• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prospektus Bank Victoria(3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prospektus Bank Victoria(3)"

Copied!
502
0
0

Teks penuh

(1)

JADWAL PENAWARAN UMUM

Tanggal Efektif : 21 Juni 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 11 Juli 2017 Masa Penawaran : 22 Juni 2017– 5 Juli 2017 Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 11 Juli 2017 Tanggal Penjatahan : 7 Juli 2017 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 12 Juli 2017

OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS.

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk

Kegiatan Usaha:

Bergerak dalam bidang usaha Perbankan Komersial Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia Kantor Pusat:

Senayan City, Panin Tower Lantai 15 Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat 10270, Indonesia

Telp: (021) 7278-1800, Fax: (021) 7278-1900 Situs Internet: www.victoriabank.co.id

Kantor Operasional:

Perseroan memiliki 103 Jaringan Kantor Operasional terdiri dari 1 Kantor Pusat, 8 Kantor Cabang, 67 Kantor Cabang Pembantu dan 27 Kantor Kas yang tersebar di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bandung, Surabaya dan Manado.

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I BANK VICTORIA DENGAN TARGET DANA YANG DIHIMPUN SEBESAR Rp600.000.000.000,- (ENAM RATUS MILIAR RUPIAH)

BAHWA DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I BANK VICTORIA TAHAP I TAHUN 2017 (SELANJUTNYA DISEBUT “OBLIGASI”)

DENGAN JUMLAH POKOK SEBESAR Rp300.000.000.000,- (TIGA RATUS MILIAR RUPIAH) PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI SUBORDINASI BERKELANJUTAN I BANK VICTORIA DENGAN TARGET DANA YANG DIHIMPUN SEBESAR Rp400.000.000.000,- (EMPAT RATUS MILIAR RUPIAH) BAHWA DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN OBLIGASI SUBORDINASI BERKELANJUTAN I BANK VICTORIA TAHAP I TAHUN 2017 (SELANJUTNYA DISEBUT “OBLIGASI SUBORDINASI”)

DENGAN JUMLAH POKOK SEBESAR Rp50.000.000.000,- (LIMA PULUH MILIAR RUPIAH)

Obligasi ini ditawarkan pada nilai nominal berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi dengan memperhatikan ketentuan mengenai Pembelian Kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi yang dapat dilaksanakan oleh Perseroan setelah ulang tahun ke-1 (satu) sejak Tanggal Emisi. Obligasi diterbitkan dengan tingkat bunga tetap untuk tahun ke-1 (satu) sampai dengan tahun ke-5 (lima) adalah sebesar 10,30% (sepuluh koma tiga nol persen) per tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali terhitung sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang untuk pertama kalinya pada tanggal 11 Oktober 2017 dan terakhir kali sekaligus jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2022.

Obligasi Subordinasi ini ditawarkan pada nilai nominal berjangka waktu 7 (tujuh) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Obligasi Subordinasi diterbitkan dengan tingkat bunga tetap untuk tahun ke-1 (satu) sampai dengan tahun ke-7 (tujuh) adalah sebesar 11,00% (sebelas koma nol nol persen) per tahun. Obligasi Subordinasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi Subordinasi. Bunga Obligasi Subordinasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali terhitung sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi Subordinasi yang untuk pertama kalinya pada tanggal 11 Oktober 2017 dan terakhir kali sekaligus jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2024.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN

OBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN SUATU JAMINAN KHUSUS BERUPA BENDA ATAU PENDAPATAN ATAU AKTIVA LAIN MILIK PERSEROAN DALAM BENTUK APAPUN SERTA TIDAK DIJAMIN PIHAK LAIN MANAPUN, SELURUH KEKAYAAN PERSEROAN, BAIK BERUPA BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA KEMUDIAN HARI, KECUALI AKTIVA PERSEROAN YANG TELAH DIJAMINKAN SECARA KHUSUS KEPADA KREDITURNYA, MENJADI JAMINAN ATAS SEMUA UTANG PERSEROAN KEPADA SEMUA KREDITURNYA YANG TIDAK DIJAMIN SECARA KHUSUS ATAU TANPA HAK ISTIMEWA TERMASUK OBLIGASI INI SECARA PARI PASSU BERDASARKAN PERJANJIAN PERWALIAMANATAN, SESUAI PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG UNDANG PERDATA.

OBLIGASI SUBORDINASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN AGUNAN KHUSUS TERMASUK TIDAK DIJAMIN OLEH NEGARA REPUBLIK INDONESIA ATAU PIHAK KETIGA LAINNYA DAN TIDAK DIMASUKKAN DALAM PROGRAM PENJAMINAN BANK YANG DILAKSANAKAN OLEH LEMBAGA PENJAMINAN SIMPANAN ATAU PENGGANTINYA SESUAI DENGAN PERATURAN PE-RUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DAN MENGIKUTI KETENTUAN PASAL 19 AYAT (1) HURUF F PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NO: 11/POJK.03/2016 DAN MERUPAKAN KEWAJIBAN PERSEROAN YANG DISUBORDINASI, SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 11 PERJANJIAN PERWALIAMANATAN.

1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN, PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBELUM TANGGAL PELUNASAN POKOK OBLIGASI. PERSEROAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MEMBERLAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) TERSEBUT UNTUK DIPERGUNAKAN SEBAGAI PELUNASAN OBLIGASI ATAU UNTUK DISIMPAN DENGAN MEMPERHATIKAN KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. KETERANGAN MENGENAI BUY BACK DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SUBORDINASI. OBLIGASI SUBORDINASI TIDAK MEMILIKI PERSYARATAN PERCEPATAN PEMBAYARAN BUNGA ATAU POKOK OBLIGASI SUBORDINASI.

PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN OBLIGASI SUBORDINASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (‘KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM BENTUK PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.

Dalam rangka penerbitan Obligasi dan Obligasi Subordinasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang dari: PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO)

idA- (Single A Minus) untuk Obligasi dan idBBB (Triple B) untuk Obligasi Subordinasi

Pencatatan atas Obligasi dan Obligasi Subordinasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada Bursa Efek Indonesia PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI/OBLIGASI SUBORDINASI

PT VICTORIA SEKURITAS INDONESIA (Terailiasi)

(2)

PT Bank Victoria International Tbk (selanjutnya disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I tahun 2017 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 melalui surat No. 040/DIR-EKS/04/17 pada tanggal 11 April 2017 kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta juncto surat No. 045/ DIR-EKS/04/17 pada tanggal 12 April 2017 kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta , sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (“selanjutnya disebut “UUPM”).

Perseroan akan mencatatkan “Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017” dengan nilai pokok sebesar Rp300.000.000.000,- (Tiga Ratus Miliar Rupiah) dan “Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017” dengan nilai pokok sebesar Rp50.000.000.000,- (Lima Puluh Miliar Rupiah) pada Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No. SP-005/BEI.PP2/04-2017 tanggal 5 April 2017 yang dibuat antara Perseroan dengan BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi dan Obligasi Subordinasi di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Obligasi dan Obligasi Subordinasi akan dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi.

Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi, Penjamin Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Obligasi dan Obligasi Subordinasi ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, informasi atau fakta material, serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan ini, setiap pihak terailiasi dilarang untuk memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi.

Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Obligasi dan Obligasi Subordinasi ini yang disebut dalam Prospektus bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan disektor Pasar Modal, kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.

Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan ailiasi dapat dilihat pada Bab X tentang Penjaminan Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi.

Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 27/SEOJK.03/2016 tanggal 14 Juli 2016 perihal Kegiatan Usaha Bank Umum Berdasarkan Modal Inti dan Peraturan OJK No. 11/POJK.03/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, serta Peraturan OJK No. 34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016 tentang Perubahan atas Peraturan OJK No. 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 telah dicatat dalam administrasi pengawasan OJK sesuai den gan Surat Kepala Departemen Pengawasan Bank 3 OJK No. S-43/PB.33/2017 tanggal 19 Mei 2017 perihal Rencana Penerbitan Produk Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017.

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN “OBLIGASI BERKELANJUTAN I BANK VICTORIA TAHAP I TAHUN 2017” DAN “OBLIGASI SUBORDINASI BERKELANJUTAN I BANK VICTORIA TAHAP I TAHUN 2017” INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR WILAYAH INDONESIA TERSEBUT.

(3)

DAFTAR ISI ... i

DEFINISI DAN SINGKATAN ... iii

RINGKASAN ... xxi

BAB I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN ... 1

BAB II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN ... 27

BAB III. PERNYATAAN UTANG ... 29

BAB IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ... 36

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ... 40

A. UMUM ... 40

B. KEUANGAN... 49

C. PRINSIP-PRINSIP BANK YANG SEHAT ... 56

BAB VI. FAKTOR RISIKO ... 66

A. RISIKO USAHA YANG BERKAITAN DENGAN PERSEROAN ... 66

1. RISIKO KREDIT ... 66

2. RISIKO PASAR ... 66

3. RISIKO LIKUIDITAS ... 67

4. RISIKO OPERASIONAL ... 67

5. RISIKO HUKUM ... 67

6. RISIKO REPUTASI (REPUTATION RISK) ... 68

7. RISIKO STRATEJIK (STRATEGIC RISK) ... 68

8. RISIKO KEPATUHAN (COMPLIANCE RISK) ... 69

9. RISIKO ENTITAS ANAK ... 69

10. RISIKO PERUBAHAN TEKNOLOGI ... 70

11. RISIKO KELANGKAAN SUMBER DAYA ... 70

B. RISIKO UMUM ... 71

C. RISIKO INVESTASI YANG BERKAITAN DENGAN OBLIGASI DAN OBLIGASI SUBORDINASI ... 71

BAB VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ... 73

BAB VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA ... 74

(4)

8. KETERANGAN MENGENAI ENTITAS ANAK ... 128

9. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI ... 132

10. PERJANJIAN DAN KONTRAK PENTING DENGAN PIHAK LAIN ... 134

11. PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, KOMISARIS, DAN DEWAN DIREKSI ... 152

12. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP... 171

13. ASURANSI ... 190

14. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ... 232

B. KEGIATAN USAHA ... 232

C. KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA ... 261

BAB IX. PERPAJAKAN ... 264

BAB X. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI DAN OBLIGASI SUBORDINASI ... 266

BAB XI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ... 268

BAB XII. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT ... 273

BAB XIII. TATA CARA PEMESANAN OBLIGASI DAN OBLIGASI SUBORDINASI ... 285

BAB XIV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMBELIAN OBLIGASI DAN OBLIGASI SUBORDINASI ... 290

BAB XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ... 291

(5)

Addendum Perjanjian

Penjaminan Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi

: Berarti perubahan dan/atau tambahan pada Perjanjian Penjaminan Emisi

Obligasi dan Perjanjian Emisi Obligasi Subordinasi.

Addendum Perjanjian Perwalimanatan Obligasi dan Obligasi Subordinasi

: Berarti perubahan dan/atau pembaharuannya pada Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi subordinasi yang dibuat dan ditandatangani oleh Perseroan dan Wali Amanat yang syarat dan ketentuannya harus disetujui bersama oleh Perseroan dan Wali Amanat.

ALCO : Singkatan dari “Asset Liabilities Committee”, yaitu komite yang berkonsentrasi pada pengelolaan risiko terkait dengan suku bunga, risiko likuiditas, pengelolaan modal dan eksposur valuta asing. Komite tersebut diketuai oleh Presiden Direktur Perseroan.

Afiliasi : Berarti:

(a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat

kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

(b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris

dari pihak tersebut;

(c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau

lebih anggota direksi atau komisaris yang sama;

(d) hubungan antara perusahaan dan suatu pihak, baik langsung maupun

tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

(e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung

maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

(f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Aset Tetap : Berarti harta tetap berwujud yang digunakan dalam kegiatan sebuah usaha.

Agen Pembayaran : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta. beserta pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, yang ditunjuk oleh Perseroan serta berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Pokok Obligasi dan Obligasi Subordinasi dan Bunga serta denda (jika ada) kepada Pemegang Obligasi dan Obligasi Subordinasi melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perseroan, setelah Agen Pembayaran menerima dana tersebut dari Perseroan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana akan diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran, dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

(6)

ATM : Berarti Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine) yaitu mesin

elektronik yang dapat menggantikan fungsi teller seperti penarikan uang

tunai, pemeriksaaan saldo dan pemindahbukuan.

ATMR : Singkatan dari Aset Tertimbang Menurut Risiko yaitu jumlah aset yang telah dibobot sesuai dengan ketentuan BI, untuk digunakan sebagai penyebut

(pembagi) dalam menghitung Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy

Ratio/CAR).

ATMR Kredit : Dihitung dengan menjumlahkan seluruh asset yang telah dikalikan dengan bobot risiko kredit sesuai dengan peraturan yang berlaku tentang Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM).

ATMR Operasional : Dihitung dengan cara melakukan perkalian antara beban modal risiko operasional dengan angka 12,5 (dua belas koma lima) sesuai peraturan yang berlaku tentang KPMM.

ATMR Pasar : Dihitung dengan cara melakukan perkalian antara jumlah beban modal secara konsolidasi untuk seluruh jenis risiko pasar dengan angka 12,5 (dua belas koma lima) sesuai dengan peraturan yang berlaku tentang KPMM.

BAE : Berarti Biro Administrasi Efek.

Bagian Penjaminan : Berarti bagian penjaminan dari masing-masing Penjamin Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi dalam Penawaran Umum ini berdasarkan mana masing-masing Penjamin Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi berjanji

dan mengikatkan diri dengan kesanggupan penuh (full commitment) akan

menawarkan dan menjual Obligasi dan Obligasi Subordinasi kepada Masyarakat dan akan membeli sisa Obligasi dan Obligasi Subordinasi yang tidak habis terjual sesuai dengan bagian penjaminan masing-masing Penjamin Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi pada tanggal penutupan Masa Penawaran, sesuai dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian ini.

Bank Kustodian : Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan kegiatan usaha sebagai kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Bapepam : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Bapepam dan LK : Berarti Bapepam dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30-12-2005 (tiga puluh Desember dua ribu lima) tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11-10-2010 (sebelas Oktober dua ribu sepuluh) tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

(7)

: n

: ah

: an

: o

: a

:

: n

: a

: 3

: ri

BI : Berarti singkatan dari Bank Indonesia.

BMPK : Singkatan dari Batas Maksimum Pemberian Kredit yaitu persentase perbandingan batas maksimum penyediaan dana yang diperkenankan terhadap modal bank yang diberikan kepada nasabah perorangan atau grupnya sesuai dengan ketentuan BI.

BOPO : Berarti rasio yang dihitung berdasarkan perbandingan beban operasional dibagi dengan pendapatan operasional.

Bunga Obligasi : Berarti tingkat bunga Obligasi pertahun yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi sesuai dengan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Bunga Obligasi Subordinasi : Berarti tingkat bunga Obligasi Subordinasi pertahun yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi Subordinasi, kecuali Obligasi Subordinasi yang dimiliki Perseroan, sesuai dengan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

CAR : Singkatan dari Capital Adequacy Ratio, yaitu rasio tingkat kecukupan modal

bank yang dihitung dari jumlah modal bank, yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap dibagi jumlah ATMR.

CAR untuk risiko kredit dan operasional

: Dihitung berdasarkan jumlah modal dan aset tertimbang menurut risiko kredit dan opersional Perseroan untuk tahun 2016 dan 2015 dihitung berdasarkan jumlah modal dan aset tertimbang menurut risiko kredit.

CAR untuk risiko kredit, pasar dan operasional

: Dihitung berdasarkan jumlah modal dan aset tertimbang menurut risiko kredit, pasar dan opersional Perseroan untuk tahun 2016 dan 2015 dihitung berdasarkan jumlah modal dan aset tertimbang menurut risiko kredit.

CKPN : Berarti singkatan dari Cadangan Kerugian Penurunan Nilai yang merupakan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang wajib dibentuk sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 50 (Revisi 2010) dan PSAK 55 (Revisi 2011) dan PSAK 60 tentang instrumen keuangan.

Channeling : Berarti penerusan pinjaman untuk pembiayaan konsumen.

Daftar Pemegang Obligasi : Berarti daftar yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi dan Obligasi Subordinasi oleh seluruh Pemegang Obligasi dan Obligasi Subordinasi dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

(8)

Dokumen Emisi : Berarti Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Utang, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi dan Obligasi Subordinasi di KSEI, Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek, Prospektus Awal, Prospektus dan dokumen-dokumen lainnya yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum Obligasi dan Obligasi Subordinasi ini.

EBIT : Berarti Earning Before Interest and Tax, yaitu laba bersih sebelum bunga dan pajak.

EBITDA : Berarti Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortisation, yaitu laba bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi.

Efek : Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek dan setiap derivatif Efek.

Efektif : Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan Ketentuan angka 4 Peraturan nomor IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor: Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 yaitu: Pernyataan Pendaftaran dapat menjadi efektif dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

a. Atas dasar lewatnya waktu yaitu:

(i) 45 (empat puluh lima) hari sejak Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam formulir Pernyataan Pendaftaran,

(ii) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK di penuhi, atau, b. Atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan

dan atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

Emisi : Berarti penerbitan Obligasi / Obligasi Subordinasi oleh Perseroan untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.

Force Majeure : Berarti salah satu atau lebih peristiwa sebagaimana dimaksud dalam

Perjanjian Perwaliamanatan.

Formulir Konfirmasi Penjatahan

: Berarti formulir hasil penjatahan atas nama pemesan yang diterbitkan oleh masing-masing Penjamin Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi.

Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dan Obligasi Subordinasi

: Berarti formulir pemesanan yang harus diisi dalam rangkap 5 (lima), ditandatangani dan diajukan oleh calon pembeli kepada Penjamin Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi dan/atau Agen Penjualan yang ditunjuk oleh Penjamin Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi dalam rangka Emisi.

GWM : Berarti Giro Wajib Minimum adalah jumlah dana minimum yang wajib dipelihara

oleh Perseroan yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga Perseroan.

GWM Utama dalam Rupiah : Dihitung dengan membandingkan saldo rekening giro Rupiah Perseroan pada BI terhadap rata-rata harian jumlah dana pihak ketiga pada dua masa laporan sebelumnya.

(9)

: n

: ga

: u

: a

: i

: untuk

Force Majeure :

: eh

: ma),

: a

GWM Sekunder dalam Rupiah : Dihitung dengan membandingkan jumlah Sertifikat Bank Indonesia, Surat Utang Negara, SBSN, dan/atau excess reserve terhadap rata-rata harian jumlah dana pihak ketiga pada dua masa laporan sebelumnya.

Harga Penawaran : Adalah sebesar 100% (seratus perseratus) dari nilai Pokok Obligasi / Obligasi Subordinasi.

Hari Bank : Berarti hari pada setiap saat Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

Hari Bursa : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai dengan Jum’at, kecuali hari libur nasional atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam satu tahun tanpa kecuali.

Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jum’at, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai hari libur.

Harga Pasar Yang Wajar : Berarti harga tunai dari suatu aset yang dapat dinegosiasikan dalam suatu transaksi komersial yang wajar antara penjual dan pembeli.

Utang Senior : Berarti seluruh kewajiban pembayaran Perseroan kepada para kreditur baik yang dijamin dengan jaminan khusus maupun kreditur yang tidak diberikan jaminan khusus (konkuren) baik yang merupakan kewajiban tidak bersyarat atau bersyarat, baik yang aktual maupun kontinjen, baik yang telah ada saat ini atau yang akan ada di kemudian hari tidak termasuk kewajiban pembayaran Perseroan kepada para kreditur lainnya yang disubordinasi yang berdasarkan syarat-syaratnya menempati peringkat hak tagih yang sama dengan atau dibawah Obligasi Subordinasi.

Jumlah Terutang : Berarti semua jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dan Obligasi Subordinasi sehubungan dengan Emisi, yakni berupa jumlah Pokok Obligasi dan Obligasi Subordinasi dan Bunga Obligasi dan Obligasi Subordinasi dan denda (jika ada) yang terutang dari waktu ke waktu.

Jadwal Emisi : Berarti jadwal waktu Penawaran Umum yang ditentukan bersama oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi.

(10)

Kredit yang Diberikan : Berarti kredit yang diberikan sebelum dikurangi pendapatan biaya transaksi ditangguhkan dan penyisihan kerugian penurunan nilai.

Kreditur Preferen : Berarti para kreditur sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 1139 dan Pasal 1149 Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan Pasal 21 Undang-undang Perpajakan.

KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan menjalankan kegiatan sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal, yang dalam emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dan mengadministrasikan Obligasi dan Obligasi Subordinasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi dan Obligasi Subordinasi di KSEI.

Kustodian : Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Obligasi dan Obligasi Subordinasi dan harta yang berkaitan dengan Obligasi dan Obligasi Subordinasi serta jasa lainnya termasuk menerima bunga Obligasi dan Obligasi Subordinasi dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Laba (rugi) - Neto : Berarti laba (rugi) sebelum pajak dikurangi dengan beban pajak neto dan dikurangi dengan bagian laba (rugi) yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali.

Laba (rugi) komprehensif - Neto

: Berarti laba (rugi) komprehensif selama periode/tahun berjalan-neto setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

: Berarti neraca keuangan.

LDR : Berarti Loan to Deposit ratio.

LDR Konsolidasian : Dihitung berdasarkan perbandingan kredit yang diberikan (termasuk piutang pembiayaan konsumen) dibagi dengan simpanan nasabah konsolidasian (tidak termasuk antar bank).

LDR Konsolidasian mata uang asing

: Dihitung berdasarkan perbandingan kredit yang diberikan dalam mata uang asing (termasuk piutang pembiayaan konsumen) dibagi dengan simpanan nasabah konsolidasian dalam mata uang asing (tidak termasuk antar bank).

LDR Konsolidasian Rupiah : Dihitung berdasarkan perbandingan kredit yang diberikan dalam Rupiah (termasuk piutang pembiayaan konsumen) dibagi dengan simpanan nasabah konsolidasian dalam Rupiah (tidak termasuk antar bank).

LDR Perseroan : Dihitung berdasarkan perbandingan kredit yang diberikan oleh Perseroan (tidak termasuk kredit oleh bank lain) dibagi dengan simpanan nasabah (tidak termasuk antar bank).

Likuidasi : Berarti pemberesan harta benda/harta kekayaan (asset-asset) sebagai tindak lanjut dari Penutupan Usaha.

(11)

: i

: al

: arta

: i

: n

: h

:

:

: utang

g : uang

: ah

Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan Obligasi sebagaimana diatur dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi, yaitu paling kurang 1 (satu) Hari Kerja dan paling lama 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan Efek di Bursa Efek selama paling kurang 1 (satu) Hari Bursa dalam masa Penawaran Umum, maka Perseroan dapat melakukan perpanjangan masa Penawaran Umum untuk periode yang sama dengan masa penghentian perdagangan Efek dimaksud.

Masyarakat : Berarti perorangan dan/ atau badan, baik Warga Negara Indonesia/ Badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/ Badan Asing baik yang bertempat tinggal/ berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat tinggal/ berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

Menteri Hukum Dan HAM : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu bernama Menteri Kehakiman Republik Indonesia atau Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) atau pengganti haknya.

Modal Inti (Tier 1) : Berarti modal bank yang terdiri dari modal disetor, cadangan tambahan modal (disclosed reserved) dan modal inovatif (innovative capital instrument) sebagaimana dimaksud dalam PBI No. 14/18/PBI/2012 sebagaimana didefinisikan dibawah ini.

Modal Inti (Tier 2) : Berarti modal pelengkap bank yang terdiri dari modal pelengkap level atas (upper tier 2) dan modal pelengkap level bawah (lower tier 2) sebagaimana dimaksud dalam PBI No. 14/18/PBI/2012.

Nasabah Penyimpan : Berarti Nasabah yang menempatkan dananya dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian Perseroan dengan nasabah yang bersangkutan.

NIM : Singkatan dari “Net Interest Margin” yaitu Marjin Pendapatan Bunga Bersih yang

merupakan pendapatan bunga bersih dibagi rata-rata Aset Produktif.

NPL : Berarti Non Performing Loan, yang berarti kredit yang bermasalah, meliputi

kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet sebagaimana diatur dalam peraturan BI.

NPL (Gross) Konsolidasian : Dihitung berdasarkan perbandingan kredit yang bermasalah/NPL (termasuk NPL piutang pembiayaan konsumen) dibagi dengan jumlah kredit yang diberikan (tidak termasuk kredit kepada bank lain) dan piutang pembiayaan konsumen.

NPL (Gross) Perseroan : Dihitung berdasarkan perbandingan kredit bermasalah/NPL (dibagi dengan jumlah kredit yang diberikan (tidak termasuk kredit kepada bank lain).

(12)

Obligasi : Berarti surat utang yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dengan nama Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 dengan jumlah pokok sebesar Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah). Obligasi ini diterbitkan dengan tingkat bunga tetap untuk tahun ke-1 (satu) sampai dengan tahun ke-5 (lima) adalah sebesar ke-10,30% (sepuluh koma tiga nol persen) per tahun. Obligasi ini dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi dan Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan

dengan pelunasan Pokok Obligasi dan pelaksanaan pembelian kembali (buy

back) sebagai pelunasan Obligasi, sebagaimana dibuktikan dengan

Sertifikat Jumbo Obligasi, yang akan dicatatkan di Bursa Efek dan didaftarkan di KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI, sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan.

Obligasi Berkelanjutan : Berarti Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria, yang akan ditawarkan oleh Penjamin Emisi Obligasi kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp600.000.000.000,- (enam ratus miliar Rupiah).

Obligasi Subordinasi : Berarti surat utang yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi Subordinasi dengan nama Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 dengan jumlah pokok sebesar Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah). Obligasi Subordinasi ini diterbitkan dengan tingkat bunga tetap untuk tahun ke-1 (satu) sampai dengan tahun ke-7 (tujuh) adalah sebesar 11,00% (sebelas koma nol nol persen) per tahun. Obligasi Subordinasi ini dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi Subordinasi untuk jangka waktu 7 (tujuh) terhitung sejak Tanggal Emisi dan Jumlah Pokok Obligasi Subordinasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi Subordinasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi Subordinasi, yang akan dicatatkan di Bursa Efek dan didaftarkan di KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi Subordinasi di KSEI, sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan.

Obligasi Subordinasi Berkelanjutan

: Berarti Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria, yang akan ditawarkan oleh Penjamin Emisi Obligasi kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp400.000.000.000,- (empat ratus miliar Rupiah).

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK

: Berarti lembaga yang independen sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Undang undang OJK) yang tugas dan wewenangnya meliputi pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga keuangan lainnya, dimana OJK merupakan lembaga yang menggantikan dan menerima hak dan kewajiban untuk melakukan fungsi pengaturan dan pengawasan dari BAPEPAM dan/ atau BAPEPAM dan LK dan/atau Bank Indonesia sesuai ketentuan pasal 55 Undang-Undang OJK, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

(13)

: gang

: h

: gang

: n

: g

PBI No. 17/11/PBI/2015 : Berarti Peraturan Bank Indonesia Nomor: 17/11/PBI/2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah Dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional tanggal 25 Juni 2015.

PSAK : Berarti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

Pefindo : Berarti PT Pemeringkat Efek Indonesia, pihak yang melakukan pemeringkatan atas Obligasi dan Obligasi Subordinasi yang diterbitkan Perseroan.

Pemegang Obligasi : Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi yang disimpan:

(1) dalam Rekening Efek pada KSEI, atau

(2) dalam Rekening Efek pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan Efek.

Pemegang Obligasi Subordinasi

: Berarti Masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam Obligasi Subordinasi dan memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi Subordinasi, yang terdiri dari:

(1) pemegang Rekening yang melakukan investasi langsung atas Obligasi Subordinasi; dan/atau

(2) masyarakat di luar Pemegang Rekening yang melakukan investasi atas Obligasi Subordinasi melalui Pemegang Rekening.

Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI, yang meliputi Bank Kustodian atau Perusahaan Efek atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI, dengan memperhatikan Undang-undang Pasar Modal dan peraturan KSEI.

Pemeringkat : Berarti perusahaan pemeringkat efek yang terdaftar di Bapepam dan LK atau Otoritas Jasa Keuangan yang telah disetujui oleh Wali Amanat sesuai dengan Peraturan Nomor: IX.C.11 yang dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Uang dan/atau Sukuk.

Pemerintah : Berarti Pemerintah Republik Indonesia.

Penawaran Awal : Berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal yang bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas Obligasi yang akan ditawarkan dan/atau struktur Obligasi termasuk perkiraan Bunga Obligasi (jika ada) berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM, peraturan pelaksanaannya, dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan.

(14)

Pendapat Hukum : Berarti pendapat hukum (Legal Opinion) yang dikeluarkan oleh Konsultan Hukum Da Silva & Suhardadi selaku konsultan hukum dalam rangka Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi, berdasarkan hasil uji tuntas aspek hukum terhadap Perseroan.

Pengakuan Hutang : Berarti pengakuan Perseroan atas utang yang diperoleh sehubungan dengan Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi, dengan syarat dan ketentuan yang termaktub dalam akta Pengakuan Hutang yang dibuat dalam Akta Pengakuan Hutang Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 No. 10 tanggal 10 April 2017 yang diubah dengan Akta Perubahan I Pengakuan Hutang Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun Tahun 2017 No. 35 tanggal 8 Juni 2017 yang diubah dengan Akta Perubahan II Pengakuan Hutang Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun Tahun 2017 No. 83 tanggal 16 Juni 2017 dan Akta Pengakuan Hutang Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 No. 14 tanggal 10 April 2017 yang diubah dengan Akta Perubahan I Pengakuan Hutang Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun Tahun 2017 No. 38 tanggal 8 Juni 2017 yang diubah dengan Akta Perubahan II Pengakuan Hutang Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun Tahun 2017 No. 76 tanggal 16 Juni 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi S.H, Notaris di Jakarta dan berikut segala perubahan dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan dikemudian hari.

Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Penjamin Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi

: Berarti pihak-pihak yang melaksanakan Penawaran Umum atas nama Perseroan dan melakukan pembayaran hasil Obligasi kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Subordinasi.

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi

: Berarti PT Victoria Sekuritas Indonesia (Terafiliasi) berkedudukan di Jakarta yang akan bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan dan pelaksanaan Emisi sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Subordinasi dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya.

Penutupan Usaha : Berarti keadaan dimana Perseroan dinyatakan atau diperintahkan dengan keputusan pemegang saham Perseroan atau Bank Indonesia atau lembaga otoritas keuangan yang berwenang, yang mempunyai kewenangan terhadap Perseroan untuk membubarkan, membekukan atau menutup atau dengan suatu keputusan pengadilan yang berwenang yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dinyatakan dalam keadaan pailit.

Peraturan No. IX.A.2 : Berarti Peraturan Nomor IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No. IX.A.7 : Berarti Peraturan No. IX.A.7 lampiran keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

(15)

: an

: isi

: hak

:

: arta

: n

: n

Peraturan VI.C.3 : Berarti Peraturan Nomor VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK nomor Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit Dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Emiten.

Peraturan VI.C.4 : Berarti Peraturan Nomor VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK nomor Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

Peraturan IX.C.11 : Berarti Peraturan Nomor IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor KEP-712/BL/2012 tanggal 26 (dua puluh enam) Desember 2012 (dua ribu dua belas) tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

POJK No. 7/POJK.04/2017 : Berarti Peraturan OJK Nomor 7/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Dokumen Pernyataan Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, Dan/ Atau Sukuk.

POJK No. 9/POJK.04/2017 : Berarti Peraturan OJK Nomor 9/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Bentuk Dan Isi Prospektus Dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Bersifat Utang.

POJK No. 11/POJK.03/2016 : Berarti Peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

POJK No. 30/POJK.04/2015 : Berarti Peraturan OJK Nomor 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

POJK No.32 /POJK.04/2014 : Berarti Peraturan OJK Nomor 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

POJK No. 33/POJK.04/2014 : Berarti Peraturan OJK Nomor 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK No. 34/POJK.04/2014 : Berarti Peraturan OJK Nomor 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK No. 34/POJK.03/2016 : Berarti Peraturan OJK Nomor 34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016 tentang Perubahan atas Peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum.

POJK No. 36/POJK.04/2014 : Berarti Peraturan OJK Nomor 36/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

(16)

Perjanjian Agen Pembayaran : Berarti perjanjian antara Perseroan dan Agen Pembayaran perihal pelaksanaan pembayaran Bunga Obligasi dan Obligasi Subordinasi dan pelunasan Pokok Obligasi dan Obligasi Subordinasi berdasarkan Akta No. 12 tanggal 10 April 2017 untuk Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 dan Akta No. 16 tanggal 10 April 2017 untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi S.H, Notaris di Jakarta, berikut segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan - penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah dan dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI

: Berarti suatu perjanjian yang dibuat antara Perseroan dengan KSEI dengan syarat dan ketentuan sebagaimana termaktub dalam Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI berdasarkan Akta No. SP-0029/PO/KSEI/0417 tanggal 10 April 2017 yang dibuat di bawah tangan, bermaterai cukup, berikut segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah dan dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Subordinasi di KSEI

: Berarti suatu perjanjian yang dibuat antara Perseroan dengan KSEI dengan syarat dan ketentuan sebagaimana termaktub dalam Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI berdasarkan Akta No. SP-0028PO/KSEI/0417 tanggal 10 April 2017 yang dibuat di bawah tangan, bermaterai cukup, berikut segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah dan dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek

: Berarti perjanjian yang akan dibuat antara Perseroan dengan PT Bursa Efek Indonesia perihal pencatatan Obligasi dan Obligasi Subordinasi, No. SP-005/BEI.PP2/04-2017 tanggal 5 April 2017, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi

: Berarti Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Penjamin Emisi Obligasi dengan syarat dan ketentuan yang dimuat dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 No. 11 tanggal 10 April 2017 yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 No. 5 tanggal 4 Mei 2017 yang diubah dengan Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 No. 36 tanggal 8 Juni 2017 seluruhnya dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi S.H, Notaris di Jakarta berikut segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah dan dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Subordinasi

: Berarti Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Subordinasi yang dibuat oleh

(17)

: al

: n

: gan

: k

: a

: eh

di Jakarta berikut segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah dan dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi

: Berarti Perjanjian Perwaliamanatan yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Wali Amanat dengan syarat dan ketentuan yang dibuat dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 No. 9 tanggal 10 April 2017 yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 No. 34 tanggal 8 Juni 2017 yang diubah dengan Akta Perubahan II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 No. 74 tanggal 16 Juni 2017 seluruhnya dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi S.H, Notaris di Jakarta berikut segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah dan dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Subordinasi

: Berarti Perjanjian Perwaliamanatan yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Wali Amanat dengan syarat dan ketentuan yang dibuat dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 No. 13 tanggal 10 April 2017 yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 No. 37 tanggal 8 Juni 2017 yang diubah dengan Akta Perubahan II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Victoria Tahap I Tahun 2017 No. 75 tanggal 16 Juni 2017 seluruhnya dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi S.H, Notaris di Jakarta berikut segala perubahan-perubahannya dan/atau penambahan penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah dan dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen-dokumen yang wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum sesuai ketentuan Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif

: Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2 yaitu: Pernyataan Pendaftaran dapat menjadi efektif dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1) atas dasar lewatnya waktu, yakni: a) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau b) 45 (empat puluh lima hari) sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau 2) atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan. Pernyataan Pendaftaran harus telah menjadi efektif selambat-lambatnya 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal laporan keuangan terakhir yang diperiksa Akuntan sebagaimana dimuat dalam Prospektus.

(18)

Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek dan/atau Manajer Investasi sesuai ketenteuan UUPM.

Perseroan : Berarti badan hukum yang akan melakukan Emisi yang dalam hal ini adalah PT Bank Victoria International Tbk, suatu bank yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta, yang anggaran dasar beserta perubahan perubahannya telah diuraikan pada bagian komparisi akta ini.

Persyaratan Obligasi dan Obligasi Subordinasi

: Berarti ketentuan dan persyaratan yang berlaku untuk Obligasi dan Obligasi Subordinasi sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Subordinasi termasuk tetapi tidak terbatas pada Pokok Obligasi dan Obligasi Subordinasi dan tingkat Bunga Obligasi dan Obligasi Subordinasi sebagaimana tercantum

dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan Perjanjian

Perwaliamanatan Obligasi Subordinasi, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi.

Pokok Obligasi : Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Obligasi dalam jumlah pokok sebesar Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah).

Pokok Obligasi Subordinasi : Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi Subordinasi berdasarkan Obligasi Subordinasi dalam jumlah pokok sebesar Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah).

PPA : Berarti Penyisihan Penghapusan Aset, adalah cadangan yang harus dibentuk

sebesar persentase tertentu dari bak debit berdasarkan penggolongan kualitas aset (lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet), sesuai ketentuan BI.

PPAP : Berarti Penyisihan Penghapusan Aset Produktif.

Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasidengan tujuan agar masyarakat membeli Obligasi dan Obligasi Subordinasi sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 26 UUPM, juncto Peraturan Bapepam Nomor : IX.C.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Berkelanjutan yang dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor : Kep-51/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996 dan dengan Peraturan Nomor: IX.A.2 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-122/BL/2009 tanggal 25 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 36/POJK.04/2014.

(19)

: ,

: h

: i

: si

: i

: uk

:

: an

Prospektus Ringkas : Berarti prospektus sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-43/PM/2000 Tentang Perubahan Peraturan Nomor IX.C.3 Tentang Pedoman mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum, ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Perseroan Obligasi dan Obligasi Subordinasi dan diumumkan dalam sekurang kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan yang diterbitkan di tempat kedudukan Perseroan.

Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi dan Obligasi Subordinasi yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian, atau Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani dengan Pemegang Obligasi dan Obligasi Subordinasi.

RUPO : Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi dan Obligasi Subordinasi sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan.

RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham.

RUPSLB : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

SABH : Berarti Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Satuan Pemindahbukuan : Berarti satuan jumlah Obligasi dan Obligasi Subordinasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya, yaitu senilai Rp1,- (satu Rupiah) dan kelipatannya.

SBI : Berarti Sertifikat Bank Indonesia, yaitu surat berharga atas unjuk dalam Rupiah

yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh BI sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek.

Sertifikat Jumbo Obligasi : Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan dalam penitipan kolektif KSEI yang diterbitkan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi.

Sertifikat Jumbo Obligasi Subordinasi

: Berarti bukti penerbitan Obligasi Subordinasi yang disimpan dalam penitipan kolektif KSEI yang diterbitkan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi Subordinasi melalui Pemegang Rekening.

SEOJK No. 20/SEOJK.03/2016 : Berarti Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 20/SEOJK.03/2016

tanggal 21 Juni 2016 Tentang Fitur Konversi Saham Biasa atau Write Down

terhadap Instrumen Modal Inti Tambahan dan Modal Pelengkap.

(20)

Tanggal Distribusi : Berarti tanggal penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi/Obligasi Subordinasi hasil Penawaran Umum kepada KSEI yang merupakan tanggal distribusi Obligasi/Subordinasi yang dilakukan elektronik paling lambat 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah Tanggal Penjatahan kepada Pemegang Obligasi/ Pemegang Obligasi Subordinasi.

Tanggal Emisi : Berarti tanggal distribusi Obligasi dan Obligasi Subordinasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi dan Obligasi Subordinasi yang diterima KSEI dari Perseroan, yang jatuh pada tanggal yang sama dengan Tanggal Pembayaran.

Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan Obligasi Subordinasi

: Berarti tanggal-tanggal jatuh tempo Obligasi dan Obligasi Subordinasi yang wajib dibayar oleh Perseroan melalui Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi dan Obligasi Subordinasi berdasarkan Daftar Pemegang Rekening, dikenal sebagai “Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan Obligasi

Subordinasi”, dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian

Perwaliamanatan Obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Subordinasi, sebagaimana dicantumkan dalam Prospektus.

Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Obligasi dan Obligasi Subordinasi untuk diperdagangkan di Bursa Efek yang akan ditentukan dalam Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi.

Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran seluruh nilai Pokok Obligasi/Obligasi Subordinasi kepada Perseroan oleh Penjamin Emisi Obligasi / Penjamin Emisi Obligasi

Subordinasi (in good funds) yang juga merupakan Tanggal Emisi

Obligasi/Obligasi Subordinasi sebagaimana didefinisikan dalam perubahan Perjanjian Perwaliamanatan.

Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi

: Berarti tanggal-tanggal saat mana Bunga Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening Obligasi melalui Agen Pembayaran dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi.

Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi Subordinasi

: Berarti tanggal-tanggal saat mana Bunga Obligasi Subordinasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi Subordinasi yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening Obligasi Subordinasi melalui Agen Pembayaran dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Subordinasi.

Tanggal Penjatahan : Berarti tanggal di mana Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi menetapkan penjatahan Obligasi dan Obligasi Subordinasi. Tanggal yang mana selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal berakhirnya Masa Penawaran yang akan ditentukan dalam Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Obligasi Subordinasi, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan Obligasi Subordinasi

(21)

: sil

:

: ng

: k

: i

: dan

: atuh

: i

Undang-Undang Pasar Modal (UUPM)

: Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal dan perubahannya beserta peraturan-peraturan pelaksanaanya.

Undang-undang Perpajakan : Berarti Undang-undang No. 6 Tahun 1983 (seribu sembilan ratus delapan puluh tiga) tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara perpajakan, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 1994 (seribu sembilan ratus Sembilan puluh empat) tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 (seribu sembilan ratus delapan puluh tiga) tentang Undang-Undang dan Tata Cara Perpajakan, dan terakhir diubah dengan Undang-Undang No. 6 Tahun 2000 (dua ribu) tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 (seribu sembilan ratus delapan puluh tiga) tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, serta perubahan-perubahan lainnya di kemudian hari.

Wali Amanat : Berarti PT Bank Mega Tbk., berkedudukan di Jakarta, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya yang bertindak selaku kuasa dari dan sebagai demikian untuk dan atas nama serta sah mewakili kepentingan seluruh Pemegang Obligasi dan Obligasi Subordinasi.

Write Down : Berarti pengurangan nilai kewajiban (Pokok Obligasi Subordinasi)

Perseroan, dan/atau pengurangan sebagian atau seluruh pembayaran Bunga Obligasi Subordinasi yang belum dibayarkan kepada Pemegang Obligasi Subordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 2 huruf F Perjanjian Perwaliamanatan, dalam jumlah yang setara dengan nilai yang akan ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan pemberitahuan tertulis.

(22)

Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca bersama-sama dengan keterangan yang lebih terperinci dan laporan keuangan konsolidasian beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

PT Bank Victoria International Tbk (“Perseroan”) didirikan di Jakarta dengan nama PT Bank Victoria berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 71 tanggal 28 Oktober 1992, dibuat di hadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta dan kemudian berubah nama menjadi PT Bank Victoria International berdasarkan Akta Pembetulan No. 30 tanggal 8 Juni 1993 dibuat dihadapan Notaris yang sama yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-4903.HT.01.01.Th.93

tanggal 19 Juni 1993 dan telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara dibawah No. 342/Leg/1993 tanggal 29 Juni 1993, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 39

tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 2602.

Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah sebagaimana termaktup dalam Akta No. 134 tanggal 26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4 ayat 4 , Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17,Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan penyusunan kembali seluruh Aggaran Dasar Perseroan, diberitahuan oleh Notaris tersebut kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima oleh Menteri Hukum Dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.099938, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 09 Juli 2015, Daftar Perseroan Nomor: AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015. Tanggal 09 Juli 2015 dan pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM juncto Akta No. 5 tanggal 17 Januari 2017, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 serta bagian akhir anggaran dasar Perseroan, diberitahuan oleh Notaris tersebut kepada Menteri Hukum Dan HAM dan diterima oleh Menteri Hukum Dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum Dan HAM kepada Notaris tersebut, Nomor :AHU-AH.01.03.0024041, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK tanggal 19 Januari 2017, Daftar Perseroan Nomor: AHU-0007413.AH.01.11.TAHUN 2017. Tanggal 19 Januari 2017 dan pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan HAM. Dan Akta Perubahan Susunan Pengurus Akta No. 48 tanggal 20 Maret 2017 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta didaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0120155 tanggal 22 Maret 2017 sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 59 tanggal 17 Juni 2011 dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, maksud dan tujuan Perseroan ialah menjalankan usaha sebagai bank umum. Keterangan lengkap dapat dilihat pada Bab VII mengenai Keterangan Tentang Perseroan.

Perseroan memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 402/KMK.017/1994 tanggal 10 Agustus 1994 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Oktober 1994, dengan Kantor Pusat pada tanggal Prospektus ini diterbitkan di Panin Tower-Senayan City, Lantai 15. Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Pusat.

(23)

Di samping itu, Perseroan juga mendapatkan izin dari Bank Indonesia dengan Surat Izin No. 029/126/UOPM tanggal 25 Maret 1997 sebagai Pedagang Valuta Asing yang kemudian diperpanjang melalui Surat No. 5/6/KEP.Dir.PIP/2003, tanggal 24 Desember 2003 dan telah memperoleh pernyataan pencatatan pendaftaran ulang dari Bank Indonesia melalui suratnya No. 10/365/DPIP/Prz tanggal 8 April 2008.

Perseroan telah mendapatkan izin menjadi Bank Devisa pada tanggal 13 Desember 2016 sesuai dengan Surat Kepala Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan – Otoritas Jasa Keuangan No. S-423/PB.12/2016 dan efektif beroperasi menjadi bank devisa pada tanggal 20 Februari 2017.

STRUKTUR PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham per tanggal 31 Mei 2017, berdasarkan Akta No. 134 tanggal 26 Juni 2015, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang untuk perubahan pasal 4

ayat 4, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28 dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan, diberitahuan oleh notaris tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM dan diterima oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM kepada notaris tersebut, No. AHU-AH.01.03.099938, Perihal: Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Victoria International Tbk. Tanggal 09 Juli 2015, Daftar Perseroan No. AHU-3531340.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal 09 Juli 2015 dan pengumuman dalam berita negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM juncto Akta No. 5 tanggal 17 Januari 2017, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, untuk perubahan pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 serta bagian akhir Anggaran Dasar Perseroan, penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum dan HAM sebagaimana termaktub dalam Surat Menteri Hukum dan HAM kepada notaris tersebut, No. AHU-AH.01.03.0024041, Perihal: Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Victoria International Tbk. tanggal 19 Januari 2017, Daftar Perseroan No. AHU-0007413.AH.01.11.TAHUN 2017. tanggal 19 Januari 2017 dan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM juncto Daftar Pemegang Saham Perseroan pertanggal tanggal 31 Mei 2017 yang diterbitkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora (BAE Perseroan) tanggal tanggal 31 Mei 2017, sebagai berikut:

MODAL SAHAM

Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai Nominal Rp 100,00 (seratus Rupiah) setiap saham

Keterangan

Nilai Nominal per Saham Rp 100,00 Jumlah Saham Jumlah Nominal

(Rp)

Persentase (%)

Modal Dasar 14.000.000.000 1.400.000.000.000

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 8.671.048.162 867.104.816.200

PT Suryayudha Investindo Cipta*,** 430.078.250 43.007.825.000 4,96

PT Nata Patindo* 226.777.000 22.677.700.000 2,62

PT Victoria Investama Tbk 3.938.845.330 393.884.533.000 45,43

Suzanna Tanojo 1.172.934.114 117.293.411.400 13,53

(24)

Catatan:

* Pemegang saham pendiri,

** Jumlah saham tersebut termasuk saham yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku 1% dari modal ditempatkan dan disetor tidak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

PERSAINGAN USAHA DAN STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN

Selain menurunkan rasio NPL, komponen aset yang menghasilkan profit juga ditingkatkan seperti pertumbuhan kredit yang sehat sehingga profitabilitas Perseroan akan meningkat.

Sesuai dengan Rencana Bisnis Perseroan ditahun 2017, Perseroan akan fokus terhadap peningkatan dana-dana ritel untuk mengurangi ketergantungan DPK kepada Deposan inti. Walaupun Deposan Inti Perseroan termasuk deposan yang loyal. Untuk itu porsi Deposan retail akan terus ditingkatkan begitu juga dengan rasio Tabungan dan Giro (CASA), mengingat Perseroan sudah memiliki fitur Internet Banking dan Mobile Banking (IBMB) dan

program presentasi Office to Office (OTO) untuk mendapatkan pay-roll account yang diharapkan berjalan secara

berkesinambungan dengan partisipasi dari seluruh cabang.

Segmen perbankan ritel memiliki prospek yang baik bagi arah pengembangan usaha Perseroan ke depan dengan beberapa keuntungan antara lain:

1. Potensi pasar yang luas dan terus berkembang 2. Interest spread yang relatif besar

3. Penyebaran risiko kredit yang lebih luas

4. Potensi untuk melakukan cross selling produk, dan

5. Sumber peningkatan fee based income.

Sementara itu, pemberian kredit ke sektor-sektor riil yang produktif dengan risiko terkendali menjadi kegiatan utama Perseroan dalam menyalurkan dana sesuai fungsi intermediasi perbankan. Untuk tujuan tersebut, Perseroan melanjutkan proses transformasi menjadi bank ritel dan bisnis terkemuka melalui pemasaran produk jasa perbankan ritel dan sekaligus melayani dunia usaha di Indonesia.

Pengalaman melalui beberapa krisis atau mini-crisis seperti pada tahun 2008, 2012 maupun 2013 mendorong

Perseroan meningkatkan upaya perluasan basis nasabah ritel, peningkatan komposisi dana murah dan penurunan biaya dana. Dalam mempersiapkan diri menghadapi pemulihan ekonomi nasional, Perseroan tetap menjalankan

kebijakan dan strategi yang konservatif dan prudent melalui target pertumbuhan yang moderat cenderung rendah

(moderate-to-low) dengan fokus pada peningkatan efisiensi dan konsolidasi internal. Penguatan struktur

pendanaan dilakukan bersamaan dengan penurunan ketidaksesuaian maturitas (maturity missmatch) dengan

memperpanjang jangka waktu simpanan.

Di samping perbaikan komposisi dana dan penurunan cost of fund, Perseroan akan memprioritaskan peningkatan

kualitas aset, meningkatkan marjin serta menjaga permodalan dan likuiditas internal di level yang kuat. Aspek pendukung bisnis seperti peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), investasi teknologi sistem informasi,

penguatan Good Corporate Governance dan manajemen risiko juga menjadi bagian integral dalam penguatan

kebijakan dan strategi manajemen. Strategi manajemen disusun berlandaskan visi-misi Perseroan, kebijakan umum, kapasitas internal dan perubahan kondisi eksternal.

Dalam strategi pertumbuhan kredit, penggerak utama pertumbuhan akan ditekankan pada segmen usaha kecil

dan menengah (Small-Medium Business/SMB). Pengembangan produk seperti asset-based finance dan dealer

financing diharapkan mampu melengkapi portofolio produk segmen komersial. Dalam consumer banking,

penjualan produk unggulan seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) menjadi penopang pertumbuhan melalui jaringan distribusi Perseroan yang lebih luas di samping produk-produk jasa lain

yang terus dikembangkan guna memenuhi kebutuhan nasabah seperti layanan cash management, wealth

Gambar

Tabel berikut merupakan kisaran tingkat suku bunga kontraktual untuk liabilitas keuangan yang penting untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016:
TABEL KINERJA PERTUMBUHAN PERSEROAN DIBANDING RATA-RATA INDUSTRI
Tabel Segmen Geografis:
Tabel Hubungan Kepengurusan, Pengawasan, Kepemilikan Dan Afiliasi Antara  Perseroan Dan Pemegang Saham Perseroan
+7

Referensi

Dokumen terkait