SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN ABSENSI
PADA PT. JAMSOSTEK (PERSERO)
(Study Kasus : PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali-II
Oleh:
AGUS INDRAYADI
: 05.39010.0001
IW. AGUS ISTA PUTRA : 05.39010.0018
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Kontribusi ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6
2.1 Sejarah ... 6
2.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ... 7
2.3 Filosofi Perusahaan ... 8
2.4 Lokasi Perusahaan ... 8
2.5 Struktur Organisasi... 9
2.6 Fungsi Setiap Bidang ... 10
BAB III LANDASAN TEORI ... 12
viii
3.4 Bagan Alir Sistem ... 15
3.5 Data Flow Diagram (DFD) ... 16
3.5.1 Penggambaran Data Flow Diagram ... 17
3.6 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 18
3.7 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) ... 20
BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK ... 22
4.1 Metode Kerja Praktek ... 22
4.1.1 Observasi Pendahuluan ... 22
4.1.2 Identifikasi Masalah ... 23
4.1.3 Study Pustaka dan Study Lapangan ... 23
4.1.4 Pengumpulan Data ... 24
4.2 Desain Sistem ... 24
4.2.1 Dokumen Flow Absensi dan Penggajian ... 24
4.2.1 System Flow Absensi dan Penggajian ... 25
4.2.3 Context Diagram ... 27
4.2.4 Hierarcy Proses Input Output ... 27
4.2.5 Data Flow Diagram ... 28
4.2.6 Desain Entity Relational Diagram ... 31
4.2.7 Struktur File ... 32
4.2.8 Desain Input/Output ... 38
4.3 Implementasi Sistem ... 45
ix
4.5 Sistem Yang Digunakan ... 56
4.5.1 Perangkat Keras ... 56
4.5.2 Perangkat Lunak ... 56
BAB V PENUTUP ... 57
5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan semakin pesatnya persaingan antar perusahaan maka semakin
besar tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan untuk mengembangkan
perusahaannya. Untuk mencapai keberhasilan perusahaan, maka perlu adanya
peran serta teknologi informasi untuk dapat mengelola segala aktifitas pekerjaan
kantor yang sifatnya dapat membantu kelancaran kegiatan perusahaan, serta dapat
meningkatkan pelayanan perusahaan.
PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar merupakan suatu Badan
Usaha Milik Negara yang telah menerapkan penggunaan teknologi informasi pada
perusahaannya.
PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar memiliki suatu sistem
informasi yang masih dilakukan secara manual yaitu melakukan pencatatan
absensi dan penghitungan gaji karyawan. Semua itu dicatat dengan manualisasi
dan pada akhir bulan akan direkap oleh bidang keuangan serta dilaporkan kepada
kepala cabang. Pada saat pelaporan sering ditemukannya kesalahan – kesalahan
diantaranya data yang kurang akurat dan waktu yang dibutuhkan untuk membuat
laporan relatif membutuhkan waktu yang lama.
PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar menginginkan adanya
suatu sistem informasi absensi dan penggajian yang terkomputerisasi, dimana
2
sistem komputer. Kemudian data ini akan diolah dan pada akhirnya akan
menghasilkan report atau laporan yang lebih cepat dan akurat.
Dengan sistem yang terkomputerisasi, maka dapat dihasilkan suatu
laporan yang akurat, cepat, dan meminimalkan terjadinya kesalahan – kesalahan.
Sehingga didapatkan hasil kerja yang baik.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat suatu sistem informasi absensi pada PT. Jamsostek
(Persero).
2. Bagaimana mendesain, merancang dan membuat suatu sistem informasi
penggajian yang efektif dan terorganisir.
3. Bagaimana membuat suatu sistem informasi untuk membuat suatu laporan
yang efektif dan efisien.
Dari beberapa pokok permasalahan di atas maka dirumuskan
permasalahan “Bagaimana mendesain, merancang dan membuat suatu sistem
informasi Penggajian dan Absensi pada PT. Jamsostek (Persero) Cab Bali-II yang
terkomputerisasi”.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka batasan masalah dalam
pembuatan sistem informasi ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem ini hanya membahas tentang proses absensi karyawan yang menunjang
2. Sistem ini hanya membahas tentang proses perhitungan gaji yang meliputi
uang makan, gaji pokok, serta potongan – potongan berdasarkan ketentuan
perusahaan.
3. Pembuatan laporan ini hanya sebatas mengenai laporan gaji karyawan, laporan
abensi serta laporan penilaian kerja karyawan pada perusahaan.
1.4 Tujuan
Berdasarkan batasan masalah di atas maka tujuan dari kerja praktek ini
adalah:
1. Membuat Sistem Informasi Penggajian dan Absensi pada PT. Jamsostek
(Persero) Cab. Bali – II.
2. Membuat sistem informasi yang efektif dan terorganisir.
3. Membuat sistem informasi agar mampu membuat laporan yang efektif dan
efisien.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pembuatan sistem ini dapat dilihat dari sudut
pandang yang berbeda yaitu:
1. Kepala Cabang
Dapat melakukan pengecekan terhadap laporan–laporan yang berkaitan
dengan operasional PT. Jamsostek. Serta menentukan laporan tersebut telah
4
2. Kepala Bidang Keuangan
Dapat melakukan pengecekan mengenai laporan keuangan yang telah dibuat
oleh bagian account officer yamh kemudian akan diserahkan kepada kepala
bagian.
3. Bagian Front Office
Bagi petugas front office, sistem ini dapat membantu dalam melakukan
pencatatan surat masuk dan surat keluar. Serta menghasilkan laporan
mengenai surat masuk dan surat keluar yang efektif dan efisien..
4. Account Officer
Mempermudah bagian Account officer dalam proses perhitungan gaji yang
berdasarkan data absensi, data lembur dan data pegawai.
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan Kerja Praktek ini disusun dalam lima bab. Tiap bab terdiri dari
beberapa sub bab, dengan rincian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan, kontribusi Kerja Praktek bagi perusahaan serta
sistematika penulisan laporan Kerja Praktek.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Pada bab ini berisi gambaran umum PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali-II
Gianyar yang menyangkut sejarah singkat PT. Jamsostek (Persero), Visi, Misi dan
Tujuan, Filosofi, Lokasi Perusahaan, serta Struktur Organisasi PT. Jamsostek
BAB III LANDASAN TEORI
Berisi penjelasan teori-teori yang digunakan dalam membantu proses
analisa dan desain sistem, yaitu Sistem Informasi, Analisa dan Perancangan,
Penggajian, Bagan Alir Sistem, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram,
serta Interaksi Manusia dan Komputer,.
BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
Berisi penjelasan mengenai perancangan sistem yang akan digunakan,
implementasi dari rancangan sistem yang telah dibuat, dan evaluasi terhadap
sistem yang telah diuji coba.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan mengenai sistem yang dibuat berupa Sistem Informasi
Penggajian dan Absensi pada PT. Jamsostek(Persero) Cab. Bali-II Gianyar dan
saran untuk perbaikan sistem di masa mendatang.
LAMPIRAN
Dalam bagian lampiran, Penulis menyertakan beberapa lampiran yang
menunjang laporan kerja praktek ini. Beberapa lampiran yang disertakan yaitu
Formulir Masa Akhir Kerja Praktek, Form Absensi, Serta surat – surat yang telah
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. JAMSOSTEK (Persero)
Sejarah terbentuknya PT. Jamsostek (Persero) mengalami proses yang
panjang, dimulai dari UU No. 33/1947 jo UU No. 2/1951 tentang kecelakaan
kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No. 48/1952 jo PMP No. 8/1956
tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP
No. 15/1957 tentang pembentukan yayasan sosial buruh, PMP No. 5/1964 tentang
pembentukan yayasan jaminan sosial (YDJS), diberlakukannya UU No. 14/1969
tentang pokok – pokok tenaga kerja, secara kronologis proses lahirnya asuransi
sosial tenaga kerja semakin transparan.
Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut
landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun
1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya peraturan
pemerintah (PP) No. 33 tahun 1977 tentang pelaksanaan asuransi sosial tenaga
kerja (ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi kerja atau pengusaha swasta dan
BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Trbit pula PP No. 34/1977 tentang
pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.
Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No. 3 tahun 1992 tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Melalui PP No. 36/1995 ditetapkannya
PT. Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang berhubungan dengan
amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34 ayat 2.
Kiprah Perseroan yang mengedapnkan kepentingan dan hakm normatif
Tenaga Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT. Jamsostek
(Persero) memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup program
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua
(JHT), dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan
keluarganya.
Dengan penyelenggaraan yang makin maju, program Jamsostek tidak
hanya bermanfaat kepada pekerja dan pengusaha tetapi juga berperan aktif dalam
meningkatkan pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan
perkembangan masa depan bangsa.
2.2 Visi, Misi dan Tujuan PT. Jamsostek (Persero)
Visi
Memberikan pelayanan dan manfaat prima bagi seluruh pekerja melalui
jaringan pelayanan yang paling luas dan terpadu di Indonesia.
Misi
Menyelenggarakan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang
memberikan perlindungan dasar bagi tenaga kerja dan keluarganya dalam
menghadapi resiko sosial ekonomi pada saat berkurang atau hilangnya
penghasilan karena kecelakaan kerja, berhenti bekerja atau meninggal dunia, dan
8
Tujuan PT. Jamsostek (Persero)
Bertekad untuk selalu menjadi PT. Jamsostek (Persero) satu – satunya
penyelenggara jaminan sosial yang paling SIAP, HANDAL, dan TERPERCAYA
di Indonesia.
2.3 Filosofi PT. Jamsostek (Persero)
Jamsostek dilandasi filosofi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi
resiko sosial ekonomi. Kemandirian berarti tidak tergantung orang lain dalam
membiayai perawatan pada waktu sakit, kehidupan dihari tua maupun keluarga
bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh dari hak dan
bukan dari belas kasihan orang lain.
Agar pembiayaan dan manfaat optimal, plaksanaan program Jamsostek
dilakukan secara gotong royong, dimana yang muda membantu yang tua, yang
sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu yang
berpenghasilan rendah.
2.4 Lokasi PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali - II
Lokasi PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Bali – II tepatnya berada
di JL. Dharma Giri, Bay Pass Buruan – Gianyar – Bali, Telp (0361) 7802068.
Sedangkan tempat kerja Penulis selama melaksanakan Kerja Praktek berada di
bagian Teknologi Informasi Lt. 2 . Ruang kerja staf nyaman, tenang dan sejuk.
Selain itu juga di sediakan berbagai fasilatas penunjang untuk Penulis
2.5 Struktur Organisasi Perusahaan
Untuk menguraikan struktur organisasi dari PT. Jamsostek (Persero)
Kantor Cabang Bali – II Gianyar, maka harus kita ketahui terlebih dahulu tujuan
dari struktur organisasi ini yaitu agar pembagian tugas dapat merata dan
terselesaikan dengan baik serta untuk membantu kelancaran terselesaikannya
tugas – tugas di setiap bagian. Adapun struktur organisasi di PT. Jamsostek
(Persero) Kantor Cabang Bali – II Gianyar dapat dilihat pada Gambar 2.1.
PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar mempunyai fungsi
merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan
pemasaran, pelayanan peserta, administrasi kepesertaan dan iuran, akuntansi,
umum dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang didukung teknologi informasi
untuk memastikan tercapainya target . Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar.
Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut , . Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II
Gianyar mempunyai tugas :
1. Merencanakan, menetapkan kebijakan operasional di . Jamsostek (Persero)
Cab. Bali – II Gianyar.
2. Mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan pencapaian target
kepesertaan dan iuran.
3. Mengarahkan dan memastikan peningkatan pelayanan kepada peserta
jamsostek.
4. Melaksanakan fungsi system teknologi informasi.
5. Mengarahkan dan mengendalikan fungsi keuangan.
10
7. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pembinaan hubungan kemitraan
dengan instansi terkait.
SANG MADE SUMADI
Kabid Pelayanan Kabid Teknologi Informasi
I WAYAN DIDIK S Data Administrator IV AFIA
Customer Service AA. SASTRA NEGARA
Account Officer
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Jamsostek (Persero) Cabang Bali – II.
2.6 Fungsi Setiap Bidang pada PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II
PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar terdiri dari beberapa
bidang diantaranya Bidang Keuangan, Bidang Pemasaran, Bidang Pelayanan,
Bidang Teknologi Informasi. Pada setiap bidang tersebut memilik Sub - sub
bidang diantaranya Account Officer, Customer Service dan Data Administrator.
Berikut ini adalah pembagian tugas dari masing – masing bidang yang ada di . PT.
Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar:
1. Kepala Cabang
Kepala Cabang PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar memiliki
peranan yang sangat penting yaitu bertanggung jawab terhadap perusahaan dan
setiap bidang – bidang yang terdapat di PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II
2. Kepala Bidang Keuangan
Bidang keuangan mempunyai fungsi merencanakan, melaksanakan,
melakukan koordinasi, dan mengendalikan kegiatan keuangan di Bidang
Keuangan PT. Jamsostek (Persero) Cab. Bali – II Gianyar.
3. Kepala Bidang Pemasaran
Bidang Pemasaran mempunyai fungsi merencanakan, melaksanakan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan pemasaran untuk
memastikan tercapainya target kepesertaan dan iuran. Untuk membantu
pelaksanaan tugas, kepala bidang pemasaran dibantu oleh Account Officer
yang merupakan sub bidang pemsaran.
4. Kepala Bidang Pelayanan
Bidang Pelayanan mempunyai fungsi merencanakan, melaksanakan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan kegiatan pelayanan JKK(Jaminan
Kecelakaan Kerja), JHT (Jaminan Hari Tua), JKM(Jaminan Kematian) untuk
memastikan kelancaran pelayanan jaminan. Biasanya kepala bidang bagian
pelayan di bantu oleh customer service guna menunjang pelayanan yang lebih
optimal.
5. Kepala Bidang Teknologi Informasi
Kepala Bidang Teknologi Informasi mempunyai fungsi merencanakan,
melaksanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan penggunaan
hardware, software dan jaringan untuk mengoptimalkan dan menjamin tetap
beroperasinya perangkat computer, serta mengelola database dan aplikasi
untuk memastikan pelayanan. Pada bidang teknologi informasi ini memiliki
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1Sistem Informasi
Kata ”sistem” mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen
yang memiliki keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dari definisi
sistem, maka dapat didefinisikan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem
yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.”
(Ladjamudin, 2005:13).
Sering orang salah mengartikan antara sistem informasi dengan teknologi
informasi. Dengan mengesampingkan teknologi informasi beserta
produk-produknya, sistem informasi yang dihasilkan tentunya tidak lebih baik jika
dibandingkan dengan sistem informasi yang menggunakan teknologi informasi
untuk mendukung penyajian informasinya.
Sistem informasi juga berfungsi sebagai suatu alat bantu kompetisi bagi
organisasi dalam mengupayakan pencapaian tujuan. Sistem informasi dituntut
tidak hanya mengolah data dari dalam organisasi saja, tetapi juga dapat
menyajikan data dari pihak luar yang mampu menambah nilai kompetisi bagi
dalam organisasi. Dengan demikian sistem informasi harus memiliki data yang
telah terpolakan dan memiliki integritas dalam hal waktu dan tempat. Hal ini
dimaksudkan supaya sistem informasi tersebut dapat menyajikan informasi yang
3.2Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Analisa sistem merupakan tahap yang paling penting dari suatu
pemrograman, karena merupakan tahap awal untuk mengevaluasi permasalahan
yang terjadi serta kendala–kendala yang dihadapi.
Analisa yang efektif akan memudahkan pekerjaan penyusunan rencana
yang baik di tahap berikutnya. Sebaliknya, kesalahan yang terjadi pada tahap
analisa ini akan menyebabkan kesulitan yang lebih besar, bahkan dapat
menyebabkan penyusunan sistem gagal (Jogiyanto, 2005).
Untuk itu diperlukan ketelitian didalam mengerjakan, sehingga tidak
terdapat kesalahan dalam tahap selanjutnya, yaitu tahap perancangan sistem.
Langkah–langkah yang diperlukan didalam menganalisa sistem adalah :
a. Tahap perencanaan sistem
b. Tahap analisis sistem
c. Tahap perancangan sistem
d. Tahap penerapan sistem
e. Membuat laporan dari hasil analisa.
Pada tahap perencanaan, dilakukan identifikasi masalah serta diperlukan
adanya analisa yang digunakan untuk menentukan faktor–faktor yang menjadi
permasalahan dalam sistem yang telah ada atau digunakan.
Data–data yang baik yang berasal dari sumber–sumber internal seperti
misalnya laporan–laporan, dokumen, observasi maupun dari sumber–sumber
eksternal seperti pemakai sistem, dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan
analisa. Jika semua permasalahan telah di identifikasi, di lanjutkan dengan
14
Kemudian diteruskan dengan menganalisa dan membandingkan sistem
yang terbentuk dengan sistem sebelumnya. Dengan adanya perubahan tersebut
langkah selanjutnya adalah membuat laporan–laporan hasil analisa sebelumnya
dan sistem yang akan diterapkan. Perancangan sistem adalah proses menyusun
atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus
dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan informasi dapat
terpenuhi.
Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai,
karena rancangan tersebut meliputi perancangan mulai dari sistem yang umum
hingga diperoleh sistem yang lebih spesifik. Dari hasil rancangan sistem tersebut
dibentuk pula rancangan database disertai struktur file antara sistem yang satu
dengan sistem yang lain. Selain itu dibentuk pula rancangan keluaran dan
masukan (input dan output) sistem misalnya menentukan berbagai bentuk dan isi
laporan beserta pemasukan data.
Apabila didalam perancangan sistem terdapat kesalahan, maka kita
perlu melihat kembali analisa dari sistem yang telah dibuat. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan bawa analisa sistem mempunyai hubungan erat dengan
perancangan sistem.
3.3Pengertian Penggajian
Penggajian menurut peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1981 adalah
suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada suatu pekerjaan atau
jasa yang telah atau akan dilakukannya termasuk tunjangan baik untuk pegawai
ataupun keluarganya dan dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang
3.4Bagan Alir Sistem
Menurut Jogiyanto (1998), Sistem flow adalah bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini
menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem dan biasanya
dalam membuat sistem flow sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang
melaksanakan atau bertanggung jawab terhadap sub-sub sistem. Bagan alir sistem
menggunakan simbol sebagaimana terdapat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Simbol Bagan Alir Sistem
No Simbol Nama Simbol Keterangan
1
Dokumen
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik, atau komputer.
2
Keputusan
Simbol Keputusan digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi yang mengharuskan sistem untuk memilih tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kriteria tertentu.
3
Operasi Manual
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan proses yang terjadi secara manual yang tidak dapat dihilangkan dari sistem yang ada.
4
Database
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan media penyimpanan yang digunakan
16
No Simbol Nama Simbol Keterangan
5
Proses
Simbol Proses digunakan untuk menggambarkan proses yang terjadi dalam sistem yang akan dibuat.
6 Input Manual
Simbol Input Manual digunakan untuk menggambarkan proses manual yang dapat terjadi selama sistem berjalan.
3.5 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram yang lebih dikenal dengan DFD, adalah sebuah alat
dokumentasi grafis yang menggunakan beberapa simbol, sebagaiman terdaftar
pada Tabel 3.2, untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui
proses-proses yang saling terhubung.
Tabel 3.2 Simbol Data Flow Diagram
No Simbol Nama Simbol Keterangan
1 External
Entity atau Boundary
Simbol ini menunjukkan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan pengaruh berupa input atau menerima output.
2 Data Flow
atau Aliran Data
Aliran data dapat di gambarkan dengan tanda panah dan garis yang diberi nama dari aliran data tersebut
3 Process Dalam symbol tersebut dituliskan
No Simbol Nama Simbol Keterangan
4 Data Store Data store merupakan simpanan dari
data yang dapat berupa file atau database pada sistem computer, arsip atau catatan manual, dan suatu agenda atau buku. Data store digunakan untuk menyimpan data sebelum dan sesudah proses lebih lanjut.
3.5.1 Penggambaran DFD
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Secara garis besar
langkah-langkah pembuatan DFD dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Membuat context diagram
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan
hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Cara pembuatan :
1. Tentukan nama sistemnya.
2. Tentukan batasan sistemnya.
3. Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
4. Tentukan apa yang diterima atau diberikan terminator daripada sistem.
5. Gambarkan context diagram.
b. Membuat diagram level nol
Diagram ini adalah dekomposisi dari context diagram. Cara membuat :
1. Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
2. Tentukan apa yang diberikan atau diterima masing-masing proses
daripada sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data
yang keluar atau masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang
18
3. Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.
4. Gambarkan diagram level nol.
5. Hindari perpotongan arus data
6. Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
c. Membuat diagram level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level nol. Cara membuat :
1. Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada
di level nol.
2. Tentukan apa yang diberikan atau diterima masing-masing sub-proses
daripada sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
3. Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.
4. Gambarkan DFD level satu
5. Hindari perpotongan arus data.
Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan
dekomposisi dari proses sebelumnya.
3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram atau yang lebih dikenal dengan istilah
ERD, merupakan suatu pemodelan file yang membentuk basis data. Pada model
data relasional, hubungan antara file direlasikan dengan kunci relasi yang
merupakan kunci utama tiap file. Relasi antar file dikategorikan menjadi tiga
a. Relasi One to One (1:1)
Hubungan yang terjadi antara file pertama dengan file kedua adalah satu
berbanding satu.
b. Relasi One to Many (1:N)
Hubungan file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau
dapat juga berbanding terbalik, yaitu banyak berbanding satu.
c. Relasi Many to Many (N:M)
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding
banyak.
Struktur logika secara keseluruhan dari sebuah database dapat dinyatakan
secara grafis yang terdiri dari komponen atau simbol sebagaimana terdaftar pada
Tabel 3.3
Tabel 3.3 Simbol Entity Relationship Diagram
No Simbol Nama Simbol Keterangan
1 Entity Persegi panjang yang
melambangkan himpunan entity
2 Atribut Elips yang melambangkan atribut
atau field atau coloum.
3 Hubungan
Entity
Belah ketupat yang menghubungkan entity pada himpunan relasi atau hubungan.
4 Garis Hubung Garis yang menghubungkan
20
3.7 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)
IMK mengandung maksud bahwa manusia dan komputer dapat saling
tukar menukar informasi layaknya percakapan orang dengan komputer. Faktor
manusia atau ergonomi dalam sistem komputer memperhitungkan bagaimana
komputer berinteraksi dengan manusia. Untuk mengerti hubungan pemakai
dengan komputer secara baik adalah dengan membaginya ke dalam suatu
kategori, yaitu :
a. Pemakai komputer
Pemakai komputer adalah orang yang berinteraksi langsung terhadap
komputer.
b. Alat input
Alat input adalah alat yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam
komputer. Dapat berupa keyboard atau mouse.
c. Bahasa input
Bahasa input adalah bahasa yang digunakan pada saat melakukan proses
pemasukan data ke dalam komputer.
d. Rancangan dialog
Rancangan dialog adalah sebuah gambaran tentang bentuk tampilan interface
yang akan digunakan pada sistem.
e. Pemandu user
Pemandu user adalah sebuah bentuk manual yang dapat membantu user
f. Pesan yang timbul
Pesan yang timbul adalah pesan yang akan muncul apabila sistem mengalami
suatu masalah. Pesan juga dapat digunakan untuk memberikan peringatan
kepada user.
g. Waktu respon komputer
Waktu respom komputer adalah waktu yang digunakan oleh komputer untuk
melakukan sebuah proses.
Dokumentasi komputer merupakan salah satu tipe dari pemakai, yaitu
merupakan salah satu penyimpanan detail dan biasanya menawarkan grafik dan
BAB IV
DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
Penelitian adalah suatu proses untuk mencari sesuatu secara sistematik
dalam kurun waktu tertentu. Agar memperoleh suatu hasil penelitian yang baik,
representatif dan menyeluruh terhadap permasalahan yang diambil, maka
diperlukan suatu sistematika penelitian yang berurutan dengan tahapan yang jelas
sehingga memudahkan kegiatan penelitian. Adapun urutan langkah penelitian di
dalam penyelesaian laporan Kerja Praktek ini dapat dilihat pada diagram
penelitian seperti pada Gambar 4.1.
Observasi Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka Studi Lapangan
Pengumpulan Data
Desain DFD
Desain ERD
Struktur Basis Data
Desain Input/Output
Perancangan Sistem
Gambar 4.1 Diagram Penelitian
4.1 Metode Kerja Praktek
4.1.1 Observasi Pendahuluan
Observasi pendahuluan merupakan aktifitas awal yang dilaksanakan
dilakukan adalah dengan membaca beberap jurnal penelitian untuk mencari topik
permasalahan yang akan dibahas. Selanjutnya adalah mencari perusahaan yang
dapat mengimplementasikan topik permasalahan yang telah didapat. Dari hal
tersebut dapat lebih diketahui mengenai data yang ada dan permasalahan yang
dihadapi oleh perusahaan secara lebih detil.
4.1.2 Identifikasi Masalah
Dari observasi pendahuluan yang sebelumnya dilakukan, selanjutnya
ditemukan adanya kesulitan dari bagian keuangan pada PT. Jamsostek (Persero)
Cab. Bali – II dalam melakukan perhitungan gaji yang selama ini masih dapat
dikatakan manual sistem. Kesulitan ini kemudian berlanjut pada saat penentuan
absensi tiap – tiap pegawai serta perhitungan jam lembur, sehingga dibutuhkan
adanya suatu sistem yang dapat memanage proses tersebut yang akan digunakan
sebagai acuan untuk menentukan besarnya gaji yang diperoleh tiap – tiap
karyawan.
Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah terciptanya suatu
perangkat lunak sebagai alat bantu untuk bagian keuangan dalam melakukan
proses perhitungan gaji, proses absensi serta pembuatan laporan, sehingga dapat
meningkatkan produktifitas perusahaan.
4.1.3 Studi Pustaka dan Studi Lapangan
Tahap selanjutnya dengan melakukan studi lapangan untuk mempelajari
secara langsung sistem yang digunakan oleh perusahaan. Studi lapangan ini
24
Selain melalui studi lapangan, juga dilakukan studi pustaka untuk menentukan
landasan teori yang akan digunakan untuk memecahkan batasan masalah tersebut.
Adapun landasan teori-teori yang digunakan dapat dilihat pada Bab III Landasan
Teori.
4.1.4 Pengumpulan Data
Yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan pencarian data
mengenai prosedur-prosedur mengenai sistem penggajian dan absensi, serta
informasi-informasi lain yang berkaitan dengan Kerja Praktek ini.
4.2 Desain Sistem
Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan, yaitu pembuatan system
flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), struktur
database, serta desain Input/Output.
4.2.1 Document Flow
Pada document flow ini dapat dijelaskan mengenai sistem absensi dan
sistem penggajian yang selama ini diterapkan pada PT. Jamsostek Cabang. Bali –
II. Hal yang pertama dilakukan adalah absensi yang dilakukan oleh seluruh
karyawan, setelah itu bagian personalia akan melakukan pengecekan terhadap
absensi tersebut. Apakah semua pegawai telah melakukan absensi atau tidak. Jika
pengecekan telah selesai dilakukan maka bagian personalia akan membuat laporan
absensi. Setelah itu laporan absensi diserahkan ke bagian account officer yang
akan digunakan sebagai acuan untuk membuat perhitungan gaji. Setelah
kemudian akan diserahkan kepada pimpinan dalam hal ini adalah kepala cabang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Document Flow Absensi dan Penggajian
4.2.2 Sistem Flow
Pada Gambar 4.3 diGambarkan mengenai sistem flow absensi dan
penggajian pada PT. Jamsostek (Persero) Cabang. Bali – II. Dapat dijelaskan
mengenai sistem flow diatas dimulai oleh karyawan yang melakukan proses
absensi yang secara otomatis terrekam pada database absensi, kemudian bagian
26
perhitungan lembur. Setelah proses absensi dan perhitungan lembur selesai maka
data – data yang telah terekam pada database akan digunakan sebagai acuan oleh
bagian account officer untuk melakukan proses perhitungan gaji pokok karyawan
dan akan diteruskan untuk melakukan perhitungan total terhadap gaji karyawan.
Setelah itu akan dilakukan proses penyimpanan data gaji pada database. Jika data
telah tersimpan maka bagian account officer akan menerbitkan slip gaji serta
menghasilkan laporan penggajian yang kemudian akan diserahkan kepada
pimpinan.
4.2.3 Contex Diagram
Gambar 4.4 adalah contex diagram dari Sistem Informasi Absensi dan
Penggajian pada PT Jamsostek. Contex diagram tersebut mengGambarkan proses
secara umum yang terjadi pada Jamsostek. Pada contex diagram tersebut, juga
terlihat bahwa sistem informasi Absensi dan Penggajian melibatkan empat
external entity, yaitu Pegawai, Bagian administrasi, Bagian keuangan serta
Pimpinan cabang jamsostek.
Data karyawan
Gambar 4.4 Context Diagram Sistem Informasi Absensi dan Penggajian
4.2.4 HIPO (Hierarchy Input Output)
Berdasarkan context diagram tersebut, maka dibuatlah HIPO untuk
memperjelas proses yang terjadi di perusahaan. HIPO dari sistem informasi
absensi dan pengajian pada PT. Jamsostek. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
28
0 Sistem Informasi Absensi
dan Penggajian
Gambar 4.5 HIPO Sistem Informasi Absensi Dan Pengajian
4.2.5 DFD
Data Flow Diagram merupakan perangkat yang digunakan pada
metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD dapat mengGambarkan
seluruh kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas. Selain itu DFD juga
mampu mengGambarkan komponen dan aliran data antar komponen yang
terdapat pada sistem yang akan dikembangkan. Untuk membuat DFD digunakan
perangkat lunak PowerDesigner Process Analyst.
PengGambaran sistem menggunakan DFD dimulai dari Context diagram
seperti dapat dilihat pada Gambar 4.4. Dari context diagram dapat didekomposisi
lagi menjadi level yang lebih rendah (lowest level) untuk mengGambarkan sistem
lebih rinci.
a. DFD Level 0 Sistem Informasi Absensi Dan Pengajian
Gambar 4.6 adalah Gambar DFD level 0 dari sistem informasi absensi
dan pengajian. Pada DFD level 0 ini menjelaskan proses yang terjadi di PT.
tersebut terdiri dari proses absensi,penghitungan gaji, pelaporan rekap gaji dan
maIntenence data pegawai.
b. DFD Level 1 Proses Absensi
Gambar 4.7 adalah DFD level 1 Proses Absensi. DFD level 1 ini adalah
pengembangan dari proses absensi pegawai yang ada pada level 0. Pada DFD ini
terdapat proses simpan data absensi, perijinan dan cetak laporan absensi. Pada
DFD ini juga terdapat database yaitu Absensi dan keterangan ijin anggota
Data karyawan
update data gol ongan
l aporan data Absensi
data gol ongan update pegawai
gol ongan pegawai m ai ntai n pegawai
data2 pegawai
rekap gaj i data rekap gaj i
data gol ongan pegawai data kehadi ran
Pem bayaran gaj i
Laporan rekap gaj i Data l em bur
data absen
Karyawan Bag
adm i ni strasi
Bag adm i ni strasi
Pi m pi nan M ai ntenence data
Pegawai +
6 Keterangan i j i n
Karyawan
Gambar 4.6 DFD Level 0 Sistem Informasi Absensi Dan Pengajian
[Absensi karyawan] [Data Absensi ]
peri j i nan absen data l aporan absen
[l aporan data Absensi ]
[NIK]
[i j i n] [data absen]
Karyawan
1 Absensi Karyawan adm i ni strasiBag
6 Keterangan i j i n
Cetak l aporan absensi
30
c. DFD Level 1 Proses Penghitungan Gaji
Gambar 4.8 adalah DFD level 1 Proses Penghitungan Gaji. DFD level 1
ini adalah pengembangan dari proses penghitungan gaji pegawai yang ada pada
level 0. Pada DFD ini terdapat proses pengecekan kehadiran, penghitungan
jumlah gaji dan cetak slip gaji. Pada DFD ini juga terdapat database yaitu absensi,
pegawai, golongan dan history gaji.
data fal i dasi fal i dasi kehadi ran
[data2 pegawai ]
[Rekap sl i p gaj i ]
[data rekap gaj i ]
[data gaj i ] [Pembayaran gaj i ]
[Data l embur]
[data gol ongan pegawai ]
[data kehadi ran]
Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses Penghitungan Gaji
d. DFD Level 1 Proses MaIntenance Data Pegawai
[gol ongan pegawai ]
[update pegawai ] [data gol ongan]
[update data gol ongan] data perubahan adm i ni strasi
2 Gol ongan
Gambar 4.9 adalah DFD level 1 Proses MaIntenance Data Pegawai. DFD
level 1 ini adalah pengembangan dari proses maIntenance data pegawai. Pada
DFD ini terdapat proses pengecekan data dan update perubahan. Pada DFD ini
juga terdapat database yaitu pegawai dan golongan.
4.2.6 Entity Relational Diagram
Entity Relational Diagram mengGambarkan hubungan data dari tabel
satu ke tabel yang lain. Berikut ini adalah Entity Relational Diagram (ERD) dari
sistem informasi absensi dan pengajian pada PT. Jamsostek.
a. ERD Conceptual Data Model
Gambar 4.10 adalah conceptual data model dari sistem informasi absensi
dan pengajian pada PT. Jamsostek. Pada Gambar 4.10 terlihat terdapat tiga belas
entity yang terhubung dengan kondisi many to many dan one to many.
harian Keterangan Ij i n
T GL AWAL
32
b. ERD Physical Data Model
Gambar 4.11 adalah Physical data model dari sistem informasi absensi
dan pengajian pada PT. Jamsostek. Terdapat tiga belas tabel dengan primary key
masing-masing dan hubungan antar tabel sebagai foreign key.
KD_JDWL = KD_JDWL
Gambar 4.11 PDM Sistem Informasi Absensi dan Penggajian
4.2.7 Struktur File
Struktur file merupakan struktur tabel atau database yang nantinya akan
file pada sistem informasi absensi dan pengajian pada PT. Jamsostek adalah
sebagai berikut:
a. Tabel Penilaian
Nama Tabel : Penilaian
Peimary Key : TGL PENILAIAN, NIK
Foreign Key : NIK
Fungsi : Menyimpan data nilai kerja pegawai
Tabel 4.1 Penilaian
Field Type Length Key Keterangan
TGL
PENILAIAN Datetime - PK Tanggal penilaian NIK Varchar 8 PK,FK Karyawan bersangkutan
b. Tabel Absensi
Nama Tabel : Absensi
Peimary Key : TGL ABSEN, NIK
Foreign Key : NIK
Fungsi : Menyimpan data absensi pegawai
Tabel 4.2 Absensi
Field Type Length Key Keterangan
c. Tabel Golongan
34
Peimary Key : KD GOL
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data golongan
Tabel 4.3 Golongan
Field Type Length Key Keterangan
d. Tabel History Gaji
Nama Tabel : Hist Gaji
Peimary Key : PERIODE, NIK
Foreign Key : NIK
Fungsi : Menyimpan data history gaji pegawai
Tabel 4.4 Hist Gaji
Field Type Length Key Keterangan
e. Tabel Persentase Harian
Nama Tabel : Persentase Harian
Peimary Key : TGL KJ PRYK
Foreign Key : KD JDWL
Tabel 4.5 Hsl Prs Harian
Fungsi : Menyimpan data ijin absen
Tabel 4.6 Ijin
Field Type Length Key Keterangan
KD IJIN Varchar 8 PK Kode ijin
KET IJIN Varchar 10 NULL Keterangan ijin
g. Tabel Jabatan
Nama Tabel : Jabatan
Peimary Key : KD JBT
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data jabatan
Tabel 4.7 Jabatan
Field Type Length Key Keterangan
KD JBT Varchar 5 PK Kode jabatan
NAMA JBT Varchar 15
NOT
NULL Nama jabatan
TUNJ JBT Money -
NOT
NULL Tunjangan jabatan
BONUS JBT Money -
NOT
NULL Bonus jabatan Status Varchar 50 NULL Status jabatan
h. Tabel Kelompok
Nama Tabel : Kelompok
36
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data kelompok kerja pegawai
Tabel 4.8 Kelompok
Field Type Length Key Keterangan
KD KLMPK Varchar 8 PK Kode kelompok BONUS TRGT Money - NULL Bonus kelompok
i. Tabel Keterangan Ijin
Nama Tabel : Keterangan Ijin
Peimary Key : TGL AWAL, NIK
Foreign Key : NIK, KD IJIN
Fungsi : Menyimpan data ijin pegawai
Tabel 4.9 Keterangan Ijin
Field Type Length Key Keterangan
j. Tabel Masa Kerja
Nama Tabel : Masa Kerja
Peimary Key : KD MS KRJ
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data masa kerja pegawai
Tabel 4.10 Masa Kerja
k. Tabel Pegawai
Nama Tabel : Pegawai
Peimary Key : NIK
Foreign Key : KD MS KRJ, KD JBT, KD GOL, KD KLMPK
Fungsi : Menyimpan data pegawai
Tabel 4.11 Pegawai
Field Type Length Key Keterangan
HABIS Datetime - NULL Tanggal habis kontrak
l. Tabel Penjadwalan
Nama Tabel : Penjadwalan
Peimary Key : KD JDWL
Foreign Key : KD PROYEK, KD KLMPK
Fungsi : Menyimpan data jadwal proyek
Tabel 4.12 Penjadwalan
Field Type Length Key Keterangan
KD JDWL Varchar 8 PK Kode jadwal
KODE PROYEK Varchar 10 FK Kode proyek
KD KLMPK Varchar 8 FK Kode kelompok
38
m. Tabel Proyek
Nama Tabel : Proyek
Peimary Key : KD PROYEK
Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data Proyek
Tabel 4.13 Proyek
Field Type Length Key Keterangan
PELAKSANAAN Datetime - NULL Tanggal mulai proyek TGL AKHIR Datetime - NULL Tanggal dead line
4.2.8 Desain Input/Output
Suatu sistem informasi memerlukan suatu Interface dimana user dapat
memasukkan data yang nantinya dapat menghasilkan suatu output. Berikut ini
adalah Desain Input dan desain output dari sistem informasi pengajian dan
absensi.
a. Desain Input
Pada sistem informasi koperasi ini dibuat beberapa desain input sebagai
Login digunakan untuk dapat masuk ke sistem. Dalam proses login
diperlukan inputan username dan password. Gambar 4.12 adalah desain input
login dari sistem informasi pengajian dan absensi pada PT.Jamsostek.
Gambar 4.12 Desain Input Login
Gambar 4.13 menunjukkan desain maIntenance data pegawai. Dalam
form ini terdapat control berupa textbox, combobox, button, serta listview yang
dapat menampilkan informasi pegawai. Form ini digunakan untuk menyimpan
dan mengubah data pegawai.
40
Gambar 4.14 menunjukkan desain maIntenance data absensi. Dalam form
ini terdapat control berupa textbox, combobox, button, date time picker serta
listview yang dapat menampilkan informasi absensi. Form ini digunakan untuk
menyimpan dan mengubah data absen pegawai.
Gambar 4.14 Desain Input Absensi
Gambar 4.15 menunjukkan desain maIntenance data ijin. Dalam form ini
terdapat control berupa textbox, combobox,button, date time picker serta listview
yang dapat menampilkan informasi absensi. Form ini digunakan untuk
menyimpan dan mengubah data ijin.
Gambar 4.16 menunjukkan desain maIntenance data penggajian. Dalam
form ini terdapat control berupa textbox, combobox, button serta listview yang
dapat menampilkan informasi penggajian. Form ini digunakan untuk menyimpan
dan mengubah data penggajian pegawai.
Gambar 4.16 Desain Input Penggajian
Gambar 4.17 menunjukkan desain maIntenance data golongan. Dalam
form ini terdapat control berupa textbox, button serta listview yang dapat
menampilkan informasi absgolonganensi. Form ini digunakan untuk menyimpan
dan mengubah data ketentuan uang makan, tunjangan,gaji pokok dan uang
transport untuk tiap golongan.
42
Gambar 4.18 menunjukkan desain maIntenance data ijin. Dalam form ini
terdapat control berupa textbox,button serta listview yang dapat menampilkan
informasi ijin. Form ini digunakan untuk menyimpan dan mengubah data ijin
absen pegawai.
Gambar 4.18 Desain Input Ijin
Gambar 4.19 menunjukkan desain Ijin kerja. Dalam form ini terdapat
control berupa textbox, combobox, button, date time picker serta listview yang
dapat menampilkan informasi ijin pegawai. Form ini digunakan untuk menyimpan
dan mengubah data ijin pegawai dalam satu hari kerja.
Gambar 4.20 menunjukkan desain Penggajian. Dalam form ini terdapat
control berupa textbox, combobox, button, date time picker serta listview yang
dapat menampilkan informasi penggajian. Form ini digunakan untuk menyimpan
data penggajian pegawai.
Gambar 4.20 Desain Input Penggajian
Gambar 4.21 adalah desain output report pegawai. Laporan ini akan
dilaporkan kepada pimpinan setiap setahun sekali.
Gambar 4.21 Desain Output Laporan Data Pegawai
Gambar 4.21 adalah desain output laporan penggajian. Laporan ini akan
44
pertimbangan pengeluaran kas dan bukti pengeluaran kas bulanan pada
PT.Jamsostek cabang Bali II.
Gambar 4.21 Desain Output Laporan Data Penggajian
Gambar 4.23 adalah desain output Laporan absensi pegawai. Laporan ini
akan dilaporkan kepada pimpinan setiap sebulan sekali.
4.3 Implementasi Sistem
Implementasi yang dimaksudkan adalah membangun basis data yang
sudah dirancang ke dalam paket RDBMS sekaligus mengintegrasikannya dengan
desain sistem yang telah dibuat ke dalam bahasa pemrograman, sehingga akan
didapatkan aplikasi yang siap dievaluasi.
Tampilan aplikasi setelah diimplementasikan berdasarkan desain sistem
yang telah dibuat adalah sebagai berikut :
A. Form Utama
Merupakan form yang pertama kali muncul saat aplikasi dijalankan untuk
lebih jelanya dapat dilihat pada Gambar 4.24
Gambar 4.24 Form Utama
B. Form Login
Form Login digunakan untuk mem-verifikasi username dan password dari
user yang akan menggunakan halaman selanjutnya. Tampilan Form Login
46
Gambar 4.24 Form Login
C. Form Maintenance Data Pegawai
Form ini digunakan untuk memaintenace data pegawai pada PT. Jamsostek,
seperti menambah user baru, mengubah idenditas pegawai atau
menonaktifkan pegawai. Tampilan Form Maintenance Data Pegawai dapat
dilihat pada Gambar 4.25.
Gambar 4.25 Form Maintenance Pegawai
D. Form Penjadwalan
Form ini digunakan untuk melakukan sceduling atau penjadwalan mengenai
pekerjaan yang akan dilakukan karyawan yang membutuhkan batas waktu.
Gambar 4.26Form Penjadwalan
E. Form Maintenance Golongan
Form ini digunakan untuk memaintenance data golongan baik melakukan
penambahan maupun editing data golongan. Tampilan Form Maintenance
Golongan dapat dilihat pada Gambar 4.27.
Gambar 4.27 Form Maintenance Golongan
F. Form Maintenance Jabatan
Form ini digunakan untuk memaintenance data jabatan baik melakukan
penambahan maupun editing data jabatan. Tampilan Form Maintenance
48
Gambar 4.28 Form Maintenance Jabatan
G. Form Maintenance Kelompok
Form ini menampilkan data-data kelompok yang telah menyelesaikan
tugasnya tepat waktu. Pada form ini dapat dilakukan penambahan kelompok
serta pengaturan jumlah bonus yang akan di berikan. Tampilan Form
Maintenance Kelompok dapat dilihat pada Gambar 4.29.
Gambar 4.29 Form Maintenance Kelompok
H. Form Maintenance Masa Kerja
Form ini digunakan untuk menampilkan data-data masa kerja serta
tunjangan yang diperoleh pegawai. Pada form ini dapat dilakukan
tunjangan. Tampilan Form Maintenance Masa Kerja dapat dilihat pada
Gambar 4.30.
Gambar 4.30 Maintenance Masa Kerja
I. Form Master Data Izin
Form ini berfungsi untuk melakukan penambahan-penambahan data izin.
Pada form ini terdapat field kode izin dan keterangan izin. Form ini
mengacu kepada form maintenance data izin. Tampilan Form Master Data
Izin dapat dilihat pada Gambar 4.31.
Gambar 4.31 Form Master Data Izin
J. Form Maintenance Gaji
Form ini menampilkan data gaji pegawai dan melakukan maintanance
terhadap data yang ada, seperti mengedit data yang ada pada form
50
Gambar 4.32 Form Maintenance Gaji
K. Form Maintenance Absensi
Form ini menampilkan data absensi pegawai dan melakukan maintanance
terhadap data absensi, seperti menambah data absensi yang baru dan
mengedit data yang telah ada. Tampilan Form Maintenance Absensi dapat
dilihat pada Gambar 4.34.
Gambar 4.34 Form Maintenance Absensi
L. Form Maintenance Data Izin
Form ini berfungsi untuk menginputkan data izin yang dilakukan pegawai.
Yang dapat mengacu ke data absensi dan berpengaruh terhadap gaji. Untuk
Gambar 4.35 Form Maintenance Data Izin
M. Form Absensi
Form ini digunakan untuk melakukan input absensi yang dilakukan pegawai
pada saat datang dan menjelang pegawai tersebut mengakhiri jam kerjanya.
Tampilan Form Absensi dapat dilihat pada Gambar 4.36.
Gambar 4.36 Form Absensi
N. Form Penggajian
Form ini digunakan untuk mengetahui informasi mengenai gaji pegawai
pada tiap-tiap bulan yang bersangkutan. Tampilan Form Informasi
52
Gambar 4.37 Form Penggajian
O. Form Izin
Form ini digunakan untuk menginputkan data izin yang dilakukan pegawai.
Pada form ini pegawai menginputkan Nik dan menginputkan data mengenai
perihal izin yang akan diambil. Tampilan Form ini dapat dilihat pada
Gambar 4.38.
Gambar 4.38 Form Izin
P. Form Penilaian Pegawai
Form ini digunakan untuk menangani proses penilaian terhadap pegawai.
Baik mengenai kedisiplinan, teamwork, hasil kerja serta keuletan kerja
Gambar 4.39 Form Penilaian Pegawai
Q. Form Laporan Data Pegawai
Form ini digunakan untuk membuat laporan data pegawai. Laporan dapat
dibuat dengan beberapa kriteria seperti nama, nik, alamat, kode jabatan dan
data yang lainnya. Tampilan Laporan Data Pegawai dapat dilihat pada
Gambar 4.40.
Gambar 4.40 Form Laporan Data Pegawai
R. FormLaporan Penggajian
Form ini digunakan untuk mencetak laporan data gaji tiap-tiap pegawai.
Laporan dapat dibuat dengan beberapa kriteria baik berdasarkan bulan,
tahun, dan semua data. Tampilan Laporan Penggajian dapat dilihat pada
54
Gambar 4.41 FormLaporan Penggajian
S. FormLaporan Absensi
Form ini digunakan untuk membuat laporan absensi tiap-tiap pegawai.
Tampilan Laporan Absensi dapat dilihat pada Gambar 4.42.
Gambar 4.42 Form Laporan Absensi
T. FormLaporan Penilaian
Formini digunakan untuk mencetak laporan mengenai penilaian kinerja dari
tiap-tiap pegawai. Laporan dapat dibuat dengan menginputkan Nik dan
memilih peride kerja atau masa kerja. Tampilan Laporan Penggajian dapat
Gambar 4.43Form Laporan Penilaian
4.4 Evaluasi Sistem
Setelah aplikasi selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah melakukan
evaluasi apakah aplikasi Sistem Informasi Penggajian dan Absensi ini bisa
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Evaluasi dilakukan dengan
melakukan uji coba terhadap aplikasi. Uji coba yang akan dilakukan yaitu uji coba
kemudahan penggunaan aplikasi, dimana uji coba ini dilakukan terhadap user. Uji
coba aplikasi digunakan untuk menemukan faults atau kesalahan dalam program
dan menghilangkan faults tersebut dalam proses-proses debuging. Dalam hal ini
juga dilakukan verifikasi dan validasi untuk menunjukkan bahwa suatu sistem
sesuai dengan spesifikasinya dan memenuhi persyaratan sistem yang diinginkan.
Setelah tahap evaluasi dilakukan, apabila aplikasi dapat berjalan sesuai dengan
apa yang diharapkan maka tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan
56
4.5 Sistem Yang Digunakan
Spesifikasi minimum pernagkat yang digunakan dalam implementasi
aplikasi sistem informasi rawat inap ini terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras
dan perangkat lunak. Secara detail, kebutuhan minimum perangkat tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
4.5.1 Perangkat Keras
Untuk pemakaian sistem secara maksimal, Sistem Informasi ini
membutuhkan standar hardware sebagai berikut :
a. Pemproses : Intel Pentium 4 Processor 2.4 GHz
b. Memory 256 MB DDR
c. Hard Disc 40 GB
d. Monitor 15”
e. 10/100 Network Card
f. Keyboard, scroll mouse (optical) and mouse pad
g. 1.44 MB Disk Drive
h. Stabilizer (stavolt) dan UPS.
4.5.2 Perangkat Lunak
Perangkat lunak minimum yang digunakan untuk menjalankan aplikasi
ini adalah sebagai berikut:
a. Sistem Operasi windows XP Profesional.
b. Service .Net Framework dalam sistem operasi.
c. Visual Basic.Net version 2003 beserta Crystal Report.
d. Database My Sql
57
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisa, perancangan dan pembuatan aplikasi Sistem
Informasi Penggajian dan Absensi pada PT. Jamsostek(Persero) Cab. Bali-II
Gianyar, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan adanya sistem yang baru ini, diharapkan pihak Jamsostek (Persero)
Cabang Bali II tidak lagi mengalami kesulitan dalam menangani data-data
absensi dan penggajian pegawai yang cukup banyak. Data-data tersebut dapat
dikelola secara mudah dengan tampilan dan format yang cukup mudah untuk
dipahami pengguna.
2. Keuntungan lain yang dapat diperoleh dengan adanya sistem ini adalah dapat
terciptanya suatu sistem pelaporan yang akurat baik mengenai data absensi,
serta data penggajian. Jadi, tidak ada lagi data yang harus disesuaikan setiap
harinya.
3. Sistem Informasi Penggajian dan Absensi ini diharapkan mampu
meningkatkan kinerja serta ketepatan kerja bagi seluruh pegawai yang berada
di lingkungan kerja PT. Jamsostek (Persero) Cabang. Bali II.
5.2 Saran
Sebagai penutup penulis memberikan beberapa saran untuk
58
1. Sistem Informasi Penggajian dan Absensi ini dapat dikembangkan dengan
menggunakan sistem scaner sidik jari. Dengan demikian, status absen dari
tiap-tiap pegawai menjadi lebih akurat..
2. Melalui database yang ada dapat dibuatkan sebuah aplikasi web dengan
menerapkan XML Web Service yang menyediakan informasi mengenai status
dari pegawai tersebut serta untuk mengetahui gaji yang diterima pada tiap-tiap
bulan yang bersangkutan. Hal ini sangat bermanfaat bagi pegawai yang sedang
Amelia, Tan, 2007, Pemrograman Database Menggunakan ADO.NET, Graha Ilmu, Jogyakarta.
Jogiyanto, H.M., 1998, Analisis Desain dan Desain Sistem Informasi, Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Kendall, Kenneth E. and Kendall, Julie E., 2003, Analisis dan Perancangan
Sistem, Pearson Education Asia Ptc. Ltd. dan PT. Prenhallindo, Jakarta.
Ladjamudin, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, Jogyakarta.
Silfi, 2003, Data Flow Diagram, 23 Juni 2007. URL : http://www.
library.gunadarma.ac.id/files/disk1/2/jbptgunadarma-gdl-course-2004-imamahmadt-66-perancis-a.pdf.
Yuswanto & Subari, 2006, Pemrograman Database Visual Basic.Net, Prestasi