• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN UANG PADA KEGIATAN OPERASIONAL KAS DI KANTOR BANK INDONESIA SOLO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN UANG PADA KEGIATAN OPERASIONAL KAS DI KANTOR BANK INDONESIA SOLO"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN UANG PADA KEGIATAN

OPERASIONAL KAS DI KANTOR BANK INDONESIA SOLO

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Ahli Madya

Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan

Oleh :

AGUSTY DWI PUTRANTI

NIM. F3608010

DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir dengan judul “SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN

UANG PADA KEGIATAN OPERASIONAL KAS DI BANK INDONESIA

SOLO” telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna memperoleh

gelar Ahli Madya Program DIII Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi

(3)

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Program Studi

Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surkarta guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk

(4)

commit to user KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera bagi kita semua segala puji dan syukur penulis naikkan

kepada Tuhan atas penyertaan kasih-Nya pada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan pembuatan Tugas Akhir yang berjudul

“ SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN UANG PADA KEGIATAN

OPERASIONAL KAS DI KANTOR BANK INDONESIA SOLO “

. Tugas Akhir ini ditulis sebagai pemenuhan sebagian syarat perolehan

derajat Ahli Madya. Penulis memiliki keterbatasan waktu untuk menyelesaikan

pembuatan Tugas Akhir, sehingga Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis telah dibantu oleh banyak pihak, oleh

karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih dan

apresiasi yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Wisnu Untoro selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi, Msi. selaku Ketua Program Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Bapak Drs. BRM Bambang Irawan, Msi selaku Pembimbing Akademis.

4. Bapak Drs. Supriyono, Msi selaku dosen pembimbing pembuatan Tugas Akhir yang telah bersedia untuk membimbing dalam pembuatan karya ini.

(5)

commit to user

6. Ibu Sri Harini, selaku pembimbing magang di Kantor Bank Indonesia

Solo.

7. Bapak Agus Indrajayanto seksi Pembayaran Tunai Kantor Bank Indonesia Solo yang telah membantu penulis.

8. Seluruh karyawan Kantor Bank Indonesia Solo yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

9. Bapak, Ibu, dan saudara-saudaraku yang telah mendukung penuh.

10. Sahabat-sahabat dan teman-teman Keuangan Perbankan 2008 yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir ini telah penulis buat semaksimal mungkin, tetapi jika masih

ada banyak kekurangan penulis mengharapkan kritik dan saran agar penulisan

makalah yang selanjutnya bisa lebih baik lagi. Semoga Tugas Akhir ini dapat

memberi manfaat yang lebh bagi pembaca.

Surakarta , 13 Juni 2011

(6)

commit to user MOTTO

Serahkanlah perbuatanmu kepada tuhan, maka

terlaksanalah segala rencanamu

( Amsal 1:3 )

Rasa malas akan membuat pekerjaanmu terhambat,

entah sekarang ataupun besok, kamu pasti melakukan

pekerjaanmu, jadi kerjakan tugasmu sesegera mungkin

dan jangan menunda!

( Penulis )

Karir, Keberhasilan, dan Masa Depan

Apa pun yang Anda lakukan, lakukanlah

dengan sebaik mungkin.

( Mario Teguh )

Segala kekuatiranku kuserahkan pada Tuhan, karena Ia memberi

pertolongan tepat pada waktuNya, Ia memberikan jalan terang bagi setiap

usahaku sebab rancangan Tuhan bagiku bukan rancangan kecelakaan,

tetapi rancangan yang penuh damai sejahtera untuk hari esok

(7)

commit to user

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini dipersembahkan untuk :

1. Tuhan Yesus Kristus

2. Bapak dan Ibu atas segala restunya

3. Mbak Wid dan Dik Intan yang mendukungku

(8)

commit to user DAFTAR ISI

Halaman Judul... i

Abstraksi... ii

Halaman Persetujuan... iv

Halaman Pengesahan... v

Kata Pengantar... vi

Motto... viii

Halaman Persembahan... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel... xii

Daftar Gambar... xii

Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah... 7

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 8

E. Metode Penelitian... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 11

A. Tinjauan Bank Secara Umum... 11

(9)

commit to user

BAB III PEMBAHASAN... 26

A. Fungsi Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral... 26

B. Profil Kantor Bank Indonesia Solo... 38

C. Pembahasan... 62

BAB IV PENUTUP... 90

A. Kesimpulan... 90

B. Saran... 91 DAFTAR PUSTAKA

(10)

commit to user DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Inflasi 4 Kota di Jawa Tengah ……… 4

Tabel 1.2 Data Jumlah Uang Beredar di Indonesia Periode 2007-2010…….. 7

(11)

commit to user

Diagram 3.4 Hasil Penukaran Uang Kertas Dan Uang Logam Periode Tahun

2008 – 2010

(12)
(13)

commit to user

ABSTRAKSI

“SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN UANG PADA KEGIATAN OPERASIONAL KAS DI KANTOR BANK INDONESIA SOLO”

AGUSTY DWI PUTRANTI NIM F.3608010

Bank Indonesia adalah bank sentral yang memiliki kebijakan penuh untuk mengatur, menjaga kestabilan uang yang beredar dan meningkatkan kebijakan uang bersih di masyarakat. Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui deskripsi umum tentang Kantor Bank Indonesia Solo. Selain itu juga untuk mengetahui sistem pengedaran uang pada kegiatan operasional kas Bank Indonesia Solo. Metodologi penelitian yang dapat digunakan ialah metode analisis deskriptif, metode kepustakaan, metode observasi dan metode wawancara untuk mengetahui sejauh mana fungsi dan peran Kantor Bank Indonesia Solo dalam melakukan pengedaran uang di masyarakat

Pembahasan Tugas Akhir ini secara khusus melihat bagaimana sistem manajemen pengedaran uang yang dilakukan dalam melaksanakan kebijakan uang bersih dan mencegah peredaran uang palsu di masyarakat. Secara keseluruhan dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah bahwa Kantor Bank Indonesia Solo telah melakukan sistem pengedaran uang dengan baik sehingga kebutuhan akan uang di masyarakat Solo dapat terpenuhi

Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat diambil saran yang membangun yaitu pada saat cara penanganan pembuangan limbah briket UTLE hasil racik olahan hendaknya ditangani secara tepat, sehingga lingkungan Solo tetap terjaga kebersihannya.Saat ini pengedaran uang yang dilakukan Bank Indonesia dapat dikatakan berhasil, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kurangnya SDM Perkasan yang telah tersedia, pengolahan limbah yang tepat guna di masyarakat, dan sosialisasi yang mendukung kebijakan uang bersih di masyarakat.

(14)

commit to user

ABSTRAKSI

“SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN UANG PADA KEGIATAN OPERASIONAL KAS DI KANTOR BANK INDONESIA SOLO”

AGUSTY DWI PUTRANTI NIM F.3608010

Bank Indonesia is the central bank that has a full policy to manage, maintain a stable money supply and increase net cash in the policy community. Final goal of this study was to determine the general description of the local Bank Indonesia Solo. In addition to knowing the system of money circulation of cash in operations of Bank Indonesia Solo. Research methodology that can be used is descriptive analysis method, the method of literature, methods of observation and interview methods to determine the extent to which the function and role of the Office of Bank Indonesia Solo in making money in public circulation

Final discussion is specifically looking at how the management system of circulation of money made in implementing the policy of money supply and prevent the circulation of counterfeit money in the community. Overall it can be concluded from this study is that the Office of Bank Indonesia Solo circulation of money has made the system so well that the need for money in the community are met Solo

Based on the above conclusion, it can take to constructive suggestions on ways of handling the disposal of waste processed briquettes UTLE racik results should be handled appropriately, so that the environment is maintained kebersihannya.Saat Solo circulation of money was conducted by Bank Indonesia can be said to succeed, but there are some things that Noteworthy is the lack of human resources you have available Perkasan, appropriate waste treatment in the community, and socialization that supports clean money on public policy.

(15)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dunia perekonomian semakin berkembang, hal ini dilihat dari laju

perkembangan ekonomi yang ada di tiap negara. Efek dari perdagangan bebas

membuat kebutuhan setiap elemen masyarakat semakin meningkat.Komponen

yang paling penting dalam pemenuhan kebutuhan dalam masyarakat adalah

uang. Uang sebagai salah satu komponen penting dalam pemenuhan kebutuhan

ekonomi suatu masyarakat, dengan uang orang dapat membeli apa saja yang

sesuai kebutuhannya. Uang adalah alat pembayaran yang berfungsi aktif di

dalam sistem pembayaran. Uang juga menjadi media bagi laju pertumbuhan

ekonomi suatu negara.

Uang dapat berpengaruh terhadap kegiatan transaksi, kita masih ingat

bahwa jaman dahulu transaksi dilakukan dengan sistem barter, tetapi karena

adanya uang, maka segala kegiatan yang berkaitan dengan transaksi dapat

menjadi lebih mudah. Uang digunakan juga dalam mengukur nilai suatu

barang, Besar jumlah uang yang beredar di masyarakat perlu diatur, oleh

karena itu diperlukan suaru sistem yang mengatur pengedaran uang di

masyarakat. Sistem ini mengatur uang yang sedang diolah hingga uang yang

akan dicabut dari peredaran. Sistem manajemen ini hanya boleh dilakukan

oleh Bank Indonesia.

Bank Indonesia selaku Bank Sentral memiliki hak untuk mengatur dan

memproses jumlah peredaran uang yang ada di masyarakat.Ada dua sistem

pembayaran yang berlaku pada Bank Indonesia, yaitu sistem pembayaran

(16)

commit to user

hanya untuk uang kartal, yang berupa uang kertas dan uang logam, sedangkan

sistem pembayaran non tunai berlaku untuk uang giral yang berupa cek,giro

pos,wesel dan surat berharga.

Pembahasan tugas akhir ini akan mengulas tentang sistem pembayaran

tunai yang berupa uang kertas dan uang logam. Bank Indonesia merupakan

lembaga yang berwenang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah sebagai

alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai

pelaksana dari kewenangan tersebut, Bank Indonesia mempunyai visi untuk

menjadikan uang rupiah sebagai alat pembayaran tunai yang berkualitas,

dipercaya, dan diterima oleh masyarakat.

Bank Indonesia mempunyai misi yaitu dapat memenuhi kebutuhan

uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan

yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi yang layak edar. Selanjutnya visi

dan misi Bank Indonesia yang terkait dengan kewenangan untuk mengedarkan

uang tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor :

6/14/PBI/2004 tanggal 22 Juni 2004, tentang Pengeluaran, Pengedaran,

Pencabutan dan Penarikan, serta Pemusnahan Uang Rupiah, yang mengatur

peranan Bank Indonesia dalam memberikan layanan bayaran dan layanan

setoran kepada bank atau pihak lain yang ditujukan oleh bank.

Peran Bank Indonesia yang lain adalah sebagai pelaku utama dalam

manajemen pengedaran uang. Ada empat sistem pengedaran uang yang

dilakukan oleh Bank Indonesia, antara lain : sistem perencanaan, sistem

pengadaan, sistem distribusi, dan sistem penarikan. Semua sistem ini dilakukan

(17)

commit to user

pembayaran tunai yang berkualitas, dipercaya dan diterima di elemen

masyarakat.

Bank Indonesia juga turut berperan aktif dalam mengawasi peredaran

uang di masyarakat, baik uang yang layak edar maupun uang yang tidak layak

edar baik dalam pelaksanaan klarifikasi, pencabutan, penarikan, pemusnahan

uang yang beredar, ditambahkan pula secara sosialisasi langsung kepada

masyarakat. Jika jumlah peredaran uang di masyarakat tidak diatur jumlahnya,

maka uang yang beredar di masyarakat tidak terkendali sehingga akan

mengakibatkan terjadinya inflasi dimana banyak uang yang beredar di

masyarakat yang tidak diimbangi dengan jumlah barang kebutuhan. Berikut ini

adalah tabel yang menunjukkan jumlah inflasi yang terjadi di wilayah Jawa

(18)

commit to user

Tabel 1.1

INFLASI 4 KOTA DI JAWA TENGAH

Tahun/ Bulan Purwokerto Surakarta Semarang Tegal Jawa Tengah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1990* 9,48 8,41 9,02 11,29 9,02 1991** 12,39 10,46 9,62 9,47 9,62 1992 6,97 5,41 11,55 4,13 11,55 1993 11,79 9,93 9,37 8,93 9,37 1994 11,78 9,74 6,50 8,88 7,00

1995 8,53 8,63 8,45 7,45 8,45

1996 6,16 8,25 4,37 4,77 4,37

1997 9,38 9,07 10,88 10,44 10,88 1998 80,93 66,38 67,19 67,73 70,28 1999*** 0,99 0,46 1,51 1,11 1,33

2000 10,02 7,89 8,73 7,85 8,57 2001 11,76 15,58 13,98 11,26 13,81 2002 8,77 8,64 13,56 11,27 11,52 *) Tahun dasar April 1978-Maret 1979=100

**) Sampai dengan bulan Maret 1998 menggunakan tahun dasar April 1990-Maret 1991=100

***) Tahun dasar 1996=100

****) Mulai Bulan Juni 2008 menggunakan Tahun Dasar (2007 =100)

Tabel diatas menunjukkan angka inflasi selama periode tahun 1990

(19)

commit to user

Pengedaran uang tidak terlepas dari jumlah uang yang beredar. Jumlah

uang yang beredar di masyarakat Indonesia selama 3 tahun terakhir dapat

(20)

commit to user Tabel 1.2

Jumlah Uang Beredar di Indonesia Periode Tahun 2007-2010

(21)

commit to user

Data diatas menunjukkan jumlah uang yang beredar di Indonesia, Bank

Indonesia berperan sebagai pengatur uang beredar yang terpusat dan memiliki

tujuan penuh bagi pencapaian kebijakan uang bersih di masyarakat.

Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan, maka dapat

dilakukan penelitian tentang sistem pembayaran tunai pada Bank Indonesia

yang kemudian akan dituangkan dalam bentuk tugas akhir yang berjudul

sebagai berikut :

“SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN UANG PADA KEGIATAN OPERASIONAL KAS DI KANTOR BANK INDONESIA SOLO.”

B. Perumusan Masalah

Pada penelitian ini, untuk mempermudah pelaksanaan penulisan dan

supaya sasaran yang ingin dicapai menjadi jelas, tegas, terarah, dan mencapai

(22)

commit to user

1. Bagaimanakah sistem manajemen pengedaran uang yang dilakukan oleh

Kantor Bank Indonesia Solo?

2. Bagaimana implementasi dan pengaruh kegiatan operasional kas Bank

Indonesia pada masyarakat?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah diatas, maka

penulisan tugas akhir ini mempunyai tujuan :

1. Untuk mengetahui sistem manajemen pengedaran uang yang dilakukan oleh

Kantor Bank Indonesia Solo.

2. Untuk mengetahui implementasi dan pengaruh kegiatan operasional kas Bank

Indonesia pada masyarakat.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Penulis dapat mengetahui secara langsung kegiatan operasional kas dan

manajemen sistem pembayaran tunai pada Bank Indonesia.

2. Bagi Instansi Terkait

Bank Indonesia dapat secara langsung menginformasikan sistem

manajemen pengedaran uang kepada mahasiswa.

3. Bagi Pembaca

Melalui penulisan ini, pembaca dapat lebih mengetahui kegiatan

operasional kas yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

(23)

commit to user

Desain penelitian yang dapat digunakan berupa data kualitatif, yaitu data

yang diuraikan dengan kalimat-kalimat yang dipisahkan sesuai dengan

kategori sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Data kualitatif ini akan

membandingkan antara teori dan fakta yang terjadi yaitu penggambaran

sistem manajemen uang beredar dari kegiatan operasional kas.

2. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Bank Indonesia Solo yang beralamat di

Jalan Jendral Soedirman no.4, Telepon (0271) 647755 yang berfungsi

sebagai kantor kebanksentralan di wilayah Subosukowonosraten yang

meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Klaten.

3. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data yang dapat digunakan pada penelitian

ini adalah :

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Data

ini diambil dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara

langsung melalui proses observasi dan wawancara dari sumber yang

terkait.

(24)

commit to user

Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari subyek

penelitian, data ini meliputi segala dokomen dan literatur yang

diperoleh dari instansi yang bermanfaat untuk penelitian Tugas akhir

ini.

Pengamatan langsung dilakukan pada obyek yang akan diteliti, hal ini

bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai obyek penelitian.

Pengamatan secara langsung dilakukan dengan cara mengamati kegiata

operasional kas selama kegiatan magang berlangsung.

(25)

commit to user

1. Definisi Bank

Istilah bank berasal dari bahasa Italia “banco” yang berarti bangku.

Bangku inilah yang digunakan oleh bankir saat itu untuk melayani kegiatan

operasional kepada nasabah. Istilah bangku kemudian berkembang dan

secara resmi berubah nama menjadi Bank.

Bank adalah lembaga perantara (intermediasi) yang membantu

kelancaran sistem pembayaran. Bank bertindak sebagai penyalur dari

masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke masyarakat yang kekurangan

dana. Bank juga menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan moneter

( Suseno 2004 :1)

Definisi bank menurut Pierson adalah sebagai berikut :

“ Bank is a company wich accept credit, but didn’t give credit”

(Bank adalah badan usaha yang menerima kredit tetapi tidak memberikan

kredit). Teori Pierson ini menyatakan bahwa dalam operasionalnya, bank

hanya bersifat pasif, yaitu hanya menerima titipan uang saja. ( Malayu S.P.

Hasibuan,2002:1)

Definisi bank menurut Verryn Stuart adalah sebagai berikut :

“ Bank is a company who satisfied other people by giving a credit with the

money they accept as a gamble to the other, eventhough they should supply

the new money”.

(Bank adalah badan usaha yang bertujuan untuk memberi kepuasan

nasabah dengan memberikan kredit yang berupa uang yang diterimanya

dari orang lain, sekalipun dengan cara mengeluarkan uang baru, baik uang

kertas maupun uang logam). Teori ini menyatakan bahwa didalam

(26)

commit to user

bank dapat mengumpulkan dana dari masyarakat yang kelebihan dana

(surplus spending unit-SSU) dan menyalurkan kredit kepada masyarakat

yang membutuhkan dana (deficit spending unit-DSU). (Malayu S.P.

Hasibuan,2002:2).

Definisi bank menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 adalah jenis

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

atau bentukbentuk lainnya dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat

banyak.

2. Penggolongan Bank

Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 7 Tahun 1992 tentang

perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10

Tahun 1998 tentang perbankan, maka bank digolongkan sebagai berikut:

a. Berdasar jenisnya

1) Bank berbentuk hukum Perusahaan Daerah

(27)

commit to user

3) Bank berbentuk hukum Perseroan Terbatas

4) Bank berbentuk hukum Koperasi

d. Berdasarkan kegiatan usahanya

1) Bank Devisa

2) Bank Bukan Devisa

e. Berdasarkan sistem pembayaran jasa

1) Bank berdasar sistem pembayaran bunga (bank konvensional)

2) Bank berdasar pembayaran berupa sistem bagi hasil (bank syariah).

3. Fungsi dan Peran Bank

Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan di bawah ini menunjukkan

betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern,

yaitu :

1. Penciptaan Uang

Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat

pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan

bank umum menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan

fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.

Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang

beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum

menciptakan uang giral.

2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah

(28)

commit to user

karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa

yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.

Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang,

penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan

tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman,

seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.

3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat

Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana

simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito

berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang

dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun

dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga

keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan

disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui

penyaluran kredit.

4. Mendukung Kelancaran Kegiatan Transaksi Internasional

Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau

memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa

maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua

pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis,

jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran

bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan

memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya

bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi

(29)

commit to user

5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga

Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling

awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan

barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan

ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk

disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi

yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan

dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.

6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya

Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga

semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik,

telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm,

membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank. Jasa-jasa

ini amat memudahkan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada

pihak yang menggunakannya.

Secara spesifik, fungsi dan peran bank yank lainnya adalah sebagai berikut

(Totok, 2006:9)

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektormoneter dan di sektor riil

(30)

commit to user

saling memengaruhi. Sektor riil tidak akan berkembang dengan baik

jika sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa

penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi kelancaran

kegiatan perekonomian di sektor riil.

3. Agent of Service

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana,

bank juga memberikan penawaran jasa perbankan lain kepada

masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan

kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain

dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga,

pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

Ketiga fungsi bank diatas diharapkan dapat memberikan gambaran yang

menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian, sehingga

bank tidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan (financial

intermediary institution).

B. Uang

1. Definisi Uang

Uang adalah sesuatu yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan

transaksi pembayaran ekonomi di mana sesuatu yang dijadikan sebagai uang

diterima, dipercaya dan disukai oleh masyarakat atau orang-orang yang

melakukan transaksi ekonomi. Uang pada jaman sekarang berbeda dengan

(31)

commit to user

atau sistem pertukaran antara barang atau jasa dengan barang atau jasa

lainnya. Akibat sulitnya untuk menemukan kesamaan keinginan dalam

pertukaran barang dengan sistem barter maka dipergunakanlah uang sebagai

alat pembayaran yang sah dan diterima dengan suka rela. Pada zaman dahulu

kala uang tidak seperti pada saat sekarang yang berbentuk koin dan kertas.

Dulu orang sempat menggunakan kerang, garam, dan lain sebagainya dalam

melakukan transaksi ekonominya. Pada masa sekarang uang umumnya dapat

berupa uang kertas dan uang logam serta sesuatu yang dianggap setara dengan

uang seperti cek, giro, surat berharga, dan sebagainya. Uang juga dipandang

sebagai kekayaan yang dimiliki seseorang yang dapat digunakan untuk

membayar sejumlah tertentu utang dengan kepastian dan tanpa penundaan.

Menurut tingkat likuiditas, uang dapat dbedakan menjadi :

a. M1 adalah uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk

rekening koran

b. M2 adalah M1 ditambah tabungan ditambah deposito berjangka pada

bank umum

c. M3 adalah M2 ditambah tabungan ditambah deposito berjangka pada

lembaga keuangan non bank.

2. Jenis− Jenis Uang

Berdasarkan nilainya, uang dibedakan :

a. Uang bernilai penuh (Full bodied money)

Uang bernilai penuh adalah mata uang yang nilai intrinsiknya sama

dengan nilai nominalnya. Biasanya uang ini terbuat dari logam mulia

emas dan perak. Agar nilai uang tetap sama dengan nilai materinya,

(32)

commit to user

1. Masyarakat diberi kebebasan untukmelebur dan menempa mata

uang ke pabrik uang milik pemerintah tanpa biaya yang cukup

berarti

2. Adanya kebebasan bagi masyarakat untuk jual beli logam tersebut

serta bebas menyimpannya.

b. Uang tidak bernilai penuh (Token money)

Uang tidak bernilai penuh adalah mata uang yang nilai nominalnya

lebih besar daripada nilai materinya, oleh karena itu uang kertas dan

uang logam yang digunakan sekarang ini berupa token money karena

memiliki nilai nominal lebih besar daripada nilai intrinsiknya.

Berdasarkan perkembangan ekonominya, uang dibedakan :

a. Uang kartal (Currencies)

Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran

dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal berupa uang logam dan uang

kertas, mata uang negara kita adalah Rupiah, uang pertama yang

dibuat oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia.

Lembaga yang bertugas dan mengawasi peredaran uang rupiah adalah

Bank Indonesia, sedangkan perusahaan yang mencetak uang rupiah

adalah Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia).

b. Uang Giral (Deposit money)

Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau

dikantor pos. Contoh uang giral, cek, giro pos, wesel dan surat

berharga.Uang giral biasanya digunakan untuk transaksi dengan nilai

uang yang sangat besar.

(33)

commit to user

a. Uang kertas

Uang kertas adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran

yang memiliki bahan dasar berasal dari kertas. Banyak negara

menggunakan uang berbahan kertas karena :

1. Biaya pembuatan uang kertas lebih murah daripada biaya

pembuatan uang logam.

2. Uang berbahan kertas lebih mudah dibawa dan lebih ringan

daripada uang berbahan logam.

3. Supply bahan kertas cukup banyak, sehingga pemerintah jika

sewaktu-waktu ingin menambah jumlah uang, tidak akan menemui

kesulitan.

Uang kertas sering disebut sebagai “Fiat money” atau uang

kepercayaan, karena uang kertas berasal dari pemerintah, jadi

pemerintah mengharapkan agar masyarakat percaya terhadap uang

kertas seperti yang tertera pada mata uang tersebut.

Berdasarkan UU No. 13 tahun 1968, Bank Indonesia selaku bank

sentral diberikan hak aktif mengeluarkan uang kertas dan uang logam.

b. Uang logam

Uang logam adalah jenis uang yang memiliki bahan dasar logam mulia

emas dan perak. Uang ini dapat berupa full bodied money dan token

money, karena biaya pembuatan ini tidak bisa dipastikan, tergantung

dari bahan dasar yang digunakan, jadi terkadang nilai materi uang ini

sama dengan nilai nominalnya, dan terkadang juga nilai materi uang ini

jauh dibawah nilai nominalnya.

(34)

commit to user

Kegunaan uang tercermin dalam fungsi-fungsi uang. Fungsi uang dibagi atas

2, yaitu :

Fungsi Uang Berdasarkan Fungsi Asli

Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang. Fungsi asli ini terdiri dari 2,

yaitu:

a. Sebagai alat tukar (medium of exchange)

Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran.

Agar uang dapat berfungsi dengan baik diperlukan kepercayaan

masyarakat. Masyarakat harus bersedia dan rela menerimanya.

b. Sebagai alat satuan hitung ( a unit of account)

Untuk menentukan harga sejenis barang diperlukan satuan hitung, juga

dengan adanya satuan hitung, kita dapat mengadakan perbandingan

harga satu barang dengan barang lain.

Fungsi Uang Berdasarkan Fungsi Turunan

Fungsi turunan sebagai akibat dari Fungsi asli, dengan adanya fungsi asli

uang muncul fungsi lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu fungsi turunan,

antara lain :

a. Sebagai alat pembayaran yang sah

Tidak semua orang dapat menciptakan uang terutama uang kartal,

karena uang hanya dikeluarkan oleh lembaga tertentu. Lembaga di

Indonesia yang berhak mengedarkan uang adalah Bank Indonesia,

yaitu selaku Bank Sentral di negara kita.

(35)

commit to user

Kekayaan masyarakat berupa tanah, gedung, dll. Dapat

dipindahtangankan kepemilikannya.

c. Sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi

Apabila nilai uang stabil, maka orang akan senang menggunakan uang

dalam kegiatan ekonomi, dan selanjutnya apabila kegiatan ekonomi

meningkat, maka jumlah uang yang beredar harus ditambahkan sesuai

dengan kebutuhan.

d. Sebagai standart pembayaran masa depan

Uang dapat berfungsi untuk melakukan pembayaran di kemudian hari,

saat pembayaran berjangka panjang maupun saat pencicilan utang.

4. Syarat agar uang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya adalah :

a. Acceptability dan Cognizability ( uang dapat diterima dan dketahui

umum )

Persyaratan utama dari sesuatu menjadi uang adalah diterima dan

diketahui secara umum. Diterima secara umum serta penggunaannya

sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, standar cicilan utang tumbuh

secara luas karena kegunaan uang untuk ditukarkan dengan barang dan

jasa.

b. Stability of Value ( uang bernilai stabil )

Manfaat dari sesuatu yang memenuhi definisi uang akan memberikan

nilai uang, maka diperlukan usaha untuk menjaga nilai uang agar tetap

stabil, karena jika tidak, uang tidak akan diterima secara umum dan

masyarakat mencoba kekayaannya dalam bentuk barang yang nilainya

stabil.

(36)

commit to user

Jumlah uang beredar harus mencukupi kebutuhan dunia usaha. Oleh

karena itu, bank sentral sebagai pencipta uang tunggal harus mampu

melihat perkembangan perekonomian dan selanjutnya harus mampu

menyediakan uang yang cukup bagi perkembangan perekonomian

tersebut.

d. Portability ( uang mudaj dibawa )

Uang harus mudah dibawa untuk urusan setiap hari. Bahkan transaksi

dalam jumlah besar dapat dilakukan dengan uang dalam jumlah yang

kecil jika nilainya besar.

e. Durability ( terjaga nilai fisiknya )

Dalam pemindahan uang dari tangan ke tangan maka uang harus

terjaga nilai fisiknya, karena jika uang robek atau rusak, maka uang

akan menurun nilainya dan merusak kegunaan moneter uang tersebut.

f. Divisibility ( bernilai tetap )

Uang digunakan untuk memantapkan transaksi dari berbagai jumlah,

sehingga uang dari berbagai nilai nominal harus dicetak untuk

melancarkan transaksi pembayaran.

5. Motif-motif memegang uang ( Mugi Raharjo 2009 :5 )

a. Motif transaksi

Motif transaksi adalah dorongan orang untuk memegang uang untuk

melakukan transaksi atau pembayaran bagi rumah tangga konsumsi

atau rumah tangga perusahaan misalnya untukmembeli keperluan

rumah tangga, untuk membayar upah, untuk pengeluaran perusahaan,

dan sebagainya. Dalam teori ekonomi moneter pengeluaran uang untuk

(37)

commit to user

b. Motif berjaga-jaga

Motif berjaga-jaga adalah keperluan memegang uang tunai untuk

melayani kebutuhan yang datangnya tidak terduga. Keperluan

memegang uang untuk berjaga-jaga ini cukup penting bagi rumah

tangga dan perusahaan.

c. Motif memegang uang untuk keperluan

Motif memegang uang untuk keperluan spekulsi merupakan tindak

lanjut dari fungsi uang menumbun kekayaan. Dalam teori uang klasik

tidak dijumpai motif memegang uang hanya untuk transaksi dan

berjaga-jaga.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Fungsi Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral

Tugas utama Bank Indonesia sebagai otoritas moneter, perbankan dan

sistem pembayaran, tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga

stabilitas sistem keuangan (perbankan dan sistem pembayaran). Keberhasilan

Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti oleh stabilitas

sistem keuangan, tidak akan banyak artinya dalam mendukung pertumbuhan

ekonomi yang berkelanjutan. Stabilitas moneter dan stabilitas keuangan ibarat

(38)

commit to user

Kebijakan moneter memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas

keuangan begitu pula sebaliknya, stabilitas keuangan merupakan pilar yang

mendasari efektivitas kebijakan moneter. Sistem keuangan merupakan salah

satu alur transmisi kebijakan moneter, sehingga bila terjadi ketidakstabilan

sistem keuangan maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan secara

normal. Sebaliknya, ketidakstabilan moneter secara fundamental akan

mempengaruhi stabilitas sistem keuangan akibat tidak efektifnya fungsi sistem

keuangan. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa stabilitas sistem

keuangan juga masih merupakan tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia.

Bank sentral, Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam

menjaga stabilitas sistem keuangan. Kelima peran utama yang mencakup

kebijakan dan instrumen dalam menjaga stabilitas sistem keuangan itu adalah:

Pertama, Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank

Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat

dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan stabilitas moneter memiliki

dampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan moneter

melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat

mematikan kegiatan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, untuk

menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu

kebijakan yang disebut inflationtargeting framework.

Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja

lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan

(39)

commit to user

pangsa yang dominan dalam sistem keuangan. Oleh sebab itu, kegagalan di

sektor ini dapat menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu

perekonomian. Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut, sistem

pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain

itu, disiplin pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuat

kebijakan serta penegakan hukum (law enforcement) harus dijalankan. Bukti

yang ada menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan disiplin pasar,

memiliki stabilitas sistem keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya

penegakan hukum (law enforcement) dimaksudkan untuk melindungi

perbankan dan stakeholder serta sekaligus mendorong kepercayaan terhadap

sistem keuangan. Untuk menciptakan stabilitas di sektor perbankan secara

berkelanjutan, Bank Indonesia telah menyusun Arsitektur Perbankan

Indonesia dan rencana implementasi Basel II.

Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan

menjaga kelancaran sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure to

settle) pada salah satu peserta dalam sistem sistem pembayaran, maka akan

timbul risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem

pembayaran. Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat

menular (contagion risk) sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat

sistemik. Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk

mengurangi risiko dalam sistem pembayaran yang cenderung semakin

meningkat. Antara lain dengan menerapkan sistem pembayaran yang bersifat

real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time Gross

Settlement) yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem

(40)

commit to user

memiliki informasi dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko potensial dalam

sistem pembayaran.

Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam

stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank

Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi

potensi kejutan (potential shock) yang berdampak pada stabilitas sistem

keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan instrumen dan

indikator macroprudential untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan.

Hasil riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya akan menjadi rekomendasi

bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk

meredam gangguan dalam sektor keuangan.

Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman

sistim keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort

(LoLR). Fungsi LoLR merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai

bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya

ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi sebagai LoLR mencakup penyediaan

likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Fungsi ini hanya diberikan

kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi memicu

terjadinya krisis yang bersifat sistemik. Pada kondisi normal, fungsi LoLR

dapat diterapkan pada bank yang mengalami kesulitan likuiditas temporer

namun masih memiliki kemampuan untuk membayar kembali. Dalam

(41)

commit to user

terjadinya moral hazard. Oleh karena itu, pertimbangan risiko sistemik dan

persyaratan yang ketat harus diterapkan dalam penyediaan likuiditas tersebut.

1. Sejarah Umum Bank Indonesia

Munculnya Bank Indonesia berawal dari hasil keputusan Konferensi

Meja Bundar yang berlangsung di Den Haag Belanda pada tahun 1949.

Keputusan yang diambil adalah menunjuk De Javasche Bank sebagai bank

sentral bagi negara Indonesia. Adapun De Javasche Bank adalah bank

komersial pemerintah Belanda yang didirikan sejak tahun 1828. Hasil sidang

Konferensi Meja Bundar mengesahkan bahwa De Javasche Bank telah

diputuskan dan disepakati oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda

sebagai bank sentral, namun pada kenyataannya pemerintah Belanda masih

turut campur tangan sebagai penentu kebijakan, sehingga pada saat itu

Indonesia memiliki bank sentral yang berada di bawah pengaruh kepentingan

negara lain, bahkan dalam perumusan kebijakan moneter, De Javasche Bank

sangat terpengaruh oleh arahan-arahan yang digariskan pemerintah Belanda.

Selain itu, pada kenyataannya pasar uang untuk pendanaan di Indonesia masih

berpusat di Belanda, dan segala keuntungan dari kegiatan operasional bank

(42)

commit to user

nominal. Sebagai tindak lanjut pembelian saham ini, maka segera dibentuk

Panitia Nasionalisasi De Javasche Bank pada 2 Juli 1951 yang berdasarkan

UU No. 24 tahun 1951 tentang Nasionalisasi De Javasche Bank. Panitia

Nasionalisasi De Javasche Bank bertugas untuk menyiapkan suatu rancangan

undang-undang yang berisi tentang pendirian Bank Indonesia. Gagasan

Rancangan Undang- Undang tersebut kemudian disampaikan kepada kabinet

parlemen pada bulan September 1952, menimbang dari Rancangan

Undang-Undang tersebut maka parlemen berhasil memutuskan pada tanggal 10 April

1953 dan pengesahan dari Presiden didapatkan tanggal 29 Mei 1953.

Undang-Undang No. 11 tahun 1953 tentang Undang-undang Pokok Bank Indonesia

diumumkan pada tanggal 2 Juni 1953 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Juli

1953. Dengan demikian pada tanggal 1 Juli ditetapkan sebagai hari lahirnya

Bank Indonesia. Pembentukan Bank Indonesia tersebut merupakan hasil

nasionalisasi yang meneruskan dan mengembangkan lebih lanjut fungsi dan

peranan De Javasche Bank yang telah dijalankan sejak tahun 1828.

Sejak keberadaan Bank Indonesia sebagai bank sentral hingga tahun

1968, tugas pokok Bank Indonesia selain menjaga stabilitas moneter,

mengedarkan uang, dan mengembangkan sistem perbankan, juga masih tetap

melaksanakan beberapa fungsi sebagaimana dilakukan bank komersil. Namun

demikian, tanggungjawab kebijakan moneter berada di tangan pemerintah

melalui pembentukan Dewan Moneter yang bertugas menentukan kebijakan

moneter yang harus dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Selain itu Dewan

Moneter juga bertugas memberikan petunjuk kepada Direksi Bank Indonesia

dalam menjaga kestabilan nilai mata uang dan memajukan perkembangan

(43)

commit to user

Bank Indonesia pada periode tersebut masih merupakan bagian dari

pemerintah.

Pada tahun 1968 dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 13 tahun

1968 Bank Indonesia tidak lagi berfungsi ganda karena beberapa fungsi

sebagaimana dilakukan oleh bank komersil telah dihapuskan. Namun

demikian misi Bank Indonesia sebagai agent pembangunan masih melekat,

demikian juga tugas-tugas sebagai kasir pemerintah dan Banker’s bank. Selain

itu Dewan Moneter sebagai pembuat kebijakan yang berperan sebagai

perumus kebijakan moneter masih tetap dipertahankan. Tugas Bank Indonesia

sebagai agent pembangunan tercermin pada tugas pokoknya, yaitu pertama

mengatur, menjaga, dan memelihara stabilits nilai rupiah, dan kedua

mendorong kelancaran produksi dan pembangunan, serta memperluas

kesempatan kerja guna menungkatkan taraf hidup masyarakat.

2. Status dan Kedudukan Bank Indonesia

a. Lembaga Negara yang Independen

Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang

independen dimulai ketika sebuah Undang-undang baru, yaitu UU No.

23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei

1999 dan sebagaimana telah diubah dengan UU. No 3/2004 tanggal 15

Januari 2004. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan

sebagai suatu lembaga negara yang independen dan bebas dari campur

(44)

commit to user

Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia

mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap

tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang

tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank

Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau

Lembaga Tinggi Negara. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga

tidak sama dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada

diluar Pemerintah. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan

agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai

otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

b. Lembaga Negara yang Memiliki Badan Hukum

Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun

badan hukum perdata ditetapkan dengan Undang-Undang. Sebagai badan

hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan

hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat

seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai

badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas

nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.

(45)

commit to user

Menurut UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, tujuan Bank

Indonesia, tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan

nilai rupiah. Rumusan tersebut merupakan pedoman Bank Indonesia dalam

menetapkan misi dan visinya. Enetapan misi dan visi tersebut merupakan hal

yang penting karena perumusan misi dan visi dapat memperjelas tujuan

organisasi, mempermudah pengkoordinasian unit-unit dalam organisasi.

Adapun mengenai misi, visi, nilai-nilai, dan sasaran strategis Bank Indonesia

dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Visi Bank Indonesia

Menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya (kredibel) secara

nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang

dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil.

b. Misi Bank Indonesia

Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui

pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem

keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang

berkesinambungan.

c. Nilai-Nilai Strategis

Nilai-nilai strategis adalah nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia,

manajemen, dan seluruh karyawan bank Indonesia untuk bertindak dan

berperilaku. Nilai-nilai strategis yang ada di bank Indonesia berpedoman

pada azas KITA-kompak, yang memiliki arti yaitu :

(46)

commit to user

Adalah suatu kondisi yang dimana para karyawan harus memiliki

pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang digunakan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan kualitas yang ditetapkan.

Integritas (Integrity)

Suatu sikap yang dibutuhkan untuk selalu menjaga konsistensi dan

kepatuhan terhadap nilai moral, kejujuran, mengutamakan kepentingan

organisasi, dan gerakan anti KKN.

Transparansi (Transparancy)

Sikap keterbukaan dan kejelasan dalam mencapai tujuan dan langkah

kerja baik dari individu ataupun organisasi

Akuntabilitas (Accountability)

Adanya pertanggungjawaban yang jelas dari segala hal yang dilakukan

dengan disertai konsekuensi yang ada, terutama saat penyelesaian didalam

tugas dan pengambilan keputusan yang benar.

Kebersamaan (Cohesiveness)

Adalah sikap kompak didalam organisasi, sikap ini diukur dari

kedekatan dengan sesama karyawan dan satuan kerja sehingga tercipta

komunikasi dan kerjasama yang baik yang akan berujung pada

peningkatan produktivitas kerja.

Manfaat dari nilai-nilai strategis diatas dalam terapan di dunia kerja adalah

:

1) Menetapkan karakteristik sumber daya manusia yang mampu bekerja

secara efektif.

2) Menentukan ekspektasi organisasi dan mengkomunikasikannya

(47)

commit to user

3) Menentukan kedalaman, ruang lingkup, dan prioritas upaya organisasi

dalam mencapai visi dan misinya.

4) Menentukan bagaimana organisasi akan menjalankan tugas dan

kegiatannya.

d. Sasaran Strategis Bank Indonesia

Untuk mewujudkan Misi, Visi dan Nilai-nilai Strategis tersebut,

Bank Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka menengah panjang,

yaitu :

1) Terpeliharanya Kestabilan Moneter,

2) Terpeliharanya Stabilitas Sistem Keuangan,

3) Terpeliharanya kondisi keuangan Bank Indonesia yang sehat dan

akuntabel,

4) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen moneter,

5) Memelihara keamanan dan efisiensi sistem pembayaran,

6) Meningkatkan kapabilitas organisasi, SDM dan sistem informasi,

7) Memperkuat institusi melalui good governance dan efektivitas

komunikasi hukum.

8) Mengoptimalkan pencapaian dan manfaat inisiatif Bank Indonesia.

(48)

commit to user

Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal dalam kapasitasnya

sebagai bank sentral, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai

rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan

nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata

uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju

inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar

rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini

dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank

Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai

atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan

mudah.

Gambar 3.1

Struktur BI Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia

(49)

commit to user

B. Profil Kantor Bank Indonesia Solo

1. Sejarah Kantor Bank Indonesia Solo

Kantor Bank Indonesia Solo didirikan pada tanggal 25 November 1867

dengan nama “Agentschap Soerakarta”sebagai kantor cabang pembantu

keenam dari De Javasche Bank. KBI Solo membawahi se-eks karesidenan

Surakarta ( Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen,

Klaten). Pada tanggal 10 November 1908 gedung KBI Solo dibangun dengan

peletakan batu pertama oleh Moej.A.Roulfs dengan dirancang oleh Biro

Arsitek dan Insinyur “Vermont Cuypers & Hulswits” dan gedung baru yang

beralamat di Jl. Jendral Soedirman no.4 ini mulai bisa digunakan sejak 1

Agustus 1910 dan periode KBI Solo mulai dibuka sejak tanggal 15 Januari

1949 dengan status kelas 3.

2. Visi dan Misi Bank Indonesia Solo a. Visi Bank Indonesia

Menjadi kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya didaerah melalui

peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan

b. Misi Bank Indonesia

Mendukung pencapaian kebijakan bank indonesia di bidang moneter,

perbankan dan sistem pembayaran secara efisien dan optimal, serta

memberikan saran kepada Pemerintah Daerah dan embaga terkait lain

dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah.

(50)

commit to user

Core function KBI Solo adalah sistem kebijakan sedangkan pendukung

tambahannya adalah sistem operasional. Oleh karena itu, KBI Solo tidak

boleh melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang dilakukan oleh Bank

Umum dan BPR, yang antara lain seperti menghimpun dana dari

masyarakat maupun menyalurkan dana dalam bentuk kredit ke masyarakat.

d. Sasaran strategis Kantor Bank Indonesia Solo

1) Mengendalikan inflasi daerah dan tersedianya informasi ekonomi

regional

2) Terwujudnya industri perbankan yang sehat

3) Terpeliharanya kehandalan sistem pembayaran dan pengedaran uang

4) Mendukung upaya pengendalian inflasi

5) Mendorong upaya penyehatan industri perbankan

6) Memelihara keamanan dan kehandalan sistem pembayaran

7) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran

8) Memperkuat dukungan organisasi dan kepemimpinan pegawai, serta

mengembangkan potensi pegawai

9) Memperbaiki sistem pelaksanaan pemerintahan kota Surakarta

3. Budaya Kerja Kantor Bank Indonesia Solo

Suatu organisasi dapat dibentuk jika terdapat visi yang akan dicapai oleh

organisasi tersebut. Dalam mewujudkan visi tersebut, maka diperlukan suatu

(51)

commit to user

jauh lagi di dalam sasaran strategis yang berupa tugas-tugas dalam pelaksanaan

kerja di Bank Indonesia.

Penguatan nilai-nilai yang dimiliki oleh Bank Indonesia merupakan

suatu cara untuk mencapai visi. Nilai-nilai yang ada pada suatu organisasi

terbagi menjadi dua besaran yaitu core value (nilai inti) yang mutlak

dibutuhkan oleh Bank Indonesia sebagai suatu kesatuan organisasi, dan shared

value, yaitu nilai-nilai yang harus dimiliki oleh pegawai Bank Indonesia yang

dapat mempengaruhi pencapaian sasaran strategis. Setiap pegawai Bank

Indonesia mempunyai nilai-nilai berbeda yang dianut, oleh karena itu, untuk

memelihara, menguatkan shared value diperlukan suatu budaya kerja. Budaya

Kerja Bank Indonesia merupakan cara untuk menguatkan nilai-nilai

KITA-Kompak sebagai karakter Bank Indonesia yang diaplikasikan alam kegiatan

kerja sehari-hari dan diharapkan setiap pegawai memiliki nilai-nilai tersebut.

Program budaya kerja diantaranya adalah Program Penyelarasan Kultur

(PPK) yang sebelumnya merupakan Program Prakarsa Terfokus. Dalam PPK

KBI Solo tahun 2007, telah diawali dengan adanya penyesuaian motto dan

yel-yel yang semula “High Performance in Harmony” dan “Mari Kita” menjadi

Nyambut Gawe Sing Kepenak Nanging Ojo Sakkepenake Dewe” dan “Ya,

Aku Bisa”. Motto diatas memiliki makna sebagai berikut :

Nyambut Gawe Sing Kepenak

Dalam bahasa Indonesia berarti bekerjalah dengan perasaan nyaman

dan senang karena bekerja itu ibadah. Bekerjalah dengan dilandasi rasa

tulus ikhlas karena adanya ibadah dan amanah, maka saat bekerja akan

(52)

commit to user

Nanging Ojo Sak Kepenake Dewe

Dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi tetapi jangan

seenaknya sendiri. Maksud dari motto diatas adalah bagi setiap pegawai

harus patuh terhadap peraturan dan ketentuan yang bersifat mengikat, dan

memiliki perilaku yang sesuai dengan value added lembaga. Namun bukan

berarti menjadi pegawai Bank Indonesia harus kaku, tetapi harus memiliki

daya adaptasi yang tinggi, sehingga akan luwes dan tidak menutup diri dari

semua gagasan baru yang bersifat inovatif. Interaksi antar pegawai juga

harus dijaga dengan baik. Untuk lingkup yang lebih luasnya yaitu saat

berhubungan dengan pihak luar/eksternal, pegawai tidak bisa semaunya

sendiri, tetapi tetap harus menghormati pihak lain, terbuka dan siap

membangun kerjasama yang baik.

Budaya yel-yel AKU BISA oleh KBI Solo dicanangkan pada seluruh

karyawan KBI Solo. Ketika instruktur/pemimpin/fasilitator meneriakkan “Aku

Bisa” maka seluruh karyawan akan menjawab “Ya, Aku Bisa” dan diikuti

tepuk tangan bersama. Akronim dan penjelasan singkat dari AKU BISA

adalah sebagai berikut :

A adalah Allah is always in my heart

Memiliki arti bahwa Allah senantiasa ada di dalam hati setiap manusia,

disini manajemen bermaksud mengajak seluruh pegawai agar dalam

melaksanakan kerja, karyawan selalu ingat kepasa Tuhan, sehingga setiap

akan berbuat curang, maka akan selalu ingat pada Tuhan YME.

(53)

commit to user

Maksudnya adalah pengetahuan adalah suatu kekuatan, dan manajemen

mengajak kepada seluruh pegawai agar didalam bekerja akan terus menerus

meningkatkan ilmu dengan cara memanfaatkan seluruh sumber ilmu yang

telah disediakan lembaga maupun sumber ilmu lainnya.

U adalah Undefetable

Semboyan “tak terkalahkan” maksudnya supaya pegawai KBI agar

menjadi pegawai yang tidak terkalahkansecara fisik dan psikis. Berpedoman

bahwa dari tubuh yang sehat akan terdapat jiwa yang kuat dan mampu

melawan hal-hal yang keliru dan tidak benar.

B adalah Be Positive

Berpikiran positif didalam mengatasi segala permasalahan. Manajemen

mengajak seluruh karyawan supaya mengatasi masalah dengan akal sehat,

menghilangkan segala hal yang negatif dan menunjukkan sikap positif.

I adalah Impressive

Manajemen mengajak seluruh karyawan BI supaya berperilaku yang

menyenangkan dan mengesankan. Menjadi pribadi yang disenangi banyak

orang karena setiap tindakan selalu dinilai oleh orang lain, sehingga penting

untuk menunjukkan kecerdasan sosial dan empatinya.

S adalah Success Oriented

Manajemen mengajak seluuh karyawan Bank Indonesia supaya tetap

berorientasi terhadap kesuksesan dan keberhasilan dalam mengabdi di Bank

Indonesia. Didalam meraih kesuksesan tidak perlu takut terhadap tantangan,

penderitaan ataupun kegagalan karena hal itu adalah modal besar untuk

(54)

commit to user

A adalah Action

Segala kata-kata diatas tidak akan berguna jika tanpa aksi/tindakan yang

nyata, jadi pelaksanaan haruslah dilakukan dengan penjiwaan yang

sungguh-sungguh.

Kantor Bank Indonesia Solo juga memiliki berbagai macam kegiatan yang

wajib diikuti oleh seluruh karyawan.Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain :

a. Doa pagi bersama pada pukul 07.10 sebelum bekerja.

b. Siraman rohani bagi masing-masing agama yang diadakan setiap 2 minggu

sekali.

c. Selasa Berbagi Ilmu (SBI) diadakan setiap hari Selasa pagi sebagai

kegiatan belajar dan berbagi ilmu kepada setiap pegawai.

d. Kegiatan senam atau jalan sehat yang diadakan setiap Jumat pagi.

e. Kegiatan olahraga lain seperti karate, pingpong, bulu tangkis, tenis, futsal,

dan bersepeda sesuai jadwal yang telah ditentukan.

f. Kegiatan seni (menyanyi) yang diadakan setiap Jumat malam pukul 19.00

g. Kegiatan apel pagi satpam yang dilakukan setiap hari Senin pagi.

h. Kegiatan insidentil semacam ulang tahun BI di bulan juli, ulang tahun

pegawai, peringatan hari besar keagamaan, kegiatan sosial donor darah, dll

Adapun penghargaan yang telah diterima KBI Solo dari BI pusat dapat

dikategorikan sebagai berikut :

a. Pelaksana terbaik organisasi berbasis pengetahuan (2004)

(55)

commit to user

c. Pelaksana terbaik III kelompok kantor Bank Indonesia dalam program

budaya kerja BI Prakarsa Terfokus (2004)

4. Komposisi Pegawai di Kantor Bank Indonesia Solo

Jumlah pegawai Kantor Bank Indonesia Solo sampai saat ini adalah 78

pegawai tetap dan 27 pegawai honorer/outsoucing (struktur organisasi

terlampir). Komposisi pegawai per seksi dapat tersaji dalam diagram batang

distribusi jumlah pegawai KBI Solo

Diagram 3.1

(56)

commit to user

Sumber : Kantor Bank Indonesia Solo (2011)

Dipandang dari pola distribusi pegawai per seksi dapat dilihat bahwa

pegawai terbanyak berada pada Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern

yaitu pada seksi Sumber Daya, LNPK, dan Operasional Kas.

Selain pegawai tetap, Kantor Bank Indonesia Solo juga dibantu oleh

tenaga-tenaga honorer/outsourching sebagai konsultan PUMKM, Data

Entry Operation (DEO), Messenger, Driver, Security, dan operator telepon.

Berdasarkan diagram distribusi tenaga honorer/outsourching tersebut

dapat dilihat bahwa distribusi tenaga honorervterbanyak adalah tenaga

Security (pengamanan) dengan jumlah 11 orang (41%) dan distribusi

terbanyak terdapat pada Seksi Sumber Daya. Tenaga Outsourching yang ada

(57)

commit to user

5. Struktur Organisasi Kantor Bank Indonesia Solo

(58)

commit to user

Struktur Organisasi Kantor Bank Indonesia Solo

Sumber : Kantor Bank Indonesia Solo (2011)

Struktur organisasi Bank lndonesia menggambarkan 3 pilar

departemenisasi, posisi staf, tanggung jawab dan dibagi menjadi tiga kelas.

Kelas I memiliki tugas dan wewenang secara nasional. Kelas ll memiliki

(59)

commit to user

Indonesia wilayah propinsi, Kelas III memiliki tugas dan wewenang di

daerah dan Kelas IV memiliki tugas dan wewenang daerah yang sedang

dirintis. Kantor Bank Indonesia Solo sebagai KBI Kelas III dipimpin oleh

satu orang Pemimpin Bank Indonesia (PBI) yang membawahi 3 bidang,

yaitu:

a. Bidang Ekonomi Moneter

Bidang Ekonomi Moneter membawahi 2 kelompok yaitu :

1) Kelompok Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM (KPSRU).

2) Kelompok Kajian Statistik dan Survei (KKSS).

b. Bidang Perbankan

Bidang Perbankan membawahi 4 Kelompok Pengawasan Bank yaitu:

1) Kelompok Pengawasan Bank I

2) Kelompok Pengawasan Bank II

3) Kelompok Pengawasan Bank Ill

4) Kelompok Pengawasan Bank IV

c. Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern.

Bidang SP & MI membawahi 3 seksi. yaitu:

1) Seksi Operasional Kas

2) Seksi Layanan Nasabah dan Penyelenggaraan Kliring

3) Seksi Sumber Daya (terintegrasi di dalamnya Logistik. Protokol,

PAM.dan Kesekretariatan),

Adapun deskrips jabatan tiap bidang dapat dijelaskan seperti di bawah ini :

a. Bidang Ekonomi Moneter

1. Kelompok Pemberdayaan Sektor Riil dan

(60)

commit to user

Tugas pokok yang dijalankan antara lain :

a. Melakukan identifikasi hasil-hasil kajian penelitian terprogram

yang potensi dalam pengembangan sector riil dan atau

melaksanakan identifikasi permasalahan secara spesifik yang

terjadi pada komoditi/industry/bidang usaha tertentu.

b. Menyusun program pemberdayaan sector riil (korporasi, BUMN,

dan UMKM) berdasarkan hasil identifikasi.

c. Melaksanakan program pemberdayaan sector riil yang ditetapkan.

d. Melakukan koordinasi dengan stakeholder daerah untuk

memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan kepada

perbankan dan BDSP dalam rangka pemberdayaan sector riil atau

UMKM.

e. Memberikan bantuan teknis dalam bentuk penyediaan informasi

berbasis penelitian serta memfasilitasi proses intermediasi

perbankan dalam rangka pemberdayaan sector riil atau UMKM.

f. Mengkomunikasikan hasil penelitian dalam rangka mendorong

perbankan dalam pembiaan UMKM.

g. Menyediakan data profil UMKM yang potensial dibiayai oleh

lembaga keuangan yang disajikan melalui website.

h. Melaksanakan pembebanan rekening khusus dalam rangka bantuan

luar negeri.

i. Menata usahakan Kredit Bank Indonesia (KLBI) termasuk

(61)

commit to user

j. Membantu melakukan pengawasan atas pengelolaan KLBI dan

TSL terhadap bank yang berada di wilayah kerjanya.

k. Melaksanakan pemberian izin, pengawasan dan pembinaan serta

pengelolaan data informasi Pedagang Valuta Asing (PVA) Di

daerah.

l. Mendukung kegiatan koordinasi dengan KKBI dalam rangka

pelaksanaan tugas-tugas pemberdayaan sector riil (Korporasi,

BUMN, UMKM

2. Kelompok Kajian Statistik dan Survei (KKSS)

Tugas pokok yang dilakukan antara lain ::

a) Menyusun Kajian Ekonomi daerah dan perkiraan perkrmbangan

ekonomi dan harga.

b) Melakukan penelitian ekonomi daerah yang berbasis kajian

lapangan dan studi kepustakaan.

c) Melakukan kajian ad hoc atas inisiatif KBI ataupun kerjasama

dengan Kantor Pusat atau stakeholders daerah.

d) Menyusun rekomendasi kebijakan perekonomian daerah kepada

PEMDA dan stakeholders.

e) Menyusun dan melaksanakan program komunikasi atas hasil –

hasil kebijakan ekonomi dan penelitian daerah.

f) Melakukan diseminasi atas kebijakan moneter, perbankan, dan

Gambar

Tabel 3.1 Data  Jumlah  Setoran  (Inflow)  Uang  Kertas  dan  uang  Logam
Gambar 3.2 Struktur  Organisasi  Kantor  Bank  Indonesia  Solo
    Tabel 1.1INFLASI 4 KOTA DI JAWA TENGAH
Tabel 1.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi yang terkait dengan mekanisme operasional dan strategi promosi tabungan BritAma yang

Hasil yang dicapai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo dalam pengembangan UMKM di wilayah Solo Raya antara lain adanya realisasi kredit dari bank kepada UMKM;

Ismail Helmi: Sistem Internal Kontrol Kas pada Kantor Bank Indonesia Medan, 2007... Ismail Helmi: Sistem Internal Kontrol Kas pada Kantor Bank Indonesia

Tujuan Pengamatan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui Prosedur Penghapusan Barang Dengan Dijual Secara Lelang di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo. Jenis pengamatan

Kantor Cabang Solo Baru adalah lebih memberikan pengarahan kepada calon nasabah mengenai pentingnya menabung di bank, melakukan sosialisasi produk tabungan BritAma

Kantor Cabang Solo Baru adalah lebih memberikan pengarahan kepada calon nasabah mengenai pentingnya menabung di bank, melakukan sosialisasi produk tabungan BritAma

Bank Syariah Indonesia tbk kantor cabang Ciputat, selama melakukan praktek kerja magang penulis banyak melakukan pekerjaan di bidang layanan operasional bank baik di

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian tugas akhir ini ingin meramalkan outflow uang kartal tiap pecahan di Bank Indonesia Kantor