PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP
PERUBAHAN TD, HR, RR IBU KALA I PERSALINAN
SKRIPSI
Oleh
Dame Ria Sihotang
081121043
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul :Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Perubahan TD, HR, RR Ibu Kala I Perslinan
Peneliti :Dame Ria Sihotang
Nim :081121043
Fakultas :Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun Akademik :2008/2009
Tanggal Lulus :
Pembimbing Penguji I
Erniyati, S.Kp, MNS NIP: 19671208 199903 2001 NIP: 19750327 200012 2001
Penguji II
Ellyta Aizar, SKp NIP: 19741013 200012 2001
Fakultas Keperawatan telah menyetujui skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Medan, Desember 2009
Pembantu Dekan I,
Erniyati, S.Kp, MNS
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Perubahan Tekanan Darah (TD), Denyut Nadi (HR), Frekuensi Pernapasan (RR) Ibu Kala I Persalinan “.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada ibu Erniyati S.Kp, MNS selaku dosen pembimbing merangkap sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah meluangakan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan sumbangan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
dukungan dan motivasinya. Seluruh teman-temanku di Fakultas Keperawatan Program B 2008 Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan semangat dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.
Sebelumnya penulis memohon maaf jika dalam skripsi ini masih terdapat kesalahan maupun kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi ini.
Medan, Desember 2009 Penulis
DAFTAR ISI
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 1. Tanda-tanda Vital ... 5
BAB 3. KERANGKA PENELITIAN 1. Kerangka Konsep ... 11
2. Defenisi Operasional ... 12
4. Hipotesa ... 13
BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian ... 14
BAB 5. HASIL PENELITIAN 1. Hasil ... 20
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ... 33
2. Saran ... 33
2.1 Praktek Keperawatan ... 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden 2. Jadwal Penelitian
3. Taksasi Dana Penelitian
4. Gambaran Pelaksanaan Penelitian 5. Prosedur Pelaksanaan
6. Surat Izin Penelitian Dari Fakultas Keperawatan USU 7. Surat Keterangan Klinik Bersalin Sumi Ariani
8. Surat Keterangan Klinik Bersalin Martini 9. Tabulasi Data
10. Lembar Frekuensi Data Demografi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sebaran Karakteristik Demografi Ibu Bersalin……….. 21 Tabel 2 Gambaran karakteristik tekanan darah systole kontrol dan perlakuan pada
3 kali kontraksi………... 22 Tabel 3 Gambaran karakteristik tekanan darah kontrol dan perlakuan diastole
pada 3 kali kontraksi ………... 23 Tabel 4 Gambaran karakteristik denyut nadi kontrol dan perlakuan pada 3 kali
kontraksi ……….. 23
Tabel 5 Gambaran karakteristik frekuensi pernapasan kontrol dan perlakuan intervensi pada 3 kali kontraksi ……… 24 Tabel 6 Paired Sampel t-test untuk menguji perubahan TD, HR, RR
DAFTAR SKEMA
Judul : Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Perubahan TD, HR, RR Ibu Kala I Persalinan
Nama : Dame Ria Sihotang
Jurusan : Keperawatan
Tahun Akademik : 2008/2009
Abstrak
Tanda vital merupakan gabungan dua kata, yaitu tanda dan vital, yang merupakan terjemahan istilah bahasa inggris yaitu vital sign. Vital sign adalah suatu tanda yang sifatnya objektif yang dapat berubah setiap saat yang mencerminkan hidup yang terdiri dari tekanan darah, respirasi, nadi, dan suhu tubuh. Perubahan tanda vital dapat mengidentifikasi kebutuhan untuk dilakukan intervensi keperawatan dan medis. Pengukuran tanda-tanda vital yang periodik merupakan cara yang cepat dan efesien untuk memantau perkembangan kondisi kesehatan fisik dan mengevaluasi respon terhadap intervensi keperawatan dan medis yang dilakukan. Pada semua kasus, termasuk persalinan pengukuran tanda-tanda vital adalah mencakup pengukuran tekanan darah, nadi, suhu tubuh, dan pernapasan
Desain yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan pra-paska tes dalam 2 group (two group pratest-posttest design) yaitu rancangan yang berupaya mengungkap hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan dua kelompok eksperimen (Nursalam, 2003). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh aromaterapi terhadap perubahan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan ibu persalinan kala I. Pada penelitian ini aromaterapi yang diberikan yaitu lavender dengan menggunakan tissue.
Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan TD, HR, dan penurunan RR pada kelompok kontrol sedangkan pada kelompok perlakuan TD, HR mengalami penurunan dan RR mengalami peningkatan. Dimana rata-rata TD sistole kontrol pada keseluruhan kontraksi adalah 119,33 dan rata-rata TD sistole perlakuan pada keseluruhan intervensi adalah 113,90. Rata-rata TD diastole kontrol pada keseluruhan kontraksi adalah 74,1 TD diastole perlakuan pada keseluruhan kontraksi adalah 74,00. Rata-rata HR kontrol pada keseluruhan kontraksi adalah 73,33 dan rata-rata HR perlakuan pada keseluruhan kontraksi adalah 70,28. Rata-rata RR kontrol pada keseluruhan kontraksi adalah 15,61 dan RR perlakuan pada keseluruhan kontraksi adalah 16,95. Hasil penelitian ini juga memberi masukan bagi institusi keperawatan untuk asuhan keperawatan ibu bersalin.
Judul : Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Perubahan TD, HR, RR Ibu Kala I Persalinan
Nama : Dame Ria Sihotang
Jurusan : Keperawatan
Tahun Akademik : 2008/2009
Abstrak
Tanda vital merupakan gabungan dua kata, yaitu tanda dan vital, yang merupakan terjemahan istilah bahasa inggris yaitu vital sign. Vital sign adalah suatu tanda yang sifatnya objektif yang dapat berubah setiap saat yang mencerminkan hidup yang terdiri dari tekanan darah, respirasi, nadi, dan suhu tubuh. Perubahan tanda vital dapat mengidentifikasi kebutuhan untuk dilakukan intervensi keperawatan dan medis. Pengukuran tanda-tanda vital yang periodik merupakan cara yang cepat dan efesien untuk memantau perkembangan kondisi kesehatan fisik dan mengevaluasi respon terhadap intervensi keperawatan dan medis yang dilakukan. Pada semua kasus, termasuk persalinan pengukuran tanda-tanda vital adalah mencakup pengukuran tekanan darah, nadi, suhu tubuh, dan pernapasan
Desain yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan pra-paska tes dalam 2 group (two group pratest-posttest design) yaitu rancangan yang berupaya mengungkap hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan dua kelompok eksperimen (Nursalam, 2003). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh aromaterapi terhadap perubahan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan ibu persalinan kala I. Pada penelitian ini aromaterapi yang diberikan yaitu lavender dengan menggunakan tissue.
Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan TD, HR, dan penurunan RR pada kelompok kontrol sedangkan pada kelompok perlakuan TD, HR mengalami penurunan dan RR mengalami peningkatan. Dimana rata-rata TD sistole kontrol pada keseluruhan kontraksi adalah 119,33 dan rata-rata TD sistole perlakuan pada keseluruhan intervensi adalah 113,90. Rata-rata TD diastole kontrol pada keseluruhan kontraksi adalah 74,1 TD diastole perlakuan pada keseluruhan kontraksi adalah 74,00. Rata-rata HR kontrol pada keseluruhan kontraksi adalah 73,33 dan rata-rata HR perlakuan pada keseluruhan kontraksi adalah 70,28. Rata-rata RR kontrol pada keseluruhan kontraksi adalah 15,61 dan RR perlakuan pada keseluruhan kontraksi adalah 16,95. Hasil penelitian ini juga memberi masukan bagi institusi keperawatan untuk asuhan keperawatan ibu bersalin.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tanda-tanda vital
1.1 Defenisi
Tanda vital merupakan gabungan dua kata, yaitu tanda dan vital, yang merupakan terjemahan istilah bahasa inggris yaitu vital sign. Vital sign adalah suatu tanda yang sifatnya objektif yang dapat berubah setiap saat yang mencerminkan hidup yang terdiri dari tekanan darah, respirasi, nadi, suhu tubuh
Tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien untuk memantau kondisi klien dan mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respon klien terhadap intervensi teknik dasar (Patricia , 2005).
2. Adaptasi fisik terhadap persalinan
2.1 Adaptasi berbagai sistem tubuh ibu
Katekolamin mempengaruhi tonus vaskular dan meningkatkan tekanan darah, efek ini berkurang pada anastesi. Nyeri dan rasa cemas menyebabkan takikardia (peningkatan kecepatan denyut jantung) dan mempengaruhi tekanan darah. Saat Perubahan hemodinamik paling besar terjadi pada wanita yang melahirkan per vagina sehingga hal ini perlu dipertimbangkan pada wanita yang menderita penyakit jantung (Coad, 2006).
Curah jantung meningkat 12 persen setelah persalinan. Peningkatan curah jantung ini dipengaruhi oleh peningkatan isi sekuncup dan frekuensi denyut jantung. Tekanan arteri rata-rata meningkat 10 persen dan lebih tinggi dari pada kala II. Selanjutnya perubahan ini sebagai respon terhadap kontraksi uterus. Setelah melahirkan terjadi peningkatan curah jantung lebih tinggi lagi (Derek Liewellyn - Jones, 2002).
Persalinan juga mempengaruhi sistem pernapasan karena kerja otot meningkatkan laju metabolisme dan konsumsi oksigen. Kecepatan dan kedalaman pernapasan meningkat. Rasa cemas, obat, dan pemakaian masker gas semuanya dapat mempengaruhi kecepatan pernapasan. Terdapat kecendrungan pada wanita yang sedang melahirkan untuk melakukan hiperventilasi. Hiperventilasi adalah respon alamiah terhadap nyeri. Kontraksi yang terjadi dengan frekuensi tinggi dapat mempengaruhi oksigen yang menyebabkan hipoksia otot dan asidosis. Hipoksia dapat meningkatkan sensasi nyeri yang dirasakan (Coad, 2006).
menyebabkan wanita yang bersangkutan merasa pusing dan kesemutan di jari tangan dan kaki, dan kemungkinan mengalami spasme otot. Pada Pa CO2 darah yang sangat rendah, aliran darah dapat terpengaruh dan kurva disosiasi oksigen-hemoglobin bergeser ke kiri sehingga pembebasan oksigen terganggu (Coad, 2006).
Pada akhir kala I, kemungkinan besar asidosis ibu akibat kontraksi otot isometrik dan dekompensasi, sampai tahap tertentu, oleh alkalosisis respiratorik. Kontraksi otot mengurangi aliran darah ke otot uterus, yang menjadin hipoksia dan mengalami metabolisme anaerobik. Aliran darah ke ruang antar vilus juga menurun sehingga kadar CO2 janin menigkat dan janin cendrung mengalami asidosis. Sewaktu mengejan, saat otot pernapasan tambahan ikut bekerja, kemungkinan besar terjadi asidosis respiratorik ringan (Coad, 2006).
2.2 Parameter pengukuran tanda vital ibu persalinan kala I
2.2.1 Tekanan darah
Sewaktu kontraksi, tekanan darah sistolik meningkat 10-20 mmHg dan tekanan darah diastolik meningkat antara 5-10 mmHg (Blackburn & Loper, 1992). Peningkatan tekanan darah mendahului setiap kontraksi dan turun ke basal di antara kontraksi (Varney, 2007).
2.2.2 Nadi
2.2.3 Pernapasan
Sedikit peningkatan frekuensi pernapasan masih normal selama persalinan dan mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi. Sulit untuk memperoleh temuan yang akurat dalam hal pernapasan karena frekuensi dan irama pernapasan dipengaruhi oleh rasa senang, nyeri, rasa takut, dan penggunaan teknik pernapasan (Varney, 2007).
3.Aromaterapi
3.1 Defenisi
Aromaterapi berasal dari dua kata yaitu aroma dan terapi. Aroma berarti bau harum atau bau-bauan dan terapi berarti pengobatan. Jadi aromaterapi adalah salah satu cara pengobatan penyakit dengan menggunakan bau-bauan yang umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan serta berbau harum, gurih, enak dan biasanya disebut juga dengan minyak atsiri (Agusta, 2000).
Aromaterapi merupakan salah satu terapi alternatif dengan memanfaatkan minyak menguap minyak atsiri (essential oil) dan melibatkan oragn penciuman manusia. Bau yang segar, harum, merangsang sensori, reseptor dan akhirnya mempengaruhi organ yang lain (Niken, 2007). Aromaterapi tidak dianggap benda asing oleh tubuh, sehingga tidak memperberat kerja organ-oragn tubuh. Minyak esensial akan masuk ke sirkulasi tubuh dan menuju organ sasaran untuk memberikan reaksi (Niken, 2007).
3.2 Penggunaan Aromaterapi pada kehamilan dan persalinan
dengan penggunaan minyak esensial aromaterapi merupakan terapi tambahan yang sangat bermanfaat diantara berbagai alternatif yang ditawarkan pada klien selama kehamilan, persalinan serta nifas menjadi pengalaman yang menyenangkan (Laundie, 1993 dikutip oleh Price, 1997).
Ada tiga sifat minyak esensial yang berkaitan langsung dengan kehamilan dan persalinan yaitu sifat emenogogum, hormonal dan uterotonik (Valnet, 1990 dikutip oleh Price, 1997).
Minyak esensial yang berkasiat hormonal mempengaruhi uterus dengan menstimulasi kerja sistem endokrin dan sebagian diantaranya cukup efektif untuk mengatasi banyak permasalahan wanita yang berkaitan dengan kerja hormon seperti amenore, kesulitan dalam kehamilan dan menopause, morning sickness, stress saat kehamilan, nyeri persalinan dan juga berkasiat sesudah persalinan untuk mendukung produksi prolaktin ( Francome, 1990 dikutip oleh Price, 1997).
3.5.1 Aromaterapi Lavender
Penggunaan minyak lavender dalam persalinan telah banyak memberikan hasil yang baik, baik dalam bentuk pemakaian dengan cara mandi rendam maupun dengan teknik inhalasi (Price, 1997). Lavender dikenal dengan sebutan bahasa latin lavandula officinalis L. Vera. Minyak lavender diperoleh dengan cara distilasi bunga. Komponen kimia utama yang dikandungnya adalah ester jenis linalil asetat, linalool, alkohol, oksida, keton dan aldehid (Agusta, 2000).
Minyak levender sangat bersifat serba guna, sangat cocok untuk merawat kulit terbakar, terkelupas, dan juga membantu kasus insomnia. Aromanya berkasiat membangkitkan kesehatan, cinta, dan kedamaian (Agusta, 2000). Lavender juga bersifat analgesik; untuk nyeri kepala, nyeri otot, bersifat
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Proses persalinan adalah proses mendorong janin dan plasenta keluar dari uterus oleh kontraksi miometrium yang terkoordinasi (Derek Liewellyn - Jones, 2002). Proses ini merupakan saat yang krisis bagi ibu, bayi dan keluarganya. Ibu dan bayi harus beradaptasi secara anatomis dan fisiologis selama proses persalinan (Bobak, 2005 ).
Persalinan dimulai sebagai akibat konvergensi sekumpulan faktor yang secara bertahap semakin menguat. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor struktural, faktor hormonal, faktor nutrisi, dan faktor sirkulasi. Pada suatu waktu tertentu keempat faktor tersebut saling mempengaruhi bergantung keadaan morfologi ibu, sehingga menimbulkan evakuasi isi uterus (Derek Liewellyn - Jones, 2002).
Perubahan tanda vital juga dapat mengidentifikasi kebutuhan untuk dilakukan intervensi keperawatan dan medis (potter & perry, 2005). Selain beberapa hal tersebut di atas pengukuran tanda-tanda vital yang periodik merupakan cara yang cepat dan efesien untuk memantau perkembangan kondisi kesehatan fisik dan mengevaluasi respon terhadap intervensi keperawatan dan medis yang dilakukan. Pada semua kasus, termasuk persalinan pengukuran tanda-tanda vital adalah mencakup pengukuran tekanan darah, nadi, suhu tubuh, dan pernapasan. Perry & potter (2005) menyatakan tanda-tanda vital berfungsi sebagai indikator status kesehatan dan memberi informasi dasar status kesehatan.
Adanya perubahan pola tanda vital dapat menandakan adanya perubahan fungsi atau penyimpangan kondisi fisiologis. Intervensi yang dilakukan petugas kesehatan pada suatu keadaan selain memberi manfaat teraupetik dapat juga memberikan dampak merugikan. Oleh karena itu, setiap intervensi keperawatan yang akan direkomendasikan menjadi intervensi alternatif dalam asuhan keperawatan perlu diujikan manfaat teraupetiknya dengan melakukan uji coba dan penelitian eksperimen.
Pada penelitian terdahulu (Sherly, 2008) aromaterapi lavender digunakan untuk menurunkan nyeri kala I persalianan dan penelitian yang dilakukan oleh norflok & reed (1993) aromaterapi lavender diberikan dengan cara mandi rendam hampir seluruh ibu yang mendapat aromaterapi lavender mengatakan nyerinya berkurang. Cara ini membutuhkan waktu, persiapan dan pelaksanaan yang lama. Tak satu pun dari kedua penelitian tersebut mempertimbangkan dampaknya terhadap keadaan fisik dan tanda-tanda vital ibu dan bayinya, padahal sebagaimana telah dijelaskan pada paragaraf-paragraf sebelumnya tanda-tanda vital yang tidak terpantau dapat berakibat fatal, kecendrungan penyimpangan tanda-tanda vital yang memburuk menyebabkan penanganan dini yang kurang berarti.
Untuk itulah peneliti ingin melakukan uji eksperimen ulang terhadap pemanfaatan aromaterapi lavender menurunkan nyeri kala I persalinan yang telah dilakukan peneliti terdahulu dengan mempertimbangkan ada tidaknya perubahan pola tanda-tanda vital, khususnya ibu bersalin, sehingga aromaterapi lavender benar-benar dapat direkomendasikan untuk penanganan nyeri persalinan kala I.
2. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka pertanyaan yang timbul adalah: bagaimana pengaruh aromaterapi terhadap perubahan tanda-tanda vital kala I persalinan?
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
3.2 Jika ada apakah perubahan parameter tanda-tanda vital tersebut masih dibatas normal
4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk lingkup peraktek keperawatan, pendidikan keperawatan dan riset keperawatan berikutnya. Adapun manfaat penelitan ini adalah :
1. Praktek keperawatan, temuan yang didapat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang menguatkan berbagai metode alternatif dalam pemanfaatan aromaterapi lavender untuk mengatasi nyeri persalinan kala I
2. Pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk pengembangan Ilmu Keperawatan mengenai pengaruh aromaterapi lavender terhadap keadaan tanda-tanda vital pada kala I persalinan
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
1. Kerangka Konsep
Kerangka konseptual pada penelitian ini disusun berdasarkan konsep pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki yang disebut dengan head to toe dan dilakukan juga pemeriksan tanda-tanda vital. Pada penelitian ini, pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah pemeriksaan tanda-tanda vital. Pemeriksaan tanda-tanda vital terdiri atas pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu tubuh. Pada penelitian ini peneliti hanya melihat perubahan tanda vital hanya tekanan darah (TD), denyut nadi (HR), frekuensi pernapasan (RR).
Keterangan:
: Diteliti
: Diabaikan
Skema 1. Kerangka Penelitian
2.Defenisi Operasional
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah tekanan darah, denyut nadi, frekuensi pernapasan. Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan pada puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan yang terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, pada orang dewasa normalnya
Faktor yang mempengaruhi: Faktor Sirkulasi
100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg (Smelzer, 2001).
Tekanan nadi adalah perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan diastolik, secara normal perbedaannya 50 mmHg (Guyton, 1991). Frekuensi nadi normal untuk bayi 120-160/mnt, toddler 90-140/mnt, prasekolah 80-110/mnt, usia sekolah 75-100/mnt, remaja 60-90/mnt, dewasa 60-100/mnt. Terdapat dua jenis ketidak normalan frekuensi nadi yaitu takikardia dan bradikardia
Pernapasan adalah tanda vital yang paling mudah diukur, namun pengkajian pernapasan yang paling sering diukur secara semberono. Pengukuran pernapasan yang akurat memerlukan observasi dan palpasi gerakan dinding dada ( Patricia, 2005).
3.Intervensi Penelitian
Aromaterapi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan teknik yang diberikan untuk memantau TD, HR, RR dengan menggunakan aroma lavender yang diberikan secara inhalasi dengan menggunakan kertas tissue yang dilakukan dengan cara menarik napas dalam selama lebih kurang 20 detik yang dilakukan pada setiap kontraksi yang dialami oleh ibu selama tiga kali kontraksi.
4. Hipotesa Penelitian
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan petunjuk peneliti dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan pra-paska tes dalam 2 group (two group pratest-posttest design) yaitu rancangan yang berupaya mengungkap hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan dua kelompok eksperimen (Nursalam, 2003). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh aromaterapi terhadap perubahan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan ibu persalinan kala I. Pada penelitian ini aromaterapi yang diberikan yaitu lavender dengan menggunakan tissue.
Penelitian ini terdiri dari dua kelompok yang merupakan kelompok eksperimen yang diberikan aromaterapi. Pada kelompok kontrol pengukuran tekanan darah, denyut nadi, pernapasan dilakukan tanpa diberikan aromaterapi lavender dengan menggunakan tissue dan kelompok perlakuan pengukuran tekanan darah, denyut nadi, pernapasan dilakukan setelah diberi aromaterapi
2.Populasi dan Sampel
2.1 Populasi
2.2 Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan sesuai dengan kriteria
sampel yang telah ditentukan. Jadi dalam penelitian ini setiap ibu bersalin yang memenuhi kriteria penelitian dan secara kebetulan dijumpai selama proses pengumpulan data, dilibatkan sebagai subjek dalam penelitian.
Penentuan besar sampel dengan menggunakan tabel power analysis karena jumlah populasi tidak diketahui, dengan menggunakan efek size 0.80, level of signifikan (α = 0.05), dan power of test 0.80. Dari tabel power analysis ditetapkan jumlah sampel minimal 13 orang.
Adapun kriteria yang digunakan adalah kriteria inklusi yaitu karakteristik calon sampel yang layak untuk diteliti adalah dilatasi serviks sudah berada pada fase aktif yaitu pembukaan 4 cm sampai pembukaan lengkap, ibu primipara maupun multipara dengan selaput ketuban utuh, kehamilan dan persalinan tanpa penyulit dan komplikasi, tidak dalam pengaruh analgesik (tidak sedang dilakukan tindakan medis), persalinan tanpa induksi, dan bersedia diwawancara dan menjawab pertanyaan yang diajukan secara verbal setelah memberikan persetujuan dengan sukarela.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan september sampai dengan november 2009.
4. Pertimbangan Etik
Penelitian dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya mengirimkan surat permohonan untuk mendapatkan surat ijin dari institusi dan rekomendasi dari klinik bersalin.
Setelah mendapatkan ijin dari pemilik klinik bersalin, peneliti mulai mengumpulkan data dengan memberikan lembar persetujuan (informed consent) kepada responden yang akan diteliti. Sebelum responden mengisi dan menandatangani persetujuan, peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan proses penelitian yang dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan setelah proses pengumpulan data.
Peneliti menanyakan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan (informed consent) tersebut. Jika responden menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-haknya tanpa ada tekanan fisik ataupun psikologis.
5. Instruman Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama instrumen penelitian berisi tentang pengkajian data demografi ibu bersalin yang meliputi inisial, umur, suku bangsa.Bagian kedua berisi tentang cara pengukuran Tekanan darah, denyut nadi, pernapasan. Adapun alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah kertas tissue tanpa pewangi dan minyak aromaterapi lavender dalam kemasan botol yang memiliki alat tetes langsung pada tutup botolnya, tensi digital dan jam tangan.
6. Pengumpulan Data
Tahapan pengumpulan data sebagai berikut:
Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti menerima surat ijin pelaksanaan penelitian dari institusi pendidikan yaitu Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan ijin dari ke klinik bersalin Sumiariani, dan klinik bersalin Martini.
Pada saat pengumpulan data, sebelumnya peneliti telah membuat kesepakatan dengan bidan pemilik klinik bersalin untuk menghubungi peneliti jika ada ibu-ibu yang dalam kala I persalinan untuk dijadikan sampel. Setelah responden ditemui maka peneliti menjelaskan tentang manfaat penelitian, prosedur penelitian. Selanjutnya peneliti meminta kesediaan responden untuk mengikuti penelitian dan yang bersedia berpartisipasi diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent).
kelompok yaitu kelompok yang diukur takanan darah, denyut nadi, pernapasan, tanpa di beri aromaterapi lavender dengan menggunakan tissue dan kelompok yang dilakukan pengukuran tekanan darah, denyut nadi, pernapasan setelah mendapatkan aroma lavender dengan menggunakan tissue. Setelah kelompok dibagi, peneliti mengkaji tekanan darah, denyut nadi, pernapsan ibu pada kelompok kontrol. Peneliti kemudian melaksanakan intervensi selama persalinan kala I pada responden sambil memperhatikan keadaan pasien. Intervensi dilakukan pada setiap kontraksi terjadi selama fase aktif, peneliti meneteskan 3 tetes aroma keatas kertas tissue.
Cara ini dilakukan dengan dua sampai tiga kali menarik napas dalam. Sebelumnya ibu diajarkan dahulu menarik napas dalam, kemudian setelah ibu mampu melakukannya barulang ibu diberikan aromaterapi yang telah ditetes pada kertas tissue. Setelah ibu melakukan hal tersebut peneliti mengakaji tekanan darah, denyut nadi, pernapasan ibu. Pengamatan pada masing-masing responden dilakukan untuk 3 kali kontraksi yang terjadi selama fase aktif persalinan kala I. Data yang diperoleh akan dikumpul untuk dianalisa.
7. Analisa Data
kelengkapan data. Setelah semua data dipastikan benar kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan komputer.
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui frekuensi, mean, standar deviasi dan persentase sebaran karakteristik demografi ibu bersalin, karakteristik tekanan darah, denyut nadi, pernapasan ibu persalinan kala I.
Statistik inferensial digunakan untuk mengetahui perbedaan tanda vital sebelum diberi aromaterapi lavender dengan menggunakan tissue dan sesudah diberikan intervensi yaitu dengan menggunakan uji statistik Paired Sample t-tes
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian serta pembahasan mengenai pengaruh aromaterapi lavender terhadap perubahan tekanan darah (TD), heart rate (HR), frekuensi pernapasan (RR) ibu kala I persalinan dengan menganalisa TD, HR, RR sesudah di beri aromaterapi lavender pada α= 0,05 (2-tailled). Penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu satu sebagai kelompok kontrol dan kelompok intervensi yang diberikan aromaterapi lavender.
1. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di ruang bersalin Sumiariani di Jalan Karya Kasih X dan klinik bersalin Martini di Jalan Beringin Pasar V Tembung. Selama penelitian telah dihimpun sejumlah 6 orang ibu bersalin yang tidak mendapat aromaterapi lavender (sebagai kontrol) dan 7 orang ibu bersalin yang mendapat intervensi aromaterapi lavender(sebagai perlakuan).
Hasil penelitian ini menguraikan karakteristik ibu bersalin, TD, HR, RR, ibu kala I persalinan kontrol dan perlakuan dan bagaimana pengaruh aromaterapi tersebut terhadap TD, HR,RR ibu.
Karakteristik Demografi Ibu Bersalin
Berikut ini diuraikan data hasil penelitian tentang karakteristik demografi ibu bersalin yang diberikan aromaterapi lavender. Penelitian ini dilakukan pada ibu inpartu kala I fase aktif dengan persalinan spontan dan tidak mengalami komplikasi. Berdasarkan paritasnya pada penelitian ini sebagian besar ibu bersalin adalah multipara (76.9% n=10). Pada saat dilakukan pengambilan data sebagian besar ibu bersalin sudah berada pada fase aktif dilatasi maksimal (60.9% n=8). Menurut kategori suku kebanyakan ibu bersuku batak toba dan batak karo (60.9%
n=8). Hampir keseluruhan ibu bersalin selama persalinan didampingi oleh suaminya (84.6% n=11). Karakteristik ibu bersalin dapat dihilat pada table 1 berikut:
Tabel 1 sebaran Karakteristik Demograpi Ibu Bersalin
Karakteristik Responden Frekuensi(n)
4. Pendamping saat persalinan
Suami 11
84.6
Ibu 2
15.4
1.2 Karakteristik TD, HR, RR Ibu Kontrol dan Perlakuan
kontrol dan perlakuan, tabel 4 menunjukkan HR kontrol dan perlakuan tabel 5 menunjukkan RR kontrol dan perlakuan
Tabel 2 Gambaran karakteristik tekanan darah sistole kontrol dan perlakuan pada 3 kali kontraksi
Kontraksi Kontrol Perlakuan
Mean SD mean SD
Kontraksi1 113.67 4.97 118.57 6.90
Kontraksi2 119.33 5.75 114.86 6.01
Kontraksi3 125.00 4.47 108.29 4.72
Keseluruhan kontraksi 119.33 5.06 113.90 5.87
Tabel 3 Gambaran karakteristik tekanan darah diastole kontrol dan perlakuan pada 3 kali kontraksi
Kontraksi Kontrol Perlakuan
Mean SD Mean SD
Kontraksi1 70.33 1.51 76.14 4.56
Kontraksi2 74.67 1.37 73.86 3.93
Kontraksi3 77.50 2.74 72.00 3.46
Keseluruhan kontraksi 73.33 2.49 70.28 2.81
Rata-rata TD diastole kontrol pada keseluruhan kontraksi adalah 74,1 (SD: 1,87) dan rata-rata TD diastole kontrol yang paling tinggi terjadi pada kontraksi ketiga yaitu 77.50 (SD: 2.74) dan TD diastole kontrol paling rendah terjadi pada kontraksi pertama yaitu 70.33 (SD: 1.51). Sedangkan rata-rata TD diastole perlakuan pada keseluruhan kontraksi adalah 74,00 (SD: 3,98 ) dimana rata-rata TD diastole perlakuan yang paling rendah pada kontraksi ketiga yaitu 72.00 (SD: 3.46) dan rata-rata TD diastole yang paling tinggi pada kontraksi pertama yaitu 76.14 (SD: 3,98) .
Tabel 4 Gambaran karakteristik denyut nadi kontrol dan perlakuan pada 3 kali kontraksi
Kontraksi Kontrol Perlakuan
Mean SD mean SD
Kontraksi1 70.67 2.07 72.57 2.76
Kontraksi2 73.33 3.01 70.57 2.76
Kontraksi3 76.17 2.40 67.71 2.93
Rata-rata HR kontrol pada keseluruhan kontraksi adalah 73,33 (SD: 2,49) dan rata-rata HR perlakuan pada keseluruhan kontraksi adalah 70,28 (SD: 2,81) dimana rata-rata HR kontrol paling tinggi pada kontraksi ke tiga yaitu 76,17(SD: 2.40) dan rata-rata HR kontrol paling rendah pada kontraksi yang pertama yaitu 70,67 (SD: 2.07) sedangkan rata-rata HR perlakuan yang paling tinggi pada kontraksi pertama yaitu 72.57(SD: 2.76) dan rata-rata HR perlakuan yang paling rendah pada kontraksi yang ketiga yaitu 67.71(SD: 2.93).
Tabel 5 Gambaran karakteristik frekuensi pernapasan kontrol dan perlakuan pada 3 kali kontraksi
Kontraksi Kontrol Perlakuan
Mean SD mean SD
Kontraksi1 16.67 1.15 15.43 1.51
Kontraksi2 15.67 1.15 16.57 0.98
Kontraksi3 14.50 0.58 18.86 1.07
Keseluruhan kontraksi 15.61 0.96 16.95 1.18
1.3 Pengaruh aromaterapi lavender terhadap TD, HR, RR ibu kala I
persalinan
Untuk mengetahui pengaruh aronmaterape lavender terhadap perubahan TD, HR, RR ibu bersalin digunakan uji statistika Paired Sampel t-test. Tabel 6 menunjukkan bahwa TD, HR, RR ibu kontrol dan perlakuan dengan mean difference TD sisitole kontrol paling tinggi terjadi pada kontraksi pertama yaitu =
-5,667 dan level of significant = 0,03 dan mean difference TD Sistole perlakuan paling tinggi pada kontraksi kedua yaitu =6,571 level of significant = 0,02 difference sedangkan mean difference HR kontrol paling tinggi pada kontraksi pertama yaitu = -2,667 level of significant = 0,10 HR perlakuan paling tinggi pada kontraksi kedua yaitu = 2.857 level of significant =0,00 sedangkan RR kontrol paling tinggi pada kontraksi kedua yaitu = -2,833 level of significant = 0,01 RR perlakuan paling tinggi pada kontraksi pertama yaitu = -1,143 level of significant =0,30. Hal ini menunjukan bahwa aromaterapi lavender memberi
perubahan pada kelompok perlakuan dimana perubahan tersebut masih berada dalam batas normal.
Tabel 6 Paired Sampel t-test untuk menguji perubahan TD, HR, RR pada
kelompok kontrol dan perlakuan
Kelompok Mean Difference T Sig
TD sistolek1-TD Sistolek2 -5,667 -7,059 0,01 TD sistolek2-TD sistolek3 -5,667 -5,222 0,03
TDdiastolek1-TDdiastolek2 -4,333 -6,397 0,03 TDdiastolek2-TDdiastolek3 -2,833 -2,996 0,30
RRk2-HRk3 -2,833 -7,059 0,01
RRk1-RRk2 1,000 2,236 0,76
TD sistolep1-TD Sistolep2 3,714 6.768 0,25
TD sistolep2-TD sistolep3 6,571 2,96 0,02
TDdiastolep1-TDdiastolep2 2,286 5,335 0,07 TDdiastolep2-TDdiastolep3 1,185 4,042 0,02
HRp2-HRp3 2.857 7,071 0,00
RRp1-RRp2 -1,143 -2,828 0,30
RRp2-RRp3 -2,286 -8,00 0,00
Ket: TD Sistolek 1 = TD Sistole kontrol kontraksi pertama TD Sistolek 2 = TD Sistole kontrol kontraksi kedua TD Sistolek 3 = TD Sistole Kontrol kontraksi ketiga TD Sistolep 1 = TD Sistole perlakuan pertama TD Sistolep 2 = TD Sistole perlakuan kedua
TD Sistolep 3 = TD Sistole perlakuan ketiga HRk1 = Heart Rate kontrol pertama
HRk 2 = Heart Rate kontrol kedua HRk 3 = Heart Rate kontrol ketiga HRp1 = Heart Rate perlakuan pertama HRp 2 = Heart Rate perlakuan kedua HRp3 = Heart Rate kontrol ketiga
RRk3 = Respiratory Rate kontrol ketiga RRp1 = = Respiratory Rate perlakuan pertama RRp2 = = Respiratory Rate perlakuan kedua RRp3 = = Respiratory Rate perlakuan ketiga
2. Pembahasan
Menurut Kozier, dkk (1995) peningkatan TD, HR, RR dan meningkatnya ketegangan otot pada ibu persalinan kala I terjadi akibat respon tubuh terhadap nyeri persalinan yang merangsang saraf otonom simpatis, dapat terjadi diaporesis dan wajah pucat. Apabila tidak segera diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stress (Bobak, 2004). Untuk mengantisipasi peningkatan TD, HR, RR tersebut perlu diatasi nyerinya secara umum.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penangan nyeri secara non farmakologi, yakni menggunakan aromaterapi lavender yang diberikan secara inhalasi. Terdapat 13 orang ibu bersalin yang menjadi responden pada penelitian ini yang dilakukan pada Klinik Bersalin Sumiariani dan Klinik Bersalin Martini.
2.1 Karakteristik demografi ibu kala I persalinan
Dalam penelitian ini sebagian besar ibu bersalin telah berada pada fase aktif dilatasi maksimal. Lawence (2003), mengatakan bahwa persalinan kala I fase aktif intensitas nyeri yang dirasakan adalah sedang sampai berat. Hal ini disebabkan oleh kontraksi uterus yang semakin kuat dengan frekuensi yang lebih sering dan menjelang akhir fase aktif, kontraksinya muncul setiap dua sampai 3 menit yang berlangsung sekitar 60 detik dan mencapai intensitas nyeri kuat (Varney, 2007) dan dalam penelitian ini sebagian ibu bersalin sudah berada pada fase aktif dilatasi maksimal, yaitu pembukaan 4 cm-9 cm (tabel 1).
Menurut Le Mone (1997), reaksi pasien terhadap nyeri juga dipengaruhi oleh budaya. Kebudayaan mempengaruhi bagaimana seseorang belajar untuk bereaksi dan mengekspresikan nyeri budaya juga mempengaruhi bagaimana seseorang menginformasikan nyerinya kepada orang lain (Reeder & Martin, 1987) . Menurut Potter & Perry (2005) pengkajian kebudayaan mempengaruhi cara wanita merespon dan bereaksi terhadap pertolongan nyeri persalinan dan tindakan yang efektif dalam mengurangi intensitas nyeri. Dewi (2003) melakukan penelitian mengenai perbedaan intensitas nyeri antara suku jawa dengan suku batak terhadap nyeri setelah operasi dan diperoleh bahwa toleransi nyeri suku batak lebih rendah disbanding dengan suku jawa hal ini yang menyebabkan suku batak lebih ekspresif mengungkapkan nyerinya. Pada penelitian ini terdapat hampir setengah besuku batak sebanyak 8 orang (lihat tabel1).
2.2 Karakteristik TD, RR, HR Ibu kala I persalinan
ketiga sedangkan kondisi ini secara fisiologis dapat terjadi sebagai respon tubuh terhadap nyeri persalinan yang akan merangsang saraf simpatis kontraksi uterus meningkat (Rosemary Mander, 2003).
2.3 Perubahan TD, HR, RR ibu kala I persalinan yang mendapat
aromaterapi lavender
Berdasarkan perhitungan hasil penelitian dari 13 orang ibu bersalin mengenai pengaruh aromaterapi lavender terhadap perubahan TD, HR, RR ibu didapatkan perbedaan yang signifikan antara TD, HR, RR kontrol dengan TD, HR, RR perlakuan (p<0,05). Penelitian mengenai aromaterapi terhadap nyeri persalinan sudah banyak dilakukan diantaranya penelitian oleh Norflok dan Lynne Reed, aromaterapis/bidan pada Ipswich hospital pada tahun 1993 didapatkan hasil bahwa sesudah pasien dilakukan mandi rendam dengan menggunakan aromaterapi lavender, lebih dari separuh wanita mendapatkan bahwa minyak lavender dapat membantu mengurangi rasa nyeri selama proses persalinan (Price, 1997) tetapi penelitian terkait aromaterapi khususnya untuk perubahan TD, HR, RR belum pernah dilakukan tetapi.
Penelitian mengenai aromaterapi lavender juga telah dilakukan mahasiswa fakultas keperawatan yaitu efektifitas aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada kala I persalinan. Penelitian ini dilakukan oleh serly (2007) mendapatkan bahwa 18 ibu bersalin yang menjadi responden dan mendapat intervensi aromaterpi mengalami penurunan intensitas nyeri dengan nilai mean difference = 2.19. Penelitian ini tidak melihat pengaruh aromaterapi terhadap
Berbagai sistem tubuh ibu beradaptasi selama proses persalinan. Selama proses persalinan terjadi perubahan pada sistem kardiovaskular, perubahan ini dipengaruhi oleh nyeri, rasa cemas, posisi dan anastesi, serta aktivitas otot uterus itu sendiri serta peningkatan drastis produksi katekolamin selama proses persalinan, Kontraksi uterus yang secara progresif meningkatkan curah jantung karena aliran balik vena dan volume sirkulasi meningkat. Setiap kontraksi dapat memberi konstrusi 500 ml darah ke dalam sirkulasi (Sullivan & Ramathan, 1985), yang mempengaruhi curah jantung dan tekanan darah. Pada posisis terlentang, isi sekuncup dan curah jantung cenderung lebih rendah dan kecepatan denyut jantung meningkat (Coad, 2006).
Katekolamin mempengaruhi tonus vaskular dan meningkatkan tekanan darah, efek ini berkurang pada anastesi. Nyeri dan rasa cemas menyebabkan takikardia (peningkatan kecepatan denyut jantung) dan mempengaruhi tekanan darah. Saat Perubahan hemodinamik paling besar terjadi pada wanita yang melahirkan per vagina sehingga hal ini perlu dipertimbangkan pada wanita yang menderita penyakit jantung (Coad, 2006). Tekanan darah yang tidak ter kontrol dapat menyebab kan naiknya TD ibu
Sewaktu kontraksi, tekanan darah sistolik meningkat 10-20 mmHg dan tekanan darah diastolik meningkat antara 5-10 mmHg (Blackburn & Loper, 1992). Peningkatan tekanan darah mendahului setiap kontraksi dan turun ke basal di antara kontraksi (Varney, 2007).
kala II. Selanjutnya perubahan ini sebagai respon terhadap kontraksi uterus. Setelah melahirkan terjadi peningkatan curah jantung lebih tinggi lagi (Derek Liewellyn - Jones, 2002).
Persalinan juga mempengaruhi sistem pernapasan karena kerja otot meningkatkan laju metabolisme dan konsumsi oksigen. Kecepatan dan kedalaman pernapasan meningkat. Rasa cemas, obat, dan pemakaian masker gas semuanya dapat mempengaruhi kecepatan pernapasan. Terdapat kecendrungan pada wanita yang sedang melahirkan untuk melakukan hiperventilasi. Hiperventilasi adalah respon alamiah terhadap nyeri. Kontraksi yang terjadi dengan frekuensi tinggi dapat mempengaruhi oksigen yang menyebabkan hipoksia otot dan asidosis. Hipoksia dapat meningkatkan sensasi nyeri yang dirasakan (Coad, 2006).
Peningkatan ventilasi menyebabkan penurunan nyata dan progresif tekanan parsial karbon dioksida (menjadi sekitar 25 mmHg), terutama apabila kontraksi menimbulkan nyeri. Pada awal persalinan, hiperventilasi dapat menyebabkan alkalosis respiratorik dan peningkatan pH darah. Hal ini dapat menyebabkan wanita yang bersangkutan merasa pusing dan kesemutan di jari tangan dan kaki, dan kemungkinan mengalami spasme otot. Pada Pa CO2 darah yang sangat rendah, aliran darah dapat terpengaruh dan kurva disosiasi oksigen-hemoglobin bergeser ke kiri sehingga pembebasan oksigen terganggu (Coad, 2006).
menurun sehingga kadar CO2 janin menigkat dan janin cendrung mengalami asidosis. Sewaktu mengejan, saat otot pernapasan tambahan ikut bekerja, kemungkinan besar terjadi asidosis respiratorik ringan (Coad, 2006).
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan TD, HR pada kontraksi pertama ke kontraksi kedua dan dari kontraksi kedua ke kontraksi ketiga sementara untuk RR ibu kontrol mengalami penurunan frekuensi pernapasan dari kontraksi yang pertama ke kontraksi yang kedua dan dari kontraksi yang kedua ke kontraksi yang ketiga dan pada kelompok perlakuan didapat perubahan atau penurunan TD, HR ibu dari kontraksi pertama ke kontraksi kedua dan dari kontraksi kedua ke kontraksi ketiga sebaliknya dengan frekuensi pernapasan ibu yang mendapat perlakuan mengalami peningkatan pada kontraksi pertama ke kontraksi ke dua dan dari kontraksi ke dua ke kontraksi ketiga.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Hasil Penelitian
Ibu-ibu bersalin yang terlibat dalam penelitian ini mengalami penurunan tekan darah (TD), denyut nadi (HR) dan peningkatan Frekuensi Pernapasan (RR) setelah mendapat aromaterapi lavender sedangkan pada kelompok yang tidak mendapat aromaterapi lavender mengalami peningkatan tekanan darah (TD), denyut nadi (HR), dan penurunan frekuensi pernapasan (RR).
2. Saran
2.1 Praktik Keperawatan
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu bersalin, perawat dapat memberikan asuhan mandiri khususnya asuhan keperawatan dalam memantau tanda-tanda vital ibu bersalin yang disebabkan kontraksi uterus yang diekspresikan pasien dengan nyeri.
2.2 Penelitian Keperawatan
Pada penelitian ini jumlah sampel masih sedikit sehingga tidak representative, diharapkan penelitian selanjutnya sampelnya dapat diperbanyak sehingga dapat mewakili karakteristik responden yang lebih bervariasi.
pemberian aromaterapi lavender dilakukan selama kala I persalinan untuk melihat sejauh mana pengaruh aromaterapi lavender terhadap perubahan TD, HR, RR ibu kala I persalianan. Selain itu masih banyak jenis minyak esensial yang lain selain
lavender misalnya papermint dan chamomile dan diharapkan penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, Andria. (2000). Aromaterapi, cara sehat dengan wewangian alami. Jakarta: Penebar Swadaya
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik edisi revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta
Azwar, Saifuddin. (1998). Metodologi penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bobak, Lawdermilk. (2005). Keperawatan maternitas. Jakarta: EGC
Burrough & Leifer. (2001). Maternity nursing : an introductory text. USA: WB Saunderss
Christina. (1996). Perawatan kebidanan edisi 6. Jakarta: Bhrotara
Cook & Compbel. (1979). Quasi-experimentation. USA: Haugton Mifflin
Dahlan, Sopiyudin. (2004). Statistika untuk kedokteran dan kesehatan: uji hipotesis. Jakarta: PT Arkans.
Danuatmaja & Meiliasari. (2004). Persalinan normal tanpa rasa sakit. Jakarta: Puspa Swara
Demsey & Demsey. (2002). Riset keperawatan : buku ajar dan latihan. Jakarta: EGC
Gayton, Arthur. (1990). Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Jakarta: EGC Giddes & Grosset (2000). Alternative Therapis. Scotlandia: Children’s leisure
product limited
Henderson, Christine. (2005). Buku ajar konsep kebidanan. Jakarta: EGC
Isselbacher, et al. (1999). Harrison: prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. Jakarta: EGC
Mc. Kinney, et al. (2000). Maternal-child nursing. Philadelphia : WB Saunders Mender, Rosmery. (2003). Nyeri persalinan. Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam. (1998). Sinopsis obstetri: obstetri fisiologi, obstetri patologi. Jakarta: EGC
Niken. (2007). Terapi wangi-wangian yang bisa jadi solusi. Dibuka pada 18 Oktober 2008 dari http://www.dokterniken/jurnal/item-413.html
Notoadmojo, Soekidjo. (2002). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Kineka Cipta
Nurasnah. (2004). Efektifitas teknik relaksasi dalam menurunkan nyeri Persalinan kala I. Medan: PSIK FK USU
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Ny.C.A.Pong Permadi D (1983). Pedoman Praktis Belajar Teori Aromaterapi. Bandung: Penerbit Alumni
Polit & Hungler. (1995). Nursing research 5th edition: principals and methods. Philedelphia: JB Lippincott
Potter & Perry. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik. Jakarta: EGC
Price, Shirley. (1997). Aromaterapi bagi profesi kesehatan. Jakarta: EGC Reeder & Martin. (1997). Maternity nursing 13th edition. USA : JB Lipincott Sherly Amelia (2007). Efektifitas Aromaterapi Lavender Dalam Menurunkan
Sherwen, L.N., et al. (1995). Nursing care of the childbering family second edition. Norwalk: Connechout
Sherwood, Lauralec. (2001). Fisiologi manusia: dari sel ke sistem edisi 2. Jakarta: EGC
Stevens, et al. (2005). Pengantar riset: pendekatan ilmiah untuk profesi kesehatan. Jakarta: EGC
Tamsuri, Anas. (2006). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta: EGC
Thompson, Elanor. (1995). Introduction to maternity and pediatric nursing 2nd edition. USA: WB Saunders
Tiran. (2007). Trend of aromatherapy. Dibuka pada 16 Oktober 2008 dari
http://www.aromatherapy.com
Uli, Maria.D. (2006). Efektifitas Teknik relaksasi dan counterpressure terhadap penurunan intensitas nyeri kalaIi pada ibu bersalin. Medan: PSIK FK
USU
Wahyuni, Arlinda. (2004). Statistik kesehatan. Medan: FK USU
. (2005). aromatherapy. Dibuka pada 16 Oktober 2008 dari
Lampiran 1 No Responden:………….
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PERUBAHAN
TD, HR, RR IBU KALA I PERSALINAN
Saya bernama Dame Ria Sihotang/081121043 mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Perubahan TD, HR, RR ibu kala I Persalinan ”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini akan bermanfaat untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap TD, HR, RR ibu kala I persalinan. Aromaterapi lavender ini tidak memberikan efek samping yang membahayakan.
Untuk keperluan tersebut saya memohon kesediaan ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya memohon kesediaan ibu memberikan jawaban berdasarkan kuesioner dengan jujur apa adanya. Jika bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan ibu.
Terima kasih atas partisipasi ibu dalam penelitian ini.
Medan, Oktober 2009 Peneliti, Responden,
Lampiran 3
Taksasi Dana Penelitian
1. Fotocopy materi untuk literatur Rp 200.000 2. Pembelian 1 buah flashdisk Rp 100.000 3. Pembelian 1 buah tensi digial Rp. 475.000 4. Rental komputer dan print Rp 300.000 5. Biaya internet Rp 100.000
6. Transportasi Rp 500.000
7. Biaya tak terduga Rp 160.000
Lampiran 4
KOESIONER PENELITIAN
PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PERUBAHAN
TD, HR, RR IBU KALA I PERSALINAN
I. DATA DEMOGRAFI
Petunjuk: Jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dengan ibu dan ditulis pada tempat yang disediakan.
1. Tanggal/ waktu penelitian : ... 2. Inisial ibu : ...
3. Usia : ...
4. Paritas : …..
5. Perkiraan berat janin : ... gram 6. Dilatasi serviks : ... cm 7. Suku bangsa :
( ) a. Batak/ Karo ( ) b. Jawa
( ) c. Melayu
Lampiran 5
PROSEDUR PELAKSANAAN TEKNIK PENGUKURAN
TEKANAN DARAH, HEART RATE DENGAN TENSI DIGITAL
1. Kaji tempat yang paling baik untuk pengukuran tekanan darah
2. Siapkan peralatan dan bahan serta pastikan barang-barang tersebut dalam keadaan baik:
- Tensi Digital: tensi harus dapat digunakan baterai tidak habis - Kantung dan manset: kantung harus mengelilingi lengan secara
sempurnatampa saling tumpang tindih
- Pena, lembar catatan tanda vital atau formulir. 3. Jelaskan prosedur pelaksanaan kepada pasien
4. Cuci tangan
5. Gulung lengan baju pada bagian atas lengan
6. Palpasi arteri brakealis, letakkan manset di tengah-tengah kantung mansetdi arteri atas
7. Dengan manset masih kempis, pasang manset dengan rata pas pada sekeliling lengan atas
8. Pastikan tensi digital diposisikan secara vertikal sejajar dengan jantung. pengamatan tidak boleh lebih dari 1 m
9. Tekan tombol ON untuk menghidupkan tensi, tunggu sampai tensi berhenti membaca tekanan darah dan tekanan nadi. Catat pada angka yang terdapat pada tensi
10. Buka manset dari lengan kecuali ada rencana untuk mengulang
Lampiran 6
PROSEDUR PELAKSANAAN TEKNIK AROMATERAPI
SECARA INHALASI DENGAN MENGGUNAKAN TUNGKU TISSUE
1. Jelaskan tujuan dan manfaat kepada responden
2. Teteskan minyak essensial lavender sebanyak 3 tetes keatas kertas tissue.
3. Sebelum diberikan aromaterapi peneliti akan mengukur TD, HR, RR ibu.
4. Peneliti memberi aromaterapi pada kertas tissue dan meminta ibu menghirup aromanya sambil menarik nafas dalam selama lebih kurang 20 detik, kemudian mengukur TD, HR, RR ibu
Lampiran 7
CURICULUM VITAE
Nama : Dame Ria Sihotang
Tempat/tanggal lahir : Medan, 12 Mei 1986
Alamat : Jln. Elang Ujung No. 154 P. Mandala II Medan Riwayat pendidikan : 1992-1998 SD Negeri No. 064971 Medan
1998-2001 SLTP Swasta Trisakti 2 Medan 2001-2004 SMU Swasta Teladan Medan 2004–2007 AKPER Darmo Medan