• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI KEPUTUSAN MEDIS PADA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE SKRIPSI JAMIL FAHMI NASUTION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI KEPUTUSAN MEDIS PADA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE SKRIPSI JAMIL FAHMI NASUTION"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK

PREDIKSI KEPUTUSAN MEDIS

PADA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

SKRIPSI

JAMIL FAHMI NASUTION

070823001

PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009

(2)

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK

PREDIKSI KEPUTUSAN MEDIS

PADA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar

sarjana sains

JAMIL FAHMI NASUTION

070823001

PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009

(3)

PERSETUJUAN

Judul : IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN

UNTUK PREDIKSI KEPUTUSAN MEDIS PADA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

Kategori : SKRIPSI

Nama : JAMIL FAHMI NASUTION

Nomor induk Mahasiswa : 070823001

Program studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Diluluskan di

Medan, September 2009

Komisi pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Dra. Mardiningsih, M.Si Syahriol Sitorus, S.Si,M.IT

NIP. 131803344 NIP. 132174687

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc NIP. 131796149

(4)

PERNYATAAN

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI KEPUTUSAN MEDIS PADA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, September 2009

JAMIL FAHMI NASUTION 070823001

(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wata’ala, karena limpahan karunia-Nya. Skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Syahriol Sitorus, S.Si, M.IT dan Ibu Dra. Mardningsih, M.SI selaku pembimbing pada penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan panduan dan kepercayaan kepada saya untuk

menyempurnakan kajian ini, Panduan padat dan ringkas telah diberikan kepada saya agar dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada ketua dan sekretaris Departemen Matematika, Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan Drs. Henri Rani Sitepu, M.Si. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Semua dosen pada Departemen Matematika FMIPA USU, dan para pegawai di FMIPA USU. Tidak terlupakan kepada bapak dan ibu tercinta yang selalu memberikan doa dan dorongan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Tak lupa pula, penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda Keluargaku yang tercinta yang telah memberikan kasih sayang, doa, bantuan moril maupun materil yang begitu sangat berarti dalam

penyelesaian tugas akhir ini.

Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman seangkatan 2007 ekstensi ilmu komputer terutama Arifiella yang sangat banyak membantu penulis selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu dibutuhkan saran dan masukan dari semua pihak demi perbaikan penulisan skripsi ini.

Akhir kata, penulis ucapkan banyak terima kasih atas perhatiannya, semoga tulisan ini bisa berguna bagi siapa saja yang membutuhkannya..

(6)

ABSTRAK

Jaringan syaraf tiruan merupakan salah satu sistem pemrosesan informasi yang didesain dengan menirukan cara kerja otak manusia dalam menyelesaikan suatu masalah dengan melakukan proses belajar melalui perubahan bobot sinapsisnya. Jaringan syaraf propagasi balik yang standart selama ini telah dikembangkan dengan 2 faktor pembelajaran yaitu laju pembelajaran (α ) dan momentum (β). Jumlah neuron pada lapisan tersembunyi sebanyak 50. sedangkan Laju pembelajaran [0,1,…..,0,5] dengan target error 0,1.

(7)

IMPLEMENTATION OF ARTIFICIAL NEURAL NETWORK FOR PREDICTION OF MEDICHAL ADJUSTMENT TO DENGUE

HEMORRHAGIC FEVER DESEASE

ABSTRACT

The artificial neural network represent one of the system of information process which designed by imitating the way of activity of brain of human being in to finishing a problem by doing process learn trough the change of wight sinaps. At this time the standart backpropagation has been developed by 2 learning factors, that are learning rate (α ) and momentum (β). The number of neuron at hidden layer are 50 while learning rate [0,1,…0,5] with error target 0,1.

(8)

DAFTAR ISI Halaman Persetujuan ii Pernyataan iii Penghargaan iv Abstrak v Abstract vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel x

Daftar Gambar xi

Daftar Istilah xiii

Bab 1 Pendahuluan 1 1.1Latar Belakang 1 1.2Perumusan Masalah 3 1.3Batasan Masalah 3 1.4Tujuan Penelitian 4 1.5Kontribusi Penelitian 4 1.6Metode Penelitian 5

Bab 2 Landasan Teori 6

2.1 Jaringan Syaraf Tiruan 6

2.1.1Pendahuluan 6

2.1.2Pengertian jaringan syaraf tiruan 6

2.1.3Inspirasi Biologi 6

2.1.4Perbandingan Jaringan syaraf tiruan

Dengan konvensional 7

2.1.5Konsep Dasar Jaringan Syaraf tiruan 8

2.1.5.1Struktur Feedforward 9

(9)

2.1.9Fungsi Transfer 13

2.2 Backpropagation 15

2.2.1 Arsitektur Backpropagation 15

2.3 DBD (Demam Berdarah Dengue) 18

2.3.1Pengenalan DBD 18

2.3.2Proses Timbulnya Penyakit DBD 20

2.3.3Derajat Penyakit DD/DBD 20

Bab 3 Analisis Dan Perancangan Sistem 22

3.1 Analisa Dan Identifikasi Sistem 22

3.1.1Analisa Masalah 22

3.1.2Identifikasi Kebutuhan sistem 23

3.1.3Proses Indentifikasi kebutuhan sistem 24

3.2 Perancangan Sistem 24

3.2.1Perancangan Alur Program 24

3.2.2Perancangan Model JST 26 3.2.2.1Penetapan Masukan 26 3.2.2.2Penetapan Keluaran 27 3.2.2.3Arsitektur Jaringan 27 3.2.3Perancangan Prosedural 31 3.2.3.1Proses Pelatihan 31 3.2.3.2Proses pengujian 33 3.2.4Perancangan Interface 33 3.2.4.1Perancangan menu 33 3.2.4.2Perancangan Form 34

3.2.5Implementasi dan Pengujian 38

3.2.6Pengujian JST keputusan dalam

pendiagnosaan Fase DBD 38

3.2.7Pengujian JST keputusan dalam menentukan

Diagnosis klasifikasi derajat DBD 44

3.2.8Pengujian JST ketepatan Waktu dalam meminta

(10)

Bab 4 Kesimpulan Dan Saran 59

4.1Kesimpulan 59

4.2Saran 60

Daftar Pustaka 61

Lampiran 62

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Klasifikasi infeksi virus dengue 21

2.2 Pola output JST ketepatan diagnosis fase DBD 32

2.3 Pola output JST ketepatan diagnosis klasifikasi DBD 32

2.4 Pola output JST ketepatan waktu meminta pertolongan dokter 32

3.1 Data pola Masukan JST ketepatan Fase DBD 39

3.2 Data Bias JST ketepatan Fase DBD 39

3.3 Data percobaan untuk prediksi keputusan fase DBD 40

3.4 Data pola Masukan JST berdasarkan klasifikasi derajat DBD 45

3.5 Data Bias JST ketepatan derajat DBD 46

3.6 Data percobaan untuk prediksi keputusan berdasarkan derajat DBD 46

3.7 Data pola Masukan JST ketepatan waktu meminta pertolongan dokter 53

3.8 Data Bias JST ketepatan waktu meminta pertolongan dokter 53

3.9 Data percobaan untuk prediksi keputusan ketepatan waktu 53

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Gambar Susunan Syaraf Manusia 7

2.2 Sebuah Sel Syaraf Sederhana 8

2.3 Fungsi Aktivasi 9

2.4 Jaringan syaraf tiruan feedforward 10

2.5 Jaringan syaraf tiruan feedback 11

2.6 Bentuk perceptron 12

2.7 Struktur jaringan syaraf tiruan Multi Layer 16

3.1 Alur Program 25

3.2 Arsitektur JST Ketepatan Diagnosis Fase DBD 28

3.3 Arsitektur JST Ketepatan Diagnosis Derajat DBD 29

3.4 Arsitektur JST Ketepatan 30

waktu meminta Pertolongan dokter

3.5 Rancangan Menu utama 33

3.6 Rancangan Menu Sub menu diagnosa JST 34

3.7 Form pembelajaran JST diagnosa Fase DBD 35

3.8 Form prediksi JST diagnosa Fase DBD 35

3.9 Form pembelajaran JST diagnosa Klasifikasi DBD 36

3.10 Form prediksi JST diagnosa Klasifikasi DBD 36

3.11 Form pembelajaran JST pertolongan Dokter 37

3.12 Form prediksi JST pertolongan Dokter 37

3.13 Grafik pembelajaran Fase DBD 40

dengan laju pembelajaran 0,1

3.14 Grafik pembelajaran Fase DBD

dengan laju pembelajaran 0,2 41

3.15 Grafik pembelajaran Fase DBD

dengan laju pembelajaran 0,3 42

(13)

dengan laju pembelajaran 0,5 44

3.18 Grafik pembelajaran Derajat DBD

dengan laju pembelajaran 0,1 47

3.19 Grafik pembelajaran Derajat DBD

dengan laju pembelajaran 0,2 48

3.20 Grafik pembelajaran Derajat DBD

dengan laju pembelajaran 0,3 49

3.21 Grafik pembelajaran Derajat DBD

dengan laju pembelajaran 0,4 50

3.22 Grafik pembelajaran Derajat DBD

dengan laju pembelajaran 0,5 51

3.23 Grafik pembelajaran pertolongan dokter

dengan laju pembelajaran 0,1 54 3.24 Grafik pembelajaran pertolongan dokter

dengan laju pembelajaran 0,2 55

3.25 Grafik pembelajaran pertolongan dokter

dengan laju pembelajaran 0,3 56 3.26 Grafik pembelajaran pertolongan dokter

dengan laju pembelajaran 0,4 57 3.27 Grafik pembelajaran pertolongan dokter

(14)

DAFTAR ISTILAH

Artralgia atau Artritis : Nyeri pada persendian.

Bobot : Merupakan nilai matematis dari koneksi, yang

mentransfer data dari satu lapisan ke lapisan berikutnya.

Backpropagation : Merupakan algoritma pembelajaran terawasi dan biasanya digunakan oleh perceptron dengan banyak lapisan untuk mengubah bobot-bobot terhubung dengan neuron-neuron Lapisan tersembunyinya.

Ekimosis : Pendarahan di bawah kulit yang lebih besar.

Epistaksis : Pendarahan dari dalam hidung.

Epoch : Siklus setiap pola pelatihan dengan algoritma

Propagasi balik.

Fungsi Aktivasi : Fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat aktivasi internal yang mungkin

berbentuk linier atau non linier.

Hematemesis : Muntah darah, biasanya warna hematemesis tergantung pada lamanya hubungan atau kontak antara darah dengan asam lambung dan besar kecilnya perdarahan, sehingga

warnamya bisa seperti warna kopi atau kemerah-merahan dan bergumpal-gumpal.

(15)

Hemokonsentrasi : Terjadi akibat pembuluh darah bocor dan darah cair (plasma darah) yang merembes keluar begitu banyak, sehingga darah makin kental.

Hipoglikemia : Suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah.

Hiponatremia : Suatu keadaan dimana konsentrasi natrium yang lebih kecil 136 mEq/L darah, karena natrium terlalu banyak dilarutkan air di dalam tubuh.

Jaringan : Kumpulan neuron yang saling terhubung dan

membentuk lapisan.

Jaringan Syaraf Tiruan : Suatu sistem pemrosesan informasi yang mempunyai karakteristik seperti jaringan saraf manusia.

Lapisan Input : Lapisan yang berkoresponden dengan sebuah atribut tunggal dari sebuah pola atau data lain dari dunia luar.

Lapisan Output : Lapisan yang merupakan solusi atau hasil pemahaman jaringan terhadap data input.

Lapisan Tersembunyi : Lapisan yang tidak secara langsung

berhubungan dengan dunia luar, lapisan ini memperluas kemampuan jaringan saraf tiruan dalam menghadapi masalah-masalah

kompleks.

Leukeponia : Suatu penyakit yang disebabkan oleh kadar leukosit (sel darah putih) didalam plasma darah.

(16)

Laju Pembelajaran : Menunjukkan seberapa cepat jaringan syaraf tiruan dapat menyesuaikan diri dengan pelatihan yang diterimanya.

Manifestasi pendarahan : Bentuk gejala klinis DBD yang ditandai dengan pendarahan spontan dan uji tourniquet positif.

Mukosa : Lapisan kulit dalam yang tertutup pada

epitelium dan terlibat dalam proses absorpsi dan proses sekresi. Membran mukosa menyatu dengan kulit, misalnya pada lubang hidung, bibir, telinga, daerah kemaluan dan pada anus.

Melena : Pengeluaran feses atau tinja yang berwarna

hitam yang disebabkan oleh adanya

pendarahan saluran pencernaan bagian atas.

Myalgia : Suatu keadaan dimana badan terasa

pegal-pegal, myalgia yang tanpa adanya cedera biasanya disebabkan oleh infeksi virus.

Neuron : Sel saraf tiruan yang merupakan elemen

pengolahan jaringan saraf tiruan.

Petekia : Pendarahan kecil-kecil dibawah kulit, biasanya terjadi pada pembuluh kapiler darah.

Purpura : Pendarahan di bawah kulit yang timbul secara

(17)

Ruam Kulit : Ruam yang terjadi karena infeksi virus. timbul pada saat awal panas yang berupa ”flushing” yaitu berupa kemerahan pada daerah muka, leher dan muka.

Syok : Sindrom klinis yang disebabkan oleh

penurunan perfusi jaringan.

Trombositopenia : Suatu penyakit yang disebabkan oleh

kekurangan kadar trombosit. Kadar trombosit di dalam plasma darah kurang dari

100.000/mm3 darah.

Uji Torniquet : Suatu cara untuk mengetahui pendarahan dini. dilakukan oleh perawat pada setiap menerima pasien baru yang diyakini terjangkit DBD.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memulai pembangunan suatu program aplikasi, terlebih dahulu dilakukan perencanaan pengembangan perangkat lunak berdasarkan pengumpulan data dan kebutuhan dari

Kebutuhan alumina PT Inalum saat ini sebanyak 500.000 ton (setara 775.000 ton) per tahun, sementara kemampuan produksi bijih bauksit per tahun di Kalimantan Barat sebesar

Kemampuan dasar keilmuan dan humanitas berdasar keimanan tentunya merupakan landasan bagi setiap kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah berwujud sensitifitas dan

Pendry dan Proctor (1996) dalam penelitian mereka di Bukit Belalong (913 m dpl) yang merupakan sebuah gunung kecil di Brunei menemukan bahwa struktur tegakan

idak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan. Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian,

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden masyarakat di tiga desa yaitu Desa Gajah Mati, Desa Gajah Mukti dan Desa Gajah Mulya, diketahui bahwa manfaat kawasan hutan

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai ketentuan & batasan kondisi tertentu, dapat merujuk pada buku pedoman pemilik New Honda CR-V Membantu kemudi untuk menjaga kendaraan

Pisang selain buahnya yang diambil tetapi pelepahnya pun juga dapat digunakan untuk Pisang selain buahnya yang diambil tetapi pelepahnya pun juga dapat digunakan untuk