S URYAW ATl. AIokasi Pengeluaran untuk Pendidikan Anak pads Ke luarga Ibu Bekerja
d m
Ibu Ti& Bekerja (Kasus di Kecamatan Parnu- Kabupaten Tangerang Propinsi Banten). Dibimbing olehHARTOYO
d m EMMY S.Pendapatan dalam suatu keluarga
akan
mrnpengaruhi aktivitas keluarga dalarn pernenuhm keluarga. Alokasi pengeluaran keluargaakan
memperlihatkan tingkat kesejahtrm keluarga yang d i q a i . Pengel-~
t
pendidikm~
k
merupakan sahh satu bentuk investasi pa&anak.
Tujum peaelitian hid d a k
1) untuk meng ident i f h i perbedaan pendapatan dan alokasi
pengelwan keluarga pada keluarga ibu kkerja dm ibu tidak bektrja yaw memiliki anak usia sekolah; 2) menganalisis perbedaan pengelwan untuk p e n d i ha d
padakelwga ibu
bekerja dan ibu tidak bekerja yang memiliki anak usia sekolah; dan 3) menganalisis faktor-faktor yang krhubungan dengan pengeluaran pendidikan anak usia sekolah pada ibu keluarga bekerja dan ibu ti& bekerja. Desain penelhian cross sectional yang pengambil datanya dihkukan selama 3 bulm (Juni-September 2001)di
perurnahan-prumahan K R c a m . Pamulang Kabupaten Tangerang , Pengambihcontoh dilakukan secara sengaja (purposive) yaaitu keluarga dengan dua sumber pendapatan (bapak
dan
ibu bekerja)dan
keluarga dengan satu sumber pendapatan (bapak saja bekerja) yang memiliki anak usia sekolah TK, SD atau SLTP. Total contoh dari penelitian ini adalah 100 keluarga.Hasil penelitian rnemperlihatkan bahwa rata-rata pengeluaran keluarga pada kelompok ibu bekerja lebih be= darj kelompok ibu tidak bekerja, h p o r s i
pengeiuaran
terbesar
untukkedua
kelompok adalah untuk makan (27,54% padakelompok ibu bekerja dm 26,959'0 pada ibu tidak lxkerja). Terdapat perklaan yang
nyata dalam rata-rata pengeluaran untuk pendidikan per anak d i m pada kelompok
ihu bekerja lebih besar dari pa& ibu ti& bekerja. Rata-rata pengeluaran untuk pendidikan anak TWPIay Group tidak berbeda ny ata antara
kedua
kelompok, sedmgrata-rata pengeluaran untuk pendidikan
anak
SD
dan
SLTP terdapat perbedam yangnyata dimana kelompok ibu bekerja lebih ksar dari kelompok ibu tidak bekerja.
Faktor-faktor karakteristik keluarga (pendid ikan ibu, pendidikan ayah, jumlah
anak
usia sekolah, ksar keluarga, pendapatan keluarga, struktur keluarga
dan
etnikkeluarga) memberi pengaruh sebesar 30 %.
flan
yang paling berpengarufi terhadap pcnge l uaran pendid ikan adalah pendapatan keluarga.Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian hi addah karena hasil penelitian hi hanya dapat dipakai untuk daerah yang profilnya sama dengan Pamlang maka perlu diadakan pewlitian yang sama pada daerah yang profilnya k r W a sehingga ada pabandingan infomasi tentang pengeluarm keluarga h
Surat Pernyataan Dengan
ini
saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :A l o k d Pengelnaran Untuk Pendidikan Anak Pada Keharga Ibu Bekerja Dan Ibu Tidik Bekerja (Keaus di Kecamntao Pamulang fibupaten Tamygeramg Propimi Banten)
adalah benar mwupakan hasil karya saya sendiri &n Mum pemah diiublikasikan. Semua sumber data
dan
a o m i yang digunakan tehh dinyatakan s a r a jelas dmBogor, Februari 2002
ALOKASI PENGELUARAN
UNTUK.
PENDIDIKAN ANAK
PADA KELUARGA
IBU BEKERJA
DAN
IBU
TIDAK
BEKERJA
(Kasus
di
Kecamatan Pamuhg Kabupaten Tangerang Propini Banten)OLEH :
SURYAWATI GMK 99487
Tesis
sebagai salah sol tu warat un tuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Gizi M a g a d c a t dsln Sumkrdayn Keluwga
PROGR4M PASCASARTANA
INSTITUT
PERTANIAN
BOGOR
Judul : AIokasi Pengeluaran untuk Pendidikan Anak pada Keluarga Tbu Bekerja dan Ibu Tidak Bekeja Nama Mahasiswa : Suryawati
NRP : GMK99487
Program Studi : Ilmu Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga
Menyetujui. 1. Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Harto~o. M.Sc.
Ketua Anggota
Mengetahui,
2. Ketua Program Studi Gizi Masyarakat 3. Direbr Program Pascasarjana dan Sumberdaya Keluarga,
Prof.
Dr.
Ir. Alik
-Khornsan. M.S.
Penulis d i b k a n
di
Jakarta 24 April 1964, m e r u p h anak ke 1 dari pasangan Zarkasy Amin dan ibu Siti MariarnPada tahun 1975, penulis lulus SD Negeri Kalibata I Jakarta, lulus SLTP Negeri 68 Jakarta pada tahun 1979, IuIus SLTA Negeri 34 Jakarta pada tahun 1982 dan pada tahun 1987 lulus dari Institut Keguruan dm l b Pendidikan Jakarta Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Tata Busana, Pada tahun 1983 penulis menikah dengan Ir. Achmad Sugiono Arief, saat
hi
telah dikaruniai satu o m g mak.UCAPAN TERIMA KASW
Puji syukur
kehadirat
Alhh SWT ataslimpahan rahmat
dan
kanrniaNya
dengan terselesaikannya penulisan tesis ini.Tesis
ini
&pat diselesaikan dengan bantuan do'a, dukungan, semangat, arahan, birnbingan, serta kerja sama dengan berbagai pihak, Untuk itu penulis ingin menyampaikan terimakasih yang setulusnya atas semua keikhlasan hntuan yang telah dikrikan, kepada:1.
Dr.
Ir. Harto yo, M. Sc selaku ketua komisi pembimbing serta Ir. EmmyS
.
Karsin, M.S. selaku anggota komisi pembimbing atas segda mahan d m bimbingm yang telah diberikan kepada penulis.2. Seluruh staf pngajar Pascasarjana Institut Pertanian Rogor (IPB) khususnya Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (GMSK) atas bekal u t e r i pe lajaran yang d i h i k a n s e l a m penul is menemph pendidikan di IPS.
3. Rektor dan Dekan Fakuhs Tehnik serta Ketua Jurusan IKK Universitas Negeri Jakarta yang telah mmberikan kesempatan dan bantuan dana pada penulis untuk behjar di IPB.
4. Ketua
R W
dan warga di perurnahan Pamulang Permai I, Pamulang Estate, S a m Permai dm Cinangka Indah atas bmtw dan kerjasamanya pada pelaksanaan penelhian yang penuiis lakukan.5 . Camat d m staf Kecamatan Pamuking yang telah mernbantu penulis dahm
6 . Seluruh keluarga, terutama ayah, ibu, anak dan suami tercinta yang telah banyak bekorban serta memberikan dukungan
bak
moril mupun materil pada penulis hingga terselesaikannya tesis ini.7. Teman-teman penulis di GMSK, khususnya Yuli, Mila, Tita,
A m ,
Ani,dan
Uusyang telah banyak mmbantu penulis &lam perkuliahan dm penyelesaian tesis 8. T e r n - t e r n penulis di UNI, khususnya Melli, Vivi dm Yani yang banyak
mernbantu mernberikan dorongan moril dalam menyelesaikan tesis ini.
Ucapan terimakasih hi juga penulis samparkan p d a semua p h k yang
tidak
&pat disebutkan satu~~
ataq segala b n t u a n yang diberikan k e p d penulis hingga selesainya tesisini,
semoga mendapat ridhoN ya.DAFTAR IS1
Halaman
...
DAFT AR TABEL ix
...
...
DAFTAR G AMB AR
...
xDAFTAR LAMPIRAN
...
xi. .
Tujuan Penellt~stn
...
3...
Tujuan Umum 3
...
Tujuan Khusus 3
..
...
...
Manfaat Penellt~an
.
.
4TINJAUAN PUSTAKA
...
5 Keluarga sebagai Fungsi Ekonorni...
,...
,,.
5...
Peran Wanita dalam Pencarian Nafkah 7
...
Pendapatan dan Pengelumn Keluarga .... 1 0
...
Alokasi Pengeluaran untuk Anak 16
...
KERANGKA PEMKTRAN
DAN
HTPOTESTS 20Hipotesis
...
23...
METODE PENELITIAN 24
Disain, Waktu dm Tempt
...
24...
Cara Pengambi Ian Cantoh 24
...
Jenis dan Cara Pengambilan Data 24
Pengo lahan dan Amlisis Data
...
25 Pengolahan Data...
.... ...
25...
AmlisisData 26
BatasanIstilah
...
...,...,......
26 HASII. DAN PEMBAHASAN...
29...
...
Keadaan Urnum Keluarga 32
...
Status Bekerja Ibu. Umur Bapak dan
Ibu
32...
Pendidikan Bapak dan I
bu
33...
Jenis Pekerjaan Bapak dm Ibu 34
...
Struktur dm Besar Keluarga 34
...
Agama dan Etnis 36
Kepemilikan Aset Keluarga
...
......
37...
Penclapatan
dan
Alokasi Pengeluaran Keluarga 38...
Pengelman Keluarga Menurut Besar Keluarga 43
...
Pengef uaran Keluarga Menurut Struktur Keharga 44
...
Pengeluaran untuk Pendidikan
anak
46Jumlah
Anak Usia Sekolah...
46...
Tingkat Pendidikan Anak 47
Pengeluaran untuk Pendidikan Anak Menurut Status Sekolah
dan T-t Pendidikan
...
47...
Pengefuaran Pendidikan Menurul Jurnlah Anak 5 1 Pengeluaran Pendidikan Menurut Jenis Kelamin Anak
...
52Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran unt uk
Pendidikan anak
...
53KESIMPULAN
DAN
SARAN...
56Halaman 1 Sebaran
Jumlah
Perumahan
dan
Jumlah
UnitRumah
Menunrt...
Kelurahan 30
...
2 Sebaran Jenis Usaha Jasa
dm
Perdagangan 313 Jumlah dm Jenis Fasilitas
Pendidikan
F o d...
.
.
.
...
32...
4 Rata-Rata Umur Bapak dm Ibu Menurut Status Bekaja I bu 33 5 Sebaran Bapak dan Ibu Menurut Tlngkat Pendidikan dm Status
...
Bekerja I bu 34
6 Sebasan Bapak dan Ibu Menurut Jenis Pekerjaan dm Status
Bekerja lbu
...
357 Sebaran Keluarga Menunrt Besar Keluarga dm Status Bekerja Ibu
...
35...
8 S e b Bapak
d m
Ibu Menurut Etnis dan Status BekerjaIbu
369 AsetKeiuargaLaimyaMcnurutStatusBekerjaIbu
...
37...
I O Rata-Rata Pendapatan Menurut Sumher Pendapatan Keluarga 391 1 Rata-Rata Proporsi Pendapatan Menurut Sumber Pendapatan
...
Keluarga 39
12 Rata-Rata Proprsi Pengeluaran Kelwga Menurut Jenis
...
Pengelwan dan Status Bekerja Ibu 42
14 Sebaran Anak Menurut tingkat Pendidikm, Status Sekolah dan Status
..
..
..
..
..
..
..
Bekerja..
..
..
..
..
..
..
..
Xbu..
..
..
..
..
..
..
481 5 Pengeluaran Per Bulan untuk Pendidikan Anak Menurut Tingkat
...
Pendidikan dan Status Bekerja Ibu 49
1 6 Rata-Rata Pengeharan Pendidikan Per Bulan Per Anak Menurut
Jumlah anak Usia Sekolah dan Status Bekerja Ibu
...
52 17 Analisis Regresi Berganda dari Faktor-Faktar yang MempengaruhiDAFTAR
GAMBAR1 Bagan kmmgka Berfkir f ola Pengeluaran pada Keluarga dengan
...
Ibu Bekerja
dan
Ibu Tidak Bekerja 222 Kepernilikarr Aset Keluarga Menurut Status Bekerja Ibu
...
38 3 Pengelwinin Keluarga (RplBulm) Menuntt Jenis Pengelwan d4m...
Status Bekerja Ibu 41
4 Pengeluaran Keluarga (RpBulan) Menurut Jenis Pengeluaran,
Besar keluarga
dan
Saw Bekerja Ibu
...
,......
445 Pengelman Kcluarga (RplBulan) Mcnurut Jenis Pengelman,
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kepemilikan Aset Kelurtrga Menurut Status Bekerja ibu
...
602 Hasil Uji B& (t test) Pendapatm dan Pengeiuaran Keluarga mtara
...
Kelwga Ibu Tidak Bekerja dengan Kelwga Ibu Bekerja 6 1 3 P e n g e l m K d ~ a r g 8 (RplBuh) Menurut Jenis P e n g e l m danStatus Bekerja Ibu
...
61 4 Pengeluaran Keluarga (Rplgulan) Menurut Jenis Pengeluafan,Besar k e b g a dan St- Bekexja
Ibu
...
625 Pengelwan Keluarga (RplBulan) Menurut
Jenis
Pengelwan,Stdctw Keluarga d m Status Rekerja Tbu
...
.....
63 6 H a i l Uji Beda (t test) PengeIuaran Keluarga Menurut StrukturKeluarga antara Keluarga Ibu Tidak Bekerja dengan Kebarga
...
...
Ibu Bekerjs , 64
7 I Iasil Uj i Beda (t test) Pengeluaran untuk Pendidikan Anak antara
...
Latar B e l a h g
Setiap keluarga
memiliki
kewajiban untuk memenuhi kebutuhan setiap anggotanya dm mencapai tin&& kepuasan serta kesejahterm seperti yangdiinghkamya. Untuk mencapai kepuasan yang mahima1 keluarga dihadapkan kendalzt sumkrdaya yang terbatas, baii dari segi kurtlitas rnaupun kuantitrtsnya. Sahh satu sumberdaya yang dapat digunakan untuk mncapai tujuan tersebut
adalah
sumberdaya uang, yang s e a m tradisional umurnnya berasal dari pendapatan m i atau kepala keluarga.Krisis ekonomi yang kita hadapi beberap tahun yang lalu dampaknya masih dirasakan seperti menunrnnya daya beli m y a r a k a t dan keluarga. Dilain pihak, kehginan dan kebutuhan setiap keluarga serta mggotanya relatif tidak tert>atas
dan
cenderung berubah, juga bertambah h y a k dari waktuke
waktu (CiuIrardja, Puspitawati, Hartoyo & Hastuti, 1992). Oleh karena itu, untuk rnengatasi d a h tersebut, senngkali anggota kelwga lain dituntut untuk bekerjaguna
menhgkatkan pendapatan keluarga. Anggota keluarga yang berpotensi bisa dirnanfaatkan untuk memari mfkah adalah isteri atau ibu r u d tangga.Seiring dengan perkembangan pendidikan wanita di Indonesia ymg mernungkmkm bagi wmita untuk hpmisipasi di dunia kerja, jumlah ibu rumah tangga yang bekerja di luar rumah mengalami peningkatan ymg p e a . D a b satu
cukup s i g n i h dari 34% pada tahun 1990 menjadi 40,6% pada tahun 1998. sebaliknya partisipasi angkatan kerja pria mengalami penurum dari 76,7 % pada tahun 1 990 menjadi 76,4 pada tahun 1 998 (BPS, 1 998).
Banyak alasan yang dijadikan pertimbangan bagi ibu nlmah tangga untuk
kkerja diluar nrmah. Menurut Oyabu clan Eguchi (1 9991, alasm ibu untuk bekerja di luar rumah adalah berbeda mtuk tiap kelompok rumah ma.Pada kelompok keluarga berpendapatan rendah ibu bekerja di
h w
rumah addah dengan alasan unh&mend-
pendapatan keluarga, dangkan pada kelompok k e h g a berpendapatantinggi biasanya dengan alasan untuk memenuhi partisipmi sosial.
B e m y a pendapatiin a hada kaitannya dengan alokasi pengeluaran rumah tangga. Salah satu hipotesis Keynes mengemukakan bahwa orang akan meningkatkan konmrmsinya jika pendapatan mereka m e m a t , namun peningkatan konsumsi tidak sebesar peningkatan pendapatanny a (Bryant, 1990). Pada keluarga yang bapak dan ibunya bekerja diluar
rurnah,
besar kernungkinanakan
membuat pendapatan keluarga lebii be=. Besarnya pendamtan ini tentu a k a rnendorong terjadinya petmgkatan permintam akan h a n g dan jasa selmgga memglatkan pengeluaraa Contohnya &u yang bafungsi sebagai kepda rurmh tmgga dan semuIa mengerjakan bekrapa tugas di nunah, mengalihkan tugas tersebut kepada pihak lain karena ibu hams bekerja diuntuk bekerja di luar yang besaanya meningkat siring dengan pemngkatan pendapatan keluarga (Oyabu & Eguchi, 1999)
Perurnusan Masahh
Pendapatan
&lam
suatu keluarga &an mempengaruhi aktivitas keluarga dalam pew- kebutuhan kelwga, Pendapatan keluarga tergantung dari kuantitasdan
h a l h s sumberdaya yang dimiliki (Bryant, 1990). Penelitian yang dilakukan okh Oyabu dan Eguchi (1999), menunjukkan bahwa keluarga yang memiiiki dua suxnbe~ pendapatan (suami dm isteri bekerja) m d i k i pendapatan yang lebih hesar dengan sum berdaya tenaga kerja yang le bi h banyak.Berdasstrkan uraian di atas perlu diketahui bagaimam pendapatan dm pengeluaran keluarga dari ibu yang bekerja,
dan
perbedaan a p saja y m g terdapat pada kehmga dengan ibu bekerja dan ibu tidak bekerja, serta bagaimam alokasi pengelman untuk pendidikan mak pada kdua keluarga tersebut.Tujuan PeneWan Tujuan Umum
Secara umum pellelitiaa
ini
&jum mempelajari alokasi pengehan untuk pendidikan anak pada keluarga ibu bekerja dan ibu ti& bekerja.Tu juan Khusus
anak pada keluarga ibu bekerja
dan
ibu tidak bekerja ymg memiliki am& usia sekohh.2. Menganalisis perbedaan pendapatan
dan
alokasi pengelwan keluatga ibu kkerja dani
h
tidak bekerja yang mmilikianak
usia sekolah3. Mengadisis perbedaan pengetwan untuk pendidikan anak pada keluarga ibu bekerja dan ibu tidak bekerja yang memiliki an& usia sekohh.
4. Menganalisis fhktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pendidikm anak pada keluarga ibu bekerja dm ibu tidak kkerja
. .
Manfaat Penelitian
Keluolrga sebagai Fungsi Ekonomi
Keluarga dalarn pengertian umum adalah sekelompok orang d a b suatu rurnah tangga yang terdiri dari ayah, ibu, anak d m mggota kehiarga lain yang hidup daci swtu pengelo laan sumberdaya keluarga yang bersangkutan. Menurut Sumardjan ( 19931, keluarga adalah sekelompok manuski yang para warganya terikat dengan jalur keturunan. Dengan demikian,
dasar
dari pada konsep keluarga adalah biobgis.Burgers d m Lacke (19611, mendefmisikan keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat yang anggotm ya terikat oleh adanya huhungan perkawinan (suami dm isteri), hubungan d d
(an&
kandung) dan adopsi (& pungut). Dalam hubungannya dengan a d , kelusrgapun dicirikan sebagai tempat atau lembaga pengasuhan anak yang paling dapat memberikan kasih sayang yang tuIus, manusiawi, efektif dan ekonomis.Kelwga, dilihat dari ragam dimensinya ada yang termasuk keluarga inti (nuclear family>, keluarga has ( e x t e d d family), fam, clan, hah dan sebagainya (Surnardjan, 1993). Di Indonesia, tipe keluarga yang sering ditemui adalah keluarga inti
dan
kelwgaI-.
Kelwga inti terdiri dari ayah,ibu
dmanak.
Sedangkan
k e h g a luas terdiri dari ayah, ibu, anak dan mggota keluarga lain yang hidup daci satu pengelohan sumberday a keluarga.Menunrt Sumardjan (1993), secara
umum
dapat d- hahwa keluarga didalam kehidupan masyarakat rnernpunyai b e r k a i fungsi sebagai mkanisme "procreatiun" yaitu naengadakan keturunaTt manusia yang selanjutn ya rnelestarikan eksistensi masyarakat; fungsi sebagai kesatuan masyarakat; fungsi pemersatu dan pelindung bagi warganya; fung si sosialisasi anak-anak melalui pendidikan dan fbngsi sehagai unit produksi di rlalam masyarakat.Menurut B W N ( 1 994) dan W No. 1 0 Tahun 1 992, fmgsi ke1uarga
secara
optimum meliputi: fungsi keagamaan, fungsi cinta kaslh, fungsi reproduksi, fmgsi sosialisasi dan pendidhn, fungsi palindungan, fungsi budaya, fungsi ekonomi,
d m
fungsi pelestarian lhgkungaa Yang m p a k a n fmgsi keluarga hams diberikan pada semua mggota keluarga.Dalam hubungannya sehagai fUngsi ekonomi, peran ayah dalam keluarga yang utama adalah mencari nafkah
untuk
memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarganya. Sementara itu secara tradisional peran ibu adaIah mengums nunahFungsi Ekonomi keluarga
W
untuk mengernbangkan kemampuan ekonomi keluarga itu sendiri untuk mandiri. Usaha yang dapat dilakukan keluarga adalah dengan merencanakan keuangannyadan
bagaimana kiatnyaagar
l r g yang tersedia &pat memenuhi kebutuhan keluarga, sebkgga keluarga dapat mencapai kesejahtmm yang optimudmaksimum Karena perenCanaan keuangan merupakan faktor tterperrtingdalarn
usaha mencapai tujuankemandirian
ekonomi
keluarga. Sehingga perh diketahui sejauh mana keluarga terbiasa mengadakan perencanam keuangan.Berdrtsarkan fapram penelitian Kelompok Studi Wanita FtSTP-UI (1990),
penentuan keluarga golongan menengah didmarkan atas informmi dari pejabat
kelurahan setempat, naelihat pada pekerjaan suami, pendidikan suarni dan kondisi
frsik tempat tinggd. Pertunbangan
ini
dibuat krdawkan &lam banyak kebuday am di dunia, pekerjaam dan penghasilan kepala keluarga (suami) mash dianggap m e n e n t h W a r kehidupan keluarganya, meskipun isteriny a juga bekerja.Pemn Wanita dahm Peacarian Nafkah
Anggapan bahwa wanita rnerupakan "'pewaris" pasif dari pertumbuhan ekonomi dm pembangumn sosial palitik sudab hampir hilang. Wanita semakin haperan terutama untuk hak mereka sendiri, &ngan memiliki pengetahuan, keterarnpilan dan energi, mereka
&if,
dan rnenjadi aktivis di dalam keluarga, mztsyarrlkatzt
h g s a bertekad untuk menjamin satu dunia yang lebih untukJumlah penduduk wanita Indonesia saat ini lebih besar dari laki-laki yaitu 50,3 % (BPS, 1999). Partisipasi angkatan kerja wanitapun meningkat dari tahun
ke
tahun, seperti yang terlihat pada data di Jakarta (1998), angka partisipasi angkatan kerja wanita meningkat dmi 34 % pada tahun 1990 menjadi 40,6 % pada tahun 1996. Peningkatan ini rnencerminkan semakin banyaknya ibu yang mempakan bagian dari angkatan kwja wanita bekerja di Iuar rumah,Mativasi untuk bekerja wanita dari golongan hawah srtmpai rnenengah kwah
berbeda dengan wanita golongan rnenengah
ke
atas dimana motivasi pada wanita golongan menengah kbih h a g a m tidak hanya dnri ikut rnemenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, tetapi juga menggunakan keterampilan d m pengetahuan yang telah mereka peroleh scrta wtuk mengembangkan dan mengaktualisaskn diri .Pernyataan
ini
did&% hasil penelhian yang telah dilakukm,okh
Oyabu dan Eguchi (1999) W w a motivasi ibu bkerja berbeda menurut tingkat pendapatan keluargrt.
Dan menurut Ihromi (1 989) pada wanita perkotaan dari keluarga golongan menengah ke atas 323% tidak merniliki masalah keuangan sedangkan golongan rnenengah bawah lebih sedikit keluarga yang tidak merniliki masalahkeuangan
yaitu12,5 %. Hal ini akan membedakan alasan ibu bekerja pada kelwga tingkat golongam permdapatan
Peningkiltan kedudukan dan pefanan wmita juga merupakam upaya untuk
merubah kondisi o byektif empiris menjadi kondisi normatif sebagaimana dknanatkan &lam G R m , dengan mewujudkan persamaan hak, kewajiban,
kedudukan dan peranan serta kesempatan d a b bidang kehidupan (BPS, 1997).
berperan aktif dalam mensejahterakan keluarga dengan menambah p e n d q & n keluarga.
B a p e m y a wanita untuk bekerja di luaf r u d dapat membawa damp&
posit
if
dan negatif
Menurut Rafiarto (1 994) partisipasi wanita dahm mencari&&
a k a membawa dam* negatif dengm berkurangnya waktu untuk Nmah tangga karma meniaggakan rumah dalam junzlah waktu tertentu Selah itu, menmgkatnya partisipasi d a m angkatan kerja &an mningkatkan usia kawin prtama dan pendapatan kelwga. Wanita yimg bekerja menggunakan pendapatannya untuk membnntu atau menambah hiaya hidup keluarga. Menurut Suryocondro ( 1 987),
bedasarkan hasil penelitian di Jakarta, istri menyumbang sekitar 49% dari pendapatan kcluarga. Hal ini menunjukkan hahwa kontribusi istri yang bekerja &lam kesejahtraan keluztrga rehtif cukup
be=.
Namun demikian dengan ibu rneninggalkan rumah untuk bekerja, keluarga memiliki problem y q berkaitan dengan siapa yang memberikan pelayanan di
4
yang biasanya diberikan oleh ibu. Untuk menutupi kekurangrtn pelayanan pekerjaam rumah, banyak keluarga meninglcatkan pembelanjaan untuk pelayanan
sepert i p e l a y m unhk anak, makan dilwr atau makanan siap saj i (Bergmann, 1 986; Oyabu& Eguchi, 1999). Bryant dan Zick (1 994) mengemukakm bahwa meskipun tingkat
partkipasi @tan kerja wanita (ibu nmah tangga) rneningkat, t&yi mereka masih mengerjakan sekgian besar dari seluruh pekerjaan rumah tangga
dari ibu. Sebagian dari ibu menyenangi p e k e r j m y a clan rnereka merasa bersalah bahwa sikapnya demikian
.
Permaan ini mereka imbangi dengan perlolkuan yang memanjakan anak (Ihromi, 1989). Dengan demikianakan
menambah alokasi pengelwan yang berkaitan dengm anak seperti: mainan,uang
saku, buku cerita dan lain- lain.Pendapatsln dsln Pengebran Keluslrga
Kesejahteraan keluarga tergantung dari kesiapan kelwga tersebut
ddam
melaksanakan tugasnya menciptakan rasa aman, kesehatan dm hidup yangmenyemmghn yang tergarnbar dari tersedianya makanan dktas meja, anak yang terawat, ketersediaam pakaian serta tempat tinggal yang bersih (Bergmann, 1 986)
.
Dengan demikian ke~afnpuan keluarga dalam melaksanakan fmg si-fung sinya untuk anggatanya akan mencerminkan tingkat kesejahtraan yang dicapai.Untuk mencapai tingkat kesejahteraan keluarga yang diinginkan diperlukan
sumberdaya keluarga.
Sumberdaya
keluarga dibagi menjadi sumberdaya manusia meliputi waktu, keahlian dan energi yang dimiliki oleh anggota keluaxga dan swnberdaya fisik yang meliputi pendapatan keluarga dan as& k e h g a ).
Sumberdaya keluarga cenderung krbatas sedan* kebutuhan cenderung tidak terbatas (Bryant,1 990).
Pendapatan &lam satu keluarga akan mmpengaruhi aktivitas keluarga dalam pemenuhan kebutuhan kefuarga. Pendapatan keluarga tergantung dari kuant itas dan kualitas sumberdaya yang dimiliki (Bryant, 1990)
dan
penelitian yang dilakukm Oyabu dan Eguchi (19991, menunjukkan bahwa keluarga y ang memiliki dua sumber pendapatan (bapakd m
ibunya bekerja) mmiliki pendapatan yang lebih hsar dengan sumberdaya tenaga kerja yang lebih banyak. Hal ini mnunjukkan bahwa pelcerjaan istri secara tidak langsung rnempengasuhi pengelurn utama keluarga. Penghasilan istri yang bekerja a h memiliki kontribusi terhadap pendapatan keluarga untuk &pat dialokasikan pada krbgai jenis pengeluam.Pendapatan keluarga mengacu pada a hsumberdaya yang diterima s e h waktu yang diberikan. Pendapatan berkda dengan kekayaan, stok surnberdaya yang dimiliki pada satu saat. Pendapatan
secara
umum mengacu pada pendapatztn uang yang diterima dari sernua sumber selarna waktu yang diluangkan. Pendapatan normaladalah aliran barang dan jasa yang digunakan atau tersedia untuk memuaskan
keinginan dm kebutuhan untuk satu periode w&u tertentu (Rice & Tucker,1986). Pendapatan riil xumahtangga merupakan W a n yang lebih baik dibanding dengan
pendapatan tunai dm memberikan gambamn yang h a t kontribusi wanita. Ukuran p b g bagus dari pendapatan riil rumah t q g a adalah nilai muneter dari barang dan jasa sumberdaya yang tersedia untuk konsumsi dalarn suatu periode waktu
(Smk
& Magrabi, 1997).meningkat seiring dengan meningkatnya umur dan k r t m b a h y a pengalaman
dan
akan turun kembli pada masa masuk pensiun.
Menurut Bryant (1990), terdapat hubungan yang negatif antara tingkat pendapatan
dan
tingkat pendidikan ibu denganjumlah
anak. Hubungan negatif antara pendapatan dengan jumlah an& ini karena peningkatan kuantitas anak memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan mermgbtkan kwalitas anak (harga ad), sehingga keluraga cenderung mengeluarkan uang lebih banyak untuk menrngkatkan kwalitas anak. Dan semakin tinggi pendidikan ibuakan
menhgkatkan nilai waktu i h dan pengetahuan ihu tentang proses repduksi, sehingga menginginkan anak dengan jumlah yang lebib sedikit.Hal ini dibuktikan dalarn hasil penelitian Megawangi, Sumaman, Rartoyo
dan Karsin (1994) bahwa tingkat pendapatan
dan
pendidikan suami berhubungan nyata dm positif terhadap kebiasaan merencanakan anggaran biaya. Dengan demikian, kemmpuan rnelihat kedepan dengan mngadakan perencaman biaya dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi penduduk. Dan semakin banyak anakcendenrng keluarga tidak riapat merencanakaa biaya. Oleh karena
itu, strategi untuk
meningkatkan fungsi ekonomi keluarga, addah dengan usaha yang s e h ini dijalankan, yaitu men& j W an&. Dengan sedikitnya j d a h anak, surnberdaya yang tasedia per anak
akan
meningkat, maka keluarga &an lebih leluasa utuk merencanakan anggarannya, ymg pada akbimya kesejahteman anak &lam jangka panjangakan
terjamin.Pendapatan rata-rata t a h m sebelum pajak untuk rumah tangga Hispanic dalarn t a h u 1985-1986 adalah 20.26 1 d o h , lebih rendah ditmnding rumah tmgga non- Hispanic kulit putih
dan
lainnyet (26.023 d o h ) namun lebih tinggi dibanding dengan pendapatan rumah tangga mn-Hispanic kulit hitam (17.388 doh). Halini
rnenunjukkan adanya pengaruh etnik terWap pendapatan dan jenis pekerjaan
G a m h kondisi keluarga berdasarkan pendapatan keluarga dari suami- isteri yang menikah ketika s a t u diantamnya ti& k k e j a dipalihatkm dari h i 1 penelitian G d a g n o (1990) di Amerika Serikat. Dari hasil penelitian tersebut rnemperlihatkan hahwa sekitar 1,7 juta keluarga pasangan mmi-isteri terancam pernikahan b u d dan hampir bur& ketika ada salah satu dari suami atau isteri tidak bekefia. Sebagian besar dari kondisi keluarga yang terancam buruk d m hampir buruk tersebut berasal dari keluarga suami isteri dengan perkawinan mereka itu berada dahm keluarga tradisional, yaitu suarni bekerja sedangkan isteri di rumah mengurus keluarga ( 1,2 juta). Pada tahun 1 987 diprkirdian 3 1 persen dari 27,2 juta keluarga smi-isteri yang menikah dengan pasangan suami-isteri yang bmnasalah dengan pdapatannya karena suami dan atau isteri tidak bekerja.
Setiap keluarga merniliki kebutuhan yang berbeda- beda dernikian juga dengan
cara penenuhamya. Ernpat War yang mempengamhi konsumsi keluarga yaitu
Seiring dengan peningkatan pendapatan maka lambat laun &an terjadi pergeseran pola pengeluaran, yaitu penurunan porsi pendapatan yang dibelanjakan untuk makanan dm peningkatan p r s i pendapatan yang dibelanjakan untuk bukan
makanan (BPS, 1999), seperti peningkatan biaya untuk pendidikan a d (Oyabu & Eguchii 1 999). Pergeseran komposisi atau pola pengeluaran tersebut terjadi karena elastisitas permintam terhadap makanan pada urnumnya renilah, sementara elastisitas
permintaan terhadap barang bukan makanan pada u m m y a tinggi
.
Keadaan ini semakin j e h terlihat pa& kelompok penduduk yang trngkat kommsi makaraanya sudah mencapai t itik jenuh, sehingga peningkatan pendapatan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
bukan rnakanaa Elast isitas pendapatan bervariasi menurut kelornpk pendapatan (BPS, 1 999 & Hartoyo, 1 998).Jumhh, usia dm jenis kelamin anggota keluarga mempengaruhi pengeluaran keluarga, seperti pengeluaran makanan, permdidikan dan pengeluaran hidup lain (Bian, 1996 & Oyabu dan Eguchi, 1999)
.
Keluarga yang memiliki duaanak
Mi-laki usia lima dan sepuluh tahun akan berbeda dengan keluarga yang memiliki dua anak perempuan dengan usia yang sama terutma untuk pengeharan keluarga bukan makan.Karena ibu bekerja meninggalkm rurnah mka timbuI pengeluaran yang berkaitan dengan bekerjanya ibu. Menurut hasil peiitian yang dillkukan Oyabu & Eguchy (1 999) bahwa pa& keluarga dengan ibu bekerja terjadi peningkatan pada
Pengeluaran keluarga menurut Lino (1 995) dapat dikelompokkan menjsdi, b i y a perumaban temsuk perhdungan; biaya makanan terms& untuk pembelian &an di restoran; biaya tmnsportasi; biaya untuk pakaian; biaya pemeliharaan kesebatan, termasuk pelayanan medik, doher gigi persediaan obat dan asurami
kesehatm; biaya pendidikan; pemeliharaan anak; gaji pengasuh bayi dan biaya lainnya termasuk pemelibaraan untuk pribadii hiburan dm h a a n
Dan pada keluarga dengan ibu bekerja, pengeluareul keharga dapat dikelompok lagi dengan pengeluaran yang berkaitan dengan kkerjanya ibu. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Oyahu & Eguchy ( f 999) bahwa pada keluarga dengan ibu bekerja terjadi peningkatan pada alokasi pengeluaran yang berkaitan efek ibu bekerja (makanan, pakaian dan transportasi) dan pengeluaran yang berkaitan dengan alasan ibu bekerja seperti biaya pendidikan (Bergminq1986; Oyabu & Eguchi,
1999).
Menuntt Pitts (1990), rumah tangga Hispanic membelanjakan 18.069 dolar dari total pembelanjm pula tahun I 985- 1 086. Dari yang dernikian itu 33 persen untuk keperluan rumah, 20 persen untuk transportasi, 19 persen untuk makanan, 6 persen untuk pakaian, clan 22 persen untuk s e m pengel- hinnya. Belanja rnereka mengambil p s i besar terhadap total pengeluaran mtuk makanan d m rumah dibanding rumah tangga non-Hispanic, tetapi proporsional pemklanjaan mereka untuk pakaian dan transportasi adalah sebanding dengan pengeluaran oleh rumah tangga kulit hitam non-Hispanic.
clan lebih sedikit bagian untuk rwnah
dari
pada tipe rumah tangga lainnya.Rumah
tangga dengan orang tua tunggal rnembelanjakan porsi yang lebih besar untuk mhmaq rumah, dan pakaian,dan
porsi lebih sedikit pa& transportasi di'bandingyang lainnya.
Alokasi Pengeha~m untuk Anak
Menurut Bryant (1990) investasi p d a mak terdiri dari dua komponen yaitu: nilai uang dari jasa (makanan, pakaian, rumah, transportasi pendidikan dm perawatan kesehatan) dan nilai waktu (nilai waktu y q dihabiskan ibu dalam membesarkan
anak
baik peramtan maupun pemeliharaan). D e w demikian dua sumberdaya kehmga yang pent* dm dapat dig& urrtuk mencapai tujuan berkaitan dengan perkembangan anak adalah waktu dan pendapatan.Biaya yang diperlukan untuk membesarkan anak memiliki proporsi yang besar dari pendapatan ke luarga Biayst yang dike luarkan untuk anak sernakin meningkat dengan sernakin bertambahnya u r n anak
dan
atau bertambdmya jumlah anak. Lino (1990) mengemukakan bahwa pengeluaran untuk anak yang diperkirakan untuk kompnen anggaran utarraa adajah untuk : #an tempat tinggal, makaxaan,tranqmrtasi, pakaian, perawatan kesehatan, pendidlkan, perawatan atau pengasuhan anak, barang-barang dm playanan-pelayanan lainnya. Untuk 1eb& jelasnya Mark Lino m e n g u r a h masing-masing komponen tersebut.
a. Pengeluaran-pengeluaran u n t k perumhan rumah tempat tinggal termasuk
tangga clan perlengkapan (perabot, pnutup lantai, perahtan utama,
dan
peralatm kecil-kecil).b. Pengelumm-pengeluaran untuk rnakanan termasuk m a k m dan pembelian minuman tanpa alkohol pada toko penjual bahan mttkanan, dan toko khusus; k e l w rnakan malam di restoran; dan jajanan di seko lah
c. Pengelman-pengeluaran untuk traflsportasi termasuk jaringan pembia y aan untuk pembelian barn dan pemakaian kendaraan, ongkos finansial kendaraan, gasolin dan minyak motor, perawatan dan perbadcan, asuransi,
dan
kendaraan urrmm.d. Pengeluran-pengeluaran untuk busana tennasuk item-item pakaian unhik
m k
diantaranya kemeja, celana panjang, baju, dm setelan; alas W, servis pakaian diantaranya dry cleaning, pengubahan clan perbaikan, dm peny impanan.e. Pengelwan-pengelwan untuk perawatan kesehatan temsuk pengobatan dan servis gigi yang tidak diasuransikan, resep dokter dan keperluan kesehatan yang ti&
diasuransikan,
dan premium asuransi yang tidakme-atkan
pe mbayaran dari tempat bekerja dm organisasi lainnya.f. Pendid- pelayanan
anak,
d m berrnacam-macam yang lainnya termasuk biayapendidikan dasar, imjutan dm perkuliahan, buku dm kelengkapan;
menyempatkan hari untuk perkuliahan dm kelengkapan; pengurus atau pembantu bayi;
dm
item-item pelaymm perorangan, hiburandan
bacaan.Biaya p e n d i d i di Indonesia yang tinggi saat ini , selalu naik dari tahun ke
tahun dan ketidakpastkn fisik orang tua di masa rnendatang sehmgga orang tua
pendapatan rendah dan menengah di Jepang (Oyabu & Eguchi, 1999). Menurut Hartoyo ( 1998) usia sekohh mak secara signifikan krpngaFuh pada pengeluarm perkapita per bulan bagi pendidikan. Hal hi berarti semakin meningkat usia
anak
semakin besar pengeluaran untuk pendidikan.Berdasarkan hasil penelitian Ha& (19%)
di
J a r n d,
ditemukan bahwa jenis kelamin d m status d t a n g g a tunggd mernpunyai pengaruh yang sangat signifikan pada alokasi pengeluaran rumahtangga untuk individu dan anggota keluarga Bila wanita sebagai pembuat keputusan, biasanya bagian dari alokasi anggaran rumahtangga untuk anak dan keluarga meningkat.
Menmt hasil penelitian
Bian
(1994) diGina.
j d anak krhubungan negatif dengan investasi uang orangtua, biaya anak dan biaya pengeluaran total anak &dam income keluarga. Tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap investasi yang diberikan pada anak (ada pertukaran dua jenis investasi waktu dm uang). Dimana ibu yang berpendidikan tinggi mengelwkan waktu yang Iebih barnyak dibandingkan uang untuk investasi padaanak.
Dua sumkrdaya keluarga y a q pnting dm dapat digunakatl untuk mencapai tujuan berkaitan dengam perkembangan araak addah w h
dm
pendapatan. Dan peningkatm pendapatan mengakibatkan peningkatan nilai anak dengan meningkatkan kualitas anak yang dimiliki. Karena peningkatan kualitas lebih cepat dan lebih rnudah dibandingkan dengan kuantitas anak (Bryant, 1990).Menurut Becker (I981), pengelwan untuk amk dibatasi oleh pendapatan keluarga, kesukaan orang tua, jumlah anak dan biaya untuk kualitas anak. Sedwgkm
KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS
Kerangka Pemikiran
Menurut Bryant ( 1 9901, pendapatan keluarga diperrgaruhi 0 leh j d dm
kualitas sumberdaya yang dimiliki. Pendapatan keluarga dengan satu smberdaya tentu b e h d a dengan pendstpatan yang memiliki dua sumberdaya. Demikian juga dengan keluarga yang merniliki kualitas sumberdaya yang rendah memiliki pendapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan keluarga yang memiliki sumberdaya yang kwalitasnya lebih baik. Kualitas sumberdaya dapat dilihat dari tmgkat pendidikan yang dimiliki
Lebih lanjut, Bryant (1 990) mengemukakan bahwa terdapat hubungan negatif antara pendapatan kelwga d m pendidikan ibu dengan besar keluarga. Dan peningkatan pendapatan berhubungan positif dengan harga anak yaitu dengan m e n i n g k a h kmlitas anak.
Mermrut Banks, Bhndell dan Preston (1994), bahwa ju-
dan
umur anak berhuhngan dengan a b kasi pageharan untuk baya konsumsi anak. Hal ini akan rnempengaruhi pengeluaran keluarga karena keluarga yang memiliki balita merniIiki kebutuhan yang berbeda dengan keluarga yang memiliki an& usia sekolah dasar d e m i k juga dengan jumlah anak.tersebut
dan
a h memperlihatkan kesukaan pada sesuatu yang akan mmpengaruhi anggaran pengelwan keluarga (Fan, 1 997).Pengaruh dari ibu bekerja diluar jug a menimbulkan peningkatan kebutuhan baik yang berkaitan dengan kebutuban keluarga ( k e b u t h hidup dan pekerjaan yang sehanrsnya dikerjakan oleh ibu) maupun kebutuhan yang b e r m dengan pekerjaan ibu di luar (makan, kerja, trmportasi )
Status tingkat pendapatan kehmgit akan mempengaruhi k alokasi untuk masing-masing keluarga. Pada keluarga dengan tingkat pendapatan rendah akan lebih banyak menga1okasikan pengeluaran untuk kebutuhan pangan sedangkan pada keluarga dengan trngkat p e n d a m thggi sebaliknya d i k i t untuk kebutuhan pangan
dm
lebih besar mtuk kebutuhan Iainnya seperti rekreasi, menabungdan
lain- lain.Keluarga dengan ibu
I
tidak bekeja Pendapatan SwmiKduarga dengan ibu
Suami
Pendapatan lsteri
1
I
Pendapatan KetuargaPendidilcan ibu Pendidikan 8apak StruMur Keluarga Besar Ke luarg a Status Bekerja Ibu
Jumtah Anak Usia Sekdah Etnik
Jenis K d m i n
i
Faktorturunanj
.
Waktu Lbu untuk Anak [ Status Gizi- -. . .
i
Keterangan : j
;
= tidak diteliti: " i
1. Terdapat perklaan antara perrdapatan dm pengeluaran pada keluarga ibu bekerja dengan keiuarga ibu t idak bekerja yang memiliki auk usia sekolah. 2. Terdapat perbedaan d o h i pengelman hluarga untuk pendidikan
anak
padaD a b ,
WaMu
dan TempatPenelitian ini rnenrpakan penelitian cross sectional yang dilahkan selama 3
bulan dari bulan Juni - September 2001. Penelitian
ini
dikhkandi
perurnahan Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang. Pemilihan tempat di pilih secara purposive dengan a h tempat tersebut mrniliki popuhsi sesuai dengan kriteriasarnpel yang diperlukan dan mempertimbangkan waktu dm dana yang &. Carst Pengambihn Coatoh
Populasi contoh dalam genelitian ini adalah keluarga dengan dua sumher pendapatan (bapak dan ibu kkerja)
dan
keluarga dengan satu sumber pendapatan (bapaknya saja bekerja) yang rnemiliki anak usia seko1ah 1 sampai 3 orang (terkecilTK
d m
terbesar SMP), tinggal di perumahan dan basedia diwawancara. Pengambilan contoh dilakukan dengan sengaja / purposive (Singarimbun & Effendi,1989). Contoh diambil sebanyak 100 keluarga.
Jenis Dan Cam Pengolrnbilan Data
wawancara langsung pa& responden yaitu ibu rumah tangga dengan menggunakan alat bantu kuesioner. Data sekunder mencakup topografi wilaysth penelitian yang dikumpulkan dari Kantor Kelurahan dan Kecamatan setempat.
Pengolaham dan Andais Data
Data yang telah terkumpul dikelompokkan menurut peubahnya, kemudian ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif kemudian diuji dengan statistik dengan menggunakan program aplikasi kornputer SPSS.
Pengohhan Data
Data karakteristik keluarga seperti pendidi kan bapk dan i bu dilihat dari Iamanya mermempuh pendidikan formal kemudian dikategorikan berdasarkan t rngkat pendidikan seperti SD, SLTP, SLTA, dm PT. Data stmktur keluarga dibedakan
&lam
dua kategori yaitu keluarga inti (Bapak, ibudan
anak)dan
keluarga luas (bapak, ibu, anak dan anggota keluarga lain seperti nenek, kakek, bibi, paman atau lainnya). Besar keluarga ditentukan berdmarkan jumlah selunrh anggota keluarga yang hidup dalm satu pengelolaan sumberdaya keluarga, yang kemudian dikelompokkan atas: keluarga kecil (terdiri dari 5 4 orang); keluargaa
(terdiri dari 5 sampai 8 orang); kelwga besar {> 8 orang).masing-masing jenis terhadap pendapatan total. h t a pengeluaran unt
uk
pendidikananak
dibedakan b e r h k a njumlah
anak, tingkatan sekolah dan status sekolah anak pa& kelompok
ibu bekerja dm ibu tidak kkerja.Analisis Data
Data karakteristik keluarga ( u r n bapak, umur ibu, pendidikan bapak,
pendidikan ibu, jenis pekerjaan hpak, jenis pekerjaan ibu, struktw keluarga, besar
kelurtrga, agama dan sukdetnis), kepemilikan aset kelwga, pendapatan keluarga, pengeluaran keluarga (makman, perurnahan, pakaian, kesehatan, transportasi, rekreasi, tabungan dan lain- lain), jumlah anak usia seko lah, tingkat pendidi kan anak dan pengeluaran untuk pendidikan
araak
dianalisis S a r a deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk pewntase, rata-rata, standar deviasi, minimum dm maksirnum.Sedangkan untuk melihat adanya perbedaan permdapatan, alokasi pengelman dan
pengeluaran untuk pendidikan
anak
pada kebarga ibu bekerja dm ibu ti& bekerja menggunakan uji beda t- student (Walpole, 1989). Untuk melihat m r - U r yang mernpengaruhi pengeluaran untuk pendidikan anak dianalisis dengan menggunakan regresi linier kganda (multiple regression).Batasan htilah
Kelmrga adalzth sistern yang terdiri dari bapak, ibu, anak dan anggota keluarga lain
yang penghidupannya berasal
dari
pengelolaan sumberdaya yang mm.Sfruktrr keluarga a- keluarga inti bila keluarga terdiri dari bapak ibu
dan anak.
Keluarga luas bila terdiri dari bapak, ibu, an&dan
mggota keluarga lainnya Besar k e I w a adalah jumlah se1uruh anggota keluarga yang hidup d a m satupenge
b
laan smberdaya keluarga. S ~ k d e t m i k addah asat budaya bapak dan ibu.PendUIkan bapd addah lamanya menempuh pendidikan formal yatlg pernah dicapai bapak kemudian d i k a t e g o h krdasarkan tingkat pendidikan seperti SD, SLTP, SLTA, dm PT.
Pettdiciikala ibu adalah lamanya memrnpuh pendidikan formal yang pernah dicapai ibu kemudian dikategorikan berdasarkan t@t pendidikan sepert i SD, SLTP, SLTA, dan PT.
PengeIuuran kelusrga adalah pengelwan untuk semua anggota keluarga meliputi utuk makanan, perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, tibungan
dm
lain-lain
Pengsluaran p ~ d i d i k a n aroak addah pengelwan yang berhubungan dengan pendidikan anak meliputi SPP, baju seragam, biaya kursus, perlengkapan sekolah, uang jajan sekolah, transportasi untuk sekolah dm lain-lain ( iuran tabahan).
P e m g e l u a ~ ~ makanarr
adalah
pengetuaran untuk b r a s , rnie, susu, lad-pauk, sayuran, minyak goreng, gula pasir, kopi, jajan, rnakan di lw, &man siap saji, lain-lain (roti mentega, kue kering, burnbu dapur).Pengeluaran pakaian addah pengeluaran untuk pakaian a d , pakaian ibu, pakaian bapak dm lab-lain ( perawatan pakaian).
Pengeluamn kmehrrtan addah pengeluaran untuk kekrsihan badan (pasta gigi, sabun di,=bun cuci, sabun cuci, shampo, pembersih lantai), Biaya dokta, rumah sakit, olah raga dan lain-lain ( m s i kesehatan).
Pengeluamn t ~ n s p r t a s f adalah pengeluaran untuk bahan bakar, pemeliharaan kendaraan, pajak, asuransi kendaraan, perbaikan, ongkos kendaraan umum
dan lain- lain (cicilan kendaraan).
Pcngeluaran l&-lain adalah pengeluaran untuk re kreasi, koran, majalah, sabn dan bin-lain (mengirirn uang ke kampung).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaaa Urnum L o h i Penelitha
Kecamatan Pamulang merupakan salah satu kecamatan y q ada di Tangerang yang terletak di sebelah tirnur Ibu Kota Kabupaten Tiga W s a dengan luas wilayah 2. 880.060 Ha. Secara geogr&s, sebelah barat Kecamtan Pamulang berbatasm dengan Kecamatan Serpng, sebelah timur ber batasan dengan Kecztmatan Sawangan Kodya Depok, sebelab utara krbatasan d e w Kaamatan Ciputat dm seklah selatan berbatasan juga dewan Kecamatan Sawangan Depok.
Kecamatan Pamulang menrpakan salah satu wilayah penyangga Ibu Kota Negara sejak Iepas dari K w m a t a n Ciputat p d a tahun f 992, Sampai tahun 2001, Kecamatan
Pamulang
b y a k mengalami kemajuan W i &lam h . pertumbuhan p d u d u k dan patumbuhan dalam bidang lainnya.Perkemhgan penduduk Kecamatm Pamulang pads akhir bulan Desember 2000 berjumlah 107.906 jiwa ymg terdiri dari laki-laki krjumlah 55.3 1 5 jiwa dm perernpuan k j u m l a h 52.59 1 jiwa. Penduduk Pamulang merupakan gabungan mtara
penduduk pribumi
dan
pendatang yang jllmlahnya lebih besar. Sebagian ksar30
Tabel 1. Seharan Jumlah P e r u h n dan Jumlah Unit Rumah M e m t Kehrrahan
Banyaknya jumlah pernukiman peruma$an yang berkembang di wilayah ini
meny ebabkan ti& seimbangn ya ruas jaian dengm jurnlah kendaraan bermtor sehingga swing terjadi kernacetan. Jarak antartra Pamulang
dan
Jakarta yang dalam keadaan tidak macet dapat ditempuh d a b wakhl 45 menit, &pat menjadi 90 menit atau Iebih pada saat mcet. Sarana transprtasi dapat dikategorikan dalam:1 . Sarana tr8tlsprtasi regional yaitu mlayani antara &camatan atau DedKab~rpcttrn dengan menggunakan Bus, Mini Bus, Taxi atau Angkot (Angkutm Kota).
2. Sarana transportasi lokal yaitu melayani di dalam Kecamatan Pamulang b e r u p ~ becak, ojek, angkot,aqkutan bar-
dm
lain-lain.Karena jurnlah perurnahan
yang
cukupbanyak
disepanjang jalan berdiri pulaberbagai macam pusat perdagangan
dan
jasadan
masyarakat Pam- banyak bermata pencahian dibidang jasa dm p e r ~ ~ a n seperti terlihat p d a Tabel 2.Jumlah Unit
Rumah
4.600 4.860 1.500 2.200 2.500 1.200 1.350 1.600 19.810 Jumlah Perummhan 6 4 5 2 4 4 3 9 37 No 1 2 3 4 5 6 7 8 DesdKelurahan Pamulang Rarat PamulmgTimur Pondok Cabe UdikBondok
Cabe IlkPondok Benda Benda Baru
Bambu Apus
Kedaung
[image:132.568.89.447.105.328.2]Tab1 2. Sebaran Jenis U saha Jam
dan
PerdaganganTingkat pendidikan masyarakilt Parnukg cukup tinggi, rata-rala adalah Idusan SLTA. Jurnlah w a r n sekolah menurut jenis hilitas pendidikan formal yang
ada di Pamulang terlihat pada Tabel 3. S&gkan pendidikan non formal terdiri dari
berbagai macam-macam kursus yang berjumlah 38 buah terdiri dari: kursus montir, mengemudi, rnemasak, menget&, kecanthn, bahasa, radio, dm menjdit.
Dibidang keagamaan, masyarakat PamuIang sebagian besar (90 %) addah pemeluk agam I s l a sedangkan 10% nya lagi adalah perneIuk agama Kristen, Protestan, Khatolik, Hindu dm Budha. Hubungan antar m t beragama dm pemerintah dapat terpelihara dengan baik. Adapun hilitas peribadatan yang terdapat
Jutnlah
184
2 10 8 3 210 200 5 20 62 86 20
2 1
1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I 1 12
13
Jenis Perdagangan/ Jasa/Hiburan
Toko Serba Ada Toko Bahan Bangunan Bank P e m m W Swasqa Porn Bellsin
w m
L a w -Toko Onderdil
Toku BukdAlat kantor Studio Swasta
Percetakan
Penjahit
dan
Konveksi Bengkel Mobildi Parnulang terdiri dari Masjid 43 buah, Musholla 114 buah, Gereja 5 buah, Kuil 1 buah dan P u r a / V k 1 buah.
Tabel 3. J d a h clan
Jenis Fasilitas
Pendidikan FormalKeadotan Umum KeIuarga
Status Beke rja Ibu, Umur Bapak dan Ibu.
Dari 100
keharga
yang diteliti, terdapat 44 %ibu
yang tidak bekerja (kelompok I) dm 56 % ibu yang bekerja (kelompokTI).
Pada kelompok ibu y m g tidak bekerja, umur bapak berkisar antara 29 tahm sampai 58 tahun dengan umurJumlah 42 24 1 5 5 I 2 2 1 1 1 1
2
2 2 3 73No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16Jenis Fasilitas Pendidikan Formal Taman Kanak-kanak
SD Negri
MI Negri
SD Swasta Umum
SD
Sw&?a IslamSD
Swasta Katholik SMP NegriMTs Nogri
SMB Swasta Islam SMP Swasta Protestan SMU Negri
Madrasah Aliyah Negri SMU Swasta Umum SMK
Pesantren
rata-rata bapak adalah 4 1,07 tahun (SD = 5,28 tahun) dm umur ibu berkisar antara 27
tahun sampai 47 tahua dengan umur rata-rata ibu addah 36,88 tahun (SD = 4,27
tahun). Sedangkan pa& kelompok ibu yang bekerja, umur bapak berkisar antara 30 tahun sampai 52 t a b dengan umur rata-rata bapak adalah 41, 62 tahun (SD = 4 7 5 tahun) dm
umur
ibu berkisar antara 25 tahun sampai dengan 46 tahun dengan umur rata-rata ibu adalah 38,04 thun (SD = 3,7 1 tabun) (Tabel 4). Rata-rata umur bapak pad