• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penggunaan Endorser Terhadap Brand Image Pada PT Nike Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penggunaan Endorser Terhadap Brand Image Pada PT Nike Indonesia"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN

ENDORSER

TERHADAP

BRAND IMAGE

PADA PT NIKE INDONESIA

REZKI RAMADHANI

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Penggunaan Endorser Terhadap Brand Image Pada PT Nike Indonesia adalah benar karya saya, dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi dimanapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2014

(4)

Pada PT Nike Indonesia. Dibimbing oleh EDWARD H. SIREGAR.

Perusahaan Nike adalah perusahaan multinasional Amerika yang bergerak dibidang sport apparel melakukan promosi dengan menggunakan endorser sebagai pendukung dalam promosi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh endorser terhadap brand image, atribut endorser meliputi Kredibilitas, Daya tarik dan kharisma dari endorser Nike yang bernama Bambang Pamungkas (BP). Jumlah responden penelitian sebanyak 100 orang dengan pengambilan sampling non probability sampling dengan metode convenience sampling pada area Jabotabek. Penelitian diuji dengan menggunakan metode Analisis regresi linear berganda dilengkapi dengan uji F dan uji T. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atribut endorser berpengaruh terhadap brand image Nike dengan persamaan analisis regresi linear berganda sebesar Brand Image = -1,899 + 0,778 Kredibilitas + 0,679 Daya Tarik + 0,485 Kharisma dan menghasilkan nilai koefisien determinasi (adjusted R square) sebesar 0,520 atau sama dengan 52 %.

Kata kunci : brand image, daya tarik, endorser, kharisma, kredibilitas

ABSTRACT

REZKI RAMADHANI, The Effect of using Endorser on Brand Image of Nike Indonesia. Supervisedby EDWARD H. SIREGAR.

Nike, Inc. is an American multinational corporation that is engaged in sport apparel. Nike company using endorser as support in the promotion. The purpose of this study is to determine the effect of endorser on brand image, the endorser attributes are credibility, attractiveness and charisma of Nike endorser, Bambang Pamungkas (BP). The number of survey respondents are 100 people with non-probability sampling by convenience sampling methods in Jabotabek area. The study was tested by using multiple linear regression analysis method and fitted with the F-test and T-test. The results of this study indicate that the effect of endorser on brand image with the result of multiple linear regression analysis equation for Brand Image = -1.899 + 0.778 credibility + 0.679 attractiveness + 0.485 Charisma and produce the coefficient of determination (adjusted R square) 0,520 or equal to 52%.

(5)

PENGARUH PENGGUNAAN

ENDORSER

TERHADAP

BRAND

IMAGE

PADA PT NIKE INDONESIA

REZKI RAMADHANI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Endorser Terhadap Brand Image Pada PT Nike Indonesia

Nama : Rezki Ramadhani NIM : H24124055

Disetujui oleh

Drs Edward H Siregar, SE MM Dosen Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhammad Najib, STP MM Ketua Departemen

(8)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini ialah bauran promosi dengan menggunakan endorser sebagai pendukung, dengan judul Pengaruh Penggunaan Endorser Terhadap Brand Image Pada PT Nike Indonesia. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Drs. Edward H. Siregar, SE, MM selaku dosen pembimbing serta Bapak Dr. Mukhammad Najib STP, MM dan Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, Msc selaku dosen penguji serta Ibu Hardiana Widyastuti SHUT, MM selaku tim quality control skripsi PSAJM IPB dan ungkapan terima kasih disampaikan kepada orang tua, keluarga, rekan-rekan serta pihak-pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2014

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 4

METODE 8

Kerangka Pemikiran 8

Lokasi dan Waktu Penelitian 8

Hipotesis Penelitian 8

Jenis dan Sumber Data 9

Metode Pengambilan Sampel 9

Pengolahan dan Analisis Data 10

HASIL DAN PEMBAHASAN 12

Sejarah Perusahaan 12

Sejarah Nike di Indonesia 13

Hasil Penelitian 14

Implikasi Manajerial 21

SIMPULAN DAN SARAN 22

DAFTAR PUSTAKA 23

(10)

1 Market share sepatu olahraga di beberapa kota besar Indonesia 2

2 Jumlah penduduk wilayah Jabotabek 10

3 Hasil uji realibilitas 14

4 Karakteristik Responden 15

5 Hasil analisis regresi linear berganda 16

6 Rentang nilai regresi 17

7 Hasil koefisien determinasi 17

8 Hasil uji normalitas 18

9 Hasil uji heteroskedastisitas dengan metode Spearman Rho 18

10 Hasil uji multikoliniearitas 19

11 Hasil uji F 19

12 Hasil uji T 20

13 Saluran informasi responden mengenai Nike 21

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran 8

DAFTAR LAMPIRAN

2 Kuesioner penelitian 25

3 Hasil uji validitas kuesioner 30

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pesatnya teknologi informasi berdampak pada perubahan lingkungan dalam hal kegiatan bisnis di era globalisasi saat ini. Perubahan tersebut dapat menjadi referensi peluang atau ancaman yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Perubahan yang dimaksud adalah semakin berkembangnya kegiatan bisnis pada saat ini, seperti mudahnya akses informasi, perubahan pada gaya hidup dan ekspektasi konsumen serta makin cepatnya perbaikan kualitas dan penyempurnaan proses bisnis.

Di dalam kondisi lingkungan yang berubah pastinya akan menjadi sebuah tantangan bagi perusahaan untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan bauran promosi yang mampu memberikan informasi kepada konsumen yaitu dengan iklan. Ada banyak cara untuk beriklan, salah satu cara kreatif dalam beriklan adalah dengan menggunakan endorser atau pendukung dalam promosi. Endorser berperan dalam memberikan informasi pada orang lain, melakukan hal persuasi untuk menarik konsumen, dan pemberi informasi bagi produk yang ditawarkan. Oleh karena itu perusahaan harus benar-benar tepat memilih endorser dari produk yang ingin ditawarkannya agar dapat mencapai tujuan dari peran endorser yang di inginkan perusahaan.

Penggunaan endorser sebagai pendukung dalam pemasaran dari suatu produk adalah hal yang menarik, karena sifat manusia yang lebih cenderung meniru apa yang dilakukan oleh seorang yang dianggap lebih dari dirinya. Saat ini tren yang sedang berkembang (khususnya di Indonesia) adalah penggunaan selebriti sebagai endorser dari produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan, hampir diseluruh media cetak atau elektronik yang menjadi objek dari iklan tersebut berasal dari kalangan selebriti. Selebriti sendiri diartikan sebagai tokoh (aktor, penghibur, atau atlet) yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung.

Penggunaan celebrity endorser dalam iklan harus mampu untuk menciptakan persepsi konsumen terhadap suatu iklan, karena persepsi konsumen terhadap selebriti yang menjadi endorser pada suatu produk sangat menentukan keberhasilan dalam upaya membangun brand image. Brand image atau citra merek merupakan hasil dari pandangan atau penilaian konsumen terhadap suatu merek apakah itu baik atau buruk. Peneliti tertarik untuk meneliti perusahaan yang menggunakan endorser untuk promosi produk yang dipasarkan agar dapat mencapai tujuan perusahaan dalam meningkatkan brand image. Dalam kasus ini peneliti tertarik untuk meneliti dari Nike Indonesia yang bergerak dibidang sport apparel atau peralatan olahraga.

(12)

Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan. Berikut ini adalah persentase market share sepatu olahraga di beberapa kota besar Indonesia :

Tabel 1 Market share sepatu olahraga di beberapa kota besar Indonesia Merek Market share (%)

Sumber : Lembaga MARS Indonesia (2011)

Berdasarkan data yang telah disajikan, dapat dijelaskan bahwa perusahaan Nike berada diperingkat kedua dengan persentase 14.32 % dan pesaing utamanya yaitu Adidas berada di peringkat pertama dengan persentase 23.67 %. Dengan persentase yang cukup besar tersebut dapat disimpulkan bahwa Nike termasuk brandfootwear yang menguasai pasar di Indonesia.

(13)

Dari beberapa endorser yang telah disebutkan, peneliti tertarik untuk meneliti Bambang Pamungkas yang selanjutnya akan disingkat dengan BP dalam membantu mencapai tujuan dari promosi Nike Indonesia. BP merupakan seorang Atlet sepakbola yang telah membela negara Indonesia dalam berbagai perhelatan sepakbola dunia, beliau termasuk dalam pemain senior dan telah berkiprah di dunia sepakbola sejak tahun 1998 dan dikenal dengan kemampuan bermain dilapangan yang unik dan berkemampuan tinggi.

Sebagai salah satu endorser Nike dan pemain tim nasional sepakbola Indonesia, BP akan selalu menggunakan produk Nike khususnya produk sepatu sebagai pendukung dalam setiap penampilan, Khalayak juga akan mengetahui bahwa di setiap penampilannya yang menarik dan berkemampuan tinggi, produk pendukung yang digunakan oleh BP adalah produk Nike, sehingga diharapkan agar awareness khalayak terhadap brand Nike akan semakin meningkat, yang selanjutnya akan membentuk persepsi khalayak terhadap brand image Nike. Melihat pentingnya peran dukungan endorser bagi pembentukan brand image, maka peneliti tertarik untuk menguji pengaruh endorser terhadap brand image pada PT Nike Indonesia.

Perumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh kredibilitas endorser BP terhadap Brand Image Nike ? 2. Bagaimana pengaruh daya tarik endorser BP terhadap Brand Image Nike ? 3. Bagaimana pengaruh kharisma endorser BP terhadap Brand Image Nike ? 4. Bagaimana pengaruh kredibilitas, daya tarik dan kharisma endorser BP

secara bersama-sama terhadap Brand Image Nike ?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis pengaruh kredibilitas endorser BP terhadap Brand Image Nike. 2. Menganalisis pengaruh daya tarik endorser BP terhadap Brand Image Nike. 3. Menganalisis pengaruh kharisma endorser BP terhadap Brand Image Nike. 4. Menganalisis pengaruh kredibilitas, daya tarik dan kharisma endorser BP

secara bersama-sama terhadap Brand Image Nike.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Bagi pihak perusahaan dapat Memberikan informasi dan perspektif baru tentang penggunaan endorser untuk promosi produk perusahan Nike Indonesia.

2. Bagi pihak lain dapat menjadi suatu media dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang ilmu Pemasaran.

(14)

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini, maka penelitian ini hanya difokuskan kepada bagaimana promosi produk dengan menggunakan endorser ini akan berpengaruh terhadap brand image perusahaan atau tidak berpengaruh dan juga untuk mengetahui atribut dari endorser yang paling mempengaruhi brand image perusahaan Nike. Cakupan populasi penelitian adalah warga Jabotabek.

TINJAUAN PUSTAKA

Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran atau biasa juga disebut dengan marketing mix, merupakan strategi dasar manajemen pemasaran yang ditetapkan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya (Kotler dan Keller 2009). Strategi tersebut terdiri dari :

1. Product, mengacu pada value yang terdapat pada produk tersebut, bagaimana produk tersebut memenuhi kebutuhan konsumen, serta penanganan kualitasnya.

2. Price, mengacu pada harga produk tersebut agar konsumen rela mengorbankan uangnya untuk membeli produk tersebut. Hal ini juga mencakup strategi penentuan harga produk tersebut agar bisa bersaing dengan produk kompetitor.

3. Place, mengacu pada tempat produk tersebut dipasarkan, bagaimana agar tempatnya bisa dijangkau oleh konsumen.

4. Promotion, mengacu pada cara mempromosikan produk tersebut agar diterima konsumen dan melakukan pembelian. Promotion ini juga mencakup iklan dan publisitas.

Proses Komunikasi

Komunikasi dianggap sebagai proses menciptakan suatu kesamaan atau suatu kesatuan pemikiran antara pengirim dengan penerima. Kunci utama dari pernyataan tersebut adalah diperlukan kesamaan pemikiran yang dikembangkan antara pengirim dan penerima jika diharapkan terjadi komunikasi. Kesamaan pemikiran tersebut membutuhkan adanya hubungan saling berbagi (sharing) antara pengirim (misal : pengiklan) dan penerima (konsumen) (Shimp 2003).

Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau klien (Shimp 2003). Komunikasi pemasaran memiliki beberapa bentuk utama yang terdiri dari : 1. Penjualan perorangan, adalah bentuk komunikasi antar individu dimana

(15)

2. Iklan, adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.

3. Promosi penjualan, terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat.

4. Pemasaran sponsorship, adalah aplikasi dalam mempromosikan perusahaan dan merek dengan mengasosiasikan perusahaan atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu (misal : kompetisi besar seperti piala dunia dalam sepakbola).

5. Publisitas, merupakan penyiaran sesuatu atau seseorang kepada masyarakat luas (melalui berbagai media media).

6. Komunikasi ditempat pembelian, kegiatan ini melibatkan peraga, poster, tanda, dan berbagai materi lain yang di desain untuk mempengaruhi keputusan untuk membeli dalam pembelian.

Periklanan

Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto 2003). Iklan yang disenangi konsumen terlihat menciptakan citra merek yang positif dan keinginan untuk membeli yang lebih ketimbang iklan yang tidak mereka sukai (Shimp 2003). Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dankeinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya.

Endorser

Endorser adalah icon atau sosok tertentu yang sering juga disebut sebagai direct source (sumber langsung) untuk mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah produk atau jasa dalam kegiatan promosi yang bertujuan untuk mendukung efektifitas penyampaian pesan produk (Belch dan Belch 2009). Sutisna (2001) menjelaskan bahwa penggunaan opinion leader biasanya cukup efektif dalam pemasaran bagi konsumen. Manusia cenderung meniru apa yang dilakukan oleh seorang yang dianggap lebih dari dirinya. Penggunaan endorser yang tepat sebagai pendukung sebuah promosi (iklan) mampu mempengaruhi dan mendapatkan perhatian konsumen atas pesan yang disampaikan dalam kegiatan promosi (iklan) tersebut. Endorser dibagi menjadi dua jenis (Shimp 2003) :

1. Typical Person Endorser

Adalah memanfaatkan beberapa orang bukan selebritis untuk menyampaikan pesan mengenai suatu produk.

2. Celebrity Endorser

Adalah arang-orang terkenal yang dapat mempengaruhi karena prestasinya.

Kedua jenis endorser diatas memilih karakteristik dan atribut yang sama hanya dibedakan dalam penggunaan orangnya sebagai pendukung apakah orang-orang yang digunakan sebagai endorser tokoh terkenal atau tidak.

(16)

Atribut Endorser

Dalam memilih endorser perusahaan perlu memperhatikan atribut yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam promosi atau dengan kata lain endorser tersebut dapat mewakili apa yang di inginkan oleh perusahaan. Berikut ini adalah atribut endorser menurut Belch dan Belch (2009) :

1. Source credibility atau kredibilitas adalah sejauh mana penerima melihat endorser yang memiliki pengetahuan relevan, keterampilan atau pengalaman untuk memberikan informasi yang obyektif. Kredibilitas memiliki dua sifat penting, yaitu expertise (keahlian) dan trustworthiness (dapat dipercaya) 2. Source attractiveness atau daya tarik merupakan karakter fisik maupun

non-fisik endorser yang mencakup similarity (persamaan endorser dengan khalayak), familiarity (pengenalan endorser oleh khalayak) dan likeability (tingkat disukai endorser oleh khalayak).

3. Source power, adalah kharisma dan penampilan yang dipancarkan oleh narasumber sehingga dapat mempengaruhi pemikiran, sikap, atau tingkah laku konsumen karena pernyataan atau pesan endorser tersebut.

Brand Image

Brand image adalah serangkaian deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu (Tjiptono 2005). Brand image dari suatu produk yang baik akan mendorong para calon pembeli untuk membeli produk tersebut daripada membeli produk yang sama dengan merek lain. Karena itu penting bagi perusahaan untuk memperhatikan perilaku pembelian calon pembeli guna menentukan langkah yang tepat untuk mengantisipasinya.

Komponen Brand Image

Menurut Sutisna (2001) Terdapat tiga komponen untuk membentuk sebuah brand image dari organisasi atau perusahaan, yaitu :

1. Citra pembuat (Corporate Image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk dan jasa.

2. Citra Pemakai (User Image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan barang atau jasa, meliputi pemakai itu sendiri, gaya hidup atau kepribadian dan status sosial.

3. Citra Produk (Product Image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk, yang meliputi atribut produk tersebut, manfaat bagi konsumen, penggunaannya, serta jaminan dari produk tersebut.

Faktor-Faktor Terbentuknya Brand Image

Menurut Kotler dan Keller (2009) yang menjadi faktor – faktor pendukung terbentuknya brand image dalam keterkaitannya dengan asosiasi merek adalah sebagai berikut :

1. Keunggulan asosiasi merek

(17)

2. Kekuatan asosiasi merek

Membangun kepopuleran merek dengan strategi komunikasi melalui periklanan atau media komunikasi

3. Keunikan asosiasi merek

Merupakan keunikan–keunikan yang di miliki oleh produk tersebut. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Caesar (2011) yang berjudul Analisis Pengaruh Endorser Grup Band Ungu Pada Sikap Terhadap Produk (Studi kasus pada PT Yamaha Musik Indonesia). Adapun penelitian tersebut ingin mengetahui apakah variabel celebrity endorser yang terdiri dari source credibility, source attractiveness dan source power berpengaruh pada sikap konsumen terhadap produk. Penelitian ini menggunakan Analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh dari variabel endorser tersebut pada sikap konsumen terhadap produk dari Yamaha musik.

Penelitian lain yang terkait dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sella et al. (2013) yang berjudul Persepsi Konsumen Terhadap Brand Image KFC (Studi Kasus : KFC Kawi, Malang). Adapun penelitian tersebut ingin mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap citra merek dari restoran KFC yang berlokasi di Kawi, Malang. Penelitian ini menggunakan Analisis regresi linear berganda untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap brand image KFC di Kawi, Malang, yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah citra pembuat (x1), citra produk (x2) dan citra pemakai (x3).

(18)

METODE

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang dan rumusan permasalahan yang telah diuraikan. Maka skema kerangka pemikiran penelitian dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 1 Kerangka pemikiran

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada lokasi yang berbeda-beda seperti di kampus, pusat perbelanjaan, pusat olahraga dan perkantoran yang tersebar pada wilayah Jabotabek. Penelitian dilangsungkan pada bulan Maret 2014 sampai bulan Juni 2014.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun oleh peneliti, yang kemudian diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan. Hipotesis berupa penyataan mengenai konsep yang dapat dinilai benar atau salah jika menunjuk pada suatu fenomena yang diamati dan diuji secara empiris. Fungsi dari hipotesis adalah sebagai pedoman untuk dapat mengarahkan peneliti agar sesuai dengan apa yang diharapkan.

Hipotesis penelitian yang diuji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

(19)

H1a : Diduga kredibilitas, daya tarik, dan kharisma endorser secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Image.

H0b : Diduga kredibilitas, daya tarik, dan kharisma endorser secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Image. H1b : Diduga kredibilitas, daya tarik, dan kharisma endorser secara

bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Image. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan disusun untuk penelitian yang dilakukan. Data primer diperoleh langsung dari responden berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner. Sedangkan data sekunder penelitian ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, internet, majalah, skripsi, dan literatur yang dikeluarkan oleh lembaga terkait serta bahan pustaka atau laporan lainnya yang merupakan hasil penelitian terdahulu.

Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan metode non probability sampling, dimana setiap anggota populasi tidak mempunyai peluang atau kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Jenis non probability sampling yang digunakan adalah Convenience sampling atau sampel yang dipilih dengan pertimbangan kemudahan. Prosedur untuk mendapatkan unit sampel menurut keinginan peneliti, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel apabila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Proses pengambilan sampel dilakukan pada berbagai tempat di jabotabek, seperti kampus, pusat perbelanjaan, pusat olahraga dan perkantoran.

Penentuan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu yaitu dengan syarat mengetahui brand Nike dan mengenali sosok BP. metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin yang dapat diterangkan sebagai berikut :

n = �

1+��2

. . . . (1) Keterangan : n adalah jumlah sampel

N adalah jumlah populasi

e adalah batas toleransi kesalahan

Populasi disini adalah warga Jabotabek. Dengan pertimbangan, banyaknya jumlah gerai Nike yang berada pada kota Jabotabek, menurut situs resmi Nike, tercatat sekitar 35 gerai Nike Store dan Nike Concept Store yang berada di seluruh Indonesia dan 21 dari 35 Gerai tersebut tersebar di Jabotabek. Berikut ini tertera dalam tabel jumlah penduduk warga Jabotabek adalah sebagai berikut :

(20)

Tabel 2 Jumlah penduduk wilayah Jabotabek

Kota Jumlah Penduduk

(jiwa)

Jakarta 9.761.407

Bogor 1.032.375

Tangerang 1.952.396

Bekasi 2.334.871

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia (2010)

Batas toleransi kesalahan yang ditetapkan adalah 10 % atau 0.1. Sehingga didapat sampel sebagai berikut :

n = 9.761.787+1.032.375+1.952.601+2.334.871

1+ 9.761.787+1.032.375 +1.952.601+2.334.871 0.1²

n = 99,99933695 dibulatkan menjadi 100. Pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Persepsi responden merupakan data kualitatif yang diukur dengan suatu skala yaitu skala likert, sehingga hasilnya berbentuk angka. Selanjutnya angka atau skor tersebut diolah dengan metode statistik. Metode statistik yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda, untuk menyempurnakan dari analisis regresi linear berganda dilakukan uji validitas dan realiabilitas, Uji T, Uji F dan Uji asumsi klasik.

Uji Validitas

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus diubah karena dianggap tidak relevan. Pengujian dilakukan dengan bantuan software statistika yaitu SPSS 17 dan dengan rumus teknik korelasi product moment.

Uji Realiabilitas

Uji realiabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dalam kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali. Pengujian dilakukan dengan bantuan software statistika SPSS 17 dan dengan rumus Cronbach’s Alpha.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua

atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y).

(21)

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3X3 . . . . (2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Priyatno 2013).

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah data residual terdistribusi secara normal atau tidak (Priyatno 2013).

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi masalah Heterokedastisitas (Priyatno 2013).

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Priyatno 2013).

Uji Hipotesis F dan T

1. Uji F

Uji hipotesis F bertujuan untuk menguji apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Nilai F dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

=

R

k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel

(22)

Kriteria pengujian hipotesis uji bersama-sama (uji F) dapat dijelaskan sebagai berikut:

H0 : b1, b2, b3 = 0 Kredibilitas, daya tarik, dan kharisma secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Image.

H1 : b1, b2, b3 ≠ 0 Kredibilitas, daya tarik, dan kharisma secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Image.

2. Uji T

Uji T bertujuan untuk menguji apakah variabel independen secara parsial (individu) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Nilai T dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

ℎ� ��= μ−μo

. . . . (4)

Keterangan : µ = Rata-rata

µo = Nilai yang dihipotesiskan s = Simpangan baku

n = jumlah anggota sampel

Kriteria pengujian hipotesis uji parsial (uji T) dapat dijelaskan sebagai berikut:

H0 : b1, b2, b3 = 0 Kredibilitas, daya tarik, kharisma secara parsial (individu) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Image.

H1 : b1, b2, b3 ≠ 0 Kredibilitas, daya tarik, kharisma secara parsial (individu) berpengaruh secara signifikan terhadap sikap Brand Image.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah Perusahaan

Nike, Inc. adalah salah satu perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga Amerika Serikat yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Berikut ini adalah timeline sejarah perusahaan Nike Inc :

1. Pada tahun 1950-1959 adalah tahun pertama ide awal perusahaan Nike berdiri, didirikan oleh dua orang yang bernama Bill Bowerman dan Phil Knight.

2. Pada tahun 1960 – 1969. Didirikan atas dasar jabat tangan, modal $500 dan saling percaya, pada awalnya Nike bernama Blue Ribbon Sports.

(23)

4. Pada tahun 1980 – 1989 adalah dekade Nike untuk transisi dan rededikasi, Pada akhir tahun 1980, Nike menyelesaikan IPO dan menjadi perusahaan publik. Ini mengawali periode transisi, di mana beberapa pionir awal Nike memutuskan untuk beralih ke kegiatan lain.

5. Pada tahun 1990 – 1999. Nike memperluas jaringannya Didukung oleh serangkaian peluncuran produk yang sukses dan kampanye pemasaran, Nike memasuki 1990-an oleh pembaptisan kantor pusat dunia yang indah di pinggiran kota Portland, Oregon.

6. Pada tahun 2000 – Sekarang. Nike menuju ke generasi baru, Nike terus mencari cara-cara baru dan inovatif untuk mengembangkan produk atletik unggul, dan metode kreatif untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen. Hari ini, Nike mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam sepatu olahraga, dan merupakan pemain penting dalam pakaian dan aksesoris olahraga.

Sejarah Nike di Indonesia

Nike telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1988 dan lebih dari seperempat produk Nike yang ada di dunia saat ini diproduksi di Indonesia. Saat ini Nike Indonesia memiliki 38 mitra dalam membantu proses produksi sepatu Nike, jumlah mitra tersebut menjadikan Indonesia sebagai produsen Nike terbesar ketiga di dunia selain China dan Vietnam.

Pada tahun 1990-an Nike menunjuk perusahaan Berca Sportindo untuk menjadi distributor eksekutif pada wilayah pemasaran di Indonesia, perusahaan ini mendistribusikan produk Nike selama 12 tahun, hingga di tahun 2003 perusahaan Nike menetapkan kantor cabang internasional dengan nama PT Nike Indonesia.

Nike Indonesia tercatat memiliki sekitar 35 gerai Nike Store dan Nike Concept Store yang berada di seluruh Indonesia dan perusahaan lain yang memegang lisensi waralaba Nike adalah PT. Mitra Adi Perkasa dengan gerai Sport Station, the Athlete Foot, Sport Warehouse dan Planet sport yang memiliki sekitar 1800 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.

Nike Indonesia berkontribusi dengan menjalin kontrak dengan tim nasional sepakbola Indonesia untuk menjadi sponsor, tercatat Nike telah melakukan kontrak sejak tahun 2006 hingga sekarang, Nike menyediakan peralatan tim nasional indonesia pada semua level, dari tim nasional senior, U-15, futsal hingga tingkatan sepakbola wanita.

Saat ini Nike telah mengadakan kegiatan yang tujuannya mencari bibit unggul dalam olahraga Indonesia, khususnya sepakbola. Nike mengadakan

kompetisi yang diberi nama “menang main terus” yang bertujuan mencari bibit

baru dalam sepakbola, kompetisi ini diikuti oleh anak-anak dan remaja yang nantinya diharapkan akan menjadi calon-calon pemain tim nasional Indonesia yang dapat diandalkan.

(24)

Selain kegiatan pada bidang sepakbola, Nike mengadakan kegiatan fun running yang bernama “BAJAK JKT”. Lomba lari 10k ini bertujuan agar masyarakat Jakarta membajak kebiasaan lama dan menciptakan gaya hidup olahraga aktif Kegiatan ini diikuti oleh 10.000 peserta yang berasal dari dalam dan luar negeri.

HASIL PENELITIAN

Uji Reliabilitas

Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 (Ghozali 2009). Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 3 Hasil uji realiabilitas

Reliability Analysis

Cronbach’s

Alpha

N of Items

.903 15

Sumber : Data diolah, SPSS

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alpha yang dihasilkan adalah 0,903 > nilai kritis (0,6), hal ini menjelaskan bahwa alat pengukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.

Uji Validitas

(25)

Karakteristik Responden

Berikut ini adalah karakteristik dari 100 responden yang telah diwawancarai melalui kuesioner penelitian :

Tabel 4 Karakteristik responden

Kategori Karakteristik Persentase ( %)

Jenis Kelamin Laki – Laki Pekerjaan Pelajar / Mahasiswa

Pegawai Negeri Pendidikan Terakhir Sekolah Menengah

Diploma Sumber : Data Primer, diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa responden didominasi oleh responden laki-laki sebesar 55%, dan sebesar pekerjaan responden didominasi oleh pelajar/mahasiswa. Pendidikan terakhir responden rata-rata adalah Diploma dengan presentase 49% dan S1 dengan persentase 37% dan rata-rata pengeluaran rutin perbulan responden adalah Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 dengan persentase

56 % dan ≥ Rp 3.000.000 sebesar 19 %. Dan domisili responden didominasi

berasal dari wilayah Jakarta 42 % dan Bogor 35 %.

(26)

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel endorser BP dengan brand image Nike. Berikut ini adalah analisis regresi linear berganda yang telah dilakukan :

Tabel 5 Hasil analisis regresi linear berganda Coefficients(a)

a Dependent Variable: Brand_Image

Sumber : Data diolah, SPSS

Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa masing-masing variabel bebas berpengaruh secara positif terhadap brand image, hal ini dapat dilihat pada nilai beta yang positif. Berdasarkan nilai koefisien tersebut, dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut :

Brand Image = -1,899 + 0,778 Kredibilitas + 0,679 Daya Tarik + 0,485 Kharisma  Konstanta sebesar -1,899, Artinya jika variabel kredibilitas, daya tarik dan

kharisma bernilai 0, maka brand image akan bernilai sebesar -1,899.  Koefisien regresi variabel kredibilitas sebesar 0,778, Artinya jika variabel

kredibilitas mengalami kenaikan satu satuan, maka brand image Nike akan mengalami peningkatan 0,778 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.

 Koefisien regresi variabel daya tarik sebesar 0,679, Artinya jika variabel daya tarik mengalami kenaikan satu satuan, maka brand image Nike akan mengalami peningkatan 0,679 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.

 Koefisien regresi variabel kharisma sebesar 0,485, Artinya jika variabel kharisma mengalami kenaikan satu satuan, maka brand image Nike akan mengalami peningkatan 0,485 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.

(27)

berkisar dari 1,0 sampai 5,0, maka akan digunakan ketentuan kualifikasi sebagai berikut:

Tabel 6 Rentang nilai regresi

Rentang nilai Keterangan

Berdasarkan nilai koefisien T yang telah diperoleh maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Variabel kredibilitas bernilai sebesar 5,161 yang berada pada tingkat sangat tinggi dalam mempengaruhi brand image.

 Variabel daya tarik bernilai sebesar 3,071 yang berada pada tingkat cukup dalam mempengaruhi brand image.

 Variabel kharisma bernilai sebesar 1,933 yang berada pada tingkat rendah dalam mempengaruhi brand image.

 Secara bersama-sama ketiga variabel tersebut mendapatkan hasil sebesar : 5,161+3,071+1,933

3 = 3,38

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel endorser BP mempunyai tingkat pengaruh cukup dalam mempengaruhi brand image Nike.

Koefisien Determinasi

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah hasil dari analisis determinasi yang telah dilakukan :

Tabel 7 Hasil analisis determinasi

Model Summary

a Predictors: (Constant), Kharisma, Kredibilitas, Daya_Tarik

Sumber : Diolah, SPSS

Berdasarkan output diperoleh angka R Square sebesar 0,520 atau (52 %). Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen

(28)

terhadap variabel dependen adalah sebesar 52 %, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain di luar model penelitian ini.

Uji Normalitas

Suatu data dapat dikatakan normal apabila telah memenuhi syarat apabila nilai signifikansi > 0,05 (Priyatno 2013). Berikut ini adalah hasil uji normalitas data yang telah dilakukan :

Tabel 8 Hasil uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000

Std. Deviation 2,45742862

Most Extreme Differences Absolute ,078

Positive ,061

Negative -,078

Kolmogorov-Smirnov Z ,783

Asymp. Sig. (2-tailed) ,572

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Sumber : Data Diolah, SPSS

Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov Z sebesar 0,783 dan Asymp.sig. sebesar 0,572 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.

Uji Heteroskedastisitas

Suatu model dapat dikatakan tidak terjadi heterokedastisitas apabila nilai signifikansi antara variabel independen dengan residual lebih dari 0,05 (Priyatno

2013), metode yang digunakan untuk uji ini adalah metode spearman’s rho.

Berikut ini adalah hasil dari analisis uji heterokedastisitas yang telah dilakukan : Tabel 9 Hasil uji heteroskedastisitas dengan metode Spearman’s rho

Spearman's rho

Kredibilitas Correlation Coefficient -,099

Sig. (2-tailed) ,328

N 100

Daya_Tarik Correlation Coefficient ,005

Sig. (2-tailed) ,960

N 100

Kharisma Correlation Coefficient -,089

Sig. (2-tailed) ,380

N 100

(29)

Berdasarkan output diatas nilai signifikansi untuk variabel kredibilitas sebesar 0,328, daya tarik sebesar 0,960, dan kharisma sebesar 0,380. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Uji Multikoliniearitas

Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikoliniearitas antara lain dengan melihat nilai VIF dan Tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi multikoliniearitas (Priyatno 2013). Berikut ini adalah hasil uji multikoliniearitas yang telah dilakukan :

Tabel 10 hasil uji multikoliniearitas

Coefficients(a)

Model Collinearity Statistics

VIF

a Dependent Variable: Brand_Image

Sumber : Data diolah, SPSS

Berdasarkan output diatas, dinyatakan bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka dapat dinyatakan tidak terjadi multikoliniearitas.

Uji F

Variabel independen dapat dikatakan berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen apabila nilai F hitung > F tabel, dengan menggunakan

tingkat keyakinan 95 %, α = 5 % dengan menentukan derajat bebas atau df1

(Jumlah variabel bebas – 1) yaitu 3 - 1 = 2 dan df 2 ( Jumlah sampel - Jumlah variabel bebas) yaitu 100 – 3 = 97. Ditemukan nilai F tabel sebesar 3,09. Berikut ini adalah hasil uji F yang telah dilakukan :

Tabel 11 Hasil uji F

a Predictors: (Constant), Kharisma, Kredibilitas, Daya_Tarik b Dependent Variable: Brand_Image

Sumber : Data diolah, SPSS

(30)

Berdasarkan output diatas, didapatkan F hitung sebesar 34,659, nilai tersebut lebih besar daripada nilai F tabel yaitu 3,09. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel independen ( Kredibilitas, Daya tarik, Kharisma) berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Brand image.

Uji T

Variabel independen dapat dikatakan berpengaruh secara parsial ( individu) apabila memiliki nilai T hitung > T tabel, dengan menggunakan tingkat

keyakinan 95%, α = 5 %, dengan menentukan df ( jumlah sampel – jumlah variabel independen) didapat 100 – 3 = 97 maka ditemukan nilai T tabel sebesar 1,661. Berikut ini adalah hasil uji T yang telah dilakukan :

Tabel 12 Hasil uji T

Coefficients(a)

Model t Sig.

B Std. Error

1 (Constant) -,805 ,423

Kredibilitas 5,161 ,000

Daya_Tarik 3,017 ,003

Kharisma 1,933 ,056

a Dependent Variable: Brand_Image

Sumber : Data diolah, SPSS

Berdasarkan output diatas, didapatkan nilai T hitung masing-masing variabel adalah :

a. Variabel Kredibilitas sebesar 5,161 yaitu lebih besar daripada T tabel (1,661), maka dapat disimpulkan kredibilitas endorser BP berpengaruh secara signifikan terhadap Brand image Nike.

b. Variabel Daya Tarik sebesar 3,017 yaitu lebih besar daripada T tabel (1,661), maka dapat disimpulkan daya tarik endorser BP berpengaruh secara signifikan terhadap Brand image Nike.

(31)

Implikasi Manajerial

Berdasarkan analisis deskriptif yang telah dilakukan mengenai darimana saluran informasi responden mengenai brand Nike, didapat hasil sebagai berikut : Tabel 13 Saluran informasi responden mengenai Nike

Saluran Informasi Frequency Percent

Valid Cetak 16 16,0

Berdasarkan output diatas, didapat ada 57 % responden mengetahui informasi mengenai brand Nike melalui media elektronik yang dibagi menjadi TV, Radio, dan Internet dan 16 % melalui media cetak yang dibagi menjadi surat kabar, majalah dan brosur, dan 8 % melalui kerabat, 6 % melalui keluarga, 7 % melalui media cetak dan elektronik, 3 % melalui semua saluran, 1 % melalui kerabat dan media cetak, 1 % melalui kerabat dan media elektronik dan 1 % melalui kerabat, media cetak dan media elektronik.

Hasil tersebut dapat dijadikan pertimbangan perusahaan dalam melakukan pengembangan promosi produk khususnya pada media elektronik karena media elektronik adalah pilihan terbanyak yang dipilih responden dalam memperoleh informasi mengenai Nike.

Berdasarkan analisis deskriptif yang dilakukan kepada responden terhadap siapa selebriti atau public figur yang cocok untuk menjadi endorser dari Nike didapat hasil tiga besar sebagai berikut :

1. Joe Taslim, sebanyak 9 responden setuju bahwa Joe Taslim cocok untuk menjadi endorser Nike.

2. Evan Dimas, sebanyak 8 responden setuju bahwa Evan Dimas cocok untuk menjadi endorser Nike.

3. Darius Sinathrya, sebanyak 7 responden setuju bahwa Darius Sinathrya cocok untuk menjadi endorser Nike.

Hasil analisis tersebut dapat dijadikan acuan perusahaan untuk memilih endorser yang tepat sesuai dengan pandangan masyarakat yang menjadi responden penelitian ini.

(32)

Berdasarkan analisis deskriptif yang dilakukan kepada responden terhadap kriteria apa yang cocok untuk menjadi endorser dari Nike didapat hasil tiga besar sebagai berikut :

1. Terkenal, sebanyak 20 responden setuju bahwa terkenal cocok untuk menjadi kriteria endorser Nike.

2. Kharismatik, sebanyak 19 responden setuju bahwa kharismatik cocok untuk menjadi kriteria endorser Nike.

3. Berprestasi, sebanyak 16 responden setuju bahwa berprestasi cocok untuk menjadi kriteria endorser Nike.

Hasil analisis tersebut dapat dijadikan acuan perusahaan untuk kriteria memilih endorser yang tepat sesuai dengan pandangan masyarakat yang menjadi responden penelitian ini.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada variabel Kredibilitas, hasil uji regresi linear berganda menunjukan bahwa variabel kredibilitas berpengaruh secara positif terhadap brand image. Hal ini menunjukan apabila semakin baik/tinggi kredibilitas BP, maka akan semakin mempengaruhi brand image Nike.

2. Pada variabel Daya tarik, hasil uji regresi linear berganda menunjukan bahwa variabel daya tarik berpengaruh secara positif terhadap brand image. Hal ini menunjukan apabila semakin baik/tinggi daya tarik BP, maka akan semakin mempengaruhi brand image Nike.

3. Pada variabel Kharisma, hasil uji regresi linear berganda bahwa variabel kharisma berpengaruh secara positif terhadap brand image. Hal ini menunjukan apabila semakin baik/tinggi kharisma BP, maka akan semakin mempengaruhi brand image Nike.

4. Berdasarkan uji F dapat menyatakan dan menjawab hipotesis penelitian ini bahwa masing-masing variabel independen (kredibilitas, daya tarik, kharisma) bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap brand image Nike.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, maka beberapa saran yang dapat diajukan adalah:

(33)

2. Berdasarkan penelitian deskriptif mengenai saluran informasi tentang Nike, kebanyakan responden mengetahui informasi brand Nike melalui media elektronik, hal tersebut disebabkan oleh perubahan teknologi informasi yang semakin pesat dan maju, oleh karena itu Nike lebih baik terus mengembangkan promosi melalui media elektronik khususnya internet karena menurut situs the-marketeers.com terdapat 74 juta warga Indonesia yang menjadi netizen atau pengguna internet.

DAFTAR PUSTAKA

Belch G dan Belch M. 2009. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective. New York (US) : McGraw-Hill. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Penduduk Indonesia Menurut Propinsi.

Jakarta (ID) : BPS

Caesar. 2011. Analisis Pengaruh Endorser Grup Band Ungu Pada Sikap Terhadap Produk (Studi kasus pada PT Yamaha Musik Indonesia [tesis]. Jakarta (ID). Universitas Indonesia

Ghozali I. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang (ID) : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kotler P dan Keller K. 2009. Manajemen Pemasaran. “Ed ke-13” Jilid 1. Jakarta (ID) : Erlangga.

[LMI] Lembaga MARS Indonesia. 2011. Report Brand Performance Survey. Jakarta (ID) : LMI

Priyatno D. 2013. Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta (ID) : Mediakom. Pujiyanto. 2003. Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan [jurnal].

Surabaya (ID). Universitas Kristen Petra.

Sella Y, Bambang A, Zaenal F. 2011. Persepsi Konsumen Terhadap Brand Image Kfc (Studi Kasus : Kfc Kawi, Malang) [jurnal]. Malang (ID). Universitas Brawijaya.

Shimp T. 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. “Ed ke-5” Jilid 1. Jakarta (ID) : Erlangga.

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung (ID) : PT. Remaja Rosdakarya.

Tjiptono F. 2005. Brand management & strategy. Yogyakarta (ID) : Penerbit Andi.

(34)
(35)

Lampiran 1 Kuesioner penelitian

KUESIONER PENELITIAN

No

Kuesioner ini merupakan salah satu rujukan yang akan digunakan untuk penelitian yang berjudul PENGARUH PENGGUNAAN ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE PADA PT NIKE INDONESIA guna penyelesaian tugas akhir yang dilakukan oleh:

Nama : Rezki Ramadhani NIM : H24124055

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Penelitian ini sangat penting dalam penyusunan skripsi saya, maka saya sangat mengharapkan kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dalam kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Atas partisipasinya, saya ucapkan terima kasih.

Screening

1. Apakah Anda mengetahui brand (merek) Nike? a. Ya, Tahu ( Lanjut Ke No.2)

b. Tidak tahu (Stop, anda tidak perlu melanjutkan kuesioner ini terima kasih) 2. Darimanakah anda mengetahui informasi mengenai brand (merek) Nike (Jawaban dapat lebih dari satu) ?

a. Keluarga c. Media Cetak (Majalah, Surat Kabar, Brosur) b. Kerabat / teman d. Media Elektronik ( Televisi, Radio, Internet)

(36)

Lanjutan Lampiran 1.

3. Apakah Anda mengetahui/mengenali sosok Bambang Pamungkas? a. Ya, tahu dan kenal

b. Tidak tahu (Stop, anda tidak perlu melanjutkan kuesioner ini, terima kasih). Karakteristik responden

(Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dipilih)

1. Jenis Kelamin : a) Laki-laki b) perempuan

2. Usia : a) ≤ 20 Tahun. b) 20-25 Tahun. c) ≥ 25 Tahun.

3. Pekerjaan : a) Pelajar d) Wiraswasta b) Pegawai negeri e) Lainnya... c) Pegawai swasta

4. Pendidikan terakhir : a) Sekolah menengah d) Lainnya... b) Diploma

c) S1 atau S2

6. Pengeluaran rutin perbulan :

a. < Rp. 1.000.000 d. > Rp. 3.000.000 b. Rp. 1.000.000- Rp. 2.000.000

c. Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000

(37)

Lanjutan Lampiran 1.

Berikan tanda Checklist (v) pada pernyataan yang menurut Anda paling

benar.

Score Keterangan 5 Sangat setuju 4 Setuju 3 Netral 2 Tidak setuju 1 Sangat tidak setuju

Endorser

Endorser adalah pendukung dalam promosi (iklan) atau dikenal sebagai bintang iklan dalam promosi produk perusahaan. (shimp : 2003).

a) Kredibilitas endorser

No Pertanyaan STS TS N S SS

1 Saya merasa Bambang Pamungkas adalah seorang yang ahli dalam bidang sepakbola

2 Saya merasa Bambang Pamungkas memiliki pengetahuan yang baik dalam bidang sepakbola 3 Saya merasa Bambang Pamungkas memiliki

pengalaman yang luas dalam bidang sepakbola 4 Saya merasa kualitas permainan sepakbola

Bambang Pamungkas mempresentasikan kualitas produk Nike

(38)

Lanjutan Lampiran 1.

b) Daya tarik endorser

No Pertanyaan STS TS N S SS

5 Saya merasa Bambang Pamungkas memiliki kepribadian yang baik

6 Saya melihat Bambang Pamungkas memiliki pamor yang baik

7 Saya merasa Bambang Pamungkas memiliki gaya hidup yang baik/sehat

c) Kharisma endorser

No Pertanyaan STS TS N S SS

8 Saya merasa Bambang Pamungkas merupakan sosok yang kharismatik

9 Saya merasa Bambang Pamungkas memiliki penampilan fisik yang menarik

Brand Image (Citra merek)

Brand Image ( citra merek) adalah serangkaian asosiasi (kesan) yang ada dalam benak konsumen terhadap suatu merek (Tjiptono : 2005).

No Pertanyaan STS TS N S SS

10 Saya merasa pemilihan Bambang Pamungkas sebagai endorser dapat meningkatkan popularitas Brand Nike 11 Saya merasa pemilihan Bambang Pamungkas sebagai endorser dapat meningkatkan kredibilitas Brand Nike 12 Saya merasa pemilihan Bambang Pamungkas sebagai

(39)

13 Saya merasa pemilihan Bambang Pamungkas sebagai endorser dapat mendorong masyarakat agar memiliki

kepribadian dan gaya hidup yang sehat 14 Saya merasa pemilihan Bambang Pamungkas sebagai

endorser dapat menimbulkan kepercayaan atau jaminan terhadap produk Nike

15 Saya merasa pemilihan Bambang Pamungkas sebagai endorser akan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap produk Nike

16. Sebutkan menurut anda selebriti atau public figure yang cocok untuk menjadi endorser Nike (min. 2)

... ...

17. Sebutkan menurut anda kriteria selebriti atau public figure apa yang pantas untuk menjadi endorser Nike (min. 2)

... ...

(40)

Lampiran 2 Hasil uji validitas kuesioner

Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan

Kredibilitas P1 0,693 0,306 Valid

P2 0,704 0,306 Valid

P3 0,719 0,306 Valid

P4 0,673 0,306 Valid

Daya Tarik P5 0,442 0,306 Valid

P6 0,618 0,306 Valid

P7 0,504 0,306 Valid

Kharisma P8 0,668 0,306 Valid

P9 0,857 0,306 Valid

Brand Image P10 0,662 0,306 Valid

P11 0,545 0,306 Valid

P12 0,717 0,306 Valid

P13 0,570 0,306 Valid

P14 0,637 0,306 Valid

P15 0,765 0,306 Valid

(41)

Lampiran 3 Hasil analisis regresi linear berganda

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Brand_Image

Model Summary

a Predictors: (Constant), Kharisma, Kredibilitas, Daya_Tarik

Coefficients(a)

a Dependent Variable: Brand_Image

ANOVA(b)

a Predictors: (Constant), Kharisma, Kredibilitas, Daya_Tarik b Dependent Variable: Brand_Image

(42)

Lanjutan Lampiran 3.

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF B Std. Error

1 (Constant) -1,899 2,360 -,805 ,423

Kredibilitas ,778 ,151 ,442 5,161 ,000 ,682 1,466

Daya_Tarik ,679 ,225 ,259 3,017 ,003 ,680 1,471

Kharisma ,485 ,251 ,170 1,933 ,056 ,646 1,547

a Dependent Variable: Brand_Image

Collinearity Diagnostics(a)

Model Dimension Eigenvalue

Condition

Index Variance Proportions

(Constant) Kredibilitas Daya_Tarik Kharisma (Constant) Kredibilitas

1 1 3,970 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00

2 ,015 16,136 ,19 ,02 ,02 ,83

3 ,008 21,814 ,08 ,92 ,28 ,02

4 ,007 24,486 ,73 ,06 ,70 ,14

(43)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, 09 April 1991. Penulis merupakan anak pertama dari 1 bersaudara pasangan bapak Zaenuri (Almarhum) dan ibu Andrianni. Penulis memulai jenjang formal pendidikan pada Taman Kanak-kanak Sari pembangunan dan lulus pada tahun 1996. Penulis melanjutkan sekolah dasar di Sekolah Dasar Negeri Tanjung Barat 07 Pagi dan lulus pada tahun 2002. Penulis melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 242, Jakarta dan lulus pada Tahun 2005, saat SMP penulis aktif pada kegiatan pramuka dan telah mengikuti beberapa kegiatan pramuka tingkat nasional seperti jambore nasional dan mengikuti kegiatan bela negara yang diadakan oleh dinas pendidikan Jakarta Selatan.

Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan tingkat menengah atas di SMA Suluh, Jakarta. Saat SMU, penulis aktif pada kegiatan OSIS dan telah mengikuti beberapa seminar yang diadakan oleh dinas pendidikan Jakarta Selatan. Pada tahun 2008, penulis masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI dan masuk pada jurusan Akuntansi dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2012 penulis melanjutkan studi dan diterima sebagai mahasiswa Alih Jenis di Institut Pertanian Bogor dengan jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Manajemen.

(44)

Gambar

Tabel 1 Market share sepatu olahraga di beberapa kota besar Indonesia
Gambar 1 Kerangka pemikiran
Tabel 4 Karakteristik responden

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sekretaris Wilayah/Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan tugas pokoknya menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat,

Hasil penelitian ini tidak hanya menyajikan data awal prevalensi karies dan kelainan jaringan peri- odontal pada kelompok pengguna heroin yang menjalani terapi rumatan metadon

In a robust analysis, it looks at the regional (cross-border) infrastructure needed to facilitate growth and development through better connectivity and integration. It also

Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga atau bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan

(a) Susunan struktur lamela sangat teratur dengan panjang dan pendek lamela sekunder bervarias; (b) Jaringan pada lamela primer yang berisi pembuluh darah terlihat

[r]

Viola atau biola alto memiliki ukuran yang lebih besar dari pada biola, dan memiliki karakter suara yang lebih rendah dan gelap. Nada-nada tinggi