SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pembimbing, Menyetujui: “Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan”.
Bandung, ( / /2016)
Penulis,
Maulud Zakaria NIM. 51912050
Pembimbing,
ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Maulud Zakaria NIM : 51912050
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Dengan ini menyatakan bahwa karya beserta Laporan Tugas Akhir / Skripsi ini adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari hasil karya orang lain.
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.
Bandung, / /2016
Maulud Zakaria NIM. 51912050 Materai
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Maulud Zakaria
Tempat & Tanggal lahir : Bandung, 11 September 1992
Nim : 51912050
Tingkat Semester : 8
Program Studi : Desain Komunikasi Visual Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Terusan pasirkoja. Gg. Pesantren Dalam 05/10, Bandung, Jawa Barat, INDONESIA
No tlp / HP : 089656646614
Berat Badan : 66 kg
Tinggi Badan : 170 cm
Nomor Kontak : 0896-5664-6614
E-mail : Maul.zakaria@gmail.com
Pendidikan
1999 - 2005 : SDN Pabaki 1 Bandung 2005 - 2008 : SMP SWADAYA 1 Bandung 2008 - 2011 : SMAN 18 Bandung
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL TENTANG KESEHATAN
PENCERNAAN PADA ANAK MELALUI MEDIA KAMPANYE BEKAL ANAK
DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016
oleh:
Maulud Zakaria NIM. 51912050
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii KATA PENGANTAR
Mari panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya sehingga laporan Tugas Akhir mengenai Kesehatan Pencernaan pada Anak ini dapat terselesaikan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua atas izin dan doanya yang telah diberikan dalam pelaksanaan penelitian. Serta Bapak/Ibu dosen pembimbing yang telah memberikan ilmu serta dukungan, juga kepada pihak-pihak lain yang telah membantu dalam melaksanakan kegiatan Tugas Akhir.
Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir, masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunannya sehingga dibutuhkan kritik dan saran dalam memperbaiki laporan ini untuk kedepanya.
Penulis berharap semoga dengan terselesaikanya laporan Tugas Akhir ini, dapat menjadi titik tolak untuk menjadi lebih baik kedepanya. Semoga laporan ini bermanfaat untuk penulis dan juga pembaca. Amin.
Terimakasih,
Bandung, 09Agustus2016 Penulis,
vi I.1 Latar Belakang Masalah ... I.2 Identifikasi Masalah ... I.3 Rumusan Masalah ... I.4 Batasan Masalah ... I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan ...
BAB II. KESEHATAN PENCERNAAN PADA ANAK ... II.1 Kesehatan Pencernaan ... II.2 Kesehatan Pencernaan pada Anak ... II.2.2 Manfaat Kesehatan Pencernaan pada Anak ... II.2.3 Gangguan Kesehatan Pencernaan pada Anak ... II.2.4 Penyebab Gangguan Kesehatan Pencernaan pada Anak ... II.3 Cara Mengatasi Gangguan Kesehatan Pencernaan pada Anak ... II.4 Permasalahan Tentang Kesehatan Pencernaan pada Anak ... II.4.1 Oservasi/Pengamatan Lapangan ... II.5 Resume ...
BAB III. STRATEGI PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL KESEHATAN PENCERNAAN PADA ANAK ...
ix DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 SDN Pabaki ... Gambar II.2 SDN Pabaki ... Gambar II.3 SDN Pabaki ... Gambar II.4 SDN Pabaki ... Gambar II.5 SDN Pabaki ... Gambar II.6 SDN Pabaki ... Gambar II.7 SDN Pabaki ... Gambar III.1 Referensi Gambar Bahagia, Ceria, dan Bebersamaan ...
Gambar III.2 Layout Poster ...
Gambar III.3 Font Aarvark Cafe ...
Gambar III.4 Font Arial Regular ...
Gambar III.5 Warna ...
xi DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Consumer Insight ...
xii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Tanda Tangan Pembimbing ...
Lampiran B Observasi Lapangan ...
Lampiran C Sketsa ...
55 DAFTAR PUSTAKA
Buku
Istiany, Ari & Rusilanti.(2013). Gizi Terapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muchtadi,Deddy.(2015).Ilmiah Populer Pangan,Gizi, dan Kesehatan. Bandung:
Alfabeta.
Sudjana.Nana & Rivai.Ahmad. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Rustan, Surianto. (2010). Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rustan, Surianto. (2008). HURUFONTIPOGRAFI. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Website
Damanik.Ericson.(2014).Pengertian Sistem Pencernaan Makanan (Digesti) . Tersedia di :
http://sheringtipshidupsehat.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-sistem-Tjitjih.Enok,(2015) Gangguan pencernaan pada anak.tersedia di : http://bidanku.com.
Widiastuti.(2010). Mengatasi Perut Kembung Pada Anak. tersedia di:
http://dechacare.com/Mengatasi-Perut-Kembung-Pada-Anak-I782-1.html.(12/04/2016)
-(2015)arti pencernaan. Tersedia di : http://kamuskesehatan.com -(2015)Cara alami mengobati sakit pencernaan. Tersedia di :
http://doktersehat.com
-(2012).penyebab diare pada anak. tersedia di:
http://www.smallcrab.com.(12/04/2015)
1 BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Makanan sehat merupakan makanan yang mengandung gizi yang seimbang, mengandung serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses tumbuh kembang anak. Gizi yang seimbang dapat berguna sebagai zat tenaga, zat pengatur, dan zat pembangun.
Makanan juga sangat berpengaruh pada pencernaan anak, sehingga para orang tua harus dapat memberikan makanan sehat yang dapat menjaga pencernaan anak. Sehingga tidak mengganggu pertumbuhan anak. Makanan sehat untuk pencernaan harusnya kaya akan unsur zat gizi seperti karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan sedikit lemak tak jenuh, atau lebih tepatnya disingkat dengan nama menu 4 sehat 5 sempurna. Contohnya makanan kaya serat seperti biji-bijian dan kacang-kacangan, yogurt atau susu, dan minum air mineral.
Jika makanan sehat tidak diberikan kepada anak, dapat mengganggu pencernaan anak dan mengganggu proses pertumbuhan anak. Pencernaan adalah proses dimana makanan dan cairan dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga tubuh dapat menggunakannya untuk membangun dan memelihara sel-sel. Pencernaan dimulai di mulut, makanan dan cairan diambil, dan selesai di usus kecil. Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur dan karena adanya kelainan pada organ-organ pencernaan. Adapun gangguan pencernaan pada anak, bisa dilihat dari beberapa kejadian seperti: sembelit, nafsu makan berkurang, diare, mulas, kram/sakit perut, muntah, dan perut kembung.
2 kembung dan gas, makanan pedas menyebabkan gangguan pencernaan dan panas dalam perut.
Dari hasil observasi lapangan 13 april 2016 di sekolah dasar SDN Pabaki dengan responden 10 orang. Faktanya bahwa anak Sekolah Dasar (SD) lebih menyenangi mengkonsumsi jajanan dibandingkan menkonsumsi makanan dirumah yang lebih sehat dan baik untuk perkembangan anak. Terlalu sering menkonsumsi jajanan disekolah anak menjadi sakit perut disebabkan karena kurangnya makanan bergizi dan bervitamin. Kurangnya peran orang tua terhadap anak menjadi anak tidak bisa mengatur pola makan yang baik. Nafsu makan anak jadi berkurang karena lebih memilih jajanan yang beraneka ragam bentuk dan warnanya.
Dari wawancara beberapa orang tua masih menjalankan 4 (empat) sehat 5 (lima) sempurna. Seperti memberi sarapan diwaktu pagi hari ketika anak hendak berangkat sekolah. Lalu jam istirahat sekolah anak jajan diluar sekolah untuk asupan tambahan energi. Akan tetapi, ketika anak sudah selesai sekolah anak-anak seharusnya makan makanan pokok dirumah yang lebih bersih dan pengolahan makanannya pun lebih baik dibandingkan diluar rumah. Tetapi anak lebih mementingkan asupan dari luar daripada makan dirumah.
Sehubungan dengan masih adanya orang tua yang membiarkan anak mengkonsumsi jajanan berlebihan yang menyebabkan gangguan pencernaan. Maka perlu dilakukan sosialisasi agar para orang tua dapat membimbing dan memberikan arahan kepada anak agar tidak terlalu sering menkonsumsi jajanan dan makanan minuman instan. Supaya kesehatan pencernaan anak tetap terjaga orang tua seharusnya dapat membekali makanan untuk anak seperti makanan pokok.
I.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan identifikasi masalah yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut:
3 Kurangnya kesadaran orang tua terhadap jajanan yang dikonsumsi pada
anak terhadap pencernaan.
Kesehatan pencernaan pada anak berpotensi memperhambat perkembangan anak hingga dewasa.
I.3 Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut:
Bagaimana memunculkan kesadaran orang tua terhadap pentingnya kesehatan pencernaan pada anak.
Bagaimana memunculkan kesadaran orang tua tentang pengaruh jajan terhadap kesehatan pencernaan pada anak.
Bagaimana merubah perilaku orang tua terhadap pentingnya kesehatan pencernaan pada anak.
I.4 Batasan Masalah
Permasalahan dibatasi pada masalah kesehatan pencernaan anak yang dipengaruhi oleh pola makan dan minum anak Sekolah Dasar (SD) ketika memasuki liburan sekolah di Bandung, Jawa Barat.
I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka a. Tujuan Perancangan sebagai berikut :
Munculnya kesadaran orang tua tentang pentingnya kesehatan pencernaan anak. Orang tua dapat menjaga asupan gizi yang seimbang pada anak.
Orang tua dapat mengatur dan memberikan arahan kepada anak supaya tidak terlalu sering jajan.
Sebagai pengetahuan dan pembelajaran pentingnya kesehatan pencernaan anak.
b. Manfaat Perancangan sebagai berikut : Meningkatnya kualitas kesehatan anak.
4 BAB II. KESEHATAN PENCERNAAN PADA ANAK.
II.1 Kesehatan Pencernaan
Dalam situs kamuskesehatan.com menyatakan bahwa: Pencernaan adalah proses dimana makanan dan cairan dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga tubuh dapat menggunakannya untuk membangun dan memelihara sel-sel. Pencernaan dimulai di mulut, sehingga makanan dan cairan diambil, dan selesai di usus kecil. Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur dan karena adanya kelainan pada organ-organ pencernaan.
Digesti (pencernaan) adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat di absorpsi oleh saluran pencernaan.
5. Pengeluaran sisa-sisa pencernaan.
Berdasarkan proses pencernaannya dapat dibedakan menjadi digesti makanan secara mekanis, enzimatis, dan mikrobiotis. Hasil akhir proses pencernaan adalah terbentuknya molekul-molekul atau partikel-partikel makanan yakni: glukosa, asam lemak, dan asam amino yang siap diserap atau diabsorsi oleh mukosa saluran pencernaan, (Damanik, 2014).
II.2.1 Kesehatan Pencernaan pada Anak
5 ke tidak seimbangan gizi karena terhambatnya penyerapan nutrisi pada proses pencernaan.
Pencernaan pada anak memiliki peran penting yaitu untuk membentuk daya tahan tubuh. Anak yang memiliki pencernaan yang sehat maka akan mempengaruhi pada kesehatan anak. Dengan memiliki kesehatan yang sehat maka tumbuh kembang anak akan optimal. Selain itu anak yang memiliki pencernaan yang sehat akan mempengaruhi kebutuhan nutrisi yang optimal.
Pencernaan juga berperan penting dalam kecerdasaan anak, faktor ini dihubungkan dengan penyerapan gizi yang tidak seimbang sehingga dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Terganggunya tumbuh kembang pada anak akan berdampak pada kecerdasan anak. Pengembangan saat ini adalah anak yang cerdas mampu memiliki komunikasi dua arah yang mampu didukung oleh kemampuan otak anda. Dengan saluran cerna yang sehat maka membuat kerja maksimal dan juga nutrisi yang dibutuhkan tubuh anak terserap optimal.
Istiany, (2013) menyatakan bahwa makanan sehari anak usia sekolah sebaiknya terdiri atas tiga kali makanan lengkap dan dua kali snack di antara waktu makan. Susunan hidangan terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur, buah, dan susu. Karena bahan makanan tersebut mengandung zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tubuh. (h.160)
II.2.2 Manfaat Kesehatan Pencernaan pada Anak
Sistem pencernaan sangat mempengaruhi nutrisi yang dibutuhkan oleh anak, pada sistem pencernaan anak yang sehat maka akan mampu menyerap gizi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.
6 Menurut Muchtadi (2015) berpendapat bahwa:
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pangan kaya aka serat alami dapat mencegah timbulnya kanker usus besar. Hal ini telah telah menyebabkan National Cancer Institude di Amerika Serikat merekomendasi agar rakyat Amerika lebih banyak menkonsumsi bahan pangan kaya akan serat, seperti misalnya roti dan serealia dari gandum utuh serta sayuran dan buah-buahan.( h. 45)
Dr.Bruce Ames dari University of California, seperti yang dikutip Muchtadi (2015) menyatakan dalam bahwa makanan yang kita konsumsi mengandung baik karsitogen(zat yang menyebabkan kanker) maupun anti-karsitogen. Sebagian besar anti-karsitogen yang berpendapat dalam makanan dapat mencegah timbulnya kanker usus besar, serta mengurangi resiko terjadinya keracunan pada usus. Menurut Dr.Ames, sekitar 80% dari kasus kanker disebabkan oleh faktor lingkungan seperti rokok dan makanan, serta kurang optimalnya konsumsi zat-zat anti-kasirogen. Dr, Benyamin Ershoff, seorang peneliti dari Loma Linda University, School of Medicine, mengobservasi bahwa serat pangan tertentu memberikan efek anti-toksik dalam saluran usus, dan dapat digolongkan sebagai anti-karsinogen. ( h. 45)
II.2.3 Gangguan Kesehatan Pencernaan pada anak
Adapun gangguan pencernaan pada anak, bisa dilihat dari beberapa kejadian seperti:
Sembelit (konstipasi),
7 setan ini harus diputus dengan cara menghilangkan trauma pada anak tersebut, dan membuat kondisi supaya anak merasa nyaman saat berhajat, tidak sakit, tidak takut dan tidak menahan tinjanya.
Diare,
Diare adalah sindrome penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melambat sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar dari biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari. Berbagai faktor mempengaruhi kejadian diare, diantaranya adalah faktor lingkungan, gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat.
Kram/sakit perut,
Gastroenteritis adalah infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang disebabkan oleh beberapa jenis virus. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah flu perut, flu lambung, atau virus perut. Infeksi ini menyebabkan terjadinya mual, muntah, diare, kram perut, dan terkadang demam, (Susanto. 2014).
Perut kembung
Widiastuti (2010) menyatakan bahwa Perut Kembung disebabkan penumpukan gas di dalam perut. Meski perut memiliki daya tampung gas, jika volumenya berlebih dapat menyebabkan gangguan. Biasanya perut tampak membuncit, timbul rasa tidak nyaman, bahkan rasa sakit di perut dan dada. Ini terjadi karena gas yang menumpuk di lambung mendesak diafragma yang membatasi rongga perut dengan rongga dada.
8 biasanya diakibatkan oleh jajan sembarangan, terlalu sering menkonsumsi makanan dan minuman instan, dan tidak dapat mengatur pola makan.
Menurut Muchtadi (2015) berpendapat bahwa:
Banyak yang berpendapat konsumsi minuman ringan dapat membahayakan kesehatan, meskipun tidak semuanya benar, karena berdasarkan kajian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagai contoh:
1. minuman ringan dapat menguras air dalam tubuh, karena bersifat uretik, sehingga dapat menyebabkan dehidrasi seluler kronis;
2. kandungan fosfat yang tinggi dalam minuman ringan dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan timbulnya penyakit jantung dan osteoporosis;
3. konsumsi kentang goreng (french fries) bersamaan dengan minuman ringan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk dapat dicerna; 4. keasaman yang tinggi pada minuman ringan dapat melumerkan sambugan
kemasan alumunium, sehingga yang tinggi dalam otak;
5. keasaman yang tinggi pada minuman ringan (pH 2,5) dapat membahayakan kesehatan dalam tubuh yang mempunyai pH netral (7,0), misalnya timbul penyakit radang sendi dan kanker.
Jika itu terjadi gangguan kesehatan pencernaan pada anak maka akibatnya tidak hanya jangka pendek akan tetapi akan mengakibatkan yang berkempanjangan dan dapat mengganggu tumbuh kembang pada anak.
9 Gangguan pencernaan yang tidak baik pada anak berhubungan dengan asupan makanan yang susah pada anak. Dengan demikian untuk membantu anak anda dalam melengkapi semua kebutuhan nutrisi selama yaitu dengan memperhatikan bahan makanan yang dikonsumsi. Umumnya anak hanya suka satu makanan saja, ini membuat asupan gizi terhambat. Oleh karena itu, anda dapat mengalihkan perhatian yang menarik sehingga keinginan makan anak meningkat. Misalnya dengan memberikan alat makan yang menarik atau membuat bento, (Tjitjih. 2015).
II.2.4 Penyebab Gangguan Kesehatan Pencernaan pada anak
Pada usia anak sekolah lebih mempunyai lingkungan sosial yang lebih luas sehingga lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan temanya. Pada anak usia sekolah seringkali dipengaruhi dengan pola makan yang tidak sehat dikarenakan sudah mengenal makanan di lingkungan (jajan). Bahkan sudah punya keinginan untuk mencoba makanan yang belum dikenalnya melalui media. Bahkan anak yang cenderung memilih makanan tertentu cenderung berkurang karena rasa ingin tahu makanan yang beragam meskipun demikian peran orang tua tetap menjaga makanan yang sehat untuk anak. (http://bidanku.com/pola-makan-anak-sehat)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pencernaan pada anak, diantaranya : 1. Pola makan yang tidak teratur,
2. Terlalu sering menkonsumsi jajanan,
3. Gangguan pola makan anak yang disebabkan oleh sariawan,dan cacingan.
II.3 Cara Mengatasi Gangguan Kesehatan Pencernaan pada anak
10 II.4 Permasalahan Tentang Kesehatan Pencernaan pada Anak
Berkaitan pemahaman masyarakat terhadap pencernaan pada anak, maka dilakukan penelitian terhadap peran orang tua dalam menjaga kesehatan pencernaan pada anak dalam bentuk wawancara bahwa peran orang tua sangat penting dalam menjaga kesehatan pencernaan pada anak.
Dari wawancara kepada masyarakat terutama kepada ibu rumah tangga melalui kuisoner langsung hanya beberapa ibu saja yang suka membekali anak dengan makanan seperti roti dan air mineral, agar sang anak tidak jajan sembarangan. Menurut mereka karena jajanan belum tentu pengolahannya baik. Akan tetapi kebanyakan ibu hanya membekali uang saja tidak membekali dengan makanan yang menyehatkan untuk anak.
II.4.1 Observasi/pengamatan lapangan
Hasil pengamatan di lapangan kegiatan anak-anak.
Gambar II.1SDN Pabaki
Sumber: Dokumentasi pribadi (2016)
11 Gambar II.2SDN Pabaki
Sumber: Dokumentasi pribadi (2016)
Pada gambar diatas menggambarkan suasana Sekolah SDN Pabaki sudah mulai ramai ketika orang tua mengantar anak-anaknya kesekolah lalu pergi lagi. Ada yang berangkat kerja dan ada juga yang pulang kerumahnya.
Gambar II.3SDN Pabaki
Sumber: Dokumentasi pribadi (2016)
12 Gambar II.4SDN Pabaki
Sumber: Dokumentasi pribadi (2016)
Pada gambar diatas menggambarkan suasana Sekolah SDN Pabaki ketika anak sampai disekolah mereka berhenti segenap ketempat pedagang dipinggir jalan dekat halaman sekolah melihat yang menarik yang dijual oleh pedagang. Dan sebagian orang tua menemani anak jajan ketika sebelum masuk sekolah. Padahal dipagi hari seharusnya asupan anak adalah makanan pokok agar tidak terganggu ketika anak sedang belajar.
Gambar II.5SDN Pabaki
Sumber: Dokumentasi pribadi (2016)
13 Gambar II.6Data pribadi, SDN Pabaki
Sumber: Dokumentasi pribadi(2016)
Pada gambar diatas menggambarkan suasana ketika jam istirahat anak selesai membeli minuman dan jajanan. Lalu jajanan tersebut mereka membawanya ke dalam kelas mereka.
Gambar II.7SDN Pabaki
Sumber: Dokumentasi pribadi(2016)
14 II.5 Resume
Dapat belajar dengan semangat dan membekali makanan yang gizi untuk anak. Keinginan setiap orang tua melihat anaknya sehat bisa bermain dan belajar. Tetapi para orang tua mengabaikan akan menu tambahan selain makanan pokok seperti makanan ringan/jajanan. Seharusnya para orang tua harus mewaspadai makanan yang dikonsumsi ketika anak hendak bermain. Peran orang tua sangatlah penting dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada anak agar dapat memilih jajanan yang baik dan tidak baik. Terutama ibu rumah tangga seharusnya memberikan perhatian lebih kepada anak agar anak
Dengan cara membekali makanan yang dibuat sendiri dan mengetahui pengolahannya. Maka kesehatan pencernaan pada anak akan terjaga sehingga membuat anak dapat tumbuh dan berkembang anak. Anak juga dapat mengatur pola jajanan agar tidak terlalu sering membeli jajanan dipinggir jalan maupun makanan dan minuman instan.
15 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL
KESEHATAN PENCERNAAN PADA ANAK
III.1 Strategi Perancangan
Strategi perancangan pada dasarnya merupakan suatu manajemen komunikasi
untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah bentuk media. Akan
membuat solusi dari permasalahan kesehatan pencernaan pada anak. dengan
membuat sebuah perancangan kampanye. Pembuatan konsep perancangan
kampanye yang ingin disampaikan ke khalayak sasaran diharapkan dapat
dimengerti dan dilaksanakan dengan baik.
III.1.1 Khalayak Sasaran Perancangan (Consumer insight, journey, dan
indikator konsumen)
III.1.1.1 Indikator
III.1.1.1.1 Segmentasi
Segmentasi dari target audiens yang dituju dalam perancangan media informasi
interaktif ini meliputi beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut:
A. Demografis Target Primer
Orang tua, dengan status ibu rumah tangga, karena ibu rumah tangga yang
biasa mengawasi anak ketika dirumah dan disekolah dasar (SD). Seharusnya
memberikan arahan kepada anak ketika berangkat sekolah dan ketika anak
bermain diluar rumah.
Target Sekunder
Seluruh golongan masyarakat anak – anak, remaja, dewasa, orang tua yang
berada di daerah perkotaan khususnya di Kota Bandung, umumnya di
Indonesia yang dinilai masih mengabaikan bahayanya terlalu sering
menkonsumsi jajanan dan makanan/minuman instan.
16 Usia :
TP : 30 - 40 tahun TS : 13 – 40 tahun
Pekerjaan : Pelajar, Guru, Ibu Rumah tangga TP : Ibu Rumah tangga
TS : Pelajar, Guru,
Kelas Sosial : Dari menengah bawah hingga menengah atas
B. Psikografis
TP dan TS :
Memiliki rasa ingin tahu akan kesehatan pencernaan pada anak.
Dapat mengatur gaya hidup sehat seperti apa.
Menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya.
Memiliki rasa ingin untuk hidup sehat karena pencernaan terjaga.
C. Geografis
Target Audiens meliputi daerah perkotaan khususnya Kota Bandung.
D. Insight
Dengan khalayak sasaran orang tua terutama ibu rumah tangga dan insight dari
target audien yaitu seseorang yang mengabaikan gangguan pencernaan pada anak
dengan kesibukkannya sendiri dan tidak memperdulikan asupan yang baik bagi
anak, maka kampanye menjaga kesehatan pencernaan pada anak dibuat dengan
arti kata media ataupun pesan yang ditujukan dengan media yang membuat
khalayak sasaran sadar akan kesehatan pencernaan pada anak.
Tabel III.1 Consumer Insight
No Kegiatan Tempat Point Of Contact
1. Bangun pagi Kamar tidur Handphone, Kalender
2. Nonton TV Ruang TV Iklan TV, Tumbler
17 4. Perjalanan
kesekolah Jalan, sekolah poster, spanduk, stiker, brosur
5. Istirahat Sekolah, kantin, disekitar sekolah
Tumbler, spanduk, poster, stiker,
X-banner
6. Pulang jemput anak Jalan Stiker, poster, spanduk
III.1.2 Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi dalam sosialisasi kesehatan pencernaan pada anak adalah
membangun kesadaran orang tua terhadap kesehatan pencernaan pada anak
dengan membuat sebuah perancangan kampanye sosial. Pembuatan konsep
perancangan kampanye yang ingin disampaikan ke khalayak sasaran diharapkan
dapat dimengerti dan dilaksanakan dengan baik.
III.1.3 Pendekatan Komunikasi (pendekatan visual dan verbal)
Untuk pendekatan komunikasi pada masalah kesehatan pencernaan pada anak
menggunakan pendekatan gaya hidup yang merupakan pola hidup orang tua
pentingnya kesehatan pencernaan pada anak. orang tua terutama ibu yang
seharusnya mengawasi anak ketika dirumah dan disekolah dasar.
Pendekatan Verbal
Sifat Komunikasi yang ditujukan kepada orang tua dengan pendekatan yang
bersifat persuasif atau mengajak dengan menggunakan bahasa Indonesia baku
yang baik dan sopan. Dengan bahasa Indonesia dapat memberikan pemahaman
tentang kesehatan pencernaan pada anak.
Pendekatan Visual
Pendekatan visual yang dilakukan dengan citra yang timbul dari pencernaan sehat
keluarga bahagia, ceria, dan kebersamaan yang lebih mendekatkan kearah gaya
hidup, sesuai dengan keluarga yang bahagia karena pencernaan keluarga sehat.
Dengan suasana yang bahagia, kekeluargaan, harmonis, dan kebersamaan.
18 adalah sebuah keadaan di mana para anggota keluarganya saling memiliki rasa
kasih sayang, menghormati, mengetahui hak dan kewajiban masing-masing serta
mengerti di mana tempat dan posisinya dalam suatu keluarga.
Gambar III.1 Referensi gambar bahagia, ceria, dan kebersamaan
Sumber : Search engine =keluarga+bahagia
19 III.1.4 Materi Pesan
Dalam setiap sosialisasi mengandung pesan-pesan yang bersifat mengajak agar
penerima pesan memiliki ketertarikan. Materi pesan yang akan disampaikan
informasi mengenai Kesehatan Pencernaan pada Anak. Pesan yang akan
disampaikan mengajak orang tua agar dapat meluangkan waktu untuk membuat
bekal makanan untuk anak. Supaya pencernaan anak tetap terjaga.
III.1.5 Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam menyampaikan pesan atau infomasi dalam
kampanye ini menggunakan bahasa Indonesia seperti yang dilakukan pada tagline dari kampanye ini “Pencernaan sehat keluarga bahagia” dan menggunakan majas metafora. Hal ini dilakukan agar khalayak sasaran mudah memahami pesan yang
disampaikan.
Dalam menyampaikan pesan membekali anak dengan makanan sehat dapat
mengurangi dampaknya gangguan kesehatan pada pencernaan pada anak, bahasa
yang digunakan yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia
digunakan untuk menyampaikan pesan agar lebih efektif dan dimengerti. Semua
data yang didapat dirangkum menjadi informasi yang jelas agar mudah
tersampaikan maksud dan tujuannya, serta memperkuat visual yang ditampilkan.
Menggunakan bahasa yang terkesan santai namun dapat mempengaruhi target
audien untuk membekali makan sehat.
III.1.6 Pemberi Mandat
Kampanye ini diperintahkan oleh Pemerintah Kota Bandung, untuk
memberitahukan informasi tentang bekal sehat dan mengajak masyarakat agar
sering memberikan bekal makanan sehat untuk anak ketika anak pergi sekolah.
III.1.7 Strategi Kreatif
Strategi kreatif yang dilakukan dalam kampanye ini adalah dengan kampanye
sosial dimana kampanye ini berbeda dengan kampanye lain karena memfokuskan
20 masa depan anak. Strategi perancangan ini bersifat verbal dimana kampanye yang
akan dilakukan menampilkan visualisasi mengajak untuk membekali makanan
dari rumah agar pencernaan anak tetap terjaga. Elemen visual yang digunakan
lebih sederhana dan dipadu dengan tipografi. Hal ini dilakukan agar informasi
atau pesan yang akan disampaikan lebih sederhana dan mudah untuk ditangkap
maksud dan tujuannya. Dengan begitu diharapkan informasi dan pesan bisa
tersampaikan terutama bagi target audien. Dan metode yang digunakan untuk
kampanye ini menggunakan metode AISAS (Attention, Interest, Search, Action,
Share).
III.1.7.1 Copywriting
pencernaan pada anak sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. gangguan
pencernaan pada anak biasanya disebabkan diluar rumah atau berada disekitar
sekolah, seperti mengkonsumsi jajanan yang kurang serat dan terlalu banyaknya
kadar lemak, dan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau minuman instan
terlalu sering. Orang tua seharusnya dapat memperhatikan asupan anak yang baik
agar dapat terjaganya pencernaan yang sehat. Agar pencernaan anak sehat orang
tua dapat memberikan bekal makanan dari rumah ketika anak hendak berangkat
kesekolah. Makanan yang baik dan sehat untuk anak bisa dibuat sendiri oleh
orang tua, agar orang tua dapat mengetahui bahan dan cara pengolahan pembuatan
makanan yang akan dikonsumsi oleh anak pada saat anak sekolah.
III.1.7.2 Tagline
Pencernaan Sehat Anak Ceria
Tagline diambil dari akibat yang sering terjadi karena gangguan pencernaan pada
anak tersebut, gangguan pencernaan dapat menjadi ancaman karena dapat
mengganggu tumbuh kembang anak.
III.1.7.3 Storyline
Menggambarkan suasana keluarga yang menjalani kesehariannya sebagai
21 keluarga itu menjadi keluarga yang harmonis, dan berdampak pada fisik ketika
anak yang sehat dan aktif.
III.1.7.4 Visualisasi
sebuah alat pencernaan seperti lambung yang melambangkan pencernaan sehat
dimana di dalam lambung tersebut terdapat keluarga bahagia terdiri dari ibu,
bapak, dan anak yang sedang asik bermain didalam lambung tersebut atau dalam
alat penceernaan yang lainnya. Dengan suasana yang bahagia, menyenangkan,
kekeluargaan, dan kebersamaan.
III.1.8 Strategi Media
Strategi media adalah sebagai sarana untuk menyampaikan pesan teradap target
audien, hal ini menjadi penting karena berkaitan dengan pengaplikasian karya
untuk menyampaikan pesan yang ada kepada target audien yang dituju.
III.1.8.1 Pemilihan Media
Media dipilih untuk menyampaikan pesan terhadap target audien secara informatif
dan persuasif, yang bertujuan untuk memudahkan penyampaian pesan kepada
target khalayak.
Merancang kampanye untuk orang tua terutama ibu dengan membekali makanan
sehat untuk anak usia sekolah dengan menggukan teori AISAS. AISAS adalah
model proses pembelian konsumen yang dikembangkan oleh agen
periklanan Dentsu pada tahun 2005. Di AISAS, konsumen mengikuti
proses. Pertama, mereka menjadi sadar akan produk (Attention), mendapatkan
tertarik (Interest) mencari informasi yang relevan melalui internet (Search),
membeli produk (Aksi), dan mengirimkan ulasan melalui internet setelah
menggunakan produk (Share).
Attention (mengetahui):
Tahap pertama kampanye yaitu Attention akan diisi dengan aplikasi media yang
22 yang digunakan pada tahap ini adalah media-media yang dekat dengan target yang
dapat membangkitkan rasa ingin tahu target audien.
a. Poster
Poster adalah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi text, warna dan gambar. spanduk merupakan suatu media informasi. Spanduk bisa kita buat sendiri, bisa dengan menggunakan cat, sablon(screen printing) ataupun dengan cara cat mesin (offset).
c. Stiker
Stiker adalah kertas yang memiliki perekat sehingga dapat ditempelkan pada
benda.
Interest (Minat):
Pada tahap ini kampanye berfokus pada peningkatan ketertarikan target sasaran
terhadap isu (setelah sadar akan isu yang diangkat). Tahap ini sangat bersifat
informatif namun target sasaran masih pasif. Media di tahap ini adalah media
yang mengakomodasi rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang sudah dibangun di
tahap Attention. Media yang digunakan diantaranya :
a. poster
23 menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2010: 51).
b. Brosur
Media ini memberikan pesan yang lebih lugas dan jelas dengan mengutamakan
informasi sehingga sasaran dapat langsung mengerti pada pesan yang
disampaikan. Media ini untuk mengarahkan ke media “search” diletakkan di
tempat-tempat ibu berbelanja seperti supermarket dan pasar bagian sayur dan
daging. Berisi konten manfaat membekali makanan ketika anak bersekolah.
Search (Mencari):
Pada tahap ini kampanye berfokus pada memudahkan target sasaran dalam
mencari informasi lebih dalam mengenai isu. Media yang digunakan dalam tahap
ini adalah media informatif karena target sasaran akan aktif mencari tahu lebih
banyak. Media tahap ini menyediakan informasi yang dicari oleh target sasaran.
Media yang digunakan diantaranya :
a. Social Media(Facebook group)
Menurut Antony Mayfield, media sosial adalah tentang menjadi manusia. Orang biasa yang berbagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, pemikiran, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan dan membangun sebuah komunitas.
b. Flyer
Flyer adalah leaflet yang hanya terdiri dari satu lembar. Flyer umumnya memiliki ukuran tak lebih dari A5 (14,8 cm x 24 cm). Karena selembar flyer mudah disebar di jalanan sambil lalu sehingga melayang-layang sebelum jatuh ke jalan. Tapi flyer juga umum dibagikan pada pengunjung dalam suatu acara tertentu seperti pameran.
Action (Tindakan):
Pada tahap ini kampanye berfokus untuk meningkatkan aksi atau perilaku yang
24 mampu membangkitkan aksi. menggunakan kegiatan event untuk meningkatkan
aksi khalayak sasaran.
Getz (1997) mendefinisikan event sebagai berikut :”event are tansient, and every
event is a unique blending of its duration, setting, management. And People.”
Artinya event adalah, fana tidak abadi dan setiap event merupakan suatu
campuran unik dari durasi, pengaturan, pengurus, dan orang-orangnya.
Share (Berbagi):
Dalam tahap ini, kampanye berbagi informasi sambil memfasilitasi target sasaran
untuk berbagi pengalamannya tentang kampanye untuk memperluas jangkauan
kampanye.
a. Social Media
Setelah event, social media akan terus digunakan untuk update kegiatan dan
perkembangan kampanye “Aku Sehat”. Lewat akun Facebook group bekal untuk
anak aktif, ibu bisa terus beriteraksi dan mendapat bahkan membagikan informasi
tentang resep makanan sehat untuk bekal anak dengan sesama ibu lain. Setiap
hari, administrator grup akan mem-posting resep-resep makanan sehat untuk bekal
anak.
III.1.9 Strategi Distribusi
Strategi distribusi digunakan agar media kampanye dapat dijangkau oleh target
audien sehingga target audien menangkap isi dari pesan kampanye.
Pendistribusian dilakukan melalui dinas kesehatan kota Bandung dan dinas
pendidikan kota bandung, media informasi akan ditempatkan di pasar tradisional,
pasar modern, dan sekolah yang ada di kota Bandung.
Geografis
Wilayah penyebaran media dalam perancangan media informasi ini adalah daerah
Kota Bandung dan sekitarnya, karena merupakan daerah khalayak sasaran. Lokasi Penyebaran Media
25 Di antaranya :
Pasar Tradisional : pasar tradisional yang berada di sekitar wilayah Kota
Bandung.
Pasar Modern : pasar modern daerah kota Bandung.
Sekolah Dasar : sekolah dasar yang berada di sekitar wilayah Kota
Bandung.
Angkutan kota : angkutan kota disekitar kota Bandung.
Di Jalan raya : Jalan raya yang dekat dengan sekolah-sekolah dasar di
Kota Bandung Tempat umum
III.1.10 Jadwal Distribusi
Jadwal Penyebaran media dilakukan dalam tiga bulan, dengan pertimbangan
kebutuhan khalayak sasaran kemudian akan ditinjau ulang bila diperlukan.
Penyebaran dibagi menjadi tiga bagian yaitu informasi, persuasif dan
mengingatkan sehingga tercapai tujuan kampanye mengenai manfaat bekal untuk
anak saat berangkat ke sekolah dan agar kesehatan pencernaan pada anak tetap
terjaga.
Tabel III.2 Jadwal pendistribusian Kampanye
Tahap/bulan 2016
Juli Agustus September
Attention
Konsep dalam perancangan kampanye ini menggunakan ilustrasi dan di bungkus
layout semenarik mungkin dengan menyatukan elemen - elemen grafis yang
26 ibu yang memiliki anak sekolah dasar sehingga pesan yang di sampaikan mudah
di mengerti oleh khalayak sasaran.
III.2.1 Format Desain
Format desain yang dipakai dalam kampanye pencernaan sehat keluarga bahagia
ini dibuat sederhana dan lebih memfokuskan kepada inti pesan yang akan
disampaikan dengan tulisan dan didukung oleh elemen visual yang mempertegas
penyampaian pesan. Format desain pada media menyesuaikan dengan kebutuhan
dari media yang akan digunakan.
III.2.2 Tata Letak (layout)
Tata letak atau layout adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu
bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau kesan yang
dibawanya (Rustan, 2008:0). Pengembangan tata letak dibuat dengan
memadukan berbagai macam unsur grafis yang meliputi warna, bentuk, ilustrasi,
dan tipografi menjadi satu kesatuan layout. Sehingga target audien tertarik untuk
membaca serta layout media nyaman untuk dilihat.
Gambar III.2 Layout poster
27 III.2.3 Tipografi
Menurut (Kusrianto, 2010) “Tipografi adalah seni dan teknik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual, baik
cetak maupun non-cetak”.Font adalah nama sebuah jenis huruf. Font memiliki
gaya seperti miring, tebal, miringtebal.Font juga memiliki 3 jenis, yaitu Serif,
Sans Serif dan script.
Font yang digunakan pada perancangan media ini menggunakan jenis font
Aarvark Cafe. Jenis Font ini mempunyai karakteristik sederhana, kuat dan
mudah untuk dibaca oleh target audien.
III.2.3.1 Headline
Aarvark Café
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
0123456789,./?;:”[]!@#$%^&*()_-+
Gambar III.3 Font Aarvark Cafe
font aarvark cafe sengaja di pilih karena font ini begitu menarik dan diharapkan
menjadi daya tarik ketika pertama melihatnya atau membacanya.
III.2.3.2 Tagline atau subheadline
Font pada tagline sama seperti font headline akan tetapi yang membedakannya
hanya pada pointnya saja.
III.2.3.3 Bodytext
Font pada bodytext menggunakan arial regular. Jenis huruf yang paling mudah
28 Arial Regular
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789,./?;:”[]!@#$%^&*()_-+
Gambar III.4 Font Arial Regular
III.2.4 Ilustrasi
Wojirsch berpendapat, ilustrasi merupakan gambaran pesan yang tak terbaca yang dapat menguraikan cerita, berupa gambar dan tulisan, yaitu bentuk grafis informasi yang memikat. Sehingga dapat menielaskan makna Yang terkandung didalam pesan tersembunyi (1995). Pesan yang utama pada media kampanye adalah untuk mengajak, menyadarkan, dan menumbuhkan rasa ketertarikan masyarakat Bandung untuk membuat bekal makan untuk anak ketika anak hendak kesekolah.
Dalam membuat ilustrasi menggunakan konsep analogi dari benda yang biasa digunakan dengan lambung. Poedjawujatna mengemukakan bahwa analogi adalah pengertian yang menunjuk sesuatu yang sama tetapi dalam kesamaan itu ada sesuatu yang berbeda pula (Rosi.2009). jadi konsep ilustrasi yang akan dibuat yaitu taman bermain dan tempat makan yang menyerupai bagian pencernaan pada tubuh seperti lambung.
III.2.5 Warna
Menurut David Brewster pada (1831) teori ini menyederhanakan warna yang
ada di alam menjadi 6 kelompok warna yaitu primer, sekunder, terseier, dan
netral lingkaran warna brewster dapat menjelaskan teori kontras warna
(komplementer), spilt komplementer, triad, dan tetrad. Warna memiliki daya tarik
yang kuat dan menciptakan makna sendiri. Warna yang akan digunakan adalah
warna-warna cerah. Warna cerah melambangkan keceriaan, kebahagiaan, dan
29 dasar pada pigmen yang umumnya dipakai dalam teknologi pencetakan. CMYK
digunakan karena media yang akan dibuat berupa media cetak.
Gambar III.5 warna
(sumber: data Pribadi 2016)
Warna
Magenta
magenta adalah warna yang feminin, kalau menggunakan warna ini pasti kamu berurusan dengan sesuatu yang bersifat kewanitaan. Efek cinta romantis akan timbul ketika warna ini dilihat.
Kuning
Kuning adalah warna yang ceria, menyenangkan. Tidak heran warna kuning identik dengan sesuatu yang baru. Kuning juga biasanya di gunakan untuk mendapatkan perhatian dari orang yang melihat desain kita. Dalam Desain Grafis kuning bisa digunakan untuk memperkenalkan sebuah produk atau ciptaan baru.
Biru
30 BAB IV. TEKNIS PRODUKSI MEDIA
IV.1 Proses perancangan poster kampanye sosialisasi bekal untuk anak ceria
Proses awal perancangan media kampanye yang dilakukan adalah melakukan
pengolahan data yang akan digunakan pada konsep visual, maka dibuat sketsa
ilustrasi dan infografis mengenai penerapan urban farming. Selanjutnya proses
digital yaitu pada tahap ini konsep visual dirancang menjadi lebih sederhana dan
informatif
IV.1.1 Tahap sketsa Awal
Tahap awal adalah tahap sketsa dimana untuk mencari bentuk visual yang digunakan untuk media informasi. Pada tahap sketsa dibuat dengan menggunakan alat tulis pensil dan sketch book, dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan tahap eksekusi visual. Dan beberapa pengambilan objek visual lalu di redisain.
31 Gambar IV.2 objek awal, dan diredesain
Sumber :https://www.google.co.id/search?q=keluarga+bahagia
(2016)
IV.1.2 Produksi
32 Gambar IV.3 Proses tracing dan pewarnaan
(Sumber: Dokumen pribadi 2016)
IV.1.3 Tahap Akhir
tahap akhir ini tahap penentuan media yang akan menggunakan metode AISAS. IV.1.3.1 Media Attention, seperti:
1. Poster disekitar pasar dan sekolah
Poster merupakan media lini atas yang juga termasuk media luar ruang, poster
dapat ditempatkan atau dipasang di tempat-tempat umum dan informasi yang akan
disampaikan dapat cepat tersampaikan kepada khalayak sasaran. Poster juga
memiliki kekuatan yang berpengaruh dalam menarik perhatian yaitu sebagai
media pemberi pesan, mengajak, dan mengingat apabila di tempatkan di tempat
-tempat strategis, selain itu media poster memiliki kekuatan visual yang menarik
dan didukung oleh teks. Sehingga penyampaian pesan dalam perancangan media
informasi akan lebih mudah di mengerti oleh target audien. Ukuran Media : 29.5 cm x 42 cm
33 Gambar IV.4 Poster attention
34 2. Spanduk bangku depan sekolah
Spanduk ini sebagai media pemberi pesan yang berukuran besar yang mampu
menarik perhatian. Sepanduk ini ditempatkan diatas bangku tunggu orang tua
ketika orang tua menunggu anak sedang belajar disekolah. Spesifikasi spanduk
adalah sebagai berikut:
Ukuran Media : mengikuti ukuran panjang bangku pada sekolah sekitar kurang lebih 100 cm x 50 cm
35 Gambar IV.5 Spanduk
(Sumber: Dokumen pribadi 2016)
3. Stiker belakang angkot
Sticker merupakan media yang sangat fleksibel baik dalam bentuk, ukuran, dan
penempatan. Dalam tahap ini, stiker akan ditempatkan pada angkot, yaitu full
perforated stiker di kaca belakang (menghadap luar). Penempatan di angkot
dikarenakan kebiasaan target naik kendaraan umum angkot (di Bandung) dan
menggunakan sepeda motor. Stiker di angkot akan mengangkat isu bahwa bekal
makanan sehat dari rumah membuat anak aktif, sehat, dan mencerdaskan
anak.Spesifikasi stiker adalah sebagai berikut:
Ukuran Media : mengikuti ukuran kaca belakang angkot sekitar kurang lebih 100cm x 50cm
36 Gambar IV.6 stiker belakang angkot
(Sumber: Dokumen pribadi 2016)
IV.1.3.2 Media Interest, seperti: 1. Poster
Pada tahap ini media poster berfokus untuk meningkatkan ketertarikan target
sasaran terhadap isu yang diangkat pada tahap attention. Pada tahap ini poster
bersifat informatif namun target sasaran masih pasif. Spesifikasi poster adalah sebagai berikut:
Ukuran Media : 29.7 cm x 42 cm
38 Gambar IV.7 Poster Interest
(Sumber: Dokumen pribadi 2016)
2. Brosur
Media ini memberikan pesan yang lebih lugas dan jelas dengan mengutamakan
informasi sehingga sasaran dapat langsung mengerti pada pesan yang disampaikan. Media ini untuk mengarahkan ke media “search” diletakkan di tempat-tempat ibu berbelanja seperti supermarket dan pasar bagian sayur dan
daging. Berisi konten manfaat membekali makanan ketika anak bersekolah.
Spesifikasi Brosur adalah sebagai berikut: kuran : 210 cm x 29,5 cm
Jumlah : 1 lipatan
39 Gambar IV.8 Brosur
(Sumber: Dokumen pribadi 2016)
IV.1.3.3 Media Search, seperti: 1. Social Media(Facebook group)
Social media group dengan nama akun BEKAL UNTUK ANAK AKTIF
merupakan suatu bentuk interaksi dengan target yang akrab dengan internet
40 Gambar IV.9 media sosial
(Sumber: Dokumen pribadi 2016)
2. Flyer
Median ini memberikan pesan yang lugas dan jelas dengan mengutamakan
informasi sasaran sama halnya poster akan tetapi flyer berukuran a4. Dalam tahap
ini media digunakan sebagai media informatif. Ukuran Media : 21 cm x 29,7 cm
41 Gambar IV.10 flyer
(Sumber: Dokumen pribadi 2016)
IV.1.3.4 Media Action, seperti: 1. Event
Event berjudul “BEKAL UNTUK ANAK AKTIF” akan diadakan di setiap sekolah dasar di Bandung. Event ini akan diadakannya lomba “mamahku kreatif”. Hal ini meningkatkan kesadaran orang tua tentang membekali makanan bersih dan sehat untuk anak. dalam lomba ini ibu dan anak harus memasak dan
mempersiapkan bekal untuk anak dengan resep sendiri dari bahan-bahan
42 Event ini berisi beberapa program seperti : lomba “bekal untuk anak aktif”, arena
bermain sehat dan aktif, bazar makanan sehat dan beraneka macam souvenir
seperti striker, mug, kotak bekal, kaos.
“BEKAL UNTUK ANAK AKTIF” dilaksanakan ketika selesai ujian kenaikan kelas sekolah dasar. Gimmick dibagikan sebagai bentuk apresiasi kepada finalis kompetisi “mamahku kreatif”, juga sebagai sumber inspirasi untuk ibu-ibu lainnya. Gimmick berupa kaos, tote bag, tumbler, stiker, dan pin.
2. Poster
Poster sebagai media promo event. Pesan yang disampaikan adalah tentang acara kegiatan akan berlangsung beserta figur yang hadir dalam acara tersebut. Poster dicetak dalam ukuran A3. Poster ini diletakan di majalah dinding beberapa sekolah dasar, tempat umum, dan dinding-dinding rumah warga.
Ukuran Media : 29.7 cm x 42 cm
44 Gambar IV.11 Poster event
(Sumber: Dokumen pribadi 2016) 3. X-Banner
Media ini digunakan pada saat event, sebagai penanda lokasi event sedang berlangsung tempat kegiatan acara tersebut. Spesifikasi sebagai berikut:
Ukuran Media : 160cm x 60cm
46 Gambar IV.12 X-Banner event
47 4. Kaos
Media ini digunakan pada saat event, sebagai media acara berlangsung dan sebagai media pengingat ketika khalayak sasaran berada dirumah. Spesifikasi sebagai berikut:
Ukuran Media : 29.7 cm x 42 cm Teknis Produksi : Cetak Print DTG
48 5. Kalender
Kalender adalah merchandise dari acara kegiatan event, media ini berfungsi untuk media pengingat. Spesifikasi kalender adalah sebagai berikut:
Ukuran Media : 29.7 cm x 42 cm
Teknis Produksi : Cetak offset, kertas art paper 210 gr
49 Gambar IV.14 kalender
(Sumber: Dokumen pribadi 2016)
6. Tote Bag,
Tote Bag sebagai merchandise untuk pemenang event, media ini berfungsi untuk media pengingat. Spesifikasi tote bag adalah sebagai berikut:
Warna kuning
Ukuran : 39cm x 30cm
50 Gambar IV.15 Tote bag
(Sumber: Dokumen pribadi 2016)
7. Stiker
Stiker berguna untuk attention dan juga pengingat. Pendistribusiannya adalah melalui acara kegiatan sekolah dan pada saat event berlangsung. Spesifikasi stiker adalah sebagai berikut:
52 Gambar IV.16 Stiker
(Sumber: Dokumen pribadi 2016
8. Gantungan Kunci
Gantungan kunci berguna untuk attention dan juga pengingat. Pendistribusiannya adalah melalui acara kegiatan sekolah dan pada saat event berlangsung. Spesifikasi gantungan kunci adalah sebagai berikut:
Ukuran : 5 cm x 5 cm Cetak : Printing laser
53 Gambar IV.17 gantungan kunci
(Sumber: Dokumen pribadi 2016)
9. Tumbler
tumbler digunakan karena mempertimbangkan point of contact dari consumer journey yang setiap hari menggunakan media tersebut. Tumbler diharapkan menjadi media pengingat bagi khalayak sasaran. Spesifikasi tumbler adalah sebagai berikut:
Ukuran : 3 cm x 10 cm Cetak : Printing laser
54 IV.1.3.5 Media Share, seperti:
1. Media Sosial
Facebook digunakan untuk memberikan informasi seputar acara Event. Fan page ini bisa digunakan untuk memposting testimoni orang tua yang telah rajin membuat bekal untuk anak serta membagi ilmu atau informasi kepada masyarakat secara luas.