vii
ABSTRAK
Ekali Frida Lumbantoruan. NIM. 3103131015. Kajian Sifat Kimia Makro dan Sistem Pengelolaan Tanah Vulkanik di Lereng Selatan Pasca Erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2015.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui 1) sifat kimia makro tanah vulkanik meliputi pH tanah, N, P, K, S, Ca dan Mg pada lapisan tanah atas di lereng selatan pasca erupsi Gunung api Sinabung Kabupaten Karo. 2) sistem pengelolaan tanah vulkanik pasca erupsi Gunung api Sinabung Kabupaten Karo. 3) keterkaitan sifat kimia makro tanah vulkanik dengan sistem pengelolaan tanah vulkanik di lereng Selatan pasca erupsi Gunung api Sinabung Kabupaten Karo.
Penelitian ini dilaksanakan di lereng selatan gunung Sinabung, Kabupaten Karo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tanah vulkanik yang merupakan lahan pertanian yang ada di lereng selatan gunung api Sinabung Kabupaten Karo. Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metoda
proportional stratified random sampling (berdasarkan jarak dari puncak gunung
Sinabung dengan radius terdekat 5 km dari puncak dan jarak terjauh adalah radius 9 km)dengan 3 (tiga) contoh tanah vulkanik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan uji atau analisis laboratorium, wawancara dan studi dokumentasi dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Dari penelitian yang telah dilakukan, ternyata tanah vulkanik di lereng selatan gunung Sinabung termasuk pada tanah sangat asam hingga agak asam. Hasil dari analisis sifat kimia tanah yang telah dilakukan pada lapisan atas didapatkan pH 4,45;4,51 dan 5,77, N 0,16%;0,12% dan 0,14% dengan kriteria rendah; P 12,27 ppm;12,19 ppm; 13,09 ppm dengan kriteria sedang, K 0,692 me/100g dan 0,928 me/100g dengan kriteria tinggi; Ca 1,863 me/100g; 1,359 me/100g; dan 2,538 me/100g dengan kriteria sangat rendah hingga rendah, Mg 0,536 me/100g; 0,869 me/100g; 0,959 me/100g dengan kriteria rendah; dan S 0,22% dan 0,42% dengan kriteria sedang dan tinggi. Sistem Pengelolaan tanah yang dilakukan petani kurang sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman dan kondisi tanah yang asam. Tidak terdapat dosis dan waktu yang tepat dalam pemupukan. Responden lebih banyak menggunakan pupuk anorganik, sedangkan pemupukan dengan menggunakan bahan organik tidak digunakan oleh semua petani. Tingkat kerusakan di daerah penelitian yaitu rusak ringan hingga rusak berat. Ketersediaan unsur hara di dalam tanah asam sangat kecil. Oleh sebab itu, diperlukan pemupukan untuk menaikkan pH tanah atau menurunkan keasaman tanah yaitu dengan pengapuran.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul : Kajian Sifat Kimia Makro Dan Sistem Pengelolaan Tanah
Vulkanik Di Lereng Selatan Pasca Erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih memiliki
kelemahan yang masih dapat diatasi berkat bantuan oleh beberapa pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.
5. Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberi arahan, saran dan masukkan serta waktu dalam
penulisan skripsi.
6. Bapak Darwin P.Lubis, S.Si. M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik
dan penguji
7. Bapak Drs. Nahor M.Simanungkalit, M.Si selaku dosen Ahli
9. Bapak Hajat Siagian selaku staff administrasi yang telah banyak
membantu kelancaran administrasi penulis.
10.Bapak/Ibu Dosen dan Pegawai yang ada di Jurusan Pendidikan Geografi.
11.Bapak Drs. Tulis Ginting, M.Si selaku Pembina Tk.I Badan Kesatuan
Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Karo.
12. Ibu Ir. Hernawati Sitepu selaku Penata Tk.I Sekretaris Kepala BAPPEDA
Kabupaten Karo.
13.Bapak Drs. Doni Bukit selaku Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten
Karo.
14.Bapak Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
15.Bapak Jhonson Tarigan selaku Ketua Media Center Penanggulangan
Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Kabupaten Karo.
16.Abang dan seluruh Tim BASARNAS yang bertugas di Kabanjahe ( bang
Rory, bang Jimmy, bang Irvan, Bang Paul, bang Darta, dan Dedy).
17.Teristimewa untuk kedua orang tua ayahanda E. Lumbantoruan dan
ibunda E. br Tambunan yang telah memberikan dukungan kekuatan baik
psikologis dan materi.
18. Adik tercinta Margaretha Lumbantoruan dan Eko Jaya M. Lumbantoruan,
serta kakak dan abang tercinta Charistina Lumbantoruan, Nova Kristina
Lumbantoruan, Hotma Y. Lumbantoruan, Royjohn Raynold
Lumbantoruan, Anggiat Junior Lumbatoruan, dan Rio Rahmat
19.Rekan mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan
kelas A, B,C reguler dan A,B ekstensi angkatan 2010 serta adik-adik kelas
A reguler stambuk 2011.
20.Teman PPL di SMA SMA Negeri IV Balige Kabupaten Toba Samosir.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang turut
membantu, semoga Tuhan memberi balasan dan semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca terkhusus mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi.
Medan, Maret 2015 Penulis,
Ekali Frida Lumbantoruan
NIM. 3103131015
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
BAB I . PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah ...
B. Identifikasi Masalah ...
C. Pembatasan Masalah ...
D. Rumusan Masalah ...
E. Tujuan Penelitian ...
F. Manfaat Penelitian ...
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... A. Kerangka Teoritis ...
B. Penelitian Relevan...
C. Kerangka Berfikir ...
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... A. Lokasi Penelitian ...
B. Populasi dan Sampel ...
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ...
D. Teknik Pengumpulan Data ...
E. Langkah – Langkah Penelitian ...
F. Teknik Analisis Data ...
BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN ... A. Deskripsi Singkat Kabupaten Karo ...
C. Kondisi Sosial Wilayah Penelitian ...
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian ...
B. Pembahasan ...
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... A. KESIMPULAN ...
B. SARAN ...
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN
57
64
64
83
98
98
101
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Kriteria penilaian pH tanah ... 17
2. Kriteria penilaian unsur Nitrogen (N) ... 19
3. Kriteria penilaian unsur Fosfor (P) ... 21
4. Kriteria penilaian unsur Kalium (K)... ... 23
5. Kriteria penilaian unsur Sulfur (S) ... 24
6. Kriteria penilaian unsur Kalsium (Ca) ... 25
7. Kriteria penilaian unsur Magnesium (Mg) ... 26
8. Statistik geografi desa Selandi, Batu Karang dan desa Kineppen ... 53
9. Rata-rata curah hujan tahunan gunung Sinabung dan sekitarnya, 2014 ... 54
10. Tutupan lahan di lereng selatan ... 55
11. Komposisi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kecamatan Payung, tahun 2013 ... 57
12. Komposisi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kecamatan Payung, tahun 2013 ... 59
13. Jumlah, kepadatan dan rasio jenis kelamin penduduk di desa Selandi, Batu Karang dan desa Kineppen ... 61
14. Sarana pendidikan, peribadatan dan kesehatan di desa Selandi, Batu Karang dan desa Kineppen ... 62
15. Hasil analisis contoh tanah vulkanik lereng selatan gunung Sinabung .... 63
16. Kriteria pH tanah vulkanik di daerah penelitian ... 64
17. Kriteria N tanah vulkanik di daerah penelitian ... 65
19. Kriteria K tanah vulkanik di daerah penelitian ... 66
20. Kriteria Ca tanah vulkanik di daerah penelitian... 66
21. Kriteria Mg tanah vulkanik di daerah penelitian ... 67
22. Kriteria S tanah vulkanik di daerah penelitian ... 68
23. Usia dan pendidikan responden ... 69
24. Luas lahan yang dikelola responden ... 71
25. Jenis tanaman yang diusahakan responden ... 72
26. Pemahaman responden tentang cara pengelolaan tanah dan dampak debu vulkanik terhadap tanah dan tanaman ... 73
27. Tingkat kerusakan tanaman pertanian ... 74
28. Pupuk yang digunakan sebelum dan sesudah erupsi ... 77
29. Waktu pemupukan ... 78
30. Dosis pemupukan ... 79
31. Cara pemupukan sebelum dan sesudah erupsi gunung Sinabung ... 80
i
DAFTAR LAMPIRAN
1.
2
3.
4.
5.
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Hasil Analisis Laboratorium...
Syarat tumbuh tanaman berdasarkan pH (derajat
kemasaman tanah)...
Daftar wawancara...
Ringkasan jawaban responden...
Dokumentasi Lapangan... 101
109
110
112
114
98
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :
1. Hasil analisis laboratorium terhadap unsur hara makro tanah vulkanik berupa
pH tanah, unsur N, P, K, Ca, Mg dan S menunjukkan bahwa :
a. Derajat keasaman (pH) tanah di daerah penelitian berada pada kondisi
sangat asam (desa Selandi), asam (desa Batu Karang) dan pH agak asam
(desa Kineppen). pH sangat asam dan asam dikategorikan dengan asam
kuat. Rendahnya pH tanah telah mempengaruhi ketersediaan kadar unsur
hara tanah dan kadar yang tersedia bagi tanaman.
b. Kadar unsur hara N di daerah penelitian tergolong rendah, Kadar P
sedang, kadar K tinggi, kadar Ca sangat rendah di 2 desa yaitu desa
Selandi dan desa Batu Karang, dan tergolong rendah di desa Kineppen,
kadar Mg di daerah penelitian tergolong rendah, sedangkan kadar S di
desa Selandi tidak dapat dideteksi, kadar S di desa Batu karang tergolong
sedang dan kadar S di desa Kineppen tergolong tinggi.
2. Sistem pengelolaan tanah vulkanik yang dilakukan petani/responden, antara
lain :
a. Pengelolaan tanah dikaji dari segi pemahaman responden terhadap
pengelolaan tanah dan pemahaman akan dampak debu vulkanik terhadap
tanah dan tanaman menunjukkan bahwa secara umum responden masih
99
tanaman. Meskipun, berdasarkan wawancara responden mengatakan
paham, akan tetapi berdasarkan hasil wawancara mendalam dan
keseluruhan serta tinjauan lapangan beberapa responden masih kurang
paham.
b. Adapun tingkat kerusakan di daerah penelitian yaitu rusak ringan hingga
rusak berat.
c. Penggunaan pupuk di daerah penelitian oleh beberapa responden masih
kurang tepat. Rendahnya pH tanah menjadi salah satu pertimbangan yang
besar dalam implementasi pemupukan. Adanya Penambahan atau
pemberian pupuk yang bersifat asam atau menurunkan pH tanah dan
membakar, seperti pemberian pupuk ZA, Amafos dan KCL membuat
tanah semakin kritis. Pupuk yang lebih banyak digunakan adalah pupuk
anorganik atau pupuk buatan, sedangkan pupuk organik berupa kompos
hanya digunakan oleh satu responden.
d. Tidak semua responden melakukan pemupukan sebelum dan sesudah
tanam.
e. Cara pemberian pupuk oleh responden yaitu sistem tabur/ditempatkan
dalam larikan, fertigasi/penyiraman, pop-up dan penugalan/pupuk
ditempatkan dalam lubang tanah.
f. Tidak ada dosis pupuk yang pasti yang untuk dalam pra tanam hingga
panen, semua didasarkan pada pengalaman bertani oleh responden dan
100
g. Hambatan dalam pemupukan yaitu berupa debu vulkanik yang menutupi
lahan pertanian, dihentikannya irigasi dan biaya pemupukan (harga pupuk
yang cukup mahal bagi petani).
h. Jenis tanaman yang kurang cocok atau tidak bisa bertahan dengan kondisi
keasaman tanah (pH 4,45) di Desa Selandi adalah tanaman bawang
merah, cabai, alpukat, katuk, sau, dan tanaman terung. Jenis tanaman di
Desa Batu Karang yang tidak bisa bertahan dengan pH 4,51 yaitu
tanaman tomat, cabai dan tanaman jagung. Sedangkan, seluruh jenis
tanaman di Desa Kineppen mampu dan cocok tumbuh dengan pH 5,77.
3. Keterkaitan kimia dengan sistem pengelolaan tanah vulkanik, yaitu :
a. pH tanah menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh
tanaman dan menentukan tingkat kesuburan tanah. Unsur-unsur hara yang
terdapat dalam tanah juga menentukan pertumbuhan tanama. Tanaman
akan dapat tumbuh jika pH berada pada kondisi aman bagi tanaman
tersebut. Bila tanah terlalu asam atau terlalu basa maka tanaman akan
tumbuh kurang sempurna.
b. Ketersediaan unsur hara di dalam tanah asam sangat kecil. Oleh sebab itu,
diperlukan pemupukan untuk menaikkan pH tanah atau menurunkan
keasaman tanah yaitu dengan pengapuran.
c. Implementasi pemupukan terhadap tanah asam dengan menggunakan
pengapuran atau dolomit sangat sedikit.
d. pH sangat asam hingga sedang sesuai untuk tanaman padi, pH sangat
asam hingga agak basa sesuai untuk tanaman kakao, pH asam hingga
101
untuk tanaman ubi singkong, pH agak asam hingga sedang sesuai untuk
tanaman cabai, terong dan tanaman jagung, pH agak asam sesuai untuk
tanaman bawang merah, jeruk, katuk dan tanaman alpukat, dan pH sedang
sesuai untuk tanaman sawu.
e. Jenis tanaman yang kurang cocok atau tidak bisa bertahan dengan kondisi
keasaman tanah (pH 4,45) di desa Selandi adalah tanaman bawang merah,
cabai, alpukat, katuk, sau, dan tanaman terung. Jenis tanaman di desa
Batu Karang yang tidak bisa bertahan dengan pH 4,51 yaitu tanaman
tomat, cabai dan tanaman jagung. Sedangkan, seluruh jenis tanaman di
desa Kineppen mampu dan cocok tumbuh dengan pH 5,77.
B. Saran
1. Perlu adanya pemberian atau penambahan kapur dolomit pada lahan
pertanian di lereng selatan Gunung Sinabung yang membantu mengurangi
tingkat kemasaman tanah.
2. Perlu adanya pemberian atau penambahan pupuk paten kali yang akan
menambah kadar Magnesium.
3. Penggunaan pupuk yang mengandung Kalium harus dikurangi, karena
kadar unsur Kalium di daerah penelitian cukup tinggi, sehingga tidak
menimbulkan kekahatan bagi unsur-unsur yang lain.
4. Pemberian pupuk organik sebelum masa tanam atau sebagai pupuk dasar
perlu dilakukan, karena selain menambah unsur hara tanah pupuk organik
102
5. Untuk mencapai hasil panen yang maksimal, perlu diperhatikan dosis
pupuk yang digunakan untuk setiap jenis tanaman (pemberian dosis yang
103
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih.2004. Kimia Lingkungan-Edisi 1. Yogyakarta: ANDI. Agustina,Lily.2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ashari, Sumeru. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Barasa, Raja, Forman,.Rauf,A Dan Mariani.2013.Dampak Debu Vulkanik Letusan Gunung Sinabung Terhadap Kadar Cu, Pb Dan B Tanah Di Kabupaten Karo, Vol.1,No.1, (http://Jurnal Agroteknologi, Diakses Pada 08 Juli 2014).
Darmawijaya,M.I.1990.Klasifikasi Tanah: Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah Dan
Pelaksana Pertanian Di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada
Univ.Press.Bulaksumur.
Departement Of Tropical Plant And Soil Sciences.2007. Soil Nutrient
Management Of Maui County: Volcanic Ash Soils (Andisol). (Diakses Pada
17 Juli 2014)
Djajadirana,Supraptono.2000 (Cetakan ke-1).Kamus Dasar Agronomi-Edisi 1.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hanafiah,K.A.2004. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Harahap, Heru, Irwana.2005.Kajian Sifat Kimia Tanah Vulkanis Pasca Erupsi
Gunung Talang 12 April 2005 Di Aie Batumbuk Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok.Skripsi.
Kurniawan,Arif. 2008. Kajian Pengelolaan Tanah Untuk Tanaman Ubi Jalar
(Ipomoea Batatas L) Di Desa Plumbon Kecamatan Tawangmangu Kabupaten
Karanganyar. Skripsi. Surakarta : Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.
Kuswandi. 1993. Pengapuran Tanah Pertanian. Yogyakarta: KANISIUS.
Munir, H. Moch. 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah. Jakarta: PT Dunia
Pustaka Jaya.
Musa, Lahuddin.,Mukhlis dan A.Rauf.2006. Dasar Ilmu Tanah (Fundamentals of
Soil Science).Medan: Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian USU.
Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Padmo,Soegijanto. 1979. Pupuk dan Petani : Studi Kasus Adopsi Pupuk oleh
104
Pinus, Lingga dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk-Edisi Revisi.
Jakarta: Penerbit Swadaya.
Sidabutar, Rinto.2006.Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Sawi
(Brassica Juncea) Dan Beberapa Sifat Kimia Tanah Andisol.Skripsi.Medan:
Universitas Sumatera Utara.
Suriadikarta, Dkk. 2010. Identifikasi Sifat Kimia Abu Volkan, Tanah Dan Air Di Lokasi Dampak Letusan Gunung Merapi. Skripsi.
Sutedjo,M.M.,Kartasapoetra,G.A.2005.Pengantar Ilmu Tanah: Terbentuknya
Tanah dan Tanah Pertanian Edisi Baru. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sutedjo,Mul.M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tampubolon,Sonty D. 2013. Studi Tentang Panca Usaha Tani dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah di Desa Jawa Tongah Kecamatan
Hatonduhan Kabupaten Simalungun.Skripsi. Medan: Universitas Negeri