1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Penyakit kardiovaskular diantaranya seperti penyakit jantung koroner, stroke, infark miokard, kardiomiophati dan penyakit jantung lainnya merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia (Calermajer et al, 2012). Pada tahun 2005 dari total 58 juta kematian di seluruh dunia, 17 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular dimana 7,6 juta diantaranya meninggal akibat manifestasi dari penyakit jantung koroner (Mendhis, 2011). World Health Organization (WHO) juga menyebutkan bahwa sebanyak 17,3 juta orang meninggal di tahun 2008 akibat penyakit kardiovaskular, dan diperkirakan akan meningkat sebanyak 23,3 juta orang yang meninggal akibat penyakit kardiovaskular di tahun 2030 mendatang (Anonim, 2011).
Infark miokard merupakan salah satu diagnosis yang paling umum terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit di negara-negara barat. Di Amerika Serikat kurang lebih 1 juta infark miokard terjadi setiap tahunnya (Gerczuk and Robert, 2012). Di negara Indonesia, infark miokard menduduki urutan penyebab kematian utama yaitu sekitar 30% (DepKesRI, 2007).
2
meningkatkan resiko kematian kardiovaskular, sehingga perlu diperhatikan bahwa diperlukan terapi dan strategi untuk mencegah terjadinya IMA (Bonaca, 2012). Kardiologi modern telah membuat kemajuan yang besar dalam diagnosis dan manajemen dalam terapi IMA, namun masih dibutuhkan strategi untuk mendapatkan kembali jaringan yang mengalami infark dan mengembalikan fungsi organ seluruhnya (Liehn et al, 2011)
Tujuan terapi infark miokard adalah untuk mengurangi perluasan area infark dengan mengurangi kebutuhan oksigen miokardium, dan mencegah remodelling
ventrikel yang dapat menyebabkan gagal jantung (Goodman and Gilman’s, 2006). Manajemen terapi yang biasa dilakukan pada pasien infark miokard diantaranya terapi oksigen, terapi vasodilator nitrat dan analgesik untuk mengurangi nyeri dada pada pasien, antitrombotik dan penghambat GP IIb/IIIa untuk terapi dan prevensi trombosis, beta bloker dan antagonis kalsium untuk mencegah perluasan area infark dan ACE inhibitor sebagai cardioprotectan (Antman, 2005).
Penggunaan beta bloker merupakan salah satu terapi penting dalam IMA (Gerczuk and Robert, 2012). Beta bloker yang biasanya digunakan pada kardiovaskular adalah beta bloker yang memiliki sifat kardioselektif dimana afinitasnya lebih tinggi terhadap reseptor β1 dari pada reseptor β2. Oral beta bloker biasanya dimulai 24 jam pertama pada pasien IMA yang tidak memiliki
salah satu dari berikut, yaitu gagal jantung, resiko shock seperti pasien usia >70 tahun, sistol <100 mmHg, atau heart rate <60 (O’Gara, 2013). Penggunaan beta
bloker dapat mengakibatkan penurunan aktivitas jantung dan kebutuhan oksigen (Katzung, 2006). Beta bloker dapat mengurangi kebutuhan oksigen dengan mengurangi frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard (Hanada et al, 2012).
3
dibandingkan dengan beta bloker non-selective (Setiawati dan Sulistia Gan, 2008).
Ada beberapa studi tentang penggunaan bisoprolol sebagai beta bloker. Bisoprolol menghasilkan efek yang tidak lebih menguntungkan dibandingkan carvedilol dalam hal memburuknya resiko gagal jantung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa carvedilol diinduksi peningkatan yang lebih besar di LVEF (Left Ventricular Ejection Fruction), kadar BNP (Brain Natriuretic Peptide), MMP (metalloproteinase)2 dan MMP 9 (Konishi et al, 2011). Namun, pada studi lain seperti CIBIS-ELD (Cardiac Insufficiency Bisoprolol Study in Elderly). Menunjukkan bahwa bisoprolol dapat menurunkan heart rate sebesar 12% dibandingkan dengan carvedilol yang dapat menurunkan heart rate sebesar 6%. Hal ini dapat terjadi karena carvedilol merupakan beta bloker non-selective (α1, β1, dan β2) dimana pemblokan terhadap reseptor α1 dapat meningkatkan denyut
jantung, sehingga penurunan heart rate pada carvedilol lebih rendah. Studi lain tentang bisoprolol juga menunjukkan bahwa mortalitas kardiovaskular menurun menjadi 0,9% pada pasien yang diberikan terapi bisoprolol secara langsung yaitu 30 menit setelah EKG pertama, dan 4,3% pada pasien yang diberikan bisoprolol tertunda yaitu 24 jam setelah terjadinya infark miokard akut (Hirschl, 2013).
Berdasarkan data dan fakta di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui pola penggunaan bisoprolol pada pasien infark miokard akut. Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang mana prevalensi kemungkinan terjadinya kasus IMA di rumah sakit ini dapat memenuhi sampel untuk melakukan penelitian.
1.2Rumusan Masalah
Bagaimanakah profil penggunaan bisoprolol pada pasien Infark Miokard Akut di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang?
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
4
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pola penggunaan bisoprolol pada pasien IMA di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti
1. Mengetahui penatalaksanaan terapi pengobatan pada pasien IMA sehingga farmasis dapat memberikan asuhan kefarmasian dan bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya
2. Memberikan informasi tentang pola penggunaan bisoprolol pada terapi IMA dalam upaya peningkatan mutu pelayanan dan outcomes yang diperoleh pasien IMA di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
1.4.2 Bagi Rumah Sakit
1. Sebagai bahan masukan bagi Komite Medik Farmasi dan Terapi dalam merekomendasikan penggunaan obat di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang profil
SKRIPSI
AYU RISKY AMALIA
STUDI PENGGUNAAN BISOPROLOL PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN BISOPROLOL PADA PASIEN
INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
SKIRPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2014
Oleh :
AYU RISKY AMALIA NIM : 201010410311114
Disetujui Oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing II
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN BISOPROLOL PADA PASIEN
INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
SKIRPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 19 Juli 2014
Oleh: Ayu Risky Amalia
201010410311114
Tim Penguji
Penguji I Penguji II
Drs. Didik Hasmono, M.S.,Apt. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS NIP 195809111986011001 NIP.UMM 114.0704.0450
Penguji III Penguji IV
Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt.,Sp.FRS Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT (Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang).
Skripsi ini diajukan oleh penulis untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, maka penulis membutuhkan peran serta dari pihak lain dalam proses penyeleseian skripsi ini. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang memberikan setiap kemampuan kepada hamba-Nya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang beserta jajaran yang turut
membantu dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar.
4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt selaku Ketua Prodi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen penguji II yang dengan senantiasa memberikan kritik dan saran yang membangun serta motivasi kepada penulis.
6. Ibu Hidajah Rachmawati, S.si., Apt., Sp. FRS selaku dosen penguji I yang
telah memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis untuk kesempurnaan naskah skripsi ini.
7. Seluruh staf pegawai RMK Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar yang banyak membantu dalam proses penelitian dan pengambilan data pasien. 8. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt selaku dosen wali yang
senantiasa memberikan motivasi, kritik dan saran kepada penulis tentang langkah-langkah bijak yang harus diambil demi kesempurnaan target selama perkuliahan.
9. Seluruh Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah bersedia mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada penulis selaku mahasiswi dan terima kasih telah mendidik mahasiswa-mahasiswa untuk menjadikan calon pribadi apoteker yang bersahaja dan bertanggungjawab di masa depan.
10.Seluruh staf Tata Usaha Program Studi Farmasi dan staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak membantu dalam proses administrasi.
11.Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat besar penulis haturkan dengan rendah hati dan rasa hormat kepada orang tua penulis yang tercinta Abah H. Syaifudin dan Ibunda Hj. Lilik Rofiqo yang tanpa
henti mengalirkan doa, kasih sayang serta memberikan semangat baik spiritual, moril dan materi.
12.Kakak tersayang David Maulana dan adik Rizaldy Hikmal Abror serta seluruh keluarga besar Umi Hj. Azizah yang selalu mendoakan dan memberikan semangat serta dukungan dalam segala hal selama masa pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang
13.Terima kasih kepada sahabat tercinta memey, sartika, ella serta teman-teman Farmasi B 2010 dan teman-teman-teman-teman seangkatan 2010 yang telah memberikan kritik, saran, dukungan, motivasi, dan semangat kebersamaan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
karena keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan, dan
doa yang kalian berikan. Terima kasih.
Semoga Allah SWT memberikan dan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari penulisan dan penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Malang, 5 Juli 2014 Penyusun
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN BISOPROLOL PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
Infark Miokard Akut (IMA) adalah keadaan nekrosis sel miokard karena iskemia yang signifikan dan berkelanjutan akibat sumbatan akut pada arteri koronaria Infark miokard akut merupakan manifestasi klinik dari penyakit jantung koroner akibat plak yang tidak stabil yang didasari oleh proses aterosklerosis yang bersifat progresif (Mendhis et al, 2011). Menurut WHO terdapat minimal 2 dari 3 kriteria untuk mendiagnosis IMA, diantaranya gejala klinis yang biasanya dialami oleh pasien IMA seperti nyeri dada seperti ditekan berlangsung >30-45 menit dan serupa dengan nyeri angina tetapi tidak mereda dengan pemberian nitrogliserin. Lokasi nyeri umumnya terletak pada bagian tengah dada atau epigastrium dan kadang menyebar hingga ke lengan. Nyeri sering diikuti oleh lemah, berkeringat, mual, muntah, dan ansietas (Tao and Kendall, 2013). Selain itu dari data laboratorium terdapat perubahan EKG dan kenaikan kadar enzim jantung seperti creatine kinase subtype MB (CK-MB) dan troponin. Estimasi besaran nekrosis miokardium bisa ditentukan dengan derajat peningkatan kadar enzim (Antman et al, 2004).
Penatalaksanaan terapi IMA bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri, memperbaiki aliran darah, meminimalkan perluasan area infark, serta menurunkan resiko kematian dan mencegah komplikasi (Spinler, denus, 2008) Adapun terapi farmakologi yang digunakan pada IMA antara lain oksigen, vasodilator nitrat, analgesik, antikoagulan, antiplatelet, trombolitik, beta bloker, ACE inhibitor dan
calsiumchannel blockers.
Penggunaan beta bloker merupakan salah satu terapi penting dalam IMA (Gerczuk and Robert, 2012). Beta bloker yang banyak digunakan pada kardiovaskular adalah beta bloker yang memiliki sifat kardioselektif dimana afinitasnya lebih tinggi terhadap reseptor β1 dari pada reseptor β2. Penggunaan beta bloker dapat mengakibatkan penurunan aktivitas jantung dan kebutuhan oksigen (Katzung, 2006). Beta bloker dapat mengurangi kebutuhan oksigen dengan mengurangi frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard (Hanada
et al, 2012). Salah satu obat yang termasuk golongan beta bloker adalah bisoprolol. Bisoprolol merupakan antagonis reseptor β1 yang memiliki sifat kardioselektif yang kuat. Selektifitasnya yang tinggi terhadap reseptor β1 menyebabkan bisoprolol lebih memiliki keuntungan klinis dibandingkan dengan beta bloker non-selective (Setiawati dan Sulistia Gan, 2008).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan bisoprolol pada pasien IMA di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Pola penggunaan bisoprolol meliputi penggunaan bisoprolol baik tunggal maupun kombinasi, regimentasi dosis, frekuensi pemberian dan waktu pemberian.
Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan mengambil data Rekam Medik Kesehatan (RMK) pasien IMA di instalasi rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang periode Januari 2013-Desember 2013. Diperoleh data sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 30 pasien.
banyak adalah merokok (38%), hipertensi (34%) dan diabetes melitus (18%). Lama perawatan pasien yang paling banyak adalah rentang 4-10 hari (84%) dan sebanyak 83% pasien KRS dengan kondisi perbaikan dipulangkan.
ABSTRACT
DRUG UTILIZATION STUDY OF BISOPROLOL IN PATIENT
ACUTE MYOCARDIAL INFARCTION
(Research at RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
Background: Acute Myocardial Infarction (AMI) is a cardiovascular disease that is a major cause death in the world. AMI occur due to an imbalance between demand and supply of oxygen to the heart. Bisoprolol is beta blocker that has cardioselective that can reduce cardiac oxygen demand by decreasing myocardial contractility
Objective: This study aimed to determine the pattern of use bisoprolol in patients with AMI in RSUD Dr. Saiful Anwar Malang related to the use of single and combination bisoprolol, regimentation of dose, timing, and frequency of administration are associated with laboratory data and clinical data
Methods: This is a descriptive retrospective study by taking Medical Records AMI patients in period January 2013-December 2013
Result and Conclusions:. This study there were 30 patients with AMI who received single bisoprolol therapy is as much as 7% and bisoprolol in combination with other antihypertensives as much as 93%. Bisoprolol used orally once daily. While the dose is a dose of 1,25mg-5mg titration according to the patients hemodynamic condition that can be monitored on blood pressure and heart rate
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN BISOPROLOL PADA PASIEN
INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
Latar belakang: Infark miokard akut (IMA) merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian di dunia. IMA terjadi akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen ke jantung. Bisoprolol merupakan salah satu beta bloker yang memiliki sifat kardioselektif yang dapat menurunkan kebutuhan oksigen jantung dengan menurunkan kontraktilitas miokard
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan bisoprolol pada pasien IMA di instalasi rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang terkait penggunaan bisoprolol tunggal maupun kombinasi, regimentasi dosis, waktu pemberian, dan frekuensi pemberian yang dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan mengambil data Rekam Medik Kesehatan (RMK) pasien IMA periode Januari 2013-Desember 2013
Hasil dan Kesimpulan: Dari 30 pasien IMA yang mendapatkan terapi bisoprolol tunggal adalah sebanyak 7% dan bisoprolol yang dikombinasi dengan antihipertensi lain sebanyak 93%. Bisoprolol digunakan secara peroral dengan frekuensi penggunaan satu kali sehari. Sedangkan dosis oral bisoprolol yang digunakan adalah dosis titrasi 1,25mg-5mg dengan frekuensi satu kali sehari sesuai dengan kondisi hemodinamika pasien yang dapat dimonitoring pada tekanan darah dan heart rate pasien
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
DAFTAR SINGKATAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Tujuan Umum ... 3
1.3.2 Tujuan Khusus... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.4.1 Bagi Peneliti ... 4
1.4.2 Bagi Rumah Sakit... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Definisi Infark Miokard Akut ... 5
2.2 Epidemiologi Infark Miokard Akut ... 5
2.3 Etiologi Infark Miokard Akut ... 6
2.3.1 Berkurangnya Suplai Oksigen ... 6
2.3.2 Meningkatnya Kebutuhan Oksigen ... 7
2.4 Patofisiologi Infark Miokard Akut ... 7
2.5 Manifestasi Klinis Infark Miokard Akut ... 11
2.5.1 Gejala Klinis ... 11
2.5.2 Data Pemeriksaan Fisik ... 12
2.5.3 Data Pemeriksaan Laboratorium ... 12
2.6 Komplikasi Klinis Infark Miokard Akut ... 15
2.7 Faktor Resiko Infark Miokard Akut ... 16
2.8 Penatalaksanaan Terapi Infark Miokard Akut ... 16
2.8.1 Terapi Non Farmakologi Infark Miokard Akut ... 17
2.8.2 Terapi Farmakologi Infark Miokard Akut ... 18
2.8.2.1.Oksigen ... 21
2.8.2.2 Vasodilator Nitrat ... 21
2.8.2.3 Morfin ... 22
2.8.2.4 Antitrombotik ... 22
2.8.2.4.1 Antikoagulan ... 22
2.8.2.4.2 Antiplatelet ... 23
2.8.2.4.3 Trombolitik ... 24
2.8.2.5 GP IIb/IIIa inhibitor ... 25
2.8.2.6 Beta Bloker ... 25
2.8.2.6.1 Penggunaan Bisoprolol Sebagai Terapi Farmakologi Infark Miokard Akut ... 28
2.8.2.7 Antagonis Kanal Kalsium ... 31
2.8.2.8 ACE Inhibitor ... 32
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 34
3.1 Bagan Alir Kerangka Konseptual ... 34
3.2 Kerangka Operasional ... 35
BAB IV METODE PENELITIAN ... 36
4.1 Rancangan Penelitian ... 36
4.2 Populasi dan sampel ... 36
4.2.1 Populasi ... 36
4.2.2 Sampel ... 36
4.2.3 Kriteria Data Inklusi ... 36
4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ... 36
4.3 Bahan Penelitian ... 37
4.4 Instrumen Penelitian ... 37
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 37
4.7 Metode Pengumpulan Data ... 38
4.8 Analisis Data ... 38
BAB V HASIL PENELITIAN ... 39
5.1 Data Demografi Pasien Infark Miokard Akut ... 40
5.1.1 Jenis Kelamin ... 40
5.1.2 Usia ... 40
5.1.3 Status Asuransi ... 41
5.2 Faktor Resiko Pasien Infark Miokard Akut ... 41
5.3 Diagnosa Penyerta Pasien Infark Miokard Akut ... 41
5.4 Jenis Diagnosa Infark Miokard Akut ... 42
5.5 Profil Terapi Pasien Infark Miokard Akut ... 42
5.6 Penggunaan Bisoprolol Pada Pasien Infark Miokard Akut... 43
5.6.1 Penggunaan Terapi Bisoprolol ... 43
5.6.2 Pergantian Penggunaan Bisoprolol ... 44
5.7 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) Pasien Infark Miokard Akut ... 45
5.8 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien Infark Miokard Akut ... 46
5.9 Profil Pasien Infark Miokard Akut dengn Kondisi KRS Meninggal 46 BAB VI PEMBAHASAN ... 48
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Obat Golongan Vasodilator Nitrat ... 21
II.2 Obat Golongan Antikoagulan ... 23
II.3 Obat Golongan Beta Bloker ... 28
II.4 Sifat Farmakokinetik & Farmakodinamik Beta Bloker... 31
II.5 Obat Golongan Antagonis Kanal Kalsium ... 32
II.6 Obat Golongan ACE Inhibitor ... 33
V.1 Distribusi Jenis Kelamin Pasien Infark Miokard akut ... 40
V.2 Distribusi Usia Pasien Infark Miokard Akut ... 40
V.3 Distribusi Status Asuransi Pasien Infark Miokard Akut ... 41
V.4 Faktor Resiko Pada Pasien Infark miokard Akut ... 41
V.5 Diagnosa Penyerta Pasien Infark Miokard Akut ... 42
V.6 Jenis Diagnosa Infark Miokard Akut ... 42
V.7 Terapi Pasien Infark Miokard Akut ... 43
V.8 Distribusi Penggunaan Bisoprolol Tunggal dan Kombinasi ... 44
V.9 Pergantian Penggunaan Bisoprolol ... 45
V. 10 Lama MRS Pasien Infark Miokard ... 46
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Perjalanan Terjadinya Infark Miokard akut ... 7
2.2 Patofisiologi Infark Miokard Akut ... 8
2.3 Klasifikasi Infark Miokard ... 10
2.4 Perubahan EKG Infark Miokard Akut ... 12
2.5 Perubahan Kadar Enzim pada Infark Miokard ... 13
2.6 Evolusi Infark Miokard ... 15
2.7 Penatalaksanaan Infark Miokard Akut ... 17
2.8 Algoritma Terapi STEMI ... 19
2.9 Algoritma Terapi NSTEMI ... 20
2.10 Mekanisme Kerja Beta Bloker ... 26
2.11 Struktur Kimia Bisoprolol ... 29
3.1 Kerangka Konseptual ... 34
3.2 Kerangka Operasional ... 35
5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian Pada Pasien Infark Miokard Akut ... 39
5.2 Penggunaan Terapi Bisoprolol ... 43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ... 65
Lampiran 2 Surat Pernyataan ... 66
Lampiran 3 Keterangan Kelayakan Etik ... 67
Lampiran 4 Surat Penghadapan Penelitian ... 68
Lampiran 5 Tabel Data Induk ... 69
DAFTAR SINGKATAN
ACC : American College Of Cardiology
ACEI : Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor
ACS : Acute Coronary Syndrome
AHA : American Heart Association
aPPT : Activated Partial Tromboplastin
ARB : Angiotensin Reseptor Bloker
AV : Atrioventrikular
BNP : Brain Natriuretic Peptide
CABG : Coronary Artery Bypass
CK : Creatine Kinase
CKMB : Creatine Kinase Subtype MB
CO : Cardiac Output
EKG : Elektrokardiogram
Hct : Hematokrit
HDL : High Density Lipoprotein
HR : Heart rate
HT : Hipertensi
IMA : Infark Mokard Akut
ISA : Intrinsic Simpatomimetic Activity
ISDN : Isosorbit Dinitrat
KRS : Keluar Rumah Sakit
LMWH : Low Molecular Weight Heparin
LVEF : Left Ventricular Ejection Fruction
LDH : Lactate Dehydrogenase
LDL : Low Density Lipoproten
LV : Left Ventricle
MMP : Metalloproteinase
MRS : Masuk Rumah Sakit
NSTEMI : Non ST-elevation Myocardial infarction
PCI : Percutaneous Coronary intervention
PJK : Penyakit Jantung Koroner
RMK : Rekam Medik Kesehatan
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
RR : Respiratory Rate
SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase
SGPT : Serum Glutamic Pyruvic Transaminase
STEMI : ST-elevation Myocardial Infarction
t-PA : Tissue-type Plasminogen
UFH : Unfractionated Heparin
DAFTAR PUSTAKA
Aaaronson, Philip I and Jeremy P.T. Ward. 2010. At a Glance Sistem Kardiovaskular. Edisi ke-3, Jakarta : Penerbit Erlangga
Anand SS, Islam S,Rorengren a., Franzos MG, Steyn K, Hussein A. 2008. Risk factors for myocardial infarction in women and men : Insight from the INTEHART study. Europian Heart Journal
Anonim. 2009. The Complete Drug Reference, In: Sean C Sweetman. Martindale, Ed 36th. London: Pharmaceutical Press
Anonim. 2011. Cardiovascular Disease: Global Atlas on Cardiovascular Disease Prevention and Control http://www.who.int/cardiovasculardisease/
publications/atlascvd/en/ diakses pada tanggal 02 Oktober 2013
Antman, Elliont M, Anbae DT., Amstrong PW., Bates ER. and Hand M. 2004. ACCF/AHA Guidlines for the Management of ST-Elevarion Myocardial Infarction :Executive Summary. Journal of the American College Cardiology. http://www.circulationaha.org diakses pada tanggal 26 September 2013
Antman, Elliott M . 2005. ST Segment Elevation Myocardial
Infarction.Harrison’s Principles of Internal Medicine 16th. Mc Graaw
Hill Medical Publishing Division
Bonaca, Marc P. 2012. Observation From the TRITON-TIMI 38 Trial (Trial to assess Improvement in Therapeutic Outcomes by Optmizing Platelet
Inhibition With Prasugrel-Thrombolysis in Myocardial Infarction 38). Circulation. http://circ.ahajournals.org diakses pada tanggal 26 September 2013
Caprie Steering Committee. 1996. A randomizazed, blinded, trial of clopidogrel versus aspirin in patiens at risk ischemic events (CAPRIE). The lancet Cassie. 2010. Beta Blockers:Function and Effect. MU Science Blog
http://mariauniversityscienceblog.wordpress.com/page/ diakses pada tanggal 9 januari 2014
American College of Cardiology. http://umbrella.onlinejacc.org/ diakses pada atanggal 28 September 2013
Channaraya, V., RK Marya, M. Samasudaram, Debashis Mitra and KD
Tibrewala. 2012. Efficay and tolerability of a β1 selective β bloker,
bisoprolol, as a first line antihypertensive in Indian patients diagnosed essential hypertension (BRIGHT), an open label, multicentric observational study. BMJ OPEN. bmjopen.bmj.com diakses pada tanggal 12 Oktober 2013
Culic,V, Miric D., Jukic I. 2003/ Acute Myocardial Infarction differing pre infarction and clinical features according to infarct site and gender. International Journal Of Cardiology
De Muinck ED., Lie KI., Von Mengden HJ., Reck R. and Verkenne P. 1990. Bisoprolol Pilot Studies in Myocardial Infarction. J Cardiovasc Pharmacol diakses pada tgl 16 Oktober 2013
DepKesRI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). 2007. Pedoman Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Jakarta: Bakti Husada
DepKesRI (Departemen Kesehatatan republic Indonesia). 2007. Pharmaceutical Care Untuk Pasien Jantung Coroner Focus Sindrom Koroner Akut. Jakarta
Dewoto, 2008. Farmakologi dan Terapi FKUI Edisi 5. Jakarta:Balai Penerbit FKUI Jakarta
Dirk Dungen, H., Apostolovic S., Inkort S., Tahirovic E., Topper A., Maehrhof F., Prettin C., Putnicovic B., Neskovic AN., Krotin M., Sakac D., Lainscak M.A, Edelmann E., Wachter R. and Rau T. 2011. Titration to target dose of bisoprolol vs. carvedilol in elderly patients with heart failure :the CIBIS-ELD trial. Europian Journal of Heart Failure diakses pada tanggal 16 Oktober 2013
Fletcher, G. In Diana Lyrawati (terj.). 2008. Sindrom Koroner Akut-Farmakologi
Gerczuk, Paul Z., Robert A. Kloner. 2012. An update on Cardioprotectaion “A
Review of the Latest Adjunctive Therapies to Limit Myocardial Infraction
Size in Clinical Trials”. Journal of the American Coollege og Cardiology. http://umbrella.onlinejacc.org diakses pada tanggal 26 September 2013
Goodman,Gilman’s. 2006. Treatment of Myocardial Ischemia. The Pharmacological basic of Therapeutics 11th Ed
Gray, Huon H., 2005. Lecture Notes Kardiologi. Jakarta: Penerbit Erlangga Hanada, K., Hiquma T., Nishizaki F., Sukekawa T., Yokota T., Yamada M., Saito
S., Kushibiki M., Abe N., Tomita H., Osana T. and Okumura K. 2012. Randomized Study on the Efficacy and safety of Landilol an
Ultra-Short-Acting β1- Adenergic Bloker in Patients with Acute Myocardial Infarction Undergoing Primary Percutaneous Coronary Intervention. Official Journal of the japanese Circulation Society. http://www.j-cire.or.jp diakses pada tanggal 27 September 2013
Harun, S. Infark Miokard Akut In. Noer, Sjaifoellah (Ed). 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Hirschl, Michael M. 2013. Benefit Immediate Beta-Bloker Therapy on Mortality
in Patien with ST-Segment Elevation Myocardial Infarction. The Society of Critical Care Medicine. www.ccmjournal.org diakses pada tanggal 02 Oktober 2013
Irmalita. 2001. Buku Ajar Kardiologi FK-UI. Jakarta: Gaya baru
ISIS-1 (first international study of infarct survival). 1988. Collaborative group. Mechanisms for the early mortality reduction produced by beta blockade started early in acute myocardial infarction. Lancet
ISIS-2 (Second International Study of Infarct Survival). 1986. Collaborative Group randomizazed trial of intravenous streptokinase, oral aspirin both or neither among 17.187 case of suspected AMI. Lancet
Kalim, H, Diagnostik dan stratifikasi resiko dini sindrom koroner akut Kaligis
R.W, Yusak M., Ratna ningsih E., Soesanto A.M. (Eds) 2001. Penyakit Kardiovaskular Dari Pediatric Sampai Geriatric. Jakarta: Balai Penerbit RS jantung Harapan Kita
Kasron. 2012. Kelainan dan Penyakit Jantung (pencegahan serta pengobatannya). Yogyakarta: Nuha Medika
Katzung, Betram G. 2006. Adrenoreceptor Antagonist drugs. Basic and Clinical Pharmacology 10th Ed. San fransisco
Konishi, M. Haraguchi G., Yoshikawa S., Kimura S., Inagaki H. and Isabe M. 2011. Additive Effects of Beta Blokers on Renin-Angiotensin System Inhibitors for Patiens After Acute Myocardial Infarction Treated with Primary Coronary Revascularization. Official Journal of the japanese Circulation Society. http://www.j-cire.or.jp diakses pada tanggal 12 Oktober 2013
Liehn, EA., Postea O., Curaj A. and Marx N. 2011. Repair After Myocardial Infraction, Between Fantasy and Reality. Journal of The American College of cardiology. diakses pada tanggal 26 September 2013
Mendhis Shanti., Kristian Thygesen, Kan Kulasmaa, Simuna Glampaol, Markku Mahonen, Kathleen Ngu B. and Liux Lishong. 2011. Cardiovascular
disease “World Health Organization definition of myocardial infarction
:2008-09 revision”. International Journal of Epidemiology, diakses pada tanggal 02 Oktober 2013
Neal M.J, 2002. At a Glance farmakologi Medis. Edisi ke-5. Jakarta: Penerbit Erlangga
O’Gara, Patric T. 2013. 2013 ACCF/AHA Guidlines for the Management of ST -Elevarion Myocardial Infarction :Executive Summary. Journal of the American College Cardiology. http://umbrella.onlinejacc.org diakses pada tanggal 26 September 2013
PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia). 2003. Pedoman Tata laksana Penyakit Kardiovaskular Indonesia. PERKI Poldermans, Don., Boersma E., Bax JJ., Thomson IR. Van De Ven LL.
Urk H. 1999. The Effect of Bisoprolol on Perioperative Mortality and
Myocardial Infarction in High Risk Patiens Undergoing Vascular Surgery. The New England Jornal of Medicine. nejm.org diakses pada tanggal 3 Oktober 2013
Santoso M., Setiawan T. 2005. Penyakit Jantung Koroner. Cermin Dunia Kedokteran
Setiawati dan Sulistya Gan. 2008. Farmakologi dan Terapi FKUI Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Jakarta
Siswandono dan Bambang Soekardjo, 2000. Kimia Medisinal 2. Surabaya: Airlangga University Press
Spinler Sarah A and Denus. 2008. Acute Coronary Syndromes. In: J.T Dipiro, R.L Albert, G.C Yee, G.R Matzke, B.G Wells, L.M posey (Eds). Pharmacotheraphy: A Patophysyologic Approach Ed. 7th. New York: McGraw-hill Companies
Sukandar, Retnosari Andrajati, Joseph I Sigit, I Ketut Adnyana, Adji Prayitno dan Kusnandar. 2009. ISO Farmakoterapi I. Jakarta Barat: PT ISFI Penerbitan
Syamsudin. 2011. Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular dan Renal. Jakarta: Salemba Medika
Tao L, Kendall K. 2013. Sinopsis Organ System Kardiovaskular. Tangerang: Karisma publishing group