• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Sistem Informasi Penggajian dan Absensi Pada PT. Jamsostek (Persero) (Study Kasus : PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali-II.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Sistem Informasi Penggajian dan Absensi Pada PT. Jamsostek (Persero) (Study Kasus : PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali-II."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN ABSENSI

PADA PT. JAMSOSTEK (PERSERO)

(Study Kasus : PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali-II

Oleh:

AGUS INDRAYADI

: 05.39010.0001

IW. AGUS ISTA PUTRA : 05.39010.0018

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

(2)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Kontribusi ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Sejarah ... 6

2.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ... 7

2.3 Filosofi Perusahaan ... 8

2.4 Lokasi Perusahaan ... 8

2.5 Struktur Organisasi... 9

2.6 Fungsi Setiap Bidang ... 10

BAB III LANDASAN TEORI ... 12

(3)

viii

3.4 Bagan Alir Sistem ... 15

3.5 Data Flow Diagram (DFD) ... 16

3.5.1 Penggambaran Data Flow Diagram ... 17

3.6 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 18

3.7 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) ... 20

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK ... 22

4.1 Metode Kerja Praktek ... 22

4.1.1 Observasi Pendahuluan ... 22

4.1.2 Identifikasi Masalah ... 23

4.1.3 Study Pustaka dan Study Lapangan ... 23

4.1.4 Pengumpulan Data ... 24

4.2 Desain Sistem ... 24

4.2.1 Dokumen Flow Absensi dan Penggajian ... 24

4.2.1 System Flow Absensi dan Penggajian ... 25

4.2.3 Context Diagram ... 27

4.2.4 Hierarcy Proses Input Output ... 27

4.2.5 Data Flow Diagram ... 28

4.2.6 Desain Entity Relational Diagram ... 31

4.2.7 Struktur File ... 32

4.2.8 Desain Input/Output ... 38

4.3 Implementasi Sistem ... 45

(4)

ix

4.5 Sistem Yang Digunakan ... 56

4.5.1 Perangkat Keras ... 56

4.5.2 Perangkat Lunak ... 56

BAB V PENUTUP ... 57

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(5)

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan semakin pesatnya persaingan antar perusahaan maka semakin

besar tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan untuk mengembangkan

perusahaannya. Untuk mencapai keberhasilan perusahaan, maka perlu adanya

peran serta teknologi informasi untuk dapat mengelola segala aktifitas pekerjaan

kantor yang sifatnya dapat membantu kelancaran kegiatan perusahaan, serta dapat

meningkatkan pelayanan perusahaan.

PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar merupakan suatu Badan

Usaha Milik Negara yang telah menerapkan penggunaan teknologi informasi pada

perusahaannya.

PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar memiliki suatu sistem

informasi yang masih dilakukan secara manual yaitu melakukan pencatatan

absensi dan penghitungan gaji karyawan. Semua itu dicatat dengan manualisasi

dan pada akhir bulan akan direkap oleh bidang keuangan serta dilaporkan kepada

kepala cabang. Pada saat pelaporan sering ditemukannya kesalahan – kesalahan

diantaranya data yang kurang akurat dan waktu yang dibutuhkan untuk membuat

laporan relatif membutuhkan waktu yang lama.

PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar menginginkan adanya

suatu sistem informasi absensi dan penggajian yang terkomputerisasi, dimana

(6)

2

sistem komputer. Kemudian data ini akan diolah dan pada akhirnya akan

menghasilkan report atau laporan yang lebih cepat dan akurat.

Dengan sistem yang terkomputerisasi, maka dapat dihasilkan suatu

laporan yang akurat, cepat, dan meminimalkan terjadinya kesalahan – kesalahan.

Sehingga didapatkan hasil kerja yang baik.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat suatu sistem informasi absensi pada PT. Jamsostek

(Persero).

2. Bagaimana mendesain, merancang dan membuat suatu sistem informasi

penggajian yang efektif dan terorganisir.

3. Bagaimana membuat suatu sistem informasi untuk membuat suatu laporan

yang efektif dan efisien.

Dari beberapa pokok permasalahan di atas maka dirumuskan

permasalahan “Bagaimana mendesain, merancang dan membuat suatu sistem

informasi Penggajian dan Absensi pada PT. Jamsostek (Persero) Cab Bali-II yang

terkomputerisasi”.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka batasan masalah dalam

pembuatan sistem informasi ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem ini hanya membahas tentang proses absensi karyawan yang menunjang

(7)

2. Sistem ini hanya membahas tentang proses perhitungan gaji yang meliputi

uang makan, gaji pokok, serta potongan – potongan berdasarkan ketentuan

perusahaan.

3. Pembuatan laporan ini hanya sebatas mengenai laporan gaji karyawan, laporan

abensi serta laporan penilaian kerja karyawan pada perusahaan.

1.4 Tujuan

Berdasarkan batasan masalah di atas maka tujuan dari kerja praktek ini

adalah:

1. Membuat Sistem Informasi Penggajian dan Absensi pada PT. Jamsostek

(Persero) Cab. Bali – II.

2. Membuat sistem informasi yang efektif dan terorganisir.

3. Membuat sistem informasi agar mampu membuat laporan yang efektif dan

efisien.

1.5 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari pembuatan sistem ini dapat dilihat dari sudut

pandang yang berbeda yaitu:

1. Kepala Cabang

Dapat melakukan pengecekan terhadap laporan–laporan yang berkaitan

dengan operasional PT. Jamsostek. Serta menentukan laporan tersebut telah

(8)

4

2. Kepala Bidang Keuangan

Dapat melakukan pengecekan mengenai laporan keuangan yang telah dibuat

oleh bagian account officer yamh kemudian akan diserahkan kepada kepala

bagian.

3. Bagian Front Office

Bagi petugas front office, sistem ini dapat membantu dalam melakukan

pencatatan surat masuk dan surat keluar. Serta menghasilkan laporan

mengenai surat masuk dan surat keluar yang efektif dan efisien..

4. Account Officer

Mempermudah bagian Account officer dalam proses perhitungan gaji yang

berdasarkan data absensi, data lembur dan data pegawai.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Kerja Praktek ini disusun dalam lima bab. Tiap bab terdiri dari

beberapa sub bab, dengan rincian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan, kontribusi Kerja Praktek bagi perusahaan serta

sistematika penulisan laporan Kerja Praktek.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Pada bab ini berisi gambaran umum PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali-II

Gianyar yang menyangkut sejarah singkat PT. Jamsostek (Persero), Visi, Misi dan

Tujuan, Filosofi, Lokasi Perusahaan, serta Struktur Organisasi PT. Jamsostek

(9)

BAB III LANDASAN TEORI

Berisi penjelasan teori-teori yang digunakan dalam membantu proses

analisa dan desain sistem, yaitu Sistem Informasi, Analisa dan Perancangan,

Penggajian, Bagan Alir Sistem, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram,

serta Interaksi Manusia dan Komputer,.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Berisi penjelasan mengenai perancangan sistem yang akan digunakan,

implementasi dari rancangan sistem yang telah dibuat, dan evaluasi terhadap

sistem yang telah diuji coba.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan mengenai sistem yang dibuat berupa Sistem Informasi

Penggajian dan Absensi pada PT. Jamsostek(Persero) Cab. Bali-II Gianyar dan

saran untuk perbaikan sistem di masa mendatang.

LAMPIRAN

Dalam bagian lampiran, Penulis menyertakan beberapa lampiran yang

menunjang laporan kerja praktek ini. Beberapa lampiran yang disertakan yaitu

Formulir Masa Akhir Kerja Praktek, Form Absensi, Serta surat – surat yang telah

(10)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT. JAMSOSTEK (Persero)

Sejarah terbentuknya PT. Jamsostek (Persero) mengalami proses yang

panjang, dimulai dari UU No. 33/1947 jo UU No. 2/1951 tentang kecelakaan

kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No. 48/1952 jo PMP No. 8/1956

tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP

No. 15/1957 tentang pembentukan yayasan sosial buruh, PMP No. 5/1964 tentang

pembentukan yayasan jaminan sosial (YDJS), diberlakukannya UU No. 14/1969

tentang pokok – pokok tenaga kerja, secara kronologis proses lahirnya asuransi

sosial tenaga kerja semakin transparan.

Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut

landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun

1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya peraturan

pemerintah (PP) No. 33 tahun 1977 tentang pelaksanaan asuransi sosial tenaga

kerja (ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi kerja atau pengusaha swasta dan

BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Trbit pula PP No. 34/1977 tentang

pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.

Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No. 3 tahun 1992 tentang

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Melalui PP No. 36/1995 ditetapkannya

PT. Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

(11)

2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang berhubungan dengan

amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34 ayat 2.

Kiprah Perseroan yang mengedapnkan kepentingan dan hakm normatif

Tenaga Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT. Jamsostek

(Persero) memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup program

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua

(JHT), dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan

keluarganya.

Dengan penyelenggaraan yang makin maju, program Jamsostek tidak

hanya bermanfaat kepada pekerja dan pengusaha tetapi juga berperan aktif dalam

meningkatkan pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan

perkembangan masa depan bangsa.

2.2 Visi, Misi dan Tujuan PT. Jamsostek (Persero)

Visi

Memberikan pelayanan dan manfaat prima bagi seluruh pekerja melalui

jaringan pelayanan yang paling luas dan terpadu di Indonesia.

Misi

Menyelenggarakan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang

memberikan perlindungan dasar bagi tenaga kerja dan keluarganya dalam

menghadapi resiko sosial ekonomi pada saat berkurang atau hilangnya

penghasilan karena kecelakaan kerja, berhenti bekerja atau meninggal dunia, dan

(12)

8

Tujuan PT. Jamsostek (Persero)

Bertekad untuk selalu menjadi PT. Jamsostek (Persero) satu – satunya

penyelenggara jaminan sosial yang paling SIAP, HANDAL, dan TERPERCAYA

di Indonesia.

2.3 Filosofi PT. Jamsostek (Persero)

Jamsostek dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi

resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain dalam

membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun keluarga

bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh dari hak dan

bukan dari belas kasihan orang lain.

Agar pembiayaan dan manfaat optimal, plaksanaan program Jamsostek

dilakukan secara gotong royong, dimana yang muda membantu yang tua, yang

sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu yang

berpenghasilan rendah.

2.4 Lokasi PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali - II

Lokasi PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Bali – II tepatnya berada

di JL. Dharma Giri, Bay Pass Buruan – Gianyar – Bali, Telp (0361) 7802068.

Sedangkan tempat kerja Penulis selama melaksanakan Kerja Praktek berada di

bagian Teknologi Informasi Lt. 2 . Ruang kerja staf nyaman, tenang dan sejuk.

Selain itu juga di sediakan berbagai fasilatas penunjang untuk Penulis

(13)

2.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk menguraikan struktur organisasi dari PT. Jamsostek (Persero)

Kantor Cabang Bali – II Gianyar, maka harus kita ketahui terlebih dahulu tujuan

dari struktur organisasi ini yaitu agar pembagian tugas dapat merata dan

terselesaikan dengan baik serta untuk membantu kelancaran terselesaikannya

tugas – tugas di setiap bagian. Adapun struktur organisasi di PT. Jamsostek

(Persero) Kantor Cabang Bali – II Gianyar dapat dilihat pada Gambar 2.1.

PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar mempunyai fungsi

merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan

pemasaran, pelayanan peserta, administrasi kepesertaan dan iuran, akuntansi,

umum dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang didukung teknologi informasi

untuk memastikan tercapainya target . Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar.

Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut , . Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II

Gianyar mempunyai tugas :

1. Merencanakan, menetapkan kebijakan operasional di . Jamsostek (Persero)

Cab. Bali – II Gianyar.

2. Mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan pencapaian target

kepesertaan dan iuran.

3. Mengarahkan dan memastikan peningkatan pelayanan kepada peserta

jamsostek.

4. Melaksanakan fungsi system teknologi informasi.

5. Mengarahkan dan mengendalikan fungsi keuangan.

(14)

10

7. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pembinaan hubungan kemitraan

dengan instansi terkait.

SANG MADE SUMADI

Kabid Pelayanan Kabid Teknologi Informasi

I WAYAN DIDIK S Data Administrator IV AFIA

Customer Service AA. SASTRA NEGARA

Account Officer

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Jamsostek (Persero) Cabang Bali – II.

2.6 Fungsi Setiap Bidang pada PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II

PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar terdiri dari beberapa

bidang diantaranya Bidang Keuangan, Bidang Pemasaran, Bidang Pelayanan,

Bidang Teknologi Informasi. Pada setiap bidang tersebut memilik Sub - sub

bidang diantaranya Account Officer, Customer Service dan Data Administrator.

Berikut ini adalah pembagian tugas dari masing – masing bidang yang ada di . PT.

Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar:

1. Kepala Cabang

Kepala Cabang PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar memiliki

peranan yang sangat penting yaitu bertanggung jawab terhadap perusahaan dan

setiap bidang – bidang yang terdapat di PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II

(15)

2. Kepala Bidang Keuangan

Bidang keuangan mempunyai fungsi merencanakan, melaksanakan,

melakukan koordinasi, dan mengendalikan kegiatan keuangan di Bidang

Keuangan PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar.

3. Kepala Bidang Pemasaran

Bidang Pemasaran mempunyai fungsi merencanakan, melaksanakan,

mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan pemasaran untuk

memastikan tercapainya target kepesertaan dan iuran. Untuk membantu

pelaksanaan tugas, kepala bidang pemasaran dibantu oleh Account Officer

yang merupakan sub bidang pemsaran.

4. Kepala Bidang Pelayanan

Bidang Pelayanan mempunyai fungsi merencanakan, melaksanakan,

mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan pelayanan JKK(Jaminan

Kecelakaan Kerja), JHT (Jaminan Hari Tua), JKM(Jaminan Kematian) untuk

memastikan kelancaran pelayanan jaminan. Biasanya kepala bidang bagian

pelayan di bantu oleh customer service guna menunjang pelayanan yang lebih

optimal.

5. Kepala Bidang Teknologi Informasi

Kepala Bidang Teknologi Informasi mempunyai fungsi merencanakan,

melaksanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan penggunaan

hardware, software dan jaringan untuk mengoptimalkan dan menjamin tetap

beroperasinya perangkat computer, serta mengelola database dan aplikasi

untuk memastikan pelayanan. Pada bidang teknologi informasi ini memiliki

(16)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1Sistem Informasi

Kata ”sistem” mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen

yang memiliki keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dari definisi

sistem, maka dapat didefinisikan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem

yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam

organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.”

(Ladjamudin, 2005:13).

Sering orang salah mengartikan antara sistem informasi dengan teknologi

informasi. Dengan mengesampingkan teknologi informasi beserta

produk-produknya, sistem informasi yang dihasilkan tentunya tidak lebih baik jika

dibandingkan dengan sistem informasi yang menggunakan teknologi informasi

untuk mendukung penyajian informasinya.

Sistem informasi juga berfungsi sebagai suatu alat bantu kompetisi bagi

organisasi dalam mengupayakan pencapaian tujuan. Sistem informasi dituntut

tidak hanya mengolah data dari dalam organisasi saja, tetapi juga dapat

menyajikan data dari pihak luar yang mampu menambah nilai kompetisi bagi

dalam organisasi. Dengan demikian sistem informasi harus memiliki data yang

telah terpolakan dan memiliki integritas dalam hal waktu dan tempat. Hal ini

dimaksudkan supaya sistem informasi tersebut dapat menyajikan informasi yang

(17)

3.2Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

Analisa sistem merupakan tahap yang paling penting dari suatu

pemrograman, karena merupakan tahap awal untuk mengevaluasi permasalahan

yang terjadi serta kendala–kendala yang dihadapi.

Analisa yang efektif akan memudahkan pekerjaan penyusunan rencana

yang baik di tahap berikutnya. Sebaliknya, kesalahan yang terjadi pada tahap

analisa ini akan menyebabkan kesulitan yang lebih besar, bahkan dapat

menyebabkan penyusunan sistem gagal (Jogiyanto, 2005).

Untuk itu diperlukan ketelitian didalam mengerjakan, sehingga tidak

terdapat kesalahan dalam tahap selanjutnya, yaitu tahap perancangan sistem.

Langkah–langkah yang diperlukan didalam menganalisa sistem adalah :

a. Tahap perencanaan sistem

b. Tahap analisis sistem

c. Tahap perancangan sistem

d. Tahap penerapan sistem

e. Membuat laporan dari hasil analisa.

Pada tahap perencanaan, dilakukan identifikasi masalah serta diperlukan

adanya analisa yang digunakan untuk menentukan faktor–faktor yang menjadi

permasalahan dalam sistem yang telah ada atau digunakan.

Data–data yang baik yang berasal dari sumber–sumber internal seperti

misalnya laporan–laporan, dokumen, observasi maupun dari sumber–sumber

eksternal seperti pemakai sistem, dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan

analisa. Jika semua permasalahan telah di identifikasi, di lanjutkan dengan

(18)

14

Kemudian diteruskan dengan menganalisa dan membandingkan sistem

yang terbentuk dengan sistem sebelumnya. Dengan adanya perubahan tersebut

langkah selanjutnya adalah membuat laporan–laporan hasil analisa sebelumnya

dan sistem yang akan diterapkan. Perancangan sistem adalah proses menyusun

atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus

dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan informasi dapat

terpenuhi.

Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai,

karena rancangan tersebut meliputi perancangan mulai dari sistem yang umum

hingga diperoleh sistem yang lebih spesifik. Dari hasil rancangan sistem tersebut

dibentuk pula rancangan database disertai struktur file antara sistem yang satu

dengan sistem yang lain. Selain itu dibentuk pula rancangan keluaran dan

masukan (input dan output) sistem misalnya menentukan berbagai bentuk dan isi

laporan beserta pemasukan data.

Apabila didalam perancangan sistem terdapat kesalahan, maka kita

perlu melihat kembali analisa dari sistem yang telah dibuat. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan bawa analisa sistem mempunyai hubungan erat dengan

perancangan sistem.

3.3Pengertian Penggajian

Penggajian menurut peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1981 adalah

suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada suatu pekerjaan atau

jasa yang telah atau akan dilakukannya termasuk tunjangan baik untuk pegawai

ataupun keluarganya dan dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang

(19)

3.4Bagan Alir Sistem

Menurut Jogiyanto (1998), Sistem flow adalah bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini

menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem dan biasanya

dalam membuat sistem flow sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang

melaksanakan atau bertanggung jawab terhadap sub-sub sistem. Bagan alir sistem

menggunakan simbol sebagaimana terdapat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Simbol Bagan Alir Sistem

No Simbol Nama Simbol Keterangan

1

Dokumen

Simbol ini digunakan untuk menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik, atau komputer.

2

Keputusan

Simbol Keputusan digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi yang mengharuskan sistem untuk memilih tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kriteria tertentu.

3

Operasi Manual

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan proses yang terjadi secara manual yang tidak dapat dihilangkan dari sistem yang ada.

4

Database

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan media penyimpanan yang digunakan

(20)

16

No Simbol Nama Simbol Keterangan

5

Proses

Simbol Proses digunakan untuk menggambarkan proses yang terjadi dalam sistem yang akan dibuat.

6 Input Manual

Simbol Input Manual digunakan untuk menggambarkan proses manual yang dapat terjadi selama sistem berjalan.

3.5 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram yang lebih dikenal dengan DFD, adalah sebuah alat

dokumentasi grafis yang menggunakan beberapa simbol, sebagaiman terdaftar

pada Tabel 3.2, untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui

proses-proses yang saling terhubung.

Tabel 3.2 Simbol Data Flow Diagram

No Simbol Nama Simbol Keterangan

1 External

Entity atau Boundary

Simbol ini menunjukkan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan pengaruh berupa input atau menerima output.

2 Data Flow

atau Aliran Data

Aliran data dapat di gambarkan dengan tanda panah dan garis yang diberi nama dari aliran data tersebut

3 Process Dalam symbol tersebut dituliskan

(21)

No Simbol Nama Simbol Keterangan

4 Data Store Data store merupakan simpanan dari

data yang dapat berupa file atau database pada sistem computer, arsip atau catatan manual, dan suatu agenda atau buku. Data store digunakan untuk menyimpan data sebelum dan sesudah proses lebih lanjut.

3.5.1 Penggambaran DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Secara garis besar

langkah-langkah pembuatan DFD dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Membuat context diagram

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan

hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Cara pembuatan :

1. Tentukan nama sistemnya.

2. Tentukan batasan sistemnya.

3. Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.

4. Tentukan apa yang diterima atau diberikan terminator daripada sistem.

5. Gambarkan context diagram.

b. Membuat diagram level nol

Diagram ini adalah dekomposisi dari context diagram. Cara membuat :

1. Tentukan proses utama yang ada pada sistem.

2. Tentukan apa yang diberikan atau diterima masing-masing proses

daripada sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data

yang keluar atau masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang

(22)

18

3. Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber

maupun tujuan alur data.

4. Gambarkan diagram level nol.

5. Hindari perpotongan arus data

6. Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

c. Membuat diagram level Satu

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level nol. Cara membuat :

1. Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada

di level nol.

2. Tentukan apa yang diberikan atau diterima masing-masing sub-proses

daripada sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.

3. Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber

maupun tujuan alur data.

4. Gambarkan DFD level satu

5. Hindari perpotongan arus data.

Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan

dekomposisi dari proses sebelumnya.

3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram atau yang lebih dikenal dengan istilah

ERD, merupakan suatu pemodelan file yang membentuk basis data. Pada model

data relasional, hubungan antara file direlasikan dengan kunci relasi yang

merupakan kunci utama tiap file. Relasi antar file dikategorikan menjadi tiga

(23)

a. Relasi One to One (1:1)

Hubungan yang terjadi antara file pertama dengan file kedua adalah satu

berbanding satu.

b. Relasi One to Many (1:N)

Hubungan file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau

dapat juga berbanding terbalik, yaitu banyak berbanding satu.

c. Relasi Many to Many (N:M)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding

banyak.

Struktur logika secara keseluruhan dari sebuah database dapat dinyatakan

secara grafis yang terdiri dari komponen atau simbol sebagaimana terdaftar pada

Tabel 3.3

Tabel 3.3 Simbol Entity Relationship Diagram

No Simbol Nama Simbol Keterangan

1 Entity Persegi panjang yang

melambangkan himpunan entity

2 Atribut Elips yang melambangkan atribut

atau field atau coloum.

3 Hubungan

Entity

Belah ketupat yang menghubungkan entity pada himpunan relasi atau hubungan.

4 Garis Hubung Garis yang menghubungkan

(24)

20

3.7 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

IMK mengandung maksud bahwa manusia dan komputer dapat saling

tukar menukar informasi layaknya percakapan orang dengan komputer. Faktor

manusia atau ergonomi dalam sistem komputer memperhitungkan bagaimana

komputer berinteraksi dengan manusia. Untuk mengerti hubungan pemakai

dengan komputer secara baik adalah dengan membaginya ke dalam suatu

kategori, yaitu :

a. Pemakai komputer

Pemakai komputer adalah orang yang berinteraksi langsung terhadap

komputer.

b. Alat input

Alat input adalah alat yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam

komputer. Dapat berupa keyboard atau mouse.

c. Bahasa input

Bahasa input adalah bahasa yang digunakan pada saat melakukan proses

pemasukan data ke dalam komputer.

d. Rancangan dialog

Rancangan dialog adalah sebuah gambaran tentang bentuk tampilan interface

yang akan digunakan pada sistem.

e. Pemandu user

Pemandu user adalah sebuah bentuk manual yang dapat membantu user

(25)

f. Pesan yang timbul

Pesan yang timbul adalah pesan yang akan muncul apabila sistem mengalami

suatu masalah. Pesan juga dapat digunakan untuk memberikan peringatan

kepada user.

g. Waktu respon komputer

Waktu respom komputer adalah waktu yang digunakan oleh komputer untuk

melakukan sebuah proses.

Dokumentasi komputer merupakan salah satu tipe dari pemakai, yaitu

merupakan salah satu penyimpanan detail dan biasanya menawarkan grafik dan

(26)

BAB IV

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Penelitian adalah suatu proses untuk mencari sesuatu secara sistematik

dalam kurun waktu tertentu. Agar memperoleh suatu hasil penelitian yang baik,

representatif dan menyeluruh terhadap permasalahan yang diambil, maka

diperlukan suatu sistematika penelitian yang berurutan dengan tahapan yang jelas

sehingga memudahkan kegiatan penelitian. Adapun urutan langkah penelitian di

dalam penyelesaian laporan Kerja Praktek ini dapat dilihat pada diagram

penelitian seperti pada Gambar 4.1.

Observasi Pendahuluan

Identifikasi Masalah

Studi Pustaka Studi Lapangan

Pengumpulan Data

Desain DFD

Desain ERD

Struktur Basis Data

Desain Input/Output

Perancangan Sistem

Gambar 4.1 Diagram Penelitian

4.1 Metode Kerja Praktek

4.1.1 Observasi Pendahuluan

Observasi pendahuluan merupakan aktifitas awal yang dilaksanakan

(27)

dilakukan adalah dengan membaca beberap jurnal penelitian untuk mencari topik

permasalahan yang akan dibahas. Selanjutnya adalah mencari perusahaan yang

dapat mengimplementasikan topik permasalahan yang telah didapat. Dari hal

tersebut dapat lebih diketahui mengenai data yang ada dan permasalahan yang

dihadapi oleh perusahaan secara lebih detil.

4.1.2 Identifikasi Masalah

Dari observasi pendahuluan yang sebelumnya dilakukan, selanjutnya

ditemukan adanya kesulitan dari bagian keuangan pada PT. Jamsostek (Persero)

Cab. Bali – II dalam melakukan perhitungan gaji yang selama ini masih dapat

dikatakan manual sistem. Kesulitan ini kemudian berlanjut pada saat penentuan

absensi tiap – tiap pegawai serta perhitungan jam lembur, sehingga dibutuhkan

adanya suatu sistem yang dapat memanage proses tersebut yang akan digunakan

sebagai acuan untuk menentukan besarnya gaji yang diperoleh tiap – tiap

karyawan.

Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah terciptanya suatu

perangkat lunak sebagai alat bantu untuk bagian keuangan dalam melakukan

proses perhitungan gaji, proses absensi serta pembuatan laporan, sehingga dapat

meningkatkan produktifitas perusahaan.

4.1.3 Studi Pustaka dan Studi Lapangan

Tahap selanjutnya dengan melakukan studi lapangan untuk mempelajari

secara langsung sistem yang digunakan oleh perusahaan. Studi lapangan ini

(28)

24

Selain melalui studi lapangan, juga dilakukan studi pustaka untuk menentukan

landasan teori yang akan digunakan untuk memecahkan batasan masalah tersebut.

Adapun landasan teori-teori yang digunakan dapat dilihat pada Bab III Landasan

Teori.

4.1.4 Pengumpulan Data

Yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan pencarian data

mengenai prosedur-prosedur mengenai sistem penggajian dan absensi, serta

informasi-informasi lain yang berkaitan dengan Kerja Praktek ini.

4.2 Desain Sistem

Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan, yaitu pembuatan system

flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), struktur

database, serta desain Input/Output.

4.2.1 Document Flow

Pada document flow ini dapat dijelaskan mengenai sistem absensi dan

sistem penggajian yang selama ini diterapkan pada PT. Jamsostek Cabang. Bali –

II. Hal yang pertama dilakukan adalah absensi yang dilakukan oleh seluruh

karyawan, setelah itu bagian personalia akan melakukan pengecekan terhadap

absensi tersebut. Apakah semua pegawai telah melakukan absensi atau tidak. Jika

pengecekan telah selesai dilakukan maka bagian personalia akan membuat laporan

absensi. Setelah itu laporan absensi diserahkan ke bagian account officer yang

akan digunakan sebagai acuan untuk membuat perhitungan gaji. Setelah

(29)

kemudian akan diserahkan kepada pimpinan dalam hal ini adalah kepala cabang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Document Flow Absensi dan Penggajian

4.2.2 Sistem Flow

Pada Gambar 4.3 diGambarkan mengenai sistem flow absensi dan

penggajian pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang. Bali – II. Dapat dijelaskan

mengenai sistem flow diatas dimulai oleh karyawan yang melakukan proses

absensi yang secara otomatis terrekam pada database absensi, kemudian bagian

(30)

26

perhitungan lembur. Setelah proses absensi dan perhitungan lembur selesai maka

data – data yang telah terekam pada database akan digunakan sebagai acuan oleh

bagian account officer untuk melakukan proses perhitungan gaji pokok karyawan

dan akan diteruskan untuk melakukan perhitungan total terhadap gaji karyawan.

Setelah itu akan dilakukan proses penyimpanan data gaji pada database. Jika data

telah tersimpan maka bagian account officer akan menerbitkan slip gaji serta

menghasilkan laporan penggajian yang kemudian akan diserahkan kepada

pimpinan.

(31)

4.2.3 Contex Diagram

Gambar 4.4 adalah contex diagram dari Sistem Informasi Absensi dan

Penggajian pada PT Jamsostek. Contex diagram tersebut mengGambarkan proses

secara umum yang terjadi pada Jamsostek. Pada contex diagram tersebut, juga

terlihat bahwa sistem informasi Absensi dan Penggajian melibatkan empat

external entity, yaitu Pegawai, Bagian administrasi, Bagian keuangan serta

Pimpinan cabang jamsostek.

Data karyawan

Gambar 4.4 Context Diagram Sistem Informasi Absensi dan Penggajian

4.2.4 HIPO (Hierarchy Input Output)

Berdasarkan context diagram tersebut, maka dibuatlah HIPO untuk

memperjelas proses yang terjadi di perusahaan. HIPO dari sistem informasi

absensi dan pengajian pada PT. Jamsostek. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

(32)

28

0 Sistem Informasi Absensi

dan Penggajian

Gambar 4.5 HIPO Sistem Informasi Absensi Dan Pengajian

4.2.5 DFD

Data Flow Diagram merupakan perangkat yang digunakan pada

metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD dapat mengGambarkan

seluruh kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas. Selain itu DFD juga

mampu mengGambarkan komponen dan aliran data antar komponen yang

terdapat pada sistem yang akan dikembangkan. Untuk membuat DFD digunakan

perangkat lunak PowerDesigner Process Analyst.

PengGambaran sistem menggunakan DFD dimulai dari Context diagram

seperti dapat dilihat pada Gambar 4.4. Dari context diagram dapat didekomposisi

lagi menjadi level yang lebih rendah (lowest level) untuk mengGambarkan sistem

lebih rinci.

a. DFD Level 0 Sistem Informasi Absensi Dan Pengajian

Gambar 4.6 adalah Gambar DFD level 0 dari sistem informasi absensi

dan pengajian. Pada DFD level 0 ini menjelaskan proses yang terjadi di PT.

(33)

tersebut terdiri dari proses absensi,penghitungan gaji, pelaporan rekap gaji dan

maIntenence data pegawai.

b. DFD Level 1 Proses Absensi

Gambar 4.7 adalah DFD level 1 Proses Absensi. DFD level 1 ini adalah

pengembangan dari proses absensi pegawai yang ada pada level 0. Pada DFD ini

terdapat proses simpan data absensi, perijinan dan cetak laporan absensi. Pada

DFD ini juga terdapat database yaitu Absensi dan keterangan ijin anggota

Data karyawan

update data gol ongan

l aporan data Absensi

data gol ongan update pegawai

gol ongan pegawai m ai ntai n pegawai

data2 pegawai

rekap gaj i data rekap gaj i

data gol ongan pegawai data kehadi ran

Pem bayaran gaj i

Laporan rekap gaj i Data l em bur

data absen

Karyawan Bag

adm i ni strasi

Bag adm i ni strasi

Pi m pi nan M ai ntenence data

Pegawai +

6 Keterangan i j i n

Karyawan

Gambar 4.6 DFD Level 0 Sistem Informasi Absensi Dan Pengajian

[Absensi karyawan] [Data Absensi ]

peri j i nan absen data l aporan absen

[l aporan data Absensi ]

[NIK]

[i j i n] [data absen]

Karyawan

1 Absensi Karyawan adm i ni strasiBag

6 Keterangan i j i n

Cetak l aporan absensi

(34)

30

c. DFD Level 1 Proses Penghitungan Gaji

Gambar 4.8 adalah DFD level 1 Proses Penghitungan Gaji. DFD level 1

ini adalah pengembangan dari proses penghitungan gaji pegawai yang ada pada

level 0. Pada DFD ini terdapat proses pengecekan kehadiran, penghitungan

jumlah gaji dan cetak slip gaji. Pada DFD ini juga terdapat database yaitu absensi,

pegawai, golongan dan history gaji.

data fal i dasi fal i dasi kehadi ran

[data2 pegawai ]

[Rekap sl i p gaj i ]

[data rekap gaj i ]

[data gaj i ] [Pembayaran gaj i ]

[Data l embur]

[data gol ongan pegawai ]

[data kehadi ran]

Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses Penghitungan Gaji

d. DFD Level 1 Proses MaIntenance Data Pegawai

[gol ongan pegawai ]

[update pegawai ] [data gol ongan]

[update data gol ongan] data perubahan adm i ni strasi

2 Gol ongan

(35)

Gambar 4.9 adalah DFD level 1 Proses MaIntenance Data Pegawai. DFD

level 1 ini adalah pengembangan dari proses maIntenance data pegawai. Pada

DFD ini terdapat proses pengecekan data dan update perubahan. Pada DFD ini

juga terdapat database yaitu pegawai dan golongan.

4.2.6 Entity Relational Diagram

Entity Relational Diagram mengGambarkan hubungan data dari tabel

satu ke tabel yang lain. Berikut ini adalah Entity Relational Diagram (ERD) dari

sistem informasi absensi dan pengajian pada PT. Jamsostek.

a. ERD Conceptual Data Model

Gambar 4.10 adalah conceptual data model dari sistem informasi absensi

dan pengajian pada PT. Jamsostek. Pada Gambar 4.10 terlihat terdapat tiga belas

entity yang terhubung dengan kondisi many to many dan one to many.

harian Keterangan Ij i n

T GL AWAL

(36)

32

b. ERD Physical Data Model

Gambar 4.11 adalah Physical data model dari sistem informasi absensi

dan pengajian pada PT. Jamsostek. Terdapat tiga belas tabel dengan primary key

masing-masing dan hubungan antar tabel sebagai foreign key.

KD_JDWL = KD_JDWL

Gambar 4.11 PDM Sistem Informasi Absensi dan Penggajian

4.2.7 Struktur File

Struktur file merupakan struktur tabel atau database yang nantinya akan

(37)

file pada sistem informasi absensi dan pengajian pada PT. Jamsostek adalah

sebagai berikut:

a. Tabel Penilaian

Nama Tabel : Penilaian

Peimary Key : TGL PENILAIAN, NIK

Foreign Key : NIK

Fungsi : Menyimpan data nilai kerja pegawai

Tabel 4.1 Penilaian

Field Type Length Key Keterangan

TGL

PENILAIAN Datetime - PK Tanggal penilaian NIK Varchar 8 PK,FK Karyawan bersangkutan

b. Tabel Absensi

Nama Tabel : Absensi

Peimary Key : TGL ABSEN, NIK

Foreign Key : NIK

Fungsi : Menyimpan data absensi pegawai

Tabel 4.2 Absensi

Field Type Length Key Keterangan

c. Tabel Golongan

(38)

34

Peimary Key : KD GOL

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data golongan

Tabel 4.3 Golongan

Field Type Length Key Keterangan

d. Tabel History Gaji

Nama Tabel : Hist Gaji

Peimary Key : PERIODE, NIK

Foreign Key : NIK

Fungsi : Menyimpan data history gaji pegawai

Tabel 4.4 Hist Gaji

Field Type Length Key Keterangan

e. Tabel Persentase Harian

Nama Tabel : Persentase Harian

Peimary Key : TGL KJ PRYK

Foreign Key : KD JDWL

(39)

Tabel 4.5 Hsl Prs Harian

Fungsi : Menyimpan data ijin absen

Tabel 4.6 Ijin

Field Type Length Key Keterangan

KD IJIN Varchar 8 PK Kode ijin

KET IJIN Varchar 10 NULL Keterangan ijin

g. Tabel Jabatan

Nama Tabel : Jabatan

Peimary Key : KD JBT

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data jabatan

Tabel 4.7 Jabatan

Field Type Length Key Keterangan

KD JBT Varchar 5 PK Kode jabatan

NAMA JBT Varchar 15

NOT

NULL Nama jabatan

TUNJ JBT Money -

NOT

NULL Tunjangan jabatan

BONUS JBT Money -

NOT

NULL Bonus jabatan Status Varchar 50 NULL Status jabatan

h. Tabel Kelompok

Nama Tabel : Kelompok

(40)

36

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data kelompok kerja pegawai

Tabel 4.8 Kelompok

Field Type Length Key Keterangan

KD KLMPK Varchar 8 PK Kode kelompok BONUS TRGT Money - NULL Bonus kelompok

i. Tabel Keterangan Ijin

Nama Tabel : Keterangan Ijin

Peimary Key : TGL AWAL, NIK

Foreign Key : NIK, KD IJIN

Fungsi : Menyimpan data ijin pegawai

Tabel 4.9 Keterangan Ijin

Field Type Length Key Keterangan

j. Tabel Masa Kerja

Nama Tabel : Masa Kerja

Peimary Key : KD MS KRJ

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data masa kerja pegawai

Tabel 4.10 Masa Kerja

(41)

k. Tabel Pegawai

Nama Tabel : Pegawai

Peimary Key : NIK

Foreign Key : KD MS KRJ, KD JBT, KD GOL, KD KLMPK

Fungsi : Menyimpan data pegawai

Tabel 4.11 Pegawai

Field Type Length Key Keterangan

HABIS Datetime - NULL Tanggal habis kontrak

l. Tabel Penjadwalan

Nama Tabel : Penjadwalan

Peimary Key : KD JDWL

Foreign Key : KD PROYEK, KD KLMPK

Fungsi : Menyimpan data jadwal proyek

Tabel 4.12 Penjadwalan

Field Type Length Key Keterangan

KD JDWL Varchar 8 PK Kode jadwal

KODE PROYEK Varchar 10 FK Kode proyek

KD KLMPK Varchar 8 FK Kode kelompok

(42)

38

m. Tabel Proyek

Nama Tabel : Proyek

Peimary Key : KD PROYEK

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data Proyek

Tabel 4.13 Proyek

Field Type Length Key Keterangan

PELAKSANAAN Datetime - NULL Tanggal mulai proyek TGL AKHIR Datetime - NULL Tanggal dead line

4.2.8 Desain Input/Output

Suatu sistem informasi memerlukan suatu Interface dimana user dapat

memasukkan data yang nantinya dapat menghasilkan suatu output. Berikut ini

adalah Desain Input dan desain output dari sistem informasi pengajian dan

absensi.

a. Desain Input

Pada sistem informasi koperasi ini dibuat beberapa desain input sebagai

(43)

Login digunakan untuk dapat masuk ke sistem. Dalam proses login

diperlukan inputan username dan password. Gambar 4.12 adalah desain input

login dari sistem informasi pengajian dan absensi pada PT.Jamsostek.

Gambar 4.12 Desain Input Login

Gambar 4.13 menunjukkan desain maIntenance data pegawai. Dalam

form ini terdapat control berupa textbox, combobox, button, serta listview yang

dapat menampilkan informasi pegawai. Form ini digunakan untuk menyimpan

dan mengubah data pegawai.

(44)

40

Gambar 4.14 menunjukkan desain maIntenance data absensi. Dalam form

ini terdapat control berupa textbox, combobox, button, date time picker serta

listview yang dapat menampilkan informasi absensi. Form ini digunakan untuk

menyimpan dan mengubah data absen pegawai.

Gambar 4.14 Desain Input Absensi

Gambar 4.15 menunjukkan desain maIntenance data ijin. Dalam form ini

terdapat control berupa textbox, combobox,button, date time picker serta listview

yang dapat menampilkan informasi absensi. Form ini digunakan untuk

menyimpan dan mengubah data ijin.

(45)

Gambar 4.16 menunjukkan desain maIntenance data penggajian. Dalam

form ini terdapat control berupa textbox, combobox, button serta listview yang

dapat menampilkan informasi penggajian. Form ini digunakan untuk menyimpan

dan mengubah data penggajian pegawai.

Gambar 4.16 Desain Input Penggajian

Gambar 4.17 menunjukkan desain maIntenance data golongan. Dalam

form ini terdapat control berupa textbox, button serta listview yang dapat

menampilkan informasi absgolonganensi. Form ini digunakan untuk menyimpan

dan mengubah data ketentuan uang makan, tunjangan,gaji pokok dan uang

transport untuk tiap golongan.

(46)

42

Gambar 4.18 menunjukkan desain maIntenance data ijin. Dalam form ini

terdapat control berupa textbox,button serta listview yang dapat menampilkan

informasi ijin. Form ini digunakan untuk menyimpan dan mengubah data ijin

absen pegawai.

Gambar 4.18 Desain Input Ijin

Gambar 4.19 menunjukkan desain Ijin kerja. Dalam form ini terdapat

control berupa textbox, combobox, button, date time picker serta listview yang

dapat menampilkan informasi ijin pegawai. Form ini digunakan untuk menyimpan

dan mengubah data ijin pegawai dalam satu hari kerja.

(47)

Gambar 4.20 menunjukkan desain Penggajian. Dalam form ini terdapat

control berupa textbox, combobox, button, date time picker serta listview yang

dapat menampilkan informasi penggajian. Form ini digunakan untuk menyimpan

data penggajian pegawai.

Gambar 4.20 Desain Input Penggajian

Gambar 4.21 adalah desain output report pegawai. Laporan ini akan

dilaporkan kepada pimpinan setiap setahun sekali.

Gambar 4.21 Desain Output Laporan Data Pegawai

Gambar 4.21 adalah desain output laporan penggajian. Laporan ini akan

(48)

44

pertimbangan pengeluaran kas dan bukti pengeluaran kas bulanan pada

PT.Jamsostek cabang Bali II.

Gambar 4.21 Desain Output Laporan Data Penggajian

Gambar 4.23 adalah desain output Laporan absensi pegawai. Laporan ini

akan dilaporkan kepada pimpinan setiap sebulan sekali.

(49)

4.3 Implementasi Sistem

Implementasi yang dimaksudkan adalah membangun basis data yang

sudah dirancang ke dalam paket RDBMS sekaligus mengintegrasikannya dengan

desain sistem yang telah dibuat ke dalam bahasa pemrograman, sehingga akan

didapatkan aplikasi yang siap dievaluasi.

Tampilan aplikasi setelah diimplementasikan berdasarkan desain sistem

yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

A. Form Utama

Merupakan form yang pertama kali muncul saat aplikasi dijalankan untuk

lebih jelanya dapat dilihat pada Gambar 4.24

Gambar 4.24 Form Utama

B. Form Login

Form Login digunakan untuk mem-verifikasi username dan password dari

user yang akan menggunakan halaman selanjutnya. Tampilan Form Login

(50)

46

Gambar 4.24 Form Login

C. Form Maintenance Data Pegawai

Form ini digunakan untuk memaintenace data pegawai pada PT. Jamsostek,

seperti menambah user baru, mengubah idenditas pegawai atau

menonaktifkan pegawai. Tampilan Form Maintenance Data Pegawai dapat

dilihat pada Gambar 4.25.

Gambar 4.25 Form Maintenance Pegawai

D. Form Penjadwalan

Form ini digunakan untuk melakukan sceduling atau penjadwalan mengenai

pekerjaan yang akan dilakukan karyawan yang membutuhkan batas waktu.

(51)

Gambar 4.26Form Penjadwalan

E. Form Maintenance Golongan

Form ini digunakan untuk memaintenance data golongan baik melakukan

penambahan maupun editing data golongan. Tampilan Form Maintenance

Golongan dapat dilihat pada Gambar 4.27.

Gambar 4.27 Form Maintenance Golongan

F. Form Maintenance Jabatan

Form ini digunakan untuk memaintenance data jabatan baik melakukan

penambahan maupun editing data jabatan. Tampilan Form Maintenance

(52)

48

Gambar 4.28 Form Maintenance Jabatan

G. Form Maintenance Kelompok

Form ini menampilkan data-data kelompok yang telah menyelesaikan

tugasnya tepat waktu. Pada form ini dapat dilakukan penambahan kelompok

serta pengaturan jumlah bonus yang akan di berikan. Tampilan Form

Maintenance Kelompok dapat dilihat pada Gambar 4.29.

Gambar 4.29 Form Maintenance Kelompok

H. Form Maintenance Masa Kerja

Form ini digunakan untuk menampilkan data-data masa kerja serta

tunjangan yang diperoleh pegawai. Pada form ini dapat dilakukan

(53)

tunjangan. Tampilan Form Maintenance Masa Kerja dapat dilihat pada

Gambar 4.30.

Gambar 4.30 Maintenance Masa Kerja

I. Form Master Data Izin

Form ini berfungsi untuk melakukan penambahan-penambahan data izin.

Pada form ini terdapat field kode izin dan keterangan izin. Form ini

mengacu kepada form maintenance data izin. Tampilan Form Master Data

Izin dapat dilihat pada Gambar 4.31.

Gambar 4.31 Form Master Data Izin

J. Form Maintenance Gaji

Form ini menampilkan data gaji pegawai dan melakukan maintanance

terhadap data yang ada, seperti mengedit data yang ada pada form

(54)

50

Gambar 4.32 Form Maintenance Gaji

K. Form Maintenance Absensi

Form ini menampilkan data absensi pegawai dan melakukan maintanance

terhadap data absensi, seperti menambah data absensi yang baru dan

mengedit data yang telah ada. Tampilan Form Maintenance Absensi dapat

dilihat pada Gambar 4.34.

Gambar 4.34 Form Maintenance Absensi

L. Form Maintenance Data Izin

Form ini berfungsi untuk menginputkan data izin yang dilakukan pegawai.

Yang dapat mengacu ke data absensi dan berpengaruh terhadap gaji. Untuk

(55)

Gambar 4.35 Form Maintenance Data Izin

M. Form Absensi

Form ini digunakan untuk melakukan input absensi yang dilakukan pegawai

pada saat datang dan menjelang pegawai tersebut mengakhiri jam kerjanya.

Tampilan Form Absensi dapat dilihat pada Gambar 4.36.

Gambar 4.36 Form Absensi

N. Form Penggajian

Form ini digunakan untuk mengetahui informasi mengenai gaji pegawai

pada tiap-tiap bulan yang bersangkutan. Tampilan Form Informasi

(56)

52

Gambar 4.37 Form Penggajian

O. Form Izin

Form ini digunakan untuk menginputkan data izin yang dilakukan pegawai.

Pada form ini pegawai menginputkan Nik dan menginputkan data mengenai

perihal izin yang akan diambil. Tampilan Form ini dapat dilihat pada

Gambar 4.38.

Gambar 4.38 Form Izin

P. Form Penilaian Pegawai

Form ini digunakan untuk menangani proses penilaian terhadap pegawai.

Baik mengenai kedisiplinan, teamwork, hasil kerja serta keuletan kerja

(57)

Gambar 4.39 Form Penilaian Pegawai

Q. Form Laporan Data Pegawai

Form ini digunakan untuk membuat laporan data pegawai. Laporan dapat

dibuat dengan beberapa kriteria seperti nama, nik, alamat, kode jabatan dan

data yang lainnya. Tampilan Laporan Data Pegawai dapat dilihat pada

Gambar 4.40.

Gambar 4.40 Form Laporan Data Pegawai

R. FormLaporan Penggajian

Form ini digunakan untuk mencetak laporan data gaji tiap-tiap pegawai.

Laporan dapat dibuat dengan beberapa kriteria baik berdasarkan bulan,

tahun, dan semua data. Tampilan Laporan Penggajian dapat dilihat pada

(58)

54

Gambar 4.41 FormLaporan Penggajian

S. FormLaporan Absensi

Form ini digunakan untuk membuat laporan absensi tiap-tiap pegawai.

Tampilan Laporan Absensi dapat dilihat pada Gambar 4.42.

Gambar 4.42 Form Laporan Absensi

T. FormLaporan Penilaian

Formini digunakan untuk mencetak laporan mengenai penilaian kinerja dari

tiap-tiap pegawai. Laporan dapat dibuat dengan menginputkan Nik dan

memilih peride kerja atau masa kerja. Tampilan Laporan Penggajian dapat

(59)

Gambar 4.43Form Laporan Penilaian

4.4 Evaluasi Sistem

Setelah aplikasi selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah melakukan

evaluasi apakah aplikasi Sistem Informasi Penggajian dan Absensi ini bisa

berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Evaluasi dilakukan dengan

melakukan uji coba terhadap aplikasi. Uji coba yang akan dilakukan yaitu uji coba

kemudahan penggunaan aplikasi, dimana uji coba ini dilakukan terhadap user. Uji

coba aplikasi digunakan untuk menemukan faults atau kesalahan dalam program

dan menghilangkan faults tersebut dalam proses-proses debuging. Dalam hal ini

juga dilakukan verifikasi dan validasi untuk menunjukkan bahwa suatu sistem

sesuai dengan spesifikasinya dan memenuhi persyaratan sistem yang diinginkan.

Setelah tahap evaluasi dilakukan, apabila aplikasi dapat berjalan sesuai dengan

apa yang diharapkan maka tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan

(60)

56

4.5 Sistem Yang Digunakan

Spesifikasi minimum pernagkat yang digunakan dalam implementasi

aplikasi sistem informasi rawat inap ini terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras

dan perangkat lunak. Secara detail, kebutuhan minimum perangkat tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut.

4.5.1 Perangkat Keras

Untuk pemakaian sistem secara maksimal, Sistem Informasi ini

membutuhkan standar hardware sebagai berikut :

a. Pemproses : Intel Pentium 4 Processor 2.4 GHz

b. Memory 256 MB DDR

c. Hard Disc 40 GB

d. Monitor 15”

e. 10/100 Network Card

f. Keyboard, scroll mouse (optical) and mouse pad

g. 1.44 MB Disk Drive

h. Stabilizer (stavolt) dan UPS.

4.5.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak minimum yang digunakan untuk menjalankan aplikasi

ini adalah sebagai berikut:

a. Sistem Operasi windows XP Profesional.

b. Service .Net Framework dalam sistem operasi.

c. Visual Basic.Net version 2003 beserta Crystal Report.

d. Database My Sql

(61)

57

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisa, perancangan dan pembuatan aplikasi Sistem

Informasi Penggajian dan Absensi pada PT. Jamsostek(Persero) Cab. Bali-II

Gianyar, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan adanya sistem yang baru ini, diharapkan pihak Jamsostek (Persero)

Cabang Bali II tidak lagi mengalami kesulitan dalam menangani data-data

absensi dan penggajian pegawai yang cukup banyak. Data-data tersebut dapat

dikelola secara mudah dengan tampilan dan format yang cukup mudah untuk

dipahami pengguna.

2. Keuntungan lain yang dapat diperoleh dengan adanya sistem ini adalah dapat

terciptanya suatu sistem pelaporan yang akurat baik mengenai data absensi,

serta data penggajian. Jadi, tidak ada lagi data yang harus disesuaikan setiap

harinya.

3. Sistem Informasi Penggajian dan Absensi ini diharapkan mampu

meningkatkan kinerja serta ketepatan kerja bagi seluruh pegawai yang berada

di lingkungan kerja PT. Jamsostek (Persero) Cabang. Bali II.

5.2 Saran

Sebagai penutup penulis memberikan beberapa saran untuk

(62)

58

1. Sistem Informasi Penggajian dan Absensi ini dapat dikembangkan dengan

menggunakan sistem scaner sidik jari. Dengan demikian, status absen dari

tiap-tiap pegawai menjadi lebih akurat..

2. Melalui database yang ada dapat dibuatkan sebuah aplikasi web dengan

menerapkan XML Web Service yang menyediakan informasi mengenai status

dari pegawai tersebut serta untuk mengetahui gaji yang diterima pada tiap-tiap

bulan yang bersangkutan. Hal ini sangat bermanfaat bagi pegawai yang sedang

(63)

Amelia, Tan, 2007, Pemrograman Database Menggunakan ADO.NET, Graha Ilmu, Jogyakarta.

Jogiyanto, H.M., 1998, Analisis Desain dan Desain Sistem Informasi, Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Kendall, Kenneth E. and Kendall, Julie E., 2003, Analisis dan Perancangan

Sistem, Pearson Education Asia Ptc. Ltd. dan PT. Prenhallindo, Jakarta.

Ladjamudin, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, Jogyakarta.

Silfi, 2003, Data Flow Diagram, 23 Juni 2007. URL : http://www.

library.gunadarma.ac.id/files/disk1/2/jbptgunadarma-gdl-course-2004-imamahmadt-66-perancis-a.pdf.

Yuswanto & Subari, 2006, Pemrograman Database Visual Basic.Net, Prestasi

Gambar

Gambar 4.3. Sistem Flow Absensi dan Penggajian
Gambar 4.4 Context Diagram Sistem Informasi Absensi dan Penggajian
Gambar 4.5 HIPO Sistem Informasi Absensi Dan Pengajian
Gambar 4.6 DFD Level 0 Sistem Informasi Absensi Dan Pengajian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tahap pembuatan strategi adalah suatu tahap yang paling menantang sekaligus menarik dalam proses manajemen strategik. Inti pokok dari tahap ini adalah menghubungkan organisasi dengan

PORSI NAMA BANK TGL ENTRY PIN PIHK... HUDAYA SAFARI TOUR &

Metode matching langsung dan metode matching dengan segmentasi adalah metode matching yang banyak digunakan pada system pencocokan pola, untuk mendapatkan hasil yang baik

[r]

[r]

Pada penelitian ini digunakan lembaran Cold Formed Steel sebagai bahan alternatif untuk perkuatan lentur pada balok beton bertulang yang diharapkan dapat mengembalikan

mata kuliah bidang studi bagi mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA UNP yang dipakai pada semester Juli-Desember 2000 sejumlah 16 mata kuliah dan semester.. Januari-Juni

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis berasumsi bahwa kualitas hidup dari pasien gagal ginjal kronik dengan comorbid hipertensi lebih baik dibandingkan dengan