SKRIPSI
SINDY VILIONY
STUDI PENGGUNAAN ASETOSAL PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Sidoarjo)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN ASETOSAL PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian di lakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Sidoarjo)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi
pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2015
Oleh : SINDY VILIONY NIM : 201110410311027
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN ASETOSAL PADA
PASIEN INFARK MIOKARD AKUT
(Penelitian di lakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Sidoarjo)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan didepan tim penguji pada tanggal 07 Maret 2015
Oleh :
SINDY VILIONY
201110410311027
Tim Penguji :
Penguji I Penguji II
Drs. Didik Hasmono, M.S.,Apt Hidajah Rachmawati,S.Si.,Apt.,Sp.FRS NIP 195809111986011011 NIP 11406090449
Penguji III Penguji IV
Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada ALLAH SWT berkat rahmat dan ridho-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Studi Penggunaan
Asetosal Pada Pasien Infark Miokard Akut (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo)”. Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis sangat menyadarai bahwa skripsi ini
tidak mungkin dapat diselesaikan dan berhasil tanpa bimbingan dan bantuan dari
banyak pihak, oleh karena itu dengan segasla kerendahan hati, penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya,
Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita ke jalan yang lurus.
2. Bapak Yoyok Bekti P, M. Kep., Sp. Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universutas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Bapak Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt, dan Ibunda Hidajah Rachmawati, S.Si.,
Apt., Sp.FRS selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dengan
penuh kesabaran dalam membimbing, mengarahkan serta mendorong penulis
untuk menyelesaikan ini skripsi ini.
5. Ibunda Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS dan Ibunda Nailis Syifa, S.Farm., M.
Sc., Apt., selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan
masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibunda Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt., selaku dosen wali. Terimakasih
banyak atas arahan, nasehat dan bimbingannya selama ini.
7. Seluruh jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo khususnya bagian
pendidikan dan penelitian (Diklit) dan seluruh staff pegawai bagian rekam medik
RSUD Sidoarjo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
8. Untuk semua dosen Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang
yang sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang
bermanfaat.
9. Orang tua saya tercinta, Papi Liem Hien Liong dan Mami Effie Hermin Ningrum
yang tiada hentinya memberi dukungan dan semangat dalam segala hal, dengan
sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan anaknya. Terimakasih banyak
atas didikan dan kerja keras untuk membuat anaknya mendapatkan ilmu yang
bermanfaat.
10.My Beloved Sister, Sherley Violita yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya.
11.Untuk Siauw Yong Kwang, My Fiance, yang selalu memberikan dukungan, semangat serta doa dari awal pengerjaan skripsi, untuk kesabarannya selama ini.
Juga sebagai tempat berbagi cerita suka dan duka.
12.Sahabat saya Dyah Rahmasari, Juwita Sartika, Serilda Khanza, Gilang Rizki Al
Farizi, Angga Wardana, Poernomo Adji dan Rini Rizky terimakasih untuk
semangatnya.
13.Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohom maaf dan
berterimakasih yang sebesar-besarnya. Keberhasilan ini tidak luput dari bantuan
dan doa yang telah semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang membantu dalam penelitian ini, penulis tidak
mampu membalas apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat imbalan dari
Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kebaikan
skripsi ini. semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat.
Malang,
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ………..……… iv
RINGKASAN ………... vi
ABSTRAK ………....……… ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ……….………….……… xvi DAFTAR SINGKATAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Rumusan masalah……... 4
1.3 Tujuan penelitian ... 4
1.4 Manfaat penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Anatomi jantung ... 5
2.1.1 Bentuk serta ukuran jantung ……….……... 6
2.1.2 Otot jantung ... 6
2.1.3 Ruang-ruang jantung ... 7
2.2 Infark Miokard Akut (IMA) ... 8
2.2.1 Definisi Infark Miokard Akut... 8
2.2.2 Epidemiologi …... 9
2.2.3 Etiologi ………... 10
2.2.4 Patofisiologi IMA ….. ... 14
2.2.5 Faktor resiko IMA ... 15
2.2.5.2 Faktor resiko yang dapat diubah ……...…...………16
2.2.6 Manifestasi klinik ... 18
2.2.7 Klasifikasi Infark Miokard ... 18
2.2.7.1 IMA dengan Non-STEMI ….………....….. 19
2.2.7.2 IMA dengan STEMI …….…….…………..……. 20
2.3 Infark Miokard Akut STEMI ... 20
2.3.1 Definisi dan Epidemiologi ... 20
2.3.2 Patofisiologi ... 20
2.3.3 Diagnosa dan pemeriksaan fisik STEMI …………... 21
2.3.4 Diagnosa dan pemeriksaan laboratorium STEMI ……. 22
2.3.4.1 Pemeriksaan elektrokardiogram ………..……..….. 22 2.3.4.2 Pemeriksaan Biomarker Serum Jantung …...….. 23 2.3.4.3Pemeriksaan LDH ………..…………... 24
2.3.4.4Pemeriksaan cTn ………...…..………… 24
2.3.4.5Pemeriksaan CKMB ………...…...…………. 24
2.3.5Komplikasi IMA ………...……… 25
2.4 Penatalaksaan terapi IMA STEMI... 25
2.4.1 Terapi Non-Farmakologi ………...…...…... 25
2.4.2 Terapi Farmakologi ……….………...…… 26
2.4.2.1 Oksigen …………...…………..………...……. 28
2.4.2.2 Vasodilator Nitrat …... 28
2.4.2.3 Morfin …………... 30
2.4.2.4 Antitrombolitik ….. ... 30
2.4.2.4.1 Antikoagulan ……...……….……… 30 2.4.2.4.2 Antiagregasi platelet ………..……….… 31 2.4.2.4.3 Fibrinolitik ………...……...…… 32 2.4.2.5 Inhibitor glikoprotein IIb/IIIa …...……..………. 33 2.4.2.6 Antihipertensi ………... 33
2.4.2.6.1 Beta Blocker ………..…...…...…...……. 33
2.4.2.6.3 ACE Inhibitor ……….……...………….. 35
2.5 Tinjauan Asetosal ………..…….………….. 36
2.5.1 Struktur KImia …..…………..………...………... 37
2.5.2 Farmakokinetik …………..……….…….… 37
2.5.3 Farmakodinamik ………..……….……… 38
2.6 Penggunaan Asetosal pada Infark Miokard Akut ……...….. 39
2.7 Masalah Terkait Obat (Drug Related Problem) ……...……. 41
2.7.1 Klasifikasi masalah terkait obat .………...……….. 41
2.7.2 Drug Related ProblemAsetosal ………..………….. 42
BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP ... 44
3.1 Kerangka teori ... 44
3.2 Kerangka konsep ... 45
BAB IV METODE PENELITIAN ... 46
4.1 Jenis Penelitian ... 46
4.2 Sampel Penelitian ……….………...……. 46 4.2.1 Kriteria Inklusi ………..…………...……... 46 4.2.2Kriteria Ekslusi ………..……...……….. 46 4.3Instrumen Penelitian ………...………….. 47 4.4Waktu dan Tempat Penelitian ………..……… 47
4.5Definisi Operasional ………...……….. 47
4.6Metode Pengambilan Sampel …………...….………... 48
4.7Analisis Data ……….….………..……….... 48
BAB V HASIL PENELITIAN ……….……….... 50
5.1 Data Demografi Pasien IMA ……...………. 51
5.1.1 Jenis Kelamin ………..………... 51
5.1.2 Usia ………...……….. 51
5.1.3 Status Pasien ………...……… 52
5.2 Faktor Resiko Pasien IMA …..………. 52
5.3 Jenis Diagnosa IMA ………..………... 53
5.5 Profil Terapi Pasien IMA …………..………... 55
5.6 Penggunaan Asetosal pada Pasien IMA ……….… 55
5.6.1 Penggunaan Terapi Asetosal ………..…….. 55
5.6.2 Pola Penggunaan Antiplatelet Kombinasi ...………. 56
5.6.3 Pola Pergantian Antiplatelet Kombinasi …..……… 56
5.7 Lama Perawatan Pasien IMA ………..………... 57
5.8 Kondisi Keluar Rumah Sakit Pasien IMA ………...…... 57
BAB VI PEMBAHASAN ………..…... 59
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ……… 67
DAFTAR PUSTAKA ……….………...…. 69
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Faktor Resiko Infark Miokard Akut ………..……… 15
II.2 Vasodilator Nitrat ………..……… 29
II.3 Antikoagulan ……….……… 31
II.4 Antiagregasi Platelet ……….……… 32
II.5 Fibrinolitik ……….……… 32
II.6 Beta Bloker ………..………….. 34
II.7 Calcium Channel Blocker……….………… 35
II.8 ACE Inhibitor ………..……….. 36
II.9 Sediaan Asetosal di Indonesia ………..………. 40
V.1 Distribusi Usia Pasien IMA ……….. 52
V.2 Faktor Resiko Pasien IMA ……… 53
V.3 Diagnosa Penyerta Pasien IMA ……… 54
V.4 Terapi Pasien IMA ……….…...……… 55
V.5 Pola Terapi Antiplatelet Pasien IMA …………....……… 56
V.6 Pola Penggunaan Antiplatelet Kombinasi ……....………. 56
V.7 Pergantian Penggunaan Asetosal …………...…….……….. 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Anatomi Jantung .……….…...……… 5
2.2 Infark Miokard ………..……...……… 9
2.3 Klasifikasi IMA ………..…………... 19
2.4 Pemeriksaan EKG ………...………... 23
2.5 Pemeriksaan Biomarker Serum Jantung ………..………..………… 24
2.6 Alogaritma Terapi STEMI ………..……...………… 26
2.7 Alogaritma Terapi Non STEMI ………. 28
2.8 Struktur Kimia Asetosal ………...……..……… 37
3.1 Kerangka Konseptual ………...………...………... 44
3.2 Kerangka Operasional ………...…….……….... 45
5.1 Skema Inklusi dan Ekslusi Penelitian ……… 50
5.2 Diagram Distribusi Jenis Kelamin pasien IMA ………. 51
5.3 Diagram Status Pasien IMA ………... 52
5.4 Diagram Jenis Diagnosa IMA ……… 53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ………..……… 74
2. Surat Pernyataan ...………..………. 75
3. Surat Ijin Penelitian ……….………..………... 76
4. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium………... 78
DAFTAR SINGKATAN
IMA : Infark Miokard Akut
ACS : Acute Coronary Syndrome
PTM : Penyakit Tidak Menular
WHO : World Health Organization
SKRT : Survei Kesehatan Rumah Tangga
UFH : Unfractionated Heparin
LMWH : Low Molecular Weight Heparin
CAD : Coronary Artery Disease
COP : Cardiac Output
PJK : Penyakit Jantung Koroner
CVD : Cardio Vascular Disease
EKG : Elektrokardiogram
STEMI : ST-Elevation Myocardial Infarct
NSTEMI : Non ST Elevation Myocardial Infarct
cTn : Cardiac Specific Troponin
IGD : Instalasi Gawat Darurat
CKMB : Creatine Kinase Isoenzyme MB
tPA : Thrombolysis in Myocardial Infarction
LDH : Lactic dehydrogenase
ICH : Intracranial Hemorrage
PCI : Percutaneous coronary intervention
ACC : American College of Cardiology
NTG : Nitrogliserin
ARB : Angiotensin Receptor Blocker
ACE : Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor
CCB : Calcium Channel Blocker
NO : Nitrogenoksida
RAA : Renin Angiotensin Aldosterone
HOPE : Heart Outcome Prevention Evaluation
ASA : Acetylsalicylic acid
COX : Siklooksigenase
73
DAFTAR PUSTAKA
Aaranson I Philip, Ward P.T Jeremy. 2010. The Cardiovascular System at a Glance, Airlangga.
AHFS Drugs Information, 2008. Clopidogrel Bisulfate: Introduction. AHFS Drus Information.
Alwi Idrus, 2006. Ilmu penyakit dalam: Edisi ke 4. Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 1615-1625.
Anand SS, Islam S,Rorengren A., Franzos MG, Steyn K, Hussein A. 2008. Risk factors for myocardial infarction in women and men : Insight from the INTEHART study. Europian Heart Journal.
Antman, E.M., and Braundwald, E., 2005. Harrison’s: Principles of Internal Medicine, Ed. 16th, USA: McGraw-Hill Companies, Inc
Antman, E.M. and Braunwald, E., 2008. Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 8th, USA : W.B. Saunders Elseveir.
Antman, et al. 2013. ACC/AHA Guidelines for the Management of Patients With ST-Elevation Myocardial Infarction—Executive Summary. Diakses dari http://circ.ahajournals.org/content/110/5/588.full.pdf.
Bates, E.R., and Kushner, F.G., 2007. Cardiovascular Therapeutics: A Companion to Braunwald’s Heart Disease, Ed. 3th, USA: Elsevier Inc.
Barbara G. Well, J.T Dipiro, T.L. Schwinghammer, C.V. Dipiro, 2009. Pharmacotherapy Handbook Seventh Edition, USA : McGraw-Hill Companies, Inc.
Blann, A.D., Landray, M.J., Lip, G.Y.H. 2003. ABC of Antithrombotic Therapy. BMJ Publishing Group. Spain.
Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, Jameson J.L, Karper DL., Longo D,L, et al (editor). 2008. Harrison’s Principles of Internal Medicine . Ed 17. USA : McGrawHill.
Brunner and Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8,
volume 3. Jakarta: EGC.
73
Culic, V, Miric D., Jukie I. 2003. / Acute Myocardial Infarction differing pre infraction and clinical features according to infract site and gender. International Journal of Cardiology.
Departemen Kesehatan, 2011. Pharmaceutical Care untuk Pasien Penyakit Jantung Koroner : Fokus Sindrom Koroner Akut. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta : Depkes RI.
Dewoto, 2008. Farmakologi dan Terapi FKUI Edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Jakarta
Dipiro, C.V, Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, and L.M. Posey (Eds.). 2008. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ed. 7th, USA: McGraw-Hill Companies, Inc.
Farissa, I.P. 2012. Komplikasi Pada Pasien Infark Miokard Akut ST- Elevasi (STEMI) yang Mendapat Maupun Tidak Mendapat Terapi Reperfusi.
Studi di RSUP Dr.Kariadi Semarang.
Farissa, 2006. Komplikasi pada Pasien IMA STEMI. eprints.undip.ac.id.
Firdaus, 2011. Pharmacoinvasive Strategy in Acute STEMI Jurnal Kardiologi Indonesi. 2011;32:266-71ISSN 0126/3773.
Firman, 2010. Intervensi Koroner Perkutan Primer. Jurnal Kardiologi Indonesia. Jurnal Kardiologi Indonesia. 2010; 31:112-117ISSN 0126/3773 Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser, Longo, Jameson, Loscalzo. 2008. 17th Edition
Harrison’s Principles of Internal Medicine. New South Wales : McGraw Hill.
Gersh, B.J., Opie, L.H., and White, H.D., 2009. Drugs for the Heart, Ed. 7th, USA: Elsevier Inc.
Goodman and Gilman, 2008, Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10, diterjemahkan oleh Amalia, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Greene R.J., and Harris, N.D., 2008. Pathology and Therapeutics for Pharmacists: A Basic for Clinical Pharmacy Practice, Ed. 3th, USA: Cambridge University Press.
Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC; 2007
Gray H.N., Dawkins, K.D., Morgan, J.M., and Simpson, I.A., 2005. Lecture Notes Kardiologi, Ed. 4th, Surabaya: EMS (Erlangga Medical Series).
73
Heng Li, Et al. 2012. 2012 Guidelines of the Taiwan Society of Cardiology (TSOC) for the Management of ST-Segment Elevation Myocardial Infarction. Vol. 28. (63-89). http://www.tsoc.org/. Di akses tanggal 29 September 2014.
Kalim, H, Diagnostik dan stratifikasi resiko dini sindrom coroner akut Kaligis R. W, Yusak M., Ratna Ningsih E., Soesanto A.M. (Eds) 2001. Penyakit Kardiovaskular dari Pediatric Sampai Geriatric. Jakarta : Balai Penerbit RS Jantung Harapan Kita.
Kasron. 2012. Kelainan dan Penyakit Jantung (Pencegahan serta Pengobatannya). Yogyakarta : Nuha Medika
Kasuari, 2002. Asuhan Keperawatan Sistem Pencernaan dan Kardiovaskuler dengan Pendekatan Patofisiologi, Magelang, Poltekes Semarang PSIK Magelang.
Katzung, Bertram G. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik edisi 4. Alih bahasa : Staf Dosen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Srwijaya, Jakarta.
Kementerian Kesehatan Malaysia, 2001. Aspirin : Monograf Ubat 174, September 2001.
Libby P, Bonow RO, Mann DL, Zipes DP. 2008. Braunwald’s Heart Disease : A textbook of Cardiovascular Medicine. Philadephia: Elsevier.
Mansjoer, A., 2003. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3, Jakarta : Penerbit FKUI.
Mycek, Mary J., 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi kedua. Widya Medika. Jakarta.
Opie, L.H., 2004. Heart Physiology: From Cell to Circulation, Ed. 4th, USA: Lippicott Williams & Wilkins.
Pharmaceutical Care Network Europe Foundation. 2003. Classification for Drug related problems.The Netherlands : PCNE.
Pharmaceutical Care Network Europe.(2006). DRP-classification (revised 01-05-06 vm) V5.01. Jan, 2010. http://www.PCNE.org
PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia). 2003. Pedoman Tata Laksana Penyakit Kardiovaskular Indonesia. PERKI
73
and Hannelore Lowel, M.D., 2004. The New England Journal Medicine. vol. 351 no. 17.
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta : Prima Medika
Setiawati dan Sulistya Gan. 2008. Farmakologi dan Terapi FKUI Edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Jakarta
Smeltzer, Suzanne C & Brenda G. Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Edisi 8, Volume 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
Spinler, N.A., Denus, S.D., 2008. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ed. 7th, New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Stringer, K.A., and Lopez, L.M., 2008. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ed. 7th, New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Sudoyo AW, Bambang S, Idrus A, Marcellus SK, Siti S. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Keempat, Jilid V. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.
Syaifuddin, 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Penerbit: Salemba Medika. Jakarta.
Syamsudin., 2011. Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular dan Renal, Jakarta, Salemba Medika.
Talbert, R.L., 2008. Ischemic Heart Disease. In: J.T. Dipiro, R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, and L.M. Posey (Eds.). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Ed. 7th, New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Tao L, Kendall K. 2013. Sinopsis Organ Sistem Kardiovaskular dan Renal. Jakarta : Salemba Medika.
Tjay dan Raharja, 2010. Obat-obat Penting. EGC. Jakarta, 519-621.
Tjay, Tan Hoan and Kirana. 2007. Sinopsis Organ Sistem Kardiovaskular. Tangerang : Karisma publishing group.
73
Waspadji S., 2003. Pengkajian Diet pada Penderita Penyakit Jantung Koroner dalam Pengkajian Status Gizi Studi Epidemiologi. Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 135.
Wiliam, T, Mahle MD, Robert M, Campbell MD, Favaloro-Sabatier J. 2007, Myocardial Infarction in Adolescent. Journal of peds 2007 augst.150-154.
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian paling umum di
seluruh dunia. Penyakit kardiovaskuler menyumbang hampir 40% kematian di
negara maju dan sekitar 28% di negara miskin dan berkembang. Patologi yang
mendasari adalah aterosklerosis yang berkembang selama bertahun-tahun, dan
seringkali fatal sebelum perawatan medis dapat diberikan (Annette, 2004).
Infark miokard akut (IMA) merupakan salah satu diagnosis yang paling
umum pada pasien rawat inap di negara-negara industry, di Amerika Serikat
sekitar 650.000 pasien mengalami IMA baru dan 450.000 pengalaman IMA
berulang setiap tahun (Fauci et al, 2008). Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia dengan persentase 59,5% pada tahun
2007, hal ini berdasarkan data Menteri Kesehatan. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2005 penyakit tidak menular merupakan penyebab utama 58 juta kematian di dunia, meliputi penyakit jantung dan
pembuluh darah (30%), penyakit pernafasan kronik dan penyakit kronik lainnya
(16%), kanker (13%), cedera (9%) dan diabetes melitus (2%). Berdasarkan data
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1996 menunjukkan bahwa
proporsi penyakit ini meningkat dari tahun ke tahun sebagai penyebab kematian
(Depkes, 2011).
Penyakit infark miokard merupakan gangguan aliran darah ke jantung
yang menyebabkan kematian sel otot jantung. Adanya penimbunan lipid,
kolesterol menyebabkan pembentukan plak aterosklerotik pada pembuluh darah
(Brunner & Suddarth, 2002). Lapisan lemak berupa fatty streak akan berkembang menjadi plak aterosklerosis. Plak ateromatosa berkembang dengan adanya sel
immune inflammatory seperti T-limfosit, macrofag dan fibroblast, disertai dengan mediator yang bermacam-macam dan sitokinin. Plak ateromatosa yang tiba-tiba
membentuk trombosis dan oklusi dapat disebabkan stress yang menyebabkan
keadaan akut abnormal pada faktor penggumpalan darah (clotting) dan platelet. Penimbunan lipid yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya fisur atau
4
terjadinya agregasi platelet dan yang besar dan akhirnya menjadi trombus (Greene
& Harris, 2008).
Faktor resiko terbagi atas faktor yang dapat diubah dan tidak dapat diubah.
Faktor resiko yang dapat diubah antara lain merokok, hipertensi, hiperlipidemia,
diabetes melitus, aktifitas fisik, dan obesitas. Sedangkan untuk faktor resiko yang
tidak dapat diubah meliputi faktor resiko biologis seperti usia, jenis kelamin, ras,
dan riwayat keluarga (Braunwald, 2008).
Klasifikasi infark miokard akut ditegakkan berdasarkan tiga hal, yaitu :
nyeri dada, pemeriksaan EKG dan peningkatan pertanda biokimia. Berdasarkan
pemeriksaan EKG terbagi menjadi infark miokard akut ST-elevasi (STEMI), yaitu
oklusi total dari arteri koroner yang menyebabkan area infark yang lebih luas
meliputi seluruh ketebalan miokardium, yang ditandai dengan adanya elevasi
segmen ST pada EKG. Sedangkan infark miokard akut non ST-elevasi (NSTEMI)
adalah oklusi sebagian dari arteri koroner tanpa melibatkan seluruh ketebalan
miokardium, sehingga tidak ada elevasi segmen ST pada EKG (Sudoyo, 2010).
Gejala utama yang timbul pada penderita infark miokard akut biasanya
ditandai dengan rasa tidak nyaman pada dada yang terasa seperti tertekan
kemudian bisa menjalar pada lengan hingga punggung, nyeri rahang, mual,
muntah bahkan sesak. Pemeriksaan yang dilakukan biasanya meliputi
pemeriksaan elektrokardiogram, pengukuran Creatine Kinase MB dan pemeriksaan Troponin I atau T. Pemeriksaan kimia darah juga dilakukan dengan
perhatian khusus pada kalium dan magnesium, yang dapat mempengaruhi irama
jantung, dan glukosa, yang ketika ditinggikan menempatkan pasien pada risiko
tinggi untuk morbiditas dan mortalitas (Dipiro et al, 2008).
Tujuan terapi pada pasien infark miokard akut adalah mengurangi
perluasan area infark dengan mengurangi kebutuhan oksigen miokardium,
mencegah remodelling ventrikel yang dapat menyebabkan gagal jantung, meningkatkan pasokan oksigen dan melebarkan pembuluh darah (Goodman &
Gilman, 2008). Menurut American College of Cardiology/American Heart Association dan European Society of Cardiology merekomendasikan dalam tata laksana pasien dengan Infark Miokard Akut selain diberikan terapi reperfusi, juga
anti-4
koagulan seperti Unfractionated Heparin (UFH) / Low Molecular Weight Heparin
(LMWH), nitrat, penyekat beta, ACE-inhibitor, dan Angiotensin Receptor Blocker
(Antman et al, 2008).
Oleh karena platelet menjadi sumbatan hemostasis awal di tempat
perlukaan pembuluh darah. Platelet juga terlibat dalam pembentukan trombus
patologis yang menyebabkan infark miokard, stroke, dan trombosis pembuluh
perifer. Inhibitor fungsi platelet yang kuat telah dikembangkan pada beberapa
tahun terakhir. (Goodman & Gilman, 2008). Antiplatelet yang biasa digunakan
pada pasien infark miokard meliputi Aspirin, Clopidogrel, Dipiridamol dan
Tiklopidin. Aspirin merupakan salah satu antiplatelet yang sering digunakan dan
merupakan bagian dari penanganan awal pada pasien infark miokard akut
(Braunwald, 2008). Tujuan pengobatan aspirin adalah dengan cepat memblokir
pembentukan tromboksan A2 dengan menghambat siklooksigenase (Braunwald,
2008). Dalam studi ISIS-2 (The Second International Study of Infarct Survival) yang dilakukan pada pasien yang mengalami IMA dalam 24 jam pertama secara
acak diberi aspirin (162 mg/ hari selama 1 bulan) atau streptokinase secara i.v atau
kombinasi keduanya dapat menurunkan mortalitas sebanyak 42% (Dipiro et al, 2008).
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemberian terapi kepada pasien
adalah terkait Drug Related Problems yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya seperti : reaksi obat yang tidak dikehendaki (Adverse Drug Reaction), masalah pemilihan obat (Drug Choice Problem), masalah pemberian dosis obat (Drug Dosing Problem), masalah pemberian atau penggunaan obat (Drug Use/ Administration Problem) dan interaksi obat (Drug Interaction) (Pharmaceutical Care Network Europe Foundation, 2003).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian dengan
pengambilan data secara retrospektif di RSUD Sidoarjo untuk mengetahui serta
mempelajari pola penggunaan obat antiplatelet khususnya Asetosal pada penderita
Infark Miokard Akut. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi bagi klinisi atau farmasis yang bekerja di rumah sakit untuk
menjalankan terapi yang optimal khususnya pada pasien penderita infark miokard
4
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pola pengobatan obat antiplatelet Asetosal pada pasien
penderita Infark Miokard Akut (IMA) di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pola penggunaan
Asetosal pada pasien Infark Miokard Akut (IMA) di Instalasi Rawat Inap RSUD
Sidoarjo , sehingga dapat memberika informasi mengenai penggunaan Asetosal
bagi klinisi yang memerlukan.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pola penggunaan Asetosal meliputi kesesuaian dosis,
cara penggunaan, aturan pemakaian dan mengkaji hubungan terapi
Asetosal yang diberikan terkait data laboratorium dan data klinik.
b. Mengidentifikasi adanya Drug Related Problem pada pasien Infark Miokard Akut dengan terapi Asetosal.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat bagi RSUD Sidoarjo
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai pola
penggunaan Asetosal pada pasien Infark Miokard Akut (IMA) sehingga mampu
memberikan masukan kepada instalasi terkait di Instalasi Rawat Inap RSUD
Sidoarjo
1.4.2 Manfaat bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi media informasi yang berguna
bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat mendukung pelaksanaan
pelayanan farmasi klinis, terutama untuk pasien penderita Infark Miokard Akut