i
SKRIPSI
ARIA YUVITA
STUDI PENGGUNAAN KLOPIDOGREL PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN KLOPIDOGREL PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2011
Oleh:
ARIA YUVITA NIM : 07040041
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
iii
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN KLOPIDOGREL PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 26 Juli 2011
Oleh :
ARIA YUVITA NIM : 07040041
Tim Penguji Penguji I
Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFRS NIP. UMM 114.0704.0450
Penguji II
Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt
Penguji III
Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,SpFRS NIP. UMM 114.0609.0449
Penguji IV
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga skripsi dengan judul “ STUDI PENGGUNAAN KLOPIDOGREL PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT (Penelitian Dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)” dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani,SKp.,M.Kep.,Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan nasehat serta dorongan semangat selama proses penyelesaian penelitian.
2. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,SpFRS selaku Ketua Prodi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak memberikan nasehat serta dorongan semangat kepada kami Farmasi Angkatan 2007 sampai selesainya laporan akhir penelitian .
3. Ibu Dra. Lilik Yusetyani,Apt.,SpFRS selaku dosen pembimbing I yang telah membantu dalam memberikan ide, dorongan, nasehat dengan penuh perhatian dan kesabaran mulai dari awal dilaksanakannya penelitian sampai selesainya penulisan laporan akhir penelitian.
4. Bapak Drs. Didik Hasmono,MS.,Apt selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dalam memberikan ide, dorongan, nasehat dengan penuh perhatian dan kesabaran mulai dari awal dilaksanakannya penelitian sampai selesainya penulisan laporan akhir penelitian.
5. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,SpFRS dan Ibu Ika Ratna H,S.Farm.,Apt selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan serta saran dalam hal penyelesaian laporan akhir penelitian.
v
7. Direktur RSU.Dr.Saiful Anwar Malang yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
8. Dr. Dadang Hermawan,SpJK selaku Ketua SMF Kardiologi yang telah banyak membantu serta memberikan masukan sehingga penelitian dapat terselesaikan.
9. Ibu Siti Rofida,S.Si.,Apt selaku dosen wali yang telah banyak membantu dalam memberi saran, dorongan serta nasehat kepada saya selama menempuh program S1 Farmasi di Universitas Muhammadiyah Malang.
10. Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan SKRIPSI untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi.
11. Semua Kepala Sub. Bagian, Staf bagian CVCU (Cardiovascular Care Unit) dan Staf RSU Dr. Saiful Anwar yang telah memberikan izin penelitian serta masukan sehingga penelitian dapat terlaksakan dengan baik dan lancar. 12. Teman-teman Farmasi angkatan ’07, kalian adalah teman-teman yang terbaik.
Selama 4 tahun kita belajar bersama dari yang belum mengerti apa-apa sampai sekarang. Semoga persahabatan kita kekal hingga akhir waktu. Amin 13. Teman-teman seperjuanganku di RSU Dr.Saiful Anwar Malang : Anggy, Dinul, Izza dan Evi. Terima kasih atas segala dorongan, kerjasama, masukan serta bantuan dari awal penelitian sampai selesainya penulisan laporan akhir skripsi.
14. Adik-adik farmasi angkatan 2008-2010 yang telah banyak memberikan semangat, dorongan selama saya menempuh program S1 Farmasi di Universitas Muhammadiyah Malang.
vi
16. Yang tercinta Papa dan Mama yang telah mendidik saya dari kecil hingga dewasa dengan penuh kasih sayang, serta lantunan doa tidak henti-hentinya selalu dipanjatkan ke hadirat-Nya untuk kesuksesan putra putrinya sehingga saya dapat mencapai pendidikan Farmasi dengan baik.
17. Adinda tercinta Wahyuni yang selalu setia menemani dan mendengarkan keluh kesah saya. Tidak lupa keluarga besar saya yang selalu mendoakan serta memberikan dorongan penuh kepada saya selama menempuh program S1 Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
Akhirnya saya sebagai penulis menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak yang mungkin telah mengalami hal yang kurang nyaman dalam berinteraksi dengan penulis selama kegiatan penelitian dan penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu berkenan melimpahkan taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya Rabbal Alamin
Malang, 05 Agustus 2011
vii
ABSTRAK
Pola penggunaan klopidogrel sebagai antiplatelet pada pasien infark miokard akut merupakan terapi lanjutan yang bertujuan untuk revaskularisasi koroner atau melancarkan aliran darah arteri koroner yang tersumbat. Berdasarkan studi CAPRIE, CURE, dan COMMIT menunjukkan pemberian klopidogrel dengan loading dose 300 mg serta dosis pemeliharaan 75 mg/hari dalam jangka panjang lebih efektif dalam menurunkan kejadian stroke iskemik, infark miokard dan kematian akibat penyakit vaskular jika dibandingkan dengan penggunaan aspirin. Dengan dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk menganalisa menganalisa pola terapi obat-obat pada pasien IMA, khususnya terapi klopidogrel terkait dengan kesesuaian dosis, rute, interaksi, dan efek samping terhadap
outcome terapi pada pasien IMA.
Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian observasional dengan rancangan deskriptif dan pengumpulan data dilakukan kombinasi metode retrospektif dan prospektif. Penelitian retrospektif dilakukan dengan mengamati data RMK pasien RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011- 31 April 2011. Sedangkan penelitian prospektif dilakukan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang periode Mei 2011-Juni 2011. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel maupun diagram.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data bahwa klopidogrel dengan loading dose 300 mg dan disertai maintenance dose 75 mg/ hari merupakan alternatif antiplatelet pada pasien infark miokard akut dengan hipersensitif atau intolerant terhadap penggunaan ASA.
Kata kunci : Pola penggunaan klopidogrel, infark miokard akut, antiplatelet
viii
ABSTRACT
A STUDY ON UTILIZATION KLOPIDOGREL OF ACUTE MYOCARDIAL INFARCTION PATIENTS
(The Research was done at RSU Dr. Saiful Anwar Malang)
The pattern of utilization klopidogrel as antiplatelet on an acute myocardial infarction patients was continuing therapy that aimed for coronary revascularization or expedite the flow of coronary artery blood that was stopped up. Based on the study of CAPRIE, CURE, and COMMIT showed in giving klopidogrel with loading dose 300 mg and maintenance dose 75 mg/day in long term more effective in decrease stroke ischemic, myocardial infarction and death was caused vascular disease more than using aspirin. The realization of this research aimed to analyze the pattern of drug therapies of acute myocardial infarction patients. Especially klopidogrel therapy related with dose suitability, route, interaction and adverse effect for therapy outcome to acute myocardial infarction patients.
The research of methodology was used was an observational research with descriptive and the data collection was done with the combination method of retrospective and prospective. The research of retrospective done with observe the medical record patients data of RSU Dr. Saiful Anwar Malang period January 1 to April 31 2011. Besides, the research of prospective was done in the hearth polyclinic of RSU Dr. Saiful Anwar Malang period May to June 2011. The tabulation of data was done with descriptive and provided in the table or diagram.
The result of study showed that the utilization klopidogrel drug with loading dose 300 mg and maintenance dose 75 mg/day useful as alternative antiplatelet for ASA hypersensitive or intolerant acute myocardial infarction for hospitalize patients or take care of way patients.
ix
RINGKASAN
Infark miokard akut (IMA) merupakan suatu keadaan nekrosis iskemik pada sel miokard akibat terjadinya penyumbatan pada arteri koronaria. Di Amerika Serikat, 250.000 orang dari 1,5 juta penderita infark miokard akut meninggal pertahunnya sebelum mendapatkan perawatan medis. Selain itu, IMA juga diperkirakan akan menjadi masalah kesehatan utama pada negara berkembang karena terjadinya perubahan pola hidup pada masyarakat yang cenderung meniru pola hidup masyarakat negara maju. Pola hidup seperti merokok, makan-makanan cepat saji (junk food) dan minuman alkohol dapat menunjang terjadinya aterosklerosis.
Aterosklerosis menyebabkan penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam arteri koronaria, sehingga secara progresif mempersempit lumen pembuluh darah yang dapat mengakibatkan resistensi terhadap aliran darah akan meningkat dan membahayakan aliran darah miokardium yang dapat mengurangi kemampuan dilatasi pembuluh darah sehingga mengakibatkan terjadinya iskemia dan disfungsi miokardium, biasanya dapat menyumbat lebih dari 75% lumen pembuluh darah. Adanya ruptur, plak aterosklerosis menyebabkan reaktivasi platelet, agregasi platelet dan timbulnya trombus yang dapat menyebabkan aliran darah tiba-tiba berkurang. Bila trombus menutup lumen, akan terjadi penghambatan aliran darah koroner dan dapat terjadi infak jantung akut.
Terapi pasien infak miokard akut bertujuan untuk menurunkan resiko kematian, meminimalkan infark/ perluasan daerah infark, menyelamatkan fungsi miokardium, mencegah terjadinya komplikasi, memperbaiki aliran darah arteri yang tersumbat, rehabilitasi, mencegah terjadinya serangan ulang, serta meningkatkan kualitas hidup pasien. Terapi farmakologis IMA adalah oksigenasi, vasodilator nitrat, analgesik kuat, fibrinolitik, antikoagulan, antiplatelet, inhibitor glikoprotein IIb/IIIa, ACEI, ARBs, β-bloker dan antihiperlipidemia.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan studi penggunaan atiplatelet klopidogrel pada pasien infark miokard akut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pola terapi obat-obat pada pasien IMA, khususnya terapi klopidogrel terkait dengan kesesuaian dosis, rute, interaksi, dan efek samping terhadap
outcome terapi pada pasien IMA.
x
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data pola penggunaan obat infark miokard akut berupa : vasodilator nitrat (ISDN), antiplatelet (Klopidogrel dan ASA), antikoagulan (LMWH dan Fonfarinux Na), β -blocker (Bisoprolol), ACEI (Kaptopril, lisinopril dan ramipril), ARBs (Valsartan dan Losartan), dan antihiperlipidemia (Simvastatin, Rosuvastatin, dan Atovarstatin). Klopidogrel merupakan antiplatelet yang dapat digunakan sebagai alternatif pada pasien IMA dengan hipersensitif atau intolerant terhadap penggunaan ASA. Penggunaan klopidogrel diperoleh pada seluruh pasien yaitu 10 pasien rawat inap dan 4 pasien rawat jalan di RSU Dr. Saiful Anwar Malang dengan loading dose 300 mg dan disertai maintenance dose 75 mg/ hari. Berdasarkan studi ACC/AHA, untuk permasalahan terkait kesesuaian terapi obat, kesesuaian dosis serta cara pemakaian obat telah sesuai. Sedangkan efek samping pasien terkait terapi yang diberikan pada pasien infark miokard akut tidak ditemukan. Hal-hal ini dikarenakan peneliti tidak mengamati secara langsung kondisi pasien pada rawat inap. Pada pasien rawat jalan, peneliti mendapatkan data langsung dari pasien secara subjektif berdasarkan apa yang dirasakan dan diingat oleh pasien.
xi DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………. RINGKASAN ……….. ABSTRAK ………..………...
DAFTAR ISI ……….…...
DAFTAR TABEL ………
DAFTAR GAMBAR ……….…..
DAFTAR LAMPIRAN ……… DAFTAR SINGKATAN ………. BAB 1 PENDAHULUAN ………... 1.1 Latar Belakang ………...……. 1.2 Rumusan Masalah ………...…… 1.3 Tujuan Penelitian ………...…. 1.3.1 Tujuan Umum ………..…. 1.3.2 Tujuan Khusus ………..…. 1.4 Manfaat Penelitian ……….….
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ………
2.1 Definisi Infark Miokard Akut ……… 2.2 Epidemiologi Infark Miokard Akut ……… 2.3 Etiologi Infark Miokard Akut ………. 2.4 Patogenesis Infark Miokard Akut ……….. 2.5 Patofisiologi Infark Miokard Akut ………. 2.6 Presentasi Klinis Infark Miokard Akut ………...…
2.6.1 Faktor Resiko ……… 2.6.2 Data Pemeriksaan Fisik ……… 2.6.3 Data Laboratorium ………
xii
2.7 Penatalaksanaan Terapi ……….. 2.7.1 Terapi Farmakologis IMA ……… 2.7.2 Penggunaan Klopidogrel sebagai terapi
Farmakologis IMA ……… 2.7 Tinjauan Studi Penggunaan Obat ………...… BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ……….. 3.1 Uraian Kerangka Konseptual ……….. 3.2 Bagan Alir Kerangka Konseptual ………... 3.3 Bagan Alir Kerangka Operasional ………..
BAB 4 METODE PENELITIAN ………..
4.1 Rancangan Penelitian ……….. 4.2 Populasi Sampel ……….. 4.2.1 Populasi ………...
4.2.2 Sampel ………..
4.2.3 Kriteria Data Inklusi ………... 4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ………... 4.3 Bahan Penelitian ………... 4.4 Instrumen Penelitian ………... 4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ………... 4.6 Definisi Operasional ………... 4.7 Metode Pengumpulan Data ………. 4.8 Analisis Data ………... BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1 Demografi Pasien ……… 5.2 Faktor Resiko ……….. 5.3 Distribusi Pola Penggunaan Antiplatelet ……… 5.4 Penggunaan Obat pada Pasien Infark Miokard ……..… 5.5 Lama Perawatan di Rumah Sakit ……… 5.6 Keadaan KRS ………..
xiii
BAB 6 PEMBAHASAN ……… BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ……….
7.1 Kesimpulan ………. 7.2 Saran ………...
DAFTAR PUSTAKA ………..
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
V.1 V.2 V.3 V.4 V.5 V.6 V.7 V.8 V.9 V.10
Faktor resiko pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……….... Faktor resiko pada 4 pasien IMA rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………... Distribusi pola penggunaan antiplatelet pada 66 pasien IMA rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………... Distribusi pola penggunaan antiplatelet pada 61 pasien IMA rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar
Malang ………...
Pola penggunaan obat untuk terapi utama IMA pada 10 pasien rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……... Pola penggunaan terapi penyerta IMA pada 10 pasien rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………. Pola penggunaan obat untuk terapi utama IMA pada 4 pasien rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………... Pola penggunaan obat untuk terapi penyerta IMA pada 4 pasien rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………... Lama perawatan pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………... Keadaan KRS pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………...
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3.1 3.2 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8
Patologi terjadinya aterosklerosis ………. Hubungan antara penyakit kardiovaskular dengan faktor resiko kardiovaskular ……… Obat-obat untuk terapi infark miokard akut ……….. Algoritma untuk terapi infark miokard akut (ST Segmen Elevation) ……….. Algoritma untuk terapi infark miokard akut (Non ST Segmen
Elevation) ………..
Kerangka konseptual ………. Kerangka operasional ……… Distribusi jenis kelamin pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………. Distribusi usia pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………... Distribusi status pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……… Distribusi jenis kelamin pada 4 pasien IMA rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang …………... Distribusi usia pada 4 pasien IMA rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………... Distribusi status pada 4 pasien IMA rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………... Diagram faktor resiko pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……….. Diagram faktor resiko pada 4 pasien IMA rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang …………...
[image:15.595.110.495.166.719.2]xvi 5.9
5.10
5.11
5.12
5.13
5.14
Diagram distribusi penggunaan antiplatelet pada 66 pasien IMA rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………….. Diagram distribusi penggunaan antiplatelet pada 61 pasien IMA rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……….. Diagram distribusi pola penggunaan obat untuk terapi utama IMA pada 10 pasien rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………... Diagram distribusi pola penggunaan obat untuk terapi utama IMA pada 4 pasien rawat jalan di Poliklinik Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……… Diagram lama perawatan pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ………. Diagram keadaan KRS pada 10 pasien IMA rawat inap di RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……….
48
48
50
52
53
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Daftar riwayat hidup ………
2 Pernyataan bebas plagiasi ……….... 3 Surat pelaksanaan penelitian ……… 4 Nota dinas kepada Bidang Rekam Medik ……… 5 Nota dinas kepada IRNA RSU Dr. Saiful Anwar Malang …... 6 Daftar nilai normal data laboratorium ……….. 7 Data induk penggunaan klopidogrel pasien IMA rawat inap
di RSU Dr.Saiful Anwar Malang ………... 8 Data induk penggunaan klopidogrel pasien IMA rawat jalan
di poliklinik jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang ……….. 9 LPD pasien IMA rawat inap di RSU dr. Saiful Anwar Malang
Halaman 75 76 77 78 79 80
81
xviii
DAFTAR SINGKATAN
ACC : American college of cardiology
ACEI : Angiotensin converting enzyme inhibitor ACS : Acute coronary syndrome
ACCP : American college of chest physicians ADA : American diabetes association ADP : Adenosine diphospat
AHA : American heart association aPPT : Activated partial tromboplastin ARBs : Angiotensin reseptor blokers ASA : Acetyl salicylic acid
ASKES : Asuransi kesehatan
AST : Aspartate serum transaminase ATP : Adenosine triphosphat
AV : Atrioventrikuler Β-bloker : Beta bloker BMI : Body mass index CAD : Coronary artery disease
CAPRIE : Clopidogrel versus aspirin in patients at risk of ischemic events
CK : Creatine kinase
CKMB : Creatine kinase subtype MB
CLARITY : Clopidogrel as adjunctive reperfusion therapy
COMMIT : Clopidogrel and Metoprolol in myocardial infarction trial CPG : Klopidogrel
CPK : Creatine phosphokinase CRP : C-reactive protein
xix
CURE : Clopidogrel in unstable angina to prevent recurrent ischemic events
CVA : Cerebrovascular attack DM : Diabetes mellitus DRP : Drug related problem EKG : Elektrokardiogram
GD2JPP : Glukosa darah 2 jam post prandial GI : Gastrointestinal
Hct : Hematokrit
HDL-C : High density lipoprotein cholesterol HOPE : Heart outcome prevention evaluation HT : Hipertensi
IHD : Ischemic heart disease IMA : Infark miokard akut
INR : International normalized ratio ISDN : Isosorbit dinitrat
ISMN : Isosorbit mononitrat
Jamkesmas : Jaminan kesehatan masyarakat KRS : Keluar rumah sakit
KSR : Kalium sustained release LAD : Left anterior descending LDH : Lactate dehydrogenase
LDL-C : Low density lipoprotein cholesterol LMWH : Low molecular weight heparin LpA : Lipoprotein A
LV : Left ventricle MRS : Masuk rumah sakit Nabic : Natrium bicarbonate NO : Nitrit oxide
xx NTG : Nitrogliserin
NSTEMI : Non ST-wave elevation myocardial infarction PAF : Platelet activator factor
PAI-1 : Plasminogen activator inhibitor 1 PCI : Percutaneous coronary intervention PJK : Penyakit jantung koroner
PMN : Polimorfonuclear PPI : Proton pump inhibitor RCA : Right coronary artery RIA : Radio immune assay RMK : Rekam medik kesehatan RR : Respiratory rate
SGOT : Serum glutamic oxaloacetic transaminase SGPT : Serum glutamic pyruvic transaminase SK : Streptokinase
STE ACS : ST-wave elevation acute coronary syndrome STEMI : ST-wave elevation myocardial infarction
SV : Stoke volume
TF : Tissue Factor
t-PA : Tissue-type plasminogen UFH : Unfractionated heparin vWb : von willebrand
xxi
DAFTAR PUSTAKA
AHFS Drugs Information, 2008. Clopidogrel Bisulfate: Introduction. AHFS Drus Information.
Alwi I, 2009. Infark Miokard Akut. In: Sudoyo A.W, Setiyohadi B, Alwi I, et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 3, Edisi Kelima, Balai Penerbitan IPD FK-UI, Jakarta, pp. 1615-1625.
Anderson, J.L., 2004. ST-Elevation Acute Myocardial Infarction and Complications of Myocardial Infarction. In: L. Goldman, and D. Ausiello (Eds.). Cecil Textbook Medicine, Ed. 22th, USA: Elsevier Inc.
Antman, E.M., and Braundwald, E., 2005. ST-Elevation Myocardial Infarction. In: D.L. Kasper, A.S. Fauci, D.L. Longo, E. Braundwald, S.L. Hauser, and J.L. Jameson (Eds.). Harrison’s: Principles of Internal Medicine, Ed. 16th, USA: McGraw-Hill Companies, Inc.
Antman, E.M. and Braunwald, E., 2008. Acute Myocardial Infarction. In: E. Braunwald, P. Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and D.P. Zipes (Eds.). Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 8th , USA: W.B. Saunders Elseveir.
Auer, J., 2004. Cardiovascular Drug. In: A. Mozayani and L.P. Raymon. Handbook of Drug Interaction: A Clinical and Forensic Guide, Totowa, New Jersey: Humana Press.
Bates, E.R., and Kushner, F.G., 2007. ST-Elevation Myocardial Infarction. In: E.M. Antman (Eds.). Cardiovascular Therapeutics: A Companion to
xxii
Baxter, K., 2004. Clopidogrel. In: K. Baxter. Stockley Drug Interactions Pocket Companion 2010, London, Chicago: Pharmaceutical Press.
Beckman, J.A., Libby, P., and Creager, M.A., 2008. Diabetes Mellitus, the Metabolic Syndrome, and Atherosclerotic Vascular Disease. In: E. Braunwald, P. Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and D.P. Zipes (Eds.). Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 8th , USA: W.B. Saunders Elseveir.
Boedi-Darmojo, 1992. Data epidemiologi penyakit jantung dan pembuluh darah. In: Poerjoto P, Sugiri, Sutikno (Eds.). Penyakit Jantung Iskemik. Sari pustaka kardiovaskular. Semarang: Badan penerbit Undip
Brown, C.T., 2005. Penyakit Aterosklerotik Koroner. In: S.A. Price, and L.M. Wilson (Eds.). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi ke-enam, Jakarta: EGC.
Cannon, C.P., and Braunwald, E., 2008. Unstable Angina. In: E. Braunwald, P. Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and D.P. Zipes (Eds.). Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 8th , USA: W.B. Saunders Elseveir.
Carleton, P.F., and Boldt, M.A., 1995. Penyakit Aterosklerotik Koroner. In: S.A. Price and L.M. Wilson (Eds.). Patofosiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Jilid I, Edisi Ke-empat, EGC, Jakarta.
xxiii
Darius, H., Münzel, T., Huber, K., Sultan, E., and Walter, U., 2008. Clopidogrel Salts-Pharmacokinetic, Pharmacodynamic and Clinical Aspects, Australian Journal of Cardiology, Viewed 25 Oktober 2010, (www.kup.at/kardiologie)
Davey, P., 2005. Penyakit Kardiovaskular: Infark Miokard Akut. In: P. Davey. At a Glance: Medicine, Surabaya: EMS (Erlangga Medical Science).
Dipiro, C.V, 2008. Nausea and Vomiting. In: J.T. Dipiro, R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, and L.M. Posey (Eds.). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ed. 7th, USA: McGraw-Hill Companies, Inc.
Fuster, V., 2004. Atherosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology. In: L. Goldman, and D. Ausiello (Eds.). Cecil Textbook Medicine, Ed. 22th, USA: Elsevier Inc.
Gaziano, J.M., 2008. Global Burden of Cardiovascular Disease. In: E. Braunwald, P. Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and D.P. Zipes (Eds.). Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 8th , USA: W.B. Saunders Elseveir.
Gaziano, M., Manson, J.E., and Ridker, P.M., 2008. Primary and Secondary Prevention of Coronary Heart Disease. In: E. Braunwald, P. Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and D.P. Zipes (Eds.). Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 8th , USA: W.B. Saunders Elseveir.
xxiv
Givertz, M.M., and Cohn, J.N, 2007. Pharmacologic Management of Heart Failure in the Ambulatory Setting. In : E.M. Antman (Eds.).
Cardiovascular Therapeutics: A Companion to Braunwald’s Heart
Disease, Ed. 3th, USA: Elsevier Inc.
Gonzales, E.R., and Kannewurf, B.F., 2000. Acute Myocardial Infarction. In: E.T. Herfindal and D.R. Gourley (Eds.). Textbook of Therapeutics: Drugs and Disease Management, Ed 7th, USA: Lippincott Williams & Wilkins.
Gray, H.N., Dawkins, K.D., Morgan, J.M., and Simpson, I.A., 2005. Penyakit Jantung Koroner. In: H.N. Gray, K.D. Dawkins, J.M. Morgan, I.A. Simpson (Eds.). Lecture Notes Kardiologi, Ed. 4th, Surabaya: EMS (Erlangga Medical Series).
Greene, R.J., and Harris, N.D., 2008. Cardovascular Disease: Ischaemic Heart Disease. In: R.J. Greene and N.D. Harris (Eds.). Pathology and Therapeutics for Pharmacists: A Basic for Clinical Pharmacy Practice, Ed. 3th, USA: Cambridge University Press.
Heusch, G., and Opie, L.H., 2004. Oxygen Supply: Coronary Flow. In: L.H. Opie (Eds.). Heart Psysiology: From Cell to Circulation, Ed. 4th, USA: Lippincott Williams & Wilkins.
Huang, P.L., 2004. Coronary Artery Disease. In: M.C. Fishman, A.R. Hoffman, R.D. Klausner, and M.S. Thaler (Eds.). Medicine, Ed. 5th, USA: Lippincott Williams & Wilkins.
xxv
Khan, H., Jan, H., and Hafizullah, M., 2009. Study on Clopidogrel in Inhibition of Platelet Aggregation in Suspected Angina Patients, Treated with a Daily Dose of 75 mg of Clopidogrel for 7 Days, Irian Journal of Pharmaceutical Research, Viewed 25 Oktober 2010, (http://www.ijpr-online.com)
Lee, D., and Bergman, U., 2005. Studies of Drug Utilization. In: B.L. Storm (Eds.). Pharmacoepidemiology, Ed. 4rd, USA: John Wiley & sons Ltd.
Lee,J.,2001. Risk Factors and Incident Coronary Heart Disease in Chinese, Malay and Asian Indian males. In: D.Heng, K.S.Chia, S.K.Chew, B.Y.Than and K.Hughes (Eds.). Int.J.Epidem. Vol 30, page 983-988.
Lüllmann, H., 2000. Color Atlas of Pharmacology, Ed. 2nd, Thieme Stuttgart.
Mousa, S.A.. Highlights of Lates Advances in Antithrombotics. In: S.A. Mousa. Methods in Molecular Medicine vol 93: Anticoagulants, Antiplatelet, and Trombolytics, Totowa: Humana Press Inc.
McNeil, J.J., and Krum, H., 1997. Cardiovascular Disorders. In: T.M. Speight, and N.H.G. Harfod (Eds.). Avery’s Drug Treatment, Ed. 4th, Spain: Inoprint S.A. Technical Colaboration, Adonis Communications, S.L.
Newby, D.E., and Fox, K.A.A, 2007. Chronic Stable Angina. In: E.M. Antman (Eds.). Cardiovascular Therapeutics: A Companion to Braunwald’s Heart Disease, Ed. 3th, USA: Elsevier Inc.
xxvi
Opie (c), L.H., 2004. Oxygen Lack: Ischemia and Angina. In: L.H. Opie (Eds.). Heart Physiology: From Cell to Circulation, Ed. 4th, USA: Lippicott Williams & Wilkins.
Opie, L.H., 2005. Calcium Channel Blockers (Calcium Antagonist). In: L.H. Opie, and B.J. Gersh (Eds.). Drugs for the Heart, Ed. 6th, USA: Elsevier Inc.
Pasternak, R.C., Braunwald, E., and Sobee, R.E., 2008. Acute Myocardial Infarction. In: E. Braunwald, P. Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and D.P. Zipes (Eds.). Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 8th , USA: W.B. Saunders Elseveir.
Poole-Wilson(a), P.A., Opie, L.H., 2009. β-Blocking Agents. In: L.H. Opie, and B.J. Gersh (Eds.). Drugs for The Heart, Ed. 7th, USA: Elsevier Inc.
Ridker, P.M., Genest, J., and Libby, P., 2008. Risk Factors for Atherosclerotic Disease. In: E. Braunwald, P. Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and D.P. Zipes (Eds.). Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed.8th, Usa: W.B. Saunders Elseveir.
Santoso, T., 1987. Infark Miokard Akut. In: Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1, Edisi ke-dua, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Schleinitz, M.D., Heidenreich P.A., 2005. A Cost-Effectiveness Analysis of Combination Antiplatelet Therapy for High-Risk Acute Coronary Syndromes : Clopidogrel plus Aspirin versus Aspirin Alone. Ann Intern Med.
xxvii
Schwinghammer,T.L.. 2009. Cardivascular Disorders: Acute Coronary Syndromes. In: B.G. Wells, J.T. Dipiro, T.L Schwinghammer, C.V. Dipiro (Eds.). Pharmacoterapy Handbook, Ed. 7th, USA: McGraw-Hill Companies, Inc.
Spinler, N.A., Denus, S.D., 2008. Cardiovascular Disease: Acute Coronary Syndromes. In: J.T. Dipiro, R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, and L.M. Posey (Eds.). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ed. 7th, New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Stringer, K.A., and Lopez, L.M., 2008. Uncomplicated Myocardial Infarction. In: J.T. Dipiro, R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, and L.M. Posey (Eds.). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ed. 7th, New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Talbert, R.L., 2008. Ischemic Heart Disease. In: J.T. Dipiro, R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, and L.M. Posey (Eds.). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ed. 7th, New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Tim suskesnas, Badan Litbang Kesehatan, 2002, Laporan studi mortalitas 2001, Pola penyakit penyebab kematian di Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan DepKes RI.
Triplitt, C. L., Reasner, C. A., and Isley, W. L., 2008. Diabetes Mellitus. In: J.T. Dipiro, R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, and L.M. Posey (Eds.). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 7th Edition, New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
Washam, J.B, 2007. Cardiovascular Drugs: Comprehensive Drug Tables. In: E.M. Antman (Eds.). Cardiovascular Therapeutics: A Companion to
xxviii
White, H.D., and Opie, L.H., 2009. Nitrates. In: L.H. Opie, and B.J. Gersh (Eds.). Drugs for The Heart, Ed. 7th, USA: Elsevier Inc.
Wulsin, L.R., & Barsky, A.J., 2008. Psychiatric and Behavioral Aspects of Cardiovascular Disease. In: E. Braunwald, P. Libby, R.O. Bonow, D.L. Mann, and D.P. Zipes (Eds.). Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 8th , USA: W.B. Saunders Elseiveir.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian pada negara maju antara lain heart failure, ischemic heart disease, acute coronary syndromes,
arrhythmias, hypertension, stroke, hyperlipidemia, acute myocardial infarction. Infark miokard akut (IMA) merupakan suatu keadaan nekrosis iskemik pada sel miokard akibat terjadinya penyumbatan akut pada arteri koronaria (Davey, 2005). Infark miokard merupakan salah satu kejadian yang paling umum terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit di negara-negara barat. Di Amerika Serikat, kurang lebih 1,5 juta infark miokard terjadi setiap tahunnya. Dari perkiraan tersebut sekitar sepertiga dari penderita IMA meninggal. Sekitar 250.000 orang meninggal pertahunnya akibat menderita IMA sebelum mendapatkan perawatan medis (Schoen, 2005). IMA juga diperkirakan akan menjadi masalah utama pada negara berkembang yang menunjang terjadinya penyakit kardiovaskular (Antman, 2008).
Hasil survey kesehatan nasional pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 26,3% penyebab utama kematian disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah sedangkan penyakit infeksi (22,9%), pernafasan (12,7%), pencernaan (7,0%), neoplasma (6,0%) dan kecelakaan lalu lintas (5,7%) (Tim Suskesnas & Badan Litbang Kesehatan, 2002). IMA dapat terjadi pada berbagai usia, tetapi resiko yang terjadi semakin meningkat dengan bertambahnya usia serta dapat dipicu dengan adanya penyakit aterosklerosis seperti hipertensi, hiperlipidemia, merokok, diabetes mellitus, dan gen hiperkolestrolemia. Sekitar 10% penyakit IMA dapat terjadi pada pasien dengan usia dibawah 40 tahun, dan 45% pada pasien dengan usia dibawah 65 tahun. Laki-laki memiliki faktor resiko menderita IMA lebih besar dibanding wanita (Schoen, 2005).
2
koronaria, sehingga secara progresif mempersempit lumen pembuluh darah yang dapat mengakibatkan resistensi terhadap aliran darah akan meningkat dan membahayakan aliran darah miokardium yang dapat mengurangi kemampuan dilatasi pembuluh darah sehingga mengakibatkan terjadinya iskemia dan disfungsi miokardium. Disfungsi miokardium terjadi bila menyumbat lebih dari 75% lumen pembuluh darah (Brown, 2005). Dalam sebagian besar kasus, infark terjadi jika plak aterosklerosis menjadi fisur, ruptur, atau mengalami ulserasi dengan kondisi yang baik bagi trombogenesis (faktor yang bisa lokal atau sistemik). Trombus mural yang terbentuk menyebabkan oklusi arteri koroner yang mengakibatkan kerusakan miokard. Adanya ruptur plak menyebabkan reaktivasi platelet, agregasi platelet dan timbulnya trombus yang dapat menyebabkan aliran darah tiba-tiba berkurang. Bila trombus menutup lumen, akan terjadi penghambatan aliran darah koroner dan dapat terjadi infark jantung akut (Braunwald, 2008).
Manifestasi klinik yang terjadi pada pasien IMA berupa nyeri dada sentral yang berat seperti tertekan yang berlangsung ≥ 20 menit disertai berkeringat, pucat dan mual (Davey, 2005). Walaupun nyeri merupakan keluhan yang sering diajukan pasien, namun tidak selalu demikian. Sejumlah minimum 15-20% infark miokard tidak disertai nyeri (Braunwald, 2008).
Tujuan terapi pada pasien infark miokard diindikasikan untuk menurunkan resiko kematian, meminimalkan infark, menyelamatkan fungsi miokardium, mencegah terjadinya komplikasi, memperbaiki aliran darah arteri yang tersumbat, rehabilitasi, memastikan pencegahan terjadinya serangan ulang dan meningkatkan kualitas hidup pasien (Spinler & Denus, 2008; Greene & Harris, 2008). Tindakan utama yang dilakukan adalah revaskularisasi (reperfusi) aliran darah arteria koronaria yang tersumbat dengan trombolitik dan primer PCI (percutaneous
coronary intervention). Semakin cepat dilakukan semakin banyak miokardium
3
Studi epidemiologi menjelaskan adanya hubungan antara hiperreaktivitas platelet dengan peningkatan resiko terjadinya penyakit vaskular. Berdasarkan bukti penelitian, menunjukkan bahwa penggunaan obat golongan antiplatelet dapat menurunkan resiko kejadian vaskular (seperti : infark miokard (IM) dan stroke) (Xiang et al., 2008).
Terapi antiplatelet seperti aspirin dan klopidogrel memiliki manfaat klinik pada berbagai macam penyakit arteri tromboemboli. Klopidogrel merupakan antiplatelet yang relatif lebih aman dari pada aspirin, karena klopidogrel tidak menimbulkan nyeri dibandingkan pada penggunaan aspirin. Klopidogrel memiliki mekanisme kerja sebagai penghambat Adenosin 5΄ difosfat (ADP). Pada percobaan CAPRIE (Clopidogrel versus Aspirin in Patients at Risk of Ischaemic
Events), Klopidogrel merupakan alternatif untuk aspirin bagi pasien yang gagal
mencapai efek terapi dari aspirin. Klopidogrel 75 mg menunjukkan kecepatan absorbsi oral, menghambat agregasi platelet secara signifikan (40-60%). Klopidogrel menunjukkan kemampuan menurunkan resiko relatif sebanyak 8,7% lebih dari aspirin pada pencegahan IM, stroke iskemik atau kematian vaskular. Penggunaan klopidogrel dapat menurunkan resiko relatif sebanyak 19.2 % ketika dibandingkan dengan aspirin pada penggunaan fatal maupun non-fatal IM (Mousa, 2006).
Pada penderita IMA, pemeriksaan fisik saja tidak dapat digunakan sebagai dasar menetapkan diagnosa yang pasti. Hal ini disebabkan karena pada pemeriksaan fisik ditemukan semua hasil pemeriksaan menunjukkan nilai normal, atau hanya menunjukkan abnormalitas yang non spesifik (Anderson, 2004). Walaupun demikian, data pemeriksaan fisik diperlukan sebagai data penunjang pada penetapan diagnosa. Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi denyut jantung, tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, kecepatan pernafasan, denyut vena jungular, dan denyut karotid (Antman, 2008 ; Gray et al., 2005). Selain itu, pemeriksaan laboratorium yang dilakukan berupa pemeriksaan kadar serum beberapa enzim yang biasanya ditemukan pada sel miokardium seperti creatine
kinase/ creatine phosphokinase (CK/CPK) yang merupakan enzim spesifik pada
4
perubahan gambaran EKG meliputi peningkatan pada segmen ST dan gelombang Q pada EKG merupakan indikasi kuat pada sebagian besar kasus terjadinya IMA (Antman & Braundwald, 2008; Greene & Harris, 2008).
Banyaknya evidence yang menunjukkan manfaat penggunaan klopidogrel untuk terapi IMA serta permasalahan terkait obat (Drug Related Problem) mendorong peneliti untuk mengetahui pola penggunaan Klopidogrel pada terapi IMA serta permasalahan yang terjadi terkait pola penggunaan klopidogrel, sehingga dapat dilakukan manajemen terapi sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan dan outcome yang diperoleh pasien yang ditandai dengan perbaikan vital sign (data klinik pasien) dan data laboratorium yang mendukung (Huang, 2004).
Untuk itu akan diteliti pola penggunaan klopidogrel pada pasien infark miokard akut (IMA) yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar karena rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit umum terbesar di Malang. Sehingga prevalensi kemungkinan terjadinya kasus IMA di rumah sakit ini dapat memenuhi jumlah sampel untuk dilakukannya penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pola penggunaan obat-obat pada terapi IMA ?
5
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pola penggunaan obat-obat pada terapi IMA sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pola terapi obat-obat pada pasien IMA di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang.
2. Mengetahui terapi klopidogrel terhadap outcome terapi pasien IMA meliputi dosis, rute, dan kondisi KRS pada pasien IMA.
1.4 Manfaat Penelitian Bagi Rumah Sakit
1. Bagi Rumah sakit sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan baik klinisi maupun farmasis terutama berkaitan dengan pelayanan farmasi klinik.
2. Sebagai bahan masukan bagi Komite Medik Farmasi dan Terapi dalam merekomendasikan penggunaan obat di RSU Dr. Saiful Anwar Malang. 3. Sebagai data awal DUS (Drug Utilization Study) yang bermanfaat untuk
instalasi farmasi berkaitan dengan pengadaan obat.
4. Sebagai dasar untuk menentukan kebijakan lebih lanjut dari SMF Jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang untuk mengatasi masalah DRP
(Drug Related Problems) yang berkaitan dengan penggunaan
klopidogrel.
Bagi peneliti
1. Memberikan informasi tentang pola penggunaan klopidogrel sebagai terapi IMA sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
outcome yang diperoleh pasien IMA di RSU Dr. Saiful Anwar Malang.