• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alokasi pengeluaran untuk pendidikan anak pada keluarga ibu bekerja dan ibu tidak bekerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Alokasi pengeluaran untuk pendidikan anak pada keluarga ibu bekerja dan ibu tidak bekerja"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)

S URYAW ATl. AIokasi Pengeluaran untuk Pendidikan Anak pads Ke luarga Ibu Bekerja

d m

Ibu Ti& Bekerja (Kasus di Kecamatan Parnu- Kabupaten Tangerang Propinsi Banten). Dibimbing oleh

HARTOYO

d m EMMY S.

Pendapatan dalam suatu keluarga

akan

mrnpengaruhi aktivitas keluarga dalarn pernenuhm keluarga. Alokasi pengeluaran keluarga

akan

memperlihatkan tingkat kesejahtrm keluarga yang d i q a i . Pengel-

~

t

pendidikm

~

k

merupakan sahh satu bentuk investasi pa&

anak.

Tujum peaelitian hi

d d a k

1) untuk meng ident i f h i perbedaan pendapatan dan alo

kasi

pengelwan keluarga pada keluarga ibu kkerja dm ibu tidak bektrja yaw memiliki anak usia sekolah; 2) menganalisis perbedaan pengelwan untuk p e n d i h

a d

pada

kelwga ibu

bekerja dan ibu tidak bekerja yang memiliki anak usia sekolah; dan 3) menganalisis faktor-faktor yang krhubungan dengan pengeluaran pendidikan anak usia sekolah pada ibu keluarga bekerja dan ibu ti& bekerja. Desain penelhian cross sectional yang pengambil datanya dihkukan selama 3 bulm (Juni-September 2001)

di

perurnahan-prumahan K R c a m . Pamulang Kabupaten Tangerang , Pengambih

contoh dilakukan secara sengaja (purposive) yaaitu keluarga dengan dua sumber pendapatan (bapak

dan

ibu bekerja)

dan

keluarga dengan satu sumber pendapatan (bapak saja bekerja) yang memiliki anak usia sekolah TK, SD atau SLTP. Total contoh dari penelitian ini adalah 100 keluarga.

Hasil penelitian rnemperlihatkan bahwa rata-rata pengeluaran keluarga pada kelompok ibu bekerja lebih be= darj kelompok ibu tidak bekerja, h p o r s i

pengeiuaran

terbesar

untuk

kedua

kelompok adalah untuk makan (27,54% pada

kelompok ibu bekerja dm 26,959'0 pada ibu tidak lxkerja). Terdapat perklaan yang

nyata dalam rata-rata pengeluaran untuk pendidikan per anak d i m pada kelompok

ihu bekerja lebih besar dari pa& ibu ti& bekerja. Rata-rata pengeluaran untuk pendidikan anak TWPIay Group tidak berbeda ny ata antara

kedua

kelompok, sedmg

rata-rata pengeluaran untuk pendidikan

anak

SD

dan

SLTP terdapat perbedam yang

nyata dimana kelompok ibu bekerja lebih ksar dari kelompok ibu tidak bekerja.

Faktor-faktor karakteristik keluarga (pendid ikan ibu, pendidikan ayah, jumlah

anak

usia sekolah, ksar keluarga, pendapatan keluarga, struktur keluarga

dan

etnik

keluarga) memberi pengaruh sebesar 30 %.

flan

yang paling berpengarufi terhadap pcnge l uaran pendid ikan adalah pendapatan keluarga.

Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian hi addah karena hasil penelitian hi hanya dapat dipakai untuk daerah yang profilnya sama dengan Pamlang maka perlu diadakan pewlitian yang sama pada daerah yang profilnya k r W a sehingga ada pabandingan infomasi tentang pengeluarm keluarga h

(92)

Surat Pernyataan Dengan

ini

saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :

A l o k d Pengelnaran Untuk Pendidikan Anak Pada Keharga Ibu Bekerja Dan Ibu Tidik Bekerja (Keaus di Kecamntao Pamulang fibupaten Tamygeramg Propimi Banten)

adalah benar mwupakan hasil karya saya sendiri &n Mum pemah diiublikasikan. Semua sumber data

dan

a o m i yang digunakan tehh dinyatakan s a r a jelas dm

Bogor, Februari 2002

(93)

ALOKASI PENGELUARAN

UNTUK.

PENDIDIKAN ANAK

PADA KELUARGA

IBU BEKERJA

DAN

IBU

TIDAK

BEKERJA

(Kasus

di

Kecamatan Pamuhg Kabupaten Tangerang Propini Banten)

OLEH :

SURYAWATI GMK 99487

Tesis

sebagai salah sol tu warat un tuk memperoleh gelar

Magister Sains pada

Program Studi Gizi M a g a d c a t dsln Sumkrdayn Keluwga

PROGR4M PASCASARTANA

INSTITUT

PERTANIAN

BOGOR

(94)

Judul : AIokasi Pengeluaran untuk Pendidikan Anak pada Keluarga Tbu Bekerja dan Ibu Tidak Bekeja Nama Mahasiswa : Suryawati

NRP : GMK99487

Program Studi : Ilmu Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

Menyetujui. 1. Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Harto~o. M.Sc.

Ketua Anggota

Mengetahui,

2. Ketua Program Studi Gizi Masyarakat 3. Direbr Program Pascasarjana dan Sumberdaya Keluarga,

Prof.

Dr.

Ir. Ali

k

-Khornsan. M.S.

(95)

Penulis d i b k a n

di

Jakarta 24 April 1964, m e r u p h anak ke 1 dari pasangan Zarkasy Amin dan ibu Siti Mariarn

Pada tahun 1975, penulis lulus SD Negeri Kalibata I Jakarta, lulus SLTP Negeri 68 Jakarta pada tahun 1979, IuIus SLTA Negeri 34 Jakarta pada tahun 1982 dan pada tahun 1987 lulus dari Institut Keguruan dm l b Pendidikan Jakarta Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Tata Busana, Pada tahun 1983 penulis menikah dengan Ir. Achmad Sugiono Arief, saat

hi

telah dikaruniai satu o m g mak.
(96)

UCAPAN TERIMA KASW

Puji syukur

kehadirat

Alhh SWT atas

limpahan rahmat

dan

kanrniaNya

dengan terselesaikannya penulisan tesis ini.

Tesis

ini

&pat diselesaikan dengan bantuan do'a, dukungan, semangat, arahan, birnbingan, serta kerja sama dengan berbagai pihak, Untuk itu penulis ingin menyampaikan terimakasih yang setulusnya atas semua keikhlasan hntuan yang telah dikrikan, kepada:

1.

Dr.

Ir. Harto yo, M. Sc selaku ketua komisi pembimbing serta Ir. Emmy

S

.

Karsin, M.S. selaku anggota komisi pembimbing atas segda mahan d m bimbingm yang telah diberikan kepada penulis.

2. Seluruh staf pngajar Pascasarjana Institut Pertanian Rogor (IPB) khususnya Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (GMSK) atas bekal u t e r i pe lajaran yang d i h i k a n s e l a m penul is menemph pendidikan di IPS.

3. Rektor dan Dekan Fakuhs Tehnik serta Ketua Jurusan IKK Universitas Negeri Jakarta yang telah mmberikan kesempatan dan bantuan dana pada penulis untuk behjar di IPB.

4. Ketua

R W

dan warga di perurnahan Pamulang Permai I, Pamulang Estate, S a m Permai dm Cinangka Indah atas bmtw dan kerjasamanya pada pelaksanaan penelhian yang penuiis lakukan.

5 . Camat d m staf Kecamatan Pamuking yang telah mernbantu penulis dahm

(97)

6 . Seluruh keluarga, terutama ayah, ibu, anak dan suami tercinta yang telah banyak bekorban serta memberikan dukungan

bak

moril mupun materil pada penulis hingga terselesaikannya tesis ini.

7. Teman-teman penulis di GMSK, khususnya Yuli, Mila, Tita,

A m ,

Ani,

dan

Uus

yang telah banyak mmbantu penulis &lam perkuliahan dm penyelesaian tesis 8. T e r n - t e r n penulis di UNI, khususnya Melli, Vivi dm Yani yang banyak

mernbantu mernberikan dorongan moril dalam menyelesaikan tesis ini.

Ucapan terimakasih hi juga penulis samparkan p d a semua p h k yang

tidak

&pat disebutkan satu

~~

ataq segala b n t u a n yang diberikan k e p d penulis hingga selesainya tesis

ini,

semoga mendapat ridhoN ya.
(98)

DAFTAR IS1

Halaman

...

DAFT AR TABEL ix

...

...

DAFTAR G AMB AR

...

x

DAFTAR LAMPIRAN

...

xi

. .

Tujuan Penellt~stn

...

3

...

Tujuan Umum 3

...

Tujuan Khusus 3

..

...

...

Manfaat Penellt~an

.

.

4

TINJAUAN PUSTAKA

...

5 Keluarga sebagai Fungsi Ekonorni

...

,

...

,,

.

5

...

Peran Wanita dalam Pencarian Nafkah 7

...

Pendapatan dan Pengelumn Keluarga .... 1 0

...

Alokasi Pengeluaran untuk Anak 16

...

KERANGKA PEMKTRAN

DAN

HTPOTESTS 20

Hipotesis

...

23

...

METODE PENELITIAN 24

Disain, Waktu dm Tempt

...

24

...

Cara Pengambi Ian Cantoh 24

...

Jenis dan Cara Pengambilan Data 24

Pengo lahan dan Amlisis Data

...

25 Pengolahan Data

...

.... ...

25

...

AmlisisData 26

BatasanIstilah

...

...,...,...

...

26 HASII. DAN PEMBAHASAN

...

29

...

(99)

...

Keadaan Urnum Keluarga 32

...

Status Bekerja Ibu. Umur Bapak dan

Ibu

32

...

Pendidikan Bapak dan I

bu

33

...

Jenis Pekerjaan Bapak dm Ibu 34

...

Struktur dm Besar Keluarga 34

...

Agama dan Etnis 36

Kepemilikan Aset Keluarga

...

...

...

37

...

Penclapatan

dan

Alokasi Pengeluaran Keluarga 38

...

Pengelman Keluarga Menurut Besar Keluarga 43

...

Pengef uaran Keluarga Menurut Struktur Keharga 44

...

Pengeluaran untuk Pendidikan

anak

46

Jumlah

Anak Usia Sekolah

...

46

...

Tingkat Pendidikan Anak 47

Pengeluaran untuk Pendidikan Anak Menurut Status Sekolah

dan T-t Pendidikan

...

47

...

Pengefuaran Pendidikan Menurul Jurnlah Anak 5 1 Pengeluaran Pendidikan Menurut Jenis Kelamin Anak

...

52

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran unt uk

Pendidikan anak

...

53

KESIMPULAN

DAN

SARAN

...

56
(100)

Halaman 1 Sebaran

Jumlah

Perumahan

dan

Jumlah

Unit

Rumah

Menunrt

...

Kelurahan 30

...

2 Sebaran Jenis Usaha Jasa

dm

Perdagangan 31

3 Jumlah dm Jenis Fasilitas

Pendidikan

F o d

...

.

.

.

...

32

...

4 Rata-Rata Umur Bapak dm Ibu Menurut Status Bekaja I bu 33 5 Sebaran Bapak dan Ibu Menurut Tlngkat Pendidikan dm Status

...

Bekerja I bu 34

6 Sebasan Bapak dan Ibu Menurut Jenis Pekerjaan dm Status

Bekerja lbu

...

35

7 Sebaran Keluarga Menunrt Besar Keluarga dm Status Bekerja Ibu

...

35

...

8 S e b Bapak

d m

Ibu Menurut Etnis dan Status Bekerja

Ibu

36

9 AsetKeiuargaLaimyaMcnurutStatusBekerjaIbu

...

37

...

I O Rata-Rata Pendapatan Menurut Sumher Pendapatan Keluarga 39

1 1 Rata-Rata Proporsi Pendapatan Menurut Sumber Pendapatan

...

Keluarga 39

12 Rata-Rata Proprsi Pengeluaran Kelwga Menurut Jenis

...

Pengelwan dan Status Bekerja Ibu 42

14 Sebaran Anak Menurut tingkat Pendidikm, Status Sekolah dan Status

..

..

..

..

..

..

..

Bekerja

..

..

..

..

..

..

..

..

Xbu

..

..

..

..

..

..

..

48

1 5 Pengeluaran Per Bulan untuk Pendidikan Anak Menurut Tingkat

...

Pendidikan dan Status Bekerja Ibu 49

1 6 Rata-Rata Pengeharan Pendidikan Per Bulan Per Anak Menurut

Jumlah anak Usia Sekolah dan Status Bekerja Ibu

...

52 17 Analisis Regresi Berganda dari Faktor-Faktar yang Mempengaruhi
(101)

DAFTAR

GAMBAR

1 Bagan kmmgka Berfkir f ola Pengeluaran pada Keluarga dengan

...

Ibu Bekerja

dan

Ibu Tidak Bekerja 22

2 Kepernilikarr Aset Keluarga Menurut Status Bekerja Ibu

...

38 3 Pengelwinin Keluarga (RplBulm) Menuntt Jenis Pengelwan d4m

...

Status Bekerja Ibu 41

4 Pengeluaran Keluarga (RpBulan) Menurut Jenis Pengeluaran,

Besar keluarga

dan

Saw Bekerja I

bu

...

,...

...

44

5 Pengelman Kcluarga (RplBulan) Mcnurut Jenis Pengelman,

(102)

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kepemilikan Aset Kelurtrga Menurut Status Bekerja ibu

...

60

2 Hasil Uji B& (t test) Pendapatm dan Pengeiuaran Keluarga mtara

...

Kelwga Ibu Tidak Bekerja dengan Kelwga Ibu Bekerja 6 1 3 P e n g e l m K d ~ a r g 8 (RplBuh) Menurut Jenis P e n g e l m dan

Status Bekerja Ibu

...

61 4 Pengeluaran Keluarga (Rplgulan) Menurut Jenis Pengeluafan,

Besar k e b g a dan St- Bekexja

Ibu

...

62

5 Pengelwan Keluarga (RplBulan) Menurut

Jenis

Pengelwan,

Stdctw Keluarga d m Status Rekerja Tbu

...

..

...

63 6 H a i l Uji Beda (t test) PengeIuaran Keluarga Menurut Struktur

Keluarga antara Keluarga Ibu Tidak Bekerja dengan Kebarga

...

...

Ibu Bekerjs , 64

7 I Iasil Uj i Beda (t test) Pengeluaran untuk Pendidikan Anak antara

...

(103)

Latar B e l a h g

Setiap keluarga

memiliki

kewajiban untuk memenuhi kebutuhan setiap anggotanya dm mencapai tin&& kepuasan serta kesejahterm seperti yang

diinghkamya. Untuk mencapai kepuasan yang mahima1 keluarga dihadapkan kendalzt sumkrdaya yang terbatas, baii dari segi kurtlitas rnaupun kuantitrtsnya. Sahh satu sumberdaya yang dapat digunakan untuk mncapai tujuan tersebut

adalah

sumberdaya uang, yang s e a m tradisional umurnnya berasal dari pendapatan m i atau kepala keluarga.

Krisis ekonomi yang kita hadapi beberap tahun yang lalu dampaknya masih dirasakan seperti menunrnnya daya beli m y a r a k a t dan keluarga. Dilain pihak, kehginan dan kebutuhan setiap keluarga serta mggotanya relatif tidak tert>atas

dan

cenderung berubah, juga bertambah h y a k dari waktu

ke

waktu (CiuIrardja, Puspitawati, Hartoyo & Hastuti, 1992). Oleh karena itu, untuk rnengatasi d a h tersebut, senngkali anggota kelwga lain dituntut untuk bekerja

guna

menhgkatkan pendapatan keluarga. Anggota keluarga yang berpotensi bisa dirnanfaatkan untuk memari mfkah adalah isteri atau ibu r u d tangga.

Seiring dengan perkembangan pendidikan wanita di Indonesia ymg mernungkmkm bagi wmita untuk hpmisipasi di dunia kerja, jumlah ibu rumah tangga yang bekerja di luar rumah mengalami peningkatan ymg p e a . D a b satu

(104)

cukup s i g n i h dari 34% pada tahun 1990 menjadi 40,6% pada tahun 1998. sebaliknya partisipasi angkatan kerja pria mengalami penurum dari 76,7 % pada tahun 1 990 menjadi 76,4 pada tahun 1 998 (BPS, 1 998).

Banyak alasan yang dijadikan pertimbangan bagi ibu nlmah tangga untuk

kkerja diluar nrmah. Menurut Oyabu clan Eguchi (1 9991, alasm ibu untuk bekerja di luar rumah adalah berbeda mtuk tiap kelompok rumah ma.Pada kelompok keluarga berpendapatan rendah ibu bekerja di

h w

rumah addah dengan alasan unh&

mend-

pendapatan keluarga, dangkan pada kelompok k e h g a berpendapatan

tinggi biasanya dengan alasan untuk memenuhi partisipmi sosial.

B e m y a pendapatiin a hada kaitannya dengan alokasi pengeluaran rumah tangga. Salah satu hipotesis Keynes mengemukakan bahwa orang akan meningkatkan konmrmsinya jika pendapatan mereka m e m a t , namun peningkatan konsumsi tidak sebesar peningkatan pendapatanny a (Bryant, 1990). Pada keluarga yang bapak dan ibunya bekerja diluar

rurnah,

besar kernungkinan

akan

membuat pendapatan keluarga lebii be=. Besarnya pendamtan ini tentu a k a rnendorong terjadinya petmgkatan permintam akan h a n g dan jasa selmgga memglatkan pengeluaraa Contohnya &u yang bafungsi sebagai kepda rurmh tmgga dan semuIa mengerjakan bekrapa tugas di nunah, mengalihkan tugas tersebut kepada pihak lain karena ibu hams bekerja di
(105)

untuk bekerja di luar yang besaanya meningkat siring dengan pemngkatan pendapatan keluarga (Oyabu & Eguchi, 1999)

Perurnusan Masahh

Pendapatan

&lam

suatu keluarga &an mempengaruhi aktivitas keluarga dalam pew- kebutuhan kelwga, Pendapatan keluarga tergantung dari kuantitas

dan

h a l h s sumberdaya yang dimiliki (Bryant, 1990). Penelitian yang dilakukan okh Oyabu dan Eguchi (1999), menunjukkan bahwa keluarga yang memiiiki dua suxnbe~ pendapatan (suami dm isteri bekerja) m d i k i pendapatan yang lebih hesar dengan sum berdaya tenaga kerja yang le bi h banyak.

Berdasstrkan uraian di atas perlu diketahui bagaimam pendapatan dm pengeluaran keluarga dari ibu yang bekerja,

dan

perbedaan a p saja y m g terdapat pada kehmga dengan ibu bekerja dan ibu tidak bekerja, serta bagaimam alokasi pengelman untuk pendidikan mak pada kdua keluarga tersebut.

Tujuan PeneWan Tujuan Umum

Secara umum pellelitiaa

ini

&jum mempelajari alokasi pengehan untuk pendidikan anak pada keluarga ibu bekerja dan ibu ti& bekerja.

Tu juan Khusus

(106)

anak pada keluarga ibu bekerja

dan

ibu tidak bekerja ymg memiliki am& usia sekohh.

2. Menganalisis perbedaan pendapatan

dan

alokasi pengelwan keluatga ibu kkerja dan

i

h

tidak bekerja yang mmiliki

anak

usia sekolah

3. Mengadisis perbedaan pengetwan untuk pendidikan anak pada keluarga ibu bekerja dan ibu tidak bekerja yang memiliki an& usia sekohh.

4. Menganalisis fhktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran pendidikm anak pada keluarga ibu bekerja dm ibu tidak kkerja

. .

Manfaat Penelitian

(107)

Keluolrga sebagai Fungsi Ekonomi

Keluarga dalarn pengertian umum adalah sekelompok orang d a b suatu rurnah tangga yang terdiri dari ayah, ibu, anak d m mggota kehiarga lain yang hidup daci swtu pengelo laan sumberdaya keluarga yang bersangkutan. Menurut Sumardjan ( 19931, keluarga adalah sekelompok manuski yang para warganya terikat dengan jalur keturunan. Dengan demikian,

dasar

dari pada konsep keluarga adalah biobgis.

Burgers d m Lacke (19611, mendefmisikan keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat yang anggotm ya terikat oleh adanya huhungan perkawinan (suami dm isteri), hubungan d d

(an&

kandung) dan adopsi (& pungut). Dalam hubungannya dengan a d , kelusrgapun dicirikan sebagai tempat atau lembaga pengasuhan anak yang paling dapat memberikan kasih sayang yang tuIus, manusiawi, efektif dan ekonomis.
(108)

Kelwga, dilihat dari ragam dimensinya ada yang termasuk keluarga inti (nuclear family>, keluarga has ( e x t e d d family), fam, clan, hah dan sebagainya (Surnardjan, 1993). Di Indonesia, tipe keluarga yang sering ditemui adalah keluarga inti

dan

kelwga

I-.

Kelwga inti terdiri dari ayah,

ibu

dm

anak.

Sedangkan

k e h g a luas terdiri dari ayah, ibu, anak dan mggota keluarga lain yang hidup daci satu pengelohan sumberday a keluarga.

Menunrt Sumardjan (1993), secara

umum

dapat d- hahwa keluarga didalam kehidupan masyarakat rnernpunyai b e r k a i fungsi sebagai mkanisme "procreatiun" yaitu naengadakan keturunaTt manusia yang selanjutn ya rnelestarikan eksistensi masyarakat; fungsi sebagai kesatuan masyarakat; fungsi pemersatu dan pelindung bagi warganya; fung si sosialisasi anak-anak melalui pendidikan dan fbngsi sehagai unit produksi di rlalam masyarakat.

Menurut B W N ( 1 994) dan W No. 1 0 Tahun 1 992, fmgsi ke1uarga

secara

optimum meliputi: fungsi keagamaan, fungsi cinta kaslh, fungsi reproduksi, fmgsi sosialisasi dan pendidhn, fungsi palindungan, fungsi budaya, fungsi ekonomi,

d m

fungsi pelestarian lhgkungaa Yang m p a k a n fmgsi keluarga hams diberikan pada semua mggota keluarga.

Dalam hubungannya sehagai fUngsi ekonomi, peran ayah dalam keluarga yang utama adalah mencari nafkah

untuk

memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarganya. Sementara itu secara tradisional peran ibu adaIah mengums nunah
(109)

Fungsi Ekonomi keluarga

W

untuk mengernbangkan kemampuan ekonomi keluarga itu sendiri untuk mandiri. Usaha yang dapat dilakukan keluarga adalah dengan merencanakan keuangannya

dan

bagaimana kiatnya

agar

l r g yang tersedia &pat memenuhi kebutuhan keluarga, sebkgga keluarga dapat mencapai kesejahtmm yang optimudmaksimum Karena perenCanaan keuangan merupakan faktor tterperrting

dalarn

usaha mencapai tujuan

kemandirian

ekonomi

keluarga. Sehingga perh diketahui sejauh mana keluarga terbiasa mengadakan perencanam keuangan.

Berdrtsarkan fapram penelitian Kelompok Studi Wanita FtSTP-UI (1990),

penentuan keluarga golongan menengah didmarkan atas informmi dari pejabat

kelurahan setempat, naelihat pada pekerjaan suami, pendidikan suarni dan kondisi

frsik tempat tinggd. Pertunbangan

ini

dibuat krdawkan &lam banyak kebuday am di dunia, pekerjaam dan penghasilan kepala keluarga (suami) mash dianggap m e n e n t h W a r kehidupan keluarganya, meskipun isteriny a juga bekerja.

Pemn Wanita dahm Peacarian Nafkah

Anggapan bahwa wanita rnerupakan "'pewaris" pasif dari pertumbuhan ekonomi dm pembangumn sosial palitik sudab hampir hilang. Wanita semakin haperan terutama untuk hak mereka sendiri, &ngan memiliki pengetahuan, keterarnpilan dan energi, mereka

&if,

dan rnenjadi aktivis di dalam keluarga, mztsyarrlkat

zt

h g s a bertekad untuk menjamin satu dunia yang lebih untuk
(110)

Jumlah penduduk wanita Indonesia saat ini lebih besar dari laki-laki yaitu 50,3 % (BPS, 1999). Partisipasi angkatan kerja wanitapun meningkat dari tahun

ke

tahun, seperti yang terlihat pada data di Jakarta (1998), angka partisipasi angkatan kerja wanita meningkat dmi 34 % pada tahun 1990 menjadi 40,6 % pada tahun 1996. Peningkatan ini rnencerminkan semakin banyaknya ibu yang mempakan bagian dari angkatan kwja wanita bekerja di Iuar rumah,

Mativasi untuk bekerja wanita dari golongan hawah srtmpai rnenengah kwah

berbeda dengan wanita golongan rnenengah

ke

atas dimana motivasi pada wanita golongan menengah kbih h a g a m tidak hanya dnri ikut rnemenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, tetapi juga menggunakan keterampilan d m pengetahuan yang telah mereka peroleh scrta wtuk mengembangkan dan mengaktualisaskn diri .

Pernyataan

ini

did&% hasil penelhian yang telah dilakukm,

okh

Oyabu dan Eguchi (1999) W w a motivasi ibu bkerja berbeda menurut tingkat pendapatan keluargrt

.

Dan menurut Ihromi (1 989) pada wanita perkotaan dari keluarga golongan menengah ke atas 323% tidak merniliki masalah keuangan sedangkan golongan rnenengah bawah lebih sedikit keluarga yang tidak merniliki masalah

keuangan

yaitu

12,5 %. Hal ini akan membedakan alasan ibu bekerja pada kelwga tingkat golongam permdapatan

Peningkiltan kedudukan dan pefanan wmita juga merupakam upaya untuk

merubah kondisi o byektif empiris menjadi kondisi normatif sebagaimana dknanatkan &lam G R m , dengan mewujudkan persamaan hak, kewajiban,

kedudukan dan peranan serta kesempatan d a b bidang kehidupan (BPS, 1997).

(111)

berperan aktif dalam mensejahterakan keluarga dengan menambah p e n d q & n keluarga.

B a p e m y a wanita untuk bekerja di luaf r u d dapat membawa damp&

posit

if

dan negat

if

Menurut Rafiarto (1 994) partisipasi wanita dahm mencari

&&

a k a membawa dam* negatif dengm berkurangnya waktu untuk Nmah tangga karma meniaggakan rumah dalam junzlah waktu tertentu Selah itu, menmgkatnya partisipasi d a m angkatan kerja &an mningkatkan usia kawin prtama dan pendapatan kelwga. Wanita yimg bekerja menggunakan pendapatannya untuk membnntu atau menambah hiaya hidup keluarga. Menurut Suryocondro ( 1 987),

bedasarkan hasil penelitian di Jakarta, istri menyumbang sekitar 49% dari pendapatan kcluarga. Hal ini menunjukkan hahwa kontribusi istri yang bekerja &lam kesejahtraan keluztrga rehtif cukup

be=.

Namun demikian dengan ibu rneninggalkan rumah untuk bekerja, keluarga memiliki problem y q berkaitan dengan siapa yang memberikan pelayanan di

4

yang biasanya diberikan oleh ibu. Untuk menutupi kekurangrtn pelayanan pekerjaam rumah, banyak keluarga meninglcatkan pembelanjaan untuk pelay

anan

sepert i p e l a y m unhk anak, makan dilwr atau makanan siap saj i (Bergmann, 1 986; Oyabu

& Eguchi, 1999). Bryant dan Zick (1 994) mengemukakm bahwa meskipun tingkat

partkipasi @tan kerja wanita (ibu nmah tangga) rneningkat, t&yi mereka masih mengerjakan sekgian besar dari seluruh pekerjaan rumah tangga

(112)

dari ibu. Sebagian dari ibu menyenangi p e k e r j m y a clan rnereka merasa bersalah bahwa sikapnya demikian

.

Permaan ini mereka imbangi dengan perlolkuan yang memanjakan anak (Ihromi, 1989). Dengan demikian

akan

menambah alokasi pengelwan yang berkaitan dengm anak seperti: mainan,

uang

saku, buku cerita dan lain- lain.

Pendapatsln dsln Pengebran Keluslrga

Kesejahteraan keluarga tergantung dari kesiapan kelwga tersebut

ddam

melaksanakan tugasnya menciptakan rasa aman, kesehatan dm hidup yang

menyemmghn yang tergarnbar dari tersedianya makanan dktas meja, anak yang terawat, ketersediaam pakaian serta tempat tinggal yang bersih (Bergmann, 1 986)

.

Dengan demikian ke~afnpuan keluarga dalam melaksanakan fmg si-fung sinya untuk anggatanya akan mencerminkan tingkat kesejahtraan yang dicapai.

Untuk mencapai tingkat kesejahteraan keluarga yang diinginkan diperlukan

sumberdaya keluarga.

Sumberdaya

keluarga dibagi menjadi sumberdaya manusia meliputi waktu, keahlian dan energi yang dimiliki oleh anggota keluaxga dan swnberdaya fisik yang meliputi pendapatan keluarga dan as& k e h g a )

.

Sumberdaya keluarga cenderung krbatas sedan* kebutuhan cenderung tidak terbatas (Bryant,

1 990).

(113)

Pendapatan &lam satu keluarga akan mmpengaruhi aktivitas keluarga dalam pemenuhan kebutuhan kefuarga. Pendapatan keluarga tergantung dari kuant itas dan kualitas sumberdaya yang dimiliki (Bryant, 1990)

dan

penelitian yang dilakukm Oyabu dan Eguchi (19991, menunjukkan bahwa keluarga y ang memiliki dua sumber pendapatan (bapak

d m

ibunya bekerja) mmiliki pendapatan yang lebih hsar dengan sumberdaya tenaga kerja yang lebih banyak. Hal ini mnunjukkan bahwa pelcerjaan istri secara tidak langsung rnempengasuhi pengelurn utama keluarga. Penghasilan istri yang bekerja a h memiliki kontribusi terhadap pendapatan keluarga untuk &pat dialokasikan pada krbgai jenis pengeluam.

Pendapatan keluarga mengacu pada a hsumberdaya yang diterima s e h waktu yang diberikan. Pendapatan berkda dengan kekayaan, stok surnberdaya yang dimiliki pada satu saat. Pendapatan

secara

umum mengacu pada pendapatztn uang yang diterima dari sernua sumber selarna waktu yang diluangkan. Pendapatan normal

adalah aliran barang dan jasa yang digunakan atau tersedia untuk memuaskan

keinginan dm kebutuhan untuk satu periode w&u tertentu (Rice & Tucker,1986). Pendapatan riil xumahtangga merupakan W a n yang lebih baik dibanding dengan

pendapatan tunai dm memberikan gambamn yang h a t kontribusi wanita. Ukuran p b g bagus dari pendapatan riil rumah t q g a adalah nilai muneter dari barang dan jasa sumberdaya yang tersedia untuk konsumsi dalarn suatu periode waktu

(Smk

& Magrabi, 1997).
(114)

meningkat seiring dengan meningkatnya umur dan k r t m b a h y a pengalaman

dan

akan turun kembli pada masa masuk pensiun.

Menurut Bryant (1990), terdapat hubungan yang negatif antara tingkat pendapatan

dan

tingkat pendidikan ibu dengan

jumlah

anak. Hubungan negatif antara pendapatan dengan jumlah an& ini karena peningkatan kuantitas anak memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan mermgbtkan kwalitas anak (harga ad), sehingga keluraga cenderung mengeluarkan uang lebih banyak untuk menrngkatkan kwalitas anak. Dan semakin tinggi pendidikan ibu

akan

menhgkatkan nilai waktu i h dan pengetahuan ihu tentang proses repduksi, sehingga menginginkan anak dengan jumlah yang lebib sedikit.

Hal ini dibuktikan dalarn hasil penelitian Megawangi, Sumaman, Rartoyo

dan Karsin (1994) bahwa tingkat pendapatan

dan

pendidikan suami berhubungan nyata dm positif terhadap kebiasaan merencanakan anggaran biaya. Dengan demikian, kemmpuan rnelihat kedepan dengan mngadakan perencaman biaya dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi penduduk. Dan semakin banyak anak

cendenrng keluarga tidak riapat merencanakaa biaya. Oleh karena

itu, strategi untuk

meningkatkan fungsi ekonomi keluarga, addah dengan usaha yang s e h ini dijalankan, yaitu men& j W an&. Dengan sedikitnya j d a h anak, surnberdaya yang tasedia per anak

akan

meningkat, maka keluarga &an lebih leluasa utuk merencanakan anggarannya, ymg pada akbimya kesejahteman anak &lam jangka panjang

akan

terjamin.
(115)

Pendapatan rata-rata t a h m sebelum pajak untuk rumah tangga Hispanic dalarn t a h u 1985-1986 adalah 20.26 1 d o h , lebih rendah ditmnding rumah tmgga non- Hispanic kulit putih

dan

lainnyet (26.023 d o h ) namun lebih tinggi dibanding dengan pendapatan rumah tangga mn-Hispanic kulit hitam (17.388 doh). Hal

ini

rnenunjukkan adanya pengaruh etnik terWap pendapatan dan jenis pekerjaan

G a m h kondisi keluarga berdasarkan pendapatan keluarga dari suami- isteri yang menikah ketika s a t u diantamnya ti& k k e j a dipalihatkm dari h i 1 penelitian G d a g n o (1990) di Amerika Serikat. Dari hasil penelitian tersebut rnemperlihatkan hahwa sekitar 1,7 juta keluarga pasangan mmi-isteri terancam pernikahan b u d dan hampir bur& ketika ada salah satu dari suami atau isteri tidak bekefia. Sebagian besar dari kondisi keluarga yang terancam buruk d m hampir buruk tersebut berasal dari keluarga suami isteri dengan perkawinan mereka itu berada dahm keluarga tradisional, yaitu suarni bekerja sedangkan isteri di rumah mengurus keluarga ( 1,2 juta). Pada tahun 1 987 diprkirdian 3 1 persen dari 27,2 juta keluarga smi-isteri yang menikah dengan pasangan suami-isteri yang bmnasalah dengan pdapatannya karena suami dan atau isteri tidak bekerja.

Setiap keluarga merniliki kebutuhan yang berbeda- beda dernikian juga dengan

cara penenuhamya. Ernpat War yang mempengamhi konsumsi keluarga yaitu

(116)

Seiring dengan peningkatan pendapatan maka lambat laun &an terjadi pergeseran pola pengeluaran, yaitu penurunan porsi pendapatan yang dibelanjakan untuk makanan dm peningkatan p r s i pendapatan yang dibelanjakan untuk bukan

makanan (BPS, 1999), seperti peningkatan biaya untuk pendidikan a d (Oyabu & Eguchii 1 999). Pergeseran komposisi atau pola pengeluaran tersebut terjadi karena elastisitas permintam terhadap makanan pada urnumnya renilah, sementara elastisitas

permintaan terhadap barang bukan makanan pada u m m y a tinggi

.

Keadaan ini semakin j e h terlihat pa& kelompok penduduk yang trngkat kommsi makaraanya sudah mencapai t itik jenuh, sehingga peningkatan pendapatan akan digunakan untuk memenuhi kebut

uhan

bukan rnakanaa Elast isitas pendapatan bervariasi menurut kelornpk pendapatan (BPS, 1 999 & Hartoyo, 1 998).

Jumhh, usia dm jenis kelamin anggota keluarga mempengaruhi pengeluaran keluarga, seperti pengeluaran makanan, permdidikan dan pengeluaran hidup lain (Bian, 1996 & Oyabu dan Eguchi, 1999)

.

Keluarga yang memiliki dua

anak

Mi-laki usia lima dan sepuluh tahun akan berbeda dengan keluarga yang memiliki dua anak perempuan dengan usia yang sama terutma untuk pengeharan keluarga bukan makan.

Karena ibu bekerja meninggalkm rurnah mka timbuI pengeluaran yang berkaitan dengan bekerjanya ibu. Menurut hasil peiitian yang dillkukan Oyabu & Eguchy (1 999) bahwa pa& keluarga dengan ibu bekerja terjadi peningkatan pada

(117)

Pengeluaran keluarga menurut Lino (1 995) dapat dikelompokkan menjsdi, b i y a perumaban temsuk perhdungan; biaya makanan terms& untuk pembelian &an di restoran; biaya tmnsportasi; biaya untuk pakaian; biaya pemeliharaan kesebatan, termasuk pelayanan medik, doher gigi persediaan obat dan asurami

kesehatm; biaya pendidikan; pemeliharaan anak; gaji pengasuh bayi dan biaya lainnya termasuk pemelibaraan untuk pribadii hiburan dm h a a n

Dan pada keluarga dengan ibu bekerja, pengeluareul keharga dapat dikelompok lagi dengan pengeluaran yang berkaitan dengan kkerjanya ibu. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Oyahu & Eguchy ( f 999) bahwa pada keluarga dengan ibu bekerja terjadi peningkatan pada alokasi pengeluaran yang berkaitan efek ibu bekerja (makanan, pakaian dan transportasi) dan pengeluaran yang berkaitan dengan alasan ibu bekerja seperti biaya pendidikan (Bergminq1986; Oyabu & Eguchi,

1999).

Menuntt Pitts (1990), rumah tangga Hispanic membelanjakan 18.069 dolar dari total pembelanjm pula tahun I 985- 1 086. Dari yang dernikian itu 33 persen untuk keperluan rumah, 20 persen untuk transportasi, 19 persen untuk makanan, 6 persen untuk pakaian, clan 22 persen untuk s e m pengel- hinnya. Belanja rnereka mengambil p s i besar terhadap total pengeluaran mtuk makanan d m rumah dibanding rumah tangga non-Hispanic, tetapi proporsional pemklanjaan mereka untuk pakaian dan transportasi adalah sebanding dengan pengeluaran oleh rumah tangga kulit hitam non-Hispanic.

(118)

clan lebih sedikit bagian untuk rwnah

dari

pada tipe rumah tangga lainnya.

Rumah

tangga dengan orang tua tunggal rnembelanjakan porsi yang lebih besar untuk mhmaq rumah, dan pakaian,

dan

porsi lebih sedikit pa& transportasi di'banding

yang lainnya.

Alokasi Pengeha~m untuk Anak

Menurut Bryant (1990) investasi p d a mak terdiri dari dua komponen yaitu: nilai uang dari jasa (makanan, pakaian, rumah, transportasi pendidikan dm perawatan kesehatan) dan nilai waktu (nilai waktu y q dihabiskan ibu dalam membesarkan

anak

baik peramtan maupun pemeliharaan). D e w demikian dua sumberdaya kehmga yang pent* dm dapat dig& urrtuk mencapai tujuan berkaitan dengan perkembangan anak adalah waktu dan pendapatan.

Biaya yang diperlukan untuk membesarkan anak memiliki proporsi yang besar dari pendapatan ke luarga Biayst yang dike luarkan untuk anak sernakin meningkat dengan sernakin bertambahnya u r n anak

dan

atau bertambdmya jumlah anak. Lino (1990) mengemukakan bahwa pengeluaran untuk anak yang diperkirakan untuk kompnen anggaran utarraa adajah untuk : #an tempat tinggal, makaxaan,

tranqmrtasi, pakaian, perawatan kesehatan, pendidlkan, perawatan atau pengasuhan anak, barang-barang dm playanan-pelayanan lainnya. Untuk 1eb& jelasnya Mark Lino m e n g u r a h masing-masing komponen tersebut.

a. Pengeluaran-pengeluaran u n t k perumhan rumah tempat tinggal termasuk

(119)

tangga clan perlengkapan (perabot, pnutup lantai, perahtan utama,

dan

peralatm kecil-kecil).

b. Pengelumm-pengeluaran untuk rnakanan termasuk m a k m dan pembelian minuman tanpa alkohol pada toko penjual bahan mttkanan, dan toko khusus; k e l w rnakan malam di restoran; dan jajanan di seko lah

c. Pengelman-pengeluaran untuk traflsportasi termasuk jaringan pembia y aan untuk pembelian barn dan pemakaian kendaraan, ongkos finansial kendaraan, gasolin dan minyak motor, perawatan dan perbadcan, asuransi,

dan

kendaraan urrmm.

d. Pengeluran-pengeluaran untuk busana tennasuk item-item pakaian unhik

m k

diantaranya kemeja, celana panjang, baju, dm setelan; alas W, servis pakaian diantaranya dry cleaning, pengubahan clan perbaikan, dm peny impanan.

e. Pengelwan-pengelwan untuk perawatan kesehatan temsuk pengobatan dan servis gigi yang tidak diasuransikan, resep dokter dan keperluan kesehatan yang ti&

diasuransikan,

dan premium asuransi yang tidak

me-atkan

pe mbayaran dari tempat bekerja dm organisasi lainnya.

f. Pendid- pelayanan

anak,

d m berrnacam-macam yang lainnya termasuk biaya

pendidikan dasar, imjutan dm perkuliahan, buku dm kelengkapan;

menyempatkan hari untuk perkuliahan dm kelengkapan; pengurus atau pembantu bayi;

dm

item-item pelaymm perorangan, hiburan

dan

bacaan.

Biaya p e n d i d i di Indonesia yang tinggi saat ini , selalu naik dari tahun ke

tahun dan ketidakpastkn fisik orang tua di masa rnendatang sehmgga orang tua

(120)

pendapatan rendah dan menengah di Jepang (Oyabu & Eguchi, 1999). Menurut Hartoyo ( 1998) usia sekohh mak secara signifikan krpngaFuh pada pengeluarm perkapita per bulan bagi pendidikan. Hal hi berarti semakin meningkat usia

anak

semakin besar pengeluaran untuk pendidikan.

Berdasarkan hasil penelitian Ha& (19%)

di

J a r n d

,

ditemukan bahwa jenis kelamin d m status d t a n g g a tunggd mernpunyai pengaruh yang sangat signifikan pada alokasi pengeluaran rumahtangga untuk individu dan anggota keluarga Bila wanita sebagai pembuat keputusan, biasanya bagian dari alokasi anggaran rumahtangga untuk anak dan keluarga meningkat

.

Menmt hasil penelitian

Bian

(1994) di

Gina.

j d anak krhubungan negatif dengan investasi uang orangtua, biaya anak dan biaya pengeluaran total anak &dam income keluarga. Tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap investasi yang diberikan pada anak (ada pertukaran dua jenis investasi waktu dm uang). Dimana ibu yang berpendidikan tinggi mengelwkan waktu yang Iebih barnyak dibandingkan uang untuk investasi pada

anak.

Dua sumkrdaya keluarga y a q pnting dm dapat digunakatl untuk mencapai tujuan berkaitan dengam perkembangan araak addah w h

dm

pendapatan. Dan peningkatm pendapatan mengakibatkan peningkatan nilai anak dengan meningkatkan kualitas anak yang dimiliki. Karena peningkatan kualitas lebih cepat dan lebih rnudah dibandingkan dengan kuantitas anak (Bryant, 1990).

Menurut Becker (I981), pengelwan untuk amk dibatasi oleh pendapatan keluarga, kesukaan orang tua, jumlah anak dan biaya untuk kualitas anak. Sedwgkm

(121)
(122)

KERANGKA PEMIKIRAN

DAN HIPOTESIS

Kerangka Pemikiran

Menurut Bryant ( 1 9901, pendapatan keluarga diperrgaruhi 0 leh j d dm

kualitas sumberdaya yang dimiliki. Pendapatan keluarga dengan satu smberdaya tentu b e h d a dengan pendstpatan yang memiliki dua sumberdaya. Demikian juga dengan keluarga yang merniliki kualitas sumberdaya yang rendah memiliki pendapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan keluarga yang memiliki sumberdaya yang kwalitasnya lebih baik. Kualitas sumberdaya dapat dilihat dari tmgkat pendidikan yang dimiliki

Lebih lanjut, Bryant (1 990) mengemukakan bahwa terdapat hubungan negatif antara pendapatan kelwga d m pendidikan ibu dengan besar keluarga. Dan peningkatan pendapatan berhubungan positif dengan harga anak yaitu dengan m e n i n g k a h kmlitas anak.

Mermrut Banks, Bhndell dan Preston (1994), bahwa ju-

dan

umur anak berhuhngan dengan a b kasi pageharan untuk baya konsumsi anak. Hal ini akan rnempengaruhi pengeluaran keluarga karena keluarga yang memiliki balita merniIiki kebutuhan yang berbeda dengan keluarga yang memiliki an& usia sekolah dasar d e m i k juga dengan jumlah anak.
(123)

tersebut

dan

a h memperlihatkan kesukaan pada sesuatu yang akan mmpengaruhi anggaran pengelwan keluarga (Fan, 1 997).

Pengaruh dari ibu bekerja diluar jug a menimbulkan peningkatan kebutuhan baik yang berkaitan dengan kebutuban keluarga ( k e b u t h hidup dan pekerjaan yang sehanrsnya dikerjakan oleh ibu) maupun kebutuhan yang b e r m dengan pekerjaan ibu di luar (makan, kerja, trmportasi )

Status tingkat pendapatan kehmgit akan mempengaruhi k alokasi untuk masing-masing keluarga. Pada keluarga dengan tingkat pendapatan rendah akan lebih banyak menga1okasikan pengeluaran untuk kebutuhan pangan sedangkan pada keluarga dengan trngkat p e n d a m thggi sebaliknya d i k i t untuk kebutuhan pangan

dm

lebih besar mtuk kebutuhan Iainnya seperti rekreasi, menabung

dan

lain- lain.
(124)

Keluarga dengan ibu

I

tidak bekeja Pendapatan Swmi

Kduarga dengan ibu

Suami

Pendapatan lsteri

1

I

Pendapatan Ketuarga

Pendidilcan ibu Pendidikan 8apak StruMur Keluarga Besar Ke luarg a Status Bekerja Ibu

Jumtah Anak Usia Sekdah Etnik

Jenis K d m i n

i

Faktorturunan

j

.

Waktu Lbu untuk Anak [ Status Gizi

- -. . .

i

Keterangan : j

;

= tidak diteliti

: " i

(125)

1. Terdapat perklaan antara perrdapatan dm pengeluaran pada keluarga ibu bekerja dengan keiuarga ibu t idak bekerja yang memiliki auk usia sekolah. 2. Terdapat perbedaan d o h i pengelman hluarga untuk pendidikan

anak

pada
(126)

D a b ,

WaMu

dan Tempat

Penelitian ini rnenrpakan penelitian cross sectional yang dilahkan selama 3

bulan dari bulan Juni - September 2001. Penelitian

ini

dikhkan

di

perurnahan Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang. Pemilihan tempat di pilih secara purposive dengan a h tempat tersebut mrniliki popuhsi sesuai dengan kriteria

sarnpel yang diperlukan dan mempertimbangkan waktu dm dana yang &. Carst Pengambihn Coatoh

Populasi contoh dalam genelitian ini adalah keluarga dengan dua sumher pendapatan (bapak dan ibu kkerja)

dan

keluarga dengan satu sumber pendapatan (bapaknya saja bekerja) yang rnemiliki anak usia seko1ah 1 sampai 3 orang (terkecil

TK

d m

terbesar SMP), tinggal di perumahan dan basedia diwawancara. Pengambilan contoh dilakukan dengan sengaja / purposive (Singarimbun & Effendi,

1989). Contoh diambil sebanyak 100 keluarga.

Jenis Dan Cam Pengolrnbilan Data

(127)

wawancara langsung pa& responden yaitu ibu rumah tangga dengan menggunakan alat bantu kuesioner. Data sekunder mencakup topografi wilaysth penelitian yang dikumpulkan dari Kantor Kelurahan dan Kecamatan setempat.

Pengolaham dan Andais Data

Data yang telah terkumpul dikelompokkan menurut peubahnya, kemudian ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif kemudian diuji dengan statistik dengan menggunakan program aplikasi kornputer SPSS.

Pengohhan Data

Data karakteristik keluarga seperti pendidi kan bapk dan i bu dilihat dari Iamanya mermempuh pendidikan formal kemudian dikategorikan berdasarkan t rngkat pendidikan seperti SD, SLTP, SLTA, dm PT. Data stmktur keluarga dibedakan

&lam

dua kategori yaitu keluarga inti (Bapak, ibu

dan

anak)

dan

keluarga luas (bapak, ibu, anak dan anggota keluarga lain seperti nenek, kakek, bibi, paman atau lainnya). Besar keluarga ditentukan berdmarkan jumlah selunrh anggota keluarga yang hidup dalm satu pengelolaan sumberdaya keluarga, yang kemudian dikelompokkan atas: keluarga kecil (terdiri dari 5 4 orang); keluarga

a

(terdiri dari 5 sampai 8 orang); kelwga besar {> 8 orang).
(128)

masing-masing jenis terhadap pendapatan total. h t a pengeluaran unt

uk

pendidikan

anak

dibedakan b e r h k a n

jumlah

anak, tingkatan sekolah dan status sekolah anak pa& kelompo

k

ibu bekerja dm ibu tidak kkerja.

Analisis Data

Data karakteristik keluarga ( u r n bapak, umur ibu, pendidikan bapak,

pendidikan ibu, jenis pekerjaan hpak, jenis pekerjaan ibu, struktw keluarga, besar

kelurtrga, agama dan sukdetnis), kepemilikan aset kelwga, pendapatan keluarga, pengeluaran keluarga (makman, perurnahan, pakaian, kesehatan, transportasi, rekreasi, tabungan dan lain- lain), jumlah anak usia seko lah, tingkat pendidi kan anak dan pengeluaran untuk pendidikan

araak

dianalisis S a r a deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk pewntase, rata-rata, standar deviasi, minimum dm maksirnum.

Sedangkan untuk melihat adanya perbedaan permdapatan, alokasi pengelman dan

pengeluaran untuk pendidikan

anak

pada kebarga ibu bekerja dm ibu ti& bekerja menggunakan uji beda t- student (Walpole, 1989). Untuk melihat m r - U r yang mernpengaruhi pengeluaran untuk pendidikan anak dianalisis dengan menggunakan regresi linier kganda (multiple regression).

Batasan htilah

Kelmrga adalzth sistern yang terdiri dari bapak, ibu, anak dan anggota keluarga lain

yang penghidupannya berasal

dari

pengelolaan sumberdaya yang mm.
(129)

Sfruktrr keluarga a- keluarga inti bila keluarga terdiri dari bapak ibu

dan anak.

Keluarga luas bila terdiri dari bapak, ibu, an&

dan

mggota keluarga lainnya Besar k e I w a adalah jumlah se1uruh anggota keluarga yang hidup d a m satu

penge

b

laan smberdaya keluarga. S ~ k d e t m i k addah asat budaya bapak dan ibu.

PendUIkan bapd addah lamanya menempuh pendidikan formal yatlg pernah dicapai bapak kemudian d i k a t e g o h krdasarkan tingkat pendidikan seperti SD, SLTP, SLTA, dm PT.

Pettdiciikala ibu adalah lamanya memrnpuh pendidikan formal yang pernah dicapai ibu kemudian dikategorikan berdasarkan t@t pendidikan sepert i SD, SLTP, SLTA, dan PT.

PengeIuuran kelusrga adalah pengelwan untuk semua anggota keluarga meliputi utuk makanan, perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, tibungan

dm

lain-lain

Pengsluaran p ~ d i d i k a n aroak addah pengelwan yang berhubungan dengan pendidikan anak meliputi SPP, baju seragam, biaya kursus, perlengkapan sekolah, uang jajan sekolah, transportasi untuk sekolah dm lain-lain ( iuran tabahan).

P e m g e l u a ~ ~ makanarr

adalah

pengetuaran untuk b r a s , rnie, susu, lad-pauk, sayuran, minyak goreng, gula pasir, kopi, jajan, rnakan di lw, &man siap saji, lain-lain (roti mentega, kue kering, burnbu dapur).
(130)

Pengeluaran pakaian addah pengeluaran untuk pakaian a d , pakaian ibu, pakaian bapak dm lab-lain ( perawatan pakaian).

Pengeluamn kmehrrtan addah pengeluaran untuk kekrsihan badan (pasta gigi, sabun di,=bun cuci, sabun cuci, shampo, pembersih lantai), Biaya dokta, rumah sakit, olah raga dan lain-lain ( m s i kesehatan).

Pengeluamn t ~ n s p r t a s f adalah pengeluaran untuk bahan bakar, pemeliharaan kendaraan, pajak, asuransi kendaraan, perbaikan, ongkos kendaraan umum

dan lain- lain (cicilan kendaraan).

Pcngeluaran l&-lain adalah pengeluaran untuk re kreasi, koran, majalah, sabn dan bin-lain (mengirirn uang ke kampung).

(131)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaaa Urnum L o h i Penelitha

Kecamatan Pamulang merupakan salah satu kecamatan y q ada di Tangerang yang terletak di sebelah tirnur Ibu Kota Kabupaten Tiga W s a dengan luas wilayah 2. 880.060 Ha. Secara geogr&s, sebelah barat Kecamtan Pamulang berbatasm dengan Kecamatan Serpng, sebelah timur ber batasan dengan Kecztmatan Sawangan Kodya Depok, sebelab utara krbatasan d e w Kaamatan Ciputat dm seklah selatan berbatasan juga dewan Kecamatan Sawangan Depok.

Kecamatan Pamulang menrpakan salah satu wilayah penyangga Ibu Kota Negara sejak Iepas dari K w m a t a n Ciputat p d a tahun f 992, Sampai tahun 2001, Kecamatan

Pamulang

b y a k mengalami kemajuan W i &lam h . pertumbuhan p d u d u k dan patumbuhan dalam bidang lainnya.

Perkemhgan penduduk Kecamatm Pamulang pads akhir bulan Desember 2000 berjumlah 107.906 jiwa ymg terdiri dari laki-laki krjumlah 55.3 1 5 jiwa dm perernpuan k j u m l a h 52.59 1 jiwa. Penduduk Pamulang merupakan gabungan mtara

penduduk pribumi

dan

pendatang yang jllmlahnya lebih besar. Sebagian ksar
(132)

30

Tabel 1. Seharan Jumlah P e r u h n dan Jumlah Unit Rumah M e m t Kehrrahan

Banyaknya jumlah pernukiman peruma$an yang berkembang di wilayah ini

meny ebabkan ti& seimbangn ya ruas jaian dengm jurnlah kendaraan bermtor sehingga swing terjadi kernacetan. Jarak antartra Pamulang

dan

Jakarta yang dalam keadaan tidak macet dapat ditempuh d a b wakhl 45 menit, &pat menjadi 90 menit atau Iebih pada saat mcet. Sarana transprtasi dapat dikategorikan dalam:

1 . Sarana tr8tlsprtasi regional yaitu mlayani antara &camatan atau DedKab~rpcttrn dengan menggunakan Bus, Mini Bus, Taxi atau Angkot (Angkutm Kota).

2. Sarana transportasi lokal yaitu melayani di dalam Kecamatan Pamulang b e r u p ~ becak, ojek, angkot,aqkutan bar-

dm

lain-lain.

Karena jurnlah perurnahan

yang

cukup

banyak

disepanjang jalan berdiri pula

berbagai macam pusat perdagangan

dan

jasa

dan

masyarakat Pam- banyak bermata pencahian dibidang jasa dm p e r ~ ~ a n seperti terlihat p d a Tabel 2.

Jumlah Unit

Rumah

4.600 4.860 1.500 2.200 2.500 1.200 1.350 1.600 19.810 Jumlah Perummhan 6 4 5 2 4 4 3 9 37 No 1 2 3 4 5 6 7 8 DesdKelurahan Pamulang Rarat PamulmgTimur Pondok Cabe Udik

Bondok

Cabe Ilk

Pondok Benda Benda Baru

Bambu Apus

Kedaung

[image:132.568.89.447.105.328.2]
(133)

Tab1 2. Sebaran Jenis U saha Jam

dan

Perdagangan

Tingkat pendidikan masyarakilt Parnukg cukup tinggi, rata-rala adalah Idusan SLTA. Jurnlah w a r n sekolah menurut jenis hilitas pendidikan formal yang

ada di Pamulang terlihat pada Tabel 3. S&gkan pendidikan non formal terdiri dari

berbagai macam-macam kursus yang berjumlah 38 buah terdiri dari: kursus montir, mengemudi, rnemasak, menget&, kecanthn, bahasa, radio, dm menjdit.

Dibidang keagamaan, masyarakat PamuIang sebagian besar (90 %) addah pemeluk agam I s l a sedangkan 10% nya lagi adalah perneIuk agama Kristen, Protestan, Khatolik, Hindu dm Budha. Hubungan antar m t beragama dm pemerintah dapat terpelihara dengan baik. Adapun hilitas peribadatan yang terdapat

Jutnlah

184

2 10 8 3 210 200 5 20 62 86 20

2 1

1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I 1 12

13

Jenis Perdagangan/ Jasa/Hiburan

Toko Serba Ada Toko Bahan Bangunan Bank P e m m W Swasqa Porn Bellsin

w m

L a w -

Toko Onderdil

Toku BukdAlat kantor Studio Swasta

Percetakan

Penjahit

dan

Konveksi Bengkel Mobil
(134)
[image:134.564.73.434.112.678.2]

di Parnulang terdiri dari Masjid 43 buah, Musholla 114 buah, Gereja 5 buah, Kuil 1 buah dan P u r a / V k 1 buah.

Tabel 3. J d a h clan

Jenis Fasilitas

Pendidikan Formal

Keadotan Umum KeIuarga

Status Beke rja Ibu, Umur Bapak dan Ibu.

Dari 100

keharga

yang diteliti, terdapat 44 %

ibu

yang tidak bekerja (kelompok I) dm 56 % ibu yang bekerja (kelompok

TI).

Pada kelompok ibu y m g tidak bekerja, umur bapak berkisar antara 29 tahm sampai 58 tahun dengan umur

Jumlah 42 24 1 5 5 I 2 2 1 1 1 1

2

2 2 3 73

No.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Jenis Fasilitas Pendidikan Formal Taman Kanak-kanak

SD Negri

MI Negri

SD Swasta Umum

SD

Sw&?a Islam

SD

Swasta Katholik SMP Negri

MTs Nogri

SMB Swasta Islam SMP Swasta Protestan SMU Negri

Madrasah Aliyah Negri SMU Swasta Umum SMK

Pesantren

(135)

rata-rata bapak adalah 4 1,07 tahun (SD = 5,28 tahun) dm umur ibu berkisar antara 27

tahun sampai 47 tahua dengan umur rata-rata ibu addah 36,88 tahun (SD = 4,27

tahun). Sedangkan pa& kelompok ibu yang bekerja, umur bapak berkisar antara 30 tahun sampai 52 t a b dengan umur rata-rata bapak adalah 41, 62 tahun (SD = 4 7 5 tahun) dm

umur

ibu berkisar antara 25 tahun sampai dengan 46 tahun dengan umur rata-rata ibu adalah 38,04 thun (SD = 3,7 1 tabun) (Tabel 4). Rata-rata umur bapak pad

Gambar

Tabel 1. Seharan Jumlah P e r u h n  dan Jumlah Unit Rumah M e m t  Kehrrahan
Tabel 3. J d a h  clan Jenis Fasilitas Pendidikan Formal
Tabel 7. Sebaran Keluarga Menurut Be= Keluarga dan Status Bekerja Ibu
Gambar 2, Kepemilikao Aset Keluarga Menurut Status bekeja Ibu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Cara-cara yang banyak dilakukan untuk pengamanan data sering dilakukan setiap orang untuk pengamanan, seperti memberikan sebuah kunci (password) pada data yang akan diamankan,

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (Explanatory Research) yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel yang telah ditetapkan

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi pengaruh tingkat kepemimpinan (tingkat kemampuan, tingkat kepribadian, dan gaya kepemimpinan) terhadap tingkat

Sumber data yang dimaksud baik dalam bentuk buku atau tulisan-1. tulisan lainnya yang berhubungan dengan topik penelitian

Pembimbingan perilaku meneladani sifat-sifat wajib Allah SWT yang nafsiyah, salbiyah, ma‘ani, dan ma‘nawiyah , sifat-sifat mustahil, serta sifat jaiz Allah SWT dalam kehidupan

Di Irak, Turki memberikan dukungan logistik yang luas kepada pasukan Amerika Serikat di Turki, perbatasan darat yang melintasi antara Turki dan Irak di Gerbang Habur

Berdasarkan definisi per kata di atas, penulis berkesimpulan bahwa Penumbuhan Kesadaran Pelajar Akan Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Sukabumi Melalui Pemelajaran

[r]