• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PERSEPSI ORANGTUA TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN KANAK-KANAK DI DESA BARUSJAHE KEC. BARUSJAHE KAB. KARO T.A 2016-2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PERSEPSI ORANGTUA TENTANG PENYELENGGARAAN TAMAN KANAK-KANAK DI DESA BARUSJAHE KEC. BARUSJAHE KAB. KARO T.A 2016-2017."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

a. Nama : Nia Welliyani Br Perangin-angin b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Tempat / Tanggal Lahir : Ajijulu/ 30 juni 1995

d. Agama : Kristen Protestan

e. Alamat : Jln. Tombak No.90 Medan Pancing f. Nama Orang Tua

Ayah : Luter Perangin-angin

Ibu : Nurlela Br Sembiring Pandia

g. Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Bertani

Ibu : Bertani

h. Alamat Orang Tua : Desa Ajijulu, Kec. Tigapanah, Kab. Karo

i. Email : niawelliyani@yahoo.com

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

(4)

iii

ABSTRAK

NIA WELLIYANI BR PERANGIN-ANGIN. Nim : 1133113015, Studi Persepsi Orangtua Tentang Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak di Desa Barusjahe Kec. Barusjahe Kab. Karo T.A 2016-2017. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2017.

Permasalahan dalam penelitian ini bagaimanakah persepsi orangtua tentang penyelenggaraan taman kanak-kanak di Desa Barusjahe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi orangtua tentang penyelenggaraan taman kanak-kanak di Desa Barusjahe kec. Barusjahe kab. Karo T.A 2016-2017.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan populasi 63 orang, sekaligus menjadi sampel (total populasi), dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

(5)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis ... 7

2.1.1 Persepsi... 7

2.1.1.1 Pengertian Persepsi ... 7

2.1.1.2 Jenis-Jenis Persepsi ... 8

2.1.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 9

(6)

viii

2.1.1.5 Persepsi Orangtua Terhadap TK ... 12

2.1.2 Pendidikan Anak Usia Dini ... 13

2.1.2.1 Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini ... 13

2.1.2.2 Fungsi Pendidikan TK ... 14

2.1.2.3 Prinsip Pendidikan TK ... 16

2.1.2.4 Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini ... 18

2.2 Kerangka Konseptual ... 24

2.3 Pertanyaan Penelitian ... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 25

3.2 Populasi Dan Sampel ... 25

3.2.1 Populasi Penelitian ... 25

3.2.2 Sampel Penelitian ... 25

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 26

3.3.1 Variabel Penelitian ... 26

3.3.2 Defenisi Operasional ... 26

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.5 Teknik Analisis Data ... 27

3.6 Instrumen Penelitian ... 29

3.7 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 29

(7)

ix

4.1.1 Deskripsi Data ... 31

4.2 Pembahasan ... 36

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 38

5.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA

... 40

(8)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi –Kisi Angket Penelitian ... 29

Tabel 3.2. Jadwal Penelitian... 30

Tabel 4.1. Persentase orangtua bekerja sebagai PNS ... 31

Tabel 4.2. Persentase orangtua bekerja sebagai Pedagang ... 32

Tabel 4.3. Persentase orangtua bekerja sebagai Petani ... 33

Tabel 4.4. Persentase orangtua bekerja sebagai Buruh ... 34

(9)

xi DAFTAR GAMBAR

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan sebelum anak memasuki jenjang pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohani, agar memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut. Pengertian tersebut menyiratkan tentang sasaran, proses layanan, lingkup aspek perkembangan, tujuan, serta peran PAUD sebagai dasar bagi pencapaian keberhasilan pendidikan ditahap yang lebih tinggi. Untuk itu anak-anak indonesia harus disiapkan, dibina dan dikembangkan sejak dini, baik fisik, mental, maupun moralnya agar menjadi manusia dewasa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bertanggung jawab dan pada gilirannya menjadi insan pembangunan dan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan negara.

Dalam penyelenggaraan PAUD terdapat prinsip-prinsip yang perlu diterapkan yaitu: berorientasi pada kebutuhan anak, belajar melalui bermain, menggunakan lingkungan yang kondusif, menggunakan pembelajaran terpadu, mengembangkan berbagai kecakapan hidup, menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar.

Anak-anak TK berumur antara 4-6 tahun, mereka termasuk umur prasekolah. Taman Kanak-Kanak bukan sekolah, tetapi tempat bermain sambil belajar. Di Taman Kanak-Kanak tidak diberikan pelajaran membaca, menulis dan

(11)

2

berhitung seperti di sekolah dasar. Setelah anak mengikuti program pendidikan TK, anak diharapkan telah memiliki kesiapan dan pengetahuan yang memungkinkan anak untuk dapat mengikuti pelajaran permulaan membaca, menulis, dan berhitung tanpa banyak kesulitan. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan dengan menyenangkan misalnya melalui bernyanyi, bermain, pengenalan menulis dan berhitung sambil melihat-lihat gambar yang sesuai dengan minat anak. Usia prasekolah merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi yang dimiliki anak, oleh karena itu peran pendidik sangat diperlukan dalam upaya pengembangan potensi anak prasekolah, dimana upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui kegiatan bermain sambil belajar. Karena dalam bermain terdapat fungsi-fungsi belajar yang sesuai dengan tahap perkembangan psikologis anak usia 4-6 tahun, misalnya: mengidentifikasikan dirinya dengan berhayal menjadi sesuatu, mengeksplorasi pengalaman-pengalaman yang bermakna, melakukan adaptasi, dan memproduksi hal-hal yang menstimulus aspek perkembangan anak. Ketika melakukan kegiatan bermain anak mempunyai kesempatan untuk menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar secara menyenangkan.

(12)

3

mengontrol proses dan hasil dari hasrat ulah mereka. Mereka meniru-niru apa yang mereka lihat dan mereka rasakan. Bila kegiatan bermain tidak disadari oleh orangtua, tentu orangtua menganggap bahwa bermain hanya memboroskan waktu anak saja. Pemahaman orangtua tentang bermain juga akan membuka wawasan dan menjernihkan pendapatnya, sehingga akan dapat lebih luas pemahaman terhadap kegiatan bermain itu sendiri dan akibatnya akan mendukung segala aspek perkembangan anak, maksudnya orangtua dapat memberi kesempatan yang lebih banyak kepada anak-anak untuk bereksplorasi melalui kegiatan bermain.

Dalam mewujudkan perkembangan yang optimal, anak membutuhkan dukungan dari semua pihak baik orangtua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan pemerintah. Hal ini sesuai dengan hak anak, sebagaimana diatur dalam UU No. 23 Tahun 2002 (Latif dkk,2013:3) tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Salah satunya adalah bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka perkembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.

(13)

4

baik. Adanya informasi atau sosialisasi tentang fungsi pendidikan anak usia dini sangat penting agar orangtua dapat memanfaatkan keberadaan lembaga pendidikan anak usia dini untuk membantu proses perkembangan anak.

Setiap orangtua memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap pendidikan anak usia dini, itu semua tergantung dari sudut pandang mana mereka memahami, melihat dan memfungsikan lembaga pendidikan anak usia dini. Hal-hal yang dilihat atau diketahui oleh orangtua di lembaga pendidikan anak usia dini membuat mereka memberikan persepsi tentang pendidikan anak usia dini itu sendiri. Banyak persepsi yang timbul pada orangtua, dan hal itu menimbulkan tindakan yang berbeda-beda bagi para orangtua. Di antara orangtua, mungkin ada yang mempersepsikan pendidikan Taman Kanak-Kanak itu sekedar untuk mengisi waktu anak, untuk menitipkan anak karena sibuk bekerja, untuk mempercepat proses perkembangan anak, untuk sosialisasi anak sebelum memasuki sekolah dasar (SD), atau bahkan mungkin sekedar ikut -ikutan. Terlepas apakah persepsi itu tepat atau tidak, keragaman persepsi yang demikian itu wajar terjadi pada kalangan masyarakat. Ini bukan berarti mereka tidak dibenarkan untuk berbeda pendapat satu dengan yang lain.

Dengan adanya tanggapan atau persepsi yang berbeda dari orangtua terhadap pendidikan anak usia dini, maka penulis mengangkat permasalahan tersebut dengan judul “Studi Persepsi Orangtua Tentang Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak di Desa Barusjahe Kec. Barusjahe Kab. Karo T.A

(14)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

a. Kurangnya pemahaman orangtua akan pendidikan TK.

b. Fenomena di masyarakat yang menggambarkan pendapat orangtua tentang penyelenggaraan TK.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya masalah penelitian ini maka penulis membatasi penelitian ini pada “studi persepsi orangtua tentang penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak Di Desa Barusjahe Kec. Barusjahe Kab. Karo T.A 2016-2017”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah ”bagaimana persepsi orangtua tentang penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak Di Desa Barusjahe dilihat dari pekerjaan orangtua yang terdiri dari PNS, pedagang, petani, dan buruh”?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian

ini adalah “Untuk Mengetahui bagaimana Persepsi Orangtua Tentang

(15)

6

1.6 Manfaat Peneliti

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan referensi di bidang pendidikan pada anak usia dini, tentang persepsi orangtua tentang fungsi penyelenggaraan taman kanak-kanak.

2. Manfaat praktis

Adapun manfaat praktisnya adalah sebagai berikut: a. Bagi peneliti

1) Menambah wawasan tentang bagaimana persepsi orangtua terhadap penyelenggaraan taman kanak-kanak.

2) Dapat mengembangkan kemampuan dan menambah pengalaman tentang penelitian.

b. Bagi guru PAUD

1) Menjadi referensi bagi guru untuk lebih melibatkan orangtua dalam pengembangan TK.

2) Menjadi bahan masukan kepada lembaga penyelenggaraan taman kanak-kanak.

c. Bagi sekolah

1) Membantu kepala sekolah maupun seluruh yang terlibat di sekolah dalam mengelola taman kanak-kanak.

d. Bagi orangtua

(16)

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Persepsi adalah cara pandang seseorang terhadap suatu objek. Persepsi orangtua yang bekerja sebagai PNS tentang penyelenggaraan taman kanak-kanak di Desa Barusjahe Kec. Barusjahe Kab. Karo T.A 2016/2017 termasuk dalam kategori sangat baik. Persepsi orangtua yang bekerja sebagai pedagang tentang penyelenggaraan taman kanak-kanak di Desa Barusjahe Kec. Barusjahe Kab. Karo T.A 2016/2017 termasuk dalam kategori baik. Persepsi orangtua yang bekerja sebagai petani tentang penyelenggaraan taman kanak-kanak di Desa Barusjahe Kec. Barusjahe Kab. Karo T.A 2016/2017 termasuk dalam kategori baik. Persepsi orangtua yang bekerja sebagai buruh tentang penyelenggaraan

taman kanak-kanak di Desa Barusjahe Kec. Barusjahe Kab. Karo T.A 2016/2017 termasuk dalam kurang baik.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa persepsi orangtua yang bekerja sebagai PNS, Petani, Pedagang dan Buruh tentang penyelenggaraan taman kanak-kanak di Desa Barusjahe Kec. Barusjahe Kab. Karo T.A 2016/2017 termasuk dalam kategori baik, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yaitu sebesar 68,22 apabila disesuaikan dengan pedoman sebelumnya maka nilai 68,22 berada pada kategori baik.

(17)

39

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada orangtua disarankan hendaknya bekerjasama dengan guru TK agar orangtua lebih memahami tentang TK tersebut.

2. Kepada Kepala Desa beserta perangkatnya agar menghadirkan orang yang mengerti tentang pendidikan anak usia dini dan membuat sosialisasi kepada orangtua.

3. Kepada kepala sekolah agar membuat sosialisasi kepada orangtua tentang pentingnya pendidikan bagi anak sejak dini.

(18)

40

DAFTAR PUSTAKA

Ariesandi, S. 2008. Rahasia Mendidik Anak Agar Sukses Dan Bahagia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta

Fakhruddin, Asef Umar. 2010. Sukses Menjadi Guru Tk-Paud.

Yogyakarta:Bening

Idris, H. 2014. Menjadi Pendidik Yang Menyenangkan & Propesional. Jakarta: Luxima Metro Media

Latif, Mukhtar, Dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana

Moleong, L.J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No.137 Tahun 2014

Sarwono, Sarlito. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Press

Shaleh, Abdul Rahman. 2009. Suatu Pengantar Dan Prespektif Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sugihartono. 2007.Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Suyanto, Slamet. 2008. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi. Yogyakarta: Andi Offset

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter Usia Dini. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Gambar

Tabel 3.1. Kisi –Kisi Angket Penelitian ............................................................
Gambar 4.5. Hasil analisis data secara keseluruhan  .........................................

Referensi

Dokumen terkait

Perbaikan Tanah Media Tanaman Jeruk Dengan Berbagai Bahan Organik Dalam Bentuk Kompos, Bogor.. Penerapan

Mencakup berbagai aspek: isi, metode, proses, subjek, evaluasi.. 1) Isi pendidikan moral harus komprehensif, meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan pilihan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai implementasi kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam mengatasi banjir dan rob maka dapat ditarik

DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI (Gangguan Pola Berkemih) Et Causa POST OP PROSTATECTOMI DI RUANG DAHLIA..

Setelah udang memijah dan telur yang telah ditetaskan pada hari pertama penetasan maka pengamatan larva di mulai dengan menghitung jumlah larva yang dihasilkan pada saat

diharapkan kehadiran Bapak/Ibu tepat pada waktunya.. TTD Ketua LPPM

Protein lain yang terletak pada diskus interkalaris, seperti zona occludens-1, desmosom memungkinkan hemichannel yang tersusun dari protein connexin43 dapat ditranspor ke

[r]