• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN NELAYAN DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN NELAYAN DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

YUNITA SYAHFITRI LUBIS: Analisis Pengaruh Karakteristik Nelayan Terhadap Pendapatan Nelayan di Kecamatan Medan Belawan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED, 2016.

Tingkat kesejahteraan nelayan sangat ditentukan oleh hasil tangkapannya. Karakteristik nelayan dalam menangkap ikan di laut guna memperoleh pendapatan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor sosial, ekonomi, teknologi dan faktor alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah karakteristik nelayan yaitu curahan waktu kerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, modal, jumlah tenaga kerja dan teknologi berpengaruh terhadap pendapatan nelayan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Belawan. Metode penentuan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling. Data dianalisis dengan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel curahan waktu kerja, tingkat pendidikan, modal, jumlah tenaga kerja dan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan. Sementara variabel jumlah anggota keluarga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan. Secara simultan curahan waktu kerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, modal, jumlah tenaga kerja dan teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan. Hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai R2 (R-squared) sebesar 0,7848 yang berarti bahwa sebesar 78,48 persen variasi variabel pendapatan nelayan dapat dijelaskan oleh karakteristik nelayan yang terdiri dari curahan waktu kerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, modal, jumlah tenaga kerja dan teknologi. Sedangkan 21,52 persen sisanya dijelaskan oleh variabel atau karakteristik lainnya.

(5)

ABSTRACT

YUNITA SYAHFITRI LUBIS: Analysis Effect of Fishermen Characteristics to Fishermen Income in The District of Medan Belawan. Thesis. Medan: Postgraduate Program of UNIMED, 2016.

Fishermen's welfare level is largely determined by their catch. Characteristics of fishermen in catching fish in the sea to bring in revenue are influenced by several factors, including social, economic, technological and natural factors. This study aimed to analyze whether the characteristics of fishermen are working hours, level of education, number of family members, capital, total labor and technology affect the income of fishermen. The study was conducted in the district of Medan Belawan. Method of sampling carried out by the method of accidental sampling. Data were analyzed with multiple linear regression method. The results show that partial variable working hours, level of education, capital, total labor and technology positive and significant impact on the income of fishermen. While a variable number of family members partially no significant effect on the income of fishermen. Simultaneously, working hours, level of education, number of family members, capital, total labor and technology has a positive and significant impact on the income of fishermen. The test results obtained determination coefficient or R-squared value of 0.7848, which means that 78.48 percent of the income of fishermen variable variation can be explained by the characteristics of fishing which consists of working hours, level of education, number of family members, capital, total labor and technology. While 21.52 percent of the rest is explained by other characteristics.

(6)

KATA PENGANTAR

Allhamdulillah dan Puji syukur Penulis Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat Kasih KaruniaNya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis ini, dengan judul “Analisis Pengaruh Karakteristik Nelayan Terhadap Pendapatan Nelayan Di Kecamatan Medan Belawan”.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ribuan terimakasih kepada ayahanda Drs. H. Rahmad Lubis dan Ibunda Hj, Surbita, SH, karena berkat

doanya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dan kepada suamiku tercinta, M. Abrar Nasution, M.M, yang terus berada disamping Penulis, mendorong dan menyemangati, serta anak-anakku yang cantik dan tampan Cyra Afifah Nasution dan Akif Alhusein Nasution, yang selalu siap membantu, Ibu

Mertua Hj. Yuharni Lubis, SPd. dan seluruh anggota keluarga yang terus memberikan doa serta dorongan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis ini.

Peneliti dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan tesis ini dalam waktu yang telah ditetapkan dengan usaha, bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Fitrawaty, M.Si, Ketua Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Medan.

(7)

5. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si, Pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran bagi penulis dalam penyelesaian tesis ini.

6. Bapak Dr. M. Fitri Ramadana, M.Si , Ibu Sri Fazar Ayu, MM. DBA dan Bapak Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Si, Penguji yang telah banyak memberikan masukan yang sangat berharga bagi Penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

8. Adikku Adelina Lubis, M.Si, Almarumah Aidil Gautama Sembiring, SP, Mutia Angraini Lubis, SPd dan dr. Ilham Fauzi, atas semua bantuan doa dan dukungannya.

9. Ibu Ir. Hj. Emilia Lubis, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kota Medan, yang telah memberi izin untuk mengikuti pendidikan Program Pascasarjana di Universitas Negeri Medan

10.Rekan-rekan mahasiswa satu angkatan, rekan seperjuangan, terutama teman-teman di kelas Eksekutif (B) Angkatan 2014 Prodi Ekonomi.

11.Bapak Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan dan Kepala Kantor Camat Medan Belawan yang memberikan bantuan dalam bentuk data-data tentang kelompok dan nelayan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari sempurna, namun harapan penulis semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kesilapan penulis selama ini. Semoga Tuhan memberikan berkatNYA kepada kita.

Medan, Agustus 2016

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

2.2. Permintaan Terhadap Tenaga Kerja dan Input/Faktor Produksi ... 13

2.3. Pendapatan dalam Konsep Keluarga Nelayan ... 16

2.4. Pengaruh Curah Jam Kerja Terhadap Pendapatan ... 19

2.5. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Pendapatan ... 20

2.6. Pengaruh Jumlah Anggota Keluarga Terhadap Pendapatan .. 22

2.7. Pengaruh Teknologi Terhadap Pendapatan ... 23

2.8. Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan ... 25

2.9. Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan ... 26

2.10.Penelitian Terdahulu ... 27

2.11.Kerangka Konseptual ... 29

2.12.Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 32

3.2. Lokasi Penelitian ... 32

3.3. Populasi dan Sampel ... 32

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 34

3.5. Definisi Operasional ... 34

3.6. Model Analisis Data ... 35

3.7. Uji Keseluruhan (Over All Test- Fisher Test) ... 36

3.8. Uji Parsial (t-test) ... 37

3.9. Koefisien Determinasi (R2) ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1. Deskripsi Data ... 40

4.1.1.Deskripsi Data Pendapatan Nelayan ... 40

4.1.2.Deskripsi Data Curahan Waktu Kerja ... 42

(9)

4.1.4. Deskripsi Data Jumlah Anggota Keluarga Nelayan ... 44

4.1.5. Deskripsi Data Modal Nelayan ... 45

4.1.6. Deskripsi Data Jumlah Tenaga Kerja ... 47

4.1.7. Deskripsi Data Teknologi ... 48

4.2. Analisis Asumsi Klasik ... 49

4.2.1.Uji Normalitas ... 49

4.2.2.Uji Multikolinieritas ... 50

4.2.3.Uji Heteroskedatisitas ... 50

4.3. Hasil Penelitian ... 51

4.3.1.Analisis Estimasi Model ... 51

4.3.2.Pengujian Hipotesis ... 52

4.3.2.1.Analisis Secara Simultan (Uji-F) ... 52

4.3.2.2.Koefisien Determinasi (R2) ... 53

4.3.2.3.Analisis Secara Parsial (Uji-t) ... 54

4.4. Pembahasan ... 55

4.4.1.Pengaruh Curahan Waktu Kerja Terhadap Pendapatan Nelayan ... 55

4.4.2.Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Pendapatan Nelayan ... 57

4.4.3.Pengaruh Jumlah Anggota Keluarga Terhadap Pendapatan Nelayan ... 59

4.4.4.Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan Nelayan ... 61

4.4.5.Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Nelayan ... 63

4.4.6.Pengaruh Teknologi Terhadap Pendapatan Nelayan ... 65

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Kontribusi Sub Sektor Perikanan Terhadap PDRB Tahun 2012 s/d 2015 Kota Medan atas Dasar Harga Konstan Tahun

2010... 4

Tabel 1.2. Pendapatan Nelayan Untuk Tiap Alat Tangkap per Bulan ... 5

Tabel 3.1. Jumlah Sampel Penelitian Tiap Kelurahan ... 33

Tabel 4.1. Pendapatan Nelayan (per bulan) ... 41

Tabel 4.2. Curahan Waktu Kerja Nelayan (jam per bulan) ... 42

Tabel 4.3. Tingkat Pendidikan Nelayan ... 43

Tabel 4.4. Jumlah Anggota Keluarga Nelayan ... 44

Tabel 4.5. Modal Melaut (per bulan) ... 46

Tabel 4.6. Jumlah Tenaga Kerja ... 47

Tabel 4.7. Teknologi Nelayan ... 48

Tabel 4.8. Ringkasan Uji Multikolinieritas (VIF) ... 50

Tabel 4.9. Ringkasan Uji Heteroskedatisitas ... 51

Tabel 4.10. Hasil Estimasi Regresi Berganda ... 51

Tabel 4.11. Hasil Uji Simultan (Uji-F) ... 53

Tabel 4.12. Hasil Uji Parsial (Uji-t) ... 54

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Kota

Medan Tahun 2009-2014 ... 2

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual ... 30

Gambar 4.1. Pendapatan Nelayan (per bulan) ... 41

Gambar 4.2. Curahan Waktu Kerja Nelayan (jam per bulan) ... 43

Gambar 4.3. Tingkat Pendidikan Nelayan ... 44

Gambar 4.4. Jumlah Anggota Keluarga Nelayan ... 45

Gambar 4.5. Modal Melaut (per bulan) ... 47

Gambar 4.6. Jumlah Tenaga Kerja Nelayan ... 48

Gambar 4.7. Teknologi yang Digunakan Nelayan ... 49

Gambar 4.8. Uji Normalitas (JB-Test) ... 49

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner ... 73

2. Data Penelitian ... 76

3. Hasil Analisis Eviews 8 ... 80

4. Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing ... 82

5. Surat Undangan Seminar Proposal ... 83

6. Surat Undangan Ujian Tesis ... 84

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masyarakat nelayan identik dengan kemiskinan, banyak hal yang menyebabkan yaitu kurangnya modal yang dimiliki para nelayan, teknologi yang dimiliki, rendahnya akses pasar dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolahan sumber daya alam. Ada penyebab lain yang non ekonomis atau biasa disebut faktor sosial seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi, rendahnya tingkat pendidikan, dan rendahnya tingkat kesehatan serta alasan lain seperti sarana dan prasaranan umum di wilayah pesisir. Kurangnya perencana spasial yang mengakibatkan tumpang tindihnya beberapa sektor suatu kawasan, polusi dan kerusakan lingkungan.

Dengan melimpahnya sumber daya ikan maka seharusnya pendapatan nelayan sangatlah memadai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun dalam realita tidaklah demikian, kemiskinan masih banyak melanda kehidupan nelayan. Dari sisi ekonomi hasil tangkapan nelayan masih jauh dari memadahi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini disebabkan karena minimnya modal yang dimiliki nelayan, tekanan dari pemilik modal, sistem bagi hasil yang tidak adil, perdagangan atau pelelangan ikan yang tidak transparan (dikuasai tengkulak) dan otoritas tidak punya wibawa untuk mengatur dan menegakkan aturan. Serta pola atau budaya kerja yang masih apa adanya.

(14)

2

pantai yang merupakan penduduk miskin. Dimana penduduk desa pantai atau nelayan yang daerahnya langsung berhadapan dengan lautan, yang sumber penghidupan dari hasil laut, memiliki taraf hidup tergolong rendah (miskin).

Kota-kota besar di Indonesia seperti kota Medan saat ini memang masih menjanjikan kesempatan yang luas bagi masyarakat desa untuk memperoleh peningkatan pendapatan secara signifikan. Hal inilah yang menjadi “daya tarik” utama mobilisasi masyarakat pedesaan ke kota-kota besar di Indonesia atau urbanisasi. Selain itu, kondisi langka dan sempitnya kesempatan kerja di pedesaan juga menjadi daya dorong mobilisasi masyarakat pedesaan.

Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Kota Medan Tahun 2009 s/d 2014

200,400 212,300 204,190 201,060 209,690 200,320

9.12%

2009 2010 2011 2012 2013 2014

0

Jumlah Penduduk Miskin Tingkat Kemiskinan

Sumber: BPS, Provinsi Sumatera Utara dalam Angka 2016 (Data Diolah)

Gambar 1.1. Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Kota Medan Tahun 2009-2014

(15)

3

kemiskinan dari tingkat 10,05% menjadi 9,12% di tahun 2014. Dimana jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 adalah sebesar 212.300 jiwa menjadi 200.320 jiwa penduduk miskin di tahun 2014.

Masyarakat yang mempunyai mata pencaharian dan berpenghasilan sebagai nelayan merupakan salah satu dari kelompok masyarakat yang melakukan aktivitas usaha dengan mendapat penghasilan bersumber dari kegiatan nelayan itu sendiri. Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapan ikan dan binatang air lainnya/tanaman air. Tingkat kesejahteraan nelayan sangat ditentukan oleh hasil tangkapannya. Banyaknya tangkapan tercermin pula besarnya pendapatan yang diterima dan pendapatan tersebut sebagaian besar untuk keperluan konsumsi keluarga. Dengan demikian tingkat pemenuhan kebutuhan konsumsi keluarga atau kebutuhan fisik minimum (KFM) sangat ditentukan oleh pendapatan yang diterimanya.

Nelayan-nelayan kecil/tradisional pada umumnya sangat bergantung dengan sumber pendapatan langsung dari laut yang dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga setiap pendapatan harian dari laut merupakan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga pada hari itu.

Untuk melakukan kegiatan usahanya dengan tujuan memperoleh pendapatan demi kebutuhan hidup, di beberapa daerah pesisir Indonesia mempunyai karakteristik masing-masing yang dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, teknologi, biologi dan faktor alam.

(16)

4

pesisir sendiri terdiri dari sumber hayati dan nonhayati dimana unsur hayati dan nonhayati terdiri dari sumber daya mineral dan abiotik lain dilahan pesisir, permukaan air, di kolom air dan didasar laut.

Kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB Kota Medan cenderung meningkat, akan tetapi tingkat pertumbuhan produksi ikan di Kota Medan belum berarti, jika dibandingkan dengan kondisi potensi dan teknologi yang digunakan. Tabel 1.1. Kontribusi Sub Sektor Perikanan Terhadap PDRB Tahun 2012

s/d 2015 Kota Medan atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010

Tahun Jumlah (Miliar Rp) Kontribusi Terhadap PDRB (%)

2012 1.210,98 1,15%

2013 1.224,19 1.10%

2014 1.292,41 1,10%

2015 1.367,62 1,10%

Sumber: BPS, Kota Medan dalam Angka 2016 (Data Diolah).

Data pada Tabel 1.1, menunjukkan adanya kecendrungan penurunan kontribusi relatif sub sektor perikanan terhadap PDRB Kota Medan. Namun, dengan memperhatikan data dari Dinas Pertanian dan Kelautan. Statistik Perikanan Tangkap di Kota Medan setiap tahun mengalami penurunan. Berdasarkan data BPS Sumatera Utara dalam Angka 2016, Produksi ikan di Kota Medan pada tahun 2015 sebesar 86.003 ton yang berarti tingkat pendapatan nelayan tentu menurun yang tercermin dari kehidupan nelayan itu sendiri, karena produksi berhubungan dengan pendapatan, namun pada kenyataan yang dilihat dari struktur sosial kehidupan masyarakat nelayan di Kota medan yang dilihat dari struktur sosial kehidupan masyarakat nelayan di Kota Medan belum mencerminkan tingkat pendapatan nelayan itu lebih baik.

(17)

5

nelayan buruh yang mendapatkan penghasilan mereka dari gaji harian. Dalam hal ini perlu digaris bawahi bahwa nelayan yang ada di PPS Belawan tidak seperti nelayan pada umumnya yang mendapatkan pendapatan dari menjual hasil tangkapan ikan langsung. Besar kecilnya pendapatan nelayan tergantung kepada alat tangkap yang dioperasikan dan jabatan masing-masing di kapal perikanan. Tabel 1.2. Pendapatan Nelayan Untuk Tiap Alat Tangkap per Bulan

Alat Tangkap PS

Jabatan dalam

Kapal Gaji Bagi Hasil PI SN GN

ABK 1.440.000 1.800.000 1.125.000 1.075.000 1.050.000 Nahkoda 15.000.000 13.803.000 11.100.000 11.100.000 3.675.000

*PS: Purse seine (pukat cincin); PI: pukat ikan; SN: Seine Net; GN: Gillnet (jaring insang) Sumber: PPS Belawan, 2015

Rendahnya produktifitas tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya pendapatan nelayan khususnya yang ada didaerah pesisir di Kecamatan Medan Belawan. Jika tidak bekerja, nelayan tidak akan mendapatkan penghasilan untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari dan akan mengakibatkan tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan semakin menurun.

Curah jam kerja sangat berpengaruh terhadap pendapatan. Pendapatan atau upah yang diperoleh seseorang dari suatu pekerjaan melalui besarnya curahan jam kerja yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Semakin lama seseorang mencurahkan waktunya untuk bekerja maka pendapatannya yang diperoleh juga akan meningkat.

(18)

6

keadaan hidup dalam arti mempunyai kesempatan kerja guna mencapai kesejahteraan yang digunakan.

Besarnya jumlah anggota keluarga merupakan faktor yang sangat penting karena dapat mempengaruhi pola konsumsi dan biaya hidup rumah tangga. Suatu rumah tangga yang mempunyai anggota keluarga relatif lebih banyak tentu akan melakukan konsumsi lebih besar daripada rumah tangga yang mempunyai anggota keluarga lebih sedikit, meskipun pendapatan yang ditrerima sama besar.

Kurangnya modal usaha juga merupakan hal yang mempengaruhi randahnya pendapatan nelayan. Dengan tidak tersedianya modal yang memadai maka nelayan tidak akan mampu meningkatkan produksi karena nelayan tidak bisa membeli perahu, alat tangkap dan peralatan lainnya, serta biaya operasional juga tidak akan terpenuhi dan akan menjadikan produktifitas nelayan menurun, sehingga pendapatan akan mengalami stagnasi bahkan akan mengalami penurunan secara rill jika terjadi inflasi.

Kurangnya pengetahuan tentang teknologi modern juga merupakan salah satu hal yang menghambat peningkatan pendapatan nelayan. Dengan terbatasnya waktu dan tenaga yang dimiliki oleh para nelayan maka dibutuhkan teknologi untuk membantu meningkatkan produksi karena dengan adanya teknologi, maka proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien.

Faktor tenaga kerja masuk kedalam penelitian ini karena pendapatan sangat dipengaruhi oleh tenaga kerja. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam teori faktor produksi jumlah output/produksi yang nantinya berhubungan dengan pendapatan bergantung pada jumlah tenaga kerja.

(19)

7

tergantung pada faktor pendukung seperti faktor musim, harga ikan, tingkat pendidikan, umur, curahan waktu yang digunakan, beban tanggungan keluarga.

Dengan adanya fenomena karakteristik nelayan yang berbeda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam memperoleh pendapatan, penulis tertarik untuk menganalisis pengaruh karakteristik nelayan terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Belawan Kota Medan, sebagai salah satu wilayah pesisir yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka dimana sebagian besar penduduknya mancari nafkah sebagai nelayan dan mempuyai karakteristik kegiatan perikanannya adalah kegiatan Perikanan Tangkap dan masih dilakukan secara sederhana.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1)

Bagaimanakah pengaruh curahan waktu kerja terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Medan Belawan?

2) Bagaimanakah pengaruh tingkat pendidikan terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Medan Belawan?

3) Bagaimanakah pengaruh jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Medan Belawan?

4) Bagaimanakah pengaruh modal terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Medan Belawan?

(20)

8

6) Bagaimanakah pengaruh teknologi terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Medan Belawan?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dilakukannya penelitian ini, antara lain untuk:

1) Menganalisis pengaruh curahan waktu kerja terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Medan Belawan.

2) Menganalisis pengaruh tingkat pendidikan terhadap pendapatan di Kecamatan Medan Belawan.

3) Menganalisis pengaruh jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Medan Belawan.

4) Menganalisis pengaruh modal terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Medan Belawan.

5) Menganalisis pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Medan Belawan.

6) Menganalisis pengaruh teknologi terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Medan Belawan.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, antara lain:

(21)

9

2) Memberikan informasi bagi masyarakat nelayan tentang faktor-faktor pendukung yang dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan, agar kehidupan nelayan menjadi lebih baik.

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Faktor karakteristik nelayan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Medan Belawan adalah curahan waktu kerja, tingkat pendidikan, modal, jumlah tenaga kerja dan teknologi. Sementara karakteristik jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan.

2. Hasil estimasi menunjukkan bahwa curahan waktu kerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, modal, jumlah tenaga kerja dan teknologi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Medan Belawan.

3. Hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai R2 (R-squared) sebesar 0,7848 yang berarti bahwa sebesar 78,48 persen variasi variabel pendapatan nelayan dapat dijelaskan oleh karakteristik nelayan yang terdiri dari curahan waktu kerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, modal, jumlah tenaga kerja dan teknologi. Sedangkan 21,52 persen sisanya dijelaskan oleh variabel atau karakteristik lainnya.

5.2. Saran

(23)

69

1. Kepada nelayan terutama nelayan di Kecamatan Medan Belawan, untuk lebih meningkatkan pendapatan dari hasil kegiatan melaut diharapkan untuk lebih menambah waktu atau jam kerja, menambah modal untuk biaya operasional, memperbaiki alat tangkap dengan menggunakan teknologi yang modern serta memperbesar kapal atau perahu yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut sehingga diperoleh pendapatan yang lebih optimal. 2. Untuk mendorong peningkatan pendapatan nelayan sudah seharusnya

pemerintah Daerah terutama Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan bekerja sama dengan dinas terkait lainnya untuk dapat memberikan pembinaan dan pengembangan kemampuan nelayan dalam kemampuan menangkap ikan dan juga meningkatkan teknologi dalam menangkap ikan dengan teknologi yang tepat guna. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan, juga perlu diberikan penyuluhan tentang bagaimana kelayakan dalam menangkap ikan. Meskipun masyarakat nelayan telah banyak memiliki pengalaman (umunya pola tradisional), namun penyuluhan ini perlu dilakukan terutama berorientasi kepada penggunaan dan pemanfaatan teknologi.

3. Agar hasil tangkapan nelayan lebih maksimal, maka diperlukan modal nelayan yang cukup memadai, oleh karena itu kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan diharapkan untuk dapat bekerjasama dengan koperasi atau lembaga bank maupun non bank (swasta) dalam memberikan modal yang mencukupi dengan cicilan yang ringan, sehingga hasil tangkapan dan alat yang digunakan lebih optimal.

(24)

70

acapkali tidak dapat menutupi biaya yang digunakan untuk konsumsi rumah tangga. Untuk itu diperlukan sentuhan dan bantuan dari para pemilik modal agar dapat mendukung kelengkapan teknologi maupun peralatan penangkapan ikan yang diperlukan para nelayan.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rosyid, dkk. 2012. Peranan Wanita Nelayan (Istri Nelayan) Jaring Insang Dalam Meningkatkan Pendidikan Keluarga Di Desa Bejalen, Perairan Rawa Pening, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Journal of Fisheries Resources Ulitization Management and Tehnology. 1(1):1-10. Ambar Teguh Sulistiyani & Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Aziz Nur Bambang. 2005. Analysis Of Family Prosperity And Income Contribution Of Fisherman’S Wives At Cilacap Village, Cilacap Village, Cilacap. Jurnal of Costal Develobment, ISSN: 1410-5217.

Azwar Saihani. 2011. Analisis Faktor Sosial Ekonomi Pendapatan Petani Padi Ciherang Di Desa Sungai Durait Tengah Kecamatan Babirik Kabupaten Hulu Sungai Utara. Jurnal Ziraa’ah. 31(3):1412-1468.

Badan Pusat Statistik, 2014, Data Statistik Indonesia, Sumatera Utara.

Badiran Muhammad, 2009, Kajian Model Pendidikan Dasar untuk Anak Masyarakat Nelayan di Sumatera Utara tahun 2009, (online, http://iptpisumut.blogspot.com/2015)

Becker, G.S 1965. A Theory of Allocation of Time, Economic Journal, 299(75); 493-517.

Dahuri, R,Rais Y Putra Sitepu, M.J. 2010. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir & Lautan Secara Terpadu.Jakarta: Pradnya Paramita.

Dinas Perikanan & Kelautan Pemerintah Kota Medan, 2013, Data Potensi Perikanan Tangkap di Kota Medan.

Djoyohadikusumo, S. 1999. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta: LP3ES Endang Retnowati. 2011. Nelayan Indonesia Dalam Pusaran Kemiskinan

Struktural (Perspektif Sosial, Ekonomi dan Hukum). Jurnal. 16(3). Gilaso, T. 2002. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: Kanisius.

Jati Prakoso. 2013. Peranan Tenaga Kerja, Modal, Dan Teknologi Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Nelayan di Desa Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

(26)

72

Mubyarto. 1998. Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi III. Jakarta: LP3ES. Mulyadi. 2005. Auditing, Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat.

Munifa, 2013. Analisis Tingkat Pendapatan Masyarakat Sekitar PTPN XI Pabrik Gula Padjarakan Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Tesis. Jember: Universitas Jember.

Nazir, M. 2000. Metode Penelitian. Jakarta: Gacia Indonesia. Nicholson, W. 2002. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya.

Otniei Pontoh. 2010, Identifikasi Dan Analisis Modal Sosial Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Desa Gangga Dua Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Nasional, 6(3).

Riberu, J. 1993. Mengejar Dengan Sukses Petunjuk Untuk Merencanakan dan Menyampaikan Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Sastrawijaya, A.T. 2002. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rinek Cipta. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sujarno. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Kabupaten Langkat. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sumarsono, Sony. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Todaro, Michael. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Alih bahasa Haris Mundar. Jakarta: Erlangga.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia.

Usman, Sunyoto. 2004. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakata: Pustaka Pelajar.

Gambar

Gambar 1.1. Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Kota
Gambar 1.1. Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Kota
Tabel 1.1. Kontribusi Sub Sektor Perikanan Terhadap PDRB Tahun 2012
Tabel 1.2. Pendapatan Nelayan Untuk Tiap Alat Tangkap per Bulan

Referensi

Dokumen terkait

Menghitung dan analisa nilai bobot pada 5 indikator Data Pengecer resmi Data Penebusan pupuk bersubsidi dari distributor Rekapitulasi pupuk bersubsidi tingkat kecamatan

Sesuai dengan Keput usan Ment eri Keuangan RI Nom or 115/ KMI K.06/ 2001 t ent ang Tat a Cara Penggunaan Penerim aan Negara Bukan Paj ak ( PNBP) pada Perguruan Tinggi Negeri (

b.. pun dibuat dengan diperhalus dan diperindah, baik dari segi penampilannya, ukuran, maupun hiasannya. Pada akhirnya, masyarakat mem- produksi kerajinan perkakas

Kedua, kekuatan kecamatan lebih berorientasi kepada fungsi kewenangan yang dilimpahkan oleh Walikota dibandingkan fungsi koordinasi, artinya, koordinasi dapat tidak

Setiap tahun terjadi alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman ataupun lahan terbangun lainnya, akibat perkembangan penduduk dan permintaan lahan yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem sistem olah tanah minimum berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman, bobot brangkasan panen dan C terangkut pada bonggol jagung,

Berdasarkan hasil analisis mengenai hubungan peran orang tua dengan perilaku perawatan diri saat menstruasi pada siswi kelas VII SMPN 3 Bantul Yogyakarta maka

“ Alhamdulillah “ Segala puji bagi Allah yang telah memberikan ilmuNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa “ yang merupakan