dengan pendekatan kuantitatif. Maka metode analisis yang digunakan adalah
metode analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis pengolahan data
berbentuk angka (numeric). Menurut Sugiyono (2013:8) menyebutkan pengertian analisis kuantitatif adalah sebagai berikut:
“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
Dalam penelitian ini, analisis kuantitatif dijelaskan melalui analisis
statistik inferensial, menurut Sugiyono (2012:148) statistik inferensial adalah :
“Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Selain itu analisis statistik inferensial juga disebut dengan statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability) yaitu peluang kesalahan dan kepercayaan yang dinyatakan dalam bentuk
69
Statistik inferensial terbagi atas statistik parametric dan statistik
nonparametric. Statistik inferensial dalam penelitian penulis adalah statistik
parametric. Sugiyono (2012:150) menjelaskan statistik parametric sebagai berikut:
“Statistik parametric kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan
rasio”. Oleh karena itu, metode analisis kuantitatif cocok digunakan dalam
penelitian penulis karena data sampel dalam penelitian penulis memiliki nilai
dengan skala rasio.
Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang dilakukan oleh peneliti
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik
Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
menggunakan analisis regresi linier berganda (Multiple Linear Regression)
sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Beberapa
asumsi itu diantaranya:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai
distribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang
sangat penting pada pengujian signifikansi koefisien regresi. Model regresi yang
baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal,
sehingga layak untuk dilakukan pengujian secara statistik.
Menurut Singgih Santoso (2006:393) dasar pengambilan keputusan bisa
i. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
ii. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.
Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar
normal Probability Plots dalam program SPSS. Menurut Singgih Santoso (2006:322) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang
diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk
menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini
akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi
normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.
b. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua
variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama
variabel independen maka konsekuensinya adalah:
1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.
71
Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel
independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang
mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk
mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF).
(Danang Sunyoto 2013:88)
Jika nilai tolerance (α) lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari
10 maka tidak memiliki masalah multikolinearitas diantara kedua variabel
bebasnya, sehingga model memenuhi salah satu asumsi untuk dilakukan
pengujian regresi linier berganda (Danang Sunyoto, 2013: 88).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran
koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi
kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar
koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut
harus dihilangkan dari model regresi.
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas, digunakan uji Rank Spearman, yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing
VIF = �
variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak
homogen) (Gujarati, 2003: 406).
Selain itu, dengan menggunakan program SPSS, heteroskedastisitas juga
bisa dilihat dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SDRESID. Jika ada pola tertentu
seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah
terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang
teratur, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur
berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya.
Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang
diperoleh menjadi tidak efisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar
dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dari data residual terlebih dahulu
dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W) sebagai berikut:
Sumber: Gujarati (2003: 467)
Kriteria uji autokorelasi yaitu dengan membandingkan nilai D-W dengan
nilai d dari table Durbin Watson dan memiliki kesimpulan sebagai berikut:
i. Jika D-W < � atau D-W > 4 �, maka pada data terdapat autokorelasi.
73
ii. Jika < D-W < 4 , maka pada data tidak terdapat autokorelasi.
iii. Jika � ≤ D-W atau 4 ≤ D-W 4 �, maka tidak ada
kesimpulan.
Apabila hasil uji Durbin-Watson tidak dapat disimpulkan apakah terdapat
autokorelasi atau tidak maka dilanjutkan dengan runs test. 2. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Sugiyono (2012:210), analisis regresi linier berganda, yaitu:
“Analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya
minimal dua.”
Sedangkan penjelasan garis regresi menurut Andi Supangat (2008:325)
yaitu:
“Garis regresi (regression line/line of the best fit/estimating line) adalah suatu garis yang ditarik diantara titik-titik (scatter diagram) sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk menaksir besarnya variabel yang satu berdasarkan variabel yang lain, dan dapat juga dipergunakan untuk mengetahui macam korelasinya (positif atau negatifnya)”.
Bentuk persamaan dari regresi linier berganda untuk dua prediktor ini
yaitu:
Sumber: Sugiyono (2012:277)
Keterangan:
Y : Return On Asset
α : Konstanta merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada saat
variabel bebasnya adalah 0 (X1 , X2 = 0).
β1 : Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X1 terhadap variabel terikat
Y, apabila variabel bebas X2 dianggap konstan.
β2 : Koefisien regresi berganda antara variabel bebas X2 terhadap variabel terikat
Y, apabila variabel bebas X1 dianggap konstan.
X : Variabel independen, yang terdiri dari Dana Pihak Ketiga (X1), Biaya
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (X2).
Arti koefisien β adalah jika nilai β positif (+), hal tersebut menunjukkan
hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata
lain peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh
peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai β
negatif (-), menunjukkan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas
akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai veriabel terikat, dan sebaliknya. Untuk
memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi linier berganda, maka perlu
dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu.
3. Analisis Koefisien Korelasi Pearson
Yang dimaksud analisi korelasi menurut Andi Supangat (2007:339)
adalah:
“Tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih”. Analisis korelasi bertujuan
untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi
juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi
tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam
75
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur
kekuatan asosiasi (hubungan).
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis
korelaasi pearson dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Koefisien Korelasi Secara Parsial
Koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Koefisien korelasi parsial antar X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap
konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Koefisien korelasi mempunyai nilai -1 ≤ r ≤ +1 dimana :
a. Apabila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan sangat kuat
dan searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik sebesar 1
atau sebaliknya.
b. Apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak
ada hubungan sama sekali.
c. Apabila r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan
berlawanan arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun sebesar
1 atau sebaliknya.
rx y = � y − � �
√[ − � ][ − � ]
rx y = � y − � �
Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan table interprestasi nilai r
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2010:250) 4. Koefisiensi Determinasi
Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa
besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang
dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Sumber: Gujarati (2003:172)
Keterangan:
Kd :Koefisien Determinasi
: Beta (Standardized Coefficients)
Zero Order : Matriks Korelasi variabel bebas dengan variabel terikat
3.5.2 Pengujian Hipotesis
Menurut Andi Supangat (2007:293) yang dimaksud dengan pengujian
hipotesis adalah:
77
“Salah satu cara dalam statistika untuk menguji “parameter” populasi berdasarkan
statistic sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat signifikansi
tertentu”.
Menurut Sugiyono (2012:64) mendefinisikan hipotesis sebagai berikut:
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan”.
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
pengaruh yang signifikan antara variabel independen yaitu dana pihak ketiga
(DPK) sebagai X1 dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) sebagai X2 dampaknya terhadap Return On Asset (ROA) sebagai variabel dependen (Y), dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penetapan Hipotesis
a) Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka
dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
a. Hipotesis parsial antara variabel bebas Dana Pihak Ketiga terhadap Return On Asset yang merupakan variabel terikat.
Ho : Dana Pihak Ketiga tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset
Ha : Dana Pihak Ketigaberpengaruh signifikan terhadap Return On Asset
b. Hipotesis parsial antara variabel bebas Biaya Operasional Pendapatan
Ho : Biaya Operasional Pendapatan Operasional tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return On Asset
Ha : Biaya Operasional Pendapatan Operasional berpengaruh signifikan
terhadap Return On Asset
b) Hipotesis Statistik
a. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t).
Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji dua pihak (two tail test) dilihat dari bunyi hipotesis statistik yaitu hipotesis nol (Ho) : ß 0 dan
hipotesis alternatifnya (Ha) : ß ≠ 0 . pengujian hipotesis secara parsial dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ho : ß=0 : Dana Pihak Ketiga tidak berpengaruh signifikan terhadap
Return On Asset
Ha : ß≠0 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh signifikan terhadap terhadap
Return On Asset
Ho : ß=0 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional tidak
berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset
Ha : ß ≠ 0 : Biaya Operasional Pendapatan Operasional berpengaruh
signifikan terhadap Return On Asset. 2. Menentukan tingkat signifikan
Berkaitan dengan tingkat signifikansi, menurut Sugiyono (2012 : 149)
adalah sebagai berikut :
“Signifikansi adalah kemampuan untuk digeneralisasikan dengan
kesalahan tertentu. Ada hubungan signifikan berarti hubungan itu dapat digeneralisasikan. Ada perbedaan signifikan berarti perbedaanitu dapat
79
Tingkat signifikan ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k –
l, untuk menentukan ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan
hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai
cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan
tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian.
3. Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :
� = r y√ n−k−−r y dan � = r y√ n−k− −r y
Dimana :
r = Korelasi parsial yang ditentukan
n = Jumlah sampel
t = thitung
4. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan
Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan
membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan:
- Jika thitung < ttabel atau thitung > ttabel maka variabel independen secara
parsial berpengaruh terhadap variabel dependen, maka H0 diterima
(tidak signifikan)
- Jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen, maka H0 diterima (tidak
Gambar 3.1
Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho Pada Uji t
Sumber: Umi Narimawati, Dewi Anggadini, Lina Ismawati (2010: 54)
Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipotesis
setelah dibandingkan antara thitung dan ttabel dengan kriteria:
- Tolak Ho jika thitung>ttabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.
- Tolak Ho jika thitung<ttabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.
- Tolak Ho jika nilai t –sign < ɑ 0,05
5. Penarikan Kesimpulan
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya.
Jika t hitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima)
dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan).
Kesimpulannya, Dana Pihak Ketiga dan Biaya Operasional Pendapatan
Operasional berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap Return On Asset. Tingkat
signifikannya yaitu 5 % (a = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima)
dengan taraf kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan
kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak
134
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Dana
Pihak Ketiga (DPK) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan sektor perbankan BUSN Devisa periode tahun 2008-2013 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK), Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO) dan Return On Asset
a. Perkembangan Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh
PT Bank Central Asia, PT Bank Bukopin, PT Bank Bumi Arta, PT
Bank CIMB Niaga, PT Bank Permata dan PT Bank OCBC NISP setiap
tahunnya mengalami peningkatan. Dana Pihak Ketiga yang cenderung
mengalami peningkatan disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal seperti pelayanan yang baik dan benar, lokasi dan
keamanan bank, sarana-sarana penabungan, promosi dan hadiah-hadiah,
sedangkan faktor eksternal adalah krisis moneter dan perbankan, dan
tingkat suku bunga.
b. Perkembangan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
pada perusahaan yang diteliti mengalami peningkatan dan penurunan
disebabkan oleh kenaikan beban bunga, karena mengingat kegiatan
bank adalah menghimpun dan menyalurkan dana maka beban bunga ini
paling besar porsinya terhadap biaya bank secara keseluruhan. Selain
itu biaya tenaga kerja yang semakin naik, karena seluruh perbankan
harus mengikuti aturan pemberian upah minimum regional (UMR)
kepada karyawannya. Sedangkan penurunan BOPO diakibatkan karena
biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas
usaha nya telah efisien, sehingga pendapatan operasional yang
diperoleh dari penyaluran dana semakin besar.
c. Return On Asset (ROA) pada perusahaan yang diteliti selalu bernilai positif. Artinya diantara keenam bank tersebut tidak ada yang
mengalami kerugian selama periode tahun 2008-2013. Secara umum
peningkatan Return On Asset (ROA) disebabkan karena peningkatan hasil operasional bunga pemberian kredit. Sedangkan penurunan nilai
Return On Asset (ROA) disebabkan tingginya kredit bermasalah, peningkatan beban biaya operasional bank, meningkatnya cadangan
pengahapusan kredit, menurunnya pendapatan bunga pada sisi asset dan
alokasi dana yang dihimpun belum sepenuhnya dioptimalisasikan untuk
menghasilkan laba.
2. Dana Pihak Ketiga (DPK) memberikan pengaruh yang signifikan sebesar
136
menunjukkan semakin besar dana pihak ketiga maka return on asset akan semakin tinggi.
3. Biaya Operasional Pendapatan Operasioanl (BOPO) memberikan
pengaruh yang signifikan sebesar 45,04% terhadap Return On Asset pada perusahaan sektor perbankan BUSN Devisa yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini menunjukkan semakin besar BOPO maka Return On Asset akan semakin menurun.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang
telah dikemukakan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai
berikut:
a. Bagi perusahaan, agar kegiatan operasional semakin meningkat diharapkan
memiliki strategi dan kiat-kiat andal untuk meningkatkan jumlah nasabah
yang akan mempengaruhi jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) sebagai
sumber dana perusahaan tersebut, seperti dengan melakukan promosi yang
lebih menarik, memberikan pelayanan yang baik dan benar, lokasi dan
keamanan bank, memberikan hadiah-hadiah dan tempat yang nyaman agar
masyarakat terdorong untuk menabung pada bank tersebut. Selain itu,
perusahaan diharapkan lebih giat dalam mengoptimalkan Dana Pihak
Ketiga yang telah berhasil dihimpun, seperti menyalurkan dalam bentuk
kredit, surat berharga dan penempatan dana antar bank, agar tidak terjadi
perusahaan. Seperti yang terjadi pada PT Bank Bukopin , PT Bank Bumi
Arta, PT Bank CIMB Niaga dan PT Bank Permata tahun 2013 mengalami
penurunan return on asset disaat DPK perbankan tersebut meningkat. Hal
ini disebabkan karena kurangnya optimalisasi Dana Pihak Ketiga yang
telah dihimpun.
b. Bagi perusahaan, untuk meningkatkan kemampuan bank dalam melakukan
kegiatan operasi yang efisien, diharapkan memiliki strategi agar nilai rasio
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tetap stabil dan tidak
melebihi batas standar terbaik menurut Surat Edaran Bank Indonesia
No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 yaitu di bawah 94%, seperti dengan
memperbesar porsi dana murah yaitu giro dan tabungan agar beban bunga
yang harus ditanggung oleh perbankan tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu,
perusahaan diharapkan professional dalam menghimpun dana dan
mengolah aset yang ada untuk menghasilkan pendapatan yang bisa
menutupi biaya operasional bank tersebut. Seperti pada PT Bank Bukopin
dan PT Bank OCBC NISP tahun 2012 yang mengalami penurunan BOPO
dan diikuti dengan menurunnya return on asset, hal ini disebabkan karena jumlah aset yang dimiliki perusahaan meningkat akan tetapi laba yang
dihasilkan tidak sesuai dengan jumlah aset, maka diharapkan perusahaan
tersebut perlu meningkatkan kegiatan operasional dalam menggunakan
sumber daya yang ada untuk meningkatkan pendapatan operasional seperti
1
Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO) terhadap Return On Asset (ROA)
(Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di BEI)
The Influence of Third Party and Operating Expenses to Operating Income Toward Return On Asset
(Case Study on Foreign Exchange Commercial Banks Listed in Indonesia Stock Exchange)
This study aims to determine the development of the Third Party Funds, the development of Operating Expenses to Operating Income and the development of Return on Assets, as well as to determine whether the Third Party Funds significantly influence whether the Return on Assets and Operating Expenses Operating Income significantly affects the Return On Asset.
The population used in this study is the Foreign Exchange Commercial Banks listed in Indonesia Stock Exchange. The sample used is the annual financial statement of the balance sheet and income statement of the 6 banks 2008-2013. The sample using purposive sampling method. The method used in this research is descriptive and verification methods. The test statistic used is multiple linear regression analysis, hypothesis testing with the help of application program IBM SPSS 20.0.
The results showed that the Third Party Funds significantly influence the Return on Assets and Operating Expenses to Operating Income significantly influence the Return on Assets at the Foreign Exchange Commercial Banks listed in Indonesia Stock Exchange.
Keywords: Third Party Funds, Operating Expenses to Operating Income, and Return On Asset.
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayai, karena pembangunan sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh karena itu, keberadaan lembaga keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan. Lembaga keuangan yang terlibat dalam suatu pembiayaan pembangunan ekonomi dibagi dua yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank (Yuliani, 2007).
Bank memiliki tujuan utama yaitu mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal dalam melakukan kegiatan operasionalnnya. Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dari sumber yang ada (Sofyan Syafri Harahap, 2013:304). Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha yang telah dicapai oleh bank yang bersangkutan (Kasmir, 2012:327).
2
lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat (Lukman Dendawijaya, 2009:119).
Dana yang bersumber dari masyarakat luas atau dana pihak ketiga merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya. Mudah dikarenakan asal dapat memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan dapat memberikan fasilitas menarik lainnya seperti hadiah dan pelayanan yang memuaskan menarik dana dari sumber ini tidak terlalu sulit. Kemudian keuntungan lainnya dana yang tersedia di masyarakat tidak terbatas (Kasmir, 2012:53).
BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya, mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara yaitu menghimpun dan menyalurkan dana, maka biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga (Dendawijaya, 2001:121). Efesiensi operasi dilakukan oleh bank dalam rangka untuk mengetahui apakah bank dalam operasinya telah dilakukan dengan benar (sesuai dengan harapan pihak manajemen dan pemegang saham) serta digunakan untuk menunjukkan apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan berhasil (Mawardi, 2005).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan DPK, BOPO dan ROA pada BUSN Devisa yang terdaftar di BEI?
2. Apakah DPK berpengaruh signifikan terhadap ROA pada BUSN Devisa yang terdaftar di BEI?
3. Apakah BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA pada BUSN Devisa yang terdaftar di BEI?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini nadalah untuk mengetahui pengaruh DPK dan BOPO terhadap ROA pada BUSN Devisa yang terdaftar di BEI.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perkembangan DPK, BOPO dan ROA serta mengetahui apakah DPK dan BOPO memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada BUSN Devisa yang terdaftar di BEI.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Praktis (Applied Research) 1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi tambahan bagi pihak manajemen perbankan untuk lebih menjaga dan memperhatikan rasio-rasio keuangan khususnya yang berhubungan dengan return perusahaan karena hal itu akan mempengaruhi minat investor dalam menanamkan modalnya dalam berinvestasi.
2. Bagi investor
Dapat menjadi bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan investasi dalam mempercayakan dananya agar dapat diperoleh return secara optimal.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu Akuntansi