• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan (2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan (2014)"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI 362 .11

Ind p

Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat Jenderal

Petunjuk pelaksanaan orientasi bidan : dalam penyelenggaraan POS kesehatan desa ( Poskesdes ) untuk mendukung Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif.-Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2014

ISBN 978-602-235-601-1

(4)

34 Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan Poskesdes

Kata Pengantar

Dengan rahmat dan karunia Allah SWT yang diberikan kepada kita sehingga Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan dalam Penyelenggaraan Poskesdes untuk mendukung Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dapat tersusun dengan baik.

Petunjuk pelaksanaan ini disusun untuk agar pelaksanaan orientasi bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes di daerah berjalan dengan baik. Petunjuk pelaksanaan ini diharapkan menjadi acuan dalam pelaksanaannya mulai dari tahap perencanaan sampai penyusunan pelaporan orientasi.

Kami menyadari bahwa petunjuk pelaksanaan ini masih jauh dari sempurna, karenanya saran dan kritik membangun sangat kami harapkan . Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang berprakarsa dan membantu dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan ini, serta dengan harapan semoga dapat ditindaklanjuti secara optimal dan berkesinambungan.

Semoga Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan dalam

Penyelenggaraan Poskesdes ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Jakarta, April 2014 Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

(5)

- - - -

-LA MPIRAN-4

Oaftar

lsi

KATA PENGANTAR ... III Ceklist Penilaian

DAFTAR lSi... IV OBSERVASI LAPANG

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... ... ... ... .. ... .. ... ... ... 2

B. Tujuan Orientasi... .. ... .. ... 3

C. Rancangan Orientasi .. .. ... .. ... .. ... .. ... 3

D. Struktur Program... ... ... .. ... ... .... ... ... 3

E. Jadwal Orientasi .. .. ... .... .. ... ... ... .. ... .... .. ... .. ... .. ... 6

BAB II. LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN ... 7

A. Persiapan... .... .. ... ... .... .. ... ... .. .. ... 8

B. Pelaksanaan ... ... :... ::-.. Z@ N セ N セ@...-... 12

C. Evaluasi ...セ NM..M N セ.... セ...セ@ ... ..セ ... ... ...:...セ ...セ@ .... 15

D. Sasaran Evaluasi ... 16

E. Pelaporan ... ... ... ... ... .. ... ... .. .. .. ... .. .. .. .... 16

BAB III. PESERTA, FASILITATOR, PENYELENGGARA, DAN PENGORGANISASIAN ... 17

A. Peserta ... .. .. .. .... ... .. ... ... .. .. 18

B. Fasilitator ... ... .. ... ... ... . 18

C. Penyelenggara .. ... .. ... .. ... .. ... .. .. ... ... ... .... ... . 18

D. Pengorganisasian ... .. ... ... 18

BAB IV. PANDUAN BAGI FASILITATOR ... 19

A. Teknik Memandu ... ... .. ... .... ... .. ... 20

B. Sikap Fasilitator Yang Baik ... 22

BAB V. EVALUASI DAN SERTIFIKASI ... 25

BAB VI. PENUTUP ... 27

(6)

LAMPIRAN-3

Ceklist Penilaian

PROSES PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM

r- Pelatih Materi Metode Alat Bantu Evaluasi Keterangan

bahasan Sesi

Materi Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaian Kesesuaian Kesesualan

Va Tdk Va Tdk Va Tdk Va Tdk Va Tdk

Dasar/lntilPenunjang

. .. .... . ...•.

JUMLAH

BABI

(7)

BAS I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya , sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi , selanjutnya Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.

Kesehatan merupakan hak asasi (UUD 1945, pasal 28 ayat 1 dan UU NO.36 Tahun 2009) perlu diupayakan , diperjuangkan , dan ditingkatkan oleh setiap individu dan seluruh komponen bangsa agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, tetapi merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.

Dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat yang makin berkembang dan mendekatkan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang menyeluruh, tersebar merata dan berkualitas, diperlukan upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan secara terus menerus, berjenjang dan salah satunya melalui langkah-Iangkah strategis yang terarah dalam kegiatan penyelenggaraan orientasi bagi tenaga promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan termasuk bidan . Pusat Promosi Kesehatan , sebagai Unit Kerja di Kementerian Kesehatan RI dalam mengantisipasi rencana kegiatan penyelenggaraan orientasi tersebut, akan melibatkan unit-unit terkait di lingkungan Kementerian Kesehatan.

LA MPIRAN-2

FORM EVALUASI PENYELENGGARAAN

(Diisi oleh: Peserta Orientasi)

Nama Kegiatan : .... .... .... .

N

0 KOMPONEN 45 50 55 60 65

NllAI

70 75 80 85 90 95 100 1 Kenyamanan ruang belajar

2 Penyediaan alat bantu di dalam kelas

Penyediaan dan pelayanan

3 bahan be lajar (seperti

pengadaan, bahan diskusi) I

4 Penyediaan dan kebersihan kamar kecil

5 Pelayanan sekretariat 6 Penyediaan pelayanan

akomodasi

7 Penyediaan dan pelayanan konsumsi

JUMlAH NllAI RATA-RAT A

Kelerangan : 45 - 55 : kurang, 56 - 75 : sedang, 76 - 85 : baik, 86 ke alas sangal baik

-No

1

Hal-hal yang Mendukung No

1

Hal-hal yang Menghambat

2 2

3 3

4 4

(8)

LAMPIRAN-1

FORMUlIR EVALUASI FASILITATOR

(Diisi oleh: Peserta Orientasi)

1. Nama Kegiatan Orientasi Bidan dalam Penyelenggaraan Poskesdes 2. Nama Fasilitator

3. Mat e r i 4. HarifTanggal

PENILAI A N

No KOMPONEN N I LA I

セ UP@ 55 60 I 65 70 75 80 85 90 95 100 1 Penguasaan Materi

2 Ketepatan Waktu

S istematika Penyajian

-3

Penggunaan Metode dan Alat

-

r--4

Bantu Diklat

5 Empati, Gaya dan Sikap I

terha dap Peserta

6 Penggunaan Bahasa dan Volume Suara

7 Pemberian Motlvasi Belajar kepada Peserta

8 Pencapaian Tujuan Pembelajaran

9 Kesempatan Tanya Jawab I

10 Ke mampuan Menyajikan

11 Kerapihan Pakaian

セ Ke rj asama antar Tim Pelatih I I I

JUMLAH NILAI I

NILAI RATA-RATA

Keterangan : Bila, 45 - 55 : kurang; 56 - 75 : seda ng; 76 - 85 : baik; 86 ke atas sangat baik

KOMENTAR SARAN

1 1

2 2

I

-3 3

...L L

... . .... ... , Igl. ... ... .. .. ... . Tanda tangan Penilai : .. .. . ... .. .

,

I

I

Sejalan denga n perkembangan parad igma pembang unan tel ah dituangkan arah kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ke-2 bidang kesehatan(2010-2014) menitikberatkan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif promotif dan tidak hanya kuratif dan rehabilitatif , melalui peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan, sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada tahun 2009 menjadi 70,0 tahun pada 2014 dan pencapaian keseluruhan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 .

Poskesdes merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dike lola dan diselenggarakan dari, oleh , untuk dan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi .

Dalam pelaksanaanya Poskesdes memerlukan pembinaan bukan hanya dari sektor kesehatan saja, melainkan dari berbagai instansi terkait agar terjamin kelestariannya . Salah satu upaya pembinaan Poskesdes agar beroperasi maka perlu adanya peningkatan kapasitas bagi bid an Poskesdes , salah satu upayanya melalui orientasi. Untuk menyamakan persepsi dan memudahkan dalam pelaksanaan orientasi bidan Poskesdes maka perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan yang dapat digunakan sebagai

penyelenggaraan orientasi .

acuan

B.TUJUAN

Tersedianya petunjuk pelaksanaan sebagai acuan untuk menyelenggarakan orientasi bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes.

C.

RANCANGAN ORIENTASI
(9)

D. STRUKTUR PROGRAM

Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut diatas, materi orientasi disusun dalam struktur sebagai berikut:

LAMPIRAN

No I Materi

I Materi Dasar

1 I Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif 2 I Penyelenggaraan Poskesdes

I Materi Inti

Jumlah

2 A

B

I Tugas dan Tanggung Jawab Bidan dalam

Penyelenggaraan Poskesdes 2 I 0 3 2 I Penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat 2 I 3 I 0 5

3 I Pengamatan Epidemiologi Sederhana 2 I 0 3

4 I Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana serta

Kegawatdaruratan Kesehatan 2 I 0 3

5 I Observasi Lapang 010 I 5 5

C I Materi Penunjang

1 I Muatan Lokal 1 I 0 I 0

2 I Membangun Komitmen Belajar 012 I 0 2 3 I Rencana Tindak Lanjut 012 I 0 2

Total 9 I 13 I 5 27

Proses, Metode dan Alur Pembelajaran

1. Proses Pembelajaran

Proses Orientasi dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut : a) Dinaminasi dan penggalian harapan peserta serta membangun

komitmen belajar diantara peserta

b) Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap menciptakan iklim yang kondusif dalam proses belajar

c) Penjajagan awal peserta melalui pre test d) Pembahasan Materi

Dalam setiap pembahasan materi inti , peserta orientasi dilibatkan secara aktif sepenuhnya dalam proses pembelajaran, secara umum sebagai berikut:

• Fasilitator mempersiapkan peserta orientasi untuk siap mengikuti proses pembelajaran

(10)

BAB VI

PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan Orientasi Bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes merupakan acuan bagi pengelola orientasi di provinsi/kabupaten. Dengan adanya petunjuk pelaksanaan ini diharapkan menjadi semakin lengkap perangkat operasional dalam rangka meningkatkan hasil orientasi yang diharapkan.

Oleh sebab itu, kepada para pengelola Orientasi Bidan dimaksud Poskesdes, perlu mengambil langkah-Iangkah untuk memahami dan menerapkan petunjuk pelaksanaan ini. Keberhasilan dari penerapannya tergantung pada kemauan yang positif dari semua pihak yang terlibat di dalamnya.

• Fasil itator dapat mengawali proses pembelajaran dengan : penggalian pengalaman peserta , penugasan dalam bentuk individual atau kelompok, penjelasan singkat tentang materi e) Praktik kelas dalam bentuk penugasan

f) Observasi lapang

g) Penjajagan akhir peserta melalui post test

h) Setelah semua materi disampaikan , peserta orientasi dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi dan rangkuman

2. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran menggunakan prinsip Pembelajaran Orang Dewasa , oleh karena itu metode yang dapat digunakan selama proses pembelajaran diantaranya adalah :

a. Ceramah singkat dan tanya jawab, terutama untuk hal-hal yang baru.

b. Curah pendapat, untuk penjajakan pengetahuan dan pengalaman peserta terkait dengan materi yang akan dipelajari c . Penugasan berupa: diskusi kelompok dan latihan

d. e.

Bermain peran, simulasi Observasi lapang

3. Alur pembelajaran

I

I

I

Pembukaan

Pre Test

Membangun Komitmen Belajar

I

I

I

WAWASAN & PENGETAHUAN 1. Pengembangan Desa dan Kelurahan

Siaga Aktif

2 . Penyelenggaraan Poskesdes 3. Tugas dan Tanggung Jawab Bidan dalampenyelenggaraan Poskesdes

Metode:

.

Ceramah

.

Tanya Jawab

KETERAMPILAN

1. Penggerakan dan Pemberda yaan Masyarakat

2. Pengamatan Epidemiologi Sederhana 3. Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana serta kegawatdaruratan kesehatan

·

·

Metode: Bermain peran

Studi kasus Simulasi

·

·

Observasi lapang

Evaluasi

I

I

Penutup

I

I

(11)

E. JADWAL ORIENTASI

No Waktu Materi Pembahasan Fasilitator

Hari Pertama

110.00-12.00 Kedatangan dan Registrasi peserta

2 112.00 -13.30 ISHOMA

3 113.30 -14.30 Pembukaan 4 14.30 -15.00

5 15.00 - 15.30 15.30 -17 .00 6

7 17.00-17.45

8 17.45-19.00 19.00 - 20.30 9

Pre Test Rehat Istirahat

Membangun Komitmen Belajar (BLC) Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Ak1if

Ishoma

Penyelenggaraan Poskesdes

BABV

PENUTUP

Hari Kedua

108.00 -10.15 Tugas dan Tanggung Jawab Bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes

2 10.15 - 10.30 3 10 .30 - 12.00 4 12.00 - 13.00 13.00 -15.15 5

15.15 - 15.30 6

7 15.30 - 17.45 8 17.45 - 19.00

Rehat Sehat

Penggerakan dan Pemberdayaan masyarakat Ishoma

Penggerakan dan Pemberdayaan masyarakat Rehat Sehat

Pengamatan Epidemiologi Sederhana Ishoma

Hari Ketiga

1 08.00 - 08.45 Materi Muatan Lokal

2 1 08.45 - 11.00 Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana serta kegawatdaruratan kesehatan

3 11 .00 - 11.30 Persiapan Observasi Lapang 4 11 .30 -13.00 Ishoma

5 13.00 - 16.45 Observasi Lapang

6 16.45 - 18.00 Penyusunan Laporan Hasil Observasi Lapang

7 18.00 -19.00 Ishoma

Hari Keempat

108.00 - 08.30 Post Test 2 1 08.30 - 10.00 Penyusunan RTL

(12)

BAB V

EVALUASI DAN SERTIFIKASI

A. EVALUASI

Evaluas i yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi :

1. Evaluasi terhadap peserta melalui :

a. Penjajagan awal melalui pre test

b. Pemahaman peserta terhadap materi yang diterima (post test) c . Evaluasi kompetensi yaitu penilaian terhadap kemampuan yang telah didapat peserta melalui penugasan-penugasan dan observasi lapang

2. Evaluasi terhadap fasilitator

Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemajuan fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan kepada peserta dengan baik , serta dapat dipahami dan diserap oleh peserta . Evaluasinya meliputi :

a . Penguasaan materi b. Penggunaan metode

c . Hubungan interpersonal dengan peserta d. Motivasi

3. Evaluasi terhadap penyelenggara orientasi

Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksaaan orientasi. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis , yang meliputi :

a . Tujuan orientasi

b. Relevansi orientasi dengan pelaksanaan tugas

c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja d. Manfaat orientasi bagi peserta atau instansi

e. Hubungan peserta dengan penyelenggara

f. Hubungan peserta dengan pelaksana orientasi g. Pelayanan sekretariat peserta

h. Pelayanan akomodasi dan lainnya i. Pelayanan konsumsi

j. Pelayanan komunikasi dan informasi

B. Sertifikasi

Bagi peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran akan diberikan sertifikat oleh panitia penyelenggara yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Sertifikasi juga bisa diberikan oleh Lembaga yang berwenang menerbitkan sertifikat untuk pelatihan pemberdayaan masyarakat.

BAB II

(13)

BAB II

LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN

A. PERSIAPAN

Persiapan orientasi memegang peranan penting dalam proses orientasi yang pada akhirnya akan menghasilkan orientasi yang bermutu . Hal ini sesuai dengan proses manajemen mutu . Dengan demikian, persiapan dalam orientasi masuk dalam indikator struktur input yang harus terpenuhi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Apabila indikator tidak terpenuhi maka orientasi yang bermutu sulit untuk dapat diwujudkan.

1. Tim Fasilitator wajib membaca semua Petunjuk Pelaksanaan, sehingga mendapatkan pemahaman yang utuh dan jelas tentang pelaksanaan orientasi Bidan dalam penyelenggaraan Poskesdes. 2. Sebelum hari orientasi , Tim Fasilitator perlu bertemu untuk

mempersiapkan orientasi. Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah pembagian tugas sebagai fasilitator yaitu menentukan satu fasilitator untuk setiap materi bahasan.

3. Untuk memperlancar proses orientasi, sangat penting untuk menunjuk salah satu fasilitator secara bergantian sebagai pimpinan orientasi harian . Tugas utamanya adalah memastikan proses orientasi berjalan dengan lancar dan baik.

4 . Pada tahap orientasi , persiapan yang perlu dilakukan Tim Fasilitator adalah mengatur ruangan. Pengaturan ruangan yang tepat untuk mendorong proses partisipasi para peserta adalah bentuk setengah lingkaran atau huruf "U" . Sebaiknya disediakan kursi yang memiliki meja lengan sehingga tidak perlu meja lagi . Meja akan memenuhi ruangan dan menghalangi ruang gerak peserta sehingga membatasi proses partisipasi .

5. Pemeriksaan bahan-bahan orientasi , media belajar yang perlu difotokopi dari petunjuk pelaksanaan , dan alat-alat yang telah disiapkan panitia .

Komponen persiapan orientasi terdiri dari komponen persiapan teknis dan administrasi.

BABV

(14)

1. Tekn is dalam mempersiap kan orientasi ini , Dinas Kesehatan peserta bisa mempelajari bahwa mereka juga bisa memil iki

Provinsi/Bapelkes Daerah berkoordinasi dengan Dinas sikap terbuka dengan orang lain.

Kesehatan Kabupaten/Kota .

9. Bersikap positif: seorang Fasilitator sebaiknya selalu 2. Administrasi menyiapkan pengorganisasian penyelenggaraan

membangun suasana yang positif, mendorong peserta mencari orientasi dan menetapkan uraian tugas . Penyelenggara orientasi

potensi diri sendiri . Jangan memperdebatkan masalah untuk terdiri dari Penasehat, Penanggung Jawab, Ketua, Sekretaris,

mencari kesalahan seseorang , tetapi diskusikan jalan keluarnya. Bendahara, Seksi Umum, Seksi Orientasi, Seksi Pemantauan

dan Penilaian, Anggota Teknis, Anggota Administrasi.

3. Tugas Panitia Penyelenggara a. Ketua

• Mengadakan perencanaan dan persiapan pelaksanaan orientasi.

• Mengkoordinasikan kegiatan sekretariat, bendahara , seksi orientasi, seksi pemantauan , dan seksi penilaian . • Memimpin dan mengawasi pelaksanaan orientasi. • Untuk kelancaran tugasnya, ketua panitia penyelenggara mengadakan hubungan dengan pihak lain yang dipandang perlu.

b. Sekretaris

• Membantu ketua panitia penyelenggara dalam melaksanakan tugasnya.

• Memimpin kegiatan -kegiatan kesekretariatan.

c . Bendahara

• Menyusun anggaran biaya dan mengajukan kepada ketua penyelenggara untuk mengambil keputusan.

• Menyelesaikan urusan pengajuan anggaran pembiayaan yang telah diputuskan.

• Menyusun pertanggungjawaban anggaran biaya orientasi.

d. Seksi Umum

• Membantu kesekretariatan dalam melaksanakan tugasnya. • Mempersiapkan dan menyampaikan surat pemanggilan

cal on peserta orientasi.

(15)

• Menyiapkan akomodasi.

• Mengatur ruangan tempat orientasi dan peralatannya. • Memprogramkan acara selingan (olahraga, rekreasi dan

lain-lain). e . Seksi orientasi

• Mempersiapkan jadwal orientasi.

• Mempersiapkan materi, makalah , bahan, dan media belajar .

• Mempersiapkan fasilitator .

• Mempersiapkan lokasi observasi lapang . • Mengkoordinir para fasilitator.

f . Seksi pemantauan dan penilaian

• Mempersiapkan format-format pemantauan dan penilaian/evaluasi hasil belajar dan penyelenggaraan orientasi.

• Menyelenggarakan penilaian/evaluasi untuk setiap bahasan dan evaluasi penyelenggaraan pada akhir orientasi.

4. Tugas dan tanggung jawab panitia secara umum

a. Mempersiapkan kelengkapan administrasi dan logistik untuk penyelenggaraan kegiatan orientasi.

b. Mengatur agenda kegiatan orientasi dan menyediakan dukungan administrasi dan logistik selama berlangsungnya orientasi.

c. Menyusun laporan penyelenggaraan orientasi dan laporan pertanggungjawaban keuangan penyelenggaraan orientasi.

5. Tugas tim fasilitator

Fasilitator terdiri dari tenaga pemberdayaan masyarakat yang telah dilatih dalam pelatihan fasilitator pemberdayaan masyarakat khususnya bidang kesehatan, baik dari instansi terkait tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Tugas dan tanggung jawab tim fasilitator adalah:

a. Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan menyajikan materi sesuai dengan bidangnya.

b. Menata situasi proses belajar mengajar dengan mengupayakan terjadinya interaksi.

3 . Menghargai dan rendah hati : Cara menghargai peserta adalah dengan menunjukkan minat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka.

4. Mau belajar : Fasilitor perlu memiliki semangat untuk belajar dari peserta karena ada banyak hal yang bisa dipelajari dari peserta yang lebih berpengalaman. Selain itu, Fasilitor tidak akan berhasil apabila tidak memahami seluk beluk pen gala man peserta karena materi yang disampaikan dengan dikaitkan pada pengalaman peserta akan lebih bermakna.

5. Bersikap sederajat dan akrab : Hubungan dengan peserta sebaiknya dilakukan secara informal, akrab, dan santai, sehingga suasana kesederajatan bisa tercipta . Peserta akan mempelajari lebih banyak kalau mereka merasa nyaman dengan Tim Fasilitor. Sebaiknya kita menghindari adanya "jarak" atau "perbedaan" antara Tim Fasilitor dan peserta.

6. Tidak menggurui : Proses belajar berlangsung sama dengan orang dewasa. Orang dewasa memiliki pengalaman dan pendirian, karena itu tidak akan berhasil apabila Fasilitor bersikap sebagai guru yang serba tahu. Sebaiknya kita belajar dengan saling berbagi pengalaman , agar diperoleh satu pemahaman yang kaya .

7. Tidak memihak, menilai, dan mengritik : Mungkin dalam Orientasi, perbedaan pendapat bisa muncul antara peserta. Fasilitor tidak boleh menilai dan mengkritik semua pendapat, juga tidak boleh bersikap memihak . Secara netral Fasilitor mesti berusaha memandu komunikasi antara pihak-pihak yang berbeda pendapat untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya.

(16)

Fasi li tor ke mud ian meDanyakan BAGA IMA NA ca ra mengatasi keadaan tersebut?

Fasilitor perlahan-Iahan membiarkan peserta saling menceritakan pengalaman dan melontarkan pendapatnya.

INGATLAH BATAS WAKTU!

Sekalipun merupakan diskusi yang partisipatif, namun fasilitator juga ingat bahwa setiap materi bahasan dibatasi waktu .

• Batasi jumlah pendapat

• Mintalah peserta yang sudah banyak pendapat untuk memberi kesempatan pada peserta lain yang belum berpendapat • Mintalah peserta untuk berbicara langsung kepada gagasan

ini (tidak bertele-tele)

• Minta fasilitator yang tidak sedang bertugas sebagai pengingat waktu . Sepakati terlebih dahulu bagaimana cara mengingatkan supaya tidak mengganggu proses

B. SIKAP FASILITOR YANG BAlK

1 . Bersikap sabar : Jika kurang sabar melihat proses Orientasi yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu , berarti kita telah mengambil alih kesempatan belajar peserta. Biasanya pada Orientasi yang partisipatif, proses akan sulit pad a tahap-tahap  awal  karena  suasana  belum  cukup  cairo  Tetapi  proses  selanjutnya akan  sangat  hidup  apabila  Fasilitor terus  bersabar  dalam  mendorong  proses  partisipasi  peserta . 

2.  Mendengarkan dan tidak mendominasi : Karena pengalaman  dari  peserta yang  paling  penting dalam  pembelajaran,  Fasilitor  perlu  lebih  banyak  menjadi  pemerhati  dan  pendengar  proses  Orientasi. 

c . Mengarahkan acara belajar. 

d.  Mengadakan bimbingan  pada diskusi. 

e.  Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan  proses orientasi. 

5 .  Tugas  administrasi 

a.  Membentuk panitia penyelenggara dengan SK yang diterbitkan  oleh  Kepala  Dinas  Kesehatan  Provinsi,  yang  didalamnya  terdiri  dari  unsur Bapelkes dan  tim  fasilitator. 

b. Membuat  surat  pemanggilan  peserta  dan  tembusan  pada  yang  bersangkutan.  Surat pemanggilan peserta harus dikirim  paling  lambat  2  minggu  sebelum  orientasi  dilaksanakan  (tergantung  jangkauan  wilayah  setempat).  Dalam  suratpemanggilan  harus  jelas  waktu  dan  tempat  orientasi,  tanggal  mulai  masuk  asrama,  dan  persyaratan  lain  yang  harus dibawa misalnya : SPPD,  bukti  tiket , pas  foto  berlatar  belakang  merah  ukuran  4x5 sebanyak dua buah , dan  biodata  peserta. 

c . Membuat  surat  permohonan  fasilitator  atau  narasumber .  Surat permohonan fasilitator atau  narasumber harus dikirim  paling  lambat satu  minggu  sebelum orientasi  dimulai.  Dalam  surat tersebut harus dijelaskan  materi  yang  akan  diberikan,  waktu , dan  tempat. 

d.  Memperhatikan  kelengkapan  peserta  dalam  pelaksanaan  orientasi  seperti  kehadiran  peserta.  Memperhatikan kesiapan  dan  kelengkapan  narasumber/fasilitator/ pengajar  dalam  pelaksanaan orientasi. 

e.  Surat  permintaan/penerbitan  sertifikat  ditujukan  kepada  Kepala  Dinas  Kesehatan  Provinsi  atau  Pimpinan  Institusi  penyelenggara  orientasi  pada  saat  proses  orientasi  berlangsung. 

f.   Surat permintaan  membuka dan penutupan orientasi ditujukan  kepada  Kepala  Dinas  Kesehatan  Provinsi  atau  Pimpinan  Institusi  penyelenggara orientasi. 

(17)

transport  lokal  panita;  (3)  kebutuhan  alat  tulis  kantor;  (4)  Kebutuhan  alat,  bahan dan  sarana untuk simulasi dan  praktik  lapang  (sesuai  dengan  anggaran  yang  tersedia). 

h.  Menggandakan  makalah  dan  referensi  lain,  di  luar  panduan/bahan/materi yang  sudah  ada. 

B.PELAKSANAAN

Pelaksanaan  orientasi  memegang  peranan  penting  dalam  penyelenggaraan  orientasi.  Acuan  pelaksanaan  orientasi  adalah  jadwal  orientasi  yang  sudah  disusun.  Pastikan  bahwa  proses  pelaksanaan  orientasi  sesuai  dengan  alur proses  pembelajaran.  Keberhasilan kegiatan ini banyak ditentukan oleh kesiapan fasilitator,  penguasaan  materi,  penyediaan  bahan­bahan,  dan  kesiapan  peserta serta  ketepatan  waktu  sesuai  jadwal  yang  disusun. 

1. Peran Fasilitator Utama

Orientasi  partisipatif akan  berjalan  baik  bila dilakukan  dengan  kerjasama  tim.  Fasilitator  utama  memiliki  peran  memimpin  proses belajar untuk materi bahasan  yang bersangkutan dengan  langkah­Iangkah  sebagai berikut: 

a.  Sesaat sebelum  mulai,  mengumpulkan  semua media belajar  dan  bahan  yang  diperlukan selama memandu materi  bahasan  yang  bersangkutan 

b.  Menyampaikan  judul  materi  bahasan,  Tujuan  dan  Waktu  yang  diperlukan untuk kegiatan yang  akan  dibawakan  dengan  mengacu  pada modul 

c.  Memandu  kegiatan  belajar menurut  langkah­Iangkah  yang  terdapat pada  panduan  sesuai  dengan materi bahasan  yang  bersangkutan. 

2. Peran Fasilitator Pendamping

Sementara satu  orang  menjadi fasilitator utama yang  memimpin  kegiatan  belajar,  anggota  Tim  fasilitator  lainnya  sebaiknya  membaur  dengan  para  peserta.  Beberapa  peran  Fasilitator  Pendamping  yang  sedang  tidak  bertugas  di  depan,  adalah:  a . Membantu fasilitator yang  sedang  bertugas apabila diperlukan,  misalnya  memancing  pertanyaan  kepada  peserta agar lebih  aktif berbicara 

b.  Ikut  berdiskusi  seperti  peserta  lainnya  sehingga  suasana 

2. KIAT DISKUSI KELOMPOK ATAU CURAH PENDAPAT

a.   Jika  terlalu  sulit  memandu  dan  menulis  secara  serempak,  satu  pendamping  mungkin  bisa  berperan  sebagai  pencatat  b.   Jika  ada  peserta  yang  diam,  bisa  minta  setiap  peserta  berganti­ganti  menjawab  satu  pertanyaan  dari  "Diskusi  Kelompok". 

c.   Jika perlu sukarelawan untuk permainan,  minta peserta yang  diam  untuk  bermain.  Dalam  diskusi  kelompok,  untuk  menyajikan  hasil  dari  kelompok  kecil  tersebut  pilihlah  seseorang  yang  belum  punya kesempatan. 

d.   Pendamping yang tidak sedang memandu bisa duduk dengan  peserta  dan  me no long  fasilitator  kalau  ada  kesulitan.  e .  Dalam  permainan,  lebih  baik  Tim  fasilitator  terlibat,  sama 

dengan  peserta  lain  agar mengembangkan  keakraban. 

3. CARA MELIBATKAN PESERTA

a.   Proses diskusi yang  partisipatif pada awalnya memang  akan  sulit  karena  cara  ini  masih  merupakan  cara  yang  baru  bagi  kita .  Meskipun  demikian,  proses  ini  akan  berjalan  lancar  apabila  fasilitator  dengan  sabar  melakukan  usaha  meningkatkan  partisipasi  masyarakat. 

b.   Berikut  ini  adalah  beberapa saran  untuk  melibatkan  peserta  dalam  proses  diskusi: 

•   Fasilitor  mengajukan  pertanyaan  APA  terlebih  dahulu  sehingga  peserta  bisa  menceritakan  pengalamannya,  serta  KAPAN  hal  itu  terjadi? 

•   Fasilitor kemudian  menanyakan  kepada beberapa peserta  lain,  apakah  mereka  juga  menemukan  kejadian  yang  serupa? 

•   Fasilitor kemudian  menanyakan  MENGAPA hal  tersebut  terjadi?  (Apa  sebabnya terjadi?) 

(18)

bab セ iv@

PANDUAN BAGI FASILITATOR

A. TEKNIK MEMANDU

1. LANGKAH-LANGKAH UMUM

Semua  materi  bahasan  memiliki  langkah­Iangkah  umum  pelaksanaan kegiatan belajar.  Dalam memandu langkah­Iangkah  pembahasan  materi  bahasan ,  terdapat  beberapa  kegiatan  penting  yang  perlu  dilakukan  fasilitator  untuk  memperlancar  proses , yaitu : 

a.   Setiap  kali  ada tugas  kelompok . 

•   Tuliskan  tugas­tugas  tersebut  di  atas  papan  tulis  atau  kertas  besar (plano)  selama  menjelaskan  tugas  kepada  peserta . 

•   Tuliskan  dengan  huruf  besar  supaya  terbaca  dari  jauh  dan  pastikan  peserta mengerti apa yang  menjadi tugasnya  sebelum  dibagi  kelompok . 

b.  Bagilah peserta dalam  kelompok kecil  secara acak , sehingga  peserta  bisa  berbaur. 

•   Misalnya dengan  meminta peserta  untuk menghitung diri  (yaitu,  kalau  ingin  4 kelompok. 

•   Masing ­masing  peserta  akan  menghitung  "1",  "2" ,  "3" ,  "4" ,  "1" ,  "2" ,  "3",  "4"  secara  berurutan  sampai  semua  punya  nomor. 

•   Dan  kelompok dibuat berdasarkan nomor peserta masing-masing . 

c.   Di  dalam pleno atau  curah  pendapat. 

•   Fasilitator sebaiknya mencatat pendapat­pendapat peserta  di  atas kertas besar (plano) selama memandu pembahasan .  •   Catatlah  pendapat yang  sudah  benar­benar matang atau  diterima oleh forum  agar tidak terlalu  banyak catatan  yang  dibuat. 

membaur dan  akrab,  tetapi  jangan  sampai  dominan  karena  pesertalah yang perlu  febih  aktif 

c.  Mendamp;ngi  kegiatan  kelompok  kecil,  satu  fasilitator  per  kelompok  kalau  memungkinkan 

Hal  yang  diperhatikan dalam  pelaksanaan  orientasi  adalah : 

1. Peran Penyelenggara Orientasi

a.  Persiapan  orientasi 

1)  Membuat rancangan  proses  orientasi. 

2)  Menyusun jadwal orientasi yang sesuai dengan alur proses  pembelajaran 

3)  Memilih  fasilitator sehingga didapatkan  fasilitator  sesuai  dengan  kriteria yang  telah  ditentukan. 

4)  Menentukan alat  bantu  dan  metode orientasi  disesuaikan  dengan  proses pembelajaran  (disesuaikan  dengan  situasi  setempat) . 

5)  Mempersiapkan  pelaksanaan  Observasi  Lapang  (disesuaikan  dengan  situasi  setempat) . 

6)  Berperan  serta  dalam  merancang  instrumen  evaluasi,  sehingga  tersusun  instrumen  evaluasi  baik  evaluasi  peserta,  fasilitator , maupun  evaluasi  penyelenggara . 

b. Pelaksanaan  orientasi  

Dan  atau  bersama Tim  Fasilitator :   1)  Mengendalikan  proses  pembelajaran .  

a)  Pra­proses pembelajaran 

i.  Mengontrol/mengecek  fungsi  alat  bantu/media  orientasi  (audio  visual  aid)  yang  akan  digunakan  agar sesuai  dengan  metode  pembelajaran. 

ii . Memperkenalkan  fasilitator/narasumber  sesuai  dengan  biodata  masing­masing.  

b)  Selama proses  pembelajaran   i.   Terhadap fasilitator/narasumber 

•   Mengendalikan  waktu . 

•   Mengamati  penyampaian  materi  dari  segi  kesesuaian  dengan  materi  bahasan  untuk  mencapai  tujuan  pembelajaran. 

(19)

ii.  Terhadap  peserta 

•   Mengamati pada proses tatap muka, diskusi, atau  penugasan. 

•   Menyediakan  waktu  untuk  konsultasi  peserta.  •   Memandu  refleksi  dan  review  tentang  materi  orientasi yang disampaikan satu  hari  sebelumnya. 

2)   Membuat laporan 

Panitia penyelenggara hendaknya sudah  mempersiapkan  laporan  penyelenggaraan  orientasi  bidan  dalam  penyelenggaraan  Poskesdes  seawal  mungkin.  Paling  lambat  1 (satu)  minggu  setelah  orientasi  dan  dikirimkan  kepada yang  berwenang secara  berjenjang . 

a)  Membuat catatan  harian  proses pembelajaran  selama  orientasi dan  menginformasikan kepada penyelenggara.  b)   Membuat laporan  tentang  proses pembelajaran  mulai  dari  awal  hingga  selesainya  orientasi  meliputi:  ketepatan  hadir peserta  dan  pelatih ,  tahapan  antar  materi  yang  disampaikan , serta cara penyampaian. 

3)   Sebagai  penghubung 

Pelaksana orientasi juga berfungsi  sebagai  penghubung  antara peserta dengan fasilitator/narasumber. 

2. Peran tim teknis

a. Monitoring pengajaran  untuk hari  berikutnya . 

b.  Rekapitulasi  form evaluasi  peserta,  fasilitator,  dan  penyelenggara . 

3. Peran tim administrasi

a.  Memperbaiki  daftar hadir. 

b.  Membuat biodata peserta dan  cek  SPJ  peserta dan  tiket.  c.  Membuat SPJ. 

d. Memastikan  kelengkapan  adminsitrasi. 

e.  Menyediakan  penggandaan  materi  orientasi  peserta 

Hari  terakhir  Orientasi,  sesudah  semua  kegiatan  selesai,  Tim  Fasilitator mengumpulkan  semua  dokumen  hasil  Orientasi  yang  terdapat pada kertas­kertas besar (plano)  dan  catatan  pribadi  yang 

BAB IV

(20)

B AB

III·

PESERTA, FASILITATOR,

PENYELENGGARA DAN PENGORGANISASIAN

A.PESERTA 

Peserta orientasi  adalah  bidan  Poskesdes dengan jumlah  peserta  30  orang/kelas. 

B.  FASILITATOR 

Fasilitator adalah  petugas  atau  pengelola promosi  kesehatan  dan  pemberdayaan  masyarakat yang  pernah  mendapat pelatihan  atau  orientasi  tentang  pemberdayaan  masyarakat  khususnya  bidang  kesehatan . 

c.  

PENYELENGGARA 

1.  Penyelenggara  orientasi  terdiri  dari  unsur  Oinas  Kesehatan  Provinsi  dan  Institusi  Penyelenggara pelatihan  lainnya . 

2.   Penyelenggaraan  dapat  dilakukan  di  Bapelkes,  atau  tempat  lainnya  yang  memiliki  kelengkapan  sarana  dan  prasarana  penunjang  penyelenggaraan  orientasi. 

D.  PENGORGANISASIAN 

Kegiatan  orientasi  ini  melibatkan  unsur Oinas Kesehatan  Provinsi ,  Bapelkes , dan fasilitator dengan susunan organisasi yang  melibatkan  unsur­unsur sebagai  berikut  dan  disesuaikan  dengan  anggaran  yang  tersedia: 

1.  Penasehat 

2.  Penanggungjawab  3.   Ketua 

4.  Sekretaris  5.   Bendahara  6 .  Anggota 

7 .  Anggota administrasi 

dib uat  se la ma  O ri enta si.  T im  Fas ilitator  kemudi an  m emba has  rencana  penulisan  laporan  yang  merupakan  tugas  panitia. 

TIP UNTUK KERJASAMA TIM  FASILITATOR 

Selama  melibatkan  din  dalam  diskusi.  perhatikan  cara  fasil itator  utarna  membawakan  mateh  beta jar  dan  hindari  perdebatan  dengan  sesama  fasilitator 

Tunjukkan  bagaimana  cara  berbeda  pendapat  yang  baik.  meskipun  perbedaan  pendapat  itu  terjadi  sesama  fasilitator;  tetapi ,  hindari  perbedaan  pendapat yang  menjatuhkan fasilitator lainnya 

Amati  peserta­peserta  yang  pasif  dan  bantulah  fasilitator  utama  untuk  membangkitkan  partisipasi  peserta­peserta  dengan  cara  mendorong  mereka bersuara 

Ciptakan  suasana  tim  kerja  yang  positif  dan  saling  membantu  sepenuhnya  selama  proses ;  fasilitator  sebaiknya  tidak  pernah  keluar  masuk  ruangan  seperti juga peserta lainnya 

C.  EVALUASI 

Pelaksanaan  evaluasi  dilakukan  untuk  mengetahui  kinerja  dari  komponen  orientasi  yaitu:  penyelenggara , fasilitator,  dan  peserta. 

Evaluasi  orientasi  terdiri  dari : 

1.   Evaluasi  yang  dilakukan  oleh  peserta terhadap:  a.   Fasilitator dan  narasumber. 

b.   Penyelenggara orientasi. 

c .   Hasilnya sebagai masukan bagi fasilitator untuk meningkatkan  kemampuan  atau  cara  penyajiannya 

2.  Evaluasi yang dilakukan oleh panitia terhadap peserta mengenai:  a.   Pengetahuan . 

b.   Keaktifan,  disiplin , dan  kepemimpinan . 

(21)

セセセ⦅ N@ Apakah  semua peserta terlibat?  Siapa yang tidak cukup terlibat?  Mengapa? 

•   Bagaimana  kita  bisa  mendorongnya  untuk  lebih  aktif?  •   Apakah  ada  peserta yang  mendominasi?  Bagaimana  kita  bisa  mendorongnya  untuk  memberi  kesempatan  kepada  peserta  lain? 

•   Apakah  peserta  bisa  menerima  dan  menghargai  perbedaan  pendapat? 

•   Apa  yang  bisa  kita  lakukan  untuk membangun  suasana  saling  menghargai? 

•   Apakah  fasilitator  masih  dominan  dibandingkan  pese rta?  Bagaimana caranya agar peserta semakin  aktif dan  peran  pelatih  semakin  sedikit? 

D. SASARAN EVALUASI

Sasaran  evaluasi  meliputi  peserta,  fasilitator, dan  penyelenggara  orientasi  yang  meliputi: 

1.  Pre  dan  post­tes.  2.   Penyelenggara. 

3.  Penilaian  untuk fasilitator. 

4.  Instrumen  evaluasi  petugas monitoring 

Evaluasi  terhadap  suatu  program  orientasi  sebaiknya dilakukan  oleh  suatu  tim  yang  terlibat  sejak  perencanaan  sampai  dengan  pelaksanaan.  Dengan  demikian  evaluasi  proses  orientasi  pada  dasarnya  adalah  evaluasi  proses  pembelajaran  selama  proses  berlangsung. 

E. PELAPORAN

Pada  akhir penyelenggaraan  orientasi,  harus dibuat laporan  yang  sudah  selesai  selambat­Iambatnya satu  minggu  setelah  orientasi  berakhir .  Panitia  mengirimkan  laporan  tersebut  kepada :  1.  Kepala  Pusat  Promosi  Kesehatan 

2 .  Kepala  Dinas  Kesehatan  Provinsi. 

3.  Pimpinan  Institusi  Penyelenggara Orientasi .  4 .  Terlampir format­format laporan . 

BAB II

PESERTA, FASILITATOR,

PENYELENGGARA

(22)

•   Apakah semua peserta terlibat? Siapa yang  tidak cukup terlibat?  Mengapa? 

•   Bagaimana  kita  bisa  mendorongnya  untuk  lebih  aktif?  •   Apakah  ada  peserta yang  mendominasi?  Bagaimana  kita  bisa  mendorongnya  untuk  memberi  kesempatan  kepada  peserta  lain? 

•   Apakah  peserta  bisa  menerima  dan  menghargai  perbedaan  pendapat? 

•   Apa  yang  bisa  kita  lakukan  untuk  membangun  suasana  saling  menghargai? 

•   Apakah  fasilitator  masih  dominan  dibandingkan  peserta?  Bagaimana caranya agar peserta semakin  aktif dan peran  pelatih  semakin  sedikit? 

D. SASARAN EVALUASI

Sasaran  evaluasi  meliputi  peserta,  fasilitator,  dan  penyelenggara  orientasi  yang  meliputi: 

1.  Pre  dan  post­tes .  2.   Penyelenggara. 

3.   Penilaian  untuk fasilitator. 

4.  Instrumen  evaluasi  petugas monitoring 

Evaluasi  terhadap  suatu  program  orientasi  sebaiknya  dilakukan  oleh  suatu  tim  yang  terlibat  sejak  perencanaan  sampai  dengan  pelaksanaan .  Dengan  demikian  evaluasi  proses  orientasi  pada  dasarnya  adalah  evaluasi  proses  pembelajaran  selama  proses  berlangsung. 

E. PELAPORAN

Pada akhir penyelenggaraan  orientasi,  harus dibuat laporan  yang  sudah  selesai  selambat­Iambatnya  satu  minggu  setelah  orientasi  berakhir.  Panitia  mengirimkan  laporan  tersebut  kepada:  1.  Kepala  Pusat  Promosi  Kesehatan 

2.  Kepala  Dinas  Kesehatan  Provinsi. 

3.   Pimpinan  Institusi  Penyelenggara Orientasi.  4. Terlampir format­format  laporan. 

BAB III

PESERTA, FASILITATOR,

PENYELENGGARA

(23)

BAB III

PESERTA, FASILITATOR,

PENYELENGGARA DAN PENGORGANISASIAN

A.PESERTA

Peserta orientasi  adalah  bidan  Poskesdes  dengan jumlah  peserta  30  orang/kelas . 

B. FASILITATOR

Fasilitator adalah  petugas atau  pengelola promosi  kesehatan  dan  pemberdayaan masyarakat yang  pernah  mendapat pelatihan  atau  orientasi  tentang  pemberdayaan  masyarakat  khususnya  bidang  kesehatan . 

c.

PENYELENGGARA

1.  Penyelenggara  orientasi  terdiri  dari  unsur  Dinas  Kesehatan  Provinsi  dan  Institusi  Penyelenggara pelatihan  lainnya. 

2.  Penyelenggaraan  dapat  dilakukan  di  Bapelkes,  atau  tempat  lainnya  yang  memiliki  kelengkapan  sarana  dan  prasarana  penunjang penyelenggaraan  orientasi. 

D. PENGORGANISASIAN

Kegiatan  orientasi  ini  melibatkan  unsur Dinas  Kesehatan  Provinsi,  Bapelkes, dan fasilitator dengan susunan organisasi yang  melibatkan  unsur­unsur sebagai  berikut  dan  disesuaikan  dengan  anggaran  yang  tersedia: 

1.  Penasehat 

2.  Penanggung jawab  3.  Ketua 

4.   Sekretaris  5.  Bendahara  6.  Anggota 

7.  Anggota administrasi 

dibuat  selama  Orientasi.  Tim  Fasilitator  kemudian  membahas  rencana  penulisan  laporan  yang  merupakan  tugas  panitia . 

TIP UNTUK KERJASAMA TIM FASILITATOR

Selama  melibatkan  din  dalam  diskusi,  perhatikan  cara  fasilitator  utarna  membawakan  mateh  beta jar  dan  hindari  perdebatan  dengan  sesama  fasilitator 

Tunjukkan  bagaimana  cara  berbeda  pendapat  yang  baik,  meskipun  perbedaan  pendapat  itu  terjadi  sesama  fasilitator;  tetapi,  hindari  perbedaan pendapat yang  menjatuhkan fasilitator lainnya 

•   Amati  peserta­peserta  yang  pasif  dan  bantulah  fasilitator  utama  untuk  membangkitkan  partisipasi  peserta­peserta  dengan  cara  mendorong  mereka bersuara 

Ciptakan  suasana  tim  kerja  yang  positif  dan  saling  membantu  sepenuhnya  selama  proses;  fasilitator  seba iknya  tidak  pernah  keluar  masuk  ruangan  seperti juga peserta lainnya 

C. EVALUASI

Pelaksanaan  evaluasi  dilakukan  untuk  mengetahui  kinerja  dari  komponen  orientasi yaitu:  penyelenggara,  fasilitator,  dan  peserta. 

Evaluasi  orientasi  terdiri  dari: 

1.   Evaluasi  yang  dilakukan  oleh  peserta  terhadap:  a.   Fasilitator dan  narasumber. 

b.   Penyelenggara  orientasi . 

c .   Hasilnya sebagai  masukan bagi fasilitator untuk meningkatkan  kemampuan  atau  cara  penyajiannya 

2 .  Evaluasi yang  dilakukan oleh panitia terhadap peserta mengenai:  a.   Pengetahuan. 

b.   Keaktifan,  disiplin,  dan  kepemimpinan. 

(24)

ii.  Terhadap  peserta 

•   Mengamati pada proses tatap muka,  diskusi,  atau  penugasan . 

•   Menyediakan  waktu  untuk  konsultasi  peserta.  •   Memandu  refleksi  dan  review  tentang  materi  orientasi yang disampaikan satu  hari sebelumnya . 

2)   Membuat laporan 

Panitia  penyelenggara hendaknya sudah  mempersiapkan  laporan  penyelenggaraan  orientasi  bidan  dalam  penyelenggaraan  Poskesdes  seawal  mungkin.  Paling  lambat  1 (satu)  minggu  setelah  orientasi  dan  dikirimkan  kepada yang  berwenang secara  berjenjang. 

a)  Membuat catatan  harian  proses  pembelajaran  selama  orientasi dan  menginformasikan kepada penyelenggara .  b)   Membuat laporan tentang  proses  pembelajaran  mulai  dari  awal  hingga  selesainya  orientasi  meliputi :  ketepatan  hadir  peserta  dan  pelatih,  tahapan  antar  materi  yang  disampaikan,  serta cara  penyampaian. 

3)  Sebagai  penghubung 

Pelaksana orientasi  juga berfungsi  sebagai  penghubung  antara  peserta dengan fasilitatorinarasumber . 

2. Peran tim teknis

a.  Monitoring  pengajaran  untuk  hari  berikutnya . 

b.  Rekapitulasi  form evaluasi  peserta,  fasilitator,  dan  penyelenggara. 

3. Peran tim administrasi

a.  Memperbaiki  daftar hadir. 

b.  Membuat biodata  peserta dan  cek  SPJ  peserta dan  tiket.  c.  Membuat SPJ. 

d.  Memastikan  kelengkapan  adminsitrasi. 

e.  Menyediakan  penggandaan  materi  orientasi  peserta 

Hari  terakhir  Orientasi ,  sesudah  semua  kegiatan  selesai ,  Tim  Fasilitator  mengumpulkan  semua  dokumen  hasil  Orientasi  yang  terdapat pada kertas­kertas besar (plano)  dan  catatan  pribadi yang 

BAB IV

(25)

BAB IV

PANDUAN BAGI FASILITATOR

A. TEKNIK MEMANDU

1. LANGKAH-LANGKAH UMUM

Semua  materi  bahasan  memiliki  langkah­Iangkah  umum  pelaksanaan  kegiatan belajar.  Dalam  memandu  langkah­Iangkah  pembahasan  materi  bahasan ,  terdapat  beberapa  kegiatan  penting  yang  perlu  dilakukan  fasilitator  untuk  memperlancar  proses,  yaitu: 

a.   Setiap  kali  ada tugas  kelompok. 

•   Tuliskan  tugas­tugas  tersebut  di  atas  papan  tulis  atau  kertas  besar (plano)  selama  menjelaskan  tugas  kepada  peserta. 

•   Tuliskan  dengan  huruf  besar supaya  terbaca  dari  jauh  dan  pastikan peserta mengerti apa yang  menjadi tugasnya  sebelum  dibagi  kelompok. 

b.   Bagilah  peserta dalam  kelompok kecil  secara acak,  sehingga  peserta bisa  berbaur. 

•   Misalnya dengan meminta peserta untuk menghitung  diri  (yaitu , kalau  ingin  4 kelompok. 

•   Masing­masing  peserta  akan  menghitung  "1",  "2",  "3",  "4",  "1",  "2",  "3",  "4"  secara  berurutan  sampai  semua  punya  nomor. 

•   Dan  kelompok dibuat berdasarkan nomor peserta masing-masing . 

c.   Di  dalam  plena  atau  curah  pendapat. 

•   Fasilitator sebaiknya mencatat pendapat­pendapat peserta  di atas kertas besar (plano) selama memandu pembahasan .  •   Catatlah  pendapat yang  sudah  benar­benar matang  atau  diterima oleh  forum  agar tidak terlalu  banyak catatan yang  dibuat. 

membaur dan  akrab , tetapi  jangan  sampai  dominan  karena  pesertalah yang  perlu  lebih  aktif 

c.  Mendampingi  kegiatan  kelompok  kecil,  satu  fasilitator  per  kelompok kalau  memungkinkan 

Hal  yang  diperhatikan  dalam  pelaksanaan  orientasi  adalah: 

1. Peran Penyelenggara Orientasi

a.  Persiapan  orientasi 

1)  Membuat  rancangan  proses orientasi. 

2)  Menyusun jadwal orientasi yang  sesuai dengan alur proses  pembelajaran 

3)  Memilih fasilitator sehingga didapatkan  fasilitator sesuai  dengan  kriteria  yang  telah  ditentukan. 

4)   Menentukan alat bantu  dan  metode orientasi  disesuaikan  dengan proses pembelajaran  (disesuaikan  dengan situasi  setempat). 

5)   Mempersiapkan  pelaksanaan  Observasi  Lapang  (disesuaikan  dengan  situasi  setempat). 

6)   Berperan  serta  dalam  merancang  instrumen  evaluasi,  sehingga  tersusun  instrumen  evaluasi  baik  evaluasi  peserta,  fasilitator , maupun  evaluasi  penyelenggara. 

b. Pelaksanaan  orientasi  

Dan  atau  bersama Tim  Fasilitator :   1)  Mengendalikan  proses  pembelajaran.  

a)  Pra­proses pembelajaran 

i.   Mengontrol/mengecek  fungsi  alat  bantu/media  orientasi  (audio  visual  aid)  yang  akan  digunakan  agar sesuai  dengan  metode pembelajaran. 

ii . Memperkenalkan  fasilitator/narasumber  sesuai  dengan  biodata  masing­masing. 

b)  Selama proses pembelajaran  i.   Terhadap fasilitator/narasumber 

•   Mengendalikan  waktu . 

•   Mengamati  penyampaian  materi  dari  segi  kesesuaian  dengan  materi  bahasan  untuk  mencapai  tujuan  pembelajaran. 

(26)

transport  lokal  pan ita;  (3)  kebutuhan  alat  tulis  kantor;  (4)  Kebutuhan alat, bahan dan  sarana  untuk simulasi dan  praktik  lapang  (sesuai  dengan  anggaran  yang  tersedia) . 

h. Menggandakan  makalah  dan  referensi  lain ,  di  luar  panduan/bahan/materi  yang  sudah  ada. 

B.PELAKSANAAN

Pelaksanaan  orientasi  memegang  peranan  penting  dalam  penyelenggaraan  orientasi.  Acuan  pelaksanaan  orientasi  adalah  jadwal  orientasi  yang  sudah  disusun .  Pastikan  bahwa  proses  pelaksanaan  orientasi  sesuai  dengan  alur  proses  pembelajaran.  Keberhasilan kegiatan ini banyak ditentukan oleh  kesiapan fasilitator,  penguasaan  materi ,  penyediaan  bahan­bahan,  dan  kesiapan  peserta serta ketepatan  waktu  sesuai  jadwal  yang  disusun . 

1. Peran Fasilitator Utama

Orientasi  partisipatif akan  berjalan  baik  bila dilakukan  dengan  kerjasama  tim .  Fasilitator  utama  memiliki  peran  memimpin  proses belajar untuk materi bahasan yang  bersangkutan dengan  langkah­Iangkah  sebagai  berikut: 

a. Sesaat sebelum  mulai,  mengumpulkan semua  media belajar  dan  bahan yang diperlukan selama memandu materi bahasan  yang  bersangkutan 

b.  Menyampaikan  judul  materi  bahasan ,  Tujuan  dan  Waktu  yang  diperlukan untuk kegiatan yang  akan dibawakan dengan  mengacu  pada  modul 

c . Memandu  kegiatan  belajar menurut  langkah­Iangkah  yang  terdapat pada panduan  sesuai  dengan  materi  bahasan yang  bersangkutan . 

2. Peran Fasilitator Pendamping

Sementara satu  orang menjadi fasilitator utama yang  memimpin  kegiatan  belajar ,  anggota  Tim  fasilitator  lainnya  sebaiknya  membaur  dengan  para  peserta.  Beberapa  peran  Fasilitator  Pend am ping  yang  sedang  tidak  bertugas  di  depan,  adalah :  a.  Membantu fasilitator yang sedang bertugas apabila diperlukan,  misalnya  memancing pertanyaan kepada peserta agar lebih  aktif berbicara 

b . Ikut  berdiskus f seperti  peserta  lainnya  seh ingga  suasana 

2. KIAT DISKUSI KELOMPOK ATAU CURAH PENDAPAT

a.   Jika  terlalu  sulit  memandu  dan  menu lis  secara  serempak ,  satu  pendamping  mungkin  bisa  berperan  sebagai  pencatat  b.   Jika  ada  peserta  yang  diam ,  bisa  minta  setiap  peserta  berganti­ganti  menjawab  satu  pertanyaan  dari  "Diskusi  Kelompok" . 

c.   Jika perlu sukarelawan untuk permainan , minta peserta yang  diam  untuk  bermain .  Dalam  diskusi  kelompok ,  untuk  menyajikan  hasil  dari  kelompok  kecil  tersebut  pilihlah  seseorang  yang  belum  punya  kesempatan . 

d.   Pendamping  yang tidak sedang memandu bisa duduk dengan  peserta  dan  menolong  fasilitator  kalau  ada  kesulitan.  e.   Dalam  permainan,  lebih  baik  Tim  fasilitator  terlibat,  sama 

dengan  peserta  lain  agar mengembangkan  keakraban. 

3. CAR A  MELIBATKAN PESERTA

a .   Proses diskusi  yang  partisipatif pad a awalnya memang akan  sulit  karena  cara  ini  masih  merupakan  cara  yang  baru  bagi  kita.  Meskipun  demikian ,  proses  ini  akan  berjalan  lancar  apabila  fasilitator  dengan  sabar  melakukan  usaha  meningkatkan  partisipasi  masyarakat. 

b .   Berikut  ini  adalah  beberapa saran  untuk melibatkan  peserta  dalam proses  diskusi : 

•   Fasilitor  mengajukan  pertanyaan  APA  terlebih  dahulu  sehingga  peserta  bisa  menceritakan  pengalamannya ,  serta  KAPAN  hal  itu  terjadi? 

•   Fasilitor kemudian  menanyakan  kepada beberapa peserta  lain ,  apakah  mereka  juga  menemukan  kejadian  yang  serupa? 

•   Fasilitor kemudian  menanyakan  MENGAPA hal  tersebut  terjadi?  (Apa sebabnya terjadi?) 

(27)

•  

Fasilitor  kemudian  menanyakan  BAGAIMANA  cara  mengatasi  keadaan  tersebut? 

•  

Fasilitor  perlahan ­Iahan  membiarkan  peserta  saling  menceritakan  pengalaman  dan  melontarkan  pendapatnya. 

INGATLAH BATAS WAKTU!

Sekalipun merupakan diskusi yang partisipatif,  namun fasilitator  juga ingat bahwa setiap materi  bahasan dibatasi waktu . 

•   Batasi jumlah pendapat 

•   Mintalah peserta yang sudah banyak pendapat untuk memberi  kesempatan pada peserta lain yang  belum berpendapat  •   Mintalah  peserta untuk berbicara langsung  kepada gagasan 

ini  (tidak bertele­tele) 

•   Minta fasilitator yang tidak sedang bertugas sebagai pengingat  waktu. Sepakati terlebih dahulu bagaimana cara mengingatkan  supaya tidak mengganggu proses 

B. SIKAP FASILITOR YANG BAlK

1 .  Bersikap sabar : Jika  kurang  sabar melihat proses  Orientasi  yang  kurang  lancar lalu  mengambil alih  proses  itu , berarti  kita  telah  mengambil  alih  kesempatan  belajar  peserta.  Biasanya  pada Orientasi  yang  partisipatif , proses  akan  sulit pada tahap-tahap  awal  karena  suasana  belum  cukup  cair o Tetapi  proses  selanjutnya akan  sangat  hid up  apabila  Fasilitor terus  bersabar  dalam  mendorong  proses  partisipasi  peserta . 

2. Mendengarkan dan tidak mendominasi : Karena pengalaman  dari  peserta yang  paling  penting  dalam  pembelajaran , Fasilitor  perlu  lebih  banyak  menjadi  pemerhati  dan  pendengar proses  Orientasi. 

c . Mengarahkan  acara  belajar. 

d.  Mengadakan  bimbingan  pada diskusi . 

e . Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan  proses orientasi . 

6 .   Tugas  administrasi 

a.  Membentuk panitia penyelenggara dengan SK yang diterbitkan  oleh  Kepala  Dinas  Kesehatan  Provinsi , yang  didalamnya  terdiri  dari  unsur Bapelkes dan  tim  fasilitator. 

b. Membuat  surat  pemanggilan  peserta  dan  tembusan  pada  yang  bersangkutan.  Surat pemanggilan  peserta harus dikirim  paling  lambat  2  minggu  sebelum  orientasi  dilaksanakan  (tergantung  jangkauan  wilayah  setempat).  Dalam  suratpemanggilan  harus jelas  waktu  dan  tempat  orientasi,  tanggal  mulai  masuk  asrama ,  dan  persyaratan  lain  yang  harus  dibawa misalnya : SPPD , bukti  tiket , pas  foto  berlatar  belakang  merah ukuran  4x6 sebanyak dua buah , dan  biodata  peserta. 

c.  Membuat  surat  permohonan  fasilitator  atau  narasumber.  Surat  permohonan  fasilitator atau  narasumber harus dikirim  paling  lambat satu  minggu  sebelum  orientasi dimulai.  Dalam  surat tersebut  harus  dijelaskan  materi  yang  akan  diberikan,  waktu,  dan  tempat. 

d.  Memperhatikan  kelengkapan  peserta  dalam  pelaksanaan  orientasi seperti kehadiran  peserta . Memperhatikan  kesiapan  dan  kelengkapan  narasumber/fasilitator/pengajar  dalam  pelaksanaan  orientasi . 

e.  Surat  permintaan / penerbitan  sertifikat  ditujukan  kepada  Kepala  Dinas  Kesehatan  Provinsi  atau  Pimpinan  Institusi  penyelenggara  orientasi  pada  sa at  proses  orientasi  berlangsung . 

f. Surat permintaan  membuka dan penutupan orientasi ditujukan  kepada  Kepala  Dinas  Kesehatan  Provinsi  atau  Pimpinan  Institusi  penyelenggara orientasi. 

(28)

•   Menyiapkan akomodasi. 

•   Mengatur  ruangan  tempat  orientasi  dan  peralatannya .  •   Memprogramkan  acara selingan  (olahraga,  rekreasi  dan 

lain­lain) .  e.  Seksi  orientasi 

•   Mempersiapkan jadwal  orientasi. 

•   Mempersiapkan  materi ,  makalah,  bahan,  dan  media  belajar . 

•   Mempersiapkan  fasilitator. 

•   Mempersiapkan  lokasi  observasi  lapang.  •   Mengkoordinir para fasilitator. 

f.   Seksi  pemantauan  dan  penilaian 

•   Mempersiapkan  format­format  pemantauan  dan  penilaian/evaluasi  hasil  belajar  dan  penyelenggaraan  orientasi . 

•   Menyelenggarakan  penilaian/evaluasi  untuk  setiap  bahasan  dan  evaluasi  penyelenggaraan  pada  akhir  orientasi . 

4.   Tugas dan tanggung jawab panitia secara  umum 

a . Mempersiapkan kelengkapan administrasi  dan  logistik untuk  penyelenggaraan  kegiatan orientasi . 

b. Mengatur  agenda  kegiatan  orientasi  dan  menyediakan  dukungan  administrasi  dan logistik  selama berlangsungnya  orientasi . 

c.  Menyusun  laporan  penyelenggaraan  orientasi  dan  laporan  pertanggungjawaban  keuangan  penyelenggaraan  orientasi . 

5.   Tugas tim  fasilitator 

Fasilitator terdiri  dari  tenaga pemberdayaan  masyarakat yang  telah  dilatih  dalam  pelatihan  fasilitator  pemberdayaan  masyarakat  khususnya  bidang  kesehatan,  baik  dari  instansi  terkait  tingkat  provinsi  maupun  kabupaten  dan  kota.  Tugas dan  tanggung  jawab tim  fasilitator  adalah: 

a.  Menata acara belajar,  menyiapkan  materi,  dan  menyajikan  materi sesuai  dengan bidangnya. 

b . Menata  situasi  proses  belajar  mengajar  dengan  mengupayakan ferjadinya  interaksi. 

3.  Menghargai dan rendah hati :  Cara  menghargai  peserta  adalah  dengan  menunjukkan  minat  yang  sungguh­sungguh  pada  pengetahuan  dan  pengalaman  mereka. 

4. Mau belajar : Fasilitor  perlu  memiliki  semangat  untuk  belajar 

dari  peserta  karena  ada  banyak  hal  yang  bisa  dipelajari  dari  peserta  yang  lebih  berpengalaman.  Selain  itu ,  Fasilitor  tidak  akan  berhasil  apabila tidak memahami  seluk beluk pengalaman  peserta  karena  materi  yang  disampaikan  dengan  dikaitkan  pada  pengalaman  peserta  akan  lebih  bermakna. 

5. Bersikap sederajat dan akrab :  Hubungan  dengan  peserta 

seba iknya  dilakukan  secara  informal,  akrab,  dan  santai ,  sehingga suasana  kesederajatan  bisa  tercipta .  Peserta  akan  mempelajari lebih banyak kalau  mereka merasa nyaman dengan  Tim  Fasilitor . Sebaiknya  kita  menghindari  adanya  "jarak"  atau  "perbedaan"  antara Tim  Fasilitor dan  peserta . 

6. Tidak menggurui : Proses  belajar  berlangsung sama dengan 

orang  dewasa.  Orang  dewasa  memiliki  pengalaman  dan  pendirian ,  karena  itu  tidak  akan  berhasil  apabila  Fasilitor  bersikap sebagai  guru yang  serba tahu.  Sebaiknya kita  belajar  dengan  saling  berbagi  pengalaman ,  agar  diperoleh  satu  pemahaman  yang  kaya. 

7. Tidak memihak, menilai, dan mengritik :  Mungkin  dalam 

Orientasi,  perbedaan  pendapat  bisa  muncul  antara  peserta.  Fasilitor tidak  boleh  menilai  dan  mengkritik  semua  pendapat,  juga  tidak  boleh  bersikap  memihak.  Secara  netral  Fasilitor  mesti  berusaha memandu  komunikasi  antara pihak­pihak yang  berbeda  pendapat  untuk  mencari  kesepakatan  dan  jalan  keluarnya. 

8. Bersikap terbuka: Fasilitor jangan  segan  untuk berterus terang 

(29)

1.   Teknis  dalam  mempersiapkan  orientasi  ini,  Dinas  Kesehatan  peserta  bisa  mempelajari  bahwa  mereka  juga  bisa  memiliki 

Provinsi/Bapelkes  Daerah  berkoordinasi  dengan  Dinas sikap terbuka  dengan  orang  lain. 

Kesehatan  Kabupaten/Kota. 

9. Bersikap posit if:  seorang  Fasilitator  sebaiknya  selalu  2.  Administrasi  menyiapkan pengorganisasian  penyelenggaraan  membangun suasana yang  positif,  mendorong peserta  mencari  orientasi  dan  menetapkan  uraian tugas.  Penyelenggara orientasi  potensi  diri  sendiri.  Jangan  memperdebatkan  masalah  untuk  terdiri  dari  Penasehat , Penanggung Jawab,  Ketua,  Sekretaris,  mencari  kesalahan  seseorang, tetapi  diskusikan jalan  keluarnya.  Bendahara , Seksi  Umum , Seksi  Orientasi,  Seksi  Pemantauan 

dan  Penilaian,  Anggota Teknis,  Anggota  Administrasi. 

3.   Tugas  Panitia  Penyelenggara  a.  Ketua 

•   Mengadakan  perencanaan dan  persiapan  pelaksanaan  orientasi. 

•   Mengkoordinasikan kegiatan sekretariat,  bendahara,  seksi  orientasi,  seksi  pemantauan,  dan  seksi  penilaian. 

•   Memimpin  dan  mengawasi  pelaksanaan  orientasi .  •   Untuk kelancaran tugasnya,  ketua  panitia penyelenggara  mengadakan hubungan dengan pihak lain yang dipandang  perlu. 

b.  Sekretaris 

•   Membantu  ketua  panitia  penyelenggara  dalam  melaksanakan  tugasnya. 

•   Memimpin  kegiatan­kegiatan  kesekretariatan . 

c . Bendahara 

•   Menyusun anggaran biaya dan  mengajukan  kepada ketua  penyelenggara  untuk mengambil  keputusan. 

•   Menyelesaikan  urusan  pengajuan  anggaran  pembiayaan  yang  telah  diputuskan. 

•   Menyusun  pertanggungjawaban anggaran biaya orientasi.  d.  Seksi  Umum 

•   Membantu kesekretariatan dalam melaksanakan tugasnya.  •   Mempersiapkan  dan  menyampaikan  surat  pemanggilan 

calon  peserta orientasi. 

(30)

BAS II

LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN

A. PERSIAPAN

Persiapan  orientasi  memegang  peranan  penting  dalam  proses  orientasi  yang  pada  akhirnya  akan  menghasilkan  orientasi  yang  bermutu.  Hal  ini  sesuai  dengan proses  manajemen  mutu . Dengan  demikian,  persiapan dalam orientasi  masuk dalam indikator struktur  input  yang  harus  terpenuhi  sesuai  dengan  standar  yang  telah  ditetapkan.  Apabila  indikator tidak terpenuhi  maka orientasi  yang  bermutu  sulit  untuk dapat diwujudkan. 

1.   Tim  Fasilitator wajib  membaca semua  Petunjuk  Pelaksanaan,  sehingga mendapatkan pemahaman  yang  utuh dan jelas tentang  pelaksanaan orientasi  Bidan dalam penyelenggaraan  Poskesdes .  2.   Sebelum  hari  orientasi , Tim  Fasilitator  perlu  bertemu  untuk  mempersiapkan  orientasi.  Hal­hal  yang  perlu  dipersiapkan  adalah  pembagian tugas sebagai  fasilitator yaitu  menentukan  satu  fasilitator  untuk set iap  materi  bahasan. 

3.   Untuk  memperlancar  proses  orientasi , sangat  penting  untuk  menunjuk  salah  satu  fasilitator  secara  bergantian  sebagai  pimpinan orientasi harian. Tugas utamanya adalah  memastikan  proses orientasi  berjalan  dengan  lancar dan  baik . 

4.   Pada  tahap  orientasi,  persiapan  yang  perlu  dilakukan  Tim  Fasilitator adalah mengatur ruangan.  Pengaturan  ruangan  yang  tepat untuk mendorong proses partisipasi  para peserta adalah  bentuk setengah lingkaran  atau  huruf "U".  Sebaiknya disediakan  kursi  yang  memiliki  meja lengan  sehingga tidak perlu  meja lagi.  Meja akan  me menu hi  ruangan  dan  menghalangi  ruang  gerak  peserta sehingga membatasi proses  partisipasi. 

5.   Pemeriksaan  bahan­bahan orientasi,  media belajar yang  perlu  difotokopi  dari  petunjuk pelaksanaan,  dan  alat­alat yang  telah  disiapkan  panitia. 

Komponen  persiapan  orientasi  terdiri  dari  komponen  persiapan  teknis dan  administrasi. 

BABV

(31)

BAB V

EVALUASI DAN SERTIFIKASI

A.  EVALUASI 

Evaluasi  yang  dilakukan  dalam  pelatihan  ini  meliputi  :  1.  Evaluasi terhadap peserta melalui : 

a.   Penjajagan  awal  melalui  pre  test 

b.   Pemahaman  peserta terhadap  materi  yang  diterima  (post test)  c.   Evaluasi  kompetensi yaitu  penilaian terhadap  kemampuan yang  telah  didapat  peserta  melalui  penugasan­penugasan  dan  observasi  lapang 

2.   Evaluasi terhadap fasilitator 

Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian  yang  menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemajuan  fas ilitator dalam  menyampaikan pengetahuan dan  atau  keterampilan  kepada  peserta  dengan  baik , serta  dapat  dipahami  dan  diserap  oleh  peserta.  Evaluasinya  meliputi  : 

a.   Penguasaan  materi  b.   Penggunaan metode 

c.   Hubungan  interpersonal dengan  peserta  d.   Motivasi 

3.   Evaluasi terhadap penyelenggara orientasi 

Evaluasi  dilakukan  oleh  peserta  terhadap  pelaksaaan  orientasi.  Obyek  evaluasi  adalah  pelaksanaan  administrasi  dan  akademis ,  yang  meliputi  : 

a.   Tujuan  orientasi 

b.   Relevansi  orientasi  dengan  pelaksanaan tugas 

c.   Manfaat setiap materi bagi  pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja  d.   Manfaat orientasi  bagi  peserta atau  instansi 

e.   Hubungan peserta dengan  penyelenggara  f.   Hubungan  peserta dengan  pelaksana orientasi  g.   Pelayanan  sekretariat peserta 

h.   Pelayanan  akomodasi  dan  lainnya  i.   Pelayanan  konsumsi 

j .   Pelayanan  komunikasi  dan  informasi  B.  Sertifikasi 

Bagi  peserta  yang  telah  menyelesaikan  proses  pembelajaran  akan  diberikan  sertifikat  oleh  panitia  penyelenggara yang  ditandatangani  oleh  pejabat  yang  berwenang.  Sertifikasi  juga  bisa  diberikan  oleh  Lembaga  yan g  berwenang  men erbit kan  sertifikat  untuk  pelatfh an  pemberdayaan  masyarakat. 

BAB II

(32)

E. JADWAL ORIENTASI

No Waktu Materi Pembahasan

Hari Pertama

1 10.00 - 12.00 Kedatangan dan Registrasi peserta 

2 12.00 - 13.30 ISHOMA 

3 13.30 - 14.30 Pembukaan  4 14.30 - 15.00 Pre Test  5 15.00 - 15.30 Rehat  Istirahat 

6 15.30-17.00 Membangun Komitmen  Belajar (Ble)  7 17.00 -17.45 Pengembangan  Desa  dan  Kelurahan  Siaga 

Ak1if 

8 17.45 -19.00 Ishoma 

9 19.00 - 20.30 Penyelenggaraan  Poskesdes 

Hari Kedua

1 08.00-10.15 Tugas dan Tanggung Jawab Bidan dalam  penyelenggaraan Poskesdes 

2 10.15 -10 .30 Rehat Sehat 

3 10.30 - 12.00 Penggerakan  dan Pemberdayaan  masyarakat 

4 12.00 -13.00 Ishoma 

5 13.00-15.15 Penggerakan  dan  Pemberdayaan  masyarakat  6 15.15 - 15.30 Rehat Sehat 

7 15.30 - 17.45 Pengamatan Epidemiologi Sederhana 

8 17.45 -19.00 Ishoma 

Hari Ketiga 

1 08 .00 - 08.45 Materi Muatan lokal 

2 08.45 - 11 .00 Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana  serta kegawatdaruratan kesehatan 

3 11.00-1 1.30 Persiapan  Observasi  lapang  4 11 .30 - 13.00 Ishoma 

5 13.00 - 16.45 Observasi  lapang 

6 16.45 - 18.00 Penyusunan  laporan Hasil Observasi  l apang  7 18.00 - 19.00 Ishoma 

Hari Keempat 

1 08.00 - 08.30 Post Test  2 08 .30 - 10.00 Penyusunan RTl 

3 10.00 - 11 .00 Presentasi Hasil Observasi  l apang  4 11 .00 - 12.00 Penutupan 

Fasilitator

BABVI

(33)

BAB VI

PENUTUP

Petunjuk  Pelaksanaan  Orientasi  Bidan  dalam  penyelenggaraan  Poskesdes  merupakan  acuan  bagi  pengelola  orientasi  di  provinsi/kabupaten.  Dengan  adanya  petunjuk  pelaksanaan  ini  diharapkan  menjadi  semakin  lengkap  perangkat  operasional  dalam  rangka  meningkatkan  hasil  orientasi yang  diharapkan. 

Oleh sebab  itu,  kepada para pengelola Orientasi  Bidan  dimaksud  Poskesdes,  perlu  mengambillangkah­Iangkah  untuk memahami dan  menerapkan petunjuk pelaksanaan ini.  Keberhasilan dari penerapannya  tergantung  pada  kemauan  yang  positif dari  semua  pihak yang  terlibat  di  dalamnya. 

•   Fasilitator dapat mengawali  proses pembelajaran  dengan:  penggalian  pengalaman  peserta,  penugasan dalam  bentuk  individual atau  kelompok,  penjelasan  singkat tentang  materi  e)  Praktik kelas  dalam  bentuk penugasan 

f)  Observasi  lapang 

g)  Penjajagan  akhir peserta  melalui post test 

h)  Setelah  semua  materi  disampaikan,  peserta  orientasi  dapat  memberikan  umpan  balik terhadap  isi  keseluruhan  materi  dan  rangkuman 

2. Metode Pembelajaran

Metode  pembelajaran  menggunakan  prinsip  Pembelajaran  Orang  Dewasa,  oleh  karena  itu  metode  yang  dapat  digunakan  selama  proses  pembelajaran  diantaranya adalah: 

a.   Ceramah singkat dan tanya jawab , terutama untuk hal­hal  yang  baru. 

b .   Curah

Referensi

Dokumen terkait

Besaran arus listrik yang melalui bahan selama proses fermentasi mempercepat terjadi peningkatan suhu biji kakao dari suhu normal menuju suhu proses yang

lebih banyak dan memberikan kepuasan yang lebih besar untuk kedua pihak BUSINESS PRACTICE 4 STIE ASIA... Warisan 2 Ha Untuk

This research was aimed to know the effectiveness of clustering technique for teaching writing especially narrative text at eighth grade students of junior high

Oleh karena itulah perlu adanya perancangan branding dan media promosi pendukung yang tepat sehingga brand tersebut dapat melekat di benak konsumen dan menarik minat konsumen

Dari riset yang penulis lakukan, dalam melakukan kegiatan promosi Dinas Pariwisata Kota Salatiga sudah mengunakan media cetak, radio dan media sosial untuk meningkatkan

Menimbang, bahwa maksud dari permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas, yaitu agar PN Semarang menetapkan bahwa pengangkatan anak yang telah dilakukan oleh Para

Dari proyeksi yang dibuat tampak bahwa pada tahun 2001 akan terjadi kekurangan gula, jika impor dan produksi dalam negeri berjalan seperti trend yang terjadi selama 10

Gaya bahasa berdasarkan nada tergantung pada sugesti yang dipancarkan dari rangkaian kata-kata yang terdapat dalam sebuah wacana. Sering kali sugesti ini akan lebih nyata kalau