• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJADWALAN PROSES OPERASI PADA PT. SONOKEMBANG WAHANA JAYA-MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENJADWALAN PROSES OPERASI PADA PT. SONOKEMBANG WAHANA JAYA-MALANG"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENJADWALAN PROSES OPERASI

PADA PT. SONOKEMBANG WAHANA JAYA-MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh : Bayu Asih Syilvia 201010160311251

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya. Skripsi yang berjudul “Penjadwalan Proses Operasi padaPT.

Sonokembang Wahana Jaya-Malang”.

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis dan

menggambarkan desain proses operasidi PT. Sonokembang Wahana Jaya

sehingga waktu proses produksi dapat diminimalkan, selanjutnya digunakan untuk

memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana di bidang Ekonomi.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan

dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Marsudi, M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

3. Dra. Hj. Triningsih Sri Supriyati, M.P selaku Dosen Pembimbing Utama

sekaligus Dosen Wali kelas E Angkatan 2010, yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

4. Dra. Sri Nastiti Andarini, M.M, selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang

penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya

penulisan skripsi ini.

5. Baroya Mila Shanty, S.E, MM, Triningsih Sri Supriyati, M.P, Dr. Fien

Zulfikarijah, M.M, Heru Budiana, Sigit Pramono S.E, M.M selaku Dosen

Pengampu mata kuliah Konsentrasi Manajemen Operasional, terimakasih atas

(4)

6. Pimpinan dan staff karyawan PT. Sonokembang Wahana Jaya Malang, yang

telah memberikan peneliti izin untuk melakukan penelitian.

7. Bapak M.Jayan dan Ibu Sukowati, serta adik tersayang Yuliarie Wulandari

yang telah memberikan segenap dukungan,baik moril dan materil, yang setiap

saat mendoakan, selalu memberikan dukungan dan perhatian serta semangat

sehingga dapat terus meningkatkan prestasi.

8. Zainul Afandi yang berperan sebagai sahabat, kakak dan tunangan tersayang,

terimakasih atas waktu, tenaga, biaya, kasih sayang, doa, dan semangat yang

selalu diberikan agar peneliti selalu giat dalam perkuliahan serta pengerjaan

skripsi..

9. Teman-teman bertigabelas konsentrasi MO 2010. Mas Supri, Ari, Lalu,

Dirman, Sungek, Toni, Iqbal, Indra, PakKajiMifta, Yandi, Yanuar, Lukmen,

Zulkarnaen, Terima kasih atas segala dukungan, persahabatan dan suka duka

yang kita bagi bersama selama 2 semester.

10.Teman-teman Part Time Prodi Manajemen, Ari Wibowo, Resti Eva, Ringga

Eka, dan yang selalu memberi dukungan disaat penulis tidak ada semangat

lagi. Terimakasih sudah menjadi teman terbaik disaat susah dan senang.

11.Teman-teman kozt putri “Selera 99” yang selalu menyemangati peneliti,

12.Semua pihak yang telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam

penyelesaian skripsi iniyang tidak bisa disebut satu persatu.

Semoga budi baik Bapak/Ibu Dosen, Saudara dan teman-teman yang telah

diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan. Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dalam pesunan

skripsi ini, maka dari itu dengan segala kerendahan hati penuis

(5)

skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, Agustus 2014

Penulis,

(6)

DAFTAR ISI A.Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 8

B. Landasan Teori ... 9

C.Definisi Operasional Variabel ... 22

D.Populasi dan Sampel ... 24

E. Jenis dan Sumber Data... 24

F. Teknik Pengumpulan Data ... 25

G.Teknik Analisis Data ... 26

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Tinjauan Umum Perusahaan ... 31

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

(7)

2. Process Maping ... 55 3. Diagram Gantt ... 67 C. Pembahasan ... 91

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ... 95 B.Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Segitiga Jasa 13 Gambar 2.2 Diagram Gantt 19 Gambar 2.3 Kerangka Pikir 20 Gambar 3.1 Flow Chart Desain Proses dan Penjadwalan 27 Gambar 3.2 Diagram Alir (Flow Diagram) 28 Ganbar 3.3 Peta Fungsi waktu Dasar 29 Gambar 3.4 Peta Fungsi waktu Target 29 Gambar 3.5 Contoh Diagram Gantt 30 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Sonokembang Wahana Jaya 33 Gambar 4.2 Proses Produksi PT. Sonokembang Wahana Jaya 44 Gambar 4.3 Flow Diagram Proses Operasi

PT. Sonokembang Wahana Jaya 53 Gambar 4.4 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 5.750 porsi 55 Gambar 4.5 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 6.200 porsi 57 Gambar 4.6 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 700 porsi 59 Gambar 4.7 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 4.400 porsi 61 Gambar 4.8 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 3.600 porsi 63 Gambar 4.9 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 4.300 porsi 65 Gambar 4.10 Pengaplikasian Diagram Gantt

untuk pesanan 5.750 porsi 67 Gambar 4.11 Pengaplikasian Diagram Gantt

untuk pesanan 6.200 porsi 71 Gambar 4.12 Pengaplikasian Diagram Gantt

untuk pesanan 700 porsi 75 Gambar 4.13 Pengaplikasian Diagram Gantt

untuk pesanan 4.400 porsi 79 Gambar 4.14 Pengaplikasian Diagram Gantt

untuk pesanan 3.600 porsi 83 Gambar 4.15 Pengaplikasian Diagram Gantt

untuk pesanan 4.300 porsi 87 Gambar 4.16 Pengaplikasian Kegiatan Proses Produksi Inti

(9)
(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Simbol- simbol yang Digunakan dalam Peta Aliran Proses 12

Tabel 4.1 Junlah Tenaga Kerja Tetap pada PT. Sonokembang Wahana Jaya per Departemen Dengan satuan Orang 39 Tabel 4.2 Pembagian Jam Kerja pada PT. Sonokembang

untuk Karyawan Tetap per hari 40 Tabel 4.3Tabel Alat dan Mesin utama yang digunakan

PT. Sonokembang dalam proses operasi 42 Tabel 4.4Tabel Alat dan Mesin Pembantu yang digunakan

PT. Sonokembang dalam proses operasi 42 Tabel 4.5Tabel Bahan Produksi utama yang digunakan

PT. Sonokembang dalam proses operasi 43 Tabel 4.6Jenis Produk Yang Dihasilkan PT. Sonokembang

Wahana Jaya 48

Tabel 4.7Data Waktu Standart Proses Produksi

pada PT. Sonokembang Wahana Jaya 50 Tabel 4.8 Hasil pencatatan pesanan beserta batas waktu

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Lampiran Judul

Lampiran 1 Bukti Pesanan Bulan Agustus 2014

Lampiran 2 Bukti Pesanan tanggal 23 Agustus 2014

Lampiran 3 Struktur Organisasi tiap Departemen

Lampiran 4 Standart Waktu Pengiriman ke Gedung

Lampiran 5 Waktu Standart Proses Produksi PT. Sonokembang

Wahana Jaya tiap pesanan

Lampiran 6 Hasil Pencatatan Bukti Pesanan pada PT.

Sonokembang Wahana Jaya untuk pesanan 23

Agustus 2014

Lampiran 7 Hasil Pencatatan Waktu Proses Produksi tiap

pesanan

Lampiran 8 Hasil pencatatan pekerjaan beserta waktu proses dan

batas waktu pekerjaan hari Sabtu 23 Agustus 2014

Lampiran 9 Pengaplikasian pemetaan proses tiap pesanan

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Putu. 2011. Perencanaan Penjadwalan Distribusi Produk dengan

Metode Distribution Requirement Planning (DRP) Di PT. Kharisma Esa

Ardhi-Surabaya. Surabaya: UPN Veteran.

Heizer, Jay. dan Barry Render. 2010. Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 9. Jakarta:

Salemba Empat.

Heizer, Jay. dan Barry Render. 2010. Manajemen Operasi Buku 2 Edisi 9. Jakarta:

Salemba Empat.

Herjanto, Eddy. 1999. Manajemen Produksi & Operasi. Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ma’arif, M.Syamsul. dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Operasi. Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nasullah, Muhammad Alfian. 2012. Evaluasi Alternatif Aturan Prioritas

Penjadwalan (Studi Pada Perusahaan Jasa Laundry Dewi Sri).

Malang:UMM.

Oscar, Johan Ong. 2013. Penjadwalan Non-Delay Melalui Mesin Majemuk untuk

Meminimumkan Maskepan.Program Studi Teknik Industri. President

University.

Schroeder, Roger G. 2002. Manajemen Operasi: Pengambilan Keputusan dalam

Suatu FungsiOperasi. Jakarta: Erlangga.

Supomo, Bambang. 2009. Metedologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi &

Manajemen Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

Sanusi, Anwar. 2013. Metedologi Penelitian Bisnis.Jakarta: Salemba Empat.

Wibisono, Dermawan. 2000. Seri Komunikasi Profesional:Riset Bisnis Edisi 1.

(13)
(14)

1

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan dunia usaha mengalami persaingan yang begitu ketat

dan peningkatan permintaan layanan lebih dari pelanggan. Dalam

memenangkan persaingan tersebut, perusahan membutuhkan strategi operasi

diantaranya meningkatkan kepuasan pelanggan melalui produk berkualitas,

ketepatan waktu pengiriman, dan efisiensi biaya. Selain itu, manajemen

operasional merupakan salah satu upaya dalam memenangkan persaingan,

disamping teknologi-teknologi yang canggih, manajemen operasional yang

handal dalam merencanakan proses produksi juga sangat dibutuhkan dalam

rangka menciptakan proses produksi yang cepat dan efisien guna memberikan

kepuasan kepada pelanggan.

Melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien agar tujuan tercapai

adalah yang diinginkan oleh semua manajemen perusahaan.Oleh karena itu

pemahaman mengenai konsep penjadwalan sangat penting, sehingga para

pelaksana mengetahui kapan waktu harus memulai suatu pekerjaan dan kapan

waktu mengakhirinya.Penjadwalan merupakan salah satu upaya yang dapat

dilakukan perusahaan dalam meningkatkan persaingan pada era pasar bebas

karena teknik penjadwalan yang benar bergantung pada volume pesanan, sifat

alami operasi dan kompleksitas pekerjaan keseluruhan, demikian pula

kepentingan yang ditempatkan pada empat kriteria.Keempat kriteria tersebut

(15)

2

meminimalkan persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP),

meminimalkan waktu tunggu pelanggan (Heizer, 2010).

Penjadwalan akan berimplikasi pada banyak hal diantaranya pada

penggunaan asset yang dimiliki perusahaan menjadi efektif sehingga investasi

yang ditanamkan perusahaan akan memberikan hasil yang optimal. Kapasitas

yang akan digunakan akan lebih terukur sehingga jumlah output dapat

dipastikan dan pelayanan kepada konsumen dapat lebih baik dari sebelumnya.

Pada akhirnya akan lebih cepat pengiriman produk kepada konsumen yang

berarti keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam pelayanan yang cepat

dapat tercapai.

Heizer (2010) menjelaskan bahwa jenis-jenis penjadwalan ada tiga,

diantaranya penjadwalan jangka pendek; penjadwalan agregat; dan

penjadwalan proyek. Dari ketiga penjadwalan tersebut mempunyai tujuan

untuk meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, tingkat

persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan

peralatan. Penjadwalan harus dibedakan dengan perencanaan agregat.

Perencanaan agregat berupaya menentukan sumber daya yang digunakan,

sedangkan penjadwalan mengalokasikan sumber daya yang disediakan oleh

perencanaan agregat sedemikian rupa sehingga tujuan operasi tercapai.

Pengurutan pekerjaan pada mesin terdiri atas dua jenis yaitu

pengurutan n pekerjaan terhadap 1 mesin dan pengurutan 2 pekerjaan terhadap

lebih dari 1 mesin. Pengurutan n pekerjaan terhadap m mesin juga terdiri atas

(16)

3

maksudnya masing-masing pekerjaan diproses pada mesin yang disusun secara

parallel dan m mesin seri, maksudnya masing-masing pekerjaan harus

melewati masing-masing mesin.

Seperti penelitian yang dilakukan Putu (2011) dengan hasil penelitian

bahwa dengan menggunakan metode DRP terjadi penurunan biaya sebesar

20% dari metode yang digunakan perusahaan.Sedangkan penelitian yang

dilakukan Alfian (2011) dengan hasil penelitian bahwa aturan prioritas yang

paling efektif dari ketiga metode yaitu metode first come first served. Ini dapat

dilihat dari ukuran efektifitas yang menghasilkan waktu penyelesaian rata-rata,

rata-rata jumlah pekerjaan dalam system dan keterlambatan pekerjaan rata rata

metode first come first served lebih kecil dari pada metode lainya, dan juga

untuk utilisasi metode first come first served lebih besar dari pada utilisasi

metode shortest processing time dan longest processing time.

Dari fenomena diatas dapat disimpulkan bahwa Penjadwalan sangat

penting bagi perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, karena dengan

adanya penjadwalan perusahaan bisa menciptakan proses operasi yang cepat

dan efisien sehingga dapat mengurangi keterlambatan pada pengambilan

pesanan.Apabila suatu kegiatan atau aktivitas dikerjakan tanpa adanya

penjadwalan, besar kemungkinan kegiatan tersebut tidak akan berjalan sesuai

dengan harapan. Selain itu dengan penjadwalan sangat jelas dapat

menghasilkan biaya yang lebih rendah, pengiriman yang lebih cepat dan dapat

(17)

4

Perusahaan jasa biasanya menjual tingkat pelayanan, pada dasarnya

dalam perusahaan jasa dibutuhkan suatu pelayanan yang cepat dan efisien.

Disini peran sebuah penjadwalan sangat dibutuhkan untuk menciptakan

pelayanan yang cepat dan efisien. Penjadwalan pada perusahaan jasa berbeda

beberapa hal dengan perusahaan manufaktur, biasanya dalam perusahaan

manufaktur yang dijadwalkan adalah material, sedangpada perusahaan jasa

adalah sistem operasinya, selain itu sistem jasa jarang menyimpan persediaan

seperti perusahaan manufaktur dan lebih banyak menyerap tenaga kerja.

Secara umum jasa biasanya dapat berupa tindakan atau perbuatan

yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dimana produk yang

ditawarkan bisa berupa produk fisik maupun tidak, dimana jika produk itu

berupa produk fisik yang didalam tahapannya akan melalui beberapa

perubahan sehingga nantinya akan memuaskan keinginan konsumen/

pelanggan tersebut.Kategori penawaran jasa dapat dibedakan menjadi dua

macam, antara lain jasa murni (Pure Service)merupakan tawaran hanya berupa

jasa. Contohnya konsultasi psikologis dan juga jasa

campuran(Hybrid)merupakan penawaran barang dan jasa dengan proporsi

yang sama. Contohnya makanan yang ditawarkan di restoran atau

kateringdisertai pelayanan yang mengesankan.

Katering merupakan salah satu bentuk usaha dari industri jasa

(Hospitality Industry), dimana produk utamanya adalah penjualan makanan

dan minuman dengan pelayanan jasa lainnya yang berorientasi pada kepuasan

(18)

5

makanan dan minuman di tempat dimana produk usaha itu diselenggarakan

(In-side catering) atau produk makanan dan minuman di bawa ke luar tempat

produksinya (out-side catering).

PT. Sonokembang Wahana Jaya Malang merupakan perusahaan Jasa

yang bergerak di bidang pelayanan jasa katering dan hanya beroperasi

berdasarkan pesanan yang datang.PT.Sonokembang Wahana Jaya yang

menerima pesanan dengan kontrak dimana waktu pengambilan dan jumlah

yang dijanjikan untuk diambil sudah ditentukan.Hal ini membuat perusahaan

harus memperkirakan waktu selesai pesanan yaitu dimulai saat job order

diterima sampai pesanan jadi dan siap diambil. Adapun penjadwalan operasi

pada PT. Sonokembang Wahana Jaya menggunakan lebih dari 2 mesin dimana

proses awal dimulai dengan adanya penerimaan order, rencana produksi,

belanja bahan, proses produksi, dan penyajian pesanan dilokasi.

PT.Sonokembang Wahana Jaya sering mengalami masalah dalam

penjadwalan proses operasi karena tidak jarang PT. Sonokembang menerima

permintaan lebih dari 3 pesanan dalam sehari, dengan jumlah porsi, menu dan

tempat yang berbeda, sehingga tidak jarang pula terjadi keterlambatan atau

salah pengiriman pesanan ke konsumen. Karena kendala inilah perlu dibuat

penjadwalan proses operasi pada PT. Sonokembang Wahana Jaya, sehingga

metode penjadwalan yang dihasilkan dapat mengurangi keterlambatan

pengiriman tersebut.Diharapkan dengan penjadwalan proses operasi yang baik,

keberhasilan dalam pemenuhan permintaan pelanggan akan menjadi lebih

(19)

6

waktu dan tepat jumlah sehingga keterlambatan dan salah pengiriman dapat

ditekan seminimun mungkin.

Berkaitan dengan uraian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya

penjadwalan operasi pada sebuah perusahaan. Oleh karena itu penulis

mengadakan penelitian dengan judul “Penjadwalan Proses Operasi pada PT.

Sonokembang Wahana Jaya-Malang”.

B.PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka permasalahan dapat

dirumuskansebagai berikut:

1. Bagaimana desain proses operasi pada PT. Sonokembang Wahana Jaya?

2. Bagaimana penjadwalan proses operasipada PT. Sonokembang Wahana

Jaya?

C.PEMBATASAN MASALAH

Batasan masalah berfungsi untuk membatasi obyek masalah yang diteliti

tidak meluas dan mempermudah peneliti dalam menganalisa

permasalahan.Adapun batasan masalahnya yaitu penelitian hanya dilakukan

pada penjadwalan proses operasi pada tanggal 23 Agustus 2014 dimana

terdapat 6 pesanan dalam sehari pada PT. Sonokembang Wahana Jaya dengan

menu, jumlah porsi, waktu pengambilan dan tempat penyajian yang berbeda.

Analisis yang dilakukan terkait dengan kegiatan proses operasi, tetapi tidak

semua proses inti operasi yang dianalisis secara rinci, tetapi hanya pada proses

produksi pada kegiatan persiapan bahan produksi sampai proses produksi

(20)

7

waktu yang berbeda tergantung dari jumlah porsi yang dipesan. Selain itu

persiapan bahan produksi dan proses produksi merupakan faktor utama

keberhasilan pemenuhan pesanan. Data yang di analisis berkaitan dengan

jumlah porsi pada tiap pesanan yang berupa jumlah porsi prasmanan (paket

pesta) dan gubukan tanpa memperhatikan jumlah menu.

D.TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menggambarkan desain proses operasidi PT. Sonokembang Wahana

Jaya sehingga waktu proses produksi dapat diminimalkan.

2. Untuk menganalisatotal waktu pengerjaan proses operasi mulai dari

pesanan masuk sampai penyajian pesanan dari hasil penjadwalanproses

operasi yang dilakukan di PT. Sonokembang Wahana Jaya.

E.KEGUNAAN PENELITIAN

1. Hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan sebagai evaluasi dan

perbandingan terhadap penjadwalan proses operasi yang ada di PT.

Sonokembang Wahana Jaya.

2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi sumber referensi pada

(21)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Penelitian Terdahulu

Sebagai pertimbangan dan acuan perbandingan untuk landasan

penelitian yang akan dilakukan, maka peneliti menggunakan penelitian

terdahulu tentang penjadwalan sebagai berikut: penelitian yang dilakukan oleh

Muhammad Alfian Nasullah ( 2012 ), tujuan penelitiannnya yaitu untuk

mengetahui metode analisa yang paling efektif pada Jasa Laundry Dewi Sri.

Pada penelitian inimenggunakan metode analisa FCFS, SPT dan LPTdengan

hasil penelitian bahwa aturan prioritas pada Jasa Laundry Dewi Sri yang paling

efektif dari ketiga metode tersebut yaitu metode FCFS.

Putu Andayani (2011), dalam tujuan penelitiannya yaitu untuk

merencanakan penjadwalan aktivitas pendistribusian produksi Kursi lipat,

lemari dan meja furniture dan juga untuk meminimkan total biaya distribusi

yang minimum. Pada penelitian ini menggunakan metode Distribution

Requirement Planning (DRP) dengan hasil penelitian bahwa total biaya

dengan menggunakan metode perusahaan lebih besar dari metode DRP

sehingga metode DRP dipilih untuk melakukan perencanaan dan penjadwalan

distribusi produk ke kota Probolinggo, Semarang, Bandung dan Jakarta.

Johan Oscar (2013), metode yang dipakai dalam penelitiannya

adalah algoritma Non-Delay dengan menggunakan mesin majemuk sesuai

dengan keadaan kebanyakan perusahaan saat ini. Dalam penelitian ini dapat

(22)

algoritmanon-9

delay untuk mesin majemuk lebih optimal daripada metode yang telah

digunakan oleh perusahaan saat ini. Dengan metode ini, untuk memproduksi 48

job dengan 33 mesin membutuhkan maskepan 373 jam kerja dengan flow time

6,71 jam dan tardiness 188 jam.

Adapun persamaan penelitian terdahulu dengan sekarang adalah

memiliki tujuanuntuk merencanakan penjadwalan yang tepat untuk proses

operasi sehingga dapat mengetahui total waktu atau biaya pengerjaan suatu

pekerjaan, sedangkan perbedaan dari ketiga penelitian ini adalah pada obyek

dan metode yang digunakan dari tiap penelitian diatas.

B.Landasan Teori 1) Strategi Proses

Sebuah organisasi dapat menentukan suatu cara yang efektif dan

efisien untuk menghasilkan suatu barang atau jasa dengan menerapkan

strategi proses. Cara yang dibuat dan dipilih harus memenuhi persyaratan

pelanggan dan spesifikasi produk yang dihasilkan dalam batasan biaya dan

manajerial lainnya.

Strategi proses (process strategy) atau strategi transformasi adalah

sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi

barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara

memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dari pelanggan

dan spesifikasi produk yang ada dalam batasan biaya dan batasan

(23)

10

terhadap efisiensi dan produksi, serta fleksibilitas, biaya, dan kualitas

barang yang diproduksi (Heizer, 2010).

Ma’arif (2003) menjelaskan bahwa terdapat 4 tipe pendekatan yang

dilakukan oleh perusahaan dalam strategi proses, yaitu: pendekatan proyek,

pendekatan Batch Production, pendekatan Mass Production dan

pendekatan Proses yang berkelanjutan (Continuous Process).

Tipe-tipe Proses:

a) Pendekatan Proyek: merupakan sutu jenis produksi suatu barang untuk

memenuhi pesanan pelanggan.

b) Batch Production: Sistem produksi yang memproses beberapa item

dalam kelompok (batch) kecil.

c) Mass Production:Memproduksi barang yang volumenya besar dengan

produk yang terstandarisasi.

d) Continuous Process:digunakan untuk komoditas produk yang

volumenya sangat besar.

2) Analasis Aliran Proses

Mempelajari aliran proses berhubungan langsung dengan

transformasi prosesnya sendiri yang dapat dipandang sebagai suatu

rangkaian aliran yang menghubungkan masukan kepada keluaran. Dalam

aliran proses, kita akan menganalisis bagaimana suatu barang dibuat atau

bagaimana suatu jasa dihasilkan. Apabila urutan tahapan yang digunakan

dalam mengubah masukan menjadi keluaran dianalisis, biasanya dapat

(24)

11

Ishak(2010) menyebutkan bahwa inti dari analisis aliran proses

adalah peta aliran. Ide menguraikan aliran proses dalam bentuk peta aliran

(flow chart) sangat bermanfaat dan membantu dalam mencari prosedur dan

metode yang lebih baik. Memahami bagaimana bekerjanya suatu proses

merupakan halpenting untuk memastikan persaingan suatu perusahaan.

Suatu proses yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan

merugikan perusahaan tersebut setiap menit perusahaan tersebut

beroperasi.

Ishak(2010) menjelaskan bahwa peta aliran digunakan untuk

menggambarkan dan memperbaiki proses transformasi alam siste

produksi. Dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses produksi.

Beberapa atau seluruh elemen-elemen berikut ini mungkin dirubah:

a) Bahan Baku

b) Rancangan Kerja

c) Tahapan Proses yang digunakan

d) Informasi Pengendalian Manajemen

e) Peralatan atau perkakas.

Untuk tujuan analisis biasanya dibuat suatu peta aliran proses yang

enguraikan proses dengan simbol-simbol seperti ditunjukkan pada tabel

(25)

12

Tabel 2.1

Simbol- simbol yang Digunakan dalam Peta Aliran Proses

Gambar Simbol untuk Keterangan

Operasi

menunjukan elemen-elemen dasar dari proses tersebut, seperti tugas, aliran, area

penyimpanan.Di lain pihak, perencanaan pelayanan dirancang untuk membantu

(26)

13

3) Desain Operasi Jasa

Sebagian besar definisi jasa menekankan ketidakmampuan jasa

untuk diraba (intangibility) sebagai kebalikan untuk diraba (tangibility)

dari suatu barang (Schroeder: 2002). Dalam merancang proses industry

jasa dibutuhkan suatu kerangka kerja. Pada gambar 3.1 merupakan

segitiga jasa yang dikemukakan oleh Albrecth dan Ron Zemke (1985).

Kerangka ini merupakan segitiga jasa, yang mengasumsikan terdapat

empat elemen yang harus dipertimbangkan dalam memproduksi jasa:

pelanggan, manusia, strategi, dan system.

Gambar 2.1 Segitiga Jasa

Sumber: Schroeder (2002)

Strategi Jasa

Pelanggan

Sistem

(27)

14

Pelanggan ditengah-tengah segitiga sebab jasa harus selalu

berpusat pada pelanggan.Manusia adalah karyawan dari perusahaan

jasa.Strategi adalah pandangan atau filosofi yang digunakan untuk

menuntun segala aspek pelayanan jasa, serta system adalah system fisik

dan prosedur yang digunakan.

Konsep yang berhubungan dengan segitiga jasa memberikan suatu

cara berpikir yang menarik tentang operasi jasa. Konsep ini bermanfaat

untuk merancang system jasa dan untuk memecahkan masalah-masalah

jasa. Segitiga jasa juga dapat digunakan untuk mendiagnosa masalah jasa

dan untuk menentukan apa penyebab dari pelayanan yang jelek.

4) Penjadwalan

a)Pengertian Penjadwalan

Penjadwalan (schedulling) merupakan salah satu kegiatan penting

dalam perusahaan. Dalam suatu perusahaan industry, penjadwalan

diperlukan dlam mengalokasikan tenaga operator, mesin dan peralatan

produksi, urutan proses, jenis produk, pembelian material, dan

sebagainya.Demikian pula dalam kegiatan perhotelan, penadwala

diperlukan dalam pengaturan kamar hotel, ruang seminar/resepsi, menu

makanan, ataupun acara entertaintment.

Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme

di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja, sehingga

penjadwalan merupakan salah satu kegiatan penting dalam perusahaan.

(28)

15

dan perlatan produksi. Terlepas dari jenis perusahaanya setiap perusahaan

perlu untuk melakukan penjadwalan sebaik mungkin agar memperoleh

utilisasi maksimum dari sumber daya produksi dan aset lain yang dimiliki

(Herjanto: 1999).

Maka dapat disimpulkan bahwa penjadwalan merupakan

pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang mencakup kegiatan

mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja, dan menentukan

urutan pelaksanaan bagi suatu kegiatan operasi.Penjadwalan bertujuan

meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat

persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan

peralatan.

Menurut Heizer (2010 ) penjadwalan sangat penting sekali bagi

perusahaan karena :

a) Dengan penjadwalan yang efektif, perusahaan dapat menggunakan

asetnya dan menghasilkan kapasitas investasi yang lebih besar dan

sebaliknya mengurangi biaya.

b) Penjadwalan menambah kapasitasdan fleksibilitas yang terkait dan

memberikan waktu pengiriman yang lebih cepat dan dengan demikian

pelayanan kepada pelanggan menjadi lebih baik.

c) Dengan menggunakan konsep penjadwalan jangka pendek maka

(29)

16

b)Isu-Isu Penjadwalan

Penjadwalan sangat erat kaitannya dengan waktu

operasi.Penjadwalan dimulai dengan perencanaan kapasitas yang

meliputi fasilitas dan penguasaan terhadap mesin, kemudian jadwal

induk membagi rencana kasar dan membuat jadwal keseluruhan untuk

output. Penjadwalan jangka pendek menerjemahkan keputusan kapasitas,

rencana jangka menengah ke dalam urutan pekerjaan, penugasan khusus

terhadap karyawan, bahan baku dan fasilitas.

Berbagai isu yang berkitan dengan penjadwalan menurut Heizer (2010)

diantaranya :

1) Penjadwalan kedepan

Penjadwalan ke depan memulai skedul /jadwal segera setelah

persyaratan diketahui. Banyak digunakan pada rumah sakit, klinik,

restoran untuk makan malam, perusahaan permesinan. Pekerjaan

dilaksanakan atas pesanan konsumen dan sesegera mungkin

dilakukan pengiriman. Dirancang untuk menghasilkan jadwal yang

bisa diselesaikan meski tidak berarti memenuhi tanggal jatuh

temponya (Heizer, 2010).

2) Penjadwalan Kebelakang

Penjadwalan ke belakang dimulai dengan tanggal jatuh tempo,

menjadwal operasi finsal dahulu. Tahap-tahap dalam pekerjaan

kemudian dijadwal pada suatu waktu, dibalik. Dengan mengurangi

(30)

17

digunakan di perusahaan manufaktur dan juga jasa seperti katering.

Hal-hal tehnis seperti kerusakan mesin, masalah mutu seringkali

membuat penjadwalan semakin kompleks, sehingga perlu pemikiran

khusus (Heizer, 2010).

c) Kriteria Penjadwalan

Teknik penjadwalan yang benar tergantung pada volume pesanan,

ciri operasi, dan keseluruhan kompleksitas pekerjaan, sekaligus

pentingnya tempat pada masing-masing dari empat kriteria. Menurut

Heizer (2010), empat kriteria itu adalah:

1. Meminimalkan waktu penyelesaian. Ini dinilai dengan menetukan rata-rata waktu penyelsaiaan.

2. Memaksimalkan utilisasi. Ini dinilai dengan menentukan presentase waktu fasilitas itu digunakan.

3. Meminimalkan persediaan barang dalam proses. Ini dinilai dengan menetukan rata-rata jumlah pekerjaan dalam system. Hubungan antara

jumlah pekerjaan dalam system dan persediaan barang dalam proses

adalah tinggi. Dengan demikian semakin kecil jumlah ppekerjaan yang

ada dalam system, maka akan semakin kecil persediaannya

4. Meminimalkan waktu tunggu pelanggan. Ini dinilai dengan menetukan rata-rata jumlah keterlambatan.

Empat kriteria ini juga dapat digunankan dalam industri, untuk

mengevaluasi kinerja penjadwalan.sebagai tambahan, pendekatan

(31)

18

mudah dilaksanakan, fleksibel dan realistik.Sasaran dari penjadwalan

adalah untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya sehingga tujuan

produksi bisa tercapai. Dalam hal ini, kita harus memeriksa penjadwalan

di dalam peoduksi yang berfokus pada proses (terputus-putus), produksi

yang berulang-ulang dan sektor jasa.

d) Diagram Gantt

Beberapa manajer perusahaan kesulitan dalam melihat beberapa

ketimpangan antara pembebanan pusat kerja yang satu dengan pusat kerja

yang lainnya. Di satu sisi banyak pusat kerja yang banyak membutuhkan

pekerja karena waktu kerja yang dibutuhkan lebih lama, tetapi disisi lain

pusat kerja terdapat banyak waktu luang yang membutuhkan sedikit

pekerja. Oleh karena itu untuk manajer biasanya menggunakan Diagram

Gantt untuk melihat ketimpangan-ketimpangan pembebanan antara pusat

kerja satu dengan pusat kerja yang lain.

Diagram Gantt merupakan alat Bantu visual yang sangat berguna

dalam pembebanan dan penjadwalan. Diagram Gant menunjukkan

penggunaan sumber daya seperti pusat pekerjaan dan tenaga kerja. Ketika

digunakan dalam pembebanan, maka diagram ini akan menunjukkan

pembebanan dan waktu luang pada beberapa departemen, mesin atau

fasilitas (Heizer,2010).

Diagram Gantt menunjukkan beban kerja dalam sistem

sedemikian rupa sehingga manajer mengetahui penyesuaian apa yang

(32)

19

dari karyawan pusat kerja yang memiliki beban rendah dapat dipindahkan

untuk sementara agar dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja.

Sebagai contoh Sebuah produsen mesin cuci di New Orleans

menerima pesanan khusus untuk mesin yang digunakan pada fasilitas yang

unik, seperti kapal selam, rumah sakit, dan industri binatu yang besar.

Produksi setiap mesin membutuhkan tugas dan jangka waktu yang

berbeda-beda.

Gambar 2.2 Diagram Gantt

Sumber: (Heizer,2010)

Diagram pembebanan Gantt memiliki keterbatasan utama.

Diagram ini tidak memperhitungkan variabilitas produksi, seperti

gangguan mesin yang tidak diharapkan atau kesalahan manusia yang

memerlukan pengerjaan ulang. Sebagai konsekuensinya, diagram Gantt

harus diperbarui secara berkala untuk memperhitungkan pekerjaan baru

dan perkiraan waktu baru yang diperbaiki (Heizer,2010)

Oleh karena itu biasanya diagram Gantt diperlukan manajer

perusahaan untuk melihat pembebanan pada pusat kerja yang ada

(33)

20

kerja di perusahaan maka manajer akan mampu menyesuaikan kebutuhan

pekerja di setiap pusat kerja.

C.KERANGKA PIKIR

Meminimalkan keterlambatan maksimum (Maximum tardiness)sangat

penting dalam sebuah penjadwalan.Dengan adanya usaha mengurangi

keterlambatan maksimum merupakan sebuah bentuk pelayanan guna

memuaskan pelanggan yang nantinya berdampak pada loyalitas pelanggan.

Menurut Heizer (2010) menjelaskan bahwa mengurangi

keterlambatan maksimum (Maximum tardiness) dapat dilihat dari sebuah

pendekatan yang meminimalkan waktu pemrosesan untuk mengurutkan

sekelompok pekerjaan melalui dua pusat kerja dan meminimalkan waktu

luang total dalam pusat kerja.

Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(34)

21

Dari Gambar 2.3 dapat dilihat bahwa pesanan merupakan data yang

akan diolah, sedangkan pemetaan fungsi waktu dan Diagram Gant merupakan

alat analisa yang digunakan untuk mengolah data. Dengan demikian

diharapkan dapatmenganalisis dan menggambarkan desain proses operasidi PT.

Sonokembang Wahana Jaya sehingga waktu proses produksi dapat

diminimalkan, selain itu menganalisatotal waktu pengerjaan proses operasi

mulai dari pesanan masuk sampai penyajian pesanan dari hasil

penjadwalanproses operasi yang dilakukan di PT. Sonokembang Wahana Jaya

Gambar

Gambar Simbol untuk
Gambar 2.1 Segitiga Jasa
Gambar 2.2
Gambar 2.3  Kerangka pikir

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Diagram 2 terlihat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I memperoleh presentase sebesar 40% atau sebanyak 8 siswa yang

Tujuan tinjauan kasus berbasis bukti ini adalah untuk mengetahui pengaruh keikutsertaan pasien pada program jaminan kesehatan terhadap kontrol tekanan darah pada

Faktor lain yang mempengaruhi dan makin memperparah kondisi sosial kemasyarakatan pada saat itu adalah banyaknya aliran atau madzhab dengan tingkat fanatisme

Alun-alun adalah salah satu ruang terbuka publik di dalam kota yang berfungsi sebagai wadah berbagai aktivitas sosial seperti upacara pada hari besar, acara perlombaan,

1994 lulus Taman Kanak-Kanak Kristen Bina Bakti Bandung 2.. 2000 lulus Sekolah Dasar Kristen Bina Bakti

Mengumpulkan dan menganalisis data: Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang valid dan reliabel, dan kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data

Abstrak. Perkembangan dunia teknologi telah memberikan banyak perubahan dalam pola hidup manusia, termasuk juga memberikan pengaruh terhadap adanya fenomena lingkungan

Instrumen untuk mengukur peningkatan jumlah transaksi nasabah Dari ketiga instrumen diatas maka dapat di ukur menggunakan metode skala likert sebagai berikut:..