• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketahanan Hidup Bakteri Patogen dalam Yoghurt dan Kefir Selama Proses Fermentasi dan Penyimpanan Dingin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ketahanan Hidup Bakteri Patogen dalam Yoghurt dan Kefir Selama Proses Fermentasi dan Penyimpanan Dingin"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Epi Taufik
  • Pengajar:
    • Idwan Sudirman
    • Rarah Ratih Adjie Maheswari
  • Sekolah: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
  • Mata Pelajaran: Kesehatan Masyarakat Veteriner
  • Topik: Ketahanan Hidup Bakteri Patogen dalam Yoghurt dan Kefir Selama Proses Fermentasi dan Penyimpanan Dingin
  • Tipe: Tesis
  • Tahun: 2009
  • Kota: Bogor

I. Pendahuluan: Relevansi Tujuan dan Manfaat Penelitian terhadap Pendidikan

Bagian pendahuluan tesis ini, khususnya latar belakang, permasalahan, tujuan, dan manfaat penelitian, memiliki relevansi tinggi dalam konteks pendidikan tinggi. Latar belakang memaparkan pentingnya keamanan pangan produk susu fermentasi, sebuah isu yang relevan dengan mata kuliah Mikrobiologi Pangan, Teknologi Pangan, dan Kesehatan Masyarakat Veteriner. Permasalahan penelitian menjabarkan tantangan dalam menjaga keamanan mikrobiologis produk susu fermentasi akibat kontaminasi bakteri patogen, yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis tentang kendala praktis dalam penerapan ilmu pengetahuan. Tujuan penelitian yang terfokus pada pengkajian ketahanan hidup bakteri patogen dalam yoghurt dan kefir memberikan kerangka kerja yang jelas dan terukur bagi mahasiswa dalam memahami metodologi penelitian ilmiah. Manfaat penelitian yang diuraikan, meliputi penyediaan data kuantitatif tentang ketahanan hidup bakteri patogen dan implikasinya bagi keamanan pangan, merupakan contoh nyata penerapan hasil penelitian untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti dalam industri pangan. Hal ini sangat relevan dengan tujuan pembelajaran untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam konteks nyata.

II. Tinjauan Pustaka: Integrasi Teori dan Prinsip dalam Pembelajaran

Bagian tinjauan pustaka memberikan landasan teoritis yang kuat untuk memahami konsep fermentasi, bakteri asam laktat (BAL), sifat antagonistik BAL, dan prevalensi bakteri patogen dalam susu. Materi ini sangat relevan dengan mata kuliah Mikrobiologi, Biokimia, dan Teknologi Fermentasi. Pemaparan mengenai proses fermentasi, jalur metabolisme BAL, serta mekanisme penghambatan pertumbuhan bakteri patogen oleh BAL memberikan gambaran yang komprehensif bagi mahasiswa tentang prinsip-prinsip ilmiah yang mendasari penelitian ini. Diskusi mengenai berbagai jenis susu fermentasi (yoghurt dan kefir), termasuk karakteristik mikrobiologis dan proses pembuatannya, memberikan contoh kasus konkret yang memperkaya pemahaman mahasiswa terhadap aplikasi teori dalam praktik. Kajian pustaka ini juga mendemonstrasikan pentingnya literatur review dalam membangun landasan penelitian ilmiah, yang merupakan kompetensi penting yang harus dikuasai mahasiswa.

III. Bahan dan Metode: Penerapan Metodologi Penelitian Ilmiah

Bagian ini menjelaskan secara detail metodologi penelitian yang digunakan, termasuk desain penelitian, pemilihan bahan dan alat, prosedur pembuatan yoghurt dan kefir, strategi pengambilan sampel, dan analisis data. Deskripsi yang rinci ini memiliki nilai pedagogis yang tinggi. Mahasiswa dapat mempelajari langkah-langkah metodologi penelitian secara sistematis, mulai dari perencanaan hingga analisis data. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan yang terstruktur dan metode analisis statistik yang tepat, yang menjadi contoh penerapan kaidah ilmiah yang baik. Mahasiswa dapat belajar bagaimana merancang penelitian yang valid dan reliable, menganalisis data secara kuantitatif, dan menginterpretasikan hasilnya dengan benar. Bagian ini juga melatih mahasiswa dalam menyusun laporan penelitian yang lengkap dan terstruktur.

IV. Hasil dan Pembahasan: Analisis Data dan Interpretasi Temuan

Bagian ini menyajikan hasil penelitian secara sistematis, dimulai dari analisis nilai pH, total asam tertitrasi (TAT), populasi BAL, dan populasi bakteri patogen (S. aureus dan E. coli) pada setiap perlakuan. Presentasi data dalam bentuk tabel dan gambar memungkinkan mahasiswa untuk belajar menganalisis data secara visual dan numerik. Pembahasan hasil penelitian menjelaskan secara rinci interpretasi temuan, termasuk korelasi antar variabel dan implikasinya terhadap hipotesis penelitian. Mahasiswa dapat mempelajari bagaimana menghubungkan data yang diperoleh dengan teori yang telah dikaji dalam tinjauan pustaka. Analisis kritis terhadap hasil penelitian, termasuk keterbatasan penelitian, mengajarkan mahasiswa untuk berpikir secara objektif dan menilai kekuatan serta kelemahan suatu penelitian ilmiah. Pembahasan yang komprehensif juga membantu mahasiswa memahami proses berpikir ilmiah dan cara menyampaikan temuan penelitian.

V. Simpulan dan Saran: Kesimpulan dan Rekomendasi untuk Penelitian Lebih Lanjut

Bagian ini merangkum temuan utama penelitian dan memberikan saran untuk penelitian lebih lanjut. Simpulan penelitian yang ringkas dan jelas membantu mahasiswa memahami inti dari penelitian ini. Saran yang diberikan membuka peluang untuk pengembangan penelitian di masa depan dan memperluas cakrawala berpikir mahasiswa. Mahasiswa dapat belajar bagaimana menarik kesimpulan yang valid berdasarkan data empiris dan bagaimana merumuskan saran yang relevan dan konstruktif. Bagian ini juga memberikan contoh bagaimana suatu penelitian dapat membuka pintu bagi penelitian-penelitian selanjutnya, serta kontribusi yang diharapkan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Gambar

Gambar 1.  Biji Kefir (Farnworth, 2005)
Gambar 3. Jalur Katabolis dalam BAL (A) Homofermentasi, (B) Heterofermentasi
Gambar 4. Siklus Agen Patogen di Lingkungan Peternakan Sapi Perah dan Kemungkinan Transfer Patogen tersebut Kedalam Susu
Gambar 5.    Beberapa Kemungkinan Jalan Masuk (Port of Entry) Bakteri Patogen Beserta Sumber Pencemarannya serta Kemungkinan Bertahannya Bakteri Tersebut dalam Produk Susu Fermentasi (Dikompilasi dari Massa et al
+7

Referensi

Dokumen terkait

4.1 Pemeriksaan Kemurnian Kultur Bakteri Asam Laktat (BAL) 21 4.2 Seleksi BAL Potensial Sebagai Kandidat Probiotik 22 4.3 Penentuan Kurva Pertumbuhan BAL Potensial Isolat AK2 24

Aktivitas Antagonistik Bakteri Asam Laktat terhadap Bakteri Patogen Salah satu kriteria BAL yang digunakan untuk kultur probiotik adalah kemampuannya untuk menghambat bakteri

Penambahan bakteri asam Starter yang digunakan adalah kultur laktat ke dalam proses pembuatan sosis tersebut Lactobacillus plantamm koleksi Balai Penelitian menjadi

Judul Tesis : Pengaruh Penyimpanan terhadap Viabilitas dan Aktivitas Antibakteri Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat (BAL) pada Sediaan Probiotik.. Telah diuji dan

4.1 Pemeriksaan Kemurnian Kultur Bakteri Asam Laktat (BAL) 21 4.2 Seleksi BAL Potensial Sebagai Kandidat Probiotik 22 4.3 Penentuan Kurva Pertumbuhan BAL Potensial Isolat AK2 24

Analisa yang dilakukan adalah total bakteri asam laktat susu kedelai fermentasi, total bakteri asam laktat selama penyimpanan, perubahan sifat probiotik kultur

Tabel 3 Kadar asam laktat yogurt dengan variasi perbandingan kultur starter campuran dua bakteri (L. thermophilus) dan tiga bakteri (L. acidophilus) pada.. dua

Bakteri asam laktat dapat diterima sebagai probiotik harus memiliki karakteristik sebagai berikut: isolat BAL harus berasal atau diisolasi dari sumber yang jelas, tidak patogen,