• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH : STUDI KASUS BANK BRI SYARIAH CABANG SURABAYA GUBENG PERIODE 2013-2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP JUMLAH PEMBIAYAAN MUDHARABAH : STUDI KASUS BANK BRI SYARIAH CABANG SURABAYA GUBENG PERIODE 2013-2015."

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh:

MEDY TAMA PRIHARTADI

NIM C04211094

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI EKONOMI SYARIAH

SURABAYA

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Tingkat Bagi Hasil terhadap Jumlah Pembiayaan Mudharabah (Studi Kasus di PT. BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng Periode 2013-2015)” ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Tingkat Bagi Hasil terhadap Jumlah Pembiayaan Mud}ha<rabah pada PT. BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng.

Peneliti menggunakan metodologi dengan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penulis menganalisis seberapa besar pengaruh dana pihak ketiga dan tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mud}ha<rabah secara parsial. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang sudah tersedia pada Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng tahun 2013 hingga 2015. Selanjutnya teknik analisis datanya menggunakan regresi linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dana pihak ketiga tidak berpengaruh terhadap pembiayaan mud}ha<rabah. Hal ini dikarenakan nilai dari t-hitung dan t-tabel setelah dibandingkan, ternyata t-t-hitung = -1.825 < t-tabel = 2.0345, oleh karena itu Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan antara dana pihak ketiga dengan pembiayaan mud}ha<rabah sebesar -0.092 atau -9.2%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (dana pihak ketiga) tidak berpengaruh terhadap pembiayaan mud}ha<rabah. (2) Tingkat bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan mud}ha<rabah. Berdasarkan nilai yang diperoleh dari t-hitung dan t-tabel setelah dibandingkan, ternyata t-hitung = 2.606 > t-tabel = 2.0345, oleh karena itu Ho ditolak. Artinya ada hubungan antara tingkat bagi hasil dengan pembiayaan mud}ha<rabah sebesar 0.171 atau 17,1%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (tingkat bagi hasil) berpengaruh terhadap pembiayaan mud}ha<rabah.

(6)

ABSTRACT

This study entitled “The Effect of Depositor Funds and Profit Sharing Rate on The Amount of Mudharabah Financing (Case Study in PT. BRI Syariah Branch Surabaya Gubeng Period 2013-2015) is a study which aims to find out and analyze the effect of depositor funds and profit sharing rate on the amount of Mudharabah financing in PT. BRI Syariah Branch Surabaya Gubeng.

This study uses quantitative approach with associative research method which means a study that aims to find out the effect of independent variable on dependent variable. The researcher analyzes the extent of association between depositor funds and profit sharing rate on the amount of mudharabah financing partially. The data used in this research have been available in Bank BRI Syariah Branch Surabaya Gubeng. The data analysis technique used in this study is simple linear regression.

The result of this study shows that: (1) depositor funds do not affect the amount

of mudharabah financing. This is because the simple linear regression analysis shows a

negative result (-0.092 atau -9.2%), besides, in hypothesis testing the value of t-count is smaller than t-table (t-count = -1.825 < t-table = 2.0345). Therefore Ho is accepted. It means there is no relationship between depositor funds and the amount of mudharabah financing. (2) Profit sharing rate positively and significantly affect the amount of

mudharabah financing. The simple linear regression analysis shows that profit sharing

rate can predict 17,1% of the variance in the amount of mudharabah financing. Besides, based on the hypothesis testing value of count is bigger than table (count = 2.606 > t-table = 2.0345). Therefore Ho is rejected. It means there is a relationship between profit sharing rate and the amount of mudharabah financing

Therefore, it can be concluded that the amount of mudharabah financing in PT. BRI Syariah Branch Surabaya Gubeng is only affected by profit sharing rate. Yet, Bank BRI Syariah Branch Surabaya Gubeng should be more careful in allocating the funds for

mudharabah financing considering its characteristic which cannot be assured to get the

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TRANSLITERASI ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 01

B. Rumusan Masalah ... 09

C. Tujuan Penelitian ... 09

D. Keguanaan Hasil Penelitian ... 09

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 11

(8)

a. Simpanan Giro ... 12

b. Tabungan ... 12

c. Deposito ... 13

2. Bagi Hasil (Nisbah)... 14

a. Pengertian Bagi Hasil ... 14

b. Faktor yang Mempengaruhi Bagi Hasil ... 15

1) Faktor Langsung ... 15

2) Faktor Tidak Langsung ... 16

3. Pembiayaan Mud}ha<rabah ... 17

a. Pengertian Mud}ha<rabah ... 17

b. Jenis-Jenis Mud}ha<rabah ... 20

1. Mud}ha<rabah Mutlaqah ... 20

2. Mud}ha<rabah Muqayyadah ... 21

c. Rukun dan Syarat Pembiayaan Mud}ha<rabah ... 21

d. Manfaat Mud}ha<rabah ... 21

e. Bagi Hasil dalam Pembiayaan Mud}ha<rabah ... 22

a. Revenue Sharing ... 22

b. Profit and Loss Sharing ... 22

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 23

C. Kerangka Konseptual ... 32

E. Hipotesis ... 32

1. Hipotesis Penelitian (Ha) ... 33

(9)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 35

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 35

1. Waktu Penelitian ... 35

2. Tempat Penelitian ... 35

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 36

1. Populasi Penelitian... 36

2. Sampel Penelitian ... 36

D. Variabel Penelitian ... 37

1. Variabel Independen ... 37

2. Variabel Dependen ... 37

E. Definisi Operasional ... 38

1. Dana Pihak Ketiga ... 38

2. Tingkar Bagi Hasil (Nisbah) ... 38

3. Pembiayaan Mud}ha<rabah ... 38

F. Data dan Sumber data ... 39

1. Data ... 39

2. Sumber Data ... 39

a. Data Primer ... 39

b. Data Sekunder ... 40

(10)

1. Tinjauan Lapangan ... 40

2. Tinjauan Kepustakaan ... 40

H. Teknik Analisis Data ... 41

1. Uji Normalitas ... 41

2. Regresi Linier Sederhana ... 41

3. Pengujian Hipotesis (Uji T) ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 44

1. Sejarah PT. BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng ... 44

2. Visi dan Misi PT. BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng 44 a. Visi ... 45

b. Misi ... 45

3. Logo PT. BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng ... 45

a. Logo Perusahaan ... 45

b. Arti Logo dan Warna PT. BRI Syariah ... 46

4. Struktur Organisasi BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng ... 46

5. Produk-Produk BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng . 48 a. Dana Pihak Ketiga ... 48

b. Pembiayaaan ... 48

(11)

1. Dana Pihak Ketiga ... 49

2. Tingkat Bagi Hasil ... 52

3. Pembiayaan Mud}ha<rabah ... 54

C Analisis Data ... 56

1. Uji Normalitas ... 56

2. Regresi Linier Sederhana ... 57

3. Uji Hipotesis ... 61

BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaaan Mud}ha<rabah pada Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng ... 65

B. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Mud}ha<rabah pada Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng ... 71

BAB VI PENUTUP Kesimpulan ... 74

Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia

diiringi dengan munculnya berbagai institusi komersial yang bergerak di

bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-Qur’an, istilah

bank tidak disebutkan secara jelas. Namun, jika yang dimaksud adalah

sesuatu yang memiliki unsur-unsur seperti struktur, manajemen, fungsi,

hak dan kewajiban yang memiliki fungsi dan peran tertentu dalam

kegiatan perekonomian, maka semua itu disebutkan dengan jelas, seperti

zakat, shadaqah, ghanimah (rampasan perang), bai’ (jual beli), dayn

(utang dagang), ma<al (harta), dan sebagainya.1

Perkembangan bank syariah pada era reformasi di Indonesia

ditandai dengan disetujuinya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998.

Undang-undang tersebut mengatur secara rinci landasan hukum serta

jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diterapkan oleh bank

syariah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank

konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi

1 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi, (Yogyakarta:

(13)

diri secara total menjadi bank syariah.2 Dengan kata lain, bank umum

dapat menjalankan dua kegiatan usaha, baik secara konvensional maupun

berdasarkan prinsip syariah.

Bank syariah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan yang disebut dana pihak ketiga.3 Sumber dana tersebut dapat

diperoleh dari tiga sumber, yaitu: modal, titipan, dan investasi.4 Modal

adalah dana yang diserahkan oleh para pemilik (owner). Pada akhir

periode tahun buku, setelah dihitung keuntungan yang didapat pada tahun

tersebut, pemilik modal akan memperoleh bagian dari hasil usaha yang

biasa dikenal sebagai deviden. Dalam perbankan syariah, mekanisme

penyertaan modal pemegang saham dapat dilakukan melalui musyarakah

fi sahm asy-syarikah atau equity participation pada saham perseroan

bank. Selanjutnya, prinsip lain yang digunakan bank syariah dalam

memobilisasi dana adalah dengan menggunakan prinsip titipan. Akad

yang sesuai dengan prinsip ini adalah al-wadi’ah. Al-wadi’ah merupakan

titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya

menghendaki. Secara umum terdapat dua jenis wadi’ah, yakni wadi’ah

yad al-amanah dan wadi’ah yad adh-dhamanah. Sumber dana yang

terakhir adalah investasi. Akad yang sesuai dengan prinsip ini adalah

mud}ha<rabah. Tujuan dari mud}ha<rabah adalah kerja sama antara pemilik

dana (s}ha<hibul ma<al) dan pengelola dana (mud}ha<rib), dalam hal ini bank.

2 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta:Gema Insani, 2001),

26.

(14)

Terdapat dua jenis mud}ha<rabah, yaitu: mud}ha<rabah mutlaqah (general

investment) dan mud}ha<rabahmuqayyadah.5

Dana-dana yang diperoleh oleh bank syariah tersebut nantinya

akan disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan. Salah satu bentuk

produk pembiayaan yang dikeluarkan perbankan syariah adalah

pembiayaan mud}ha<rabah dengan prinsip bagi hasil. Menurut Ismail,

pembiayaan berbasis bagi hasil adalah salah satu produk bank syariah

yang sangat membedakan dengan bank konvensional.6 Prinsip bagi hasil

(profit sharing) merupakan karakteristik umum dan landasan dasar bagi

operasional bank Islam secara keseluruhan, sehingga pembiayaan berbasis

bagi hasil menjadi icon dari perbankan syariah, dimana setiap lembaga

keuangan syariah memiliki pembiayaan ini sebagai ciri khas.7

Berdasarkan prinsip ini, bank Islam akan berfungsi sebagai mitra, baik

dengan penabung maupun dengan pengusaha yang meminjam dana antara

mud}ha<rib dan s}ha<hibul maal diadakan akad mud}ha<rabah yang menyatakan

pembagian keuntungan masing-masing pihak.

Pembiayaan mud}ha<rabah sebagai salah satu ciri khas dari bank

syariah, idealnya lebih mendominasi dari pada pembiayaan lainnya,

namun kenyataannya ada pembiayaan lain yang lebih tinggi dibandingkan

dengan pembiayaan ini. Secara rinci dapat dilihat pada grafik pembiayaan

5Ibid, 150-151.

(15)

berdasarkan data yang diperoleh dari Bank BRI Syariah cabang Surabaya

Gubeng tahun 2013 sampai 2015 berikut ini:

Grafik 1.1

Data Pembiayaan Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng Tahun 2013

(16)

Grafik 1.2

Data Pembiayaan Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng Tahun 2014

20,000,000,000 40,000,000,000 60,000,000,000 80,000,000,000 100,000,000,000 120,000,000,000 140,000,000,000

Mudharabah Musyarakah Murabahah Qardh

(17)

Grafik 1.3

Data Pembiayaan Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng Tahun 2015

Sumber: Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng (Diolah)

Berdasarkan Grafik 1.1, 1.2 dan 1.3, meskipun jumlah pembiayaan

berbasis bagi hasil (mud}ha<rabah) mengalami peningkatan tiap bulannya,

hal ini masih belum bisa menggeser dominasi jumlah pembiayaan dengan

akad murabahah (jual beli) yang dinilai kurang mencerminkan

karakteristik bank syariah. Menurut Veithzal, masih rendahnya porsi

pembiayaan berbasis bagi hasil ini disebabkan karena pembiayaan

berbasis bagi hasil cenderung memiliki risiko lebih besar jika

(18)

hazard (sulit diidentifikasi) dan biaya transaksi yang tinggi.8 Selain itu,

menurut Muthaher, pembiayaan non-bagi hasil khususnya murabahah

merupakan bentuk pembiayaan sekunder yang seharusnya dipergunakan

sementara yakni pada awal pertumbuhan bank yang bersangkutan,

sebelum bank tersebut mampu menyalurkan pembiayaan bagi hasil, dan

atau porsi pembiayaan murabahah tersebut tidak mendominasi

pembiayaan yang dikeluarkan.9

Permasalahan tersebut menunjukkan perlunya penelitian mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pembiayaan mud}ha<rabah.

Dengan demikian, faktor-faktor yang berpengaruh dapat dimaksimalkan

untuk mendorong peningkatan jumlah pembiayaan ini. Penelitian yang

dilakukan oleh Sendi Gusnandar Arnan dan Imas Kurniawasih (2014)

yang berjudul “Pengaruh Jumlah Dana Pihak Ketiga dan Tingkat

Non-Performing Financing terhadap Pembiayaan Mud}ha<rabah pada Bank

Umum Syariah” menunjukan bahwa jumlah dana pihak ketiga dan

non-performing financing berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

mud}ha<rabah. Secara parsial, jumlah dana pihak ketiga berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan mud}ha<rabah, sedangkan non-performing

financing terbukti tidak berpengaruh terhadap pembiayaan mud}ha<rabah.

Selanjutnya, penelitian oleh Eris Munandar (2009) yang berjudul

“Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio dan Return on

8 Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management: Teori, Konsep,

dan Aplikasi Panduan Praktis Untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi, dan Mahasiswa, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), 120.

(19)

Asset terhadap Pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri” menunjukkan

bahwa variabel DPK, LDR dan ROA berpengaruh positif dan signifikan

terhadap penyaluran pembiayaan oleh Bank Syariah Mandiri. Kemudian,

penelitian yang dilakukan oleh Isnaini Fajrin Nadia Palupi berjudul

“Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil,

Non-Performing Financing dan Modal Sendiri terhadap Volume Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil pada Perbankan Syariah di Indonesia (Studi Kasus

Bank Muamalat Indonesia)” menujukkan bahwa dana pihak ketiga dan

modal sendiri berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan bagi

hasil, sementara tingkat bagi hasil dan non performing financing tidak

berpengaruh signifikan terhadap volume pembiayaan bagi hasil.

Berdasarkan permasalahan yang ada diatas dan

penelitian-penelitian terdahulu tersebut, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh

beberapa variabel dalam pembiayaan berbasis bagi hasil yakni dana pihak

ketiga dan tingkat bagi hasil. Oleh karena itu judul dari penelitian ini

adalah “Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Tingkat Bagi Hasil terhadap

Jumlah Pembiayaan Mud}ha<rabah pada Bank BRI Syariah Cabang

(20)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, rumusan rmasalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh dana pihak ketiga terhadap jumlah pembiayaan

mud}ha<rabah pada Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng?

2. Bagaimana pengaruh tingkat bagi hasil terhadap jumlah pembiayaan

mud}ha<rabah pada Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Menganalisis pengaruh dana pihak ketiga terhadap jumlah

pembiayaan mud}ha<rabah pada Bank BRI Syariah Cabang Surabaya

Gubeng.

2. Menganalisis pengaruh tingkat bagi hasil terhadap jumlah pembiayaan

mud}ha<rabah pada Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng.

D. Kegunaan Hasil Penelitian

1. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan

mengembangkan ilmu yang berkaitan dengan perbankan syariah,

(21)

Selain itu, penelitian ini juga dapat bermanfaat sebagai sumber

referensi dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

pembiayaan berbasis bagi hasil (mud}ha<rabah) pada perbankan syariah

baik untuk penulis maupun untuk pihak-pihak yang lain.

3. Bagi Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng

Dapat menjadi tolak ukur seberapa besar kinerja perusahaan

dalam meningkatkan pembiayaan mud}ha<rabah yang berbasis bagi

hasil, dan dapat menjadi acuan terhadap perusahaan agar menjadi

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana pihak ketiga (simpanan) berdasarkan UU Perbankan No. 10

tahun 1998 adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank

berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito,

sertifikat deposito, tabungan, dan bentuk lainnya.1 Dana pihak ketiga

yang dihimpun dari masyarakat luas merupakan sumber dana terpenting

bagi operasional bank.

Menurut Ismail, dana pihak ketiga biasanya lebih dikenal dengan

dana masyarakat, merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang berasal

dari masyarakat dalam arti luas, meliputi masyarakat individu, maupun

badan usaha.2 Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas, disebabkan

sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling

utama bagi bank. Sumber dana yang disebut juga sumber dana pihak

ketiga ini disamping mudah untuk mencarinya juga tersedia banyak di

masyarakat. Kemudian persayaratan untuk mencarinya juga tidak sulit.3

1 Veithzal Rivai dkk, Bank dan Financial Institution Managemen Conventional & Syaria System,

(Jakarta : PT. Raja Grefindo Persada, 2007), 413.

2 Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori menuju Aplikasi, Edisi pertama, Cetakan pertama,

(Jakarta: Prenadamedia, 2010), 43.

3 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan-Edisi Revisi 2014, Cetakan kedua belas, (Jakarta: Rajawali

(23)

Sumber dana yang berasal dari pihak ketiga antara lain:

a. Simpanan Giro

Simpanan giro merupakan simpanan yang diperoleh dari

masyarakat atau pihak ketiga yang sifat penarikannya adalah dapat

ditarik setiap saat dengan menggunakan cek dan bilyet giro atau

sarana perintah bayar lainnya atau pemindahbukuan.4 Menurut

Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

november 1998 adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah

pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.5

b. Tabungan

Jenis simpanan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang

penarikannya dilakukan menurut syarat tertentu sesuai perjanjian

antara bank dan pihak nasabah. Menurut Undang-Undang Perbankan

Nomor 10 tahun 1998, tabungan adalah simpanan yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau

alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.6

4 Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori menuju Aplikasi…, 48.

5 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan-Edisi Revisi 2014, Cetakan keduabelas, (Jakarta: Rajawali Pers,

2014), 76.

6

(24)

c. Deposito

Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, deposito

adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada

waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan

bank.7 Jenis simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan antara bank dan

nasabah.

Menurut Mudrajat Kuncoro dan Suharjono, deposito adalah

simpanan berjangka yang dikeluarkan oleh bank yang penarikannya

hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan

jangka waktu yang telah diperjanjikan sebelumnya.8 Dana tersebut

dapat berupa mata uang rupiah ataupun valuta asing. Dari beberapa

pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa deposito adalah simpanan

berjangka yang penarikannya dapat diambil sesuai dengan perjanjian

berdasarkan jangka waktu tertentu. Kegiatan penghimpunan dan

penyaluran dana merupakan fokus utama kegiatan bank syariah. Oleh

karena itu, untuk dapat menyalurkan dana secara optimal, bank harus

memiliki kemampuan dalam menghimpun dana pihak ketiga karena

DPK ini merupakan sumber utama pembiayaan bank syariah.

7 Ibid, 102.

(25)

2. Bagi Hasil (Nisbah)

a. Pengertian Bagi Hasil

Bagi hasil adalah sistem pembagian hasil usaha antara pemilik

modal (s}ha<hibul ma<al) dengan pengelola modal (mud}ha<rib) yang

bekerjasama untuk melakukan usaha. Apabila usaha tersebut

menghasilkan laba atau keuntungan maka dibagi berdua, jika

sebaliknya usaha tersebut mengalami kerugian maka kerugian

tersebut ditanggung bersama. Sistem bagi hasil menjamin adanya

keadilan dan tidak adanya yang dirugikan (dieksploitasi).

Menurut Ascarya, bagi hasil adalah sistem pembagian hasil usaha

dimana pemilik modal bekerja sama dengan pengelola modal untuk

melakukan kegiatan usaha. Apabila kegiatan usaha menghasilkan

keuntungan maka dibagi berdua dan ketika mengalami kerugian

ditanggung bersama pula.9

Menurut pendapat lain, bagi hasil adalah pendapatan dari

pembiayaan investasi al-mud}ha<rabah dan al-musya<rakah berupa bagi

hasil usaha, dari pembiayaan pengadaan barang, al-murabahah, al-

baitsaman ajil, dan al-ija<rah berupa mark up dan sewa, dari pemberian

pinjaman berupa biaya administrasi, dari penggunaan fasilitas berupa

fee.10

9Evi Natalia, “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah dan Suku Bunga Deposito

Bank Umum terhadap Jumlah Simpanan Deposito Mudharabah pada PT. Bank Syariah Mandiri Periode 2009-2012”, Jurnal Administrasi Bisnis, No. 1, Vol. 9, (April,2014), 3.

(26)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bagi

hasil adalah sistem pembagian hasil usaha dimana s}ha<hibul ma<al

(pemodal) dan mud}ha<rib (pengelola) melakukan kerjasama usaha, dan

apabila mendapat keuntungan maka akan dibagi dua, apabila

mengalami kerugian akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan di awal.

b. Faktor yang Mempengaruhi Bagi Hasil

1) Faktor Langsung

Diantara faktor-faktor langsung (direct factors) yang

mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah investment rate,

jumlah dana yang tersedia, dan nisbah bagi hasil (profit sharing

ratio).11

a) Investment rate merupakan presentase aktual dana yang

diinvestasikan dari total dana.

b) Jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan merupakan

jumlah dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk

diinvestasikan.

c) Investment rate dikalikan dengan jumlah dana yang tersedia

untuk diinvestasikan, akan menghasilkan jumlah dana yang

aktual yang digunakan.

11 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, cetakan kedua puluh tiga,

(27)

d) Nisbah (Profit Sharing Ratio)

Salah satu ciri mud}ha<rabah adalah nisbah yang harus

ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian.

a) Nisbah antara satu bank dan bank lainnya dapat berbeda.

b) Nisbah juga dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam satu

bank, misalkan deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12

bulan.

c) Nisbah juga dapat berbeda antara satu account dan account

lainnya sesuai dengan besarnya dana dan jatuh temponya.

2) Faktor Tidak Langsung

a) Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mud}ha<rabah

Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan

dan biaya (profit and sharing). Jika semua biaya ditanggung

bank, hal ini disebut revenue sharing.

b) Kebijakan akunting (Prinsip dan Metode akunting)

Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh

berjalannya aktifitas yang diterapkan, terutama sehubungan

(28)

3. Pembiayaan Mud}ha<rabah

a. Pengertian Mud}ha<rabah

Pembiayaan mud}ha<rabah adalah akad pembiayaan antara bank

syariah sebagai s}ha<hibul ma<al dan nasabah sebagai mud}ha<rib untuk

melaksanakan kegiatan usaha, dimana bank syariah memberikan

modal sebanyak 100% dan nasabah menjalankan usahanya. Bank

syariah memberikan pembiayaan mud}ha<rabah kepada nasabah atas

dasar kepercayaan. Bank percaya penuh kepada nasabah untuk

menjalankan usahanya. Karena dalam pembiayaan mud}ha<rabah bank

syariah tidak ikut campur dalam menjalankan proyek usaha nasabah.12

Menurut Ascarya, mud}ha<rabah adalah akad bagi hasil ketika

pemilik modal atau dana yang biasa disebut s}ha<hibul ma<al,

menyediakan modal 100% kepada pengusaha sebagai pengelola yang

biasa disebut mud}ha<rib, untuk melakukan aktivitas produktif dengan

syarat bahwa keuntungan yang dihasilkan akan dibagi antara pemilik

modal dan pengusaha menurut kesepakatan yang ditentukan

sebelumnya dalam akad.13

Menurut Abdur Rahman L. Dol, mud}ha<rabah dalam

terminologi hukum adalah suatu kontrak dimana suatu kekayaan

(property) atau persediaan (stock) tertentu (Ras Al-mal) ditawarkan

oleh pemiliknya atau pengurusnya (Rabb Al-mal) kepada pihak lain

12

. Ismail, “Perbankan Syariah”, (Jakarta: Kencana, 2011), 168.

13Evi Natalia, “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Deposito Bank Syariah dan Suku Bunga Deposito

(29)

untuk membentuk suatu kemitraan (joint partnership) yang diantara

kedua belah pihak dalam kemitraan itu akan berbagi keuntungan.14

Kepercayaan merupakan unsur terpenting dalam pembiayaan

mud}ha<rabah, maka dalam bahasa inggris mud}ha<rabah disebut trust

financing. Sedangkan s}ha<bibul ma<al yang merupakan investor disebut

beneficial ownership atau sleeping partner. Sedangkan, mud}ha<rib

disebut managing trustee atau labour partner.15

Dan menurut pendapat lain, mud}ha<rabah adalah akad kerja

sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (s}ha<hibul ma<al)

menyediakan seluruhnya (100%) modal, sedangkan pihak yang

lainnya menjadi pengelola.16

Dalam hal pengelolaan nasabah berhasil mendapatkan

keuntungan, maka bank syariah akan memperoleh keuntungan dari

bagi hasil yang diterimanya. Sebaliknya jika nasabah atau mud}ha<rib

gagal atau mendapatkan kerugian dalam menjalankan usahanya, maka

seluruh kerugian akan ditanggung oleh s}ha<hibul ma<al. Mud}ha<rib tidak

menanggung kerugian atau tidak ada kewajiban untuk bertanggung

jawab atas kerugian usaha yang dijalankannya. Sebagaimana firman

Allah berikut ini:

14 Sutan Remy Syahdeini, Perbankan Islam dan kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan

Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1999), 29. 15 Ibid, 28.

(30)

Q.S. Shaad ayat: 24



































































.

Artinya: “Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang

berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian

yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan

amal yang saleh dan amat sedikitlah mereka ini". dan Daud

mengetahui bahwa, Kami mengujinya Maka ia meminta ampun

kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat”.17

Q.S. AL-Muzzammil : 20























.

Artinya: “Dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari

sebagian karunia Allah”.18

17 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir AL-Qur’an, AL-Quran dan Terjemahnya,

(31)

Q.S. Az-Zumar : 60









































.

Artinya : “Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang

yang berbuat Dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam.

Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi

orang-qorang yang menyombongkan diri”.19

Dalam hal ini, kepada orang yang membuat perjanjian tidak

diperbolehkan berbuat dzalim kepada orang lain, maka orang tersebut

dapat kita dikategorikan melanggar ‘AL Quranul karim’.

b. Jenis-jenis Mud}ha<rabah:

Dalam pelaksanaanya mud}ha<rabah dibedakan menjadi dua jenis:

1) Mud}ha<rabah Mutlaqah (Mutlak atau Tidak Terbatas)

Mud}ha<rabah mutlaqah atau mutlak adalah bentuk kerja

sama antara s}ha<hibul ma<al dan mud}ha<rib yang cakupannya sangat

luas, tidak dibatasi dengan tempat usaha, waktu, dan jenis usaha.

Dan tujuannya untuk mendatangkan keuntungan.`

19

(32)

2) Mud}ha<rabahMuqayyadah (Terbatas)

Mud}ha<rabah muqayyadah adalah bentuk kerja sama antara

shahibul maal dengan mud}ha<rib yang dibatasi dengan jenis usaha,

waktu dan tempat usaha. Dan semua ditentukan oleh s}ha<hibul

ma<al, misalkan berdagang barang-barang tertentu, dan harus

membeli dari orang tertentu.

c. Rukun dan Syarat Pembiayaan Mud}ha<rabah

1)Pihak yang melakukan akad

2)Modal yang diberikan oleh shahibul maal

3)Ijab qabul

4)Keuntungan mud}ha<rabah

5)Kegiatan usaha mud}ha<rib

d. Manfaat Mud}ha<rabah

1)Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan

usaha nasabah meningkat.20

2)Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah

pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan atau

hasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah mengalami

negative spread.

3)Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow

atau arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.

(33)

4)Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha

yang benar-benar halal, aman, dan menguntungkan karena

keuntungan yang kongkret dan benar-benar terjadi itulah yang akan

dibagikan.

5)Prinsip bagi hasil dalam mud}ha<rabah ini berbeda dengan prinsip

bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan

(nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang

dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan krisis ekonomi.

e. Bagi Hasil dalam Pembiayaan Mud}ha<rabah

Bagi hasil dalam pembiayaan mud}ha<rabah adalah pembagian

dalam hasil usaha yang dilakukan oleh mud}ha<rib atas modal yang

diberikan oleh s}ha<hibul ma<al. Adapun perhitungan bagi hasil

pembiayaan Mud}ha<rabah di bagi 2 yaitu:

1) Revenue Sharing

Revenue Sharing adalah perhitungan yang berasal dari

nisbah bagi hasil dikalikan dengan pendapatan sebelum dikurangi

dengan biaya.

2) Profit atau Loss Sharing

Perhitungan bagi hasil jika menggunakan profit/loss

sharing adalah perhitungan bagi hasil yang berasal dari nisbah bagi

hasil dikalikan dengan laba usaha sebelum dikurangi pajak

(34)

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu adalah deskripsi ringkas tentang kajian yang

sudah pernah dilakukan di seputar masalah yang diteliti dan terlihat jelas

bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan pengulangan dan

duplikasi dengan penelitian yang sudah ada. Penelitian yang disajikan sebagai

bahan kajian pustaka adalah penelitian penelitian yang mempunyai kaitannya

dengan penelitian ini. Penelitian tersebut antara lain:

Penelitian yang dilakukan oleh Achmad Moestafah Putra Alkik

(2014),21 Yang berjudul “Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga dan Bagi

Hasil Deposito IB Hasanah terhadap Jumlah Nominal Deposito IB Hasanah

di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya”. Penelitian ini bertujuan

untuk menguji dan menganalisis pengaruh secara parsial tingkat inflasi, suku

bunga, dan bagi hasil IB Hasanah terhadap jumlah nominal deposito IB

Hasanah PT. Bank BNI Syariah Cabang Surabaya. Analisis data

menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh tingkat

inflasi, suku bunga, dan bagi hasil mempengaruhi secara parsial terhadap

jumlah nominal deposito IB Hasanah di PT. BNI Syariah Cabang Surabaya,

sedangkan bagi hasil deposito IB Hasanah tidak berpengaruh secara parsial.

21Achmad moestafah putra alkik, Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga dan Bagi Hasil Deposito

(35)

Penelitian lain yang dilakukan oleh Eris Munandar (2009)22, yang

berjudul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, dan Return on

Asset terhadap Pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri”. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis beberapa faktor internal bank dalam

mempengaruhi besar kecilnya penyaluran pembiayaan yang dilakukan oleh

Bank Syariah Mandiri. Analisis data menggunakan analisa regresi linier

berganda dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) atau

metode kuadrat terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel

yang digunakan, yakni DPK, LDR dan ROA berpengaruh positif dan

signifikan (α 0,05) terhadap penyaluran pembiayaan oleh bank syariah

mandiri.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Najahi Badruzaman (2009)23, yang

berjudul ”Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil,

Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia terhadap Pembiayaan pada Pank Syariah

di Indonesia (studi kasus pada PT Bank Syariah Mandiri)”. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruh dana pihak ketiga, tingkat bagi hasil,

sertifikat wadi’ah bank Indonesia terhadap pembiayaan pada bank syariah.

Penelitian ini menggunakan metode ECM (Error Correction Model) yang

digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas dan variabel terikat

baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Hasil penelitian ini

22Eris Munandar, Pengaruh dana pihak ketiga, loan to deposit ratio dan return on asset terhadap

pembiayaan pada bank syariah mandiri, (Skripsi--, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009).

23 Najahi Badruzaman, Analisis pengaruh dana pihak ketiga, tingkat bagi hasil, sertifikat wadiah

(36)

menunjukkan bahwa untuk jangka pendek tingkat bagi hasil dan sertifikat

wadi’ah bank Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah

pembiayaan mud}ha<rabah dan mus}yarakah. Sementara untuk jangka panjang

dana pihak ketiga, tingkat bagi hasil mud}ha<rabah, sertifikat wadi’ah bank

Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah pembiayaan

mud}ha<rabah, tetapi dana pihak ketiga dan tingkat bagi hasil mus}ya<rakah

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah pembiayaan mus}ya<rakah.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Achmad Tohari (2010)24, yang

berjudul “Analisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar, inflasi, dan

jumlah uang beredar (M2) terhadap dana pihak ketiga serta implikasinya pada

pembiayaaan mud}ha<rabah pada perbankan syariah di Indonesia”. Penelitian

ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh nilai tukar rupiah, inflasi dan

jumlah uang beredar (M2) terhadap dana pihak ketiga serta implikasinya pada

pembiayaan mud}ha<rabah pada perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini

menggunakan metode analisis jalur dengan model struktual. Hasil penelitian

ini bahwa, hasil pengujian pada substruktur I menunjukkan bahwa variabel

nilai tukar rupiah, inflasi dan jumlah uang beredar (M2) berpengaruh

signifikan terhadap dana pihak ketiga. Hasil pengujian pada substruktur II

menunjukkan bahwa variabel jumlah uang beredar dan dana pihak ketiga

(DPK) perpengaruh signifikan terhadap mud}ha<rabah.

24

(37)

Sedangkan pendapat lain yang dilakukan oleh Muhibbatul Ilmiah

(2013)25, yang berjudul “Pengaruh tingkat suku bunga, Equivalent rate bagi

hasil, inflasi dan nilai kurs terhadap simpanan mud}ha<rabah pada bank

muamalat Indonesia”. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh tingkat

suku bunga, equivalent bagi hasil, inflasi dan nilai kurs terhadap simpanan

mud}ha<rabah di bank muamalat Indonesia. Penelitian ini menggunakan data

sekunder berupa data bulanan periode januari 2009 sampai desember 2012

dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa tingkat suku bunga, equivalent rate bagi hasil, inflasi

dan nilai kurs secara stimultan berpengaruh signifikan terhadap simpanan

mud}ha<rabah sebesar 70,3% sedangkan sisanya (100%-70,3%= 29,7%)

dipengaruhi oleh variabel lainnya. Secara parsial, variabel suku bunga

berpengaruh negatif signifikan terhadap simpanan mud}ha<rabah, dengan

koefisien sebesar -0.127 dan nilai sig.t 0,004. Nilai kurs berpengaruh positif

signifikan terhadap simpanan mud}ha<rabah dengan koefisien sebesar 1,378

dan nilai sig.t 0,001. Sedangkan equivalent rate bagi hasil dan inflasi tidak

berpengaruh terhadap simpanan mud}ha<rabah.

Penelitian mengenai dana pihak ketiga (DPK) dan tingkat bagi hasil

bukanlah hal baru pertama kali dilakukan, akan tetapi penelitian terdahulu

sudah banyak yang melakukannya. Persamaan penelitian sekarang dengan

penelitian terdahulu adalah (Najahi badruzaman), adalah kesamaan

25

(38)

membawa variabel DPK dan tingkat bagi hasil sebagai variabel bebas.

Perbedaan pertama, terletak pada periode, periode yang digunakan oleh

peneliti yaitu 3 tahun mulai periode 2013 sampai dengan 2015 dilihat dengan

data bulanan. Sedangkan perbedaan kedua, yaitu lokasi yang diteliti oleh

peneliti sekarang di Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng dan

perbedaan ketiga, terletak pada metode penelitian dengan penelitian

terdahulu yaitu (Najahi Badruzaman), adalah perbedaan menggunakan

[image:38.595.118.537.272.757.2]

analisis data ECM (Error Correction Model).

Tabel 2.1

Maping Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variabel

Penelitian

Analisis

Data Hasil

1. Achmad Moestafah Putra Alkik,

2014, UIN

Sunan Ampel Surabaya Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga dan Bagi Hasil Deposito iB Hasanah terhadap Jumlah Nominal Deposito iB Hasanah di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surabaya

X1= Tingkat

inflasi

X2= Tingkat

suku bunga

X3= Bagi

hasil deposito iB Hasanah Y= Jumlah nominal deposito IB hasanah Regresi linier berganda

(39)

2. Eris Munandar, 2009, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit

Ratio dan

Return on Asset terhadap Pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri

X1= Dana

pihak ketiga

X2= Loan to

deposit ratio

X3= Return

on asset Y= Pembiayaan Regresi linier berganda Menunjukkan bahwa ketiga variabel yang digunakan, yakni DPK, LDR dan ROA

(40)

3. Muhibbatul Ilmiah, 2013, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Equivalent Rate Bagi Hasil, Inflasi dan Nilai Kurs terhadap Simpanan Mud}ha<rabah pada Bank Muamalat Indonesia

X1= Tingkat

Suku Bunga X2=

Equivalent Rate Bagi Hasil X3= Inflasi

X4= Nilai

Kurs Y=Simpanan Mud}ha<rabah Regresi linier berganda Menunjukkan bahwa tingkat suku bunga, equivalent rate bagi hasil, `inflasi dan nilai kurs secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap simpanan

mud}ha<rabah, yakni

sebesar 70,3% sedangkan sisanya, 29,7%,

(41)

4. Achmad Tohari, 2010, Universitas Islam Negeri Sunan Syarif Hidayatullah Jakarta Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana Pihak Ketiga serta Implikasinya pada Pembiayaaan Mud}ha<rabah pada Perbankan Syariah di Indonesia

X1= Nilai

tukar X2= Inflasi

X3= Jumlah

Uang Beredar Y1= Dana

Pihak Ketiga Y2=

(42)

5. Najahi Badruzaman, 2009, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia terhadap Pembiayaan pada Bank Syariah di Indonesia (Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mandiri)

X1= Dana

pihak ketiga X2= Tingkat

bagi hasil X3= Sertifikat

wadiah Y= Pembiayaan ECM (Error Correction Model) Menunjukkan bahwa untuk jangka pendek tingkat bagi hasil dan sertifikat wadi’ah bank Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah pembiayaan

mud}ha<rabah dan

(43)

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah serangkaian teori yang tertuang

dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya gambaran sistematis dari

kinerja teori dalam memberikan solusi arau alternatif solusi dari

serangkaian dari masalah yang ditetapkan.

Kerangka yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari dua

variabel independen atau bebas (X) yaitu tingkat bagi hasil dan dana

pihak ketiga dan variabel dependen atau terikat (Y) yaitu pembiayaan

[image:43.595.118.509.304.622.2]

mud}ha<rabah.

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Variabel X dan Variabel Y

Sumber: Data yang dikelola oleh peneliti

D. Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa yunani yang mempunyai dua kata

“hupo” (sementara) dan “thesis” (pernyataan atau teori). Dalam penelitian

ini, terdapat dua jenis hipotesis yaitu: Dana Pihak

Ketiga (X1)

Pembiayaan Mud}ha<rabah (Y) Tingkat Bagi

(44)

1. Hipotesis Penelitian (Ha)

Hipotesis penelitian adalah anggapan dasar peneliti terhadap suatu

masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesis ini peneliti menganggap

benar hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui

pengujian hipotesis dengan menggunakan data yang diperoleh selama

melakukan penelitian.

2. Hipotesis Operasional

Hipotesis operasional adalah hipotesis yang bersifat objektif.

Artinya peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan

anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan objektifitasnya, bahwa

hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan

menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan hipotesis

pembanding yang bersifat objektf dan netral atau secara teknis disebut

hipotesis nol (Ho). Adapun arti dari hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis

yang menyatakan ketidakbenaran dari suatu fenomena atau menyatakan

tidak ada hubungan antara dua variabel atau lebih. Ho digunakan untuk

memberikan keseimbangan pada hopotesis penelitian, karena peneliti

meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis penelitian

tergantung dari bukti-bukti yang diperoleh selama melakukan

penelitian.26

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka hipotesis

yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

26 Syofian Siregar, Metode Penelitan Kuantitatif dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan

(45)

a. Dana pihak ketiga (DPK) terhadap pembiayaan mud}ha<rabah.

H0: Dana pihak ketiga (DPK) tidak berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan mud}ha<rabah.

H1: Dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan mud}ha<rabah.

b. Tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mud}ha<rabah.

H0: Tingkat bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap

pembiayaan mud}ha<rabah.

H1: Tingkat bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis dari penelitian adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian

yang menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan di analisis

menggunakan statistik.1 Sedangkan jenis dari penelitian ini adalah

penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.2 Dalam

penelitian ini, penulis akan menganalisis seberapa besar pengaruh dana

pihak ketiga dan tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mud}ha<rabah

secara parsial.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Waktu yang digunakan dalam mengumpulkan data dimulai

pada tanggal 23 November– 23 Desember 2015.

2. Tempat

Lokasi penelitian skripsi ini adalah PT. BRI Syariah Cabang

Surabaya Gubeng. Jl. Raya Gubeng No. 38 Surabaya.

(47)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau

objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian.3 Menurut Sapari

Imam Asyari yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan

objek penelitian, mungkin berupa jumlah manusia, gejala-gejala,

benda-benda, pola sikap, tingkah laku dan sebagainya yang menjadi

objek penelitian.4 Jadi yang disebut populasi adalah semua kelompok

atau kumpulan kelompok yang berbentuk peristiwa yang mempunyai

karakteristik yang serupa yang menjadi pusat penelitian dan dijadikan

suatu objek penelitian. Adapun yang dijadikan populasi dalam

penelitian ini adalah data dana pihak ketiga, tingkat bagi hasil, dan

pembiayaan mud}ha<rabah yang diambil dari Bank BRI Syariah Cabang

Surabaya Gubeng tahun 2013 hingga 2015.

2. Sampel Penelitian`

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti.5

Menurut pendapat yang lain, sampel adalah himpunan bagian dari

populasi yang dipilih peneliti untuk dikaji dengan diobservasi.6

Sampel penelitian ini adalah data dana pihak ketiga, tingkat bagi

3 Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS, (Yogyakarta: MediaKom, 2008), 9.

4 Sapari Imam Asyari, Metodologi Penelitian Sosial, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), 69. 5 Ibid, 9.

6 Tarmudi, Sri Harini, Metode Statistika Pendekatan Teoritis dan Aplikatif, cetakan pertama,

(48)

hasil, dan pembiayaan mud}ha<rabah yang diambil dari Bank BRI

Syariah Cabang Surabaya Gubeng tahun 2013 hingga 2015.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal-hal tersebut.7 Terdapat dua macam variabel dalam penelitian

ini, yakni:

1. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas, yaitu variabel yang

memengaruhi variabel lain dan sifatnya berdiri sendiri.8 Variabel

independen dari penelitian ini adalah dana pihak ketiga yang

dilambangkan dengan X1 dan tingkat bagi hasil yang dilambangkan

dengan X2.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat, yaitu variabel yang

dipengaruhi oleh variabel lain dan sifatnya tidak dapat berdiri sendiri.9

Variabel dependen dari penelitian ini adalah pembiayaan mud}ha<rabah

yang dilambangkan dengan Y.

7 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009), 35. 8 Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS, (Yogyakarta: MediaKom, 2008), 9.

(49)

E. Definisi Operasional

Agar lebih memahami maksud dari judul yang diangkat oleh

peneliti dan menghindari adanya kesalahan penafsiran, maka penulis

memberikan pengertian dan penegasan agar pembahasan tidak meluas

kemana-mana dan agar terhindar dari ambiguitas. Oleh karena itu,

peneliti akan menjelaskan istilah dan pengertian yang merupakan kata

kunci dari judul yang diambil. Dalam hal ini pengertian yang perlu di

paparkan sebagai berikut:

1. Dana Pihak Ketiga

Dana yang dihimpun dari masyarakat luas yang merupakan

sumber dana terpenting bagi operasional bank. Dana pihak ketiga

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dana pihak ketiga yang

dihimpun oleh Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng tahun

2013 hingga 2015 berupa tabungan dan deposito.

2. Tingkat Bagi Hasil (Nisbah)

Sistem pembagian hasil usaha antara pemilik modal (s}ha<hibul

ma<al) dengan pengelola modal (mud}ha<rib) yang bekerja sama untuk

melakukan usaha. Tingkat bagi hasil yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah presentase Tingkat Bagi Hasil Bank BRI Syariah Cabang

Surabaya Gubeng tahun 2013 hingga 2015.

3. Pembiayaan Mud}ha<rabah

A\kad pembiayaan antara bank syariah sebagai s}ha<hibul ma<al

(50)

mana bank syariah memberikan modal sebanyak 100% kepada

nasabah atas dasar kepercayaan. Pembiayaan mud}ha<rabah yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah data jumlah pembiayaan

mud}ha<rabah oleh Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng tahun

2013 hingga 2015.

F. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yaitu data berbentuk angka atau bilangan yang diolah

atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika. Dalam

penelitian ini, data yang digunakan adalah data kuantitatif yang

kemudian diolah oleh peneliti menggunkan perhitungan statistik.

2. Sumber Data

Terdapat dua jenis data berdasarkan sumbernya, yakni data

primer dan sekunder.

a. Data Primer

Data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di

lokasi penelitian atau objek penelitian.10 Dalam penelitian ini

adalah data dana pihak ketiga (tabungan dan deposito), tingkat

bagi hasil, dan pembiayaan mud}ha<rabah yang sudah tersedia di

Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng tahun 2013 hingga

2015.

10 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan

(51)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber

kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.11 Data

yang digunakan pada penelitian ini adalah data dana pihak ketiga

(tabungan dan deposito), tingkat bagi hasil, dan pembiayaan

mud}ha<rabah yang sudah tersedia di Bank BRI Syariah Cabang

Surabaya Gubeng tahun 2013 hingga 2015.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Tinjauan Lapangan (Field Research)

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

perbankan syariah berupa data runtun waktu (time series) dengan

skala bulanan. Data yang diambil adalah data bulanan dana pihak

ketiga, tingkat bagi hasil, dan pembiayaan mud}ha<rabah yang

diperoleh dari Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng. Data

bulanan yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari tahun 2013

sampai dengan 2015 karena alasan ketersediaan data yang dibutuhkan

untuk penelitian ini.

2. Tinjauan Kepustakaan (Library Research)

Tinjauan kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan

cara mengumpulkan bacaan-bacaan dan mepelajari literatur,

11

(52)

buku serta refrensi yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Hal

ini dilakukan untuk mendapat kejelasan konsep dalam upaya

menyusun teori yang berguna dalam pembahasan.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, data yang telah dikumpulkan dianalisis

dengan menggunakan program SPSS versi 16. Teknik analisis data yang

digunakan adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah

data dalam variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal.12 Data

berdistribusi normal artinya data mempunyai sebaran merata sehingga

benar-benar mewakili populasi. Uji normalitas dapat dilakukan dengan

menggunakan uji one-sample kolmogorov-smirnov (K-S). Uji K-S

dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05). Jika nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.

Namun jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data

berdistribusi tidak normal.

2. Regresi Linier Sederhana

Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode regresi

linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk

mengetahui sejauh mana pengaruh dari variabel independen (dana

12

(53)

pihak ketiga dan tingkat bagi hasil) terhadap variabel dependen

(pembiayaan mud}ha<rabah). Selain itu analisis ini juga dapat

digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen apakah positif atau negatif. Data

yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.13 Manfaat dari

analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan

menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan

variabel independen atau tidak.14 Dalam penelitian ini hasil dari

regresi linear sederhana yang dianalisa adalah persamaan regresi dan

koefisien determinasi (R2). Koefisien determinasi digunakan untuk

menghitung seberapa besar pengaruh dari variabel independen

terhadap variabel dependen. Nilai R2 adalah antara 0 sampai dengan 1.

Jika R2 = 0, maka variabel independen tidak menjelaskan sedikitpun

variasi variabel dependen. Sebaliknya, jika R2 = 1, maka persentase

sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap

variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen

yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel

dependen.15

3. Pengujian Hipotesis (Uji T)

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji hipotesis.

Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh

13 Ibid, 66.

14

Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2015),260.

15

(54)

masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t-hitung dengan t-tabel. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

a. Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya

ada pengaruh oleh variabel X dan Y.

b. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya

(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah PT. BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng

Berawal dari akuisisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat

Indonesia tanggal 19 Desember 2007 dan kemudian diikuti dengan

perolehan izin dari Bank Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha

Bank Jasa Arta dari bank umum konvensional menjadi bank umum

yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pada

tanggal 16 Oktober 2008, maka lahirlah Bank Umum Syariah yang

diberi nama PT. Bank Syariah BRI yang kemudian diganti namanya

dengan BRI Syariah pada tanggal 17 November 2008 dan beroperasi

pada tanggal 1 januari 2009.

Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng, saat ini

membawahi beberapa kantor cabang pembantu yaitu, KCP Ngagel,

KCP Wiyung, KCP Perak, KCP Mulyosari, KCP Pamekasan, KCP

Sampang dan KCP Sumenep.

2. Visi dan Misi PT. BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng

Visi dan misi BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng adalah

(56)

a. Visi

Visi bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng adalah

menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan

finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah

untuk kehidupan lebih bermakna.1

b. Misi

1) Dalam menjalankan usahanya, bank BRI Syariah memiliki

beberapa misi, antara lain:

2) Memahami keragaman individu,

3) Mengakomodasi beragam kebutuhan finansial nasabah,

4) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika

sesuai dengan prinsip syariah,

5) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana

kapanpun dan dimanapun,

6) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas

hidup dan menghadirkan ketentraman pikiran.

3. Logo BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng

a. Logo Perusahaan

Setiap perusahaan perlu adanya lambang perusahaan yang

digunakan sebagai identitas perusahaan. Lambang perusahaan BRI

Syariah dapat dilihat sebagai berikut:

1 Bank, BRISyariah, mengenal lebih jauh bank BRISyariah, (Surabaya: PT. Bank BRISyariah,

(57)

Gambar 4.1

Logo PT.BRI Syariah

Sumber : PT. BRI Syariah

b. Arti logo dan Warna PT. BRI Syariah

Warna biru yang ada di logo tersebut yaitu melambangkan

kepercayaan dan kestabilan yang kokoh. Sedangkan warna putih

menunjukkan kemurnian sistem syariah yang melandasi operasional

BRI Syariah. Pancaran “Pendar Cahaya” yaitu menunjukkan

identitas brand BRI Syariah merupakan navigasi “Pelita” kebutuhan

dan keinginan nasabahnya.

4. Struktur Organisasi BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng

Didalam sebuah perusahaan perlu adanya struktur organisasi

yang bertujuan menjaga hubungan antar setiap bagian posisi dalam

menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan perusahaan.

Adapun struktur organisasi dan tugas setiap devisi yang ada di BRI

Syariah Cabang Surabaya Gubeng adalah:

a. Pimpinan Cabang, merupakan struktur tertinggi di kantor cabang

[image:57.595.120.515.304.601.2]
(58)

operasional perbankan di level kantor cabang dan membawahi

keseluruhan manager, baik bisnis maupun operasional.

b. Financing Reviewer, merupakan bagian yang melakukan review

pembiayaan, yang bertanggung jawab mencermati setiap pengajuan

pembiayaan yang melebihi kewenangan limit cabang untuk

memutuskan, dan untuk diajukan ke komite kantor pusat.

c. Consumer Merketing Manager, merupakan bagian yang

bertanggung jawab atas program-program marketing sekaligus

memasarkan produk-produk consumer. Juga bertanggung jawab

terhadap SDM yang menjadi sub ordinatnya baik dari sisi bisnis

maupun administrasi.

d. Collection Manager, merupakan bagian yang bertanggung jawab

menjaga kolektifitas pembiayaan dan kesehatan pembiayaan, serta

mengatur pembiayaan-pembiayaan bermasalah atau terindikasi

memiliki potensi akan bermasalah.

e. Financing Support Supervisor, merupakan bagian yang bertanggung

jawab melakukan supervisi terhadap proses pembiayaan baik dari

aspek penilaian jaminan, aspek yuridis atau legal,

pengadministrasian dan pelaporan.

f. AFO (Area Financing Officer), merupakan bagian yang melakukan

review pembiayaan, mencermati setiap pengajuan pembiayaan

(59)

g. Account Officer, merupakan bagian yang melakukan proses

marketing untuk segmen SME dan komersial khususnya giro,

deposito dan pembiayaan. Yang bertanggung jawab mencari

nasabah yang layak sesuai kreteria peraturan bank, menilai,

mengevaluasi, mengusulkan besarnya kredit yang diberikan.

h. Petugas Sundries (Loan Operation), merupakan bagian yang

melayani transaksi operasional terkaik dengan pembiayaan dan

pemindahbukuan antara lain transaksi pencarian pembiayaan,

pembayaran angsuran atau bagi hasil debitur dan pelunasan

pembiayaan serta transaksi back office lainnya sesuai aturan dan

SLA yang ditetapkan untuk mencapai service excellent

(implementasi fungsi Service Provider).

5. Produk – Produk BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng

Produk-produk yang disediakan oleh bank BRI Syariah Cabang

Surabaya Gubeng untuk masyarakat antara lain:

a. Dana Pihak Ketiga

1) Tabungan Faedah BRISyariah iB

2) Tabungan Haji BRISyariah iB

3) Tabungan Impian BRISyariah iB

4) Giro BRISyariah iB

5) Deposito BRISyariah iB

b. Pembiayaan

(60)

2) Musyarakah BRISyariah iB

3) Mud}ha<rabah BRISyariah iB

4) Murabahah BRISyariah iB

5) Pembiayaan Mikro (KPR) BRISyariah iB

6) Pembiayaan Umrah BRISyariah iB

B. Data Hasil Penelitian

Berikut ini adalah data yang didapat berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan di Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng, data-data

tersebut meliputi:

1. Dana Pihak Ketiga

Dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun dari masyarakat

luas. Dalam penelitian ini dana pihak ketiga yang diteliti adalah dana

pihak ketiga yang dihimpun oleh Bank BRI Syariah Cabang Surabaya

Gubeng dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 berupa tabungan

(61)

Tabel 4.1

Data Dana Pihak Ketiga Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng Tahun 2013 (Juta Rupiah)

Bulan Nominal

Januari 176.292

Februari 174.018

Maret 171.701

April 170.222

Mei 166.453

Juni 163.966

Juli 163.858

Agustus 158.519

September 156.964

Oktober 150.795

November 149.865

Desember 156.859

[image:61.595.123.520.161.651.2]

Sumber: PT. BRI Syariah (Diolah)

Tabel 4.2

Data Dana Pihak Ketiga Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng Tahun 2014 (Juta Rupiah)

Bulan Nominal

Januari 108.219

Februari 107.597

Maret 103.548

April 101.659

Mei 99.777

Juni 99.370

Juli 98.590

Agustus 98.122

September 96.372

Oktober 93.625

November 92.772

Gambar

table = 2.0345). Therefore Ho is rejected. It means there is a relationship between profit
 Grafik 1.1
Grafik 1.2
Grafik 1.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan Kotor (penerimaan) usahatani adalah nilai produksi total usahatani dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual, dikonsumsi oleh rumah tanga petani, dan

Penggunaan behel gigi yang semakin banyak digunakan oleh remaja dilingkungan sosialnya membuat remaja tidak bisa diidentitaskan dengan behelnya. Demikian pula dengan

This research focuses on a correlation study between the ability of reading and the ability of translating of the Eighth Semester students of English Education Departement

Laporan Kinerja pada Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) kelas I Manado Tahun 2015 disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban

PRA-RANCANGAN PABRIK DIBUTYL PHTHALATE DARI PHTHALIC ANHHYDRIDE DAN N-BUTANOLDENGAN KALATIS ASAM SULFAT.. KAPASITAS

KELOMPOK KERJA GURU (KKG) MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN GENUK KOTA

Saya mengucapkan terima kasih kepada Yang Berhormat Padang Terap yang mengemukakan soalan. a) Untuk makluman Ahli-ahli Yang Berhormat dan dewan yang mulia ini, Malaysia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang mengikuti