DESAIN BAJAK SUBSOII. GETAR DENGAN PTMUPU(
MEKANIS UNTUK BUDIDAYA TEEU TAHAN XERING
Deslgn oJ Vibratory Subsojter equipped
with
Mechonicat Fertilizer applicatot-
fot
uplond Sugorconpptontoion
.
^qadire PAs',wahyuHid.yal,
dan S:m Herodiar'. I N. Suartawarrut
rengrjtu
DepanemenTeknil
pdzniarL faleE_tpB. Boeor_!-n,2il
,
radrleatclkom
net.s
herocran@yahoocom
.
Atuflrnj DepademcnTeknil
perra-niariFatera_tpB.Bogor
Abstract
This poper reptesents devetopment process
and
the resuk oJJield
testof
the
second prctotipeol
vibrotorysubsoitpt
I he prctotipeis duot tow
subnitei
wnh spocinsol
135cn.
Thisvibrotory
subroitpt isonig*a a
,"a,n
rito(/
i*n
ond to improve prrtvenzotionol
the tileet soit. Untirene
conventionatvibroti)
tilloge,the
shonkol
thir devploppd vibtotorysubsoit* t,
^"irtot,
,n.rib,;;",;
gu,t the vibrction
k
donethough the subr/,.tter wing, whjch
are
ottdchedin
the
left and the right side
oI
theshank.
rhjs unique designk
odoptedh
;;e;;;
reducethe.transnifted
vibmtionof
the
toorto
the
iody of
ie ;;";;";;
source oflorced
vjbrotionis
constructedurirs
t
",
t"i
tiigt"q"
.;rt,"nir^
t
hi.h isdtivenftom troda/s pTo.
thc
ompt,tudeot
winqo*itb;ion
i\
betweenbato./c:
t:e
e:?tatiec
toutd sati,Npe4otm
h.
dsite
opctolian.
when
it
ao\.tested
usinq 70hp
tto.lot at
Lnitersitvp,p4imantat
fot. in
bogor, thpo,atotipe .outd tco,h
aebrcqedppt
al
37
(m
ltetween
is
_ :i
r-.i
.,in
averase wheel stip
af about
17.23 % when operatedwith
vibrotiono;d
hadoverage wheel
slip
of
about
32.s
%
when opercted wjthout
vibtotjon.lelmtton.olvilntion
of subsoiter winss courd teduce dmttupto
30%.;;;s;;
neosureddrcft
wos 13.43 kN when vibroted ondt..te
ku
whenun-vibrotiJ.
Whenit
wos tested using 74A hptoctat
onrctoon-l lletd
during dry condition (Ausust), the devetoped protatipe cautdrcach
ti
oge depth ofSoin.
Keywards: Vibtotory subsoiteL
paroboti.
subsoitet, vibrctorywing
mechanisrnPENDAHUlUAN
,
-^--
_t"l:l
<ubsoitaraJ rub,o//er merLpdkan:,dr
pensotah ranat-ya.g
run85rny"
untuk
me.ggemburkan ranah 5ampai kedata,nanyrng
tebit"
be.a;
dibandingkan dengan
bajak
biasa,namun
tiaal
untut
memUit;t
tanal
li
oermJl:rr.
perggenbI,dn
trpjan
r:nah
p:ddt
ini
dipertutdn,terJr"ma
dr
perrebJn:n part.eb,
dr.
JntLt
mFmpFrb:it.
d,rir:.e
ddn
:prasi.
Darga'rpedaikan
struktur tanah tersebut, diharapkan akartanam:n
(nisatnya tebu)dapat berkembang dengan
baik-K:rena
membelahdan
menghancurkan lapisantanah
keras, maka operasi subsoil ina membutuhkan tenaga yang cukup besar, bisa mencapai lebihda.i
9800
kN per
satu
chiselyang
dip€rasikanpada
kedalaman50
cm{Radite,2m1).
Dengan penggetaran,draft
balak subsoitini
dapatditurunk:n
sampai
dengan50
persen
(Radite,2003 dan Radite
1998).
Mekanisme penggetaran yang digunakan pada bajak subsoitgetar ini
di{akukan dengan mem.nfaatkan putaran PTO dan dirubah menjadigerakan translasi.Prototipe bajak subsoilgetar ini diran.ang aga. mempunyai draft
y:ng
minimum, yaitu memanfaatkan bentuk chasel lengk{rng parabotik dan sekaligus
menSgunakan
penggetaran.
penggunaansubsoiler berbentuk
l€ngkung parabolik dapat meniogkatkanterbuki
dapat kapasitas lapane, karena hanyamembutuhkan daya
traktor
yang lebih kecil dan mampu menguGngi slip roda hingga 43.4% dibandingkan dengan bajak subsoil konvensional yang berbentuklurus
(Tupper,
19971.
pengoperasiansubsoiler
lengkung parabotik jugamenshemat
bahan bakar
per
hektar
30.2% dibandingkandengan
bajak konvensional, dan bekerj: s cm lebih dalam ( Smith danWi
fod,
1988 ).Sebelumny:,
p€nelitiao
baiak
subsoitgetar
ini
ditakuka.
densan penggetaranbilah
ch,sel.
Hasil pe.sujian prorotipe bajak getar
denganpengsetaran bilah chisel
di
Kebun percobaantpB
di
Leuwikopo densan m€nggunskantraktor
72 hp dapat menu.unkan draft sampai dengan 50% danmampu mengolah
p.d:
kedalam:o 32 cm. Hasil penurun.n tahanan tarik yang didapat cukupbaib
namun kendala yangterdap:t p:da
bajak subsoit getar ini adalah getaran yang dite.uskan ke&dan traktor
akibat penggeraran subsoiler cukup besar Mulyana (2001)danTaufik (2001).Biwanto (2004)
mel:kubn
penelitian tanjutan, yaitu desain bajak setartipe
lengkune prabolik dengan peng€etaran sayapprototipe
1 deneaniuj!an
untuk
meflurunkan transmisi getarandari r:ngka
bajak subsoil g€tar ketitik
eandeng
traktor
Pada
prototipel,
hanya bagian say:p y€ng
digetark:n sedangkan bilah bajaktidak dieetarkan H:sil
pensujian tapans menunjukkan bahwa penggetaran sayap dapat menurunkan bhanan tarik bajak subsoitgetar sampai 40 %, namun getaran yang diteruskan ke badan traktor dapat dikuranei (Aldes,2005).Eajak s!bsoil lengkung palabolik dengan penggetaran sayap prototipe-2
ini
dikembangkan dengantujuan
unt!k
digandengkandeng.n
alarpemup!k
mekanis untuk pupuk organik, untuk dioperasikan
di
PG Jatitujuh (pT RajawaliNusantara lndonesia). Adanya tambahan
kontruksi
bagian pemupuk makadesaio penggetar pada prototipe-1 agak berbeda dengan
prototipe-2.
pad:prototipe'1
batang penggetar beradadib€l-kanc bilah
chtsel, sedane padaprototipe-1
b.tang getar
diletrkkan did€pan. Hal
ini
dimaksudkan agar penssetar dap2t berser:k bebas, tidak terganssu lub:ng pupuk yans diletakk.n tepat dibelak:ng bilah chisel. lVekanisme penggetaran pada subsoiler memakai sistem cran k -ro cke r n e ch a ni sm.Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mendesain,membuat prototipe
dan melakukan penguiian fungsional bajak subsoilgetar tipe
lengkung parabolik dengan sayap berpenggetar depan yang digandengkan denganalat
pemupuk mekanis.EAHAN DAN METODE
Penelitian
ini
dilaksanakand;ri
bulan lanuari
2006,
Agustus 2006.Desain
pembuatan
prototipe
dilaksanakandi
LaboratoriumTeknik
t!4esinBudidaya Pertanian.
Uji
Iungsional dila&ukan
di
Laboratorium
LapanganDepartemen
Teknik
PertanlanInstitut Pertanian 8ogor,
di
Leuwikopo. Uji performansi lapangan dilaksanakan pada bulan Agustus 2006 di kebun tebu PGJatitujuh Majalengka.
Bahan penelitian yang digunakan
tediri
dari
material konst.uksi platbesi, besi sjlinder pejal, beadng,
bsi
siku, geo6o& unive?soi /bln{ pemupuk mekanis dan sebaeainya.Al.t
yang dibutuhk.n dalam penelitian
ini
terdiri dari alat
untuk pembuatan prototipe subsoiler (afltara lain: laslistrik,las
LPG, gerinda tangan, gerinda duduk, bor tangan, bor duduk, mesin bubut, penggaris, kunci pas, kunci ring, tang obengl, satu unit baj:k subsoilgetar hasil rancang:n, Satuunittraktor
roda empat,
peralatan pensukr.rran p€ngoper:sian bajak subsoil, kecepatanmaju dan
k€d:lanan
pengolahsn(terdi.i
dari: stop wotch, tachonetet digital, pita ukur 15 m dan 50 m)/ patok/ pensgaris sidirlesJ stee/ (60 cm dan 100 cm)), alatp€ngukurprofi{tanah! penetrameterPenelitian ini adalah penelitian terapan
yaltu
modifikasi/peneembanean desain, pengujianfungsion:l
dan
pengujiankinerla alat
di
lapangan.
Alur peneliti€n dilakulan dari penyempurnaan ide dan perumusankembli
konsep desain, melakukan analisis dari permasalahan yangad:
d:fl
pensumpulan ideide
pemecahan masalah dengan memperiimbangkan berbagai aspek yang terkait dengan operasi alat dan kendalan di lapangan Uenis traktor dan kondisiope.:si di
PG Jatitujuhdi
Majalengka Jawabarat), separtidi
perlihatkan pada Gambar 1.P€rumusan
untuk
menshasilkanbeberapa
konsep desain funssionalmaupun
desainstruktural yang dilengkapi densan sambar
sketsa, analisisteknik,
prasyarat
dan
sistem y?ng mendukung efektifitas
operasional di lapangan. pemilihan konsep terbaikunt!k
dilanjut&an ke tahap analisis desain dan pembuatan gambar kerja. Tahapan penelitiandap:t
dilihat pada,Gambar 1.PembJaran modFt diar.lsJoL
:n
unr rl. rnel,har apakdh melanisme yanB dirancang tersebut mempunyai ukurun yang proporional dengan ketersediaanruang dan dapat
berfungsidensan baik atau
tidak.
Pemodelanini
jlga
dimaksudkan agar
iik:
terjadi
kesalshan,maka
penyelesaian desain mudah dikoreksidan
meminimumkan biayapembu.tan
prototipe.lika
model sudah berfungsi maka dilanj!tkan dengan pembuatan prototipe.Pengulian
awal
(di
lab)
untLrk p€nsecekan konsiruksi
p€nggeGr penggerak poros dilakukan densan menggunak:n motor listrik sebagai sumberputa.an.
Dua bagiao penting yang harus diperhatikan yaitu transmisi penggetar dan cabang transmisi untuk mengge.akkanpemupuk.
Uji frjngsionalalat secar keseluruhan dilakukandi
lahan p€rcobaan untuk mengetahui dan memastikanbahwa
tiap-tiap
bagian
telah dapat
berfungsi dengan
baik.
pengujiankinerjayang
dilakukan antara
lain:
kecep:tan maju saat
mengolah tanah, kapasitaslapang,
kedalamanolah,
slip,
profil
sebelum maupun
sesudah peneolahan dan tahanan p€netrasi.Pengujian
terhadap bajak
subsoilgetar: Amplitudo diukur
sebelum pengujian dilapangan. Pengujian amplitudo dilakukan dengan cara menghitung jaraktegak lurus antara posisisayap t€nggetar naik maksimum dan posisisayap penggetarturun
maksimum. Poros engkol diputar sebanyak satu kaliputar:n
untu k menggetarkan sayap penggetar supaya bergerak naikturun.Pengukuran kecepatan maju pengolahan bersamaan dengan pengukuran
tahanan
tarik
traktor,
kecepatan
maju
pengolahan
diukur
dengan clra
mengukur
waktu tempuh traktor
padajarak tertentu
dengan menggunakaniiopwolch.
Pengukuran slip roda yangterjadi
pada roda traksitraktor
diukur dengan pengurangan larak tempuhtraktor
pada saat beroperasi dengan bajak subsoil.RANCANAN BAJAK SUBSOIL GETAR PROTOTIPE-z
8aj:k
subsoiler setar prototipe 2 dilenskapidengaf
pemupuk mekanis.Slbsoiler
getarini terdiri dari
beberapa basian;1l-
Bilah chirelp:rabolik,
2). Mekanisme penggeta.an sayapy:ng
beradadidepan
bilah bajak,3). pemupuk mekanis,4). Mekanisme pemegangbil:h
baj:k. 5). Raneka tara&R:ngka
terdiridari
beberap: basian diantaranyaadal:h
pipa korak, besisiku dan
mekanisme pengsandengan berupatisa
titik
gand€ng. Mekanisme penggetar sayapini
mempunyai komponen-komponen penyusun:nny3 ysngterdiri
atas adalah sprne, poros pen8ge.ak enskol, bagian engkol, batang getar dan sayapp€nggetar.
Mekanisme penggetarini
di eerakkan oleh pTO melaluix
G.mbar 1. Tahapan Penelitian
Pcruduse d&
pdt€ftPld{
lo6cp d6d! $rclah ditinb.h d.n€a rld Fmlnuk F€kaijAlalisitpcdiongan:
kck@
b.n{qa
lo.dksiny!. k ..p.bn d.ju. ftrkuhi g.ar. lrplito<ro€da,k.&lm
olahGambar2. Prototipe Salaksubsoil Getardengan Aplikator pupuk (SlGAp)
HASIL DAN PEMEAHASAN
Pada bajak subsoil eeta.
ini
bilah chiselterikat
pada rangka dantid.k
be.serak ,sedaflskan sayapnya yans bergerak
ke:tas
dankebawah.
Ge.akan sayaoini
ditenagaidari
PTOtraktor melatui
mekanisme penggetar sayap. Bagian-bagian dari mekanisme pengAetaran antaralain qedrbo),
mekanisme engkol, lengan pengget:r dan sayap penggetar. penggetaran yang hanya terjadi pada sayapini
dimaksudkanuntuk
mengu.angi penerusan Cetaranke
boditraktor.
P.ototipe
bajak subsoilseta.
denganaptik:tor pupuk
(SlGApJ ifli memiliki bobot kosons 726.3kg.
Rancang:n SiGApini ini
hanya sesuai untuk pengoperasian dipekebunan tebu t:han kerineyanC memakaija.ak pKp {pohon ke Pohon)135cm-Pemasangan subsoiler
getar
pada
traktor
di{akukan seperti
padapemasang.n impl€men yang
lainnya.
penggandengkan subsoite. getar dengantraktor menggunakan mekanisme
tig.
titik gandeng. putaran pTO pada.540 rpmini
menghasilk.n gerakan naikturun
sayap, seiringdenFn
masuknya bilahbajak subsoilketanah.
Mekanisme penyalu.af tenaga
dari
pTO ke transmisi utama subsoilergetar
menggunakan univetsaljoint.
Untvesaljoint
dihubungkanke
sprne,temudian
ienaganya akandgunak.n untuk memutar poros
engkoldan
ke poros agitator pemupuk.Ant:.a
spl/re dan poros penggetar te.dapat georbox yang berfungsi merub.hplraran
menjadi tegak turus dari sebetumnya menuju baeian engkolyang akhirnya akan menggerakkan sepatu sayap.Pada desaan awal
b:l:k
subsoiler getar prototipe-2 jni sepatu dan sayap tergabung menjadi$tu
dan digetarkan bersama-sama. (endala-kendala yangterjadi
saat pengujiandi
lapangan,adalah setelah
bajak dibenamkan lalu digetarkan, maka yangterjadi
adalahbilah
bajaktidak
masuk ke tanah dan kedalaman olahjustru
semakin berkurang. Hal ini dikarenakan pisau pembelah pada sepatu yang digetarkantidak
berfungsi sebagai mana mestinya. pisau pembelah menyatup.da
sepatu dan sayap yangikut
bergetar, sehingga saatmemotong
tanah sudut
kemiringan pisau pembelah
berubah-obah dan mengakibatkantanah tidak
bis: terpotong rata.
Getaran yang diteruskan ke rangka alat pemupuk maupun ke traktor juga sangat besar.R.ngka dan konstruksi penggandengani
.angk.
utama terbuat dari besi siko yang berukuran 100x100mm
dengan tebal 8 mm. 8€tisik! ini
kemudiandiiangkupkan dengan cara di{as sehinsga membentuk pipa kotak berukuran 10ox100x8
mm.
Ranska utamadan
kontruksitiga
titik
sandengsam.
sep€rti p"dapenelit;an,ebe'u-r1r
(Biwdnto, 200! JPada kedua
ujung
pipa rangka subsoilterdapat
penutup berupa plat dengafl ketebalan15 mm.
Plat besiIni
sebagai tempar menempelnya bilah bajak dengao sistem pasak. Tujuandari
sistem pasakadal:h
mempermudahsaat
pens8antianbil:h
bajaktidak
perlu mel:kukan
pembongk:ran secarakeseluruhan. Bentuk pasak berupa poros densan diameter 32 mm dan panjans 80 mm.
)
sl
4.
Gambar 3. Mekanisme Penggetaran Savap konstrLrksi cron k dan .ocker
[image:7.595.314.474.209.419.2]Gambar4. pengujian StGAp Di Lahan Ratoon di pG Jatitujuh Majalengka (otak
p!puk
fhoppe.,/ berasal da.i desa in pG. Djatituiur,.
r"i_1i"fijr;",
mempunyai
kapasiras150
kg.
Fungsidari
pemupuk
."nairi
t".u,
a"i"t
menampung pupul( dengan baik dan
dapatmemasrll"" pr,prl
f.e
trfam
trnli.
_-,
- l:."orl
hi
memilikiroror
penjalchdan
pintu
rur,:.n
;;r*,;;;;
T1,'ll*" ".!l
rendisrnbus,l"-
pJpJr
assr (eorpar
mLnsr.a
beraor:':(]ta:
i:lor
Baha..vrnsdisJr:|.".
J1tuk hopper .'€iru b6ranrohLs
n.e/asa,Eoar terl.dr torosi &da hopper
€;
!1
!r:
€;
:*
camb:r s.
Profil ranah antar baris tebu ratoondi
pG. Jatitujuhr sebelumdiol:h
(kiri)dan sesudah diotah (kanan)c,667E-.uf,
liETfr
n-'FGll-"diiff
i8.lfffii6ffi
ff
6
HasilPehgulian d l(ebun Percobaan tpB
Pengujian
di
Laboratorium LapansanDdpartemen Teknik
perranianlnstitut
Pertanian Bogor,di
Leuwikopodil:kukan untuk
mengukurdraft
yangdip€rlukan. pengujian menggunakan
traktor
Deutz
70
hp
Hasit pengujiantahan.n tarik untuk
bajak subsoil getar StGAp dengantidak
dieerarkan pada kecepatan 0.3 m/s berkisar antara14.30
19.96 &N dengan rata,rata sebesar 17.32 kN. Kecepatan 0-4 m/stahan:n tarik
be.kisar anrara 16.02-
19.25 kN, dengan rata rata sebesar 17.6kN.
pengujian SIGAp yans digeta.kan berkisar antara 10.36 kN-
15.75 kN d€ngan rata rata sebesar 13.33 kN pada kecepatan 0.3m/s.
Pada kecepatano.5m/st:hanan t.riknya
b€rkisarantara 12.70,1s_13 kN defgan rata rata sebesar 13.53 kN.Slip roda pada saat operasi StGAp tidak diSetarkan
he*isa(
2j.I%
- 39.4 %, densan rata-rata yaitu 32.8%.
Sed:nskan saar StGAp disetarkan s{ip .oda yang terjadi berkisar 12.8 %-
23.4 %. Denean ratarata
stip yang terjadiakib.t
subsoil disetarkany:itu
17.23%.
Dari hasilpensuji:n
diatas dinyatakan bahwa subsoil getartidak
hanyadspat
menurunkantahanaf tarik
yang terjaditetapidapat menurunka. slip roda traktor sehinggs dapat mengolah tan:h dersan baik
Pensujian di tahan F6. Jatitujuh
P€ngujian di PG.latitujuh djlakuk3n pada
t:ncsat
28-29 Asustus 2006 di lahanratoon
mersgunakantrakto. MF (110 hp).
Iahan:n
penetrasidi
pG.iatitujrh
sansat tinggi, p:da saat pengujian di tahan ratoon pada butan Juli 2006 tahananpenetrasidi
lapisan tanah tanah atas (kedalaman kurang dari 10 cm)memplnyal nilai
lebihdan 25
kglcm':.
pada kondisiini,
baj?k suboit getar SIGAPd:pat
bekerjapad. ked:laman
olah berkisar anrara 37-51 cm, densan kedalaman olah ratarata 42 cm.Profil p€rmukaan
tanah
sebelum maupun serelah operasi subsoler di kebun PG Jatitujuh Majalengka dapatdilihar p:da
Gambar5.
Kondisit:h:n
sebelum dan sesudah pengolahan dengan StGAp dapat
d
ihat pada cambar 6.KESIMPULAN
bekerja dengan baik saat pengujian fungsional yane dilakukan
di
Labo.arorium Lapangan Departemen Teknik Pertanian tnstitutpert.nian
Bogor, di Leuwikopo, Bogor dan di kebun pG Jatitujuh, Majalengka, JawaBarat.
pengamatansecara visual di lapansan
mempe
ihatkan bahwa tanah dapat te.bongkar dengan baik dan vibrasiyang diteruskan ke badantraktortidak
besar.Hasil pengujian
di
kebun
percobaan LeuwikopolpB
menggunakantraktor
70 hp menuniukkan bahwa slip roda rata,rata yangterj.dijika
tanpa penggetaran adalah 32.8"4 sedangkan sliproda rat:-rata
apabita disetarkan 17.2%. Kedalaman olah berkisar antara 35 cm hingga 38 cm d€ngan rata rata 37cm.
Pada pengujiandi
PG.J:titujuh
dengan menggun.kn rraktor 140 hp di lahanratoon
menuojukkan bahwa kedalamanotah
berkisar antara36
€msampai5l cm dengan rata,rata 42 cm.
Se€ara umum mekanisme penggeta.an sayap
ini ini
dapat menurunkan tahanan tarikantara 22.S% - 43.7%de
Ean rata-Gta 30.0 %. Tahanantarikrata rata bajak subsoil yang digetarkan ber*isarantara10.36-
15.75 kN dengan rata,rata
13.43kN, yang
dioperasikan pada &ecepatanmaju
antaru0.3
-
0.67m/detik dengan rata-rata kecepatan 0.44 m/detik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian
ini
menpak
r
kcrlsnma
antarapT
tujawati
Nusnnrara Indonesia dengarAMln Unii
Depanemen Teimikpen nian IpB
datannngka
peruenbansm alat
dar
mesin untukpenl€tilw"arl
tebu
Til1l peneliti juga iaklupa
mengucapkanbanyai, terinuk?sih kepada Dircklorat penetiljan
dfll
Pcng?Mian pada MawaraLat(DP2M,
Direkorat
Jendemlperguru
Tinggi(Dikti),
DepanemcnPendidilcn
dan
Kebudayaanaus
kcsempabn}?ng
drbcrjhn
unml Uorut menjdjdqkan progmjlrlemiL.i.n
ifl
1.
Aldes, 8. R., 2005. P€ngujian TahananT:rik
(Draft) Bajak Subsoit Gerarllpe
Chissel
Le.sk!os
Parabolik. Skripsi. Departemen Teknik pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, lnstitut PertanianEogor-2.
Biwanlo, 1.2004.
De$in
BajakGetar Tipe chisel
Lenskung parabolik. Skripsi. Depaftemen Teknik Pertanian, FakultasTeknotosi pertanian, tnstiiutPertanian 8ogor.
3.
Mllyana. 2001.
uji
PerformansiBajaf
SubsoitGetar
dengan Dua Bilah Eajak. skripsi. Bogor. Fakultas Teknologi pertanian, tpB4.
Radite, p.l,S, Wawan H. dan I N. Suastawa,2003, pengembangan Subsoiler Getar 2'8ajak,lu.nal llmiah Pertanian GAKURyoKU, Vot.tX No.2, 181 186s.
Radite,
P.A.S,wawan H.,
I
N
Suastawadan
E.N.
Sembiring, 2001. Penuarnan Tahanan Tarik Bajak Subsoil Denganpenssetaraf.
Lab. Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Jurusan Teknikpertafian, tpB.
lsBN979,9ss21-5.
RaditeP.A.Sdan
I
N.
Suastawa,1998.
An.tisis
Gerakdan
Karakteristik Penggetar Togeluntuk
Eajak Getar.Seminar Nasionaldan
(onggresVj
1
8. 7.
PERTETA Yogyakarb 27-28 ruli 1998.
Taufilq M.H.2OO1. Rancang Bangun Mekanisme peiiggetar
untuk
BajakSubsoil
Getar dengan Dua Silah Bajak. Skripsi.
Depa.temen TeknikPertanian, Fakultas Teknologi Pertania n,
lnstitut
pertanian Bogor.Tupper, G.R. 1997.
tow
Iill
Parabolic Subsoiler:A
New Designfo.
Reduce SoilSurface Disturbance and Power Requkement. Bu etin 8S8. Miss. Agric. and Forestry Exp. Sta. Miss. State Mississippi.