• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK ANTIPIRETIK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Premna oblongifolia Merr.) PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus ) YANG DIINDUKSI RAGI ROT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEK ANTIPIRETIK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Premna oblongifolia Merr.) PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus ) YANG DIINDUKSI RAGI ROT"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

EFEK ANTIPIRETIK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN

CINCAU HIJAU (

Premna oblongifolia Merr.

) PADA TIKUS

PUTIH STRAIN WISTAR (

Rattus norvegicus

) YANG

DIINDUKSI RAGI ROTI

OLEH : RISMA FUJIARTI

201210330311010

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

HASIL PENELITIAN

EFEK ANTIPIRETIK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN

CINCAU HIJAU (

Premna oblongifolia Merr.

) PADA TIKUS

PUTIH STRAIN WISTAR (

Rattus norvegicus

) YANG

DIINDUKSI RAGI ROTI

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh : Risma Fujiarti 201210330311010

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Efek Antipiretik Pemberian Ekstrak Daun Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr.) pada Tikus Putih Strain Wistar (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Ragi Roti”.

Shalawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa perubahan dari zaman kegelapan dan penuh kebodohan ke zaman yang terang benderang seperti sekarang ini. Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peran pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. dr. Annisa’ Hasanah, M.Si selaku pembimbing 1, dr.Indah Serinurani Effendi selaku pembimbing 2, dan dr.Fathiyah Safithri, M.Kes selaku penguji sekaligus dosen wali, terimakasih atas waktu, ilmu, motivasi, dan juga kesabaran mereka sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dan mendapatkan banyak pelajaran.

2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Desy Andari, M.Biomed selaku Kepala Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Joko, Mas Miftah dan Bapak Kusnan yang telah membantu selama di laboratorium.

5. Mamah Ade Nurbaeni, M.Pd, Bapak Rukman, S.Pd (Alm) dan Kakak tercinta Teten Thaufan Hidayat S.T. yang selalu mendukung, memberikan semangat dan tak henti-hentinya mendo’akan, mereka adalah segala-galanya di dunia ini. 6. Segenap keluarga besar di Leuwisari dan Ciseureuh yang selalu mendukung

dan mendo’akan, mohon maaf tidak bisa disebutkan satu persatu.

(5)

kalian benar-benar pahlawan tanpa tanda jasa, tanpa kalian penulis tidak akan sampai pada titik ini.

8. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Kedokteran UMM angkatan 2012 khususnya untuk Frida Dylla H., Nur’aini F., Faradisa N.A., Adinia N., Ika U.A., Rachma F., Yurinda N.A., Fitria W., Avisa W.A., Nur Sofianah, Barkah R.M., terimakasih atas bantuan tenaga, waktu dan pikirannya selama menjalankan tugas akhir ini.

9. Robby maududy S.Pd yang senantiasa membantu dan memberikan semangat.

Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal kebaikan dari semua pihak mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca dan penelitian berikutnya, amin.

Malang, 29 Januari 2016

Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

1.4.3 Manfaat masyarakat ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Suhu ... .5

2.1.1 Definisi suhu ... .5

2.1.2 Suhu normal ... .5

2.1.3 Pembentukan panas tubuh ... .6

2.1.4 Pengeluaran panas tubuh ... .7

2.1.5 Cara pengukuran suhu tubuh ... .8

a. Temperatur oral ... 8

2.3 Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr.) ... 14

2.3.1 Taksonomi cincau hijau ... 15

2.3.2 Morfologi cincau hijau ... 15

2.3.3 Karakteristik cincau ... 16

2.3.4 Kandungan cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) ... 17

2.3.5 Penggunaan cincau hijau secara empiris ... 17

(7)

2.5.1 Mekanisme flavonoid sebagai antiinflamasi ... 19

a. Penghambatn aktivitas enzim COX dan/atau lipooksigenase ... 19

b. Penghambatan akumulasi leukosit ... 20

c. Penghambatan degranulasi netrofil ... 20

d. Penghambatan pelepasan histamin ... 20

e. Penstabil Reactive Oxygen Spesies (ROS) ... 21

2.5 Metode Ekstraksi ... 21

2.5.1 Maserasi ... 21

2.5.2 Perkolasi ... 22

2.5.3 Soxhlet ... 22

2.5.4 Refluks dan Destilasi Uap ... 23

2.6 Hewan Percobaan ... 23

2.6.1 Tikus putih strain wistar (Rattus norvegicus) ... 24

2.7 Induksi Demam dengan Ragi Roti ... 25

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 26

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 26

3.2 HipotesisPenelitian ... 27

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 28

4.1 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ... 28

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

4.3 Populasi dan Sampel ... 28

4.3.1 Populasi ... 28

4.3.2 Sampel ... 28

4.3.3 Besar sampel ... 28

4.3.4 Karakteristik sampel penelitian ... 30

4.3.4.1Kriteria inklusi ... 30

4.3.4.2Kriteria eksklusi ... 30

4.4 Variabel Penelitian ... 30

4.4.1 Variabel bebas ... 30

4.4.2 Variabel terikat ... 30

4.5 Definisi Operasional Variabel ... 30

4.5.1 Ekstrak daun cincau hijau ... 30

4.5.2 Demam ... 31

4.5.3 Ragi roti ... 31

4.5.4 Efek antipiretik ... 31

4.5.5 Pengukuran suhu tubuh tikus ... 31

4.6 Waktu Pengamatan ... 32

4.7 Bahan dan Instrumen penelitian ... 32

4.8 Prosedur Penelitian ... 33

4.8.1 Tahap persiapan hewan coba ... 33

4.8.2 Identifikasi dan determinasi bahan awal ... 33

4.8.3 Persiapan bahan ... 33

a. Membuat ekstrak daun cincau hijau ... 33

b. Membuat ragi roti ... 35

4.8.4 Tahap perlakuan ... 36

4.9 Alur Penelitian ... 38

(8)

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 41

5.1 Hasil Penelitian ... 40

5.2 Analisis Data ... 42

5.2.1 Analisis data peningkatan suhu ... 42

5.2.2 Analisis data penurunan suhu ... 45

BAB 6 PEMBAHASAN ... 47

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

7.1 Kesimpulan ... 51

7.2 Saran ... 51 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Statistik Peningkatan Suhu Rektal Lampiran 2 : Data Statistik Penurunan Suhu Rektal Lampiran 3 : Data Uji Korelasi dan Uji Regresi

Lampiran 4 : Surat Keterangan Identifikasi Tanaman dan Penelitian Lampiran 5 : Tabel Pengamatan Suhu Rektal Tikus Tx Sampai dengan T6 Lampiran 6 : Dokumentasi Penelitian

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Abdi, 2010, Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif Dan Peranannya Dalam Sistem Biologis, Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri, Pontianak, Jurnal Belian Vol. 9 No. 2 Sep. 2010, pp. 197.

Alexandru Iliuta, 2011, Experimental Use of Animals In Research spa, Balneo-Research Journal Vol. 2 No.,1 pp.1.

Agous, 2007, dalam Tetti M., 2014, Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif, Jurnal Kesehatan Fakultas Kesehatan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar, Vol.7, No.2.

Backer dan Brink, 1965, Flora of Java, Dalam Nugrahenny D., 2003, Pengaruh seduhan teh cincau hijau (Cyclea barbata L.Miers dan Premna oblongifolia Merr) terhadap kadar sitokrom P-420 dan aktivitas glutatuion S-transferase dari hati tikus, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Biddle, chuck., 2006, The Neurobiology of the Human Febrile Response. Jurnal

American Association of Nurse Anesthetist, Virginia, April 2006, Vol. 74, No. 2, pp. 146-147.

Boots AW., LC Wilms, ELR Swennen, et.al., 2008, In Vitro And Ex Vivo Antiinflammatory Activity Of Quercetin In Hea;Thy Volunteers, Article in nutrition, July 2008, research gate, PubMed, pp.126.

Cerenius L, Z. Liang, B. Duvic, et.al., 1994 dalam Rantetondok, 2002 dalam Hastuti Dwi Sri, 2012, Supplementation of β-glucan from baker’s yeast (Saccharomyces cerevisiae) in diet on the phagocytic activity, NBT activity, total of protein plasm and agglutination activity of nile tilapia blood (Orechromis niloticus), Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang Jalan Raya Tlogomas No 246, Malang 65144. Depik, 1(3): Desember 2012, ISSN 2089-7790. pp.150,

Chan-Tack, Kirk M., 2015, Fever of Unknown Origin, Medscape, September 2015, http://emedicine.medscape.com/article/217675-overview.

Childs C, 2011, Maintaining Body Temperature, Dalam : Brooker C., Nicol M (eds) Alexander’s Nursing Practice, Oxford, Elesvier.

(11)

Dalal S, Zhukovsky DS, 2006, Pathophysiology and Management of Fever, The Journal of Supportive Oncology, 4, pp. 9-16.

Danquah CA, Woode E, Gyasi EB, M. Duwiejua, C. Ansah, 2011, Anti-inflamatory and Antipyretic Effect of an Ethanolic Ekstract of capparis erythrocarpos isert roots, research journal of medicinal plant, 5(2), pp. 165.

Davie A, Amoore J, 2010, Best Practice In The Measurement of Body Temperature.Nursing Standard, 23-29; 24: 42, 42-49, PMID : 20695335. Djam’an, Q., 2008, Pengaruh Air Perasan Daun Cyclea Barbata Miers (Cincau

Hijau) Terhadap Konsentrasi HCL Lambung Dan Gambaran Histopatologik Lambung Tikus Galur Wistar Yang Diinduksi Acetylsalicylic acid, Thesis Magister Ilmu Biomedik Universitas Diponegoro, Semarang.

Dougherty L, Lister S., 2011, The Royal Marsden Hospital Manual of Clinical Nursing Procedures. Oxford: Blackwell Publishing dalam McCallum L, Higgins D (2012) Measuring body temperature. Nursing Times; 108: 45, pp. 20-22.

Dubey Nitin, Nindhi Dubey, Mehta RS, et.al., 2009, Physiochemical and pharmacological Assesment of a Traditional Biomedicine : Mukta Shouktic Bhasma, Songklanarin Journal of science and technology, 31 (5), pp. 503.

Dzarr A, Kamal M, Baba AA, 2009, A comparison between infrared tympanic thermometry, oral and axilla with rectal thermometry in neutropenic adults, Europa Journal Oncology Nurs, Pubmed : PM19386547.

Gupta M., B.P. Shaw., A.Mukherjee., 2008, Evaluation of Antipyretic Effect of a Traditional Polyherbal Preparation : A Double-Blind, Randomized Clinical Trial, International Journal of Pharmacology, Asian Network for Scintific Information, 2008, ISSN 1811-7775, 4(3), pp. 192-194.

Guyton dan Hall, 2012, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11/cetakan 2012, hal. 945, EGC, Jakarta.

Hafez EM., Paulis MG, Ahmed MA, Fathy MN, Abdel latif, Naghypaty M, Abdel-Lateff Ahmed, Algandaby MM, 2015, Protective and Anti-oxidant Activity of the Europs arabicus againts Paracetamol Induced Hepatorenal Toxicity in Rats, Research Article, Journal Clinical Toxicology 5:227, ISSN:2161-0495, pp 2-6.

(12)

Glaslow G 1 1XW, Scotland, Z. Naturforsch, 47b, , ISSN (online) 1865-7117, June 2014, pp. 147.

Hamilton P, Price T, 2007, The Nursing Process, Holistic Assessment And Baseline Observations. In: Brooker C, Waugh A (eds) Foundations of Nursing Practice Fundamentals of Holistic Care. London: Mosby Elsevier.

Hidayat, Aziz. A., 2007, Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Edisi 1, Salemba Medika, Jakarta.

Hidayati, Listyawati, Setyawan, 2008, Kandungan Kimia dan Uji Antiinflamasi Ekstrak Etanol Lantana camara L. pada Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) Jantan. Bioteknologi 5 (1): 10-17, Mei 2008, ISSN: 0216-6887 © 2005 Jurusan Biologi FMIPA UNS, Surakarta.

Hughes, Geoffrey Dr, 2002, ED Drugs, Emergency Medicine, 14, 304–314 Wellington Hospital, Capital Coast Health Ltd, Private Bag 7902, Wellington, New Zealand.

Inparuban,S. Vasantharuba, S.Balakumar, et.al., 2009, dalam Sari,N. P., 2014,

Efek Antipiretik Minyak Bunga Matahari (Helliantus annuus L.) Pada Tikus Putih Strain Wistar (Rattus Novergicus) Yang Diinduksi Ragi Roti, Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Ismoedijanto, A, 2000, Demam pada Anak. Divisi Penyakit Infeksi dan Pediatri Tropik, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, pp. 104

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015, InfoDATIN (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, ISSN 2442-7659,April 2015, pp. 4-5.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Modul Penggunaan Obat Rasional, Kurikulum Pelatihan Penggunaan Obat Rasional (POR), pp. 4-5. Kim Pyo Hyun, Kun Ho Son, Hyeun Wook Chang, Sam Sik Kang, 2004, Anti-inflammatory Plant Flavonoids and Cellular Action Mechanism, Journal of Pharmacological Sciences, 96, 6 September 2004, pp. 236.

Kushimoto Shigeki, Satoshi Yamanouchi, Tomoyuki Endo, et.al., 2014, Body Temperature Abnormalities in Non-Neurological Critically Ill Patiens : a review of the literature, Journal of Intensive Care, http://www.jintensivecare.com/content/2/1/14, Jepang, pp. 2.

(13)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia-UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi, 2015, Berdasarkan buku Flora of Java, karangan C.A. backer dan R.C. Bakhuizen van den Brink jr., volume II, 1965, halaman 603 dan PROSEA (Plants Resources of South-East Asia) No. 12 ;

Medicinal and poisonous plants 1, editor L.S. de Padua, N. Bunyapraphatsara dan R.H.M.J. Lemmens, 1999, dan An Integrated System of Classification of Flowering plants, karangan Arthur Cronquist, 1981, pp. 17.

Lenny, Sovia, 2006, Senyawa Flavonoida; Fenilpropanoida dan Alkaloida, Karya Ilmiah, Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, USU Repository@2006, pp. 14.

Lucia E.W., 2011, Eksperimen Farmakologik Orientasi Preklinik, Sandira Surabaya, Surabaya.

Marieb E, Hoehn K, 2010, Human Anatomy And Physiology With Interaktive Phsyology 10- System Suite. New York, NY : Pearson Publishing.

M.J. Neal., 2006, In : At A Glance. Farmakologi Medis Edisi Kelima, Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS), Erlangga, Jakarta.

Nisa, Hainun, 2012, Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Kejang Demam Pada Balita Di RSUD Kabupaten Bekasi Tahun 2012,

Jurnal, Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia, Bekasi, pp. 1-2.

Oxford Learners Dictionaries, 2015, Antipyretic,

http://www.oxfordlearnersdictionaries.com/definition/english/antipyretic, diakses tanggal 11 September 2015.

Rachmawati, K.A., 2009, Ekstraksi Dan Karakterisasi Pektin Cincau Hijau (Premna Oblongifolia. Merr) Untuk Pembuatan Edible Film, Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Rathee Permender, Chaudhary H, Rathee S, et.al., 2009, Mechanism of Action of Flavonoids as Anti-inflammatory Agents: A Review, 08/2009;8(3):, PubMed, PDM College of Pharmacy, Bahadurgarh, India, www.researchgate.not/publication/22670516, pp. 29-35.

Ridwan E., 2013, Etika Pemanfaatan Hewan Percobaan dalam Penelitian Kesehatan, Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB), Jurnal Indonesia Med. Assosiation 63 (3), pp. 8-11.

(14)

Robb P, Shahab R, 2001, Infrared transtympanic temperature measurement and otitis media with effusion. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology; 59: 3, pp. 195–200.

Sabir, 2003, Pemanfaatn Flavonoid di Bidang Kedokteran Gigi dalam Yudistiawan H.F, 2012, Efek Ekstrak Umbi Rumput Teki (Cyperus rotundus L) Sebagai Antipiretik Pada Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Vaksin DPT-Hb, Skripsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Jember.

Sari, N. P., 2014, Efek Antipiretik Minyak Bunga Matahari (Helliantus annuus L.) Pada Tikus Putih Strain Wistar (Rattus Novergicus) Yang Diinduksi Ragi Roti, Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Scalera G., Tarozzi G., 2001, Sapid Solution and Food Intake in Repeated Dehydration and Rehydration periods in Rats, Modena, Italia, pp. 490. Seidel V., 2006, dalam Tetti Mukhriani, 2014, Ekstraksi, Pemisahan Senyawa,

dan Identifikasi Senyawa Aktif, Jurnal Kesehatan Fakultas Kesehatan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar, Vol.7, No.2.

Simmons DL, Regina MR, Timothy HLA, 2004, Cyclooksigenase Isoenzymes : The Biology of Prostaglandin Synthesis and Inhibition, Pharmacological Review, The American Society for Pharmacology and Experimental Theurapetics, pp. 390.

Sini KR, Karpakavalli M, Sangeetha PT, 2010, Analgesic and Antipyretic Activity of Cassia occidentalis Linn, World Applied Science Journal, 11(10), pp. 1216-1219.

Silbernagl dan Lang, 2013, Teks & Atlas Berwarna PATOFISIOLOGI, EGC, Jakarta.

Soeroso, Achmadi, 2007, Sitokin, Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol.5, No.3, Desember 2007 : ISSN :1693-2587, pp. 171-180,

Soromou WL., Zhichao Zhang, Rongtao Li, et.al., 2012, Regulation of Inflammatory Cytokines in Lipopolysaccharide-Stimulated RAW 264.7 Murine Macrophage by 7-O-Methyl-naringenin, Journal Molecules, 22 Maret 2012, 17, pp. 3574-3585.

(15)

Sugiyanto, 1995 dalam Ermawati, 2010, Efek antipiretik ekstrak daun pare (momordica charantia l.) Pada tikus putih Jantan, Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sund-Levander M, Grodzinsky E., 2009., Time for a change to assess and evaluate body temperature in clinical practice. International Journal of Nursing Practice; 15: 4, pp. 241-249.

Tejani, Nooruddin R MD., 2015, Febrile Seizure. Juni 2015. American Academy

of Pediatrics. Jurnal Medscape,

http://emedicine.medscape.com/article/801500-overview.

Tetti Mukhriani, 2014, Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif, Jurnal Kesehatan Fakultas Kesehatan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar, Vol.7, No.2

Tomazetti J, Daiana SA, Oliveira FA, et.al.,2005, Baker Yeast-Induced Fever In Young Rats: Characterization And Validation Of An Animal Model For Antipyretics Screening. J Neurosci Methods. Aug 30;147(1):29-35. Epub 2005 Apr 25. Dalam Islam Baharul, Syed Mohammed Taerq, Shatabdi Bhattacharjee, et.al., 2015, In-Vivo Antipyretic Of Methanolic Extracts Of Root And Leaves Of Morinda Angustifolia Roxb., IOSR Journal of Pharmacy, (e)-ISSN: 2250-3013, (p)-ISSN: 2319-4219, volume 5, Issue 6 (June, 2015), pp. 16.

Pitojo, S., 2008, Khasiat Cincau Perdu, Kanisius, Yogyakarta.

Pitojo, Setyo dan Zumiyati, 2005, dalam Rachmawati, K.A., 2009, Ekstraksi Dan Karakterisasi Pektin Cincau Hijau (Premna Oblongifolia. Merr) Untuk Pembuatan Edible Film, Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Vestergaard et.al., 2008, Death In Children With Febrile Seizure : A Population-Based Cohort Study, Lancet, 9 Agustus 2008, www/ncbi.nlm.nih.gov/pubmed.

WHO (World Health Organization), 2014, IMCI ( Integrated Management Of Childhood Illness) Distance Learning Course Module 2 The Sick Young Infant, ISBN 978 92 4 150682 3, Switzerland.

Wilmana dan Gan, 2012, dalam Farmakologi dan Terapi Edisi 5, ISBN 978-979-16104-0-7, Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

(16)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Demam pada manusia didefinisikan sebagai kenaikan suhu menjadi 37,5 atau diatasnya bila diukur di aksila dan lebih tinggi 0,5 bila diukur di rektal (WHO, 2014). Demam bisa disebabkan oleh infeksi (30-40%), neoplasma (10-20%), dan bermacam-macam penyakit lainnya (15-20%) (Chan-Tack, 2015). Data yang didapat dari Kemenkes RI tahun 2015, bahwa demam pada tahun 2013 menduduki peringkat ke-6 dari 11 besar morbiditas dan mortalitas anak balita di pasien rawat inap, dan menduduki peringkat ke-2 dari 10 besar morbiditas dan mortalitas anak balita di pasien rawat jalan.

Demam tinggi (>39 ) dapat menimbulkan kondisi kejang terutama pada bayi dan anak-anak (Silbernagl dan Lang, 2013). Berdasarkan data yang diperoleh dari ruang bangsal anak RSUD Kabupaten Bekasi pada bulan Desember 2012, Januari 2013 dan Februari 2013, prevalensi yang mengalami kejang demam pada bulan Desember 2012 adalah 11,9%, bulan Januari 2013 18,18%, dan pada bulan Februari 2013 16, 98% (Nisa, 2012).

(17)

2

Salah satu tanaman yang diduga mengandung khasiat sebagai antipiretik adalah daun cincau hijau (Premna oblongifolia Merr) (Pitojo, 2008).Pada bagian daun cincau hijau telah diteliti terdapat kandungan flavonoid sebesar 1867,00 µml CEQ/ml (rizki et.al., 2015). Flavonoid merupakan zat yang diduga memiliki efek antipiretik yang kuat (Tomazetti et.al., 2005; Islam et.al., 2015). Hal ini dibuktikan pada penelitian tanaman polyherbal yang memiliki kandungan flavonoid terbukti dapat menurunkan level sebesar 13,19% dibandingkan kontrol negatif yaitu sebesar 2,35% (Gupta, Shaw, Mukhrejee, 2008). Jenis flavonoid pada cincau hijau yang dapat bekerja sebagai antipiretik diantaranya adalah Quercetin, Eriodictyol, Luteolin, Naringenin, dan Kaempferide

(Habtermariam et.al., 2014). Quercetin merupakan salah satu golongan flavonoid yang terbukti dapat mengambat produksi dari TNF- (Boots et.al., 2008). Selain

terbukti menghambat TNF- quercetin juga terbukti dapat menghambat IL-1 dan IL-6. Naringenin juga telah terbukti dapat menghambat TNF- , IL-1 dan IL-6 (Soromou et.al., 2012). Eriodictyol, luteolin, dan kaemferide juga terbukti dapat menghambat COX-2 yang diinduksi oleh lipopolisakarida (Kim Pyo et.al., 2004).

Pada penelitian Rizki et.al. tahun 2015, daun cincau hijau yang diekstrak menggunakan maserasi memiliki aktivitas flavonoid yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan infusa. Selain mengandung flavonoid, daun cincau hijau juga merupakan bahan makanan tradisional yang telah lama dikenal

masyarakat dan digunakan sebagai isi minuman segar. Cincau tersebut disenangi

masyarakat karena berasa khas, segar, dingin, serta harganya murah (Rachmawati,

(18)

3

Data penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan 6 dosis ekstrak daun cincau hijau sebesar 0,635gr/kgBB; 1,27gr/kgBB; 2,54gr/kgBB; 3,81gr/kgBB; 5,08gr/kgBB; dan 6,35gr/kgBB didapatkan hasil yang memiliki efek antipiretik adalah dosis 2,54gr/kgBB; 3,81gr/kgBB; 5,08gr/kgBB; dan 6,35gr/kgBB yang selanjutnya menjadi acuan dosis untuk dilakukan penelitian pada sampel yang lebih banyak mengenai efek antipiretik dari ekstrak daun cincau hijau (Data primer, 2015).

Sejauh ini bukti ilmiah bahwa daun cincau hijau mempunyai efek antipiretik belum banyak diteliti. Walaupun secara empirik masyarakat telah menggunakan ekstrak daun cincau hijau sebagai tanaman yang membantu menurunkan demam (Pitojo, 2008). Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui efek antipiretik ekstrak daun cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) terhadap suhu tubuh tikus putih strain wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi ragi roti.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat efek antipiretik pemberian ekstrak daun cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) pada tikus putih strain wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi ragi roti?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum

(19)

4

1.3.2 Tujuan khusus

Menentukan dosis ekstrak daun cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) yang memiliki efek antipiretik pada tikus putih strain wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi ragi roti.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat akademis

Penelitian ini dapat menjadi wacana untuk penelitian selanjutnya mengenai efek antipiretik pemberian ekstrak daun cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.). 1.4.2 Manfaat klinis

Penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai efek antipiretik pemberian ekstrak daun cincau hijau (Premna oblongifolia Merr.) dan dapat menjadi pilihan terapi adjuvant sebagai antipiretik untuk pasien yang sudah memiliki kelainan hepar.

1.4.3 Manfaat masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup Peraturan Daerah Penyelenggaraan Perlindungan Anak ini lebih difokuskan pada tiga sektor yang dianggap memiliki peran strategis untuk

Stage 6 Board Endorsed VET Course Description Endorsed by Board of Studies NSW for cohort commencing 2013 July 2012 Meat Processing Abattoirs Page 1 of 6 Meat Processing Abattoirs

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan analisis data yang bersifat deskriptif (descriptive analisys). Hasil penelitian ini menunjukan: 1)

Hasil dari tugas akhir ini dapat membantu belajar teknik bermain drum pada jenis musik rock.

[r]

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas X terhadap variabel terikat Y dalam penelitian berdasarkan data yang diperoleh yaitu adalah data

tempo, penerima gadai tidak bisa membayar hutangnya kepada pemberi gadai kemudian pemberi gadai meminta uang tambahan pinjaman kepada penerima gadai dengan

atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah.. digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan

Selanjutnya PIHAK KESATU menyerahkan hasil kegiatan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima hasil kegiatan dari PIHAK KESATU dalam keadaan baik, lengkap dan