• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III a PROSES LINGKUP KEGIATAN METODE DAN HASIL PELAKSANAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS KABUPATEN GROBOGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III a PROSES LINGKUP KEGIATAN METODE DAN HASIL PELAKSANAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS KABUPATEN GROBOGAN"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PROSES, LINGKUP KEGIATAN, METODE, DAN HASIL

PELAKSANAAN KLHS

Proses tahapan KLHS Penyusunan RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016-2021

sebagaimana di atur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 67 Tahun 2012

tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau

Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut:

3.1.

Tahap Persiapan

Tahapan persiapan merupakan tahap awal dari penyusunan dokumen KLHS ini.

Pada tahapan ini kelompok kerja pengendalian lingkunga (Pokja PL) dibentuk dengan

Keputusan Bupati Grobogan Nomor : 660.1/ /2016 Pembentukan Tim Penyusun Kajian

Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Grobogan Tahun 2016-2021. Pada tahapan ini pula, dilakukan kegiatan berupa bimbingan

teknis (bimtek) kepada SKPD yang terkait di Kabupaten Grobogan yang berisikan pengantar

mengenai materi KLHS RPJMD.

3.2.

Tahap Pra-Pelingkupan

Tahapan Pra-pelingkupan dilaksanakan di Gedung Riptaloka Setda Kabupaten

Grobogan pada tanggal 31 Maret 2016. Tahapan Pra-Pelingkungan dimulai dengan

pembagian kelompok yang dibagi menurut tema besar isu permasalahan pembangunan

yang disesuaikan dengan bidang tugas Kelompok Kerja Pengendalian Lingkungan (Pokja

PL) maupun SKPD terkait serta para pemangku kepentingan di Kabupaten Grobogan.

Setelah terbentuk kelompok sesuai tema besar isu permasalahan (lingkungan,

sosial-budaya, ekonomi, dan kelembagaan), tahap selanjutnya ialah melakukan kegiatan diskusi

dengan menggunakan metode

metaplan process

atau

mind mapping

guna menentukan

isu/permasalahan yang lebih spesifik dari isu permasalahan tema besar yang ada. Proses

akhir Pra-Pelingkupan diadakan presentasi yang merumuskan identifikasi isu, data yang

dibutuhkan dan analisis data yang dibutuhkan, serta analisis pemangku kepentingan. Pada

tahap ini diperoleh

226 isu/permasalahan

pada setiap SKPD yang terangkum dalam Daftar

(2)

1. Kegiatan pertama adalah presentasi dari tim fasilitator yang menjelaskan

mengenai isu/permasalahan lingkungan dan keterkaitannya pembangunan

berkelanjutan serta penjelasan pentingnya KLHS, pengertian dan konsep KLHS

yang disampaikan pada hari pertama pelaksanaan Lokakarya Pra Pelingkupan.

2. Kegiatan kedua adalah pembentukan kelompok diskusi dan dibagi menurut tema

besar isu/permasalahan yang akan diambil yang terdiri dari tema besar

isu/permasalahan berdasarkan urusan masing-masing bidang pada SKPD.

3. Pada tahap ketiga semua hasil diskusi dipaparkan dan dibagi menjadi

penjelasan/

breakdown

tema besar isu permasalahan, kemudian menganalisis

kebutuhan data yang mungkin berhubungan dengan isu, kemudian menyiapkan

indikator target yang di capai terhadap isu permasalahan, menganalisis

pemangku kepentingan dari setiap isu/permasalahan, serta mengdeskripsikan

semua hal yang sudah dirumuskan dengan mendapatkan pengarahan dari Tim

fasilitator.

4. Kegiatan tahap keempat atau tahap terakhir merupakan presentasi akhir kegiatan

Lokakarya Pra Pelingkupan. Presentasi menyajikan hasil diskusi Tim Pokja PL

dengan Tim Fasilitator yang berisikan

breakdown

tema besar isu permasalahan

yang dibahas. Presentasi diurutkan dari pemaparan isu permasalahan yang

sudah dijabarkan secara mikro dari setiap tema besar isu yang ada, kemudian

melakukan pemaparan mengenai kebutuhan data, pemangku kepentingan, dan

indikator pencapaian target yang diinginkan. Setelah akhir presentasi team

POKJA kelompok lain boleh memberikan tanggapan, sanggahan, maupun

(3)

Tabel III. 1

Daftar Panjang Permasalahan

No Tema Isu

Pembangunan (Sektor) Isu/Permasalahan Terkait Aspek Sosial

1 Pendidikan

1 Masih rendahnya kualitas dan ketersediaan sarana prasarana PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA/SMK

2 Belum optimalnya kualitas penyelenggaraan pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA/SMK

3 Masih rendahnya tingkat kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam mendukung Program Wajib Belajar 12 tahun

4 Masih kurangnya jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)

5 Masih rendahnya tingkat kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus pegawai bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

2 Kesehatan

1 Masih kurang optimalnya pelayanan kesehatan dasar pada ibu melahirkan dan bayi

2

Masih tingginya penyakit menular/ non menular dikarenakan faktor perilaku kurang sehat dan kurangnya ketersediaan sarana sanitasi dasar di setiap rumah

3 Masih kurangnya mutu pelayanan kesehatan baik sarana , prasarana maupun SDM

4 Masih ditemukan kasus gizi buruk pada balita

5 Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan obat rasional 6 Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat miskin masih belum optimal 7 Belum terpenuhinya jaminan kesehatan masyarakat

3 Perumahan

1 Masih adanya kualitas rumah yang kurang layak huni 2 Masih rendahnya upaya peningkatan kualitas pemukiman 3 Belum ditetapkan RP$D secara optimal

4 Belum optimalnya penataan lingkungan pemukiman

5 Masih kurangnya pembinaan teknis tentang bangunan dan gedung 6 Belum adanya pedoman dalam pencegahan bahaya kebakaran gedung 7 Masih banyak rumah fasilitas listrik dan air bersih dari PDAM

8 Belum terfasilatinya warga memiliki rumah yang sehat dan layak huni

9 Belum seimbangnya pertumbuhan pertumbuhan rumah tangga dengn pertumbuhan pengadaan rumah

10 Kurang adanya dorongan dari pemerintah kepada investor di bidang perumahan

11 Kurang adanya kemudahan dalam mendapatkan IMB

4 Catatan Sipil

1 SIAK belum optimal sehingga belum dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan

2 Kerjasama dan koordinasi pelaksanaan kebijakan administrasi kependudukan dan catatan sipil belum berjalan sesuai harapan 3 Pelayanan catatan sipil belum sesuai harapan dan terlalu jauh 4 Keterbatasan kemampuan SDM di bidang teknologi terbatas

5 Kesadaran masyarakat dalam hak dan kewajiban terhadap tertib administrasi kependudukan rendah

5

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

1 Masih kurangnya kesetaraan gender

2 Masih kurangnya kelembagaan dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

3 Masalah perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan

6 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

1 Masih tingginya kesenjangan antara pria dan wanita dalam kesertaan berKB 2 Masih rendahnya pertisipasi program KB

(4)

No Tema Isu

Pembangunan (Sektor) Isu/Permasalahan Terkait

7 Sosial

1 Masih tingginya keluarga pra sejahtera

2 Masih tingginya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial 3 Belum optimalnya pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial 4 Masih tingginya penduduk miskin

5 Tingginya kerentanan penyandang penyakit sosial

8 Kebudayaan

1 Belum optimalnya pelayanan perijinan usaha

2 Masih rendahnya pelestarian adat istiadat dan nilai nilai daerah

3 Belum optimalnya upaya pelestarian benda purbakala dan peninggalan sejarah

4 Masih banyaknya aset budaya yang belum terinventarisir

5 Rendahnya kemampuan dan pengetahuan masyarakat terkait aset budaya dan sejarah

6 Masih rendahnya inovasi dalam pengembanganseni dan budaya daerah

9 Ketahanan Pangan

1 Pertumbuhan Penduduk yang tidak diimbangi dengan kebutuhan pangan

2 Masih adanya kendala untuk mewujudkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga

3 Belum adanya data base potensi produk pangan

4 Masih banyaknya angka kemiskinan yang berpotensi terjadinya kerawanan pangan

5 Kualitas pola konsumsi pangan masyarakat yang belum beragam dan gizi yang belum seimbang

6 Belum optimalnya produktifitas dan mutu produk pangan 7 Kurangnya diversifikasi produk pangan di tingkat hulu

10 Pemberdayaan Masyarakat Desa

1 Lemahnya kapasitas masyarakat desa/kelurahan terhadap pemanfaatan potensi sumber daya dalam pengembangan usaha ekonomi produktif

2 Belum optimalnya partisipasi masyarakat desa/kelurahan dalam mendukung pembangunan di perdesaan

3 Belum optimalnya fungsi kelembagaan dan sistem informasi masyarakat baik sosial maupun ekonomi dalam menunjang pemberdayaan masyarakat

4 Masih rendahnya peran perempuan pada setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil-hasil pembangunan

Aspek Ekonomi

11 ketenagakerjaan

1 Masih perlunya kemitraan dengan dunia usaha

2 Masih rendahnya kualitas dan produktifitas tenaga kerja 3 Masih rendahnya peluang kesempatan kerja

4 Belum optimalnya perlindungan tenaga kerja

12 koperasi dan usaha mikro dan menengah

1 Kurangnya akses informasi lowongan bagi pencari kerja 2 Masih adanya usaha mikro belum berbadan hukum

3 Belum tumbuhnya penciptaan wirausaha baru dan daya saing UMKM 4 Masih rendahnya kapasitas para pengelola koperasi dan UMKM

13 penanaman modal

1 Masih rendahnya akses UMKM terhadap sumber daya produktif

2 Belum optimalnya promosi dan kerjasama antar instansi dalam rangka menarik investasi

14 Pertanian

1 Masih rendahnya tingkat kesejahteraan petani

2 Masih rendahnya kualitas SDM, pertanian, perkebunan, dan kehutanan 3 Belum optimalnya peningkatan SDM kelembagaan kelompok tani

4 Belum optimalnya diverisifikasi dan interaksi serta pemanfaatan lahan pertanian dan pengembangan hortikultura, buah-buahan, dan sayuran 5 Lemahnya permodalan usaha pertanian

6 Tidak stabilnya stok pupuk, obat, serta tingginya harga saprodi pertanian

7 Tidak stabilnya harga produksi pertanian dan rendahnya nilai tukar produk pertanian

(5)

No Tema Isu

Pembangunan (Sektor) Isu/Permasalahan Terkait

9 Masih rendahnya pengawasan, pencegahan, dan penanggulangan penyakit ternak

10 Masih rendahnya produksi hasil ternak

11 Masih belum optimalnya pemasaran hasil produk peternakan 12 Masih rendahnya kualitas dan kuantitas pakan ternak 13 Adanya impor sapi yang merugikan peternak lokal

14 Belum optimalnya pengelolaan hasil-hasil pertanian, perkebunan, dan kehutanan

15 Belum optimalnya pelayanan inseminasi buatan

16 Belum optimalnya kualitas bibit ternak terutama induk betina 17 Belum optimalnya penyebaran informasi pertanian

18 Belum optimalnya penyajian data statistik pertanian 19 Masih kurangnya sarana dan prasarana pertanian

20 Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi produk pertanian lokal

21 Masih rendahnya diversifikasi olahan hasil pertanian

22 Kurangnya akses masyarakat terhadap informasi harga pangan dalam rangka menungjang pengendalian harga

23 Belum optimalnya penyusunan program dan kegiatan pertanian 24 Rendahnya minat angkatan kerja untuk bekerja di bidang pertanian

15 Pariwisata

1 Masih rendahnya jumlah kunjungan wisata dan pendapatan daerah dari objek wisata

2 Masih rendahnya daya saing destinasi pariwisata

3

Belum adanya perjanjian kerjasama antara pemkab dengan Perhutani untuk pengelolaan obyek wisata potensial yang terletak di wilayah yang menjadi kewenangan Perhutani (Widuri, Kemadohbatur, Lebengjumuk dll)

4 Belum kuatnya jalinan kemitraan antara pemerintah daerah dengan dunia usaha dan masyarakat dalam pengembangan pariwisata

16 Perikanan

1 Masih terbatasnya kapasitas produksi perikanan budidaya dan benih ikan 2 Masih rendahnya produksi perikanan tangkap di perairan umum

3 Masih terbatasnya sumber daya air dalam pembudidayaan ikan air tawar

17 Perdagangan

1 Belum optimalnya pelaksanaan perlindungan konsumen dan pengawasan produk makanan yang kadaluwarsa

2 Masih terbatasnya volume dan nilai realisasi ekspor

3 Belum optimalnya ketersediaan dan distribusi bahan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang layak dan terjangkau

4 Meningkatnya jumlah PKL dan asongan yang mengganggu ketertiban di jalan raya (Jl. R. Suprapto)

5 Munculnya masalah sosial sebagai akibat dari banyaknya pasar swalayan/modern

6 Tingginya biaya ekonomi sebagai akibat dari masih rendahnya infrastruktur penunjang yang telah menyebabkan turunnya daya saing produk

7 Kurangnya sarana dan prasarana pendukung perdagangan

8 Belum optimalnya pelaksanaan perlindungan konsumen terkait produk kadaluarsa

9 Berlakunya AFTA 2010 yang mempengaruhi persaingan produk-produk perdagangan

18 Industri

1 Masih rendahnya kapasitas iptek sistem produksi

2 Masih banyaknya industri kecil dan menengah yang belum mempunyai izin usaha

3 Terbatasnya akses industri kecil dan menengah terhadap permodalan 4 Masih rendahnya daya saing produk industri lokal

(6)

No Tema Isu

Pembangunan (Sektor) Isu/Permasalahan Terkait

6 Kurang berkambangnya sentra-sentra indutri daerah 7 Rendahnya kualitas SDM terkait dengan perindustrian

Aspek Kelembagaan

19 Pemuda dan Olah Raga

1 Meningkatnya kerentanan pemuda terhadap budaya narkoba dan pergaulan bebas

2 Belum optimalnya peran pemuda dalam pembangunan

3 Belum optimalnya upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda

4 Belum optimalnya prestasi dan permasyarakatan olah raga 5 Masih terbatasnya Sarana dan Prasarana Olah Raga

20 Kesatuan Bangsa dan Politik

1 Belum optimalnya pelaksanaan pendidikan politik kepada masyarakat

2 Belum optimalnya pengembangan wawasan kebangsaan dan jati diri bangsa dalam masyarakat

3 Belum optimalnya peran organisasi kemasyarakatan dalam pengembangan wawasan kebangsaan dan jati diri bangsa

4 Masih adanya gangguan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum 5 Belum optimalnya fungsi Linmas

6 Belum optimalnya upaya peningkatan kapasitas masyarakat

21

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian

dan Persandian

1 Belum optimalnya fungsi DPRD

2 Belum optimalnya pemenuhan aspirasi masyarakat oleh Pemerintah Daerah 3 Belum optimalnya upaya intensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah 4 Belum optimalnya pelaksanaan sistem pengawasan internal

5 Belum optimalnya penyediaan sarana prasarana teknologi informasi di satuan daerah dan perangkat desa

6 Belum optimalnya kerjasama dalam dan antar daerah dalam rangka peningkatan modal, pelayanan publik, dan pengelolaan SDA

7 Kurangnya responsifnya penyusunan produk hukum daerah dalam menyikapi dinamika peraturan perundang undangan lebih tinggi

8 Masih rendahnya tingkat profesionalisme dan kapasitas aparatur pemda

9 Belum adanya sistem penilaian terbuka terhadap PNS dan promosi jabatan berdasarkan fit and proper test

22 Statistik 1

Belum terwujudnya sinkronisasi data untuk keperluan perencanaan dan evaluasi pembangunan

2 Belum tersedianya sistem informasi data yang cepat dan akurat

23 Kearsipan

1 Belum terbangunnya sistem administrasi kearsipan yang informatif dan handal

2 Belum optimalnya upaya penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

3 Kurang optimalnya peliharaan terhadap dokumen/arsip daerah dan sarana prasarana pengolahan dan penyimpanan arsip daerah

24 Komunikasi dan Informatika

1 Belum optimalnya penyelenggaraan komunikasi, informasi, dan media masa bagi masyarakat

2 belum optimalnya pemanfaatan sistem informasi manajemen pemda untuk penyebaran informasi pembangunan daerah

3 Kurang optimalnya penyebarluasan informasi dan penyelenggaraan pemerintah daerah

4

Belum meratanya infrastruktur informatika hingga ke kecamatan dan desa serta rendahnya kemampuan aparatur desa dan kecamatan dalam

menguasai teknologi informasi

5 Kurang memadainya kualitas SDM di bidang komunikasi dan informatika

25 Perpustakaan

1 Masih rendahnya minat baca masyarakat

(7)

No Tema Isu

Pembangunan (Sektor) Isu/Permasalahan Terkait

jurnal iptek dan literature ilmiah

4 Belum terjangkauanya pelayanan perpustakaan di wilayah-wilayah tertentu 5 Belum tercukupinya sarana prasarana perpustakaan

26 Ketransmigrasian

1 Masih rendahnya pemberangkatan transmigran dari Kabupaten Grobogan ke lokasi penempatan transmigrasi

2 Semakin menurunnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi ke luar Pulau Jawa

Aspek Lingkungan

27 Pekerjaan Umum

1 Masih belum memadainya pelayanan jaringan transportasi

2 Belum terintergrasinya sistem informasi dalam perencanaan pembangunanjalan/jembatan dan pemanfaatan ruang kota

3 Meningkatnya volume sampah akibat bertambahnya jumlah penduduk 4 Belum optimalnya pengangkutan sampah dari TPS ke TPA

5 Belum optimalnya kualitas pengelolaan TPA

6 Belum optimalnya pengelolaan air permukaan pada waduk maupun embung

7 Tidak sempurnanya kondisi jaringan irigasi untuk pemenuhan kebutuhan pengairan sawah

8 Penyediaan dan pengelolaan air baku belum sesuai harapan 9 Belum optimalnya pemanfaatan potensi air tanah

10 PDAM masih terbatas dalam mengindentifikasi sumber daya air yang tersedia

11 Meningkatnya volume air limbah cairdari industri cukup besar 12 Sistem sanitasi yang masih belum terpadu

13 Masih rendahnya kuantitas dan kualitas sarana sanitasi

14 Belum adanya pembangunan sarana pengelolaan air limbah dalam skala komunitas

15 Belum optimalnya drainase untuk mengatasi bencana banjir

16 Kurangnya kesadaran masyarakat dalammemelihara saluran drainase 17 Persebaran drainase masih terbatas

18 Belum terwujudnya pembangunan jalan poros desa yang memadai 19 Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya air untuk irigasi 20 Belum optimalnya pengelolaan irigasi

21 Rendahnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan irigasi 22 Meningkatnya sedimentasi dan penyempitan sungai

23 Masih terdapat sejumlah dusun dan rumah tangga yang belum terayani listrik

28 Penataan Ruang

1 Belum sinergisnya rencana tata ruang dengan dokumen perencanaan pembangunan lainya

2 Alih fungsi lahan pertanian yang tidak sesuai peruntukan

3 Pemanfaatan ruang secara ilegal yang mengganggu kenyamanan dan kualitas lingkungan hidup

4 Kurang optimalnya penegakan perda

5 Perubahan regulasi sektoral yang belum terintergrasi terhadap penataan ruang

6 Belum adanya masterplan untuk pengelolaan kawasan lindung (karst) dan daerah rawan bencana

7 Rendahnya kesadaran masyarakat dalam dalam pemanfaatanruang sesuai dengan peruntukanya

29 Perencanaan Pembangunan

1 Terbatasnya ketersediaan data dan informasi penunjang perencanaan pembangunan daerah

(8)

No Tema Isu

Pembangunan (Sektor) Isu/Permasalahan Terkait

3 Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan pembangunan wilayah perkotaan

4 Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah bidang ekonomi

5 Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah

6 Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah bidang sosial budaya

7 Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah bidang prasarana dan SDA

8 Belum optimalnya perencanaan pembangunan daerah rawan bencana (infrastruktur)

9 Belum optimalnya kerjasama yang bersifat sinergis antar pemerintah kabupaten

10 Masih terdapat kesenjangan perkembangan dan pertumbuhan desa desa di wilayah perbatasan

11 Masih rendahnya kapasitas SDM dalam perencanaan

30 Perhubungan

1 Belum meratanya pengelolaan kualitas pelayanan sarana dan prasarana angkutan darat

2 Masih kurangnya fasilitas lalu lintas dan jaringan jalan

3 Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan uji kelayakan jalan kendaraan bermotor

4 Rendahnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas

31 lingkungan hidup

1 Meningkatnya kuantitas sampah 2 Menurunya kuantitas sumber daya air 3 Masih tingginya luasan lahan kritis

4 Meningkatnya pencemaran tanah dan sumber daya air 5 Meningkatnya intensitas global warming

6 Konservasi kawasan karst kendeng utara

7 Kurangnya ketaatan pelaku usaha terhadap pengelolaan lingkungan

8 Belum meratanya infrastruktur persampahan (TPST, bank sampah, pengangkut sampah) di wilayah kecamatan secara merata

9

Belum adanya informasi jasa ekosistem yang terpadu dan komprehensif (neraca air, jasa ekosistem pangan, jasa ekosistem perlindungan banjir dan resapan air, jasa ekosistem tutupan lahan)

10

Perlunya pemetaan digital terhadap sumber-sumber yang berpotensial mencemari lingkungan hidup yang menunjukkan lokasi dan intensitas pencemaran secara akurat (industri, usaha, persampahan, polutan pupukkimia dan pestisida)

11 Terbatasnya luas ruang terbuka hijau

32 Pertanahan 1 Belum terwujudnya pembangunan sistem informasi pendaftaran tanah

2 Masih dijumpainya konflik konflik sengketa tanah

33 Kehutanan

1 Belum optimalnya peran penyuluh kehutanan dan masyarakat sekitar hutan dalam pelestarian sumber daya hutan

2 Belum optimalnya pemanfaatan kawasan hutan produksi 3 tingginya tingkat kejahatan dibidang kehutanan

4 masih rendahnya hasil produksi hutan hutan kayu

5 Belum optimalnya pelayanan data dan informasi kehutanan bagi masyarakat

6 masih banyaknya lahan yang berpotensi kritis

7 Belum sinergisnya regulasi mengenai industri hasil hutan 8 Rendahnya infrastruktur pada kawasan sekitar hutan

(9)

No Tema Isu

Pembangunan (Sektor) Isu/Permasalahan Terkait Sumberdaya Mineral

2 Masih terdapatnya upaya pertambangan yang bersifat eksploitatif (PETI) dan merusak kelestarian lingkungan dan sumber mata air alami

3 Belum adanya regulasi daerah yang mengatur tentang energi sumber daya dan mineral khususnya pertambangan

4

Belum akuratnya data potensi geologi dan belum adanya data mitigasi bencana geologi, sarana dan prasarana, dan pengawasan mitigasi bencana geologi

5 Belum optimalnya pengelolaan potensi mineral (tambang dan migas) oleh masyarakat dan pemerintah Kabupaten Grobogan

35 Kebencanaan

1 Belum tersedianya jalur evakuasi untuk daerah rawan bencana;

2 Belum optimalnya Infrastruktur dan sarana yang digunakan untuk penanggulangan bencana/evakuasi;

3 Belum tersedianya jalur evakuasi yang dilengkapi APAR untuk gedung-gedung bertingkat;

4 Ukuran minimal lebar dan kedalaman drainase untuk lingkungan jalan umum maupun di lingkungan perumahan belum sesuai standar;

5 Belum tersedianya gudang untuk penyimpanan logistik dan peralatan SAR pada kantor BPBD.

(10)

3.3.

Tahap Pelingkupan

Tahap pelingkupan merupakan tahapan tindak lanjut terhadap daftar panjang yang

dihasilkan dari tahap pra-pelingkupan. Tahapan ini dilakukan pada tanggal 27 April 2016 di

Gedung Riptaloka Setda Kabupaten Grobogan dalam bentuk workshop dengan

mengundang para pemangku kepentingan guna melakukan verifikasi dan melakukan

penapisan isu-isu pembangunan berkelanjutan dengan menggunakan kriteria yang telah

ditetapkan yang kemudiaan menjadi isu-isu strategis. Proses pemusatan isu pembangunan

(daftar panjang) menjadi daftar pendek dan isu strategis dilakukan dengan tahapan sebagai

berikut:

a. Melakukan Verifikasi dan Klasifikasi

Verifikasi dan klarifikasi dilakukan untuk kembali mengidentifikasi daftar panjang

hasil pra pelingkupan dengan melibatkan pemangku kepentingan yang telah

disepakati pada tahap pra pelingkupan.

b. Memilih Isu Strategis melalui Skoring dan Pengelompokkan Tema

Skoring ini dilakukan untuk memilih isu-isu terkait yang akan dijadikan sebagai

isu strategis. Indikator yang digunakan untuk memilih adalah besaran nilai

skoring yang disepakati oleh Pokja PL dan Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) di lingkungan Kabupaten Grobogan dan para pemangku kepentingan

terkait.

(11)

Tabel III. 2

Analisa Skoring

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

Aspek Sosial

1 Pendidikan

1 Masih rendahnya kualitas dan ketersediaan sarana prasarana

PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA/SMK 5 4 6 6 5 5,4

2 Belum optimalnya kualitas penyelenggaraan pendidikan PAUD,

TK, SD, SMP, dan SMA/SMK 5 5 4 6 6 5,3

3 Masih rendahnya tingkat kemampuan dan partisipasi masyarakat

dalam mendukung Program Wajib Belajar 12 tahun 5 6 6 4 4 4,8

4 Masih kurangnya jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang

berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) 6 6 5 5 5 5,3

5

Masih rendahnya tingkat kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus pegawai bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

6 5 5 5 5 5,2

2 Kesehatan

1 Masih kurang optimalnya pelayanan kesehatan dasar pada ibu

melahirkan dan bayi 4 5 5 5 5 4,8

2

Masih tingginya penyakit menular/ non menular dikarenakan faktor perilaku kurang sehat dan kurangnya ketersediaan sarana sanitasi dasar di setiap rumah

4 5 5 6 5 5,1

3 Masih kurangnya mutu pelayanan kesehatan baik sarana ,

prasarana maupun SDM 5 5 6 6 5 5,5

4 Masih ditemukan kasus gizi buruk pada balita 1 5 4 4 4 3,5

5 Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan obat

rasional 2 4 4 6 5 4,4

6 Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat miskin masih belum

optimal 2 5 5 6 6 4,9

(12)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

3 Perumahan

1 Masih adanya kualitas rumah yang kurang layak huni 5 5 4 5 4 4,6

2 Masih rendahnya upaya peningkatan kualitas pemukiman 5 5 4 5 5 4,8

3 Belum ditetapkan RP$D secara optimal 4 4 5 4 4 4,2

4 Belum optimalnya penataan lingkungan pemukiman 5 5 5 5 4 4,8

5 Masih kurangnya pembinaan teknis tentang bangunan dan

gedung 5 4 4 4 4 4,2

6 Belum adanya pedoman dalam pencegahan bahaya kebakaran

gedung 3 3 4 4 4 3,7

7 Masih banyak rumah fasilitas listrik dan air bersih dari PDAM 4 3 4 2 2 2,9

8 Belum terfasilatinya warga memiliki rumah yang sehat dan layak

huni 3 4 4 3 3 3,3

9 Belum seimbangnya pertumbuhan pertumbuhan rumah tangga

dengn pertumbuhan pengadaan rumah 1 1 2 2 2 1,7

10 Kurang adanya dorongan dari pemerintah kepada investor di

bidang perumahan 5 5 6 4 4 4,7

11 Kurang adanya kemudahan dalam mendapatkan IMB 5 5 6 4 4 4,7

4 Catatan Sipil

1 SIAK belum optimal sehingga belum dapat dimanfaatkan untuk

berbagai kepentingan 5 5 4 5 5 4,8

2 Kerjasama dan koordinasi pelaksanaan kebijakan administrasi

kependudukan dan catatan sipil belum berjalan sesuai harapan 5 6 5 5 5 5,1

3 Pelayanan catatan sipil belum sesuai harapan dan terlalu jauh 5 5 5 5 5 5

4 Keterbatasan kemampuan SDM di bidang teknologi terbatas 5 3 3 4 4 3,9

5 Kesadaran masyarakat dalam hak dan kewajiban terhadap tertib

administrasi kependudukan rendah 5 5 5 5 5 5

(13)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

Perempuan dan Perlindungan Anak 2

Masih kurangnya kelembagaan dalam pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak 5 5 5 5 5 5

3 Masalah perlindungan terhadap perempuan dan anak dari

kekerasan 5 5 5 5 5 5

6

Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera

1 Masih tingginya kesenjangan antara pria dan wanita dalam

kesertaan berKB 5 4 4 5 5 4,7

2 Masih rendahnya pertisipasi program KB 4 4 4 5 5 4,5

3 Masih kurangnya tenaga penyuluh KB 5 4 4 5 5 4,7

7 Sosial

1 Masih tingginya keluarga pra sejahtera 5 5 5 5 5 5

2 Masih tingginya jumlah penyandang masalah kesejahteraan

sosial 5 5 5 5 5 5

3 Belum optimalnya pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan

sosial 3 4 4 5 5 4,3

4 Masih tingginya penduduk miskin 5 3 5 5 5 4,8

5 Tingginya kerentanan penyandang penyakit sosial 5 5 5 5 5 5

8 Kebudayaan

1 Belum optimalnya pelayanan perijinan usaha 5 5 5 5 5 5

2 Masih rendahnya pelestarian adat istiadat dan nilai nilai daerah 5 5 5 6 5 5,3

3 Belum optimalnya upaya pelestarian benda purbakala dan

peninggalan sejarah 5 5 5 5 5 5

4 Masih banyaknya aset budaya yang belum terinventarisir 5 5 5 6 5 5,3

5 Rendahnya kemampuan dan pengetahuan masyarakat terkait

aset budaya dan sejarah 5 5 5 5 5 5

6 Masih rendahnya inovasi dalam pengembanganseni dan budaya

daerah 4 4 4 4 4 4

9 Ketahanan Pangan 1 Pertumbuhan Penduduk yang tidak diimbangi dengan

(14)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

2 Masih adanya kendala untuk mewujudkan ketahanan pangan di

tingkat rumah tangga 5 4 5 5 5 4,9

3 Belum adanya data base potensi produk pangan 5 4 4 5 5 4,7

4 Masih banyaknya angka kemiskinan yang berpotensi terjadinya

kerawanan pangan 4 4 4 5 4 4,3

5 Kualitas pola konsumsi pangan masyarakat yang belum beragam

dan gizi yang belum seimbang 4 4 5 5 5 4,7

6 Belum optimalnya produktifitas dan mutu produk pangan 4 4 5 4 4 4,2

7 Kurangnya diversifikasi produk pangan di tingkat hulu 4 5 5 5 4 4,6

10 Pemberdayaan Masyarakat Desa

1

Lemahnya kapasitas masyarakat desa/kelurahan terhadap pemanfaatan potensi sumber daya dalam pengembangan usaha ekonomi produktif

4 5 5 5 5 4,8

2 Belum optimalnya partisipasi masyarakat desa/kelurahan dalam

mendukung pembangunan di perdesaan 5 5 5 4 4 4,5

3

Belum optimalnya fungsi kelembagaan dan sistem informasi masyarakat baik sosial maupun ekonomi dalam menunjang pemberdayaan masyarakat

5 4 4 3 3 3,7

4

Masih rendahnya peran perempuan pada setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil-hasil pembangunan

5 4 5 4 4 4,4

Aspek Ekonomi

11 ketenagakerjaan

1 Masih perlunya kemitraan dengan dunia usaha 4 4 4 5 5 4,5

2 Masih rendahnya kualitas dan produktifitas tenaga kerja 5 5 5 5 5 5

3 Masih rendahnya peluang kesempatan kerja 5 5 5 5 5 5

4 Belum optimalnya perlindungan tenaga kerja 2 3 3 3 3 2,8

(15)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

mikro dan menengah 2 Masih adanya usaha mikro belum berbadan hukum 3 4 4 3 3 3,3

3 Belum tumbuhnya penciptaan wirausaha baru dan daya saing

UMKM 4 5 4 4 4 4,1

4 Masih rendahnya kapasitas para pengelola koperasi dan UMKM 4 5 5 5 5 4,8

13 penanaman modal

1 Masih rendahnya akses UMKM terhadap sumber daya produktif 5 5 5 5 5 5

2 Belum optimalnya promosi dan kerjasama antar instansi dalam

rangka menarik investasi 4 5 5 5 5 4,8

14 Pertanian

1 Masih rendahnya tingkat kesejahteraan petani 4 4 5 4 4 4,2

2 Masih rendahnya kualitas SDM, pertanian, perkebunan, dan

kehutanan 4 4 5 5 3 4,3

3 Belum optimalnya peningkatan SDM kelembagaan kelompok

tani 3 3 4 3 3 3,2

4

Belum optimalnya diverisifikasi dan interaksi serta pemanfaatan lahan pertanian dan pengembangan hortikultura, buah-buahan, dan sayuran

3 3 4 4 3 3,5

5 Lemahnya permodalan usaha pertanian 4 4 5 5 5 4,7

6 Tidak stabilnya stok pupuk, obat, serta tingginya harga saprodi

pertanian 4 4 5 4 4 4,2

7 Tidak stabilnya harga produksi pertanian dan rendahnya nilai

tukar produk pertanian 4 4 5 4 4 4,2

8 Belum optimalnya pembinaan kepada peternak 3 3 4 3 3 3,2

9 Masih rendahnya pengawasan, pencegahan, dan

penanggulangan penyakit ternak 2 2 2 2 2 2

10 Masih rendahnya produksi hasil ternak 4 4 5 4 4 4,2

(16)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

12 Masih rendahnya kualitas dan kuantitas pakan ternak 3 2 3 2 2 2,4

13 Adanya impor sapi yang merugikan peternak lokal 2 2 3 2 2 2,2

14 Belum optimalnya pengelolaan hasil-hasil pertanian,

perkebunan, dan kehutanan 3 3 4 4 3 3,5

15 Belum optimalnya pelayanan inseminasi buatan 2 2 2 1 1 1,5

16 Belum optimalnya kualitas bibit ternak terutama induk betina 2 2 2 2 2 2

17 Belum optimalnya penyebaran informasi pertanian 1 1 2 2 2 1,7

18 Belum optimalnya penyajian data statistik pertanian 1 1 2 2 2 1,7

19 Masih kurangnya sarana dan prasarana pertanian 3 2 3 2 2 2,4

20 Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi

produk pertanian lokal 2 2 3 2 2 2,2

21 Masih rendahnya diversifikasi olahan hasil pertanian 3 3 4 4 3 3,5

22 Kurangnya akses masyarakat terhadap informasi harga pangan

dalam rangka menungjang pengendalian harga 2 2 2 1 1 1,5

23 Belum optimalnya penyusunan program dan kegiatan pertanian 3 3 4 5 4 4

24 Rendahnya minat angkatan kerja untuk bekerja di bidang

pertanian 4 3 4 5 5 4,4

15 Pariwisata

1 Masih rendahnya jumlah kunjungan wisata dan pendapatan

daerah dari objek wisata 5 5 5 5 5 5

2 Masih rendahnya daya saing destinasi pariwisata 5 5 5 5 5 5

3

Belum adanya perjanjian kerjasama antara pemkab dengan Perhutani untuk pengelolaan obyek wisata potensial yang terletak di wilayah yang menjadi kewenangan Perhutani (Widuri, Kemadohbatur, Lebengjumuk dll)

(17)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

4

Belum kuatnya jalinan kemitraan antara pemerintah daerah dengan dunia usaha dan masyarakat dalam pengembangan pariwisata

5 5 5 5 5 5

16 Perikanan

1 Masih terbatasnya kapasitas produksi perikanan budidaya dan

benih ikan 4 4 5 5 4 4,5

2 Masih rendahnya produksi perikanan tangkap di perairan umum 3 3 4 4 3 3,5

3 Masih terbatasnya sumber daya air dalam pembudidayaan ikan

air tawar 4 3 4 4 4 3,9

17 Perdagangan

1 Belum optimalnya pelaksanaan perlindungan konsumen dan

pengawasan produk makanan yang kadaluwarsa 3 4 4 5 6 4,5

2 Masih terbatasnya volume dan nilai realisasi ekspor 4 5 5 5 5 4,8

3 Belum optimalnya ketersediaan dan distribusi bahan kebutuhan

pokok masyarakat dengan harga yang layak dan terjangkau 4 4 3 4 4 3,8

4 Meningkatnya jumlah PKL dan asongan yang mengganggu

ketertiban di jalan raya (Jl. R. Suprapto) 5 5 5 5 6 5,2

5 Munculnya masalah sosial sebagai akibat dari banyaknya pasar

swalayan/modern 5 5 5 5 5 5

6

Tingginya biaya ekonomi sebagai akibat dari masih rendahnya infrastruktur penunjang yang telah menyebabkan turunnya daya saing produk

3 4 4 4 3 3,6

7 Kurangnya sarana dan prasarana pendukung perdagangan 4 5 5 5 6 5

8 Belum optimalnya pelaksanaan perlindungan konsumen terkait

produk kadaluarsa 4 5 5 5 5 4,8

9 Berlakunya AFTA 2010 yang mempengaruhi persaingan

produk-produk perdagangan 5 5 5 5 5 5

(18)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

2 Masih banyaknya industri kecil dan menengah yang belum

mempunyai izin usaha 3 3 4 5 5 4,2

3 Terbatasnya akses industri kecil dan menengah terhadap

permodalan 3 4 5 5 5 4,5

4 Masih rendahnya daya saing produk industri lokal 4 5 4 5 5 4,6

5 Belum optimalnya industri penunjang bagi industri kecil dan

menengah 3 3 4 3 3 3,2

6 Kurang berkambangnya sentra-sentra indutri daerah 4 4 4 5 6 4,7

7 Rendahnya kualitas SDM terkait dengan perindustrian 4 3 5 5 5 4,6

Aspek Kelembagaan

19 Pemuda dan Olah Raga

1 Meningkatnya kerentanan pemuda terhadap budaya narkoba

dan pergaulan bebas 5 6 5 6 5 5,4

2 Belum optimalnya peran pemuda dalam pembangunan 3 3 3 4 3 3,3

3 Belum optimalnya upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan di

kalangan pemuda 6 6 5 6 5 5,6

4 Belum optimalnya prestasi dan permasyarakatan olah raga 5 6 6 5 5 5,3

5 Masih terbatasnya Sarana dan Prasarana Olah Raga 3 3 4 4 3 3,5

20 Kesatuan Bangsa dan Politik

1 Belum optimalnya pelaksanaan pendidikan politik kepada

masyarakat 5 5 6 6 5 5,5

2 Belum optimalnya pengembangan wawasan kebangsaan dan jati

diri bangsa dalam masyarakat 5 6 6 6 5 5,6

3 Belum optimalnya peran organisasi kemasyarakatan dalam

pengembangan wawasan kebangsaan dan jati diri bangsa 4 4 4 4 4 4

4 Masih adanya gangguan keamanan, ketentraman dan ketertiban

umum 3 3 3 3 3 3

(19)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

6 Belum optimalnya upaya peningkatan kapasitas masyarakat 3 3 3 3 3 3

21

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian

1 Belum optimalnya fungsi DPRD 5 6 6 5 5 5,3

2 Belum optimalnya pemenuhan aspirasi masyarakat oleh

Pemerintah Daerah 4 4 5 4 4 4,2

3 Belum optimalnya upaya intensifikasi sumber-sumber

pendapatan daerah 5 6 6 6 5 5,6

4 Belum optimalnya pelaksanaan sistem pengawasan internal 4 3 4 5 4 4,2

5 Belum optimalnya penyediaan sarana prasarana teknologi

informasi di satuan daerah dan perangkat desa 3 4 4 5 4 4,1

6

Belum optimalnya kerjasama dalam dan antar daerah dalam rangka peningkatan modal, pelayanan publik, dan pengelolaan SDA

5 6 6 5 5 5,3

7

Kurangnya responsifnya penyusunan produk hukum daerah dalam menyikapi dinamika peraturan perundang undangan lebih tinggi

3 5 5 5 5 4,6

8 Masih rendahnya tingkat profesionalisme dan kapasitas

aparatur pemda 3 5 5 5 5 4,6

9 Belum adanya sistem penilaian terbuka terhadap PNS dan

promosi jabatan berdasarkan fit and proper test 4 5 5 6 6 5,3

22 Statistik

1 Belum terwujudnya sinkronisasi data untuk keperluan

perencanaan dan evaluasi pembangunan 4 4 4 4 4 4

2 Belum tersedianya sistem informasi data yang cepat dan akurat 5 5 5 6 5 5,3

23 Kearsipan

1 Belum terbangunnya sistem administrasi kearsipan yang

informatif dan handal 4 5 4 3 3 3,6

2 Belum optimalnya upaya penyelamatan dan pelestarian

(20)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

3

Kurang optimalnya peliharaan terhadap dokumen/arsip daerah dan sarana prasarana pengolahan dan penyimpanan arsip daerah

5 5 5 6 6 5,5

24 Komunikasi dan Informatika

1 Belum optimalnya penyelenggaraan komunikasi, informasi, dan

media masa bagi masyarakat 5 5 6 6 5 5,5

2 belum optimalnya pemanfaatan sistem informasi manajemen

pemda untuk penyebaran informasi pembangunan daerah 4 5 5 5 4 4,6

3 Kurang optimalnya penyebarluasan informasi dan

penyelenggaraan pemerintah daerah 5 5 6 5 5 5,2

4

Belum meratanya infrastruktur informatika hingga ke kecamatan dan desa serta rendahnya kemampuan aparatur desa dan kecamatan dalam menguasai teknologi informasi

4 5 5 5 4 4,6

5 Kurang memadainya kualitas SDM di bidang komunikasi dan

informatika 4 4 4 4 4 4

25 Perpustakaan

1 Masih rendahnya minat baca masyarakat 5 5 5 5 5 5

2 Belum optimalnya penyelenggaraan dan pelayanan

perpustakaan 5 5 6 6 4 5,3

3 Belum tersedianya layanan online di perpustakaan daerah untuk

akses jurnal iptek dan literature ilmiah 4 4 4 4 4 4

4 Belum terjangkauanya pelayanan perpustakaan di

wilayah-wilayah tertentu 5 5 5 5 5 5

5 Belum tercukupinya sarana prasarana perpustakaan 5 5 5 5 5 5

26 Ketransmigrasian

1 Masih rendahnya pemberangkatan transmigran dari Kabupaten

Grobogan ke lokasi penempatan transmigrasi 3 3 3 2 2 2,5

2 Semakin menurunnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi

ke luar Pulau Jawa 4 3 4 4 3 3,7

(21)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

27 Pekerjaan Umum

1 Masih belum memadainya pelayanan jaringan transportasi 6 6 5 5 5 5,3

2 Belum terintergrasinya sistem informasi dalam perencanaan

pembangunanjalan/jembatan dan pemanfaatan ruang kota 4 4 5 5 5 4,7

3 Meningkatnya volume sampah akibat bertambahnya jumlah

penduduk 6 5 4 5 5 5

4 Belum optimalnya pengangkutan sampah dari TPS ke TPA 4 3 3 5 5 4,2

5 Belum optimalnya kualitas pengelolaan TPA 2 2 3 6 5 4

6 Belum optimalnya pengelolaan air permukaan pada waduk

maupun embung 3 4 4 4 4 3,8

7 Tidak sempurnanya kondisi jaringan irigasi untuk pemenuhan

kebutuhan pengairan sawah 6 4 5 5 5 5,1

8 Penyediaan dan pengelolaan air baku belum sesuai harapan 4 4 4 5 5 4,5

9 Belum optimalnya pemanfaatan potensi air tanah 4 3 4 5 5 4,4

10 PDAM masih terbatas dalam mengindentifikasi sumber daya air

yang tersedia 1 1 2 2 2 1,7

11 Meningkatnya volume air limbah cairdari industri cukup besar 4 3 4 5 4 4,2

12 Sistem sanitasi yang masih belum terpadu 3 3 3 4 4 3,5

13 Masih rendahnya kuantitas dan kualitas sarana sanitasi 4 4 5 4 4 4,2

14 Belum adanya pembangunan sarana pengelolaan air limbah

dalam skala komunitas 4 4 4 4 4 4

15 Belum optimalnya drainase untuk mengatasi bencana banjir 5 5 4 5 5 4,8

16 Kurangnya kesadaran masyarakat dalammemelihara saluran

drainase 5 4 5 4 4 4,4

17 Persebaran drainase masih terbatas 3 3 4 5 5 4,2

18 Belum terwujudnya pembangunan jalan poros desa yang

(22)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

19 Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya air untuk irigasi 4 4 3 4 4 3,8

20 Belum optimalnya pengelolaan irigasi 4 3 3 3 4 3,4

21 Rendahnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan irigasi 3 3 4 4 4 3,7

22 Meningkatnya sedimentasi dan penyempitan sungai 4 3 4 4 4 3,9

23 Masih terdapat sejumlah dusun dan rumah tangga yang belum

terayani listrik 2 2 2 2 2 2

28 Penataan Ruang

1 Belum sinergisnya rencana tata ruang dengan dokumen

perencanaan pembangunan lainya 2 2 2 2 2 2

2 Alih fungsi lahan pertanian yang tidak sesuai peruntukan 5 6 5 6 5 5,4

3 Pemanfaatan ruang secara ilegal yang mengganggu kenyamanan

dan kualitas lingkungan hidup 5 4 5 6 6 5,4

4 Kurang optimalnya penegakan perda 4 5 4 4 4 4,1

5 Perubahan regulasi sektoral yang belum terintergrasi terhadap

penataan ruang 5 4 5 3 3 3,9

6 Belum adanya masterplan untuk pengelolaan kawasan lindung

(karst) dan daerah rawan bencana 4 5 3 4 3 3,7

7 Rendahnya kesadaran masyarakat dalam dalam

pemanfaatanruang sesuai dengan peruntukanya 4 4 5 6 4 4,8

29 Perencanaan Pembangunan

1 Terbatasnya ketersediaan data dan informasi penunjang

perencanaan pembangunan daerah 3 3 3 3 3 3

2 Belum optimalnya perkembangan wilayah kecamatan yang

bersifat strategis dan wilayah cepat tumbuh 4 4 3 4 4 3,8

3 Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan wilayah perkotaan 2 2 2 2 2 2

4 Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan

(23)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

5 Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan daerah 2 2 2 2 2 2

6 Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan daerah bidang sosial budaya 2 2 2 2 2 2

7 Belum optimalnya penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan daerah bidang prasarana dan SDA 2 2 2 2 2 2

8 Belum optimalnya perencanaan pembangunan daerah rawan

bencana (infrastruktur) 4 3 5 5 5 4,6

9 Belum optimalnya kerjasama yang bersifat sinergis antar

pemerintah kabupaten 4 4 3 4 4 3,8

10 Masih terdapat kesenjangan perkembangan dan pertumbuhan

desa desa di wilayah perbatasan 4 4 4 5 5 4,5

11 Masih rendahnya kapasitas SDM dalam perencanaan 2 2 4 4 4 3,4

30 Perhubungan

1 Belum meratanya pengelolaan kualitas pelayanan sarana dan

prasarana angkutan darat 4 3 5 5 4 4,4

2 Masih kurangnya fasilitas lalu lintas dan jaringan jalan 4 3 3 4 4 3,7

3 Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan uji

kelayakan jalan kendaraan bermotor 2 2 2 2 2 2

4 Rendahnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas 4 4 4 4 4 4

31 lingkungan hidup

1 Meningkatnya kuantitas sampah 4 4 5 5 5 4,7

2 Menurunya kuantitas sumber daya air 5 5 5 6 4 5,1

3 Masih tingginya luasan lahan kritis 3 3 3 4 4 3,5

4 Meningkatnya pencemaran tanah dan sumber daya air 5 5 5 5 5 5

5 Meningkatnya intensitas global warming 4 4 5 5 5 4,7

(24)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

7 Kurangnya ketaatan pelaku usaha terhadap pengelolaan

lingkungan 4 4 5 6 4 4,8

8

Belum meratanya infrastruktur persampahan (TPST, bank sampah, pengangkut sampah) di wilayah kecamatan secara merata

3 3 3 3 3 3

9

Belum adanya informasi jasa ekosistem yang terpadu dan komprehensif (neraca air, jasa ekosistem pangan, jasa ekosistem perlindungan banjir dan resapan air, jasa ekosistem tutupan lahan)

4 4 5 5 5 4,7

10

Perlunya pemetaan digital terhadap sumber-sumber yang berpotensial mencemari lingkungan hidup yang menunjukkan lokasi dan intensitas pencemaran secara akurat (industri, usaha, persampahan, polutan pupukkimia dan pestisida)

4 4 5 5 5 4,7

11 Terbatasnya luas ruang terbuka hijau 3 4 5 5 5 4,5

32 Pertanahan 1

Belum terwujudnya pembangunan sistem informasi pendaftaran

tanah 2 2 3 2 2 2,2

2 Masih dijumpainya konflik konflik sengketa tanah 4 4 5 4 4 4,2

33 Kehutanan

1 Belum optimalnya peran penyuluh kehutanan dan masyarakat

sekitar hutan dalam pelestarian sumber daya hutan 3 3 5 6 4 4,5

2 Belum optimalnya pemanfaatan kawasan hutan produksi 3 3 4 5 4 4

3 tingginya tingkat kejahatan dibidang kehutanan 3 3 5 6 4 4,5

4 masih rendahnya hasil produksi hutan hutan kayu 5 4 6 4 3 4,4

5 Belum optimalnya pelayanan data dan informasi kehutanan bagi

masyarakat 3 3 4 3 3 3,2

6 masih banyaknya lahan yang berpotensi kritis 5 4 5 6 6 5,4

(25)

No

Tema Isu Pembangunan

(Sektor)

Isu/Permasalahan Terkait

KRITERIA STRATEGIS

Total Lintas

Wilayah

Lintas Sektoral

Lintas Pemangku Kepentingan

Dampak Jangka Panjang

Dampak Kumulatif

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

20% 10% 20% 30% 20%

8 Rendahnya infrastruktur pada kawasan sekitar hutan 4 4 4 4 4 4

34 Energi dan Sumberdaya Mineral

1 Kurang optimalnya pengelolaan sumber daya mineral terkait

pertambangan 2 3 3 4 4 3,3

2

Masih terdapatnya upaya pertambangan yang bersifat eksploitatif (PETI) dan merusak kelestarian lingkungan dan sumber mata air alami

4 4 4 5 5 4,5

3 Belum adanya regulasi daerah yang mengatur tentang energi

sumber daya dan mineral khususnya pertambangan 1 1 3 2 2 1,9

4

Belum akuratnya data potensi geologi dan belum adanya data mitigasi bencana geologi, sarana dan prasarana, dan

pengawasan mitigasi bencana geologi

2 3 4 4 4 3,5

5 Belum optimalnya pengelolaan potensi mineral (tambang dan

migas) oleh masyarakat dan pemerintah Kabupaten Grobogan 3 3 3 3 3 3

35 Kebencanaan

1 Belum tersedianya jalur evakuasi untuk daerah rawan bencana; 5 4 4 6 5 5

2 Belum optimalnya Infrastruktur dan sarana yang digunakan

untuk penanggulangan bencana/evakuasi; 4 3 5 5 4 4,4

3 Belum tersedianya jalur evakuasi yang dilengkapi APAR untuk

gedung-gedung bertingkat; 4 4 4 5 3 4,1

4

Ukuran minimal lebar dan kedalaman drainase untuk lingkungan jalan umum maupun di lingkungan perumahan belum sesuai standar;

5 3 5 6 5 5,1

5 Belum tersedianya gudang untuk penyimpanan logistik dan

peralatan SAR pada kantor BPBD. 4 4 2 5 4 3,9

Sumber : Diskusi Workshop Pelingkupan, 2016

(26)

Hasil dari analisa skoring adalah diperoleh 58

isu/permasalahan

dengan nilai skor

≥5

yang berarti sangat berpengaruh yang terangkum dalam

Daftar Pendek

.

I

su/permasalahan yang mempunya nilai akhir ≥5 yang berarti sangat berpengaruh hingga

mendapat Daftar Pendek sebagai berikut :

Tabel III. 3

Daftar Pendek

Aspek Sosial

1. Masih rendahnya kualitas dan ketersediaan sarana prasarana PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA/SMK 2. Belum optimalnya kualitas penyelenggaraan pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA/SMK

3. Masih kurangnya jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4. Masih rendahnya tingkat kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus pegawai

bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

5. Masih tingginya penyakit menular/ non menular dikarenakan faktor perilaku kurang sehat dan kurangnya ketersediaan sarana sanitasi dasar di setiap rumah

6. Masih kurangnya mutu pelayanan kesehatan baik sarana , prasarana maupun SDM

7. Kerjasama dan koordinasi pelaksanaan kebijakan administrasi kependudukan dan catatan sipil belum berjalan sesuai harapan

8. Pelayanan catatan sipil belum sesuai harapan dan terlalu jauh

9. Kesadaran masyarakat dalam hak dan kewajiban terhadap tertib administrasi kependudukan rendah 10.Masih kurangnya kesetaraan gender

11. Masih kurangnya kelembagaan dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 12.Masalah perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan

13.Masih tingginya keluarga pra sejahtera

14.Masih tingginya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial 15.Tingginya kerentanan penyandang penyakit sosial

16.Belum optimalnya pelayanan perijinan usaha

17.Masih rendahnya pelestarian adat istiadat dan nilai nilai daerah

18.Belum optimalnya upaya pelestarian benda purbakala dan peninggalan sejarah 19.Masih banyaknya aset budaya yang belum terinventarisir

20.

Rendahnya kemampuan dan pengetahuan masyarakat terkait aset budaya dan sejarah

Aspek Ekonomi

1. Masih rendahnya kualitas dan produktifitas tenaga kerja 2. Masih rendahnya peluang kesempatan kerja

3. Kurangnya akses informasi lowongan bagi pencari kerja

4. Masih rendahnya akses UMKM terhadap sumber daya produktif

5. Masih rendahnya jumlah kunjungan wisata dan pendapatan daerah dari objek wisata 6. Masih rendahnya daya saing destinasi pariwisata

7. Belum kuatnya jalinan kemitraan antara pemerintah daerah dengan dunia usaha dan masyarakat dalam pengembangan pariwisata

8. Meningkatnya jumlah PKL dan asongan yang mengganggu ketertiban di jalan raya (Jl. R. Suprapto) 9. Munculnya masalah sosial sebagai akibat dari banyaknya pasar swalayan/modern

10.Kurangnya sarana dan prasarana pendukung perdagangan

11.

Berlakunya AFTA 2010 yang mempengaruhi persaingan produk-produk perdagangan

Aspek Kelembagaan

(27)

4. Belum optimalnya pelaksanaan pendidikan politik kepada masyarakat

5. Belum optimalnya pengembangan wawasan kebangsaan dan jati diri bangsa dalam masyarakat 6. Belum optimalnya fungsi DPRD

7. Belum optimalnya upaya intensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah

8. Belum optimalnya kerjasama dalam dan antar daerah dalam rangka peningkatan modal, pelayanan publik, dan pengelolaan SDA

9. Belum adanya sistem penilaian terbuka terhadap PNS dan promosi jabatan berdasarkan fit and proper test

10.Belum tersedianya sistem informasi data yang cepat dan akurat

11. Kurang optimalnya peliharaan terhadap dokumen/arsip daerah dan sarana prasarana pengolahan dan penyimpanan arsip daerah

12.Belum optimalnya penyelenggaraan komunikasi, informasi, dan media masa bagi masyarakat 13.Kurang optimalnya penyebarluasan informasi dan penyelenggaraan pemerintah daerah 14.Masih rendahnya minat baca masyarakat

15.Belum optimalnya penyelenggaraan dan pelayanan perpustakaan

16.Belum terjangkauanya pelayanan perpustakaan di wilayah-wilayah tertentu

17.

Belum tercukupinya sarana prasarana perpustakaan

Aspek Lingkungan

1. Masih belum memadainya pelayanan jaringan transportasi

2. Meningkatnya volume sampah akibat bertambahnya jumlah penduduk

3. Tidak sempurnanya kondisi jaringan irigasi untuk pemenuhan kebutuhan pengairan sawah 4. Alih fungsi lahan pertanian yang tidak sesuai peruntukan

5. Pemanfaatan ruang secara ilegal yang mengganggu kenyamanan dan kualitas lingkungan hidup 6. Menurunya kuantitas sumber daya air

7. Meningkatnya pencemaran tanah dan sumber daya air 8. masih banyaknya lahan yang berpotensi kritis

9. Belum tersedianya jalur evakuasi untuk daerah rawan bencana

10.Ukuran minimal lebar dan kedalaman drainase untuk lingkungan jalan umum maupun di lingkungan perumahan belum sesuai standar.

Sumber : Diskusi Workshop Pelingkupan, 2016

Setelah itu kemudian daftar pendek tersebut dikelompokan menjadi 7 isu strategis

yang disepakati bersama, yaitu :

ISU STRATEGIS

1) Kemiskinan dan Pengangguran;

2) Pelayanan Dasar dan Infrasruktur;

3) Kelembagaan dan Tata Kelola;

4) Konflik dan Kesenjangan Sosial;

5) Kerentanan dan Pelestarian Sosial Budaya;

6) Penurunan dan Kerusakan Kualitas

(28)

3.4.

Tahap Identifikasi dan Analisis Data

Tahap Identifikasi dan Analisi Data atau yang biasa kita sebut dengan Analisis

Baseline Data bertujuan untuk memberikan gambaran Pola kecenderungan isu-isu strategis

KLHS; Faktor pendorong terjadinya isu-isu strategis; Perkiraan dampak pada skenario

Bussines as Usual

. Baseline Data berfungsi fungsi sebagai informasi awal untuk digunakan

dalam proses pengkajian pengaruh. Data & Informasi yang harus dipersiapkan berupa :

Data sosial; Data fisik alami; Data ekonomi; Data wilayah (spasial/ruang) yang bersumber

dari:

a) Data dan informasi instansional (daerah dan pusat) yang telah dimiliki Tim

Penyusun KRP

b) Dokumen perencanaan terkait

c) Hasil-hasil studi/kajian tematik yang telah ada

d) Narasumber kunci

Analisis data yang dilakukan adalah analisis kecenderungan (baseline trend

analysis), khususnya untuk lima tahun ke depan yang didasarkan pada data time series.

Untuk memudahkan analisis spasial maka dapat juga digunakan alat bantu (tools) SIG.

Langkah-Langkah Untuk Analisis Kecenderungan:

a) Mengumpulkan data time series untuk menganalisis kecenderungan isu-isu

strategis tertentu pada lokasi tertentu baik data tabel maupun spasial

b) Melakukan analisis kecenderungan dengan berbagai macam pilihan metode dan

teknik analisis

c) Melakukan pemeriksaan (verifikasi) data time series bersama pemangku

kepentingan

d) Memperbaiki analisis kecenderungan berdasarkan masukan dari pemangku

kepentingan

e) Menyajikan hasil analisis kecenderungan di dalam Laporan Pelingkupan

Data dan informasi yang digunakan dalam KLHS RPJMD Kabupaten Grobogan

adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumentasi data institusional.

Kebutuhan data dalam penerapan KLHS RPJMD Kabupaten Grobogan ini disesuaikan

dengan isu strategis yang menjadi fokus kajian. Data dan informasi yang dikumpulkan dari

berbagai sumber kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk:

a) Narasi, yaitu penyajian data dalam bentuk narasi ke dalam sebuah paragraph,

digunakan untuk menyajikan data kualitatif;

b) Tabulasi, yaitu menyajikan data dalam bentuk tabel;

(29)

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP

1.

Daya Dukung Lingkungan Hidup

Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2009, Daya Dukung Lingkungan

Hidup (DDLH) adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan

manusia, makhluk hidup lain dan keseimbangan antara keduanya. Daya dukung lingkung

hidup juga memiliki makna adanya

supply

dan

demand

.

Supply

berupa kekayaan alam yang

tersedia sedangkan

demand

berupa konsumsi dari manusia. Tujuan interaksi antara

keduanya yaitu tercapainya keseimbangan.

A. Pangan

Layanan ekosistem pangan ini mencakup aspek

hasil laut, pangan dari hutan seperti

tanaman dan hewan, hasil pertanian dan perkebunan untuk pangan serta hasil

peternakan

. Tujuan dari analisis daya dukung lahan layanan ekosistem pangan ini yaitu

untuk meningkatkan kualitas lingkungan untuk mendukung penyediaan pangan dalam arti

luas.

Peta 3.1

Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Bahan Pangan

(30)

Berdasarkan peta hasil analisis daya dukung lingkungan hidup aspek penyediaan

bahan pangan, diketahui bahwa kemampuan penyediaan bahan pahan kelas tinggi

mayoritas mendominasi di daerah Kabupaten Grobogan bagan tengah dan barat laut seperti

Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Penawangan, Kecamatan Godong, Kecamatan Gubug,

Kecamatan Kandeman, dan Kecamatan Tegowanu. Kemampuan penyediaan bahan kelas

sedang tersebar di Kabupaten Grobogan bagian timur laut dan barat daya seperti di

Kecamatan Pegaringan, Kecamatan Wirosari, dan Kecamatan Karangayung, dan

kemampuan penyediaan bahan pangan kelas rendah terdapat di sebagian kecil Kabupaten

Grobogan bagian selatan seperti di Kecamatan Geyer dan Kecamatan Pulokulon. Berikut

persentase kemampuan penyediaan bahan pangan di Kabupaten Grobogan :

Diagram 3.1

Presentase Kelas Daya Dukung Lingkungan Hidup Penyedia Bahan Pangan

Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (Olah Data), 2016

Secara umum, kemampuan penyediaan bahan pangan di Kabupaten Grobogan

memiliki kemampuan penyediaan bahan pangan tingkat tinggi dengan prosentase 41%,

prosentase kemampuan penyediaan bahan pangan tingkat sedang sebesar 33%, dan 26%

sisanya memiliki kemampuan penyediaan bahan pangan tingkat rendah.

B. Air Bersih

Layanan ekosistem air bersih ini mencakup aspek penyediaan

air dari tanah beserta

kapasitas penyimpanannya, dan penyediaan air dari sumber permukaan

. Tujuan dari

analisis daya dukung lingkungan hidup pada layanan ekosistem air bersih ini yaitu

Peningkatan kualitas lingkungan untuk mendukung penyediaan air bersih yang berguna

(31)

Peta 3.2

Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Penyedia Bahan Air Bersih

Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (Olah Data), 2016

Berdasarkan peta hasil analisis daya dukung lingkungan hidup aspek penyedia air

bersih, hampir seluruh kecamatan di Kaupate Grobogan memiliki kualitas penyedia air

bersih kelas tinggi. sedangkan hanya sebagian kecil kecamatan di Kabupaten Grobogan

yang memiliki kelas rendah pada penyedia air bersih seperti di Kecamatan Toroh,

Kecamatan Tawangharjo, Kecamatan Pulokulon, dan Kecamatan Kedungjati. Berikut

presetase kelas penyedia air bersih di Kabupaten Grobogan :

Diagram 3.2

Presentase Kelas Daya Dukung Lingkungan Hidup Penyedia Air Bersih

(32)

Penyedia air bersih di Kabupaten Grobogan, mayoritas didominasi oleh kelas tinggi

dengan persentase 94% dan 6% sisanya adalah tergolong pada kelas rendah. Dominasi

kelas tinggi ini mengindikasikan bahwa Kabupaten Grobogan memiliki kualitas dan

kapasitas penyimpanan air bersih yang sangat baik.

C. Serat

(fiber)

Layanan ekosistem serat (fiber) ini mencakup aspek

hasil hutan, hasil laut, hasil

pertanian dan perkebunan untuk material

. Tujuan dari analisis daya dukung lingkungan

hidup pada layanan ekosistem serat (fiber) yaitu menjaga dan peningkatan kualitas

sumber-sumber serat alami untuk kepentingan produksi.

Peta 3.3

Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Penyedia Serat

Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (Olah Data), 2016

Berdasarkan peta hasil analisis daya dukung lingkungan hidup aspek penyedia serat,

penyedia serat dengan kelas tinggi banyak terdapat di Kabupaten Grobogan bagian selatan

dan timur laut seperti di Kecamatan Tawangharjo, Kecamatan Wirosari, Kecamatan

Ngaringan, Kecamatan Kedungja4i, Kecamatan Karangayung, Kecamatan Geyer, dan

Kecamatan Gabus. Untuk penyedia serat kelas sedang, didominasi oleh wilayah bagian

tengah Kabupaten Grobogan. Berikut persentase kelas daya dukung lingkungan hidup

(33)

Diagram 3.3

Presentase Kelas Daya Dukung Lingkungan Hidup Penyedia Serat

Sumber : Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa (Olah Data), 2016

Daya dukung lingkungan hidup penyedia serat di Kabupaten Grobogan mayoritas

penyedia serat kelas sedang sebesar 48%. Untuk kelas tinggi memiliki persentase sebesar

37%, dan 15% kelas rendah.

D. Bahan Bakar

Layanan ekosistem bahan bakar ini mencakup aspek

penyediaan kayu bakar dan

bahan bakar dari fosil

. Tujuan dari analisis daya dukung lingkungan hidup pada layanan

ekosistem bahan bakar yaitu menjaga dan mengendalikan sumber-sumber penyedia bahan

bakar (kayu bakar maupun fosil) dan meningkatkan kualitas lingkungan untuk menguatkan

sumber-sumber energi alternatif.

Peta 3.4

Peta Daya Dukung Lingkungan Hidup Penyedia Bahan Bakar

(34)

Peta hasil analisis daya dukung lingkungan hidup aspek penyedia bahan bakar, Secara

spatial, daerah yang memiliki penyedia bahan bakar dengan kelas tinggi hanya berada

disebagian kecil Kecamatan Kedungjati, Kecamatan Karangayung, dan Kecamatan

Kradenan. Untuk kelas rendah juga hanya

Gambar

Tabel SD-1A. Analisis Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama  Kabupaten Grobogan
Tabel III. 5
Tabel III. 6
Tabel III. 8
+2

Referensi

Dokumen terkait

Akibat dan perubahan route maka terminal ( ondongeatur'okan menerima volume kendaraan yang lebih besar dan perubahan fungsi terminal sefmvga perlu penmgkatan tipe terminal, dan tipe

; Pertumbuhan PDB pada triwulan II-2013 dibandingkan dengan triwulan I-2013 ( q-to-q ) sebesar 2,61 persen ditopang oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh sebesar

2) Akhlak berasal dari bahasa Arab Akhlaaqun yang merupakan bentuk jamak dari Khuluqun. Sedangkan menurut istilah akhlak adalah suatu sifat yang tertanam

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan hanya untuk Allah SWT yang telah meridhoi dan memberikan petunjuk kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “ Karakteristik Tablet

Dengan mengambil sikap ini maka pemerintah telah mengakomodir hukum yang adil bagi semua pihak dan memenuhi aspirasi masyarakat sehingga pro kontra dapat

metode akan diikuti dengan gambar dan suara mulai dari pengenalan huruf abjad, membaca jilid 1, jilid 2, jilid 3. Selain itu akan ada kuis yang berisi suatu contoh soal yang

perlakuan akuntansi keuangan atas aset tetap pada CV Mutiara Wijaya