i
PREVALENSI ANEMIA PADA PASIEN YANG ANTENATAL CARE DI RSUD DR PIRNGADI MEDAN
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh: IVONNE 100100011
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
PREVALENSI ANEMIA PADA PASIEN YANG ANTENATAL CARE DI RSUD DR PIRNGADI MEDAN
KARYA TULIS ILMIAH
“ Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran
Oleh: IVONNE 100100011
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Prevalensi Anemia pada Pasien yang Antenatal care di RSUD.Dr.Pirngadi Medan
Nama : Ivonne NIM : 100100011
Pembimbing Penguji
………. ...……… (dr. M. Syahputra, M.Kes) (dr. Yuneldi Anwar,Sp.S(K)) NIP. 19701007 199802 1001 NIP. 19530601 198103 1004
………..
(dr. Muara P.Lubis, Sp.OG) NIP.19751023 200812 1001
Medan, Januari 2014 Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
iv
ABSTRAK
Anemia di anggap sebagai masalah kesehatan umum dan masalah ini menjadi lebih serius pada wanita hamil.Prevalensi anemia secara global diperkirakan mencapai 42% pada wanita hamil. Anemia menyebabkan kurang lebih 115.000 kematian ibu dan 591.000 kematian bayi per tahun. Mengetahui prevalensi anemia,trimester kehamilan,derajat anemia, dan distribusi pasien berdasarkan faktor demografi pada pasien yang antenatal care di RSUD Dr.Pirngadi Medan pada bulan Agustus hingga September 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross-sectional yang menggunakan data primer dari pasien yang antenatal care di RSUD Dr.Pirngadi Medan bulan Agustus hingga September 2013.
Dari 44 sampel penderita anemia (78,6%) yang antenatal care di RSUD Dr.Pirngadi Medan pada bulan Agustus hingga September 2013 menunjukkan bahwa paling banyak pada usia 20-35 tahun sebanyak 23 orang(52,3%), pendidikan SMA sebanyak 23 orang (52,3%), trimester 3 sebanyak 30 orang(68,2%) dan derajat anemia sedang sebanyak 25 orang(56,8%).
Pasien yang antenatal care lebih dominan anemia, usia terbanyak 20-35 tahun, pendidikan terbanyak SMA, trimester kehamilan terbanyak trimester 3 dan derajat anemia terbanyak derajat anemia sedang.
v
Abstract
Anemia is a public health problem and it became more serious in pregnant women. Globally, estimated prevalence of anemia is 42% among pregnant women. Anemia is estimated causes 115.000 maternal deaths and 591.000 perinatal deaths globally per year.
This study aims to determine prevalence of anemia,gestational age,severity of anemia and patient distribution of demographic factors in antenatal care in Pirngadi General Hospital Medan on August until September 2013.
This study was a descriptive study with cross-sectional design which used primary data of antenatal care patient in Pirngadi General Hospital Medan on Augusts until September 2013.
From 44 anemic patient(78,6%) who attended antenatal care in Pirngadi General Hospital Medan from August until September 2013 shows that the most common age was 20-35 years old ,were 23 people(52,3%), education background of senior high school were 23 people(52,3%),3rd trimester were 30 people(68,2%) and moderate anemic patient were 25 orang(56,8%). Patient attending antenatal care were dominantly anemic, dominant age was 20-35 years old, dominant education background was of highschool,dominant trimester was 3rd trimester and severity of anemic was moderate anemic.
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan……… iii
Abstrak………. iv
Abstract……… v
Daftar Isi………. vi
Kata Pengantar……….. ix
Daftar Tabel………. xi
Daftar Singkatan……….. xii
Daftar Lampiran……….. xiii
BAB 1 PENDAHULUAN………. 1
1.1. Latar Belakang……… 1
1.2. Rumusan Masalah……… 1
1.3. Tujuan Penelitian……… 2
1.4. Manfaat Penelitian………. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA……… 4
2.1. Anemia……….. 4
2.1.1. Definisi………... 4
2.1.2. Etiologi………. 4
2.1.3. Kriteria Anemia……… 4
2.1.4. Klasifikasi Anemia……… 4
2.1.5. Gejala Anemia……… 6
2.1.6. Diagnosis Anemia……… 8
2.2. Perubahan Hemodinamik pada Kehamilan………. 9
vii
2.3.1. Definisi……….. 10
2.3.2. Etiologi………. 11
2.3.2. Akibat dari Anemia……….. 11
2.3.4. Anemia Fisiologis pada Kehamilan……… 12
2.3.5. Jenis-jenis Anemia pada Kehamilan………. 13
2.3.6. Penatalaksanaan Anemia pada Kehamilan………. 15
2.4. Antenatal Care……….. 15
2.5. Pemeriksaan Hb Sahli………. 17
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL…… 18
3.1. Kerangka Konsep Penelitian……… 18
3.2. Definisi Operasional………. 18
BAB 4 METODE PENELITIAN………... 20
4.1. Jenis Penelitian………. 20
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian……… 20
4.3. Populasi dan Sampel Penelitan……… 20
4.4. Metode Pengumpulan Data……… 21
4.5. Kerangka Operasional……… 22
4.6. Pengolahan dan Analisis Data………... 22
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 23
5.1. Hasil Penelitian………... 23
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian………. 23
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel……… 23
5.1.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar Hb………… 24
5.1.4. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan Kelompok Umur……… 24
viii
5.1.6. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan
Trimester Kehamilan……… 25
5.1.7. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan Derajat Anemia……….. 26
5.1.8. Distribusi Derajat Anemia Berdasarkan Trimester Kehamilan……… 26
5.2. Pembahasan……… 27
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN……… 29
6.1. Kesimpulan……….. 29
6.2. Saran……… 29
DAFTAR PUSTAKA……… 30 LAMPIRAN
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga karya tulis
ilmiah ini dapat diselesaikan. Sebagai salah satu area kompetensi dasar yang harus
dimiliki oleh seorang dokter umum, karya tulis ilmiah ini disusun sebagai
rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi
Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk melihat
prevalensi anemia pada pasien yang antenatal care.
Dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapakan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Orang tua penulis, dr.Muldjadi Affendy,Sp.OG(K) dan Arlina Boediman
yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan tiada
bosan-bosannya mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan karya tulis dan pendidikan.
2. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak dr.M.Syahputra,M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak arahan dan masukan kepada penulis sehingga karya
tulis ilmiah ini dapt terselesaikan dengan baik.
4. Staf bagian Poli Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr.Pirngadi
Medan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian karya tulis ilmiah
ini.
5. Rekan-rekan mahasiswa FK USU stambuk 2010 yang tidak mungkin
disebutkan namanya satu per satu yang telah memberi saran, kritik,
x
Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih belum sempurna,
baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan karya tulis ini.
Medan, 2 Desember 2013
Penulis
Ivonne
(100100011)
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1. Pembagian Anemia menurut WHO 11
Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar Hb 24
Tabel 5.2. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan
Kelompok Umur 24
Tabel 5.3. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan
Tingkat Pendidikan 25
Tabel 5.4. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan
Trimester Kehamilan 25
Tabel 5.5. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan
Derajat Anemia 26
Tabel 5.6. Distribusi Derajat Anemia Berdasarkan
Trimester Kehamilan 26
xii
DAFTAR SINGKATAN
WHO World Health Organization
CDC Centres for Disease Control
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Informed Consent Lampiran 3 Data Induk
Lampiran 4 Hasil Analisis Data SPSS
iv
ABSTRAK
Anemia di anggap sebagai masalah kesehatan umum dan masalah ini menjadi lebih serius pada wanita hamil.Prevalensi anemia secara global diperkirakan mencapai 42% pada wanita hamil. Anemia menyebabkan kurang lebih 115.000 kematian ibu dan 591.000 kematian bayi per tahun. Mengetahui prevalensi anemia,trimester kehamilan,derajat anemia, dan distribusi pasien berdasarkan faktor demografi pada pasien yang antenatal care di RSUD Dr.Pirngadi Medan pada bulan Agustus hingga September 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross-sectional yang menggunakan data primer dari pasien yang antenatal care di RSUD Dr.Pirngadi Medan bulan Agustus hingga September 2013.
Dari 44 sampel penderita anemia (78,6%) yang antenatal care di RSUD Dr.Pirngadi Medan pada bulan Agustus hingga September 2013 menunjukkan bahwa paling banyak pada usia 20-35 tahun sebanyak 23 orang(52,3%), pendidikan SMA sebanyak 23 orang (52,3%), trimester 3 sebanyak 30 orang(68,2%) dan derajat anemia sedang sebanyak 25 orang(56,8%).
Pasien yang antenatal care lebih dominan anemia, usia terbanyak 20-35 tahun, pendidikan terbanyak SMA, trimester kehamilan terbanyak trimester 3 dan derajat anemia terbanyak derajat anemia sedang.
v
Abstract
Anemia is a public health problem and it became more serious in pregnant women. Globally, estimated prevalence of anemia is 42% among pregnant women. Anemia is estimated causes 115.000 maternal deaths and 591.000 perinatal deaths globally per year.
This study aims to determine prevalence of anemia,gestational age,severity of anemia and patient distribution of demographic factors in antenatal care in Pirngadi General Hospital Medan on August until September 2013.
This study was a descriptive study with cross-sectional design which used primary data of antenatal care patient in Pirngadi General Hospital Medan on Augusts until September 2013.
From 44 anemic patient(78,6%) who attended antenatal care in Pirngadi General Hospital Medan from August until September 2013 shows that the most common age was 20-35 years old ,were 23 people(52,3%), education background of senior high school were 23 people(52,3%),3rd trimester were 30 people(68,2%) and moderate anemic patient were 25 orang(56,8%). Patient attending antenatal care were dominantly anemic, dominant age was 20-35 years old, dominant education background was of highschool,dominant trimester was 3rd trimester and severity of anemic was moderate anemic.
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Wanita mengalami berbagai perubahan fisiologis selama masa
kehamilan.Perubahan fisiologis yang dapat diperhatikan adalah perubahan
sistem sirkulasi darah, hal ini yang dapat membuat bayi tumbuh normal.
Pada wanita hamil yang normal, konsentrasi hemoglobin akan menurun akibat
dilusi sesuai pertambahan volume dari darah yang bersirkulasi(Shiro, 2009).
Anemia didefinisikan sebagai berkurangnya hemoglobin yang bersirkulasi
dibawah level tertentu. Konsentrasi Hb yang normal adalah 12-14 gram
persen. Menurut WHO,kadar Hb 11 gram persen dianggap masih normal pada
wanita hamil. Oleh karena itu, kadar Hb dibawah 11 gram persen pada wanita
hamil dianggap sebagai anemia (Huch & Breymann, 2005).
Anemia dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan umum dan masalah ini
menjadi lebih serius pada wanita hamil dengan anemia berat pada akhir
kehamilan(Salhan et al., 2012).
Penyebab anemia yang paling sering adalah kekurangan zat besi. Seluruh
kasus anemia yang dialami oleh ibu hamil merupakan anemia defisiensi besi (
Okeke,2011).
Anemia menyebabkan kurang lebih 115.000 kematian ibu dan 591.000
kematian bayi per tahun. Prevalensi anemia secara global diperkirakan
mencapai 42% pada wanita hamil. (Balarajan et al., 2011).Menurut National
Health Family Survey(2007), prevalensi anemia di India lebih tinggi dari pada
prevalensi secara global yaitu 58,7%.Prevalensi anemia di Indonesia cukup
tinggi kurang lebih 51% (Djamhoer, 2005)
Atas dasar latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang prevalensi anemia pada pasien yang antenatal care di
xv
1.2. Rumusan masalah
Uraian ringkas dalam latar belakang diatas memberikan dasar bagi peneliti
untuk merumuskan pertanyaan penelitian yaitu :” Berapakah prevalensi
anemia pada pasien yang antenatal care di RSUD. Dr.Pirngadi Medan?”
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi anemia pada
pasien yang antenatal care di RSUD. Dr.Pirngadi Medan.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui trimester kehamilan.
2. Untuk mengetahui derajat anemia.
3. Untuk mengetahui distribusi pasien anemia berdasarkan faktor
demografi(usia dan pendidikan).
4. Untuk mengetahui derajat anemia berdasarkan trimester kehamilan.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:
1.Peneliti
Bagi peneliti diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan
pengetahuan peneliti mengenai prevalensi anemia pada pasien yang
antenatal care serta sebagai syarat untuk mendapat gelar sarjana
kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2.Subjek Penelitian
Bagi subjek penelitian diharapkan hasil penelitian ini dapat membuat
subjek terhindar dari keadaan anemia yang mempunyai efek buruk
xvi
3.Institusi Kesehatan
Bagi institusi kesehatan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi
informasi yang berarti dan bermanfaat bagi institusi kesehatan mengenai
prevalensi anemia pada ibu hamil.
4.Institusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah
studi kepustakaan dan diharapkan menjadi suatu masukan yang berarti dan
bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
xvii
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anemia 2.1.1. Definisi
Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah
massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer
(penurunan oxygen carrying capacity). Secara praktis anemia ditunjukkan
oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit atau hitung eritrosit (red
cell count). (Bakta, 2009)
2.1.2. Etiologi
Pada dasarnya anemia disebabkan oleh karena: (Bakta,2009)
1.Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang
2.Kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan)
3.Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis)
2.1.3. Kriteria Anemia
Kriteria Anemia menurut WHO
Laki-laki dewasa Hb < 13 gr/dL
Wanita dewasa tidak hamil Hb < 12 gr/dL
Wanita hamil Hb < 11 gr/dL
2.1.4. Klasifikasi Anemia
Klasifikasi Anemia menurut etiopatogenesis : (Bakta.2009)
A. Anemia karena gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang
1. Kekurangan bahan esensial pembentuk eritrosit
xviii
b. Anemia defisiensi asam folat
c. Anemia defisiensi vitamin B12
2. Gangguan penggunaan besi
a. Anemia akibat penyakit kronik
b. Anemia sideroblastik
3. Kerusakan sumsum tulang
a. Anemia aplastik
b. Anemia mieloptisik
c. Anemia pada keganasan hematologi
d. Anemia diseritropoietik
e. Anemia pada sindrom mielodisplastik
B. Anemia akibat perdarahan
1. Anemia pasca perdarahan akut
2. Anemia akibat perdarahan kronik
C. Anemia hemolitik
1. Anemia hemolitik intrakorpuskular
a. Gangguan membran eritrosit (membranopati)
b. Gangguan enzim eritrosit (enzimopati): anemia akibat defisiensi
G6PD
c. Gangguan hemoglobin (hemoglobinopati)
- Thalasemia
- Hemoglobinopati struktural : HbS, HbE, dll 2. Anemia hemolitik ekstrakorpuskuler
a. Anemia hemolitik autoimun
b. Anemia hemolitik mikroangiopatik
c. Lain-lain
D. Anemia dengan penyebab tidak diketahui atau dengan patogenesis yang
kompleks
Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi dan etiologi: (Bakta.2009)
xix
a. Anemia defisiensi besi
b. Thalasemia major
c. Anemia akibat penyakit kronik
d. Anemia sideroblastik
II. Anemia normokromik normositer
a. Anemia pasca perdarahan akut
b. Anemia aplastik
c. Anemia hemolitik didapat
d. Anemia akibat penyakit kronik
e. Anemia pada gagal ginjal kronik
f. Anemia pada sindrom mielodisplastik
g. Anemia pada keganasan hematologik
III. Anemia makrositer
a. Bentuk megaloblastik
1. Anemia defisiensi asam folat
2. Anemia defisiensi B12, termasuk anemia pernisiosa
b. Bentuk non-megaloblastik
1. Anemia pada penyakit hati kronik
2. Anemia pada hipotiroidisme
3. Anemia pada sindrom mielodisplastik
2.1.5. Gejala Anemia
1. Gejala umum anemia adalah gejala yang timbul pada setiap kasus
anemia, apapun penyebabnya, apabila kadar hemoglobin turun dibawah
harga tertentu.Gejala umum anemia ini timbul karena : (Bakta.2009)
a. Anoksia organ
b.Mekanisme kompensasi tubuh terhadap berkurangnya daya angkut
oksigen (Kaushansky, et al., 2010) • Affinitas oksigen yang berkurang
Untuk peningkatan pengangkutan oksigen ke jaringan yang
xx
untuk oksigen. Aksi ini meningkatkan ekstraksi oksigen dengan
jumlah hemoglobin yang sama. • Peningkatan perfusi jaringan
Efek dari kapasitas pengangkutan oksigen yang berkurang pada
jaringan dapat dikompensasi dengan meningkatkan perfusi
jaringan dengan mengubah aktivitas vasomotor dan angiogenesis.
• Peningkatan cardiac output
Dilakukan dengan mengurangi fraksi oksigen yang harus
diekstraksi selama setiap sirkulasi, untuk menjaga tekanan oksigen
yang lebih tinggi. Karena viskositas darah pada anemia berkurang
dan dilatasi vaskular selektif mengurangi resistensi perifer, cardiac
output yang tinggi bisa dijaga tanpa peningkatan tekanan darah.
• Peningkatan fungsi paru
Anemia yang signifikan menyebabkan peningkatan frekuensi
pernafasan yang mengurangi gradien oksigen dari udara di
lingkungan ke udara di alveolar, dan meningkatkan jumlah oksigen
yang tersedia lebih banyak daripada cardiac output yang normal.
• Peningkatan produksi sel darah merah
Produksi sel darah merah meningkat 2-3 kali lipat pada kondisi
yang akut, 4-6 kali lipat pada kondisi yang kronis, dan
kadang-kadang sebanyak 10 kali lipat pada kasus tahap akhir. Peningkatan
produksi ini dimediasi oleh peningkatan produksi eritropoietin.
Produksi eritropoietin dihubungkan dengan konsentrasi
hemoglobin. Konsentrasi eritropoietin dapat meningkat dari 10
mU/mL pada konsentrasi hemoglobin yang normal sampai 10.000
mU/mL pada anemia yang berat.
Perubahan kadar eritropoietin menyebabkan produksi dan
xxi
Gejala umum anemia menjadi jelas apabila kadar hemoglobin telah turun
dibawah 7 gr/dL. Berat ringannya gejala umum anemia tergantung pada :
(Bakta.2009)
a. Derajat penurunan hemoglobin
b. Kecepatan penurun hemoglobin
c. Usia
d. Adanya kelainan jantung atau paru sebelumnya
2.Gejala khas masing-masing anemia
Gejala ini spesifik untuk masing-masing jenis anemia. Sebagai contoh:
- Anemia defisiensi besi : disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis, dan kuku sendok (koilonychias)
- Anemia megaloblastik : glositis, gangguan neurologik pada defisiensi vitamin B12
- Anemia hemolitik : ikterus, splenomegali dan hepatomegali - Anemia aplastik : perdarahan dan tanda-tanda infeksi
3.Gejala penyakit dasar
Gejala yang timbul akibat penyakit dasar yang menyebabkan anemia
sangat bervariasi tergantung dari penyebab anemia tersebut. Misalnya
gejala akibat infeksi cacing tambang : sakit perut, pembengkakan parotis
dan warna kuning pada telapak tangan. Pada kasus tertentu sering gejala
penyakit dasar lebih dominan, seperti misalnya pada anemia akibat
penyakit kronik oleh karena atritis rheumatoid.
2.1.6. Diagnosis Anemia
Anemia hanyalah suatu sindrom, bukan suatu kesatuan penyakit (disease
entity), yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit dasar (underlying
disease). Hal ini penting diperhatikan dalam diagnosis anemia.
xxii
1. Menentukan adanya anemia
2. Menentukan jenis anemia
3. Menentukan etiologi atau penyakit dasar anemia
4. Menentukan ada atau tidaknya penyakit penyerta yang akan
mempengaruhi hasil pengobatan.
2.2. Perubahan Hemodinamik pada Kehamilan
Penyesuaian hemopoesis merupakan salah satu dari perubahan yang
mengambil tempat pada tubuh ibu selama kehamilan, semuanya untuk
menyediakan pertumbuhan dan perkembangan dari embrio dan fetus.
(Huch & Breymann, 2005)
Perubahan-perubahan ini mempengaruhi kemajuan kehamilan, dengan
peningkatan sirkulasi dari feto-plasenta unit dan peningkatan kebutuhan
oksigen dari tubuh ibu, plasenta dan perkembangan anak. (Huch &
Breymann, 2005)
Walaupun ibu dan embrio atau fetus mempunyai sirkulasi darah yang
terpisah, hemopoiesis individual, produksi eritropoetin dan regulasi
hemopoiesis yang independen, tetapi anemia dan defisiensi oksigen pada
ibu mempunyai pengaruh yang reaktif terhadap hemopoiesis fetus. (Huch
& Breymann, 2005)
Volume darah ibu yang meningkat secara tajam selama kehamilan,
terutama meningkat selama kehamilan ganda atau multiple dan
pertambahan volume darah yang tidak cukup, atau tidak terjadinya hal
tersebut mempunyai konsekuensi terhadap kehamilan dan perkembangan
dari fetus. (Huch & Breymann, 2005)
Pertambahan volume darah total diikuti dengan peningkatan cardiac
xxiii
terutama pada uterus) dan kapasitas vena. Secara ideal, volume darah
harus diukur dengan rata-rata dari volume plasma dan massa eritrosit yang
dilakukan pada waktu yang berbeda-beda. (Huch & Breymann, 2005)
Peningkatan volume plasma selama kehamilan berkisar antara
20%-100%.
Peningkatan biasanya terjadi dimulai dari awal kehamilan, dan cenderung
akan mencapai puncaknya pada minggu ke 25.Volume eritrosit juga
meningkat selama kehamilan, tetapi lebih lambat daripada volume plasma.
(Huch & Breymann, 2005)
Peningkatan fraksi plasma selama kehamilan lebih banyak dari eritrosit,
ada pengurangan secara fisiologis konsentrasi Hb dan hematokrit.
Perubahan secara hematologi selama kehamilan yang normal dihubungkan
dengan keseimbangan besi yang negatif.
Ferritin dianggap sebagai gold standard untuk menilai simpanan besi
selama kehamilan. (Huch & Breymann, 2005)
2.3. Anemia pada Kehamilan 2.3.1. Definisi
Menurut WHO, dikatakan anemia bila kadar hemoglobin dibawah 11
xxiv
Tabel 2.1 Pembagian Anemia menurut WHO
Kadar hemoglobin dalam mendiagnosa anemia (g/L)
Populasi Non- Anemia Anemia Ringan AnemiaSedang Anemia Berat
Anak2 (usia6-59 bulan)
Anak2(usia 5-11 tahun)
Wanita tidak hamil (usia
≥ 15 tahun)
Wanita hamil Laki2 ( ≥ 15 tahun)
110 100-109 70-99 <70
115 110-114 80-109 <80
120 110-119 80-109 <80
110 100-109 70-90 <70
130 110-129 80-109 <80
WHO, 2011. Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anemia and
assessment of severity, pp. 1-6.
Menurut CDC(2011),dikatakan anemia bila kadar hemoglobin dibawah
11 gr/dL selama minggu 1-12 kehamilan dan minggu 29-40 kehamilan ,
dan dibawah 10,5 gr/dL selama minggu 13-28 kehamilan.
2.3.2. Etiologi
Anemia pada wanita hamil 95% diakibatkan oleh kekurangan zat besi.
Hal ini disebabkan karena peningkatan kebutuhan zat besi selama masa
kehamilan. (Huch & Breymann, 2005)
2.3.3. Akibat dari anemia
Kelainan apapun yang menyebabkan anemia meningkatkan resiko
kehamilan yang abnormal dan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi
yang tinggi. Menurut WHO, anemia dihubungkan dengan 40% kematian
xxv
Anemia dapat menyebabkan hal-hal dibawah ini : (Huch & Breymann,
2005)
• Fatique, exhaustion, kelemahan, “kurang energi” • Gejala-gejala kardiovaskular (seperti palpitasi) • Pucat, pada membran mukosa dan konjuntiva • Takikardia, hipotensi
• Hipertropi jantung pada kasus kronik
2.3.4. Anemia Fisiologis pada Kehamilan
Anemia fisiologis pada kehamilan adalah normokromik dan normositik.
Oleh karena itu, jika wanita hamil mempunyai anemia mikrositik dan
hipokromik, penyebab nonfisiologis perlu di pikirkan.( Means Jr, 2009)
Peningkatan dari volume plasma adalah penyebab anemia fisiologis pada
kehamilan. Volume plasma yang meningkat mengurangi hematokrit,
konsentrasi hemoglobin darah, dan jumlah eritrosit disirkulasi tapi tidak
mengurangi jumlah absolut dari hemoglobin atau jumlah eritrosit pada
keseluruhan sirkulasi. Volume plasma mulai dari minggu ke-6 kehamilan
meningkat tidak sesuai dengan jumlah sel darah merah. Biasanya
mencapai puncaknya pada minggu ke-24 kehamilan tapi bisa juga
meningkat terus hingga minggu ke-37 kehamilan. Pada puncaknya,
volume plasma lebih tinggi 40% pada wanita yang hamil dibandingkan
pada wanita yang tidak hamil.( Means Jr, 2009)
Pengurangan hematokrit, konsentrasi hemoglobin, dan jumlah eritrosit
disirkulasi terlihat nyata pada minggu ke-7 sampai ke-8 kehamilan, dan
pengurangan berlanjut sampai minggu ke-16 dan ke-22 kehamilan ketika
ekuilibrium baru dicapai.( Means Jr, 2009)
Selama kehamilan, biasanya dijumpai peningkatan jumlah sel darah
xxvi
peningkatan volume plasma. Biasanya akan lebih terlihat peningkatan
jumlah sel darah merah jika diberi suplemen zat besi.( Means Jr, 2009)
Volume plasma maternal secara umum berkurang selama minggu-minggu
terakhir kehamilan dan secara konsekuen hematokrit, hemoglobin, dan
jumlah eritrosit disirkulasi meningkat. Volume darah maternal secara
umum kembali ke level sebelum kehamilan dalam 1-3 minggu setelah
melahirkan.( Means Jr, 2009)
2.3.5. Jenis-Jenis Anemia pada Kehamilan • Anemia Defisiensi Besi
Defisiensi zat besi paling sering dijumpai pada kehamilan dan
diketahui merupakan penyebab anemia non fisiologis yang paling
sering selama kehamilan. Prevalensi defisiensi zat besi berkisar
antara 16%-55% pada wanita hamil selama trimester ketiga
kehamilan. Hal ini sebagian menunjukkan penggunaan zat besi
oleh fetus, sebagian lagi mencerminkan defisiensi zat besi yang
telah ada sebelumnya. .( Means Jr, 2009)
Kriteria biasa untuk mendiagnosis defisiensi zat besi dianggap
valid juga untuk kehamilan termasuk: ( Means Jr, 2009)
1. Pengurangan Mean Corpuscular Volume (MCV)
2. Pengurangan saturasi serum transferrin menjadi 16%
3. Pengurangan konsentrasi serum transferrin.
• Anemia Defisiensi Folat
Anemia makrositik pada kehamilan lebih sering megaloblastik dan
kebanyakan kasus merupakan akibat dari defisiensi asam folat.
Anemia megaloblastik selama kehamilan mulai lebih sering pada
xxvii
megaloblastik, dijumpai peningkatan MCV dengan makrosit oval
dan granulosit yang hipersegmentasi.( Means Jr, 2009)
Kebutuhan folat meningkat selama kehamilan, dan diet dari
kebanyakan wanita hamil tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
yang meningkat. Prevalensi wanita hamil yang defisiensi folat
berkisar antara 1%-50%. Tidak semua pasien yang konsentrasi
folat serum rendah mengalami anemia megaloblastik. Pada pasien
yang mengalami, biasanya konsentrasi folat rendah pada waktu
awal kehamilan.( Means Jr, 2009)
• Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik bisa muncul pada wanita hamil seperti pada
wanita yang tidak hamil. Pada kenyataannya, kehamilan dapat
memperparah penyakit anemia hemolitik autoimun.
Anemia hemolitik jelas terlihat pada trimester ketiga kehamilan
dan pada kebanyakan kasus dan berhenti pada bulan kedua setelah
melahirkan, kadang-kadang lebih lama sekitar 4-5 bulan.( Means
Jr, 2009)
• Anemia Aplastik
Anemia aplastik merupakan anemia yang jarang terjadi selama
kehamilan. Observasi menunjukkan hampir 25% dari individu yang
mengalami anemia aplastik mengalami remisi spontan setelah
melahirkan.( Means Jr, 2009)
• Anemia Sideroblastik
Terdapat sedikit sekali kasus anemia sideroblastik yang onsetnya
selama kehamilan. Beberapa kasus menunjukkan anemia
sideroblastik idiopatik, sedangkan yang lain muncul akibat
xxviii
Kehamilan dengan anemia sideroblastik respon terhadap
imunosuppresi tetapi juga bisa mengalami remisi spontan setelah
melahirkan. ( Means Jr, 2009)
2.3.6. Penatalaksanaan anemia pada kehamilan
Sebenarnya dengan pemberian nutrisi yang adekuat anemia dapat dicegah,
tetapi dengan pemberian tablet sulfas ferosus(sediaan 300 mg), tablet asam
folat(50 µg) maupun suplemen-suplemen lainnya. (Cunningham, et al., 2010)
2.4. Antenatal Care
Antenatal didesign pada awal 1900an tujuannya untuk mengurangi angka
kematian ibu yang tinggi. Vintzileos dkk(2002) melaporkan bahwa
antenatal care dihubungkan dengan angka kelahiran prematur yang rendah
dan kematian bayi baru lahir yang dihubungkan dengan kondisi-kondisi
beresiko tinggi termasuk plasenta previa, pertumbuhan janin terhambat,
dan kehamilan postterm. Kepentingan dari antenatal care dideskripsikan
oleh American Academy of Pediatrics and the American College of
Obstetricians and Gynecologists (2007) sebagai program antepartum yang
melibatkan pendekatan yang terkoordinasi untuk masalah medis dan
dukungan psikososial yang secara optimal mulai sebelum konsepsi dan
berkelanjutan hingga masa antepartum. (Cunningham, et al., 2010)
Antenatal care harus dimulai ketika ada kemungkinan hamil. Tujuan
utamanya adalah : (Cunningham, et al., 2010)
1. Mengetahui status kesehatan ibu dan fetus
2. Memperkirakan usia kehamilan
xxix
Kunjungan antenatal telah secara tradisional dijadwalkan pada selang
waktu antara minggu ke-4 kehamilan sampai minggu ke-28 kehamilan dan
kemudian setiap 2 minggu sampai minggu ke-36 kehamilan dan
setelahnya seminggu sekali. Wanita dengan kehamilan yang mempunyai
komplikasi perlu melakukan kunjungan pada selang waktu antara 1-2
minggu. (Cunningham, et al., 2010)
Penilaian selama antenatal care (Cunningham, et al., 2010)
Fetus:
• Denyut jantung • Perkembangan janin
• Air ketuban maupun plasenta • Aktivitas
• Bagian terbawah fetus dan letak terbawah fetus
Ibu:
• Tekanan darah
• Hemoglobin, Kadar gula darah • Berat badan
• Gejala-gejala, seperti sakit kepala, nyeri perut, mual dan muntah,
perdarahan, kebocoran cairan dari vagina dan disuria • Tinggi fundus uteri dari simfisis dalam cm
• Pemeriksaaan vagina pada kehamilan akhir yang akan memberikan
informasi berharga:
1. Konfirmasi bagian terbawah dan letak terbawah fetus
2. Perkiraan kapasitas pelvis dan konfigurasi secara umum
xxx
Hal-hal tersebut akan membantu kita mendeteksi komplikasi yang timbul
dari kehamilan misalnya preeklampsia, diabetes gestational, anemia dalam
kehamilan. Sehingga, dapat dilakukan penanganan yang sesuai agar tidak
membahayakan keadaan fetus dan ibu. (Cunningham, et al., 2010)
2.5. Pemeriksaan Hb Sahli
Prosedur pemeriksaan (Widjaya, et al., 1997) 1. Isi tabung sampai tanda 2g dengan 0,1 N HCl.
2. Bersihkan ujung jari dengan kapas alkohol 70%. Tunggu kering lalu
ambil darah dengan menusuk ujung jari dengan lanset steril. Bersihkan
tetesan darah yang pertama keluar.
3. Hisap darah hingga tanda 0,02 mL dengan pipet Sahli.
4. Bersihkan darah yang tertinggal di luar pipet.
5. Tambahkan darah ke dalam HCL. Campurkan darah dan HCl secara
berulang dengan menyedot dan menyemprotkan campuran dengan
pipet beberapa kali.
6. Biarkan HCl dan darah selama 5 menit.
7. Letakkan tabung pada pemegang tabung dari skala yang berwarna.
8. Jika warna larutan sama atau lebih mudah dari warna pembanding,
kadar hemoglobin 4 gr/dL atau kurang.
Jika warna larutan lebih tua dari warna standard,tambahkan aquabidest
setetes demi setetes, aduk dengan batang pengaduk dan bandingkan
dengan warna pembanding.
9. Tambahkan aquabidest sampai warna larutan sama dengan warna
xxxi
BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
3.2. Definisi Operasional
Anemia adalah pengurangan konsentrasi sel darah merah atau hemoglobin
disirkulasi dibawah normal.
Cara ukur : Pemeriksaan Laboratorium
Alat ukur : Alat Pengukur Hb Sahli
Hasil ukur : Anemia
Tidak Anemia
Skala pengukuran : Nominal
Umur ibu adalah umur ibu ketika terkena anemia.
Cara ukur : Rekam medis
Alat ukur : Rekam medis
Hasil ukur :<20 tahun
20-35 tahun
>35 tahun
Skala pengukuran : Rasio
xxxii
Trimester kehamilan adalah pembagian periode kehamilan yang terdiri dari 3
,setiap periode terdiri dari 3 bulan.
Cara ukur : Rekam medis
Alat ukur : Rekam medis
Hasil ukur : Trimester 1
Trimester 2
Trimester 3
Skala pengukuran : Interval
Derajat anemia adalah tingkatan pengurangan konsentrasi sel darah merah atau
hemoglobin disirkulasi dibawah normal.
Cara ukur : Pemeriksaan Laboratorium
Alat ukur : Alat Pengukur Hb Sahli
Hasil ukur : Ringan
Sedang
Berat
Skala pengukuran : Ordinal
Pendidikan ibu adalah tingkatan pendidikan ibu
Cara ukur : Rekam medis
Alat ukur :Rekam medis
Hasil ukur :SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
xxxiii
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi
anemia pada pasien yang antenatal care di RSUD. Dr.Pirngadi Medan.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus hingga bulan
September 2013.
4.2.2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Poli Ibu Hamil RSUD. Dr.Pirngadi Medan
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang melakukan antenatal
care di Poli Ibu Hamil RSUD. Dr.Pirngadi Medan selama bulan Agustus
xxxiv
4.3.2. Sampel
Sampel penelitian ini diambil dengan cara total sampling dari populasi
selama penelitian berlangsung.
4.3.2.1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien yang antenatal
care.
4.3.2.2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah pasien yang menolak
untuk berpartisipasi.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Data untuk penelitian ini merupakan data primer yang didapatkan dari
xxxv
4.5. Kerangka Operasional
4.6. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah diperoleh, diolah dengan menggunakan SPSS.
Kemudian dilakukan analisis secara deskriptif dan hasilnya ditampilkan
dalam tabel distribusi frekuensi. IBU HAMIL
MEMENUHI KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
PEMERIKSAAN HB SAHLI
xxxvi
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Pirngadi Medan yang terletak di jalan Professor H.M. Yamin S.H. No.47 Medan, Sumatera Utara.
Rumah sakit umum ini milik pemerintah kota Medan yang merupakan rumah
sakit pendidikan dan terakreditasi B juga merupakan salah satu rumah sakit
rujukan di Provinsi Sumatera Utara. Rumah sakit ini diresmikan pada tanggal 11
Agustus 1928. Data penelitian ini diambil di Poli Ibu Hamil yang terletak di lantai
1.
5.1.2. Deskripsi Karateristik Sampel
Pasien yang terdiagnosis anemia sebanyak 44 kasus(78,6%) dan yang tidak
anemia sebanyak 12 kasus(21,4%) di RSUD Dr.Pirngadi Medan dari Agustus
xxxvii
[image:39.595.107.518.174.351.2]5.1.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar Hb Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar Hb
Kadar Hb n % 7,0-7,9 1 2,3
8,0-8,9 11 19,6 9,0-9,9 13 23,2 10,0-10,9 19 33,9 11,0-11,9 9 16,1 12,0-12,9 3 5,4 Total 56 100
Berdasarkan tabel 5.1., didapatkan kadar Hb yang paling banyak adalah 10,0-10,9
sebanyak 19 orang ( 33,9%), kadar Hb 9,0-9,9 sebanyak 13 orang(23,2%), kadar
Hb 8,0-8,9 sebanyak 11 orang (19,6%), kadar Hb 11,0-11,9 sebanyak 9 orang
(16,1%), kadar Hb 12,0-12,9 sebanyak 3 orang(5,4%) dan kadar Hb 7,0-7,9
sebanyak 1 orang(2,3%).
5.1.4. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan Kelompok Umur Tabel 5.2. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan Kelompok Umur Umur n % 20-35 tahun 23 52,3
>35 tahun 21 47,7
Total 44 100
[image:39.595.105.518.584.680.2]xxxviii
Berdasarkan tabel 5.2., didapatkan penderita anemia yang paling banyak adalah
pada kelompok usia 20-35 tahun dengan jumlah 23 orang (52,3%) sedangkan
untuk kelompok usia >35 tahun sebanyak 21 orang(47,7%).
[image:40.595.106.519.247.356.2]5.1.5. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 5.3. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan n % SMP 5 11,4 SMA 23 52,3 P.Tinggi 16 36,4 Total 44 100
Berdasarkan tabel 5.3., didapatkan anemia lebih banyak pada tingkat pendidikan
SMA(23 orang/ 52,3%) sedangkan untuk SMP sebanyak 5 orang (11,4%) dan
P.Tinggi sebanyak 16 orang(36,4%).
5.1.6. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan Trimester Kehamilan Tabel 5.4. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan Trimester
Kehamilan
Trimester n % Trimester 1 5 11,4
Trimester 2 9 20,5
Trimester 3 30 68,2
Total 44 100
Berdasarkan tabel 5.4., trimester kehamilan yang terbanyak pada anemia adalah
Trimester 3( 30 orang/ 68,2%) sedangkan untuk trimester 1 didapati sebanyak 5
[image:40.595.107.518.540.648.2]xxxix
[image:41.595.106.514.204.298.2]5.1.7. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan Derajat Anemia Tabel 5.5. Distribusi Sampel yang Anemia Berdasarkan Derajat Anemia Derajat Anemia n % Ringan 19 43,2
Sedang 25 56,8 Total 44 100
Berdasarkan tabel 5.5., derajat anemia yang terbanyak adalah anemia sedang 25
orang( 56,8%) dan anemia ringan sebanyak 19 orang (43,2%).
5.1.8. Distribusi Derajat Anemia Berdasarkan Trimester Kehamilan Tabel 5.6. Distribusi Derajat Anemia Berdasarkan Trimester Kehamilan Derajat Anemia Trimester Kehamilan(n) %
1 2 3 Ringan 2 5 12 43,2
Sedang 3 4 18 56,8 Total 5 9 30 100
Berdasarkan tabel 5.6., derajat anemia ringan pada trimester 1 sebanyak 2 orang,
trimester 2 sebanyak 5 orang dan trimester 3 sebanyak 12 orang. Derajat anemia
sedang pada trimester 1 sebanyak 3 orang, trimester 2 sebanyak 4 orang dan
[image:41.595.105.517.441.561.2]xl
5.2. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa pasien yang antenatal care lebih banyak yang menderita anemia yaitu berjumlah 44 kasus
(78,6%)daripada yang tidak menderita anemia yang berjumlah 12 kasus(21,4%).
Hal ini berkaitan dengan teori bahwa pada ibu hamil terjadi peningkatan volume
plasma sehingga mengurangi konsentrasi hemoglobin,hematokrit dan jumlah
eritrosit disirkulasi tapi tidak mengurangi jumlah absolut dari hemoglobin atau
jumlah eritrosit di keseluruhan sirkulasi ( Means Jr, 2009).
Berdasarkan tabel 5.1., didapatkan kadar Hb yang paling banyak adalah
10,0-10,9 sebanyak 19 orang ( 33,9%), kadar Hb 9,0-9,9 sebanyak 13
orang(23,2%), kadar Hb 8,0-8,9 sebanyak 11 orang (19,6%), kadar Hb 11,0-11,9
sebanyak 9 orang (16,1%), kadar Hb 12,0-12,9 sebanyak 3 orang(5,4%) dan kadar
Hb 7,0-7,9 sebanyak 1 orang(2,3%).
Berdasarkan tabel 5.2., didapatkan penderita anemia yang paling banyak
adalah pada kelompok usia 20-35 tahun dengan jumlah 23 orang (52,3%)
sedangkan untuk kelompok usia >35 tahun sebanyak 21 orang(47,7%). Hasil ini
sama dengan hasil penelitian yang dilakukan di Porto Novo(Okeke,2011)yang
menyimpulkan bahwa kelompok usia 20-35 tahun yang terbanyak menderita
anemia(66,13%) dan untuk kelompok usia >35 tahun sebanyak 8,06%.
Berdasarkan tabel 5.3., didapatkan anemia lebih banyak pada tingkat
pendidikan SMA(23 orang/ 52,3%) sedangkan untuk SMP sebanyak 5 orang
(11,4%) dan P.Tinggi sebanyak 16 orang(36,4%). Hasil ini sama dengan hasil
penelitian sebelumnya yang di Pooth Khurd dan Alipur(Gautam, et.al.,2002) yang
menyimpulkan bahwa penderita anemia terbanyak pada pendidikan SMA(30
orang),sedangkan untuk SMP sebanyak 23 orang dan P.Tinggi sebanyak 4 orang.
Berdasarkan tabel 5.4., trimester kehamilan yang terbanyak pada anemia
adalah Trimester 3( 30 orang/ 68,2%) sedangkan untuk trimester 1 didapati
sebanyak 5 orang (11,4%) dan trimester 2 didapati sebanyak 9 orang (20,5%).
xli
Kano Teaching Hospital di Nigeria (Nziwu, et. al.,2011) yang menyimpulkan
bahwa penderita anemia yang terbanyak pada trimester 3(37%) sedangkan
trimester 2(14,9%) dan trimester 1(6,5%).
Berdasarkan tabel 5.5., derajat anemia yang terbanyak adalah derajat anemia
sedang 25 orang( 56,8%) dan derajat anemia ringan sebanyak 19 orang (43,2%).
Hasil ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan di Urban
Health Center di Aurangabad,India pada tahun 2006 (Lokare ,et.al., 2012) yang
menyimpulkan bahwa derajat anemia yang paling banyak adalah derajat anemia
sedang(54,5%) sedangkan derajat anemia ringan( 24,7%).
Berdasarkan tabel 5.6., derajat anemia ringan pada trimester 1 sebanyak 2
orang, trimester 2 sebanyak 5 orang dan trimester 3 sebanyak 12 orang. Derajat
anemia sedang pada trimester 1 sebanyak 3 orang, trimester 2 sebanyak 4 orang
dan trimester 3 sebanyak 18 orang. Sedangkan pada hasil penelitian sebelumnya
yang dilakukan di Child Welfare Centre of Comilla, Savar dan Bogra pada tahun
2011(Quadrat, et.al.,2011)menyimpulkan bahwa derajat anemia ringan pada
trimester 1 sebanyak 93 orang, trimester 2 sebanyak 36 orang dan trimester 3
sebanyak 15 orang. Sedangkan derajat anemia sedang pada trimester 1 sebanyak
xlii
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis,dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Prevalensi anemia pada pasien yang antenatal care sebanyak 44 kasus(78,6%).
2. Berdasarkan umur, diperoleh angka kejadian anemia pada kelompok umur 20-
35 tahun sebanyak 23 orang(52,3%) dan kelompok umur >35 tahun sebanyak 21
orang(47,7%).
3. Berdasarkan tingkat pendidikan, diperoleh angka kejadian anemia pada tingkat
pendidikan SMP sebanyak 5 orang(11,4%), SMA sebanyak 23 orang(52,3%) dan
P.Tinggi sebanyak 16 orang(36,4%).
4. Berdasarkan trimester kehamilan, angka kejadian anemia pada trimester 1
sebanyak 5 orang(11,4%), trimester 2 sebanyak 9 orang(20,5%), dan trimester 3
sebanyak 30 orang(68,2%).
5. Berdasarkan derajat anemia, derajat anemia ringan sebanyak 19 orang(43,2%)
dan derajat anemia sedang sebanyak 25 orang(56,8%).
6. Berdasarkan derajat anemia, pada trimester 1 didapatkan paling banyak anemia
sedang, trimester 2 paling banyak anemia ringan dan trimester 3 paling banyak
anemia sedang.
6.2. Saran
Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Saran tersebut ,
xliii
1. Penelitian prevalensi anemia pada pasien yang antenatal care sebaiknya
dilakukan secara berkala agar dapat mencegah kehamilan yang abnormal
dan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi yang tinggi.
2. Pemeriksaan kadar hemoglobin sebaiknya dilakukan pada semua pasien
yang antenatal care agar dapat mendiagnosis anemia
3. Penelitian ini masih sangat sederhana, data yang digunakan hanya periode
1 bulan, dan jumlah sampel yang masih sedikit. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian lebih besar yang komprehensif, dengan periode yang
cukup lama, jumlah sampel yang cukup besar, dan data yang jauh lebih
lengkap sehingga dapat lebih tepat menggambarkan prevalensi anemia
pada pasien yang antenatal care.
xliv
DAFTAR PUSTAKA
American Academy of Pediatrics and American College of Obstetricians and
Gynecologists, 2007. Guidelines for perinatal care, 6th ed. In: Williams
Obstetrics.23 ed, The Mc GrawHill Companies,Inc.
Bakta, I. M., 2009. Pendekatan terhadap Pasien Anemia. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing, pp.1109-1115.
Balarajan, Y. et al., Anemia in low-income and middle-income countries. In: Lancet s.l.:s.n., pp.2124-2135.
Cunningham, G. F. et al., 2010. Prenatal Care. In: Williams Obstetrics. 23rd ed.Mc Graw-Hill
CDC, 2011. Pediatric and Pregnancy Nutrition Surveillance System Health Indicators.
Djamhoer, M., 2005. Perkembangan Obstetri dan Ginekologi Sosial. In: Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. 1st ed. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, pp. 3-17.
Gautam, Virender P. et al., 2002. Prevealence of Anaemia Among Pregnant Women And Its Socio-Demographic Associates In A Rural Area of Delhi. In: Indian Journal of Community Medicine, pp. 157-160.
Huch Renate, Breymann Christian, 2005. Anemia in pregnancy and the puerperium. 1st ed. Bremen: International Medical Publishers.
Lokare, P. O. et al., 2012. A study of prevalence of anemia and demographic factors associated with anemia among pregnant women in Aurangabad city, India. In: Annals of Nigerian Medicine , 6, pp. 30-34.
Kaushansky, K. et al., 2010. Clinical Manifestations and Classification of Erythrocyte Disorders. In: Williams Hematology. 8th ed.McGraw-Hill.
Means Jr, R. T., 2009. Anemia during Pregnancy and the Postpartum Period. In: Wintrobe’s Clinical Hematology. 12th ed.Lippincott Williams & Wilkins, pp. 1240-1244.
National Family Health Survey(NFHS-3),2007.International Institute for Population Sciences, pp. 310.
xlv
Okeke, P.U., 2011. Anemia in Pregnancy- is it a Presisting Public Health Problem in Porto Novo Cape-Verde?. In :Research Journal of Medical Sciences, 5(4), pp. 193-199.
Quadrat, E.E.M et al.,2011. Haemoglobin Status of Pregnant Women An Analysis of 1804 Cases. In : Journal of Armed Forces Medical College Bangladesh, Vol 7, No.2, pp. 18-20.
Salhan, S. et al., 2012. Evaluation of Hematological Paramater in Partial Exchange and Packed Cell Transufsion in Treatment of Severe Anemia in Pregnancy. Anemia, vol 2012.
Shiro, K., 2009. Approaches to Anemia in Pregnancy. Journal of the Japan Medical Association, pp. 214-218.
Vintzileos, A.M. et al., 2002. The Impact of Prenatal Care on Neonatal Deaths in
The Presence and Absence of Antenatal High-risk Conditions. Am J
Obstetrics Gynecology 186:1011. In: Williams Obstetrics.23 ed, Mc
Graw-Hill.
WHO,2011. Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anemia and assessment of severity, pp. 1-6.
xlvi
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ivonne
Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 10 Juli 1992
Agama : Katolik
Alamat : Jl. H. Agus Salim No. 2 C Medan
Riwayat Pendidikan :
1. Sekolah Dasar Sutomo 1 Medan(1998-2004)
2. Sekolah Menengah Pertama Sutomo 1 Medan(2004-2007)
3. Sekolah Menengah Atas Sutomo 1 Medan(2007-2010)
xlvii
Lampiran 2
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN
Saya Ivonne, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter di Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melaksanakan penelitian
yang berjudul “ Prevalensi Anemia pada Pasien yang Antenatal Care di RSUD.
Dr. Pirngadi Medan.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
angka kejadian anemia pada ibu hamil yang antenatal care di RSUD Dr.Pirngadi
Medan.Diharapkan penelitian ini kelak akan bermanfaat untuk masyarakat, agar
mereka dapat menambah pengetahuan tentang prevalensi anemia pada pasien
yang antenatal care.
Untuk kepentingan pengumpulan data penelitian ini, saya sangat mengharapkan
ketersediaan Ibu-ibu sekalian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dengan
melakukan pemeriksaan laboratorium( darah). Penelitian ini bersifat sukarela dan
bebas. Semua informasi yang Ibu-ibu berikan hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian, tidak disalahgunakan untuk maksud lain. Keikutsertaan
Ibu-ibu dalam penelitian ini sangat saya harapkan.
Demikian penjelasan saya mengenai penelitian ini. Atas perhatian dan
ketersediaan Ibu-ibu berpartisipasi dalam penelitian ini, saya ucapkan terima
kasih.
Medan,
Peneliti
xlviii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN ( INFORMED CONSENT ) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Alamat :
Setelah membaca dan mendapatkan penjelasan serta memahami sepenuhnya
tentang penelitian,
Judul Penelitian : Prevalensi Anemia pada Pasien yang Antenatal care di RSUD.
Dr. Pirngadi Medan
Nama Peneliti : Ivonne
Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi subjek penelitian dengan sukarela
dan tanpa paksaan.
Medan,
Yang membuat pernyataan
xlix
Lampiran 3
Data Induk Penelitian
l
li
Lampiran 4
Analisa Data SPSS
Hb * Anemia Crosstabulation
Anemia Total
Anemia Tidak
Hb
7.1 Count 1 0 1
% within Anemia 2.3% 0.0% 1.8%
8.0 Count 6 0 6
% within Anemia 13.6% 0.0% 10.7%
8.2 Count 1 0 1
% within Anemia 2.3% 0.0% 1.8%
8.7 Count 1 0 1
% within Anemia 2.3% 0.0% 1.8%
8.8 Count 1 0 1
% within Anemia 2.3% 0.0% 1.8%
8.9 Count 2 0 2
% within Anemia 4.5% 0.0% 3.6%
9.1 Count 2 0 2
% within Anemia 4.5% 0.0% 3.6%
9.2 Count 4 0 4
% within Anemia 9.1% 0.0% 7.1%
9.5 Count 1 0 1
% within Anemia 2.3% 0.0% 1.8%
9.6 Count 2 0 2
% within Anemia 4.5% 0.0% 3.6%
9.8 Count 3 0 3
% within Anemia 6.8% 0.0% 5.4%
9.9 Count 1 0 1
% within Anemia 2.3% 0.0% 1.8%
10.0 Count 5 0 5
% within Anemia 11.4% 0.0% 8.9%
10.1 Count 3 0 3
lii
10.2 Count 7 0 7
% within Anemia 15.9% 0.0% 12.5%
10.3 Count 1 0 1
% within Anemia 2.3% 0.0% 1.8%
10.4 Count 1 0 1
% within Anemia 2.3% 0.0% 1.8%
10.8 Count 2 0 2
% within Anemia 4.5% 0.0% 3.6%
11.0 Count 0 8 8
% within Anemia 0.0% 66.7% 14.3%
11.2 Count 0 1 1
% within Anemia 0.0% 8.3% 1.8%
12.0 Count 0 3 3
% within Anemia 0.0% 25.0% 5.4%
Total Count 44 12 56
% within Anemia 100.0% 100.0% 100.0%
Anemia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Anemia 44 78.6 78.6 78.6
Tidak 12 21.4 21.4 100.0
Total 56 100.0 100.0
umurkel * Anemia Crosstabulation
Anemia Total
Anemia Tidak
umurkel
20-35 tahun Count 23 4 27
% within Anemia 52.3% 33.3% 48.2%
>35 tahun Count 21 8 29
% within Anemia 47.7% 66.7% 51.8%
Total Count 44 12 56
liii
trimester1 * Anemia Crosstabulation
Anemia Total
Anemia Tidak
trimester1
Trimester 1 Count 5 2 7
% within Anemia 11.4% 16.7% 12.5%
Trimester 2 Count 9 4 13
% within Anemia 20.5% 33.3% 23.2%
Trimester 3 Count 30 6 36
% within Anemia 68.2% 50.0% 64.3%
Total Count 44 12 56
% within Anemia 100.0% 100.0% 100.0%
Pendidikan * Anemia Crosstabulation
Anemia Total
Anemia Tidak
Pendidikan
P.Tinggi Count 16 5 21
% within Anemia 36.4% 41.7% 37.5%
SMA Count 23 5 28
% within Anemia 52.3% 41.7% 50.0%
SMP Count 5 2 7
% within Anemia 11.4% 16.7% 12.5%
Total Count 44 12 56
% within Anemia 100.0% 100.0% 100.0%
derajat anemia 1 * Anemia Crosstabulation
Anemia Total
Anemia Tidak
derajat anemia 1
normal Count 0 12 12
% within Anemia 0.0% 100.0% 21.4%
ringan Count 19 0 19
% within Anemia 43.2% 0.0% 33.9%
sedang Count 25 0 25
% within Anemia 56.8% 0.0% 44.6%
Total Count 44 12 56
liv
derajat anemia 1 * trimester1 Crosstabulation
trimester1 Total
Trimester 1
Trimester 2
Trimester 3
derajat anemia 1
ringan
Count 2 5 12 19
% within
trimester1 40.0% 55.6% 40.0% 43.2%
sedan g
Count 3 4 18 25
% within
trimester1 60.0% 44.4% 60.0% 56.8%
Total
Count 5 9 30 44
% within
trimester1 100.0% 100.0% 100.0%
lv
Lampiran 5
lvi
Lampiran 6