EFEKTIFITAS PROGRAM LAYANAN JEMPUT MASLAHAH DALAM
MENINGKATKAN DANA PIHAK KETIGA PADA PT BJB SYARIAH
CABANG PAJAJARAN BOGOR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Islam (S.E.Sy)
Universilas:b!am Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
MUCHAMAD FATIH ADZKIA NIM : 1110046100158
KONSENTRASIPERBANKANSYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UINSYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA
EFEKTIFITAS PROGRAM LA YANAN JEMPUT MASLAHAH DALAM MENINGKATKAN DANA PIHAK KETIGA PADA PT BJB SY.ARIAH
CABANG PAJAJARAN BOGOR
SKRIPSI
Diajukan Unruk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
Mnchamad Fatih Adzlda
NIM: 1110046100158
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
I
Dr. Burhanmidin Y nsuf, MM
195406181981031005 197705302007011008
!--''' u:;;:\
KONSENTRASIPERBANKANSY.ARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SY ARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA - 2014
" ' ' " '' ' ' •><' ,,, ' ....
Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta, pada tanggal 26 Agustus 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (SE.Sy) pada
Program
Studi Muamalat (Ekonomi Islam).Jakarta, 26 Agustus 2014
limin MA 808121999031014
Panitia Ujlan M1.maqasyaln
Ketua : Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag. MH
NIP.
197425072001121001Sekretaris : Abdurrauf, Le, MA
NIP.
197312152005011002Pembimbing I : Dr. Burhanuddin Yusuf, MM
NIP.
195406181981031005Pembimbing II: Djaka Badranaya, S.Ag,ME
NIP.
197705302007011008Penguji I
Pengttji H
: Dr. H. Abdul Malik. M.M
NIP.
150183006: M. Nur Rianto Al
Arlt:
S.E., M.SiNIP.
198110132008011006-=-->
(
...
)I
M、イNNセ@
... )
'
(
...
)LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3.
Jikadi kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta
Jakarta, 24 Juni 2014
Muhammad Fatih Adzkia
MUCHAMAD FATIB ADZKIA, NIM 1110046100158. Mahasiswa Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, 1435 HI 2014.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif dan kuantitatif melalui penelitian lapangan dan analisis data serta informasi yang didapat. Menggunakan data primer dan sekunder yang diambil dari wawancara lapangan serta studi kepustakaan. Adapun objek yang diteliti adalah program layanan Jemput Maslahah PT BJB Syariah cabang Pajajaran Bogor, yang difokuskan adalah efektifitasnya.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran, dan efektifitas program Layanan Jemput Maslahah PT BJB Syariah cabang Pajajaran Bogor dalam meningkatkan jumlah nasabah serta Dana Pihak Ketiga.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi PT BJB Syariah dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat dengan lembaga keuangan lain bukan hanya lembaga syariah namun bank konvensional menjadi kompetitor yang cukup kuat, maka dengan strategi yang digunakan PT BJB Syariah adalah mengembangk:an prorgram layanan jemput maslahah, dengan konsep financial inclusion, strategi pemasaran, mekanisme dan operasional yang dijalankan, jemput maslahah PT BJB Syariah ini dalam waktu setahun mampu memberikan kontribusi yang baik dalam menarik nasabah dan Dana Pihak Ketiga dengan jumlah yang cukup memuaskan, dengan efektifitasnya, maka diharapkan kedepanya akan menjadi layanan inovatif perbankan syariah untuk semakin memperluas
Market Share
perbankan syariah. Kata kunci : Efektifitas, Strategi Marketing (Pemasaran), dana pihak ketiga, danlayanan Jemput Maslahah Pembimbing : Dr. Burhanuddin Yusuf, MM
KATA PENGANTAR
"Bismillahi"ahmaanirrahiim"
Segala puji bagi ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia yang diberikan
kepada kita semua. Shalawat serta salam terhaturkan kepada junjungan besar umat
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat,
dankita semua yang senantiasa
istiqomah dalam menjalankan sunnah-Nya.
Alhamdulillah atas izin ALLAH SWT penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Skripsi dengan judul "EFEKTIFITAS
PROGRAM
LAYANAN
JEMPUT MASLAHAH DALAM MENINGKATKAN DANA
PIHAK
KETIGA
PADA PT BJB SYARIAH CABANG PAJAJARAN
BOGOR".
Penulisan skripsi
ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana (Sl) pada
Program Sarjana Fakultas Syariah dan Hukum, UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penulisan
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bahasa yang digunakan maupun
sistematika penulisan, hal tersebut dikarenakan terbatasnya kemampuan yang dimiliki
penulis. Namun berkat bantuan, bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak
akhimya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Dengan rasa hormat penulis ingin
menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besamya kepada :
I.
Allah SWT, yang selalu memberikan berkah rahmat dan hidayah sehingga
kepada teman kostan saya Didit, telah menerima kehadiran saya untuk
menempati kostan ini.
12. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu disini, semoga Allah SWT memberikan balasan
pahala yang berlipat ganda Aamiin.
Ciputat, 25 Juni 2014
Muhammad Fatih Adzkia
DAFTARISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERNY AT AAN ... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTARISI ... ix
BABIPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... I B. Identifikasi Masai ah ... 6
C. Batasan dan Rumusan Masalah ... 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
E. Review Studi Terdahulu ... 9
BAB II LANDASAN TEORI 1. Efektifitas ... 11
a. Pengertian Efektifitas ... 11
b. Indikator Efektifitas ... 13
2. Strategi dan Pemasaran ... 14
dana pihak ketiga ... 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 87
B. Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 90
1
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan bisnis saat ini tidak hanya mengandalkan pada kualitas produk, melainkan lebih pada kualitas layanan, sehingga mendorong pelanggan untuk kembali menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan, didalam memberikan kualitas layanan yang baik, perusahaan dituntut untuk membangun suatu hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, sehingga perusahaan mengetahui banyak ha! mengenai pelangganya. Maka dari itu dibutuhkan suatu strategi dalam meningkatkan atau menjaga hubungan baik dari masing-masing pelangganya. Selain itu perusahaan juga hams peduli terhadap strategi yang digunakan sehingga akan membawa perusahaan pada keunggulan dibandingkan dengan para pesaingnya, di mana kem1ggulan hanya dapat diwujudkan melalui usaha cerdas, terencana,
dan
sistematis.Tidak terkecnali pada perbankan syariah, eksistensinya saat
ini
menempati posisi yang cukup strategis di tengah masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam dalam memobilisasi dana dari masyarakat melalui kegiatan fendingdan
kegiatan financing. Bank syari'ah memiliki peran sebagai lembaga intermediasi1, antara unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana (surplusunit) dengan unit ekonomi yang mengalami kekurangan dana (deficit unit). Melalui
1 Heri Sudarsono, bank dan lembaga keuangan syari 'ak Deskripsi dan i/ustrasi, Y ogyakarta:
bank syariah, kelebihan dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang
memerlukan sehingga memberikan manfaat kepada kedua belah pihak. Kualitas bank
syariah sebagai lembaga perantara ditentukan oleh kemampuan manajemen bank
untuk melaksanakan peranya.
Bank of America menyatakan2, Perbankan harus diberikan kesempatan untuk
mengembangkan cara-cara inovatif yang mengutamakan kecenderungan kelakuan
pelanggan, pilihan yang ada, trend dan ide-ide baru yang dikembangkan. Serta yang
mengungkap wawasan yang mencakup skala sosial dan fisik yang luas, dari interaksi
dengan pelanggan secara individu menuju kepada transaksi secara global.
Secara umurn Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi
memperlancar mekanisme ekonomi disektor riil melalui aktivitas kegiatan usaha
(investasi, jual beli, atau lainya) berdasarkan prinsip syariah3• Kemunculan bank
syariah di Indonesia diawali dengan didirikanya Bank Muamalat Indonesia pada
tahun 1991 yang memulai kegiatan operasionalnya pada tanggal I Mei 1992. Dengan
dukungan nyata dari lkatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa
pengusaha muslim.4
Di Indonesia sendiri, hampir setiap Bank berusaha untuk meningkatkan
teknologi dan sistem informasi agar dapat memberikan pelayanan jasa yang dapat
2
Dikutip dari http://diassatria.lecture.ub.ac.id/2013/06/lumpuhnya-fungsi-vital-perbankan, Dias satria, lecture ofuniversitas brawijaya, Artikel, 14 juni 2013.
3 Ascruya, Akad & produk bank syariah. Jakarta : PT RajaGrafmdo Persada, thn. 2007. Hal.
30
4
3
memberikan kepuasan kepada nasabah. Pelayanan jasa Bank yang ditawarkan kepada masyarakat merupakan aktivitas pendukung yang dapat diberikan oleh bank. 5
Berdasarkan besarnya perolehan dana masyarakat yang dihimpun oleh Bank tidaklah lepas dari usaha-usaha bank itu sendiri dalam memberikan berbagai produk dan layanan perbankan kepada masyarakat. Produk-produk bank syariah muncul karena didasari oleh operasionalisasi fungsi bank syariah. Dalam menjalankan operasinya bank syariah memiliki empat fungsi6, yang pertama sebagai penerima amanah untuk melakukan investasi dana-dana yang dipercayakan oleh pemegang rekening investasi atau deposan atas dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kebijakan investasi bank, kedua sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki pemilik dana atau shahibul ma! sesuai dengan arahan investasi yang dikehendaki oleh pemilik dana, ketiga sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainya sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syari'ah, dan yang keempat sebagai pengelola fungsi sosial.
Dari keempat fungsi operasional tersebut kemudian dituruukan menjadi produk-produk bank syariah, yang secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam produk pendanaan, produk pembiayaan, produk jasa perbankan, dan produk kegiatan sosial. Namun dewasa ini produk-produk perbankan yang ditawarkan bank kepada masyarakat semakin beragam sejalan dengan kemajuan zaman dan teknologi. Bank
5 Ismail, Manajemen Perbankan: dari teori menuju Aplikasi, Jakarta: Kencana thn 2010.
hal.6.
6 Ascarya, akad
selalu berupaya menemukan kreatifitas dalam pelayananya untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Dan berlomba-lomba untuk berinovasi dalam menciptakan dan meningk:atkan kualitas produk layanan danjasanya.7
Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai menciptakan dan mengembangk:an produk, bahwa setiap produk akan segera menjadi manfaat yang diharapkan. Meliputi segala kemungk:inan peningkatan dan perubahan yang mungk:in akan dialami produk atau tawaran pada masa mendatang. Disinilah perusahaan-perusahaan mencari berbagai cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan tawaranya. 8
Upaya yang sangat penting untuk mendukung eksistensi perbankan syariah saat ini adalah meningk:atkan minat masyarakat untuk menabung di Bank Syariah atau dalam istilah perbankan meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK). Saat ini pertumbuhan
market share
perbankan syariah terhadap perbankan Nasional hingga akhir 2012 mencapai tumbuh 4,3%, ini terbukti darijumlah total penghimpunan dana yang dilakukan bank syariah sebesar Rp 134,45 triliun. Walaupun masih cukup kecil dalam skala Nasional, namun dapat diprediksi akan mengalami pertumbuhan secara b;::l'.::la. セ[Z[ョ[Z[Z[NエZイイ。@ itu pcmbiayaan yang dilakukan oleh bank syariah hingga akhir7 Ibid
8
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, edisi Bahasa Indonesia
6
pihak Bank tersebut akan menghampiri calon nasabah ataupun nasabah sesuai keperluanya.
Dibentuknya Program layanan Jemput Maslahah ini adalah wujud dari sebuah
financial inclusion, artinya sangat membantu untuk memajukan perekonomian suatu
negara melalui peningkatan akses masyarakat terhadap jasa layanan bank, dengan menekan biaya atau cost untuk pembangunan sebuah kantor cabang yang memang sangat tidak sedikit, namun untuk masuk kedalam masyarakat tersebut diperlukanlah sebuah strategi pemasaran. Bagaimanakah strategi pemasaranya, bagaimana efektifitasnya, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini, dengan membawa tema pembahasan yang berjudul, "Efektijitas Program Layanan Jemput Maslahah dalam meningkatkan Dana Pihak Ketiga pada PT BJB Syariah caba11g
Pajajaran Bogor".
B. Identifikasi Masalah
pada penelitian ini ada beberapa permasalahan yang penulis identifikasi, diantaranya sebagai berikut :
l. Bagaimana strategi pemasaran program layananjemput maslahah PT BJB Syariah
3. Apakah program layananjemput maslahah berdampak terhadap keinginan masyarakat untuk menabung di bank
4. Bagaimana efektifitas program layanan jemput maslahah dalam meningkatkan jumlah nasabah dan dana pihak ketiga
5.
Apakah program layanan jemput maslahah telah tepat sasaranC. Batasan dan Rumusan Masalah
I. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, fokus dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Penulis membatasi pembahasan skripsi ini pada masalah efektifitas program layanan jemput maslahah pada PT BIB Syariah cabang Pajajaran Bogor untuk meningkatkan jumlah nasabah dan Dana Pihak Ketiga sebelum dan sesudah adanya program layanan Jemput Maslahah pada tahun periode 2012 sampai 2014.
2. Rumusan Masalah
Sedangkan masalah yang penulis rumuskan adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana strategi pemasaran program layanan jemput maslahah ?
9
c. Bagi pihak Jain
Dapat dijadikan informasi tambahan bagi para pembaca dan menjadi referensi mengenai program yang ada pada industri perbankan syariah.
E. Review Studi Terdahulu
1. Strategi pengembangan dana pihak ketiga terhadap peningkatan laba bersih PT Bank Syariah Mandiri yang disusun oleh Ryan yudhatama, Tahun 2011. Fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penelitian ini Fokus terhadap perhitungan dan analisa berdasarkan laporan keuangan dan data-data pendukung lain berupa sejarah dan profit bank umum syariah.
BAB II
LANDASAN TEOIU
1.
Efektltltas
a. Pengertian
Secara bahasa, efektifitas berasal
darikata efektif yang berarti
adaefeknya,
membawa basil, membawa pengaruh, dapat berhasil berguna
1•Dari kata itu muncul
pula keefektifan yang diartikan dengan keadaan, ha! terkesan, kemanjuran,
dankeberhasilan. Efektifitas merupakan kemampuan untuk mencapai tujuan tertentu
dengan cara atau peralatan yang tepat2.
Dapat dikatakan bahwa efektifitas adalah pengukuran keberhasilan dalam
mencapai tujuan. Ada beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai bahwa suatu
tujuan tersebut berjalan secara efektif, kriteria yang menjadikan suatu pekerjaan atau
rencana yang telah ditetapkan menjadi efektif, yaitu :
1. Kegunaan
Bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsinya yang lain, suatu
rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan, dan sederhana.
2. Ketetapan
danobjektifitas
1KBBI
12
Rencana-rencana harus dievaluasi untulc mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata, dan akurat. Berbagai keputusan dan kegiatan efektif bila didasarkan informasi yang tepat.
3. Ruang lingkup
Perencanaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan, kepaduan, dan konsistensi.
4. Biaya
Menyangkut biaya diharapkan seefisien mungkin, dan menguntungkan
5.
AkuntabilitasBerupa tanggung jawab atas pelaksanaan dan tanggung jawab atas implementasinya
6. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu sangat di
perlukan
untulc mencapai kelancaran dan kesuksesan.Jika suatu perusahaan atau kelompok kerja memenuhi kriteria diatas maka suatu perencanaan tersebut diharapkan menjadi efektif sesuai yang diharapkan3•
b. Indikator Efektitltas
Menurut Sujadi F.X disebutkan bahwa untulc mencapai efektifitas dan efisiensi kerja haruslah dipenuhi syarat-syarat ataupun unsur sebagai berikut 4:
3 T. Hani Handoko,
a. Berhasil guna, yaitu menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan
dengan tepat dalam memiliki pengaruh.
b. Ekonomis, yaitu bahwa didalam usaha pencapaian efektif itu, seperti biaya
tenaga kerja, peralatan, waktu, keuangan, dan lainya telah dipergunakan
dengan tepat sebagaimana yang direncanakan
c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yaitu untuk membuktikan
bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber daya telah dipergunakan dengan
tepat , dan dilaksanakan dengan bertanggung jawab
d. Pembagian kerja yang nyata yaitu pelaksanaan kerja di bagi berdasarkan
beban kerja, kemampuan kerja, dan waktu yang tersedia
Sedangkan indikator menurut manajemen ajaran Islam untuk mengatur
hidupnya
agar
efektif adalah sebagai berikut5:a. Prinsip berkesinambungan, maksudnya dalam menjalankan suatu kegiatan
seorang muslim haruslah berbuat, bertindak yang harmonis pantas dan wajar,
tidak berlebihan, tetapi tidak juga
kikir
atau pelitb. Prinsip mencapai kemanfaatan, maksudnya seorang muslim dalam
menjalankan kegiatan usaha hams bermanfaat bagi dirinya, orang lain, bagi
lingkungan dan bermanfaat bagi agamanya.
4 Sujadi, F.X, 0 & M, Penunjang keberhasilan Proses monajemen, Jakarta: CV. Masagung,
thn 1990, cet-3, hal. 36
5 Moch tar Effendy, manajemen suatu pendekatan berdosarkan ajar an is/am, Jakarta : PT.
14
c. Prinsip tidak boros, yang dimaksudnya adalah setiap muslim dalam
menjalankan aktivitasnya dalam penggunaan harta, waktu dan tenaga tidak
dipergunakan secara boros. Jika dilihat
dari
sudut ekonomi sifat borostermassuk biaya sehingga dalam penggunaan biaya menjadi beban dalam
manajemen.
d. Prinsip berlaku adil, maksudnya adalah dengan berlaku adil seseorang yang
ingin mencapai tindakan yang efisien adalah harus berlaku adil, adil dalam
menimbang, dalam mengambil keputusan, dan adil dalam semua
perubahanya.
Dengan penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa salah satu cara
untuk mengetahui efektifitas suatu kegiatan, ataupun program kerja, dapat dilakukan
dengan indikator efektifitas yang memenuhi syarat-syarat seperti berhasil guna,
memiliki pengaruh, ekonomis, bermanfaat dan menguntungkan bagi semua pihak.
2. Strategi dan Pemasaran
Secara umum pembahasan strategi dan pemasaran adalah pembahasan
mengenai cara yang efektif dan efisien dalam kegiatan pemasaran. Pembicaraan
tentang strategi dan pemasaran akan meliputi beberapa aspek yang terkait, misalnya
dengan konsep strategi, konsep pemasaran. Tujuan strategi pemasaran adalah untuk
mendapat keuntungan jangka panjang yaitu menciptakan kepuasan dan Joyalitas
memantapkan posisi dalam persaingan. Selama itu bertujuan untuk mendapat keuntungan-keuntungan strategi dan sekaligus dapat menunjang berkembangnya organisasi ketingkat yang lebih baik.
3. Strategi Fungsional (Functional Strategy), pada tingkat ini ada 3 jenis strategi fungsional yaitu : a. Strategi fungsional ekonomi, ha! ini mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain berhubungan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya dan penelitian serta pengembangan, b. Strategi fungsional manajemen, fungsi ini mencakup fungsi manajemen yaitu ; planning, organizing, implementing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making,
representing dan integrating, c. strategi isu stratejik, strategi ini mempunyai fungsi utama untuk mengawasi lingkungan sehingga jika terjadi perubahan pada lingkungan organisasi atau perusahaan secara cepat bisa diketahui dan segera bisa bertindak untuk menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan yang dihadapinya.
c. Konsep Strategi
Sebuah konsep sangat diperlnkan guna berjalanya suatu strategi maupun program, konsep ini sangat penting untuk kelangsungan strategi yang terarah, seperti yang dikemukakan oleh Wheelen-Hunger8, sebagai berikut :
Environmental
Scanning
Ekstemal dan
Internal
.
セ@'
I. Misi
Formulasi Strategi Misi Tujuan Strategi & kebijakan ' ' • 31 Implementasi strategi Program Bujetdan Prosedur Kerja ' Feedback セ@ Evaluasi& kontrol Kinerja
..
17
Sebuah perusahaan tentunya mempunyai organisasi yang dibuat unruk
merealisasikan visi, yaitu cita-cita dimasa depan yang ada dibenak pendiri, yang
kira-kira mewakili selurub anggota perusahaan. Sementara misi, yaitu berupa
penjabaran secara tertulis makna visi tadi yang terkesan sulit dimengerti, agar
seluruh staf perusahaan menjadi paham dan jelas. Unruk mengimplementasikan
misi tidaklah semudah apa yang dibayangkan, disana akan banyak masalah yang
mungkin timbul. Oleh karenanya perlu falsafah yang dapat menuntutn semua
anggota perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari dan menunruk
anggota perusahaan dalam mencari jalan keluar dari masalah yang timbul.
Falsafah sering disebut dengan nilai-nilai yang harus tertanam dalam tingkah laku
2. Tujuan Organisasi
Tujuan adalah pemyataan luas tentang apa yang akan dituju dan diwujudkan oleh organisasi, seperti market leader, mengelola usaha secara efektif, dan memiliki teknologi yang unggul, tujuan merupakan penjabaran misi organisasi.
3. Strategi Organisasi
Setiap perusahaan mempunyai suatu strategi dalam berusaha. Bentuk strategi akan berbeda antar perusahaan, namun ada sejumlah strategi yang sudah banyak diketahui, dimana altematif strategi tersebut relatif dapat diterapkan pada berbagai bentuk industri dan ukuran perusahaan. Strategi-strategi ini dikelompokkan sebagai strategi generik. Dari bermacam strategi berikutnya akan dipilih salah satu strategi atau kombinasi dari beberapa strategi untuk dijadikan Grand strategi yang diimplementasikan.
4. Lingkungan
19
dengan situasi dan kondisinya. Dari lingkungan internal ini, hendaknya dapat
dipahami perihal kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan sekaligus
kekuatan-kekuatanya.
Selain mengetahui kekuatan dan kelemahan tadi, perusahaan pelru
mengetahui peluang dan hambatan yang selayaknya untuk dimanfaatkan dan
diprediksi dari lingkungan ekstemalnya agar perusahaan dapat memiliki
keunggulan kompetitif, selain sekaligus mengetahui ancaman-ancamanya. Jadi
dapat disimpulkan bahwa sebelum manajer melaknkan strategi apa yang cocok
bagi jalanya perusahaan dimasa datang, mereka harus menganalisis terlebih dahulu
kondisi internal dan ekstemalnya.
5.
Strategi dan Kebijakan FungsionalSalah satu langkah dalam mengimplementasikan strategi adalah membagi
sasaran kangka panjang ke dalam berbagai sasaranjangka pendek yang hendaknya
saling berkesinambungan dengan memperhatikan skala prioritas, serta dapat
diukur, sasaran jangka pendek ini hendaknya mengacu pada strategi fungsional
yang sifatnya operasional. Strategi fungsional ini mengarah kepada berbagai
fungsional dalam perusahaan yang sifatnya spesifik.
Strategi fungsional menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas
sehingga konsisten bukan hanya dengan strategi utama saja, tetapi stratego
6. Program, Anggaran, dan Prosedur Kerja
Perencanaan yang baik: minimal mengandung asas untuk mencapai tujuan,
realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan
dari
strategi dan kebijakanperusahaan. Setelah perencanaan dibuat dalam bentuk yang masih global dan
berjangka panjang, maka hendaknya dibuat dalam bentuk yang lebih detail dan
berjangka pendek, yaitu berupa proyek-proyek yang akan membentuk suatu
program kerja. Pembuatan program kerja ini, akan dilengkapi dengan anggaranya.
Anggaran merupakan suatu rendana juga yang disusun sedara sistematis dalam
bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan untuk periode tertentu dimasa: yang akan datang. Anggaran sering pula
disebut sebaga rencana keuangan. Dalam anggaran, suatu kegiatan dan satuan
uang menempati posisi penting karena segala kegiatan akan dikuantifikasikan
dalam bentuk uang.
7. Evaluasi dan Pengendalian
Agar sasaran yang ingin diraih dapat dibuktikan, perlu ditindak lanjuti dengan
pelaksanaanya. Pelaksanan kerja yang mengacu pada program kerja dan anggaran
yang telah ditetapkan perlu dikendalikan secara seksama. Evaluasi dan
pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua
kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan, sehingga ia tidak menyimpang
21
Pada periode waktu tertentu misalnya setiap bulan atau periode lainya, yang
lebih sempit, seperti setiap minggu atau periode yang lebih lama, seluruh kinerja
perusahaan dievaluasi. Hasil evaluai dijadikan
feedbackatau umpan balik bagi
tahapan perencanaan yang ada untuk melakukan perbaikan-perbaikan.
3. Marketing (Pemasaran)
Bank sebagai lembaga yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan
strategi pemasaran untuk memasarkan program maupun produknya. Pemasaran
berhubungan dengan mengidentiftkasi dan memenuhi kebutuhan manusia serta
masyarakat. Salah satu dari definisi pemasaran singkatnya adalah memenuhi
kebutuhan secara menguntungkan
9•Dalam arti luas, Pemasaran adalah satu suatu
proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana,
menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainya dalam rangka memenuhi kebutuhan
keinginan, dan kepuasan nasabahnya.
10a. Prinsip Pemasaran
Ada tujuh belas prinsip pemasaran syariah yang harus ada dalam perusahaan
berbasis syariah, untuk menjadi pedoman bagi perusahaan tersebut, diantaranya
sebagai berikut :
•Philip Kotler & Kevin, Marketing Management, Pearson Education : Upper saddle River, New Jersey, 2006. Hal. 6
1. Telmologi infonnasi untulc menuju perubahan nyata
2. Bersaing secara sehat
3. Menjaring konsumen secara keseluruhan
4. Menjadikan nilai spiritual sebagai prinsip dasar perusahana atau
b. Konsep Pemasaran
Kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan harus bersifat efektif, efisien dan bertanggungjawab sosial. Hal tersebut terorganisasikan secara sistematis serta membutuhkan pelaksanaan manajemen pemasaran yang merupakan wujud dari Konsep-konsep Pemasaran.
Philip Kotler secara umum menjelaskan konsep pemasaran, yang inti dari kegiatan pemasaran tersebut adalah 11 :
1. Kebutuhan, Keinginan dan Pennintaan
Konsep yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks, kebutuhan secara umum terbagi atas kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Semua ini termasuk kebutuhan fisik dasar akan makanan, pakaian, kemanan ; kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan kasih sayang; dan kebutuhan individual akan pengetahuan dan mengekspresikan
11
23
diri. Semua kebutuhan ini tidak diciptakan oleh pemasar, semuanya merupakan bagian mendasar manusia. Sifat dari kebutuhan adalah sunatullah artinya sudah ada dalam setiap diri manusia.
Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh kepribadian individu. Manusia mempunyai keinginan yang nyaris tanpa batas tetapi sumber daya yang dimilikinya terbatas. Jadi, mereka ingin memilih produk ataupun program yang memberi nilai dan kepuasan paling tinggi untuk sumber daya yang mereka miliki. Manusia menciptakan permintaan akan produk dengan manfaat yang mampu memberikan kepuasan paling tinggi, sehingga setiap orang mempunyai keinginan yang dapat berbeda antar individu satu dengan lainya, sedangkan permintaan adalah keinginan manusia yang didukung oleh daya beli. Keinginan dapat berubah menjadi permintaan bila disertai dengan daya beli. Konsumen memandang produk atau program sebagai kumpulan manfaat dan memilih produk tersebut yang memberikan kumpulan terbaik untuk uang yang mereka keluarkan.
adlaah apa yang didapat oleh konsumen dibandingkan dengan persepsi adalah
konsumen atas produk tersebut.
4. Pasar
Pasar adalah pemagkat pembeli yang aktual dan potensial
darisebuah produk
ataupun program, ukuran suatu pasar tergantung pada jumlah orang yang
menunjukkan kebutuhan, mempunyai sumber daya untuk terlibat dalam pertukaran
dan bersedia menawarkan sumber daya. Untuk mencapai pasar sasaran, ada tiga
jenis saluran pemasaran yang dapat digunakan, yaitu saluran komunikasi, saluran
distribusi, dan saluran jasa, saluran komunikasi digunakan untuk menyerahkan dan
menerima pesan dari pembeli sasaran. Sasaran komunikasi meliputi surat kabar,
radio, reklame dan berbagai media lainya. Saluran distribusi digunakan untuk
memamerkan atau menyerahkan produk fisik atau jasa kepada pembeli atau
pengguna, termasuk distributor, subdistributor, grosir, agen, dan pengecer. Saluran
jasa digunakan untuk melakukan transaksi dengan pembeli potensial, mencakup
pergudangan, perusahaan angkutan, perbankan, dan perusahaan asuransi yang
memudahkan transaksi.
5.
Pemasaran, pemasar, dan Prospek
Pemasaran berarti mengolah pasar untuk menghasilkan pertukaran dengan
tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Dalam situasi biasa
セHoヲj_jャャhゥエセオセ@ ヲセhセhエ@ bcuJ セ@ ヲサセゥLuhゥ|h@ pufi·;:qnJt!UU イセセhNGNjjjIsA@ t'JY, f ! [LセヲAjヲA@ f;r;jj ャセヲGセエhNhh@ qut>r:rf j<fi.f!UfOUfiHU' ゥLセエアョ@ アョセエhNuaヲス@ ヲセoo_g「@ 「イNエNjjセjAjエᄋャANヲCu@ ᄉgエoャNAヲセuヲセhセA@ bHqrJ 1<r.pt1ffljJfHJ bctffl,!{HtHJJ ゥ\NQuセセ@ ihcujヲhャヲゥヲHーNij\Gセャh@ 「」NQLQQ[セヲZヲゥjuヲjAj@ イエhHヲAェセ@ UH::UJbf;LOjf/jJ Jflpti :1run HJGUCU!JHI !fl!tVJU Y$H.GHH y·r;fi!8ft;H 「イ[Nオ[ョ[セエhNhu@ アAセhNZQーイZセhNj@ fiUJHJ< ヲjfセijcA「MイhヲエGNGNihj@
jGjセjヲGゥGA@ 「イ。Nョセhヲjhhu@ セgヲゥMャセhhij@ 「」LイョセMャイZMhUhj@ UJf;!JiiJU_t!nH .<fHJ{'fl JJUj IN⦅[ョjヲセ@ bof<OY, qH!HLU
qr:ofi'.nu ャャhA_NGNa。エセャヲHhヲG@ セgェャAuヲゥヲゥAj@ Jf;P!P UJGU)·,(;UJHJJ U.if:J?,),uJ.Hj(Ui-'
セ|hAヲ⦅ョ@ ・ヲャセhイ[ャエA@ 「エセujエゥRイゥエju@ hjイNhヲエャZョオオケLセhj@ HZLjNLエ[ェセ|@ HFHl ヲHエ[スセAhヲヲhj@ ),:111f; pr.tyrl!lHU
P' \!"\'"" 1\1"> \\II\,
1.Gf'.!lll!Jt,'
ilf(;fJ!f, ujhHMセセイQ@ qno HJC(HU セェgヲHゥGijhjAェHG@ HJC(j!ft f;f,fHj< hAセjHi@ ェjjセ[アセh@ jセャAAjェ|セGェ@ r:cbr;tt! brrhnu
[|Ajセヲョ@ /'tfJrr.Ch! セoャjjヲQuAェ Q ZQ[セセ@ 「イ。jjセャヲゥ|GhNエhj@ ijjセhセセエョuhエセセju@ セヲZェGhh@ ーセエセヲH@ セス|ェセヲャj@ q!
w
\l\1<11.t; I\\(,\\\\(,rlj0f!Cl f'.OIJ.11HJW'12! br;1m12m.mJ ;•1:cm.fi r;m.12 f>C?!ll. Hflll:; 'lr;up ).n1rn '.
CJ!Flll·fll.J{H!J OjGJI lJ1;1m12tll..'
2cwc.uruw b1.02b1;y nqnp1p li!lmf< t·.mif; QjjQセQNョ「ョQᄋZュQ@ rmJiq bll?Ul. bnrr.uwq i.mif;
mun !m.1qnj< 1.1.11mbmJ hwfam;1 ycbtiq nb1puy, 1mu ;•m1t 1m:1i!:i<j! bu2m. 21mnmr
QIイ[jQeセRオエN@ ZZj\jセアイQー@ bJpnr i\nu1"1 tur,.u;n?.Hl.J(HiJ HitH1 u1f.JJH1l.HLf(rJH ujヲhjヲpセゥヲ@ '!fH!ffl 1:11'.nutH1
セgヲIlhuct@ br::u;H;f!H, hヲセuヲ@ nfrcu セhijイゥGhヲ@ ヲャA「gljヲエヲセセョイ@
nqtJj( qnb!Jf pcf!HJfHJ nb;,1p!Jt1 ヲAアセ⦅ア\@ n·q:1 l>'.!'.:ourufi rr.unf;u 「セ[hjAエRセQエᄋ@ hjhセオ@ rcuufru
se
27
dilaksanakan berdasarkan suatu falsafah yang mantap, yang mengungkapkan
pemasaran yang tanggap, bertanggung jawab, dan selalu memberikan kepuasan
pada nasabah serta menguntungkan perusahaan12•
c. Tujuan Pemasaran Bank
Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan usaha
tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Penetapan tujuan disesuaikan
dengan keinginan pihak manajemen itu sendiri, penetapan tujuan dilakukan
dengan berbagai pertimbangan yang matang, kemudian ditetapkan cara-cara untuk
mencapai tujuan tersebut.
Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk13:
1. memaksimalkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang
konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk menggunakan program ataupun
membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang
2. memaksimalkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang diinginkan
nasabah
3. memaksimalkan pilihan dalam arti bank menyediakan berbagai jenis program atau
produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
•z M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010, ha!. II
4. memaksimalkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada
nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
3. Peran Dana Pihak Ketiga dalam industri perbankan Syariah.
a. Gambaran umum Perbankan Syariah di Indonesia
Bank Islam atau di Indonesia disebut bank syariah merupakan lembaga
keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor riil
melalui aktivitas kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah14• Setelah
diberlakukanya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang perbankan Syariah
yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan
syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan
mendorong pertumbuhanya secara lebih cepat lagi. Dengan progress
perkembangan yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65%
pertahun dalam lima tahun terakhir.15
Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi
berdasarkan
prinsip bagi basil memberikan altematif sistem perbankan yang saling
menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan
dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai
kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan
spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk
14 Ascarya,
Akad & produk Bank syariah, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 30 15 Dikutip dari http://www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/
29
serta Iayanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebib
bervariatif perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang dapat
diminati oleb seluruh golongan masyarakat indonesia.
1. Fungsi Bank Syariah
Bank syariah mempunyai dua peran utama, yaitu sebagai badan usaha
(tamwil) dan badan sosial (maal). Sebagai badan usaha, bank syariah
mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai manajer investasi, investor, dan jasa
pelayanan. Bank syariah melakukan penghimpunan dana
dari
para investor ataunasabahnya dengan prinsip wadi'ah (titipan), Mudharabah (bagi basil) atau
ijarah (sewa). Sebagai investor bank syariah melakukan penyaluran dana
melalui kegiatan investasi dengan prinsip bagi basil, jual beli, atau sewa.16
Dalam penghimpunan dana, bank syariah melakukan mobilisasi dan
investasi tabungan untuk pembangunan perekonomian dengan cara yang adil,
sebingga keuntungan yang adil dapat dijamin bagi semua pihak. Tujuan
mobilisasi dana merupakan bal penting karena Islam secara tegas mengutuk
penimbunan
dana.
Dalam rangka mencapai tujuan sosial ekonomi islam. Banksyariah melakukanya tidak dengan prinsip bunga (riba), melainkan dengan
prinsip-prinsip yang sesuai dengan syariat islam.
16 Ascarya,
Bisnis bank adalah bisnis
perantara keuangan, yang bertindak sebagai
perantara bagi orang yang memiliki dana dan orang yang membutuhkan dana,
atau biasa disebut dengan lembaga intennediasi. Oleh karena itu, simpanan dari
pihak ketiga (nasabah) merupakan sumber utama dan terbesar dana Bank
17•b. Pengertian Dana Pihak Ketiga
Menurut Undang-Undang perbankan syariah Nomor 21 tahun 2008, dana
pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti masyarakat
sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan dan
lain-lain dalam bentuk mata uang rupiah atau valuta asing. Hal ini sesuai dengan
fungsi bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat.
Dana merupakan persoalan yang amat penting bagi lembaga keuangan
seperti bank.
Karena kegiatan sebuah bank adalah mengatur dan mengelola aliran
dana.
Adapun sumber-sumber dana bank terdiri dari :
l. Dana dari modal sendiri, yaitu dana yang berasal dari pemegang saham (
dana pihak kesatu)
2. Dana pinjaman dari pihak luar ( dana pihak kedua)
17 Hennan Darmawi,
31
3. Dana dari masyarakat ( dana pihak ketiga)'8•
c. Jenis-jenis Dana Pihak Ketiga
Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki oleh bank maupun aktiva lancar
yang dikuasai oleh bank dan setiap waktu dapat diuangkan19• Jadi, dana pihak
ketiga adalah dana yang dimiliki oleh bank baik berupa uang tunai atau aktiva
lancar yang dikuasai oleh bank yang bersumber dari pihak ketiga atau masyarakat.
Sesuai dengan undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 pasal l,
Dana pihak ketiga atau dana-dana masyarakat yang disimpan oleh bank
merupakan sumber dana terbesar. Dimana sumber dana pihak ketiga tersebut
terdiri dari tigajenis yaitu Tabungan, Deposito, dan Giro.
I. Tabungan
Menurut Undang-undang perbankan syariah nomor 21tahun2008, tabungan
adalah simpanan berdasarkan akad wadi'ah atau investasi dana berdasarkan
mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang
penarikanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan eek, bilyet giro, dan atau alat lainya
yang dipersamakan dengan itu.
18
Muchdarsyah sinungan, manajemen dana bank, (edisi kedua), Jakarta: bumi aksara, thn. 1997, ha!. 84
19
Tabungan adalah bentuk simpanan nasabah yang bersifat likuid, hat ini memberikan arti produk ini dapat diambil sewaktu-waktu apabila nasabah membutuhkan, namun bagi basil yang ditawarkan kepada nasabah penabung kecil. Akan tetapi jenis penghimpunan dana tabungan merupakan produk penghimpunan yang lebih minimal biaya bagi pihak bank karena bagi basil yang ditawarkanya pun kecil namun biasanya jumlah nasabah yang menggunakan tabungan lebih banyak daripada produk penghimpunan lain. 20
2. Deposito
Deposito menurut Undang-undang Perbankan Syariah Nomor 21 tahun 2008 adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikanya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan bank syariah atau unit usaha syariah.
Deposito adalah bentuk simpanan nasabah yang mempunyai jumlah minimal tertentu, dengan jangka waktu yang telah disepakati, sehingga nasabah tidak dapat mencairkan dananya sebelum jatuh tempo yang telah disepakati tersebut, akan tetapi bagi basil yang ditawarkan jauh lebih tinggi daripada tabungan biasa maupun tabungan berencana. Produk penghimpunan dana ini biasanya dipilih oleh
20
33
nasabah uang memiliki kelebihan dana sebingga selain bertujuan untuk
menyimpan dananya,juga bertujuan sebagai sarana investasi.21
3. Giro
Menurut Undang-undang perbankan syariah nomor 21 tahun 2008 Giro
adalah simpanan berdasarkan akad wadi'ah atau akad lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah yang penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan Cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainya, atau dengan
pemindah bukuan.
Giro adalah bentuk simpanan nasabah yang tidak diberikan bagi basil, dan
pengambilan
dana
menggunakan eek, biasanya digunakan oleb perusahaan atauyayasan dan bentuk badan bukum lainya dalam proses keuangan mereka. Dalam
giro meskipun pibak bank tidak memberikan bagi basil, namun pibak bank berhak
memberikan bonus kepada nasabah yang besaranya tidak ditentukan diawal
tergantung kebaikan pihak bank. 22
Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa
menghimpun dana yang (sementara) tidak dipergunakan untuk kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut ke dalam masyarakat untuk jangka waktu
tertentu. Fungsi untuk mencari dan selanjutnya mengbimpun dana dalam bentuk
simpanan sangat menentukan pertumbuhan suatu bank, sebab volume dana yang
21 Ibid, ha!. 35
berhasil dihimpun atau disimpan tentunya akan menentukan penanaman dana yang
menghasilkan.
23Perkembangan dan pertumbuhan suatu bank sangat bergantung dari
pertumbuhan dana yang berasal dari simpanan masyarakat dan dapat dilihat dari
jumlah dana pihak ketiga
24•Maka peran dan kontribusi dana pihak ketiga itu
sendiri sangat strategis untuk kelangsungan dan pencapaian Bank Syariah terhadap
perekenomian Negara.
[image:39.518.53.371.357.652.2]Data menunjukkan sumber Dana Pihak Ketiga pada Juli 2013 laiu2
5 :Grafik 5. Sumber Dana Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (Source of Funds - Islamic Commercial Bank and Islamic Business
Unit)
Kewajiban Kepada
Bank lain Hiョエ・イセ@
bank Liabilities), Surat Berharga 6.51% (Securities}, 1.04%
23 Suyatno, thomas, dkk, kelembagaan perbankan, Jakarta: Gramedia, 1999, hal. 32
24 Nugroho Arianto, Dwi agung, Jurnal Ekanomi
& Pendidikan, vol 8 no.2, 2011, ha!. 170
25 BI, Statistilc Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistic),
35
Sedangkan pergerakanya meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, hingga mencapai Rp. 150.000 Miliar.26
Dengan meningkatnya pertumbuhan Dana Pihak ketiga pada suatu bank, maka operasional bank akan berjalan dengan baik. ldealnya, dana yang berasal dari masyarakat atau dana pihak ketiga ini, merupakan suatu tulang punggung dari dana yang hams diolah atau dikelola oleh bank untuk memperoleh keuntungan27•
26 BI,
Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistic), Juli 2013. Hal 52
BAB III
METODOLOGIPENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menganalisis Efektifitas
Program layanna Jemput Maslahah PT BJB Syariah cabang Pajajaran Bogor
dalam meningkatkan dana pihak ketiga, dengan data periode sebelum adanya
program tersebut dan setelah adanya program tersebut, yaitu pada periode Juli
2012 sampai dengan Agustus 2014 Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatifyang menggunakan data runtun waktu (time series).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakuka PT. BJB Syariah Cabang Pajajaran Bogor, JI.
Raya Pajajaran No.21, Bantar Jati - Bogor utara. Waktu penelitian
dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2014.
C. Operasional Variabel Penelitian
V ariabel-variabel yang menjadi objek penelitian ini adalah:
a. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan basil dari pengamatan dan pengolahan bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah data perkembangan Dana Pihak
Ketiga dari periode Juli 2012 sampai dengan Agustus 2014.
b. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang dipilih dan diolah oleh peneliti
untuk dicari keterkaitan atau pengaruhnya dengan variabel terikat. Dalam
37
regression). Jika variabel bebas lebih dari satu, mungkin selain yang
kuantitatif ada pula yang kualitatif. V ariabel dalam persamaan regresi yang
sifatnya kualitatif tersebut biasanya menunjukkan ada tidaknya (presence or
absence) suatu "quality" atau suatu "atribute". Suatu cara untuk membuat
kuantifikasi (berbentuk angka) dari data kualitatif (tidak berbentuk angka)
ialah dengan jalan memberikan nilai I (satu) atau 0 (nol). Angka nol (0)
kalau attribute yang dimaksud tidak ada (tak terjadi) dan diberi angka satu
(1) kalau ada (terjadi). Variabel yang mengambil nilai 0 atau I tersebut
dinamakan variabel boneka (dummy variable).
Dalam penelitian ini variabel bebasnya berupa:
I. Program layanan Jemput Maslahah yang diukur dengan menggunakan
variabel dummy, di mana bemilai 0 untuk periode sebelum adanya
program layanan Jemput Maslahah, dan bemilai I untuk periode setelah
adanya program layanan Jemput Maslahah.
2. NOA atau bisa disebut sebagai Jumlah nasabah, adalah seorang
pengguna rekening yang terdaftar sebagai nasabah tabungan PT BJB
Syariah cabang Pajajaran Bogor.
D. Metode Pengumpulan Data
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
bersifat Kualitatif dan Kuantitatif. Penelitian kualitatif disini yaitu
mudah untuk dipabami dan disimpulkan1, dengan Observasi dan wawancara serta mendeskripsikan data informasi yang aktual. Data basil penelitian berupa lisan dan tulisan yang diperoleb akan dipaparkan dan dianalisa sebingga penulis dapat memberikan kesimpulan pada penelitian ini. Sedangkan Penelitian kuantitatif disini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji bipotesis yang telab ditetapkan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat time series yaitu data yang terdiri dari beberapa periode. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalab: a. Riset Kepustakaan (Library Research)
Untuk mendapatkan acuan teori dalam melengkapi data yang ada, dengan cara membaca buku, literatur dan media lainya yang sesuai dengan pembahasan skripsi ini. Agar benar-benar memiliki landasan teori acuan yang jelas.
b. Riset Lapangan (Field Research)
Untuk mendapatkan data primer yang dilakukan peneliti sebagai pelengkap data dalam basil penelitian kelak. Yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan pibak terkait untuk memperoleb informasi dan data yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya
Dalam penelitian ini, teknis pengumpulan data juga akan dilakukan dengan observasi dan wawancara.
39
I . Dimana observasi itu sendiri adalab pengamatan dan pencatatan dengan
sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti2•
2. Wawancara, merupakan kegiatan atau metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan bertatapan langsung dengan Narasumber atau responden,
sama seperti penggunaan daftar pertanyaan3, yang bertujuan memperoleh
infonnasi secara sistematis.
3. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada
subyek penelitian4, dengan mempelajari dokumen-dokumen yang
diperkenankan oleh perusabaan terkait pembabasan penelitian dan aktifitas
strategi pemasaran PT BIB Syariab dalam meningkatkan dana pihak ketiga.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik Analisis Regresi dengan Variabel
Dummy serta menggunakan Uji Beda dua rata-rata (independent sample t-test).
Teknik analisis ini adalab untuk menganalisis pengaruh suatu variabel bebas
terhadap variabel terikat. Untuk mendukung penelitian, software pengolah data
statistik yang digunakan adalah SPSS 20.
a. Analisis Regresi Linear Berganda
I) Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang
baik jika model tersebut memenuhi asumsi nonnalitas data dan terbebas
2 Hadi Sutrisno,
Metodo/ogi Research, Yogyakarta: ANDI, 2004, ha!. 151
3 Daniel Moehar,
Metode penelitian sosial ekonomi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003, ha!. 143
4 Sukandarrumidi, Metodologi Pene/itian (Petunjuk Prak/is untuk pene/iti pemula),
dari asumsi k.lasik statistic yang meliputi uji normalitas,
multikolineritas, dan heteroskedastisitas.
2) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apaka residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik.5
3) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independent. Jika variabel independent sating berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah
variabel independent sama dengan nol.6
Uji multikolinerietas pada suatu model dapat dilihat dari nilai VIF
(Variance Inflation Factor) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak
kurang dari 0, I. Semakin tinggi VIF maka tolerance semakin rendah.
Sehingga model dapat dikatakan terbebas dari multikolinerietas.
4) Uji Heteroskedastisitas
5
Imam Gho7llli, Aplikasi Anlaisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit universitas Diponegoro, 2006), h. I 10
41
Uji ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perbedaan ragam residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada model regresi dapat dilihat pada pola gambar Scatterplot (Nugroho, 2005). Analsis gambar Scatterplot yang menyatakan tidak terdapat heteroskedastisitas jika:
i) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0.
ii) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
iii) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola Persamaan Regresi Linear Berganda
5) Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi.7
Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan statistik Durbin Watson. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
(l) Jika 0 < DW < DL, maka terjadi autokorelasi positif. (2) Jika DL < DW < DU, maka ragu-ragu terjadi autokorelasi.
(3) Jika DU< DW < (4-DL), maka tidak terjadi autokorelasi.
(4) Jika DU> (4-DL), maka terjadi autokorelasi negatif.
Nilai dL dan dU dapat dilihat pada tabel Durbin - Watson, yaitu
nilai dL ; dU dengan mempertimbangkan:
a) Tingkat signifikasi atau alpha (a) yang dipilih. Dalam penelitian
ini tingkat alpha (a) yang ditetapkan sebesar 5%.
b) Besarnya sampel yang digunakan (n)
c) Banyaknya variabel yang menjelaskan dikurangi I atau k - I.
b. Persamaan Regresi Linier Berganda
Analisis regresi adalah salah satu teknik statistik yang dapat
digunakan untuk menggambarkan hubungan antara dua variabel atau
lebih untuk variabel kuantitatif.8
Regresi linier berganda bertujuan menghitung besarnya
pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat
dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau
lebih variabel bebas.9
Bentuk umum regresi linier berganda:
Y =a+ b1 NOA +"2 dummy JM
Dim an a:
Y = variabel dependen (Data perkembangan DPK)
a = konstanta
b1 =NOA (data perkembangan jumlah nasabah)
8
Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2009), h. 135
9
b2
=
dummy JM (Jemput Maslahah) c. Uji F43
Uji F atau Uji global dilakukan untuk melihat apakah terjadi pengaruh nyata antara variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat ( dependen) secara keseluruhan.
Uji simultan dengan uji F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila Fhitung > F1abe1 maka H0 ditolak dan Ha diterima,
artinya variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapa variabel dependen.
Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel independen (X1• X2, .•. , Xn) dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel dependen (Y).
d. Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. 10
Uji t untuk menguji signifikasi konstanta dan variabel independen.
Hipotesis:
Ho
= Koefisien regresi tidak signifikanHa = Koefisien regresi signifikan
Apabila t hitung > t label maka H., ditolak dan Ha diterima,
artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila t hitung < t 1abe1 maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independen
secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
Sedangkan untuk teknik analisis strategi pemasaran yang diterapkan oleh
oleh PT BIB Syariah pada program layanan Jemput Maslahah yaitu
menggunakan teknik kualitatif deskriptif analitis dengan menggunakan analisis
basil dari wawancara dengan teori yang ada kemudian diperoleh sebuah
kesimpulan.
F. Hipotesis
Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka ada beberapa ketentuan yang
perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis no! (Ho) dan harus disertai
dengan hipotesis altematif (H.), seperti yang tercantum di bawah ini:
I. Pengaruh NOA (Jumlah Nasabah) terhadap DPK (Dana Pihak Ketiga)
H0-> diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel NOA
terhadap variabel DPL
Ha -> diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel NOA
terhadap variabel DPK
2. Pengaruh Dummy Jemput Maslahah terhadap DPK
H0 -+ diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
45
Ha -> diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Dummy
Jemput Maslahah terhadap variabel DPK
3. Pengaruh secara simultan variabel NOA dan dummy Jemput Maslahah
H0 -> diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara setiap
variabel NOA dan dummy Jemput Maslahah terhadap variabel DPK
Ha -> diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara setiap variabel
NOA dan dummy Jemput Maslahah terhadap variabel DPK
[image:50.518.64.490.296.607.2]G. Kerangka Pemikiran Penelitian
Gambar2.1
Kerangka Pemikiran Penelitian
Efektifitas Program layanan Jemput maslahah dalam meningkatkan Dana Pihak Ketiga pada
PT BIB Syariah cabang Pajajaran Bogor
!
,!.
NOA (Jumlah Nasabah)
(X1)
I
..
Dana Pihak KetigaAnalisis regresi linear berganda diantaranya uji asumsi klasik, persamaaan
regresi linier berganda, 1 - - - - + Uji F dan Uji t.
(Y)
1
,!.
Dummy Variabel Jemput Maslahah (X2>I
Hipotesis:
BABIV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Sejarab slogkat PT BJB Syarlab
Pendirian bank BJB Syariah diawali dengan pembentukan Divisi/Unit Usaha
Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Pada
tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa
Barat yang mulai tumbuh keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syariah
pada saat itu.
Setelah 10 (sepuluh) tahun operasional Divisi/Unit Usaha syariah, manajemen
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. berpandangan bahwa
untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta mendukung program Bank
Indonesia yang menghendaki peningkatan
share
perbankan syariah, maka denganpersetujuan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk. diputuskan untuk menjadikan Divisi/Unit Usaha Syariah
menjadi Bank Umum Syariah.
Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. maka pada tanggal 15 Januari
2010 didirikan bank BJB Syariah berdasarkan Akta Pendirian Nomor 4 yang dibuat
48
puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar Rp.12.000.000.000 (dua belas milyar rupiah).
Pada tanggal 31 Juli 2012, berdasarkan akta nomor 27 perihal Pelaksanaan Putusan RUPS Lainnya Tahun 2012, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk dan PT Banten Global Development menambahkan model disetor sehingga total modal PT Bank Jabar Banten Syariah menjadi sebesar Rp 609.000.000.000,- (enam ratus sembilan milyar rupiah), dengan komposisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk sebesar Rp 595.000.000.000,-(lima ratus sembilan puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar Rp 14.000.000.000,-(empat belas milyar rupiah).
Hingga saat ini Bank BIB Syariah berkedudukan dan berkantor pusat di Kota Bandung, Jalan Braga No 135, dan telah memiliki 8 (delapan) kantor cabang, 44 (empat puluh empat) kantor cabang pembantu, 54 (empat puluh enam) jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di
daerah
Propinsi Jawa Barat, Banten dan DK! Jakarta dan 49.630 jaringan ATM Bersama1•Pada tahun 2013 sendiri PT BIB Syariah semakin memperluas jangkauan pelayanannya yang tersebar di daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DK! Jakarta. Melalui inovasi-inovasi program dan layananya kini, untuk mencapai segala visi dan misi dari PT BIB Syariah sendiri.
1Dikutip dari http://bjbsyariah.eo.id/tentang-bjb-syariah/sekilas-bjb-syariah/ pada 10 April
l. Visi dan Misi PT BJB Syariah
Setiap perusahaan atau institusi perbankan syariah pun mempunyai cita-cita
untak tumbuh dan maju sebagai lembaga keuangan yang tentunya syar'i dan semakin
menjangkau masyarakat, adapun visi dan misi dari PT BJB Syariah sendiri adalah
2 :a. Visi
Menjadi
5Bank Umum Syariah terbesar, sehat dan berkinerja baik di Indonesia.
b. Misi
1. Memberikan layanan perbankan syariah secara amanah dan profesional.
2. Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah melalui peningkatan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM)3. Memberikan nilai tambah bagi stakeholders
B. Strategi Pemasaran Program layanan Jempnt Maslahah PT BJB Syariah
cabang Pajajaran Bogor
Kompetisi atau tingkat persaingan yang ada pada industri perbankan syariah
yang cukup ketat, didukung juga banyak bank-bank tumbuh, bukan hanya bank
syariah saja, dalam menghimpun dana pihak ketiga bersaing dengan bank
Konvensional, dengan Bank Perkreditan Rakyat, adapula Koperasi, Koperasi simpan
pinjam, jadi cukup ketat persaingan tersebut, sehingga bagaimana kepintaran kita
50
untuk menentukan cara menawarkan, memasarkan prodaknya, dan membuat konsumen tertarik3•
PT BJB Syariah dimana cakupanya masih wilayah Jawa barat, sehingga masih harus gencar juga mengenalkan kepada nasabah, disamping saingan yang cukup ketat, maka dari itu variatif atau inovasi prodak dibutuhkan, salah satunya Jemput Maslahah, ini merupakan strategi PT BJB Syariah4•
Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah bergerak di bidang keuangan, maka sumber-sumber dana juga tidak terlepas dari bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai pemberi dana, bank harus lebih dahulu menghimpun dana, sehingga nantinya bank akan memperoleh keuntungan5•
Untuk menghimpun dana tersebut maka diperlukan strategi pemasaran yang juga tidak terlepas dari kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga dapat dilakukan dalam rangka menghadapi
3
Wawancara Pribadi dengan Rachmat Muttaqien (Funding Officer PT BJB Syariah cabang Pajajaran, Bogor), Bogor, 16 mei 2014
4
lbid
5 Kasmir, Dasar-dasar perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo
3. Strategi Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu usaha untuk
membawa produk ke arah pasar baru dengan membuka atau mendirikan
cabang-cabang baru yang dianggap cukup strategis atau menjalin kerjasama
dengan pihak lain dalam rangka untuk menarik nasabah baru. Manajemen
menggunakan strategi ini bila pasar sudah padat dan peningkatan bagian pasar
sudah sangat besar atau pesaing kuat.
4. Strategi lntegrasi
Strategi integrasi merupakan strategi pilihan akhir yang biasanya
ditempuh oleh para bank yang mengalami kesulitan likuiditas sangat parah.
Biasanya yang akan dilakukan adalah strategi diversifikasi horisontal, yaitu
penggabungan bank-bank (Merger).
5. Strategi Diversifikasi
Strategi terdapat dua macam yaitu diversifikasi konsentrasi maupun
diversifikasi konglomerat. Diversifikasi konsentrasi disini adalah bank
memfokuskan pada suatu segmen pasar tertentu dengan menawarkan berbagai
varian produk perbankan yang dimiliki. Sedangkan diversifikasi konglomerat
adalah perbankan memfokuskan dirinya dlaam memberikan varian produk
54
menarik calon nasabah yang baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan
nasabah
akan
produk, promosi ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli danakhimya promosi juga
akan
meningkatkan citra bank dimata para nasabahnya.Menurut Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin dalam bukunya8,
Tujuan promosi antara lain :
1. Memperkenalkan dan menjual jasa-jasa dan produk yang dihasilkan
2. Agar bank dapat menghadapi saingan dalam pasar yang semakin
kompetitif
3. Menjual goodwill image dan idea yang baik tentang bank yang
bersangkutan.
Dan agar promosi tersebut efektif adalah harus mampu melakukan
komunikasi yang efektif. Langkah-langkah pengembangan komunikasi efektif
menurut Philip Kotler adalah9 :
l. Mengidentifikasi khayalak sasaran
a. Apa yang harus dilakukan
?
b. Bagaimana menyampaikanya ?
c. Kapan disampaikanya ?
d. Dimana disampaikanya
?
8 M. Nur rianto Al-arif, dikutip dari : Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin, Dasar-dasar pemasaran bank, Bandung : Linda Karya, thn. 2006, ha!. 79
• M. Nur rianto Al-arif, dikuti dari : Philip Kotler. Marketing management. New Jersey :
e. Siapa yang harus menyampaikany