LAMPIRAN I
Lampiran 1. Daftar check list pengumpulan data untuk seluruh karakteristik Perangkat lunak automasi berdasarkan metode ISO 9126
N o
Indikator yang diukur Software Automasi Openbiblio
Keterangan
Sub Model Indikator Ya
Tidak
Karakterisktik Evaluasi berdasarkan Modul Functionality
1 Suitability Apakah fungsi fitur-fitur perangkat lunak sudah sesuai dengan kebutuhan
perpustakaan?
√ - Menu sirkulasi, Katalogisasi, OPAC, admin dan laporan
2 Accuracy Bagaimana keakuratan pengolahan dan output data?
√ - Untuk melihat data perangkat lunak Openbiblio dapat dilihat pada OPAC, cetakan kartu
anggota dan cetakan barcode
3 Security Bagaimana keamanan data yang telah diolah?
√ - Sistem keamanan data perangkat lunak Openbiblio adalah
barcode kode
eksemplar, password user database, password login pengguna dan login
anggota 4 Interoperabilitas Bagaimana
kemampuan aplikasi jika berinteraksi dengan komponen atau sistem lainnya?
√ - Openbiblio dapat berinteraksi pada dua atau lebih sistem dan saling menukar informasi dan sekaligus memanfaatkannya. Openbiblio menggunakan metadata MARC yang tersimpan pada
dan penyajian data ditampilkan pada
web browser
5 Compliance Apakah perangkat lunak yang dibuat sudah telah memenuhi peraturan dan
perundangan yang berlaku?
√ - Openbiblio dirilis dengan lisensi GPL (GNU General Public License)
Karakteristik Evaluasi Berdasarkan Modul Reliability
6 Maturity Apakah aplikasi yang dibuat mengacu pada model maturity yang ada?
- √ Menu yang belum berjalan sempurna adalah menu laporan
7 Fault tolerance Bagaimana perangkat lunak dalam
mengatasi kesalahan?
√ - Pada perangkat lunak Openbiblio dalam mengatasi kesalahan dengan berkonsultasi langsung pada komunitas pengembang dan pihak pengembang akan memberikan solusi bagian mana yang akan diperbaiki 8 Recoverbility Bagaimana perbaikan
sistem jika terjadi error?
√ - Karena sistem dikembangkan dengan frame PHP
dan aplikasi yang
open source. Jika pihak ingin
memperbaiki fungsi, pengembang hanya perlu memperbaiki fungsi tersebut tanpa mengubah
komponen sistem lainnya.
Karakteristik Evaluasi Berdasarkan Modul Efficiency
9 Time behavior Bagaimana lamanya waktu proses
√ - Pengujian GTMetrix
transaksi? pengujian aspek proses transaksi, rata-rata load time
untuk semua URL
adalah 1.38 detik 10 Resources
behavior
Bagaimana penggunaan
sumberdaya perangkat lunak yang dibuat?
√ - Penggunaan
sumberdaya dapat digunakan untuk mengatur segala kegiatan operasional perpustkaan sehingga dapat menghindari kesalahan ketika bekerja pada perangkat lunak ini.Menu staf admin dugunakan untuk menambah dan mengelola user yang akan menjalankan aplikasi.
Karakteristik Evaluasi Berdasarkan Modul Maintainability
11 Analyzability Apakah aplikasi yang dibuat mampu
menganalisis
penyebab kesalahan?
- √ Perangkat lunak Openbiblio tidak dapat menganalisis penyebab kesalahan yang terjadi,
sehingga jika terjadi kesalahan maka pengguna harus melapor ke admin 12 Changeability Bagaimana
kemampuan aplikasi
yang dibuat, jika
terjadi
perubahan-perubahan?
√ - Perangkat lunak Openbiblio dapat dimodifikasikan. Modifikasi yang sering dilakukan adalah mengubah
templete admin, menginstall,
mengaktifkan sistem
13 Stability Bagaimana
kemampuan aplikasi untuk tetap stabil, jika terjadi perubahan?
√ - Ketika perangkat lunak Openbiblio melakukan migrasi data dari versi sebelumnya pihak pengembang memberikan panduan agar tidak terjadi kesalahan 14 Testability Bagaimana
kemampuan dalam hasil verifikasi?
- √ Pada perangkat lunak Openbiblio hasil verifikasi dari pengolahan terlihat pada menu laporan, namun menu laporan belum bisa
digunakan masih dalam tahap perbaikan Karakteristik Evaluasi Berdasarkan Modul Portability
15 Adaptability Bagaimana
kemampuan adaptasi di lingkungan
berbeda?
√ - Perangkat lunak Openbiblio dapat beradaptasi
dilingkungan yang berbeda melalui browser. Uji coba dilakukan pada
browser Mozilla Firefox, Google dan internet explorer
16 Instalability Bagaimana kecepatan waktu menginstal?
√ - Perangkat lunak Openbiblio dalam penginstalannya menyediakan secara
source code dengan kecepatan 64 Bit 17 Co-existence Bagaimana
Kemampuan
perangkat lunak untuk berdampingan dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan
- √ Perangkat lunak Openbiblio tidak bisa berdampingan dengan perangkat lunak Simpus karena keterbatasan
18 Replaceability Kemampuanperangkat lunak untuk
digunakan sebagai pengganti perangkat lunak lainnya?
√ - Perangkat lunak Openbiblio memililiki fitur penginputan data export dan impor data dalam bentuk SQL, Latex, MS Excel 2000, MS Word 2000, dan CSV untuk data MS Excel
Karakteristik Evaluasi Berdasarkan Modul Usability
19 Understanding usability
Apakah perangkat lunak yang dibuat pengguna dapat memahaminya?
√ - Bahasa perangkat lunak dig anti terlebih dahulu agar dipahami oleh pengguna 20 Operabilitas Bagaimana
pengoperasian aplikasinya?
√ - Dengan fitur-fitur yang rapi
memudahkan pengguna dalam pengoperasiannya 21 Attractiveness Bagaimana form-form
tampilannya?
Lampiran II
Dokumentasi
Gambar 9. Foto dengan salah satu pegawai bagian IT
DAFTAR PUSTAKA
Ajie, Miyarso Dwie. 2009. Sistem Otomasi Perpustakaan. Hand Out 1 pada Perkuliahan UPI, Bandung.
Al-Qutaish , Rafa E.2010.“Quality Models In Software Engineering Literature:
An Analytical And Comparative Study”,vol 6, no 3, Juli 2010, pp 166 -170.
Alrawashden, Tamer A. 2013. Evaluating the quality of software in ERP system using the iso 9126 models . vol 1 no 1 march (2013).
Arif, I. 2003. "Konsep dan Perencanaan dalam Automasi Perpustakaan".
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. ---. 1995.Metodologi penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Ed. Revisi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Azwar, Muhammad. 2013."Membangun Sistem Otomasi Perpustakaan denganSenayan Library Manajement (SLIMS)".Khizanah Al-Hikmah.
Vol. 1 No.1, Januari- Juni 2013.
Cholid, Narbuko dan Abu Achmadi. 1997. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Pustaka
Djaali dan M. Pudji. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Dubey, Sanjaya Kumar. 2012. Comparison Of Software Quality Models:An Analytical Approach. Volume 2, no 2 Februari (2012)
El-ahmadi, Abdellatif. 2006. “Software Quality Metric for Object Oriented
System”. Denmark: Technical University of Denmark
Hakim, Heri Abi Burahman. 2007. Evaluasi Kualitas Openbiblio sebagai
perangkat lunak otomasi perpustakaan berbasis Open Source. Volume II ,
No 1 Januari- Juni 2007.
Harmawan. 2009. "Sistem Otomasi Perpustakaan”. http://www.tartojogja.wordpress.com/2008/10/29/sistem
Hasugian, Jonner. 2009.Penerapan Teknologi Informasi Pada Sistem Krumahtanggaan Perpustakaan Perguruan Tinggi. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/1793.
Indrajit, Richardus Eko. 2012. Kriteria Penjamin Kualitas Perangkat Lunak. Seri 999 no 105 Desember (2012)
Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisa dan Design Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi.
Kadir, Abdul. 2015. Pengenalan Sistem Informasi Edisi revisi. Yogyakarta: Andi Kamble, Hans Raj V.T. dan Sangeeta. 2012. "Open Source Library Management
and Digital Library Software". Desidoc Journal & Information Technology, Vol. 32, No. 5, September 2012, pp. 388-392.
Kumar, V Vimal. 2007. "Selection and Management of Open Source Software in Libraries". CALIBER Chandigarh, 8-10 Februari 2007.
Losavio, Francisca, Ledis Chirinos, Nicole Levy dan Amar Ramdane-Cherif. 2003. "Quality Characteristics for Software Architecture". Journal of Object Technology Vol. 2, No. 2, March-April 2003.
Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian.Bogor: Ghalia Indonesia.
O'brien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
Panovski, Gregor . 2008. Product Software Quality Vol. 30, No. 5, Februari 2008, pp. 19-20.
Parwita, Wayan Gede Suka, Luh Arida Ayu Rahning Putri. 2012” Komponen
Penilaian Kualitas Perangkat Lunak berdasarkan Software Quality
Model”. Juni 2012, pp 90-92.
Pendit, putu laxman. 2008. Perpustakaan digital dari A sampai Z. Jakarta: Citakaryakarsamandiri.
Pressman, Roger. S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Buku 1. Yogyakarta: Andi. Rosalina, Vidila. 2015. "Pengujian Sistem Customer Relationship Management
(CRM) pada perusahaan Petrokimia Menggunakan ISO/IEC 9126".
Jurnal Sistem Informasi, Volume: 2, 2015, ISSN: 2406-7768. Saleh, A.R. 1996. CDS/ISIS Pedoman Pengelolaan Sistem Manajemen Basis
Salve, Anand, Shalini R.Lihitkar dan Ramdas Lihitkar. 2012. "Open Source Software as Tools for Libraries: An Overview".Desidoc Journal & Information Technology, Vol. 32, No. 5, September 2012, pp. 381-387. Sari, Nurniati dan Ardoni. 2012. "Tinjauan Terhadap Penerapan Sistem Automasi
Di Perpustakaan Politeknik Pertanian Universitas Andalas Payakumbuh".
Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, Vol. 1, No. 1, September 2012. Scott, George. M. 2001. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen.Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta .2008. Metode penelitian Pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono.1998. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alphabeta
---. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta
Sulistyo, Basuki. 1994. Periodesasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: Rosdakarya.
Suman. 2014. A comparative study of software quality models. Vol 5 no 4(2014)
Susanto, A. (2009). Pengenalan komputer. Jakarta : Media Eka Pustaka
Wahono, Romi S. 2006. Perpustakaan Digital dan Otomasi Perpustakaan. Dalam Wimatra, A. Simanulang, P. Sunardi. Saputro, R. (2008). Dasar – dasar komputer.
Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan. Medan
---, 2000. Kamus Besar bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka,Depdikbud. Yanuar,Yoga Prasetyawan. 2010. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi
Perpustakaan Terhadap Kualitas Layanan Perpustakaan di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, (online),
Yudiaanto, M Jafar Noor. 2007. “Jaringan Komputer dan Pengertiannya.”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Menurut Arikunto (2005, 234) “penelitian deskriptif adalah “penelitian yang
dimaksudkan untuk informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan
gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.
Sedangkan menurut Sugiyono (2010, 29) “ Metode deskriptif adalah
metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarakan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya yang
berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dengan demikian penelitian dalam bentuk deskriptif ini diharapkan dapat
memberikan gambaran yang jelas tentang kualitas perangkat lunak Openbiblio di
perpustakaan UIN Suska Riau.
3.2Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Uin Suska Riau yang terletak
di jalan HR.Soebrantas Nomor 15 km 15 Riau, Pekanbaru.
3.3 Unit Analisis
Penelitian ini menggunakan unit analisis. Arikunto (2006, 143)
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan unit analisis dalam penelitian adalah
“satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian”. Berdasarkan
pendapat di atas maka penulis mengambil unit analisis dalam penelitian ini
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari observasi.
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara
pengamatan atau peninjauan langsung terhadap objek penelitian yaitu
mengumpulkan, menelaah dan mengamati perangkat lunak pada
perpustakaan UIN Suska Riau. Data dikumpulkan langsung sendiri oleh
peneliti dari tempat objek penelitian.
b. Data Sekunder, yaitu data yang mendukung data primer dan diperoleh
melalui studi kepustakaan seperti : buku, jurnal, dokumen lain yang
berhubungan dengan penelitian.
3.3Instrumen Penelitian
Untuk dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan, dalam suatu penelitian
dibutuhkan alat atau instrumen penelitian.Instrumen penelitian menurut Arikunto
(2005, 101) adalah “alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam
mengumpulkan data agar kegiatan yang dilakukannya menjadi sistematis dan
dipermudahkan olehnya”.Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur
variabel masalah yang diteliti.
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah check list. Setiap daftar check list terdiri atas indikator-indikator yang akan diteliti berkaitan
dengan instrumen karakteristik ISO 9126 yaitu functionality, reliability,
Daftar check list disusun beberapa indikator. Daftar dibuat untuk
mengontrol dan memudahkan pengoreksian. Daftar check list dapat dilihat pada tabel berikut dan daftar check list yang dibangun dapat dilihat pada bagian lampiran.
Tabel 3.DaftarCheck List
No. Variabel Indikator yang
diukur
No. Item Check List
Jumlah Item
1. Evaluasi sistem
otomasi
perpustakaan
menggunakan
karakterisitik ISO
9126.
Functionality 1,2,3,4,5 5
Reliability 6,7,8 3
Efficiency 9,10 2
Maintaibility 11,12,13,14 4
Portability 14,15,16,17 4
Usability 18, 19, 20 3
Jumlah 21
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting, karena pada
umumnya data yang telah dikumpulkan tersebut digunakan uantuk keperluan
penelitian.Menurut Nazir (2005, 174), metode pengumpulan data adalah
“prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang
diperlukan”. Teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulan data peneliti
1. Observasi
Teknik lain pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi. Menurut
Cholid dan Abu (1997 : 70) “observasi adalah alat pengumpulan data yang
dilakukan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang di
selidiki”. Saat melakukan pengamatan peneliti akan mengungkapkan secara
menyeluruh apa yang dilihat, dialami, dan dirasakan langsung oleh peneliti.
2. Studi Dokumentasi
Selain observasi teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi
dokumentasi. Peneliti melakukan suatu kegiatan pengumpulan berbagai informasi
dan data dari beberapa dokumen yang berhubungan, guna menunjang
kelengkapan data yang dibutuhkan yaitu melalui buku, majalah, jurnal, hasil
seminar dan artikel, baik yang tersedia dalam media on-line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan. Studi dokumentasi ini dilakukan agar mengetahui
setiap permasalahan yang dihadapi dan setelah itu dibandingkan keadaan yang
diteliti atau survei di lokasi atau tempat peristiwa terjadi yaitu Perpustakaan UIN
Suska Riau.
3.6Teknik Analisis Data
Data yang diambil dengan dilakukan pengamatan pada sistem otomasi
perpustakaan.perangkat lunak Openbiblio diobservasi dengan menggunakan daftar
check list yang telah dibangun sehingga didapat data yang diperlukan berdasarkan skala nominal.
menggunakan tanda centang (√) pada kolom “ya” apabila indikator check list
dimiliki oleh perangkat lunak otomasi yang diteliti, sebaliknya penulis
menggunakan tanda centang ( √) pada kolom “tidak” apabila indikator check list
tidak dimiliki oleh perangkat lunak otomasi tersebut.
Setelah data check list dikumpulkan, data yang telah diperoleh diolah dan
dianalisa secara statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (1998, 112), “Statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum dan generalisasi”.
Indikator yang dimiliki oleh perangkat lunak openbiblio, akan ditabulasi
dengan total indikator yang harus dipenuhi dan diakumulasikan sehingga
diperoleh persentase indikator yang dimiliki.
Persentase kepemilikan indikator. Untuk menghitung persentase jawaban
check list, penelitian ini menggunakan rumus, sebagai berikut:
Keterangan:
P : Persentase
F : Jumlah jawaban
Untuk menafsirkan besarnya persentase (%) yang dibuat dari tabel tabulasi
data, penulis mengutip pendapat Arikunto (1995, 57), yakni:
1-20% : Sangat Kurang
21-40% : Kurang
41-60% : Cukup
61-80% : Baik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam melakukan penelitian, penulis memakai standar evaluasi perangkat
lunak automasi menggunakan ISO 9126 di Perpustakaan UIN SUSKA Riau.
Standar evaluasi perangkat lunak tersebut kemudian diterjemahkan dengan
membangun daftar check list yang didasarkan pada standar evaluasi tersebut.
Berdasarkan standar ISO 9126, dalam mengevaluasi suatu perangkat lunak, ada
beberapa kriteria evaluasi yaitu:
1. Fungsi produk perangkat lunak (Functionality)
2. Perawatan (Reliability)
3. Efisiensi (Efficiency)
4. Perubahan perangkat lunak (Maintainability)
5. Migrasi perangkat lunak (Portability)
6. Kemudahan pengguna (Usability)
4.1 Informasi Perangkat Lunak Automasi 4.1.1 Nama Perangkat lunak
Nama perangkat lunak yang akan diteliti adalah perangkat lunak
Openbiblio. Perangkat lunak Openbiblio merupakan perangkat lunak yang
berbasis opensource.
4.2 Hasil Pengumpulan Data Check List
Secara keseluruhan, hasil penelusuran yang dilakukan terhadap perangkat
No. Indikator Check List
Sub Indikator
Fitur Tersedia Pada Openbiblio
Persentase
1. Functionality 5 5 100%
2. Reliability 3 2 66,66%
3. Efficiency 2 2 100%
4. Maintaibility 4 2 50%
5. Portability 4 3 75%
6. Usability 3 3 100%
Jumlah 21 17 81,94 %
Tabel 4. Hasil Pengumpulan Data Check List
Berdasarkan tabel di atas, hasil evaluasi terdapat 6 (enam) aspek indikator
perangkat lunak Openbiblio akan dijelaskan dalam uraian berikut. Dari hasil
evaluasi, ada 3 indikator yang fiturnya sangat baik pada perangkat lunak
openbiblio yaitu aspek fungsionality, effeciency, dan usability.
Dari keseluruhan, perangkat lunak openbiblio dapat dinyatakan sangat
baik karena dari 21 (dua puluh satu) fitur yang dinyatakan melalui check list 17 (tujuh belas) fitur 81,94 % terpenuhi oleh perangkat lunak openbiblio. Dengan
demikian dari enam aspek indikator yang dievaluasi, perangkat lunak openbiblio
baik untuk diterapkan di perpustakaan.
4.3 Analisis Data
Analisis desktiptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan
dari pengumpulan data dengan metode check list berupa pertanyaan-pertanyaan
yang dibentuk berdasarkan indikator, seperti: Fungsi produk perangkat lunak
Kemudahan pengguna (Usability). Adapun hasil deskripsi dari masing-masing
pertanyaan, sebagai berikut:
4.3.1Fungsi Produk Perangkat Lunak (Functionality)
Hasil pengumpulan data untuk kriteria evaluasi fungsi produk perangkat
lunak (Functionality) dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Indikator evaluasi fungsi perangkat lunak (functionality)
No. Indikator yang diukur
Openbiblio
Sub Modul Indikator Ya Tidak
1. Suitability Fungsi fitur-fitur perangkat lunak sudah
sesuai dengan kebutuhan
perpustakaan
√ -
2. Accuracy Perangkat lunak memiliki keakuratan
pengolahan data dan
output data
√ -
3. Security Perangkat lunak
memiliki keamanan data
√ -
4. Interoperabilitas Kemampuan perangkat lunak berinteraksi
dengan komponen atau
sistem lainnya
5. Compliance Perangkat lunak sudah memenuhi standar,
peraturan dan
perundangan yang
berlaku
√ -
Dari 5 (lima) indikator aspek fungsi produk perangkat lunak automasi
yang harus dipenuhi, perangkat lunak Openbiblio memiliki 5 indikator, sehingga
persentase pemenuhan indikator perangkat lunak Openbiblio adalah 100%.
Berikut penjelasan mengenai pemenuhan kriteria fungsi produk perangkat lunak
Openbiblio di perpustakaan UIN Suska Riau.
1. Fungsi fitur-fitur perangkat lunak sudah sesuai dengan kebutuhan perpustakaan
Perangkat lunak Openbiblio dinilai mengandung fungsi fitur yang sesuai
dengan kebutuhan perpustakaan. Perangkat lunak Openbiblio sudah memenuhi
kebutuhan fitur sebuah perpustakaan. Dimana Openbiblio menyediakan menu
Gambar 1. Halaman Utama Perangkat Lunak Openbiblio
2. Perangkat lunak memiliki keakuratan pengolahan data dan output data
Perangkat lunak automasi Openbiblio dinilai mengandung keakuratan
pengolahan dan output data. Setiap fasilitas kebutuhan perpustakaan memiliki sub fitur yang tersusun sesuai dengan fasilitas utamanya dan menu yang disediakan
ada yang belum berfungsi dan berjalan dengan baik seperti menu laporan
Fasilitas pengolahan data Openbiblio tersusun mulai dengan Sirkulasi,
Katalogisasi, admin, dan laporan. Dalam pengolahan data diperlukan
fasilitas-fasilitas fitur tersebut untuk menjalankannya sehingga pekerjaan menjadi efektif
dan efisien. Pada Openbiblio setiap fasilitas menu memiliki sub fitur pengolahan
Tabel 6. Fitur-Fitur Pengolahan Data dan Output Openbiblio
No Menu Fitur Fasilitas Sub fitur Fasilitas
1 Sirkulasi Pencarian anggota, anggota baru,
pengembalian, cetak kartu, kalender dan
pertolongan
2 Katalogisasi Pencarian, bibliographi baru, upload data marc,
pertolongan
3 Admin Ringkasan admin, staf admin, setting
perpustakaan, tipe anggota, ruas anggota,type
material, koleksi, peminjaman,
4 Laporan Laporan dan label
Untuk pengolahan data pada perangkat lunak Openbiblio dapat dilihat
pada OPAC, cetakan kartu anggota dan cetakan barcode yang merupakan hasil dari transanksi yang terjadi pada fitur pengolahan data pada perangkat lunak
Openbiblio. Bisa dilihat pada gambar 2.
3. Perangkat lunak memiliki keamanan data
Sistem keamanan merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga
kelestarian koleksi perpustakaan. Sistem keamanan yang Openbiblio adalah
barcode Kode Eksemplar, password user database, passwordlogin pengguna dan
password login anggota. Bisa dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Barcode pada Fitur Openbiblio
4. Kemampuan perangkat lunak berinteraksi dengan komponen atau sistem lainnya
Perangkat lunak otomasi Openbiblio dapat berinteraksi pada dua atau lebih
sistem dengan saling menukar dan sekaligus memanfaatkannya. Keunggulan dari
Openbiblio menggunakan metadata MARC yang data tersimpan pada database
MySQL dan penyajian data tersebut ditampilkan pada web browser. Bisa dilihat
Gambar 4. Tampilan entri data MARC pada Openbiblio
Entri data pada Openbiblio menggunakan MARC yang disederhanakan
namun juga dapat menampilkan secara MARC lengkap. MARC yang tersedia
dalam pengisian data pada bibliografi terdiri dari judul, anak judul, pernyataan
pertanggungjawaban, pengarang, entri utama korporasi,entri utama badan
pertemuan, subyek, subyek 2, subyek 3, pernyataan edisi, bahasa, nomor
klasifikasi DDC, tempat terbit, tahun terbit, deskripsi fisik (jumlah halaman),
deskripsi fisik lainya, deskripsi fisik (dimensi), deskripsi fisik (material penyerta),
terminology ketersediaan, asal koleksi, nomor induk, badan pemilik dan nomor
Gambar 5. Basis data MySQL pada Openbiblio
5. Perangkat lunak sudah memenuhi standar, peraturan dan perundangan yang berlaku
Openbiblio dibangun dan dikembangkan oleh Dave Stevans tahun 2002.
Openbiblio diliris dengan lisensi GPL (GNU General Public License). Standar
yang digunakan perangkat lunak Openbiblio adalah MARC. Kriteria pemenuhan
standar perangkat lunak Openbiblio sebagai berikut:
a) Untuk penerapan pada sistem operasi windows:
1) Prosesor 1 GHz
2) RAM 2 GB
3) Kapasitas harddisk drive C disediakan untuk folder xampp sebesar
1300MB (1,3GB)
4) Sistem operasi Windows Vista/7/8.x/10, Windows Server
2008/2012
6) Aplikasi XAMPP 5.6.24
7) Program aplikasi Chrome/Mozilla/Opera
8) Program aplikasi pembaca dokumen PDF seperti AcrobatReader,
NitroPDFReader dan sejenisnya
9) Program aplikasi Ms. Word dan Excell.
b) Untuk kebutuhan pada sistem operasi Linux:
1) Prosesor 1 GHz
2) RAM 2 GB
3) Kapasitas harddisk untuk folder sourcode sebesar 1024MB (1 GB)
4) Apache Webserver 2.4
5) PHP 5
6) MySQL server 5.5/ MariaDB 10
7) Program aplikasi Chrome/Mozilla/Opera
8) Program aplikasi pembaca dokumen PDF seperti AcrobatReader,
NitroPDFReader dan sejenisnya
9) Program aplikasi Ms. Word dan Excell atau OpenOffice Writer dan
Calc.
4.3.2 Perawatan (Reliability)
Tabel 7. Indikator evaluasi perawatan (realibility)
Dari 3 (tiga) indikator aspek perawatan perangkat lunak otomasi yang
harus dipenuhi, perangkat lunak openbiblio memiliki 2 indikator yang terpenuhi,
berarti persentase pemenuhan indikator perangkat lunak openbiblio adalah
66,66%. Berikut ini penjelasan mengenai pemenuhan kriteria perawatan bagi
perangkat lunak openbiblio.
1. Perangkat lunak dapat berfungsi dan mampu berjalan sempurna
Pada modul perangkat lunak Openbiblio ada beberapa fitur yang belum
berfungsi dan berjalan sempurna. Dari modul sirkulasi, katalogisasi, admin dan
laporan. Bagian yang belum berjalan sempurna pada modul laporan . Pada menu
laporan, fitur label dan laporan belum dapat di pakai karena masih dalam tahap
perbaikan.
No. Indikator yang diukur Perangkat Lunak
Openbiblio
Sub Modul Indikator Ya Tidak
1. Maturity Perangkat lunak dapat berfungsi dan
mampu berjalan
sempurna
- √
2. Fault tolerance Kemampuan perangkat lunak
dalam mengatasi
kesalahan
√ -
3. Recoverability Perangkat lunak dapat memperbaiki
sistem jika terjadi
error
2. Kemampuan perangkat lunak dalam mengatasi kesalahan
Pada perangkat lunak Openbiblio dalam mengatasi kesalahan dengan
berkonsultasi langsung pada komunitas pengembang. Pihak pengembang
memberikan solusi bagian mana yang akan diperbaiki tanpa menganggu
komponen utama dari perangkat lunak. Dan pengguna yang melakukan
perbaikkan atas solusi dari pihak komunitas.
3. Perangkat lunak dapat memperbaiki sistem jika terjadi error
Pada Openbiblio mudah untuk diperbaiki ketika terjadinya kesalahan pada
sistem, karena sistem dikembangkan dari framework PHP dan aplikasi yang open
source yang dapat dimodifikasikan. Jika ingin memperbaiki fungsi, pengembang hanya perlu memperbaiki fungsi tersebut tanpa mengubah komponen sistem yang
lain. Ketika ditemukan error pada fungsi sistem, kesalahan dapat ditelusuri hanya pada bagian komponen modul/controller yang bermasalah, seperti perbaikan
pada menu laporan.
4.3.3 Efisiensi(Efficiency)
Hasil pengumpulan data untuk kriteria evaluasi efisiensi (Efficiency) dapat dilihat
pada tabel 8.
Tabel 8. Indikator evaluasi efisiensi (efficiency)
No Indikator yang diukur Openbiblio
Sub Modul Indikator Ya Tidak
1. Time behavior
Pengujian proses transaksi
atau rata-rata load time pada perangkat lunak
2. Resource behavior
Penggunaan multiuser kerja pada sumberdaya perangkat
lunak
√ -
Dari 2 (dua) indikator aspek efisiensi perangkat lunak otomasi yang harus
dipenuhi, perangkat lunak Openbiblio memiliki 2 indikator, berarti persentase
pemenuhan indikator perangkat lunak Openbiblio adalah 100%. Berikut
penjelasan mengenai pemenuhan kriteria efisiensi bagi perangkat lunak
Openbiblio
1. Pengujian proses transaksi atau rata-rata load time pada perangkat lunak
Pada perangkat lunak Openbiblio dalam melakukan setiap transaksi dapat
di lihat dari kisaran rata-rata waktu load pada sistem. Untuk menguji rata-rata waktu lamanya proses transaksi pada sistem menggunakan GTMetrix. Pengujian
GTMetrix ini dilakukan dengan memasukkan alamat URL yang diuji. Kemudian
web GTMetrix akan memproses pengujiannya. Pada pengujian aspek proses
transaksi ini didapat data load time masing-masing halaman utama yang diujikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Data pengujian load time pada Openbiblio
No. Halaman Waktu
(sekon)
1. Home 1,35
2. Admin-Log in 1,54
3. Admin Katalogisasi 1,07
4. Admin-OPAC 1,15
5. Admin-Sirkulasi 1,43
6. Admin-Laporan 1,89
7. Admin-Logout 1,18
Dari hasil pengujian load time aplikasi di atas didapat data rata-rata waktu
yang dibutuhkan untuk proses satu kali klik selesai. Rata-rata load time untuk semua URL adalah 1,38 detik. Pengukuran ini menunjukkan bahwa rata-rata load
time sudah memenuhi aspek time behavior, karena bernilai kurang dari 4 detik.
2. Penggunaan multiuser kerja pada sumberdaya perangkat lunak
Pengguna Openbiblio dapat digunakan secara multiuser, sehingga setiap
staf dapat menggunakan aplikasi ini menggunakan ID masing-masing sesuai
dengan pekerjaan yang dilakukannya. Penggunaan sumberdaya dapat digunakan
untuk mengatur segala kegiatan operasional perpustakaan, mulai dari
sirkulasi,katalogisasi, admin, OPAC, dan pelaporan
Menu staf admin digunakan untuk menambah dan menggelola user yang
akan menjalankan aplikasi.Penambahan user pengguna pada Openbiblio dengan
membuka menu admin, lalu staff admin dan masukan staf baru lalu klik
[image:30.595.113.514.499.647.2]simpan. Bisa dilihat pada gambar 6.
i. Perubahan Perangkat Lunak(Maintainability)
Hasil pengumpulan data untuk kriteria evaluasi perubahan perangkat lunak
[image:31.595.142.486.218.548.2](Maintainability) dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Indikator evaluasi perubahan perangkat lunak (Maintainability)
No. Indikator yang diukur Openbiblio
Sub Modul Indikator Ya Tidak
1. Analyzability Perangkat lunak yang dibuat mampu
menganalisis
penyebab kesalahan
- √
2. Changeability Perangkat lunak memiliki
kemampuan
dimodifikasikan
√ -
3. Stability Perangkat lunak tetap stabil jika terjadi
perubahan
√ -
4. Testability Kemampuan perangkat lunak dalam hasil verifikasi
- √
Dari 4 (empat) indikator aspek perubahan perangkat lunak automasi yang
harus dipenuhi, perangkat lunak openbiblio memiliki 2 indikator yang terpenuhi,
berarti persentase pemenuhan indikator perangkat lunak openbiblio 50%. Berikut
penjelasan mengenai pemenuhan kriteria perubahan perangkat lunak openbiblio.
1. Perangkat lunak yang dibuat mampu menganalisis penyebab kesalahan
Perangkat lunak Openbiblio tidak dapat menganalisis penyebab kesalahan
openbiblio, sehingga para pengguna harus melapor ke admin dan memerlukan
bantuan admin untuk memperbaiki sistem bila terjadi kesalahan.
2. Perangkat lunak memiliki kemampuan dimodifikasikan
Perangkat lunak Openbiblio dapat dimodifikasikan. Modifikasi yang
sering dilakukan adalah mengubah templete admin, menginstall, mengaktifkan sistem barcode dan lain-lainnya.
3. Perangkat lunak tetap stabil jika terjadi perubahan
Perangkat Lunak Openbiblio akan stabil ketika melakukan pembaharuan
dan perbaikan. Pada menu laporan masih ada kekurangan sehingga admin
melakukan perbaikan secara bertahap, karena berisikan perbaikan saja tanpa
mengubah komponen yang sudah berjalan baik. Begitu juga dengan migrasi dari
versi sebelumnya 0.6.1 ke 0.7.1, pihak pengembang memberikan panduan cara
agar tidak terjadinya kesalahan. Migrasi tetap berjalan stabil jika mengikuti
panduan yang diberikan oleh pengembang.
4. Kemampuan perangkat lunak dalam hasil verifikasi
Hasil verifikasi merupakan hasil dari pengolahan data yang dilakukan pada
perangkat lunak yang disebut output data. Pada perangkat lunak openbiblio hasil verifikasi dari pengolahan terlihat pada fitur laporan dan memiliki sub fitur yang
menjadi hasil dari kegiatan fitur pengolahan data. Namun pada fitur laporan pada
perangkat lunak openbiblio ini belum sempurna, jadi untuk melihat sub fitur yang
ada pada perangkat lunak openbiblio ini tidak bisa karena masih dalam proses
4.3.5 Migrasi Perangkat Lunak (Portability)
Hasil pengumpulan data untuk kriteria evaluasi migrasi perangkat lunak
[image:33.595.121.476.218.556.2](Portability) dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Indikator evaluasi migrasi perangkat lunak (Portability)
N
o.
Indikator yang diukur Openbiblio
Sub Modul Indikator Ya Tidak
1. Adaptability Perangkat lunak mampu beradaptasi di lingkungan berbeda
√ -
2. Instalability Kecepatan waktu menginstal
√ -
3. Co-existence Kemampuan perangkat lunak berbagi sumber daya dalam satu
lingkungan berdampingan perangkat lunak lainnya
- √
4. Replaceabili ty
Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai pengganti perangkat lunak lainnya
√ -
Dari 4 (empat) indikator aspek migrasi perangkat lunak otomasi yang
harus dipenuhi, perangkat lunak Openbiblio memiliki 3 indikator yang terpenuhi,
berarti persentase pemenuhan indikator perangkat lunak Openbiblio adalah 75 %.
Berikut penjelasan mengenai pemenuhan kriteria migrasi perangkat lunak
Openbiblio.
1. Perangkat lunak mampu beradaptasi di lingkungan berbeda
Perangkat lunak Openbiblio dapat beradaptasi pada lingkungan berbeda
Firefox, Google Chrome dan Internet Explorer. Data pengujian dapat dilihat dari
Tabel 12.
No. Browser Tampilan Ket
1. Mozilla Firefox
Aplikasi Openbiblio halaman user dapat tertampil di Mozilla Firefox sebagaimana mestinya.
Berhasil
2. Google Chrome
Aplikasi Openbiblio halaman user dapat tertampil di Google Chrome sebagaimana mestinya.
3. Internet Explorer
Aplikasi Openbiblio halaman user dapat tertampil di Internet Explorer sebagaimana mestinya.
[image:35.595.111.517.110.385.2]Berhasil
Tabel 12. Hasil pengujian pada browser oleh Openbiblio
Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa perangkat lunak Openbiblio dapat
diakses dan beradaptasi pada lingkungan lainnya, seperti Mozilla Firefox, Google
Chrome dan Internet Explorer dengan semestinya.
2. Kecepatan waktu menginstal
Pada Openbiblio dalam penginstalannya source code. Pihak pengembang
menyiapkan perangkat lunak Openbiblio secara source code untuk sistem operasi Windows dan Linux yaitu 64 Bit. Jika ingin menerapkan pada perpustakaan
sebaiknya menggunakan source code agar database merekat pada PC. Alangkah
baiknya menyesuaikan dengan spesifikasi standar penggunaan perangkat lunak.
3. Kemampuan perangkat lunak berbagi sumber daya dalam satu lingkungan berdampingan perangkat lunak lainnya
Perangkat lunak Openbiblio dapat berdampingan dengan perangkat lunak
digunakan. Namun ketika berbagi dengan perangkat lunak lain sebaiknya
memerlukan penambahan kapasitas memori pada Harddisk, sebab dibutuhkan memori cukup untuk menampung data dari kedua perangkat. Perangkat lunak
Openbiblio pernah berbagi sumber daya yang mana berdampingan dengan
perangkat lunak Simpus. Tapi kapasitas memori tidak cukup untuk menampung
kedua perangkat lunak tersebut.
4. Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai pengganti perangkat lunak lainnya
Sebuah perangkat yang baik juga memerlukan fitur Export Data dan Impor
Data, dimana dapat berguna bila mengganti dengan perangkat lunak lainnya. Pada
perangkat lunak Openbiblio ini, selain adanya fitur penginputan data juga
memiliki fitur Export Data dan Impor Data yang berguna sebagai penyimpan data dalam bentuk SQL,Latex, Microsoft Excell 2000, Microsoft Word 2000, csv untuk
data Microsoft Excell dan data CSV. Export Data merupakan bentuk keluaran data dari penginputan sedangkan Impor Data merupakan hasil dari penginputan
dalam bentuk dokumen di impor ke sistem. Layanan Export dan impor data
terdapat pada layanan menu bibliography dan keanggotaan. Dengan adanya
Export Data dan Import Data pada perangkat lunak membantu pergantian dengan perangkat lunak lainnya. Namun ketika akan melakukan impor pada sistem
lainnya sebaiknya menyesuaikan format yang dibutuhkan perangkat lunak
Gambar 7. Export Data pada layanan fitur Openbiblio
[image:37.595.114.514.490.708.2]4.3.6 Kemudahan Pengguna (Usability)
Hasil pengumpulan data untuk kriteria evaluasi kemudahan pengguna
[image:38.595.109.493.221.467.2](Usability) dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Indikator evaluasi kemudahan pengguna (usability)
No. Indikator yang diukur Openbiblio
Sub Modul Indikator Ya Tidak
1. Understandibility Perangkat lunak yang dibuat pengguna dapat
dipahami
√ -
2. Operabilitas Kemudahan dalam operasi perangkat
lunak
√ -
3. Attractiveness Tampilan form-form perangkat lunak
menarik pengguna
√ -
Dari 3 (tiga) indikator aspek kemudahan pengguna perangkat lunak
otomasi yang harus dipenuhi, perangkat lunak Openbiblio memiliki 3 indikator,
berarti persentase pemenuhan indikator perangkat lunak Openbiblio adalah 100%.
Berikut penjelasan mengenai pemenuhan kriteria kemudahan pengguna bagi
perangkat lunak Openbiblio.
1. Perangkat lunak yang dibuat pengguna dapat memahaminya
Interaksi antara pengguna dengan perangkat lunak Openbiblio mudah
dipahami namun setelah penginstalan, bahasa perangkat lunak diganti terlebih
dahulu ke dalam Bahasa Indonesia agar dapat dipahami oleh pengguna.Pada
terdapat menu peragkat lunak Openbiblio yang terdiri dari Menu home, sirkulasi ,
katalog, admin dan laporan. Pada bagian pojok bawah ada menu OPAC dan Help.
2. Kemudahan dalam operasi perangkat lunak
Perangkat lunak Openbiblio mudah dioperasikan oleh pengguna karena di
halaman yang ditampilkan fitur-fitur yang jelas, terstruktur rapi dan menggunakan
bahasa yang dimengerti oleh pengguna. Susunan fitur-fitur yang terstruktur seperti
sirkulasi yang terdiri dari sub menu pencarian anggota, anggota baru
pengembalian dan cetak kartu.
3. Tampilan form-form perangkat lunak menarik pengguna
Form-form Openbiblio sangat menarik pengguna, hal ini dilihat dari berbagai fitur utama dan sub bagian fitur tersebut terstruktur dengan baik.
4.4 Rangkuman Hasil Pengumpulan Data
Adapun rangkuman hasil perbandingan kedua perangkat lunak automasi
berdasarkan indikator ISO 9126 adalah sebagai berikut:
1. Dari aspek fungsi perangkat lunak (fungsionality), perangkat sangat baik sebab mendapatkan persentase 100%. Hal ini dapat diketahui bahwa
perangkat lunak sudah sesuai dengan kebutuhan perpustakaan, memiliki
pengolahan data dan output data, memiliki sistem keamanan, dapat
berinteraksi dengan komponen atau sistem lainnya dan sudah berlisensi.
2. Dari aspek realibility,perangkat lunakOpenbiblio baik, sebab mendapatkan persentase 66,7% . Ada satu indikator yang tidak terpenuhi yaitu indikator
maturnity, yang mana perangkat lunak Openbiblio ada satu menu yang
3. Dari aspek effeciency, perangkat lunakOpenbiblio sangat baik
mendapatkanpersentase 100%. Hal ini diketahui bahwa perangkat lunak
Openbiblio rata-rata wakktu proses transaksinya 1,71 detik dan aplikasi
dapat digunakan secara multiuser.
4. Dari aspek maintability,perangkat lunak Openbiblio baik dengan mendapatkan persentase sebesar 50%, hal ini disebabkan karena ada 2
indikator yang tidak terpenuhi yaitu pada indikator analyzability dan
testability.Perangkat lunak Openbiblio tidak bisa mendeteksi kesalahan apa saja yang muncul dan tidak bisa melakukan verifikasi data, karena
menu laporan masih dalam tahap perbaikan
5. Dari aspek portability, perangkat lunak Openbiblio baik dengan
mendapatkan persentase sebesar 75%. Hal ini diketahui, bahwa perangkat
lunak Openbiblio tidak bisa berdampingandengan perangkat lainnya
karena kapasitas memory yang digunakan.
6. Dari aspek usability, perangkat lunak Openbiblio sangat baik dengan persentase 100%. Hal ini diketahui, bahwa perangkat lunak Openbiblio
mudah dipahami pengguna, dapat dioperasikan oleh pengguna dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dikemukan dari hasil evaluasi perangkat lunak
Openbiblio menggunakan ISO 9126 . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa,
berdasarkan indikator ISO 9126 secara keseluruhan perangkat lunak Openbiblio
memperoleh nilai sangat baik dengan persentase 81,94% , dengan uraian sebagai
berikut : aspek functionality memperoleh persentase 100%, aspek reliability
memperoleh persentase 66,66%, aspek efficiency memperoleh persentase 100%, aspek maintainability memperoleh persentase 50%, aspek portability memperoleh persentase 75%, dan aspek usability memperoleh persentase 100%.
5.2Saran
Dari hasil evaluasi yang telah di lakukan ada beberapa saran yang penulis
berikan untuk mengoptimalkan perangkat lunak Openbiblio untuk aspek
reliability, ada baiknya untuk memperbaiki menu laporan yang ada pada perangkat lunak Openbiblio, sehingga menu laporan itu secepatnya bisa
digunakan, untu aspek Maintainability ada baiknya perangkat lunak Openbiblio menambahkan peringatan yang menjelaskan penyebab kesalahan yang terjadi
sehingga itu akan memudahkan pengguna jika perangkat lunak Openbiblio terjadi
error, aspek Portability, sebaiknya perangkat lunak Openbiblio melakukan penambahan memory sehingga bisa berbagi sumber daya dalam satu lingkungan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Evaluasi Perangkat Lunak
Melihat jumlah perpustakaan yang menggunakan perangkat lunak,
sehingga timbul pertanyaan apakah perangkat lunak memiliki kualitas yang baik
sehingga banyak perpustakaan yang menggunakannya, maka dengan itu perlu
dilakukan suatu evaluasi perangkat lunak.
2.1.1 Pengertian Evaluasi Perangkat Lunak
Evaluasi sangat penting dilakukan dalam suatu lembaga atau badan seperti
perpustakaan, karena evaluasi merupakan kegiatan untuk intropeksi diri dalam
suatu lembaga untuk mencapai suatu titik kepuasan dalam mencapai tujuan.
Menurut Djali dan Pudji (2008, 1) evaluasi merupakan “proses menilai sesuatu
berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan yang selanjutnya diikuti
dengan pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi”
Pendapat lain mengenai evaluasi disampaikan oleh Arikunto (2009, 222) bahwa:
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak pengambil keputusan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa evaluasi sebuah
sejauhmana kualitas perangkat lunak yang dibuat dapat dijalankan oleh pengguna
nantinya.
Dalam mengevaluasi sebuah perangkat lunak otomasi perpustakaan
diperlukan standar-standar yang relevan untuk menyeleksi kualitas perangkat
lunak. Pressman (2012, 486) menyatakan bahwa :
Kualitas perangkat lunak adalah konfirmasi terhadap kebutuhan fungsional dan kinerja yang dinyatakan secara eksplisit, standar perkembangan yang didokumentasikan secara eksplisit dan karateristik implisit yang diharapkan bagi semua perangkat lunak yang dikembangkan secara profesional.
Sedangkan El-Ahmadi (2006, 5) menyatakan bahwa:
Kualitas perangkat lunak dapat memiliki arti bergantung dari siapa yang memandangnya. Bila dilihat dari sudut pandang customer. Perangkat Lunak yang baik adalah perangkat lunak yang memuaskan kebutuhan
customer. Lain halnya dengan dilihat dari sudut pengembang. Pengembang perangkat lunak akan melihat produk perangkat lunak dari dalam perangkat lunak itu sendiri. Pengembang yang menggunakan pemikiran berorientasi objek memiliki tujuan pada terpenuhinya karakteristik tertentu.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kualitas perangkat lunak
adalah kesesuaian antara fungsionalitas dan kinerja sistem terhadap kebutuhan
customer, standar dokumentasi pengembangan sistem yang telah ditentukan, dan karakteristik implisit yang diharapkan pengembang perangkat lunak.
2.1.2 Perangkat Lunak
2.1.2.1 Pengertian Perangkat Lunak
Dalam menjalankan komputer, diperlukan perangkat yang dapat
mengintruksi kegiatan komputer sehingga bisa berjalan sesuai perintah, disebut
perangkat lunak Komputer tidak akan berguna tanpa keberadaan perangkat lunak (software). Komputer bekerja atas dasar intruksi.Sekumpulan instruksi diberikan untuk mengendalikan perangkat keras komputer.Sekumpulan instruksi inilah yang dikenal dengan sebutan program atau program komputer.Secara lebih umum, program komputer inilah yang disebut perangkat lunak.
Sedangkan Scott (1999, 21) menyatakan bahwa “software atau perangkat
lunak adalah program komputer yang fungsinya mengarahkan kegiatan
pemrosesan dari komputer”.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pengertian mengenai perangkat
lunak adalah sekumpulan instruksi yang mengarahkan kegiatan pemrosesan dari
komputer untuk mengendalikan perangkat keras computer.
2.1.2.2 Pengelompokkan Perangkat Lunak
Perangkat lunak biasa dikelompokkan menjadi 2 yaitu program sistem
(system program), program aplikasi (aplication program) sebagaimana
dinyatakan oleh Kadir (2015,179).
1. Program Sistem (system program)
Program sistem (sering disebut perangkat lunak pendukung atau
support software) adalah program yang digunakan untuk mengontrol sumber daya komputer, seperti CPU dan peranti masukan/ keluaran.Kedudukan program ini adalah sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer.Itulah sebabnya, peran program sistem sering kali tidak terlihat secara langsung.Program sistem dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu program pengendali sistem, program pendukung sistem, dan program pengembangan sistem.
a. Program Pengendali Sistem
Program yang mengendalikan pemakaian perangkat keras, perangkat lunak dan data pada komputer selama program ini dijalankan. Misalnya, sistem operasi.
b. Program pendukung sistem
c. Program pengembangan sistem
Program yang ditujukan untuk membantu pemakai dalam membuat/ mengembangkan program.Termasuk dalam kategori ini yaitu kompailer dan interpreter.
2. Program aplikasi (aplication program)
Program aplikasi (sering disebut aplikasi saja) adalah program yang dibuat oleh pemakai yang ditujukan untuk melakukan tugas khusus.Program seperti ini biasa dikelompokkan menjadi dua yaitu program aplikasi serba guna dan program aplikasi spesifik.
a. Program aplikasi serbaguna
Program aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai untuk melaksanakan hal-hal yang bersifat umum (misalnya untuk membuat dokumen atau untuk mengirim surat secara elektronis) serta mengotomasikan tugas-tugas individual yang bersifat berulang (minsalnya melakukan perhitungan-perhitungan yang bersifat rutin). Termasuk untuk kategori ini antara lain adalah DBMS sederhana, Web Browser, surat elektronis, pengolah kata (word processor), lembar kerja (spreadsheet) dan program presentasi. Program aplikasi serbaguna seringkali disebut perangkat lunak pemakai akhir (end-user software).
b. Program aplikasi spesifik
Program yang ditujukan untuk menangani hal-hal yang sangat spesifik.Minsalnya, program pada sistem POS (point-of-scale) dan ATM. Termasuk dalam kategoriini adalah program yang disebut sebagai paket aplikasi atau perangkat lunak paket.Contohnya Deac Easy Accounting (DEA) yang dipakai untuk menangani masalah akuntasi.
Ada beberapa jenis perangkat lunak yang harus menggunakan biaya untuk
mendapatkannya. Sebagaimana dinyatakan oleh Kadir (2015, 209) pelangkat
lunak menggunakan biaya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Perangkat lunak komersial
2. Shareware
Shareware adalah perangkat lunak yang bisa digunakan oleh pemakai dengan tujuan untuk evaluasi selama masa tertentu tanpa membayar sama sekali dan jika sesudah masa tersebut berlalu pemakai bermaksud tetap menggunakannya maka ia perlu membayar ke pembuat perangkat lunak tersebut. Berbeda dengan versi trial, shareware tidak memiliki masa kadaluwarsa.Artinya, pemakai tetap dapat menggunakan perangkat lunak tersebut walaupun batas uji coba telah berakhir.
Umumnya pembuat shareware menyediakan layanan untuk konsultasi manual tercetak, pemutakhiran ke versi yang lebih baru secara gratis, dan terkadang memberikan bonus berupa perangkat lunak yang lain.
3. Freeware
Freeware adalah perangkat lunak yang dapat dipakai oleh siapa pun tanpa perlu membayar sama sekali.Pada saat ini juga muncul kecendrungan yang tidak terbatas hanya pada penggunaan perangkat lunak dalam bentuk binernya yang gratis, tetapi pemakai juga disodori bentuk kode sumbernya tanpa perlu membayar apa pun. Istilah open source unutk menyatakan keadaaan seperti ini cukup populer pada dewasa ini.
4. Open source
Sebelum istilah open source populer digunakan, perangkat lunak yang tersedia dalam bentuk biner maupun kode sumber biasa disebut free software. Menurut Stallman (1999), sebuah program dikatakan free software bagi pemakai jika:
1) Pemakai memiliki kebebasan untuk menjalankan program tersebut untuk tujuan apa saja.
2) Pemakai memiliki kebebasan untuk mengubah program sesuai dengan kebutuhannya. (Untuk mewujudkan kebebasan ini secara efektig dalam praktek, pemakai harus memiliki akses terhadap kode sumber, karena membuat perubahan dalam tanpa memiliki kode sumber sangatlah sulit.
3) Pemakai memiliki kebebasan untuk mendistribusikan kembali salinannya baik secara gratis atau dengan biaya.
4) Pemakai memiliki kebebasan untuk mendistribusikan versi hasil modifikasi dari program sehingga komunitas dapat memperoleh manfaat dari pengembangan pemakai.
Dari uraian di atas dapat di ketahui bahwa pengertian “free” pada free
software cenderung kearah kebebasan (freedom) dan bukannya free dalam arti gratis. Stallman bersama rekan-rekannya mendirikan Free Software Foundation
sourcesebenarnya menyatakan keadaan yang sama terhadap perangkat lunak, tetapi memiliki perbedaan pandangan. Dapat dinyatakan bahwa open source
menekankan pada kebebasan dari pengontrolan oleh pihak lain.
Istilah open source dicanangkan oleh Eric Raymond pada tahun 1998 dan
dimaksudkan untuk menghilangkan makna “free” dalam bahasa inggris yang
sangat membingungkan karena memiliki arti yang bermacam-macam.
Open source timbul dari ide bahwa seandainya setiap orang dapat
berpartisipasi dalam megembangkan suatu perangkat lunak tentu perangkat lunak
tersebut akan segera berevolusi menuju tingkat kesempurnaan. Dengan cara
seperti ini, perangkat lunak dapat dikembangkan tanpa membutuhkan wadah
berupa perusahaan. Sebagaimana dinyatakan oleh Momjian (2000, 14), open
source memberikan keuntungan:
1) Tak perlu struktur perusahaan, sehingga tak ada biaya maupun batasan ekonomis.
2) Pengembangan program tak di batasi oleh staf pemrograman yang digaji, tetapi memanfaatkan kemampuan dan pengalaman kelompok pemrograman yang berada di internet.
3) Umpan balik pemakai difasilitasi sehingga memungkinkan pengujian berupa program oleh banyak pemakai dalam waktu yang singkat. 4) Pengembangan program dapat didistribusikan oleh pemakai dengan
cepat.
Definisi resmi open source tercantum pada situs
http://www.opensource.org/osd.html. Secara prinsip, open source
memperkenankan siapa saja untuk mendistribusikan perangkat lunak yang tergolong sebagai open source secara gratis atau dengan bayaran dan tak ada royalti atau kompensasi yang diberikan.Prinsip penting lainnya adalah bahwa sekiranya terdapat orang yang mengubah kode sumber, referensi terhadap pencipta asalnya tetap perlu dituliskan, sebagai bentukpenghargaan.
Berdasarkan pengelompokkan jenis-jenis perangkat lunak dapat
melaksanakan hal-hal yang bersifat umum dan bertujuan untuk menangani hal-hal
yang sangat spesifik.Ada juga perangkat lunak yang digunakan sebagai
pengontrol, kedudukannya sebagai perantara antara program aplikasi dan
perangkat keras.Perangkat lunak berdasarkan biaya yaitu perangkat lunak
komersial, shareware, freeware dan open source.
2.1.3 Standar Evaluasi Perangkat Lunak
Evaluasi perangkat lunak sangat penting dilakukan dalam suatu lembaga
atau badan seperti perpustakaan, karena evaluasi merupakan kegiatan untuk
intropeksi diri dalam suatu lembaga untuk mencapai suatu titik kepuasan dalam
mencapai tujuan.
Ada beberapa standar yang biasa digunakan dalam mengevaluasi
perangkat lunak yaitu:
2.1.3.1Teori McCall
Teori McCall yang memiliki 11 karakteristik dalam menilai kualitas suatu
perangkat lunak. Adapun karakteristik dari Teori McCall yang dikutip oleh
Pressman (2012, 487) sebagai berikut:
1. Kebenaran yaitu kemampuan perangkat lunak mampu memenuhi spesifiasi dan misi kebutuhan pengguna.
2. Reliabilitas yaitu kemampuan sebuah perangkat lunak dapat melaksanakan fungsinya dengan tingkat ketelitian yang diperlukan. 3. Efisiensi yaitu sumber data komutasi yang diperlukan oleh perangkat
lunak untuk melakukan fungsinya.
4. Integrasi yatu tingkat kemampuan kontrol akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yag berhak.
5. Usabilitas yaitu usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input dan menginterpretasikan output suatu perangkat lunak.
7. Fleksibilitas yaitu kemampuan perangkat lunak untuk memodifikasi perangkat lunak operasional.
8. Testabilitas yaitu kemampuan yang diperlukan untuk menguji perangkat lunak dan untuk memastikan apakah perangkat lunak telah melakukan fungsi-fungsi yang dimaksudkan.
9. Portabilitas yaitu kemampuan yang dimiliki perangkat lunak migrasi perangkat lunak dari suatu perangkat keras atau lingkungan sistem perangkat lunak ke perangkat keras atau lingkungan sistem perangkat lunak yang lain.
10.Reubilitas yaitu kemampuan suatu perangkat lunak untuk dipergunakan ulang pada aplikasi lain.
11.Interoperabilitas yaitu kemampuan perangkat unak untuk dihubungkan dengan perangkat lunak lain.
Indrajit (2012, 1-2) menyatakan bahwa, pada dasarnya, McCall menitik
beratkan faktor-faktor tersebut menjadi tiga aspek penting, yaitu yang
berhubungan dengan:
1. Sifat-sifat operasional dari software (Product Operations)
Sifat-sifat operasional suatu software berkaitan dengan hal-hal yang harus diperhatikan oleh para perancang dan pengembang yang secara teknis melakukan penciptaan sebuah aplikasi. Hal-hal yang diukur di sini adalah yang berhubungan dengan teknis analisa, perancangan, dan konstruksi sebuah software. Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional software adalah:
1. Correctness – sejauh mana suatu software memenuhi spesifikasi dan mission objective dari users;
2. Reliability – sejauh mana suatu software dapat diharapkan untuk melaksanakan fungsinya dengan ketelitian yang diperlukan;
3. Efficiency – banyaknya sumber daya komputasi dan kode program yang dibutuhkan suatu software untuk melakukan fungsinya; 4. Integrity – sejauh mana akses ke software dan data oleh pihak yang
tidak berhak dapat dikendalikan; dan
5. Usability – usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan mengartikan output dari
software.
Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan kemampuan software untuk menjalani perubahan adalah:
1. Maintainability – usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan (error) dalam software;
2. Flexibility usaha yang diperlukan untuk melakukan modifikasi terhadap software yang operasional
3. Testability – usaha yang diperlukan untuk menguji suatu software
untuk memastikan apakah melakukan fungsi yang dikehendaki atau tidak.
3. Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru
(Product Transition)
Setelah integritas software secara teknis telah diukur dengan menggunakan faktor product operational dan secara implementasi
telah disesuaikan dengan faktor product revision, faktor terakhir yang harus diperhatikan adalah faktor transisi – yaitu bagaimana software tersebut dapat dijalankan pada beberapa platform atau kerangka sistem yang beragam. Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan tingkat
adaptibilitas software terhadap lingkungan baru:
1. Portability – usaha yang diperlukan untuk mentransfer software
dari suatu hardware dan/atau sistem software tertentu agar dapat berfungsi pada hardware dan/atau sistem software lainnya
2. Reusability – sejauh mana suatu software (atau bagian software) dapat dipergunakan ulang pada aplikasi lainnya
3. Interoperability – usaha yang diperlukan untuk menghubungkan satu software dengan lainnya
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa teori McCall memiliki 11
karakteristik dalam menilai kualitas suatu perangkat lunak yaitu: kebenaran,
reabilitas, efisiensi, intgritas, usabilitas, maintanabilitas, fleksibilitas, testabilitas,
portabilitas, reubilitas dan interoperbilitas.
2.1.3.2 Teori Boehm
Teori Boehm menambahkan beberapa karakteristik pada teori McCall
dengan penekanan pada pemeliharaan produk perangkat lunak. Pertimbangan
tentang apa yang terlibat dalam evaluasi produk perangkat lunak sehubungan
dengan kegunaan program juga termasuk dalam model ini. Teori Boehm serupa
masing-masing memberikan kontribusi terhadap kualitas keseluruhan. Gagasan
dari model Boehm mencakup kebutuhan pengguna, seperti pada teori McCall,
namun teori Boehm hanya memuat diagram tanpa adanya saran tentang
pengukuran karakteristik kualitas .
Berikut ini karakteristik dari teori kualitas Boehm yang dikutip dari Al-Qutaish
(2010, 168):
1. Portabilitas: perangkat lunak dapat dioperasikan dengan mudah dan juga pada konfigurasi komputer selain yang satu saat.
2. Reabilitas: perangkat lunak dapat diharapkan melakukan fungsinya dimaksudkan memuaskan.
3. Efisiensi: perangkat lunak memenuhi tujuannya tanpa pemborosan sumber daya.
4. Usability: perangkat lunak yang handal, efisien dan manusia-rekayasa. 5. Testability:perangkat lunak memfasilitasi pembentukan kriteria
verifikasi dan dukungan evaluasi kinerjanya. 6. Understandability: tujuan perangkat lunak jelas.
7. Fleksibilitas: perangkat lunak memfasilitasi penggabungan perubahan, setelah sifat perubahan yang diinginkan telah ditentukan.
Sedangkan menurut Dubey (2012, 112) menyatakan bahwa:
Model kualitas Boehm menyajikan karakteristik perangkat lunak pada skala yang lebih besar sebagai dibandingkan dengan model Mc Call. Dalam model ini menjelaskan cara mudah, handal dan efisien produk perangkat lunak dapat digunakan, pemeliharaan menjelaskan bagaimana mudah dimodifikasi dan tes ulang produk perangkat lunak, dan menggambarkan bagaimana produk perangkat lunak dapat digunakan bahkan ketika lingkungan telah berubah. Karakteristik dari model kualitas Boehm ada tiga yaitu:
1. Portability: perangkat lunak dapat dioperasikan dengan mudah dan juga pada konfigurasi komputer selain yang satu saat
2. Reliability: perangkat lunak dapat diharapkan melakukan fungsinyadimaksudkan memuaskan
3. Efficiency: perangkat lunak memenuhi tujuannya tanpa pemborosan sumber daya.
4. Usability: perangkat lunak yang handal, efisien dan manusia-rekayasa 5.Maintainability: Kemampuan perangkat lunak untuk membuat
perubahan.
7.Understandability: tujuan perangkat lunak jelas
8.Modifiability: perangkat lunak mampu di modifikasi secara tertentu Uraian di atas dapat diketahui bahwa karakteristik dari model kualitas
Boehm ada 8 karakteristik yaitu: portability, reliability, efficiency, usability,
maintainability, testability, understanability, dan modifiability.
2.1.3.3 Teori FURPS/FURPS
Teori FURPS merupakan suatu standar evaluasi perangkat lunak dalam
suatu lembaga seperti perpustakaan . Parwita (2012, 91) menyatakan
bahwa:“teori FURPS diusulkan oleh Robert Grady dan Hewlett-Packard Co”.
Teori ini menguraikan karakteristik dalam dua kategori yang berbeda dari
persyaratan (requirement) , yaitu:
1. Fuctional Requirement (F): Ditetapkan oleh input dan output yang diharapkan.
2. Non-Fungsional Requirements (URPS): Kegunaan (usability), kehandalan (reliability), kinerja (performance), daya dukung (supportability).
Terdapat lima persyaratan yang tercakup dalam dua kategori karakteristik tersebut. Function meliputi himpunan fitur yang diharapkan serta kemampuan dan keamanan. Usability meliputi faktor manusianya, seperti estetika, konsistensi dalam user interface, bantuan yang sifatnya online dan “context-sensitive”, wizards dan agen, dokumentasi untuk pengguna, dan materi pelatihan. Reability mencakup frekuensi dan tingkat keparahan kegagalan (failure), pemulihan (recovery), akurasi, prediksi dan waktu rata-rata antar terjadinya kegagalan (Mean Time Between Failure).
Sedangkan menurut Panovski (2008, 19-20) menyatakan bahwa ”Model FURPS telah diusulkan oleh Robert Grady dan Hewlett-Packard Co [Grady]. Model ini menggunakan lima karakteristik:Functionality Usability, Reliability, Performance, dan Supportability.
Model karakteristik menjadi dua kategori persyaratan:
1. Persyaratan -Functional: Ditetapkan oleh input dan output yang diharapkan.
2. persyaratan -Non-functional: Usability, Reliability, Performance, danSupportability
Model FURPS harus diterapkan dalam dua langkah: pertama,prioritas harus ditetapkan, di mana atribut kualitas diukur harus didefinisikan. [Grady] mencatat bahwa menetapkan prioritas penting mengingat implisit trade-off antara karakteristik (meningkatkan satu karakteristik kualitas dapat memburuk kualitas lain ciri). Salah satu kelemahan dari model ini adalah bahwa hal itu gagal untuk mempertimbangkan perangkat lunak portabilitas produk.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada lima karakterisik yang ada
pada teori FURPS yaitu Functionality Usability, Reliability, Performance, dan
Supportability.
2.1.3.4 Teori Dromey
Teori Dromey berusaha untuk meningkatkan pemahaman tentang
hubungan antara atribut (karakteristik) dan sub-attribut (sub-karakteristik) dari
kualitas. Lapisan-lapisan model ini didefinisikan sebagai atribut level atas dan
atribut bawahan. Ide utama dalam pembuatan teori baru ini adalah untuk
mendapatkan teori yang dapat bekerja dalam lingkup yang luas dalam sistem yang
berbeda. Dromey mengakui bahwa evaluasi untuk setiap produk adalah berbeda
sehingga diperlukan ide yang lebih dinamis untuk memodelkan proses evaluasi
tersebut. Kekurangan dari teori ini adalah tidak diberikan kriteria yang jelas untuk