• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia. 62 Penelitian ini menggunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia. 62 Penelitian ini menggunakan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam riset ini adalah penelitian Expostfacto artinya data yang dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. Peneliti dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia.62 Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif artinya penelitian yang dilakukan untuk menentukan ada tidaknya hubungan yang menyangkut hubungan antara aspek-aspek yang diteliti dengan menggunakan koefisien korelasi statistik, untuk membandingkan hasil pengukuran dua atau lebih variable yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara vareabel-vareabel yang menjadi aspek penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa :

Koefesien korelasi adalah suatu alat statistik yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua vareabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabelnya.63

B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian

Adapun penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan terhitung mulai tanggal 01 oktober sampai dengan selesai. Penelitian yang berjangka waktu

62

Moh. Nazir ph. D metodologi penelitian graha indonesia 2005 h. 59.

63

Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 95-96.

(2)

dua bulan tersebut peneliti pergunakan seoptimal mungkin untuk menggali informasi dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. 2. Tempat penelitian

Sesuai dengan judul skripsi yang diteliti oleh penulis maka penelitian ini bertempat di Bank syariah mandiri cabang Palangka Raya yang beralamat di jalan A. Yani No. 46 Palangka Raya propinsi Kalimantan tengah.

C. Definisi operasional variable penelitian

Definisi operasional adalah definisi yang bersifat memberikan arti kepada suatu variabel dengan menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel tersebut. Devinisi operasional ini akan memberikan batasan atau ciri-ciri suatu variabel dengan merinci hal-hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut. Jadi dalam devinisi operasional ini harus dirinci ciri-ciri yang akan diteliti dan bagaimana mengamatinya.

Berikut ini penjelasan devinisi operasional dari penelitian ini: 1. Promosi

Promosi adalah suatu alat strategi pemasaran yang fungsinya untuk mempublikasikan atau mengenalkan kepada masyarakat tentang keberadaan perusahaan tersebut dalam hal ini yaitu Bank Syariah Mandiri cabang palangka Raya, yaitu dengan periklanan, penjualan pribadi, , publisitas.

(3)

2. Jenis produk

Yang dimaksud dengan jenis produk disisni ialah produk jasa baik berupa tabungan, pembiayaan dan lainya, yang ditawarkan oleh pihak Bank yang bertujuan agar masyarakat tertarik dan mau bergabung.

3. Peningkatan jumlah transaksi

Yang dimaksud dengan peningkatan jumlah transaksi adalah nasabah yang melakukan transaksinya dalam jangka waktu tertentu. yaitu, berapa kali nasabah melakukan transaksinya dalam jangka waktu satu minggu, satu bulan,dan satu tahun.

D. Populasi dan sampel penelitian 1. Populasi penelitian

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank Syari’ah Mandiri Cabang Palangka Raya.

2. Sampel penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi dasar sumber data dalam penelitian. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik (Proporsional Cluster Random Sampling). Teknik ini digunakan jika peneliti memiliki keterbatasan karena ketiadaan kerangka sampel(daftar nama dari seluruh anggota populasi), namun peneliti memiliki data yang lengkap

(4)

tentang kelompok.64 Penelitian ini dilakukan kepada Nasabah yang menabung di Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya yang di kategorikan ke dalam beberapa golongan nasabah yakni dilihat dari jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan.

Adapun jumlah populasi dari nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Palangka Raya yang sangat banyak yaitu berjumlah 3000 nasabah65 maka disini penulis hanya mengambil beberapa saja. Dan untuk menentukan besaran sampel maka penulis menggunakan rumus perhitungan besaran sampel sebagai berikut:66

=

( )²

Keterangan :

n : Jumlah sampel yang dicari N : Jumlah populasi

d : Nilai presisi

Ukuran sampel untuk tingkat kepercayaan yang digunakan pada

penelitian ini adalah 90% maka nilai presisi (ά) = 0,1

n

=

( )²

=

( , )

64

Bambang prasetyo dan lina miftahul jannah, metodologi penelitian kuantitatif teory dan aplikasi, jakrta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, h.119.

65

Hasil wawancara dengan pihak bank

66

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Prenada Media Group, 2006, h. 105.

(5)

=

( , )

=

=

=

96,774

Hasil yang telah diperoleh tersebut dibulatkan dan digenapkan menjadi 100 (seratus), jadi dari hasil tersebut diatas maka peneliti menetapkan jumlah sampel yang akan di ambil adalah 100 responden.

E. Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena social maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalu dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dinyatakan sebagai bentuk penelitian. Karena meneliti adalah melakukan pengukuran maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi yang dimaksud instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variable penelitian. Instrumen – instrumen penelitian dalam bidang sosial umumnya dan bidang bisnis khususnya yang sudah baku sulit

(6)

ditemukan untuk itu peneliti harus mampu membuat instrumen penelitian yang akan digunakan untuk penelitian.67

Hal ini penulis akan meneliti tentang “ Pengaruh Promosi dan Jenis

Produk Terhadap Peningkatan Jumlah Transaksi Nasabah” maka ada tiga

Instrumen yang perlu dibuat yaitu:

1. Instrumen untuk mengukur promosi 2. Instrumen untuk mengukur jenis produk

3. Instrumen untuk mengukur peningkatan jumlah transaksi nasabah Dari ketiga instrumen diatas maka dapat di ukur menggunakan metode skala likert sebagai berikut:

Tabel 3.1

INSTRUMEN DAN SKALA PENGUKURAN

Instrumen Penelitian Skala Likert Nilai Skor

Promosi dan Jenis Produk Variable (X1) dan (X2)

Sangat Tidak Baik 1

Tidak Baik 2

Cukup Baik 3

Baik 4

Sangat Baik 5

Peningkatan Jumlah Transaksi Nasabah

Variable (Y)

Tidak Pernah 1

Hampir Tidak Pernah 2

67

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 146.

(7)

Kadang-Kadang 3

Sering 4

Selalu 5

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka dipersiapkan berbagai tehnik atau cara yang digunakan sebagai berikut:

1. Observasi

Tehnik ini digunakan sebagai alat bantu untuk memperoleh data tentang:

a. Situasi Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. b. Alat promosi Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. c. Jenis produk Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. 2. Angket

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.68 Dan pertanyaan itu telah dipersiapkan sebelumnya secara sistematis.

Berdasarkan instrumen dan skala pengukuran diatas maka terbentuklah kisi-kisi pertanyaan angket sebagai berikut:

68

(8)

Tabel 3.2

KISI-KISI PERTANYAAN

Variabel Kisi-Kisi Pertanyaan

Promosi (X1) Periklanan 1. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap Iklan BSM di televisi 2. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara

terhadap Iklan BSM di Radio 3. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara

terhadap Iklan BSM di koran Personal Saling 1. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara

terhadap karyawan yang ditugaskan oleh BSM untuk bertatap muka dengan nasabah 2. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara

terhadap karyawan yang ditugaskan oleh BSM untuk mendatangi kerumah nasabah 3. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara

terhadap pimpinan BSM yang berkunjung kepada nasabah Publisitas 1. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara

terhadap informasi dari keluarga 2. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara

terhadap informasi teman

3. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap orang lain/sekitar

Jenis Produk (X2)

Pembiayaan 1. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap produk Griya BSM 2. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara

terhadap produk Pensiunan

3. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap produk Umrah/Talangan haji

4. Jika Bapak/Ibu/Saudara mengetahui produk lain bagaimana tanggapan anda. Pendanaan 1. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara

terhadap produk Tabungan BSM 2. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara

(9)

terhadap produk Tabungan BSM Investa Cendekia

3. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap produk Tabungan Simpatik BSM

4. Jika Bapak/Ibu/Saudara

mengetahui produk lain bagaimana tanggapan anda

Jasa 1. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara

terhadap produk BSM Mobile Banking GPRS (BSM MBG) 2. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara

terhadap produk BSM Net Banking

3. Tanggapan Bapak/Ibu/Saudara terhadap produk BSM Card

4. Jika Bapak/Ibu/Saudara

mengetahui produk lain bagaimana tanggapan anda

Peningkatan jumlah transaksi (Y) Jumlah Transaksi Nasabah dalam kurun Waktu

1. Melakukan Transaksi Dalam kurun waktu satu minggu

2. Melakukan Transaksi Dalam kurun waktu satu bulan

3. Melakukan Transaksi Dalam kurun waktu satu tahun

G. Analisis Data

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas Konstrak (Construct Validity)

Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat para ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Jumlah tenaga ahli

(10)

yang digunakan minimal tiga orang dan umumnya mereka yang telah bergelar doktor sesuai dengan lingkup yang diteliti.69

Setelah pengujian konstruksi dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Jumlah anggota sampel yang digunakan sekitar 30 orang. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antara skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.70 Dan akan di analisis menggunakan SPSS 17.0.

Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid pasti reliabel. Untuk mengetahui tingkat validitas maka angka pada Corrected

Item-Total Correlation yang merupakan korelasi antar skor item dengan skor

total item ( nilai r hitung ) dibandingkan dengan ( nilai r tabel ). Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel atau ( nilai r hitung > niali r tabel, maka item tersebut adalah valid.71 Hasil 24 item pertanyaan dengan 10 responden diolah dengan menggunakan program SPSS 17.0 yang ditunjukkan sebagai berikut :

69

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, h. 177.

70

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 177

71

Riduan & Sunarto, Pengantar statistika untuk penelitian pendidikan, sosial, ekonomi komunikasi, dan bisnis, Bandung: Alfabeta, 2007, h. 348

(11)

Tabel 3.3

ITEM-TOTAL STATISTICS

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted No.1 86.10 91.433 .739 .949 No.2 87.20 92.178 .995 .949 No.3 86.60 88.489 .702 .949 No.4 86.40 93.600 .480 .952 No.5 86.40 87.156 .850 .947 No.6 86.50 87.833 .763 .949 No.7 86.30 92.678 .673 .950 No.8 86.80 96.400 .178 .954 No.9 86.30 92.900 .645 .950 No.10 86.50 87.611 .781 .948 No.11 86.30 99.789 -.195 .957 No.12 86.30 86.233 .995 .946 No.13 86.40 87.156 .850 .947 No.14 86.40 86.711 .887 .947

(12)

No.15 86.50 94.056 .399 .952 No.16 86.30 99.344 -.143 .956 No.17 86.00 91.111 .636 .950 No.18 85.90 90.100 .651 .950 No.19 86.10 84.989 .841 .947 No.20 86.30 86.900 .734 .949 No.21 86.10 91.433 .739 .949 No.22 86.20 85.956 .864 .947 No.23 86.30 86.233 .783 .948 No.24 86.10 91.433 .739 .949

Sember: Angket Responden (SPSS 17.0)

Dari hasil perhitungan analisis di atas maka keputusanya dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 3.4

HASIL KEPUTUSAN VALIDITAS

ITEM r hitung r tabel keputusan

No. 1 0.739 0.632 Valid

(13)

No. 3 0.702 0.632 Valid No. 4 0.480 0.632 Tidak Valid

No. 5 0.850 0.632 Valid

No. 6 0.763 0.632 Valid

No. 7 0.673 0.632 Valid

No. 8 0.178 0.632 Tidak Valid

No. 9 0.645 0.632 Valid

No. 10 0.781 0.632 Valid

No. 11 -0.195 0.632 Tidak Valid

No. 12 0.995 0.632 Valid

No. 13 0.850 0.632 Valid

No. 14 0.887 0.632 Valid

No. 15 0.399 0.632 Tidak Valid No. 16 -0.143 0.632 Tidak Valid

No. 17 0.636 0.632 Valid No. 18 0.651 0.632 Valid No. 19 0.841 0.632 Valid No. 20 0.734 0.632 Valid No. 21 0.739 0.632 Valid No. 22 0.864 0.632 Valid No. 23 0.783 0.632 Valid No. 24 0.739 0.632 Valid

(14)

Hasil rekapitulasi instrumen uji coba penelitian terhadap 24 butir kuesioner diperoleh 19 yang dapat dipakai dan 5 butir kuesioner yang diperbaiki untuk mencapai 24 butir kuesioner. Jadi, dari 24 butir kuesioner tersebut dipakai semuanya karena kelima butir kuesioner tersebut sangat diperlukan untuk penelitian walaupun pada awalnya 5 butir kuesioner dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipakai, namun dengan adanya perbaikan dari segi bahasa maupun kata-kata dari kelima butir kuesioner yang tidak valid tersebut, maka 24 butir kuesioner yang telah direncanakan diawal dapat dipakai semua.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius maengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Sehingga beberapa diulang pun hasilnya akan tetap sama (konsisten).72

72

Ibid., Riduan & Sunarto, Pengantar statistika untuk penelitian pendidikan, sosial, ekonomi komunikasi, dan bisnis, h. 348.

(15)

Tabel 3.5

RELIABILITY STATISTICS

Cronbach's

Alpha N of Items

.952 24

Sumber: Angket Responden (SPSS 17.0)

Pengujian reabilitas dilihat nilai korelasi Cronbach's Alpha = 0.952. korelasi berada pada kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan r tabel (0,632) maka r hitung (0.952) lebih besar dari r tabel (0.952>0,632). Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel.

2. Uji Data

a. Uji Normalitas

Normalitas merupakan pengujian apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi datanya normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini digunakan metode enter. Dengan metode enter dapat diketahui penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik. Dasar dalam pengambilan keputusan adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka regresi ini memenuhi asumsi

(16)

normalitas dan sebaliknya jika datanya tidak tersebar disekitar garis dan tidak mengikuti garis diagonal maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas. (Singgih, 2000: 65).

b. Uji Liniaritas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variable mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan tes for linearity dengan pada taraf signifikan 0,05. Dua variable dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (linearity) kurang dari 0,05.73

c. Analisis Regresi Berganda

Analisis korelasi dan regresi biasanya dilakukan secara bersamaan, dimana setelah diketahui memang ada hubungan antara hubungan dua varibel atau lebih, maka akan dilakukan analisis regresi untuk melihat hubungan tersebut secara lebih jauh.74

Pendapat lain menyatakan analisis regresi ganda Adalah analisis yang digunakan untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila

73

http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/uji-linieritas.html?m=1

74

Muhammad, Metodologi Penilitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, 2008, Jakarta Rajawali Pers, hal 223.

(17)

variabel bebas minimal dua atau lebih.75 Dari data yang diperoleh melalui penyebaran angket kemudian di analisis menggunakan SPSS 17.0.

d. Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu variabel independen mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.

Adapun langkah-langkah dari uji t adalah sebagai berikut :

1. Hipotesis berdasarkan uji t dirumuskan secara statistik berikut Ha : Pyx1≠ 0

Ho : Pyx1 = 0

Hipotesis bentuk kalimat

Ha : Promosi berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi.

Ha : Produk berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi

Ho : Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi

Ho : Produk tidak berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi

 Tingkat signifikasi (

) = 5% ; t tabel = n - k -1  Kriteria pengujian

75

Riduan & Sunarto, Pengantar statistika untuk penelitian pendidikan, sosial, ekonomi komunikasi, dan bisnis) h. 309.

(18)

Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung  t tabel atau probabilitas nilai t atau signifikan  0,05.

Ho ditolak dan Ha diterima apabila t hitung  t tabel atau probabilitas nilai t atau signifikansi  0,05.

2. Hipotesis dengan teknik probabilitas diuji dirumuskan secara statistik sebagai berikut:

Ha : Pyx1≠ 0

Ho : Pyx1 = 0

Hipotesis bentuk kalimat

Ha : Promosi berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi.

Ha : Produk berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi

Ho : Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi

Ho : Produk tidak berpengaruh signifikan terhadap Peningkatan jumlah transaksi

Kaidah Keputusan:

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 < Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

(19)

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 > Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 76

e. Uji korelasi persial

Menurut Suharsimi arikunto Arikunto dalam bukunya “Manajemen Penelitian, korelasi parsial adalah suatu teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui apakah ada korelasi antara suatu variabel bebas dengan variabel terikat setelah dikontrol dengan variabel bebas lainnya.77

Menurut sugiono korelasi parsial digunakan untuk mengenalisis bila penelitian bermaksus untuk mengetahui pengaruh atau untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, dimana salah satu variabel independennya dibuat tetap atau dikendalikan. Jadi korelasi parsial merupakan angka dua variabel atau lebih, setelah variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan variabel tersebut tetap atau dikendalikan.78

76

Ibid., Riduan & Sunarto, Pengantar statistika untuk penelitian pendidikan, sosial, ekonomi komunikasi, dan bisnis, h. 323-325.

77

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT. Renika Cipta, 2003, h. 464

78

Referensi

Dokumen terkait

• Hasil analisa struktur yang telah dilakukan pada perencanaan Gedung Bupati Lombok Timur dituangkan pada gambar teknik yang terdapat pada

Sesuai dengan teori legitimasi kompensasi eksekutif merupakan motivasi untuk karyawan untuk berkerja sehingga akan berdampak pada kinerja dengan adanya kinerja yang baik maka

Besarnya rata/rata erosi lahan yang terjadi di DAS Dawas dengan menggunakan persamaan / 0 , yang diperoleh dari perkalian faktor/faktor yang berkaitan dengan curah

Untuk menghasilkan indeks kerentanan pesisir, Penelitian ini menggunakan teknik analisa spasial, dengan melakukan tumpang susun (overlay) dari data-data geospasial

Dengan signifikansi di atas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas pengendalian intern umum yang dilihat dari jenis koperasi (koperasi

Penelitian hukum normatif dijelaskan oleh Peter Mahmud Marzuki dengan melihat pada tujuannya yaitu: “… menemukan kebenaran koherensi, yaitu adakah aturan hukum

Pemberian pelatihan ini dilakukan dengan beberapa teknik yaitu: (a) Metode Ceramah, metode ini dipilih untuk memberikan penjelasan mengenai pentingnya teknologi khususnya

Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan variabel sehingga memungkinkan peneliti yang lain untuk melakukan