commit to user
SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN UANG PADA KEGIATAN
OPERASIONAL KAS DI KANTOR BANK INDONESIA SOLO
TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Ahli Madya
Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan
Oleh :
AGUSTY DWI PUTRANTI
NIM. F3608010
DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir dengan judul “SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN
UANG PADA KEGIATAN OPERASIONAL KAS DI BANK INDONESIA
SOLO” telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna memperoleh
gelar Ahli Madya Program DIII Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi
commit to user
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Program Studi
Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surkarta guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk
commit to user KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera bagi kita semua segala puji dan syukur penulis naikkan
kepada Tuhan atas penyertaan kasih-Nya pada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan Tugas Akhir yang berjudul
“ SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN UANG PADA KEGIATAN
OPERASIONAL KAS DI KANTOR BANK INDONESIA SOLO “
. Tugas Akhir ini ditulis sebagai pemenuhan sebagian syarat perolehan
derajat Ahli Madya. Penulis memiliki keterbatasan waktu untuk menyelesaikan
pembuatan Tugas Akhir, sehingga Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis telah dibantu oleh banyak pihak, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih dan
apresiasi yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Wisnu Untoro selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi, Msi. selaku Ketua Program Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Bapak Drs. BRM Bambang Irawan, Msi selaku Pembimbing Akademis.
4. Bapak Drs. Supriyono, Msi selaku dosen pembimbing pembuatan Tugas Akhir yang telah bersedia untuk membimbing dalam pembuatan karya ini.
commit to user
6. Ibu Sri Harini, selaku pembimbing magang di Kantor Bank Indonesia
Solo.
7. Bapak Agus Indrajayanto seksi Pembayaran Tunai Kantor Bank Indonesia Solo yang telah membantu penulis.
8. Seluruh karyawan Kantor Bank Indonesia Solo yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
9. Bapak, Ibu, dan saudara-saudaraku yang telah mendukung penuh.
10. Sahabat-sahabat dan teman-teman Keuangan Perbankan 2008 yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini telah penulis buat semaksimal mungkin, tetapi jika masih
ada banyak kekurangan penulis mengharapkan kritik dan saran agar penulisan
makalah yang selanjutnya bisa lebih baik lagi. Semoga Tugas Akhir ini dapat
memberi manfaat yang lebh bagi pembaca.
Surakarta , 13 Juni 2011
commit to user MOTTO
Serahkanlah perbuatanmu kepada tuhan, maka
terlaksanalah segala rencanamu
( Amsal 1:3 )
Rasa malas akan membuat pekerjaanmu terhambat,
entah sekarang ataupun besok, kamu pasti melakukan
pekerjaanmu, jadi kerjakan tugasmu sesegera mungkin
dan jangan menunda!
( Penulis )
Karir, Keberhasilan, dan Masa Depan
Apa pun yang Anda lakukan, lakukanlah
dengan sebaik mungkin.
( Mario Teguh )
Segala kekuatiranku kuserahkan pada Tuhan, karena Ia memberi
pertolongan tepat pada waktuNya, Ia memberikan jalan terang bagi setiap
usahaku sebab rancangan Tuhan bagiku bukan rancangan kecelakaan,
tetapi rancangan yang penuh damai sejahtera untuk hari esok
commit to user
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini dipersembahkan untuk :
1. Tuhan Yesus Kristus
2. Bapak dan Ibu atas segala restunya
3. Mbak Wid dan Dik Intan yang mendukungku
commit to user DAFTAR ISI
Halaman Judul... i
Abstraksi... ii
Halaman Persetujuan... iv
Halaman Pengesahan... v
Kata Pengantar... vi
Motto... viii
Halaman Persembahan... ix
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel... xii
Daftar Gambar... xii
Daftar Lampiran... BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Perumusan Masalah... 7
C. Tujuan Penelitian... 7
D. Manfaat Penelitian... 8
E. Metode Penelitian... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 11
A. Tinjauan Bank Secara Umum... 11
commit to user
BAB III PEMBAHASAN... 26
A. Fungsi Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral... 26
B. Profil Kantor Bank Indonesia Solo... 38
C. Pembahasan... 62
BAB IV PENUTUP... 90
A. Kesimpulan... 90
B. Saran... 91 DAFTAR PUSTAKA
commit to user DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Inflasi 4 Kota di Jawa Tengah ……… 4
Tabel 1.2 Data Jumlah Uang Beredar di Indonesia Periode 2007-2010…….. 7
commit to user
Diagram 3.4 Hasil Penukaran Uang Kertas Dan Uang Logam Periode Tahun
2008 – 2010
commit to user
ABSTRAKSI
“SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN UANG PADA KEGIATAN OPERASIONAL KAS DI KANTOR BANK INDONESIA SOLO”
AGUSTY DWI PUTRANTI NIM F.3608010
Bank Indonesia adalah bank sentral yang memiliki kebijakan penuh untuk mengatur, menjaga kestabilan uang yang beredar dan meningkatkan kebijakan uang bersih di masyarakat. Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui deskripsi umum tentang Kantor Bank Indonesia Solo. Selain itu juga untuk mengetahui sistem pengedaran uang pada kegiatan operasional kas Bank Indonesia Solo. Metodologi penelitian yang dapat digunakan ialah metode analisis deskriptif, metode kepustakaan, metode observasi dan metode wawancara untuk mengetahui sejauh mana fungsi dan peran Kantor Bank Indonesia Solo dalam melakukan pengedaran uang di masyarakat
Pembahasan Tugas Akhir ini secara khusus melihat bagaimana sistem manajemen pengedaran uang yang dilakukan dalam melaksanakan kebijakan uang bersih dan mencegah peredaran uang palsu di masyarakat. Secara keseluruhan dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah bahwa Kantor Bank Indonesia Solo telah melakukan sistem pengedaran uang dengan baik sehingga kebutuhan akan uang di masyarakat Solo dapat terpenuhi
Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat diambil saran yang membangun yaitu pada saat cara penanganan pembuangan limbah briket UTLE hasil racik olahan hendaknya ditangani secara tepat, sehingga lingkungan Solo tetap terjaga kebersihannya.Saat ini pengedaran uang yang dilakukan Bank Indonesia dapat dikatakan berhasil, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kurangnya SDM Perkasan yang telah tersedia, pengolahan limbah yang tepat guna di masyarakat, dan sosialisasi yang mendukung kebijakan uang bersih di masyarakat.
commit to user
ABSTRAKSI
“SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN UANG PADA KEGIATAN OPERASIONAL KAS DI KANTOR BANK INDONESIA SOLO”
AGUSTY DWI PUTRANTI NIM F.3608010
Bank Indonesia is the central bank that has a full policy to manage, maintain a stable money supply and increase net cash in the policy community. Final goal of this study was to determine the general description of the local Bank Indonesia Solo. In addition to knowing the system of money circulation of cash in operations of Bank Indonesia Solo. Research methodology that can be used is descriptive analysis method, the method of literature, methods of observation and interview methods to determine the extent to which the function and role of the Office of Bank Indonesia Solo in making money in public circulation
Final discussion is specifically looking at how the management system of circulation of money made in implementing the policy of money supply and prevent the circulation of counterfeit money in the community. Overall it can be concluded from this study is that the Office of Bank Indonesia Solo circulation of money has made the system so well that the need for money in the community are met Solo
Based on the above conclusion, it can take to constructive suggestions on ways of handling the disposal of waste processed briquettes UTLE racik results should be handled appropriately, so that the environment is maintained kebersihannya.Saat Solo circulation of money was conducted by Bank Indonesia can be said to succeed, but there are some things that Noteworthy is the lack of human resources you have available Perkasan, appropriate waste treatment in the community, and socialization that supports clean money on public policy.
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Dunia perekonomian semakin berkembang, hal ini dilihat dari laju
perkembangan ekonomi yang ada di tiap negara. Efek dari perdagangan bebas
membuat kebutuhan setiap elemen masyarakat semakin meningkat.Komponen
yang paling penting dalam pemenuhan kebutuhan dalam masyarakat adalah
uang. Uang sebagai salah satu komponen penting dalam pemenuhan kebutuhan
ekonomi suatu masyarakat, dengan uang orang dapat membeli apa saja yang
sesuai kebutuhannya. Uang adalah alat pembayaran yang berfungsi aktif di
dalam sistem pembayaran. Uang juga menjadi media bagi laju pertumbuhan
ekonomi suatu negara.
Uang dapat berpengaruh terhadap kegiatan transaksi, kita masih ingat
bahwa jaman dahulu transaksi dilakukan dengan sistem barter, tetapi karena
adanya uang, maka segala kegiatan yang berkaitan dengan transaksi dapat
menjadi lebih mudah. Uang digunakan juga dalam mengukur nilai suatu
barang, Besar jumlah uang yang beredar di masyarakat perlu diatur, oleh
karena itu diperlukan suaru sistem yang mengatur pengedaran uang di
masyarakat. Sistem ini mengatur uang yang sedang diolah hingga uang yang
akan dicabut dari peredaran. Sistem manajemen ini hanya boleh dilakukan
oleh Bank Indonesia.
Bank Indonesia selaku Bank Sentral memiliki hak untuk mengatur dan
memproses jumlah peredaran uang yang ada di masyarakat.Ada dua sistem
pembayaran yang berlaku pada Bank Indonesia, yaitu sistem pembayaran
commit to user
hanya untuk uang kartal, yang berupa uang kertas dan uang logam, sedangkan
sistem pembayaran non tunai berlaku untuk uang giral yang berupa cek,giro
pos,wesel dan surat berharga.
Pembahasan tugas akhir ini akan mengulas tentang sistem pembayaran
tunai yang berupa uang kertas dan uang logam. Bank Indonesia merupakan
lembaga yang berwenang mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah sebagai
alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagai
pelaksana dari kewenangan tersebut, Bank Indonesia mempunyai visi untuk
menjadikan uang rupiah sebagai alat pembayaran tunai yang berkualitas,
dipercaya, dan diterima oleh masyarakat.
Bank Indonesia mempunyai misi yaitu dapat memenuhi kebutuhan
uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan
yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi yang layak edar. Selanjutnya visi
dan misi Bank Indonesia yang terkait dengan kewenangan untuk mengedarkan
uang tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor :
6/14/PBI/2004 tanggal 22 Juni 2004, tentang Pengeluaran, Pengedaran,
Pencabutan dan Penarikan, serta Pemusnahan Uang Rupiah, yang mengatur
peranan Bank Indonesia dalam memberikan layanan bayaran dan layanan
setoran kepada bank atau pihak lain yang ditujukan oleh bank.
Peran Bank Indonesia yang lain adalah sebagai pelaku utama dalam
manajemen pengedaran uang. Ada empat sistem pengedaran uang yang
dilakukan oleh Bank Indonesia, antara lain : sistem perencanaan, sistem
pengadaan, sistem distribusi, dan sistem penarikan. Semua sistem ini dilakukan
commit to user
pembayaran tunai yang berkualitas, dipercaya dan diterima di elemen
masyarakat.
Bank Indonesia juga turut berperan aktif dalam mengawasi peredaran
uang di masyarakat, baik uang yang layak edar maupun uang yang tidak layak
edar baik dalam pelaksanaan klarifikasi, pencabutan, penarikan, pemusnahan
uang yang beredar, ditambahkan pula secara sosialisasi langsung kepada
masyarakat. Jika jumlah peredaran uang di masyarakat tidak diatur jumlahnya,
maka uang yang beredar di masyarakat tidak terkendali sehingga akan
mengakibatkan terjadinya inflasi dimana banyak uang yang beredar di
masyarakat yang tidak diimbangi dengan jumlah barang kebutuhan. Berikut ini
adalah tabel yang menunjukkan jumlah inflasi yang terjadi di wilayah Jawa
commit to user
Tabel 1.1
INFLASI 4 KOTA DI JAWA TENGAH
Tahun/ Bulan Purwokerto Surakarta Semarang Tegal Jawa Tengah
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1990* 9,48 8,41 9,02 11,29 9,02 1991** 12,39 10,46 9,62 9,47 9,62 1992 6,97 5,41 11,55 4,13 11,55 1993 11,79 9,93 9,37 8,93 9,37 1994 11,78 9,74 6,50 8,88 7,00
1995 8,53 8,63 8,45 7,45 8,45
1996 6,16 8,25 4,37 4,77 4,37
1997 9,38 9,07 10,88 10,44 10,88 1998 80,93 66,38 67,19 67,73 70,28 1999*** 0,99 0,46 1,51 1,11 1,33
2000 10,02 7,89 8,73 7,85 8,57 2001 11,76 15,58 13,98 11,26 13,81 2002 8,77 8,64 13,56 11,27 11,52 *) Tahun dasar April 1978-Maret 1979=100
**) Sampai dengan bulan Maret 1998 menggunakan tahun dasar April 1990-Maret 1991=100
***) Tahun dasar 1996=100
****) Mulai Bulan Juni 2008 menggunakan Tahun Dasar (2007 =100)
Tabel diatas menunjukkan angka inflasi selama periode tahun 1990
commit to user
Pengedaran uang tidak terlepas dari jumlah uang yang beredar. Jumlah
uang yang beredar di masyarakat Indonesia selama 3 tahun terakhir dapat
commit to user Tabel 1.2
Jumlah Uang Beredar di Indonesia Periode Tahun 2007-2010
commit to user
Data diatas menunjukkan jumlah uang yang beredar di Indonesia, Bank
Indonesia berperan sebagai pengatur uang beredar yang terpusat dan memiliki
tujuan penuh bagi pencapaian kebijakan uang bersih di masyarakat.
Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan, maka dapat
dilakukan penelitian tentang sistem pembayaran tunai pada Bank Indonesia
yang kemudian akan dituangkan dalam bentuk tugas akhir yang berjudul
sebagai berikut :
“SISTEM MANAJEMEN PENGEDARAN UANG PADA KEGIATAN OPERASIONAL KAS DI KANTOR BANK INDONESIA SOLO.”
B. Perumusan Masalah
Pada penelitian ini, untuk mempermudah pelaksanaan penulisan dan
supaya sasaran yang ingin dicapai menjadi jelas, tegas, terarah, dan mencapai
commit to user
1. Bagaimanakah sistem manajemen pengedaran uang yang dilakukan oleh
Kantor Bank Indonesia Solo?
2. Bagaimana implementasi dan pengaruh kegiatan operasional kas Bank
Indonesia pada masyarakat?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah diatas, maka
penulisan tugas akhir ini mempunyai tujuan :
1. Untuk mengetahui sistem manajemen pengedaran uang yang dilakukan oleh
Kantor Bank Indonesia Solo.
2. Untuk mengetahui implementasi dan pengaruh kegiatan operasional kas Bank
Indonesia pada masyarakat.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penulis dapat mengetahui secara langsung kegiatan operasional kas dan
manajemen sistem pembayaran tunai pada Bank Indonesia.
2. Bagi Instansi Terkait
Bank Indonesia dapat secara langsung menginformasikan sistem
manajemen pengedaran uang kepada mahasiswa.
3. Bagi Pembaca
Melalui penulisan ini, pembaca dapat lebih mengetahui kegiatan
operasional kas yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
commit to user
Desain penelitian yang dapat digunakan berupa data kualitatif, yaitu data
yang diuraikan dengan kalimat-kalimat yang dipisahkan sesuai dengan
kategori sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Data kualitatif ini akan
membandingkan antara teori dan fakta yang terjadi yaitu penggambaran
sistem manajemen uang beredar dari kegiatan operasional kas.
2. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Bank Indonesia Solo yang beralamat di
Jalan Jendral Soedirman no.4, Telepon (0271) 647755 yang berfungsi
sebagai kantor kebanksentralan di wilayah Subosukowonosraten yang
meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Klaten.
3. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang dapat digunakan pada penelitian
ini adalah :
a. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Data
ini diambil dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara
langsung melalui proses observasi dan wawancara dari sumber yang
terkait.
commit to user
Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari subyek
penelitian, data ini meliputi segala dokomen dan literatur yang
diperoleh dari instansi yang bermanfaat untuk penelitian Tugas akhir
ini.
Pengamatan langsung dilakukan pada obyek yang akan diteliti, hal ini
bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai obyek penelitian.
Pengamatan secara langsung dilakukan dengan cara mengamati kegiata
operasional kas selama kegiatan magang berlangsung.
commit to user
1. Definisi Bank
Istilah bank berasal dari bahasa Italia “banco” yang berarti bangku.
Bangku inilah yang digunakan oleh bankir saat itu untuk melayani kegiatan
operasional kepada nasabah. Istilah bangku kemudian berkembang dan
secara resmi berubah nama menjadi Bank.
Bank adalah lembaga perantara (intermediasi) yang membantu
kelancaran sistem pembayaran. Bank bertindak sebagai penyalur dari
masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke masyarakat yang kekurangan
dana. Bank juga menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan moneter
( Suseno 2004 :1)
Definisi bank menurut Pierson adalah sebagai berikut :
“ Bank is a company wich accept credit, but didn’t give credit”
(Bank adalah badan usaha yang menerima kredit tetapi tidak memberikan
kredit). Teori Pierson ini menyatakan bahwa dalam operasionalnya, bank
hanya bersifat pasif, yaitu hanya menerima titipan uang saja. ( Malayu S.P.
Hasibuan,2002:1)
Definisi bank menurut Verryn Stuart adalah sebagai berikut :
“ Bank is a company who satisfied other people by giving a credit with the
money they accept as a gamble to the other, eventhough they should supply
the new money”.
(Bank adalah badan usaha yang bertujuan untuk memberi kepuasan
nasabah dengan memberikan kredit yang berupa uang yang diterimanya
dari orang lain, sekalipun dengan cara mengeluarkan uang baru, baik uang
kertas maupun uang logam). Teori ini menyatakan bahwa didalam
commit to user
bank dapat mengumpulkan dana dari masyarakat yang kelebihan dana
(surplus spending unit-SSU) dan menyalurkan kredit kepada masyarakat
yang membutuhkan dana (deficit spending unit-DSU). (Malayu S.P.
Hasibuan,2002:2).
Definisi bank menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 adalah jenis
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentukbentuk lainnya dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat
banyak.
2. Penggolongan Bank
Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 7 Tahun 1992 tentang
perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10
Tahun 1998 tentang perbankan, maka bank digolongkan sebagai berikut:
a. Berdasar jenisnya
1) Bank berbentuk hukum Perusahaan Daerah
commit to user
3) Bank berbentuk hukum Perseroan Terbatas
4) Bank berbentuk hukum Koperasi
d. Berdasarkan kegiatan usahanya
1) Bank Devisa
2) Bank Bukan Devisa
e. Berdasarkan sistem pembayaran jasa
1) Bank berdasar sistem pembayaran bunga (bank konvensional)
2) Bank berdasar pembayaran berupa sistem bagi hasil (bank syariah).
3. Fungsi dan Peran Bank
Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan di bawah ini menunjukkan
betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern,
yaitu :
1. Penciptaan Uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat
pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan
bank umum menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan
fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang
beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum
menciptakan uang giral.
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah
commit to user
karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa
yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.
Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang,
penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan
tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman,
seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.
3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana
simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang
dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun
dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga
keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan
disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui
penyaluran kredit.
4. Mendukung Kelancaran Kegiatan Transaksi Internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau
memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa
maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua
pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis,
jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran
bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan
memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya
bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi
commit to user
5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling
awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan
barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan
ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk
disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi
yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan
dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.
6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga
semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik,
telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm,
membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank. Jasa-jasa
ini amat memudahkan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada
pihak yang menggunakannya.
Secara spesifik, fungsi dan peran bank yank lainnya adalah sebagai berikut
(Totok, 2006:9)
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektormoneter dan di sektor riil
commit to user
saling memengaruhi. Sektor riil tidak akan berkembang dengan baik
jika sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa
penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi kelancaran
kegiatan perekonomian di sektor riil.
3. Agent of Service
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana,
bank juga memberikan penawaran jasa perbankan lain kepada
masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan
kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain
dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga,
pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
Ketiga fungsi bank diatas diharapkan dapat memberikan gambaran yang
menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian, sehingga
bank tidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan (financial
intermediary institution).
B. Uang
1. Definisi Uang
Uang adalah sesuatu yang dijadikan sebagai alat untuk melakukan
transaksi pembayaran ekonomi di mana sesuatu yang dijadikan sebagai uang
diterima, dipercaya dan disukai oleh masyarakat atau orang-orang yang
melakukan transaksi ekonomi. Uang pada jaman sekarang berbeda dengan
commit to user
atau sistem pertukaran antara barang atau jasa dengan barang atau jasa
lainnya. Akibat sulitnya untuk menemukan kesamaan keinginan dalam
pertukaran barang dengan sistem barter maka dipergunakanlah uang sebagai
alat pembayaran yang sah dan diterima dengan suka rela. Pada zaman dahulu
kala uang tidak seperti pada saat sekarang yang berbentuk koin dan kertas.
Dulu orang sempat menggunakan kerang, garam, dan lain sebagainya dalam
melakukan transaksi ekonominya. Pada masa sekarang uang umumnya dapat
berupa uang kertas dan uang logam serta sesuatu yang dianggap setara dengan
uang seperti cek, giro, surat berharga, dan sebagainya. Uang juga dipandang
sebagai kekayaan yang dimiliki seseorang yang dapat digunakan untuk
membayar sejumlah tertentu utang dengan kepastian dan tanpa penundaan.
Menurut tingkat likuiditas, uang dapat dbedakan menjadi :
a. M1 adalah uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk
rekening koran
b. M2 adalah M1 ditambah tabungan ditambah deposito berjangka pada
bank umum
c. M3 adalah M2 ditambah tabungan ditambah deposito berjangka pada
lembaga keuangan non bank.
2. Jenis− Jenis Uang
Berdasarkan nilainya, uang dibedakan :
a. Uang bernilai penuh (Full bodied money)
Uang bernilai penuh adalah mata uang yang nilai intrinsiknya sama
dengan nilai nominalnya. Biasanya uang ini terbuat dari logam mulia
emas dan perak. Agar nilai uang tetap sama dengan nilai materinya,
commit to user
1. Masyarakat diberi kebebasan untukmelebur dan menempa mata
uang ke pabrik uang milik pemerintah tanpa biaya yang cukup
berarti
2. Adanya kebebasan bagi masyarakat untuk jual beli logam tersebut
serta bebas menyimpannya.
b. Uang tidak bernilai penuh (Token money)
Uang tidak bernilai penuh adalah mata uang yang nilai nominalnya
lebih besar daripada nilai materinya, oleh karena itu uang kertas dan
uang logam yang digunakan sekarang ini berupa token money karena
memiliki nilai nominal lebih besar daripada nilai intrinsiknya.
Berdasarkan perkembangan ekonominya, uang dibedakan :
a. Uang kartal (Currencies)
Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran
dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal berupa uang logam dan uang
kertas, mata uang negara kita adalah Rupiah, uang pertama yang
dibuat oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia.
Lembaga yang bertugas dan mengawasi peredaran uang rupiah adalah
Bank Indonesia, sedangkan perusahaan yang mencetak uang rupiah
adalah Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia).
b. Uang Giral (Deposit money)
Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau
dikantor pos. Contoh uang giral, cek, giro pos, wesel dan surat
berharga.Uang giral biasanya digunakan untuk transaksi dengan nilai
uang yang sangat besar.
commit to user
a. Uang kertas
Uang kertas adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran
yang memiliki bahan dasar berasal dari kertas. Banyak negara
menggunakan uang berbahan kertas karena :
1. Biaya pembuatan uang kertas lebih murah daripada biaya
pembuatan uang logam.
2. Uang berbahan kertas lebih mudah dibawa dan lebih ringan
daripada uang berbahan logam.
3. Supply bahan kertas cukup banyak, sehingga pemerintah jika
sewaktu-waktu ingin menambah jumlah uang, tidak akan menemui
kesulitan.
Uang kertas sering disebut sebagai “Fiat money” atau uang
kepercayaan, karena uang kertas berasal dari pemerintah, jadi
pemerintah mengharapkan agar masyarakat percaya terhadap uang
kertas seperti yang tertera pada mata uang tersebut.
Berdasarkan UU No. 13 tahun 1968, Bank Indonesia selaku bank
sentral diberikan hak aktif mengeluarkan uang kertas dan uang logam.
b. Uang logam
Uang logam adalah jenis uang yang memiliki bahan dasar logam mulia
emas dan perak. Uang ini dapat berupa full bodied money dan token
money, karena biaya pembuatan ini tidak bisa dipastikan, tergantung
dari bahan dasar yang digunakan, jadi terkadang nilai materi uang ini
sama dengan nilai nominalnya, dan terkadang juga nilai materi uang ini
jauh dibawah nilai nominalnya.
commit to user
Kegunaan uang tercermin dalam fungsi-fungsi uang. Fungsi uang dibagi atas
2, yaitu :
Fungsi Uang Berdasarkan Fungsi Asli
Fungsi asli disebut juga fungsi primer dari uang. Fungsi asli ini terdiri dari 2,
yaitu:
a. Sebagai alat tukar (medium of exchange)
Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran.
Agar uang dapat berfungsi dengan baik diperlukan kepercayaan
masyarakat. Masyarakat harus bersedia dan rela menerimanya.
b. Sebagai alat satuan hitung ( a unit of account)
Untuk menentukan harga sejenis barang diperlukan satuan hitung, juga
dengan adanya satuan hitung, kita dapat mengadakan perbandingan
harga satu barang dengan barang lain.
Fungsi Uang Berdasarkan Fungsi Turunan
Fungsi turunan sebagai akibat dari Fungsi asli, dengan adanya fungsi asli
uang muncul fungsi lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu fungsi turunan,
antara lain :
a. Sebagai alat pembayaran yang sah
Tidak semua orang dapat menciptakan uang terutama uang kartal,
karena uang hanya dikeluarkan oleh lembaga tertentu. Lembaga di
Indonesia yang berhak mengedarkan uang adalah Bank Indonesia,
yaitu selaku Bank Sentral di negara kita.
commit to user
Kekayaan masyarakat berupa tanah, gedung, dll. Dapat
dipindahtangankan kepemilikannya.
c. Sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai uang stabil, maka orang akan senang menggunakan uang
dalam kegiatan ekonomi, dan selanjutnya apabila kegiatan ekonomi
meningkat, maka jumlah uang yang beredar harus ditambahkan sesuai
dengan kebutuhan.
d. Sebagai standart pembayaran masa depan
Uang dapat berfungsi untuk melakukan pembayaran di kemudian hari,
saat pembayaran berjangka panjang maupun saat pencicilan utang.
4. Syarat agar uang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya adalah :
a. Acceptability dan Cognizability ( uang dapat diterima dan dketahui
umum )
Persyaratan utama dari sesuatu menjadi uang adalah diterima dan
diketahui secara umum. Diterima secara umum serta penggunaannya
sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, standar cicilan utang tumbuh
secara luas karena kegunaan uang untuk ditukarkan dengan barang dan
jasa.
b. Stability of Value ( uang bernilai stabil )
Manfaat dari sesuatu yang memenuhi definisi uang akan memberikan
nilai uang, maka diperlukan usaha untuk menjaga nilai uang agar tetap
stabil, karena jika tidak, uang tidak akan diterima secara umum dan
masyarakat mencoba kekayaannya dalam bentuk barang yang nilainya
stabil.
commit to user
Jumlah uang beredar harus mencukupi kebutuhan dunia usaha. Oleh
karena itu, bank sentral sebagai pencipta uang tunggal harus mampu
melihat perkembangan perekonomian dan selanjutnya harus mampu
menyediakan uang yang cukup bagi perkembangan perekonomian
tersebut.
d. Portability ( uang mudaj dibawa )
Uang harus mudah dibawa untuk urusan setiap hari. Bahkan transaksi
dalam jumlah besar dapat dilakukan dengan uang dalam jumlah yang
kecil jika nilainya besar.
e. Durability ( terjaga nilai fisiknya )
Dalam pemindahan uang dari tangan ke tangan maka uang harus
terjaga nilai fisiknya, karena jika uang robek atau rusak, maka uang
akan menurun nilainya dan merusak kegunaan moneter uang tersebut.
f. Divisibility ( bernilai tetap )
Uang digunakan untuk memantapkan transaksi dari berbagai jumlah,
sehingga uang dari berbagai nilai nominal harus dicetak untuk
melancarkan transaksi pembayaran.
5. Motif-motif memegang uang ( Mugi Raharjo 2009 :5 )
a. Motif transaksi
Motif transaksi adalah dorongan orang untuk memegang uang untuk
melakukan transaksi atau pembayaran bagi rumah tangga konsumsi
atau rumah tangga perusahaan misalnya untukmembeli keperluan
rumah tangga, untuk membayar upah, untuk pengeluaran perusahaan,
dan sebagainya. Dalam teori ekonomi moneter pengeluaran uang untuk
commit to user
b. Motif berjaga-jaga
Motif berjaga-jaga adalah keperluan memegang uang tunai untuk
melayani kebutuhan yang datangnya tidak terduga. Keperluan
memegang uang untuk berjaga-jaga ini cukup penting bagi rumah
tangga dan perusahaan.
c. Motif memegang uang untuk keperluan
Motif memegang uang untuk keperluan spekulsi merupakan tindak
lanjut dari fungsi uang menumbun kekayaan. Dalam teori uang klasik
tidak dijumpai motif memegang uang hanya untuk transaksi dan
berjaga-jaga.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Fungsi Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral
Tugas utama Bank Indonesia sebagai otoritas moneter, perbankan dan
sistem pembayaran, tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga
stabilitas sistem keuangan (perbankan dan sistem pembayaran). Keberhasilan
Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti oleh stabilitas
sistem keuangan, tidak akan banyak artinya dalam mendukung pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan. Stabilitas moneter dan stabilitas keuangan ibarat
commit to user
Kebijakan moneter memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas
keuangan begitu pula sebaliknya, stabilitas keuangan merupakan pilar yang
mendasari efektivitas kebijakan moneter. Sistem keuangan merupakan salah
satu alur transmisi kebijakan moneter, sehingga bila terjadi ketidakstabilan
sistem keuangan maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan secara
normal. Sebaliknya, ketidakstabilan moneter secara fundamental akan
mempengaruhi stabilitas sistem keuangan akibat tidak efektifnya fungsi sistem
keuangan. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa stabilitas sistem
keuangan juga masih merupakan tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia.
Bank sentral, Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam
menjaga stabilitas sistem keuangan. Kelima peran utama yang mencakup
kebijakan dan instrumen dalam menjaga stabilitas sistem keuangan itu adalah:
Pertama, Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank
Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat
dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan stabilitas moneter memiliki
dampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan moneter
melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat
mematikan kegiatan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, untuk
menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu
kebijakan yang disebut inflationtargeting framework.
Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja
lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan
commit to user
pangsa yang dominan dalam sistem keuangan. Oleh sebab itu, kegagalan di
sektor ini dapat menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu
perekonomian. Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut, sistem
pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain
itu, disiplin pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuat
kebijakan serta penegakan hukum (law enforcement) harus dijalankan. Bukti
yang ada menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan disiplin pasar,
memiliki stabilitas sistem keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya
penegakan hukum (law enforcement) dimaksudkan untuk melindungi
perbankan dan stakeholder serta sekaligus mendorong kepercayaan terhadap
sistem keuangan. Untuk menciptakan stabilitas di sektor perbankan secara
berkelanjutan, Bank Indonesia telah menyusun Arsitektur Perbankan
Indonesia dan rencana implementasi Basel II.
Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure to
settle) pada salah satu peserta dalam sistem sistem pembayaran, maka akan
timbul risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem
pembayaran. Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat
menular (contagion risk) sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat
sistemik. Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk
mengurangi risiko dalam sistem pembayaran yang cenderung semakin
meningkat. Antara lain dengan menerapkan sistem pembayaran yang bersifat
real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time Gross
Settlement) yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem
commit to user
memiliki informasi dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko potensial dalam
sistem pembayaran.
Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam
stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank
Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi
potensi kejutan (potential shock) yang berdampak pada stabilitas sistem
keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan instrumen dan
indikator macroprudential untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan.
Hasil riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya akan menjadi rekomendasi
bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk
meredam gangguan dalam sektor keuangan.
Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman
sistim keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort
(LoLR). Fungsi LoLR merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai
bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya
ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi sebagai LoLR mencakup penyediaan
likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Fungsi ini hanya diberikan
kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi memicu
terjadinya krisis yang bersifat sistemik. Pada kondisi normal, fungsi LoLR
dapat diterapkan pada bank yang mengalami kesulitan likuiditas temporer
namun masih memiliki kemampuan untuk membayar kembali. Dalam
commit to user
terjadinya moral hazard. Oleh karena itu, pertimbangan risiko sistemik dan
persyaratan yang ketat harus diterapkan dalam penyediaan likuiditas tersebut.
1. Sejarah Umum Bank Indonesia
Munculnya Bank Indonesia berawal dari hasil keputusan Konferensi
Meja Bundar yang berlangsung di Den Haag Belanda pada tahun 1949.
Keputusan yang diambil adalah menunjuk De Javasche Bank sebagai bank
sentral bagi negara Indonesia. Adapun De Javasche Bank adalah bank
komersial pemerintah Belanda yang didirikan sejak tahun 1828. Hasil sidang
Konferensi Meja Bundar mengesahkan bahwa De Javasche Bank telah
diputuskan dan disepakati oleh pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda
sebagai bank sentral, namun pada kenyataannya pemerintah Belanda masih
turut campur tangan sebagai penentu kebijakan, sehingga pada saat itu
Indonesia memiliki bank sentral yang berada di bawah pengaruh kepentingan
negara lain, bahkan dalam perumusan kebijakan moneter, De Javasche Bank
sangat terpengaruh oleh arahan-arahan yang digariskan pemerintah Belanda.
Selain itu, pada kenyataannya pasar uang untuk pendanaan di Indonesia masih
berpusat di Belanda, dan segala keuntungan dari kegiatan operasional bank
commit to user
nominal. Sebagai tindak lanjut pembelian saham ini, maka segera dibentuk
Panitia Nasionalisasi De Javasche Bank pada 2 Juli 1951 yang berdasarkan
UU No. 24 tahun 1951 tentang Nasionalisasi De Javasche Bank. Panitia
Nasionalisasi De Javasche Bank bertugas untuk menyiapkan suatu rancangan
undang-undang yang berisi tentang pendirian Bank Indonesia. Gagasan
Rancangan Undang- Undang tersebut kemudian disampaikan kepada kabinet
parlemen pada bulan September 1952, menimbang dari Rancangan
Undang-Undang tersebut maka parlemen berhasil memutuskan pada tanggal 10 April
1953 dan pengesahan dari Presiden didapatkan tanggal 29 Mei 1953.
Undang-Undang No. 11 tahun 1953 tentang Undang-undang Pokok Bank Indonesia
diumumkan pada tanggal 2 Juni 1953 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Juli
1953. Dengan demikian pada tanggal 1 Juli ditetapkan sebagai hari lahirnya
Bank Indonesia. Pembentukan Bank Indonesia tersebut merupakan hasil
nasionalisasi yang meneruskan dan mengembangkan lebih lanjut fungsi dan
peranan De Javasche Bank yang telah dijalankan sejak tahun 1828.
Sejak keberadaan Bank Indonesia sebagai bank sentral hingga tahun
1968, tugas pokok Bank Indonesia selain menjaga stabilitas moneter,
mengedarkan uang, dan mengembangkan sistem perbankan, juga masih tetap
melaksanakan beberapa fungsi sebagaimana dilakukan bank komersil. Namun
demikian, tanggungjawab kebijakan moneter berada di tangan pemerintah
melalui pembentukan Dewan Moneter yang bertugas menentukan kebijakan
moneter yang harus dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Selain itu Dewan
Moneter juga bertugas memberikan petunjuk kepada Direksi Bank Indonesia
dalam menjaga kestabilan nilai mata uang dan memajukan perkembangan
commit to user
Bank Indonesia pada periode tersebut masih merupakan bagian dari
pemerintah.
Pada tahun 1968 dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 13 tahun
1968 Bank Indonesia tidak lagi berfungsi ganda karena beberapa fungsi
sebagaimana dilakukan oleh bank komersil telah dihapuskan. Namun
demikian misi Bank Indonesia sebagai agent pembangunan masih melekat,
demikian juga tugas-tugas sebagai kasir pemerintah dan Banker’s bank. Selain
itu Dewan Moneter sebagai pembuat kebijakan yang berperan sebagai
perumus kebijakan moneter masih tetap dipertahankan. Tugas Bank Indonesia
sebagai agent pembangunan tercermin pada tugas pokoknya, yaitu pertama
mengatur, menjaga, dan memelihara stabilits nilai rupiah, dan kedua
mendorong kelancaran produksi dan pembangunan, serta memperluas
kesempatan kerja guna menungkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Status dan Kedudukan Bank Indonesia
a. Lembaga Negara yang Independen
Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang
independen dimulai ketika sebuah Undang-undang baru, yaitu UU No.
23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei
1999 dan sebagaimana telah diubah dengan UU. No 3/2004 tanggal 15
Januari 2004. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan
sebagai suatu lembaga negara yang independen dan bebas dari campur
commit to user
Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia
mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap
tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang
tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank
Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau
Lembaga Tinggi Negara. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga
tidak sama dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada
diluar Pemerintah. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan
agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai
otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
b. Lembaga Negara yang Memiliki Badan Hukum
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun
badan hukum perdata ditetapkan dengan Undang-Undang. Sebagai badan
hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan
hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat
seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai
badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas
nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.
commit to user
Menurut UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, tujuan Bank
Indonesia, tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah. Rumusan tersebut merupakan pedoman Bank Indonesia dalam
menetapkan misi dan visinya. Enetapan misi dan visi tersebut merupakan hal
yang penting karena perumusan misi dan visi dapat memperjelas tujuan
organisasi, mempermudah pengkoordinasian unit-unit dalam organisasi.
Adapun mengenai misi, visi, nilai-nilai, dan sasaran strategis Bank Indonesia
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Visi Bank Indonesia
Menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya (kredibel) secara
nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang
dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil.
b. Misi Bank Indonesia
Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui
pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem
keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang
berkesinambungan.
c. Nilai-Nilai Strategis
Nilai-nilai strategis adalah nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia,
manajemen, dan seluruh karyawan bank Indonesia untuk bertindak dan
berperilaku. Nilai-nilai strategis yang ada di bank Indonesia berpedoman
pada azas KITA-kompak, yang memiliki arti yaitu :
commit to user
Adalah suatu kondisi yang dimana para karyawan harus memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan kualitas yang ditetapkan.
Integritas (Integrity)
Suatu sikap yang dibutuhkan untuk selalu menjaga konsistensi dan
kepatuhan terhadap nilai moral, kejujuran, mengutamakan kepentingan
organisasi, dan gerakan anti KKN.
Transparansi (Transparancy)
Sikap keterbukaan dan kejelasan dalam mencapai tujuan dan langkah
kerja baik dari individu ataupun organisasi
Akuntabilitas (Accountability)
Adanya pertanggungjawaban yang jelas dari segala hal yang dilakukan
dengan disertai konsekuensi yang ada, terutama saat penyelesaian didalam
tugas dan pengambilan keputusan yang benar.
Kebersamaan (Cohesiveness)
Adalah sikap kompak didalam organisasi, sikap ini diukur dari
kedekatan dengan sesama karyawan dan satuan kerja sehingga tercipta
komunikasi dan kerjasama yang baik yang akan berujung pada
peningkatan produktivitas kerja.
Manfaat dari nilai-nilai strategis diatas dalam terapan di dunia kerja adalah
:
1) Menetapkan karakteristik sumber daya manusia yang mampu bekerja
secara efektif.
2) Menentukan ekspektasi organisasi dan mengkomunikasikannya
commit to user
3) Menentukan kedalaman, ruang lingkup, dan prioritas upaya organisasi
dalam mencapai visi dan misinya.
4) Menentukan bagaimana organisasi akan menjalankan tugas dan
kegiatannya.
d. Sasaran Strategis Bank Indonesia
Untuk mewujudkan Misi, Visi dan Nilai-nilai Strategis tersebut,
Bank Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka menengah panjang,
yaitu :
1) Terpeliharanya Kestabilan Moneter,
2) Terpeliharanya Stabilitas Sistem Keuangan,
3) Terpeliharanya kondisi keuangan Bank Indonesia yang sehat dan
akuntabel,
4) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen moneter,
5) Memelihara keamanan dan efisiensi sistem pembayaran,
6) Meningkatkan kapabilitas organisasi, SDM dan sistem informasi,
7) Memperkuat institusi melalui good governance dan efektivitas
komunikasi hukum.
8) Mengoptimalkan pencapaian dan manfaat inisiatif Bank Indonesia.
commit to user
Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal dalam kapasitasnya
sebagai bank sentral, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan
nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata
uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju
inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar
rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini
dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank
Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai
atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan
mudah.
Gambar 3.1
Struktur BI Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
commit to user
B. Profil Kantor Bank Indonesia Solo
1. Sejarah Kantor Bank Indonesia Solo
Kantor Bank Indonesia Solo didirikan pada tanggal 25 November 1867
dengan nama “Agentschap Soerakarta”sebagai kantor cabang pembantu
keenam dari De Javasche Bank. KBI Solo membawahi se-eks karesidenan
Surakarta ( Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen,
Klaten). Pada tanggal 10 November 1908 gedung KBI Solo dibangun dengan
peletakan batu pertama oleh Moej.A.Roulfs dengan dirancang oleh Biro
Arsitek dan Insinyur “Vermont Cuypers & Hulswits” dan gedung baru yang
beralamat di Jl. Jendral Soedirman no.4 ini mulai bisa digunakan sejak 1
Agustus 1910 dan periode KBI Solo mulai dibuka sejak tanggal 15 Januari
1949 dengan status kelas 3.
2. Visi dan Misi Bank Indonesia Solo a. Visi Bank Indonesia
Menjadi kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya didaerah melalui
peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan
b. Misi Bank Indonesia
Mendukung pencapaian kebijakan bank indonesia di bidang moneter,
perbankan dan sistem pembayaran secara efisien dan optimal, serta
memberikan saran kepada Pemerintah Daerah dan embaga terkait lain
dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah.
commit to user
Core function KBI Solo adalah sistem kebijakan sedangkan pendukung
tambahannya adalah sistem operasional. Oleh karena itu, KBI Solo tidak
boleh melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang dilakukan oleh Bank
Umum dan BPR, yang antara lain seperti menghimpun dana dari
masyarakat maupun menyalurkan dana dalam bentuk kredit ke masyarakat.
d. Sasaran strategis Kantor Bank Indonesia Solo
1) Mengendalikan inflasi daerah dan tersedianya informasi ekonomi
regional
2) Terwujudnya industri perbankan yang sehat
3) Terpeliharanya kehandalan sistem pembayaran dan pengedaran uang
4) Mendukung upaya pengendalian inflasi
5) Mendorong upaya penyehatan industri perbankan
6) Memelihara keamanan dan kehandalan sistem pembayaran
7) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran
8) Memperkuat dukungan organisasi dan kepemimpinan pegawai, serta
mengembangkan potensi pegawai
9) Memperbaiki sistem pelaksanaan pemerintahan kota Surakarta
3. Budaya Kerja Kantor Bank Indonesia Solo
Suatu organisasi dapat dibentuk jika terdapat visi yang akan dicapai oleh
organisasi tersebut. Dalam mewujudkan visi tersebut, maka diperlukan suatu
commit to user
jauh lagi di dalam sasaran strategis yang berupa tugas-tugas dalam pelaksanaan
kerja di Bank Indonesia.
Penguatan nilai-nilai yang dimiliki oleh Bank Indonesia merupakan
suatu cara untuk mencapai visi. Nilai-nilai yang ada pada suatu organisasi
terbagi menjadi dua besaran yaitu core value (nilai inti) yang mutlak
dibutuhkan oleh Bank Indonesia sebagai suatu kesatuan organisasi, dan shared
value, yaitu nilai-nilai yang harus dimiliki oleh pegawai Bank Indonesia yang
dapat mempengaruhi pencapaian sasaran strategis. Setiap pegawai Bank
Indonesia mempunyai nilai-nilai berbeda yang dianut, oleh karena itu, untuk
memelihara, menguatkan shared value diperlukan suatu budaya kerja. Budaya
Kerja Bank Indonesia merupakan cara untuk menguatkan nilai-nilai
KITA-Kompak sebagai karakter Bank Indonesia yang diaplikasikan alam kegiatan
kerja sehari-hari dan diharapkan setiap pegawai memiliki nilai-nilai tersebut.
Program budaya kerja diantaranya adalah Program Penyelarasan Kultur
(PPK) yang sebelumnya merupakan Program Prakarsa Terfokus. Dalam PPK
KBI Solo tahun 2007, telah diawali dengan adanya penyesuaian motto dan
yel-yel yang semula “High Performance in Harmony” dan “Mari Kita” menjadi
“Nyambut Gawe Sing Kepenak Nanging Ojo Sakkepenake Dewe” dan “Ya,
Aku Bisa”. Motto diatas memiliki makna sebagai berikut :
Nyambut Gawe Sing Kepenak
Dalam bahasa Indonesia berarti bekerjalah dengan perasaan nyaman
dan senang karena bekerja itu ibadah. Bekerjalah dengan dilandasi rasa
tulus ikhlas karena adanya ibadah dan amanah, maka saat bekerja akan
commit to user
Nanging Ojo Sak Kepenake Dewe
Dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi tetapi jangan
seenaknya sendiri. Maksud dari motto diatas adalah bagi setiap pegawai
harus patuh terhadap peraturan dan ketentuan yang bersifat mengikat, dan
memiliki perilaku yang sesuai dengan value added lembaga. Namun bukan
berarti menjadi pegawai Bank Indonesia harus kaku, tetapi harus memiliki
daya adaptasi yang tinggi, sehingga akan luwes dan tidak menutup diri dari
semua gagasan baru yang bersifat inovatif. Interaksi antar pegawai juga
harus dijaga dengan baik. Untuk lingkup yang lebih luasnya yaitu saat
berhubungan dengan pihak luar/eksternal, pegawai tidak bisa semaunya
sendiri, tetapi tetap harus menghormati pihak lain, terbuka dan siap
membangun kerjasama yang baik.
Budaya yel-yel AKU BISA oleh KBI Solo dicanangkan pada seluruh
karyawan KBI Solo. Ketika instruktur/pemimpin/fasilitator meneriakkan “Aku
Bisa” maka seluruh karyawan akan menjawab “Ya, Aku Bisa” dan diikuti
tepuk tangan bersama. Akronim dan penjelasan singkat dari AKU BISA
adalah sebagai berikut :
A adalah Allah is always in my heart
Memiliki arti bahwa Allah senantiasa ada di dalam hati setiap manusia,
disini manajemen bermaksud mengajak seluruh pegawai agar dalam
melaksanakan kerja, karyawan selalu ingat kepasa Tuhan, sehingga setiap
akan berbuat curang, maka akan selalu ingat pada Tuhan YME.
commit to user
Maksudnya adalah pengetahuan adalah suatu kekuatan, dan manajemen
mengajak kepada seluruh pegawai agar didalam bekerja akan terus menerus
meningkatkan ilmu dengan cara memanfaatkan seluruh sumber ilmu yang
telah disediakan lembaga maupun sumber ilmu lainnya.
U adalah Undefetable
Semboyan “tak terkalahkan” maksudnya supaya pegawai KBI agar
menjadi pegawai yang tidak terkalahkansecara fisik dan psikis. Berpedoman
bahwa dari tubuh yang sehat akan terdapat jiwa yang kuat dan mampu
melawan hal-hal yang keliru dan tidak benar.
B adalah Be Positive
Berpikiran positif didalam mengatasi segala permasalahan. Manajemen
mengajak seluruh karyawan supaya mengatasi masalah dengan akal sehat,
menghilangkan segala hal yang negatif dan menunjukkan sikap positif.
I adalah Impressive
Manajemen mengajak seluruh karyawan BI supaya berperilaku yang
menyenangkan dan mengesankan. Menjadi pribadi yang disenangi banyak
orang karena setiap tindakan selalu dinilai oleh orang lain, sehingga penting
untuk menunjukkan kecerdasan sosial dan empatinya.
S adalah Success Oriented
Manajemen mengajak seluuh karyawan Bank Indonesia supaya tetap
berorientasi terhadap kesuksesan dan keberhasilan dalam mengabdi di Bank
Indonesia. Didalam meraih kesuksesan tidak perlu takut terhadap tantangan,
penderitaan ataupun kegagalan karena hal itu adalah modal besar untuk
commit to user
A adalah Action
Segala kata-kata diatas tidak akan berguna jika tanpa aksi/tindakan yang
nyata, jadi pelaksanaan haruslah dilakukan dengan penjiwaan yang
sungguh-sungguh.
Kantor Bank Indonesia Solo juga memiliki berbagai macam kegiatan yang
wajib diikuti oleh seluruh karyawan.Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain :
a. Doa pagi bersama pada pukul 07.10 sebelum bekerja.
b. Siraman rohani bagi masing-masing agama yang diadakan setiap 2 minggu
sekali.
c. Selasa Berbagi Ilmu (SBI) diadakan setiap hari Selasa pagi sebagai
kegiatan belajar dan berbagi ilmu kepada setiap pegawai.
d. Kegiatan senam atau jalan sehat yang diadakan setiap Jumat pagi.
e. Kegiatan olahraga lain seperti karate, pingpong, bulu tangkis, tenis, futsal,
dan bersepeda sesuai jadwal yang telah ditentukan.
f. Kegiatan seni (menyanyi) yang diadakan setiap Jumat malam pukul 19.00
g. Kegiatan apel pagi satpam yang dilakukan setiap hari Senin pagi.
h. Kegiatan insidentil semacam ulang tahun BI di bulan juli, ulang tahun
pegawai, peringatan hari besar keagamaan, kegiatan sosial donor darah, dll
Adapun penghargaan yang telah diterima KBI Solo dari BI pusat dapat
dikategorikan sebagai berikut :
a. Pelaksana terbaik organisasi berbasis pengetahuan (2004)
commit to user
c. Pelaksana terbaik III kelompok kantor Bank Indonesia dalam program
budaya kerja BI Prakarsa Terfokus (2004)
4. Komposisi Pegawai di Kantor Bank Indonesia Solo
Jumlah pegawai Kantor Bank Indonesia Solo sampai saat ini adalah 78
pegawai tetap dan 27 pegawai honorer/outsoucing (struktur organisasi
terlampir). Komposisi pegawai per seksi dapat tersaji dalam diagram batang
distribusi jumlah pegawai KBI Solo
Diagram 3.1
commit to user
Sumber : Kantor Bank Indonesia Solo (2011)
Dipandang dari pola distribusi pegawai per seksi dapat dilihat bahwa
pegawai terbanyak berada pada Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern
yaitu pada seksi Sumber Daya, LNPK, dan Operasional Kas.
Selain pegawai tetap, Kantor Bank Indonesia Solo juga dibantu oleh
tenaga-tenaga honorer/outsourching sebagai konsultan PUMKM, Data
Entry Operation (DEO), Messenger, Driver, Security, dan operator telepon.
Berdasarkan diagram distribusi tenaga honorer/outsourching tersebut
dapat dilihat bahwa distribusi tenaga honorervterbanyak adalah tenaga
Security (pengamanan) dengan jumlah 11 orang (41%) dan distribusi
terbanyak terdapat pada Seksi Sumber Daya. Tenaga Outsourching yang ada
commit to user
5. Struktur Organisasi Kantor Bank Indonesia Solo
commit to user
Struktur Organisasi Kantor Bank Indonesia Solo
Sumber : Kantor Bank Indonesia Solo (2011)
Struktur organisasi Bank lndonesia menggambarkan 3 pilar
departemenisasi, posisi staf, tanggung jawab dan dibagi menjadi tiga kelas.
Kelas I memiliki tugas dan wewenang secara nasional. Kelas ll memiliki
commit to user
Indonesia wilayah propinsi, Kelas III memiliki tugas dan wewenang di
daerah dan Kelas IV memiliki tugas dan wewenang daerah yang sedang
dirintis. Kantor Bank Indonesia Solo sebagai KBI Kelas III dipimpin oleh
satu orang Pemimpin Bank Indonesia (PBI) yang membawahi 3 bidang,
yaitu:
a. Bidang Ekonomi Moneter
Bidang Ekonomi Moneter membawahi 2 kelompok yaitu :
1) Kelompok Pemberdayaan Sektor Riil dan UMKM (KPSRU).
2) Kelompok Kajian Statistik dan Survei (KKSS).
b. Bidang Perbankan
Bidang Perbankan membawahi 4 Kelompok Pengawasan Bank yaitu:
1) Kelompok Pengawasan Bank I
2) Kelompok Pengawasan Bank II
3) Kelompok Pengawasan Bank Ill
4) Kelompok Pengawasan Bank IV
c. Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern.
Bidang SP & MI membawahi 3 seksi. yaitu:
1) Seksi Operasional Kas
2) Seksi Layanan Nasabah dan Penyelenggaraan Kliring
3) Seksi Sumber Daya (terintegrasi di dalamnya Logistik. Protokol,
PAM.dan Kesekretariatan),
Adapun deskrips jabatan tiap bidang dapat dijelaskan seperti di bawah ini :
a. Bidang Ekonomi Moneter
1. Kelompok Pemberdayaan Sektor Riil dan
commit to user
Tugas pokok yang dijalankan antara lain :
a. Melakukan identifikasi hasil-hasil kajian penelitian terprogram
yang potensi dalam pengembangan sector riil dan atau
melaksanakan identifikasi permasalahan secara spesifik yang
terjadi pada komoditi/industry/bidang usaha tertentu.
b. Menyusun program pemberdayaan sector riil (korporasi, BUMN,
dan UMKM) berdasarkan hasil identifikasi.
c. Melaksanakan program pemberdayaan sector riil yang ditetapkan.
d. Melakukan koordinasi dengan stakeholder daerah untuk
memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan kepada
perbankan dan BDSP dalam rangka pemberdayaan sector riil atau
UMKM.
e. Memberikan bantuan teknis dalam bentuk penyediaan informasi
berbasis penelitian serta memfasilitasi proses intermediasi
perbankan dalam rangka pemberdayaan sector riil atau UMKM.
f. Mengkomunikasikan hasil penelitian dalam rangka mendorong
perbankan dalam pembiaan UMKM.
g. Menyediakan data profil UMKM yang potensial dibiayai oleh
lembaga keuangan yang disajikan melalui website.
h. Melaksanakan pembebanan rekening khusus dalam rangka bantuan
luar negeri.
i. Menata usahakan Kredit Bank Indonesia (KLBI) termasuk
commit to user
j. Membantu melakukan pengawasan atas pengelolaan KLBI dan
TSL terhadap bank yang berada di wilayah kerjanya.
k. Melaksanakan pemberian izin, pengawasan dan pembinaan serta
pengelolaan data informasi Pedagang Valuta Asing (PVA) Di
daerah.
l. Mendukung kegiatan koordinasi dengan KKBI dalam rangka
pelaksanaan tugas-tugas pemberdayaan sector riil (Korporasi,
BUMN, UMKM
2. Kelompok Kajian Statistik dan Survei (KKSS)
Tugas pokok yang dilakukan antara lain ::
a) Menyusun Kajian Ekonomi daerah dan perkiraan perkrmbangan
ekonomi dan harga.
b) Melakukan penelitian ekonomi daerah yang berbasis kajian
lapangan dan studi kepustakaan.
c) Melakukan kajian ad hoc atas inisiatif KBI ataupun kerjasama
dengan Kantor Pusat atau stakeholders daerah.
d) Menyusun rekomendasi kebijakan perekonomian daerah kepada
PEMDA dan stakeholders.
e) Menyusun dan melaksanakan program komunikasi atas hasil –
hasil kebijakan ekonomi dan penelitian daerah.
f) Melakukan diseminasi atas kebijakan moneter, perbankan, dan