Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI 362 .11
Ind p
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat Jenderal
Petunjuk pelaksanaan orientasi bidan : dalam penyelenggaraan POS kesehatan desa ( Poskesdes ) untuk mendukung Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.-Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2014
ISBN 978-602-235-601-1
34 Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan Poskesdes
Kata Pengantar
Dengan rahmat dan karunia Allah SWT yang diberikan kepada kita sehingga Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan dalam Penyelenggaraan Poskesdes untuk mendukung Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dapat tersusun dengan baik.
Petunjuk pelaksanaan ini disusun untuk agar pelaksanaan orientasi bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes di daerah berjalan dengan baik. Petunjuk pelaksanaan ini diharapkan menjadi acuan dalam pelaksanaannya mulai dari tahap perencanaan sampai penyusunan pelaporan orientasi.
Kami menyadari bahwa petunjuk pelaksanaan ini masih jauh dari sempurna, karenanya saran dan kritik membangun sangat kami harapkan . Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang berprakarsa dan membantu dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan ini, serta dengan harapan semoga dapat ditindaklanjuti secara optimal dan berkesinambungan.
Semoga Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan dalam
Penyelenggaraan Poskesdes ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Jakarta, April 2014 Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
- - - -
-LA MPIRAN-4
Oaftar
lsi
KATA PENGANTAR ... III Ceklist Penilaian
DAFTAR lSi... IV OBSERVASI LAPANG
BAB I. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... ... ... ... .. ... .. ... ... ... 2
B. Tujuan Orientasi... .. ... .. ... 3
C. Rancangan Orientasi .. .. ... .. ... .. ... .. ... 3
D. Struktur Program... ... ... .. ... ... .... ... ... 3
E. Jadwal Orientasi .. .. ... .... .. ... ... ... .. ... .... .. ... .. ... .. ... 6
BAB II. LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN ... 7
A. Persiapan... .... .. ... ... .... .. ... ... .. .. ... 8
B. Pelaksanaan ... ... :... ::-.. Z@ N セ N セ@...-... 12
C. Evaluasi ...セ NM..M N セ.... セ...セ@ ... ..セ ... ... ...:...セ ...セ@ .... 15
D. Sasaran Evaluasi ... 16
E. Pelaporan ... ... ... ... ... .. ... ... .. .. .. ... .. .. .. .... 16
BAB III. PESERTA, FASILITATOR, PENYELENGGARA, DAN PENGORGANISASIAN ... 17
A. Peserta ... .. .. .. .... ... .. ... ... .. .. 18
B. Fasilitator ... ... .. ... ... ... . 18
C. Penyelenggara .. ... .. ... .. ... .. ... .. .. ... ... ... .... ... . 18
D. Pengorganisasian ... .. ... ... 18
BAB IV. PANDUAN BAGI FASILITATOR ... 19
A. Teknik Memandu ... ... .. ... .... ... .. ... 20
B. Sikap Fasilitator Yang Baik ... 22
BAB V. EVALUASI DAN SERTIFIKASI ... 25
BAB VI. PENUTUP ... 27
LAMPIRAN-3
Ceklist Penilaian
PROSES PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM
r- Pelatih Materi Metode Alat Bantu Evaluasi Keterangan
bahasan Sesi
Materi Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaian Kesesualan
Va Tdk Va Tdk Va Tdk Va Tdk Va Tdk
Dasar/lntilPenunjang
. .. .... . ...•.
JUMLAH
BABI
BAS I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya , sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi , selanjutnya Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.
Kesehatan merupakan hak asasi (UUD 1945, pasal 28 ayat 1 dan UU NO.36 Tahun 2009) perlu diupayakan , diperjuangkan , dan ditingkatkan oleh setiap individu dan seluruh komponen bangsa agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, tetapi merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.
Dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat yang makin berkembang dan mendekatkan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang menyeluruh, tersebar merata dan berkualitas, diperlukan upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan secara terus menerus, berjenjang dan salah satunya melalui langkah-Iangkah strategis yang terarah dalam kegiatan penyelenggaraan orientasi bagi tenaga promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan termasuk bidan . Pusat Promosi Kesehatan , sebagai Unit Kerja di Kementerian Kesehatan RI dalam mengantisipasi rencana kegiatan penyelenggaraan orientasi tersebut, akan melibatkan unit-unit terkait di lingkungan Kementerian Kesehatan.
LA MPIRAN-2
FORM EVALUASI PENYELENGGARAAN
(Diisi oleh: Peserta Orientasi)
Nama Kegiatan : .... .... .... .
N
0 KOMPONEN 45 50 55 60 65
NllAI
70 75 80 85 90 95 100 1 Kenyamanan ruang belajar
2 Penyediaan alat bantu di dalam kelas
Penyediaan dan pelayanan
3 bahan be lajar (seperti
pengadaan, bahan diskusi) I
4 Penyediaan dan kebersihan kamar kecil
5 Pelayanan sekretariat 6 Penyediaan pelayanan
akomodasi
7 Penyediaan dan pelayanan konsumsi
JUMlAH NllAI RATA-RAT A
Kelerangan : 45 - 55 : kurang, 56 - 75 : sedang, 76 - 85 : baik, 86 ke alas sangal baik
-No
1
Hal-hal yang Mendukung No
1
Hal-hal yang Menghambat
2 2
3 3
4 4
LAMPIRAN-1
FORMUlIR EVALUASI FASILITATOR
(Diisi oleh: Peserta Orientasi)
1. Nama Kegiatan Orientasi Bidan dalam Penyelenggaraan Poskesdes 2. Nama Fasilitator
3. Mat e r i 4. HarifTanggal
PENILAI A N
No KOMPONEN N I LA I
セ UP@ 55 60 I 65 70 75 80 85 90 95 100 1 Penguasaan Materi
2 Ketepatan Waktu
S istematika Penyajian
-3
Penggunaan Metode dan Alat
-
r--4
Bantu Diklat
5 Empati, Gaya dan Sikap I
terha dap Peserta
6 Penggunaan Bahasa dan Volume Suara
7 Pemberian Motlvasi Belajar kepada Peserta
8 Pencapaian Tujuan Pembelajaran
9 Kesempatan Tanya Jawab I
10 Ke mampuan Menyajikan
11 Kerapihan Pakaian
セ Ke rj asama antar Tim Pelatih I I I
JUMLAH NILAI I
NILAI RATA-RATA
Keterangan : Bila, 45 - 55 : kurang; 56 - 75 : seda ng; 76 - 85 : baik; 86 ke atas sangat baik
KOMENTAR SARAN
1 1
2 2
I
-3 3
...L L
... . .... ... , Igl. ... ... .. .. ... . Tanda tangan Penilai : .. .. . ... .. .
,
I
I
Sejalan denga n perkembangan parad igma pembang unan tel ah dituangkan arah kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ke-2 bidang kesehatan(2010-2014) menitikberatkan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif promotif dan tidak hanya kuratif dan rehabilitatif , melalui peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan, sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada tahun 2009 menjadi 70,0 tahun pada 2014 dan pencapaian keseluruhan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 .
Poskesdes merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dike lola dan diselenggarakan dari, oleh , untuk dan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi .
Dalam pelaksanaanya Poskesdes memerlukan pembinaan bukan hanya dari sektor kesehatan saja, melainkan dari berbagai instansi terkait agar terjamin kelestariannya . Salah satu upaya pembinaan Poskesdes agar beroperasi maka perlu adanya peningkatan kapasitas bagi bid an Poskesdes , salah satu upayanya melalui orientasi. Untuk menyamakan persepsi dan memudahkan dalam pelaksanaan orientasi bidan Poskesdes maka perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan yang dapat digunakan sebagai
penyelenggaraan orientasi .
acuan
B.TUJUAN
Tersedianya petunjuk pelaksanaan sebagai acuan untuk menyelenggarakan orientasi bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes.
C.
RANCANGAN ORIENTASID. STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut diatas, materi orientasi disusun dalam struktur sebagai berikut:
LAMPIRAN
No I Materi
I Materi Dasar
1 I Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif 2 I Penyelenggaraan Poskesdes
I Materi Inti
Jumlah
2 A
B
I Tugas dan Tanggung Jawab Bidan dalam
Penyelenggaraan Poskesdes 2 I 0 3 2 I Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat 2 I 3 I 0 5
3 I Pengamatan Epidemiologi Sederhana 2 I 0 3
4 I Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana serta
Kegawatdaruratan Kesehatan 2 I 0 3
5 I Observasi Lapang 010 I 5 5
C I Materi Penunjang
1 I Muatan Lokal 1 I 0 I 0
2 I Membangun Komitmen Belajar 012 I 0 2 3 I Rencana Tindak Lanjut 012 I 0 2
Total 9 I 13 I 5 27
Proses, Metode dan Alur Pembelajaran
1. Proses Pembelajaran
Proses Orientasi dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut : a) Dinaminasi dan penggalian harapan peserta serta membangun
komitmen belajar diantara peserta
b) Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap menciptakan iklim yang kondusif dalam proses belajar
c) Penjajagan awal peserta melalui pre test d) Pembahasan Materi
Dalam setiap pembahasan materi inti , peserta orientasi dilibatkan secara aktif sepenuhnya dalam proses pembelajaran, secara umum sebagai berikut:
• Fasilitator mempersiapkan peserta orientasi untuk siap mengikuti proses pembelajaran
BAB VI
PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes merupakan acuan bagi pengelola orientasi di provinsi/kabupaten. Dengan adanya petunjuk pelaksanaan ini diharapkan menjadi semakin lengkap perangkat operasional dalam rangka meningkatkan hasil orientasi yang diharapkan.
Oleh sebab itu, kepada para pengelola Orientasi Bidan dimaksud Poskesdes, perlu mengambil langkah-Iangkah untuk memahami dan menerapkan petunjuk pelaksanaan ini. Keberhasilan dari penerapannya tergantung pada kemauan yang positif dari semua pihak yang terlibat di dalamnya.
• Fasil itator dapat mengawali proses pembelajaran dengan : penggalian pengalaman peserta , penugasan dalam bentuk individual atau kelompok, penjelasan singkat tentang materi e) Praktik kelas dalam bentuk penugasan
f) Observasi lapang
g) Penjajagan akhir peserta melalui post test
h) Setelah semua materi disampaikan , peserta orientasi dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi dan rangkuman
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran menggunakan prinsip Pembelajaran Orang Dewasa , oleh karena itu metode yang dapat digunakan selama proses pembelajaran diantaranya adalah :
a. Ceramah singkat dan tanya jawab, terutama untuk hal-hal yang baru.
b. Curah pendapat, untuk penjajakan pengetahuan dan pengalaman peserta terkait dengan materi yang akan dipelajari c . Penugasan berupa: diskusi kelompok dan latihan
d. e.
Bermain peran, simulasi Observasi lapang
3. Alur pembelajaran
I
I
I
Pembukaan
Pre Test
Membangun Komitmen Belajar
I
I
I
WAWASAN & PENGETAHUAN 1. Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif
2 . Penyelenggaraan Poskesdes 3. Tugas dan Tanggung Jawab Bidan dalampenyelenggaraan Poskesdes
Metode:
.
Ceramah.
Tanya JawabKETERAMPILAN
1. Penggerakan dan Pemberda yaan Masyarakat
2. Pengamatan Epidemiologi Sederhana 3. Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana serta kegawatdaruratan kesehatan
·
·
Metode: Bermain peranStudi kasus Simulasi
·
·
Observasi lapangEvaluasi
I
I
Penutup
I
I
E. JADWAL ORIENTASI
No Waktu Materi Pembahasan Fasilitator
Hari Pertama
110.00-12.00 Kedatangan dan Registrasi peserta
2 112.00 -13.30 ISHOMA
3 113.30 -14.30 Pembukaan 4 14.30 -15.00
5 15.00 - 15.30 15.30 -17 .00 6
7 17.00-17.45
8 17.45-19.00 19.00 - 20.30 9
Pre Test Rehat Istirahat
Membangun Komitmen Belajar (BLC) Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Ak1if
Ishoma
Penyelenggaraan Poskesdes
BABV
PENUTUP
Hari Kedua
108.00 -10.15 Tugas dan Tanggung Jawab Bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes
2 10.15 - 10.30 3 10 .30 - 12.00 4 12.00 - 13.00 13.00 -15.15 5
15.15 - 15.30 6
7 15.30 - 17.45 8 17.45 - 19.00
Rehat Sehat
Penggerakan dan Pemberdayaan masyarakat Ishoma
Penggerakan dan Pemberdayaan masyarakat Rehat Sehat
Pengamatan Epidemiologi Sederhana Ishoma
Hari Ketiga
1 08.00 - 08.45 Materi Muatan Lokal
2 1 08.45 - 11.00 Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana serta kegawatdaruratan kesehatan
3 11 .00 - 11.30 Persiapan Observasi Lapang 4 11 .30 -13.00 Ishoma
5 13.00 - 16.45 Observasi Lapang
6 16.45 - 18.00 Penyusunan Laporan Hasil Observasi Lapang
7 18.00 -19.00 Ishoma
Hari Keempat
108.00 - 08.30 Post Test 2 1 08.30 - 10.00 Penyusunan RTL
BAB V
EVALUASI DAN SERTIFIKASI
A. EVALUASI
Evaluas i yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi :
1. Evaluasi terhadap peserta melalui :
a. Penjajagan awal melalui pre test
b. Pemahaman peserta terhadap materi yang diterima (post test) c . Evaluasi kompetensi yaitu penilaian terhadap kemampuan yang telah didapat peserta melalui penugasan-penugasan dan observasi lapang
2. Evaluasi terhadap fasilitator
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemajuan fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan kepada peserta dengan baik , serta dapat dipahami dan diserap oleh peserta . Evaluasinya meliputi :
a . Penguasaan materi b. Penggunaan metode
c . Hubungan interpersonal dengan peserta d. Motivasi
3. Evaluasi terhadap penyelenggara orientasi
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksaaan orientasi. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis , yang meliputi :
a . Tujuan orientasi
b. Relevansi orientasi dengan pelaksanaan tugas
c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja d. Manfaat orientasi bagi peserta atau instansi
e. Hubungan peserta dengan penyelenggara
f. Hubungan peserta dengan pelaksana orientasi g. Pelayanan sekretariat peserta
h. Pelayanan akomodasi dan lainnya i. Pelayanan konsumsi
j. Pelayanan komunikasi dan informasi
B. Sertifikasi
Bagi peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran akan diberikan sertifikat oleh panitia penyelenggara yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Sertifikasi juga bisa diberikan oleh Lembaga yang berwenang menerbitkan sertifikat untuk pelatihan pemberdayaan masyarakat.
BAB II
BAB II
LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN
A. PERSIAPAN
Persiapan orientasi memegang peranan penting dalam proses orientasi yang pada akhirnya akan menghasilkan orientasi yang bermutu . Hal ini sesuai dengan proses manajemen mutu . Dengan demikian, persiapan dalam orientasi masuk dalam indikator struktur input yang harus terpenuhi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Apabila indikator tidak terpenuhi maka orientasi yang bermutu sulit untuk dapat diwujudkan.
1. Tim Fasilitator wajib membaca semua Petunjuk Pelaksanaan, sehingga mendapatkan pemahaman yang utuh dan jelas tentang pelaksanaan orientasi Bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes. 2. Sebelum hari orientasi , Tim Fasilitator perlu bertemu untuk
mempersiapkan orientasi. Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah pembagian tugas sebagai fasilitator yaitu menentukan satu fasilitator untuk setiap materi bahasan.
3. Untuk memperlancar proses orientasi, sangat penting untuk menunjuk salah satu fasilitator secara bergantian sebagai pimpinan orientasi harian . Tugas utamanya adalah memastikan proses orientasi berjalan dengan lancar dan baik.
4 . Pada tahap orientasi , persiapan yang perlu dilakukan Tim Fasilitator adalah mengatur ruangan. Pengaturan ruangan yang tepat untuk mendorong proses partisipasi para peserta adalah bentuk setengah lingkaran atau huruf "U" . Sebaiknya disediakan kursi yang memiliki meja lengan sehingga tidak perlu meja lagi . Meja akan memenuhi ruangan dan menghalangi ruang gerak peserta sehingga membatasi proses partisipasi .
5. Pemeriksaan bahan-bahan orientasi , media belajar yang perlu difotokopi dari petunjuk pelaksanaan , dan alat-alat yang telah disiapkan panitia .
Komponen persiapan orientasi terdiri dari komponen persiapan teknis dan administrasi.
BABV
1. Tekn is dalam mempersiap kan orientasi ini , Dinas Kesehatan peserta bisa mempelajari bahwa mereka juga bisa memil iki
Provinsi/Bapelkes Daerah berkoordinasi dengan Dinas sikap terbuka dengan orang lain.
Kesehatan Kabupaten/Kota .
9. Bersikap positif: seorang Fasilitator sebaiknya selalu 2. Administrasi menyiapkan pengorganisasian penyelenggaraan
membangun suasana yang positif, mendorong peserta mencari orientasi dan menetapkan uraian tugas . Penyelenggara orientasi
potensi diri sendiri . Jangan memperdebatkan masalah untuk terdiri dari Penasehat, Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris,
mencari kesalahan seseorang , tetapi diskusikan jalan keluarnya. Bendahara, Seksi Umum, Seksi Orientasi, Seksi Pemantauan
dan Penilaian, Anggota Teknis, Anggota Administrasi.
3. Tugas Panitia Penyelenggara a. Ketua
• Mengadakan perencanaan dan persiapan pelaksanaan orientasi.
• Mengkoordinasikan kegiatan sekretariat, bendahara , seksi orientasi, seksi pemantauan , dan seksi penilaian . • Memimpin dan mengawasi pelaksanaan orientasi. • Untuk kelancaran tugasnya, ketua panitia penyelenggara mengadakan hubungan dengan pihak lain yang dipandang perlu.
b. Sekretaris
• Membantu ketua panitia penyelenggara dalam melaksanakan tugasnya.
• Memimpin kegiatan -kegiatan kesekretariatan.
c . Bendahara
• Menyusun anggaran biaya dan mengajukan kepada ketua penyelenggara untuk mengambil keputusan.
• Menyelesaikan urusan pengajuan anggaran pembiayaan yang telah diputuskan.
• Menyusun pertanggungjawaban anggaran biaya orientasi.
d. Seksi Umum
• Membantu kesekretariatan dalam melaksanakan tugasnya. • Mempersiapkan dan menyampaikan surat pemanggilan
cal on peserta orientasi.
• Menyiapkan akomodasi.
• Mengatur ruangan tempat orientasi dan peralatannya. • Memprogramkan acara selingan (olahraga, rekreasi dan
lain-lain). e . Seksi orientasi
• Mempersiapkan jadwal orientasi.
• Mempersiapkan materi, makalah , bahan, dan media belajar .
• Mempersiapkan fasilitator .
• Mempersiapkan lokasi observasi lapang . • Mengkoordinir para fasilitator.
f . Seksi pemantauan dan penilaian
• Mempersiapkan format-format pemantauan dan penilaian/evaluasi hasil belajar dan penyelenggaraan orientasi.
• Menyelenggarakan penilaian/evaluasi untuk setiap bahasan dan evaluasi penyelenggaraan pada akhir orientasi.
4. Tugas dan tanggung jawab panitia secara umum
a. Mempersiapkan kelengkapan administrasi dan logistik untuk penyelenggaraan kegiatan orientasi.
b. Mengatur agenda kegiatan orientasi dan menyediakan dukungan administrasi dan logistik selama berlangsungnya orientasi.
c. Menyusun laporan penyelenggaraan orientasi dan laporan pertanggungjawaban keuangan penyelenggaraan orientasi.
5. Tugas tim fasilitator
Fasilitator terdiri dari tenaga pemberdayaan masyarakat yang telah dilatih dalam pelatihan fasilitator pemberdayaan masyarakat khususnya bidang kesehatan, baik dari instansi terkait tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Tugas dan tanggung jawab tim fasilitator adalah:
a. Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan menyajikan materi sesuai dengan bidangnya.
b. Menata situasi proses belajar mengajar dengan mengupayakan terjadinya interaksi.
3 . Menghargai dan rendah hati : Cara menghargai peserta adalah dengan menunjukkan minat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka.
4. Mau belajar : Fasilitor perlu memiliki semangat untuk belajar dari peserta karena ada banyak hal yang bisa dipelajari dari peserta yang lebih berpengalaman. Selain itu, Fasilitor tidak akan berhasil apabila tidak memahami seluk beluk pen gala man peserta karena materi yang disampaikan dengan dikaitkan pada pengalaman peserta akan lebih bermakna.
5. Bersikap sederajat dan akrab : Hubungan dengan peserta sebaiknya dilakukan secara informal, akrab, dan santai, sehingga suasana kesederajatan bisa tercipta . Peserta akan mempelajari lebih banyak kalau mereka merasa nyaman dengan Tim Fasilitor. Sebaiknya kita menghindari adanya "jarak" atau "perbedaan" antara Tim Fasilitor dan peserta.
6. Tidak menggurui : Proses belajar berlangsung sama dengan orang dewasa. Orang dewasa memiliki pengalaman dan pendirian, karena itu tidak akan berhasil apabila Fasilitor bersikap sebagai guru yang serba tahu. Sebaiknya kita belajar dengan saling berbagi pengalaman , agar diperoleh satu pemahaman yang kaya .
7. Tidak memihak, menilai, dan mengritik : Mungkin dalam Orientasi, perbedaan pendapat bisa muncul antara peserta. Fasilitor tidak boleh menilai dan mengkritik semua pendapat, juga tidak boleh bersikap memihak . Secara netral Fasilitor mesti berusaha memandu komunikasi antara pihak-pihak yang berbeda pendapat untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya.
•
Fasi li tor ke mud ian meDanyakan BAGA IMA NA ca ra mengatasi keadaan tersebut?•
Fasilitor perlahan-Iahan membiarkan peserta saling menceritakan pengalaman dan melontarkan pendapatnya.INGATLAH BATAS WAKTU!
Sekalipun merupakan diskusi yang partisipatif, namun fasilitator juga ingat bahwa setiap materi bahasan dibatasi waktu .
• Batasi jumlah pendapat
• Mintalah peserta yang sudah banyak pendapat untuk memberi kesempatan pada peserta lain yang belum berpendapat • Mintalah peserta untuk berbicara langsung kepada gagasan
ini (tidak bertele-tele)
• Minta fasilitator yang tidak sedang bertugas sebagai pengingat waktu . Sepakati terlebih dahulu bagaimana cara mengingatkan supaya tidak mengganggu proses
B. SIKAP FASILITOR YANG BAlK
1 . Bersikap sabar : Jika kurang sabar melihat proses Orientasi yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu , berarti kita telah mengambil alih kesempatan belajar peserta. Biasanya pada Orientasi yang partisipatif, proses akan sulit pad a tahap-tahap awal karena suasana belum cukup cairo Tetapi proses selanjutnya akan sangat hidup apabila Fasilitor terus bersabar dalam mendorong proses partisipasi peserta .
2. Mendengarkan dan tidak mendominasi : Karena pengalaman dari peserta yang paling penting dalam pembelajaran, Fasilitor perlu lebih banyak menjadi pemerhati dan pendengar proses Orientasi.
c . Mengarahkan acara belajar.
d. Mengadakan bimbingan pada diskusi.
e. Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses orientasi.
5 . Tugas administrasi
a. Membentuk panitia penyelenggara dengan SK yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, yang didalamnya terdiri dari unsur Bapelkes dan tim fasilitator.
b. Membuat surat pemanggilan peserta dan tembusan pada yang bersangkutan. Surat pemanggilan peserta harus dikirim paling lambat 2 minggu sebelum orientasi dilaksanakan (tergantung jangkauan wilayah setempat). Dalam suratpemanggilan harus jelas waktu dan tempat orientasi, tanggal mulai masuk asrama, dan persyaratan lain yang harus dibawa misalnya : SPPD, bukti tiket , pas foto berlatar belakang merah ukuran 4x5 sebanyak dua buah , dan biodata peserta.
c . Membuat surat permohonan fasilitator atau narasumber . Surat permohonan fasilitator atau narasumber harus dikirim paling lambat satu minggu sebelum orientasi dimulai. Dalam surat tersebut harus dijelaskan materi yang akan diberikan, waktu , dan tempat.
d. Memperhatikan kelengkapan peserta dalam pelaksanaan orientasi seperti kehadiran peserta. Memperhatikan kesiapan dan kelengkapan narasumber/fasilitator/ pengajar dalam pelaksanaan orientasi.
e. Surat permintaan/penerbitan sertifikat ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atau Pimpinan Institusi penyelenggara orientasi pada saat proses orientasi berlangsung.
f. Surat permintaan membuka dan penutupan orientasi ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atau Pimpinan Institusi penyelenggara orientasi.
transport lokal panita; (3) kebutuhan alat tulis kantor; (4) Kebutuhan alat, bahan dan sarana untuk simulasi dan praktik lapang (sesuai dengan anggaran yang tersedia).
h. Menggandakan makalah dan referensi lain, di luar panduan/bahan/materi yang sudah ada.
B.PELAKSANAAN
Pelaksanaan orientasi memegang peranan penting dalam penyelenggaraan orientasi. Acuan pelaksanaan orientasi adalah jadwal orientasi yang sudah disusun. Pastikan bahwa proses pelaksanaan orientasi sesuai dengan alur proses pembelajaran. Keberhasilan kegiatan ini banyak ditentukan oleh kesiapan fasilitator, penguasaan materi, penyediaan bahanbahan, dan kesiapan peserta serta ketepatan waktu sesuai jadwal yang disusun.
1. Peran Fasilitator Utama
Orientasi partisipatif akan berjalan baik bila dilakukan dengan kerjasama tim. Fasilitator utama memiliki peran memimpin proses belajar untuk materi bahasan yang bersangkutan dengan langkahIangkah sebagai berikut:
a. Sesaat sebelum mulai, mengumpulkan semua media belajar dan bahan yang diperlukan selama memandu materi bahasan yang bersangkutan
b. Menyampaikan judul materi bahasan, Tujuan dan Waktu yang diperlukan untuk kegiatan yang akan dibawakan dengan mengacu pada modul
c. Memandu kegiatan belajar menurut langkahIangkah yang terdapat pada panduan sesuai dengan materi bahasan yang bersangkutan.
2. Peran Fasilitator Pendamping
Sementara satu orang menjadi fasilitator utama yang memimpin kegiatan belajar, anggota Tim fasilitator lainnya sebaiknya membaur dengan para peserta. Beberapa peran Fasilitator Pendamping yang sedang tidak bertugas di depan, adalah: a . Membantu fasilitator yang sedang bertugas apabila diperlukan, misalnya memancing pertanyaan kepada peserta agar lebih aktif berbicara
b. Ikut berdiskusi seperti peserta lainnya sehingga suasana
2. KIAT DISKUSI KELOMPOK ATAU CURAH PENDAPAT
a. Jika terlalu sulit memandu dan menulis secara serempak, satu pendamping mungkin bisa berperan sebagai pencatat b. Jika ada peserta yang diam, bisa minta setiap peserta bergantiganti menjawab satu pertanyaan dari "Diskusi Kelompok".
c. Jika perlu sukarelawan untuk permainan, minta peserta yang diam untuk bermain. Dalam diskusi kelompok, untuk menyajikan hasil dari kelompok kecil tersebut pilihlah seseorang yang belum punya kesempatan.
d. Pendamping yang tidak sedang memandu bisa duduk dengan peserta dan me no long fasilitator kalau ada kesulitan. e . Dalam permainan, lebih baik Tim fasilitator terlibat, sama
dengan peserta lain agar mengembangkan keakraban.
3. CARA MELIBATKAN PESERTA
a. Proses diskusi yang partisipatif pada awalnya memang akan sulit karena cara ini masih merupakan cara yang baru bagi kita . Meskipun demikian, proses ini akan berjalan lancar apabila fasilitator dengan sabar melakukan usaha meningkatkan partisipasi masyarakat.
b. Berikut ini adalah beberapa saran untuk melibatkan peserta dalam proses diskusi:
• Fasilitor mengajukan pertanyaan APA terlebih dahulu sehingga peserta bisa menceritakan pengalamannya, serta KAPAN hal itu terjadi?
• Fasilitor kemudian menanyakan kepada beberapa peserta lain, apakah mereka juga menemukan kejadian yang serupa?
• Fasilitor kemudian menanyakan MENGAPA hal tersebut terjadi? (Apa sebabnya terjadi?)
I
bab セ iv@PANDUAN BAGI FASILITATOR
A. TEKNIK MEMANDU
1. LANGKAH-LANGKAH UMUM
Semua materi bahasan memiliki langkahIangkah umum pelaksanaan kegiatan belajar. Dalam memandu langkahIangkah pembahasan materi bahasan , terdapat beberapa kegiatan penting yang perlu dilakukan fasilitator untuk memperlancar proses , yaitu :
a. Setiap kali ada tugas kelompok .
• Tuliskan tugastugas tersebut di atas papan tulis atau kertas besar (plano) selama menjelaskan tugas kepada peserta .
• Tuliskan dengan huruf besar supaya terbaca dari jauh dan pastikan peserta mengerti apa yang menjadi tugasnya sebelum dibagi kelompok .
b. Bagilah peserta dalam kelompok kecil secara acak , sehingga peserta bisa berbaur.
• Misalnya dengan meminta peserta untuk menghitung diri (yaitu, kalau ingin 4 kelompok.
• Masing masing peserta akan menghitung "1", "2" , "3" , "4" , "1" , "2" , "3", "4" secara berurutan sampai semua punya nomor.
• Dan kelompok dibuat berdasarkan nomor peserta masing-masing .
c. Di dalam pleno atau curah pendapat.
• Fasilitator sebaiknya mencatat pendapatpendapat peserta di atas kertas besar (plano) selama memandu pembahasan . • Catatlah pendapat yang sudah benarbenar matang atau diterima oleh forum agar tidak terlalu banyak catatan yang dibuat.
membaur dan akrab, tetapi jangan sampai dominan karena pesertalah yang perlu febih aktif
c. Mendamp;ngi kegiatan kelompok kecil, satu fasilitator per kelompok kalau memungkinkan
Hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan orientasi adalah :
1. Peran Penyelenggara Orientasi
a. Persiapan orientasi
1) Membuat rancangan proses orientasi.
2) Menyusun jadwal orientasi yang sesuai dengan alur proses pembelajaran
3) Memilih fasilitator sehingga didapatkan fasilitator sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
4) Menentukan alat bantu dan metode orientasi disesuaikan dengan proses pembelajaran (disesuaikan dengan situasi setempat) .
5) Mempersiapkan pelaksanaan Observasi Lapang (disesuaikan dengan situasi setempat) .
6) Berperan serta dalam merancang instrumen evaluasi, sehingga tersusun instrumen evaluasi baik evaluasi peserta, fasilitator , maupun evaluasi penyelenggara .
b. Pelaksanaan orientasi
Dan atau bersama Tim Fasilitator : 1) Mengendalikan proses pembelajaran .
a) Praproses pembelajaran
i. Mengontrol/mengecek fungsi alat bantu/media orientasi (audio visual aid) yang akan digunakan agar sesuai dengan metode pembelajaran.
ii . Memperkenalkan fasilitator/narasumber sesuai dengan biodata masingmasing.
b) Selama proses pembelajaran i. Terhadap fasilitator/narasumber
• Mengendalikan waktu .
• Mengamati penyampaian materi dari segi kesesuaian dengan materi bahasan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
ii. Terhadap peserta
• Mengamati pada proses tatap muka, diskusi, atau penugasan.
• Menyediakan waktu untuk konsultasi peserta. • Memandu refleksi dan review tentang materi orientasi yang disampaikan satu hari sebelumnya.
2) Membuat laporan
Panitia penyelenggara hendaknya sudah mempersiapkan laporan penyelenggaraan orientasi bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes seawal mungkin. Paling lambat 1 (satu) minggu setelah orientasi dan dikirimkan kepada yang berwenang secara berjenjang .
a) Membuat catatan harian proses pembelajaran selama orientasi dan menginformasikan kepada penyelenggara. b) Membuat laporan tentang proses pembelajaran mulai dari awal hingga selesainya orientasi meliputi: ketepatan hadir peserta dan pelatih , tahapan antar materi yang disampaikan , serta cara penyampaian.
3) Sebagai penghubung
Pelaksana orientasi juga berfungsi sebagai penghubung antara peserta dengan fasilitator/narasumber.
2. Peran tim teknis
a. Monitoring pengajaran untuk hari berikutnya .
b. Rekapitulasi form evaluasi peserta, fasilitator, dan penyelenggara .
3. Peran tim administrasi
a. Memperbaiki daftar hadir.
b. Membuat biodata peserta dan cek SPJ peserta dan tiket. c. Membuat SPJ.
d. Memastikan kelengkapan adminsitrasi.
e. Menyediakan penggandaan materi orientasi peserta
Hari terakhir Orientasi, sesudah semua kegiatan selesai, Tim Fasilitator mengumpulkan semua dokumen hasil Orientasi yang terdapat pada kertaskertas besar (plano) dan catatan pribadi yang
BAB IV
B AB
III·
PESERTA, FASILITATOR,
PENYELENGGARA DAN PENGORGANISASIAN
A.PESERTA
Peserta orientasi adalah bidan Poskesdes dengan jumlah peserta 30 orang/kelas.
B. FASILITATOR
Fasilitator adalah petugas atau pengelola promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang pernah mendapat pelatihan atau orientasi tentang pemberdayaan masyarakat khususnya bidang kesehatan .
c.
PENYELENGGARA1. Penyelenggara orientasi terdiri dari unsur Oinas Kesehatan Provinsi dan Institusi Penyelenggara pelatihan lainnya .
2. Penyelenggaraan dapat dilakukan di Bapelkes, atau tempat lainnya yang memiliki kelengkapan sarana dan prasarana penunjang penyelenggaraan orientasi.
D. PENGORGANISASIAN
Kegiatan orientasi ini melibatkan unsur Oinas Kesehatan Provinsi , Bapelkes , dan fasilitator dengan susunan organisasi yang melibatkan unsurunsur sebagai berikut dan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia:
1. Penasehat
2. Penanggungjawab 3. Ketua
4. Sekretaris 5. Bendahara 6 . Anggota
7 . Anggota administrasi
dib uat se la ma O ri enta si. T im Fas ilitator kemudi an m emba has rencana penulisan laporan yang merupakan tugas panitia.
TIP UNTUK KERJASAMA TIM FASILITATOR
Selama melibatkan din dalam diskusi. perhatikan cara fasil itator utarna membawakan mateh beta jar dan hindari perdebatan dengan sesama fasilitator
Tunjukkan bagaimana cara berbeda pendapat yang baik. meskipun perbedaan pendapat itu terjadi sesama fasilitator; tetapi , hindari perbedaan pendapat yang menjatuhkan fasilitator lainnya
Amati pesertapeserta yang pasif dan bantulah fasilitator utama untuk membangkitkan partisipasi pesertapeserta dengan cara mendorong mereka bersuara
Ciptakan suasana tim kerja yang positif dan saling membantu sepenuhnya selama proses ; fasilitator sebaiknya tidak pernah keluar masuk ruangan seperti juga peserta lainnya
C. EVALUASI
Pelaksanaan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kinerja dari komponen orientasi yaitu: penyelenggara , fasilitator, dan peserta.
Evaluasi orientasi terdiri dari :
1. Evaluasi yang dilakukan oleh peserta terhadap: a. Fasilitator dan narasumber.
b. Penyelenggara orientasi.
c . Hasilnya sebagai masukan bagi fasilitator untuk meningkatkan kemampuan atau cara penyajiannya
2. Evaluasi yang dilakukan oleh panitia terhadap peserta mengenai: a. Pengetahuan .
b. Keaktifan, disiplin , dan kepemimpinan .
セセセ⦅ N@ Apakah semua peserta terlibat? Siapa yang tidak cukup terlibat? Mengapa?
• Bagaimana kita bisa mendorongnya untuk lebih aktif? • Apakah ada peserta yang mendominasi? Bagaimana kita bisa mendorongnya untuk memberi kesempatan kepada peserta lain?
• Apakah peserta bisa menerima dan menghargai perbedaan pendapat?
• Apa yang bisa kita lakukan untuk membangun suasana saling menghargai?
• Apakah fasilitator masih dominan dibandingkan pese rta? Bagaimana caranya agar peserta semakin aktif dan peran pelatih semakin sedikit?
D. SASARAN EVALUASI
Sasaran evaluasi meliputi peserta, fasilitator, dan penyelenggara orientasi yang meliputi:
1. Pre dan posttes. 2. Penyelenggara.
3. Penilaian untuk fasilitator.
4. Instrumen evaluasi petugas monitoring
Evaluasi terhadap suatu program orientasi sebaiknya dilakukan oleh suatu tim yang terlibat sejak perencanaan sampai dengan pelaksanaan. Dengan demikian evaluasi proses orientasi pada dasarnya adalah evaluasi proses pembelajaran selama proses berlangsung.
E. PELAPORAN
Pada akhir penyelenggaraan orientasi, harus dibuat laporan yang sudah selesai selambatIambatnya satu minggu setelah orientasi berakhir . Panitia mengirimkan laporan tersebut kepada : 1. Kepala Pusat Promosi Kesehatan
2 . Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
3. Pimpinan Institusi Penyelenggara Orientasi . 4 . Terlampir formatformat laporan .
BAB II
PESERTA, FASILITATOR,
PENYELENGGARA
• Apakah semua peserta terlibat? Siapa yang tidak cukup terlibat? Mengapa?
• Bagaimana kita bisa mendorongnya untuk lebih aktif? • Apakah ada peserta yang mendominasi? Bagaimana kita bisa mendorongnya untuk memberi kesempatan kepada peserta lain?
• Apakah peserta bisa menerima dan menghargai perbedaan pendapat?
• Apa yang bisa kita lakukan untuk membangun suasana saling menghargai?
• Apakah fasilitator masih dominan dibandingkan peserta? Bagaimana caranya agar peserta semakin aktif dan peran pelatih semakin sedikit?
D. SASARAN EVALUASI
Sasaran evaluasi meliputi peserta, fasilitator, dan penyelenggara orientasi yang meliputi:
1. Pre dan posttes . 2. Penyelenggara.
3. Penilaian untuk fasilitator.
4. Instrumen evaluasi petugas monitoring
Evaluasi terhadap suatu program orientasi sebaiknya dilakukan oleh suatu tim yang terlibat sejak perencanaan sampai dengan pelaksanaan . Dengan demikian evaluasi proses orientasi pada dasarnya adalah evaluasi proses pembelajaran selama proses berlangsung.
E. PELAPORAN
Pada akhir penyelenggaraan orientasi, harus dibuat laporan yang sudah selesai selambatIambatnya satu minggu setelah orientasi berakhir. Panitia mengirimkan laporan tersebut kepada: 1. Kepala Pusat Promosi Kesehatan
2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
3. Pimpinan Institusi Penyelenggara Orientasi. 4. Terlampir formatformat laporan.
BAB III
PESERTA, FASILITATOR,
PENYELENGGARA
BAB III
PESERTA, FASILITATOR,
PENYELENGGARA DAN PENGORGANISASIAN
A.PESERTA
Peserta orientasi adalah bidan Poskesdes dengan jumlah peserta 30 orang/kelas .
B. FASILITATOR
Fasilitator adalah petugas atau pengelola promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang pernah mendapat pelatihan atau orientasi tentang pemberdayaan masyarakat khususnya bidang kesehatan .
c.
PENYELENGGARA1. Penyelenggara orientasi terdiri dari unsur Dinas Kesehatan Provinsi dan Institusi Penyelenggara pelatihan lainnya.
2. Penyelenggaraan dapat dilakukan di Bapelkes, atau tempat lainnya yang memiliki kelengkapan sarana dan prasarana penunjang penyelenggaraan orientasi.
D. PENGORGANISASIAN
Kegiatan orientasi ini melibatkan unsur Dinas Kesehatan Provinsi, Bapelkes, dan fasilitator dengan susunan organisasi yang melibatkan unsurunsur sebagai berikut dan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia:
1. Penasehat
2. Penanggung jawab 3. Ketua
4. Sekretaris 5. Bendahara 6. Anggota
7. Anggota administrasi
dibuat selama Orientasi. Tim Fasilitator kemudian membahas rencana penulisan laporan yang merupakan tugas panitia .
TIP UNTUK KERJASAMA TIM FASILITATOR
Selama melibatkan din dalam diskusi, perhatikan cara fasilitator utarna membawakan mateh beta jar dan hindari perdebatan dengan sesama fasilitator
Tunjukkan bagaimana cara berbeda pendapat yang baik, meskipun perbedaan pendapat itu terjadi sesama fasilitator; tetapi, hindari perbedaan pendapat yang menjatuhkan fasilitator lainnya
• Amati pesertapeserta yang pasif dan bantulah fasilitator utama untuk membangkitkan partisipasi pesertapeserta dengan cara mendorong mereka bersuara
Ciptakan suasana tim kerja yang positif dan saling membantu sepenuhnya selama proses; fasilitator seba iknya tidak pernah keluar masuk ruangan seperti juga peserta lainnya
C. EVALUASI
Pelaksanaan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kinerja dari komponen orientasi yaitu: penyelenggara, fasilitator, dan peserta.
Evaluasi orientasi terdiri dari:
1. Evaluasi yang dilakukan oleh peserta terhadap: a. Fasilitator dan narasumber.
b. Penyelenggara orientasi .
c . Hasilnya sebagai masukan bagi fasilitator untuk meningkatkan kemampuan atau cara penyajiannya
2 . Evaluasi yang dilakukan oleh panitia terhadap peserta mengenai: a. Pengetahuan.
b. Keaktifan, disiplin, dan kepemimpinan.
ii. Terhadap peserta
• Mengamati pada proses tatap muka, diskusi, atau penugasan .
• Menyediakan waktu untuk konsultasi peserta. • Memandu refleksi dan review tentang materi orientasi yang disampaikan satu hari sebelumnya .
2) Membuat laporan
Panitia penyelenggara hendaknya sudah mempersiapkan laporan penyelenggaraan orientasi bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes seawal mungkin. Paling lambat 1 (satu) minggu setelah orientasi dan dikirimkan kepada yang berwenang secara berjenjang.
a) Membuat catatan harian proses pembelajaran selama orientasi dan menginformasikan kepada penyelenggara . b) Membuat laporan tentang proses pembelajaran mulai dari awal hingga selesainya orientasi meliputi : ketepatan hadir peserta dan pelatih, tahapan antar materi yang disampaikan, serta cara penyampaian.
3) Sebagai penghubung
Pelaksana orientasi juga berfungsi sebagai penghubung antara peserta dengan fasilitatorinarasumber .
2. Peran tim teknis
a. Monitoring pengajaran untuk hari berikutnya .
b. Rekapitulasi form evaluasi peserta, fasilitator, dan penyelenggara.
3. Peran tim administrasi
a. Memperbaiki daftar hadir.
b. Membuat biodata peserta dan cek SPJ peserta dan tiket. c. Membuat SPJ.
d. Memastikan kelengkapan adminsitrasi.
e. Menyediakan penggandaan materi orientasi peserta
Hari terakhir Orientasi , sesudah semua kegiatan selesai , Tim Fasilitator mengumpulkan semua dokumen hasil Orientasi yang terdapat pada kertaskertas besar (plano) dan catatan pribadi yang
BAB IV
BAB IV
PANDUAN BAGI FASILITATOR
A. TEKNIK MEMANDU
1. LANGKAH-LANGKAH UMUM
Semua materi bahasan memiliki langkahIangkah umum pelaksanaan kegiatan belajar. Dalam memandu langkahIangkah pembahasan materi bahasan , terdapat beberapa kegiatan penting yang perlu dilakukan fasilitator untuk memperlancar proses, yaitu:
a. Setiap kali ada tugas kelompok.
• Tuliskan tugastugas tersebut di atas papan tulis atau kertas besar (plano) selama menjelaskan tugas kepada peserta.
• Tuliskan dengan huruf besar supaya terbaca dari jauh dan pastikan peserta mengerti apa yang menjadi tugasnya sebelum dibagi kelompok.
b. Bagilah peserta dalam kelompok kecil secara acak, sehingga peserta bisa berbaur.
• Misalnya dengan meminta peserta untuk menghitung diri (yaitu , kalau ingin 4 kelompok.
• Masingmasing peserta akan menghitung "1", "2", "3", "4", "1", "2", "3", "4" secara berurutan sampai semua punya nomor.
• Dan kelompok dibuat berdasarkan nomor peserta masing-masing .
c. Di dalam plena atau curah pendapat.
• Fasilitator sebaiknya mencatat pendapatpendapat peserta di atas kertas besar (plano) selama memandu pembahasan . • Catatlah pendapat yang sudah benarbenar matang atau diterima oleh forum agar tidak terlalu banyak catatan yang dibuat.
membaur dan akrab , tetapi jangan sampai dominan karena pesertalah yang perlu lebih aktif
c. Mendampingi kegiatan kelompok kecil, satu fasilitator per kelompok kalau memungkinkan
Hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan orientasi adalah:
1. Peran Penyelenggara Orientasi
a. Persiapan orientasi
1) Membuat rancangan proses orientasi.
2) Menyusun jadwal orientasi yang sesuai dengan alur proses pembelajaran
3) Memilih fasilitator sehingga didapatkan fasilitator sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
4) Menentukan alat bantu dan metode orientasi disesuaikan dengan proses pembelajaran (disesuaikan dengan situasi setempat).
5) Mempersiapkan pelaksanaan Observasi Lapang (disesuaikan dengan situasi setempat).
6) Berperan serta dalam merancang instrumen evaluasi, sehingga tersusun instrumen evaluasi baik evaluasi peserta, fasilitator , maupun evaluasi penyelenggara.
b. Pelaksanaan orientasi
Dan atau bersama Tim Fasilitator : 1) Mengendalikan proses pembelajaran.
a) Praproses pembelajaran
i. Mengontrol/mengecek fungsi alat bantu/media orientasi (audio visual aid) yang akan digunakan agar sesuai dengan metode pembelajaran.
ii . Memperkenalkan fasilitator/narasumber sesuai dengan biodata masingmasing.
b) Selama proses pembelajaran i. Terhadap fasilitator/narasumber
• Mengendalikan waktu .
• Mengamati penyampaian materi dari segi kesesuaian dengan materi bahasan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
transport lokal pan ita; (3) kebutuhan alat tulis kantor; (4) Kebutuhan alat, bahan dan sarana untuk simulasi dan praktik lapang (sesuai dengan anggaran yang tersedia) .
h. Menggandakan makalah dan referensi lain , di luar panduan/bahan/materi yang sudah ada.
B.PELAKSANAAN
Pelaksanaan orientasi memegang peranan penting dalam penyelenggaraan orientasi. Acuan pelaksanaan orientasi adalah jadwal orientasi yang sudah disusun . Pastikan bahwa proses pelaksanaan orientasi sesuai dengan alur proses pembelajaran. Keberhasilan kegiatan ini banyak ditentukan oleh kesiapan fasilitator, penguasaan materi , penyediaan bahanbahan, dan kesiapan peserta serta ketepatan waktu sesuai jadwal yang disusun .
1. Peran Fasilitator Utama
Orientasi partisipatif akan berjalan baik bila dilakukan dengan kerjasama tim . Fasilitator utama memiliki peran memimpin proses belajar untuk materi bahasan yang bersangkutan dengan langkahIangkah sebagai berikut:
a. Sesaat sebelum mulai, mengumpulkan semua media belajar dan bahan yang diperlukan selama memandu materi bahasan yang bersangkutan
b. Menyampaikan judul materi bahasan , Tujuan dan Waktu yang diperlukan untuk kegiatan yang akan dibawakan dengan mengacu pada modul
c . Memandu kegiatan belajar menurut langkahIangkah yang terdapat pada panduan sesuai dengan materi bahasan yang bersangkutan .
2. Peran Fasilitator Pendamping
Sementara satu orang menjadi fasilitator utama yang memimpin kegiatan belajar , anggota Tim fasilitator lainnya sebaiknya membaur dengan para peserta. Beberapa peran Fasilitator Pend am ping yang sedang tidak bertugas di depan, adalah : a. Membantu fasilitator yang sedang bertugas apabila diperlukan, misalnya memancing pertanyaan kepada peserta agar lebih aktif berbicara
b . Ikut berdiskus f seperti peserta lainnya seh ingga suasana
2. KIAT DISKUSI KELOMPOK ATAU CURAH PENDAPAT
a. Jika terlalu sulit memandu dan menu lis secara serempak , satu pendamping mungkin bisa berperan sebagai pencatat b. Jika ada peserta yang diam , bisa minta setiap peserta bergantiganti menjawab satu pertanyaan dari "Diskusi Kelompok" .
c. Jika perlu sukarelawan untuk permainan , minta peserta yang diam untuk bermain . Dalam diskusi kelompok , untuk menyajikan hasil dari kelompok kecil tersebut pilihlah seseorang yang belum punya kesempatan .
d. Pendamping yang tidak sedang memandu bisa duduk dengan peserta dan menolong fasilitator kalau ada kesulitan. e. Dalam permainan, lebih baik Tim fasilitator terlibat, sama
dengan peserta lain agar mengembangkan keakraban.
3. CAR A MELIBATKAN PESERTA
a . Proses diskusi yang partisipatif pad a awalnya memang akan sulit karena cara ini masih merupakan cara yang baru bagi kita. Meskipun demikian , proses ini akan berjalan lancar apabila fasilitator dengan sabar melakukan usaha meningkatkan partisipasi masyarakat.
b . Berikut ini adalah beberapa saran untuk melibatkan peserta dalam proses diskusi :
• Fasilitor mengajukan pertanyaan APA terlebih dahulu sehingga peserta bisa menceritakan pengalamannya , serta KAPAN hal itu terjadi?
• Fasilitor kemudian menanyakan kepada beberapa peserta lain , apakah mereka juga menemukan kejadian yang serupa?
• Fasilitor kemudian menanyakan MENGAPA hal tersebut terjadi? (Apa sebabnya terjadi?)
•
Fasilitor kemudian menanyakan BAGAIMANA cara mengatasi keadaan tersebut?•
Fasilitor perlahan Iahan membiarkan peserta saling menceritakan pengalaman dan melontarkan pendapatnya.INGATLAH BATAS WAKTU!
Sekalipun merupakan diskusi yang partisipatif, namun fasilitator juga ingat bahwa setiap materi bahasan dibatasi waktu .
• Batasi jumlah pendapat
• Mintalah peserta yang sudah banyak pendapat untuk memberi kesempatan pada peserta lain yang belum berpendapat • Mintalah peserta untuk berbicara langsung kepada gagasan
ini (tidak berteletele)
• Minta fasilitator yang tidak sedang bertugas sebagai pengingat waktu. Sepakati terlebih dahulu bagaimana cara mengingatkan supaya tidak mengganggu proses
B. SIKAP FASILITOR YANG BAlK
1 . Bersikap sabar : Jika kurang sabar melihat proses Orientasi yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu , berarti kita telah mengambil alih kesempatan belajar peserta. Biasanya pada Orientasi yang partisipatif , proses akan sulit pada tahap-tahap awal karena suasana belum cukup cair o Tetapi proses selanjutnya akan sangat hid up apabila Fasilitor terus bersabar dalam mendorong proses partisipasi peserta .
2. Mendengarkan dan tidak mendominasi : Karena pengalaman dari peserta yang paling penting dalam pembelajaran , Fasilitor perlu lebih banyak menjadi pemerhati dan pendengar proses Orientasi.
c . Mengarahkan acara belajar.
d. Mengadakan bimbingan pada diskusi .
e . Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses orientasi .
6 . Tugas administrasi
a. Membentuk panitia penyelenggara dengan SK yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi , yang didalamnya terdiri dari unsur Bapelkes dan tim fasilitator.
b. Membuat surat pemanggilan peserta dan tembusan pada yang bersangkutan. Surat pemanggilan peserta harus dikirim paling lambat 2 minggu sebelum orientasi dilaksanakan (tergantung jangkauan wilayah setempat). Dalam suratpemanggilan harus jelas waktu dan tempat orientasi, tanggal mulai masuk asrama , dan persyaratan lain yang harus dibawa misalnya : SPPD , bukti tiket , pas foto berlatar belakang merah ukuran 4x6 sebanyak dua buah , dan biodata peserta.
c. Membuat surat permohonan fasilitator atau narasumber. Surat permohonan fasilitator atau narasumber harus dikirim paling lambat satu minggu sebelum orientasi dimulai. Dalam surat tersebut harus dijelaskan materi yang akan diberikan, waktu, dan tempat.
d. Memperhatikan kelengkapan peserta dalam pelaksanaan orientasi seperti kehadiran peserta . Memperhatikan kesiapan dan kelengkapan narasumber/fasilitator/pengajar dalam pelaksanaan orientasi .
e. Surat permintaan / penerbitan sertifikat ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atau Pimpinan Institusi penyelenggara orientasi pada sa at proses orientasi berlangsung .
f. Surat permintaan membuka dan penutupan orientasi ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atau Pimpinan Institusi penyelenggara orientasi.
• Menyiapkan akomodasi.
• Mengatur ruangan tempat orientasi dan peralatannya . • Memprogramkan acara selingan (olahraga, rekreasi dan
lainlain) . e. Seksi orientasi
• Mempersiapkan jadwal orientasi.
• Mempersiapkan materi , makalah, bahan, dan media belajar .
• Mempersiapkan fasilitator.
• Mempersiapkan lokasi observasi lapang. • Mengkoordinir para fasilitator.
f. Seksi pemantauan dan penilaian
• Mempersiapkan formatformat pemantauan dan penilaian/evaluasi hasil belajar dan penyelenggaraan orientasi .
• Menyelenggarakan penilaian/evaluasi untuk setiap bahasan dan evaluasi penyelenggaraan pada akhir orientasi .
4. Tugas dan tanggung jawab panitia secara umum
a . Mempersiapkan kelengkapan administrasi dan logistik untuk penyelenggaraan kegiatan orientasi .
b. Mengatur agenda kegiatan orientasi dan menyediakan dukungan administrasi dan logistik selama berlangsungnya orientasi .
c. Menyusun laporan penyelenggaraan orientasi dan laporan pertanggungjawaban keuangan penyelenggaraan orientasi .
5. Tugas tim fasilitator
Fasilitator terdiri dari tenaga pemberdayaan masyarakat yang telah dilatih dalam pelatihan fasilitator pemberdayaan masyarakat khususnya bidang kesehatan, baik dari instansi terkait tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Tugas dan tanggung jawab tim fasilitator adalah:
a. Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan menyajikan materi sesuai dengan bidangnya.
b . Menata situasi proses belajar mengajar dengan mengupayakan ferjadinya interaksi.
3. Menghargai dan rendah hati : Cara menghargai peserta adalah dengan menunjukkan minat yang sungguhsungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka.
4. Mau belajar : Fasilitor perlu memiliki semangat untuk belajar
dari peserta karena ada banyak hal yang bisa dipelajari dari peserta yang lebih berpengalaman. Selain itu , Fasilitor tidak akan berhasil apabila tidak memahami seluk beluk pengalaman peserta karena materi yang disampaikan dengan dikaitkan pada pengalaman peserta akan lebih bermakna.
5. Bersikap sederajat dan akrab : Hubungan dengan peserta
seba iknya dilakukan secara informal, akrab, dan santai , sehingga suasana kesederajatan bisa tercipta . Peserta akan mempelajari lebih banyak kalau mereka merasa nyaman dengan Tim Fasilitor . Sebaiknya kita menghindari adanya "jarak" atau "perbedaan" antara Tim Fasilitor dan peserta .
6. Tidak menggurui : Proses belajar berlangsung sama dengan
orang dewasa. Orang dewasa memiliki pengalaman dan pendirian , karena itu tidak akan berhasil apabila Fasilitor bersikap sebagai guru yang serba tahu. Sebaiknya kita belajar dengan saling berbagi pengalaman , agar diperoleh satu pemahaman yang kaya.
7. Tidak memihak, menilai, dan mengritik : Mungkin dalam
Orientasi, perbedaan pendapat bisa muncul antara peserta. Fasilitor tidak boleh menilai dan mengkritik semua pendapat, juga tidak boleh bersikap memihak. Secara netral Fasilitor mesti berusaha memandu komunikasi antara pihakpihak yang berbeda pendapat untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya.
8. Bersikap terbuka: Fasilitor jangan segan untuk berterus terang
1. Teknis dalam mempersiapkan orientasi ini, Dinas Kesehatan peserta bisa mempelajari bahwa mereka juga bisa memiliki
Provinsi/Bapelkes Daerah berkoordinasi dengan Dinas sikap terbuka dengan orang lain.
Kesehatan Kabupaten/Kota.
9. Bersikap posit if: seorang Fasilitator sebaiknya selalu 2. Administrasi menyiapkan pengorganisasian penyelenggaraan membangun suasana yang positif, mendorong peserta mencari orientasi dan menetapkan uraian tugas. Penyelenggara orientasi potensi diri sendiri. Jangan memperdebatkan masalah untuk terdiri dari Penasehat , Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris, mencari kesalahan seseorang, tetapi diskusikan jalan keluarnya. Bendahara , Seksi Umum , Seksi Orientasi, Seksi Pemantauan
dan Penilaian, Anggota Teknis, Anggota Administrasi.
3. Tugas Panitia Penyelenggara a. Ketua
• Mengadakan perencanaan dan persiapan pelaksanaan orientasi.
• Mengkoordinasikan kegiatan sekretariat, bendahara, seksi orientasi, seksi pemantauan, dan seksi penilaian.
• Memimpin dan mengawasi pelaksanaan orientasi . • Untuk kelancaran tugasnya, ketua panitia penyelenggara mengadakan hubungan dengan pihak lain yang dipandang perlu.
b. Sekretaris
• Membantu ketua panitia penyelenggara dalam melaksanakan tugasnya.
• Memimpin kegiatankegiatan kesekretariatan .
c . Bendahara
• Menyusun anggaran biaya dan mengajukan kepada ketua penyelenggara untuk mengambil keputusan.
• Menyelesaikan urusan pengajuan anggaran pembiayaan yang telah diputuskan.
• Menyusun pertanggungjawaban anggaran biaya orientasi. d. Seksi Umum
• Membantu kesekretariatan dalam melaksanakan tugasnya. • Mempersiapkan dan menyampaikan surat pemanggilan
calon peserta orientasi.
BAS II
LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN
A. PERSIAPAN
Persiapan orientasi memegang peranan penting dalam proses orientasi yang pada akhirnya akan menghasilkan orientasi yang bermutu. Hal ini sesuai dengan proses manajemen mutu . Dengan demikian, persiapan dalam orientasi masuk dalam indikator struktur input yang harus terpenuhi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Apabila indikator tidak terpenuhi maka orientasi yang bermutu sulit untuk dapat diwujudkan.
1. Tim Fasilitator wajib membaca semua Petunjuk Pelaksanaan, sehingga mendapatkan pemahaman yang utuh dan jelas tentang pelaksanaan orientasi Bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes . 2. Sebelum hari orientasi , Tim Fasilitator perlu bertemu untuk mempersiapkan orientasi. Halhal yang perlu dipersiapkan adalah pembagian tugas sebagai fasilitator yaitu menentukan satu fasilitator untuk set iap materi bahasan.
3. Untuk memperlancar proses orientasi , sangat penting untuk menunjuk salah satu fasilitator secara bergantian sebagai pimpinan orientasi harian. Tugas utamanya adalah memastikan proses orientasi berjalan dengan lancar dan baik .
4. Pada tahap orientasi, persiapan yang perlu dilakukan Tim Fasilitator adalah mengatur ruangan. Pengaturan ruangan yang tepat untuk mendorong proses partisipasi para peserta adalah bentuk setengah lingkaran atau huruf "U". Sebaiknya disediakan kursi yang memiliki meja lengan sehingga tidak perlu meja lagi. Meja akan me menu hi ruangan dan menghalangi ruang gerak peserta sehingga membatasi proses partisipasi.
5. Pemeriksaan bahanbahan orientasi, media belajar yang perlu difotokopi dari petunjuk pelaksanaan, dan alatalat yang telah disiapkan panitia.
Komponen persiapan orientasi terdiri dari komponen persiapan teknis dan administrasi.
BABV
BAB V
EVALUASI DAN SERTIFIKASI
A. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi : 1. Evaluasi terhadap peserta melalui :
a. Penjajagan awal melalui pre test
b. Pemahaman peserta terhadap materi yang diterima (post test) c. Evaluasi kompetensi yaitu penilaian terhadap kemampuan yang telah didapat peserta melalui penugasanpenugasan dan observasi lapang
2. Evaluasi terhadap fasilitator
Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemajuan fas ilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan kepada peserta dengan baik , serta dapat dipahami dan diserap oleh peserta. Evaluasinya meliputi :
a. Penguasaan materi b. Penggunaan metode
c. Hubungan interpersonal dengan peserta d. Motivasi
3. Evaluasi terhadap penyelenggara orientasi
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksaaan orientasi. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis , yang meliputi :
a. Tujuan orientasi
b. Relevansi orientasi dengan pelaksanaan tugas
c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja d. Manfaat orientasi bagi peserta atau instansi
e. Hubungan peserta dengan penyelenggara f. Hubungan peserta dengan pelaksana orientasi g. Pelayanan sekretariat peserta
h. Pelayanan akomodasi dan lainnya i. Pelayanan konsumsi
j . Pelayanan komunikasi dan informasi B. Sertifikasi
Bagi peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran akan diberikan sertifikat oleh panitia penyelenggara yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Sertifikasi juga bisa diberikan oleh Lembaga yan g berwenang men erbit kan sertifikat untuk pelatfh an pemberdayaan masyarakat.
BAB II
E. JADWAL ORIENTASI
No Waktu Materi Pembahasan
Hari Pertama
1 10.00 - 12.00 Kedatangan dan Registrasi peserta
2 12.00 - 13.30 ISHOMA
3 13.30 - 14.30 Pembukaan 4 14.30 - 15.00 Pre Test 5 15.00 - 15.30 Rehat Istirahat
6 15.30-17.00 Membangun Komitmen Belajar (Ble) 7 17.00 -17.45 Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Ak1if
8 17.45 -19.00 Ishoma
9 19.00 - 20.30 Penyelenggaraan Poskesdes
Hari Kedua
1 08.00-10.15 Tugas dan Tanggung Jawab Bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes
2 10.15 -10 .30 Rehat Sehat
3 10.30 - 12.00 Penggerakan dan Pemberdayaan masyarakat
4 12.00 -13.00 Ishoma
5 13.00-15.15 Penggerakan dan Pemberdayaan masyarakat 6 15.15 - 15.30 Rehat Sehat
7 15.30 - 17.45 Pengamatan Epidemiologi Sederhana
8 17.45 -19.00 Ishoma
Hari Ketiga
1 08 .00 - 08.45 Materi Muatan lokal
2 08.45 - 11 .00 Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana serta kegawatdaruratan kesehatan
3 11.00-1 1.30 Persiapan Observasi lapang 4 11 .30 - 13.00 Ishoma
5 13.00 - 16.45 Observasi lapang
6 16.45 - 18.00 Penyusunan laporan Hasil Observasi l apang 7 18.00 - 19.00 Ishoma
Hari Keempat
1 08.00 - 08.30 Post Test 2 08 .30 - 10.00 Penyusunan RTl
3 10.00 - 11 .00 Presentasi Hasil Observasi l apang 4 11 .00 - 12.00 Penutupan
Fasilitator
BABVI
BAB VI
PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes merupakan acuan bagi pengelola orientasi di provinsi/kabupaten. Dengan adanya petunjuk pelaksanaan ini diharapkan menjadi semakin lengkap perangkat operasional dalam rangka meningkatkan hasil orientasi yang diharapkan.
Oleh sebab itu, kepada para pengelola Orientasi Bidan dimaksud Poskesdes, perlu mengambillangkahIangkah untuk memahami dan menerapkan petunjuk pelaksanaan ini. Keberhasilan dari penerapannya tergantung pada kemauan yang positif dari semua pihak yang terlibat di dalamnya.
• Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran dengan: penggalian pengalaman peserta, penugasan dalam bentuk individual atau kelompok, penjelasan singkat tentang materi e) Praktik kelas dalam bentuk penugasan
f) Observasi lapang
g) Penjajagan akhir peserta melalui post test
h) Setelah semua materi disampaikan, peserta orientasi dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi dan rangkuman
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran menggunakan prinsip Pembelajaran Orang Dewasa, oleh karena itu metode yang dapat digunakan selama proses pembelajaran diantaranya adalah:
a. Ceramah singkat dan tanya jawab , terutama untuk halhal yang baru.
b . Curah