• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedudukan Tanah Harta Pusaka Tinggi Kaum Sebagai Objek Jaminan Kredit Dalam Praktek Perbankan Di Kota Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kedudukan Tanah Harta Pusaka Tinggi Kaum Sebagai Objek Jaminan Kredit Dalam Praktek Perbankan Di Kota Padang"

Copied!
208
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

KEDUDUKAN TANAH HART A PUSAKA TINGGI KAUM SEBAGAI OBJEK

JAMINAN KREDIT DALAM PRAKTEK PERBANKAN DI KOTA PADANG

l.Leo Nardo

2.

Prof. Rehngena Purba,SH,MS

3.

DR. Runtung Sitepu,SH,M.Hum

4. Chadidjah Dalimunthe,SH,M.Hum

INTISARI

Pemanfatan tanah sebagai objek jaminan kredit bank bernilai sangat strategis

dan ekonomis, baik bagi pihak Bank maupun debitur peminjam kredit itu sendiri.

DU. NO.4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Beserta Benda-Benda Yang

Berkaitan Dengan Tanah (UUHT) dan DU. No. 10 Tahun 1998 Tentang Bank

memberikan kemudahan bagi tanah-tanah bekas

hak

lama seperti halnya dengan

tanah hak adat untuk dapat dimanfaatkan sebagai objekjaminan kredit bank. Hal ini

tentunya juga berlaku bagi tanah hak adat Minangkabau yang berupa tanah

harta

pusaka tinggi kaum. Perlu dikaji mengenai kedudukan tanah tersebut sebagai objek

jaminan kredit, apakah telah sesnai dengan hukum positif yang berlaku, apa

kriterianya, siapa yang berhak terhadap pembebanan hak tanggungan,

adakah

faktor

penghambatnya dan bagaimanakah upaya penyelesaiannya jika debitur wanprestasi

dalam prakteknya.

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan metoda

pendekatan yuridis normatif dan yuridis sosiologis. Lokasi penelitian dilakukan di

Kota Padang, populasi dari penelitian ini adalah debitur peminjam kredit pada 6

(enam) Bank di Kota Padang. Dari keseluruhan populasi diambil sebagai sampel

dengan menggunakan metode

purposive sampling sebanyak 8 (delapan) nasabah

debitur peminjam kredit dari masing-masing bank, sehingga secara keseluruhan

jumlah sampel adalah 48 (empat puluh delapan) responden. Untuk kelengkapan data

dikumpulkan juga informasi dan 2 (dua) orang staff Kantor Badan Pertanahan Kota

Padang, kepala bahagian kredit dari 6 (enam) bank, 2 (dua) orang

mamak kepala

waris dan 2 (dua) orang dosen Unand Padang. Alat pengumpul data primer yang

digunakan adalah pedoman wawancara dan daftar pertanyaan. Data yang telah

diperoleh dianalisis secara knalitatif dan diterjemahkan secara logis sistematis.

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa harta pusaka tinggi kaum telah

mempunyai kedudukan yang cukup knat sebagai objek jaminan kredit bank dalarn

praktek perbankan di Kota Padang. Hal ini terlihat dengan telah adanya 2 (dna)

bidang tanah harta pusaka tinggi kaum yang dibebani dengan hak tanggungan.

Perbnatan hukum kaum ini juga mendapat legitimasi dari mayoritas responden

(93,75%) responden yang menyatakan persetujuannya terhadap perbuatan tersebut

Pendapat yang sarna juga dinyatakan para nara sumber yang diwawancarai. Tanah

harta pusaka tinggi kaum yang dapat dimanfaatkan sebagai objek jaminan kredit bank

adalah yang telah rnernenuhi kriteria yuridis formil dan rnateril serta kriteria

(6)

ekonomis. Praktek pembebanan hak tanggungan atas tanah harta pusaka tinggi kaum

telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan hukum positif yang berlaku.

Subjek hukum yang berwenang melakukan

pernbebanan

hak tanggungan atas tanah

harta pusaka tinggi kaum adalah mamak kepala warts dan seluruh anggota kaum.

Faktor penghambat pemanfaatan tanah harta pusaka tinggi kaum sebagai objek

jaminan kredit Bank adalah sikap dan pola pikir mamak kepala waris dan anggota

kaum yang masih konservatif, kebijakan internal perbankan yang membatasi

pemanfaatan tanah harta pusaka tinggi kaum sebagai objek jaminan kredit serta

birokrasi yang berbelit di Kantor Pertanahan. Upaya untuk mengatasi hambatan

tersebut berupa sosialisasi peraturan perundang-undangan dan penyederhanaan

birokrasi di bidang pertanahan.

Perlu kiranya dipertimbangkan untuk membuat peraturan daerah yang

komprehensif mengenai tanah harta pusaka tinggi kaum di Provinsi Sumatera Barat,

sehingga dapat diakomodir semua kebutuhan masyarakat Minangkabau yang

menyangkut dengan pemanfaatan tanah tersebut. Dan untuk memaksimalkan

tercapainya cita-cita tentang kepastian hak dibidang pertanahan dan telah terdaftarnya

semua bidang tanah di Indonesia harus selalu diupayakan biaya pendaftaran tanah

yang ringan dan tidak birokratis.

Kata kunci : - Kedudukan

- Tanah Harta Pusaka Tinggi Kaum

- Objek Jaminan Kredit

- Praktek Perbankan

II

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)
(176)
(177)
(178)
(179)
(180)
(181)
(182)
(183)
(184)
(185)
(186)
(187)
(188)
(189)
(190)
(191)
(192)
(193)
(194)
(195)
(196)
(197)
(198)
(199)
(200)

Referensi

Dokumen terkait

Teori keagenan digunakan dalam hubungan umur dan pengungkapan modal intelektual, dengan umur bank yang semakin panjang yang memiliki banyak pengalaman maka bank akan

Orang tua yang ingin menikahkan anaknya yang masih di bawah umur, maka terlebih dahulu harus melalui izin dari Pengadilan Agama dengan mengajukan permohonan dispensasi

Jadi, dapat disimpulkan bahwa analisis data pada hasil belajar siswa kelas X IPA 5 SMAN 1 Puri Mojokerto dalam pembelajaran menyusun kalimat sederhana bahasa

Berdasarkan hasil penelitian analisis terhadap morfologi serat, dan sifat fisis-kimia dari keenam jenis bambu yang dilakukan oleh Widya Fatriasari (2008),

Adapun ciri-ciri esai argumentasi antara lain dikemukakan oleh Vivian (dalam Achmadi, 1988:91) adalah. a) Membantah atau menentang suatu usul atau pernyataan tanpa

ibu hamil mengalami konflik dalam dirinya antara pengetahuan yang dimihki berkaitan dengan kehamilannya dengan mitos-mitos seputar kehamilan yang harus diperhatikan demi kesehatan

Dorongan adalah daya (force) yang menyebabkan perenang dapat bergerak maju. Hal itu disebabkan oleh gerakan tangan dan kaki yang dilakukan perenang yang berhasil mendorong air