• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS, VOLATILITAS PENJUALAN, SELISIH LABA FISKAL, DAN TINGKAT HUTANG TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS, VOLATILITAS PENJUALAN, SELISIH LABA FISKAL, DAN TINGKAT HUTANG TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS,VOLATILITAS PENJUALAN, SELISIH LABA FISKAL DAN TINGKAT HUTANG

TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSebagianPersyaratan MemperolehGelarSarjanaEkonomi

Oleh

YULIA AMANDA NIM. 7123220041

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Yulia Amanda, 7123220063. Analisis Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan, Selisih Laba Fiskal, dan Tingkat Hutang terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan. Maret 2016.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian yaitu apakah variabel volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, selisih laba fiskal, dan tingkat hutang berpengaruh terhadap persistensi laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, selisih laba fiskal, dan tingkat hutang berpengaruh terhadap persistensi laba secara parsial.

Populasi perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling yang menghasilkan 32 perusahaan (Tiga puluh dua) perusahaan sampel. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sekunder yang diperoleh dengan cara mendownload laporan keuangan tahun 2014 melalui situs www.idx.co.id. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS 21. Pengujian hipotesis berdasarkan tingkat signifikansi 5%.

Hasil pengujian membuktikan bahwa secara parsial variabel volatilitas arus kas, variabel penjualan, variabel selisih laba fiskal, dan tingkat hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba.

Kesimpulan penelitian ini adalah secara parsial variabel volatilitas arus kas, variabel volatilitas penjualan, variabel selisih laba fiskal, dan tingkat hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba.

(7)

ABSTRACT

Yulia Amanda, 7123220063. Influence Analysis of Cash Flow Volatility, Volatility Sales, Profit Difference in Fiscal, and the level of debt to Earnings Persistence In Manufacturing Companies Listed on the Stock Exchange. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Medan. March 2016.

Issues discussed in the research that if a variable cash flow volatility, volatility of sales, the difference in taxable income, and debt level effect on earnings persistence. This study aims to determine the effect of variable cash flow volatility, volatility of sales, the difference in taxable income, and the level of debt affect the profit persistence partially.

The population of companies used in this study are all manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2014. The sample selection technique using purposive sampling resulted in 32 companies (thirty-two) samples. This study uses secondary data collection techniques obtained by downloading the 2014 financial statements through the site www.idx.co.id. Data analysis techniques in this study using multiple regression analysis using SPSS 21. Testing the hypothesis based on the 5% significance level.

The test results prove that in partial volatility of cash flow, sales variable, the variable tax profit margin, and debt level no significant effect on earnings persistence.

The conclusion of this study is in partial cash flow volatility, variable sales volatility, variable tax profit margin, and debt level no significant effect on earnings persistence.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan

berkat dan hikmat kebijaksanaan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Volatilitas

Penjualan, Selisih Laba Fiskal dan Tingkat Hutang Terhadap Persistensi Laba Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”.

Penulisan skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana

ekonomi di Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan penelitian ini

tidak terlepas dari berkat dan usaha yang tidak ternilai dari berbagai pihak yang telah banyak

membantu penulis hingga skripsi ini selesai. Dengan penuh rasa hormat dan dari hati yang paling

dalam penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua

tercinta Muji Ginting dan Netti Herawati Sinuhaji S.Pd serta adik-adikku tersayang Sapta

Pernandes Ginting dan Yolanda Agatha Ginting atas segala kasih sayang, motivasi, doa, serta

dukungan baik moril maupun materil yang senantiasa diberikan dengan tulus kepada penulis.

Di kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak yang telah

memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Medan.

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

(9)

4. Bapak Muhammad Ishak, S.E, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas

Negeri Medan.

5. Bapak Dr.Nasirwan, S.E, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas

Negeri Medan.

6. Ibu Khairunnisa Harahap, S.E.,M.Si, selaku Pembimbing Skripsi saya yang telah

memberikan bimbingan, masukan , referensi, saran serta perbaikan yang membangun selama

proses penyelesaian skripsi ini.

7. Drs. La Ane, M.Si selaku dosen pembanding utama penulis yang telah memberikan kritik

dan saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si, Ak selaku dosen pembanding utama penulis yang telah

memberikan kritik dan saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

9. Bapak M. Ridha Habibi Z SE, M.Si,Ak, CA selaku dosen pembanding utama penulis yang

telah memberikan kritik dan saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

10.Ibu Akmal Huda Nasution, SE, M.Si selaku dosen pembimbing akademik penulis yang telah

memberikan arahan serta nasehat selama penulis berada di perkuliahan.

11.Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan

selama penulis menempuh perkuliahan.

12.Bang Riky Adrian, sebagai staff administrasi jurusan Akuntansi yang telah banyak

membantu penulis dalam mengurus administrasi.

13.Terima kasih penulis ucapkan kepada sahabat-sahabat penulis selama menempuh perkuliahan

(10)

v

Bukit, dan Novita Sihombing terima kasih buat kebersamaan kita selama ini baik susah

maupun senang, canda tawa yang selalu kalian berikan, motivasi, dan semangat. Terima

kasih karena telah menjadi sahabat yang baik selama ini. Semoga persahabatan kita tetap

terjalin walaupun perkuliahan telah selesai dan saat nanti kita bertemu kembali kita bisa

menjadi orang yang sukses.

14.Terima kasih juga buat sahabat-sahabat penulis yang selalu mendukung dan memberikan

semangat Herna ketaren, Silvia Ginting, Pretty Sembiring, Devid Surbakti, Freddy

Tumanggor, Wita Sembiring, Eduard Ginting, Desnanta Sembiring, dan Tobi Sembiring.

Terima kasih buat canda tawa, kebersamaan, persahabatan yang telah kalian berikan. Terima

kasih buat segalanya.

15.Terima kasih buat teman satu pembimbing skripsi peneliti Melita Lubis, Leni Purba dan Ria

Rukmana yang telah memberikan dukungan, dan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini dan karena penyusunan skripsi kita menjadi lebih dekat. Dan juga

terima kasih buat mentor yang selalu mengajari penulis Leticia Simanjuntak.

16.Terima kasih kuucapkan kepada semua mahasiswa akuntansi stambuk 2012. Terima kasih

untuk kebersamaan dan bantuannya selama diperkuliahan. Terkhusus untuk Akuntansi A

2012. Yang dari awal perkuliahan berbagi cerita manis dan pahit bersama. Senang bisa

menjadi bagian dari kalian dan mengenal kalian. Semoga kita bisa bertemu dilain

kesempatan.

17.Terimakasih penulis ucapkan buat teman-teman dan banyak pihak yang telah memberikan

inspirasi, bantuan, dan semangat dalam pengerjaan skripsi ini. Semoga kalian semua selalu

(11)

Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun untuk

menyempurnakan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak

yang membutuhkan.

Medan, Maret 2016

Penulis

Yulia Amanda

(12)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ABSTRAK……….....i

ABSTRACT………...ii

KATA PENGANTAR………..... iii

DAFTAR ISI……….…………... vii

DAFTAR TABEL………....x

DAFTAR GAMBAR………...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...………...xii

BAB I PENDAHULUAN ………...1

1.1 Latar Belakang Masalah ………... 1

1.2 Identifikasi Masalah ………...7

1.3 Pembatasan Masalah ………...8

1.4 Rumusan Masalah ………...8

1.5 Tujuan Penelitian ………...9

1.6 Manfaat Penelitian ………...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………...11

2.1 KerangkaTeoritis ………... 11

2.1.1 Teori Agensi ………... 11

2.1.2 Persistensi Laba ...………... 12

(13)

2.1.3 Volatilitas Arus Kas ...……...…. 13

2.1.4 Volatilitas Penjualan ...……...…. 16

2.1.5 Selisih Laba Fiskal ...………... 18

2.1.6 Tingkat Hutang ...………... 20

2.2 Penelitian Terdahulu ...………... 22

2.3 Kerangka Berfikir ...………... 29

2.4 Hipotesis ...………... 31

BAB III METODE PENELITIAN ...……...…. 32

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ...……...…. 32

3.2 Populasi dan Sampel ...…...……. 32

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ...………. 33

3.3.1 Variabel Penelitian ...………. 33

3.3.2 Defenisi Operasional ...………. 34

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...…...……. 36

3.5 Teknik Analisis Data...…...……. 36

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ...…...……. 36

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ...…...……. 37

3.5.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ...……...…..39

3.5.4 Uji Hipotesis ………...….40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...……...42

4.1 Hasil Penelitian ...……...…. 42

4.1.1 Gambaran Umum Sampel ...……...…. 42

(14)

4.1.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ...………... 43

4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik ...………... 45

1.Uji Normalitas ……….………... 45

2. Uji Multikolinearitas ...………... 46

3. Uji Heterokedastisitas ...…...……..48

4. Uji Autokorelasi ...…...……. 50

4.1.2.3 Hasil Analisis Regresi ...…...……..51

4.1.2.4 Pengujian Hipotesis ...…...……. 55

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...…...……. 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...…... 63

5.1 Kesimpulan ...………....63

5.2 Saran...………...64

5.3 Keterbatasan Penelitian………...64

DAFTAR PUSTAKA………..…………...66

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ringkasan penelitian terdahulu ……… 24

Tabel 4.1 Perolehan Sampel Penelitian ……….... 40

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ……… 49

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ………. 50

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ……… 54

Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana …………..……….. 55

Table 4.9 Hasil Uji t ……… 59

(16)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis…………..………...……...………… 31

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A TABULASI DATA

LAMPIRAN B HASIL OUTPUT SPSS

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini perkembangan pasar modal di Indonesia semakin meningkat, hal ini

dibuktikan dengan semakin dominannya pihak investor dalam pembiayaan

pembangunan ekonomi. Pihak investor merupakan orang perorangan atau

lembaga yang melakukan suatu penanaman modal dengan mengharapkan

pengembalian di masa mendatang. Para investor akan mengevaluasi dan

memprediksi kinerja perusahaan salah satunya berdasarkan laporan keuangan.

Melalui laporan keuangan, para investor dapat mengetahui kondisi perusahaan di

masa kini maupun di masa mendatang dengan melihat informasi yang terdapat

dalam laporan keuangan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, tujuan laporan

keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan

keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan bagi pihak yang

berkepentingan di dalam perusahaan baik pihak internal maupun pihak eksternal.

Terdapat dua tujuan pelaporan keuangan, yaitu: pertama, memberikan informasi

yang bermanfaat bagi para investor, kreditor, dan para pemakai lainnya untuk

membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa lainnya; dan yang

kedua, memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu investor

dan kreditur dalam menilai prospek arus kas bersih perusahaan.

(19)

2

Salah satu informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan investasi,

monitoring, penghargaan kinerja, dan pembuatan kontrak adalah laba yang

tercermin pada laporan keuangan. Informasi laba yang tercermin pada laporan

keuangan harus relevan dan handal. Informasi laba dikatakan relevan jika laba

tersebut memiliki nilai prediksi, sedangkan keandalan dari laba merupakan

kemampuan laba yang dapat diuji kebenarannya, dan menggambarkan secara

wajar laporan keuangan tersebut.

Para investor hanya terfokus pada tingkat laba suatu perusahaan yaitu hanya

pada laba agrerat saja. Kecenderungan investor yang hanya melihat besaran laba

agregat juga terbentur oleh adanya beberapa fakta di mana beberapa perusahaan

mendapatkan ataupun kehilangan sebagian besar labanya hanya pada waktu yang

singkat. Salah satu fakta mengenai laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)

yang menderita kemorosotan laba bersih hingga 80,11%. PT Astra Agro Lestari

Tbk (AALI) mengantongi laba bersih Rp 156,09 milliar dari sebelumnya Rp

784,6 milliar (Bisnis.com). Naik turunnya laba suatu perusahaan dengan tingkat

perubahan signifikan bahkan curam menyebabkan persistensi laba mulai

dipertanyakan, ditambah lagi laba dalam laporan keuangan sering digunakan oleh

manajemen untuk menarik calon investor, sehingga laba tersebut sering

direkayasa sedemikian rupa oleh manajemen untuk mempengaruhi keputusan

investor (Fanani, 2010).

Menurut Scott (dalam Ikhsan) menyatakan bahwa laba dikatakan berkualitas

jika laba tersebut mempunyai value-relevance bagi investor sebagai dasar untuk

(20)

3

laba yang berkesinambungan (sustainable) untuk suatu periode yang akan datang.

Penman (2001), mengungkapkan bahwa laba yang persisten adalah laba yang

dapat mencerminkan keberlanjutan laba {sustainable earnings) di masa depan.

Pengertian persistensi laba pada prinsipnya dapat dipandang dalam dua sudut

pandang. Pandangan pertama menyatakan bahwa persistensi laba berhubungan

dengan kinerja keseluruhan perusahaan yang tergambarkan dalam laba

perusahaan. Pandangan ini menyatakan laba yang persisten tinggi mencerminkan

laba yang dapat berkesinambungan {sustainable) untuk suatu periode yang lama.

Menurut Schipper (dalam Khafid 2012), pandangan ini berkaitan erat dengan

kinerja perusahaan yang diwujudkan dalam laba perusahaan yang diperoleh pada

tahun berjalan. Laba yang persisten jika laba tahun berjalan dapat menjadi

indikator yang baik untuk laba perusahaan di masa yang akan datang.

Sedangkan pandangan kedua menyatakan persistensi laba berkaitan dengan

kinerja harga saham pasar modal yang diwujudkan dalam bentuk imbal hasil,

sehingga hubungan yang semakin kuat antara laba perusahaan dengan imbal hasil

bagi investor dalam bentuk return saham menunjukkan persistensi laba yang

tinggi. Pandangan kedua ini juga menyatakan bahwa persistensi laba berkaitan

dengan kinerja saham perusahaan di pasar modal. Hubungan yang semakin kuat

antara laba dengan imbalan pasar menunjukkan persistensi laba tersebut semakin

tinggi (Chan et al, 2004). Persistensi laba ini merupakan salah satu unsur kualitas

informasi akuntansi relevansi yaitu nilai prediksi yang dapat digunakan oleh

pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi kejadian dimasa lalu, sekarang,

(21)

4

Dalam penelitian ini penulis menggunakan volatilitas arus kas, volatilitas

penjualan, perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dan juga tingkat hutang untuk

melihat pengaruhnya terhadap persistensi laba. Volatilitas diartikan sebagai

fluktuasi dalam lingkungan operasi yang ditandai dengan turun naiknya jumlah

arus kas yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi volatilitas maka akan beresiko

menimbulkan ketidakpastian dalam situasi laba perusahaan di masa yang akan

datang. Volatilitas arus kas yang berfluktuasi dapat mempengaruhi persistensi

laba. Arus kas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah arus kas operasi karena

biasanya arus kas operasi memberikan sumbangan yang besar untuk laba

perusahaan. Dapat diamati bahwa jika ada ketidakpastian tinggi dalam lingkungan

operasi, maka volatilitas arus kas operasional akan menunjukkan tingkat yang

tinggi pula. Dengan ketidakpastian yang tinggi, dan menyebabkan volatilitas arus

kas yang tinggi, maka persistensi laba akan semakin rendah atau laba akan

semakin dipertanyakan ketepatannya. Hal ini didukung oleh pernyataan bahwa

informasi arus kas yang stabil, yaitu yang mempunyai volatilitas yang kecil,

dibutuhkan untuk mengukur persistensi laba (Fanani, 2010).

Volatilitas penjualan yang tinggi selama beberapa periode harus

dipertanyakan, karena hal ini menunjukkan adanya gangguan dan masalah pada

informasi penjualan. Dalam kondisi perekonomian yang stabil, dimana tidak ada

pemicu seperti krisis ekonomi dan sebagainya, maka seharusnya tingkat volatilitas

penjualan akan rendah. Volatilitas penjualan dapat menjadi indikasi fluktuasi

lingkungan operasi, dan perusahaan cenderung menggunakan perkiraan dan

(22)

5

besar pada informasi penjualan di lingkungan operasi ( Dechow & Dichev, 2002).

Bila volatilitas penjualan yang tinggi menandakan informasi penjualan memiliki

kesalahan estimasi yang lebih besar pada informasi penjualan di lingkungan

operasi, maka laba perusahan tersebut tidak persisten dan tidak dapat menjadi

acuan untuk memprediksi laba pada periode selanjutnya (Fanani,2010). Semakin

tidak stabil penjualan yang ditunjukkan melalui tingginya volatilitas penjualan,

maka semakin rendah persistensi laba. Sebaliknya, semakin rendah volatilitas

penjualan maka semakin persisten laba perusahaan.

Salah satu isu yang berkembang mengenai peraturan perpajakan yang

sekaligus berkaitan langsung dengan persistensi laba ialah Selisih laba fiskal.

Selisih laba fiskal diartikan sebagai ketidaksamaan antara perhitungan laba

akuntansi dan laba fiskal. Ketidaksamaan perhitungan laba yang terjadi setiap

tahunnya ini akan berdampak pada pertumbuhan laba suatu periode perusahaan

dikarenakan perusahaan harus menyesuaikan kembali perhitungan laba

akuntansinya dengan aturan menurut perpajakan. Hal ini disebabkan bahwa

adanya perbedaan tujuan antara aturan akuntansi dalam Standar Akuntansi

Keuangan dengan aturan perpajakan. Kondisi inilaih yang mengarah pada

berbagai tindakan oportunistik yang dapat menurunkan nilai perusahaan, dimana

salah satunya ialah manajemen laba. Karena persistensi merupakan salah satu

karakteristik kualitatif relevansi laba, maka semakin besar selisih laba fiskal

persistensi laba perusahaan akan semakin kecil. Sebaliknya semakin kecil selisih

laba fiskal, maka semakin tinggi persistensi laba yang dimiliki oleh perusahaan.

(23)

6

terhadap persistensi laba, hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar selisih

laba fiskal maka persistensi laba perusahaan itu juga akan semakin rendah.

Tingkat hutang juga mempengaruhi persistensi laba dan tingkat stabilitas

perusahaan yang akan berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan di masa

depan. Besarnya tingkat hutang perusahaan akan menyebabkan perusahaan

meningkatkan persistensi laba dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja yang

baik di mata investor dan auditor. Semakin panjang siklus operasi menunjukkan

semakin banyak kepastian, semakin banyak estimasi dan error estimasi, dan

karena itu persistensi laba semakin rendah. Hutang mengandung konsekuensi

perusahaan harus membayar bunga dan pokok pada saat jatuh tempo, jika

perusahaan tidak mampu membayar, maka akan menimbulkan risiko kegagalan

sehingga seberapa besar tingkat hutang yang diinginkan sangat tergantung pada

stabilitas kondisi keuangan perusahaan. Di samping itu, besarnya tingkat hutang

perusahaan akan menyebabkan perusahaan meningkatkan persistensi laba dengan

tujuan untuk mempertahankan kinerja yang baik di mata auditor dan investor.

Dengan kinerja yang baik tersebut maka diharapkan kreditur tetap memiliki

kepercayaan terhadap perusahaan, sehingga mudah meminjamkan dana, dan

memberikan kemudahan dalam proses pembayaran.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Fanani (2010) yang berjudul

analisis faktor-faktor penentu persistensi laba. Perbedaan penelitian ini dengan

peneliti sebelumnya yaitu penelitian ini menambah satu variabel yang tidak ada di

penelitian ini dan membuang satu variabel lagi. Peneliti tertarik mengambil judul

(24)

7

dengan Sulastri (2014). Hasil penelitian Fanani menunjukkan bahwa volatilitas

arus kas, besaran akrual, volatilitas penjualan, tingkat hutang berpengaruh

signifikan terhadap persistensi laba, tetapi siklus operasi tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap persistensi laba. Sedangkan Hasil penelitian Sulastri

menunjukkan bahwa volatilitas arus kas, volatilitas penjualan dan tingkat hutang

tidak berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba, sedangkan besaran akrual

berpengaruh signifikan negatif terhadap persistensi laba,

Berdasarkan penelitian yang saling bertentangan diatas dan juga mengingat

pentingnya penerapan persistensi laba di Indonesia, maka penulis tertarik untuk

menguji pengaruh volitilitas arus kas, volatilitas penjualan, perbedaan laba

akuntansi dan laba fiskal, dan tingkat hutang terhadap persistensi laba. Penelitian

ini menggunakan data tahun 2012 sampai 2014. Berdasarkan uraian diatas, maka

peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Volitilitas Arus

Kas, Volatilitas Penjualan, Selisih Laba Fiskal, dan Tingkat Hutang

Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di

BEI” .

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, identifikasi

masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan pelaporan keuangan tujuan laporan keuangan dapat

terpenuhi?

2. Apakah dengan menurunnya laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk

(25)

8

3. Apakah dengan laba yang persisten tinggi mencerminkan laba yang dapat

berkesinambungan {sustainable) untuk suatu periode yang lama?

4. Apakah volatilitas penjualan dapat menjadi indikasi fluktuasi lingkungan

operasi sehingga perusahaan cenderung menggunakan perkiraan dan

estimasi?

5. Apakah perbedaan tujuan antara aturan akuntansi dalam Standar Akuntansi

Keuangan dengan aturan perpajakan dapat mempengaruhi persistensi laba?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalh diatas, maka penelitian ini melakukan

pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Variabel yang digunakan yaitu : volatilitas arus kas, volatilitas penjualan,

perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal, dan tingkat hutang.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Apakah volatilitas arus kas berpengaruh terhadap persistensi laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

2. Apakah volatilitas penjualan berpengaruh terhadap persistensi laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

3. Apakah selisih laba fiskal berpengaruh terhadap persistensi laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

4. Apakah tingkat hutang berpengaruh terhadap persistensi laba pada

(26)

9

5. Apakah volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, selisih laba fiscal, dan

tingkat hutang berpengaruh terhadap persistensi laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh volatilitas arus kas terhadap persistensi laba

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

2. Untuk mengetahui pengaruh volatilitas penjualan terhadap persistensi laba

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

3. Untuk mengetahui pengaruh selisih laba fiskal terhadap persistensi laba

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

4. Untuk mengetahui pengaruh tingkat hutang terhadap persistensi laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

1.6 Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti menambah dan mengembangkan wawasan pengetahuan peneliti

khususnya mengetahui volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, perbedaan

laba akuntansi dan laba fiskal, dan tingkat hutang terhadap persistensi laba.

2. Bagi peneliti selanjutnya, memberikan kontribusi penelitian khususnya yang

berkaitan dengan volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, perbedaan laba

(27)

10

3. Bagi lembaga Universitas Negeri Medan, memberikan tambahan literatur

untuk membantu dalam pengembangan ilmu akuntansi, khususnya yang

terkait dengan persistensi laba

4. Bagi perusahaan dan investor diharapkan penelitian ini dapat memberikan

masukan mengenai pengaruh volatilitas arus kas, volatilitas penjualan,

perbedaan laba akuntansi dan fiskal dan tingkat hutang terhadap persistensi

(28)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini, diketahui t-hitung

sebesar -0,795 < t-tabel 2,048 dengan tingkat signifikansi 0,433 > 0,05.. Ini

menunjukkan bahwa volatilitas arus kas tidak berpengaruh terhadap

persistensi laba perusahaan.

2. Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini, diketahui t-hitung

sebesar sebesar 0,768 < t-tabel 2,048 dengan tingkat signifikansi 0,449 >

0,05.. Ini menunjukkan bahwa volatilitas penjualan tidak berpengaruh

terhadap persistensi laba.

3. Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini, diketahui t-hitung

sebesar t-hitung sebesar -0,337 < t-tabel 2,048 dengan tingkat signifikansi

0,738 > 0,05. Ini menunjukkan bahwa selisih laba fiskal tidak berpengaruh

terhadap persistensi laba.

4. Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini,, dimana t-hitung

sebesar 01,748 < t-tabel 2,048 dengan tingkat signifikansi 0,091> 0,05. Ini

menunjukkan bahwa tingkat hutang tidak berpengaruh terhadap persistensi

laba

Besarnya pengaruh ini juga ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi

Adjusted R Square yaitu 0.044 yang artinya bahwa sebesar 4 % variabel dependen

dapat dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya yaitu 96%

dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

(29)

64

5.2 Saran

Adapun yang menjadi saran dalam penelitian ini adalah

a. Bagi Perusahaan, untuk meningkatkan kepercayaan pemegang saham

terhadap perusahaan, makaperusahaan harus mampu menunjukkan kinerja

perusahaan yang bagus dengan mempertahankan laba yang persisten .

b. Bagi investor, diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengambilan

keputusan investasi dimasa yang akan datang sehingga dapat

menggunakan pengukuran persistensi laba yang lebih tepat.

c. Bagi peneliti selanjutnya, agar mengambil sampel perusahaan dengan

memperluas cakupan sampel dan menambah variabel-variabel penelitian

lain dalam penelitian ini. Misalnya variabel volatilitas harga saham, siklus

operasi, tata kelola perusahaan, struktur kepemilikan dan lain-lain. Dan

juga bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti tentang persistensi

laba dapat mempertimbangkan untuk menggunakan sampel erusahaan

yang rugi agar dapat memberikan kondisi yang lebih nyata.

5.3 Keterbatasan Penelitian

a. Peneliti hanya menggunakan empat variabel saja yaitu voalatilitas arus kas,

volatilitas penjualan, selisih laba fiskal, dan tingkat hutang dan ternyata hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Adjusted R2 relarif kecil yaitu 0,44. Yang

berarti bahwa kontribusi variabel dependen hanya sebesar 4% dan terdapat

variabel lain yang memiliki kontribusi pengaruh yang lebih besar dalam

memprediksi persisten laba.

b. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik

(30)

65

terbatas pada perusahaan manufaktur saja dengan periode pengamatan yang

relatif pendek yaitu selama satu tahun (2014) sehingga didapat sampel 32

(31)

66

DAFTAR PUSTAKA

Asma, Tuti Nur. 2013. Pengaruh Aliran Kas Dan Perbedaan Antara Laba

Akuntansi Dengan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba. Fakultas

Ekonomi. Universitas Negeri Padang.

Barus, Andreani Caroline dan Vera Rica. Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Volume 4 Nomor 02 Tahun 2014 Halaman (1-10).

Dechow, P. and I. Dichev. 2002. The Quality of Accruals and Earnings: The Role of Accrual Estimation Errors. The Accounting Review, 77 (Supplement), 35-59.

Dewi, Ni Putu Lestari dan I.G.A.M Asri Dwija Putri. Pengaruh Book-Tax

Difference, Arus Kas Operasi, Arus Kas Akrual, Dan Ukuran Perusahaan Pada Persistensi Laba.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Tahun

2015, ISSN: 2302-8556.

Fanani, Zainal. 2010. Analisis FaktorFaktor Penentu Persistensi Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesi.Volume 7 No 1 Tahun 2010 Halaman (109-123).

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang : Badan Penerbit Undip.

Hayati, Okta Sabridal. 2014. Pengaruh Volatilitas Arus Kasdan Tingkat Hutang

Terhadap Persistensi Laba. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang.

Horne, J. C., & Jr., J. M. (1997). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Ikhsan, Taufikul .2012. Pengaruh Kualitas Penerapan Corporate Governance

dan Konsentrasi Kepemilikan Terhadap Persistensi Laba. Jurnal Ekonomi

dan Bisnis Volume 11 No 2 Tahun 2012 Halaman (121-136).

Indra, Cell. 2014. Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Besaran Akrual Volatilitas

Penjualan Terhadap Persistensi Laba. Skripsi Fakultas Ekonomi.

(32)

67

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan.Jakarta: Salemba Empat.

Irfan, Fatkhur Haris. 2013. Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba

Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Dan Aliran Kas Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2011).

Universiras Diponegoro. Volume 2 Nomor 2 Tahun 2013 (Halaman 1-13). ISSN : 2337-3806.

Junawatiningsih, Tri, 2014. Analisis Pengaruh Mekanisme Internal Dan Eksternal

Corporate Governance Terhadap Persistensi Laba. Fakultas Ekonomika

Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.

Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Khafid, Muhammad.2012. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Persistensi Laba. Jurnal

Dinamika Akuntansi Volume 4 No 2 Tahun 2012 Halaman (139-148). ISSN: 2085-4277.

Kusumawardhani, Rima Ayu. 2013. Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kusuma, Briliana dan R. Arja Sadjiarto. Analisa Pengaruh Volatilitas Arus Kas,

Volatilitas Penjualan, Tingkat Hutang, Book Tax Gap, dan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Persistensi Laba. Tax & Accounting Review,

Volume 4 No1 Tahun 2014 Halaman (1-8).

Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta : Erlangga

Nuraini, Mety. 2014. Analisis Faktor-Faktor Penentu Persistensi Laba. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis. Universiras Diponegoro Semarang.

Penman, S.H. 2001. On Comparing Cash Flow and Accrual Accounting Models

(33)

68

Purwanti, T. 2010. Analisis Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Besaran Akrual, Volatilitas Penjualan, Leverage, Siklus Operasi, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba . Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Setianingsih, Anik. 2010. Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal,

Discretionary Accrual, Dan Aliran Kas Terhadap Persistensi Laba. Skripsi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Sloan, R. G. (1996). Do Stock Prices Fully Reflect Information in Accruals and

Cash Flows About Future Earnings. The Accounting Review Vol 71 No 3

Sulastri, Desra Afri. 2014. Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan,

Besaran Akrual Dan Tingkat Hutang Terhadap Persistensi Laba. Skripsi

Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang.

Suwandika, I Made Andi dan Ida Bagus Putra Astika. Pengaruh Perbedaan Laba

Akuntansi, Laba Fiskal, Tingkat Hutang Pada Persistensi Laba. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana Tahun 2013 Halaman (196-214). ISSN: 2302-8556.

Wijayanti, Tri Handayani.2006. Analisis Pengaruh Perbedaan Antara Laba

Akuntansi dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba, Akrual, dan Arus Kas. SNA IX Padang.

Zdulhiyanov, Mohd. 2015. Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Persistensi

Gambar

Tabel 2.1 Ringkasan penelitian terdahulu ……………………………………… 24
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis…………..………...……...………… 31

Referensi

Dokumen terkait

mereka yang dana-dananya akan menjadi hilang melainkan juga bencana ekonomi akan menimpa dan menghancurkan negara yang mengalami krisis perbankan ini. Jika risiko

Penyebab tidak signifikannya pengaruh tingkat hutang terhadap persistensi laba juga kemungkinan besar terjadi karena pandangan investor mengenai perusahaan yang

Volatilitas penjualan yang rendah akan berpengaruh terhadap laba perusahaan dimana volatilitas penjualan yang rendah akan dapat menunjukkan kemampuan laba yang

Pengaruh Book-Tax Differences, Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan, Besaran Akrual, Dan Tingkat Utang Terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada

Ekowisata merupakan pelestarian lingkungan hidup dalam bentuk wisata yang memanfaatkaan sumberdaya alam dengan tujuan untuk pendidikan, penelitian serta peningkatan

dengan ini menyatakan kesediaan untuk ikut serta sebagai Anggota Peneliti / Pelaksana dan meluangkan waktu selama 40 jam/bulan dalam kegiatan yang berjudul : ………. Apabila saya

R/C ratio diperoleh usaha tani gula merah kelapa yaitu penerimaan rata- rata per bulan di bagi dengan pendapatan rata-rata per bulan dengan itu, hasil

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh volatilitas arus kas dan akrual terhadap persistensi laba pada level perusahaan dan industri. Analisis