• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian Kelima GD2211 IHG 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bagian Kelima GD2211 IHG 2"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Bagian Kelima

GD2211 IHG 2

Hitungan Penentuan

Posisi

(2)

PENENTUAN POSISI

Satelit

SLR, GPS, Galileo, GLONASS, INSAR

Astronomik

Pengamatan bintang/matahari, VLBI

Terestrial

Polar, Poligon, Triangulasi, Triangulasi, dsb.

Inersial

(3)

Penentuan Posisi Metode Terestrial

Metode hitungan penentuan posisi secara

geodetik

berdasarkan data

jarak dan sudut yang akan dibahas pada kuliah ini adalah :

Bidang hitungan di permukaan bumi (3D)

• sistem koordinat toposentrik Î sistem koordinat geodetik • direct dan indirect problem.

Bidang hitungan di permukaan ellipsoid referensi (2D)

• formula Puissant & Bowring (jarak pendek)

• formula Vincenty (jarak jauh) • direct dan indirect problem.

Bidang hitungan di bidang proyeksi peta (2D)

(4)

Direct & Indirect Problem

merid ian

A

B

αAB

dAB

merid ian

A

B

αAB

dAB

Direct problem Indirect problem

Diberikan data : Diberikan data :

• Posisi geodetik titik A (ϕAA) dan titik B (ϕBB)

• Posisi geodetik titik A (ϕAA) • Asimut αAB dan jarak dAB

Ditentukan : Ditentukan :

(5)

Di Topografi Bumi (direct problem)

Q

P

m

α

d

n

u

e

Diberikan :

Posisi geodetik titik Q Hasil pengukuran :

• jarak ruang

d

• sudut miring

m

• asimut geodetik

α

sudut miring dan asimut telah mengacu terhadap arah normal ellipsoid di Q Akan ditentukan :

(6)

Komp. Defleksi Vertikal

ξ

(EGM96)

(7)

Komp. Defleksi Vertikal

η

(EGM96)

(8)

Penentuan Posisi Geodetik Titik P 3−D

Pada sistem koordinat toposentrik, posisi titik P (relatif terhadap Q), dapat dinyatakan sebagai berikut :

m

Posisi titik P dalam sistem koordinat kartesia geosentrik :

sin sin

cos cos

cos

0 cos

sin

cos sin

sin cos

sin ,

R

dengan :

(9)

indirect problem

Diberikan posisi geodetik titik P dan Q : dan(ϕPP,hP) (ϕQQ,hQ)

Tentukan : asimut geodetik αQP, jarak ruang dQP, dan sudut miring mQP !

Ketiga besaran tersebut dapat ditentukan melalui :

m arcsin



cos sin

sin cos

sin

cos sin

arctan

2

(10)

CONTOH SOAL

(1)

Posisi geodetiknya diketahui

Sudut horisontalnya diukur

(2)

Jarak ruang dan sudut miringnya diukur

(3)

(11)

Model Linier Data Pengamatan

(

A A A B B B

)

AB = fα x , y , z ,x , y , z

α

Persamaan data sebagai fungsi dari koordinat dapat ditulis sebagai :

(

A A A B B B

)

Linierisasi dengan deret Taylor :

(12)

Model Linier Data Pengamatan

dengan :

o

Dalam notasi matriks dan vektor :

(13)

Model Linier Data Pengamatan

cos

cos sin

sin cos

sinϕ λ α + λ α

cos

cos cos

sin sin

sinϕ λ α − λ α

cos sin cosϕ α

cos

sin cos

cos

2

cos

sin sin

cos

2

cos

sin sin

(14)

Di Permukaan Ellipsoid

Berikut ini dibahas persoalan direct dan indirect yang prosedur hitungannya dilakukan di permukaan ellipsoid (h = 0).

Direct problem :

• Diberikan posisi geodetik titik A : (ϕAA)

• Diukur : jarak geodesik dAB dan asimut geodetik αAB • Ditentukan posisi geodetik titik B : (ϕBB)

Indirect problem :

• Diberikan posisi geodetik titik A dan B : (ϕAA) dan (ϕBB) • Ditentukan jarak geodesik dAB dan asimut geodetik αAB atau αBA

Terdapat berbagai formulasi hitungan direct dan indirect problem, diantaranya :

Referensi

Dokumen terkait

Dari Tabel 7 dapat diketahui jenis usaha yang dilakukan oleh wanita pedagang di lingkungan Pasar Karangploso Malang, yang mana mayoritas dari responden memilih bisnis

Untuk menerapkan Teorema 1, dengan kata lain untuk menentukan himpunan semua kompensator yang menstabilkan plant yang diberikan, harus melakukan dua hal, yaitu..

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI KEPUTUSAN MEDIS PADA PENYAKIT DEMAM BERDARAH

Input citra yang diambil dari database standar milik ORL (Ollivety Research Laboratory) [5] berdimensi 112x92 diproses dengan transformasi wavelet 3 level menggunakan fungsi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian Pasal 253 ayat (1) KUHAP dengan alasan kasasi penuntut umum yang berargumen bahwa judex facti salah

Hasil penelitian keanekaragaman jenis burung di Bunguran Utara, Pulau Bunguran, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau adalah jenis bu- rung yang tertangkap

Gaya beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan untuk situasi khidmat dan upacara resmi. Sebagai contoh upacara kenegaraan, khotbah di masjid,

Dengan perawatan yang diterapkan saat ini masih saja terdapat kerusakan pada mesin dan tak jarang pula menyebabkan terhentinya proses produksi yang