ANALISIS RANTAI DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN NELAYAN KOMODITAS IKAN LAUT DI KELURAHAN AEK MANIS
KECAMATAN SIBOLGA SELATAN KOTA SIBOLGA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
ERWIN NASUTION 7132210005
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
ABSTRAK
Erwin Nasution. NIM 7132210005 “Analisis Rantai Distribusi Hasil Tangkapan Nelayan Komoditas Ikan Laut di Kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan kota Sibolga”.
Perikanan laut merupakan sub sektor pertanian yang sangat diandalkan di kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan. Dalam kegiatan yang berhubungan dengan perikanan terdapat pihak-pihak yang berperan di dalamnya baik proses produksi dan pendistribusiannya. Rantai distribusi komoditas ikan laut memiliki keterkaitan yang cukup erat dengan tingkat pendapatan nelayan. Adanya disparitas harga ikan tangkap perikanan laut yang sangat tinggi di kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan menyebabkan kesejahteraan nelayan menurun, mengingat dimana sebagian besar nelayan merupakan produsen sekaligus net consumer. Dalam upaya mempersempit disparitas harga ikan tangkap perikanan laut di kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan, maka diperlukan studi mengenai sistem pendistribusian komoditas ikan tangkap. Secara rinci penelitian ini bertujuan untuk : (1) menggambarkan pola distribusi komoditas ikan tangkap perikanan laut mulai dari nelayan sampai ke konsumen akhir di kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan Kota Siboga. (2) menganalisis Seberapa besar marjin yang diterima setiap pelaku pemasaran dalam rantai distribusi komoditas ikan tangkap perikanan laut di kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan Kota Sibolga. Sampel dalam penelitian ini yaitu 83 orang nelayan dan 40 orang pelaku lembaga pemasaran yang terdiri dari 15 pedagang pengumpul, 10 pedagang besar dan 15 pedagang pengecer. Melalui teknik Simple Random Sampling dan Total Sampling. Data dianalisis secara deskriptif terhadap pola distribusi dan margin pemasaran ikan tangkap.
Hasil penelitian yaitu terdapat tiga pola distribusi, yaitu pertama : Nelayan (86%) → Pedagang Pengumpul (80%) → Pedagang besar (100%) → Pedagang pengecer (100%) → konsumen. Kedua : Nelayan (86%) → Pedagang Pengumpul (20%) → Pedagang Pengecer (100%) → Konsumen. Ketiga : Nelayan (14%) → Pedagang Besar (100%) → Pedagang Pengecer (100%) → Konsumen. Maka dalam penelitian ini dapat diketahui marjin pemasaran yang paling tinggi berturut-turut untuk jenis ikan Kakap terjadi pedagang pengumpul (7,0%), pedagang pengecer (6,9%), dan pedagang besar (4,3%). Marjin pemasaran (Marketing Margin) untuk jenis ikan kerapu yang paling tinggi berturut-turut terjadi pada pedagang pengecer (11,2%), pedagang besar (4,7%), dan pedagang pengumpul (4,4%). Marjin pemasaran (Marketing Margin) untuk jenis ikan mayung yang paling tinggi berturut-turut terjadi pada pedagang pengecer (12,7%), pedagang besar (9,2%), dan pedagang pengumpul (7,3%).
vi ABSTRACT
Erwin Nasution. NIM 7132210005 " The Analysis chain Distribution of Catch Fisherman Commodity Seafood in Village Aek Manis, District Manis, District of South Sibolga to welfare of fisherman is decreasing, given that most fisherman is a producer as well as net consumer of seafood. In detail, this study aims to 1) described chain distribution of commodities seafood from fisherman until the final consumer in the village of Aek Manis, District of South Sibolga, and 2) analyze how much profit margins received by each marketing in the distribution of commodities seafood in the village of Aek Manis, District of South Sibolga. The sample in this study is 83 fishermen and 40 people involved with the marketing agency consisting of 15 traders, 10 wholesalers and 15 retailers. Through simple random sampling technique and total sampling. The Data were analyzed descriptively on the pattern of distribution and marketing margins catching seafood.
The results of research that there are three patterns of distribution, The first: Fisherman (86%) → Traders Gatherer (80%) → Wholesalers (100%) → Retailers (100%) → consumer. Second: Fisherman (86%) → Traders Gatherer (20%) → Merchant Retailers (100%) → Consumer. Third: Fisherman (14%) → Wholesalers (100%) → Merchant Retailers (100%) → Consumer. So in this study can be seen the most high marketing margin in a row for snapper fish species Trader Gatherer (7.0%), retailers (6.9%) and wholesalers (4.3%). Marketing margin (Marketing Margin) for groupers highest occurred successively in retailers (11.2%), wholesalers (4.7%), and Trader Gateherer (4.4%). Marketing margin (Marketing Margin) for the type of fish the most high Mayung successively occur at retailers (12.7%), wholesalers (9.2%), and Trader Gateherer (7.3%).
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. Atas berkah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Rantai Distribusi Hasil Tangkapan Nelayan Komoditas Ikan Laut di Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga”. Penelitian ini dilakukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua ayahanda Ali Nurdin Nasution serta Ibunda Romaida Manalu yang telah
membesarkan, mendidik, dan selalu sabar membimbing penulis dengan penuh kasih sayang yang tulus serta memberikan materi yang tidak sedikit sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan tidak lupa pula kepada seluruh keluarga besar yang senantiasa selalu memberikan dukungan demi terselesaikannya skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun, penulis menyadari bahwa dalam kelancaran penyusunan skripsi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, dan teman-teman penulis sekalian, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung kelancaran kegiatan penyusunan skripsi ini, mulai dari pembuatan proposal, observasi hingga penyusunan skripsi. Sangat disadari bahwa dalam penyusun skripsi ini bukanlah hanya kerja dari penulis semata melainkan juga melibatkan berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
viii Ekonomi, Universitas Negeri Medan. Sekaligus selaku Dosen Pembimbing Akademik, dan juga selaku Dosen Pembimbing Skripsi, penulis ucapkan beribu-ribu ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas segala pengorbanan tenaga, pikiran dan waktunya untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran serta memberikan dorongan moral yang kuat sehingga penulis semangat dalam menyelesaikan perkuliahan dan juga skripsi ini.
5. Bapak Hendra Saputra, SE, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan yang telah berperan serta dalam membantu kelancaran kegiatan perkuliahan penulis selama ini. 6. Bapak Dr. Saidun Hutasuhut, M.Si Bapak Drs. Edison Sagala, MS dan
Bapak Dr. Zulkarnain Siregar, ST,MM selaku Dosen Penguji, terima kasih atas kesediaannya telah memberikan saran, arahan dan masukan kepada penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian, sehingga penulis termotivasi untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar. 7. Bapak/Ibu dan seluruh jajaran Dosen yang telah mengajar di Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membagikan pengalamannya kepada penulis selama proses belajar mengajar di kelas.
8. Kak Umi selaku staff di Jurusan Manajemen yang selama proses penyelesaian skripsi ini banyak penulis repotkan dengan banyak pertanyaan yang cukup mengganggu di saat sibuk.
ix
penulis di Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan dan daerah sekitarnya.
10.Kepada sahabat-sahabat Penulis TFF. Azwar, Arsinta Yaufi, Raudhatul Hasanah, Syahri Ramadhani, terima kasih atas semangat dan dukungan yang kalian berikan selama kuliah, semoga kita sukses untuk ke depannya. 11.Kepada Adik-adik Penulis tersayang Elsa Novrida Nasution, Erik Ananda
Nasution, Elfrida Amelia Nasution, terima kasih atas segala doa dan jerih payah kalian untuk membantu penulis selama perkuliahan. Semoga jerih payah tersebut berbalas dengan kesuksesan dikemudian harinya.
12.Kepada Pandi Ahmad, penulis ucapkan terima kasih atas segala doa, motivasi, dan waktu luang yang diberikan selama ini. Semoga Allah membalas nya dengan kesuksesan kedepannya.
13.Kepada Teman-teman seperjuangan di Kelas Manajemen A 2013 dan teman-teman diKelas Konsentrasi Manajemen Agribisnis 2013, kalian sahabat yang sangat luar biasa.
14.Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada semua pihak yang telah membantu baik secara materil maupun spiritual kepada penulis. Karena hanya Allah SWT yang mampu membalas kebaikan dari semuanya.
x
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa merahmati segala urusan kita.
Medan, April 2017 Hormat Penulis,
xi
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 9
1.3Pembatasan Masalah ... 10
1.4Rumusan Masalah ... 10
1.5Tujuan Penelitian ... 11
1.6Manfaat Penelitian ... 11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 13
2.1 Kerangka Teoritis ... 13
2.1.1 Distribusi ... 13
2.1.1.1Pengertian Distribusi ... 13
2.1.1.2Saluran Distribusi ... 17
2.1.1.3Fungsi Saluran Distribusi ... 20
2.1.1.4Bentuk-bentuk Saluran Distribusi ... 22
2.1.1.5Faktor–faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi ... 27
2.1.1.6Saluran Rantai Distribusi Perikanan ... 32
2.1.2 Biaya dan Keuntungan Pemasaran ... 34
xii
2.2 Penelitian Yang Relevan ... 42
2.3 Kerangka Berpikir ... 45
BAB III METODE PENELITIAN ... 48
3.1Lokasi dan WaktuPenelitian ... 48
3.2Jenis dan Sumber Data ... 48
3.3Populasi dan Sampel ... 48
3.3.1 . Populasi ... 48
3.2.2 Sampel ... 49
3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 51
3.4.1 Variabel Penelitian ... 51
3.4.2 Defenisi Operasional ... 51
3.4.2.1Rantai Distribusi ... 51
3.4.2.2Biaya dan Keuntungan Pemasaran ... 51
3.4.2.3Margin Pemasaran... 52
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 52
3.6 Teknik Analisis Data ... 53
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase ... 53
3.6.2 Analisis Margin Pemasaran ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57
4.1 Hasil Penelitian ... 57
4.1.1 Gambaran Umum Kota Sibolga ... 57
4.1.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 57
4.1.2.1Demografis ... 58
4.1.3 Deskriptif Responden ... 60
4.1.3.1Karakteristik Nelayan ... 60
4.1.3.2Karakteristik Pedagang Pengumpul ... 65
4.1.3.3Karakteristik Pedagang Besar ... 70
4.1.3.4Karakteristik Pedagang Pengecer ... 73
4.1.4 Analisis Deskriptif Persentase ... 75
4.1.4.1Pendistribusian Ikan Hasil Tangkapan Nelayan ... 77
xiii
4.1.4.3Pendistribusian Ikan Hasil Pembelian Pedagang Besar ... 79
4.1.4.4Distribusi Ikan Hasil Pembelian Pedagang Pengecer ... 80
4.1.5 Analisis Margin Pemasaran ... 81
4.2 Pembahasan ... 96
4.2.1 Bentuk Rantai Distribusi Ikan Tangkap di Kelurahan Aek Manis ... 96
4.2.2 Nilai Rantai Distribusi Komoditas Ikan Tangkap ...101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...108
5.1Kesimpulan ...108
5.2Saran ...110
DAFTAR PUSTAKA ...112
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Produksi Perikanan Tangkap Kota Sibolga
Tahun 2011-2015 (Ton) ... 3
Tabel 1.2 Harga ikan tangkap laut per bulan Desember 2016 di kota Sibolga ... 6
Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58
Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama ... 58
Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan ... 59
Tabel 4.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan ... 59
Tabel 4.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku ... 60
Tabel 4.6 Karakteristik Nelayan Ikan Tangkap di Kelurahan Aek Manis ... 61
Tabel 4.7 Karakteristik Usia Nelayan ... 63
Tabel 4.8 Karakteristik Tingkat Pendidikan Nelayan ... 64
Tabel 4.9 Karakteristik Pedagang Pengumpul di Kelurahan Aek Manis ... 65
Tabel 4.10Karakteristik Usia Pedagang Pengumpul ... 68
Tabel 4.11Karakteristik Tingkat Pendidikan Pedagang Pengumpul ... 69
Tabel 4.12Karakteristik Pedagang Besar di Kelurahan Aek Manis ... 70
Tabel 4.13Karakteristik Usia Pedagang Besar ... 71
Tabel 4.14Karakteristik Tingkat Pendidikan Pedagang Besar ... 72
Tabel 4.15Karakteristik Pedagang Pengecer di Kelurahan Aek Manis ... 73
Tabel 4.16Karakteristik Usia Pedagang Pengecer ... 74
Tabel 4.17Karakteristik Tingkat Pendidikan Pedagang Pengecer ... 75
Tabel 4.18Pendistribusian Ikan Hasil Tangkapan Nelayan ... 77
xv
Tabel 4.20Pendistribusian Ikan Hasil Pembelian Pedagang Besar ... 79 Tabel 4.21Pendistribusian Ikan Hasil Pembelian Pedagang Pengecer ... 80 Tabel 4.22Analisis Marjin Pemasaran Jenis ikan Kakap Pada Saluran Distribusi I
di Kelurahan Aek Manis Bulan Februari Tahun 2017 ... 82 Tabel 4.23Analisis Marjin Pemasaran Jenis ikan Kakap Pada Saluran Distribusi II
di Kelurahan Aek Manis Bulan Februari Tahun 2017 ... 84 Tabel 4.24Analisis Marjin Pemasaran Jenis ikan Kakap Pada Saluran Distribusi III
di Kelurahan Aek Manis Bulan Februari Tahun 2017 ... 86 Tabel 4.25Analisis Marjin Pemasaran Jenis ikan Kerapu Pada Saluran Distribusi I
di Kelurahan Aek Manis Bulan Februari Tahun 2017 ... 87 Tabel 4.26Analisis Marjin Pemasaran Jenis ikan Kerapu Pada Saluran Distribusi II
di Kelurahan Aek Manis Bulan Februari Tahun 2017 ... 89 Tabel 4.27Analisis Marjin Pemasaran Jenis ikan Kerapu Pada Saluran Distribusi III
di Kelurahan Aek Manis Bulan Februari Tahun 2017 ... 90 Tabel 4.28Analisis Marjin Pemasaran Jenis ikan Mayung Pada Saluran Distribusi I
di Kelurahan Aek Manis Bulan Februari Tahun 2017 ... 92 Tabel 4.29Analisis Marjin Pemasaran Jenis ikan Mayung Pada Saluran Distribusi II
di Kelurahan Aek Manis Bulan Februari Tahun 2017 ... 93 Tabel 4.30Analisis Marjin Pemasaran Jenis ikan Mayung Pada Saluran Distribusi III
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran – 1 Instrumen Penelitian ... .115
Lampiran – 1.1 Angket untuk Nelayan... .116
Lampiran – 1.2 Angket untuk Pedagang Pengumpul ... .119
Lampiran – 1.3 Angket untuk Pedagang Besar ... .121
Lampiran – 1.4 Angket untuk Pedagang Pengecer ... .123
Lampiran – 2 Karakteristik Responden... .125
Lampiran – 2.1 Karakteristik Nelayan di Kelurahan Aek Manis ... .126
Lampiran – 2.2 Karakteristik Pedagang Pengumpul di Kelurahan Aek Manis ... .129
Lampiran – 2.3 Karakteristik Pedagang Besar di Kelurahan Aek Manis ... .130
Lampiran – 2.4 Karakteristik Pedagang Pengecer di Kelurahan Aek Manis ... .131
Lampiran – 3 Persentase Varietas Ikan di Kelurahan Aek Manis ... .132
Lampiran – 4 Kegiatan Distribusi Komoditas Ikan Laut di Kelurahan Aek Manis ... .133
Lampiran – 4.1 Distribusi Ikan Hasil Tangkapan Nelayan di Kelurahan Aek Manis ... .134
Lampiran – 4.2 Distribusi Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Komoditas Ikan Kakap ... .137
Lampiran – 4.3 Distribusi Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Komoditas Ikan Kerapu ... .139
Lampiran – 4.4 Distribusi Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Komoditas Ikan Mayung ... .141
Lampiran – 4.5 Distribusi Ikan Hasil Pembelian Pedagang Pengumpul di Kelurahan Aek Manis ... .143
xviii
Lampiran – 4.7 Distribusi Ikan Hasil Pembelian Pedagang Pengecer
di Kelurahan Aek Manis ... .144
Lampiran – 5 Margin PemasaranKomoditas Ikan Laut ... .145
Lampiran – 5.1 Margin PemasaranPedagangPengumpul
JenisIkanKakap ... .146
Lampiran – 5.2 Margin PemasaranPedagangPengumpul
JenisIkanKerapu ... .146
Lampiran – 5.3 Margin PemasaranPedagangPengumpul
JenisIkanMayung ... .147
Lampiran – 5.4 Margin PemasaranPedagangBesar
JenisIkanKakap ... .147
Lampiran – 5.5 Margin PemasaranPedagangBesar
JenisIkanKakap ... .148
Lampiran – 5.6 Margin PemasaranPedagangBesar
JenisIkan Kerapu ... .148
Lampiran – 5.7 Margin PemasaranPedagangBesar
JenisIkanKerapu ... .149
Lampiran – 5.8 Margin PemasaranPedagangBesar
JenisIkanMayung ... .149
Lampiran – 5.9 Margin PemasaranPedagangBesar
JenisIkanMayung ... .150
Lampiran – 5.10 Margin PemasaranPedagangPengecer
JenisIkanKakap ... .150
Lampiran – 5.11 Margin PemasaranPedagangPengecer
JenisIkanKerapu ... .151
Lampiran – 5.12 Margin PemasaranPedagangPengecer
JenisIkanMayung ... .152
xix
Lampiran – 6.1 Identitas Responden Nelayan di Kelurahan Aek Manis ...154
Lampiran – 6.2 Identitas Responden Pedagang Pengumpul ...156
Lampiran – 6.3 Identitas Responden Pedagang Besar ...156
Lampiran – 6.4 Identitas Responden Pedagang Pengecer ...157
Lampiran – 7 Sketsa Peta Kota Sibolga Secara Administratif ...158
Lampiran – 8 Dokumentasi Penelitian ...159
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada
pertumbuhan tanaman, hewan, dan ikan. Pertanian juga berarti kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan
bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola
lingkungan hidupnya. Dalam arti luas, pertanian mencakup pertanian rakyat,
perkebunan (termasuk didalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar),
kehutanan, peternakan dan perikanan. Perikanan termasuk kedalan subsistem
pertanian. Dimana Perikanan merupakan suatu kegiatan perekonomian, yang
berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hayati perairan
guna mendapatkan manfaat yang optimal bagi kesejahteraan hidup manusia.
Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) yang memiliki
panjang garis pantai mencapai 104.000 km2 dan total luas lautnya sekitar 3,544
juta km2 atau sekitar 70% dari wilayah Indonesia (Bakosurtanal, dalam Kelautan
dan Perikanan dalam angka, 2011). Melihat luas perairan yang dimiliki oleh
Indonesia, maka tidak mengherankan jika subsektor perikanan khususnya
perikanan laut dijadikan salah satu andalan dalam memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Berdasarkan surat keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (nomor
kep.18/men/2011), Indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan tangkap
sebesar 6,4 juta ton per tahun dengan produksi perikanan tangkap di laut sekitar
2
tahun. Dengan kondisi seperti ini sangat layak bila Indonesia menjadi center of
supply and demand bagi produk perikanan.
Dalam UU RI no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004, kegiatan yang termasuk
dalam perikanan dimulai dari pra-produksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pendistribusian, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan
demikian, perikanan dapat dianggap sebagai salah satu usaha dalam agribisnis.
Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi perikanan yang
cukup besar yaitu Sumatera Utara, yang memiliki luas total sebesar 71.680,68 km2
serta memiliki garis pantai sepanjang 1300 km2 (Badan Pusat Statistik, 2014).
Dari panjang pantai tersebut, tidak heran jika Sumatera Utara termasuk salah satu
provinsi yang mengelola kekayaan laut untuk membangun perekonomian di
daerahnya. Hasil Perikanan di Sumatera Utara juga didukung dari satu daerah
yang terdapat di pantai barat Sumatera, yaitu kota Sibolga. Kota Sibolga
merupakan kota yang relief daerahnya berada pada ketinggian yang berkisar
antara 0-150 meter diatas permukaan laut. Hal ini lah yang menempatkan bahwa
Kota Sibolga berada di topografi daerah pesisir. Dengan kondisi geografis
tersebut, menjadikan Kota Sibolga menjadi salah satu kota dengan penduduk yang
mayoritas mata pencaharian utamanya sebagai nelayan atau penangkap ikan.
Perikanan di Kota Sibolga hingga saat ini telah memperlihatkan kemajuan
yang relatif berarti. Hal ini dibuktikan dengan usaha perikanan tangkap menjadi
tumpuan dari sebagian besar penduduk yang menempati di wilayah pesisir Kota
3
tangkap Kota Sibolga juga mengalami masa pasang surut. Hal ini dapat kita lihat
dalam tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1
Jumlah Produksi Perikanan Tangkap Kota Sibolga Tahun 2011-2015 (Ton)
Triwulan/Quarter 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Triwulan I 13 138 13 666 13 757 13 623 12 700
Triwulan II 12 219 13 734 13 799 13 654 13 760
Triwulan III 13 807 13 185 13 730 13 684 15 230
Triwulan IV 13 530 13 317 13 593 13 137 13 150
Jumlah/ Total 52 694 53 902 54 880 54 098 54 840
Sumber: BPS Kota Sibolga (2017)
Dari data hasil produksi perikanan tangkap tersebut menunjukkan bahwa
jumlah produksi perikanan tangkap di Kota Sibolga mengalami kenaikan dari
tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Sementara itu hasil produksi ditahun 2014
mengalami penurunan, meskipun ditahun tersebut terjadi penurunan produksi hal
ini tidak membuat hasil produksi ditahun 2015 terus menurun melainkan ditahun
berikutnya hasil produksi mengalami peningkatan. Hasil produksi perikanan Kota
Sibolga disetiap tahunnya memang mengalami fluktuasi. Hal tersebut terjadi
karena adanya kendala dari faktor cuaca yang membuat hasil tangkapan para
nelayan tidak menetap. Terjadinya peningkatan produksi perikanan disebabkan
semangatnya nelayan untuk meningkatkan produksi dengan menambah armada
kapal penangkap ikan. Disamping itu harga ikan dipasaran cukup tinggi yang
4
Dengan demikian, ini membuktikan bahwa potensi perikanan tangkap di
perairan pantai Barat Sumatera ini cukup besar dan menjanjikan untuk dikelola
dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat. Dari jumlah keseluruhan
produksi ikan tersebut, di dalamnya terdapat berbagai jenis ikan hasil tangkapan
yang diperoleh para nelayan di Kota Sibolga. Jenis-jenis ikan tersebut antara lain
adalah Tuna (Cakalang dan Madidihang), Tongkol, Gembung, Kakap Merah,
Kakap Putih, Bawal Putih, Bawal Hitam, Selar, Layang, Manyung, Tembang,
Lemuru, Japuh, Beloso, Teri, Kurisi, Swangi (Mata Besar), Banyar, Tenggiri,
Kerapu, Layur,Cucut, Pari, Talang-talang, Peperek, Belanak, Lencam, Sotong,
Cumi-cumi,dan lain-lain.
Dalam suatu kegiatan yang berhubungan dengan perikanan, pastilah
terdapat pihak-pihak yang berperan didalamnya guna memperlancar proses
produksi. Dalam sektor perikanan, nelayan merupakan orang yang paling
berperan penting dalam berjalannya proses produksi, karena tanpa nelayan maka
produsen perikanan tidak akan mungkin mencari sendiri bahan baku ikan yang
diperlukan untuk menjalankan usaha guna memenuhi kebutuhan permintaan
konsumen.
Setelah kegiatan usaha penangkapan ikan, maka kegiatan yang juga harus
diperhatikan ialah kegiatan proses distribusi, mengingat sifat dari hasil perikanan
yang mudah rusak (perishable). Oleh karena itu diperlukan penanganan khusus
dalam proses pendistribusiannya guna mempertahankan kualitas hasil perikanan
tersebut, seperti penyimpanan dan pengangkutan yang harus dilengkapi dengan
5
Distribusi merupakan salah satu aspek dari pemasaran, yang dapat
diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan. Proses distribusi
merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha perikanan
karena distribusi merupakan tindakan ekonomi yang berpengaruh terhadap tinggi
rendahnya pendapatan nelayan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan diperoleh keterangan
mengenai proses penyaluran atau proses pendistribusian hasil tangkapan ikan di
Kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan Kota Siboga yang diawali
ketika para nelayan pulang melaut dan tiba di pelabuhan. Selanjutnya nelayan
menjual ikan hasil tangkapannya di tempat pembongkaran ikan (Tangkahan) yang
ada di Kelurahan Aek Manis. Proses transaksi dilakukan oleh para pedagang
pengumpul yang ada di tempat pembongkaran ikan tersebut. Proses awal dimulai
dari tawar menawar para pedagang pengumpul dan nelayan (Ketua kapal
nelayan), ketika telah menemukan kesepakatan harga yang sesuai maka nelayan
menjual seluruh hasil tangkapan ikannya kepada pedagang pengumpul.
Kesepakatan harga yang terjadi seringkali membuat nelayan jatuh pada harga
yang ditetapkan oleh pedagang pengumpul. Hal ini dikarenakan sifat ikan yang
mudah rusak, volume produksi yang tergantung pada musim, daerah produksi
yang terpencar dan jauh dari pasar pusat, kurangnya informasi pasar dan kurang
6
mengikuti mekanisme pasar, sehingga dalam hal ini nelayan hanya berperan
sebagai penerima harga.
Proses distribusi yang selanjutnya dilakukan oleh pedagang pengumpul
kepada pedagang besar. Pedagang besar biasanya menghampiri ke pedagang
pengumpul di tangkahan dan membeli ikan dalam jumlah besar. ikan yang dibeli
oleh pedagang besar dari pedagang pengumpul selanjutnya akan dijual kepada
pedagang pengecer. Pada tahap selanjutnya, pedagang pengecer yang membeli
ikan dari pedagang besar dan menjual ikan dagangannya langsung kepada
konsumen di pasar-pasar tradisional.
Semakin banyaknya lembaga pemasaran yang terkait dengan
pendistribusian ikan, maka akan membentuk mata rantai distribusi yang panjang.
Masalah yang sering timbul dari banyaknya lembaga pemasaran tersebut adalah
harga yang diterima para nelayan menjadi rendah sedangkan para konsumen harus
membayar dengan harga yang mahal. Perbedaan harga beli dan harga jual antara
nelayan dan konsumen menunjukkan adanya margin pemasaran. Hal tersebut
dapat dilihat jika selisihnya hampir dari seratus persen harga ikan yang dibeli dari
nelayan. Selisih harga tersebut ada dapat dilihat dari tabel 1.2 dibawah ini.
Tabel 1.2
Harga ikan tangkap laut
per bulan Desember 2016 di kota Sibolga
7
8. Ayam-ayam 8.500 20.000
9. Tembang 15.167 28.000
10. Alu-alu 22.000 29.000
11. Layang 20.500 30.000
12. Sunglir 21.500 29.500
13. Kakap 38.000 59.000
14. Mayung 23.250 29.500
Sumber : KKP Kota Sibolga (Data diolah, 2017)
Selisih harga ikan yang dijual sampai ke tangan konsumen oleh pedagang
ikan bukan karena pedagang bebas menentukan harga jual ikan yang telah
dibelinya dari nelayan dengan harga yang murah. Sebelum menentukan harga
beli, biasanya para lembaga pemasaran telah mempertimbangkan beberapa
pertimbangan. Pertimbangan tersebut berasal dari perhitungan yang berasal dari
proses distribusi yang berlangsung, karena dalam proses distribusi para lembaga
pemasaran mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk mengangkut ikan dari
tempat pembelian ikan hingga sampai ditempat penyimpanannya. Dengan biaya
yang cukup banyak tersebut, maka para pelaku lembaga pemasaran berkeinginan
untuk mendapatkan keuntungan guna untuk menutupi biaya-biaya yang telah
dikeluarkan. Besarnya keuntungan pemasaran dan biaya pemasaran di tingkat
perantara merupakan komponen dalam pembentukan harga akhir (harga eceran) di
tingkat konsumen.
Berdasarkan jumlah produksi tangkapan ikan dan perbedaan harga yang
cukup besar maka dapat dikatakan pendapatan yang diterima pihak - pihak yang
terkait dalam kegiatan pendistribusian perikanan cukup besar. Dengan pendapatan
yang cukup besar, maka keadaan ekonomi mereka dapat digolongkan sebagai
8
Namun pada kenyataannya hal tersebut berbanding terbalik dengan
keadaan yang terjadi dilapangan, dimana tidak semua pelaku kegiatan perikanan
yang keadaan perekonomiannya dapat dikatakan sebagai golongan ekonomi
menengah ke atas, khususnya para nelayan yang sebagian besar masih miskin.
Margin pemasaran yang semakin besar akan menyebabkan persentase bagian yang
diterima nelayan akan semakin kecil.
Kegiatan usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan di
Kelurahan Aek Manis, pada umumnya tidak dikelola dengan sistem manajemen
yang baik. Dimana hasil usaha dan keperluan rumah tangga untuk keperluan
sehari - hari seringkali disatukan, sehingga pendapatan bersih dari kegiatan usaha
penangkapan ikan tidak diketahui dengan jelas. Oleh karena itu, diperlukan suatu
perhitungan pendapatan usaha yang lebih baik guna mengetahui tingkat
pendapatan dan efisiensi dari usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh
nelayan Kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan Kota Sibolga.
Berdasarkan latar belakang tersebut mendorong penulis untuk melakukan
penelitian dan menyusun skripsi dengan judul “Analisis Rantai Distribusi Hasil
Tangkapan Nelayan Komoditas Ikan Laut di Kelurahan Aek Manis,
9
1.2Identifikasi Masalah
Umumnya pendapatan yang diterima para nelayan belum memadai jika
dibandingkan dengan jerih payah yang telah dikeluarkannya ditambah dengan
resiko - resiko yang dihadapi dalam berlayar. Rendahnya pendapatan nelayan
disebabkan karena para nelayan terbiasa menjadi penerima harga dalam kegiatan
jual beli hasil tangkapan mereka, khususnya dalam hal perbedaan (disparatis)
harga ikan hasil tangkapan mereka. Dengan diketahuinya disparatis harga tersebut
maka diharapkan dapat diketahui permasalahan yang dihadapi dalam
pendistribusian ikan laut segar di Kelurahan Aek Manis.
Dari pernyataan yang telah dikemukakan di atas, maka masalah mengenai
rantai distribusi hasil tangkapan nelayan komoditas ikan laut di Kelurahan Aek
Manis Kecamatan Sibolga Selatan Kota Sibolga dapat di identifikasikan sebagai
berikut :
1. Apakah efisien rantai distribusi hasil tangkapan nelayan untuk komoditas
ikan laut dari nelayan sampai konsumen akhir di Kelurahan Aek Manis,
Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga?
2. Apakah wajar marjin keuntungan yang diterima oleh setiap pelaku
pemasaran dalam rantai pendistribusian komoditas ikan tangkap
perikanan laut di Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota
Sibolga?
3. Apakah faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya marjin pemasaran
ikan tangkap perikanan laut di Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga
10
1.3 Pembatasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada kegiatan pendistribusian
perikanan di Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga.
Mengingat sering terjadinya disparitas harga ikan yang sangat tinggi
menyebabkan kesejahteraan nelayan menurun. Dalam upaya mempersempit
disparitas harga ikan di tingkat nelayan, maka diperlukan studi mengenai analisis
rantai distribusi hasil tangkapan nelayan komoditas ikan laut.
1.4 Rumusan Masalah
Potensi besar yang dimiliki Kota Sibolga di sektor perikanan tentunya
harus didukung oleh sistem pendistribusian yang baik. Salah satu pemasalahan
dalam pendistribusian ikan laut segar di Kelurahan Aek Manis adalah marjin
pemasaran. Marjin pemasaran merupakan selisih harga ditingkat konsumen akhir
dengan harga di tingkat nelayan. Dengan diketahuinya mekanisme pembentukan
marjin pemasaran diharapkan dapat diketahui permasalahan yang dihadapi dalam
pemasaran ikan laut di Kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan Kota
Sibolga. Secara rinci dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk saluran rantai distribusi hasil tangkapan nelayan untuk
komoditas ikan laut sampai ke konsumen akhir di Kelurahan Aek Manis,
Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga?
2. Berapa besar marjin keuntungan yang diterima oleh setiap pelaku
pemasaran dalam rantai pendistribusian komoditas ikan tangkap
perikanan laut di Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota
11
1.5Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bentuk saluran rantai distribusi hasil tangkapan
nelayan komoditas ikan laut di Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga
Selatan, Kota Sibolga.
2. Untuk mengetahui besar marjin keuntungan yang diterima oleh setiap
pelaku pemasaran dalam rantai pendistribusian komoditas ikan tangkap
perikanan laut di Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota
Sibolga.
1.6Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan penulis terutama dalam
mengaplikasikan ilmu dari bangku kuliah ke masyarakat atau lapangan.
2. Bagi Pemerintah Setempat
Sebagai bahan pertimbangan pemerintah daerah setempat pada khususnya
dan pemerintah pusat agar dapat mengetahui informasi tentang pola rantai
distribusi dari hasil tangkapan nelayan untuk komoditas ikan laut di Kota
Sibolga sehinggga dapat membantu dari segi fasilitas dan mengevaluasi
dalam menetapkan kebijaksanaan yang berkaitan dengan masalah
12
3. Bagi Universitas Negeri Medan
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk
memperkuat penelitian sebelumnya, serta menambah informasi dan
sumbangan serta bahan kajian bagi peneliti selanjutnya khususnya
mengenai ekonomi pertanian yang berkaitan dengan Manajemen
Argibisnis.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian yang
108 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab-bab
sebelumnya dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Bentuk Rantai distribusi komoditas ikan tangkap di Kelurahan Aek Manis,
Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga dari nelayan sampai ke
konsumen akhir ditemukan tiga saluran, yaitu:
a) Nelayan (86%) → pedagang pengumpul (80%) → pedagang besar
(100%) → pedagang pengecer (100%) → konsumen.
b) Nelayan (86%) → pedagang pengumpul (20%) → pedagang pengecer
(100%) → konsumen.
c) Nelayan (14%) → pedagang besar (100%) → pedagang pengecer
(100%) → konsumen.
2. Secara garis besar bentuk saluran rantai distribusi yang sering digunakan
oleh pelaku-pelaku tata niaga komoditas ikan tangkap dominan yaitu ikan
Kakap, ikan Kerapu, ikan Mayung di Kelurahan Aek Manis Kecamatan
Sibolga Selatan Kota Sibolga adalah saluran rantai distribusi yang
pertama (I), yaitu dari nelayan ke pedagang pengumpul ke pedagang besar
ke pedagang pengecer ke konsumen.
3. Marjin pemasaran yang paling tinggi berturut-turut untuk jenis ikan yang
dominan seperti ikan Kakap terjadi pedagang pengumpul (7,0%),
109
marjin keuntungan (net benefit marjin), pedagang pengumpul memperoleh
keuntungan sebesar Rp. 2.436,- per kilogram. Pedagang besar memperoleh
keuntungan sebesar Rp. 1.235,- per kilogram, sedangkan pedagang
pengecer memperoleh keuntungan sebesar 2.047,- per kilogram. Marjin
pemasaran (Marketing Margin) untuk jenis ikan kerapu yang paling tinggi
berturut-turut terjadi pada pedagang pengecer (11,2%), pedagang besar
(4,7%), dan pedagang pengumpul (4,4%). Berdasarkan nilai marjin
keuntungan (net benefit marjin), pedagang pengumpul memperoleh
keuntungan sebesar Rp. 1.169,- per kilogram. Pedagang besar yang
memperoleh keuntungan sebesar Rp. 1.332,- per kilogram, sedangkan
pedagang pengecer memperoleh keuntungan sebesar Rp. 3.817,- per
kilogram. Marjin pemasaran (Marketing Margin) untuk jenis ikan mayung
yang paling tinggi berturut-turut terjadi pada pedagang pengecer (12,7%),
pedagang besar (9,2%), dan pedagang pengumpul (7,3%). Berdasarkan
nilai marjin keuntungan (net benefit marjin), pedagang pengumpul
memperoleh keuntungan sebesar Rp. 1.469,- per kilogram. Pedagang besar
memperoleh keuntungan sebesar Rp. 2.052,- per kilogram, sedangkan
pedagang pengecer memperoleh keuntungan sebesar Rp. 2.764,- per
kilogram.
4. Dari keseluruhan bentuk rantai distribusi tersebut, terdapat beberapa
permasalahan yang dihadapi oleh nelayan dalam pendistribusian ikan hasil
tangkapan. Permasalahan pada umumnya ditemui ialah tidak berjalan
110
sehingga ini akan berdampak kepada kesejahteraan nelayan. Selain itu
permasalahan yang ditemui pada nelayan adalah terbatasnya informasi
harga ikan ketika nelayan menjual ikan hasil tangkapannya.
1.2Saran
Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Nelayan dan Pemerintah setempat diharapkan mengoptimalkan peran
kelompok nelayan (Koperasi) dalam kegiatan pasca melaut dan
pemasaran hasil ikan tersebut secara terpadu dan terkoordinir.
Bersatunya nelayan dalam kelompok akan memperkuat bargaining
power terhadap pelaku tata niaga ikan. Dengan berfungsinya kelompok
nelayan tersebut, maka rantai pemasaran dapat diperpendek sehingga
akan menguntungkan bagi nelayan maupun konsumen.
2. Ketidak terlibatan nelayan secara langsung ke dalam pasar membuat
nelayan tidak akan mampu menangkap insentif dari nilai tambah
perdagangan ikan. Dalam jangka pendek hendaknya ada inisiatif
sendiri dari para nelayan untuk menjual ikan langsung kepada
konsumen. Salah satunya yaitu ada peran dari istri atau keluarga untuk
ikut dalam pemasaran ikan ini. Selain karena harga jual yang tinggi
dibandingkan jika harus melaui pelelangan, hal ini dapat menambah
pemasukan untuk keluarga nelayan tersebut.
3. Berdasarkan analisis margin pemasaran dapat diketahui bahwa nilai
111
pengumpul, pedagang dan pengecer berkisar Rp. 9.838,- per kilogram
ikan. Keuntungan yang seharusnya diperoleh nelayan jika menjual
ikannya langsung ke konsumen. Sehingga salah satu alternatif agar
nelayan dapat memperoleh nilai tambah dalam pemasaran hasil panen
ikan adalah dengan menjual ikan secara langsung ke konsumen.
4. Perlu adanya sosialisasi dari lembaga institusi publik untuk membantu
para nelayan dalam hal permodalan, seperti memfasilitator antara
nelayan dengan lembaga permodalan baik itu bank, koperasi atau
lembaga lain sehingga para nelayan tidak lagi meminjam bantuan dari
112
DAFTAR PUSTAKA
Anindita, R. 2003. “Dasar – dasar Pemasaran Hasil Pertanian”. Malang :
Universitas Brawijaya.
Anggara, W. 2016. “Analisis Rantai Distribusi Komoditas Padi dan Beras (Studi Kasus pada Desa Purwodadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli
Serdang)”. Medan : Universitas Negeri Medan
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rinka Cipta
Arinong, R., 2008. “Analisis Saluran dan Hasil Margin Pemasaran Kakao di Desa
Timbuseng, Kecamatan Pattalasang, Kabupaten Gowa”. Gowa. Jurnal Agrisistem. Vol. 4 No. 2 ISSN 1858-4330 : Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP).
Ariwibowo, Agus. 2013. “Analisis Saluran Pemasaran Komoditas Padi dan Beras di Kecamatan Pati Kabupaten Pati”. Semarang. Jurnal Ekonomi
Pembangunan. Vol. 2 No. 2 ISSN 2252-6560: Universitas Negeri Semarang.
Basu Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan. Jakarta: Penerbit Liberty.
Badan Pusat Statistik. 2017.Kota Sibolga Dalam Angka.
Dewayanti, Noviayana Citra. 2003. “Analisis pemasaran ikan laut segar di
Kabupaten Cilacap (Studi Kasus di Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap)”.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Djaslim Saladin. 2004. “Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan,
Pelaksanaan dan Pengendalian”. Edisi Ketiga. Bandung : CV. Linda Karya
Ekasari dkk, 2007. “Analisis Margin Pemasaran Telur Itik di Kelurahan Borongloe Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa”. Gowa. Jurnal
Agrisistem, Vol 3 No. 1 ISSN 1858-4330 : Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP).
Istiyanti, Eni. 2010. “Efisiensi Pemasaran Cabai Merah Keriting di Kecamatan
Ngemplak Kabupaten Sleman”. Jurnal Pertanian Mapeta, Vol. 12 No.2
ISSN 1411-2817 : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
113
Kotler dan Amstrong. 2001. Prinsip – prinsip Pemasaran. Jilid 1, Alih Bahasa Damos Sihombing dan Wisnu Chandra Kristiaji. Jakarta : Erlangga
Lakasana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Martodireso, S dan Suryanto, AW. 2002. Agribisnis Kemitraan. Yogyakarta : Usaha Bersama
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi ke lima. Yogyakarta : Salemba Empat.
Nilawati, Iyut. 2015. “Analisis Pemasaran Tempe Pada Industri Rumah Tangga
“Multi Barokah” Di Kota Palu”. Palu. Jurnal Agrotekbis. Vol. 3 No. 4
ISSN : 2338-3011: Universitas Tadulako
Pamungkas, Septian Bagas. 2013. “Analisis Rantai Distribusi Komoditas Ikan Tangkap Perikanan Laut di Kota Tegal”. Semarang. Jurnal Ekonomi
Pembangungan. Vol. 2 No. 2 ISSN 2252-6560 : Universitas Negeri Semarang
Pearce dan Robinson. 2011. Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Purwanto dan Sulistyastuti. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Gava Media.
Rahayu, Endang. 2009. “Mereposisi Peran Pemasaran Pertanian dalam
Revitalisasi Pertanian”. Surakarta: Universitas Negeri Surakarta.
Sudiyono, A. 2001. “Pemasaran Pertanian”. Malang : Universitas Muhamadyah Malang.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutarno. 2014. “Analisis Efisiensi Pemasaran Kedelai di Kabupaten Wonogiri”.
Jurnal Agrineca, Vol. 14 No. 1 : Universitas Tunas Pembangunan.
Sutrisno. 2009. “Upaya Peningkatan Pendapatan Petani melalui Pemasaran Beras”. Pati : Kantor Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pati
Umar, Husein. 2005. Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers: Metodologi Penelitian. Semarang: BP Undip