PENJADWALAN PROSES OPERASI
PADA PT. SONOKEMBANG WAHANA JAYA-MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh : Bayu Asih Syilvia 201010160311251
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya. Skripsi yang berjudul “Penjadwalan Proses Operasi padaPT.
Sonokembang Wahana Jaya-Malang”.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis dan
menggambarkan desain proses operasidi PT. Sonokembang Wahana Jaya
sehingga waktu proses produksi dapat diminimalkan, selanjutnya digunakan untuk
memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana di bidang Ekonomi.
Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Marsudi, M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang
3. Dra. Hj. Triningsih Sri Supriyati, M.P selaku Dosen Pembimbing Utama
sekaligus Dosen Wali kelas E Angkatan 2010, yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dra. Sri Nastiti Andarini, M.M, selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang
penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya
penulisan skripsi ini.
5. Baroya Mila Shanty, S.E, MM, Triningsih Sri Supriyati, M.P, Dr. Fien
Zulfikarijah, M.M, Heru Budiana, Sigit Pramono S.E, M.M selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Konsentrasi Manajemen Operasional, terimakasih atas
6. Pimpinan dan staff karyawan PT. Sonokembang Wahana Jaya Malang, yang
telah memberikan peneliti izin untuk melakukan penelitian.
7. Bapak M.Jayan dan Ibu Sukowati, serta adik tersayang Yuliarie Wulandari
yang telah memberikan segenap dukungan,baik moril dan materil, yang setiap
saat mendoakan, selalu memberikan dukungan dan perhatian serta semangat
sehingga dapat terus meningkatkan prestasi.
8. Zainul Afandi yang berperan sebagai sahabat, kakak dan tunangan tersayang,
terimakasih atas waktu, tenaga, biaya, kasih sayang, doa, dan semangat yang
selalu diberikan agar peneliti selalu giat dalam perkuliahan serta pengerjaan
skripsi..
9. Teman-teman bertigabelas konsentrasi MO 2010. Mas Supri, Ari, Lalu,
Dirman, Sungek, Toni, Iqbal, Indra, PakKajiMifta, Yandi, Yanuar, Lukmen,
Zulkarnaen, Terima kasih atas segala dukungan, persahabatan dan suka duka
yang kita bagi bersama selama 2 semester.
10.Teman-teman Part Time Prodi Manajemen, Ari Wibowo, Resti Eva, Ringga
Eka, dan yang selalu memberi dukungan disaat penulis tidak ada semangat
lagi. Terimakasih sudah menjadi teman terbaik disaat susah dan senang.
11.Teman-teman kozt putri “Selera 99” yang selalu menyemangati peneliti,
12.Semua pihak yang telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam
penyelesaian skripsi iniyang tidak bisa disebut satu persatu.
Semoga budi baik Bapak/Ibu Dosen, Saudara dan teman-teman yang telah
diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan. Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dalam pesunan
skripsi ini, maka dari itu dengan segala kerendahan hati penuis
skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, Agustus 2014
Penulis,
DAFTAR ISI A.Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 8
B. Landasan Teori ... 9
C.Definisi Operasional Variabel ... 22
D.Populasi dan Sampel ... 24
E. Jenis dan Sumber Data... 24
F. Teknik Pengumpulan Data ... 25
G.Teknik Analisis Data ... 26
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Tinjauan Umum Perusahaan ... 31
1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 31
2. Process Maping ... 55 3. Diagram Gantt ... 67 C. Pembahasan ... 91
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ... 95 B.Saran ... 96
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Segitiga Jasa 13 Gambar 2.2 Diagram Gantt 19 Gambar 2.3 Kerangka Pikir 20 Gambar 3.1 Flow Chart Desain Proses dan Penjadwalan 27 Gambar 3.2 Diagram Alir (Flow Diagram) 28 Ganbar 3.3 Peta Fungsi waktu Dasar 29 Gambar 3.4 Peta Fungsi waktu Target 29 Gambar 3.5 Contoh Diagram Gantt 30 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Sonokembang Wahana Jaya 33 Gambar 4.2 Proses Produksi PT. Sonokembang Wahana Jaya 44 Gambar 4.3 Flow Diagram Proses Operasi
PT. Sonokembang Wahana Jaya 53 Gambar 4.4 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 5.750 porsi 55 Gambar 4.5 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 6.200 porsi 57 Gambar 4.6 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 700 porsi 59 Gambar 4.7 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 4.400 porsi 61 Gambar 4.8 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 3.600 porsi 63 Gambar 4.9 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 4.300 porsi 65 Gambar 4.10 Pengaplikasian Diagram Gantt
untuk pesanan 5.750 porsi 67 Gambar 4.11 Pengaplikasian Diagram Gantt
untuk pesanan 6.200 porsi 71 Gambar 4.12 Pengaplikasian Diagram Gantt
untuk pesanan 700 porsi 75 Gambar 4.13 Pengaplikasian Diagram Gantt
untuk pesanan 4.400 porsi 79 Gambar 4.14 Pengaplikasian Diagram Gantt
untuk pesanan 3.600 porsi 83 Gambar 4.15 Pengaplikasian Diagram Gantt
untuk pesanan 4.300 porsi 87 Gambar 4.16 Pengaplikasian Kegiatan Proses Produksi Inti
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Simbol- simbol yang Digunakan dalam Peta Aliran Proses 12
Tabel 4.1 Junlah Tenaga Kerja Tetap pada PT. Sonokembang Wahana Jaya per Departemen Dengan satuan Orang 39 Tabel 4.2 Pembagian Jam Kerja pada PT. Sonokembang
untuk Karyawan Tetap per hari 40 Tabel 4.3Tabel Alat dan Mesin utama yang digunakan
PT. Sonokembang dalam proses operasi 42 Tabel 4.4Tabel Alat dan Mesin Pembantu yang digunakan
PT. Sonokembang dalam proses operasi 42 Tabel 4.5Tabel Bahan Produksi utama yang digunakan
PT. Sonokembang dalam proses operasi 43 Tabel 4.6Jenis Produk Yang Dihasilkan PT. Sonokembang
Wahana Jaya 48
Tabel 4.7Data Waktu Standart Proses Produksi
pada PT. Sonokembang Wahana Jaya 50 Tabel 4.8 Hasil pencatatan pesanan beserta batas waktu
DAFTAR LAMPIRAN
Nama Lampiran Judul
Lampiran 1 Bukti Pesanan Bulan Agustus 2014
Lampiran 2 Bukti Pesanan tanggal 23 Agustus 2014
Lampiran 3 Struktur Organisasi tiap Departemen
Lampiran 4 Standart Waktu Pengiriman ke Gedung
Lampiran 5 Waktu Standart Proses Produksi PT. Sonokembang
Wahana Jaya tiap pesanan
Lampiran 6 Hasil Pencatatan Bukti Pesanan pada PT.
Sonokembang Wahana Jaya untuk pesanan 23
Agustus 2014
Lampiran 7 Hasil Pencatatan Waktu Proses Produksi tiap
pesanan
Lampiran 8 Hasil pencatatan pekerjaan beserta waktu proses dan
batas waktu pekerjaan hari Sabtu 23 Agustus 2014
Lampiran 9 Pengaplikasian pemetaan proses tiap pesanan
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Putu. 2011. Perencanaan Penjadwalan Distribusi Produk dengan
Metode Distribution Requirement Planning (DRP) Di PT. Kharisma Esa
Ardhi-Surabaya. Surabaya: UPN Veteran.
Heizer, Jay. dan Barry Render. 2010. Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 9. Jakarta:
Salemba Empat.
Heizer, Jay. dan Barry Render. 2010. Manajemen Operasi Buku 2 Edisi 9. Jakarta:
Salemba Empat.
Herjanto, Eddy. 1999. Manajemen Produksi & Operasi. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ma’arif, M.Syamsul. dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Operasi. Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nasullah, Muhammad Alfian. 2012. Evaluasi Alternatif Aturan Prioritas
Penjadwalan (Studi Pada Perusahaan Jasa Laundry Dewi Sri).
Malang:UMM.
Oscar, Johan Ong. 2013. Penjadwalan Non-Delay Melalui Mesin Majemuk untuk
Meminimumkan Maskepan.Program Studi Teknik Industri. President
University.
Schroeder, Roger G. 2002. Manajemen Operasi: Pengambilan Keputusan dalam
Suatu FungsiOperasi. Jakarta: Erlangga.
Supomo, Bambang. 2009. Metedologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi &
Manajemen Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.
Sanusi, Anwar. 2013. Metedologi Penelitian Bisnis.Jakarta: Salemba Empat.
Wibisono, Dermawan. 2000. Seri Komunikasi Profesional:Riset Bisnis Edisi 1.
1
BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan dunia usaha mengalami persaingan yang begitu ketat
dan peningkatan permintaan layanan lebih dari pelanggan. Dalam
memenangkan persaingan tersebut, perusahan membutuhkan strategi operasi
diantaranya meningkatkan kepuasan pelanggan melalui produk berkualitas,
ketepatan waktu pengiriman, dan efisiensi biaya. Selain itu, manajemen
operasional merupakan salah satu upaya dalam memenangkan persaingan,
disamping teknologi-teknologi yang canggih, manajemen operasional yang
handal dalam merencanakan proses produksi juga sangat dibutuhkan dalam
rangka menciptakan proses produksi yang cepat dan efisien guna memberikan
kepuasan kepada pelanggan.
Melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien agar tujuan tercapai
adalah yang diinginkan oleh semua manajemen perusahaan.Oleh karena itu
pemahaman mengenai konsep penjadwalan sangat penting, sehingga para
pelaksana mengetahui kapan waktu harus memulai suatu pekerjaan dan kapan
waktu mengakhirinya.Penjadwalan merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan perusahaan dalam meningkatkan persaingan pada era pasar bebas
karena teknik penjadwalan yang benar bergantung pada volume pesanan, sifat
alami operasi dan kompleksitas pekerjaan keseluruhan, demikian pula
kepentingan yang ditempatkan pada empat kriteria.Keempat kriteria tersebut
2
meminimalkan persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP),
meminimalkan waktu tunggu pelanggan (Heizer, 2010).
Penjadwalan akan berimplikasi pada banyak hal diantaranya pada
penggunaan asset yang dimiliki perusahaan menjadi efektif sehingga investasi
yang ditanamkan perusahaan akan memberikan hasil yang optimal. Kapasitas
yang akan digunakan akan lebih terukur sehingga jumlah output dapat
dipastikan dan pelayanan kepada konsumen dapat lebih baik dari sebelumnya.
Pada akhirnya akan lebih cepat pengiriman produk kepada konsumen yang
berarti keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam pelayanan yang cepat
dapat tercapai.
Heizer (2010) menjelaskan bahwa jenis-jenis penjadwalan ada tiga,
diantaranya penjadwalan jangka pendek; penjadwalan agregat; dan
penjadwalan proyek. Dari ketiga penjadwalan tersebut mempunyai tujuan
untuk meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, tingkat
persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan
peralatan. Penjadwalan harus dibedakan dengan perencanaan agregat.
Perencanaan agregat berupaya menentukan sumber daya yang digunakan,
sedangkan penjadwalan mengalokasikan sumber daya yang disediakan oleh
perencanaan agregat sedemikian rupa sehingga tujuan operasi tercapai.
Pengurutan pekerjaan pada mesin terdiri atas dua jenis yaitu
pengurutan n pekerjaan terhadap 1 mesin dan pengurutan 2 pekerjaan terhadap
lebih dari 1 mesin. Pengurutan n pekerjaan terhadap m mesin juga terdiri atas
3
maksudnya masing-masing pekerjaan diproses pada mesin yang disusun secara
parallel dan m mesin seri, maksudnya masing-masing pekerjaan harus
melewati masing-masing mesin.
Seperti penelitian yang dilakukan Putu (2011) dengan hasil penelitian
bahwa dengan menggunakan metode DRP terjadi penurunan biaya sebesar
20% dari metode yang digunakan perusahaan.Sedangkan penelitian yang
dilakukan Alfian (2011) dengan hasil penelitian bahwa aturan prioritas yang
paling efektif dari ketiga metode yaitu metode first come first served. Ini dapat
dilihat dari ukuran efektifitas yang menghasilkan waktu penyelesaian rata-rata,
rata-rata jumlah pekerjaan dalam system dan keterlambatan pekerjaan rata rata
metode first come first served lebih kecil dari pada metode lainya, dan juga
untuk utilisasi metode first come first served lebih besar dari pada utilisasi
metode shortest processing time dan longest processing time.
Dari fenomena diatas dapat disimpulkan bahwa Penjadwalan sangat
penting bagi perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, karena dengan
adanya penjadwalan perusahaan bisa menciptakan proses operasi yang cepat
dan efisien sehingga dapat mengurangi keterlambatan pada pengambilan
pesanan.Apabila suatu kegiatan atau aktivitas dikerjakan tanpa adanya
penjadwalan, besar kemungkinan kegiatan tersebut tidak akan berjalan sesuai
dengan harapan. Selain itu dengan penjadwalan sangat jelas dapat
menghasilkan biaya yang lebih rendah, pengiriman yang lebih cepat dan dapat
4
Perusahaan jasa biasanya menjual tingkat pelayanan, pada dasarnya
dalam perusahaan jasa dibutuhkan suatu pelayanan yang cepat dan efisien.
Disini peran sebuah penjadwalan sangat dibutuhkan untuk menciptakan
pelayanan yang cepat dan efisien. Penjadwalan pada perusahaan jasa berbeda
beberapa hal dengan perusahaan manufaktur, biasanya dalam perusahaan
manufaktur yang dijadwalkan adalah material, sedangpada perusahaan jasa
adalah sistem operasinya, selain itu sistem jasa jarang menyimpan persediaan
seperti perusahaan manufaktur dan lebih banyak menyerap tenaga kerja.
Secara umum jasa biasanya dapat berupa tindakan atau perbuatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dimana produk yang
ditawarkan bisa berupa produk fisik maupun tidak, dimana jika produk itu
berupa produk fisik yang didalam tahapannya akan melalui beberapa
perubahan sehingga nantinya akan memuaskan keinginan konsumen/
pelanggan tersebut.Kategori penawaran jasa dapat dibedakan menjadi dua
macam, antara lain jasa murni (Pure Service)merupakan tawaran hanya berupa
jasa. Contohnya konsultasi psikologis dan juga jasa
campuran(Hybrid)merupakan penawaran barang dan jasa dengan proporsi
yang sama. Contohnya makanan yang ditawarkan di restoran atau
kateringdisertai pelayanan yang mengesankan.
Katering merupakan salah satu bentuk usaha dari industri jasa
(Hospitality Industry), dimana produk utamanya adalah penjualan makanan
dan minuman dengan pelayanan jasa lainnya yang berorientasi pada kepuasan
5
makanan dan minuman di tempat dimana produk usaha itu diselenggarakan
(In-side catering) atau produk makanan dan minuman di bawa ke luar tempat
produksinya (out-side catering).
PT. Sonokembang Wahana Jaya Malang merupakan perusahaan Jasa
yang bergerak di bidang pelayanan jasa katering dan hanya beroperasi
berdasarkan pesanan yang datang.PT.Sonokembang Wahana Jaya yang
menerima pesanan dengan kontrak dimana waktu pengambilan dan jumlah
yang dijanjikan untuk diambil sudah ditentukan.Hal ini membuat perusahaan
harus memperkirakan waktu selesai pesanan yaitu dimulai saat job order
diterima sampai pesanan jadi dan siap diambil. Adapun penjadwalan operasi
pada PT. Sonokembang Wahana Jaya menggunakan lebih dari 2 mesin dimana
proses awal dimulai dengan adanya penerimaan order, rencana produksi,
belanja bahan, proses produksi, dan penyajian pesanan dilokasi.
PT.Sonokembang Wahana Jaya sering mengalami masalah dalam
penjadwalan proses operasi karena tidak jarang PT. Sonokembang menerima
permintaan lebih dari 3 pesanan dalam sehari, dengan jumlah porsi, menu dan
tempat yang berbeda, sehingga tidak jarang pula terjadi keterlambatan atau
salah pengiriman pesanan ke konsumen. Karena kendala inilah perlu dibuat
penjadwalan proses operasi pada PT. Sonokembang Wahana Jaya, sehingga
metode penjadwalan yang dihasilkan dapat mengurangi keterlambatan
pengiriman tersebut.Diharapkan dengan penjadwalan proses operasi yang baik,
keberhasilan dalam pemenuhan permintaan pelanggan akan menjadi lebih
6
waktu dan tepat jumlah sehingga keterlambatan dan salah pengiriman dapat
ditekan seminimun mungkin.
Berkaitan dengan uraian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya
penjadwalan operasi pada sebuah perusahaan. Oleh karena itu penulis
mengadakan penelitian dengan judul “Penjadwalan Proses Operasi pada PT.
Sonokembang Wahana Jaya-Malang”.
B.PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka permasalahan dapat
dirumuskansebagai berikut:
1. Bagaimana desain proses operasi pada PT. Sonokembang Wahana Jaya?
2. Bagaimana penjadwalan proses operasipada PT. Sonokembang Wahana
Jaya?
C.PEMBATASAN MASALAH
Batasan masalah berfungsi untuk membatasi obyek masalah yang diteliti
tidak meluas dan mempermudah peneliti dalam menganalisa
permasalahan.Adapun batasan masalahnya yaitu penelitian hanya dilakukan
pada penjadwalan proses operasi pada tanggal 23 Agustus 2014 dimana
terdapat 6 pesanan dalam sehari pada PT. Sonokembang Wahana Jaya dengan
menu, jumlah porsi, waktu pengambilan dan tempat penyajian yang berbeda.
Analisis yang dilakukan terkait dengan kegiatan proses operasi, tetapi tidak
semua proses inti operasi yang dianalisis secara rinci, tetapi hanya pada proses
produksi pada kegiatan persiapan bahan produksi sampai proses produksi
7
waktu yang berbeda tergantung dari jumlah porsi yang dipesan. Selain itu
persiapan bahan produksi dan proses produksi merupakan faktor utama
keberhasilan pemenuhan pesanan. Data yang di analisis berkaitan dengan
jumlah porsi pada tiap pesanan yang berupa jumlah porsi prasmanan (paket
pesta) dan gubukan tanpa memperhatikan jumlah menu.
D.TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menggambarkan desain proses operasidi PT. Sonokembang Wahana
Jaya sehingga waktu proses produksi dapat diminimalkan.
2. Untuk menganalisatotal waktu pengerjaan proses operasi mulai dari
pesanan masuk sampai penyajian pesanan dari hasil penjadwalanproses
operasi yang dilakukan di PT. Sonokembang Wahana Jaya.
E.KEGUNAAN PENELITIAN
1. Hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan sebagai evaluasi dan
perbandingan terhadap penjadwalan proses operasi yang ada di PT.
Sonokembang Wahana Jaya.
2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi sumber referensi pada
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Penelitian Terdahulu
Sebagai pertimbangan dan acuan perbandingan untuk landasan
penelitian yang akan dilakukan, maka peneliti menggunakan penelitian
terdahulu tentang penjadwalan sebagai berikut: penelitian yang dilakukan oleh
Muhammad Alfian Nasullah ( 2012 ), tujuan penelitiannnya yaitu untuk
mengetahui metode analisa yang paling efektif pada Jasa Laundry Dewi Sri.
Pada penelitian inimenggunakan metode analisa FCFS, SPT dan LPTdengan
hasil penelitian bahwa aturan prioritas pada Jasa Laundry Dewi Sri yang paling
efektif dari ketiga metode tersebut yaitu metode FCFS.
Putu Andayani (2011), dalam tujuan penelitiannya yaitu untuk
merencanakan penjadwalan aktivitas pendistribusian produksi Kursi lipat,
lemari dan meja furniture dan juga untuk meminimkan total biaya distribusi
yang minimum. Pada penelitian ini menggunakan metode Distribution
Requirement Planning (DRP) dengan hasil penelitian bahwa total biaya
dengan menggunakan metode perusahaan lebih besar dari metode DRP
sehingga metode DRP dipilih untuk melakukan perencanaan dan penjadwalan
distribusi produk ke kota Probolinggo, Semarang, Bandung dan Jakarta.
Johan Oscar (2013), metode yang dipakai dalam penelitiannya
adalah algoritma Non-Delay dengan menggunakan mesin majemuk sesuai
dengan keadaan kebanyakan perusahaan saat ini. Dalam penelitian ini dapat
algoritmanon-9
delay untuk mesin majemuk lebih optimal daripada metode yang telah
digunakan oleh perusahaan saat ini. Dengan metode ini, untuk memproduksi 48
job dengan 33 mesin membutuhkan maskepan 373 jam kerja dengan flow time
6,71 jam dan tardiness 188 jam.
Adapun persamaan penelitian terdahulu dengan sekarang adalah
memiliki tujuanuntuk merencanakan penjadwalan yang tepat untuk proses
operasi sehingga dapat mengetahui total waktu atau biaya pengerjaan suatu
pekerjaan, sedangkan perbedaan dari ketiga penelitian ini adalah pada obyek
dan metode yang digunakan dari tiap penelitian diatas.
B.Landasan Teori 1) Strategi Proses
Sebuah organisasi dapat menentukan suatu cara yang efektif dan
efisien untuk menghasilkan suatu barang atau jasa dengan menerapkan
strategi proses. Cara yang dibuat dan dipilih harus memenuhi persyaratan
pelanggan dan spesifikasi produk yang dihasilkan dalam batasan biaya dan
manajerial lainnya.
Strategi proses (process strategy) atau strategi transformasi adalah
sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi
barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara
memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dari pelanggan
dan spesifikasi produk yang ada dalam batasan biaya dan batasan
10
terhadap efisiensi dan produksi, serta fleksibilitas, biaya, dan kualitas
barang yang diproduksi (Heizer, 2010).
Ma’arif (2003) menjelaskan bahwa terdapat 4 tipe pendekatan yang
dilakukan oleh perusahaan dalam strategi proses, yaitu: pendekatan proyek,
pendekatan Batch Production, pendekatan Mass Production dan
pendekatan Proses yang berkelanjutan (Continuous Process).
Tipe-tipe Proses:
a) Pendekatan Proyek: merupakan sutu jenis produksi suatu barang untuk
memenuhi pesanan pelanggan.
b) Batch Production: Sistem produksi yang memproses beberapa item
dalam kelompok (batch) kecil.
c) Mass Production:Memproduksi barang yang volumenya besar dengan
produk yang terstandarisasi.
d) Continuous Process:digunakan untuk komoditas produk yang
volumenya sangat besar.
2) Analasis Aliran Proses
Mempelajari aliran proses berhubungan langsung dengan
transformasi prosesnya sendiri yang dapat dipandang sebagai suatu
rangkaian aliran yang menghubungkan masukan kepada keluaran. Dalam
aliran proses, kita akan menganalisis bagaimana suatu barang dibuat atau
bagaimana suatu jasa dihasilkan. Apabila urutan tahapan yang digunakan
dalam mengubah masukan menjadi keluaran dianalisis, biasanya dapat
11
Ishak(2010) menyebutkan bahwa inti dari analisis aliran proses
adalah peta aliran. Ide menguraikan aliran proses dalam bentuk peta aliran
(flow chart) sangat bermanfaat dan membantu dalam mencari prosedur dan
metode yang lebih baik. Memahami bagaimana bekerjanya suatu proses
merupakan halpenting untuk memastikan persaingan suatu perusahaan.
Suatu proses yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan
merugikan perusahaan tersebut setiap menit perusahaan tersebut
beroperasi.
Ishak(2010) menjelaskan bahwa peta aliran digunakan untuk
menggambarkan dan memperbaiki proses transformasi alam siste
produksi. Dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses produksi.
Beberapa atau seluruh elemen-elemen berikut ini mungkin dirubah:
a) Bahan Baku
b) Rancangan Kerja
c) Tahapan Proses yang digunakan
d) Informasi Pengendalian Manajemen
e) Peralatan atau perkakas.
Untuk tujuan analisis biasanya dibuat suatu peta aliran proses yang
enguraikan proses dengan simbol-simbol seperti ditunjukkan pada tabel
12
Tabel 2.1
Simbol- simbol yang Digunakan dalam Peta Aliran Proses
Gambar Simbol untuk Keterangan
Operasi
menunjukan elemen-elemen dasar dari proses tersebut, seperti tugas, aliran, area
penyimpanan.Di lain pihak, perencanaan pelayanan dirancang untuk membantu
13
3) Desain Operasi Jasa
Sebagian besar definisi jasa menekankan ketidakmampuan jasa
untuk diraba (intangibility) sebagai kebalikan untuk diraba (tangibility)
dari suatu barang (Schroeder: 2002). Dalam merancang proses industry
jasa dibutuhkan suatu kerangka kerja. Pada gambar 3.1 merupakan
segitiga jasa yang dikemukakan oleh Albrecth dan Ron Zemke (1985).
Kerangka ini merupakan segitiga jasa, yang mengasumsikan terdapat
empat elemen yang harus dipertimbangkan dalam memproduksi jasa:
pelanggan, manusia, strategi, dan system.
Gambar 2.1 Segitiga Jasa
Sumber: Schroeder (2002)
Strategi Jasa
Pelanggan
Sistem
14
Pelanggan ditengah-tengah segitiga sebab jasa harus selalu
berpusat pada pelanggan.Manusia adalah karyawan dari perusahaan
jasa.Strategi adalah pandangan atau filosofi yang digunakan untuk
menuntun segala aspek pelayanan jasa, serta system adalah system fisik
dan prosedur yang digunakan.
Konsep yang berhubungan dengan segitiga jasa memberikan suatu
cara berpikir yang menarik tentang operasi jasa. Konsep ini bermanfaat
untuk merancang system jasa dan untuk memecahkan masalah-masalah
jasa. Segitiga jasa juga dapat digunakan untuk mendiagnosa masalah jasa
dan untuk menentukan apa penyebab dari pelayanan yang jelek.
4) Penjadwalan
a)Pengertian Penjadwalan
Penjadwalan (schedulling) merupakan salah satu kegiatan penting
dalam perusahaan. Dalam suatu perusahaan industry, penjadwalan
diperlukan dlam mengalokasikan tenaga operator, mesin dan peralatan
produksi, urutan proses, jenis produk, pembelian material, dan
sebagainya.Demikian pula dalam kegiatan perhotelan, penadwala
diperlukan dalam pengaturan kamar hotel, ruang seminar/resepsi, menu
makanan, ataupun acara entertaintment.
Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme
di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja, sehingga
penjadwalan merupakan salah satu kegiatan penting dalam perusahaan.
15
dan perlatan produksi. Terlepas dari jenis perusahaanya setiap perusahaan
perlu untuk melakukan penjadwalan sebaik mungkin agar memperoleh
utilisasi maksimum dari sumber daya produksi dan aset lain yang dimiliki
(Herjanto: 1999).
Maka dapat disimpulkan bahwa penjadwalan merupakan
pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang mencakup kegiatan
mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja, dan menentukan
urutan pelaksanaan bagi suatu kegiatan operasi.Penjadwalan bertujuan
meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat
persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan
peralatan.
Menurut Heizer (2010 ) penjadwalan sangat penting sekali bagi
perusahaan karena :
a) Dengan penjadwalan yang efektif, perusahaan dapat menggunakan
asetnya dan menghasilkan kapasitas investasi yang lebih besar dan
sebaliknya mengurangi biaya.
b) Penjadwalan menambah kapasitasdan fleksibilitas yang terkait dan
memberikan waktu pengiriman yang lebih cepat dan dengan demikian
pelayanan kepada pelanggan menjadi lebih baik.
c) Dengan menggunakan konsep penjadwalan jangka pendek maka
16
b)Isu-Isu Penjadwalan
Penjadwalan sangat erat kaitannya dengan waktu
operasi.Penjadwalan dimulai dengan perencanaan kapasitas yang
meliputi fasilitas dan penguasaan terhadap mesin, kemudian jadwal
induk membagi rencana kasar dan membuat jadwal keseluruhan untuk
output. Penjadwalan jangka pendek menerjemahkan keputusan kapasitas,
rencana jangka menengah ke dalam urutan pekerjaan, penugasan khusus
terhadap karyawan, bahan baku dan fasilitas.
Berbagai isu yang berkitan dengan penjadwalan menurut Heizer (2010)
diantaranya :
1) Penjadwalan kedepan
Penjadwalan ke depan memulai skedul /jadwal segera setelah
persyaratan diketahui. Banyak digunakan pada rumah sakit, klinik,
restoran untuk makan malam, perusahaan permesinan. Pekerjaan
dilaksanakan atas pesanan konsumen dan sesegera mungkin
dilakukan pengiriman. Dirancang untuk menghasilkan jadwal yang
bisa diselesaikan meski tidak berarti memenuhi tanggal jatuh
temponya (Heizer, 2010).
2) Penjadwalan Kebelakang
Penjadwalan ke belakang dimulai dengan tanggal jatuh tempo,
menjadwal operasi finsal dahulu. Tahap-tahap dalam pekerjaan
kemudian dijadwal pada suatu waktu, dibalik. Dengan mengurangi
17
digunakan di perusahaan manufaktur dan juga jasa seperti katering.
Hal-hal tehnis seperti kerusakan mesin, masalah mutu seringkali
membuat penjadwalan semakin kompleks, sehingga perlu pemikiran
khusus (Heizer, 2010).
c) Kriteria Penjadwalan
Teknik penjadwalan yang benar tergantung pada volume pesanan,
ciri operasi, dan keseluruhan kompleksitas pekerjaan, sekaligus
pentingnya tempat pada masing-masing dari empat kriteria. Menurut
Heizer (2010), empat kriteria itu adalah:
1. Meminimalkan waktu penyelesaian. Ini dinilai dengan menetukan rata-rata waktu penyelsaiaan.
2. Memaksimalkan utilisasi. Ini dinilai dengan menentukan presentase waktu fasilitas itu digunakan.
3. Meminimalkan persediaan barang dalam proses. Ini dinilai dengan menetukan rata-rata jumlah pekerjaan dalam system. Hubungan antara
jumlah pekerjaan dalam system dan persediaan barang dalam proses
adalah tinggi. Dengan demikian semakin kecil jumlah ppekerjaan yang
ada dalam system, maka akan semakin kecil persediaannya
4. Meminimalkan waktu tunggu pelanggan. Ini dinilai dengan menetukan rata-rata jumlah keterlambatan.
Empat kriteria ini juga dapat digunankan dalam industri, untuk
mengevaluasi kinerja penjadwalan.sebagai tambahan, pendekatan
18
mudah dilaksanakan, fleksibel dan realistik.Sasaran dari penjadwalan
adalah untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya sehingga tujuan
produksi bisa tercapai. Dalam hal ini, kita harus memeriksa penjadwalan
di dalam peoduksi yang berfokus pada proses (terputus-putus), produksi
yang berulang-ulang dan sektor jasa.
d) Diagram Gantt
Beberapa manajer perusahaan kesulitan dalam melihat beberapa
ketimpangan antara pembebanan pusat kerja yang satu dengan pusat kerja
yang lainnya. Di satu sisi banyak pusat kerja yang banyak membutuhkan
pekerja karena waktu kerja yang dibutuhkan lebih lama, tetapi disisi lain
pusat kerja terdapat banyak waktu luang yang membutuhkan sedikit
pekerja. Oleh karena itu untuk manajer biasanya menggunakan Diagram
Gantt untuk melihat ketimpangan-ketimpangan pembebanan antara pusat
kerja satu dengan pusat kerja yang lain.
Diagram Gantt merupakan alat Bantu visual yang sangat berguna
dalam pembebanan dan penjadwalan. Diagram Gant menunjukkan
penggunaan sumber daya seperti pusat pekerjaan dan tenaga kerja. Ketika
digunakan dalam pembebanan, maka diagram ini akan menunjukkan
pembebanan dan waktu luang pada beberapa departemen, mesin atau
fasilitas (Heizer,2010).
Diagram Gantt menunjukkan beban kerja dalam sistem
sedemikian rupa sehingga manajer mengetahui penyesuaian apa yang
19
dari karyawan pusat kerja yang memiliki beban rendah dapat dipindahkan
untuk sementara agar dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja.
Sebagai contoh Sebuah produsen mesin cuci di New Orleans
menerima pesanan khusus untuk mesin yang digunakan pada fasilitas yang
unik, seperti kapal selam, rumah sakit, dan industri binatu yang besar.
Produksi setiap mesin membutuhkan tugas dan jangka waktu yang
berbeda-beda.
Gambar 2.2 Diagram Gantt
Sumber: (Heizer,2010)
Diagram pembebanan Gantt memiliki keterbatasan utama.
Diagram ini tidak memperhitungkan variabilitas produksi, seperti
gangguan mesin yang tidak diharapkan atau kesalahan manusia yang
memerlukan pengerjaan ulang. Sebagai konsekuensinya, diagram Gantt
harus diperbarui secara berkala untuk memperhitungkan pekerjaan baru
dan perkiraan waktu baru yang diperbaiki (Heizer,2010)
Oleh karena itu biasanya diagram Gantt diperlukan manajer
perusahaan untuk melihat pembebanan pada pusat kerja yang ada
20
kerja di perusahaan maka manajer akan mampu menyesuaikan kebutuhan
pekerja di setiap pusat kerja.
C.KERANGKA PIKIR
Meminimalkan keterlambatan maksimum (Maximum tardiness)sangat
penting dalam sebuah penjadwalan.Dengan adanya usaha mengurangi
keterlambatan maksimum merupakan sebuah bentuk pelayanan guna
memuaskan pelanggan yang nantinya berdampak pada loyalitas pelanggan.
Menurut Heizer (2010) menjelaskan bahwa mengurangi
keterlambatan maksimum (Maximum tardiness) dapat dilihat dari sebuah
pendekatan yang meminimalkan waktu pemrosesan untuk mengurutkan
sekelompok pekerjaan melalui dua pusat kerja dan meminimalkan waktu
luang total dalam pusat kerja.
Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
21
Dari Gambar 2.3 dapat dilihat bahwa pesanan merupakan data yang
akan diolah, sedangkan pemetaan fungsi waktu dan Diagram Gant merupakan
alat analisa yang digunakan untuk mengolah data. Dengan demikian
diharapkan dapatmenganalisis dan menggambarkan desain proses operasidi PT.
Sonokembang Wahana Jaya sehingga waktu proses produksi dapat
diminimalkan, selain itu menganalisatotal waktu pengerjaan proses operasi
mulai dari pesanan masuk sampai penyajian pesanan dari hasil
penjadwalanproses operasi yang dilakukan di PT. Sonokembang Wahana Jaya